TUGAS AKHIR
SURIYO WIBOWO 112407015
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
SURIYO WIBOWO 112407015
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK
DAN PELUANG KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN TAHUN 2013-2015
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : SURIYO WIBOWO
Nomor Induk Mahasiswa : 112407015
Program Studi : D3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui di Medan, Juli 2014
Disetujui oleh:
Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing, Ketua,
PERNYATAAN
PROYEKSI LAJU PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA DI KOTA MEDAN TAHUN 2013-2015
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2014
SURIYO WIBOWO
PENGHARGAAN
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpahan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini dengan judul Proyeksi Laju Pertambahan Penduduk dan Peluang
Kesempatan Kerja di Kota Medan Tahun 2013-2015.
Terima kasih Penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Esther Sorta M. Nababan
M.Sc, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas
akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan Bapak Dr.
Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika
FMIPA USU, Bapak Prof.Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku
Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr.
Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program
Studi D3 Statistika FMIPA USU, Pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah.
Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak tercinta Sumaidi dan Ibu tercinta Alm. Sri
Rayati, dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang
diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
DAFTAR ISI
3.1Sejarah Badan Pusat Statistik(BPS) 17
3.1.1 Masa Reformasi sampai sekarang 17
3.2Kegiatan Badan Pusat Statistik 18
3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi BPS 18
3.3Struktur Organisasi 20
3.4Ruang Lingkup Kegiatan Kantor BPS Provinsi Sumatera Utara 21
BAB 4 Pembahasan
4.1.1 Penduduk di Kota Medan 22
4.1.2 Angkatan Kerja di Kota Medan 28
4.1.3 Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja 30
4.2Proyeksi 31
4.2.1 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Medan 32 4.2.2 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja 34
di Kota Medan
4.2.3 Proyeksi Pengangguran Terbuka 36
4.2.4 Proyeksi Kesempatan Kerja atau Peluang Kerja 41
BAB 5 Implementasi Sistem
5.1Pengertian Implementasi Sistem 43
5.2Tahap Implementasi 43
5.3Fungsi Regresi Linear Sederhana 44
BAB 6 Kesimpulan dan Saran
6.1Kesimpulan 47
6.2Saran 48
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Banyak Jumlah Penduduk dan Selisih Pertahun 22
di Kota Medan Tahun 2003-2012
Tabel 4.2 Peramalan Penduduk di Kota Medan Tahun 2003-2012 27 Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2003-2012 29 Tabel 4.4 Jumlah Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota Medan 30
Tabel 4.11 Jumlah Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja dan Pengangguran 39 Terbuka di Kota Medan Tahun 2003-2015
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Pertumbuhan Penduduk dari Tahun 2003-2015 28 Gambar 4.2 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Non-Angkatan Kerja 29
Dari Tahun 2003-2012
Gambar 4.3 Pertumbuhan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja dan 31
Pengangguran Terbuka
Gambar 4.4 Peramalan Angkatan Kerja, Angkatan Kerja Yang Sudah 40 Bekerja dan Pengangguran Terbuka
Gambar 5.1 Tampilan Yang Telah Dimasukkan Data 45 Gambar 5.2 Tampilan Menu Mencari Kolom X.Y dan X² 45
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan kajian
demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan
penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematiaan (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara.
Kesempatan kerja merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia (Human
Basic Needs) yang tidak ada bedanya dengan sandang, pangan, dan papan serta juga
merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan perekonomian suatu daerah. Yang mana kesempatan kerja dapat
memperlihatkan tingkat partisipasi masyarakat suatu negara dalam membangun
perekonomiannya. Selain itu, indikator ini dapat digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan pemerintah dalam menjalankan kebijaksanaan ekonominya.
Seiring dengan tuntutan akan kemajuan pertumbuhan ekonomi yang pesat di
Indonesia pada umumnya dan kota Medan khususnya. Dengan demikian perlu
pembenahan dan persiapan di berbagai bidang antara lain menyangkut sumber daya
Dari ringkasan di atas,maka judul yang penulis pakai untuk penulisan tugas
akhir ini adalah Proyeksi Laju Pertumbuhan Penduduk dan Peluang Kesempatan Kerja
Di Kota Medan Tahun 2013-2015. Dengan tujuan agar penulis tahu seberapa besar pertumbuhan penduduk dan kesempatan kerja pertahun lalu memproyeksikannya pada
tahun–tahun berikutnya di Kota Medan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pertumbuhan jumlah penduduk, angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja di Kota Medan.
2. Bagaimana proyeksi angkatan kerja, angkatan kerja yang sudah berkerja
dan pengangguran pada tahun 2013-2015 yang akan datang.
3. Bagaimana proyeksi kesempatan kerja atau peluang kerja dari seluruh data
angkatan kerja.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari topik permasalahan tentang pertumbuhan
penduduk dan kesempatan kerja di Kota Medan pada tahun 2013-2015. Penulis
1. Peninjauan terfokus pada konsep umum mengenai jumlah penduduk,
jumlah angkatan kerja.
2. Data yang dianalisa memakai metode geometrik untuk meramalkan
pertumbuhan penduduk Kota Medan tahun 2013-2015 dan metode regresi
linear sederhana untuk meramalkan tingkat kesempatan kerja di Kota
Medan tahun 2013-2015.
3. Langkah akhir yang dilakukan hanya untuk memproyeksikan pertumbuhan
penduduk, peluang kerja atau kesempatan kerja, jumlah pengangguran
terbuka dan tenaga kerja yang ada di Kota Medan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pertumbuhan penduduk dan
kesempatan masyarakat di Kota Medan untuk mendapatkan pekerjaan dan seberapa
besar jumlah tenaga produktif tersebut dalam memenuhi lapangan perkerjaan yang ada
di Kota Medan.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah dapat dijadikan salah satu rujukan
dan referensi bagi pihak pihak terkait untuk membuata suatu kebijakan. Misalnya,
melakukan penambahan lapanagan pekerjaan dan fasilitas umum yang dibutuhkan
1.6 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah:
1. Penelitian Kepustakaan
Yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari
perpustakaan, dengan membaca buku–buku, refrensi dan bahan–bahan yang
bersifat teoritis yang medukung penulisan tugas akhir.
2. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data untuk keperluaan penelitian ini penulis lakukan dengan
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Sumut. Data yang dikumpulkan tersebut kemudiaan diatur, disusun
dan disajikan dalam bentuk angka–angka dengan tujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
1.7 Tinjauan Pustaka
Untuk mengetahui proyeksi kesempatan kerja, maka digunakan rumus untuk
peramalan pertumbuhan penduduk sebagai berikut:
1. Trend Linear
Dimana:
= ΣΧΥ − ΣΧ (ΣΥ)
ΣΧ²−(ΣΧ)²
= −
= −
Keterangan:
Ŷ = Nilai Trend yang ditaksir
= Variabel konstanta
= Koefisien Variabel X
X = Waktu
= Banyaknya jumlah data
ΣΧ = Jumlah variable tahun
ΣΥ = Jumlah tenaga kerja
ΣΧΥ = Jumlah perkalian tenaga kerja dan variable tahun
2. Trend geometrik
�t=�0 (1 + )
(1 + )2 = �� ��
= �t
�0 1
− 1 × 100%
Keterangan:
� = Banyaknya penduduk pada tahun awal
�0 = Banyaknya penduduk pada tahun akhir
t = Jangka waktu (dalam banyak tahun)
= Angka pertumbuhan penduduk
Dengan menggunakan kedua metode ini, yaitu metode geometric dan metode
regresi linear sederhana, penulis dapat meramalkan berapakah peluang kesempatan
kerja di Kota Medan untuk tahun 2013-2015. Berdasar pada rumus Badan Pusat
Statistik untuk memperoleh jumlah kesempatan kerja.
� � � � = � � �
ℎ � � X 100%
1.8 Sistematika Penulisan
Untuk memenuhi target yang ditentukan dan memperoleh hasil yang maksimal dalam
penyusunan tugas akhir ini, penulis membagi tugas akhir ini dalam enam bab.
Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub-sub yaitu sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang penulisan,
tujuan, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Tinjauan teoritis dijelaskan dan dibahas mengenai pengertian pengertian
yang menyangkut dengan penelitian tugas akhir dan perumusan masalah.
BAB 3 : GAMBARAN UMUM INSTANSI
Pada bab ini di bahas secara ringkas mengenai sejarah BPS, kegiatan
BPS dan ruang lingkup organisasi.
BAB 4 : PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelasakan mengenai pembahasan dan analisa data untuk
mengetahui jumlah penduduk dan kesempatan kerja pada tahun yang
akan datang.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan cara pengunaan rumus-rumus yang dipakai
dengan menggunakan program aplikasi Microsoft Excel 2007.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil dari analisa dan pendugaan pada bab-bab sebelumnya
dirangkumkan pada bab ini. Selain kesimpulan, pada bab ini juga
memberikan saran yang sifatnya membangun untuk peningkatan
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian-Pengertian
Dalam laporan Tugas Akhir ini diperlukan beberapa definisi dan pengertian yang
berhubungan dengan kebutuhan dalam mencari proyeksi laju pertambahan jumlah
penduduk dan peluang kesempatan kerja.
2.1.1 Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja identik dengan Sasaran Pembangunan Nasional, khususnya
pembangunan ekonomi. Oleh karena kesempatan kerja merupakan sumber pendapatan
bagi mereka yang memperoleh kesempatan kerja. Disamping merupakan sumber dari
peningkatan pendapatan Nasional, melalui peningkatan Produk Nasional Bruto. Oleh
karena itulah dalam GBHN juga disebutkan, bahwa tujuan Pembagunan Nasional di
samping meningkatkan produksi nasional, maka pertumbuhan ekonomi juga harus
mempercepat pertumbuhan lapangan pekerjaan, oleh karena kesempatan kerja bukan
memiliki nilai ekonomis, tetapi juga mengandung nilai kemanusiaan dengan
menumbuhkan rasa harga diri, sehingga memberikan isi kepada asas kemanusiaan.
Kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja (demand for
labor) yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja yang siap
tinggi serta keterbatasan kesempatan kerja akan mengakibatkan semakin
meningkatanya tingkat penggangguran. Secara konsisten, pertumbuhan angkatan kerja
ini masih selalu lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk.
Disamping itu, angkatan kerja termasuk setengah pengganguran masih tetap tinggi.
Hal ini menandakan bahwa produktivitas para tenaga kerja tersebut belum optimal.
Dimana kesempatan kerja merupakan perbandingan antara jumlah angkatan kerja
yang bekerja terhadap angkatan kerja.
Sejak tahun 1979 hingga saat ini, konsep dan definisi perihal ketenagakerjaan
yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sama. Konsep dan definisi
tersebut sesuai dengan Labour Force Approach yang diperkenalkan oleh Internasional
Labour Organization (ILO). Pendekatan ini juga diterapkan oleh Negara-negara
merkembang selain Indonesia.
Konsep dan definisi yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik dalam penelitian
ketenagakerjaan sejak tahun 1976 adalah sebagai berikut:
1. Bekerja adalah mereka yang melakukan suatu pekerjaan dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan
lamanya bekerja paling sedikit 1 jam yang secara kontinu dalam seminggu
yang lalu (seminggu sebelum pencacahan). Dengan demikian, pekerjaan
keluarga yang tanpa upah yang membantu dalam satu usaha/kegiatan ekonomi,
dimaksudkan sebagai pekerja.
2. Setengah pengangguran (sementara tidak bekerja) adalah mereka yang
mempunyai pekerjaan selama tetapi seminggu yang lalu tidak bekerja karena
sebagainya. Termasuk mereka yang sudah diterima bekerja tetapi selama
seminggu yang lalu belum bekerja. Mereka ini dikategorikan sebagai bekerja.
3. Mencari pekerjaan adalah mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan
seperti mereka yang belum pernah bekerja atau mereka yang sudah pernah
bekerja, Karena suatu hal berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha
untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka itu dikategorikan sebagai
pengganguran terbuka. Seseorang mencari pekerjaan tetapi dia sudah
mempunyai pekerjaan atau sedang bekerja, tetapi digolongkan sebagai bekerja.
4. Sekolah adalah mereka yang melakukan kegiatan, bersekolah di sekolah
formal mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama
seminggu yang lalu sebelum pencacahan, mereka ini termasuk yang sedang
libur.
5. Mengurus Rumah Tangga adalah mereka yang mengurus rumah tangga tanpa
mendapatkan upah. Misalkan ibu-ibu rumah tangga atau anaknya yang
membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya, pembantu rumah tangga yang
mendapat upah walaupun pekerjaanya rumah tangga dianggap bekerja.
6. Kegiatan lainnya adalah kegiatan selain yang disebutkan diatas, yakni mereka
yang sudah pensiun, menerima royalty, penerimaan deviden dan orang-orang
yang cacat jasmani (buta, bisu dan sebagainya) yang tidak mampu melakukan
suatu pekerjaan.
7. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja
atau mempunyai pekerjaan sementara tidak bekerja atau mereka yang mencari
pekerjaan. Mereka adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan, seperti pada
8. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan seperti
pada butir 4, 5 dan 6 diatas selama seminggu sebelum pencacahan.
9. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau dalam penulisan ini dinyatakan
dengan kesempatan kerja/peluang kerja adalah persentase angkatan kerja
terhadap tolal penduduk usia kerja.
2.1.2 Metode Proyeksi
Dalam analisa psikologi, proyeksi bearti “Mencetuskan inplusi yang tidak sadar dari
diri sendiri dengan cara melihat sesuatunya seakan memiliki inplusi agresif secara
tidak sadar sering kali melihat atau memiliki anggapan orang lain juga bersifat agresif
(Anto Dajan).
Dalam hasil kutipan diatas, dapat dikatakan bahwa proyeksi sendiri merupakan
suatu pengamatan atau suatu hal yang mana pengamatan itu dikembalikan kepada jiwa
pengamat bagaimana dia menanggapi dan mencetuskan hasil pengamatanya tersebut
dengan menggunakan suatu evaluasi ataupun rumusan yang bersesuaian dengan apa
yang diamatinya.
Proyeksi tingkat kesempatan kerja adalah melihat ke depan akan hasil
lowongan kerja dengan melihat pekembangan lowongan kerja tersebut dari tahuntahun
sebelumnya. Selain memproyeksikan tingkat kesempatan kerja, penulis juga
melakukan proyeksi perkembangan penduduk pada tahun yang sama yaitu tahun
2013-2015. Dimana proyeksi perkembangan penduduk ini berguna untuk melihat
2.2 Metode Analisa Data
Dengan memperhatikan data yang sudah diperoleh, dapat dilakukan analisa sementara
dengan cara deskriptif. Adapun tahapan-tahapan analisa deskriptif yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisa deskriptif tentang perkembangan jumlah penduduk tahun
2003-2012.
2. Melakukan analisa deskriptif tentang angkatan kerja tahun 2003-2012.
2.2.1 Perumusan Masalah
Dalam Negara berkembang seperti Indonesia yang berpenduduk besar, yang menjadi
salah satu masalah utama adalah penganagguran struktural yang sangat besar. Masalah
ini disebabakan oleh struktur ekonomi yang ada belum mampu menciptakan
kesempatan kerja yang sesuai dan dalam jumlah yang cukup untuk menyerap angkatan
kerja yang ada.
Dengan permasalahan-permasalahan yang telah dicetuskan pada bab
sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan tersebut menjadi suatu rumusan
matematika guna mempermudah penulis dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Adapun dalam melakukan perumusan masalah tersebut memiliki beberapa tahapan
sebagai berikut:
1. Perumusan untuk melakukan peramalan tentang jumlah penduduk pada tahun
2. Perumusan untuk melakukan peramalan tentang tingkat kesempatan kerja pada
tahun 2013-2015
2.2.1.1Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk tahun 2013-2015
Dengan memperhatikan data dan melakukan analisis deskriptif di atas, maka dapat
digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan jumlah penduduk
pada tahun 2013-2015. Adapun rumusan yang dipergunakan adalah dengan rumusan
sebagai berikut:
�t =�0 (1 + ) (2.1)
(1 + ) = �t
�0 (2.2)
Maka
= �t
�0 1
− 1 × 100% (2.3)
Keterangan:
� = Banyaknya penduduk pada tahun awal
�0 = Banyaknya penduduk pada tahun akhir
t = Jangka waktu (dalam banyak tahun)
2.2.1.2Perumusan peramalan tingkat kesempatan kerja tahun 2013-2015
Dengan memperlihatkan data dan melakukan analisis deskriptif di atas, maka dapat
digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan tingkat kesempatan
kerja pada tahun 2013-2015. Adapun rumusan yang digunakan sebagai berikut:
Ŷ= + X (2.4)
Dimana
= ΣΧΥ − ΣΧ ΣΥ ΣΧ2− ΣΧ 2 (2.5)
= − (2.6)
= −
Keterangan:
Ŷ = Nilai Trend yang ditaksir
= Variabel konstanta
= Koefisien Variabel X
X = Waktu
= Banyaknya jumlah data
ΣΧ = Jumlah variable tahun
ΣΥ = Jumlah tenaga kerja
Dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah ada, Penulis melakukan suatu
pendugaan/peramalan tingkat kesempatan kerja tahun 2013-2015. Adapun alasan
penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih pertumbuhan tenaga
kerja dari setiap tahunnya dan selisih tersebut melakukan pendugaan bahwa tingkat
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BPS
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) propinsi Sumatera Utara merupakan lembaga
pemerintahan non departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung
kepada presiden. Badan Pusat Statistik di Indonesia berdiri pada saat
pemerintahan-pemerintahan antara lain:
3.1.1 Masa Reformasi sampai sekarang
Sejak era reformasi sampai sekarang Badan Pusat Statistik terus mengalami
reorganisasi seiring dengan berlakunya Undang-undang Otonomi Daerah tahun 1999
dan PP No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota. Maka BPS
perlu melakuakn reorganisasi seiring dengan semakin besarnya beban tugas Badan
Pusat Statistik dengan dikeluarkannya peraturan Presiden RI No. 86 tahun 2007
3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat
Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang
pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, social, ketenagakerjaan, keuangan,
pendapatan dan keagamaan. Untuk mewujudkan pembanguanan statistik, Badan Pusat
Statistik di bagi dalam 4(empat) program yaitu:
1. Program Penyempurnaan dan Pemgembangan Statistik.
2. Program Penyempurnaan Sistem Informasi.
3. Program Pendidikan dan Aperatur Negara.
4. Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aperatur Negara.
Adapun visi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi Informasi statistik
sebagai tulang punggung informasi pembagunan nasional dan regional, didukung
sumber daya manusia yang berkualitas. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi
yang mutahir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik mengembangkan misi
mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu
handal, efektif, dan efesien. Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan
kegunaan statistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
3.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi BPS
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden (Kepres No. 86 tahun 1998), dalam
1. UU No. 16 tentang Statistik.
2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang BPS.
3. Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik.
Berdasarkan keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik
dasar melaksanakan koordinator dan kerjasama, serta mengembangakan dan membina
statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang
diselenggarakan BPS yaitu:
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang statistik.
2. Menyusun rencana dan program nasioanl di bidang statistik.
3. Penyelenggaran statistik dasar.
4. Koordinasi dan kejasama statistik dengan instansi pemerintah lembaga,
organisasi, perseorangan dan unsur masyarakat bersama.
5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep definisi, klasifikasi dan
ukuran-ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mendukung penyelenggaraan statistik.
6. Pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan
masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan
sendiri maupun hasil komplisi produk administrasi.
7. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak
langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi masyarakat.
8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden dan penggunaan statistik.
9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan,
3.3 Stuktur Organisasi BPS
Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan
kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu-individu dalam
rangka kerajsama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi
yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan
staf. Struktur ini mengandung unsur –unsur spesialisasi kerja, standarlisasi kegiatan,
sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi
kekuasan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukan suatu kelompok
kerja.
Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan staf di Kantor BPS Provinsi Sumatera
Utara adalah:
1. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai
departemen dan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain.
2. Pembinaan saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi
manajemen.
3. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan-kaputusan dan mengamati
bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.
Adapun bagan atau stuktur organisasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera
Utara adalah sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat
Statistik Provinsi Sumatera Utara dipimpin seorang kepala kantor. Kepala Kantor
1. Sub Bagian Urusan Dalam.
2. Sub Bagian Perlengkapan.
3. Sub Bagian Keuangan.
4. Sub Bagian Kepegawaian.
5. Sub Bagian Bina Potensi/ Bina Program.
Sedangkan Bidang Penunjang Statistik terdiri dari lima (5) bidang yaitu:
1. Bidang Statistik Produksi.
2. Bidang Statistik Distribusi.
3. Bidang Statistik Sosial.
4. Bidang Integrasi Pengelolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS).
5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik.
3.4 Ruang Lingkup Kegiatan Kantor BPS Provinsi Sumatera Utara
Adapun ruang lingkup kegiatan dikantor BPS Provinsi Sumatera Utara adalah :
1. Merencanakan kegiatan Badan Pusat Statistik.
2. Mengumpulkan data Badan Pusat Statistik.
3. Mengolah data Badan Pusat Statistik.
4. Menganalisa data Badan Pusat Statistik.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1Pengolahan Data
4.1.1 Penduduk di Kota Medan
Sebelum mengolah tingkat kesempatan kerja, terlebih dahulu penulis melakukan
pengolahan jumlah penduduk di kota Medan karena tingkat kesempatan kerja
mempunyai pengaruh yang sangat besar dengan tingkat pertambahan penduduk di
Kota Medan. Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan tugas akhir ini
adalah hasil survey/sensus Kantor Statistik di Kota Medan, dimana jumlah penduduk
tersebut dari tahun 2003-2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Banyak Jumlah Penduduk dan Selisih Pertahun di Kota Medan Tahun 2003-2012
TAHUN LAKI LAKI PEREMPUAN JUMLAH SELISIH
2003 990.216 1.003.386 1.993.602 ---
2004 995.968 1.010.174 2.006.142 12.540
2005 1.012.040 1.024.145 2.036.185 30.043 2006 1.027.607 1.039.681 2.067.288 31.103 2007 1.034.696 1.048.460 2.083.156 15.868 2008 1.039.707 1.062.398 2.102.105 18.949 2009 1.049.457 1.071.596 2.121.053 19.948 2010 1.036.926 1.060.684 2.097.610 23.443 2011 1.046.560 1.070.664 2.117.224 19.614 2012 1.047.875 1.074.929 2.122.804 5.580
Perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat, menimbulkan suatu
permasalahan dimasa yang akan datang terutama untuk mendapatkan pekerjaan yang
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Jumlah penduduk dari tahun 2003
sampai dengan 2012 yang terlihat pada table 4.1 di atas meningkat jumlahnya. Dengan
menggunakan data yang ada pada tabel 4.1, penulis memproyeksikan suatu data
peramalan penduduk tahun 2003-2012, yang berguna untuk mengetahui tingkat
kesempatan kerja pada penduduk kota medan.
Tingkat pertumbuhan penduduk geometris adalah pertumbuhan penduduk
bertahap (discreate), yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya
pada akhir tahun dari suatu periode. Adapun perhitungan yang dilakukan adalah
dengan metode geometrik, dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk.
Secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi.
Jumlah penduduk di Kota Medan pada tahun 2003 sebesar 1.993.602 jiwa, dan
pada tahun 2012 meningkat menjadi 2.122.804 jiwa. Maka dapat dihitung besarnya
laju pertumbuhan penduduk pertahun periode tahun 2003-202012.
�t= �0 (1 + )
�0 = �2003 = 1.993.602
�t =�2012 = 2.112.804
= 9
Jadi : = �t
Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk Kota Medan sebesar 0,64% pada
periode tahun 2003-2012.
Maka perhitungan pada tahun 2003 (setelah 1 tahun) jumlah penduduk menjadi
�1 atau
�1 =�0 (1 + )
2003 = 1.993.602(1 + 0,006473)
2005 = 2.036.185(1,01954)
2005 = 2.075.980,2
Maka perhitungan pada tahun 2006 (setelah 4 tahun) jumlah penduduk menjadi
�4 atau
�4 =�0 (1 + )
2006 = 2.067.288(1 + 0,006473)4
2006 = 2.067.288(1,02614)
2006 = 2.121.326,908
Maka perhitungan pada tahun 2007 (setelah 5 tahun) jumlah penduduk menjadi
�5 atau
�5 =�0 (1 + )
2007 = 2.083.156(1 + 0,006473)5
2007 = 2.083.156 (1,03278)
2007 = 2.151.441,854
Maka perhitungan pada tahun 2008 (setelah 6 tahun) jumlah penduduk menjadi
�6 atau
�6 =�0 (1 + )
2008 = 2.102.105(1 + 0,006473)6
2008 = 2.102.105(1,03947)
Maka perhitungan pada tahun 2009 (setelah 7 tahun) jumlah penduduk menjadi
�7 atau
�7 =�0 (1 + )
2009 = 2.121.053(1 + 0,006473)7
2009 = 2.121.053(1,04620)
2009 = 2.219.045,649
Maka perhitungan pada tahun 2010 (setelah 8 tahun) jumlah penduduk menjadi
�8 atau
�8 =�0 (1 + )
2010 = 2.097.610(1 + 0,006473)8
2010 = 2.097.610(1,05261)
2010 = 2.207.965,262
Maka perhitungan pada tahun 2011 (setelah 9 tahun) jumlah penduduk menjadi
�9 atau
�9 =�0 (1 + )
2011 = 2.117.224(1 + 0,006473)9
2011 = 2.117.224(1,05978)
2011 = 2.243.791,651
Maka perhitungan pada tahun 2012 (setelah 10 tahun) jumlah penduduk menjadi
�10 atau
�10 = �0 (1 + )
2012 = 2.112.804(1,06664)
2012 = 2.264.267,659
Maka dapat diperkirakan jumlah penduduk di Kota Medan pada tahun 2013-2015
sebagai berikut:
pada tahun 2013 (setelah 11 tahun) jumlah penduduk menjadi �11 atau
�11 = �0 (1 + )
2013 = 2.112.804(1 + 0,006473)11
2013 = 2.112.804(1,07355)
2013 = 2.268.200,734
pada tahun2014 (setelah 12 tahun) jumlah penduduk menjadi �12 atau
�12 = �0 (1 + )
2014 = 2.112.804(1 + 0,006473)12
2014 = 2.112.804(1,08050)
2014 = 2.293.693,815
pada tahun 2015 (setelah 13 tahun) jumlah penduduk menjadi �13 atau
�13 = �0 (1 + )
2015 = 2.112.804(1 + 0,006473)13
2015 = 2.112.804(1,08749)
Tabel 4.2 peramalan penduduk di Kota Medan Tahun 2003-2015
Keterangan:* adalah hasil Peramalan Penduduk
Dengan memperoleh tabel pada peramalan penduduk tersebut dapat dibuat
suatu diagram yang menunjukkan diagram garis linier pertumbuhan penduduk dari
tahun 2003 sampai dengan tahun 2015. Dengan diagram tersebut akan memberikan
suatu gambaran tentang pertumbuhan penduduk pada tahun-tahun yang akan datang.
Gambar 4.1 Pertumbuhan Penduduk dari Tahun 2003-2015
4.1.2 Angkatan Kerja di Kota Medan
Pembahasan mengenai keberadaan angkatan kerja di Kota Medan, dalam hal ini
penduduk yang berusia di atas 15 tahun digunakan data selama 2003-2012.
Data tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara yang merupakan
hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional.
Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2003-2012
Tahun Jumlah
2010 2.097.610 1.020.626 627.008
2011 2.117.224 1.002.013 491.124
2012 2.122.804 936.143 558.097
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Dengan mempergunakan pada tabel angkatan kerja tersebut dapat dibuat suatu
diagram yang menunjukkan diagram garis linier pertumbuhan angkatan kerja pada
tahun 2003-2012 dan diagram garis linier pertumbuhan Non-angkatan kerja. Dengan
diagram tersebut akan memberikan suatu gambaran pertumbuhan Angkatan Kerja dan
Gambar 4.2 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Non-Angkatan Kerja dari Tahun 2003-2012
4.1.3 Angkatan Kerja yang Sudah Bekerja di Kota Medan
Penduduk yang berkerja di Kota Medan setiap tahunnya selalu menunjukan trend yang
menarik (lihat tabel 4.4 dan diagram 4.2). Peningkatan penduduk yang berkerja ini
sebanding dengan peningkatan jumlah angkatan kerja.
Tabel 4.4 Jumlah Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota Medan Tahun 2003-2012
Tahun Angkatan kerja Yang Sudah Berkerja
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
0
2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
YANGA SUDAH BEKERJA
Pada tahun 2003 jumlah orang yang bekerja di Kota Medan sebanyak 372.136
ribu, peningkatan terjadi pada tahun 2004 sebanyak dua kali lipat dari tahun
sebelumnya menjadi 682.380 ribu. Pada tahun 2005 tejadi peningkatan kembali
menjadi 819.161 ribu. Dan terjadi penurunana pada tahun 2006- 2007 sebanyak
755.882 ribu dan 729.892. Dan di tahun 2007 dan 2008 terjadi peningkatan sebanyak
833.832 ribu. Pada tahun 2009 dan 2010 terjadi peningkatan kembali sebanyak
886.815 ribu. Dan pada tahun 2011 tejadi peningkatan kembali sebanyak 902.097
ribu. Pada tahun 2012 terjadi penurunan kembali sebanyak 851.642.
Dengan menggunakan tabel pada peramalan Angkatan Kerja Yang Sudah
Bekerja, dapat dibuat suatu diagram yang menunjukkan diagram garis linier
pengganguran terbuka pada tahun 2003-2012. Dengan diagram tersebut akan
memberikan suatu gambaran pertumbuhan Angkatan Kerja Yang Bekerja dan
pertumbuhan Pengganguran Terbuka pada tahun yang akan datang.
Gambar 4.3 Pertumbuhan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja dan Pengganguran Terbuka
2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
YANGA SUDAH BEKERJA
4.2 Proyeksi
Proyeksi secara umum adalah untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan
datang berdasarkan data yang telah ada. Proyeksi pada dasarnya merupakan suatu
perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian (nilai dari suatu variabel)
untuk waktu yang akan datang.
Hasil proyeksi menggambarkan tingkat kemampuan untuk masa yang akan
datang, untuk menghindari atau mengurangi tingkatan resiko dari kesalahan, Maka
diperlukan asumsi-asumsi yang dibuat oleh pihak pengambil keputusan.
4.2.1 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Medan
Dari tabel 4.4 di atas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja tahun 2003-2015.
Adapun proyeksi angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut:
= ΣΧΥ − ΣΧ (ΣΥ)
melaksanakan peramalan angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut:
Ŷ= + X
= 717.406,4685+37.432,207
Dengan menggunakan persamaan di atas, dapat dilakukan peramalan angkatan
kerja pada tahun 2013-2015. Peramalan angkatan kerja pada tahun tersebut adalah
Angkatan Kerja pada tahun 2013
Ŷ= + X
Ŷ= 717.406,4685+37.432,207(10)
Ŷ= 1.091.728,539
Angkatan Kerja pada tahun 2014
Ŷ= + X
Ŷ= 717.406,4685+37.432,207 (11)
Ŷ= 1.129.160,746
Angkatan Kerja pada tahun 2015
Ŷ= + X
Ŷ= 717.406,4685+37.432,207 (12)
Ŷ= 1.166.592,953
Tabel 4.6 Peramalan Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2013-2015
Tahun Tahun(X) Angkatan kerja(Y)
2013* 11 1.091.729
2014* 12 1.129.161
2015* 13 1.166.593
Keterangan: * adalah hasil peramalan angkatan Kerja
4.2.2 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota Medan
Dari tabel 4.4 di atas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja
tahun 2003-2015. Adapun proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja tersebut adalah
Dengan menggunakan persamaan di atas, dapat dilakukan peramalan angkatan
kerja pada tahun 2013-2015. Peramalan angkatan kerja pada tahun tersebut adalah
sebagai berikut:
Angkatan Kerja pada tahun 2013
Ŷ= + X
Ŷ= 588.511,7818 + 39399,31515(10)
Ŷ= 982.504,9393
Angkatan Kerja pada tahun 2014
Ŷ= + X
Ŷ= 588.511,7818 + 39399,31515(11)
Ŷ= 1.021.904,248
Angkatan Kerja pada tahun 2015
Ŷ= + X
Ŷ= 588.511,7818 + 39399,31515(12)
Ŷ= 1.061.303,564
Tabel 4.8 Peramalan Angkatan Kerja yang sudah bekerja di Kota Medan Tahun 2013-2015
TAHUN TAHUN(X) YANG SUDAH BEKERJA
2013* 11 982.505
2014* 12 1.021.904
2015* 13 1.061.304
4.2.3 Proyeksi Pengangguran Terbuka
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilakukan proyeksi pengangguran terbuka tahun
2009-2013. Adapun proyeksi pengangguran terbuka tersebut adalah sebagai berikut:
= 1.200.427
melaksanakan peramalan pengangguran terbuka tersebut adalah sebagai berikut:
Ŷ= + X
Ŷ= 128.894,6909−1.967,10909( )
Dengan menggunakan persamaan di atas, dapat dilakukan peramalan
pengangguran terbuka pada tahun 2013-2015. Peramalan pengangguran terbuka pada
tahun tersebut adalah sebagai berikut:
Pengangguran terbuka tahun 2013
Ŷ= + X
Ŷ= 128.894,6909−1.967,10909(10)
Ŷ= 109.223,6
Pengangguran terbuka tahun 2014
Ŷ= + X
Ŷ= 128.894,6909−1.967,10909(11)
Ŷ= 107.256,4909
Pengangguran terbuka tahun 2015
Ŷ= + X
Ŷ= 128.894,6909−1.967,10909(12)
Tabel 4.10 Peramalan Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 2013-2015
TAHUN TAHUN (X) PENGANGGURAN
TERBUKA(Y)
2013* 10 109.223
2014* 11 107.256
2015* 12 105.289
Keterangan: * adalah hasil peramalan pengangguran terbuka
Salah satu cara untuk mengetahui seberapa banyak jumlah pengangguran
terbuka adalah dengan melihat selisih angkatan kerja dengan angkatan kerja yang
sudah bekerja. Maka untuk mengetahui jumlah pengangguran terbuka dapat dilihat
dari tabel 4.11
Tabel 4.11 Jumlah Angkatan Kerja, Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja dan Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 2003-2015
TAHUN ANGKATAN
2013* 1.091.728 982.504 109.223
2014* 1.129.160 1.021.904 107.256
2015* 1.166.592 1.061.303 105.289
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, terlihat bahwa jumlah angkatan kerja tahun
2003 sebanyak 453.427 jiwa dan pada akhir tahun 2015 sebanyak 1.166.592 jiwa.
adalah sebesar 941.999 pertahun. Demikian juga halnya dengan jumlah angkatan kerja
yang sudah bekerja tahun 2003 sebesar 372.136 jiwa dan pada akhir tahun 2015
sebesar 1.061.303 jiwa, dengan rata-rata peningkatannya sebesar 824.907 jiwa
pertahun.
Dari tabel tersebut, terlihat juga angka mencari kerja (pengangguran terbuka)
pada tahun 2003 sebesar 81.291 jiwa sedangkan pada tahun 2015 nanti di perkirakan
akan mengalami peningkatan menjadi 105.289 jiwa. Meningkatnya angka
pengangguran ini disebabkan ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran
tenaga kerja.
Dengan mempergunakan tabel pada peramlan angkatan kerja, angkatan kerja
yang sudah bekerja dan pengangguran terbuka tersebut, dapat dibuat suatu diagram
yang menunjukkan diagram garis linier pertumbuhan angkatan kerja. Angkatn yang
sudah bekerja dan pengangguran terbuka dari tahun 2003-2015. Dengan diagram
tersebut akan memberikan suatu gambaran tentang pertumbuhan angkatan kerja,
angkatan kerja yang sudah bekerja dan pengangguran terbuka pada tahun-tahun yang
Gambar 4.4 Peramalan Angkatan Kerja, Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja dan Pengangguran Terbuka
4.2.4 Proyeksi Kesempatan Kerja atau Peluang Kerja
Tingkat pengangguran terbuka yang terus meningkat, menandakan bahwa jumlah
angkatan kerja semakin tinggi. Sementara tingkat penerimaan tenaga kerja di berbagai
sektor usaha sangat kecil. Dari tabel 4.11 dapat dilihat peluang kerja dari seluruh
angkatan kerja.
2009 961.410 824.250 137.160 85,73
Peluang kerja atau kesempatan kerja tahun 2003 adalah sebesar 82,07 % artinya dari
100 orang angkatan kerja ada sekitar 82 orang yang bekerja. Berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil proyeksi di tahun 2014 nanti akan di ketahui peluang kerja sebesar
90,50 % yang diperoleh dari:
� � � � = � � �
ℎ � � X 100%
� � � � =1.021.904
1.129.160 X 100%
� � � � =90,50%
Berdasarkan hasil proyeksi di tahun 2015 nanti akan di ketahui peluang kerja sebesar
� � � � = � � �
ℎ � � X 100%
� � � � =1.061.303
1.166.592 X 100%
� � � � = 90,97%
Dengan kata lain, 90 orang bekerja diantara 100 orang Angkatan Kerja pada
tahun 2015, Angkatan Kerja yang tidak dapat ditampung oleh berbagai sektor usaha di
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengeritan Implementasi Sistem
Implementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain
sistem yang ada dalam desain sistem yang telah disetujui, menginstal dan memulai
sistem baru/sistem yang diperbaiki.
Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut:
1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.
2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan
prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui.
3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru.
4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai.
5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.
5.2 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap penerapan hasil desain tertulis ke dalam
progaming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam
bahasa programan tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai
yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga desain yang
dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Implementasi yang sudah selesai
harus diuji coba kehandalanya, sehingga dapat diketahui kehandalannya dari sistem
yang ada dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam pengolahan data pada karya
ini, penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu
program excel dalam masalah memperoleh hasil perhitungan.
5.3 Fungsi Regresi Linier Sederhana
Metode regresi linier sederhana adalah suatu analisa yang menggunakan variable yang
dicari atau diramalkan dengan hanya satu-satunya variabel bebas yang mempengaruhi
yang merupakan variabel waktu, dan sebagai variabel tak bebas adalah variabel yang
akan diramalkan. Dimana dalam bentuk simbol yaitu X adalah variabel waktu dan Y
adalah variabel yang akan diramalakan.
Adapun langkah-langkah yang digunkan untuk menentukan regresi sehingga dapat
dicari ramalan untuk periode selanjutnya yaitu:
1. Pada lembaran kerja excel, masukkan data-data angkatan kerja.
2. Lalu hitunglah nilai dari perkalian x.y dan x2 dari data-data tersebut dengan
menggunakan rumus perkalian yaitu:
a. Klik kolom yang akan di cari jumlahnya lalu masukkan =D2*A2 kedalam
kolom. Begitu seterusnya sampai kolom D11.
Gambar 5.2 Tampilan Mencari Kolom X.Y dan X2
b. Kemudian untuk mencari jumlah XY dengan rumus =sum(F2:F11) dan
untuk mencari X2 =sum(G2:G11). Maka akan terlihat hasil seperti di
bawah ini.
Dari hasil perhitungan yang di lakukan menggunakan program excel di dapati
hasil penjumlahan dan perkalian untuk di pergunakan dalam perhitungan untuk
mencari jumlah angkatan kerja dan non angkatan kerja. Hasil perhitungan dapat
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Terjadi peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya sebanyak 19.677 orang
dan diikuti dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja.
2. Pada setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja yang sudah
bekerja. Hal ini wajar terjadi karena berbagai sektor usaha selalu
membutuhkan tenaga kerja. Diikuti juga pada setiap periode(satu tahun) terjadi
penurunan angka jumlah angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan
(pengangguran).
3. Jumlah angkatan kerja yang belum mendapat pekerjaan (pengangguran) pada
tahun-tahun berikutnya menurut data proyeksi pada tahun 2013 adalah sebesar
109.223, pada tahun 2014 sebesar 107.256, dan pada akhir tahun 2015 sebesar
105.289.
4. Dari hasil proyeksi yang dilakukan berdasarkan data seluruh angkatan kerja.
Maka pada tahun 2013 sebesar 89,99%, pada tahun 2014 sebesar 90,50%,.
Proyeksi kesempatan kerja terus menerus mengalami sedikit peningkatan
6.2 Saran
Diharapkan penelitian yang Penulis lakukan ini dapat dilanjutkan dengan
menambahkan variable-variabel lain yang berpengaruh terhadap ketersedian lapangan
DAFTAR PUSTAKA
Bagus Ida Mantra, “Pengantar Studi Demografi”, Penerbit Nur Cahaya, Yogyakarta 1991.
BPS Sumatera Utara. 2003. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS Sumatera Utara. 2004. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS Sumatera Utara. 2005. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS Sumatera Utara. 2006. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS Sumatera Utara. 2007. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS Sumatera Utara. 2008. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS Sumatera Utara. 2009. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS Sumatera Utara. 2010. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS Sumatera Utara. 2011. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
BPS Sumatera Utara. 2012. Medan Dalam Angka. Badan Pusat Statistika.
http://www.BPS.go.id.Diakses tanggal 16 Mei 2014
Panduan Tatacara Penulisan Skripsi & Tugas Akhir. 2012. Dokumen Nomor: Akad
/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta: Penerbit PT Elex
Media Komputindo
Sudjana. 2001. Metode Statistika, Bandung: Tarsito Bandung.