63 BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah penulis utarakan pada bab-bab sebelumnya, baik teori dan data yang diperoleh. Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yaitu :
1. Waria belum melakukan upaya hukum dalam persidangan tetapi waria sudah melakukan upaya lain untuk mendapatkan perlakuan yang sama di bidang tenaga kerja, bentuk-bentuk upaya yang dilakukan para waria :
a) Mengajukan upaya kepada DEPKUMHAM agar mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak.
b) Mengajukan upaya kepada DEPKUMHAM untuk mendapatkan hak atas pengakuan dan perlindungan.
c) Mengajukan upaya dan dukungan kepada Disosnakertrans agar waria mendapat pekerjaan tanpa ada diskriminasi.
Menanggapi permasalahan waria saat ini, Disosnakertrans Yogyakarta juga mempunyai upaya untuk menyiapkan para waria menjadi tenaga kerja yang potensial. Upaya tersebut meliputi :
64 2. Kendala Yang Dihadapi Waria.
Kendala yang dihadapi waria untuk mendapat perlakuan yang sama dalam bidang tenaga kerja :
a) Para waria selalu mendapat stigma dan diskriminasi dari lingkungan sosial.
b) Ada pandangan bahwa sebagian besar waria adalah pekerja seks komersial atau pengamen jalanan, mereka dipandang tidak mampu melakukan pekerjaan dengan baik.
c) Waria kurang mempunyai akses untuk mendapat pendidikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis mencoba memberikan saran, meliputi:
1. Pemerintah perlu lebih memperhatikan para waria agar lebih dapat mendapatkan hak-haknya sebagai manusia khususnya dalam bidang tenaga kerja, karena selama ini waria sangat terbatas untuk memperoleh hak-haknya.
2. Pemerintah dan pihak swasta mempunyai peran yang penting dalam hal memberikan hak-haknya supaya waria mendapat perlakuan yang sama untuk menjadi seorang tenaga kerja.
65 4. Masyarakat hendaknya melihat waria tidak hanya sebelah mata saja,
66 DAFTAR PUSTAKA
Bidijanto, Arif. 2002. Parafilia Sesuatu Gangguan Psikoseksual. Harian Kompas. 23 September.
Dewi, Natalia Tri Utami. 2010. Perlindungan Waria Dalam Kehidupan Masyarakat di Lihat Dari Perspektif HAM ,Skripsi,Program Sarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Effendi, Masyhur, H. A. 1993. Hak Asasi Manusia Dalam Hukum Nasional dan Internasional, Ghalia Indonesia, Bogor.
Effendi, Masyhur, H. A. 2005. Perkembangan Dimensi Hak Asasi Manusia. Ghalia Indonesia, Bogor.
Fudyartanto., 2003. Psikologi Kepribadian, Pustaka Pelajar.
Gunawan, Rudy, F. X. 2006. Refleksi Atas Kelamin. Indonesia Tera. Magelang. Koentjoro.2001.Psikologi Perkembangan, Erlangga, Yogyakarta.
Koeswinarno.2002. Hidup Sebagai Waria,LKis, Yogyakarta.
Koeswinarno.1993. Komunikasi Sosial Kaum Minoritas, The Toyota Foundation, Yogyakarta.
Koeswinarno.1996.Waria dan Penyakit Menular Seksual, Pusat Penelitian Kependudukan UGM,Yogyakarta.
Manulang, Sendjun, H. 1990. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.
Oetomo,Dede.1991. Homoseksualitas di Indonesia, Prisma, Jakarta. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan.2000.,Kamus Besar Indonesia.Balai
Pustaka,Jakarta.
Rusli, Hardijan. 2004. Hukum Ketenagakerjaan, Ghalia Indonesia, Bogor.
Taufik, Makarao. 2009. Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, Rineka Cipta, Bandung.
67 Zunly, Nadia. 2003. Waria Laknat atau Kodrat. Pustaka Marwah. Yogyakarta. Pengertian Tenaga Kerja. 2013. Diakses melalui
http://artikata.com/arti-354069-tenaga+kerja.html
Isi DUHAM. 2013. Diakses melalui http://www.akbarkurnia.blogspot.com
Pengertian Tenaga Kerja. 2013. Diakses melalui http://artikata.com/arti-354069-tenaga+kerja.html
Sejarah Waria. 2013. Diakses melalui
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ORANG-ORANG JENIS KETIGA.pdf
Penentuan Upah Minimum. 2013. Diakses melalui
http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/upah-kerja Diskriminasi Waria. 2012. Diakses melalui
http://www.satudunia.net/content/stigma-dan-diskriminasi-pada-waria Diskriminasi Pekerjaan. 2012. Diakses melalui
http://yunauna.blogspot.com/2009/01/etika-diskriminasi-pekerjaan.html Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.