BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Kerja Praktek
Dewasa ini teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu instansi atau lembaga. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi yang terjadi akan efisien, terukur dan fleksibel.
Bahkan dewasa ini perkembangan teknologi informasi mulai mendapat sambutan positif dari masyarakat. Perkembangannya disambut dan dinikmati oleh kalangan pendidikan, bisnis maupun pemerintah. Dalam hal ini PT.Telkom Indonesia ,Tbk sebagai salah satu perusahaan yang sangat berperan penting dalam kemajuan teknologi di Indonesia.
Dalam memberikan pelayanan PT. TELKOM mengusung Accessibility, Process, People & Complaint Handling. Sehingga untuk memudahkan para pelanggan untuk menikmati pelayanan di seluruh pelosok. PT. TELKOM membuka kantor pelayanan yang disebut Plasa Telkom dengn bertujuan bahwa semua konsumen memudahkan untuk mengakses pelayanan dimanapun yang diberikan PT.TELKOM.
Plasa Telkom adalah outlet / tempat pelayanan milik TELKOM yang sepenuhnya dikelola oleh TELKOM yang disediakan untuk melayani pelanggan / calon pelanggan / pengguna jasa TELKOM dan atau TELKOM group yang ingin dilayani secara langsung (face to face) dengan berbagai kemungkinan latar belakang / penyebab, baik mengenai kebutuhan akan segala informasi yang berkaitan dengan produk dan layanan TELKOM, maupun untuk pemenuhan produk itu sendiri dan di dalamnya terdapat perluasan layanan. Plasa Telkom memberikan pelayanan yang dijanjikan berupa penyelesaian / perbaikan gangguan telepon (GGN), Pasang Baru Telepon (PSB), Penyelesaian Pasang Kembali (PSK), Penyelesaian Pindah Area (PDA), Penyelesaian Buka Isolir, Penyediaan Komplain Biling. Sedangkan produk yang ditangani oleh Plasa Telkom adalah Telkom Flexi, Speedy, dan Wire Line.
maka dari itu harus dibutuhkan strategi untuk menjadikan pelanggan setia ataupun untuk mendapatkan pelanggan baru. Sebenarnya dalam hal ini, TELKOM untuk meyakinkan konsumen sangatlah mudah, atas Citra TELKOM yang menjadi leader di Indonesia, akan memberikan produk yang berkualitas dan ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas pula. Dari sini saya tertarik untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh PT. TELKOM. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui kualitas pelayanan jasa telekomunikasi atau kualitas pelayanan atau service quality. Dengan memanfaatkan aplikasi Speedy e-VALUEator yang sudah cukup baik di PT.Telkom untuk mengoptimalkan penanggulangan komplain pelanggan mulai dari PSB Speedy,Telepon Kabel serta memonitoring penggunaan Speedy pelanggan.
Oleh karena itu Penulis pun ingin mendapat manfaat pembelajaran secara langsung mengenai dunia kerja dan memperoleh pengalaman yang berguna untuk kesiapan pada saat masuk dunia kerja yang sesuai degan bidang atau jurusan yang dipilih yang diperoleh dari pengalaman selama mengadakan Kerja Praktek di PT.Telkom Kancatel Kabanjahe.
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada saat kerja praktek, maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
2. Pencatatan tanggapan para pelanggan Speedy yang bermasalah masih dilakukan secara manual walaupun aplikasi ini sudah cukup baik untuk dapat memonitoring pelanggan yang aktif maupun yang tidak dalam penggunaan Speedy.
3. Dalam pencarian nama pelanggan yang hendak ditemukan dalam aplikasi ini memakan waktu yang banyak karena tidak memiliki menu search. Dari kerja praktek yang telah dilakukan, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur PSB Speedy dan Telepon Kabel yang berjalan pada PT.Telkom Kancatel Kabanjahe.
2. Bagaimana sebaiknya aplikasi speedy e-VALUEator sehingga dalam penggunaannya lebih optimal.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya kerja praktek ini adalah agar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengenal situasi kerja yang sebenarnya dalam dunia kerja dan mampu mendapatkan umpan balik dari teori yang diajarkan di perkuliahan dengan penerapan di lapangan. Sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prosedur PSB speedy maupun telepon Kabel yang terdapat PT.Telkom Kancatel Kabanjahe.
2. Untuk mengetahui aplikasi yang digunakan untuk mempermudah memonitoring penggunaan Speedy yang aktif maupun yang bermasalah.
1.4 Batasan Masalah
Dari penjelasan diatas penulis mencoba membatasi masalah yang akan dibahas sehingga pembahasannya tidak menyimpang, yaitu :
1. Tidak membahas mengenai masalah perancangan perangkat lunak untuk mengoptimalkan penggunaan dalam penanggulangan komplain pelanggan dengan menggunakan aplikasi Speedy e-VALUEator.
2. Dalam Kerja Praktek ini mencakup tentang pencatatan data pelanggan pasang baru Telepon Kabel ataupun speedy.
1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
Pelaksanaaan kerja praktek dilakukan di PT.Telkom Kancatel Kabanjahe,yang berlokasi di Jl. Mariam Ginting No.32 Kabanjahe
[image:6.595.125.518.346.628.2]Waktu pelaksanaan kerja praktek, yaitu mulai tanggal 05 Juli – 06 Agustus 2010. Kegiatan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB, dari hari Senin sampai hari Kamis,khusus hari Jumat mulai pukul. 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB
Tabel 1
Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
No Aktivasi Waktu
1 2 3 4
1 Mengenal profil perusahaan,mengenal
software,menghadapi pelanggan yang komplain
X
2 Menghadapi pelanggan yang 6omplain,menelpon pelanggan yang bermasalah
X
3 Menelpon pelanggan yang bermasalah,pemasangan Speedy,Telepon Kabel
X
4 Mengumpulkan data dan dokumen Laporan Kerja Praktek
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto H.M (2001:2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama [Jog01].
Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:9) Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu [RG01].
Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.
2.1.1 Elemen Sistem
Elemen – elemen yang menyusun sebuah sistem tersebut terdiri dari : 1. Tujuan
2. Batasan
Merupakan batasan – batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem, dimana batasan ini dapat berupa peraturan – peraturan, biaya – biaya, personil, peralatan, dll.
3. Kontrol
Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa kontrol pemasukan data (input), kontrol keluaran data (output), kontrol pengoperasian, dll.
4. Masukan
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dll.
5. Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat berupa : klarifikasi, peringkasan, pencarian, dll.
6. Keluaran
Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa laporan, grafik, dll.
7. Umpan Balik
Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil apabila sasaran atau tujuannya tersebut telah tercapai.
2.1.2 Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen (subsistem) yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batasan Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya, sehingga menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem
d. Penghubung Sistem
e. Masukan Sistem
Adalah energi yang dimaksukkan ke dalam sistem. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem
f. Keluaran Sistem
Adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain. g. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, jika sistem tidak memiliki sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebut man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
c. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic system)
Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah bisa diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/ konstan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya adalah pada sistem komputer.
d. Sistem Tertutup (close system) dan Sistem Terbuka (open system) Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja asecara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.
2.2 Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang [Jog01].
Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:12) Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai [RG01].
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manajemen didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi. Sistem Informasi ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 11) Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [Jog01]..
Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
Sistem informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :
1. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor dan lain sebagainya.
2. Software(perangkat lunak). 3. Brainware(manusia). 4. Data.
2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu analisis dan desain adalah pendekatan terstruktur. Suatu pendekatan yang bekerja dari sudut pandang yang lebih tinggi menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan pemakai disajikan dalam diagram aliran data. Desain terstruktur adalah implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular secara hirarki dengan pendekatan atas bawah.
1. Flow Map
Flow Map adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktivitas yang saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Diagram aliran dokumen merupakan bagan – bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan – tembusannya. Kegunaan dari Flow Map ini adalah :
1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan. 2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.
2. Diagram Kontek
Diagram Konteks digunakan untuk mempresentasikan keseluruhan sistem melalui sebuah lingkaran (proses), sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator di luar sistem. Diagram Konteks terdiri dari :
a. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.
b. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan keluar dari sistem.
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses – proses yang dihubungkan oleh aliran data, baik antara sistem dengan lingkungannya maupun antara proses – proses yang ada didalam sistem tersebut. Simbol – simbol yang digunakan dalam DFD adalah :
1. Aliran Informasi yang dilambangkan dengan anak panah, menunjukan informasi yang masuk kedalam sistem maupun yang keluar sistem.
2. External Entity yang dilambangkan dengan empat persegi panjang, menunjukan bagian atau fungsi yang berada diluar sistem.
4. Proses dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan kegiatan yang dilakukan oleh manusia, mesin, komputer dari hasil suatu proses data.
4. Kamus Data
Kamus data adalah katalog adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu system informasi. Dengan menggunakan kamus analis system dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan data. Kamus data harus memuat hal-hal berikut :
- Nama arus data - Alias
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT.Telkom
PERUMTEL adalah Badan Usaha Mil;ik Negara (BUMN) yang bergerak
dalam bidang pelayanan jasa Telekomnikasi untuk umum dalam negeri.
Pada awalnya bernama “POST EN TELEGRAAFDIENST” yang
didirikan pada tahun 1884 dengan Staatblad no.52, kemudian pada tahun 1906
dirubah menjadi “POST,TELEGRAAF EN TELEFOONDIENST”(PTT) dengan
staatsblad no.395 dan semenjak itu disebut PTT-Dienst. Tahun 1931 ditetapkan
sebagai perusahaan Negara berdasarkan I.B.W selanjutnya pada tahun 1960
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang no.19
tahun 1960,tentang persyaratan sebuah Perusahaan Negara (PN) dengan PERPU
no.240 tahun 1961 berubah menjadi PN POS dan TELEKOMUNIKASI.
Lapangan Usaha PN POS dan TELEKOMUNIKASI ternyata berkembang
dengan pesat,maka pada tahun 1965 pemerintah mengadakan peninjauan kembali.
Hasilnya berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) no.29 dan 30 tahun 1965 terjadi
pemcahan kembali menjadi : P.N.POS DAN TELEKOMUKASI.
Selanjutnya mulai tanggal 28 april 1970 berdasarkan S.K Menteri
Perhubungan no.129/u/1970 PN TELEKOMUNIKASI berubah menjadi
PERUSAHAAN UMUM TELEKOMUNIKASI yang disingkat menjadi
dalma negeri dan luar negeri.
Pada akhir tahun 1980, pemerintah mengambil keputusan kebijaksanaan
dengan membeli seluruh saham PT.INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang
didirikan dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian diubah statusnya
menjadi BUMN berbentuk PERSERO pernyataan modal Negara Republik
Indonesia dalam saham PT.INDOSAT tersebut dituangkan dalam Peraturan
Pemerintah no.52 tahun 1980.
Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi
untuk umum , maka dengan peraturan pemerintah n0.22 tahun 1974 yakni dengan
menetapkan PERUMTEL sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk
menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT.INDOSAT sebagai badan
usaha yang diberi wewenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum
internasional.
Peraturan pemerintah no.39 tahun 974 tentang PERUMTEL juga diubah yang
dituangkan dalam peraturan pemerintah no.54 tahun 1980.
Sehubungan dengan diundangkannya peraturan pemerintah no.3 tahun
1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan PERJAN ,PERUM dan
PERSERO diterbitkan Peraturan Pemerintah no.21 tahun 1984 tentang
PERUMTEL sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah no.36 tahun 1970 jo.
Peraturan Pemerintah no.54 tahun 1980.
Satu hal yang sangat menggembirakan dalam sejarah perundang-undangan
pertelekomunikasian diindonesia.
Mengikat perkembangan demikian dengan pesat ditambah dengan pola
manajemen yang lebih terbuka Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah no.25
tahun 1991 tanggal 1 mei 1991 menetapkan Pengalihan Bentuk Perusahaan
Umum (PERUM) Telekomunikasi menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO).
Peralihan Bentuk perusahaan tersebut ditandai dengan penanda tanganan Akte
Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Telekomunikasi Indonesia oleh
Notaris Imas Fatimah,SH bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Sudarman
yang bertindak selaku kuasa dari Mentri Keuangan sebagai pemegang saham ,hari
selasa tanggal 24 september 1991 jam 09.30 WIB di Depparpostel,Jl. Kebon Sirih
36 Jakarta Pusat.
Seiring waktu PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., yang selanjutnya
disebut TELKOM atau Perseroan, merupakan perusahaan penyelenggara layanan
informasi dan telekomunikasi (InfoComm). Serta penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi secara lengkap (Full service and network provider) yang tebesar
di Indonesia.
TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa
telepon nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data dan
internet serta jasa multimedia lainnya, dan network & interkoneksi, baik secara
langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. Pada akhir juni 2008, Perseroan
Indonesia dengan EBITDA margin sebesar 67 %, dan merupakan salah satu
operator telekomunikasi dengan EBITDA margin tetinggi. Pada akhir Juni 2008,
TELKOM memilki jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 16,0 juta, sedangkan
pelanggan telepon selular berjumlah 52,4 juta.
TELKOM mencatatkan sahamnya di bursa efek dalam dan luar negeri
yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). New York Stock Exchange (NYSE), London
Stock Exchange (LSE), dan Tokyo Stock Exchange (Public Offering Without
Listing – POWL). TELKOM merupakan emiten yang memiliki kapitalisasi pasar
Visi
“ To Become a Leading InfoComm Player in the Region”
Telkom bercita - cita untuk dapat menempatkan diri menjadi perusahaan
InfoComm terkemuka dalam bidang kinerja financial, pasar dan operasional di
kawasan region.
Misi
1. To Provide One Stop Infocomm Service with Excelient Quality and
Competitive Price.
2. Managing Business thru Best Practices, Competitive advantages and
Synergy.
TELKOM berkomitmen memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk
kemudahan bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif. Dalam mengelola
bisnis, TELKOM melakukan dengan cara - cara terbaik sesuai dengan standar
internasional, yang fokus pada optimalisasi keunggulan kompetitif peusahaan,
Struktur organisasi yang sampai saat ini masih berjalan dan dipakai dalam
1. Officer 3 Support
Dalam deskripsi kerja Semua Officer 3 Support yang termasuk ke
dalamnya yakni Customer Service, QOS,Sales dan event serta Direct Sales
tercakup dalam satu deskripsi kerja yaitu memastikan kelengkapan data
administrasi (fisik) untuk dipergunakan sebagai data / informasi dalam
sistem pengelolaan data management (customer data management) melalui
pemberkasan , penyimpanan dengan aman, dan pemenuhan kebutuhan
dengan cepat dalam proses komunikasi pemasangan Speedy.
A. Main Responsibility
1. Memastikan adanya perbaikan proses bisnis yang berkaitan dengan
function support CRM untuk meningkatkan penjualan Telkom
Speedy.
2. Memastikan penyimpanan data pelanggan dengan jaminan
keamanan data yang memadai di Customer Data.
3. Memastikan tempat dan sarana penyimpanan berkas data
pelanggan speedy.
4. Memastikan tersedianya evaluasi efektivitas functional support
CRM sebagai pelaporan hasil kerja .
B. Job Performance Standard
1. Keamanan dokumen data pelanggan.
2. Pelaporan hasil kerja tepat waktu dan informatif untuk
4. Tepat sasaran.
5. Tingkat akurasi dan validasi data, informasi, dan dokumen.
C. Main Authority
1. Aksesibilitas terhadap data, informasi, dan dokumen yang terkait
secara penuh dalam proses PSB Speedy.
2. Memilih data, informasi, dan dokumen yang diperlukan.
3. Memilih metode evaluasi yang sesuai dengan penyusunan
pelaporan.
4. Merekomendasi perbaikan proses bisnis untuk peningkatan mutu.
5. Memastikan adanya perbaikan proses bisnis yang berkaitan dengan
Customer Data.
6. Memastikan dilakukannya koreksi dan validasi terhadap anomali
data (atribut), data error prabilling (kesalahan abodemen), nama
pelanggan, alamat pelanggan, cabutan, pengetasan (nomor tes),
SLG, segmentasi, dan layanan mutasi.
7. Memastikan pemeriksaan berkas dan membandingkan kesesuaian
berkas data pelanggan dengan SISKA.
8. Memastikan tersedianya data, informasi, dokumen, yang
diperlukan untuk Customer Data.
9. Memastikan tersedianya evaluasi efektivitas Customer Data