Hartati : Hubungan Faktor Organisasi dengan Tingkat Pencapaian Program Tuberkulosis Paru di Kabupaten…, 2005
ABSTRACT
The efforts of pulmo tuberculosis against still not give the satisfied value, it showed from the lower of achievement level program that 38,70% at Kampar residence and 20,10% at Pekanbaru City compared with the goal (40%) in 2003. So we need to know the correlation between organization factor with achievement level program of pulmo tuberculosis in Kampar residence and Pekanbaru city Riau province. This research used the cross-sectional method, with 32 sample of TB officer from 32 local government in Kampar residence and Pekanbaru city. With used pearson coeficient correlation it found that p < 0,05 to human resources capability, it means that there is the significant correlation between knowledge and skill factors with the achievement level program, the other hand, for standard operation procedure, climate and incentive are not have correlation with achievement level program. Because of pulmo tuberculosis is the communicable disease so we must prepared the specific room service, the available of tools to prevent the disease, standard operation procedure evaluation and give the correct incentive to increase the productivity.
Keyword: organization factor, achievement level of tuberculosis program. Bibliography: 35
(1980 – 2003)
Hartati : Hubungan Faktor Organisasi dengan Tingkat Pencapaian Program Tuberkulosis Paru di Kabupaten…, 2005
ABSTRAK
Upaya pemberantasan penyakit tuberkulosis paru belum menunjukan hasil yang memuaskan, terlihat dari tingkat pencapaian program yang masih rendah yaitu 38,70% di Kab. Kampar dan 20,10% di Kota Pekanbaru dari target yang ditetapkan (40%) pada tahun 2003. Untuk itu perlu diketahui hubungan faktor organisasi dengan tingkat pencapaian program tuberkulosis paru di Kab. Kampar dan Kota Pekanbaru Propinsi Riau. Penelitian ini mengunakan rancangan cross-sectional, sampel dalam penelitian ini adalah 32 puskesmas dengan 32 responden yang ada ada di Kab. Kampar dan Kota Pekanbaru. Hasil penelitian menggunakan analisis koefisien korelasi pearson diperoleh p < 0,05 pada faktor kemampuan SDM, artinya ada hubungan yang signifikan secara langsung antara faktor pengetahuan dan faktor keterampilan dengan tingkat pencapaian program, sedangkan 3 faktor lainnya yaitu prosedur tetap, iklim kerja, dan insentif tidak memiliki hubungan secara langsung dengan tingkat pencapaian program. Karena tuberkulosis paru merupakan penyakit menular maka harus ada ruang pelayanan khusus, peralatan yang memadai untuk mencegah penularan, protap, jadwal pembinaan dan evaluasi, insentif yang memadai agar produktivitas kerja dapat ditingkatkan.
Kata Kunci : Faktor Organisasi, Pencapaian Program Tuberkulosisi paru. Daftar Pustaka
: 35 (1980 – 2003).
Hartati : Hubungan Faktor Organisasi dengan Tingkat Pencapaian Program Tuberkulosis Paru di Kabupaten…, 2005
Hartati : Hubungan Faktor Organisasi dengan Tingkat Pencapaian Program Tuberkulosis Paru di Kabupaten…, 2005