• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERETA API SERTA USAHA PREFENTIF YANG DAPAT DILAKUKAN,.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERETA API SERTA USAHA PREFENTIF YANG DAPAT DILAKUKAN,."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

71

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang analisis penyebab kecelakaan

kereta api, dapat diambil beberapa kesimpulan tentang penyebab kecelakaan

kereta api serta usaha prefentif yang dapat dilakukan untuk mengurangi/mencegah

kecelakaan kereta api.

6.1.1.

Penyebab kecelakaan kereta api

Berdasarkan analisis di depan maka penyebab kecelakaan kereta api

sebagai berikut:

1.

Faktor manusia internal seperti masinis melanggar sinyal/kecepatan, masinis

tertidur, petugas PPKA yang salah memberi aba-aba atau lalai memindah

jalur, petugas perlintasan tidak menutup pintu.

2.

Faktor manusia eksternal seperti pengemudi kendaraan kurang hati-hati,

menerobos pintu perlintasan, pejalan kaki yang berada di sekitar jalur kereta.

3.

Prasarana seperti rel yang sudah rusak (aus, patah, bergelombang), bantalan

lapuk, penambat dan tirepon hilang, wesel rusak, balas tidak baik.

4.

Sarana seperti roda aus, as roda patah, axle box pecah, rem tidak berfungsi.

5.

Tingkat kepedulian masyarakat terhadap resiko bahaya masih rendah, baik di

pintu pintu perlintasan maupun di daerah jalur kereta api.

(2)

72

6.1.2.

Usaha prefentif yang dapat dilakukan untuk mencegah kecelakaan

kereta api

Untuk mencegah/mengurangi kecelakaan kereta api perlu adanya

usaha-usaha prefentif sebagai berikut:

1.

Menerapkan sertifikasi pada sarana dan prasarana kereta api serta bagi

personalia operasional maupun teknik.

2.

Menambah kuantitas gerbong dan lokomotif agar perawatan dapat dilakukan

secara bergantian.

3.

Menerapkan sistem pengendalian kereta api secara otomatis, yang dikenal

dengan ATC (Automatics Train Control System).

4.

Memasang alat pendeteksi dini kedatangan kereta atau AWS (Automatics

early Warning System).

5.

Menerapkan teknologi pintu perlintasan otomatis yang dapat dikontrol secara

lokal atau AOCL (Automatic Open Crossing, Locally monitored).

6.

Menerapkan teknologi untuk mendeteksi kondisi rel atau UFD (Ultrasonic

Flaw Detector).

7.

Melengkapi atau menyempurnakan rambu-rambu lalu-lintas pada jalan raya

yang akan memotong perlintasan sebidang.

8.

Membangun flyover atau underpass agar perlintasan sebidang berkurang.

9.

Membangun pagar / batas aman di sepanjang jalur kereta api agar pejalan

(3)

73

6.2.

Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1.

Pemerintah (Dinas Perhubungan) sebagai pihak regulator agar membentuk

badan keselamatan transportasi nasional untuk mengawasi dan mengaudit

pemeliharaan sarana dan prasarana kereta api di wilayah Jawa dan Sumatra.

2.

Membentuk perilaku yang mengutamakan keselamatan kepada para pekerja

(4)

74

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Kecelakaan Kereta Api di Indonesia, diakses 11 oktober 2009,

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kecelakaan_kereta_api_di_Indonesia

http://perkeretaapian.dephub.go.id

http://www.toodoc.com/kecelakaan-Kereta-Api-ebook.html

Hidayat, T., 2009, Jalan Panjang Menuju Kebangkitan Perkeretaapian Indonesia,

Depok : PT Ilalang Sakti Komunikasi

Laporan Peristiwa Kecelakaan Kereta Api, diakses 11 oktober 2009,

http://www.dephub.g.o.id/knkt/ntsc_railway/Kereta%20api/Short%20Repor

t%20Anjlok%20KA%20Sancaka_140503.PDF

Indonesia Tidak Serius Benahi Kecelakaan Kereta

,

diakses 7 Oktober 2009,

http://www.republika.co.id/berita/70211/Dephub_Sisir_Penyebab_Kecelaka

an_KA

Irawan, S., 2009, Analisis Shlem Untuk Memperkirakan Kecelakaan Pesawat,

Tugas Akhir Strata Satu Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Info Kereta, diakses 7 Oktober 2009,

www.dephub.go.id/modules/Upload_File/images/info%20kereta.pdf

Kecelakaan Kereta Api Di Indonesia, diakses 7 oktober 2009,

http://pub.bhaktiganesha.or.id/itb77/files/Kereta%20api/FINAL%20REPOR

T%20GAKK%20REVISI.00.pdf

Kecelakaan Kereta Api di Indonesia Dilihat Dari Sudut Pandang Safety Behavior,

diakses 11 November 2009,

http://www.ipin4u.esmartstudent.com/pio.htm

Kereta Api, diakses 7 Oktober 2009,

http://id.wikipedia.org/wiki/kereta_api

KOMPAS, 21 Oktober 2009, Perlu Waspada di Sekitar Jalur KA, Yogyakarta

Menempatkan Kembali Keselamatan Menuju Transportasi Yang Bermartabat

,

diakses 7 Oktober 2009,

http://www.mti-its.or.id/files/123_LANGKAH_VOL2.pdf

Munawar, A., 2005, Dasar-Dasar Teknik Transportasi. Yogyakarta : Beta Offset

(5)

75

Penyebab Kecelakaan Kereta Api di Indonesia, diakses 11 oktober 2009,

http://wavega.wordpress.com/2009/09/05/penyebab-kecelakaan-kereta-api-di-indonesia/

Sejarah Kereta Api Indonesia, diakses 7 oktober 2009,

http://sipilugm.wordpress.com/2008/08/11/sejarah-kereta-api-indonesia/

Soepardi Aep, 1980, Teknik Pengamanan Jalan Perlintasan, Bandung

(6)

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelas KA * Kejadian 59 100,0% 0 ,0% 59 100,0%

Kelas KA * Kejadian Crosstabulation

Count

Kejadian

Total

Anjlok KA vs KA KA vs Kend. Peristiwa Lain

Kelas KA Barang 3 1 2 0 6

Bisnis 2 0 1 1 4

Ekonomi 5 3 3 4 15

Eks+Bisni

s 5 0 0 0 5

Eksekutif 4 0 4 6 14

Komuter 2 0 6 7 15

(7)

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelas KA * Penyebab 59 100,0% 0 ,0% 59 100,0%

Kelas KA * Penyebab Crosstabulation

Count

Manusia Prasarana Sabotase Sarana

(8)

Crosstabs

Case Processing Summary

Kelas KA * Luka_Ringan Crosstabulation

(9)

Kelas KA * Luka_Berat Crosstabulation

Kelas KA * Meninggal Crosstabulation

(10)

Crosstabs

Kejadian * Penyebab * Kelas KA Crosstabulation

Count

Kelas KA Penyebab

Total

Kelalaian

Manusia Prasarana Sabotase Sarana

(11)

Crosstabs

Kejadian * Luka_Ringan * Kelas KA Crosstabulation

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

a series of quantum integrable systems, including some new models like two-mode q -bosonic model leading to a coupled two-component derivative NLS model, wide range of q

2 Tahun 1960 tentang Perjanjian Bagi Hasil (UU PBH) yang disusun dengan tujuan a) agar pembagian hasil tanah antara pemilik dan penggarapnya dilakukan atas dasar yang adil dan

Kegiatan belajar mengajar di sekolah memberikan peranan penting terhadap perubahan peserta didik. Kegiatan belajar mengajar ini menjadi kegiatan inti berlangsungnya proses

Gambar Rangkaian Miniatur Monitoring Daya Listrik PLN Lampiran A.. bar Rangkaian Miniatur Monitoring Daya

Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan terhadap berbagai karakteristik unsur-unsur pendidikan dan aturan serta situasi yang berlaku di SMA Negeri 1

Dari hasil temuan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu dengan menggunakan pengajaran disiplin dalam pembelajaran Pendidikan

Hal ini menunjukan bahwa ketika auditor eksternal datang untuk melakukan audit pendahuluan dan menngetahui bahwa perusahaan yang akan dia audit memiliki fungsi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 prosedur penelitian dan pengembangan buku panduan permainan tradisional dalam pembelajaran matematika menggunakan langkah ADDIE, yaitu