• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN MORFOLOGI DERIVASIONAL DAN INFLEKSIONAL DALAM BAHASA INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN MORFOLOGI DERIVASIONAL DAN INFLEKSIONAL DALAM BAHASA INDONESIA."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mendeskripsikan bagaimana proses pembentukan kata (gokeisei) atau pemberian suatu morfem (proses morfologis) dan juga perubahan bentuk (katsuyoukei) pada kata sifat

Data yang telah diklasifikasikan berdasarkan bentuk kata, kategori kata, proses morfologis, frekuensi penggunaan kosakata serapan bahasa Inggris dengan kosakata

Kategori (K) ke (T) menunjukkan kata-kata nama yang dipinjam dari bahasa Cina digandingkan imbuhan kata kerja dan menghasilkan kata kerja terbitan yang membawa makna baharu

Adapun dalam sufiksasi, misalnya kata ambilin yang terbentuk gabungan morfem afiks {-in} dengan BD /ambil/ jika dalam proses pembentukan kata berupa ({-in} + [ambil]

membedakan kata-kata yang berlainan. Misalnya [I] dan [r] adalah fonem-fonem yang berbeda dalam bahasa Inggris karena membedakan pasangan kata-kata Misalnya: kata

Hal ini berbeda dengan proses pemajemukan (複合),.. Prefiks 巣- ini apabila melekat pada 名詞 menunjukkan makna „tanpa apapun/polos‟. Afiks derivasional adalah

Adapun dalam sufiksasi, misalnya kata ambilin yang terbentuk gabungan morfem afiks {-in} dengan BD /ambil/ jika dalam proses pembentukan kata berupa ({-in} + [ambil] →

Dari ketiga pendapat tersebut dapat diketahui bahwa suatu kata berkategori nomina jika kata itu (1) berfungsi sebagai inti atau poros frasa; (2) dapat menduduki posisi