• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Studi Penetapan dan Pengelolaan Dana Hibah dan Dana Bantuan Sosial Di Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Studi Penetapan dan Pengelolaan Dana Hibah dan Dana Bantuan Sosial Di Surakarta."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2012 (Permendagri 39/2012) Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 (Permendagri 32/2012) Tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari Pemerintah Daerah (Pemda) kepada pemerintah atau Pemda lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.

Sementara bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari Pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.

(2)

kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat. Sementara ketentuan alokasi dan pengelolaan dana belanja sosial harus berjalan tertib, efisien, ekonomis, transparan, efektif, dan bertanggungjawab. Secara substansional bantuan sosial ditujukan untuk rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial, penanggulangan kemiskinan, dan penanggulangan bencana.

Dalam prakteknya, penganggaran dan pelaksanaan hibah dan bantuan sosial masih dalam kondisi yang tidak jelas. Pertama, penganggaran hibah dan bansos yang seharusnya sudah pasti nama penerima dan besarannya, namun tidak sedikit penentuan peruntukan Hibah dan Bansos biasanya masih ditetapkan dalam Keputusan Kepala Daerah yang terpisah dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), belum menjadi bagian dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA). Kedua, sebagian dana hibah dan bantuan sosial dalam dokumen anggaran masih bersifat gelondongan, biasanya hanya sampai jenis belanja dan tidak sampai rincian dan objek (belum ditetapkan siapa penerimanya). Seiring waktu pelaksanaan APBD, baru akan ditentukan peruntukkan dan siapa penerimanya. Pemberian dana Hibah dan Bansos cenderung naik, terutama menjelang Pemilukada dan kemudian menurun setelah Pemilukada. Padahal, jumlah dana Hibah dari tahun ke tahun selalu meningkat.

(3)

telah mengalami perubahan. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah mengatur secara umum ketentuan pengelolaan keuangan daerah terkait hibah dan bantuan sosial. Menteri Dalam Negeri menetapkan Permendagri 32/2011. Kemudian tanggal 21 Mei 2012 Mendagri kembali menetapkan Permendagri 39/2012 tentang Perubahan Atas Permendagri 32/2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Perbedaan Permendagri 32/2011 dengan 39/2012 dapat dilihat pada lampiran 2) Permendagri 32/2011 mengatur:

a. Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan; pertanggungjawaban dan pelaporan; serta monitoring dan evaluasi Hibah dan Bansos harus diatur lebih lanjut dengan peraturan Kepala Daerah; dan

b. Peraturan Kepala Daerah yang mengatur mengenai pengelolaan pemberian Hibah dan Bansos sebelum berlakunya Permendagri 32/2011 harus menyesuaikan dengan Permendagri tersebut paling lambat tanggal 31 Desember 2011.

(4)

meningkat 1,27 triliun rupiah di tahun 2013, dan 1, 48 triliun rupiah di tahun 2014.

Ditahun 2015 penerimaan daerah sebesar 1,57 triliun rupiah dan belanja daerah sebesar 1,53 triliun rupiah yang dialokasikan untuk hibah sebesar 57,29 milyar atau sekitar 0,037 % dari belanja daerah, dan alokasi bantuan sosial sebesar 4,31 miliar atau sekitar 0,003 % dari belanja daerah. Mengatasi permasalahan pelaksanaan pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD, sesuai dengan Permendagri 39/2012 tentang Perubahan Atas Permendagri 32/2011, dan Perwali Surakarta 28/2014, perlu dilakukan penyesuaian tentang Cara Penganggaran, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Hibah, Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat satu karya ilmiah berbentuk skripsi dengan judul “STUDI PENETAPAN DAN PENGELOLAAN DANA HIBAH DAN DANA BANTUAN SOSIAL DI SURAKARTA”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, maka pokok permasalahan yang dapat dikemukakan adalah:

(5)

2. Bagaimanakah Proses Pencairan Dana Hibah dan Dana Bantuan Sosial?

3. Bagaimanakah Proses Pertanggungjawaban Dana Hibah dan Dana Bantuan Sosial?

4. Bagaimanakah Proses Monitoring dan Evaluasi Dana Hibah dan Dana Bantuan Sosial?

5. Bagaimanakah Hasil Audit oleh BPK dan kendala yang dialami Pemerintah Kota Surakarta mengenai Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial di Surakarta?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk Menjelaskan Proses Penganggaran Dana Hibah dan Dana Bantuan Sosial.

2. Untuk Menjelaskan Proses Pencairan Dana Hibah dan Dana Bantuan Sosial.

3. Untuk Menjelaskan Proses Pertanggungjawaban Dana Hibah dan Dana Bantuan Sosial.

(6)

5. Untuk Menjelaskan Hasil Audit oleh BPK dan kendala yang dialami Pemerintah Kota Surakarta mengenai Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial di Surakarta.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai proses penganggaran, pencairan, pertanggungjawaban monitoring dan evaluasi terhadap penetapan dan pengelolaan dana hibah dan dana bantuan sosial yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah Kota Surakarta.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai proses penganggaran, pencairan, pertanggungjawaban, monitoring dan evaluasi terhadap penetapan dan pengelolaan dana hibah dan dana bantuan sosial yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah, sehingga pemerintah terpacu untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial pada periode-periode berikutnya.

(7)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada masyarakat mengenai penetapan dan pengelolaan dana hibah dan dana bantuan sosial di Pemerintah Daerah Kota Surakarta.

c. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur dan menjadi acuan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan Akuntansi Sektor Publik.

d. Bagi Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Daftar isi memberi informasi nomor halaman serta urutan isi secara menyeluruh mengenai Buku laporan Proyek Akhir, mulai dari halaman judul hingga lampiran dan

Koordinasi sangat di butuhkan oleh para pegawai, sebab tanpa adanya koordinasi setiap pegawai tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan

Luaran utama yang dihasilkan adalah perhitungan dimensi pelat,balok,kolom serta pondasi.Berdasarkan hasil analisa dan perencanaan, diperoleh dimensi dan jumlah

Setiap model pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai, sama halnya dengan pembelajaran kooperatif. 60) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif memberikan

Tinggal di Sabang sebagai kelompok kecil bukan sesuatu hal yang gampang, tetapi kesadaran untuk menghadirkan nilai-nilai positif di tengah-tengah kelompok yang mayoritas

Terdapat penurunan derajat sumbatan hidung yang bemakna pada kelompok perlakuan, terdapat perbedaan yang bermakna antara selisih derajat sumbatan hidung sebelum dan sesudah

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Berdasarkan hasil analisis permasalahan mitra UMKM di atas, maka tujuan dari pro- gram pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pendampingan dalam upaya peningkatan