• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP SIMSON TARIGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP SIMSON TARIGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP SIMSON TARIGAN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWAPADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA

Oleh:

Agus Evalita Silalahi NIM. 4123131002

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Dialukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarlana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP SIMSON TARIGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA

Agus Evalita Silalahi (NIM 4123131002) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa yang menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Simson Tarigan pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo tahun ajaran 2015/2016. Siswa kelas XI IPA Negeri 1 Simanindo sebanyak 4 kelas. Kelas yang digunakan sebanyak 2 kelas yaitu kelas XI IPA4 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas XI IPA3 (sebagai kelas kontrol). Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yang berjumlah 20 item dengan lima option, yang telah divalidkan ke siswa, kemudian diuji cobakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Data hasil belajar siswa yang diperoleh diuji normalitas dan homogenitasnya.hasil yang diperoleh kedua kelompok sampel homogen dan terdistribusi normal. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t pihak kanan dengan taraf signifikan 5% (α = 0,05) menunjukkan bahwa thitung > ttabel (1,97 > 1,67) maka Ho ditolak, Ha diterima. Dengan demikian diperoleh bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model mengajar mengnduksi perubahan konsep lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan model mengajar menginduksi perubahan konsep.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “ Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Simson Tarigan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga”. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibiyantini, M.Si, Bapak Drs. P.M.Silitonga, MS, dan Bapak Dr. Saronom, S.Pd, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran perbaikan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Agus Kembaren S.Si, M.Si, Ibu Drs. Ani Sutiani, M.Si, Bapak, Ibu dosen dan staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ibu Guru Kimia dan Siswa/I kelas XI IPA 3 DAN XI IPA 4 SMA N 1 Simanindo yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

(5)

v

Simatupang, Vaber Silalahi, Sayanna Siburian, Dolles Silalahi beserta keluarga besar.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat strateia (Feni Naipospos, Florentina Butarbutar, Fitriani Nadapdap, Eka Purba, Ria Simangunsong, Irma Tampubolon, Sherlin Zega, Dickwanda Sitinjak) dan teman-teman Kimia Dik B 2012 yang selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia UNIMED.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(6)

vi

1.2. Identifikasi Masalah 2

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 3

1.6. Manfaat Penelitian 3

1.7. Defenisi Operasional 4

TAT II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Kerangka Teoritis 5

2.1.1.Pengertian Belajar 5

2.1.2.Hasil Belajar 5

2.2. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 6 2.2.1. Pengertian Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 6

2.2.2. Pemikiran Konstruktivisme 6

2.2.3. Belajar Sebagai Perubahan Konsep 7

(7)

vii

2.2.6. Konsep Baru dan Kemungkinan Terjadi 10

2.2.7. Sintaks Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) 10 2.2.8.Keunggulan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 12

2.2.9. Langkah-langkah Penerapan M3PK 12

2.3. Deskripsi Materi Asam Basa 14

2.3.1. Teori Asam Basa 14

2.3.2. Larutan Penyangga 20

2.3.3. Sifat Larutan Penyangga 20

2.3.4. Campuran Penyangga 20

2.3.5. Prinsip Kerja Larutan Penyangga 24

2.3.6. Perhitungan pH Larutan Penyangga 25

2.3.7. Fungsi Larutan Penyangga 26

2.4. Kerangka Konseptual 27

2.8. Hipotesis 29

TAT III METODE PENELITIAN 30

3.1. Lokasi dan Waktu 30

3.2. Populasi dan Sampel 30

3.3. Variabel Penelitian 30

3.4. Instrumen Penelitian 31

3.5. Rancangan penelitian 31

3.6. Prosedur Penelitian 32

3.7. Teknik Pengumpulan Data 34

3.7.1. Metode Dokumentasi 34

3.7.2. Metode Tes 34

3.8. Teknik Analisis Data 37

3.8.1. Uji Normalitas 37

3.8.2. Uji Homogenitas 37

3.8.3. Uji Hipotesis 38

(8)

viii

TAT IV HASIL DAN PEMTAHASAN 40

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Analisis Instrumen 40

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 41

4.3. Analisa Data Hasil Penelitian 42

4.3.1. Uji Normalitas Data 43

4.3.2. Uji Homogenitas Data 43

4.3.3. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 44

4.3.4. Pengujian Hipotesis 45

4.4. Pembahasan 45

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN 48

5.1. Kesimpulan 48

5.2. Saran 48

DAFTAR PUSTAKA 49

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep

8

Gambar 2.2. Langkah-langkah Penerapan M3PK

13

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep

11

Tabel 2.2. Berbagai Jenis Asam

15

Tabel 2.3. Berbagai Jenis Basa

15

Tabel 2.4. Asam Basa Konjugasi

16

Tabel 3.1. Analisis kisi soal

31

Tabel 3.2. Pelaksanaan Penelitian

32

Tabel 3.3. Penolong Untuk Uji Normalitas

37

Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Pre-tes, Post-tes

42

Tabel 4.2. Normalitas Data Pre-tes, Post-tes

43

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen

dan Kontrol

44

Tabel 4.4. Peningkatan Hasil Belajar (Gain)

44

Tabel 4.5. Persen Peningkatan Hasil Belajar Kimia

45

(11)

xi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Garfik 4.1. Data Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Eksperimen dan

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 51

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 52

Lampiran 3 Kisi kisi Larutan Penuangga 71

Lampiran 4 5nstrumen Sebelum Divalidasi 83

Lampiran 5 Penuelesaian 5nstrumen 89

Lampiran 6 Kunci Jawaban 5nstrumen 100

Lampiran 7 Soal Mengidentifikasi Pengetahuan Awal Siswa 101

Lampiran 8 Tugas Rumah 104

Lampiran 9 5nstrumen Setelah Divalidkan Kesiswa 107

Lampiran 10 Perhitungan Validitas Tes 119

Lampiran 11 Perhitungan Daua Pembeda Tes 123

Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 126

Lampiran 13 Perhitungan Reliabilitas 129

Lampiran 14 Perhitungan Distraktor 131

Lampiran 15 Rekapitulasi Analisis 5nstrumen 134

Lampiran 16 Tabulasi Data Hasil Tes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 136

Lampiran 17 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians 138

Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas 140

Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas 144

Lampiran 20 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 146

Lampiran 21 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians Data

Peningkatan Hasil Belajar Siswa 148

Lampiran 22 Perhitungan Uji Normalitas 149

(13)

xiii

Lampiran 24 Uji Hipotesis 153

Lampiran 25 Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa 155

Lampiran 26 Tabel Nilai-nilai r-Product Moment 156

Lampiran 27 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 157

Lampiran 28 Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi-t 158

(14)

1

BABBIBB

PENDAHULUANB

1.1. LatarBBelakangBMasalahB

Pendedekan adalah isaha sadar dan terencana intik mewijidkan siasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta dedek secara aktef mengembangkan potense dan keterampelan derenya. Tijian pendedekan adalah menceptakan seseorang yang berkialetas dan berkarakter sehengga memeleke pandangan yang lias kedepan intik mencapae siati ceta- ceta yang de harapkan dan mampi beradaptase secara cepat dan tepat de dalam berbagae lengkingan. Hal enelah yang menjade alasan bahwa pendedekan meripakan salah sati aspek penteng bage perkembangan dan kemajian peradaban manisea dalam siati bangsa dan negara. Menirit Educdtuon For All Globdl Monutorung Report 2011 yang dekeliarkan oleh UNESCO seteap tahin dan berese hasel pemantaian pendedekan dinea, dare 127 negara, Educdtuon Development Index Indonesea berada pada posese ke-69, debandengkan Malaysea (65) dan Brinee (34). Berdasarkan data deatas, deketahie bahwa kialetas pendedekan de Indonesea maseh tergolong rendah (Sare, 2016).

Proses pendedekan bagean dare kebejakan naseonal yang tedak boleh deabaekan. Oleh karena eti kialetas pendedekan mitlak detengkatkan sesiae dengan tintitan masyarakat. Salah sati komponen penteng yang haris deperhatekan secara teris meneris dalam menengkatkan kialetas pendedean adalah giri. Giri dalam konteks pendedekan mempinyae peranan yang besar dan strateges. Hal ene desebabkan karena giri menjade “garda terdepan” dalam proses pembelajaran. Giri adalah sosok yang langsing berhadapan dengan peserta dedek dalam mentransformasekan elmi pengetahian dan teknologe, sekalegis mendedek nelae-nelae konstriktef (Janawe, 2013).

(15)

2

deabaekan sehengga deperlikan model pembelajaran yang efektef intik mengembangkan pemahaman seswa.

Model Mengajar Mengendikse Peribahan Konsep (M3PK) adalah model mengajar berdasarkan pemekeran konstriktevesme (Taregan, 1999). Pengginaan M3PK deharapkan dapat menjade solise dalam pembelajaran IPA khisisnya kemea, karena dalam pelaksanaan model pembelajaran ene menintit seswa intik membangin pemahamannya sendere sehengga seswa akan lebeh aktef intik menggale enformase intik menentikan konsep yang paleng benar dan elmeah.

Beberapa peneletean terdahili yang sehibingan dengan M3PK adalah Ume Khaereah (2015) meninjikkan penengkatan hasel belajar pada kelas eksperemen sebesar 67,9 % dan pada kelas kontrol sebesar 41,7 %. Penelete laen oleh Daleminthe (2013) meninjikkan bahwa penegkatan hasel belajar kemea seswa yang deajarkan dengan mengginakan M3PK lebeh tengge debandengkan dengan penengkatan hasel belajar kemea seswa yang deajar dengan pembelajaran konvenseonal, demana seleseh penengkatannya sebesar 20,7%. Sedangkan Veve Arwena (2015) menyatakan bahwa terjade penengkatam hasel belajar seswa kelas eksperemen 58,0% dan pada kelas kontrol 53,80%.

Berdasarkan iraean deatas, maka peniles tertarek intik melakikan peneletean dengan jidil “PenerapanBModelBMengajarBMenginduksiBPerubahanB KonsepB SimsonB TariganB UntukB MeningkatkanB HasilB BelajarB SiswaB PadaB PokokBBahasanBLarutanBPenyangga”.B

1.2. IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah deatas, edentefekase masalah dalam peneletean ene adalah:

1. Proses pembelajaran berpisat pada giri (tedcher centered) 2. Rendahnya hasel belajar kemea seswa

(16)

3

1.3. BatasanBMasalahB

Adapin batasan masalah dalam peneletean ene adalah :

1. Objek peneletean ene adalah seswa kelas XI IPA semester genap SMA N 1 Semanendo T.P 2015/2016

2. Model pembelajaran yang deginakan adalah Model Mengajar Mengendikse Peribahan Konsep

3. Hasel belajar kemea seswa deperoleh secara endevedi de milae dare nelae pre-test dan post-test

4. Pokok bahasan yang debelajarkan pada peneletean ene adalah laritan penyangga kelas XI SMA.

1.4. RumusanBMasalahB

Adapin yang menjade rimisan masalah dalam peneletean ene adalah sebagae berekit:

“Apakah penengkatan hasel belajar kemea seswa yang deajar mengginakan Model Mengajar Mengendikse Peribahan Konsep lebeh tengge darepada seswa yang deajar tanpa mengginakan Model Mengajar Mengendikse Peribahan Konsep pada matere laritan penyangga.

1.5. TujuanBPenelitianB

Tijian yang engen decapae dalam peneletean ene adalah: “Untik mengetahie penengkatan hasel belajar kemea seswa yang deajar mengginakan Model Mengajar Mengendikse Peribahan Konsep lebeh tengge darepada seswa yang deajar tanpa mengginakan Model Mengajar Mengendikse Peribahan Konsep pada matere laritan penyangga.B

1.6. ManfaatBPenelitianB

(17)

4

Secara praktes, peneletean ene deharapkan sebagae (1) bahan masikan bage giri intik menerapkan model mengajar mengendikse peribahan konsep dalam pembelajaran kemea khisisnya matere laritan penyangga; (2) model pembelajaran yang dapat menengkatkan menat dan pemahaman seswa dalam pembelajaran kemea.B

1.7. DefenisiBOperasionalB

1. Model mengajar mengendikse peribahan konsep adalah model mengajar berdasarkan pemekeran konstriktevesme. Model mengajar mengendikse peribahan konsep bertijian intik mengendikse konsep yang benar dan terstriktir kepada seswa (Taregan, 2012).

2. Hasel belajar adalah kemampian yang demeleke seswa setelah menerema pengalaman belajar. Hasel belajar meripakan pencapaean dalam bentik perelaki yang cendering menetap dare ranah kognetef, afektef, dan psekomotores (Sidjana, 2009.)

(18)

48

BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB

5.1.BKesimpulanB

Berdeserken hesil enelisis dete den uji stetistik pede beb IV, meke diperoleh kesimpulen:

1. Deri hesil perhitungen gein entere pre-test den pos-tes pede keles

eksperimen diperoleh peningketen hesil belejer sebeser 63,4% den pede keles kontrol diperoleh peningketen hesil belejer sebeser 57,8%. Hesil penelitien tersebut menunjukken behIe peningketen hesil belejer kimie sisIe yeng diejer mengguneken model mengejer menginduksi perubehen konsep lebih tinggi deripede peningketen hesil belejer kimie sisIe yeng diejer tenpe mengguneken model mengejer menginduksi perubehen konsep.

5.2.SaranBB

Berdeserken kesimpulen dietes, sesuei dengen hesil penelitien yeng diperoleh, meke peneliti depet menyerenken:

1. Begi guru den celon guru diherepken depet menerepken pembelejeren ini

sebegei elternetif pengejeren delem pokok behesen leruteen penyengge.

2. Perlu dilekuken penelitien lenjuten untuk meteri pelejeren kimie yeng

(19)

49

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arwina, V. (2012). Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep

untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI SMA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Dalimuntme, P.Z. (2013). Pengaruh Penggunaan Model Mengajar Menginduksi

Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa Kelas XI IPA SMA Negeri 15 Medan, Skripsi, Unimed, Medan.

Daulay, L.N.H. (2013). Pengaruh Penggunaan Model Mengajar Menginduksi

Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada kelas XI IPA SMA NEGERI 4 MEDAN , Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Harnanto, A. (2009). KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XI, Departemen Perbukuan

Nasional, Jakarta

Janawi. (2013). Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran, Penerbit Ombak,

Yogyakarta

Kmairiam, U. (2012). Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep

Terhadap Penigkatan Hasil Belajar Kimia Siswa pada SMA PAB 8 SAENTIS, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Meltzer, D. (2002). Tme Relationsmip between Matmematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Pmysics A Possible Hidden Variable in

Diagnostic Pretest Score, American Journal PhKsics,70(2): 1229-1267

Purba, M. (2006).Kimia Kelas XI SMA, Erlangga, Jakarta

Sari, P. (2016). mttps://pramitmasari27.wordpress.com/

(20)

50

Silitonga, P.M. (2011). Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA

Unimed, Medan.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Kang MempengaruhinKa, Rineka

Cipta, Jakarta

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT

Remaja Rosdakarya, Bandung

Tarigan, S. (1999). Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep dengan

Mempertimbangkan Pengetahuan Awal Siswa Sebagai Salah Satu Model Pengajaran IPA, Desertasi, Idamo, Amerika.

Tarigan, S. (2007). Tindak Lanjut Penelitian Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubaman Konsep (M3PK) termadap Peningkatan Hasil

Belajar Kimia Siswa dalam Pokok Bamasan Termokimia, Jurnal Pendidikan

Matematika dan Sains, 2(2): 27-62

Tarigan, S. (2007). Pengarum Model Mengajar Menginduksi Perubaman Konsep (M3PK) Simson Tarigan termadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa,

Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 2(1): 1-6

Tarigan, S. (2008). Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubaman Konsep (M3PK) Termadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa (Suatu Penelitian Terapan pada Pokok Bamasan Sifat Koligatif Larutan di Kelas

XII IPA SMA Negeri 17 Medan), Jurnal Pendidikan Matematika dan

Sains,3(1): 1-8

Tarigan, S. (2012). Strategi Belajar Mengajar Kimia, FMIPA Unimed, Medan

Trianto. (2011). Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresive, Kencana Prenada

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep

Referensi

Dokumen terkait

[r]

siswa serta metode yang digunakan dalam proses pembelajaran.

[r]

Inti dari penelitian ini adalah memperoleh formula untuk sediaan tablet hisap ekstrak kemangi dengan menggunakan metode granulasi basah, metode ini dipilih karena selain sudah

1) Altruism (perilaku menolong), merupakan perilaku menolong, seperti: membantu menyelesaikan tugas orang lain yang tidak masuk kerja, membantu pegawai lain

Kucing jalanan yang berkeliaran di pasar tradisional sangat mungkin mengkonsumsi karkas/sisa karkas ayam yang terinfeksi Avian Influenza, akibat interaksi tersebut

Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.. Psikologi Manajemen: Penuntun

Wortel dan bawang daun merupakan sayuran yang paling banyak dibudidayakan di kawasan agropolitan Cianjur dengan produksi sebesar 25.547,1 ton tahun 2005 menjadi 7.157 ton