• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh Eka Yuliningsih

Penelitian ini beranjak dari rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas IV SD Negeri 2 Mataram Kecamatan Gadingrejo. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivtas dan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika melalui penerapan model pembelajaran STAD di kelas IV SD Negari 2 Mataram Pringsewu.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan prosedur yang berbentuk siklus, yang terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus.

Selain itu, hasil penelitian ditemukan bahwa: (1). Melalui kerja kelompok pembelajaran Matematika dapat diselesaikan dengan mudah, (2). Kegiatan pembelajaran menjadi menarik, (3). Proses pembelajaran dapat diikuti oleh semua siswa, (4). Adanya peningkatan hasil evaluasi belajar siswa.

(2)

iii

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIK

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh:

EKA YULININGSIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1. Kerangka Pikir Penelitian ... 12

3.1. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menggunakan Model

Pembelajaran STAD ... 15

4.1. Grafik Rekap Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Proses KBM

(4)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...

ii

JUDUL SKRIPSI ...

iii

PENGESAHAN ...

v

PERNYATAAN ...

vi

RIWAYAT HIDUP ...

vii

MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...

ix

KATA PENGANTAR ...

x

DAFTAR ISI ...

xi

DAFTAR TABEL ...

xiii

DAFTAR GAMBAR ...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...

xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah ...

1

1.2.

Identifikasi Masalah ...

4

1.3.

Rumusan Masalah dan Permasalahan ...

5

1.4.

Tujuan Penelitian ...

5

1.5.

Manfaat Penelatian ...

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Teori Belajar ...

7

2.2

Aktivitas Belajar ...

8

2.3

Hasil Belajar ...

9

2.4

Pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD)

.

10

2.5

Kajian Hasil Penelitian ...

11

(5)

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.

Metode Penelitian ...

13

3.2.

Subyek Penelitian ...

14

3.3.

Setting Penelitian ...

14

3.4.

Langkah-langkah Peelitian ...

14

3.5.

Sumber Data ...

19

3.6.

Teknik Pengumpulan Data ...

19

3.7.

Metode Analisis Data ...

19

3.8.

Indikator Keberhasilan ...

20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ...

21

4.2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...

23

4.3. Pembahasan ...

46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan ...

49

(6)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Silabus

2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

3.

Kisi-kisi Soal Tes Siklus I

4.

Soal Tes Dan Lembar Jawaban Tes Siklus I

5.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

6.

Kisi-kisi Soal Tes Siklus II

(7)

xiii

DEFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.1.

Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Tahun

Pelajaran 2011/2012 ...

3

4.1. Daftar Guru SDN 2 Mataram Berikut Golongan Dan Jabatan ... 21

4.2. Sarana dan Prasarana SDN 2 Mataram ... 22

4.3. Jadwal Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 2 Mataram ... 22

4.4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ... 24

4.5. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 26

4.6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 29

4.7. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 30

4.8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 35

4.9. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 36

4.10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 40

4.11. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 41

4.12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 44

(8)

viii

MOTTO

BELAJARLAH DARI KESALAHAN

KARENA KESALAHAN ADALAH GURU DARI SEBUAH KESUKSESAN

DAN JANGANLAH PULA MELIHAT MASA DEPAN DENGAN

KETAKUTAN

(9)

v

PENGESAHAN

1.

Tim Penguji

Penguji

: Nazarudin Wahab, M.Pd ...………

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. M. Thoha BS. Jaya,M.S. ………

2.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 196003151985031003

(10)

vi

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama

: EKA YULININGSIH

NPM

: 1013119122

Program Studi

: SI PGSD Dalam Jabatan

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Perguruan Tinggi

: Universitas Lampung

Jurusan

: Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika

Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas

IV SD Negeri 2 Mataram Kabupaten Pringsewu

Menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri, dan pengetahuan saya tidak berisi materio yang dipublikasikan atau yang

ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan

penyelesaian studi pada Universitas atau Instansi lain.

Pringsewu, Agustus 2012

Yang membuat pernyatan

(11)

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati, karya ini penulis persenbahkan untuk :

Ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu memberikan doa restu kepada penulis

Suami tersayang yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi kepada penulis

Bapak dan ibu dosen yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis

Almamater tercinta Universitas Lampung

(12)

iv

Judul Skripsi

: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

(STAD) PADA SISWA KELAS IV SDN 2

MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

Nama Mahasiswa

: EKA YULININGSIH

No. Pokok Mahasiswa : 1013119122

Program Studi

: SI PGSD Dalam Jabatan

Jurusan

: Ilmu Pendidikan

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Dosen Pembimbing

(13)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama EKA YULININGSIH, di lahirkan di Mataram pada tanggal 17

Juli 1987. Merupakan anak pertama dari empat bersaudar, buah hati dari Bapak

Sutadi dan Ibu Sudarwati.

Riwayat pendidikan penulis

1.

SD Negeri 2 Mataram Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu

diselesaikan pada tahun 1999

2.

SLTP Muhammadiyah 2 Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu diselesaikan

pada tahun 2002

3.

SMA Negeri 1 Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu diselesaikan pada tahun

2005

4.

D2 PGSD Universitas Lampung selesai pada tahun 2008

5.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas

(14)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tidak

ada hambatan yang berarti.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyadari bahwa semuanya tidak akan

terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1.

Bapak. Hi. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan FKIP Unila.

2.

Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3.

Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD.

4.

Bapak Drs. Nazarudin Wahab, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing.

5.

Bapak Dr. M. Thoha BS Jaya, MS, selaku Dosen Pembahas

6.

Seluruh dewan guru SD Negeri 2 Mataram Kecamatan Gadingrejo

Kabupaten Pringsewu.

7.

Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini. Akhir kata,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Agustus 2012

Peneliti

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan

bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi

manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan

perubahan kehidupan local, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan

pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Asri Budiningsih ( 2005 ), mengatakan bahwa :

Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi

antara stimulus dan respon.

Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 tentang Tujuan Mata

Pelajaran Matematika secara umum adalah kegiatan yang ditempuh peserta

didik dalam mata pelajaran Matematika dalam setiap satuan pendidikan

dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan

beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang

dimaksud terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

(16)

2

Matematika merupakan kegiatan yang tidak lepas dari kehidupan manusia,

dalam operasi matematika misalnya penjumlahan, pengurangan dan

pembagian.

Namun sampai saat ini proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, untuk

itu Suseno Mukhlas (2005) menyarankan agar pembelajaran menggunakan

metode demonstrasi lebih banyak digunakan, supaya proses dan hasil belajar

menjadi lebih cepat, lebih baik, dan lebih mudah. Para guru harus mau dan

mampu mengubah paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Konsep pembelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan guru dalam

membelajarkan siswa. Ini berarti bahwa proses pembelajaran adalah membuat

atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Pola yang dipakai guru selama

ini di kelas masih bersifat pengajaran dan belum membelajarkan siswa, maka

sebaliknya siswa dalam kondisi yang tidak belajar tidak aktif dan kurang

beraktivitas. Siswa hanya mendengar, melihat, menyalin, menghafal tanpa

adanya proses berpikir. Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru

dan siswa dengan siswa masih kurang, sehingga siswa kurang mendapat

kesempatan mengembangkan potensi mereka secara optimal. Hal ini cenderung

menjadikan siswa pasif, malas belajar, dan pembelajaran semakin

membosankan. Kegiatan pembelajaran di sekolah berdampak pada prestasi

belajar.

Berdasarkan data di kelas IV SD Negeri 2 Mataram Gadingrejo diperoleh nilai

(17)

3

2011/2012 adalah 56. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 65.

Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1. Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kriteria Nilai Banyak siswa Prosentase

1 Rendah (rata-rata 50) 14 50 %

2 Sedang (rata-rata 60) 10 30 %

3 Tertinggi (rata-rata 70) 4 20 %

JUMLAH 28

Sumber : Daftar Nilai Matematika, 2012

Berdasarkan masalah tersebut maka, diperlukan suatu metode pembelajaran

yang mampu menciptakan keaktifan siswa saat proses belajar-mengajar. Salah

satu cara menciptakan keaktifan siswa saat proses belajar-mengajar yaitu

dengan penerapan pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif ini menempatkan siswa sebagai bagian dari

suatu system kerjasama, sehingga dengan bekerja bersama-sama diantara

anggota kelompok akan meningkatkan hasil belajar. Melalui kerja kelompok,

maka siswa banyak terlibat dalam pembelajaran dan memiliki banyak

pengalaman yang dapat berimbas pada peningkatan hasil belajar. Salah satu

model pembelajaran kooperatif yang digunakan penulis adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD).

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran

kooperatif paling sederhana, dimana pada pembelajaran ini siswa lebih mudah

(18)

4

mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa yang berkemampuan

rendah diharap dapat kesempatan untuk dibimbing oleh temannya yang

memiliki kemampuan yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang lebih tinggi

kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi tutor sebaya sehingga

pembelajaran semakin baik.

1.2. Identifikasi Masalah

Pada prinsipnya tujuan kegiatan belajar mengajar adalah agar siswa dapat

menguasai bahan-bahan pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Seorang guru sudah berupaya mulai dari menyusun rencana pembelajaran,

penggunaan metode belajar mengajar yang relevan sampai dengan pelaksanaan

evaluasi. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa prestasi pada mata

pelajaran Matematika masih di bawah maksimum.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran masih

sangat rendah.

b. Hasil belajar pelajaran matematika peserta didik masih rendah.

c. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 2 Mataram masih menggunakan model pembelajaran yang kurang

bervariasi.

d. Disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika masih rendah.

e. Kurangnya peran guru dalam memberikan fasilitator kepada siswa.

f. Belum diterapkannya pembelajaran matematika menggunakan alat peraga

(19)

5 1.3. Rumusan Masalah dan Permasalahan

Atas dasar rumusan masalah tersebut, permasalahan yang diajukan adalah :

1. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Matematika

dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV SD

Negeri 2 Mataram !

2. Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

STAD pada SD Negeri 2 Mataram akan meningkat !

Dengan demikian judul penelitian ini adalah : Peningkatan Aktivitas dan Hasil

Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IV SD

Negeri 2 Mataram pringsewu.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV SD Negeri 2

Mataram.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika

dengan menggunakan model pembelajaran STAD kelas IV SDN 2

(20)

6 1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa,

a. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 2

Mataram.

b. Menumbuhkan tanggung jawab dan kerjasama yang baik antara teman,

serta berani untuk berkomunikasi dalam bertukar pikiran dan

mengemukakan pendapat.

2. Bagi guru,

Proses pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai masukan dalam pembelajaran Matematika dan dapat digunakan sebagai alternative pembelajaran meningkatkan aktifitas dan

hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah,

Model pembelajaran kooperatif menjadi informasi dan sumbangan

pemikiran untuk meningkatkan mutu pembelajaran Matematika kelas IV di

(21)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Belajar

a. Teori Behaviorisme

Pada prinsipnya teori behaviorisme menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu berinteraksi

dengan lingkungannya.

b. Teori Belajar Kognitivisme

Cognition diartikan sebagai aktivitas mengetahui, perolehan,

mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan (Jean Piaget) . Tahapan perkembangan kognitif versi piaget :

- Sensorimotor intelegence (lahir s.d usia 2 tahun) Perilaku terikat pada panca indra dan gerak metorik.

- Preopertion thought (2 s.d tahun)

Tampak kemampuan berbahasa, berkembang pesat pengguasaan konsep.

- Concrete cooperation (7 s.d 11)

Berkembang daya mampu anak berfikir logis untuk memecahkan

masalah konkrit.

- Formal operations (11 s.d 15tahun)

(22)

8 c. Teori Belajar Kontruktiviame

Teori ini mengemukakan bahwa pembelajaran kontruktivisme merupakan

suatu tiknis pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membina

sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang

telah ada dalam diri mereka masing-masing.

d. Teori Belajar Humanisme

Teori ini memandang kegiatan belajar merupakan kegiatan yang melibatkan

potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif, dan konatif. Dalam teori

humanisme didasarkan pada pemikiran bahwa belajar merupakan kegiatan

yang dilakukan seseorang dalam upayanya mempengaruhi kebutuhan

hidupnya.

2.2 Aktivitas Belajar

Menurut pendapat Slameto (1995: 3) Belajar adalah sebagai suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya”

Ada beberapa aspek dalam aktivitas siswa yang biasa diamati menurut Paul D

Dierich (Oemar Hamalik, 2001) yaitu :

1. Aspek Keaktifan antara lain :

- Berani bertanya

(23)

9 2. Aspek Kerjasama

- Bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran - Menghargai pendapat dan penjelasan teman

- Tidak mengganggu teman saat pembelajaran

Pada prinsipya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas.

Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam

interaksi beajar mengajar (Sardiman, 2001 : 93).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah

segala kegiatan untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan dan ketrampilan

untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru yang melibatkan kerja

pikiran dan badan.

2.3 Hasil Belajar

Dalam Poerwadinata (2003 : 348), hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh

usaha. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah

melakukan mengadakan suatu kegiatan belajar yang berbentuk dalam suatu

nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses

pembelajaran. Hasil belajar sangat ditentukan oleh aktivitas belajar yang

ditentukan oleh siswa itu sendiri.

Pengukuran terhadap kemampuan siswa sampai hasil belajar dilakukan dengan

melalui evaluasi hasil belajar siswa. Salah satu indikator dari hasil belajar

siswa dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes atau

(24)

10

2.4 Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

Model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung, pembelajaran

yang kooperatif maksud kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan

siswa belajar dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan atau menentukan

tujuan bersama. Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah

satu model dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan juga merupakan

suatu model pembelajaran kooperatif yang efektif.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu

penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan

kelompok. STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.

2.4.1 Variasi Model STAD

Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:

a. Penyajian kelas.

b. Belajar kelompok

c. Kuis.

d. Skor Perkembangan

e. Penghargaan kelompok

Berikut ini uraian selengkapnya dari pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Division (STAD).

a. Pengajaran

Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi

pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. setiap awal dalam

(25)

11

kelas. Penyajian tersebut mencakup pembukaan pembangunan dan

latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan

dalam penyajian materi pelajaran.

1. Pembukaan

- Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa

dengan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, masalah

kehidupan nyata, atau cara lain.

- Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada

pelajaran tersebut.

- Ulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.

2. Pengembangan

- Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.

- Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna bukan hafalan.

- Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

- Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.

(26)

12 3. Latihan Terbimbing

- Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan,

- Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau

menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu

mempersiapkan diri sebaik mungkin,

- Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama, sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal)

dan langsung diberikan umpan balik.

b. Belajar Kelompok

Selama belajar kelompok, tugas kelompok adalah menguasai materi

yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk

menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat

digunakan untuk melatih ketrampilan yang sedang diajarkan untuk

mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.

Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif,

guru juga perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan

perintah, mereview konsep atau menjawab pertanyaan. Selanjutnya

langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut :

1) Mintalah anggota kelompok memindahkan meja bangku mereka

bersama-sama dan pindah kemeja kelompok.

2) Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama

(27)

13 3) Bagikan lembar kegiatan siswa.

4) Serahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga

atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang

dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal, masing-masing siswa

harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokan dengan

temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu

pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab

menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan dengan jawaban pendek,

maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian antara teman

saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha

menjawab pertanyaan itu.

5) Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai

mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai

sampai 100 pada kuis pastikan siswa mengerti bahwa lembar

kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan

diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan

untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok

mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka

mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan teman

sekelompoknya sebelum bertanya guru.

6) Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam

kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya

bekerja dengan baik, yang anggotanya duduk dalam kelompoknya

untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja dan

(28)

14 c. Kuis

Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk

menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar

dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan

individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok.

d. Penghargaan Kelompok

Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah

menghitung nilai kelompok dan nilai perkembangan individu dan

memberi sertifikat atau penghargaan kelompok yang lain. Pemberian

penghargaan kelornpok berdasarkan pada, rata-rata nilai

perkembangan individu dalam kelompoknya.

2.4.2 Tujuan Pembelajaran STAD

Tujuan dari penggunaan model pembelajaran STAD adalah:

a. Bisa menjelaskan pembelajaran kooperatif

b. Menjelaskan tentang sintaks langkah-langkah pembelajaran

kooperatif

Keunggulan pembelajaran STAD adalah :

a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan

b. Siswa aktif membantu dan memotivisi semangat untuk berhasil

bersama

c. Aktif menjadi tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan

kelompok

d. Adanya interaksi antar siswa yang seiring dengan peningkatan

(29)

15 2.5 Kerangka Pikir

Penggunaan media pembelajaran yang tidak bervariatif dalam pembelajaran

Matematika membuat siswa merasa bosan dan enggan dalam belajar

Matematika, shingga hasil belajar cenderung rendah. Penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif dalam

meningkatkan belajar Matematika di Kelas IV. Tahapan perkembangan anak

usia SD yang masih dalam tahap operasional konkret, menuntut guru untuk

aktif dalam mengkombinasikan media pembelajaran sehingga siswa menjadi

lebih tertantang dan dapat terlihat aktif dalam pembelajaran.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Hasil Belajar

Matematika Rendah

Siklus 1 Memanfaatkan model pembelajaran yang didemonstrasikan guru, siswa melihat

Tindakan

Menggunakan Model STAD Siklus II

Memanfaatkan model pembelajaran yang didemonstrasikan guru, siswa mengikuti dan mencoba

(30)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam mencapai suatu tujuan diperlukan metode atau cara. Metode merupakan

alat bantu yang berguna untuk memperlancar pelaksanaan suatu penelitian.

Oleh karna itu, agar penelitian ini bersifat ilmiah perlu menggunakan

metodologi penilitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

menggumpulkan data penelitiannya. (Suharsini Arikunto, 2006:160)

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

(Classroom Action research) dengan penekanan terhadap proses pembelajaran

Matematika di Kelas IV. Penelitian Metode ini didasarkan bahwa penelitian

tindakan kelas ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk

memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses

pembelajaran di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses

dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa (Suyanto, 1997 : 2, Hopkins,

(31)

17 3.2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Mataram Pringsewu Kelas IV mata

pelajaran Matematika, dengan jumlah siswa 28 orang yang terdiri dari 16 siswa

laki-laki, 12 siswa perempuan.

3.3. Setting Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian

Siswa Kelas IV SD N 2 Mataram Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus

3.4. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukun dalam 2 siklus dengan kemungkinan perubahan yang

dianggap perlu, siklus pertama dan kedua saling berhubungan.

Langkah-langkah penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu (1). Tahap perencanaan,

(32)

18

[image:32.612.146.494.118.417.2]

Prosedur penelitian dari setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Penggunaan Model Pembelajaran STAD

Siklus 1 (2 X Pertemuan)

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran.

b. Membuat lembar observasi dan lembar kerja siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran.

c. Menyiapkan soal-soal untuk melaksanakan latihan Identifikasi Masalah

Perencanaan

Refleksi Aksi

Observasi

Perencanaan Ulang

Refleksi

Observasi

Aksi

(33)

19

1. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario

pembelajaran yaitu melalui pembelajaran STAD dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Membuat kelompok kecil

b. Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui pertanyaan-pertanyaan

yang berhubungan dengan materi pelajaran

c. Melaksanakan kegiatan inti, siswa mengadakan observasi dan

pengamatan dengan menyelidiki masalah yang berkaitan dengan mata

pelajaran

d. Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan

pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran

e. Guru sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan pada setiap kelompok belajar dalam melaksanakan tugasnya

f. Siswa dengan guru membuat kesimpulan yang diperoleh selama

pengamatan.

2. Tahap Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi

dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk pembelajaran berikutnya.

3. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan alat lembar observasi selama proses

pembelajaran untuk memperoleh data kualitatif dengan lembar kerja tes

(34)

20

4. Tahap Refleksi

Setelah pembelajaran dan evaluasi dilaksanakan maka hasil yang diperoleh

pada tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkandan dianalisis. Hasil dari

analisis ini kemudian dijadikan bahan untuk merefleksi tindakan dan

digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus berikutnya.

Siklus 2 (2 X Pertemuan)

Materi pokok yang akan diberikan pada siklus kedua adalah pelaksanaan

tindakan yang dilakukan sama seperti pada siklus satu, hanya pada siklus kedua

guru tidak lagi menjelaskan secara rinci, hanya memberikan arahan dan

berperan sebagai fasilisator.

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat scenario pembelajaran atau rencana pembelajaran.

b. Membuat lembar observasi dan lembar kerja siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran.

c. Menyiapkan soal-soal untuk melaksanakan latihan

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario

pembelajaran yaitu melalui pembelajaran STAD dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Membuat kelompok kecil

b. Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui

(35)

21

c. Melaksanakan kegiatan inti, siswa mengadakan observasi dan

pengamatan dengan menyelidiki masalah yang berkaitan dengan mata

pelajaran

d. Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan

pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran

e. Guru sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan pada setiap

kelompok belajar dalam melaksanakan tugasnya

f. Siswa dengan guru membuat kesimpulan yang diperoleh selama

pengamatan.

3. Tahap Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi

dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk pembelajaran berikutnya.

4. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan alat lembar observasi selama proses

pembelajaran untuk memperoleh data kualitatif dengan lembar kerja tes

yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran.

5. Tahap Refleksi

Setelah pembelajaran dan evaluasi dilaksanakan maka hasil yang diperoleh

pada tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkandan dianalisis. Hasil

dari analisis ini kemudian dijadikan bahan untuk merefleksi tindakan dan

(36)

22

3.5. Sumber Data

i. Data kualitatif adalah data yang diperoleh selama proses pembelajaran

mulai observasi pengamatan.

ii. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

1. Data aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data siswa dilakukan pengamatan, lembar

observasi, aktivitas siswa terhadap pembelajaran melalui kerja kelompok.

2. Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan adalah :

a. Lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran

b. Lembar soal tes evaluasi hasil belajar siswa

3.7. Metode Analisis Data

1. Data kualitatif

Data ini diambil pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi terhadap aktivitas siswa yang dimunculkan dari perilaku siswa

yang diamati selama pembelajaran. Data ini kemudian dianalisis

menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sudjana, 2005)

(37)

23

Data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar yang diberikan pada akhir

siklus. Kemudian data dianalisis dengan teknik persentase untuk

menentukan konsep-konsep siswa mengenai Matematika, kemudian data

ditabulasikan dengan menggunakan rumus :

Keterangan

X : Nilai rata-rata kelas

∑ : Jumlah nilai seluruh kelas

N : Jumlah yang mengikuti tes

(Sudjana, 2005).

3.8. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran

diharapkan mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran Matematika Kelas IVSD N 2 Mataram, dan apabila siswa

telah dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai 65,

(38)

47 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah ditulis pada bab sebelumnya, dapat dikemukakan

kesimpulan dan saran sebagai berikut:

5.1 Simpulan

1. Dengan digunakannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,

Aktivitas Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika dalam Penelitian

Tindakan Kelas ini, mengalami peningkatan yang cukup baik,

dibandingkan sebelum diadakanya penelitian ini. Model penbelajaran

STAD melatih siswa untuk berdiskusi, mengemukakan pendapat dan

melatih siswa bekerja dengan tim.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat meningkatkan Hasil

Belajar Siswa. Hal ini terlihat pada peningkatan hasil tes formatif

sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini.

Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapaian indikator prestasi belajar

siswa yang melebihi nikai KKM yang telah ditetapkan sekolah.

5.2 Saran

1. Hendaknya guru memanfaatkan model pembelajaran STAD sebagai

salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan

(39)

48

2. Model pembelajaran STAD dapat digunakan sebagai suatu cara yang

efektif dalam melatih siswa untuk bersosialisasi dengan temannya

karena akan menumbuhkan suasana yang saling asah, asih, asuh.

3. Penerapan model pembelajaran STAD diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang

serupa atau bahan perbandingan dengan model pembelajaran lain untuk

diketahui hasil yang efektif dalam suatu model pembelajaran dan

(40)

49

DAFTAR PUSTAKA

Asri Budiningsih, 2005.

Belajar dan Pembelajaran

. PT. Rineke Cipta, Jakarta.

Grahacendekia.files.wordpress.com 2009/04/teori belajar gestalt.pdf.Universitas

Lampung, Bandar Lampung, 08 juli.

Hopkiris. David 1993.

A. TeacherClassroom Reseach

. Open University Press.

Oemar Hamalik. 2001.

Proses Belajar Mengajar

. Bumi Aksara, Jakarta.

Poerwadinata. 2003.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

. PN Balai Pustaka, Balai

Pusdik, Jakarta.

Sardiman, A.M. 2001.

Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto. 1995.

Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

. Rineke

Cipta, Jakarta.

Sudjana. 2005.

Metode Statistika

. Tarsito. Bandung.

Suharsimi Arikunto, 2006.

Penelitian Tindakan Kelas

. Bumi Aksara, Jakarta.

Suseno Mukhlas. 2005,

Power of Words

; Materi Kuliah

Personality

Development

, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Universitas Negeri

Jakarta. Jakarta.

Suyanto. 1997.

Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK)

. Pengenalan

Tindakan Kelas. Dirjen Dikti, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1.1. Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2011/2012
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Penggunaan Model Pembelajaran STAD

Referensi

Dokumen terkait

Rumu- san masalah umum penelitian “A pakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis multimedia dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pa- da siswa kelas

Pembelajaran dengan Metode Cooperative Learning Teknik STAD pada Pelajaran IPS dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa. Kelas IV SD

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran STAD dapat meningkatkan tanggung jawab dan prestasi belajar siswa materi pecahan kelas IV

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ekonomi melalui model pembelajara kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X-1 SMA YLPI Perhentian Marpoyan tahun

Hasil belajar lompat jauh meningkat melalui model pembelajaran kooperatid tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri 4 Sukawati tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas IV SD Negeri 002 Jumrah

Kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran Matematika kelas IV SD Negeri Jobor Lor Kecamatan Mlati dapat di pecahkan salah satunya dengan pengunaan