TESIS
MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA
NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR
Diajukan Oleh :
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM : 21110270211004
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TESIS
MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA
NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR
Diajukan Oleh :
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM 21110270211004
Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA
NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR
Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI
Diajukan oleh :
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM 21110270211004
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA
NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR
Yang Diajukan Oleh
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM 21110270211004
Telah Disetujui
Tgl 8 Juni 2013
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Dr Wahyudi, M.Si
Dr Asep Nurjaman, M.Si
Direktur
Ketua Program study
Pasca Sarjana
Magister Sosiologi
TESIS
Dipersiapkan dan disusun oleh
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM 21110270211004
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 8 Juni 2013
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Pembimbing
Anggota Dewan Penguji
Dr Wahyudi, M.Si
Dr Asep Nurjaman, M.Si
Drs. Rinikso Kartono, M.Si
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama
: Tri Rahayu Erviasty
Nim
: 21110270211004
Program Study
: Magister Sosiologi
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1.
Tesis dengan judul MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI
JOMBANG JAWA TIMUR
Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis
ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperolah gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat
karya atau pendapat perna ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, sebagian
atau keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
disebutkan dalan sumber kutipan dan daftar pustaka.
2.
Apabila dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, Saya bersediah TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR
AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, Serta diproses
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku
3.
Tesis ini bisa dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTY NON EKSKLUSIF
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dijadikan
sebagaimana mestinya.
Malang, 8 Juni 2013
Yang Menyatakan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya tesis dengan
Judul MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA DI
KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI 3 JOMBANG JAWA
TIMUR
ini
dapat diselesaikan.
Tujuan penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar strata dua ( S2 ) pada program studi Magister Sosiologi pada
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan selesainya tesis ini, penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu
memberikan saran, bimbingan, petunjuk serta motivasi dalam proses
penyusunanya, kepada :
1.
Bpk Dr. Muhajir Efendy, M.AP. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
2.
Bpk Dr Latipun, M.Kes, Direktur Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Malang
3.
Bpk Drs Rinikso Kartono, M.Si ketua Program studi Magister Sosiologi
Paskasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
4.
Bpk Dr Wahyudi, M.Si. Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan
koreksi, arahan dan petunjuk dalam penulisan ini.
6.
Bpk drs Nurudin, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
koreksi, arahan dan petunjuk untuk menyempurnakan tesis ini.
7.
Segenap Dosen Program Magister Sosisologi Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Malang beserta segenap Tata Usaha Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Malang.
8.
Bpk Drs Sugeng Budiono, M.MPd, Kepala SMA Negeri 3 Jombang yang
telah membantu memberikan data dalam penulisan ini.
9.
Bpk Drs Budiono, M.M.Pd wakil Kepala bidang Kurikulum SMA Negeri 3
Jombang yang telah memberikan data keadaan siswa.
10.
Ibu Dra Rudiana Mirnawati Selaku ketua Bimbingan Konseling SMA Negeri
3 Jombang yang telah memberikan data siswa yang berprestsi
11.
Ibu Dra Rhodiah Selaku guru Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Jombang
yang telah memberikan data siswa yang diterima di Perguruan Tinggi.
12.
Bapak dan Ibu Dewan Guru SMA Negeri 3 Jombang yang tidak bisa
disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan masukan,
dukungan kepada penulis sehingga terselesaikan penulisan tesis ini.
13.
Segenap Mahasiswa Program Magister Sosiologi Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberikan spirit untuk segera
menyelesaikan tugas penulisan ini.
14.
Suami dan anak-anak tercinta yang telah memeberikan motivasi untuk segera
menyelesaikan tugas penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan
tesis ini, sebab penulis yakin bahwa orang lain ( pembaca ) yang dapat
mengetahui kekurangan yang ada dalam tesis ini. Penulis juga berharap semoga
tesis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi tambahan khasanah dunia keilmuan
khususnya, bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Malang , 8 Juni 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO... v
SURAT PERNYATAAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
ABSTRAK ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan masalah ... 6
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1.3.1.Tujuan Penelitian... 6
1.3.2.Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 8
2.1.Landasan Teori ...8
2.1.1. Teori Sosialisasi ... 8
2.1.2. Proses sosialisasi ... 17
2.2. Kajian Pustaka ... 18
2.2.1. Pemahaman nilai dan norma ... 18
2.2.1.1. Nilai sosial ...19
2.2.2. Pengetahuan ... 21
2.2.3. Media sosialisasi ... 22
2.2.4. Fungsi Keluarga ... 25
2.2.5. Peran ... 27
2.2.6. Peran Orang Tua ... 28
2.2.7. Perilaku Remaja ...30
2.2. Kerangka Pemikiran ...31
BAB III METODE PENELITIAN ...33
3.1.Jenis Penelitiaan ...33
3.2.Fokus Penelitian ...33
3.3. Lokasi Penelitian ... 36
3.4. Subyek dan Informen Penelitian ... 36
3.4.1. Subyek Penelitian ... 36
3.4.2. Informen Penelitian ... 37
3.5. Tehnik Pemgumpulan Data ... 37
3.6. Tehnik Analisa Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN ...40
4.1.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 40
4.1.1. Kondisi SMA Negeri 3 Jombang ... 40
4.1.2. Luas dan Batas Lokasi SMA Negeri 3 Jombang ... 40
4.1.3. Daftar Piagam Penghargaan Sekolah ... 42
4.1.4. Jumlah Siswa SMA Negeri 3 Jombang ... 43
4.1.5. Jumlah Siswa Berdasarkan Pemeluk Agama ... 43
4.1.6. Tingkat Kecerdasan Siswa Dilihat dari Inputnya ... 44
4.1.7. Tingkat Kecerdesan Siswa dilihat dari bidang Akademik ...45
4.1.8. Tingkat Kecerdasan Siswa Dilihat dari Prestasi Non Akadmk... 50
4.2. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 52
4.2.1.1. Jenis Agama Responden ... 53
4.2.1.2. Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 54
4.2.1.3. Jenis Pendidikan Orang Tua Responden ... 57
4.3. Analisis Proses Sosialisasi Nilai Dan Norma Yang diberiak Ortu ...60
4.3.1.Nilai Dan Norma Yang Ditanamkan pada Anak ... 60
4.3.1.1. Norma Agama ... 65
4.3.1.2. Nilai Kedisiplinan ...68
4.3.1.3. Nilai Moral ... 70
4.3.1.4. Nilai Berprestasi ... .73
4.3.1.4.1. Prestasi Secara Teoritis Menurut Orang Tua ... 75
4.3.2. Cara Penanaman Nilai Dan Norma ... 77
4.3.2.1. Cara Menamkan Nilai Kedisiplinan………..77
4.3.2.2. Cara Menanamkan Norma agama ... 79
4.3.2.3. Cara Menanamkan Nilai Moral ... 81
4.3.2.4. Cara Menanamkan Nilai Berprestasi ...83
4.3.2.5. Cara Memberikan Hukuman dan Hadiah kepada Anak ... 86
4.3.2.6. Cara Mengantarkan Norma Agama kepada Anak-anak ... 89
4.3.3. Hasil Proses Sosialisasi Nilai Dan Norma Yang Ditanamkan ortu ... 93
4.3.3.1. Proses Sosialisasi ... 93
4.3.3.2. Peran Orang-orang Terdekat Dalam Melakukan Sos Kel ... 94
4.3.3.3. Topik Pembicaraan Dalam Melakukan Sosialisasi ... 96
4.3.3.4. Kesempatan Dalam Melakukan Sosialisasi ...99
4.3.3.5. Banyaknya Waktu Melakukan Sosialisasi ... 100
4.3.3.6. Orang Yang Paling Berperan Dalam Memberi nil dan nor ... 102
4.3.3.7. Model Peraturan yang diberikan Orang Tua Dalam Kel ...103
4.3.3.8. Manfaat peraturan yang diberikan orang tua Dalam Kel ...107
4.2.3.9. Model Belajar Siswa ... 109
4.3.4.1. Nilai Moral ... 112
4.3.4.2. Norma Agama……….114
4.3.4.3. Nilai Vital ... 116
4.3.4.4.Norma Kebiasaan ... 117
4.3.4.5. Norma Kesopanan ... 118
4.3.4.6. Norma Hukum ... 119
4.3.4.7. Prestasi Belajar ... 120
4.3.5. Analisis Hasil Penelitian ... 122
BAB V PENUTUP ... 130
5.1. Kesimpulan ... 130
5.1.1. Proses sosialisasi keluarga dilaksanakan oleh orang ... 130
5.1.2. Hasil proses sosialisasi keluarga yang ditanamkan oleh orang tua ...132
5.2.Saran ... 133
DAFTAR PUSTAKA ... 135
DAFTAR TABEL
4.1. Daftar Piagam Penghargaan Sekolah ...42
4.2. Jumlah Siswa SMA Negeri 3 Jombang ... 43
4.3. Jumlah Siswa Berdasarkan Pemeluk Agama ... 44
4.4. Tingkat Kecerdasan siswa dilihat dari Inputnya ... 45
4.5. Tingkat kecerdasan siswa dilihat dari output Program IPA ... 46
4.6 . Tingkat kecerdasan siswa dilihat dari output Program IPS ... 46
4.7. Tingkat kecerdasan siswa dilihat nilai Danem dari Peringkat Kabupaten . 47
4.8. Tingkat kecerdasan siswa dilihat dari Jumlah siswa diterima di PTN ... 48
4.9. Tingkat Kecerdasan Siswa dilihat dari Prestasi dibidang akademik... 49
4.10.Tingkat Kecerdasan Siswa dilihat dari Prestasi dibidang Non Akademik..51
4.11.Data Informen ... 52
4.12.Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 56
4.13.Jenis Pendidikan Orang Tua ... 58
4.14.Responden Mulai Melakukan Sosialisi ... 94
4.15.Peran Orang Terdekat Yang Sering Diajak Melakukan Sosialisasi ... 96
4.16.Topik Pembicarakan Dalam Sosialisas ... 98
4.17.Kesempatan Dalam Melakukan Sosialisasi ... 100
4.18.Banyak Waktu Melakukan Sosialisasi Dalam Sehari ... 101
4.19.Orang yang paling berperan dalam mendidik anak dalam keluarga ... 103
4.20.Model Peraturan yang diberikan Orang Tua Dalam Keluarga ... 105
4.21.Model Belajar Siswa ... 110
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN ... 137
PEDOMAN WAWANCARA ...138
HASIL WAWANCARA ...140
-
Anas Adriato ...140
-
Diadikma Belarosa ... 144
-
Elda Elsaviana ...148
-
Evi Kusuma Wardani ...152
-
Fitri Fatima ... 155
-
Fradila Juniara ...159
-
Ike Dian Oktavia Sari ... 162
-
Maulana Ahsan Fahmi ... 166
-
Miswanda Eka Pratiwi ... 170
-
Novi Katika sari... 173
-
Regar Adi Trianto ... 177
-
Sri wahyu Rahmadani ...179
DAFTAR PUSTAKA
Berger, Peter L. & Thomas Luckmann 1990.
Tafsir Sosial atas Kenyataan:
Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan
(diterjemahkan dari buku asli
The
Social Construction of Reality
oleh Hasan Basari). Jakarta: LP3ES.
Berger, Peter L. & Thomas Luckmann 1992.
Pikiran Kembara: Modernisasi dan
Kesadaran Manusia
(diterjemahkan dari buku asli
The Homeless Mind:
Modernization and Consciousness
). Yogyakarta: Kanisius.
Friedman, Howard, Miriam W Schustack. 2008.
Kepribadian Teori Klasik dan
riset Modern edisi ketiga
. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Hilmi Chaniago. 2012.
Bagaimana Mempengaruhi Orang Dan Memperoleh
Peluang
. Yogjakarta : Buku Pintar
Horton B Paul dan hunt L Chester. 1999 .
Sosiologi
. Jilid 1 edisi keenam. Jakarta :
PT Penerbit Erlangga Mahameru
Marimin Tri Pranoto.2004.
Sosiologi
. Bogor : CV Regina
Maleong, J. Lexy, 2010.
Metodologi Penelitian Kualitatif
. Edisi Revisi Bandung:
Rosda
Ninik Sri Wahyuni. Yusniati 2004
Manusia dan Masyarakat
. Jakarta : Ganeca
Exact
Nurseno. 2007.
Sosiologi 1.
Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Rachmad K. Dwi Susilo. 2008.
20 Tokoh Sosiologi Modern
. Jogjakarta : ar-Ruzz
Media
Sarlito W. Sartono. 2011.
Psikologi Remaja
. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers
Soerjono Soekamto. 1982.
Sosiologi Suatu Pengantar
. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Sumadi Surya Brata. 1966.
Psikologi kepribadian
. Jakarta: PT Raja grafindo
persada
Wardi Bactiar. 2006.
Sosiologi Klasik
. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Winkel. 2005.
Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan
. Jakarta:
Gramedia
Yusuf SLN dan Juntika N. 2007.
Teori Kepribadian.
Bandung: Rosda
Zainal Abidin. 2011.
Filsafat manusia
. Bandung : PT Remaja Rordakarya
TESIS
MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA
NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR
Diajukan Oleh :
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM : 21110270211004
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TESIS
MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA
NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR
Diajukan Oleh :
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM 21110270211004
Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA
NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR
Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI
Diajukan oleh :
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM 21110270211004
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA
NEGERI 3 JOMBANG JAWA TIMUR
Yang Diajukan Oleh
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM 21110270211004
Telah Disetujui
Tgl 8 Juni 2013
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Dr Wahyudi, M.Si
Dr Asep Nurjaman, M.Si
Direktur
Ketua Program study
Pasca Sarjana
Magister Sosiologi
TESIS
Dipersiapkan dan disusun oleh
TRI RAHAYU ERVIASTY
NIM 21110270211004
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 8 Juni 2013
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Pembimbing
Anggota Dewan Penguji
Dr Wahyudi, M.Si
Dr Asep Nurjaman, M.Si
Drs. Rinikso Kartono, M.Si
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama
: Tri Rahayu Erviasty
Nim
: 21110270211004
Program Study
: Magister Sosiologi
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1.
Tesis dengan judul MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM
KELUARGA DI KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI
JOMBANG JAWA TIMUR
Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis
ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperolah gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat
karya atau pendapat perna ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, sebagian
atau keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
disebutkan dalan sumber kutipan dan daftar pustaka.
2.
Apabila dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, Saya bersediah TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR
AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, Serta diproses
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku
3.
Tesis ini bisa dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTY NON EKSKLUSIF
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dijadikan
sebagaimana mestinya.
Malang, 8 Juni 2013
Yang Menyatakan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya tesis dengan
Judul MODEL SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA DI
KALANGAN SISWA BERPRESTASI SMA NEGERI 3 JOMBANG JAWA
TIMUR
ini
dapat diselesaikan.
Tujuan penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar strata dua ( S2 ) pada program studi Magister Sosiologi pada
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan selesainya tesis ini, penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu
memberikan saran, bimbingan, petunjuk serta motivasi dalam proses
penyusunanya, kepada :
1.
Bpk Dr. Muhajir Efendy, M.AP. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
2.
Bpk Dr Latipun, M.Kes, Direktur Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Malang
3.
Bpk Drs Rinikso Kartono, M.Si ketua Program studi Magister Sosiologi
Paskasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
4.
Bpk Dr Wahyudi, M.Si. Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan
koreksi, arahan dan petunjuk dalam penulisan ini.
6.
Bpk drs Nurudin, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
koreksi, arahan dan petunjuk untuk menyempurnakan tesis ini.
7.
Segenap Dosen Program Magister Sosisologi Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Malang beserta segenap Tata Usaha Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Malang.
8.
Bpk Drs Sugeng Budiono, M.MPd, Kepala SMA Negeri 3 Jombang yang
telah membantu memberikan data dalam penulisan ini.
9.
Bpk Drs Budiono, M.M.Pd wakil Kepala bidang Kurikulum SMA Negeri 3
Jombang yang telah memberikan data keadaan siswa.
10.
Ibu Dra Rudiana Mirnawati Selaku ketua Bimbingan Konseling SMA Negeri
3 Jombang yang telah memberikan data siswa yang berprestsi
11.
Ibu Dra Rhodiah Selaku guru Bimbingan Konseling SMA Negeri 3 Jombang
yang telah memberikan data siswa yang diterima di Perguruan Tinggi.
12.
Bapak dan Ibu Dewan Guru SMA Negeri 3 Jombang yang tidak bisa
disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan masukan,
dukungan kepada penulis sehingga terselesaikan penulisan tesis ini.
13.
Segenap Mahasiswa Program Magister Sosiologi Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberikan spirit untuk segera
menyelesaikan tugas penulisan ini.
14.
Suami dan anak-anak tercinta yang telah memeberikan motivasi untuk segera
menyelesaikan tugas penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan
tesis ini, sebab penulis yakin bahwa orang lain ( pembaca ) yang dapat
mengetahui kekurangan yang ada dalam tesis ini. Penulis juga berharap semoga
tesis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi tambahan khasanah dunia keilmuan
khususnya, bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Malang , 8 Juni 2013
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Berger, Peter L. & Thomas Luckmann 1990.
Tafsir Sosial atas Kenyataan:
Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan
(diterjemahkan dari buku asli
The
Social Construction of Reality
oleh Hasan Basari). Jakarta: LP3ES.
Berger, Peter L. & Thomas Luckmann 1992.
Pikiran Kembara: Modernisasi dan
Kesadaran Manusia
(diterjemahkan dari buku asli
The Homeless Mind:
Modernization and Consciousness
). Yogyakarta: Kanisius.
Friedman, Howard, Miriam W Schustack. 2008.
Kepribadian Teori Klasik dan
riset Modern edisi ketiga
. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Hilmi Chaniago. 2012.
Bagaimana Mempengaruhi Orang Dan Memperoleh
Peluang
. Yogjakarta : Buku Pintar
Horton B Paul dan hunt L Chester. 1999 .
Sosiologi
. Jilid 1 edisi keenam. Jakarta :
PT Penerbit Erlangga Mahameru
Marimin Tri Pranoto.2004.
Sosiologi
. Bogor : CV Regina
Maleong, J. Lexy, 2010.
Metodologi Penelitian Kualitatif
. Edisi Revisi Bandung:
Rosda
Ninik Sri Wahyuni. Yusniati 2004
Manusia dan Masyarakat
. Jakarta : Ganeca
Exact
Nurseno. 2007.
Sosiologi 1.
Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Rachmad K. Dwi Susilo. 2008.
20 Tokoh Sosiologi Modern
. Jogjakarta : ar-Ruzz
Media
Sarlito W. Sartono. 2011.
Psikologi Remaja
. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers
Soerjono Soekamto. 1982.
Sosiologi Suatu Pengantar
. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Sumadi Surya Brata. 1966.
Psikologi kepribadian
. Jakarta: PT Raja grafindo
persada
Wardi Bactiar. 2006.
Sosiologi Klasik
. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Winkel. 2005.
Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan
. Jakarta:
Gramedia
Yusuf SLN dan Juntika N. 2007.
Teori Kepribadian.
Bandung: Rosda
Zainal Abidin. 2011.
Filsafat manusia
. Bandung : PT Remaja Rordakarya
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Sosialisasi adalah
proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati
norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk
berperilaku sesuai dengan tuntunan atau perilaku masyarakat. Menurut Karel J. Veeger
mengatakan bahwa “Sosialisasi merupakan suatu proses belajar seseorang individu
menjadi anggota masyarakat, proses ini tidak semata-mata mengajarkan pola-pola
perilaku sosial tetapi juga melaksanakan proses pengembangan dan pendewasaan diri”.
Dalam proses sosialisasi, tiap-tiap individu dan kelompok selalu berpegang dan
berpedoman pada nilai dan norma sosial yang berlaku di sekitar lingkungannya.
Dengan demikian nilai dan norma tersebut merupakan alat pembentuk sikap dan
perilaku manusia, baik secara individu maupun kelompok.
Sikap dan perilaku
seseorang itu terbentuk, hidup dan berubah sejalan dengan berlangsungnya proses
sosialisasi,
sedangkan sosialisasi itu terdiri dari sosialisasi primer dan sosialisasi
sekunder.
2
yang memilih bekerja di luar rumah dengan alasan semata-mata untuk mencari
materi guna membesarkan dan pendidikan anak. Hampir semua orang tua
berpikir bahwa pendidikan yang paling penting adalah pendidikan formal. Mereka
tidak pernah menyadari bahwa pendidikan informal ( sosialisasi primer ) sangat
memegang peran penting dalam kehidupan kita.
Anak adalah adalah sosok manusia yang tahap perkembangan dan
pertumbuhannya melalui beberapa proses seiring dengan bertambahnya usia
mereka. Oleh karena itu anak memerlukan bimbingan, bantuan dan pengarahan
dari orang tua. Anak adalah titipan Allah yang patut untuk dijaga dengan baik,
bukan kehadirannya sebagai generasi penerus, tetapi juga merupakan tanggung
jawab orang tua kepada Tuhan. Anak mempunyai masa depan, sehingga perlu
disiapkan untuk menjadi diri mereka sendiri.
Anak sebagai penentu kehidupan suatu bangsa pada masa yang akan
datang harus memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik. Pendidikan
merupakan investasi yang tidak ternilai besarnya bagi kehidupan suatu bangsa.
Kualitas sumber daya manusia pada masa yang akan datang sangat ditentukan
oleh pengembangan dan pemberdayaan anak-anak pada saat ini. Menurut
Aristoteles ( Jalaluddin, 1977:64) agar orang hidup lebih baik, maka ia harus
mendapatkan pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan informal
yang keduanya perlu dukungan dari orang tua yang berupa arahan, ajakan,
bimbingan, motivasi dan do’a dari orang tua.
3
mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan
Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada
pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Begitu halnya dengan program Bantuan
Operasional Sekolah ( BOS ) diluncurkan dalam rangka meringankan biaya untuk
pendaftaran, iuran bulanan sekolah, biaya ujian, dan biaya praktik. Selain itu
masih ada pula Program Keluarga Harapan ( PHK ), pemberian beasiswa Miskin (
BSM ) serta beasiswa berprestasi. Hal inilah yang menjadikan motivasi anak dari
keluarga ekonomi menengah ke bawah untuk selalu meningkatkan prestasi
belajarnya sehingga meraih prestasi sesuai dengan harapan mereka.
Tetapi banyak orang tua yang menginginkan anak-anaknya menjadi anak
yang berprestasi, sehingga mereka membuat peraturan yang ketat sesuai dengan
kemauan orang tua saja tanpa mempedulikan kemauan dan bakat anak sehingga
anak merasa tertekan dan tidak pernah diberikan kebebasan sama sekali. Hasil
sosialisasi yang seperti ini biasanya menjadikan anak melakukan sesuatu karena
takut kepada orang tua sehingga kadang-kadang mereka melakukan apa yang
diinginkan orang tua hanya ketika di depan orang tuanya saja, tetapi ketika di luar
pengawasan orang tua mereka tidak mau melakukannya bahkan mereka
melakukan hal yang sebaliknya.
4
dengan pola asuh yang disesuaikan dengan karakter masing-masing anak. Pola
asuh keluarga pada anak ada beberapa macam antara lain :
1)
Memberi kebebasan pada anak untuk melakukan apa saja dan orang tua
hampir tidak melakukan pengawasan terhadap mereka ( permisif )
2)
Pola asuh keluarga yang cenderung memiliki banyak peraturan. Orang tua
umumnya sangat membatasi anak-anak mereka dalam segala hal (otoriter)
3)
Pola asuh yang longgar yang sangat bagus membentuk pribadi seorang
anak agar tumbuh menjadi anak yang baik ( demokratis )
5
anak-anak dengan memberikan contoh yang baik. Kesuksesan dan keberhasilan
anak tidak bisa terlepas dari peran orang tua. Orang tua berperan dalam memberi,
membimbing, mengajak, mendampingi serta memberikan teladan bagi anak-anak
sehingga anak mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam kehidupannya
dan menjadi siswa yang berprestasi. Keberhasilan anak tidak hanya semata-mata
kerena usahanya saja, tetapi diikuti dengan do’a dan ibadah yang secara rutinitas
diterapkan oleh keluarga mereka semenjak mereka masih kecil. Itupun menurut
mereka belum cukup untuk keberhasilan anak.
Peran orang tua untuk selalu melakukan ibadah dan mendo’akan
anak-anaknya agar menjadi orang yang berprestasi juga memegang peranan penting.
Dalam hal ini, misalnya mendo’akan anak-anak lewat sholat malam secara rutin.
Hal inilah yang menyebabkan kunci keberhasilan anak-anak sehingga mereka
menjadi siswa-siswi yang berprestasi di SMA Negeri 3 Jombang.
6
Berdasarkan uraian tersebut di atas dipandang perlu untuk mengkaji
tentang betapa pentingnya sosialisasi dalam keluarga ( sosialisasi primer )
sehingga menunjang prestasi belajar anak. Untuk itu judul penelitian ini adalah
MODEL
SOSIALISASI NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA DI
KALANGAN SISWA BERPRESTASI
SMANEGERI 3 JOMBANG. Peneliti
berasumsi bahwa peran orang tua dalam memberikan dukungan dan motivasi agar
putra-putrinya menjadi anak yang berprestasi dengan berpegang teguh pada ajaran
agama sehingga masa depannya lebih baik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1.2.1. Bagaimana Model sosialisasi nilai dan norma dilaksanakan oleh orang tua
sehingga anak-anak menjadi siswa yang berprestasi ?
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1.Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan
untuk :
1.3.1.1.Untuk mengetahui Model sosialisasi nilai dan norma yang dilaksanakan
7
1.3.2.Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas dapat diuraikan bahwa penelitian ini diharapkan
dapat memberikan konstribusi antara lain :
a.
Merupakan sumbangan pemikiran dan informasi yang sangat berharga
bagi orang tua dalam melakukan sosialisasi primer yang berorientasi pada
nilai dan norma sosial sehingga sesuai dengan harapan orang tua dan
merupakan kepuasan bagi prestasi anak.
b.
Merupakan sumbangan informasi yang sangat berharga bagi masyarakat
untuk meningkatkan kewaspadaan serta berupaya melakukan sosialisasi
primer dengan baik dan benar terhadap anak-anak.
c.
Merupakan sumbangan informasi dan motivasi bagi siswa-siswi SMA
Negeri 3 Jombang yang menginginkan prestasinya lebih baik.
d.
Merupakan sumbangan informasi dan pemikiran yang berharga bagi
peneliti lain yang berminat untuk mengkaji masalah yang sama di waktu
mendatang.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Sosialisasi
Berdasarkan obyek permasalahan ini berkaitan dengan sosiologi maka
landasan teori yang peneliti pakai adalah pendekatan sosiologi yang dalam hal ini
peneliti menggunakan perspektif teori sosialisasi.
Kaum fungsionalisme memandang sosialisasi sebagai bentuk “perkasa”
masyarakat untuk memaksakan nilai-nilai, sikap, kebiasaan maupun keyakinan
pada individu. Mead melihat sosialisasi sebagai individu yang mempelajari makna
yang berubah-rubah dari simbol yang berarti ( misalnya baik atau buruk )
diletakkan pada kesesuaian dengan ciri-ciri tertentu dari perilaku dan peran-peran
tertentu.
9
people in our lives who provide the prevectice from which we learn to view
ourselves
”
10
secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya
menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan
adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya
tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya.
Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin
kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar
rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga
mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma
tertentu yang berlaku di luar keluarganya. (4) Tahap penerimaan norma kolektif
(
Generalized Stage/ Generalized other
) Pada tahap ini seseorang telah dianggap
dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara
luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang
yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa
menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama, bahkan dengan orang
lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri
pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya
11
12
dengan cara yang sama, dan juga dapat dilakukan di mana saja. Di balik
pembiasaan ini, juga sangat mungkin terjadi inovasi. Tindakan-tindakan yang
sudah dijadikan kebiasaan, yang membentuk lembaga-lembaga, merupakan milik
bersama. Lembaga itu mentipifikasi pelaku-pelaku individual ataupun
tindakan-tindakannya. Lembaga-lembaga juga mengendalikan perilaku manusia dengan
menciptakan pola-pola perilaku. Pola-pola inilah yang kemudian mengontrol yang
melekat pada pelembagaan.
Sedangkan proses Sosial Momen Internalisasi,
Masyarakat dipahami
juga sebagai kenyataan subjektif, yang dilakukan melalui internalisasi. Yang
dimaksud internalisasi adalah suatu pemahaman atau penafsiran individu secara
langsung atas peristiwa objektif sebagai pengungkapan makna. Menurut Berger
dan Luckmann (1990:87) mengatakan bahwa di dalam internalisasi, individu
mengidentifikasikan diri dengan berbagai lembaga sosial atau organisasi sosial
dimana individu menjadi anggotanya. Internalisasi merupakan peresapan kembali
realitas oleh manusia dan mentransformasikannya kembali dari struktur-struktur
dunia objektif ke dalam struktur-struktur kesadaran subjektif.
13
taraf itu dilakukan dengan sosialisasi. Ada dua macam sosialisasi, yakni:
pertama
,
sosialisasi primer, adalah sosialisasi pertama yang dialami individu dalam masa
kanak-kanak.
Kedua
, sosialisasi sekunder, adalah setiap proses berikutnya ke
dalam sektor-sektor baru dunia objektif masyarakatnya. Sosialisasi primer
merupakan yang paling penting bagi individu, sebab struktur dasar dari semua
sosialisasi sekunder harus mempunyai kemiripan dengan struktur dasar sosialisasi
primer. Setiap individu dilahirkan ke dalam suatu struktur sosial yang objektif,
dan di sinilah ia menjumpai orang-orang yang berpengaruh dan yang bertugas
mensosialisasikannya. Ia dilahirkan tidak hanya ke dalam suatu struktur sosial
yang objektif, tetapi juga ke dalam dunia sosial subjektif. Orang-orang yang
berpengaruh itu mengantarai dunia dengan diri, memodifikasi dunia atau
menyeleksi aspek-aspek dari dunia yang sekiranya sesuai dengan lokasi dan watak
khas mereka yang berakar pada biografi masing-masing.
14
15
masyarakat mempunyai pembagian kerja sehingga terjadi tingkat distribusi
pengetahuan, dan sosialisasi sekunder terjadi. Sebagaimana dikemukakan Berger
bahwa dalam sosialisasi primer memang sudah terjadi pluralisasi. Namun,
menurut Berger (1992:65-66), pluralisasi tingkat tinggi baru terjadi pada
sosialisasi sekunder. Sosialisasi sekunder baru terjadi setelah pembentukan diri
pada tahap awal. Proses sosialisasi sekunder, diwujudkan sejak lembaga anak
menempuh pendidikan formal dari taman kanak-kanak sampai bekerja. Berger
dan Luckmann (1990:198-199) menegaskan bahwa:
“
sosialisasi
sekunder
adalah
sosialisasi
sejumlah
“sub
dunia”
kelembagaan, atau yang berlandaskan lembaga. Lingkup jangkauan dan
sifat sosialisasi ini, ditentukan oleh kompleksitas pembagian kerja dan
distribusi pengetahuan dalam masyarakat yang menyertainya. Sosialisasi
sekunder adalah proses memperoleh pengetahuan khusus sesuai dengan
peranannya (
role specific knowledge
), dan peranan ditentukan berdasarkan
pembagian kerja”.
16
Proses Sosial Momen Objektivasi,
bagi Berger, Masyarakat adalah
produk manusia, berakar pada fenomena eksternalisasi. Produk manusia
(termasuk dunianya sendiri), kemudian berada di luar dirinya, menghadapkan
produk-produk sebagai faktisitas yang ada di luar dirinya. Meskipun semua
produk kebudayaan berasal dari (berakar dalam) kesadaran manusia, namun
produk bukan serta-merta dapat diserap kembali begitu saja ke dalam kesadaran.
Kebudayaan berada di luar subjektivitas manusia, menjadi dunianya sendiri.
Dunia yang diproduksi manusia memperoleh sifat realitas objektif. (Berger,
1994:11-12).
17
2.1.2. Proses Sosialisasi
Sosialisasi
adalah proses belajar individu untuk menghayati norma-norma
serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku
sesuai dengan tuntutan perilaku masyarakat.
Dalam melakukan proses
sosialisasi, setiap individu terlahir tanpa
mengetahui jati dirinya dan hanya dipenuhi dengan beragam kebutuhan fisik.
Selanjutnya, melalui proses sosialisasi ia berkembang menjadi seorang dengan
seperangkat nilai, pemahaman normatif, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan dan
maksud, pola reaksi, serta konsep yang mendalam tentang dirinya sendiri.
Melalui
proses sosilaisasi, individu menyerap pengetahuan, kepercayaan, nilai, sikap, dan
ketrampilan dari kebudayaan masyarakatnya. Penyesuaian diri terjadi secara
berangsur-ansur seiring dengan perluasan dan pertumbuhan pengetahuan serta
penerimaan individu terhadap nilai dan norma yang terdapat dalam lingkungan
masyarakat tempat ia berada.
18
Sedangkan tipe Sosialisasi dapat dibagi atas dua hal yakni (1) Sosialisasi
Formal sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang memiliki
kewenangan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam Negara. (2)
Sosialisasi Informal yaitu sosialisasi yang terdapat di masyarakat atau dalam
pergaulan yang bersifat kekeluargaan ,misalnya kelompok kekerabatan dan
kelompok sahabat karib.
Dan untuk pola sosialisasi terbagi atas sosialisasi represif dan partisipasi.
Sosialisasi Represif
(Represive Socialization)
,ciri-cirinya sebagai berikut: (a)
Menghukum perilaku yang keliru. (b) Hukuman dan imbalan materiil. (c)
Kepatuhan anak kepada orang tua. (d) Komunikasi sebagai perintah.( e)
Komunikasi non verbal. (f) Sosialisasi berpusat pada orang tua. (g) Anak
memerhatikan harapan orang tua. Dan sosialisasi partisipasi
(Participatory
Socialization)
, ciri-cirinya sebagai berikut : (a) Memberi imbalan bagi perilaku
yang baik. (b) Hukuman dan imbalan simbolis. (c) Otonomi bagi anak. (d)
Komunikasi sebagai interaksi. (e) Komunikasi verbal (f) Sosialisasi berpusat pada
anak. (g) Orang tua memerhatikan keinginan anak.
2.2. Kajian Pustaka
2.2.1. Pemahaman nilai dan norma
19
masyarakat maka setiap individu harus memahami kemudian melaksanakan dan
mematuhinya, maka keteraturan dalam masyarakat akan terwujud dan perilaku
manusia terkendali. Secara nyata nilai dan norma sosial berfungsi antara lain
sebagai berikut: (1)Sebagai faktor pendorong, pemberi motivasi,
(2)
Sebagai
petunjuk arah, (3) Sebagai alat pengawas, (4) Sebagai alat solidaritas kelompok
atau masyarakat, (5) Sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya
kelompok atau masyarakat.
Dengan begitu pentingnya peranan nilai dan norma
sosial dalam kehidupan bermasyarakat maka seharusnya hal ini tidak boleh
diabaikan oleh orang tua untuk memberikan pembekalan kepada anak-anak
mereka sehingga bisa dimanfaatkan ketika mereka melakukan interaksi dengan
orang lain baik di lingkungan keluarga atau dalam sosialisasi primer, maupun
sosialisasi sekunder yang di lakukan individu di luar rumah. Pada anak usia dini
secara normal pertumbuhan dan perkembangannya sangat cepat dibandingkan
dengan orang dewasa. Sebab pada usia ini, 90% dari fisik otak anak sudah
terbentuk.
2.2.1.1. Nilai sosial
20
akan diterima sebagai sesuatu yang bernilai dan dianggap baik. Jadi pada dasarnya
nilai terbentuk dari apa yang benar, pantas dan baik untuk dilakukan dan
diperhatikan. Nilai juga mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan
hidup bersama, yang artinya setiap obyek dihargai menurut fungsinya dalam
kehidupan bermasyarakat yang bersangkutan. Misalnya orang tua mempunyai
nilai sosial yang lebih tinggi dari anak, hal ini disebabkan oleh adanya fungsi
orang tua dinilai lebih tinggi dari anaknya. Jadi nilai bersifat relative, artinya apa
yang kita anggap benar belum tentu disebut nilai, karena benar tidaknya harus
berdasarkan pada ukuran pandangan atau pendapat orang banyak.
Sedangkan menurut Soerjono soekamto ( 1994 ) mendefisikan nilai
sebagai konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik
dan apa yang dianggap buruk. Dengan demikian nilai sosial adalah nilai yang
dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Sedangkan menurut Kimball Young (
dalam Koentjaraningrat, 1990 ) merumuskan nilai sosial sebagai unsur-unsur yang
abstrak dan sering tidak disadari tentang benar pentingnya. Prof . Dr. Notonegoro(
dalam Ninik Sri Wahyuni dan Yusniati,2004: 92) membagi nilai dalam tiga jenis,
yaitu (a) nilai material, (b) nilai vital, dan (c) nilai spiritual yang terdiri dari nilai
keindahan, nilai kegamaan, nilai kebenaran dan nilai moral.
2.2.1.2. Norma Sosial
21
adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan
seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai oleh
orang lain, dan norma ini merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung
atau menolak perilaku seseorang. Jadi norma mengatur perilaku warga masyarakat
sehari-hari.
Sedangkan norma sosial menurut Alvin L Bertran ( dalam
Nurseno,2007:30) mendefinisikan norma sebagai suatu standar tingkah laku yang
terdapat di dalam semua masyarakat.
Namun menurut James W ( dalam Marimin
Tri Pranoto, 2004:87 ) mendefinisikan norma sosial sebagai aturan atau pedoman
sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap dan perbuatan yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan di lingkungan kehidupannya. Norma
yang ada dalam masyarakat mempunyai kekuatan yang mengikat yang
berbeda-beda, ada yang lemah dan ada yang kuat. Untuk membedakan kekuatan
pengikatnya, norma dibedakan dalam empat pengertian yaitu norma cara (
usage
),norma kebiasaan (
folkways
), norma tata kelakuan, dan norma adat. Sedangkan
dalam kehidupan sehari-hari terdapat lima macam norma pokok yaitu norma
agama, norma kelaziman, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum
yang merupakan norma resmi”.
2.2.2 Pengetahuan
22
penggunaan pancaindera yang diperoleh berdasarkan fakta yang diterima dengan
melihat dan mendengar sendiri, kemudian apa yang dilihat dan didengar itu
diterima dengan pancaindera lalu diterima dan diolah oleh otak. Pengetahuan
dapat diperoleh dari pengelaman-pengalaman dari keluarga atau hasil sosialisasi
dari luar rumah.
2.2.3. Media sosialisasi
Media atau agen sosialisasi (
agen of socializitiom
)
Agen sosialisasi
memiliki peran yang sangat signifikan dalam pembentukan kepribadian seorang
individu. Agen sosialisasi ini terdiri atas empat kelompok yaitu : (a) Keluarga
,
23
baik.
(b)
Kelompok Teman Sebaya (
Peer Group
),
pada usia remaja, individu
biasanya mulai menarik diri dari lingkungan keluarga dan mengembangkan
kedekatan yang lebih intens dengan kelompok taman sebaya. Demikian penting
pengaruhnya kelompok sebaya sehingga sering remaja lebih memedulikan hal
yang dikatakan maupun yang diperbuat kawan sebayanya, daripada nasihat
maupun bimbingan orangtua. Dalam hal ini, nyaris semua hal akan dilakukan oleh
remaja agar bisa diterima dalam lingkungan pergaulan kelompok sebayanya.
Peranan positif kelompok teman sebaya bagi perkembangan kepribadian remaja
sebagai berikut
pertama
rasa aman dan rasa dianggap penting dalam kelompok
akan sangat berguna bagi perkembangan jiwa anak.
Kedua
perkembangan
kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
Ketiga
remaja mendapatkan tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut,
khawatir, dan gembira yang sulit diungkapkan dalam lingkungan keluarga,
keempat
melalui interaksi dan kelompok remaja dapat mengembangkan berbagai
ketrampilan sosial (sosial skills) yang sangat dibutuhkan kelak
, Kelima
pada
umumnya persahabatan mampu mendorong remaja bersikap lebih dewasa.
24
25
media massa mempunyai potensi mempengaruhi, mengubah, bahkan membentuk
ulang berbagai aspek dari kehidupan masyarakat.
Sedangkan tujuan dan karakteristik sosialisasi mempunyai empat tujuan
pokok antara lain :
(a)
Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang
dalam kehidupannya ditengah-tengah masyarakat.
(b)
Menanamkan nilai-nilai dan
kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.
(c) Mengembangkan kemampuan
seseorang untuk berbicara atau berkomunikasi dengan baik.
(d)
Mengembangkan
kemampuan seseorang mengendalikan dirinya sesuai dengan fungsinya sebagai
bagian dari masyarakat.
Adapun karasteristik umum proses sosialisasi sebagai berikut : (a)
Sosialisasi merupakan suatu proses yang bersifat aktif, (b) Merupakan proses
belajar dan penyesuaian diri. (d) Berlangsung secara bertahap, perlahan namun
pasti, dan berkesinambungan. (e) Melalui sosialisasi, individu akan dapat
menyesuaikan perilaku yang diharapkan dan dianggap baik oleh masyarakat.
2.2.4. Fungsi Keluarga
26
di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah
dalam keluarga.
Menurut Hasbullah (1997), dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu
pendidikan, bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa
fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak di
rumah serta fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah.
Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah
antara lain: (a) Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak (b) Menjamin
kehidupan emosional anak (c) Menanamkan dasar pendidikan moral anak (d)
Memberikan dasar pendidikan sosial (e) Meletakan dasar-dasar pendidikan agama
(f) Bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak.
27
Tidak terlibat (
neglect
) pada gaya pengasuhan ini, orang tua cenderung cuek,
tidak begitu peduli dengan pengasuhan anak, orang tua seolah tidak mempunyai
waktu untuk mendidik anak atau sekedar memperhatikan hal-hal sepele anaknya.
Segala sesuatu dipercayakan kepada orang lain begitu saja tanpa kendali darinya.
(d) Permisif, pola asuh cara ini benar-benar sangat longgar. Anak-anak diberi
kebebasan untuk melakukan apa saja dan orang tua hampir tidak melakukan
pengawasan terhadap mereka. (e) Ekstra Paranoid, gaya pendidik anaknya yang
berlebihan dengan keadaannya di luar rumah sehingga anak selalu diawasi dan
dikontrol secara ketat bahkan tidak boleh melakukan hal-hal yang dirasa oleh
orang tua membahayakan secara fisik maupun psikologis. (f) Demokratis, pola
demokratis agak lebih longgar dari otoriter, dan ini sangat bagus untuk
membentuk pribadi seorang anak agar tumbuh menjadi anak yang baik. Jenis pola
ini sangat memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anak. Mereka diberi
kebebasan dan tapi tidak bersifat mutlak. Peran orang tua masih tetap tinggi
sehingga anakpun tidak kebablasan dalam bertindak.
2.2.5. Peran
28
menunjukan tempat individu pada anggota masyarakat. Peranan lebih menunjuk
pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai proses. Jadi seseorang menduduki
suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan yang mencakup
tiga hal antara lain : (a) Peranan yang meliputi norma-norma yang dihubungkan
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan bermasyarakat. (b) Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang
dapat dilakukan individu dalam masyarakat dalam suatu organisasi. (c) Peranan
juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting struktur sosial
masyarakat.
Sedangkan Peran menurut Paul B Horton dan Chester L Hunt ( dalam
terjemahan Amiduddin ram Dan Tita Sobari Sosiologi I cetakan ke empat,
1996-1999) mengatakan bahwa setiap orang harus belajar mengisi peran sebagai anak,
pelajar, mungkin suami atau istri, orang tua, pegawai, anggota atau petugas
organisasi dan sebagainya. Mempelajari peran sekurang-kurangnya melibatkan
dua aspek yaitu : (1) Kita harus belajar untuk melaksanakan kewajiban dan
menuntut hak-hak suatu peran. (2) Kita harus memiliki sikap , perasaan dan
harapan-harapan yang sesuai dengan peran tersebut”
2.2.6. Peran Orang Tua
29
30
pembelajaran seorang anak sudah dimulai ketika dalam kandungan yang disebut
dengan pendidikan prenatal.
Maka tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa keberhasilan seseorang
sangat ditentukan oleh peran ibu dalam kehidupannya, terutama proses belajar
pada waktu kecil. Apalagi keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh “
intelectual quotient
” tetapi juga “
emotional quotient
” dan “
spiritual quotient
”.
Keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh intelektualitasnya tetapi juga
emosi dan spiritualitasnya. Maka ESQ seseorang sangat ditentukan bagaimana
ketika kecil dirinya diperlakukan oleh ibunya. Kasih sayang, kepedulian dan
dorongan seorang ibu akan menempa karakter dan perilaku seseorang yang pada
gilirannya akan menentukan sukses seseorang. Maka sebagaimana dikatakan oleh
Evelyn Vaugh “
Watch your habits for they becomes your character develop your
character for it becomes your destiny”.
Yang artinya perhatikan kebiasaanmu,
karena itu menjadi karaktermu. Dan bangunlah karaktermu, karena itu akan
menentukan masa depanmu. Dalam pembentukan karakter pada awalnya
ditentukan oleh peran seorang ibu. Jadi keyakinan, pemikiran, ucapan, perilaku,
kebiasaan dan nilai-nilai yang dilakukan orang tua sangat berpengaruh dalam
membentuk kepribadian anaknya. Dengan demikian akan terjadi hal yang
sebaliknya apabila dengan kesibukan ibu yang tinggi di luar rumah maka anak
tidak mendapatkan teladan, sehingga anak melangkah tidak tahu arah mana yang
baik dan mana yang buruk.
2.2.7. Perilaku Remaja
31
persiapan untuk masa depan. Menurut Steinberg (1993:3 ) masa remaja
merupakan masa transisi yang meliputi transisi biologis, psikologis, sosial dan
ekonomi.
Hurlock
(2004:209)
mengemukakan
bahwa
semua
tugas
perkembangannya pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap dan
pola perilaku kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan-persiapan untuk
menghadapi masa dewasa. Pada masa ini merupakan masa yang sangat rawan
dalam perilaku remaja, karena banyak mendapatkan pengaruh dari teman sebaya
dan lingkungannya. Kadang-kadang pada masa ini walau sejak kecil anak
diberikan kebiasaan-kebiasaan untuk disiplin menerapkan nilai, norma dan
kebiasaan positif, tetapi sangat tidak menutup kemungkinan remaja bisa berubah
sikap bahkan sebaliknya. Oleh sebab itu pada masa transisi ini yaitu masa remaja
sangat diperlukan peran orang tua untuk selalu memantau dan mendampingi
putra-putrinya, karena pada masa ini remaja penuh dengan problematika hidup.
2.3. Kerangka Pemikiran
32
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
PROSES SOSIOLISASI
PRIMER
MEDIA SOSIALISASI
KELUARGA
PERAN ORANG TUA
AYAH DAN IBU
ORANG TERDEKAT
PERAN IBU
‘’ME’’
SAUDARA
PEMBANTU RT
PERILAKU
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Berdasarkan penelitian pokok masalah yang diteliti, maka penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian
kualitatif mempunyai katakteristik pokok yaitu mementingkan makna , konteks
dimana proses penelitian lebih bersifat siklus. Dengan demikian mengumpulkan
data dan analisis berlangsung secara simultan, lebih mementingkan kedalaman
dari pada keluasan penelitian.
3.2.Fokus Penelitian
Adapun fokus penelitian yang diteliti adalah keluarga yang meliputi :
1.
Model Sosialisasi Nilai dan Norma Dalam Keluarga Di Kalangan Siswa
Berprestai di SMA Negeri 3 Jombang
34
memberikan pendidikan secara Egaliter (
authoritative
) yaitu orang tua
membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh anak, tapi anak juga
memiliki kesempatan untuk berpendapat. Sedangkan pada tahap siap
bertindak dan tahap penerimaan norma kolektif, diberikan sosialisasi secara
demokratis, karena pola demokratis agak lebih longgar dari otoriter, dan ini
sangat bagus untuk membentuk pribadi seorang anak agar tumbuh menjadi
anak yang baik. Jenis pola ini sangat memperhatikan kepentingan dan
kebutuhan anak. Mereka diberi kebebasan dan tapi tidak bersifat mutlak.
Peran orang tua masih tetap tinggi sehingga anakpun tidak kebablasan dalam
bertindak.
2.
Media sosialisasi keluarga siswa berprestasi SMA Negeri 3 Jombang
Keluarga adalah media sosialisasi primer yang sangat penting peranannya bagi
anak, karena anak di lahirkan pertama kali adalah dalam keluarga. Mereka
belum tahu apa-apa, mana yang baik dan mana yang tidak baik, hal ini
ditangkap baik oleh orang tua, sehingga mereka bisa memberikan fungsi
keluarga kepada putra-putrinya dengan sebaik-baiknya.
3.
Fungsi keluarga,
35
4.
Peran orang Tua
Orang tua mempunyai peran yang sangat besar sekali dalam membimbing,
mengarahkan, mengajak dan mendidik anak-anaknya untuk melakukan segala
sesuatu yang sesuai dengan nilai dan norma sosial. Dalam hal ini orang tua
sebagai
role mode
dengan menekankan penerapkan norma-norma agama sejak
kecil sebagai landasan hidup mereka dan kedisiplinan. Dalam hal ini Ibu
mempunyai peran yang sangat penting sekali, karena ibu kewajiban utamanya
adalah sebagai Ibu rumah tangga sehingga tugas utamanya adalah mendidik
anak-anak dan tugas utama Ayah adalah mencari nafkah untuk keluarga
dengan demikian seorang Ayah banyak melakukan kegiatan di luar rumah.
5. Peran Orang-Orang Terdekat Dalam Keluarga
Selain orang tua terutama Ibu sangat memegang peranan penting dalam
memberikan pendidikan pada anak-anaknya, orang- orang terdekat dalam
keluarga juga sangat besar dalam membentuk perilaku anak karena setiap hari
mereka selalu melakukan sosialisasi bersama anggota keluarga misalnya
dengan saudara atau pembantu rumah tangga mereka. Maka sangat tidak
menutup kemungkinan apa bila anak-anak melakukan peniruan baik itu
imitasi maupun identifikasi.
6. Perilaku remaja
36
masyarakat, serta dibiasakan hidup dengan disiplin maka anak bisa meraih
prestasi sesuai dengan cita-cita mereka, menjadi anak yang mengerti etika,
sopan santun, menghormati orang lain, berpikiran dewasa dan taat
melaksanakan agama.
3.3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dengan judul “Model Sosialisasi Nilai dan Norma Dalam
Keluarga Di Kalangan Siswa Berprestai’’ lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah
di SMA Negeri 3 Jombang Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang Jawa Timur
yang tepatnya berada di Jalan Dr Soetomo No 75 Jombang Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang Propinsi Jawa Timur.
3.4. Subyek dan Informen Penelitian
3.4.1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dengan judul “ Model Sosialisasi Nilai dan Norma
Dalam Keluarga Di Kalangan Siswa Berprestai ’’ adalah :
1.
Siswa SMA Negeri 3 Jombang yang berprestasi
2.
Orang tua dari siswa SMA Negeri Jombang yang berprestasi.
3.4.2. Informen Penelitian
Sedangkan sebagai informen untuk mencari data-data sekunder sebagai
penyempurna penelitian ini adalah :
37
2. Bimbingan konseling SMA Negeri 3 Jombang yang dalam hal ini
memberikan
data-data prestasi siswa SMA Negeri 3 Jombang
3. Wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMA Negeri 3 Jombang yang telah
memberikan data gambaran secara umum tentang SMA Negeri 3 Jombang
3.5. Teknik Pemgumpulan Data
Dalam penelitian yang berjudul “Model Sosialisasi Nilai dan Norma
Dalam Keluarga Di Kalangan Siswa Berprestai ” peneliti menggunakan Metode :
1.
Wawancara
,
peneliti melakukan wawancara mendalam kepada
murid-murid SMA Negeri 3 Jombang yang berprestasi dalam hal ini adalah
pemegang peran dalam penelitian ini seperti yang tertera dalam judul di
atas, dan Orang tua siswa-siswi SMA Negeri 3 Jombang yang berprestasi,
yang mendidik anak-anaknya dengan memberikan nilai dan norma dengan
baik terutama norma agama sejak kecil.
38
3.
Observasi, selain melakukan wawancara untuk melihat keadaan yang ada
di lapangan maka peneliti terjun ke lapangan dengan melihat keadaan
nyata yang terjadi pada responden. Dalam hal ini peneliti sebagai tenaga
pengajar di SMA Negeri 3 Jombang.
3.6. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian kualitatif, hubungan antara penelitian dan yang diteliti
adalah bersifat interaktif dan tidak dapat dipisahkan ( Moleong, 2009 ), sehingga
memudahkan peneliti dalam memperoleh data yang selanjutnya dianalisis. Dalam
hubungan dengan pendekatan kualitatif, dan dianalisis secara diskriptif yang
membuat peneliti mencari data, menyimpulkan data tanpa harus menunggu
terkumpulnya data ( Sonhaji KH,1999 )
Menurut Sugiono (2011:279) dijelaskan bahwa triangulasi dalam
menganalisis data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.
1.
Triangulasi Sumber
39
perempuan dan anak yang bersangkutan. Data yang peneliti dari tiga sumber
tersebut didiskripsikan, dikategorikan, mana yang mempunyai cara yang sama dan
yang berbeda dalam memberikan sosialisasi keluarga dari tiga sumber data
tersebut. Data kemudian dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan. Selanjutnya dimintakan kesepakatan kepada ketiga sumber data
tersebut.
40
BAB IV HASIL PEN ELITIAN
4.1. GAM BARAN UM UM LOKASI PENELITIAN 4.1.1. Kondisi SM A Negeri 3 Jombang
SM A Negeri 3 Jombang adalah Sekolah yang lokasinya berada di dalam kot a Jombang dan merupakan SM A favorit yang jumlah peminat nya unt uk bisa dit erima sebagai sisw a sangat luar biasa. Tidak hanya sisw anya saja yang berminat unt uk bisa dit erima di SM A Negeri 3 Jombang t et api para orang t uapun sangat ant usias agar anaknya bisa dit erima di SM A Negeri 3 Jombang. Keinginan yang sangat besar baik yang berasal dari anak it u sendiri maupun orang t ua disebabkan karena ant ara input dan out put t erjadi perubahan yang m elonjak apa lagi banyaknya sisw a lulusan SM A Negeri 3 dit erima di perguruan t inggi Favorit . Perlu diket ahui bahw a sisw a-siswi SM A Negeri 3 Jombang mayorit as dari kalangan ekonomi menengah ke baw ah sehingga banyak yang dit erima di perguruan t inggi negeri dengan jalur bidik misi. Hal it ulah salah sat u penyebabnya selain memang proses di dalam kegiat an belajar mengajar yang dipercaya oleh masyarakat unt uk mendidik anak-anaknya.
4.1.2. Luas dan Batas Lokasi SM A Negeri 3 Jombang
SM A Negeri 3 Jombang berdiri pada t gl 9 Sept ember 1991yang m empunyai luas t anah 5,9 Ha yang t epat nya berada di Jalan Dr Soet omo No. 75 desa Jombat an kecamat an Jombang di Kabupat en Jombang Propinsi Jaw a Timur yang lokasinya berbat asan dengan :
1. Sebelah t imur berbat asan dengan makam penduduk desa Jombat an 2. Sebelah selat an berbat asan dengan kant or Kecamat an Jombang
3. Sebelah barat berbat asan dengan STIKES Pemerint ah Daerah Kabupat en Jombang.
4. Dan sebelah ut ara berbat asan dengan rumah penduduk desa Jombat an.
SM A Negeri 3 Jombang merupakan SM A peralihan dari Sekolah Pendidikan Guru Negeri ( SPGN) Jombang, SM P Negeri 1 Jombang dan SM EP ( Sekolah M enengah Ekonomi Pert ama ) Negeri Jombang yang sebelum nya m erupakan rumah sakit Belanda ket ika pem erint ahan Hindia Belanda.
41
t ahun ajaran 2010/ 2011 dengan diberlakukannya perat uran baru, bahwa semua sekolah bisa menampung sisw a-sisw a yang berprest asi di bidang olahraga dan seni dengan ket ent uan yang berbeda dalam penerimaan masuknya sebagai calon sisw a sehingga kelas khusus olahraga di SM A Negeri 3 Jombang t idak lagi di khususkan kelasnya namun dicampur menjadi sat u dengan anak-anak yang penerimaan masuknya secara regular menjadi kelas regular. Dalam mengukir prest asinya mulai t ahun 1991 sampai dengan t ahun 2013 SM A Negeri 3 Jombang banyak mendapat kan penghargaan dari kabupat en, Propinsi, maupun t ingkat Nasional ant ara lain bisa di lihat pada t abel 4.1 t erlampir :
[image:77.612.132.514.294.695.2]4.1.3.Daftar Piagam Penghargaan Sekolah Tabel 4.1
Daftar Piagam Penghargaan Sekolah
NO NAM A KEGIATAN LINGKUP RANGKING/
KATEGORI
TAHUN
1 Akredit asi Sekolah Provinsi Peringkat B 2005 2 Fragm en Budi Pekert i Provinsi Juara I 2006 3 Fragm en Budi Pekert i Provinsi Juara I 2007 4 Fragm en Budi Pekert i Provinsi Ju