SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
DEDE PERYATNA
10103173
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit (PAK) di Dinas Pendidikan
Kecamatan Subang“.
Sebagai perwujudan rasa syukur dan penghormatan atas selesainya tugas
akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuan dan dukungan yang telah di berikan. Terutama di tujukan kepada :
1. Papap dan Mamah tercinta yang senantiasa menjadi pengharapan dalam
menjalani hidup, memberikan dukungan dan motivasi baik moril maupun
materil..
2. Kakak-kakakku tercinta, A’Eka dan t’Dina, A’Engkus dan t’Rina Terima
kasih atas semuanya, mungkin susah tuk membalas atas segalanya. Keponakan
ku tercinta youshould be the best.
3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
Universitas Komputer Indonesia Bandung.
4. Ibu Khusnul Novianingsih, S.Si, M.Si, selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak Irfan Maliki, S.T, selaku reviewer.
6. Ibu Dian Dharmayanti, S.T , selaku Dosen Wali IF-4.
7. Segenap dosen, staff dan karyawan pada Universitas Komputer Indonesia
Caryana, Nidya dan semua temanku yang tidak bisa penulis sebutkan).
9. My Dear “Dina Anggraeni” yang menjadikan hidup ini tidak terlalu sulit tuk
dijalani, kekhilafanku terkadang menjadikanmu berada di sisi gelap
kehidupan. Semoga dirimu merupakan separuh tulang rusukku yang hilang.
10.Yugie dan Janitha, go to the hell.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan
untuk perbaikan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Bandung, February 2009
OLEH DEDE PERYATNA
10103173
Pengolahan Penghitungan Angka Kredit yang ada di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang masih menggunakan cara yang manual, sehingga menyebabkan beberapa kendala diantaranya yaitu pengarsipan data koperasi yang belum teratur yang mengakibatkan pencarian data sulit untuk dilakukan menjadi acuan dibangunnya sistem koperasi yang dapat memberikan informasi mengenai kegiatan di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang tersebut
Untuk itu maka dibangun sebuah sistem informasi penghitungan angka kredit di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang. Perhitungan angka kredit secara komputasi dan automatisasi sangat di perlukan, guna mempercepat proses dan mempermudah perhitungan angka kredit guru, sehingga proses kenaikan pangkat/golongan serta peningkatan gaji dan kesejahteraan guru yang telah memenuhi standar ketetapan perhitungan angkat kredit guru semakin cepat dan mudah.
Dengan adanya sistem ini, proses penghitungan angka kredit sudah dapat teratasi dan mempermudah dalam pencarian data penghitungan angka kredit.
BY
DEDE PERYATNA 10103173
Accounting processing credit numerial in Dinas Pendidikan Kecamatan Subang is still use manual way, It’s make some problem such as trouble in cooperation data filing in order cause difficult searching data become reference to build cooperation system which can give some activy information in Dinas Pendidikan Kecamatan Subang.
For that reason then built a information system counting numerial credit in Dinas Kecamatan Subang. Accounting numerial credit computation and automatic very needful, to accelare process and falicitate teacher accounting numerial credit, so ascention rank process or group, salary rise and teacher prosperity already standard fulfill teacher accounting numerial credit faster and easy.
By presence this system process accounting numerial credit already fix and facilitate data search in accounting numerial credit.
1.1 Latar Belakang
Departemen Pendidikan Nasional menerbitkan aturan penetapan angka kredit jabatan
fungsional guru dan pengawas sekolah untuk menjamin kualitas dan kelangsungan pembinaan
karier. Penetapan angka kredit yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan
Nasional (Mendiknas) No 031/U/2002 dan No 014/U/2002, juga dimaksudkan untuk
menfasilitasi kepada daerah, di antaranya sebagai upaya penjabaran Kepres No 102 tahun 2001
tentang kedudukan, tugas, fungsi kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja departemen.
Dalam surat keputusan itu, di tetapkan sebanyak lima pejabat dari daerah hingga pusat
yang berwenang menetapkan angka kredit jabatan fungsional guru. Tim penilai tingkat pusat
berkedudukan di Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sedangkan sekretariat tim penilai berada di biro kepegawaian Depdiknas. Sementara itu, tim
penilai tingkat provinsi berkedudukan di kantor dinas yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan provinsi, dan sekretariatnya berkedudukan di badai kepegawaian daerah provinsi.
Tim penilai tingkat Kecamatan/kota berkedudukan di kantor dinas, dan sekretariatnya
berkedudukan di badan kepegawaian daerah Kecamatan/kota.
angka kredit pengangkatan pertama kali sebagai guru pratama sampai guru madya dan kenaikan
jabatan/pangkat guru pratama ke guru pratama tingkat I sampai dengan guru madya disampaikan
oleh kepala cabang dinas pendidikan kepada kepala dinas pendidikan di Kecamatan/kota.
Penetapan itu berlaku bagi guru Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU), serta Sekolah Luar Biasa
(SLB).
Melihat begitu banyak birokrasi yang berbelit dalam mengajukan perhitungan angka kredit guru,
dan begitu lamanya penetapan angka kredit tersebut, maka akan mempersulit dan menyebabkan
berlarut-larutnya keputusan kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru. Perhitungan angka kredit
secara komputasi dan automatisasi sangat di perlukan, guna mempercepat proses dan
mempermudah perhitungan angka kredit guru, sehingga proses kenaikan pangkat/golongan serta
peningkatan gaji dan kesejahteraan guru yang telah memenuhi standar ketetapan perhitungan
angkat kredit guru semakin cepat dan mudah. Berdasarkan latar belakang di atas maka di
perlukan pembangunan
Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit (Pak) guru di kecamatan
Subang.
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Perhitungan Angka
Kredit Guru (PAK) di Dinas Pendidikan Kecamatan Subang.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari sistem informasi Perhitungan Angka Kredit Guru
(PAK) adalah sebagai berikut :
1.
Tersedianya Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit Guru (PAK) di Dinas
Pendidikan Kecamatan Subang, sehingga Pengolahan data menjadi lebih optimal, serta
penambahan dan pencarian data lebih mudah dilakukan.
2.
Untuk mengetahui Perhitungan Angka Kredit yang telah di peroleh setiap Guru
1.4
Batasan Masalah
Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka
perlu diterapkan batasan-batasan permasalahan yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:
1.
Data-data yang ada didalam sistem ini adalah : data guru, data kategori perhitungan
angka kredit, data pengusulan perhitungan angka kredit, data kenaikan gaji berkala,
daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil dan data penetapan angka
kredit.
1.5 Metodologi
Penelitian
Metodologi yang dilakukan untuk penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai
berikut:
a.
Tahap Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah sebagai Berikut:
1.
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak internal instansi dalam mengumpulkan data dan
informasi mengenai kebutuhan sistem, selain itu dengan orang yang akan bertindak sebagai
user yang akan mempergunakan sistem tersebut.
2.
Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati kinerja para pegawai di instansi tersebut dalam
mengolah data secara langsung untuk pengumpulan data yang lebih efektif.
3.
Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan memepelajari teori-teori yang mempunyai kaitan dengan masalah
pembangunan Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit.
b.
Tahap Pengembangan Perangkat Lunak
dengan elemen-elemen yang lain yaitu perangkat lunak, manusia, dan
database.
2.
Analisis
Pada tahap ini, proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya
pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, perekayasa
perangkat lunak (analis) harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan
antar muka (
interface
) yang diperlukan.
3.
Desain
Pada tahap ini, desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang
berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; stuktur data, arsitektur
perangakat lunak, representasi
interface
, dan detail (algoritma).
4.
Generasi Kode
Pada tahap ini, setelah tahap desain maka program diterjemahkan ke dalam bentuk mesin
yang bisa dibaca. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat
diselesaikan secara mekanis.
5.
Pengujian
setelah disampaikan kepada pelanggan. Perubahan akan terjadi dari kesalahan-kesalahan
yang ditemukan, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi
perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya.
Gambar 1.1 Metode Waterfall
6. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penyusunan skripsi, maka ditetapkan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Informasi Perhitungan Angka Kredit Guru (PAK) di Dinas Pendidikan
Kecamatan Subang.
BAB III
ANALISIS SISTEM
Bab ini berisi analisis kebutuhan sistem dan pengguna diantaranya yaitu: analisis
masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis basis data dan analisis
non fungsional.
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi perancangan sistem dimulai dari perancangan prosedural,
perancangan alir data, perancangan menu dan perancangan antar muka program
(interface).
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut: (1) Menerapkan rencana implementasi; (2) Melakukan kegiatan
implementasi; (3) Tindak lanjut implementasi. Selain itu juga berisi pengujian
program yang dikerjakan.
2.1 Pengertian Program Aplikasi
Dalam menentukan standar aplikasi perlu diketahui pengertian dasar dari
program aplikasi.
2.1.1 Program
Program adalah ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan
dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk
menyelesaikan masalah yang diimplemtasikan dengan menggunakan bahasa
pemprograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.
2.1.2 Aplikasi
Aplikasi merupakan penerapan, penyimpan suatu data dan penyelesaian
masalah kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau
mengimplementasikan permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu
bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari suatu data.
Permasalahan atau pekerjaan dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang
berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami
perubahan.
Maka program aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk
mengatur komputer supaya dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan
2.2 Pengertian Angka kredit
Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang diberikan/ditetapkan berdasarkan penilaian atas
prestasi yang telah dicapai oleh seorang guru dan yang dipergunakan sebagai
salah satu syarat dalam rangka pembinaan karier dalam jabatan
fungsional/kepangkatan guru.
2.3 Unsur Kegiatan yang di Nilai
Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri atas:
a. Unsur utama
b. Unsur penunjang.
a. Unsur utama terdiri atas:
a. Pendidikan, meliputi:
1. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan
2. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan tambahan
yang setingkat atau lebih tinggi di luar bidang ilmunya.
3. Memberikan pendidikan dan pelatihan fungsional Guru dan memperoleh
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) termasuk yang
berbentuk kegiatan magang Guru yunior.
b. Tridarma Perguruan Tinggi, meliputi :
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran, meliputi :
f. membina kegiatan siswa di bidang akademik dan kesiswaan;
g. mengembangkan program sekolah;
i. menyampaikan orasi ilmiah;
j. membimbing Guru yang lebih rendah jabatannya; dan atau
k. melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan Guru
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya
ilmiah, karya teknologi, karya seni monumental/seni pertunjukan, dan
karya sastra meliputi:
a menghasilkan karya penelitian, karya ilmiah;
b menterjemahkan/menyadur buku ilmiah;
c mengedit/menyunting karya ilmiah;
d membuat rancangan dan karya teknologi; dan atau
e membuat rancangan dan karya seni.
Karya ilmiah yang tidak atau kurang berbobot tidak begitu saja dapat dialihkan ke
butir Pendidikan dan Pengajaran atau Pengabdian kepada Masyarakat. Pengalihan
harus mempertimbangkan substansi dan manfaatnya.
3. melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat, meliputi:
a. menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat
negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya;
b. melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;
c. memberi latihan/penyuluhan/penataran/pada masyarakat;
d. memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan;
e. membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat.
b. Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pokok
Guru, meliputi:
a. menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
b. menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
c. menjadi anggota organisasi profesi;
d. mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia
antar lembaga.
e. menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
f. berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
g. mendapat tanda jasa/penghargaan;
h. menulis buku pelajaran SLTA ke bawah; dan atau
i. mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial.
2.4.1 Penilaian perhitungan angka kredit
(1) Tim Penilai Angka kredit Pusat bertugas membantu Sekretaris Jenderal
Departemen Pendidikan Nasional dalam melakukan penilaian terhadap usul
Penetapan angka kredit guru serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
oleh Menteri Pendidikan Nasional yang berhubungan dengan penetapan angka
kredit guru.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Tim
a. meneliti persyaratan dan bukti-bukti yang dipersyaratkan bagi
setiap usul penetapan angka kredit yang diajukan;
b. melakukan penilaian terhadap angka-angka kredit yang diajukan
pada setiap usul penetapan angka kredit guru yang menjadi
wewenangnya;
c. menyampaikan hasil penilaiannya kepada Menteri Pendidikan
Nasional selaku yang berwenang menetapkan angka kredit; dan
d. melaksanakan tugas- tugas lain yang berhubungan dengan
Penetapan Angka Kredit
(3) Tim Penilai Angka Kredit Pusat dibentuk dengan Keputusan Sekretaris
Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Penilai Angka Kredit Pusat
bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan
Dinas Pendidikan Kecamatan Subang
Jalan Darmodiharjo No.5 Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang Telp 0260-413450
Visi :
• Kecamatan Subang unggul dalam mutu, optimal dalam pelayanan dan responsif terhadap inovasi
Misi :
• Menuntaskan wajar Diknas 9 tahun
• Peningkatan mutu pendidikan
• Peningkatan efisiensi pendidikan
• Peningkatan relevansi pendidikan
SASARAN
1. Menuntaskan wajar Diknas 9 tahun
1.1 Tercapainya angka parisipasi sebesar 100% lebih
1.2 Tercapainya angka partisipasi murni sebesar 100%
2. Meningkatkan mutu pendidikan
2.1 Tercapainya mutu prestasi akademik rata-rata 7.0
2.2 Tercapainya peningkatan mutu non akademik/imtaq
2.3 Terselenggaranya pengelolaan pendidikan yang demokratis, pasilitatif, dan
inovatif
3. Meningkatkan efisiensi pendidikan 3.1 Tertekannya angka DO/mengulang test
3.2 Terpenuhinya penambatan/pemerataan guru, termasuk guru kontrak/GBS
3.3 Terenovasinya sekolah-sekolah yang rusak berat dan ringan oleh
pemerintah dan atau melaui partisipasi masyarakat
3.4 Terealisasinya dana perawatan sekolah melalui programACIS_PAMIARSA
(aku cinta indahnya sekolah dengan cara perpatungan miara sakola)
3.5 Terpenuhinya kebutuhan buku pelajaran (ratio 1:1)
3.6 Terwujudnya program akselerasi
4. Meningkatkan relevansi pendidikan
4.1 Tersusunnya materi muatan lokal yang dapat menyentuh kebutuhan
pembangunan daerah/masyarakat sekitar sekolah
4.2 Terciptanya managemen partisipatif dari dewan sekolah melalui
managemen berbasis sekolah(MBS)
5. Memasyarakatkan budaya gemar baca
5.1 Tercapainya peningkatan minat baca siswa sehingga membaca siswa
sehingga
membaca merupakan suatu kebutuhan untuk belajar, bukan belajar untuk
membaca
5.2 Terselenggaranya program gerakan budaya gemar pustaka (gebyar pustaka)
5.3 Terimplementasinya konsep perpustakaan kelas
2.3 Pengembangan Sistem
Alat pengembangan sistem adalah unsur yang sangat penting dalam
melakukan langkah–langkah metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.
Alat–alat yang digunakan umumnya berupa gambar, diagram atau grafik serta
kamus data .
2.5.1 Metode RekayasaPerangkat Lunak
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengembangan sebuah
perangkat lunak, salah satu diantaranya yaitu metode waterfall. Pengembangan
sistem dengan menggunakan Metode waterfall ini terbagi menjadi beberapa tahap
diantaranya tahap rekayasa sistem, analisis, perancangan, pengkodean, pengujian
dan pemeliharaan, tahapan-tahapan tersebut saling terkait dan saling
mempengaruhi.
a. Rekayasa Sistem
Tahap awal yang dilakukan adalah rekayasa sistem yaitu perumusan sistem
yang akan kita buat. Tujuan dilakukan tahap ini adalah agar pengembang
serta kebijaksanaan apa saja yang berkaitan dengan pengembangan sistem
tersebut.
b. Analisis
Tujuan dilakukan tahapan ini adalah untuk memahami sistem yang ada pada
saat ini agar dapat mendefinisikan permasalahan sistem sehingga selanjutnya
dapat menentukan kebutuhan sistem secara garis besar sebagai persiapan ke
tahap perancangan
c. Perancangan
Pada tahap perancangan diberikan gambaran umum yang jelas kepada
pengguna dan rancang bangun yang lengkap tentang sistem yang akan
dikembangkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan
sistem. Tahap perancangan ini dilakukan sebagai persiapan untuk tahap
implementasi.
d. Implementasi/Coding/Pemrograman
Setelah tahap perancangan sistem, selanjutnya dilakukan konversi rancangan
sistem ke dalam kode-kode bahasa pemrograman yang diinginkan. Pada tahap
ini dilakukan pembuatan komponen-komponen sistem yang meliputi modul
program, antarmuka dan basis data.
e. Pengujian
Tahap pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan serta memastikan bahwa
perangkat lunak yang dihasilkan adalah valid dan sesuai dengan kebutuhan
f. Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini perangkat lunak sudah diserahkan kepada
pengguna. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap sistem yang baru untuk
mengetahui apakah sistem telah memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Dari
hasil evaluasi ini dimungkinkan untuk melakukan perubahan-perubahan yang
diperlukan terhadap sistem agar sistem senantiasa dapat digunakan dengan
baik.
Definisi dan Analisa Kebutuhan
Perancangan
Software
Implementasi
Pengujian
Pemeliharaan
Gambar 2.8 Metode Waterfall
2.5.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan
hubungan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar yang
berkaitan dengan sistem tersebut sebagai suatu proses dengan data masukan dan
keluaran digambarkan sebagai panah yang masuk dan keluar. Diagram konteks
biasa disebut dengan model sistem pokok (fundamental system model) mewakili
keseluruhan elemen software dengan masukan (input) dan keluaran (output) yang
2.5.3 Data Flow Diagram
Untuk menganalisa sistem yang dibuat dilakukan pemodelan dengan
menggunakan Data Flow Diagram (DFD). DFD adalah suatu teknik grafis yang
menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai
perpindahan data dari masukan (input) ke keluaran (output) .
DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang menggambarkan
penambahan aliran informasi dan fungsionalitas yang lebih rinci. DFD level 0
disebut dengan diagram konteks. Selanjutnya pada level yang lebih tinggi, proses
tersebut dipecah-pecah untuk memperoleh aliran data dan proses yang lebih rinci.
2.5.4 Flow Map
Flow Map merupakan data berbentuk dokumen di dalam suatu sistem
informasi yang merupakan suatu aktifitas yang saling terkait dalam hubungannya
dengan kebutuhan data dan informasi dengan cara mendifinisikan hubungan
antara pelaku proses, proses, dan aliran data.
2.4 Konsep Dasar Basis Data
Basis data terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Sedangkan data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep,
keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan
mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi
berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis.
2.6.1 Entity Relation Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu diagram yang
digunakan untuk menghubungkan antar elemen (relational Condition), dimana
pada tahap selanjutnya dapat diimplementasikan ke dalam bentuk tabel relasi.
Beberapa macam hubungan antar relasi, antara lain :
1. Satu Ke Satu (One to One)
Bentuk relasi antara satu entitas dengan jumlah satu ke entitas dengan
jumlah yang sama.
Gambar 2.9 Hubungan relasi One to One
2. Satu Ke Banyak (One to Many)
Bentuk relasi dari entitas dengan jumlah satu ke entitas lain yang berjumlah
Gambar 2.10 Hubungan relasi One to Many
3. Banyak ke Satu (Many to One)
Bentuk relasi yang mendefinisikan hubungan antara entitas yang berjumlah
lebih dari satu dengan entitas yang berjumlah satu.
Gambar 2.11 Hubungan relasi Many to One
4. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Bentuk relasi yang mendeskripsikan permasalahan yang komplek yaitu
hubungan antara entitas yang berjumlah lebih dari satu dengan entitas dengan
jumlah yang sama.
Gambar 2.12 Hubungan relasi Many to Many
2.6.2 Normalisasi
Normalisasi adalah proses memecah suatu file database yang mengandung
permasalahan. Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengurangi penyimpangan
informasi dalam proses :
1. Penyimpangan penyisipan, yaitu tidak ada tempat untuk menyisipkan
informasi dalam suatu entiti sampai dibangun suatu relasi dengan entiti yang
lainnya.
3. Penyimpangan perubahan, yaitu perubahan terhadap suatu nilai atribut yang
harus dilakukan di beberapa tempat.
Pada proses normalisasi selalu diuji beberapa kondisi, relasi tersebut
dipecahkan dalam beberapa tabel, yaitu :
1. Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika
memenuhi syarat bahwa relasi tersebut memenuhi nilai-nilai atomik (tidak ada
yang berulang-ulang atau bernilai ganda)
2. Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada
pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki
dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.
3. Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Relasi harus dalam bentuk normal kedua dari semua atribut tabel, kunci harus
tergantung hanya pada primary key.
4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Definisi bentuk Boyce-Codd adalah suatu relasi disebut memenuhi bentuk
normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci
kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan bentuk normal sebagai
perbaikan terhadap 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya karena bentuk normal
ketigapun mungkin masih mengandung anomali sehingga masih perlu
2.6.3 Kamus Data
Kamus data adalah daftar teroganisir dari semua elemen data yang ada pada
suatu sistem dengan definisi yang jelas/tepat, sehingga user dan analisis sistem
mendapat kesepahaman dari input, output dan komponen dari penyimpanan dan
kalkulasi “intermediate” yang ada.
2.6.4 Operasi Dasar Basis Data
Pengoperasian database meliputi:
1. Pembuatan database baru (create database) yaitu menciptakan database baru.
2. Penghapusan database (drop database) yaitu penghapusan suatu database.
3. Pembuatan file/tabel baru ke dalam suatu database yaitu penambahan
file/tabel ke dalam database.
4. Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel di sebuah database
(insert)
5. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search) yaitu pencarian data
pada suatu file.
6. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update) yaitu perbaikan data pada
suatu file.
7. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete).
Peranan utama suatu program server adalah melayani client yang berjumlah
banyak yang memiliki tujuan untuk menggunakan secara bersama sumber daya
yang dimiliki oleh server tersebut [8]. Berikut ini adalah karasteristik suatu yang
biasanya dimiliki oleh suatu program server.
1. Menanti permintaan client. Program server menghabiskan sebagian besar
waktu kerjanya secara pasif menanti permintaan client. Biasanya permintaan
ini datang dalam bentuk message melalui sessi komunikasi. Beberapa server
menggunakan suatu sesi khusus untuk setiap client. Server yang lainnya
menggunakan session yang digunakan secara dinamis. Ada juga yang
menggunakan gabungan kedua teknik ini (dedicated dan dinamis). Untuk
dapat bekerja dengan baik, server harus tetap dapat bekerja ketika terjadi
permintaan yang banyak (rush hour traffic).
2. Melaksanakan banyak permintaan pelayanan pada saat yang bersamaan.
Server harus sesegera mungkin melaksanakan pelayanan yang diminta oleh
client. Jelas ini berarti, bahwa client tak boleh bergantung pada proses server
yang hanya memiliki thread tunggal. Server harus dapat secara konkuren
menyediakan pelayanan dengan tetap menjaga integritas sumber dayanya.
3. Mendahulukan client yang memiliki prioritas lebih tinggi (VIP). Server harus
menyediakan beberapa tingkatan prioritas untuk clientnya. Misal untuk suatu
pekerjaan batch dilakukan pada tingkatan prioritas yang rendah, sedangkan
untuk pekerjaan yang berkaitan dengan On Line Transaction Processing
4. Memulai dan melaksanakan aktifitas pekerjaan di background. Server harus
dapat menjalankan program di background, misal melakukan download
record dari database utama selama waktu tidak sibuk. Inisiatif ini harus dapat
dilakukan secara otomatis oleh server.
5. Tetap menjaga agar sistem tetap selalu bekerja. Program server biasanya
tergolong mission-critical application. Akan terjadi kerugian bila server tak
bekerja melayani client. Dengan demikian program server dan
environmentnya harus dapat bekerja secara robust (tahan terhadap gangguan).
6. Bertambah besar. Biasanya program server membutuhkan memori dan
prosesor yang besar. Environment dari server haruslah dapat di upgrade dan
memiliki skalabilitas yang baik.
Model hubungan Client/Server memungkinkan jaringan untuk
mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server.
Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk
mengakses sumber daya dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri
sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan
ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang
ada di jaringan dan memungkinkan banyak penggunaan secara bersama-sama
File Server
Client
Client
[image:31.612.239.398.109.236.2]Client Client
Gambar 2.13 Model Hubungan Client/server
Kelebihan model hubungan Client/server:
1. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server)
2. Skalabilitas
3. Fleksibel
4. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system
5. Keseluruhan komponen (Client, network, server) dapat bekerja bersama.
Kekurangan model hubungan client/server:
1. Mahal
2. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server
3. Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur
agar sistem berjalan secara efisien)
4. Berketergantugan.
5. Ketika server jatuh mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan
jatuh pula.
Software pendukung digunakan sebagai fasilitator dalam memenuhi kriteria
dalam membuat suatu aplikasi yang sempurna
Software pendukung ini disesuaikan dengan kemampuan seorang
programmer dalam memadukan antara bahasa pemograman dengan database
yang digunakan
2.8.1 Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman berbasis Windows. Sebagai
bahasa pemrograman yang mutakhir, visual basic didesain untuk dapat
memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam Microsoft Windows [6].
Visual Basic juga merupakan bahasa pemrograman Object Oriented
Programming (OOP), yaitu pemrograman yang berorientasi objek. Visual Basic
6.0 menyediakan objek-objek yang sangat kuat, berguna dan mudah dipakai.
Visual Basic 6.0 adalah salah satu bahasa pemrograman yang telah
menerapkan konsep RAD (Rapid Application Development) atau pengembangan
aplikasi secara cepat, berbasis visual dan familiar bagi pengguna. Sebagai
software DBMS, kita dapat merancang, membuat dan membangun program
aplikasi database maupun program-program lainnya [6].
2.8.2 MySQL
MySQL merupakan salah satu dari sekian banyak Relational Database
Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi
mendapatkan dan bebas untuk menggunakan MySQL, dengan batasan tidak boleh
dijadikan sebuah produk turunan yang bersifat closed source atau dikomersialkan.
Meski sebelumnya dalam masalah lisensi ini, MySQL pernah mengalami
perubahan, namun hingga saat ini lisensi tersebut sudah erat pada MySQL.
MySQL merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database
sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL sendiri adalah sebuah
konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan
data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara
otomatis. Hal ini akan memudahkan pengguna database ketika ingin
menggunakan kembali database yang ada.
MySQL merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi database.
Sifatnya yang open source serta dukungan oleh ribuan bahkan jutaan komunitas
pengguna di internet, menjadikan MySQL sebagai software database yang cukup
banyak digunakan. Tak hanya itu, kemampuannya yang bisa digunakan pada
berbagai sistem operasi juga menjadikan MySQL sebagai software database
pilihan.
Pada dasarnya, keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui
dengan melihat cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses-proses perintah
SQL. Baik itu yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasi lainnya.
MySQL merupakan database server yang dapat dikatakan lebih unggul
dibandingkan database server lainnya dalam query data.
Kelebihan dari MySql adalah sebagai berikut :
MySql dapat digunakan dengan stabil tanpa kendala, berarti pada berbagai
sistem operasi diantaranya seperti Windows, Linux, FreeBSD, OS X Server,
Solaris, Amiga, HP-UX dan masih banyak lagi.
2. Open Source
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, MySql didistribusikan secara open
source(gratis), di bawah lisensi GPL, sehingga kita dapat memperoleh dan
menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya sepeser pun.
3. Multiuser
MySql dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini akan memungkinkan
sebuah database server MySql dapat diakses client secara bersamaan dalam
waktu yang bersamaan pula.
4. Perfomance Tuning
Dalam hal ini perfomansi, MySql memiliki kecepatan yang cukup
menakjubkan dalam menangani query-query sederhana, serta mampu
memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.
5. Column Type
MySql mendukung Type kolom (tipe kolom) yang sangat komplek, seperti
signed/unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, time,
datetime, timestamp, year, set serta enum. Bukan tidak mungkin tipe-tipe data
tersebut akan terus dikembangkan oleh pengembang MySql.
MySql memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah
select dan where dalam query.
7. Security
Sekuritas sistem merupakan hal yang sangat diperhatikan pada MySql.
Terbukti adanya beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama
host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta
password yang terenkripsi.
8. Scability dan Limits
Dalam hal batas kemampuan, MySql terbukti mampu menangani database
dalam skala cukup besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta 60 ribu tabel
serta 5 miliar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32
indeks pada tiap tabelnya.
9. Connectivity
MySql mampu melakukankoneksi dengan client menggunakan protocol
TCP/IP, Unix soket (Unix), atau Named Pipes(NT).
10.Localisation
Localisation merupakan salah satu kemampuan MySql dalam mendeteksi
pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua
puluh bahasa. Dengan demikian, pengguna cukup menyesuaikan bahasa yang
digunakan.
Sama halnya dengan software-software database lainnya, MySql memiliki
interface(antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman
dengan menggunakan fungsi API (Aplication Programing Interface).
12.Client dan Tools
MySql dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk
administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk
online. Hal ini akan semakin memudahkan dalm penggunaan MySql.
13.Struktur Tabel
Struktur tabel MySQL cukup baik, serta cukup fleksibel, misalnya ketika
menangani antar tabel dibandingkan database lainnya semacam PostgreSql
ataupun Oracle.
2.8.3 MyODBC
ODBC adalah sebuah standar yang dikembangkan microsoft untuk
mendukung driver database yang bersifat indefendent terhadap produk[9], dengan
adanya ODBC kita dapat menggunakan database yang tidak didukung oleh BDE
(Borland Database Engine). Driver ODBC dapat diperoleh dari produsen
database yang kita pakai. Driver ODBC ada yang 16 bit dan ada yang 32 bit.
Delphi memakai driver yang 32 bit. Microsoft memproduksi driver ODBC untuk
3.1 Analisis Sistem
Pada analisis sistem ini akan dilakukan penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan
maksud agar dapat mengetahui seluruh kegiatan yang bekerja didalamnya.
Analisis sistem ini terdiri dari analisis fungsional dan analisis non-fungsional.
3.1.1 Analisis Fungsional
3.1.1.1 Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Prosedur yang berjalan pada Dinas Pendidikan Kecamatan Subang terdiri
dari 3 prosedur, yaitu :
1. Prosedur Pendataan Pengusulan Baru
1. Bagi guru yang mengusulkan Perhitungan Angka Kredit diwajibkan
untuk melakukan mengambil formulir pendaftaran pada Bag.
Administrasi.
2. Bag. Administrasi akan memberikan formulir pendaftaran.
3. Guru akan mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap dan
kemudian di serahkan kepada Bag. Administrasi.
4. Bag. Administrasi akan melakukan pengecekan pada data formulir
pendaftaran
5. Jika formulir lengkap Bag. Administrasi akan menyerahkan formulir
6. Jika formulir tidak lengkap maka Bag. Administrasi akan menyerahkan
kembali kepada guru pemohon untuk di lengkapi.
7. Formulir pendaftaran yang telah di ACC oleh Kepala Dinas akan
[image:38.612.174.473.205.682.2]2. Prosedur Perhitungan Angka Kredit
1. Bag. Administrasi memberikan daftar usul perhitungan angka kredit dan
berkas-berkas pendukung lainnya ke Guru pemohon
2. Guru pemohon menerima daftar usul perhitungan angka kredit dan
berkas-berkas pendukung lainnya dari Bag. Administrasi
3. Guru mengisi kelengkapan daftar usul perhitungan angka kredit dan berkas
berkas pendukung lain nya untuk di serahkan kembali ke Bag.
Administrasi
4. Bag. Administrasi memeriksa kelengkapan daftar usul perhitungan angka
kredit dan berkas-berkas pendukung lainnya. Dan memberikan ke Bag
Tim Penilai untuk di cek dan di hitung
5. Tim Penilai melaksanakan Penilaian terhadap Angka Kredit yang diajukan
sesuai dengan ketentuan proses penilaian.
6. Tim Penilai memberikan hasil perhitungan angka kredit ke Kepala Dinas.
7. Kepala Dinas menerima hasil perhitungan angka kredit dari Tim Penilai
untuk disetujui.
8. Kepala Dinas akan memberikan kembali ke Bag. Administrasi untuk di
arsipkan.
3.Prosedur Penetapan Angka Kredit
1. Tim Akreditasi menerima Laporan hasil perhitungan Dupak guru dari Bag
Administrasi.
2. Tim Akreditasi memeriksa kelayakan dan keaslian dokumen dupak naik
pangkat atau tidaknya seorang guru.
3. Tim Akreditasi melaporkan hasil perhitungan PAK yang telah memenuhi
syarat ke Kepala Dinas.
4. Kepala Dinas menerima hasil laporan perhitungan PAK yang telah
memenuhi syarat dan mensyahkan / menyetujui hasil Dupak.
5. Kepala Dinas membuat surat keputusan penetapan naik pangkat seorang
guru.
6. Kepala Dinas memberikan bukti atau surat keputusan penetapan naik
pangkat seorang guru melalui Bag. Administrasi untuk disampaikan
Berdasarkan hasil analisa terhadap prosedur yang berjalan pada Dinas
Pendidikan Kecamatan Subang, masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi
seperti :
1. Lamanya proses pengolahan data.
2. Banyaknya data yang hilang karena hanya berupa dokumen yang
diarsipkan
3. Hasil pencarian data yang tidak akurat.
3.1.2 Analisis Non-Fungsional
Analisis non-fungsional meliputi analisis user, analisis hardware dan
software, dan analisis jaringan.
3.1.2.1 Analisis User
Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat
dalam Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit (PAK) Guru di Kecamatan
Subang beserta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan
pemahaman user terhadap komputer. Sistem yang sedang berjalan melibatkan
empat user, yaitu :
1. Kepala Dinas
Pendidikan : S2
Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP
Software yang digunakan : Microsoft Word dan Excel
2. Tim Penilai
Pendidikan : S1
3. Tim Akreditasi
Pendidikan : S1
Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP
Software yang digunakan : Microsoft Word dan Excel
4. Bag. Administrasi
Pendidikan : S1
Sistem Operasi yang digunakan : Windows XP
Software yang digunakan : Microsoft Word dan Excel
Berdasarkan hasil analisa, setiap user yang ada pada Dinas Pendidikan
Kecamatan Subang pada umumnya sudah bisa mengoperasikan komputer. Tetapi
untuk menjamin kelancaran aplikasi yang dibangun, dirasakan perlunya
pengenalan dan pelatihan singkat terhadap user agar dapat memahami aplikasi
yang akan mereka gunakan.
3.1.2.2 Analisis Hardware & Software
3.1.2.2.1 Analisis Hardware
Analisis perangkat keras (Hardware) yang digunakan pada Dinas
Pendidikan Kecamatan Subang antara lain :
1) Komputer 2 buah yang diletakkan di ruang Bag Administrasi, dan
Ruang Kepala Dinas, dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Processor : Intel Pentium 4 (1,8 GHz).
c. Memory : 128 Mb.
d. Monitor : 15”
2) Printer 1 buah yang diletakkan di ruang Bag Administrasi.
Kebutuhan Perangkat keras (Hardware) yang diperlukan untuk
mengimplementasikan Sistem Informasi Perhitungan Angka Kredit Pada Dinas
Pendidikan Kecamatan Subang ini adalah 4 buah komputer, dengan menambah 2
buah komputer, 2 buah printer dan 1 Hub. Komputer server diletakkan di ruang
Kepala Dinas dan 3 buah komputer lainnya sebagai Client diletakkan di ruang
Bag. Administrasi, ruang Penilai dan ruang Akreditasi dengan spesifikasi sebagai
berikut :
1. Komputer server diletakkan di ruang Kepala Dinas dengan
spesifikasi sebagai berikut :
a. Processor : Minimal (2.4 GHz).
b. HardDisk : Minimal 80 Gb.
c. Memory : Minimal 512 Mb.
d. Monitor : 15”
e. Mouse dan Keyboard
2. Komputer client ada 3 buah yang diletakkan di ruang Bag.
Administrasi, ruang Tim Penilai, dan ruang Tim Akreditasi dengan
spesifikasi sebagai berikut:
a. Processor : Minimal (1,8 GHz).
b. HardDisk : Minimal 20 Gb.
c. Memory : Minimal 128 Mb.
3. Printer 3 buah yang diletakkan di :
a. Ruang Tim Penilai
b. Ruang Tim Akreditasi
c. Ruang Bag. Administrasi
Kebutuhan hardware yang diperlukan untuk mengimplementasikan jaringan
Sistem Informasi PAK ini adalah sebagai berikut :
1. Switch : 8 Port 1 buah.
2. Kabel UTP
3. Konektor RJ - 45
3.1.2.2.2 Analisis software
Perangkat lunak (Software) yang digunakan pada Dinas Pendidikan
Kecamatan Subang antara lain :
1. Windows XP Profesional.
2. Office 2000.
Perangkat lunak (Software) pendukung aplikasi yang akan di bangun adalah
MySQL sebagai media penyimpanan database dan Visual basic sebagai
3.1.2.3 Analisis Jaringan
Analisis terhadap denah ruangan dan letak komputer dimaksudkan untuk
memudahkan dalam menggambarkan jaringan yang akan dibangun pada Dinas
Pendidikan Kecamatan Subang. Jaringan ini berfungsi sebagai penghubung antara
komputer yang satu dengan komputer lainnya yang ada di setiap ruangan.
Gambar III.4 Denah Dinas Pendidikan Kecamatan Subang
Setelah menganalisis denah dan letak komputer di Dinas Pendidikan
Kecamatan Subang, terdapat 2 buah komputer dan 1 buah printer. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan, maka diperlukan penambahan 2 buah komputer, 2
buah printer, dan 1 buah Hub. Topologi yang digunakan adalah topologi star.
Server diletakkan di ruangan Kepala Dinas, sedangkan untuk client diletakkan di
Gambar III.5 Arsitektur Jaringan Sistem Informasi PAK Dinas Pendidikan Kecamatan Subang
3.2 Analisis Basis Data
Basis data atau database adalah kumpulan file–file yang mempunyai kaitan
antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu kesatuan yang
terintregrasi.
3.2.1Entity Relationship Diagram (ERD)
Diagram E-R merupakan himpunan entitas dan himpunan relasi yang
digambarkan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang
Gambar III.6 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi
PAK Dinas Pendidikan Kecamatan Subang.
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem informasi dinas pendidikan kecamatan subang ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada atau sebagai solusi dari
masalah yang sedang terjadi.
3.3.1 Perancangan Aliran Informasi
3.3.1.1 Diagram Konteks
Hakekatnya suatu sistem mempunyai keterkaitan dengan sejumlah entitas,
baik itu keterkaitan dengan entitas luar sistem maupun keterkaitan dengan entitas
dalam sistem. Hubungan antara entitas dengan sistem digambarkan dengan
Diagram Konteks. Adapun Diagram Konteks pada sistem informasi dinas
Gambar III.7 Diagram Konteks Sistem Informasi
PAK Dinas Pendidikan Kecamatan Subang.
3.2.1.1.1 DFD (Data Flow Diagram)
DFD adalah sebuah teknik yang menggambarkan aliran data atau informasi
yang digunakan. DFD dibuat jika pada Diagram Konteks masih terdapat proses
yang mesti dijelaskan lebih rinci. Berikut ini adalah DFD pada Sistem Informasi
Gambar III.9 DFD Level 1 proses 1 Login
DFD Level 1 proses 1 merupakan turunan dari DFD Level 0 yang
Gambar III.10 DFD Level 1 proses 2 Master Data
DFD level 1 proses 2 merupakan turunan dari DFD level 0 yang
Gambar III.11 DFD Level 1 proses 3 Perhitungan Dupak
DFD level 1 proses 4 merupakan turunan dari DFD level 0 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses Perhitungan
Gambar III.12 DFD Level 1 proses 4 Penetapan Dupak
DFD level 1 proses 5 merupakan turunan dari DFD level 0 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses penetapan
Gambar III.13 DFD Level 1 proses 5 Pengolahan Laporan
DFD level 1 proses 6 merupakan turunan dari DFD level 0 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan
laporan.
DFD level 1 proses 6 merupakan turunan dari DFD level 0 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses perubahan
password.
Gambar III.15 DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan Data User
DFD level 2 proses 2.1 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Bag. Administrasi
2.2.1 Cari data guru
2.2.2 Tambah data guru
2.2.3 Edit data guru
Guru Data Guru
Info data guru
Info data guru Info data guru
Data Guru
Data Guru
Info data guru
Data Guru Data Guru Data Guru Login valid Login valid Login valid Info data guru
Info data guru
Info data guru Golongan
Info data guru Info data golongan
Info data golongan
Gambar III.16 DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Guru
DFD level 2 proses 2.2 merupakan turunan dari DFD level 0 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Gambar III.17 DFD Level 2 proses 2.3 Pengolahan Data Tim Penilai
DFD level 2 proses 2.3 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Gambar III.18 DFD Level 2 proses 2.4 Pengolahan Data Tim Akreditasi
DFD level 2 proses 2.4 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Gambar III.19 DFD Level 2 proses 2.5 Pengolahan Data Golongan
DFD level 2 proses 2.5 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Gambar III.20 DFD Level 2 proses 2.6 Pengolahan Data Sekolah
DFD level 2 proses 2.5 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Gambar III.21 DFD Level 2 proses 6.1 Laporan Data Nilai
DFD level 2 proses 6.2 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Laporan.
Gambar III.22 DFD Level 2 proses 6.2 Laporan Data Keputusan
DFD level 2 proses 6.3 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Gambar III.23 DFD Level 2 proses 6.3 Laporan Data Guru
DFD level 2 proses 6.4 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Laporan.
Gambar III.24 DFD Level 2 proses 6.4 Laporan Data Tim Penilai
DFD level 2 proses 6.5 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Gambar III.25 DFD Level 2 proses 6.5 Laporan Data Tim Akreditasi
DFD level 2 proses 6.6 merupakan turunan dari DFD level 1 proses 6 yang
menjabarkan secara rinci proses-proses yang terdapat pada proses pengolahan data
Laporan.
3.2.2 Spesifikasi Proses
Berikut ini adalah spesifikasi proses yang terdapat pada Data Flow Diagram
(DFD) diatas:
Tabel III.1 Spesifikasi Proses
Proses Keterangan
No. Proses 1
Nama Proses Login
Source (Sumber) - Bag. Administrasi
- Tim Penilai
- Tim Akreditasi
Input - data login Bag. Administrasi
- data login Tim Penilai
- data login Tim Akreditasi
- data login Kepala Dinas
Output - Login invalid
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
- Tim Penilai
- Tim Akreditasi
- Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan username dan password ke database}
If username ada dan password benar then tampil login valid
else tampil login invalid end
No. Proses 1.1
Nama Proses Verifikasi Username
Source (Sumber) - Bag. Administrasi
- Tim Penilai
- Tim Akreditasi
- Kepala Dinas
Input - data login Bag. Administrasi
- data login Tim Penilai
- data login Tim Akreditasi
- data login Kepala Dinas
Output - login invalid
- username valid
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
- Tim Penilai
- Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan username ke database} If username ada
t hen tampil username login valid else tampil login invalid
end
No. Proses 1.2
Nama Proses Verifikasi Password
Source (Sumber) - Bag. Administrasi
- Tim Penilai
- Tim Akreditasi
- Kepala Dinas
Input - data login Bag. Administrasi
- data login Tim Penilai
- data login Tim Akreditasi
- data login Kepala Dinas
Output - login invalid
- login valid
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
- Tim Penilai
- Tim Akreditasi
- Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan password ke database} If password benar
then tampil password valid else tampil login invalid end
No. Proses 2
Nama Proses Pengolahan master data
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data user
- Data guru
- Data Tim Akreditasi
Output - Data user
- Data guru
- Data Tim Penilai
- Data Tim Akreditasi
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
- Tim Penilai
- Tim Akreditasi
- Kepala Dinas
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menginputkan data yang akan ditambah, dilihat, diubah, dihapus}
end
No. Proses 2.1
Nama Proses Pengolahan Data User Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data User
Output Info Data User
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menginputkan data user} end
No. Proses 2.1.1
Nama Proses Tambah Data User Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data user yang akan ditambah
Output Info data user yang akan ditambah Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data user ke database} end
No. Proses 2.1.2
Nama Proses Hapus Data User Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data user yang akan dihapus
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menghapus data user dari database} end
No. Proses 2.2
Nama Proses Pengolahan Data Golongan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data Data Golongan
Output - Info Data Data Golongan
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data Data Golongan ke database} end
No. Proses 2.2.1
Nama Proses Cari Data Golongan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Golongan yang akan di cari
Output Info Data Golongan yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data Golongan yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.2.2
Nama Proses Tambah Data Golongan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Golongan yang akan di tambah
Output Info Data Golongan yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data Golongan ke dalam database} end
No. Proses 2.2.3
Nama Proses Edit Data Golongan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Golongan yang akan diedit
Output Info Data Golongan yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Golongan yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.3
Input Data Guru
Output Info Data Guru
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data guru ke database} end
No. Proses 2.3.1
Nama Proses Cari Data Guru
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Guru yang akan di cari
Output Info Data Guru yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data guru yang ada dalam database} end
No. Proses 2.3.2
Nama Proses Tambah Data Guru
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Guru yang akan di tambah
Output Info Data Guru yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data guru ke dalam database} end
No. Proses 2.3.3
Nama Proses Edit Data Guru
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Guru yang akan diedit
Output Info Data Guru yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data guru yang ada dalam database} end
No. Proses 2.4
Nama Proses Pengolahan Data Tim Penilai
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Penilai
Output Info Data Tim Penilai
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data Tim Penilai} end
No. Proses 2.4.1
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Penilai yang akan di cari
Output Info Data Tim Penilai yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data Tim Penilai yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.4.2
Nama Proses Tambah Data Tim Penilai
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Penilai yang akan di tambah
Output Info Data Tim Penilai yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data Tim Penilai ke dalam database}
end
No. Proses 2.4.3
Nama Proses Edit Data Tim Penilai
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Penilai yang akan diedit
Output Info Data Tim Penilai yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Tim Penilai yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.5
Nama Proses Pengolahan Data Tim Akreditasi
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data Tim Akreditasi
Output - Info Data Tim Akreditasi
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data Tim Akreditasi} end
No. Proses 2.5.1
Nama Proses Cari Data Tim Akreditasi
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Akreditasi yang akan di cari
Output Info Data Tim Akreditasi yang dicari
{Bag. Administrasi mencari data Tim Akreditasi yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.5.2
Nama Proses Tambah Data Tim Akreditasi
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Akreditasi yang akan di tambah
Output Info Data Tim Akreditasi yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data Tim Akreditasi ke dalam database}
end
No. Proses 2.5.3
Nama Proses Edit Data Tim Akreditasi
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Tim Akreditasi yang akan diedit
Output Info Data Tim Akreditasi yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Tim Akreditasi yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.6
Nama Proses Pengolahan Data Sekolah
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data Sekolah
Output - Info Data Sekolah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi memasukan data Sekolah } end
No. Proses 2.5.1
Nama Proses Cari Data Sekolah
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Sekolah yang akan di cari
Output Info Data Sekolah yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data Sekolah yang ada dalam database}
End
No. Proses 2.5.2
Nama Proses Tambah Data Sekolah
Input Data Sekolah yang akan di tambah
Output Info Data Sekolah yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi menambah data Sekolah ke dalam database} End
No. Proses 2.5.3
Nama Proses Edit Data Sekolah
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Sekolah yang akan diedit
Output Info Data Sekolah yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Sekolah yang ada dalam database}
End
No. Proses 3
Nama Proses Perhitungan Dupak
Source (Sumber) Tim Penilai, Bag. Administrasi,
Input Data Nilai
Output Info Data Nilai
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Tim Penilai memasukan data nilai ke database} end
No. Proses 3.1
Nama Proses Cari Data Nilai
Source (Sumber) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Input Data Nilai yang akan di cari
Output Info Data Nilai yang dicari
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Tim Penilai mencari data Nilai yang ada dalam database} End
No. Proses 3.2
Nama Proses Hitung Data Nilai
Source (Sumber) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Input Data Nilai yang akan di hitung
Output Info Data Nilai yang di hitung
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{ Tim Penilai menghitung data Nilai yang ada dalam database} End
No. Proses 3.3
Source (Sumber) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Input Data Nilai yang akan di tambah
Output Info Data Nilai yang di tambah
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{ Tim Penilai menambah data Nilai ke dalam database} End
No. Proses 3.4
Nama Proses Edit Data Nilai
Source (Sumber) Tim Penilai, Bag. Administrasi
Input Data Nilai yang akan diedit
Output Info Data Nilai yang diedit
Destination (tujuan) - Tim Penilai, Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{ Tim Penilai mengedit data Nilai yang ada dalam database} End
No. Proses 4
Nama Proses Penetapan Dupak
Source (Sumber) Bag. Administrasi, Tim Akreditasi
Input Data Penetapan
Output Info Data penetapan
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
- Tim Akreditasi
Logika Proses Begin
{Tim akreditasi memasukan data penetapan ke database} end
No. Proses 4.1
Nama Proses Cari Data Penetapan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Penetapan yang akan di cari
Output Info Data Penetapan yang dicari
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencari data Penetapan yang ada dalam database}
End
No. Proses 4.2
Nama Proses Tambah Data Penetapan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Penetapan yang akan di tambah
Output Info Data Penetapan yang di tambah
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
No. Proses 4.3
Nama Proses Edit Data Penetapan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Penetapan yang akan diedit
Output Info Data Penetapan yang diedit
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mengedit data Penetapan yang ada dalam database}
End
No. Proses 4.5
Nama Proses Cetak Data Penetapan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input Data Penetapan yang akan dicetak
Output Info Data Penetapan yang dicetak
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
Logika Proses Begin
{Bag. Administrasi mencetak data Penetapan yang ada dalam database}
End
No. Proses 5
Nama Proses Laporan
Source (Sumber) Bag. Administrasi
Input - Data Nilai
- Data Penetapan
- Data Guru
- Data Tim Penilai
- Data Tim Akreditasi
Output - Laporan Data Nilai
- Laporan Data Penetapan
- Laporan Data Guru
- Laporan Data Tim Penilai
- Laporan Data Tim Akreditasi
Destination (tujuan) - Bag. Administrasi
- Kepala Dinas
Logika Proses Begin