ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM
KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh Eka Yuliningsih
Penelitian ini beranjak dari rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas IV SD Negeri 2 Mataram Kecamatan Gadingrejo. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivtas dan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika melalui penerapan model pembelajaran STAD di kelas IV SD Negari 2 Mataram Pringsewu.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan prosedur yang berbentuk siklus, yang terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus.
Selain itu, hasil penelitian ditemukan bahwa: (1). Melalui kerja kelompok pembelajaran Matematika dapat diselesaikan dengan mudah, (2). Kegiatan pembelajaran menjadi menarik, (3). Proses pembelajaran dapat diikuti oleh semua siswa, (4). Adanya peningkatan hasil evaluasi belajar siswa.
iii
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIK
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM
KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh:
EKA YULININGSIH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. Kerangka Pikir Penelitian ... 12
3.1. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menggunakan Model
Pembelajaran STAD ... 15
4.1. Grafik Rekap Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Proses KBM
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...
ii
JUDUL SKRIPSI ...
iii
PENGESAHAN ...
v
PERNYATAAN ...
vi
RIWAYAT HIDUP ...
vii
MOTTO ... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...
ix
KATA PENGANTAR ...
x
DAFTAR ISI ...
xi
DAFTAR TABEL ...
xiii
DAFTAR GAMBAR ...
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah ...
1
1.2.
Identifikasi Masalah ...
4
1.3.
Rumusan Masalah dan Permasalahan ...
5
1.4.
Tujuan Penelitian ...
5
1.5.
Manfaat Penelatian ...
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Teori Belajar ...
7
2.2
Aktivitas Belajar ...
8
2.3
Hasil Belajar ...
9
2.4
Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
.
10
2.5
Kajian Hasil Penelitian ...
11
xii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Metode Penelitian ...
13
3.2.
Subyek Penelitian ...
14
3.3.
Setting Penelitian ...
14
3.4.
Langkah-langkah Peelitian ...
14
3.5.
Sumber Data ...
19
3.6.
Teknik Pengumpulan Data ...
19
3.7.
Metode Analisis Data ...
19
3.8.
Indikator Keberhasilan ...
20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ...
21
4.2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...
23
4.3. Pembahasan ...
46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan ...
49
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Silabus
2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
3.
Kisi-kisi Soal Tes Siklus I
4.
Soal Tes Dan Lembar Jawaban Tes Siklus I
5.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
6.
Kisi-kisi Soal Tes Siklus II
xiii
DEFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1.
Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Tahun
Pelajaran 2011/2012 ...
3
4.1. Daftar Guru SDN 2 Mataram Berikut Golongan Dan Jabatan ... 21
4.2. Sarana dan Prasarana SDN 2 Mataram ... 22
4.3. Jadwal Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 2 Mataram ... 22
4.4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ... 24
4.5. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 26
4.6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 29
4.7. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 30
4.8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 35
4.9. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 36
4.10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 40
4.11. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 41
4.12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 44
viii
MOTTO
BELAJARLAH DARI KESALAHAN
KARENA KESALAHAN ADALAH GURU DARI SEBUAH KESUKSESAN
DAN JANGANLAH PULA MELIHAT MASA DEPAN DENGAN
KETAKUTAN
v
PENGESAHAN
1.
Tim Penguji
Penguji
: Nazarudin Wahab, M.Pd ...………
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. M. Thoha BS. Jaya,M.S. ………
2.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.
NIP 196003151985031003
vi
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: EKA YULININGSIH
NPM
: 1013119122
Program Studi
: SI PGSD Dalam Jabatan
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi
: Universitas Lampung
Jurusan
: Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas
IV SD Negeri 2 Mataram Kabupaten Pringsewu
Menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya
sendiri, dan pengetahuan saya tidak berisi materio yang dipublikasikan atau yang
ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan
penyelesaian studi pada Universitas atau Instansi lain.
Pringsewu, Agustus 2012
Yang membuat pernyatan
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur dan kerendahan hati, karya ini penulis persenbahkan untuk :
Ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu memberikan doa restu kepada penulis
Suami tersayang yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi kepada penulis
Bapak dan ibu dosen yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis
Almamater tercinta Universitas Lampung
iv
Judul Skripsi
: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) PADA SISWA KELAS IV SDN 2
MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU
Nama Mahasiswa
: EKA YULININGSIH
No. Pokok Mahasiswa : 1013119122
Program Studi
: SI PGSD Dalam Jabatan
Jurusan
: Ilmu Pendidikan
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Dosen Pembimbing
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama EKA YULININGSIH, di lahirkan di Mataram pada tanggal 17
Juli 1987. Merupakan anak pertama dari empat bersaudar, buah hati dari Bapak
Sutadi dan Ibu Sudarwati.
Riwayat pendidikan penulis
1.
SD Negeri 2 Mataram Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu
diselesaikan pada tahun 1999
2.
SLTP Muhammadiyah 2 Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu diselesaikan
pada tahun 2002
3.
SMA Negeri 1 Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu diselesaikan pada tahun
2005
4.
D2 PGSD Universitas Lampung selesai pada tahun 2008
5.
Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tidak
ada hambatan yang berarti.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyadari bahwa semuanya tidak akan
terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1.
Bapak. Hi. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan FKIP Unila.
2.
Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
3.
Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD.
4.
Bapak Drs. Nazarudin Wahab, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing.
5.
Bapak Dr. M. Thoha BS Jaya, MS, selaku Dosen Pembahas
6.
Seluruh dewan guru SD Negeri 2 Mataram Kecamatan Gadingrejo
Kabupaten Pringsewu.
7.
Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, Agustus 2012
Peneliti
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan
bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan local, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Asri Budiningsih ( 2005 ), mengatakan bahwa :
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon.
Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 tentang Tujuan Mata
Pelajaran Matematika secara umum adalah kegiatan yang ditempuh peserta
didik dalam mata pelajaran Matematika dalam setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
2
Matematika merupakan kegiatan yang tidak lepas dari kehidupan manusia,
dalam operasi matematika misalnya penjumlahan, pengurangan dan
pembagian.
Namun sampai saat ini proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, untuk
itu Suseno Mukhlas (2005) menyarankan agar pembelajaran menggunakan
metode demonstrasi lebih banyak digunakan, supaya proses dan hasil belajar
menjadi lebih cepat, lebih baik, dan lebih mudah. Para guru harus mau dan
mampu mengubah paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Konsep pembelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan guru dalam
membelajarkan siswa. Ini berarti bahwa proses pembelajaran adalah membuat
atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Pola yang dipakai guru selama
ini di kelas masih bersifat pengajaran dan belum membelajarkan siswa, maka
sebaliknya siswa dalam kondisi yang tidak belajar tidak aktif dan kurang
beraktivitas. Siswa hanya mendengar, melihat, menyalin, menghafal tanpa
adanya proses berpikir. Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru
dan siswa dengan siswa masih kurang, sehingga siswa kurang mendapat
kesempatan mengembangkan potensi mereka secara optimal. Hal ini cenderung
menjadikan siswa pasif, malas belajar, dan pembelajaran semakin
membosankan. Kegiatan pembelajaran di sekolah berdampak pada prestasi
belajar.
Berdasarkan data di kelas IV SD Negeri 2 Mataram Gadingrejo diperoleh nilai
3
2011/2012 adalah 56. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 65.
Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1. Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2011/2012
No Kriteria Nilai Banyak siswa Prosentase
1 Rendah (rata-rata 50) 14 50 %
2 Sedang (rata-rata 60) 10 30 %
3 Tertinggi (rata-rata 70) 4 20 %
JUMLAH 28
Sumber : Daftar Nilai Matematika, 2012
Berdasarkan masalah tersebut maka, diperlukan suatu metode pembelajaran
yang mampu menciptakan keaktifan siswa saat proses belajar-mengajar. Salah
satu cara menciptakan keaktifan siswa saat proses belajar-mengajar yaitu
dengan penerapan pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif ini menempatkan siswa sebagai bagian dari
suatu system kerjasama, sehingga dengan bekerja bersama-sama diantara
anggota kelompok akan meningkatkan hasil belajar. Melalui kerja kelompok,
maka siswa banyak terlibat dalam pembelajaran dan memiliki banyak
pengalaman yang dapat berimbas pada peningkatan hasil belajar. Salah satu
model pembelajaran kooperatif yang digunakan penulis adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD).
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif paling sederhana, dimana pada pembelajaran ini siswa lebih mudah
4
mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa yang berkemampuan
rendah diharap dapat kesempatan untuk dibimbing oleh temannya yang
memiliki kemampuan yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang lebih tinggi
kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi tutor sebaya sehingga
pembelajaran semakin baik.
1.2. Identifikasi Masalah
Pada prinsipnya tujuan kegiatan belajar mengajar adalah agar siswa dapat
menguasai bahan-bahan pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang guru sudah berupaya mulai dari menyusun rencana pembelajaran,
penggunaan metode belajar mengajar yang relevan sampai dengan pelaksanaan
evaluasi. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa prestasi pada mata
pelajaran Matematika masih di bawah maksimum.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran masih
sangat rendah.
b. Hasil belajar pelajaran matematika peserta didik masih rendah.
c. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 2 Mataram masih menggunakan model pembelajaran yang kurang
bervariasi.
d. Disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika masih rendah.
e. Kurangnya peran guru dalam memberikan fasilitator kepada siswa.
f. Belum diterapkannya pembelajaran matematika menggunakan alat peraga
5 1.3. Rumusan Masalah dan Permasalahan
Atas dasar rumusan masalah tersebut, permasalahan yang diajukan adalah :
1. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Matematika
dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV SD
Negeri 2 Mataram !
2. Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
STAD pada SD Negeri 2 Mataram akan meningkat !
Dengan demikian judul penelitian ini adalah : Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Mataram pringsewu.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV SD Negeri 2
Mataram.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika
dengan menggunakan model pembelajaran STAD kelas IV SDN 2
6 1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa,
a. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 2
Mataram.
b. Menumbuhkan tanggung jawab dan kerjasama yang baik antara teman,
serta berani untuk berkomunikasi dalam bertukar pikiran dan
mengemukakan pendapat.
2. Bagi guru,
Proses pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai masukan dalam pembelajaran Matematika dan dapat digunakan sebagai alternative pembelajaran meningkatkan aktifitas dan
hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah,
Model pembelajaran kooperatif menjadi informasi dan sumbangan
pemikiran untuk meningkatkan mutu pembelajaran Matematika kelas IV di
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Belajar
a. Teori Behaviorisme
Pada prinsipnya teori behaviorisme menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu berinteraksi
dengan lingkungannya.
b. Teori Belajar Kognitivisme
Cognition diartikan sebagai aktivitas mengetahui, perolehan,
mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan (Jean Piaget) . Tahapan perkembangan kognitif versi piaget :
- Sensorimotor intelegence (lahir s.d usia 2 tahun) Perilaku terikat pada panca indra dan gerak metorik.
- Preopertion thought (2 s.d tahun)
Tampak kemampuan berbahasa, berkembang pesat pengguasaan konsep.
- Concrete cooperation (7 s.d 11)
Berkembang daya mampu anak berfikir logis untuk memecahkan
masalah konkrit.
- Formal operations (11 s.d 15tahun)
8 c. Teori Belajar Kontruktiviame
Teori ini mengemukakan bahwa pembelajaran kontruktivisme merupakan
suatu tiknis pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membina
sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang
telah ada dalam diri mereka masing-masing.
d. Teori Belajar Humanisme
Teori ini memandang kegiatan belajar merupakan kegiatan yang melibatkan
potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif, dan konatif. Dalam teori
humanisme didasarkan pada pemikiran bahwa belajar merupakan kegiatan
yang dilakukan seseorang dalam upayanya mempengaruhi kebutuhan
hidupnya.
2.2 Aktivitas Belajar
Menurut pendapat Slameto (1995: 3) Belajar adalah sebagai suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya”
Ada beberapa aspek dalam aktivitas siswa yang biasa diamati menurut Paul D
Dierich (Oemar Hamalik, 2001) yaitu :
1. Aspek Keaktifan antara lain :
- Berani bertanya
9 2. Aspek Kerjasama
- Bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran - Menghargai pendapat dan penjelasan teman
- Tidak mengganggu teman saat pembelajaran
Pada prinsipya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas.
Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam
interaksi beajar mengajar (Sardiman, 2001 : 93).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah
segala kegiatan untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan dan ketrampilan
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru yang melibatkan kerja
pikiran dan badan.
2.3 Hasil Belajar
Dalam Poerwadinata (2003 : 348), hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh
usaha. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah
melakukan mengadakan suatu kegiatan belajar yang berbentuk dalam suatu
nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses
pembelajaran. Hasil belajar sangat ditentukan oleh aktivitas belajar yang
ditentukan oleh siswa itu sendiri.
Pengukuran terhadap kemampuan siswa sampai hasil belajar dilakukan dengan
melalui evaluasi hasil belajar siswa. Salah satu indikator dari hasil belajar
siswa dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes atau
10
2.4 Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
Model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung, pembelajaran
yang kooperatif maksud kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan
siswa belajar dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan atau menentukan
tujuan bersama. Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah
satu model dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan juga merupakan
suatu model pembelajaran kooperatif yang efektif.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu
penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan
kelompok. STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.
2.4.1 Variasi Model STAD
Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:
a. Penyajian kelas.
b. Belajar kelompok
c. Kuis.
d. Skor Perkembangan
e. Penghargaan kelompok
Berikut ini uraian selengkapnya dari pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD).
a. Pengajaran
Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi
pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. setiap awal dalam
11
kelas. Penyajian tersebut mencakup pembukaan pembangunan dan
latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan
dalam penyajian materi pelajaran.
1. Pembukaan
- Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa
dengan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, masalah
kehidupan nyata, atau cara lain.
- Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada
pelajaran tersebut.
- Ulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.
2. Pengembangan
- Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.
- Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna bukan hafalan.
- Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.
- Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.
12 3. Latihan Terbimbing
- Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan,
- Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau
menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu
mempersiapkan diri sebaik mungkin,
- Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama, sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal)
dan langsung diberikan umpan balik.
b. Belajar Kelompok
Selama belajar kelompok, tugas kelompok adalah menguasai materi
yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk
menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat
digunakan untuk melatih ketrampilan yang sedang diajarkan untuk
mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.
Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif,
guru juga perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan
perintah, mereview konsep atau menjawab pertanyaan. Selanjutnya
langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut :
1) Mintalah anggota kelompok memindahkan meja bangku mereka
bersama-sama dan pindah kemeja kelompok.
2) Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama
13 3) Bagikan lembar kegiatan siswa.
4) Serahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga
atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang
dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal, masing-masing siswa
harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokan dengan
temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu
pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab
menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan dengan jawaban pendek,
maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian antara teman
saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha
menjawab pertanyaan itu.
5) Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai
mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai
sampai 100 pada kuis pastikan siswa mengerti bahwa lembar
kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan
diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan
untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok
mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka
mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan teman
sekelompoknya sebelum bertanya guru.
6) Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam
kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya
bekerja dengan baik, yang anggotanya duduk dalam kelompoknya
untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja dan
14 c. Kuis
Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk
menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar
dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan
individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok.
d. Penghargaan Kelompok
Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah
menghitung nilai kelompok dan nilai perkembangan individu dan
memberi sertifikat atau penghargaan kelompok yang lain. Pemberian
penghargaan kelornpok berdasarkan pada, rata-rata nilai
perkembangan individu dalam kelompoknya.
2.4.2 Tujuan Pembelajaran STAD
Tujuan dari penggunaan model pembelajaran STAD adalah:
a. Bisa menjelaskan pembelajaran kooperatif
b. Menjelaskan tentang sintaks langkah-langkah pembelajaran
kooperatif
Keunggulan pembelajaran STAD adalah :
a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan
b. Siswa aktif membantu dan memotivisi semangat untuk berhasil
bersama
c. Aktif menjadi tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok
d. Adanya interaksi antar siswa yang seiring dengan peningkatan
15 2.5 Kerangka Pikir
Penggunaan media pembelajaran yang tidak bervariatif dalam pembelajaran
Matematika membuat siswa merasa bosan dan enggan dalam belajar
Matematika, shingga hasil belajar cenderung rendah. Penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif dalam
meningkatkan belajar Matematika di Kelas IV. Tahapan perkembangan anak
usia SD yang masih dalam tahap operasional konkret, menuntut guru untuk
aktif dalam mengkombinasikan media pembelajaran sehingga siswa menjadi
lebih tertantang dan dapat terlihat aktif dalam pembelajaran.
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Hasil Belajar
Matematika Rendah
Siklus 1 Memanfaatkan model pembelajaran yang didemonstrasikan guru, siswa melihat
Tindakan
Menggunakan Model STAD Siklus IIMemanfaatkan model pembelajaran yang didemonstrasikan guru, siswa mengikuti dan mencoba
16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Dalam mencapai suatu tujuan diperlukan metode atau cara. Metode merupakan
alat bantu yang berguna untuk memperlancar pelaksanaan suatu penelitian.
Oleh karna itu, agar penelitian ini bersifat ilmiah perlu menggunakan
metodologi penilitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
menggumpulkan data penelitiannya. (Suharsini Arikunto, 2006:160)
Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(Classroom Action research) dengan penekanan terhadap proses pembelajaran
Matematika di Kelas IV. Penelitian Metode ini didasarkan bahwa penelitian
tindakan kelas ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk
memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses
pembelajaran di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses
dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa (Suyanto, 1997 : 2, Hopkins,
17 3.2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Mataram Pringsewu Kelas IV mata
pelajaran Matematika, dengan jumlah siswa 28 orang yang terdiri dari 16 siswa
laki-laki, 12 siswa perempuan.
3.3. Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian
Siswa Kelas IV SD N 2 Mataram Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus
3.4. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini dilakukun dalam 2 siklus dengan kemungkinan perubahan yang
dianggap perlu, siklus pertama dan kedua saling berhubungan.
Langkah-langkah penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu (1). Tahap perencanaan,
18
[image:32.612.146.494.118.417.2]Prosedur penelitian dari setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Penggunaan Model Pembelajaran STAD
Siklus 1 (2 X Pertemuan)
1. Tahap Perencanaan
a. Membuat skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran.
b. Membuat lembar observasi dan lembar kerja siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
c. Menyiapkan soal-soal untuk melaksanakan latihan Identifikasi Masalah
Perencanaan
Refleksi Aksi
Observasi
Perencanaan Ulang
Refleksi
Observasi
Aksi
19
1. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario
pembelajaran yaitu melalui pembelajaran STAD dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Membuat kelompok kecil
b. Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan materi pelajaran
c. Melaksanakan kegiatan inti, siswa mengadakan observasi dan
pengamatan dengan menyelidiki masalah yang berkaitan dengan mata
pelajaran
d. Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran
e. Guru sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan pada setiap kelompok belajar dalam melaksanakan tugasnya
f. Siswa dengan guru membuat kesimpulan yang diperoleh selama
pengamatan.
2. Tahap Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi
dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk pembelajaran berikutnya.
3. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan alat lembar observasi selama proses
pembelajaran untuk memperoleh data kualitatif dengan lembar kerja tes
20
4. Tahap Refleksi
Setelah pembelajaran dan evaluasi dilaksanakan maka hasil yang diperoleh
pada tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkandan dianalisis. Hasil dari
analisis ini kemudian dijadikan bahan untuk merefleksi tindakan dan
digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus berikutnya.
Siklus 2 (2 X Pertemuan)
Materi pokok yang akan diberikan pada siklus kedua adalah pelaksanaan
tindakan yang dilakukan sama seperti pada siklus satu, hanya pada siklus kedua
guru tidak lagi menjelaskan secara rinci, hanya memberikan arahan dan
berperan sebagai fasilisator.
1. Tahap Perencanaan
a. Membuat scenario pembelajaran atau rencana pembelajaran.
b. Membuat lembar observasi dan lembar kerja siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
c. Menyiapkan soal-soal untuk melaksanakan latihan
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario
pembelajaran yaitu melalui pembelajaran STAD dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Membuat kelompok kecil
b. Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui
21
c. Melaksanakan kegiatan inti, siswa mengadakan observasi dan
pengamatan dengan menyelidiki masalah yang berkaitan dengan mata
pelajaran
d. Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran
e. Guru sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan pada setiap
kelompok belajar dalam melaksanakan tugasnya
f. Siswa dengan guru membuat kesimpulan yang diperoleh selama
pengamatan.
3. Tahap Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi
dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk pembelajaran berikutnya.
4. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan alat lembar observasi selama proses
pembelajaran untuk memperoleh data kualitatif dengan lembar kerja tes
yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran.
5. Tahap Refleksi
Setelah pembelajaran dan evaluasi dilaksanakan maka hasil yang diperoleh
pada tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkandan dianalisis. Hasil
dari analisis ini kemudian dijadikan bahan untuk merefleksi tindakan dan
22
3.5. Sumber Data
i. Data kualitatif adalah data yang diperoleh selama proses pembelajaran
mulai observasi pengamatan.
ii. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
1. Data aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data siswa dilakukan pengamatan, lembar
observasi, aktivitas siswa terhadap pembelajaran melalui kerja kelompok.
2. Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan adalah :
a. Lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran
b. Lembar soal tes evaluasi hasil belajar siswa
3.7. Metode Analisis Data
1. Data kualitatif
Data ini diambil pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi terhadap aktivitas siswa yang dimunculkan dari perilaku siswa
yang diamati selama pembelajaran. Data ini kemudian dianalisis
menggunakan rumus sebagai berikut :
(Sudjana, 2005)
23
Data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar yang diberikan pada akhir
siklus. Kemudian data dianalisis dengan teknik persentase untuk
menentukan konsep-konsep siswa mengenai Matematika, kemudian data
ditabulasikan dengan menggunakan rumus :
Keterangan
X : Nilai rata-rata kelas
∑ : Jumlah nilai seluruh kelas
N : Jumlah yang mengikuti tes
(Sudjana, 2005).
3.8. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran
diharapkan mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran Matematika Kelas IVSD N 2 Mataram, dan apabila siswa
telah dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai 65,
47 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian yang telah ditulis pada bab sebelumnya, dapat dikemukakan
kesimpulan dan saran sebagai berikut:
5.1 Simpulan
1. Dengan digunakannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,
Aktivitas Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini, mengalami peningkatan yang cukup baik,
dibandingkan sebelum diadakanya penelitian ini. Model penbelajaran
STAD melatih siswa untuk berdiskusi, mengemukakan pendapat dan
melatih siswa bekerja dengan tim.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat meningkatkan Hasil
Belajar Siswa. Hal ini terlihat pada peningkatan hasil tes formatif
sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapaian indikator prestasi belajar
siswa yang melebihi nikai KKM yang telah ditetapkan sekolah.
5.2 Saran
1. Hendaknya guru memanfaatkan model pembelajaran STAD sebagai
salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
48
2. Model pembelajaran STAD dapat digunakan sebagai suatu cara yang
efektif dalam melatih siswa untuk bersosialisasi dengan temannya
karena akan menumbuhkan suasana yang saling asah, asih, asuh.
3. Penerapan model pembelajaran STAD diharapkan dapat digunakan
sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang
serupa atau bahan perbandingan dengan model pembelajaran lain untuk
diketahui hasil yang efektif dalam suatu model pembelajaran dan
49
DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsih, 2005.
Belajar dan Pembelajaran
. PT. Rineke Cipta, Jakarta.
Grahacendekia.files.wordpress.com 2009/04/teori belajar gestalt.pdf.Universitas
Lampung, Bandar Lampung, 08 juli.
Hopkiris. David 1993.
A. TeacherClassroom Reseach
. Open University Press.
Oemar Hamalik. 2001.
Proses Belajar Mengajar
. Bumi Aksara, Jakarta.
Poerwadinata. 2003.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
. PN Balai Pustaka, Balai
Pusdik, Jakarta.
Sardiman, A.M. 2001.
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto. 1995.
Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
. Rineke
Cipta, Jakarta.
Sudjana. 2005.
Metode Statistika
. Tarsito. Bandung.
Suharsimi Arikunto, 2006.
Penelitian Tindakan Kelas
. Bumi Aksara, Jakarta.
Suseno Mukhlas. 2005,
Power of Words
; Materi Kuliah
Personality
Development
, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Universitas Negeri
Jakarta. Jakarta.
Suyanto. 1997.
Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK)
. Pengenalan
Tindakan Kelas. Dirjen Dikti, Yogyakarta.