• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI GAYA MENGAJAR INKLUSI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PEMBELAJARAN SEDERHANA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 STABAT KABUPATEN LANGKAT T.A. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI GAYA MENGAJAR INKLUSI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PEMBELAJARAN SEDERHANA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 STABAT KABUPATEN LANGKAT T.A. 2014/2015."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Melalui Gaya

Mengajar Inklusi Dengan Menggunakan Alat Pembelajaran

Sederhana Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat

Kabupaten Langkat T.A. 2014/2015

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH : Indra Azhari NIM. 609411035

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

INDRA AZHARI. NIM. 609411035. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Melalui Gaya Mengajar Inklusi Dengan Menggunakan Alat Pembelajaran Sederhana Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat Kabupaten Langkat.

(Pembimbing : SURYADI DAMANIK)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016

Waktu penelitan ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015. Lokasi Penelitian berada di SMP Negeri 2 Stabat Kabupaten Langkat. Alamat Jl. Stabat-Secanggan Kodepos 20851. Hasil tes awal dari 4 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 7 orang siswa (19,45%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 29 orang siswa (80,55%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya mencapai 49,74.

Pada siklus I, dari 36 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 20 orang siswa (55,55%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 16 orang siswa (44,45%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya mencapai 65,71. Pada siklus II, ternyata 31 orang siswa (86,11%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 5 orang siswa (13,89%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya mencapai 75,2.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan YME, berkat rahmad dan hidayah

nyapenulis dapat menyelesaikanskripsi ini.skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana pendidikan di Universitas

Negeri Medan (UNIMED).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi isi, bahasa, maupun dari teknik penulisannya. Oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan, saran dan relevan

dari bapak penguji pada skripsi demi kesempurnaan skripsi dan mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK Unimed.

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan I FIK Unimed

4. Bapak Syamsul Gultom, S.KM, M.Kes selaku Pembantu Dekan II FIK Unimed.

5. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes AIFO selaku Pembantu Dekan III FIK Unimed.

6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku Ketua Jurusan PJKR dan selaku

pembimbing penulisan skripsi.

7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd selaku selaku Sekretaris Jurusan PJKR.

8. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staff Administrasi, Staff Perpustakaan dan para

penguji dalam skripsi.

9. Staf perlengkapan dan tata usaha FIK universitas negeri medan.

10.Kepada Kepala SMP Negeri 2 Stabat.

11.Kepada guru penjas SMP Negeri 2 Stabat yang telah membantu penelitian saya.

12.Kepada kedua orang tua yang sudah membesarkan ku dan mendukung pendidikan

ku.

13.Kepada saudara-saudaraku yang telah mendukung dan mendoakan kelancaran

perjalanan ku.

(6)

v

Akhir kata saya haturkan terima kasih atas perhatian bapak/ibu. Kritik dan

saran masih saya butuh dalam penyelesaianskripsi ini, agar nantinya saya bisa

melanjutkan kedalam sebuah penelitian.

Medan, Agustus 2015

Penulis

(7)

vi

3. Hakikat Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 13

4. Hakikat Gaya Mengajar Inklusi ... 20

5. Hakikat Alat Pembelajaran Sederhana ... 28

6. Gaya Mengajar Inklusi Dengan Menggunakan Alat Pembelajaran Sederhana ... 30

B. Kerangka Berpikir ... 34

(8)

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

B. Subjek Penelitian ... 36

C. Variabel Penelitian ... 36

D. Metode Penelitian ... 37

E. Desain Penelitian ... 38

F. Instrumen Penelitian ... 42

G. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 46

A. Deskripsi Data Penelitian ... 46

B. Hasil Penelitian ... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Cara Melakukan Awalan Dalam Lompat Jauh ... 16

Gambar 2.2. Cara Melakukan Tolakan Dalam Lompat Jauh ... 17

Gambar 2.3. Sikap Badan Saat Melayang Dalam Lompat Jauh ... 18

Gambar 2.4. Mendarat Dalam Lompat Jauh ... 19

Gambar 2.5. Rangkaian Gerakan Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 20

Gambar 2.6. Lompat Dalam Ban ... 32

Gambar 2.7. Lompat Kardus ... 33

Gambar 2.8. Pelaksanaan Lompat Jauh ... 33

Gambar 4.1. Diagram Tes Awal ... 47

Gambar 4.2. Diagram Siklus I ... 52

Gambar 4.3. Diagram Siklus II ... 56

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Keunggulan dan Kelemahan Gaya Inklusi ... 28

Tabel 3.1. Lembar Observasi Guru ... 41

Tabel 3.2. Lembar Observasi Siswa ... 42

Tabel 3.3. Portofolio Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 43

Tabel 4.1. Deskripsi Tes Awal Lompat Jauh ... 46

Tabel 4.2. Hasil Observasi Siklus I ... 50

Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Belajar Siklus I ... 51

Tabel 4.4. Hasil Observasi Siklus II ... 55

Tabel 4.5. Deskripsi Hasil Belajar Siklus II ... 56

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Siklus I ... 65

Lampiran 2. RPP Siklus II ... 74

Lampiran 3. Instrumen Tes Hasil Belajar Lompat Jauh ... 86

Lampiran 4. Hasil Observasi ... 87

Lampiran 5. Data Penelitian ... 91

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali

siswa menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna

sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Siswa perlu

mendapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan

mempelajari hal-hal yang akan diperlukan dalam kehidupannya. Tuntutan

masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola

hanya dengan melalui pola tradisional.

Perlu adanya usaha perbaikan dalam hal pengajaran, misalnya penggunaan

gaya mengajar atau gaya mengajar yang menarik dan dengan menggunakan media

pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru harus memliki gaya mengajar

atau strategi,agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, salah satu langkah

untuk memiliki strategi itu adalah mengenai teknik-teknik penyajian bahan

pelajaran,atau biasa disebut gaya mengajar atau gaya mengajar. Teknik penyajian

pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar atau gaya

mengajar yang dipergunakan oleh instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik

penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran

(13)

2

. Dalam peningkatan hasil belajar lompat jauh ini pasti dibutuhkan peran

guru dalam memberikan sebuah stimulus terhadap siswa melalui gaya

pembelajaran yang diterapkan oleh guru pendidikan jasmani, dikarenakan aplikasi

gaya pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Karena pada zaman

era globalisasi ini siswa sudah terbiasa dengan belajar dari apa yang mereka lihat,

dengar, dan sebagainya. Sehingga, jika guru pendidikan jasmani tidak menguasai

gaya mengajar/ gaya belajar lainnya, akan membuat siswa semakin jenuh dalam

mengikuti pembelajaran.

Sistem pengajaran yang bersifat konvensional yaitu dengan proses

pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana guru aktif menjelaskan sedangkan

siswa bersifat pasif, hanya mendengarkan dan mencatat masih banyak diterapkan.

Hal ini tentu saja sangat membosankan siswa itu sendiri sehingga mereka akan

sulit untuk berkonsentrasi dan pikiran mereka pun melayang kemana-mana. Guru

seperti ini akan menyebabkan pembelajaran 3M yaitu membosankan,

membahayakan dan merusak minat belajar siswa. Akibatnya tidak sedikitpun

materi yang tersimpan dalam ingatan dan memori siswa. Jika hal ini berlangsung

terus-menerus dalam waktu yang lama maka minat, motivasi, aktivitas, dan hasil

belajar siswa juga akan menurun. Padahal guru sebagai tenaga profesional dan

fasiliator dan pembelajaran seharusnya terus mengembangkan kreativitasnya

dalam proses belajar mengajar. Apalagi sekarang dunia pendidikan sudah harus

mengikuti perkembangan teknologi.

Gaya pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai

pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi

(14)

3

guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

pengajaran. Mengingat mengajar pada hakikatnya merupakan upaya guru dalam

menciptakan situasi belajar, gaya yang digunakan oleh harus menumbuhkan

berbagai kegiatan belajar bagi siswa sehubungan dengan mengajar. Untuk

melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, guru harus menentukan gaya

pembelajaran yang tepat. Pertimbangan pokok dalam menentukan gaya

pembelajaran terletak pada keefektifan proses pembelajaran. Setiap gaya

pembelajaran memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Tidak ada

suatu gaya pembelajaran pun yang dianggap ampuh untuk segala situasi. Hal ini

bergantung pada pertimbangan situasi belajar mengajar yang relevan.

Pada gaya mengajar inklusi guru berperan sebagai pembuat

keputusan-keputusan sebelum pertemuan, merencanakan perangkat tugas-tugas dalam

berbagai tingkat kesulitan yang sesuai dengan perbedaan individu serta

memungkinkan siswa untuk berpindah dari tugas yang mudah ke tugas yang

sukar. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mengambil keputusan, dimana

keputusan itu didasarkan pada tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru

pembimbing.

Kemudian siswa melakukan penafsiran sendiri dan memilih tugas

awalnya, serta melakukannya. Selanjutnya siswa menentukan untuk mengulang

tugas-tugas, apabila pelaksanaannya belum mantap/sesuai dengan kreteria,

kemudian selanjutnya memilih tugas yang lebih sulit atau yang lebih mudah

(15)

4

Dalam pendidikan jasmani, aplikasi alat bantu pembelajaran biasanya

mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana siswa merasa lebih senang dan

tertarik dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Terlebih dalam

pembelajaran pendidikan jasmani pada pokok bahasan atletik nomor lompat jauh

yang membutuhkan tehnik-tehnik dalam melakukan gerakan, seperti lompat jauh

gaya menggantung (hang), gaya jongkok (tuck) dan berjalan di udara (walking on

the air). Alat bantu belajar merupakan alat yang dapat membantu siswa belajar

untuk mencapai tujuan belajar. “Alat bantu pembelajaran adalah suatu bentuk alat

atau benda untuk membantu terciptanya suasana belajar menjadi mudah dan

menyenangkan”. Hal ini menyadarkan guru untuk berfikir kreatif dan inovatif

menggunakan atau menciptakan alat bantu pembelajaran yang bisa didapat dengan

mudah disekitar lingkungan, sehingga dapat membantu dalam proses belajar di

sekolah.

Dari hasil observasi pada pembelajaran pendidikan jasmani (Penjas) SMP

Negeri 2 Stabat bahwa: “siswa kurang mampu melakukan teknik dasar lompat

jauh gaya jongkok dengan baik dan tepat, sehingga hasil belajar teknik dasar

lompat jauh mereka kurang memuaskan, kemudian konsentrasi siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar (PBM) yang sedang mereka ikuti. Hal ini

terlihat dari cara melakukan tolakan, tumpuan, dan sikap mendarat. Guru Penjas

juga memberikan beberapa kesempatan pengulangan untuk melakukan lompat

jauh kepada siswa-siswa tersebut. Namun hasilnya masih kurang memuaskan, ini

dapat dilihat dari proses melakukannya mulai awalan, tumpuan dan sikap

mendarat. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, apakah itu dikarenakan

(16)

5

Kemudian, masih ada permasalahan yang lain. Seperti hasil belajar lompat

jauh siswa yang kurang memuaskan. Dimana di kelas VIII-5 ini terdapat 38 siswa,

dan yang tuntas dalam pembelajaran masih jauh di bawah rata-rata. Permasalahan

ini membuat peneliti tertarik untuk membuat penelitian tindakan kelas yang

berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Melalui Gaya

Mengajar Inklusi Dengan Menggunakan Alat Pembelajaran Sederhana Pada

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat Kabupaten Langkat T.A. 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang telah diuraikan penulis di atas, maka penulis dapat

mengindentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: faktor-faktor apa sajakah

yang mempengaruhi hasil belajar lompat jauh? Apakah gaya mengajar dapat

memotivasi siswa dalam mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani? Apakah

penggunaan gaya mengajar dapat mempengaruhi hasil belajar lompat jauh?

Apakah aplikasi gaya mengajar inklusi dengan alat pembelajaran sederhana dapat

mempengaruhi hasil belajar lompat jauh? Apakah dengan penerapan gaya

mengajar inklusi dengan alat pembelajaran sederhana dapat meningkatkan hasil

belajar lompat jauh?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan

kemampuan penulisan maka Penulisan membatasi penelitian ini membahas

(17)

6

Gaya Mengajar Inklusi Dengan Menggunakan Alat Pembelajaran Sederhana Pada

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat Kabupaten Langkat T.A. 2014/2015”

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah Ada Peningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Melalui Gaya Mengajar

Inklusi Dengan Menggunakan Alat Pembelajaran Sederhana Pada Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 2 Stabat Kabupaten Langkat T.A. 2014/2015?”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: “Untuk Mengetahui Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Melalui Gaya Mengajar Inklusi Dengan

Menggunakan Alat Pembelajaran Sederhana Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri

2 Stabat Kabupaten Langkat T.A. 2014/2015”.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian

sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung

dengan Penjas.

2. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam

menerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah terhadap

(18)

7

3. Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang

berharga bagi pihak sekolah dan upaya sosialisasi perlunya gaya mengajar

inklusi dengan alat pembelajaran sederhana dikalangan masyarakat.

4. Dapat dijadikan perbandingan bagi pembaca yang akan mengadakan

penelitian.

5. Sebagai upaya dalam melestarikan gaya mengajar inklusi dengan alat

(19)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

“Pembelajaran Melalui Gaya Mengajar Inklusi Dengan Menggunakan Alat

Pembelajaran Sederhana Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Pada

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Stabat Kabupaten Langkat T.A. 2014/2015”.

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMP Negeri 2 Stabat untuk

mempertimbangkan pembelajaran melalui gaya mengajar inklusi dengan

menggunakan alat bantu agar dapat membangkitkan semangat belajar

siswa.

2. Pembelajaran pendidikan jasmani menggunakan gaya mengajar inklusi

dengan menggunakan alat pembelajaran sederhana dapat dipergunakan

dalam meningkatkan hasil belajar siswa agar dapat dipergunakan dalam

meningkatkan hasil belajar lompat jauh.

3. Agar guru member perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada

(20)

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Ateng (1992).Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Agus Kristiyanto (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan

Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Sebelas Maret University Press.

Aip, Syarifuddin (1992). Atletik, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Alipande (2000). Media Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Aunurrahman (2012). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Brotosuryo (1993). Gaya Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyati, Mudjiono (2006). Belajar Mengajar, Penerbit CV. Mustika Bandung.

Hamalik,Oemar (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/19650909199102 1-BAM BANG_ABDULJABAR/Konsep_Pendidikan_Jasmani_.pdf Diakses Oleh Indra Azhar.

http://educare.e-fkipunla.net Generated Diakses Oleh Indra Azhar.

http://grandmall10.wordpress.com/2010 /11/19/gaya-mengajar-dalam-penjas Diakses Oleh Indra Azhar.

Husdarta (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Muhajir, (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga, Jakarta.

Muska Mosston, Sara Ashworth (2000). Teaching Physical Education. First Edition. Spectrum Teaching and Learning Institute.

Nana Sudjana, (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

(21)

63

Rusli Lutan (2000).Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Soekidjo (2003). Alat Peraga. Jakarta : Media Group.

Suharsimi Arikunto. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Suryosubroto B. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka cipta Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penulis unsur sengaja atau kesengajaan dalam Pasal 372 KUHP termasuk dalam corak kesengajaan sebagai maksud untuk mencapai suatu tujuan yang langsung, karena terdakwa I dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Letak tingkat kesulitan siswa di dalam menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang; (2) Hubungan motivasi belajar siswa

Peran Pedagang di pasar Bulu terkait kesiapsiagaan dilihat sudah baik atau mampu berperan aktif dalam mengingatkan sesama pedagang tentang aspek-aspek penting

Dari aplikasi yang sudah dikumpulkan selanjutnya akan dilakukan proses eksekusi aplikasi pada sistem operasi android dengan menggunakan perintah strace yang berfungsi untuk

belajar IPA yang diperoleh pada saat posttest dibandingkan dengan hasil pretes, yaitu Nilai rata-rata posttest pada siklus I yaitu 71,4 dengan persentase siswa

Menurut Encyclopedia of Social Sciences, warisan adalah harta benda orang mati yang diberikan kepada orang hidup, dan terdapat dalam suatu bentuk dimana lembaga harta benda

Bulan Agustus hingga September 2017, pemerintah melakukan imunisasi MR (measles-rubella atau campak- rubela) secara massal di Pulau Jawa. Penyelenggaraan imunisasi ini menimbulkan

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan evaluasi harga serta evaluasi kualifikasi, maka POKJA Konstruksi ULP Kabupaten Tegal berkesimpulan dan