• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA

NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR

Diajukan Oleh :

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM : 21110270211004

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

TESIS

MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA

NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR

Diajukan Oleh :

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM 21110270211004

Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)

MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA

NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR

Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI

Diajukan oleh :

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM 21110270211004

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(4)

MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA

NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR

Yang Diajukan Oleh

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM 21110270211004

Telah Disetujui

Tgl 8 Juni 2013

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Dr Wahyudi, M.Si

Dr Asep Nurjaman, M.Si

Direktur

Ketua Program study

Pasca Sarjana

Magister Sosiologi

(5)

TESIS

Dipersiapkan dan disusun oleh

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM 21110270211004

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 8 Juni 2013

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Pembimbing

Anggota Dewan Penguji

Dr Wahyudi, M.Si

Dr Asep Nurjaman, M.Si

Drs. Rinikso Kartono, M.Si

(6)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama

: Tri Rahayu Erviasty

Nim

: 21110270211004

Program Study

: Magister Sosiologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1.

Tesis dengan judul MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI

JOMBANG JAWA TIMUR

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis

ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperolah gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat

karya atau pendapat perna ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, sebagian

atau keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalan sumber kutipan dan daftar pustaka.

2.

Apabila dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur

PLAGIASI, Saya bersediah TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR

AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, Serta diproses

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

3.

Tesis ini bisa dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS

ROYALTY NON EKSKLUSIF

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dijadikan

sebagaimana mestinya.

Malang, 8 Juni 2013

Yang Menyatakan

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya tesis dengan

Judul MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA DI

KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI 3 JOMBANG JAWA

TIMUR

ini

dapat diselesaikan.

Tujuan penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar strata dua ( S2 ) pada program studi Magister Sosiologi pada

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

Dengan selesainya tesis ini, penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu

memberikan saran, bimbingan, petunjuk serta motivasi dalam proses

penyusunanya, kepada :

1.

Bpk Dr. Muhajir Efendy, M.AP. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2.

Bpk Dr Latipun, M.Kes, Direktur Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang

3.

Bpk Drs Rinikso Kartono, M.Si ketua Program studi Magister Sosiologi

Paskasarjana Universitas Muhammadiyah Malang

4.

Bpk Dr Wahyudi, M.Si. Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan

koreksi, arahan dan petunjuk dalam penulisan ini.

(8)

6.

Bpk drs Nurudin, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan

koreksi, arahan dan petunjuk untuk menyempurnakan tesis ini.

7.

Segenap Dosen Program Magister Sosisologi Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang beserta segenap Tata Usaha Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang.

8.

Bpk Drs Sugeng Budiono, M.MPd, Kepala SMA Negeri 3 Jombang yang

telah membantu memberikan data dalam penulisan ini.

9.

Bpk Drs Budiono, M.M.Pd wakil Kepala bidang Kurikulum SMA Negeri 3

Jombang yang telah memberikan data keadaan siswa.

10.

Ibu Dra Rudiana Mirnawati Selaku ketua Bimbingan Konseling SMA Negeri

3 Jombang yang telah memberikan data siswa yang berprestsi

11.

Ibu Dra Rhodiah Selaku guru Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Jombang

yang telah memberikan data siswa yang diterima di Perguruan Tinggi.

12.

Bapak dan Ibu Dewan Guru SMA Negeri 3 Jombang yang tidak bisa

disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan masukan,

dukungan kepada penulis sehingga terselesaikan penulisan tesis ini.

13.

Segenap Mahasiswa Program Magister Sosiologi Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan spirit untuk segera

menyelesaikan tugas penulisan ini.

14.

Suami dan anak-anak tercinta yang telah memeberikan motivasi untuk segera

menyelesaikan tugas penulisan ini.

(9)

Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan

tesis ini, sebab penulis yakin bahwa orang lain ( pembaca ) yang dapat

mengetahui kekurangan yang ada dalam tesis ini. Penulis juga berharap semoga

tesis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi tambahan khasanah dunia keilmuan

khususnya, bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Malang , 8 Juni 2013

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan masalah ... 6

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1.Tujuan Penelitian... 6

1.3.2.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 8

2.1.Landasan Teori ...8

2.1.1. Teori Sosialisasi ... 8

2.1.2. Proses sosialisasi ... 17

2.2. Kajian Pustaka ... 18

2.2.1. Pemahaman nilai dan norma ... 18

2.2.1.1. Nilai sosial ...19

(11)

2.2.2. Pengetahuan ... 21

2.2.3. Media sosialisasi ... 22

2.2.4. Fungsi Keluarga ... 25

2.2.5. Peran ... 27

2.2.6. Peran Orang Tua ... 28

2.2.7. Perilaku Remaja ...30

2.2. Kerangka Pemikiran ...31

BAB III METODE PENELITIAN ...33

3.1.Jenis Penelitiaan ...33

3.2.Fokus Penelitian ...33

3.3. Lokasi Penelitian ... 36

3.4. Subyek dan Informen Penelitian ... 36

3.4.1. Subyek Penelitian ... 36

3.4.2. Informen Penelitian ... 37

3.5. Tehnik Pemgumpulan Data ... 37

3.6. Tehnik Analisa Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ...40

4.1.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 40

4.1.1. Kondisi SMA Negeri 3 Jombang ... 40

4.1.2. Luas dan Batas Lokasi SMA Negeri 3 Jombang ... 40

4.1.3. Daftar Piagam Penghargaan Sekolah ... 42

4.1.4. Jumlah Siswa SMA Negeri 3 Jombang ... 43

4.1.5. Jumlah Siswa Berdasarkan Pemeluk Agama ... 43

4.1.6. Tingkat Kecerdasan Siswa Dilihat dari Inputnya ... 44

4.1.7. Tingkat Kecerdesan Siswa dilihat dari bidang Akademik ...45

4.1.8. Tingkat Kecerdasan Siswa Dilihat dari Prestasi Non Akadmk... 50

4.2. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 52

(12)

4.2.1.1. Jenis Agama Responden ... 53

4.2.1.2. Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 54

4.2.1.3. Jenis Pendidikan Orang Tua Responden ... 57

4.3. Analisis Proses Sosialisasi Nilai Dan Norma Yang diberiak Ortu ...60

4.3.1.Nilai Dan Norma Yang Ditanamkan pada Anak ... 60

4.3.1.1. Norma Agama ... 65

4.3.1.2. Nilai Kedisiplinan ...68

4.3.1.3. Nilai Moral ... 70

4.3.1.4. Nilai Berprestasi ... .73

4.3.1.4.1. Prestasi Secara Teoritis Menurut Orang Tua ... 75

4.3.2. Cara Penanaman Nilai Dan Norma ... 77

4.3.2.1. Cara Menamkan Nilai Kedisiplinan………..77

4.3.2.2. Cara Menanamkan Norma agama ... 79

4.3.2.3. Cara Menanamkan Nilai Moral ... 81

4.3.2.4. Cara Menanamkan Nilai Berprestasi ...83

4.3.2.5. Cara Memberikan Hukuman dan Hadiah kepada Anak ... 86

4.3.2.6. Cara Mengantarkan Norma Agama kepada Anak-anak ... 89

4.3.3. Hasil Proses Sosialisasi Nilai Dan Norma Yang Ditanamkan ortu ... 93

4.3.3.1. Proses Sosialisasi ... 93

4.3.3.2. Peran Orang-orang Terdekat Dalam Melakukan Sos Kel ... 94

4.3.3.3. Topik Pembicaraan Dalam Melakukan Sosialisasi ... 96

4.3.3.4. Kesempatan Dalam Melakukan Sosialisasi ...99

4.3.3.5. Banyaknya Waktu Melakukan Sosialisasi ... 100

4.3.3.6. Orang Yang Paling Berperan Dalam Memberi nil dan nor ... 102

4.3.3.7. Model Peraturan yang diberikan Orang Tua Dalam Kel ...103

4.3.3.8. Manfaat peraturan yang diberikan orang tua Dalam Kel ...107

4.2.3.9. Model Belajar Siswa ... 109

(13)

4.3.4.1. Nilai Moral ... 112

4.3.4.2. Norma Agama……….114

4.3.4.3. Nilai Vital ... 116

4.3.4.4.Norma Kebiasaan ... 117

4.3.4.5. Norma Kesopanan ... 118

4.3.4.6. Norma Hukum ... 119

4.3.4.7. Prestasi Belajar ... 120

4.3.5. Analisis Hasil Penelitian ... 122

BAB V PENUTUP ... 130

5.1. Kesimpulan ... 130

5.1.1. Proses sosialisasi keluarga dilaksanakan oleh orang ... 130

5.1.2. Hasil proses sosialisasi keluarga yang ditanamkan oleh orang tua ...132

5.2.Saran ... 133

DAFTAR PUSTAKA ... 135

(14)

DAFTAR TABEL

4.1. Daftar Piagam Penghargaan Sekolah ...42

4.2. Jumlah Siswa SMA Negeri 3 Jombang ... 43

4.3. Jumlah Siswa Berdasarkan Pemeluk Agama ... 44

4.4. Tingkat Kecerdasan siswa dilihat dari Inputnya ... 45

4.5. Tingkat kecerdasan siswa dilihat dari output Program IPA ... 46

4.6 . Tingkat kecerdasan siswa dilihat dari output Program IPS ... 46

4.7. Tingkat kecerdasan siswa dilihat nilai Danem dari Peringkat Kabupaten . 47

4.8. Tingkat kecerdasan siswa dilihat dari Jumlah siswa diterima di PTN ... 48

4.9. Tingkat Kecerdasan Siswa dilihat dari Prestasi dibidang akademik... 49

4.10.Tingkat Kecerdasan Siswa dilihat dari Prestasi dibidang Non Akademik..51

4.11.Data Informen ... 52

4.12.Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 56

4.13.Jenis Pendidikan Orang Tua ... 58

4.14.Responden Mulai Melakukan Sosialisi ... 94

4.15.Peran Orang Terdekat Yang Sering Diajak Melakukan Sosialisasi ... 96

4.16.Topik Pembicarakan Dalam Sosialisas ... 98

4.17.Kesempatan Dalam Melakukan Sosialisasi ... 100

4.18.Banyak Waktu Melakukan Sosialisasi Dalam Sehari ... 101

4.19.Orang yang paling berperan dalam mendidik anak dalam keluarga ... 103

4.20.Model Peraturan yang diberikan Orang Tua Dalam Keluarga ... 105

4.21.Model Belajar Siswa ... 110

(15)

DAFTAR GAMBAR

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ... 137

PEDOMAN WAWANCARA ...138

HASIL WAWANCARA ...140

-

Anas Adriato ...140

-

Diadikma Belarosa ... 144

-

Elda Elsaviana ...148

-

Evi Kusuma Wardani ...152

-

Fitri Fatima ... 155

-

Fradila Juniara ...159

-

Ike Dian Oktavia Sari ... 162

-

Maulana Ahsan Fahmi ... 166

-

Miswanda Eka Pratiwi ... 170

-

Novi Katika sari... 173

-

Regar Adi Trianto ... 177

-

Sri wahyu Rahmadani ...179

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Berger, Peter L. & Thomas Luckmann 1990.

Tafsir Sosial atas Kenyataan:

Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan

(diterjemahkan dari buku asli

The

Social Construction of Reality

oleh Hasan Basari). Jakarta: LP3ES.

Berger, Peter L. & Thomas Luckmann 1992.

Pikiran Kembara: Modernisasi dan

Kesadaran Manusia

(diterjemahkan dari buku asli

The Homeless Mind:

Modernization and Consciousness

). Yogyakarta: Kanisius.

Friedman, Howard, Miriam W Schustack. 2008.

Kepribadian Teori Klasik dan

riset Modern edisi ketiga

. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga

Hilmi Chaniago. 2012.

Bagaimana Mempengaruhi Orang Dan Memperoleh

Peluang

. Yogjakarta : Buku Pintar

Horton B Paul dan hunt L Chester. 1999 .

Sosiologi

. Jilid 1 edisi keenam. Jakarta :

PT Penerbit Erlangga Mahameru

Marimin Tri Pranoto.2004.

Sosiologi

. Bogor : CV Regina

Maleong, J. Lexy, 2010.

Metodologi Penelitian Kualitatif

. Edisi Revisi Bandung:

Rosda

Ninik Sri Wahyuni. Yusniati 2004

Manusia dan Masyarakat

. Jakarta : Ganeca

Exact

Nurseno. 2007.

Sosiologi 1.

Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Rachmad K. Dwi Susilo. 2008.

20 Tokoh Sosiologi Modern

. Jogjakarta : ar-Ruzz

Media

(18)

Sarlito W. Sartono. 2011.

Psikologi Remaja

. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers

Soerjono Soekamto. 1982.

Sosiologi Suatu Pengantar

. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Sumadi Surya Brata. 1966.

Psikologi kepribadian

. Jakarta: PT Raja grafindo

persada

Wardi Bactiar. 2006.

Sosiologi Klasik

. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Winkel. 2005.

Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan

. Jakarta:

Gramedia

Yusuf SLN dan Juntika N. 2007.

Teori Kepribadian.

Bandung: Rosda

Zainal Abidin. 2011.

Filsafat manusia

. Bandung : PT Remaja Rordakarya

(19)

TESIS

MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA

NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR

Diajukan Oleh :

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM : 21110270211004

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(20)

TESIS

MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA

NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR

Diajukan Oleh :

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM 21110270211004

Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(21)

MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA

NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR

Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI

Diajukan oleh :

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM 21110270211004

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(22)

MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA

NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR

Yang Diajukan Oleh

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM 21110270211004

Telah Disetujui

Tgl 8 Juni 2013

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Dr Wahyudi, M.Si

Dr Asep Nurjaman, M.Si

Direktur

Ketua Program study

Pasca Sarjana

Magister Sosiologi

(23)

TESIS

Dipersiapkan dan disusun oleh

TRI RAHAYU ERVIASTY

NIM 21110270211004

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji

Pada Tanggal 8 Juni 2013

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Pembimbing

Anggota Dewan Penguji

Dr Wahyudi, M.Si

Dr Asep Nurjaman, M.Si

Drs. Rinikso Kartono, M.Si

(24)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama

: Tri Rahayu Erviasty

Nim

: 21110270211004

Program Study

: Magister Sosiologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1.

Tesis dengan judul MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM

KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI

JOMBANG JAWA TIMUR

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis

ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperolah gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat

karya atau pendapat perna ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, sebagian

atau keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalan sumber kutipan dan daftar pustaka.

2.

Apabila dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur

PLAGIASI, Saya bersediah TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR

AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, Serta diproses

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

3.

Tesis ini bisa dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS

ROYALTY NON EKSKLUSIF

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dijadikan

sebagaimana mestinya.

Malang, 8 Juni 2013

Yang Menyatakan

(25)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya tesis dengan

Judul MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA DI

KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI 3 JOMBANG JAWA

TIMUR

ini

dapat diselesaikan.

Tujuan penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar strata dua ( S2 ) pada program studi Magister Sosiologi pada

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

Dengan selesainya tesis ini, penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu

memberikan saran, bimbingan, petunjuk serta motivasi dalam proses

penyusunanya, kepada :

1.

Bpk Dr. Muhajir Efendy, M.AP. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2.

Bpk Dr Latipun, M.Kes, Direktur Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang

3.

Bpk Drs Rinikso Kartono, M.Si ketua Program studi Magister Sosiologi

Paskasarjana Universitas Muhammadiyah Malang

4.

Bpk Dr Wahyudi, M.Si. Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan

koreksi, arahan dan petunjuk dalam penulisan ini.

(26)

6.

Bpk drs Nurudin, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan

koreksi, arahan dan petunjuk untuk menyempurnakan tesis ini.

7.

Segenap Dosen Program Magister Sosisologi Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang beserta segenap Tata Usaha Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang.

8.

Bpk Drs Sugeng Budiono, M.MPd, Kepala SMA Negeri 3 Jombang yang

telah membantu memberikan data dalam penulisan ini.

9.

Bpk Drs Budiono, M.M.Pd wakil Kepala bidang Kurikulum SMA Negeri 3

Jombang yang telah memberikan data keadaan siswa.

10.

Ibu Dra Rudiana Mirnawati Selaku ketua Bimbingan Konseling SMA Negeri

3 Jombang yang telah memberikan data siswa yang berprestsi

11.

Ibu Dra Rhodiah Selaku guru Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Jombang

yang telah memberikan data siswa yang diterima di Perguruan Tinggi.

12.

Bapak dan Ibu Dewan Guru SMA Negeri 3 Jombang yang tidak bisa

disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan masukan,

dukungan kepada penulis sehingga terselesaikan penulisan tesis ini.

13.

Segenap Mahasiswa Program Magister Sosiologi Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan spirit untuk segera

menyelesaikan tugas penulisan ini.

14.

Suami dan anak-anak tercinta yang telah memeberikan motivasi untuk segera

menyelesaikan tugas penulisan ini.

(27)

Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan

tesis ini, sebab penulis yakin bahwa orang lain ( pembaca ) yang dapat

mengetahui kekurangan yang ada dalam tesis ini. Penulis juga berharap semoga

tesis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi tambahan khasanah dunia keilmuan

khususnya, bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Malang , 8 Juni 2013

(28)

DAFTAR ISI

(29)
(30)
(31)
(32)

DAFTAR TABEL

(33)

DAFTAR GAMBAR

(34)

DAFTAR LAMPIRAN

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Berger, Peter L. & Thomas Luckmann 1990.

Tafsir Sosial atas Kenyataan:

Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan

(diterjemahkan dari buku asli

The

Social Construction of Reality

oleh Hasan Basari). Jakarta: LP3ES.

Berger, Peter L. & Thomas Luckmann 1992.

Pikiran Kembara: Modernisasi dan

Kesadaran Manusia

(diterjemahkan dari buku asli

The Homeless Mind:

Modernization and Consciousness

). Yogyakarta: Kanisius.

Friedman, Howard, Miriam W Schustack. 2008.

Kepribadian Teori Klasik dan

riset Modern edisi ketiga

. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga

Hilmi Chaniago. 2012.

Bagaimana Mempengaruhi Orang Dan Memperoleh

Peluang

. Yogjakarta : Buku Pintar

Horton B Paul dan hunt L Chester. 1999 .

Sosiologi

. Jilid 1 edisi keenam. Jakarta :

PT Penerbit Erlangga Mahameru

Marimin Tri Pranoto.2004.

Sosiologi

. Bogor : CV Regina

Maleong, J. Lexy, 2010.

Metodologi Penelitian Kualitatif

. Edisi Revisi Bandung:

Rosda

Ninik Sri Wahyuni. Yusniati 2004

Manusia dan Masyarakat

. Jakarta : Ganeca

Exact

Nurseno. 2007.

Sosiologi 1.

Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Rachmad K. Dwi Susilo. 2008.

20 Tokoh Sosiologi Modern

. Jogjakarta : ar-Ruzz

Media

(36)

Sarlito W. Sartono. 2011.

Psikologi Remaja

. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers

Soerjono Soekamto. 1982.

Sosiologi Suatu Pengantar

. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Sumadi Surya Brata. 1966.

Psikologi kepribadian

. Jakarta: PT Raja grafindo

persada

Wardi Bactiar. 2006.

Sosiologi Klasik

. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Winkel. 2005.

Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan

. Jakarta:

Gramedia

Yusuf SLN dan Juntika N. 2007.

Teori Kepribadian.

Bandung: Rosda

Zainal Abidin. 2011.

Filsafat manusia

. Bandung : PT Remaja Rordakarya

(37)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Sosialisasi adalah

proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati

norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk

berperilaku sesuai dengan tuntunan atau perilaku masyarakat. Menurut Karel J. Veeger

mengatakan bahwa “Sosialisasi merupakan suatu proses belajar seseorang individu

menjadi anggota masyarakat, proses ini tidak semata-mata mengajarkan pola-pola

perilaku sosial tetapi juga melaksanakan proses pengembangan dan pendewasaan diri”.

Dalam proses sosialisasi, tiap-tiap individu dan kelompok selalu berpegang dan

berpedoman pada nilai dan norma sosial yang berlaku di sekitar lingkungannya.

Dengan demikian nilai dan norma tersebut merupakan alat pembentuk sikap dan

perilaku manusia, baik secara individu maupun kelompok.

Sikap dan perilaku

seseorang itu terbentuk, hidup dan berubah sejalan dengan berlangsungnya proses

sosialisasi,

sedangkan sosialisasi itu terdiri dari sosialisasi primer dan sosialisasi

sekunder.

(38)

2

yang memilih bekerja di luar rumah dengan alasan semata-mata untuk mencari

materi guna membesarkan dan pendidikan anak. Hampir semua orang tua

berpikir bahwa pendidikan yang paling penting adalah pendidikan formal. Mereka

tidak pernah menyadari bahwa pendidikan informal ( sosialisasi primer ) sangat

memegang peran penting dalam kehidupan kita.

Anak adalah adalah sosok manusia yang tahap perkembangan dan

pertumbuhannya melalui beberapa proses seiring dengan bertambahnya usia

mereka. Oleh karena itu anak memerlukan bimbingan, bantuan dan pengarahan

dari orang tua. Anak adalah titipan Allah yang patut untuk dijaga dengan baik,

bukan kehadirannya sebagai generasi penerus, tetapi juga merupakan tanggung

jawab orang tua kepada Tuhan. Anak mempunyai masa depan, sehingga perlu

disiapkan untuk menjadi diri mereka sendiri.

Anak sebagai penentu kehidupan suatu bangsa pada masa yang akan

datang harus memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik. Pendidikan

merupakan investasi yang tidak ternilai besarnya bagi kehidupan suatu bangsa.

Kualitas sumber daya manusia pada masa yang akan datang sangat ditentukan

oleh pengembangan dan pemberdayaan anak-anak pada saat ini. Menurut

Aristoteles ( Jalaluddin, 1977:64) agar orang hidup lebih baik, maka ia harus

mendapatkan pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan informal

yang keduanya perlu dukungan dari orang tua yang berupa arahan, ajakan,

bimbingan, motivasi dan do’a dari orang tua.

(39)

3

mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan

Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada

pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Begitu halnya dengan program Bantuan

Operasional Sekolah ( BOS ) diluncurkan dalam rangka meringankan biaya untuk

pendaftaran, iuran bulanan sekolah, biaya ujian, dan biaya praktik. Selain itu

masih ada pula Program Keluarga Harapan ( PHK ), pemberian beasiswa Miskin (

BSM ) serta beasiswa berprestasi. Hal inilah yang menjadikan motivasi anak dari

keluarga ekonomi menengah ke bawah untuk selalu meningkatkan prestasi

belajarnya sehingga meraih prestasi sesuai dengan harapan mereka.

Tetapi banyak orang tua yang menginginkan anak-anaknya menjadi anak

yang berprestasi, sehingga mereka membuat peraturan yang ketat sesuai dengan

kemauan orang tua saja tanpa mempedulikan kemauan dan bakat anak sehingga

anak merasa tertekan dan tidak pernah diberikan kebebasan sama sekali. Hasil

sosialisasi yang seperti ini biasanya menjadikan anak melakukan sesuatu karena

takut kepada orang tua sehingga kadang-kadang mereka melakukan apa yang

diinginkan orang tua hanya ketika di depan orang tuanya saja, tetapi ketika di luar

pengawasan orang tua mereka tidak mau melakukannya bahkan mereka

melakukan hal yang sebaliknya.

(40)

4

dengan pola asuh yang disesuaikan dengan karakter masing-masing anak. Pola

asuh keluarga pada anak ada beberapa macam antara lain :

1)

Memberi kebebasan pada anak untuk melakukan apa saja dan orang tua

hampir tidak melakukan pengawasan terhadap mereka ( permisif )

2)

Pola asuh keluarga yang cenderung memiliki banyak peraturan. Orang tua

umumnya sangat membatasi anak-anak mereka dalam segala hal (otoriter)

3)

Pola asuh yang longgar yang sangat bagus membentuk pribadi seorang

anak agar tumbuh menjadi anak yang baik ( demokratis )

(41)

5

anak-anak dengan memberikan contoh yang baik. Kesuksesan dan keberhasilan

anak tidak bisa terlepas dari peran orang tua. Orang tua berperan dalam memberi,

membimbing, mengajak, mendampingi serta memberikan teladan bagi anak-anak

sehingga anak mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam kehidupannya

dan menjadi siswa yang berprestasi. Keberhasilan anak tidak hanya semata-mata

kerena usahanya saja, tetapi diikuti dengan do’a dan ibadah yang secara rutinitas

diterapkan oleh keluarga mereka semenjak mereka masih kecil. Itupun menurut

mereka belum cukup untuk keberhasilan anak.

Peran orang tua untuk selalu melakukan ibadah dan mendo’akan

anak-anaknya agar menjadi orang yang berprestasi juga memegang peranan penting.

Dalam hal ini, misalnya mendo’akan anak-anak lewat sholat malam secara rutin.

Hal inilah yang menyebabkan kunci keberhasilan anak-anak sehingga mereka

menjadi siswa-siswi yang berprestasi di SMA Negeri 3 Jombang.

(42)

6

Berdasarkan uraian tersebut di atas dipandang perlu untuk mengkaji

tentang betapa pentingnya sosialisasi dalam keluarga ( sosialisasi primer )

sehingga menunjang prestasi belajar anak. Untuk itu judul penelitian ini adalah

MODEL

SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA DI

KALANGAN SISWA BERPRESTASI

SMANEGERI 3 JOMBANG. Peneliti

berasumsi bahwa peran orang tua dalam memberikan dukungan dan motivasi agar

putra-putrinya menjadi anak yang berprestasi dengan berpegang teguh pada ajaran

agama sehingga masa depannya lebih baik.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1.2.1. Bagaimana Model sosialisasi nilai dan norma dilaksanakan oleh orang tua

sehingga anak-anak menjadi siswa yang berprestasi ?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1.Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan

untuk :

1.3.1.1.Untuk mengetahui Model sosialisasi nilai dan norma yang dilaksanakan

(43)

7

1.3.2.Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas dapat diuraikan bahwa penelitian ini diharapkan

dapat memberikan konstribusi antara lain :

a.

Merupakan sumbangan pemikiran dan informasi yang sangat berharga

bagi orang tua dalam melakukan sosialisasi primer yang berorientasi pada

nilai dan norma sosial sehingga sesuai dengan harapan orang tua dan

merupakan kepuasan bagi prestasi anak.

b.

Merupakan sumbangan informasi yang sangat berharga bagi masyarakat

untuk meningkatkan kewaspadaan serta berupaya melakukan sosialisasi

primer dengan baik dan benar terhadap anak-anak.

c.

Merupakan sumbangan informasi dan motivasi bagi siswa-siswi SMA

Negeri 3 Jombang yang menginginkan prestasinya lebih baik.

d.

Merupakan sumbangan informasi dan pemikiran yang berharga bagi

peneliti lain yang berminat untuk mengkaji masalah yang sama di waktu

mendatang.

(44)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Sosialisasi

Berdasarkan obyek permasalahan ini berkaitan dengan sosiologi maka

landasan teori yang peneliti pakai adalah pendekatan sosiologi yang dalam hal ini

peneliti menggunakan perspektif teori sosialisasi.

Kaum fungsionalisme memandang sosialisasi sebagai bentuk “perkasa”

masyarakat untuk memaksakan nilai-nilai, sikap, kebiasaan maupun keyakinan

pada individu. Mead melihat sosialisasi sebagai individu yang mempelajari makna

yang berubah-rubah dari simbol yang berarti ( misalnya baik atau buruk )

diletakkan pada kesesuaian dengan ciri-ciri tertentu dari perilaku dan peran-peran

tertentu.

(45)

9

people in our lives who provide the prevectice from which we learn to view

ourselves

(46)

10

secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya

menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan

adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya

tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya.

Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin

kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar

rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga

mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma

tertentu yang berlaku di luar keluarganya. (4) Tahap penerimaan norma kolektif

(

Generalized Stage/ Generalized other

) Pada tahap ini seseorang telah dianggap

dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara

luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang

yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa

menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama, bahkan dengan orang

lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri

pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya

(47)

11

(48)

12

dengan cara yang sama, dan juga dapat dilakukan di mana saja. Di balik

pembiasaan ini, juga sangat mungkin terjadi inovasi. Tindakan-tindakan yang

sudah dijadikan kebiasaan, yang membentuk lembaga-lembaga, merupakan milik

bersama. Lembaga itu mentipifikasi pelaku-pelaku individual ataupun

tindakan-tindakannya. Lembaga-lembaga juga mengendalikan perilaku manusia dengan

menciptakan pola-pola perilaku. Pola-pola inilah yang kemudian mengontrol yang

melekat pada pelembagaan.

Sedangkan proses Sosial Momen Internalisasi,

Masyarakat dipahami

juga sebagai kenyataan subjektif, yang dilakukan melalui internalisasi. Yang

dimaksud internalisasi adalah suatu pemahaman atau penafsiran individu secara

langsung atas peristiwa objektif sebagai pengungkapan makna. Menurut Berger

dan Luckmann (1990:87) mengatakan bahwa di dalam internalisasi, individu

mengidentifikasikan diri dengan berbagai lembaga sosial atau organisasi sosial

dimana individu menjadi anggotanya. Internalisasi merupakan peresapan kembali

realitas oleh manusia dan mentransformasikannya kembali dari struktur-struktur

dunia objektif ke dalam struktur-struktur kesadaran subjektif.

(49)

13

taraf itu dilakukan dengan sosialisasi. Ada dua macam sosialisasi, yakni:

pertama

,

sosialisasi primer, adalah sosialisasi pertama yang dialami individu dalam masa

kanak-kanak.

Kedua

, sosialisasi sekunder, adalah setiap proses berikutnya ke

dalam sektor-sektor baru dunia objektif masyarakatnya. Sosialisasi primer

merupakan yang paling penting bagi individu, sebab struktur dasar dari semua

sosialisasi sekunder harus mempunyai kemiripan dengan struktur dasar sosialisasi

primer. Setiap individu dilahirkan ke dalam suatu struktur sosial yang objektif,

dan di sinilah ia menjumpai orang-orang yang berpengaruh dan yang bertugas

mensosialisasikannya. Ia dilahirkan tidak hanya ke dalam suatu struktur sosial

yang objektif, tetapi juga ke dalam dunia sosial subjektif. Orang-orang yang

berpengaruh itu mengantarai dunia dengan diri, memodifikasi dunia atau

menyeleksi aspek-aspek dari dunia yang sekiranya sesuai dengan lokasi dan watak

khas mereka yang berakar pada biografi masing-masing.

(50)

14

(51)

15

masyarakat mempunyai pembagian kerja sehingga terjadi tingkat distribusi

pengetahuan, dan sosialisasi sekunder terjadi. Sebagaimana dikemukakan Berger

bahwa dalam sosialisasi primer memang sudah terjadi pluralisasi. Namun,

menurut Berger (1992:65-66), pluralisasi tingkat tinggi baru terjadi pada

sosialisasi sekunder. Sosialisasi sekunder baru terjadi setelah pembentukan diri

pada tahap awal. Proses sosialisasi sekunder, diwujudkan sejak lembaga anak

menempuh pendidikan formal dari taman kanak-kanak sampai bekerja. Berger

dan Luckmann (1990:198-199) menegaskan bahwa:

sosialisasi

sekunder

adalah

sosialisasi

sejumlah

“sub

dunia”

kelembagaan, atau yang berlandaskan lembaga. Lingkup jangkauan dan

sifat sosialisasi ini, ditentukan oleh kompleksitas pembagian kerja dan

distribusi pengetahuan dalam masyarakat yang menyertainya. Sosialisasi

sekunder adalah proses memperoleh pengetahuan khusus sesuai dengan

peranannya (

role specific knowledge

), dan peranan ditentukan berdasarkan

pembagian kerja”.

(52)

16

Proses Sosial Momen Objektivasi,

bagi Berger, Masyarakat adalah

produk manusia, berakar pada fenomena eksternalisasi. Produk manusia

(termasuk dunianya sendiri), kemudian berada di luar dirinya, menghadapkan

produk-produk sebagai faktisitas yang ada di luar dirinya. Meskipun semua

produk kebudayaan berasal dari (berakar dalam) kesadaran manusia, namun

produk bukan serta-merta dapat diserap kembali begitu saja ke dalam kesadaran.

Kebudayaan berada di luar subjektivitas manusia, menjadi dunianya sendiri.

Dunia yang diproduksi manusia memperoleh sifat realitas objektif. (Berger,

1994:11-12).

(53)

17

2.1.2. Proses Sosialisasi

Sosialisasi

adalah proses belajar individu untuk menghayati norma-norma

serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku

sesuai dengan tuntutan perilaku masyarakat.

Dalam melakukan proses

sosialisasi, setiap individu terlahir tanpa

mengetahui jati dirinya dan hanya dipenuhi dengan beragam kebutuhan fisik.

Selanjutnya, melalui proses sosialisasi ia berkembang menjadi seorang dengan

seperangkat nilai, pemahaman normatif, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan dan

maksud, pola reaksi, serta konsep yang mendalam tentang dirinya sendiri.

Melalui

proses sosilaisasi, individu menyerap pengetahuan, kepercayaan, nilai, sikap, dan

ketrampilan dari kebudayaan masyarakatnya. Penyesuaian diri terjadi secara

berangsur-ansur seiring dengan perluasan dan pertumbuhan pengetahuan serta

penerimaan individu terhadap nilai dan norma yang terdapat dalam lingkungan

masyarakat tempat ia berada.

(54)

18

Sedangkan tipe Sosialisasi dapat dibagi atas dua hal yakni (1) Sosialisasi

Formal sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang memiliki

kewenangan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam Negara. (2)

Sosialisasi Informal yaitu sosialisasi yang terdapat di masyarakat atau dalam

pergaulan yang bersifat kekeluargaan ,misalnya kelompok kekerabatan dan

kelompok sahabat karib.

Dan untuk pola sosialisasi terbagi atas sosialisasi represif dan partisipasi.

Sosialisasi Represif

(Represive Socialization)

,ciri-cirinya sebagai berikut: (a)

Menghukum perilaku yang keliru. (b) Hukuman dan imbalan materiil. (c)

Kepatuhan anak kepada orang tua. (d) Komunikasi sebagai perintah.( e)

Komunikasi non verbal. (f) Sosialisasi berpusat pada orang tua. (g) Anak

memerhatikan harapan orang tua. Dan sosialisasi partisipasi

(Participatory

Socialization)

, ciri-cirinya sebagai berikut : (a) Memberi imbalan bagi perilaku

yang baik. (b) Hukuman dan imbalan simbolis. (c) Otonomi bagi anak. (d)

Komunikasi sebagai interaksi. (e) Komunikasi verbal (f) Sosialisasi berpusat pada

anak. (g) Orang tua memerhatikan keinginan anak.

2.2. Kajian Pustaka

2.2.1. Pemahaman nilai dan norma

(55)

19

masyarakat maka setiap individu harus memahami kemudian melaksanakan dan

mematuhinya, maka keteraturan dalam masyarakat akan terwujud dan perilaku

manusia terkendali. Secara nyata nilai dan norma sosial berfungsi antara lain

sebagai berikut: (1)Sebagai faktor pendorong, pemberi motivasi,

(2)

Sebagai

petunjuk arah, (3) Sebagai alat pengawas, (4) Sebagai alat solidaritas kelompok

atau masyarakat, (5) Sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya

kelompok atau masyarakat.

Dengan begitu pentingnya peranan nilai dan norma

sosial dalam kehidupan bermasyarakat maka seharusnya hal ini tidak boleh

diabaikan oleh orang tua untuk memberikan pembekalan kepada anak-anak

mereka sehingga bisa dimanfaatkan ketika mereka melakukan interaksi dengan

orang lain baik di lingkungan keluarga atau dalam sosialisasi primer, maupun

sosialisasi sekunder yang di lakukan individu di luar rumah. Pada anak usia dini

secara normal pertumbuhan dan perkembangannya sangat cepat dibandingkan

dengan orang dewasa. Sebab pada usia ini, 90% dari fisik otak anak sudah

terbentuk.

2.2.1.1. Nilai sosial

(56)

20

akan diterima sebagai sesuatu yang bernilai dan dianggap baik. Jadi pada dasarnya

nilai terbentuk dari apa yang benar, pantas dan baik untuk dilakukan dan

diperhatikan. Nilai juga mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan

hidup bersama, yang artinya setiap obyek dihargai menurut fungsinya dalam

kehidupan bermasyarakat yang bersangkutan. Misalnya orang tua mempunyai

nilai sosial yang lebih tinggi dari anak, hal ini disebabkan oleh adanya fungsi

orang tua dinilai lebih tinggi dari anaknya. Jadi nilai bersifat relative, artinya apa

yang kita anggap benar belum tentu disebut nilai, karena benar tidaknya harus

berdasarkan pada ukuran pandangan atau pendapat orang banyak.

Sedangkan menurut Soerjono soekamto ( 1994 ) mendefisikan nilai

sebagai konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik

dan apa yang dianggap buruk. Dengan demikian nilai sosial adalah nilai yang

dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Sedangkan menurut Kimball Young (

dalam Koentjaraningrat, 1990 ) merumuskan nilai sosial sebagai unsur-unsur yang

abstrak dan sering tidak disadari tentang benar pentingnya. Prof . Dr. Notonegoro(

dalam Ninik Sri Wahyuni dan Yusniati,2004: 92) membagi nilai dalam tiga jenis,

yaitu (a) nilai material, (b) nilai vital, dan (c) nilai spiritual yang terdiri dari nilai

keindahan, nilai kegamaan, nilai kebenaran dan nilai moral.

2.2.1.2. Norma Sosial

(57)

21

adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan

seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai oleh

orang lain, dan norma ini merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung

atau menolak perilaku seseorang. Jadi norma mengatur perilaku warga masyarakat

sehari-hari.

Sedangkan norma sosial menurut Alvin L Bertran ( dalam

Nurseno,2007:30) mendefinisikan norma sebagai suatu standar tingkah laku yang

terdapat di dalam semua masyarakat.

Namun menurut James W ( dalam Marimin

Tri Pranoto, 2004:87 ) mendefinisikan norma sosial sebagai aturan atau pedoman

sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap dan perbuatan yang boleh

dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan di lingkungan kehidupannya. Norma

yang ada dalam masyarakat mempunyai kekuatan yang mengikat yang

berbeda-beda, ada yang lemah dan ada yang kuat. Untuk membedakan kekuatan

pengikatnya, norma dibedakan dalam empat pengertian yaitu norma cara (

usage

),norma kebiasaan (

folkways

), norma tata kelakuan, dan norma adat. Sedangkan

dalam kehidupan sehari-hari terdapat lima macam norma pokok yaitu norma

agama, norma kelaziman, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum

yang merupakan norma resmi”.

2.2.2 Pengetahuan

(58)

22

penggunaan pancaindera yang diperoleh berdasarkan fakta yang diterima dengan

melihat dan mendengar sendiri, kemudian apa yang dilihat dan didengar itu

diterima dengan pancaindera lalu diterima dan diolah oleh otak. Pengetahuan

dapat diperoleh dari pengelaman-pengalaman dari keluarga atau hasil sosialisasi

dari luar rumah.

2.2.3. Media sosialisasi

Media atau agen sosialisasi (

agen of socializitiom

)

Agen sosialisasi

memiliki peran yang sangat signifikan dalam pembentukan kepribadian seorang

individu. Agen sosialisasi ini terdiri atas empat kelompok yaitu : (a) Keluarga

,

(59)

23

baik.

(b)

Kelompok Teman Sebaya (

Peer Group

),

pada usia remaja, individu

biasanya mulai menarik diri dari lingkungan keluarga dan mengembangkan

kedekatan yang lebih intens dengan kelompok taman sebaya. Demikian penting

pengaruhnya kelompok sebaya sehingga sering remaja lebih memedulikan hal

yang dikatakan maupun yang diperbuat kawan sebayanya, daripada nasihat

maupun bimbingan orangtua. Dalam hal ini, nyaris semua hal akan dilakukan oleh

remaja agar bisa diterima dalam lingkungan pergaulan kelompok sebayanya.

Peranan positif kelompok teman sebaya bagi perkembangan kepribadian remaja

sebagai berikut

pertama

rasa aman dan rasa dianggap penting dalam kelompok

akan sangat berguna bagi perkembangan jiwa anak.

Kedua

perkembangan

kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.

Ketiga

remaja mendapatkan tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut,

khawatir, dan gembira yang sulit diungkapkan dalam lingkungan keluarga,

keempat

melalui interaksi dan kelompok remaja dapat mengembangkan berbagai

ketrampilan sosial (sosial skills) yang sangat dibutuhkan kelak

, Kelima

pada

umumnya persahabatan mampu mendorong remaja bersikap lebih dewasa.

(60)

24

(61)

25

media massa mempunyai potensi mempengaruhi, mengubah, bahkan membentuk

ulang berbagai aspek dari kehidupan masyarakat.

Sedangkan tujuan dan karakteristik sosialisasi mempunyai empat tujuan

pokok antara lain :

(a)

Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang

dalam kehidupannya ditengah-tengah masyarakat.

(b)

Menanamkan nilai-nilai dan

kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.

(c) Mengembangkan kemampuan

seseorang untuk berbicara atau berkomunikasi dengan baik.

(d)

Mengembangkan

kemampuan seseorang mengendalikan dirinya sesuai dengan fungsinya sebagai

bagian dari masyarakat.

Adapun karasteristik umum proses sosialisasi sebagai berikut : (a)

Sosialisasi merupakan suatu proses yang bersifat aktif, (b) Merupakan proses

belajar dan penyesuaian diri. (d) Berlangsung secara bertahap, perlahan namun

pasti, dan berkesinambungan. (e) Melalui sosialisasi, individu akan dapat

menyesuaikan perilaku yang diharapkan dan dianggap baik oleh masyarakat.

2.2.4. Fungsi Keluarga

(62)

26

di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah

dalam keluarga.

Menurut Hasbullah (1997), dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu

pendidikan, bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa

fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak di

rumah serta fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah.

Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah

antara lain: (a) Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak (b) Menjamin

kehidupan emosional anak (c) Menanamkan dasar pendidikan moral anak (d)

Memberikan dasar pendidikan sosial (e) Meletakan dasar-dasar pendidikan agama

(f) Bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak.

(63)

27

Tidak terlibat (

neglect

) pada gaya pengasuhan ini, orang tua cenderung cuek,

tidak begitu peduli dengan pengasuhan anak, orang tua seolah tidak mempunyai

waktu untuk mendidik anak atau sekedar memperhatikan hal-hal sepele anaknya.

Segala sesuatu dipercayakan kepada orang lain begitu saja tanpa kendali darinya.

(d) Permisif, pola asuh cara ini benar-benar sangat longgar. Anak-anak diberi

kebebasan untuk melakukan apa saja dan orang tua hampir tidak melakukan

pengawasan terhadap mereka. (e) Ekstra Paranoid, gaya pendidik anaknya yang

berlebihan dengan keadaannya di luar rumah sehingga anak selalu diawasi dan

dikontrol secara ketat bahkan tidak boleh melakukan hal-hal yang dirasa oleh

orang tua membahayakan secara fisik maupun psikologis. (f) Demokratis, pola

demokratis agak lebih longgar dari otoriter, dan ini sangat bagus untuk

membentuk pribadi seorang anak agar tumbuh menjadi anak yang baik. Jenis pola

ini sangat memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anak. Mereka diberi

kebebasan dan tapi tidak bersifat mutlak. Peran orang tua masih tetap tinggi

sehingga anakpun tidak kebablasan dalam bertindak.

2.2.5. Peran

(64)

28

menunjukan tempat individu pada anggota masyarakat. Peranan lebih menunjuk

pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai proses. Jadi seseorang menduduki

suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan yang mencakup

tiga hal antara lain : (a) Peranan yang meliputi norma-norma yang dihubungkan

dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini

merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan bermasyarakat. (b) Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang

dapat dilakukan individu dalam masyarakat dalam suatu organisasi. (c) Peranan

juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting struktur sosial

masyarakat.

Sedangkan Peran menurut Paul B Horton dan Chester L Hunt ( dalam

terjemahan Amiduddin ram Dan Tita Sobari Sosiologi I cetakan ke empat,

1996-1999) mengatakan bahwa setiap orang harus belajar mengisi peran sebagai anak,

pelajar, mungkin suami atau istri, orang tua, pegawai, anggota atau petugas

organisasi dan sebagainya. Mempelajari peran sekurang-kurangnya melibatkan

dua aspek yaitu : (1) Kita harus belajar untuk melaksanakan kewajiban dan

menuntut hak-hak suatu peran. (2) Kita harus memiliki sikap , perasaan dan

harapan-harapan yang sesuai dengan peran tersebut”

2.2.6. Peran Orang Tua

(65)

29

(66)

30

pembelajaran seorang anak sudah dimulai ketika dalam kandungan yang disebut

dengan pendidikan prenatal.

Maka tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa keberhasilan seseorang

sangat ditentukan oleh peran ibu dalam kehidupannya, terutama proses belajar

pada waktu kecil. Apalagi keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh “

intelectual quotient

” tetapi juga “

emotional quotient

” dan “

spiritual quotient

”.

Keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh intelektualitasnya tetapi juga

emosi dan spiritualitasnya. Maka ESQ seseorang sangat ditentukan bagaimana

ketika kecil dirinya diperlakukan oleh ibunya. Kasih sayang, kepedulian dan

dorongan seorang ibu akan menempa karakter dan perilaku seseorang yang pada

gilirannya akan menentukan sukses seseorang. Maka sebagaimana dikatakan oleh

Evelyn Vaugh “

Watch your habits for they becomes your character develop your

character for it becomes your destiny”.

Yang artinya perhatikan kebiasaanmu,

karena itu menjadi karaktermu. Dan bangunlah karaktermu, karena itu akan

menentukan masa depanmu. Dalam pembentukan karakter pada awalnya

ditentukan oleh peran seorang ibu. Jadi keyakinan, pemikiran, ucapan, perilaku,

kebiasaan dan nilai-nilai yang dilakukan orang tua sangat berpengaruh dalam

membentuk kepribadian anaknya. Dengan demikian akan terjadi hal yang

sebaliknya apabila dengan kesibukan ibu yang tinggi di luar rumah maka anak

tidak mendapatkan teladan, sehingga anak melangkah tidak tahu arah mana yang

baik dan mana yang buruk.

2.2.7. Perilaku Remaja

(67)

31

persiapan untuk masa depan. Menurut Steinberg (1993:3 ) masa remaja

merupakan masa transisi yang meliputi transisi biologis, psikologis, sosial dan

ekonomi.

Hurlock

(2004:209)

mengemukakan

bahwa

semua

tugas

perkembangannya pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap dan

pola perilaku kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan-persiapan untuk

menghadapi masa dewasa. Pada masa ini merupakan masa yang sangat rawan

dalam perilaku remaja, karena banyak mendapatkan pengaruh dari teman sebaya

dan lingkungannya. Kadang-kadang pada masa ini walau sejak kecil anak

diberikan kebiasaan-kebiasaan untuk disiplin menerapkan nilai, norma dan

kebiasaan positif, tetapi sangat tidak menutup kemungkinan remaja bisa berubah

sikap bahkan sebaliknya. Oleh sebab itu pada masa transisi ini yaitu masa remaja

sangat diperlukan peran orang tua untuk selalu memantau dan mendampingi

putra-putrinya, karena pada masa ini remaja penuh dengan problematika hidup.

2.3. Kerangka Pemikiran

(68)
[image:68.612.141.505.165.677.2]

32

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

PROSES SOSIOLISASI

PRIMER

MEDIA SOSIALISASI

KELUARGA

PERAN ORANG TUA

AYAH DAN IBU

ORANG TERDEKAT

PERAN IBU

‘’ME’’

SAUDARA

PEMBANTU RT

PERILAKU

(69)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Berdasarkan penelitian pokok masalah yang diteliti, maka penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian

kualitatif mempunyai katakteristik pokok yaitu mementingkan makna , konteks

dimana proses penelitian lebih bersifat siklus. Dengan demikian mengumpulkan

data dan analisis berlangsung secara simultan, lebih mementingkan kedalaman

dari pada keluasan penelitian.

3.2.Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian yang diteliti adalah keluarga yang meliputi :

1.

Model Sosialisasi Nilai dan Norma Dalam Keluarga Di Kalangan Siswa

Berprestai di SMA Negeri 3 Jombang

(70)

34

memberikan pendidikan secara Egaliter (

authoritative

) yaitu orang tua

membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh anak, tapi anak juga

memiliki kesempatan untuk berpendapat. Sedangkan pada tahap siap

bertindak dan tahap penerimaan norma kolektif, diberikan sosialisasi secara

demokratis, karena pola demokratis agak lebih longgar dari otoriter, dan ini

sangat bagus untuk membentuk pribadi seorang anak agar tumbuh menjadi

anak yang baik. Jenis pola ini sangat memperhatikan kepentingan dan

kebutuhan anak. Mereka diberi kebebasan dan tapi tidak bersifat mutlak.

Peran orang tua masih tetap tinggi sehingga anakpun tidak kebablasan dalam

bertindak.

2.

Media sosialisasi keluarga siswa berprestasi SMA Negeri 3 Jombang

Keluarga adalah media sosialisasi primer yang sangat penting peranannya bagi

anak, karena anak di lahirkan pertama kali adalah dalam keluarga. Mereka

belum tahu apa-apa, mana yang baik dan mana yang tidak baik, hal ini

ditangkap baik oleh orang tua, sehingga mereka bisa memberikan fungsi

keluarga kepada putra-putrinya dengan sebaik-baiknya.

3.

Fungsi keluarga,

(71)

35

4.

Peran orang Tua

Orang tua mempunyai peran yang sangat besar sekali dalam membimbing,

mengarahkan, mengajak dan mendidik anak-anaknya untuk melakukan segala

sesuatu yang sesuai dengan nilai dan norma sosial. Dalam hal ini orang tua

sebagai

role mode

dengan menekankan penerapkan norma-norma agama sejak

kecil sebagai landasan hidup mereka dan kedisiplinan. Dalam hal ini Ibu

mempunyai peran yang sangat penting sekali, karena ibu kewajiban utamanya

adalah sebagai Ibu rumah tangga sehingga tugas utamanya adalah mendidik

anak-anak dan tugas utama Ayah adalah mencari nafkah untuk keluarga

dengan demikian seorang Ayah banyak melakukan kegiatan di luar rumah.

5. Peran Orang-Orang Terdekat Dalam Keluarga

Selain orang tua terutama Ibu sangat memegang peranan penting dalam

memberikan pendidikan pada anak-anaknya, orang- orang terdekat dalam

keluarga juga sangat besar dalam membentuk perilaku anak karena setiap hari

mereka selalu melakukan sosialisasi bersama anggota keluarga misalnya

dengan saudara atau pembantu rumah tangga mereka. Maka sangat tidak

menutup kemungkinan apa bila anak-anak melakukan peniruan baik itu

imitasi maupun identifikasi.

6. Perilaku remaja

(72)

36

masyarakat, serta dibiasakan hidup dengan disiplin maka anak bisa meraih

prestasi sesuai dengan cita-cita mereka, menjadi anak yang mengerti etika,

sopan santun, menghormati orang lain, berpikiran dewasa dan taat

melaksanakan agama.

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dengan judul “Model Sosialisasi Nilai dan Norma Dalam

Keluarga Di Kalangan Siswa Berprestai’’ lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah

di SMA Negeri 3 Jombang Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang Jawa Timur

yang tepatnya berada di Jalan Dr Soetomo No 75 Jombang Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang Propinsi Jawa Timur.

3.4. Subyek dan Informen Penelitian

3.4.1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dengan judul “ Model Sosialisasi Nilai dan Norma

Dalam Keluarga Di Kalangan Siswa Berprestai ’’ adalah :

1.

Siswa SMA Negeri 3 Jombang yang berprestasi

2.

Orang tua dari siswa SMA Negeri Jombang yang berprestasi.

3.4.2. Informen Penelitian

Sedangkan sebagai informen untuk mencari data-data sekunder sebagai

penyempurna penelitian ini adalah :

(73)

37

2. Bimbingan konseling SMA Negeri 3 Jombang yang dalam hal ini

memberikan

data-data prestasi siswa SMA Negeri 3 Jombang

3. Wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMA Negeri 3 Jombang yang telah

memberikan data gambaran secara umum tentang SMA Negeri 3 Jombang

3.5. Teknik Pemgumpulan Data

Dalam penelitian yang berjudul “Model Sosialisasi Nilai dan Norma

Dalam Keluarga Di Kalangan Siswa Berprestai ” peneliti menggunakan Metode :

1.

Wawancara

,

peneliti melakukan wawancara mendalam kepada

murid-murid SMA Negeri 3 Jombang yang berprestasi dalam hal ini adalah

pemegang peran dalam penelitian ini seperti yang tertera dalam judul di

atas, dan Orang tua siswa-siswi SMA Negeri 3 Jombang yang berprestasi,

yang mendidik anak-anaknya dengan memberikan nilai dan norma dengan

baik terutama norma agama sejak kecil.

(74)

38

3.

Observasi, selain melakukan wawancara untuk melihat keadaan yang ada

di lapangan maka peneliti terjun ke lapangan dengan melihat keadaan

nyata yang terjadi pada responden. Dalam hal ini peneliti sebagai tenaga

pengajar di SMA Negeri 3 Jombang.

3.6. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif, hubungan antara penelitian dan yang diteliti

adalah bersifat interaktif dan tidak dapat dipisahkan ( Moleong, 2009 ), sehingga

memudahkan peneliti dalam memperoleh data yang selanjutnya dianalisis. Dalam

hubungan dengan pendekatan kualitatif, dan dianalisis secara diskriptif yang

membuat peneliti mencari data, menyimpulkan data tanpa harus menunggu

terkumpulnya data ( Sonhaji KH,1999 )

Menurut Sugiono (2011:279) dijelaskan bahwa triangulasi dalam

menganalisis data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.

1.

Triangulasi Sumber

(75)

39

perempuan dan anak yang bersangkutan. Data yang peneliti dari tiga sumber

tersebut didiskripsikan, dikategorikan, mana yang mempunyai cara yang sama dan

yang berbeda dalam memberikan sosialisasi keluarga dari tiga sumber data

tersebut. Data kemudian dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan. Selanjutnya dimintakan kesepakatan kepada ketiga sumber data

tersebut.

(76)

40

BAB IV HASIL PEN ELITIAN

4.1. GAM BARAN UM UM LOKASI PENELITIAN 4.1.1. Kondisi SM A Negeri 3 Jombang

SM A Negeri 3 Jombang adalah Sekolah yang lokasinya berada di dalam kot a Jombang dan merupakan SM A favorit yang jumlah peminat nya unt uk bisa dit erima sebagai sisw a sangat luar biasa. Tidak hanya sisw anya saja yang berminat unt uk bisa dit erima di SM A Negeri 3 Jombang t et api para orang t uapun sangat ant usias agar anaknya bisa dit erima di SM A Negeri 3 Jombang. Keinginan yang sangat besar baik yang berasal dari anak it u sendiri maupun orang t ua disebabkan karena ant ara input dan out put t erjadi perubahan yang m elonjak apa lagi banyaknya sisw a lulusan SM A Negeri 3 dit erima di perguruan t inggi Favorit . Perlu diket ahui bahw a sisw a-siswi SM A Negeri 3 Jombang mayorit as dari kalangan ekonomi menengah ke baw ah sehingga banyak yang dit erima di perguruan t inggi negeri dengan jalur bidik misi. Hal it ulah salah sat u penyebabnya selain memang proses di dalam kegiat an belajar mengajar yang dipercaya oleh masyarakat unt uk mendidik anak-anaknya.

4.1.2. Luas dan Batas Lokasi SM A Negeri 3 Jombang

SM A Negeri 3 Jombang berdiri pada t gl 9 Sept ember 1991yang m empunyai luas t anah 5,9 Ha yang t epat nya berada di Jalan Dr Soet omo No. 75 desa Jombat an kecamat an Jombang di Kabupat en Jombang Propinsi Jaw a Timur yang lokasinya berbat asan dengan :

1. Sebelah t imur berbat asan dengan makam penduduk desa Jombat an 2. Sebelah selat an berbat asan dengan kant or Kecamat an Jombang

3. Sebelah barat berbat asan dengan STIKES Pemerint ah Daerah Kabupat en Jombang.

4. Dan sebelah ut ara berbat asan dengan rumah penduduk desa Jombat an.

SM A Negeri 3 Jombang merupakan SM A peralihan dari Sekolah Pendidikan Guru Negeri ( SPGN) Jombang, SM P Negeri 1 Jombang dan SM EP ( Sekolah M enengah Ekonomi Pert ama ) Negeri Jombang yang sebelum nya m erupakan rumah sakit Belanda ket ika pem erint ahan Hindia Belanda.

(77)

41

t ahun ajaran 2010/ 2011 dengan diberlakukannya perat uran baru, bahwa semua sekolah bisa menampung sisw a-sisw a yang berprest asi di bidang olahraga dan seni dengan ket ent uan yang berbeda dalam penerimaan masuknya sebagai calon sisw a sehingga kelas khusus olahraga di SM A Negeri 3 Jombang t idak lagi di khususkan kelasnya namun dicampur menjadi sat u dengan anak-anak yang penerimaan masuknya secara regular menjadi kelas regular. Dalam mengukir prest asinya mulai t ahun 1991 sampai dengan t ahun 2013 SM A Negeri 3 Jombang banyak mendapat kan penghargaan dari kabupat en, Propinsi, maupun t ingkat Nasional ant ara lain bisa di lihat pada t abel 4.1 t erlampir :

[image:77.612.132.514.294.695.2]

4.1.3.Daftar Piagam Penghargaan Sekolah Tabel 4.1

Daftar Piagam Penghargaan Sekolah

NO NAM A KEGIATAN LINGKUP RANGKING/

KATEGORI

TAHUN

1 Akredit asi Sekolah Provinsi Peringkat B 2005 2 Fragm en Budi Pekert i Provinsi Juara I 2006 3 Fragm en Budi Pekert i Provinsi Juara I 2007 4 Fragm en Budi Pekert i Provinsi Ju

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa 1) remunerasi berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan ditunjukkan dengan koefisien

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kajian teori dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi lebih baik jika

a) Hasil dapatan yang diperoleh hanya berdasarkan kepada maklumat yang terkandung dalam penyata kewangan untuk tahun 2003 sahaja... b) Maklumat yang didedahkan hanya setakat 281

Hasil analisis potensi likuif ditampilkan dalam bentuk pe likuifaksi yang menggambarka nilai faktor keamanan terhada likuifaksi di Kelurahan Lempuin 5 dan Gambar 6

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat memperluas wawasan baik bagi peneliti secara pribadi maupun bagi para pembaca pada umumnya untuk

Oral Health-Related Quality of Life in Complete Denture Wearers.. Depending on Their Socio-Demographic Background, Prosthetic-Related Factors and

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan kepada masyarakat dan Instansi yang berkaitan dengan pernikahan sehingga nantinya

[r]