• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hukum Tentang Pembatalan Hibah (Studi Putusan Pengadilan Agama No : 887/PDT.G/2009/PA. MDN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Hukum Tentang Pembatalan Hibah (Studi Putusan Pengadilan Agama No : 887/PDT.G/2009/PA. MDN)"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkara ini pemohon SS Binti SA memohon kepada Pengadilan Agama Medan agar ditetapkan ahli waris dari harta peninggalan suaminya yang telah meninggal dunia.. Sementara

Pertimbangan hakim terkait interval pengajuan pembatalan perkawinan yang dilakukan oleh penggugat terhadap perkawinan antara almarhum suaminya dengan tergugat.Dalam pasal 27 ayat

Setelah melangsungkan perkawinan Hanik (Penggugat) dan Jefri (Tergugat) bertempat tinggal di rumah kediaman bersama / di rumah orangtua Penggugat di Desa Bulurejo, Kecamatan

pernikahan berlangsung apabila ada syarat yang tidak terpenuhi dapat diselesaikan dengan cara yang benar untuk menghindari adanya Pembatalan perkawinan yang dapat

Artinya: “Bagikanlah harta (warisan) itu kepada orang-orang yang berhak memperolehnya berdasarkan porsi yang telah tersebut dalam kitab Allah” (Hadis Riwayat Muslim), maka dari

(bentuk) hibah itu cukup dengan ijab (pernyataan pemberian) saja. 2) Ada orang yang menghibahkan dan yang akan menerima hibah. Untuk itu, disyaratkan bahwa yang

Pertimbangan hakim terkait interval pengajuan pembatalan perkawinan yang dilakukan oleh penggugat terhadap perkawinan antara almarhum suaminya dengan tergugat.Dalam pasal 27 ayat

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Putusan Pengadilan Agama Sidoarjo Tentang Hak Anak Angkat Terhadap Harta Peninggalan Orang Tua Angkatnya (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama