ABSTRAK
PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN PADI GOGO VARIETAS SITU BAGENDIT
Oleh
ASTRID ANDRIANI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh asam salisilat dalam peningkatan perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit, mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit, mengetahui interaksi antara konsentrasi asam salisilat dan lama perendaman benih terhadap
perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Desember 2014 dalam percobaan faktorial 2x3. Faktor A adalah lama perendaman dengan 2 taraf yaitu 12 jam dan 24 jam perendaman. Faktor B adalah konsentrasi asam salisilat dengan 3 taraf yaitu konsentrasi 0 mg/l, 50 mg/l dan 100 mg/l. Setiap kombinasi perlakuan diulang 4 kali. Jumlah satuan percobaan adalah 24. Data hasil penelitian ini dianalisis ragam dengan taraf nyata 5%. Jika interaksi adalah nyata maka dilanjutkan dengan penentuan simple effect lama perendaman (faktor A) pada setiap konsentrasi asam salisilat (faktor B) dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman mempengaruhi panjang tunas kecambah padi gogo, konsentrasi asam salisilat 100 mg/l dengan lama perendaman 24 jam meningkatkan berat segar, berat kering, kandungan klorofil total kecambah. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa asam salisilat dapat memperbaiki pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit dengan meningkatkan berat segar, berat kering, kandungan klorofil total kecambah.
PENGARUH ASAM SALISILAT TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN PADI GOGO VARIETAS SITU BAGENDIT
Oleh
Astrid Andriani
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 12 Maret 1993. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Andrian Muin dan Ibu Marwiyah, S.Pdi.
Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak (TK) Karya Utama
B.Lampung pada tahun 1999, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Al-Azhar 1 B.Lampung pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP N 4 B.Lampung pada tahun 2008, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Adiguna B.Lampung pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN).
bidang Dana dan Usaha (DANUS) di Organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) FMIPA Unila.
Pada tahun 2014, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mulyo Sari, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Selanjutnya pada tahun 2014 juga penulis melaksanakan Kerja Praktik di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB TPH) Provinsi
Lampung dengan Judul “ Pematahan Dormansi Padi (Oryza sativa L.) Berbeda
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kehadirat ALLAH SWT, ku persembahkan karya ini dengan kesungguhan hati sebagai
tanda bakti dan cinta kasihku kepada:
Ibu dan Ayah tercinta yang telah mencurahkan kasih sayangnya dan pengorbanannya dengan tulus ikhlas demi
kebahagiaan dan keberhasilanku.
Alak Ndi dan Alak Yani yang telah memberikan bantuan moril maupun materi dengan tulus ikhlas demi
keberhasilanku.
Adik-adikku dan seluruh keluarga besar dari ayah, ibu yang selalu memberikan samangat dan dukungannya dalam
menyelesaikan studiku.
Para guru dan dosen yang dengan tulus ikhlas dalam mendidik dan memberikan ilmunya kepada ku.
Sahabat-sahabatku yang selalu memberi semangat dan menemani selama menjalankan studiku.
Moto
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu
urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan lain).
Dan haya kepada Tuhanmulah engkau berharap
(
Q
.S Al Insyirah: 6-8)
Jangan menunda sebuah pekerjaan, lebih baik
menyesali apa yang kamu kerjakan, dari pada
menyesali apa yang tidak pernah kamu kerjakan
(Anonim)
Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari
dalam hati, maka seluruh alam semesta akan
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Asam Salisilat
Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Padi Gogo Varietas Situ Bagendit ” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari banyak sekali pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materi sehingga terselesainya skripsi ini, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc., selaku Pembimbing Utama atas segala bimbingan, arahan, saran, dan semangat selama penulis melaksanakan penelitian hingga terselesainya skripsi ini.
2. Ibu Dra. Martha Lulus Lande, M.P., selaku pembimbing kedua atas segala bimbingan, arahan, saran, dan semangat selama penulis melaksanakan penelitian hingga terselesainya skripsi ini.
4. Bapak Prof. Suharso Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
5. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan, saran, dan semangat kepada penulis dalam menempuh pendidikan di Jurusan Biologi.
6. Bapak Ibu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang sudah diberikan kepada penulis selama penulis melaksanakan studi di Jurusan Biologi. 7. Karyawan dan staff jurusan Biologi serta seluruh pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
8. Terimakasih yang tak terhingga untuk kedua orang tua ku, ayah dan ibu yang telah memberikan banyak masukan, bantuan, semangat, dan doa yang tak henti-hentinya kepada penulis.
9. Kepada alak (H. Meladi SE.,M.Si dan Hj. Suryani, M.Pd) yang telah banyak membantu penulis baik moril dan materi selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Biologi.
10.Kedua adikku Aldi dan Tata serta keluarga besar Badri Ismail yang telah memberikan semangat, bantuan, perhatian, dan doa kepada penulis.
11.Teman-teman seperjuangan dalam penelitian: Mirna Annisa, Reni Agustina, Debby Sarasmi Indraswati, Yuliani, Siti Marbiyah terima kasih atas
12.Sahabat-Sahabatku di kampus Debby Sarasmi, Mirna Annisa, Reni Agustina, Putri Dara Yunda, Melinda Juniar, Debby Desmarini, Fenida Septiarina, Vista Noviana, dan Metta Apriyana atas semangat, canda tawa, perhatian selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Biologi.
13.Teman-teman dekatku selama penulis melaksanakan perkuliahan Wendi, Iyan, Fadil, Uci, Riska, Edel, Aysca, Nindi, Hani, Claudia, Frian, Putri C., Winda, serta anak-anak tari jurusan Biologi.
14.Teman-teman Biologi 2011 Biologi terima kasih atas kekeluargaan yang telah terjalin selama ini, canda tawa, perhatian dan semangat kalian semua kepada penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan-kebaikan yang telah kalian berikan dan penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi mahasiswa Jurusan Biologi.
Bandar Lampung, April 2015 Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang dan Masalah ... 1
B. Tujuan Penelitian ... 4
C. Kerangka Pikir ... 4
D. Hipotesis ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A.Asam Salisilat ... 8
1. Struktur Asam Salisilat ... 8
2. Peran Asam Salisilat Pada Tumbuhan ... 8
3. Efek Asam Salisilat Terhadap Perkecambahan Biji ... 9
4. Efek Asam Salisilat Berbagai Konsentrasi ... 9
B. Tanaman Padi ... 9
1. Klasifikasi Tanaman Padi ... 9
2. Morfologi Tanaman Padi ... 10
C. Padi Gogo Varietas Situ Bagendit ... 13
ii
D. Proses Perkecambahan benih ... 15
III. METODE KERJA ... 17
A.Tempat dan Waktu ... 17
B.Alat dan Bahan ... 17
C.Rancangan Percobaan ... 17
D.Variabel dan Parameter ... 18
E. Cara Kerja 1. Perkecambahan Benih ... 19
2. Pertumbuhan Benih ... 19
2.1 Pengukuran Panjang Tunas ... 21
2.2 Pengukuran Berat Segar ... 21
2.3 Penentuan Berat Kering ... 21
2.4 Penentuan Rasio tunas akar ... 21
2.5 Kandungan Air Relatif... 21
2.6 Penentuan Kandungan Klorofil ... 22
F. Analisis Data ... 23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24
A.Hasil ... 24
1. Persentase Benih yang Berkecambah ... 24
2. Panjang Tunas ... 25
iii
14.Kandungan Klorofil b/a ... 38
B. Pembahasan ... 39
V. SIMPULAN DAN SARAN ... 44
A. Simpulan ... 44
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Notasi faktor taraf kombinasi perlakuan ... 18
Tabel 2. Panjang tunas kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 25
Tabel 3. Berat segar tunas kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 26
Tabel 4. Berat segar akar kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 27
Tabel 5. Berat segar kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 28
Tabel 6. Rasio tunas akar kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 29
Tabel 7. Berat kering tunas kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 30
Tabel 8. Berat kering akar kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 31
Tabel 9. Berat kering kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 32
Tabel 10. Kadar air relatif padi gogo varietas Situ Bagendit ... 33
Tabel 11. Kandungan klorofil a kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 34
Tabel 12. Kandungan klorofil b kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 35
Tabel 13. Kandungan klorofil total kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 37
Tabel 14. Rasio kandungan klorofil b/a kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 38
Tabel 15. Analisis ragam panjang tunas kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 49
Tabel 16. Analisis ragam berat segar tunas kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 50
Tabel 18. Analisis ragam berat segar kecambah padi gogo varietas
Situ Bagendit ... 52 Tabel 19. Analisis ragam rasio tunas akar padi gogo varietas Situ Bagendit .. 53 Tabel 20. Analisis ragam berat kering tunas kecambah padi gogo varietas
Situ Bagendit ... 54 Tabel 21. Analisis ragam berat kering akar kecambah padi gogo varietas
Situ Bagendit ... 55 Tabel 22. Analisis ragam Berat kering total padi gogo varietas
Situ Bagendit ... 56 Tabel 23. Analisis ragam kandungan air relatif padi gogo varietas
Situ Bagendit ... 57 Tabel 24. Analisis ragam kandungan klorofil a kecambah padi gogo varietas
Situ Bagendit ... 58 Tabel 25. Analisis ragam kandungan klorofil b kecambah padi gogo varietas
Situ Bagendit ... 59 Tabel 26. Analisis ragam kandungan klorofil total kecambah padi gogo varietas
Situ Bagendit ... 60 Tabel 27. Analisis ragam rasio kandungan klorofil b/a kecambah padi gogo
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema perediksi pengaruh asam salisilat tehadap perkecambahan dan
pertumbuhan selanjutnya dari kecambah ... 5
Gambar 2. Struktur kimia asam salisilat ... 8
Gambar 3. Struktur buah padi potongan longitudinal ... 13
Gambar 4. Tata letak satuan percobaan ... 20
Gambar 5. Benih yang berkecambah pada hari ke tujuh ... 24
Gambar 6. Kurva interaksi antara lama perendaman dan asam salisilat terhadap berat segar tunas kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 27
Gambar 7. Kurva interaksi antara lama perendaman dan asam salisilat terhadap berat segar kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 29
Gambar 8. Kurva interaksi antara lama perendaman dan asam salisilat terhadap kandungan klorofil a kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 35
Gambar 9. Kurva interaksi antara lama perendaman dan asam salisilat terhadap kandungan klorofil b kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 36
Gambar 10. Kurva interaksi antara lama perendaman dan asam salisilat terhadap kandungan klorofil total kecambah padi varietas Situ Bagendit ... 38
Gambar 11. Pengaruh lama perendaman dan konsentrasi asam salisilat terhadap proporsi tunas dan akar kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit ... 42
Gambar 12. Benih padi varietas Situ Bagendit yang direndam dengan asam salisilat ... 62
Gambar 13. Penaburan benih padi varietas Situ Bagendit yang direndam dengan asam salisilat ... 62
Gambar 15. Perkecambahan hari ke-1 benih padi varietas Situ Bagendit ... 63
Gambar 16. Pengamatan benih padi hari ke-1 pada media kapas di dalam gelas ... 64
Gambar 17. Pertumbuhan benih padi gogo varietas Situ Bagendit hari ke-11 untuk berat segar dan kering ... 65
Gambar 18. Penimbangan kecambah padi ... 66
Gambar 19. Pengovenan kecambah padi untuk berat kering ... 66
Gambar 20. Penggerusan kecambah padi untuk uji klorofil ... 67
Gambar 21. Proses sentrifus untuk uji klorofil ... 67
Gambar 22. Proses setelah sentrifus untuk uji klorofil ... 68
1 I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
Komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia adalah padi. Penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. Sembilan puluh lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Swastika et al. 2007). Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi, 38%
protein, dan 21,5% zat besi (Indrasari et al. 1997). Kandungan gizi dari beras tersebut menjadikan komoditas padi sangat penting untuk kebutuhan pangan sehingga kebutuhan beras menjadi perhatian utama di Indonesia.
2 pada lahan bekas hutan atau semak belukar sedangkan padi gogo ditanam pada lahan permanen.
Menurut Prihatman (2008), padi dapat dibedakan menjadi padi sawah dan padi gogo. Padi sawah biasanya ditanam di daerah dataran rendah yang memerlukan penggenangan air, sedangkan padi gogo ditanam di dataran tinggi pada lahan kering. Tidak terdapat perbedaan morfologis dan biologis antara padi sawah dan padi gogo; yang membedakan hanyalah tempat tumbuhnya (Siregar, 1981).
Padi gogo merupakan salah satu ragam budidaya padi yaitu penanaman padi dilahan kering. Padi gogo umumnya ditanam sekali setahun pada awal musim hujan. Rendahnya produksi padi gogo juga disebabkan masih banyaknya yang menanami lahan kering dengan padi gogo varietas lokal yang berumur panjang. Varietas padi gogo tersebut mempunyai beberapa kelemahan seperti mudah rebah, mudah rontok, berdaya hasil rendah dan umumnya kurang toleran terhadap kekeringan (Prasetyo, 2003).
3 Salah satu periode kritis dalam siklus hidup tanaman ialah waktu antara benih mulai ditanam dengan munculnya kecambah karena pada saat tersebut benih dihadapkan pada beragam kondisi lingkungan tumbuh yang berpengaruh terhadap munculnya kecambah serta vigor kecambah. Invigorasi benih ialah perlakuan yang diberikan terhadap benih sebelum penanaman dengan tujuan memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan kecambah. Beberapa
perlakuan invigorasi benih juga digunakan untuk menyeragamkan pertumbuhan kecambah dan meningkatkan laju pertumbuhan kecambah. Invigorasi benih dapat dilakukan dengan cara perendaman benih dalam air (Rudrapal dan Nakamura, 1988), priming dengan berbagai macam larutan (Heydecker et al. 1973).
Asam salisilat diketahui merupakan salah satu sinyal transduksi untuk mengaktivasi gen-gen pertahanan tanaman melalui mekanisme ketahanan sistemik terinduksi. Mekanisme ketahanan ini efektif melawan berbagai macam patogen seperti bakteri, cendawan, dan virus (Ryals et al. 1996).
4 B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh asam salisilat dalam peningkatan perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit.
2. Mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit.
3. Mengetahui interaksi antara konsentrasi asam salisilat dan lama
perendaman benih terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit.
C. Kerangka Pikir
Stress lingkungan menghasilkan aktifasi adaptasi dan respon pertahanan pada tumbuhan. Telah diketahui bahwa peran asam salisilat sangat penting dalam mekanisme adaptasi terhadap stress lingkungan. Beberapa penelitian
5 dapat menghilangkan efek yang parah dari stress dingin pada berbagai jenis kacang-kacangan.
Berdasarkan fakta diatas maka pertanyaan yang muncul adalah apakah aplikasi asam salisilat dapat memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan dari benih padi gogo varietas Situ Bagendit.
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan membandingkan perkecambahan dan pertumbuhan selanjutnya dari benih padi gogo varietas Situ Bagendit yang diberi perlakuan asam salisilat dengan yang tidak diberi perlakuan asam salisilat. Parameter pertumbuhan yang dikaji adalah panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total.
Skema perediksi pengaruh asam salisilat tehadap perkecambahan dan pertumbuhan selanjutnya dari kecambah dapat dilihat dari Gambar dibawah ini :
Gambar 1. Skema prediksi pengaruh asam salisilat terhadap perkecambahan dan pertumbuhan selanjutnya
6 D. Hipotesis
1. Asam salisilat meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan dari kecambah padi varietas Situ Bagendit.
H0 : µ0 = µ1 H1 : µ0 < µ1
µ0 = nilai tengah panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total benih padi yang tidak diberi perlakuan asam salisilat atau kontrol.
µ1 = nilai tengah panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total benih padi yang diberi perlakuan asam salisilat atau perlakuan.
Hipotesis diterima jika HO ditolak atau H1 diterima.
2. Lama perendaman berpengaruh nyata terhadap perkecambahan dan pertumbuhan padi gogo varietas Situ Bagendit.
H0 : µ0 = µ1 H1 : µ0 ≠ µ1
7 µ1 = nilai tengah panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering
kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total benih padi yang diberi perlakuan asam salisilat atau perlakuan.
3. Ada interaksi nyata antara konsentrasi asam salisilat dan lama perendaman benih padi terhadap perkecambahan dan pertumbuhan.
E. Manfaat Penelitian
17 III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lampung pada bulan Desember 2014.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut beaker glass, erlenmayer, corong, nampan plastik, gelas plastik, tabung reaksi dan raknya, gelas ukur, mortar dan penggerus, pipet volume, pipet tetes, pisau, mistar, label, kertas saring, kapas, oven, sentrifus, dan spektrofotometer UV. Bahan-bahan yang digunakan adalah benih padi gogo varietas Situ Bagendit dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Lampung , asam salisilat, etanol 95%, dan aquades.
C. Rancangan Percobaan
18 50 mg/l dan 100 mg/l. Setiap kombinasi perlakuan diulang 4 kali. Jumlah satuan percobaan adalah 24. Notasi faktor, taraf, kombinasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Notasi faktor taraf kombinasi perlakuan
Faktor A
B Taraf a1 a2
b1 a1b1 a2b1
b2 a1b2 a2b2
b3 a1b3 a2b3
Keterangan :
a1b1 = 12 jam, 0 mg/l asam salisilat a2b1 = 24 jam, 0 mg/l asam salisilat a1b2 = 12 jam, 50 mg/l asam salisilat a2b2 = 24 jam, 50 mg/l asam salisilat a1b3 = 12 jam, 100 mg/l asam salisilat a2b3 = 24 jam, 100 mg/l asam salisilat
D. Variabel dan Parameter
19 E. Cara Kerja
1. Perkecambahan Benih
Berdasarkan jumlah kombinasi perlakuan maka jumlah nampan yang digunakan sebagai wadah perkecambahan benih adalah sebanyak 6 buah. Nampan dicuci bersih dengan sabun cuci dan dilap kering. Nampan dilabel dengan notasi kombinasi perlakuan. Nampan dilapisi dengan kapas dan
dibasahi dengan aquades. Kemudian kedalam setiap nampan ditaruh 100 benih padi yang telah direndam dengan larutan asam salisilat. Tata letak nampan dapat dilihat pada tabel berikut :
Pengamatan jumlah benih yang berkecambah dilakukan 5 hari setelah
penaburan benih. Menurut ISTA (2006) persentase benih yang berkecambah dihitung berdasarkan rumus :
∑
2. Pertumbuhan Benih
Berdasarkan jumlah satuan percobaan maka 24 buah gelas plastik digunakan untuk studi pertumbuhan selanjutnya dari benih padi. Gelas padi dicuci bersih
a1b3 a1b2
a2b3 a2b2
a1b1
20 dengan sabun dan dilap kering. Kemudian gelas plastik dilabel dengan notasi kombinasi perlakuan dan ulangan. Setiap masing-masing gelas plastik dilapisi bagian dasarnya dengan menggunakan kapas dan diasahi dengan aquades. Dalam satu gelas plastik ditanami dengan lima kecambah padi. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan dapat dilihat dalam Gambar 4 :
Keterangan :
21 2.1 Pengukuran Panjang
Pengukuran panjang kecambah dilakukan 7 hari setelah periode pertumbuhan dengan menggunakan mistar. Pengukuran dilakukan dari pangkal sampai ujung daun kecambah yang terpanjang.
2.2 Pengukuran Berat Segar
Akar dipisahkan dari shoot (batang dan daun) dan masing-masing ditimbang berat segarnya dengan neraca analitik. Berat segar kecambah adalah berat akar + berat tunas.
2.3 Pengukuran Berat Kering
Kecambah dikeringkan dengan oven pada suhu 130oC selama 2 jam. Kemudian kecambah yang telah dikeringkan ditimbang dengan neraca analitik.
2.4 Penentuan Rasio tunas akar
Rasio tunas akar ditentukan dengan membagi berat batang + daun dengan berat akar.
Rasio tunas akar =
(Yuliana, 2013).
2.5 Kandungan Air Relatif
Kandungan air relatif ditentukan berdasarkan rumus:
Kandungan air relatif =
22 2.6 Penentuan Kandungan Klorofil
Penentuan kandungan klorofil dilakukan menurut Miazek, (2002).
0,03 gram daun kecambah padi gogo digerus sampai halus didalam mortar, dan kemudian ditambahkan 30ml ethanol 95%, cairan disaring kedalam
Erlenmeyer, sisa digerus yang masih melekat dikertas saring digerus kembali kemudian disaring kembali kedalam Erlenmeyer. Volume akhir disesuaikan menjadi 100ml dengan menambahkan ethanol 95%. Kemudian di sentrifus selama 30 menit. Ekstrak siap ditentukan kandungan klorofil a, klorofil b dan totalnya. Ekstrak klorofil ini diukur absorbansinya masing-masing pada panjang gelombang 648nm dan 664nm. Kandungan klorofil dinyatakan mg klorofil per gram jaringan yang diekstraksi dan dihitung berdasarkan persamaan berikut :
Chla = 13.36 .A664 – 5.19 .A648 Chlb = 27.43 .A648 – 8.12 .A664 Chl total = 5.24 .A664 + 22.24 .A648 Keterangan :
Chla = klorofil a Chlb = klorofil b
23 F. Analisis Data
17 III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lampung pada bulan Desember 2014.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut beaker glass, erlenmayer, corong, nampan plastik, gelas plastik, tabung reaksi dan raknya, gelas ukur, mortar dan penggerus, pipet volume, pipet tetes, pisau, mistar, label, kertas saring, kapas, oven, sentrifus, dan spektrofotometer UV. Bahan-bahan yang digunakan adalah benih padi gogo varietas Situ Bagendit dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Lampung , asam salisilat, etanol 95%, dan aquades.
C. Rancangan Percobaan
18 50 mg/l dan 100 mg/l. Setiap kombinasi perlakuan diulang 4 kali. Jumlah satuan percobaan adalah 24. Notasi faktor, taraf, kombinasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Notasi faktor taraf kombinasi perlakuan
Faktor A
B Taraf a1 a2
b1 a1b1 a2b1
b2 a1b2 a2b2
b3 a1b3 a2b3
Keterangan :
a1b1 = 12 jam, 0 mg/l asam salisilat a2b1 = 24 jam, 0 mg/l asam salisilat a1b2 = 12 jam, 50 mg/l asam salisilat a2b2 = 24 jam, 50 mg/l asam salisilat a1b3 = 12 jam, 100 mg/l asam salisilat a2b3 = 24 jam, 100 mg/l asam salisilat
D. Variabel dan Parameter
19 E. Cara Kerja
1. Perkecambahan Benih
Berdasarkan jumlah kombinasi perlakuan maka jumlah nampan yang digunakan sebagai wadah perkecambahan benih adalah sebanyak 6 buah. Nampan dicuci bersih dengan sabun cuci dan dilap kering. Nampan dilabel dengan notasi kombinasi perlakuan. Nampan dilapisi dengan kapas dan
dibasahi dengan aquades. Kemudian kedalam setiap nampan ditaruh 100 benih padi yang telah direndam dengan larutan asam salisilat. Tata letak nampan dapat dilihat pada tabel berikut :
Pengamatan jumlah benih yang berkecambah dilakukan 5 hari setelah
penaburan benih. Menurut ISTA (2006) persentase benih yang berkecambah dihitung berdasarkan rumus :
∑
2. Pertumbuhan Benih
Berdasarkan jumlah satuan percobaan maka 24 buah gelas plastik digunakan untuk studi pertumbuhan selanjutnya dari benih padi. Gelas padi dicuci bersih
a1b3 a1b2
a2b3 a2b2
a1b1
20 dengan sabun dan dilap kering. Kemudian gelas plastik dilabel dengan notasi kombinasi perlakuan dan ulangan. Setiap masing-masing gelas plastik dilapisi bagian dasarnya dengan menggunakan kapas dan diasahi dengan aquades. Dalam satu gelas plastik ditanami dengan lima kecambah padi. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan dapat dilihat dalam Gambar 4 :
Keterangan :
21 2.1 Pengukuran Panjang
Pengukuran panjang kecambah dilakukan 7 hari setelah periode pertumbuhan dengan menggunakan mistar. Pengukuran dilakukan dari pangkal sampai ujung daun kecambah yang terpanjang.
2.2 Pengukuran Berat Segar
Akar dipisahkan dari shoot (batang dan daun) dan masing-masing ditimbang berat segarnya dengan neraca analitik. Berat segar kecambah adalah berat akar + berat tunas.
2.3 Pengukuran Berat Kering
Kecambah dikeringkan dengan oven pada suhu 130oC selama 2 jam. Kemudian kecambah yang telah dikeringkan ditimbang dengan neraca analitik.
2.4 Penentuan Rasio tunas akar
Rasio tunas akar ditentukan dengan membagi berat batang + daun dengan berat akar.
Rasio tunas akar =
(Yuliana, 2013).
2.5 Kandungan Air Relatif
Kandungan air relatif ditentukan berdasarkan rumus:
Kandungan air relatif =
22 2.6 Penentuan Kandungan Klorofil
Penentuan kandungan klorofil dilakukan menurut Miazek, (2002).
0,03 gram daun kecambah padi gogo digerus sampai halus didalam mortar, dan kemudian ditambahkan 30ml ethanol 95%, cairan disaring kedalam
Erlenmeyer, sisa digerus yang masih melekat dikertas saring digerus kembali kemudian disaring kembali kedalam Erlenmeyer. Volume akhir disesuaikan menjadi 100ml dengan menambahkan ethanol 95%. Kemudian di sentrifus selama 30 menit. Ekstrak siap ditentukan kandungan klorofil a, klorofil b dan totalnya. Ekstrak klorofil ini diukur absorbansinya masing-masing pada panjang gelombang 648nm dan 664nm. Kandungan klorofil dinyatakan mg klorofil per gram jaringan yang diekstraksi dan dihitung berdasarkan persamaan berikut :
Chla = 13.36 .A664 – 5.19 .A648 Chlb = 27.43 .A648 – 8.12 .A664 Chl total = 5.24 .A664 + 22.24 .A648 Keterangan :
Chla = klorofil a Chlb = klorofil b
23 F. Analisis Data
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
1. Asam salisilat meningkatkan pertumbuhan kecambah padi gogo varietas Situ Bagendit dengan adanya kenaikan proporsi tunas.
2. Lama perendaman berpengaruh nyata terhadap panjang tunas, berat segar kecambah, dan berat kering kecambah.
3. Ada interaksi nyata antara konsentrasi asam salisilat dan lama perendaman benih padi terhadap berat segar kecambah, kandungan klorofil a, kandungan klorofil b, dan kandungan klorofil total.
B. Saran
45 DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1983. Pedoman Bercocok Tanam Padi Palawija Sayur-sayuran. Departemen Pertanian Satuan Pengendalian BIMAS. Jakarta. 125p Cag Serap, Cevahir-oz Gul, Sasag Mine, dan Goren-saglam Nihal. 2009. Effect
Of Salicylic Acid On Pigment, Protein Content And Peroxidase Activity In Excised Sun Flower Cotyledons. Journal of Botany: 2297-2303 Chang, T. T., dan E. A. Bardenas. 1976. The morphology and varietal
characteristics of the riceplant. Technical Bulletin 4. The Intl. Rice Research Institute, Philippines.
Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press. New York
Delaney TP, Uknes S, Vrnooji B, Friedrich L, Weymann K, Negrotto D, Gaffney T, Gut-Rella M, Kessmann H, Ward E, Ryals J. 1994. A central Role Of Salicylic Acid In Plant Disease Resistance. Science 266: 1247-1250 Fitri, H. 2009. Uji Adaptasi Beberapa Padi Ladang (Oryza sativa L.) Skripsi
Universitas Sumatera Utara .Medan
Frei Michael dan Becker Klaus. 2005. Integrated Rice-Fish Culture. International Journal of Vitamin and Nutrition Research 67: 71-90.
Ghai N.,Setia RC.,2002. Effect of paclobutrazol and salicylic acid on chlorophyll content, hill activity and yield components in Brassica napus L.(cv. gsl-1), Phytomorphol. 52, 83-87
Gharib F.A., Hegazi A.Z. 2010. Salicylic Acid Ameliorates Germination, Seedling Growth, Phytohormone and Enzyme Activity in Bean ( Phaseolus vulgaris L.) Under Cold Stress. Journal of America Science:675-683
46 Indrasari, S.D., P. Wibowo, dan D.S Damardjati. 1997. Food Consumtion Pattern
Based On The Ex Penditure Level Of Rular Communities In Saveral Parts In Indonesia. Balai Tanaman Padi. Sukamandi
ISTA. 2006. Internasional rules for seed Testing. The International Seed Testing Association (ISTA), Bassersdorf, CH-Switzerland
Jeyakumar, P., G. Velu, C. Rajendran, R. Amutha, M.A.J.R Savery, dan S. Chidambaram. 2008. Varied Resposes Of Blackgram (Vigna munga To Certain Foliar Applied Chemicals And Plant Growth Regulators. Legume Res. Int J.31:110-113
Khodary S.E.A .2004. Effect of SA on growth, photosynthesis and
carbohydrate metabolism in salt stressed maize plants. Int. Journal Agri. Biol 6: 5-8.
Kuswanto, H. 1996. Dasar-dasar Teknologi, Produksi dan Sertifikasi Benih. Penerbit Andi. Yogyakarta
Kuswanto. 2007. Teknologi Pemrosesan Pengemasan dan Penyimpanan Benih. Kanisus. Yogyakarta. 250p
Miazek Mgr inz Krystian.2002. Chlorophyll Extraction From Harvested Plant Material. Supervisor: Prof. dr. hab inz Stanislaw Ledakowics
Nagasubramaniam, A., G. Pathmanabhan dan V. Malika. 2007. Studies On Improving Production Potential Of Baby Corn With Foliar Spray Of Plant Growth Regulators. Ann. Rev. Plant Physiol. Plant Mol. Biol 21: 154-157 Norsalis Eko. 2011. Padi Gogo dan Sawah. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1
No.2
Prasetyo. YT. 2003. Bertanam Padi Gogo Tanpa Olah Tanah. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
Prihatman Kemal. 2008. Tentang Budidaya Pertanian Padi (Oryza sativa L.) Jakarta(1)1-16
Rafique Noman, Raza Syed Hammad, Qasim Muhammad, Iqbal Naeem. 2011. Pre-Sowing Application of Ascorbic Acid And Salicylic Acid to Seed of Pumpkin And Seedling Response to Salt. Journal Botani.
47 Rudrapal, D., and S. Nakamura, 1988. The effect of hydration dehydration
pretreatment onegg plant and radish seed viability and vigour. Seed Sci. Technol., 16: 123–30
Ryals JA, Neuenschwander UH, Willits MG, Molina A, Steiner HY, Hunt MD. 1996.Systemic Acquired Resistance. Plant Cell. 8:1809-1819
Sakhabutdinova, R., D.R. Fatkhutdinova, M.V. Bezrukova, F.M. Shakirova. 2003. Salicylic Acid Prevents The Damaging Action of Stress Factors On Wheat Plants. Bulg. Journal Plant Physiol.
Shakirova F.M., Sakhabudinova A.R., Bezrukova M.V., Fakhutdinova R. A., Fakhutdinova D.R. 2003. Changes in the hormonal status of wheat seedlings induced by salicylic acid and salinity. Plant. Sci. 164, p.317-322.
Satoto.2004. Rasio Barisan Dan Pengguntingan Daun Pada Perbanyakan Benih Galur Mandul Jantan V41A dan MR365A. Media Penelitian Sukamandi Vol.7. Hlm 31-34
Siregar, H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Sastra Hudaya. Bogor Sugeng, H. R. 2003. Bercocok Tanam Padi. Penerbit Aneka Ilmu. Semarang. Suhartatik. 2008. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi.
http://www.google.com/url.litbang.deptan.go.id%spesial%padi2009. Diakses 28 Maret 2014
Sumartono, B.S dan Hardjono. 1980. Bercocok Tanam Padi. CV. Yasaguna. Jakarta.56 p.
Suparyono dan Setyono, A., 1996. Padi. Penebar Swadaya, Jakarta.Hal. 29, 32, dan 40
Suprihanto, B, A.A. Darajat, Satoto, Baehaki, I.N. Widiarta, A. Setyono, S.D. Indrasari, O.S. Lesmana dan H. Sembiring. 2009. Deskripsi Varietas Padi. Subang. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Swastika, D.K.S., J. Wargiono, Soejitno, dan A. Hasanudin.2007. Analysis Of Policy On Increasing Rice Production by Efficiency of Rice Field Utilization in Indonesia. Analisis Kebijakan Pert. 5(1):36-52
Tjitrosoepomo G. 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 477 p
48 Vazirimehr Mohammad Reza,Rigi Khashayar. 2014. Effect of salicylic acid in
agriculture. Jurnal International of Plant, Animal and Environmental Sciences Vol.4
Yamasaki, S dan Dillenburg L.R. 1999. Measurements Of Leaf Relative Water Content In Araucia Angustifolia Brasileira de Fisiologia
Vegetal,11(2).69-75
Yoshida,S. 1975. Factors That Limit the Growth and Yield of Upland Rice. Major research in upland rice. IRRI, Los banos. Philippines. 269 p.
Yoshida,S. 1981. Fundamental of Rice Crop. Science. IRI, Los Banos. Philippines. 269p