• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanggulangan Tindak Pidana Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor (Studi di SAMSAT Pasuruan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penanggulangan Tindak Pidana Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor (Studi di SAMSAT Pasuruan)"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kejahatan timbul sejak manusia ada dan akan selalu ada selama manusia hidup dan mendiami bumi ini. Masalah kejahatan bukan hanya menyangkut masalah pelanggaran norma hukum saja, tetapi juga melanggar norma-norma yang lain, misalnya norma agama, norma susila, dan lain-lain. Di dalam realita kehidupan manusia kejahatan merupakan suatu permasalahan yang tidak akan pernah ada habisnya. Apalagi seperti keadaan sekarang di negara kita ini yang perekonomiannya sedang merosot, banyak perusahaan yang gulung tikar bahkan diancam kebangkrutan. Untuk mengatasinya, banyak perusahaan-perusahaan yang mengurangi jumlah karyawannya agar perusahaan tersebut tetap berdiri. Dengan adanya hal yang demikian maka secara tidak langsung telah menambah jumlah pengangguran. Hal ini membuat timbulnya niat seseorang untuk melakukan kejahatan karena mereka terhimpit oleh kebutuhan hidup sehingga mereka melakukan aksi kejahatan. Abduslsyani menjelaskan dalam bukunya:

▸ Baca selengkapnya: contoh surat gadai kendaraan

(2)

2 diketahui melalui pemberitaan di media cetak maupun media elektronik mengenai meningkatnya kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini.1

Selain jumlah pengangguran yang dapat menyebabkan suatu kejahatan adalah juga mengenai pemalsuan. Pemalsuan yang dilakukan biasanya berupa pemalsuan uang, merek bahkan yang akhir-akhir ini sering terjadi adalah pemalsuan surat. Surat yang biasanya dipalsukan adalah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Dalam kenyataannya kejahatan itu akan selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kejahatan yang terjadi di daerah yang satu tidak selalu sama dengan kejahatan yang terjadi di daerah lain. Bahkan kejahatan itu tidak saja terjadi di kota-kota besar, melainkan kota-kota kecil seperti Kota Pasuruan di mana sekarang ini banyak terjadi kejahatan.

Salah satu bentuk kejahatan di kota Pasuruan adalah kejahatan curanmor. Pada saat ini kejahatan curanmor sudah tertata rapi dan juga mempunyai jaringan yang terorganisir, misalnya ada pelaku yang melakukan pencurian dan ada penadah dari barang hasil curian tersebut. Dengan semakin terorganisirnya kejahatan curanmor, maka tidak hanya terbatas sampai pencurian kendaraan bermotornya saja melainkan sampai pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor, seperti STNK dan BPKB yang bentuknya menyerupai aslinya seolah-olah kendaraan itu bukan hasil curian. Semua itu dilakukan untuk menunjang praktek pencurian kendaraan bermotor.

(3)
[image:3.595.133.497.334.400.2]

3 Sebagai contoh kasus terjadi pada Achmad Djainudin, 50 tahun, warga Jl. Kenanga I/25 Bangil, Pasuruan. Ia terlibat kasus pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor, yaitu Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).2 Untuk memperjelas uraian di atas, maka di bawah ini disajikan data kuantitatif yang berhubungan dengan permasalahan yang terjadi, yaitu:

Tabel 1.1.

Kasus Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor Tahun 2011-2012

Tahun 2011 Tahun 2012

Jenis Kendaraan Jumlah Jenis Kendaraan Jumlah

Roda 2 19 Roda 2 21

Roda 4 0 Roda 4 1

Sumber: Data Humas-SAMSAT-Pasuruan/13, Jl. Sultan Agung No 80

Dari Tabel 1.1., diketahui dari tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi fluktuasi peningkatan kasus pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor baik roda 2 dan roda 4 di SAMSAT Pasuruan. Fluktuasi peningkatan dapat menjadi indikasi bahwa modus operandi dan upaya penanggulangan tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor selama ini tidak stabil. Oleh karena itu, salah satu alasan peneliti memilih SAMSAT Pasuruan disebabkan karena kasus pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor akan semakin terus meningkat. Alasan lainnya adalah kemudahan mendapatkan data dan melakukan observasi (survei) atau riset di SAMSAT Pasuruan.

(4)

4 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) adalah suatu instansi yang mempunyai tugas dan wewenang dalam penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) dan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas jalan (SWDKLLJ).

Dengan demikian tidak cukup POLRI saja dalam memecahkan kasus ini dan menemukan sindikatnya, tetapi dibutuhkan bantuan dari pihak lain seperti SAMSAT. Hal inilah yang membuat penulis untuk mengangkat masalah pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor dalam suatu karya ilmiah (skripsi) dengan judul “PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT-SURAT KENDARAAN BERMOTOR” (Studi di

SAMSAT Pasuruan)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan seperti berikut:

1. Bagaimana modus operandi pelaku dalam melakukan tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor di SAMSAT Pasuruan? 2. Bagaimana penanggulangan tindak pidana pemalsuan surat-surat

(5)

5 C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui modus operandi pelaku dalam melakukan tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor di SAMSAT Pasuruan. 2. Untuk mengetahui penanggulangan tindak pidana pemalsuan surat-surat

kendaraan bermotor di SAMSAT Pasuruan. D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

D.1. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan referensi tentang modus operandi dan penanggulangan tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan hukum pidana pada khususnya.

c. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi di bidang karya ilmiah serta bahan masukan bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian hukum ini adalah sebagai berikut:

(6)

6 b. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparat kepolisian dalam menangani dan mencegah tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor.

c. Untuk meningkatkan kemampuan analisa dan pola pikir yang ilmiah, serta pengujian aplikatif atas ilmu yang diperoleh penulis selama studi di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. D.2. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Penulisan hukum ini diharapkan dapat menjadi pijakan baru di bidang ilmu hukum dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan tentang studi kasus yang diteliti oleh penulis, sekaligus sebagai syarat akademik untuk memperoleh gelar kesarjanaan (S1) di bidang ilmu hukum.

2. Bagi Masyarakat

Melalui penulisan hukum ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang konkrit atas studi kasus yang diteliti oleh penulis, sehingga masyarakat mampu memahami dan terpacu untuk bersama-sama menegakkan hukum yang seadil-adilnya sekaligus mencegah tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor.

3. Bagi Aparat Penegak Hukum

(7)

7 pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan. Hal ini perlu agar aparat Kepolisian dapat dengan cepat mengetahui cara penangulangannya.

4. Bagi Mahasiswa

Penulisan hukum ini diharapkan dapat dijadikan bahan bagi para mahasiswa untuk menambah pengetahuan baru mengenai studi kasus yang diangkat. Dengan demikian para mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan ilmu hukum dapat memberikan kontribusi positif dalam penegakan hukum di Indonesia sebagai pengabdian konkrit di tengah masyarakat kelak.

E. Metode Penelitian E.1. Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan3 bersifat Yuridis

Sosiologis. Yuridis artinya melihat apa hukumnya (law in the book) dan sosiologis artinya melihat bagaimana kenyataannya (law in action). Pendekatan yuridis sosiologis dimaksudkan untuk mempelajari dan meneliti hubungan timbal balik antara hukum dengan lembaga sosial yang lain.4

Penelitian ini mencoba menelusuri secara mendalam (in depth) dan nyata terhadap sebuah fenomena penerapan hukum pidana dari konteks sosial.5 Untuk melakukan penjelasan atas permasalahan yang diteliti beserta hasil penelitian yang diperoleh dalam hubungannya aspek-aspek hukumnya serta mencoba mempelajari realitas empiris dalam masyarakat. Dalam hubungan ini

3 Soerjono Soekanto. 1982. Pengantar Penelitian Hukum (Cet II). Jakarta. CV. Rajawali. Hal. 6. 4 Ibid.

(8)

8 karakteristik khusus dari analisis-analisis hukum mencoba untuk menghubungkan antara hukum dan perilaku sosial.6

E.2. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan obyek penelitian yang diangkat penulis, lokasi penelitian dalam penulisan hukum ini adalah SAMSAT Pasuruan yang beralamat di Jalan Sultan Agung Nomor 80 Pasuruan- Jawa Timur.

E.3. Jenis Data 1. Data Primer

Data primer “adalah jenis data dalam bentuk dokumen tertulis, file,

informasi, pendapat dan lain-lain yang diperoleh dari sumber yang utama/ pertama.”7 Dalam penulisan hukum ini, data primer yang digunakan oleh

penulis lebih kepada data hasil wawancara berupa informasi dan dokumen-dokumen tertulis dari sumber-sumber utama terkait dengan pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor. Sumber utama terkait dalam penelitian ini ialah pihak yang dianggap representatif sesuai dengan obyek yang diteliti penulis, yakni mengenai pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor. Dalam penelitian ini, penulis lebih banyak menggunakan data yang bersumber pihak SAMSAT Pasuruan, baik dalam bentuk wawancara maupun file dokumen.

2. Data Sekunder

Data sekunder “adalah jenis data yang diperoleh dari dokumen tertulis,

6 Ronny Hanitijo Soemitro. 1990. Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri. Jakarta. Ghalia

Indonesia. Hal. 34.

7 _____. 2012. Pedoman Penulisan Hukum. Malang. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah

(9)

9 file, rekaman, informasi, pendapat dan lain-lain yang diperoleh dari sumber kedua (buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu, dan lain-lain).”8

Dalam penulisan hukum ini, data sekunder yang digunakan oleh peneliti berupa dokumen-dokumen tertulis, informasi, dan pendapat-pendapat dari sumber-sumber lain (diluar sumber utama dalam data primer) yang berhubungan dengan obyek penelitian.

E.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka memenuhi kebutuhan data untuk menunjang analisa penulis dalam penulisan hukum ini, pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara:

1. Wawancara

Yaitu melakukan wawancara langsung terhadap responden dan dalam hal ini bagian KAUREG IDEN SAMSAT Pasuruan yang menangani masalah registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan model bebas terpimpin, yaitu dengan mempersiapkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi-variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi wawancara.

Nara sumber dalam interview ini adalah petugas yang bertugas di SAMSAT pasuruan. Sedangkan untuk sampel diambil dari petugas SAMSAT Pasuruan dan Kepala Urusan Registrasi Dan Identifikasi (KAUREG IDEN) SAMSAT Pasuruan yang menangani urusan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor. Nara sumber dalam penelitian terdiri atas:

(10)

10 a. Kepala Unit SAMSAT Pasuruan (Bapak Mujiono).

b. KAUREG IDEN SAMSAT Pasuruan (Bapak Yusuf).

c. Bagian Arsip SAMSAT Pasuruan (Ibu Yeyen, Ibu Mira, Ibu Heni, Ibu Emmy).

d. Bagian Operator Sistem SAMSAT Pasuruan (Bapak Habey). 2. Dokumentasi

Yaitu dengan jalan melakukan pencatatan-pencatatan atau mengcopy terhadap data dari SAMSAT Pasuruan.

3. Kepustakaan

Merupakan pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber yang telah dipublikasikan. Kepustakaan yang dimaksud dalam penulisan ini adalah berupa buku-buku ilmu hukum, artikel hukum, karya ilmu hukum, jurnal hukum yang berkaitan dengan pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor.

E.5. Teknik Analisa

Teknik analisa data dalam penulisan hukum ini adalah deskriptif kualitatif. Di dalam studi keilmuan hal yang demikian lazim digunakan dalam

“paradigmatic point of view”. Seluruh penelitian kualitatif mempunyai

kecenderungan untuk mendeskripsikan dan membuat jelas fenomena sosial yang penuh makna oleh cara pandang atau paradigma.9 “Metode kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis yang

(11)

11 berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati seteliti mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainnya.”10

Adapun pertimbangan menggunakan metode kualitatif didasarkan atas pertimbangan, yaitu:

1. Penyesuaian penelitian kualitatif lebih mudah, apabila berhadapan dengan kenyataan obyektif dalam masyarakat.

2. Metode ini mengajukan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden.

3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan pola-pola nilai yang dihadapi.

Sifat deskriptif penelitian ini bukan dalam arti yang sempit, artinya dalam memberi gambaran tentang fenomena yang ada dilakukan sesuai dengan metode penelitian. Fakta-fakta yang ada digambarkan dengan suatu evaluasi dan interpretasi dan pengetahuan umum, karena fakta tidak akan mempunyai arti tanpa interpretasi evaluasi dan pengetahuan umum. Di samping bersifat deskriptif analisis, penelitian ini juga bersifat eksplanatoris, karena peneliti akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa.

E.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 4 (empat) bab. Masing-masing bab terbagi dalam beberapa sub bab sehingga mempermudah pembaca untuk memahami secara lebih detail mengenai uraian yang dikemukakan dalam tiap bab.

(12)

12

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah yang mendorong penelitian tentang peran SAMSAT dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor meliputi; latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan, manfaat dan metode penelitian yang digunakan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

(13)

13

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(14)

14

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(15)

PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT-SURAT KENDARAAN BERMOTOR

(STUDI DI SAMSAT PASURUAN)

PENULISAN HUKUM

Oleh:

KHOIRUL ASOFA 09400127

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(16)

PENULISAN HUKUM

PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT-SURAT KENDARAAN BERMOTOR

(STUDI DI SAMSAT PASURUAN)

Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Bidang Ilmu Hukum

Oleh:

KHOIRUL ASOFA 09400127

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(17)
(18)
(19)
(20)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala ridhlo-Nya akhirnya skripsi ini dapat saya selesaikan dengan lancar. Dalam sebuah skripsi dengan judul “PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT-SURAT KENDARAAN BERMOTOR” (Studi di SAMSAT Pasuruan), saya sangat berharap bahwa hasil penelitian dan tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi negeri dan seluruh masyarakat.

Terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada segenap pihak yang telah memberikan support moril, materiil, waktu, serta ide& pikiran yang tak ternilai; sehingga penulisan skripsi ini dapat saya selesaikan dengan lancar guna memperoleh gelar kesarjanaan strata satu (S-1) di Fakultas Hukum Universitas Muhammdiyah Malang. Ucapan terimakasih sedalam-dalamnya saya ucapkan kepada:

1. Kedua orang tua saya terkasih; Bapak M.Asif dan Ibu Laswati, yang senantiasa memberikan dukungan dan pengorbanan tiada terkira dalam berbagai aspek termasuk dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Muhajir Effendy M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh gelar kesarjanaan di kampus putih tercinta ini. 3. Bapak Dr.Sulardi, SH., M.Si, selaku dekan Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan fasilitas dan dukungan pada penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Cekli Setya Pratiwi, SH., LL.M. Selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memotivasi dan meluangkan waktu serta memberikan masukan-masukan dalam penyusunan skripsi ini.

(21)

dan sudut pandang baru dalam melihat suatu permasalahan sehubungan dengan skripsi yang di angkat penulis hingga tugas akhir ini selesai.

6. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan.

7. Seluruh Staff TU Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah sabar melayani selama masa perkuliahan hingga akhir.

8. Teman-teman angkatan 2009 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang secara keseluruhan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah bersama-sama berjuang dalam segala hal.

Semoga amal baik dari semua pihak tersebut mendapat balasan dari Allah SWT atas keikhlasan membantu penulis dalam penyususnan skripsi ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas bahwa penulis sebagai manusia yang senantiasa memiliki sifat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Salam hormat,

Malang, 11 Januari 2015 Penulis,

(22)

DAFTAR ISI

(23)

A.3. Subyek Tindak Pidana ... 18 A.4. Perumusan Tindak Pidana ... 18 A.5. Jenis-Jenis Tindak Pidana ... 19 B. Tinjauan Umum tentang Krimonologi ... 22 C. Tinjauan Kepolisian Republik Indonesia ... 25 C.1. Pengertian Kepolisian ... 25 C.2. Tugas, Wewenang, dan Fungsi Kepolisian Republik Indonesia... 27 C.3. Tinjauan Umum tentang Penyelidikan dan Penyidikan ... 33 D. Tinjauan Tentang Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) . 36 E. Tinjauan Umum Tentang Penanggulangan Tindak Pidana ... 39 E.1. Tindakan Preventive ... 40 E.2. Tindakan Represive... 42 F. Tinjauan Umum Tentang Pemalsuan Surat... 44 F.1. Pemalsuan Surat Pada Umumnya (Pasal 263 KUHP) ... 44 F.2. Pemalsuan Surat Yang Diperberat (Pasal 264 KUHP) ... 48 F.3. Menyuruh Memasukkan Keterangan Palsu Ke dalam Akta Otentik

(Pasal 266 KUHP) ... 49 F.4. Pemalsuan Surat Keterangan Dokter (Pasal 267 dan 268 KUHP) ... 52 F.5. Pemalsuan Surat-Surat Tertentu (Pasal 269, 270 dan 271 KUHP)... 53 F.6. Pemalsuan Surat Keterangan Pejabat Tentang Hak Milik (Pasal 274

KUHP)... 55 F.7. Menyimpan Bahan Atau Benda Untuk Pemalsuan Surat (Pasal 275

KUHP) ... 56 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...58 A. Gambaran Umum Lokasi dan Objek Penelitian ... 58 A.1. Gambaran Umum Lokasi Peneliti ... 58 A.2. Struktur Organisasi SAMSAT Pasuruan ... 58 A.3. Realita Kasus Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor di

Wilayah SAMSAT Pasuruan ... 62 B. Modus Operandi Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor di

(24)

B.1. Dokumen Asli Tapi Data-Datanya Palsu Atau Fisik Kendaraan Yang Palsu (Asli Tapi Palsu) ... 70 B.2. Dokumen Palsu Tapi Data-datanya Asli (Sesuai Dengan Kendaraan

Bermotor) ... 76 C. Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Pemalsuan Surat-surat Kendaraan

Bermotor di SAMSAT Pasuruan ... 80 C.1. Upaya Preventif Yang Dilakukan Oleh SAMSAT Pasuruan Dalam ..

Tindak Pidana Pemalsuan Kendaraan Bermotor ... 83 C.2. Upaya Penindakan Pelaku Pemalsuan Surat-surat Kendaraan ...

(25)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kasus Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor Tahun 2011-2012 .3 Tabel 3.1 Kasus Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor Tahun 2011 ...62 Tabel 3.2 Kasus Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor Tahun 2012 ...62 Tabel 3.3 Jenis, Merek dan Type Kendaraan yang Dipalsu Pada Tahun 2011 ... 63 Tabel 3.4 Jenis, Merek dan Type Kendaraan Yang Dipalsu Tahun 2012... 65 Tabel 3.5 Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor Berdasarkan Merek

Kendraan Tahun 2011 ... 66 Tabel 3.6 Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor Berdasarkan Merek

(26)

DAFTAR BAGAN

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdulsyani, 1987, Sosiologi Kriminalitas, Penerbit Remadja Karya Bandung. Awaloedin Djamin. 2007. Kedudukan Kepolisian Negara RI dalam Sistem

Ketatanegaraan: Dulu, Kini dan Esok. Jakarta. PTIK Press.

Azhari. 1995. Negara Hukum Indonesia Analisis Yuridis Normatif Terhadap Unsur-Unsurnya. Jakarta. UI Press.

Bambang Waluyo. 1991. Penelitian Hukum dalam Praktek. Jakarta. Sinar Grafika.

Bawengan G W. 1977. Psychologi Kriminil. Jakarta. Pradnya Paramita.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Firdaus Pornomo. 2000, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta. Tim Media Center. HMA Kuffal. 2011. Penerapan KUHAP Dalam Praktik Hukum, Edisi Revisi.

Malang. UMM Press.

Ismantoro Dwi Yuwono. 2011. Memahami Berbagai Etika Profesi & Pekerjaan. Yogyakarta. Pustaka Yustisia.

Kunarto. 2001. Perilaku Organisasi Polri. Jakarta. Cipta Manunggal.

Masruchin Ruba’I. 2001. Asas-Asas Hukim Pidana, Cet.1. Malang. Universitas Negeri Malang (UM Press).

Moeljatno. 1986. Kriminologi. Jakarta. Bina aksara.

Mohammad Kemal Darmawan. 1995. Strategi Pencegahan Kejahatan. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.

Momo Kelana. 1972. Hukum Kepolisian (Perkembangan di Indonesia) Suatu Studi Historis Komperatif. Jakarta. PTIK.

(28)

P.A.F.,Lamintang. 1984. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung. Sinar Baru.

Parsudi Suparlan. 2003. Pembangunan Komuniti, Konflik, dan Pemolisian Komuniti. Jakarta. KIK Press.

Paulus Hadisuprapto. 1997. Juvenile Delinquency. Bandung. PT. Citra Aditya Bakti.

Ronny Hanitijo Soemitro. 1990. Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Sadjijono. 2010. Memahami Hukum Kepolisian. Yogyakarta. LaksBang PRESSSindo.

Sadjijono. 2008. Seri Hukum Kepolisian POLRI dan Good Governance. Surabaya. Laksbang Mediatama.

Sanapiah Faisal. 1990. Penelitian Kualitatif Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang. Y. A3.

Saparinah Sadli. 1976. Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Yang Menyimpang. Jakarta. Bulan Bintang.

Soedjono. 1976. Penanggulangan Kejahatan (Crime Prevention). Bandung. Alumni.

Soedjono Dirdjosisworo. 1984. Sosio Kriminologi Amalan Ilmu-Ilmu Sosial dalam Studi Kejahatan. Bandung. Sinar Baru.

Soerjono Soekanto. 1982. Pengantar Penelitian Hukum (Cet II). Jakarta. CV. Rajawali.

Topo Santoso. 2000. Menggagas Hukum Pidana Islam. Bandung. Asy Syaamil. Topo Santoso dan Eva Achyani Zulfa. 2004. Kriminologi. Jakarta. PT Grafindo

Raja Persada.

(29)

Internet:

_______, Teori Asosiasi Differensial Sutherland. http://bahtiarstihcokro.com/ 2011/03/teori-teori-dalam-kriminologi.html, diakses pada tanggal 10 April 2014.

Perundang-undangan:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

(30)

INDEKS

A

Abiolisionistik, 36 analisis, 8, 11

aparat, 1, 6, 26, 65, 80 asas legalitas, 16, 17

B

BBN-KB, 4, 33 Binmaspol, 24

BPKB, 2, 3, 34, 57, 58, 67, 78, 82 C

Commissionis, 19

conduct norms, 35

criminal act, 15, 16

criminal liability, 15

criminal responsibility, 15, 16

Culpa, 20

D dader, 49

deskriptif, 10, 11, 12

dokumen, 8, 13, 57, 60, 69, 71, 73, 75, 78, 88, 90 Dolus, 20

H

Hygimene Kriminil, 35

I

identifikasi, 9, 26, 38, 57, 58, 59 identitas, 25, 34, 74, 88

(31)

K

KAUREG IDEN, 9

Kepolisian, 6, 12, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 33, 89, 90 krimoinologi, 18

kualitatif, 10, 11, 18 KUHAP, 26, 30, 31, 32

KUHP, 17, 18, 19, 20, 40, 41, 45, 46, 48, 49, 50, 51, 52, 53 L

laboratorium forensik, 24, 85 law in action, 7

law in the book, 7

M

material, 23, 58

materiele valschheid, 44

medeplegen, 49

medeplichtigen, 49

Moralistik, 37 N

non penal, 36

O

objektif, 41, 51

Obyek kejahatan, 50, 53 Ommissionis, 19

otentik, 40, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 52 P

pemalsu, 77, 86, 90

pemalsuan, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 19, 34, 35, 40, 41, 44, 45, 48, 57, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 75, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90

penadah, 2, 90

(32)

penyelidikan, 12, 24, 30, 90

penyidik, 12, 24, 26, 27, 30, 31, 35, 67, 83, 89 penyidikan, 12, 24, 26, 27, 30, 31, 32, 71, 79, 80 pidana formil, 19

PKB, 4, 33 plegen, 49

politeia, 21

politie, 21, 22

POLRI, 4, 24, 25, 26, 28, 29, 35, 83, 89 Preventif, 24, 80

psikologi kepolisian, 24 R

rechdelict, 18

registrasi, 9, 26, 57, 58 Represif, 24

S

SAMSAT, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 32, 33, 34, 35, 55, 56, 57, 59, 60, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 70, 71, 74, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90

Sosiologis, 7 starfbaarfeit., 14

STCK, 4, 32

STNK, 2, 3, 4, 32, 34, 57, 58, 60, 63, 67, 69, 70, 72, 82, 84, 87 subyektif, 15, 42, 43, 47, 52, 53

surat-surat kendaraan bermotor, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 34, 59, 60, 61, 64, 66, 67, 68, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90

SWDKLLJ, 4, 33 T

The Community Service Officer, 29

The Legalistic Abusiue Officer, 29

(33)

tindak pidana, 3, 4, 5, 6, 7, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 26, 27, 30, 31, 32, 35, 75, 77, 79, 82, 83, 87, 88, 89

TNKB, 4, 32, 57 treatment, 37

U

uitlokken, 49

V

valselijk opmaaken, 43

W

wetdelicht, 18

Y

(34)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kejahatan timbul sejak manusia ada dan akan selalu ada selama manusia hidup dan mendiami bumi ini. Masalah kejahatan bukan hanya menyangkut masalah pelanggaran norma hukum saja, tetapi juga melanggar norma-norma yang lain, misalnya norma agama, norma susila, dan lain-lain. Di dalam realita kehidupan manusia kejahatan merupakan suatu permasalahan yang tidak akan pernah ada habisnya. Apalagi seperti keadaan sekarang di negara kita ini yang perekonomiannya sedang merosot, banyak perusahaan yang gulung tikar bahkan diancam kebangkrutan. Untuk mengatasinya, banyak perusahaan-perusahaan yang mengurangi jumlah karyawannya agar perusahaan tersebut tetap berdiri. Dengan adanya hal yang demikian maka secara tidak langsung telah menambah jumlah pengangguran. Hal ini membuat timbulnya niat seseorang untuk melakukan kejahatan karena mereka terhimpit oleh kebutuhan hidup sehingga mereka melakukan aksi kejahatan. Abduslsyani menjelaskan dalam bukunya:

(35)

2 diketahui melalui pemberitaan di media cetak maupun media elektronik mengenai meningkatnya kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini.1

Selain jumlah pengangguran yang dapat menyebabkan suatu kejahatan adalah juga mengenai pemalsuan. Pemalsuan yang dilakukan biasanya berupa pemalsuan uang, merek bahkan yang akhir-akhir ini sering terjadi adalah pemalsuan surat. Surat yang biasanya dipalsukan adalah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Dalam kenyataannya kejahatan itu akan selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kejahatan yang terjadi di daerah yang satu tidak selalu sama dengan kejahatan yang terjadi di daerah lain. Bahkan kejahatan itu tidak saja terjadi di kota-kota besar, melainkan kota-kota kecil seperti Kota Pasuruan di mana sekarang ini banyak terjadi kejahatan.

Salah satu bentuk kejahatan di kota Pasuruan adalah kejahatan curanmor. Pada saat ini kejahatan curanmor sudah tertata rapi dan juga mempunyai jaringan yang terorganisir, misalnya ada pelaku yang melakukan pencurian dan ada penadah dari barang hasil curian tersebut. Dengan semakin terorganisirnya kejahatan curanmor, maka tidak hanya terbatas sampai pencurian kendaraan bermotornya saja melainkan sampai pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor, seperti STNK dan BPKB yang bentuknya menyerupai aslinya seolah-olah kendaraan itu bukan hasil curian. Semua itu dilakukan untuk menunjang praktek pencurian kendaraan bermotor.

(36)
[image:36.595.133.497.334.400.2]

3 Sebagai contoh kasus terjadi pada Achmad Djainudin, 50 tahun, warga Jl. Kenanga I/25 Bangil, Pasuruan. Ia terlibat kasus pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor, yaitu Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).2 Untuk memperjelas uraian di atas, maka di bawah ini disajikan data kuantitatif yang berhubungan dengan permasalahan yang terjadi, yaitu:

Tabel 1.1.

Kasus Pemalsuan Surat-Surat Kendaraan Bermotor Tahun 2011-2012

Tahun 2011 Tahun 2012

Jenis Kendaraan Jumlah Jenis Kendaraan Jumlah

Roda 2 19 Roda 2 21

Roda 4 0 Roda 4 1

Sumber: Data Humas-SAMSAT-Pasuruan/13, Jl. Sultan Agung No 80

Dari Tabel 1.1., diketahui dari tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi fluktuasi peningkatan kasus pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor baik roda 2 dan roda 4 di SAMSAT Pasuruan. Fluktuasi peningkatan dapat menjadi indikasi bahwa modus operandi dan upaya penanggulangan tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor selama ini tidak stabil. Oleh karena itu, salah satu alasan peneliti memilih SAMSAT Pasuruan disebabkan karena kasus pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor akan semakin terus meningkat. Alasan lainnya adalah kemudahan mendapatkan data dan melakukan observasi (survei) atau riset di SAMSAT Pasuruan.

(37)

4 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) adalah suatu instansi yang mempunyai tugas dan wewenang dalam penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) dan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas jalan (SWDKLLJ).

Dengan demikian tidak cukup POLRI saja dalam memecahkan kasus ini dan menemukan sindikatnya, tetapi dibutuhkan bantuan dari pihak lain seperti SAMSAT. Hal inilah yang membuat penulis untuk mengangkat masalah pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor dalam suatu karya ilmiah (skripsi) dengan judul “PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT-SURAT KENDARAAN BERMOTOR” (Studi di

SAMSAT Pasuruan)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan seperti berikut:

1. Bagaimana modus operandi pelaku dalam melakukan tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor di SAMSAT Pasuruan? 2. Bagaimana penanggulangan tindak pidana pemalsuan surat-surat

(38)

5 C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui modus operandi pelaku dalam melakukan tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor di SAMSAT Pasuruan. 2. Untuk mengetahui penanggulangan tindak pidana pemalsuan surat-surat

kendaraan bermotor di SAMSAT Pasuruan. D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

D.1. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan referensi tentang modus operandi dan penanggulangan tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan hukum pidana pada khususnya.

c. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi di bidang karya ilmiah serta bahan masukan bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian hukum ini adalah sebagai berikut:

(39)

6 b. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparat kepolisian dalam menangani dan mencegah tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor.

c. Untuk meningkatkan kemampuan analisa dan pola pikir yang ilmiah, serta pengujian aplikatif atas ilmu yang diperoleh penulis selama studi di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. D.2. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Penulisan hukum ini diharapkan dapat menjadi pijakan baru di bidang ilmu hukum dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan tentang studi kasus yang diteliti oleh penulis, sekaligus sebagai syarat akademik untuk memperoleh gelar kesarjanaan (S1) di bidang ilmu hukum.

2. Bagi Masyarakat

Melalui penulisan hukum ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang konkrit atas studi kasus yang diteliti oleh penulis, sehingga masyarakat mampu memahami dan terpacu untuk bersama-sama menegakkan hukum yang seadil-adilnya sekaligus mencegah tindak pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor.

3. Bagi Aparat Penegak Hukum

(40)

7 pidana pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan. Hal ini perlu agar aparat Kepolisian dapat dengan cepat mengetahui cara penangulangannya.

4. Bagi Mahasiswa

Penulisan hukum ini diharapkan dapat dijadikan bahan bagi para mahasiswa untuk menambah pengetahuan baru mengenai studi kasus yang diangkat. Dengan demikian para mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan ilmu hukum dapat memberikan kontribusi positif dalam penegakan hukum di Indonesia sebagai pengabdian konkrit di tengah masyarakat kelak.

E. Metode Penelitian E.1. Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan3 bersifat Yuridis

Sosiologis. Yuridis artinya melihat apa hukumnya (law in the book) dan sosiologis artinya melihat bagaimana kenyataannya (law in action). Pendekatan yuridis sosiologis dimaksudkan untuk mempelajari dan meneliti hubungan timbal balik antara hukum dengan lembaga sosial yang lain.4

Penelitian ini mencoba menelusuri secara mendalam (in depth) dan nyata terhadap sebuah fenomena penerapan hukum pidana dari konteks sosial.5 Untuk melakukan penjelasan atas permasalahan yang diteliti beserta hasil penelitian yang diperoleh dalam hubungannya aspek-aspek hukumnya serta mencoba mempelajari realitas empiris dalam masyarakat. Dalam hubungan ini

3 Soerjono Soekanto. 1982. Pengantar Penelitian Hukum (Cet II). Jakarta. CV. Rajawali. Hal. 6. 4 Ibid.

(41)

8 karakteristik khusus dari analisis-analisis hukum mencoba untuk menghubungkan antara hukum dan perilaku sosial.6

E.2. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan obyek penelitian yang diangkat penulis, lokasi penelitian dalam penulisan hukum ini adalah SAMSAT Pasuruan yang beralamat di Jalan Sultan Agung Nomor 80 Pasuruan- Jawa Timur.

E.3. Jenis Data 1. Data Primer

Data primer “adalah jenis data dalam bentuk dokumen tertulis, file,

informasi, pendapat dan lain-lain yang diperoleh dari sumber yang utama/ pertama.”7 Dalam penulisan hukum ini, data primer yang digunakan oleh

penulis lebih kepada data hasil wawancara berupa informasi dan dokumen-dokumen tertulis dari sumber-sumber utama terkait dengan pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor. Sumber utama terkait dalam penelitian ini ialah pihak yang dianggap representatif sesuai dengan obyek yang diteliti penulis, yakni mengenai pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor. Dalam penelitian ini, penulis lebih banyak menggunakan data yang bersumber pihak SAMSAT Pasuruan, baik dalam bentuk wawancara maupun file dokumen.

2. Data Sekunder

Data sekunder “adalah jenis data yang diperoleh dari dokumen tertulis,

6 Ronny Hanitijo Soemitro. 1990. Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri. Jakarta. Ghalia

Indonesia. Hal. 34.

7 _____. 2012. Pedoman Penulisan Hukum. Malang. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah

(42)

9 file, rekaman, informasi, pendapat dan lain-lain yang diperoleh dari sumber kedua (buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu, dan lain-lain).”8

Dalam penulisan hukum ini, data sekunder yang digunakan oleh peneliti berupa dokumen-dokumen tertulis, informasi, dan pendapat-pendapat dari sumber-sumber lain (diluar sumber utama dalam data primer) yang berhubungan dengan obyek penelitian.

E.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka memenuhi kebutuhan data untuk menunjang analisa penulis dalam penulisan hukum ini, pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara:

1. Wawancara

Yaitu melakukan wawancara langsung terhadap responden dan dalam hal ini bagian KAUREG IDEN SAMSAT Pasuruan yang menangani masalah registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan model bebas terpimpin, yaitu dengan mempersiapkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi-variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi wawancara.

Nara sumber dalam interview ini adalah petugas yang bertugas di SAMSAT pasuruan. Sedangkan untuk sampel diambil dari petugas SAMSAT Pasuruan dan Kepala Urusan Registrasi Dan Identifikasi (KAUREG IDEN) SAMSAT Pasuruan yang menangani urusan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor. Nara sumber dalam penelitian terdiri atas:

(43)

10 a. Kepala Unit SAMSAT Pasuruan (Bapak Mujiono).

b. KAUREG IDEN SAMSAT Pasuruan (Bapak Yusuf).

c. Bagian Arsip SAMSAT Pasuruan (Ibu Yeyen, Ibu Mira, Ibu Heni, Ibu Emmy).

d. Bagian Operator Sistem SAMSAT Pasuruan (Bapak Habey). 2. Dokumentasi

Yaitu dengan jalan melakukan pencatatan-pencatatan atau mengcopy terhadap data dari SAMSAT Pasuruan.

3. Kepustakaan

Merupakan pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber yang telah dipublikasikan. Kepustakaan yang dimaksud dalam penulisan ini adalah berupa buku-buku ilmu hukum, artikel hukum, karya ilmu hukum, jurnal hukum yang berkaitan dengan pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor.

E.5. Teknik Analisa

Teknik analisa data dalam penulisan hukum ini adalah deskriptif kualitatif. Di dalam studi keilmuan hal yang demikian lazim digunakan dalam

“paradigmatic point of view”. Seluruh penelitian kualitatif mempunyai

kecenderungan untuk mendeskripsikan dan membuat jelas fenomena sosial yang penuh makna oleh cara pandang atau paradigma.9 “Metode kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis yang

(44)

11 berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati seteliti mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainnya.”10

Adapun pertimbangan menggunakan metode kualitatif didasarkan atas pertimbangan, yaitu:

1. Penyesuaian penelitian kualitatif lebih mudah, apabila berhadapan dengan kenyataan obyektif dalam masyarakat.

2. Metode ini mengajukan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden.

3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan pola-pola nilai yang dihadapi.

Sifat deskriptif penelitian ini bukan dalam arti yang sempit, artinya dalam memberi gambaran tentang fenomena yang ada dilakukan sesuai dengan metode penelitian. Fakta-fakta yang ada digambarkan dengan suatu evaluasi dan interpretasi dan pengetahuan umum, karena fakta tidak akan mempunyai arti tanpa interpretasi evaluasi dan pengetahuan umum. Di samping bersifat deskriptif analisis, penelitian ini juga bersifat eksplanatoris, karena peneliti akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa.

E.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 4 (empat) bab. Masing-masing bab terbagi dalam beberapa sub bab sehingga mempermudah pembaca untuk memahami secara lebih detail mengenai uraian yang dikemukakan dalam tiap bab.

(45)

12

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah yang mendorong penelitian tentang peran SAMSAT dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor meliputi; latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan, manfaat dan metode penelitian yang digunakan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

(46)

13

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(47)

14

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 1.1.

Referensi

Dokumen terkait

Laporan penelitian ini berisi tentang penelitian mengenai strategi yang dapat digunakan untuk membangun kewirausahaan pada mahasiswa di industri kreatif game..

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat- Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi yang berjudul "Tingkat Konsumsi Protein Ikan

1. Para migran beranggapan bahwa pendapatan yang dihasilkan di Malaysia atau Arab Saudi lebih banyak daripada pendapatan mereka yang hanya bekerja di daerahnya

Spanyol berhasil mengalahkan Kesultanan Ternate sehingga dapat menguasai ibukota Gamlamo di selatan pulau, pada 1606, inilah yang menyebabkan, Kesultanan Ternate memindahkan

Selain itu penelitian diatas difokuskan pada benar atau salahnya seseorang dalam memasukkan password sebagai sistem lapisan keamanan pintu rumah, namun pada

Agar penelitian tidak terlalu luas, maka peneliti memberikan batasan untuk KK yang akan diteliti adalah KK di kecamatan Ngawen kabupaten Klaten dan hal-hal yang akan diteliti

Setelah proses pembuatan minuman herbal dan minuman berenergi selesai, dilakukan pengujian sensori pada minuman herbal dan minuman berenergi dengan menggunakan responden

a) Sensor suhu/kelembapan mengubah besaran suhu dan kelembapan udara yang ada dengan cara merubah nilai kapasitifnya menjadi suatu besaran tegangan. b) Keluaran dari sensor