• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

PUTRI PUSPA SARI

092407088

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

PUTRI PUSPA SARI

092407088

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN

TOBA SAMOSIR TAHUN 2011

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : PUTRI PUSPA SARI

NIM : 092407088

Program studi : DIPLOMA III STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2012

Diketahui oleh,

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing

(4)

PERNYATAAN

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2012

(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang tiada hentinya memberikan berkat, rahmat dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Djakaria Sebayang, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan waktu dan bimbingan selama penyelesaian Tugas Akhir ini. Juga Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU dan Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU beserta Seluruh Staff Pengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara khususnya Departemen Matematika.

(6)

DAFTARISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Pengesahan iii

Penghargaan iv

DaftarIsi v

DaftarTabel vi

DaftarGambar vii

BAB1Pendahuluan 1.1LatarBelakang 1

1.2IdentifikasiMasalah 2 1.3Ruang Lingkup Permasalahan 3

1.4Maksud dan Tujuan Penelitian 3 1.5Manfaat Penelitian 4

1.6Tinjauan Pustaka 4 1.7 Metode Penelitian 5 1.8Lokasi Penelitian 6 1.9SistematikaPenulisan 6

BAB2TinjauanTeoritis 2.1PengertianRegresi 8

2.2AnalisisregresiLinier 9

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana 11

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda 12

2.3 Uji Keberartian Regresi 13

2.4Pengujian Hipotesis 14

2.5KoefisienDeterminasi 16

2.6Uji Korelasi 16

2.6.1 Koefisien Korelasi 17

2.7Uji Koefisien Regresi Linier Berganda 19

BAB 3 Gambaran Umum

3.1 Pengertian Jalan 21

3.2Klasifikasi Kendaraan 22

3.3 Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Raya 23

3.4 Jenis dan bentuk Kecelakaan 24

3.5 Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas 25

3.6 Kewajiban yang Harus Ditaati oleh Pengemudi Kendaraan

(7)

BAB 4 Analisis Data

4.1 Data yang Diperoleh 28

4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda 30

4.3 Uji Keberartian Regresi 33

4.4 Koefisien Determinasi 37

4.5 Koefisien Korelasi 38

4.6UjiKoefisienRegresiLinierBerganda 40

BAB5 ImplementasiSistem

5.1PengertianImplementasiSistem 43

5.2Peranan KomputerdalamStatistika 44

5.3Pengolahan Data dengan SPSS 45

5.4Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi 49

5.6PengolahanDatadenganPersamaanKorelasi 50

BAB6 PENUTUP

6.1Kesimpulan 52

6.2Saran 54

DaftarPustaka 56

(8)

DAFTARTABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Jumlah Kecelakaan lalu lintas 29

Tabel 4.2 Perhitungan untuk mencari koefisien Regresi Linier 30

(9)

DAFTARGAMBAR

Halaman

Gambar5.1TampilanSaatMembukaSPSSpadaWindows 46

Gambar5.2Tampilan Jendela Variabel view 47

Gambar 5.3TampilanPengisianDataVariabel 48

Gambar5.4TampilanpadajendelaeditorRegression 49

Gambar5.5TampilanLinierRegression 50

Gambar5.6Tampilan padajendelaeditor Bivariate Correlations 51

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya aktivitas

pemenuhan kebutuhan yang tentunya meningkat pula kebutuhan akan alat transportasi, baik

yang pribadi maupun yang umum. Karena kondisi angkutan umum yang kurang memadai,

masyarakat mengatasinya dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Dalam waktu yang relatif singkat jumlah kendaraan bermotor terus bertambah sedangkan

prasarana jalan bagi kendaraan pembangunannya agak lamban. Karena jalan raya adalah salah

satu sarana transportasi darat, disamping sarana transportasi lainnya. Jalan raya juga

merupakan salah satu bagian terpenting dalam mendukung dan mempelancar laju

(11)

Demikian juga dengan pengaturan lalu lintas dan kurang disiplinnya pengemudi kendaraan

bermotor di jalan raya. Akhirnya timbul persoalan lalu lintas yang berhubungan dengan

keselamatan yaitu kecelakaan lalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah kendaraan

bermotor, panjang jalan, dan jumlah pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang dlakukan oleh

pengemudi kendaraan bermotor. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut merupakan

permasalahan yang harus diketahui oleh petugas lalu lintas dan pemerintah Toba Samosir

untuk dapat mengambil tindakan dan keputusan dalam rangka mengurangi tingkat kecelakaan

lalu lintas.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas. Maka penulis memilih

judul Tugas Akhir ini, “ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2011”.

1.2Identifikasi Masalah

Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Toba Samosir mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Hal ini tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut.

(12)

berpengaruh, dan menentukan seberapa besar faktor tersebut berpengaruh terhadap tingkat

kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Toba Samosir.

1.3Ruang Lingkup Permasalahan

Untuk mengarahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju maka perlu

dibuat pembatasan ruang lingkup permasalahan yaitu menganalisa faktor-faktor apa sajakah

yang mempengaruhi dan yang paling berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan lalu lintas di

Kabupaten Toba Samosir.

1.4Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan terutama

Statistika yang telah dipelajari selama perkuliahan.

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk menentukan persamaan linier berganda dari faktor penduga terjadinya

kecelakaan lalu lintas.

2. Untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi kecelakaan

lalu lintas.

3. Untuk mengetahui faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingginya tingkat

(13)

1.5Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah Toba Samosir dalam perencanaan

pembangunan jalan dimasa yang akan datang.

2. Sebagai informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecelakaan lalu

lintas di Kabupaten Toba Samosir.

3. Sedangkan bagi penulis penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang telah didapat

selama ini dalam perkuliahan.

1.6Tinjauan Pustaka

Ada beberapa definisi regresi yang dapat dijabarkan yaitu:

1. Analisis regresi merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan garis lurus dan

menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan. (Mason, 1996: 489)

2. Persamaan regresi adalah suatu formula matematis yang menunjukkan hubungan

keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan

variabel yang nilainya belum diketahui (Algifri, 2000: 2).

3. Analisi regresi adalah Hubungan yang didapat dan dinyatakan dalam bentuk

persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional anatar variabel-variabel .

(14)

1.7Metode penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Metode Penelitian Kepustakaan

Metode penelitian kepustakaan (Study Literature) yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi,

bahan-bahan yang bersifat teoritis, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan

dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini, penulis melakukannya dengan

menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang diperoleh oleh pihak

lain yang umumnya disajikan dalam bentuk table-tabel atau diagram. Data sekunder

diperoleh dari Badan Pusan Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara.

3. Metode Pengolahan Data

Data dianalisa menggunakan metode regresi linier berganda untuk melihat persamaan

regresi linier nya dan untuk mengetahui hubungan setiap variabel digunakan analisis

korelasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah:

1. Mengelompokkan data menjadi variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

2. Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)

sehingga didapat regresi Y atas , , . . . ,

3. Uji regresi Linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas X

secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y.

4. Uji korelasi untuk megetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel-variabel

(15)

5. Uji koefisien-koefisien regresi untuk menguji taraf nyata koefisien-koefisien

regresi yang didapat.

1.8Lokasi Penelitian

Penelitian ataupun pengumpulan data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

kecelakaan lalu lintas serta data mengenai tingkat kecelakaan lalu lintas itu sendiri

dilaksanakan di Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sumatera Utara Direktorat

Lalu Lintas Jl. Putri Hijau No. 14 Medan.

1.9 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang diuraikan penulis antara lain:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, ruang

lingkup permasalahan, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metode penelitian, lokasi penelitian dan sistematika penelitian.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang pengertian regresi linier berganda, uji

(16)

BAB 3 : GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan atau menceritakan tentang pendefinisian kecelakaan

lalu lintas.

BAB 4 : ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan proses analisis data pada regresi linier berganda,

analisis korelasi, dan koefisien linier berganda.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program yang akan

digunakan yaitu SPSS mulai dari input data hingga hasil outputnya yang

membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalam penulisan.

BAB 5 : KESIMPULAN

Bab ini terdiri atas kesimpulan dan hasil analisis yang telah dilakukan

serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya

(17)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Regresi

Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan, yang selanjutnya

dinamakan regresi, sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi badan manusia. Galton

melakukan suatu penelitian dimana penelitian tersebut membandingkan antara tinggi anak

laki-laki dan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukan bahwa tinggi badan anak laki-laki-laki-laki dari ayah

yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (Regressed) pendek cenderung lebih

tinggi dari ayahnya, jadi seolah-olah semua anak laki-laki yang tinggi dan anak laki-laki yang

pendek bergerak menuju kerata-rata tinggi dari seluruh anak laki-laki yang menurut istilah Galton

disebut dengan “Regression to mediocrity”. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya tinggi anak mengikuti tinggi orang tuanya.

Istilah “regresi” pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel

(tinggi badan anak) terhadap variabel yang lain (tinggi badan orang tua). Pada perkembangan

selanjutnya analisis regresi dapat digunakan sebagai alat untuk membuat perkiraan nilai suatu

(18)

Jadi prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah

bahwa antara suatu variabel tidak bebas (Dependent variable) dengan variabel-variabel bebas (Independent variable) lainnya memiliki sifat hubungan sebab akibat hubungan kasualitas, baik didasarkan pada penjelasan logis tertentu.

2.2 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang

menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier atau regresi garis

lurus digunakan untuk:

1. Menentukan hubungan fungsional antar variabel dependen dengan independen.

Hubungan fungsional ini dapat disebut sebagai persamaan garis regresi yang berbentuk

linier.

2. Meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan

variabel lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya.

Analisis regresi terdiri dari dua bentuk, yaitu:

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk

mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel dependen (terikat) dan variabel

(19)

yang memiliki hubungan antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel

independen.

Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih,

terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan baik, atau

untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel

dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika, adalah variabel-variabel

independen dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y,

dimana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. jika dibuat secara matematis

hubungan itu dapat dijabarkan sebagai berikut:

Dimana: Y= f ( , e)

Y adalah variabel dependen (tak bebas)

X adalah variabel Independen (bebas)

e adalah variabel residu (disturbace term)

Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang lazim

dilaksanakan yakni:

1. Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris.

2. Menguji seberapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi

independen.

3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.

(20)

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk memperkirakan hubungan antara dua variabel dimana

hanya terdapat satu variabel/peubah bebas X dan satu peubah tak bebas Y.

Dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah :

Y = a + bX

dimana: Y adalah variabel dependen (tak bebas)

X adalah variabel Independen (bebas)

a adalah penduga bagi intercept

b adalah penduga bagi koefisien regresi (β)

Penggunaan regresi linier sederhana didasarkan pada asumsi diantaranya sebagai berikut:

1. Model regresi harus linier dalam parameter.

2. Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (error). 3. Nilai disturbace term sebesar 0 atau dengan symbol sebagai berikut:

(E (U/X)) = 0.

4. Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan. 5. Tidak terjadi auto korelasi.

6. Model regresi dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi dalam model

yang digunakan dalam analisis empiris.

(21)

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk memperkirakan nilai variabel tak bebas Y, akan lebih baik apabila ikut memperhitungkan

variabel-variabel bebas lain yang ikut mempengaruhi nilai Y. dengan demikian dimiliki hubungan

antara satu variabel tidak bebas Y dengan beberapa variabel lain yang bebas

Untuk itulah digunakan regresi linear berganda. Dalam pembahasan mengenai regresi sederhana,

simbol yang digunakan untuk variabel bebasnya adalah X. dalam regresi berganda, persamaan

regresinya memiliki lebih dari satu variabel bebas maka perlu menambah tanda bilangan pada

setiap variabel tersebut, dalam hal ini .

Secara umum persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut:

(Untuk Populasi)

(Untuk Sampel)

Dimana: i = 1, 2, . . . , n

adalah pendugaan atas

Dalam penelitian ini, digunakan empat variabel yang terdiri dari satu variabel bebas

Y dan tiga variabel X yaitu . Maka persamaan regresi bergandanya

(22)

Persamaan diatas dapat diselesaikan dengan empat bentuk yaitu:

2.3 Uji Keberartian Regresi

Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu

diperiksa setidak-tidaknya mengenai kelinieran dan keberartiannya. Pemeriksaan ini ditempuh

melalui pengujian hipotesis. Uji keberartian dilakukan untuk meyakinkan diri apakah regresi yang

didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai

hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari.

Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat (JK) yaitu Jumlah Kuadrat untuk regresi

yang ditulis dan Jumlah Kuadrat untuk sisa (residu) yang ditulis dengan .

Jika maka secara umum

jumlah kudarat-kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dari:

Dengan derajat kebebasan dk = k

(23)

Dengan demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan:

Dimana statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang V1

= k dan penyebut V2 = n – k -1.

2.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu: tingkat signifikansi

atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence interval. Didasarkan tingkat

signifikansi pada umumnya orang menggunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01

sampai dengan 0,1. Yang dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas menggunakan

kesalahan tipe I, yaitu kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. Tingkat

kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah

tingkat dimana sebesar 95% nilai sampel akan mewakili nilai populasi dimana sampel berasal.

Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis yaitu: (Hipotesis Nol) dan Ha (hipotesis

alternative). bertujuan untuk memberikan usulan dugaan kemungkinan tidak adanya perbedaan

antara perkiraan penelitian dengan keadaan yang sesungguhnya yang diteliti. Ha bertujuan

memberikan usulan dugaan adanya perbedaan perkiraan dengan keadaan sesungguhnya yang

(24)

Pembentukan suatu hipotesis memerlukan teori-teori maupun hasil penelitian terlebih

dahulu sebagai pendukung pernyataan hipotesis yang diusulkan. Dalam membentuk hipotesis ada

beberapa hal yang dipertimbangkan:

1) Hipotesis nol dan hipotesis alternative yang diusulkan

2) Daerah penerimaan dan penolakan serta teknik arah pengujian (one tailed atau two tailed) 3) Penentuan nilai hitung statistik

4) Menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak hipotesis yang diusulkan

Dalam uji keberartian regresi, langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pengujian hipotesis

ini antara lain:

1) Ho : = = . . . = = 0

Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan

variabel tak bebas

Ha : Minimal satu parameter koefisien regresi Terdapat hubungan

fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas

2) Pilih taraf α yang diinginkan

3) Hitung statistik dengan menggunakan persamaan

4) Nilai menggunakan daftar table F dengan taraf signifikansi α

5) Kriteria pengujian : jika , maka Ho ditolak dan Ha diterima.

(25)

2.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang disimbolkan dengan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai dikatakan baik jika

berada diatas 0,5 karena nilai berkisar antara 0 dan 1. Pada umumnya model regresi linier

berganda dapat dikatakan layak dipakai untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen

dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam model.

Koefisien determinasi dapat dihitung dari:

=

Sehingga rumus umum koefisien determinasi yaitu

Harga diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan oleh masing-masing variabel

yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijelaskan penduga hanya

disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja.

2.6 Uji Korelasi

Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan

hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti disebabkan). Uji korelasi tidak membedakan

jenis variabel (tidak ada variabel dependen maupun independen). Keeratan hubungan ini

(26)

Kendall. Jika sampel data lebih dai 30 (sampel besar) dan kondisi data normal, sebaiknya

menggunakan korelasi Pearson (karena memenuhi asumsi parametrik). Jika jumlah sampel kurang

dari 30 (sampel kecil) dan kondisi data tidak normal maka sebaiknya menggunakan korelasi

Spearman atau Kendall (karena memenuhi asumsi non-parametrik).

2.6.1 Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan (keeratan)

suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi biasanya disimbolkan dengan r.

Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel tak bebas Y dengan tiga variabel

bebas , yaitu:

2. Koefisien korelasi antara Y dengan

(27)

4. Koefisien korelasi antara Y dengan

Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah

plus (+) atau minus (-) yang menunjukan arah korelasi. Makna sifat korelasi:

1. Tanda positif (+) pada koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang searah (korelasi

positif). Artinya jika suatu nilai variabel mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain

juga mengalami kenaikan dan demikian juga sebaliknya.

2. Tanda negatif (-) pada koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang berlawanan arah

(korelasi negatif). Artinya jika suatu nilai variabel mengalami kenaikan maka nilai variabel

yang lain juga mengalami penurunan dan demikian juga sebaliknya.

Untuk lebih memudahkan mengetahui bagaimana sebenarnya derajat keeratan antara

variabel-variabel tersebut, dapat dilihat pada rumus berikut :

-1,00 ≤ r ≤ -0,80 berarti korelasi kuat

-0,79 ≤ r ≤ -0,50 berarti korelasi sedang

-0,49 ≤ r ≤ 0,49 berarti korelasi lemah

0,50 ≤ r ≤ 0,79 berarti korelasi sedang

0,80 ≤ r ≤ 1,00 berarti korelasi kuat

Analisis ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan derajat hubungan antar dua variabel.

(28)

dengan tiga atau lebih variabel disebut sebagai korelasi berganda. Korelasi dapat bersifat linier

atau non linier.

2.7 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui bagaimana keberartian setiap variabel bebas dalam regresi, perlu diadakan

pengujian tersendiri mengenai koefisien-koefisien regresi. Misalkan populasi memiliki model

regresi linier berganda :

yang berdasarkan sebuah sampel acak berukuran n ditaksir oleh regresi berbentuk:

Akan dilakukan pengujian hipotesis dalam bentuk:

Ho :

Ha :

Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku taksiran jumlah

kuadrat-kuadrat ∑ dengan dan koefisien korelasi ganda antara masing-masing variabel

bebas X dengan variabel tak bebas Y dalam regresi yaitu

Dengan besaran-besaran ini dibentuk kekeliruan baku koefisien b, yakni :

(29)

Dimana:

Selanjutnya dihitung statistik:

Dengan kriteria pengujian: jika , maka tolak Ho dan jika , maka

terima Ho yang akan berdistribusi t dengan derajat kebebasan dk = (n-k-1) dan

(30)

BAB 3

GAMBARAN UMUM

3.1 Pengertian Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan

pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan

tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan

air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun

2006).

Jalan raya adalah jalur - jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh manusia

dengan bentuk, ukuran - ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk

menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat

ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat.

Untuk perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus ditetapkan

sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan yang optimal

kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya, sebab tujuan akhir dari perencanaan geometrik ini

(31)

memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada

pengguna jalan.

3.2 Klasifikasi Kendaraan

Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga, yakni

perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis kendaraan dapat dilihat

sebagai berikut:

1. Mobil penumpang (Passenger Car)

Jenis kendaraan pribadi dengan daya angkut lebih kecil dari 12 orang, termasuk

didalamnya jeep, sedan, dan lain-lain.

2. Mobil Bus (Bus)

Semua jenis kendaraan penumpang yang daya angkutnya lebih besar dari 12 orang

termasuk didalamnya Pick Up.

3. Mobil gerobak (Truck wagon)

Semua jenis truk yang mempunyai roda 4 keatas, termasuk mobil tangki.

4. Sepeda motor (Motor Cycle)

Semua jenis kendaraan bermotor beroda 2, seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Vespa, dan

(32)

3.3 Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Raya

Menurut buku Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan berserta Peraturan Pelaksanaannya PP Nomor 41, 42, 43, dan 44 Tahun 1993

(pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tentang Prasarana Lalu lintas),

kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak di sangka – sangka dan tidak

disengaja melibatkan kendaraan yang sedang bergerak dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya,

mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda.

Didalam buku tersebut, korban kecelakaan lalu lintas dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Korban Meninggal

Korban meninggal adalah korban yang sudah dipastikan meninggal sebagai akibat

Kecelakaan Lalu lintas dalam jangka waktu paling lama 3 hari setelah kecelakaan tersebut.

2. Korban Luka Berat

Korban luka berat adalah korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau

dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 hari sejak terjadinya kecelakaan.

3. Korban Luka Ringan

Korban luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam pengertian korban

meninggal dan korban luka berat.

3.4 Jenis dan Bentuk Kecelakaan

Kecelakaan Lalu Lintas dapat digolongkan atas 3 jenis menurut akibat dari kecelakaan tersebut

(33)

1. Kecelakaan dengan korban meninggal

2. Kecelakaan dengan korban luka-luka

3. Kecelakaan dengan kerugian dan kerusakan kendaraan.

PT Jasa Marga mengelompokkan jenis tabrakan yang melatarbelakangi terjadinya

kecelakaan lalu lintas menjadi :

1. Tabrakan depan – depan

Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana keduanya saling

beradu muka dari arah yang berlawanan, yaitu bagian depan kendaraan yang satu dengan

bagian depan kendaraan lainnya.

2. Tabrakan depan – samping

Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan

kendaran yang satu menabrak bagian samping kendaraan lainnya.

3. Tabrakan samping – samping

Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian samping

kendaraan yang satu menabrak bagian yang lain.

4. Tabrakan depan – belakang

Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan

kendaraan yang satu menabrak bagian belakang kendaraan di depannya dan kendaraan

tersebut berada pada arah yang sama.

5. Menabrak penyeberang jalan

Adalah jenis tabrakan antara kendaraan yang tengah melaju dan pejalan kaki yang sedang

menyeberang jalan.

(34)

Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju mengalami kecelakaan

sendiri atau tunggal.

7. Tabrakan beruntun

Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak mengakibatkan

terjadinya kecelakaan yang melibatkan lebih dari dua kendaraan secara beruntun.

8. Menabrak obyek tetap

Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak obyek tetap dijalan

3.5 Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas

Faktor - faktor penyebab kecelakaan terdiri dari : faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan,

dan faktor lingkungan.

1. Faktor Manusia

Pelanggaran atau tindakan yang berbahaya oleh pengemudi, seperti ugal-ugalan,

pengemudi dalam kondisi tidak sadar atau terpengaruh alkohol, karena pejalan kaki,

seperti menyeberang jalan tidak hati-hati.

2. Faktor kendaraan

Kendaraan yang digunakan untuk memenuhi standar kendaraan yang baik, seperti tanpa

rem yang baik, tanpa lampu penerangan, tanpa lampu tangan tanda berbahaya.

3. Faktor jalan

Jalan yang dilalui kendaraan kurang baik seperti kurangnya lebar badan jalan sehingga

(35)

4. Faktor lingkungan

Lingkungan juga dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan misalnya pada saat adanya

kabut, asap tebal, penyeberang, hewan, genangan air, material di jalan atau hujan lebat

menyebabkan daya pandang pengemudi sangat berkurang untuk dapat mengemudikan

kendaraannya secara aman.

3.6 Kewajiban yang harus ditaati oleh Pengemudi Kendaraan Bermotor

Kewajiban yang harus ditaati oleh Pengemudi Kendaraan Bermotor antara lain:

1. Pengemudi kendaraan bermotor yang terlibat peristiwa kecelakaan lalu lintas wajib :

a. Menghentikan kendaraannya,

b. Menolong orang yang menjadi korban kecelakaan,

c. Melaporkan kecelakaan tersebut pada Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia

terdekat.

2. Apabila pengemudi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada no. 1 oleh karena

keadaan memaksa tidak dapat melaksanakan kententuan sebagaimana dimaksudkan pada

no. 1 huruf a dan b, kepadanya tetap diwajibkan segera melaporkan diri kepada Pejabat

Polisi Negara Republik Indonesia terdekat.

3. Pengemudi kendaraan bermotor bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh

penumpang atau pemilik barang atau pihak ketiga, yang timbul karena kelalaian atau

(36)

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 1992 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(37)

BAB 4

ANALISIS DATA

4.1 Data yang diperoleh

Data merupakan alat untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu persoalan. Salah

satu kegunaan data adalah untuk memberikan informasi mengenai gambaran tentang suatu

keadaan permasalahan.

Untuk membahas dan memecahkan permasalahan tentang faktor-faktor yang

memepengaruhi kecelakaan lalu lintas, maka penulis mengumpulkan data yang berhubungan

dengan permasalahan tersebut. Data yang akan dianalisis dalam tugas akhir ini adalah data

sekunder yang dikumpulkan dari Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sumatera

Utara Direktorat Lalu Lintas mengenai jumlah kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Toba Samosir

(38)

Tabel 4.1 Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Faktor-Faktor kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011

No BULAN

FAKTOR-FAKTOR KECELAKAAN JUMLAH KECELAKAAN MENGANTUK TIDAK TERTIB KECEPATAN TINGGI

1 JANUARI

0

5

0

5

2 FEBRUARI

0

4

0

4

3 MARET

0

1

8

9

4 APRIL

0

1

4

5

5 MEI

0

1

6

7

6 JUNI

0

2

3

5

7 JULI

0

4

2

6

8 AGUSTUS

0

1

5

6

9 SEPTEMBER

1

0

7

8

10 OKTOBER

0

9

5

15

11 NOVEMBER

1

3

3

7

12 DESEMBER

0

9

3

12

JUMLAH

2

40

46

89

Sumber: Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sumatera Utara Direktorat Lalu Lintas

Untuk memperoleh model yang cocok dalam menduga tingkat kecelakaan lalu lintas

berdasarkan faktor-faktor penduga tersebut maka penulis menggunakan analisis regresi dengan 1

variabel terikat (dependent variable) dan tiga variabel bebas (independent variable).

Dimana:

: Jumlah kecelakaan lalu lintas

: Jumlah Kecelakaan lalu lintas karena Mengantuk

: Jumlah Kecelakaan lalu lintas karena Tidak Tertib

[image:38.595.70.511.132.395.2]
(39)

4.2Persamaan Regresi Linier Berganda

Sebelum membentuk persamaan regresi linier berganda maka terlebih dahulu kita harus

menghitung koefisien-koefisien regresinya. Koefisien-koefisien regresinya dapat kita cari

berdasarkan tabel 4.1.

[image:39.595.70.455.341.573.2]

Persamaan regresinya adalah:

Tabel 4.2 Nilai-nilai koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

No.

1

5

0

5

0

0

25

0

2

4

0

4

0

0

16

0

3

9

0

1

8

0

1

64

4

5

0

1

4

0

1

16

5

7

0

1

6

0

1

36

6

5

0

2

3

0

4

9

7

6

0

4

2

0

16

4

8

6

0

1

5

0

1

25

9

8

1

0

7

1

0

49

10

15

0

9

5

0

81

25

11

7

1

3

3

1

9

9

12

12

0

9

3

0

81

9

(40)

Sambungan tabel 4.2

No.

1

0

0

0

0

25

0

2

0

0

0

0

16

0

3

0

0

8

0

9

72

4

0

0

4

0

5

20

5

0

0

6

0

7

42

6

0

0

6

0

10

15

7

0

0

8

0

24

12

8

0

0

5

0

6

30

9

0

7

0

8

0

56

10

0

0

45

0

135

75

11

3

3

9

7

21

21

12

0

0

27

0

108

36

Jumlah

3

10

118

15

366

379

Dari tabel tersebut diperoleh harga-harga sebagai berikut:

n = 12 = 3

= 89 = 10

= 2 = 118

= 40 = 15

= 46 = 366

= 2 = 379

= 236

(41)

Rumus umum persamaan regresi linier berganda dengan tiga variabel bebas yaitu:

Dan diperoleh melalui persamaan-persamaan berikut:

n + +

+

+

+

Harga-harga yang telah diperoleh disubstitusikan kedalam bentuk persamaan tersebut

maka didapatkan:

86 = 12 + 2 + 40 + 46

31 = 2+ 2 + 3 + 10

371 = 40 + 3 + 236 + 118

252 = 46 + 10 + 118 + 246

Setelah persamaan diatas diselesaikan, maka diperolehlah nilai koefisien-koefisien linier

bergandanya antara lain:

= - 0.368

= 0.985

= 1.073

(42)

Dari koefisien-koefisien yang diperoleh dibentuklah model persamaan regresi linier berganda:

4.3 Uji Keberartian Regresi

Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu

diperiksa setidak-tidaknya mengenai kelinieran dan keberartiannya. Perumusan hipotesisnya

adalah:

Ho : = = . . . = = 0

Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas yaitu mengantuk, tidak

tertib, dan kecepatan tinggi dengan variabel tak bebas yaitu jumlah kecelakaan lalu lintas.

Ha : Minimal satu parameter koefisien regresi Terdapat hubungan fungsional yang

signifikan antara variabel bebas yaitu mengantuk, tidak tertib, dan kecepatan tinggi dengan

variabel tak bebas yaitu jumlah kecelakaan lalu lintas.

Kriteria pengujian : jika , maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya jika , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Untuk menguji model regresi yang terbentuk, diperlukan dua macam jumlah kuadrat (JK)

yaitu JK untuk regresi ( ) dan JK untuk sisa ( ) yang akan didapatkan setelah mengetahui

(43)
[image:43.595.71.477.218.492.2]

Nilai , , dan y diperoleh dari tabel 4.3 berikut:

Tabel 3.3 : Nilai-nilai yang diperlukan untuk uji keberartian regresi

No.

1

5

0

5

0

-0,42

1,67

-3,83

-2,2

2

4

0

4

0

-0,42

0,67

-3,83

-3,2

3

9

0

1

8

-0,42

-2,33

4,17

1,83

4

5

0

1

4

-0,42

-2,33

0,17

-2,2

5

7

0

1

6

-0,42

-2,33

2,17

-0,2

6

5

0

2

3

-0,42

-1,33

-0,83

-2,2

7

6

0

4

2

-0,42

0,67

-1,83

-1,2

8

6

0

1

5

-0,42

-2,33

1,17

-2,2

9

8

1

0

7

0,58

-3,33

3,17

0,83

10

15

0

9

5

-0,42

5,67

1,17

7,83

11

7

1

3

3

0,58

-0,33

-0,83

-1,2

12

12

0

9

3

-0,42

5,67

-0,83 3,83

(44)

Sambungan tabel 4.3:

No.

1

0,4028 -4,0278 9,2639 4,997 0,003 0 5,8403

2

0,5694 -2,2778 13,097 3,924 0,076 0,0058 11,674

3

-0,264 -3,6944 6,5972 9,137 -0,137 0,0188 2,5069

4

0,4028 5,63889 -0,4028 4,921 0,079 0,0062 5,8403

5

0,0694 0,97222 -0,9028 7,029 -0,029 0,0008 0,1736

6

0,4028 3,22222 2,0139 4,94 0,06 0,0036 5,8403

7

0,2361 -0,9444 2,5972 6,032 -0,032 0,001 2,0069

8

0,2361 3,30556 -1,6528 5,975 0,025 0,0006 2,0069

9

0,4861 -1,9444 1,8472 7,995 0,005 0 0,3403

10

-1,264 42,9722 8,8472 14,559 0,441 0,1945 57,507

11

-0,347 0,13889 0,3472 6,998 0,002 4E-06 0,1736

12

-0,764 25,9722 -3,8194 12,451 -0,451 0,2034 21,007

0,1667 69,3333 37,833 0,4348 114,92

Dari tabel tersebut diperoleh nilai-nilai berikut:

∑ = 0.1667

∑ = 69.3333

∑ = 37.833

∑ = 0.4348

Sehingga diperoleh dua macam jumlah kuadrat-kuadrat yakni dan sebagai

(45)

= (0.985)( 0,1667) + )( 69,3333)+ ( 37,833)

= 0,16417 + 74,3947+ 39,876

=

= ∑ = 0.4348

Jadi dapat dicari dengan:

=

=

=

= 702.404

Untuk , yaitu nilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan derajat

kebebasan pembilang = k dan penyebut = n – k – 1, dan α = 5% = 0.05 maka =

= 4.07.

Dengan demikian dapat lihat bahwa nilai (702.404) > (4.07), maka

ditolak dan diterima. Hal ini berarti persamaan linier berganda Y atas , bersifat nyata

yang berarti bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh faktor Mengantuk, tidak

tertib, kecepatan tinggi secara bersama-sama berpengaruh terhadap terjadinya tingkat kecelakaan

(46)

4.4 Koefisien Determinasi

Dari tabel 4.3 dapat dilihat harga ∑ = dan nilai = telah dihitung

sebelumnya, maka diperoleh nilai koefisien determinasi:

0.996

Untuk koefisien korelasi ganda maka:

R =

R =

R = 0.998

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi (R) yaitu sebesar 0.998 yang menunjukkan

bahwa korelasi antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y berhubungan secara positif

dengan tingkat yang tinggi. Adapun nilai koefisien determinasi diperoleh sebesar 0.996 yang

berarti sekitar 99.6% tingkat kecelakaan lalu lintas dipengaruhi oleh faktor mengantuk, tidak tertib

dan kecepatan tinggi. Sedangkan sisanya sebesar 0.4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.5 Koefisien Korelasi

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka dari tabel

(47)

1. Koefisien korelasi antara tingkat kecelakaan lalu lintas (Y) dengan Jumlah kecelakaan lalu

lintas yang disebabkan oleh faktor Mengantuk.

=

=

=

= 0,0172

2. Koefisien korelasi antara tingkat kecelakaan lalu lintas (Y) dengan Jumlah kecelakaan lalu

(48)

3. Koefisien korelasi antara tingkat kecelakaan lalu lintas (Y) dengan Jumlah kecelakaan lalu

lintas yang disebabkan oleh faktor Kecepatan Tinggi.

= 0.4228

Dari perhitungan koefisien korelasi baik antara variabel bebas terhadap variabel tak bebas

maupun antara sesama variabel bebas diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. = 0,0172, ; variabel X1 berkorelasi Lemah terhadap variabel Y

2. = ; variabel X2berkorelasi Sedang terhadap variabel Y

3. = 0.4228, ; variabel X3 berkorelasi Lemah terhadap variabel Y

4.6 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

(49)

Untuk mengetahui bagaimana keberartian setiap variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut,

maka perlu diadakan pengujian tersendiri mengenai koefisien-koefisien regresinya.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis pengujian

Ho :

Terdapat pengaruh yang signifikan antara koefisien X1, X2, dan X3 terhadap Y

Ha :

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara koefisien X1, X2, dan X3 terhadap Y

2. Taraf nyata (signifikansi) α = 0,05

3. Dengan kriteria pengujian: jika , maka tolak Ho dan jika

.

4. Ambil kesimpulan berdasarkan hasil pengujian.

Untuk melakukan pengujian diperlukan rumus:

=

dimana,

0.05435

(50)

=

=

=

= 0.026

=

= 0.021

Kemudian didapatkan nilai distribusi student

=

=

= 5.204

=

= 41.413

=

= 34.083

Untuk taraf nyata α = 0.05 dan derajat kebebasan dk = (n-k-1) = (12-3-1) = 8 dari tabel

(51)

(2.31) ; (41.413) > (2.31); (34.083) > (2.31), sehinggah ditolak untuk

koefisien regresi berganda dan . Ini berarti bahwa untuk prediksi tingkat kecelakaan

lalu lintas mengantuk, tidak tertib dan kecepatan tinggi memberikan pengaruh yang berarti

(52)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah tahapan hasil desain tertulis kedalam programming dengan menggunakan perangkat lunak (software) sebagai implementasi ataupun prosedur untuk menyelesaikan desain system, yang mana dalam hal ini implementasi sistem digunakan untuk

menganalisa data-data yang dianggap mempengaruhi tingkat kecelakaan lalu lintas diKabupaten

Toba Samosir Tahun 2011.

Adapun implementasi yang digunakan untuk menganalisa hubungan ataupun pengaruh

tingkat kecelakaan lalu lintas adalah SPSS. Diharapkan dengan menggunakan SPSS ini dapat

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam hal:

1. Pemahaman elemen dari lembar kerja SPSS

2. Menganalisa data dan lembar kerja

3. Kreasi dan modifikasi grafik

(53)

5.2 Peranan Komputer dalam Statistika

Komputer memegang peranan yang sangat penting dalam statistika. Komputer berkerja secara

efisien dalam pengolahan data memunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Jumlah Input yang besar

Jumlah input yang besar akan dapat diolah komputer dengan mudah semudah kita

mengolah data yang jumlahnya sedikit sehingga komputer akan dapat bekerja secara

efisien pada pengolahan data dengan menggunakan input yang besar.

2. Proyek yang repetitif

Perintah pengolahan yang berulang-ulang akan lebih efisien dengan menggunakan

komputer, karena disini pemerintah hanya dilakukan satu kali kemudian diulang-ulang (di

copy) untuk menjalankan perintah yang lain.

3. Diperlukan kecepatan tinggi

komputer dapat melakukan proses pengolahan jumlah data yang besar dalam waktu yang

singkat. Jumlah data yang besar dan sedikit akan sama cepatnya diolah oleh komputer,

yang membedakannya hanya pada proses pemasukkan data saja.

4. Diperlukan ketepatan yang tinggi

Komputer yang telah terprogram dengan benar akan melakukan proses pengolahan yang

tepat. Kesalahan informasi yang mungkin dihasilkan hanya terjadi pada proses

(54)

5. Pengolahan hal yang kompleks

Hubungan antar fenomena yang kompleks akan dapat dipecahkan dengan menggunakan

komputer dalam waktu yang tepat dan cepat.

SPPS sebagai software statistik, pertama kali dibuat tahun 1968 oleh tiga mahasiswa

Standford University, yang dioperasikan pada komputer mainframe. SPSS yang tadinya ditujukan

bagi pengolah data statistik untuk ilmu sosial (SPSS saat itu adalah singkatan dari Statistical Package for the social sciences), sekarang diperluas untuk melayani berbagai user, seperti untuk proses produksi dipabrik, riset ilmu-ilmu sains dan lainnya. Sehingga sekarang kepanjangan SPSS

adalah Statistical Product and services Solutions. Kelebihan program ini adalah kita dapat melakukan secara lebih cepat semua perhitungan statistik dari yang sederhana sampai yang rumit

sekalipun yang jika kita lakukan secara manual akan memakan waktu yang lebih lama.

5.3 Pengolahan Data dengan SPSS

1. Memulai SPSS pada Window yaitu sebagai berikut:

1. Pilih menu Start dari Windows

2. Selanjutnya pilih menu program

(55)
[image:55.595.72.495.130.400.2]

Tampilannya adalah sebagai berikut:

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 17.0

Maka SPSS siap untuk dipergunakan. Jika ingin membuka File, pilih nama file yang

disimpan dan Klik Open. Jika akan memulai mendesain variavel dan akan memasukkan data, pilih

Cancel.

2. Memasukkan data kedalam SPSS

SPSS Data Editor mempunyai 2 tipe lingkungan kerja yaitu: Data View dan Variabel View. Untuk

menyusun definisi variabel, posisi tampilan SPSS Data Editor pilih Variabel View. Lakukan

dengan mengklik tab Sheet variabel view yang berada di bagian kiri bawah atau langsung

(56)
[image:56.595.70.493.107.340.2]

Gambar 5.2 Tampilan Jendela Variabel View dalam SPSS

Pada tampilan jendela Variabel View terdapat kolom-kolom berikut:

Name : untuk memasukkan nama variabel yang akan diuji

Type : untuk mendefinisikan tipe variabel apakah bersifat numeric atau string

Width : untuk menuliskan panjang pendek variabel

Decimal : untuk menuliskan jumlah decimal dibelakang koma

Label : untuk menuliskan label variabel

Values : untuk menuliskan nilai kuantitatif dari variabel yang skala pengukurannya

ordinal atau nominal bukan Scale

Missing : untuk menuliskan ada tidaknya jawaban kosong

Columns : untuk menuliskan lebar kolom

Align : untuk menuliskan rata kanan, kiri, atau tengah penempatan teks atau

angka di Data View

Measure : untuk menentukan skala pengukuran variabel, misalnya nominal, ordinal,

(57)
[image:57.595.71.493.163.391.2]

3. Melakukan pemasukkan (entri) data dengan mengklik pada icon data view.

Gambar 5.3 Tampilan pemasukkan data pada icon data view

5.4Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Dari menu utama SPSS, klik menu Analyze, lalu pilih sub menu Regression dan klik Linear

(58)
[image:58.595.75.498.106.312.2]

Gambar 5. 4 Pilih Analyze, Regression, Linear

2. Setelah itu akan muncul kotak dialog Linear Regression, pada kotak dialog ini akan ditampilkan variabel-variabel yang akan diuji. Masukkan variabel tak bebas Y (jumlah

kecelakaan lalu lintas) pada kotak Dependent, dan variabel tak bebas X (Mengantuk, tidak

tertib, Kecepatan tinggi) pada kotak Independent seperti gambar berikut:

[image:58.595.91.448.467.688.2]
(59)

3. Klik kotak Statistics pada kotak dialog Linear Regression, kemudian aktifkan Estimate,

Model fit, Descriptive dan Casewise diagnostics, lalu klik Continue untuk melanjutkan.

4. Selanjutnya klik OK pada kotak dialog Linear Regression.

5.5Pengolahan Data dengan Persamaan Korelasi

Langkah-Langkahnya adalah Sebagai berikut:

1. Dari menu utama SPSS, klik menu Analyze, lalu pilih sub menu Correlate dan klik

[image:59.595.70.493.403.599.2]

Bivariate seperti gambar berikut:

Gambar 5.6 Pilih Analyze, Correlate, Bivariate

(60)

3. Pada kolom Correlation Coefficients aktifkan Pearson, pada kolom Test of Signifikance aktifkan Two-Tailed dan Flag Significant correlations, lalu klik OK seperti gambar

[image:60.595.89.442.197.373.2]

berikut:

(61)

BAB 6

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara

lain:

1. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh model persamaan linier

ganda yaitu:

2. Dengan taraf kepercayaan α=0,05; derajat kebebasan (degree of independent)

= 3 dan = n-k-1 = 12-3-1 = 8, diperoleh = 4.07 dan dari

perhitungan diperoleh = 702.404 maka (702.404) > (4.07), maka

ditolak dan diterima. Hal ini berarti persamaan linier berganda Y atas ,

bersifat nyata yang berarti bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh

faktor mengantuk, tidak tertib, kecepatan tinggi secara bersama-sama berpengaruh

(62)

3. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi (R) yaitu sebesar 0.998 yang menunjukkan

bahwa korelasi antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y berhubungan secara

positif dengan tingkat yang tinggi. Adapun nilai koefisien determinasi diperoleh

sebesar 0.996 yang berarti sekitar 99.6% tingkat kecelakaan lalu lintas dipengaruhi oleh

faktor mengantuk, tidak tertib dan kecepatan tinggi. Sedangkan sisanya sebesar 0.4%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4. Dari perhitungan koefisien korelasi baik antara variabel bebas terhadap variabel tak bebas

maupun antara sesama variabel bebas diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

= 0,0172, ; variabel X1 berkorelasi Lemah terhadap variabel Y

= ; variabel X2berkorelasi Sedang terhadap variabel Y

= 0.4228, ; variabel X3 berkorelasi Lemah terhadap variabel Y

Maka faktor yang berpengaruh terhadap tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas di

Kabupaten Toba Samosir adalah Faktor Tidak tertib.

5. Dari hasil perhitungan untuk taraf nyata α = 0.05 dan derajat kebebasan dk = (n-k-1) =

(12-3-1) = 8 dari tabel distribusi student t diperoleh = = 2.31. maka dapat

dilihat bahwa nilai (5.204) (2.31) ; (41.413) > (2.31); (34.083) >

(2.31), sehinggah ditolak untuk koefisien regresi berganda dan . Ini

berarti bahwa untuk prediksi tingkat kecelakaan lalu lintas mengantuk, tidak tertib dan

kecepatan tinggi memberikan pengaruh yang berarti terhadap tingkat kecelakaan lalu

(63)

6.2 Saran

1. Untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas sebaiknya kendaraan bermotor baik roda

empat maupun roda dua sebaiknya mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan berhati-hati saat

mengendarai kendaraan bermotor. Juga diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah

Kabupaten Toba Samosir seperti pihak Satlantas dan Dinas perhubungan demi mengurangi

(64)

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, 1992. Metoda Statistika Edisi Ke-6. Bandung: Tarsito

Ronald E Walpole. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Usman,H, Dkk. 1995. Pengantar Statistik. Cetakan Pertama . Jakarta: Bumi Aksara

Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir.2005.Dokumen Nomor Akad/05/2005.Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

(65)

Tabel Jumlah Kecelakaan Berdasarkan faktor-faktor kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Toba Samosir tahun 2011.

No BULAN

FAKTOR-FAKTOR KECELAKAAN JUMLAH KECELAKAAN MENGANTUK TIDAK TERTIB KECEPATAN TINGGI

1 JANUARI 0 5 0 5

2 FEBRUARI 0 4 0 4

3 MARET 0 1 8 9

4 APRIL 0 1 4 5

5 MEI 0 1 6 7

6 JUNI 0 2 3 5

7 JULI 0 4 2 6

8 AGUSTUS 0 1 5 6

9 SEPTEMBER 1 0 7 8

10 OKTOBER 0 9 5 15

11 NOVEMBER 1 3 3 7

12 DESEMBER 0 9 3 12

JUMLAH 2 40 46 89

Medan, 18 Juni 2012 A.n. KASUBDIT BI N GAKKUM KANIT I I SIE LAKA POLDASU

(66)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155

SURAT KETERANGAN

Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program

Diploma III Statistika :

Nama Mahasiswa : Putri Puspa Sari

Nomor Induk Mahasiswa : 092407088

Judul Tugas Akhir : Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan

Lalu Lintas Di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011.

Telah melaksanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal :

Juni 2012

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau

Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Juni 2012

Dosen Pembimbing,

(67)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Telp. (061) 8211050, Fax (061) 8214290 Medan 20155

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa : Putri Puspa Sari Nomor Induk Mahasiswa : 092407088

Judul Tugas Akhir : Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011 Dosen Pembimbing : Drs. Djakaria Sebayang, M.Si

Tanggal Mulai Bimbingan : Tanggal Selesai Bimbingan :

No. Tanggal Asistensi Bimbingan

Pembahasan Asistensi Pada Bab

Paraf Dosen

Pembimbing Keterangan 1 2 3 4 5 6 7

*Kartu ini harap dikembalikan ke Jurusan Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai

Diketahui oleh,

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing

(68)

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Kecelakaan  Berdasarkan Faktor-Faktor kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011
Tabel 4.2 Nilai-nilai koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda
Tabel 3.3 : Nilai-nilai yang diperlukan untuk uji keberartian regresi
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 17.0
+6

Referensi

Dokumen terkait

BAB V : BAB yang menguraikan tentang rencana program dan kegiatan prioritas daerah tahun 2014 berdasarkan agenda I s/d IV yang disusun dalam bentuk matriks, yaitu :

[r]

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah kekerasan yang dilakukan di dalam rumah tangga, korbannya tidak hanya dari kalangan perempuan atau isteri saja tapi bisa

Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti non Eksklusif (Non Exclusive Royalty- Free Right) atas karya

Buat project baru dengan StandartEXE untuk membuat User Interface sederhana dengan melibatkan komponen Label, Textbox dan CommandButton yang ada di Toolbox pada

Jumlah total BAL yang diuji menggunakan Kruskall Wallis yaitu nilai p= 0,620 menunjukkan bahwa perlakuan penambahan sari buah nanas tidak ada pengaruh nyata

Subbab selanjutnya adalah pembahasan data hasil penelitian yang meliputi keterlaksanaan proses pembelajaran, profil level konsepsi siswa pada materi dinamika gerak

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jenis pupuk organik kotoran kambing, kotoran sapi, dan limbah biogas pada dosis 10-30 ton/ha