• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan)"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

ANALISIS STRATEGI BERSAING

DALAM MENINGKATKAN

POSISI PERUSAHAAN

(STUDI KASUS PADA PT. SUN DEWATA EXPRESS CAB. MEDAN)

DRAFT SKRIPSI

OLEH

HENNI RAHMAWANI 060521040

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Henni Rahmawani (2009), ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM MENINGKATKAN POSISI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cabang Medan), Bapak Drs. Bongsu Hutagalung M.Si selaku Dosen Pembimbing, Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fkultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Penguji I, dan Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Dosen Penguji II.

PT. Sun Dewata Express merupakan perusahaan jasa pengiriman yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun dan mempunyai lebih kurang 40 kantor cabang di seluruh Indonesia. Untuk saat ini, perusahaan hanya melayani pengiriman barang dalam bentuk paket atau dokumen ke seluruh daerah di Indonesia melalui jalur transportasi darat dan udara. Namun terkadang perusahaan juga melayani pengiriman barang dalam jumlah yang besar melalui transportasi laut, namun tidak rutin.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk lebih meningkatkan posisi perusahaan melalui penganalisisan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PT. Sun Dewata Express Cab. Medan. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, Matriks SWOT, dan Diagram SWOT. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa PT. Sun Dewata Express berada pada posisi sel ketiga dimana dalam kondisi ini perusahaan menghadapi peluang pasar yang mengesankan namun terkambat oleh sumber daya internal yang lemah. Strategi yang telah dihasilkan dari Matriks SWOT yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif adalah strategi intensif.

(3)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan karunia dan hiayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM MENINGKATKAN POSISI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cabang Medan)”. Tidak lupa pula penulis mengucapkan Shalawat beriring salam kepada kekasih Allah Nabi Muhammad SAW.

Penulis juga menghaturkan terima kasih dengan hati yang tulus kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Dpartemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dalam memberikan pengarahan dan masukan yang sangat berharga bagi penulis.

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun bagi penulis.

(4)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

7. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung M.Si selaku Dosen Wali yang memberi bimbingan kepada penulis selama perkuliahan.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan. 9. Bapak Pimpinan beserta seluruh karyaan PT. Sun Dewata Express yang telah

banyak memberikan informasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 10.Kedua orang tua tercinta serta adik-adik yang telah memberikan kasih sayang

dan dukungan yang tiada henti-hentinya kepada penulis. Semoga ananda dapat menjadi anak yang berbakti dan dibanggakan oleh keluarga.

11.Kedua sahabatku tercinta, yang telah memberikan support kepada penulis yang selalu menemani disaat suka dan duka. Semoga perahabatan kita bisa terus abadi.

12.Seluruh teman-teman stambuk 2006 Manajemen Ekstensi. Terima kasih atas dukungannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapakan guna menyempurnakan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Medan, Maret 2009 Penulis

(5)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 6

E. Posisi Bersaing Perusahaan... 27

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Perusahaan ... 32

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 34

C. Cabang-Cabang PT. Sun Dewata Express ... 36

D. Jasa Layanan ... 37

E. Daftar Tarif ... 38

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Lingkungan Eksternal ... 40

B. Analisis Lingkungan Internal... 54

C. Matriks SWOT ... 58

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65

(6)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA ... 68

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 6

Gambar 1.2 Matriks SWOT ... 10

Gambar 2.1 Matriks SWOT ... 29

Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT ... 32

(7)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Tarif Pengiriman Dalam Kota dan Kabupaten

(8)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinamika globalisasi dan era revolusi teknologi yang sedang melanda dunia saat ini sudah dapat dipastikan akan mempengaruhi peta dan pola persaingan dunia bisnis secara drastis. Berdasarkan asumsi tersebut maka para pelaku bisnis dituntut untuk dapat meramalkan dan menciptakan suatu strategi bersaing yang baik terhadap perusahaan.

Perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan yang dilakukan oleh perusahaan saingan. Ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan hidup bahkan memenangkan persaingan. Strategi yang efektif adalah strategi yang mendorong terciptanya suatu keselarasan yang sempurna antara organisasi dengan lingkungannya dan antara organisasi dengan pencapaian dari tujuan strategisnya. (Griffin, 2004 : 226),

Strategi bersaing bagi perusahaan adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing dengan menawarkan nilai pelanggan yang unggul. Tidak ada satu strategi yang baik untuk semua perusahaan. Setiap perusahaan harus menemukan apa yang paling masuk akal pada kedudukannya di industri bersangkutan dan sasaran, kesempatan dan sumber dayanya. Bahkan dalam satu perusahaan pun, strategi yang berbeda mungkin dibutuhkan untuk bisnis atau produk yang berbeda.

(9)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

adalah evaluasi atas kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi yang dilakukan secara hati-hati dan juga evaluasi terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan. Dalam analisis SWOT, strategi terbaik untuk mencapai misi suatu organisasi adalah dengan : (1) mengeksploitasi peluang dan kekuatan suatu organisasi, dan pada saat yang sama, (2) menetralisasikan ancamannya, dan (3) menghindari atau memperbaiki kelemahannya (Griffin, 2004 : 228).

Analisis SWOT akan menghasilkan empat kemungkinan strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk semakin meningkatkan posisinya. Tipe-tipe strategi tersebut antara lain : Strategi SO merupakan strategi yang dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari ancaman. Strategi WO merupakan strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Strategi WT merupakan strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman (Rangkuti, 1997 : 34).

(10)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

namun perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang dapat diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa). Pada kuadran ketiga, dalam kondisi ini perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di pihak lain, ia menghadapi berbagai kendala/kelemahan internal. Strategi yang dapat diterapkan perusahaan pada kondisi ini adalah dengan menerapkan strategi intensif. Sedangkan pada kuadran keempat, perusahaan menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan yaitu dihadapkan pada berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang bisa diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung strategi defensif (Rangkuti, 1997 : 27).

PT. Sun Dewata Express merupakan perusahaan jasa pengiriman yang mempunyai 43 kantor cabang yang tersebar diseluruh Indonesia. Perusahaan ini memiliki karyawan lebih kurang 500 orang dan melayani pengiriman dalam bentuk paket, dokumen, dan barang-barang dalam partai besar, dengan lama pengiriman 1-4 hari tergantung kota tujuan, menyediakan pengiriman melalui jalur darat, laut dan udara. PT. Sun Dewata Express dalam hal ini memposisikan peusahaannya sebagai perusahaan jasa pengiriman yang melayani pengiriman barang ke seluruh Indonesia.

(11)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

titik layanan yang memungkinkan untuk menjangkau berbagai tempat baik dalam negeri maupun luar negeri. TIKI memposisikan perusahaannya menjadi yang terbaik di bidang jasa pengiriman yang melayani dan mengutamakan kepentingan pelanggan dan masyarakat umum. (www.tikinet.co.id/

Perusahaan saingan lainnya yaitu PT. Tiki JNE merupakan perusahaan jasa pengiriman dengan lebih dari 1000 karyawan dan tidak kurang dari 500 gerai yang tersebar luas di Indonesia, melayani pengiriman cepat, penanganan kepabeanan serta distribusi di Indonesia. Perusahaan ini mempunyai situs yang efektif dan efisien yang memberikan kemudahan akses atas informasi seputar layanan JNE. Kehandalan JNE juga telah dibuktikan dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO 9001-2000 atas jasa layanan yang diberikan. Dalam hal ini JNE memposisikan dirinya sebagai perusahaan dengan standar Internasional dibidang jasa distribusi yang mampu melayani kebutuhan segenap lapisan masyarakat dan dapat diterima menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

20 Januari 2009)

Penulis ingin menganalisis strategi bersaing yang bagaimana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memaksimalkan kekuatan yang ada pada perusahaan dan memanfaatkan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman yang muncul dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan sejenisnya. Dengan demikian akan diketahui strategi bersaing seperti apa yang sesuai dengan perusahaan agar dapat lebih meningkatkan posisinya di masa yang akan datang.

(12)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

B. Perumusan Masalah

Penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

”Apakah strategi bersaing yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk lebih meningkatkan posis perusahaan.”

C. Kerangka Konseptual

Strategi bersaing merupakan suatu strategi untuk menciptakan posisi yang paling menguntungkan di dalam persaingan dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Agar dapat menentukan strategi bersaing yeng tepat bagi perusahaan, diperlukan analisis terhadap lingkungan atau situasi. Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu analisis situasi bertujuan untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Dengan analisis ini maka diharapkan dapat diperoleh keunggulan-keunggulan kompetitif yang bisa dimaksimalkan oleh perusahaan untuk meningkatkan posisinya di pasar saat ini.

(13)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Secara skematis kerangka konseptual penelitian sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual strategi bersaing untuk meningkatkan posisi perusahaan

Sumber : Freddy Rangkuti (1997 : 2), diolah oleh penulis

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Melalui pengidentifikasian dan penganalisisan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan, maka strategi bersaing yang dilaksanakan oleh PT. Sun Dewata Express Cabang Medan akan semakin efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat meningkatkan posisi perusahaan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk lebih meningkatkan posisi perusahaan melalui penganalisisan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan saran dan memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan.

Strategi Bersaing :

1. Analisis kekuatan dan kelemahan 2. Analisis peluang dan ancaman

(14)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

b. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan informasi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang akan datang.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang diterima di bangku kuliah kemudian memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang pemasaran khususnya yang berkaitan dengan strategi bersaing.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional Variabel

Penelitian ini dibatasi pada kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) untuk menciptakan strategi bersaing yang tepat bagi perusahaan yang dapat meningkatkan posisi perusahaan. 2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan penjelasan dari variabel-veriabel yang sudah diidentifikasi, maka diperlukan defenisi operasional dari masing-masing variabel tersebut antara lain :

(15)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Kekuatan adalah yang memberikan suatu keunggulan kompetitif dan kemampuan kepada perusahaan untuk mempertahankan posisinya dengan melakukan aktivitas pada tingkat yang sama.

b. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah berupa sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapabilitas untuk melakukannya, sementara pesaing memiliki kapabilitas tersebut.

c. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah suatu kecenderungan lingkungan yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

d. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan perusahaan.

e. Posisi perusahaan

Posisi adalah suatu keadaan perusahaan relatif dibandingkan dengan pesaing. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Sun Dewata Express Cabang Medan, Jl. Ahmad Yani VII No.21 Medan. Penelitian ini direncanakan dari bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Maret 2009.

4. Jenis Data

(16)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari karyawan perusahaan yang berkompeten memberikan keterangan.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, internet, dan skripsi yang berhubungan dengan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, internet, dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian.

b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan yaitu karyawan perusahaan.

6. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif

Metode Analisis Deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan secara umum.

b. Matriks SWOT

(17)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat ditetapkan strategi bersaing yang tepat.

Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategis : Kekuatan

(Strengths-S)

Kelemahan

(Weaknesses-W)

Peluang

(Opportunities-O)

Strategi SO Strategi WO

Ancaman

(Threats-T)

Strategi ST Strategi WT

Gambar 1.2 Matriks SWOT

Sumber : Fred R. David (2006 : 287) a. Strategi SO

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

b. Strategi WO

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

c. Strategi ST

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal.

(18)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

(19)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hipotesis yaitu peranan Analisis SWOT sangat signifikan bagi perusahaan untuk mengambil keputusan strategi pemasaran yang berdampak pada penjualan yang semakin meningkat.

B. Konsep dan Pengertian Jasa

Perbedaan antara barang dan jasa seringkali sukar dilakukan. Hal ini dikarenakan pembelian suatu barang seringkali disertai dengan jasa-jasa tertentu (misalnya instalasi, pemberian garansi, pelatihan, dan bimbingan operasional, perawatan, dan reparasi) dan sebaliknya pembelian suatu jasa seringkali juga melibatkan barang-barang yang melengkapinya (misalnya makanan di restoran, telepon dalam jasa telekomunikasi). Menurut Kotler, jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.

I. Klasifikasi Jasa

Banyak pakar yang melakukan klasifikasi jasa, dimana masing-masing ahli menggunakan dasar pembedaan yang disesuaikan dengan sudut pandangannya masung-masing. Klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria (Yazid, 2005 : 26), yaitu :

(20)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Jasa dapat dibedakan menjadi jasa kepada konsumen akhir (misalnya taksi, asuransi jiwa, dan pendidikan) dan jasa kepada konsumen organisasional (misalnya jasa akuntansi dan perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa konsultasi hukum). Sebenarnya ada kesamaan antara dua segmen pasar tersebut dalam pembelian jasa. Baik konsumen akhir maupun konsumen organisasional sama-sama melalui proses pengambilan keputusan, meskipun faktor-faktor yang mempengaruhi pembeliannya berbeda. Perbedaan utama antara kedua segmen tersebut adalah alasan dalam memilih jasa, kualitas jasa yang dibutuhkan, dan kompleksitas pengerjaan jasa tersebut.

1.2.Tingkat keberwujudan (tangibility)

Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik dengan konsumen. Berdasarkan kriteria tersebut, jasa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Rented goods service

Konsumen menyewa dan menggunakan produk-produk tertentu berdasarkan tarif tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Konsumen hanya dapat menggunakan produk tersebut, karena kepemilikannya tetap berada pada pihak perusahaan yang menyewakannya. Contohnya penyewaan mobil, kaset video, vila dan apartemen, dan lain-lain.

b. Owned goods service

(21)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

konsumen. Contohnya jasa reparasi, pencucian mobil, perawatan rumput dan taman, pencucian pakaian, dan lain-lain.

c. Non-goods service

Karakteristik pada jenis ini adalah jasa personal bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) ditawarkan kepada para pelanggan. Contohnya supir, baby sitter, dosen, pemandu wisata, dan lain-lain.

1.3.Keterampilan penyedia jasa

Jasa terdiri atas jasa profesional (misalnya konsultan manajemen, konsultan pajak, konsultan hukum, perawat, dokter, dan lain-lain) dan jasa non-profesioanal (misalnya supir taksi dan penjaga malam). Pada jasa yang memerlukan keterampilan tinggi dalam proses operasinya, pelanggan cenderung sangat selektif dalam memilih penyedia jasa. Hal inilah yang menyebabkan para profesional dapat “mengikat” para pelanggannya. Sebaliknya jika tidak memerlukan keterampilan tinggi, seringkali kualitas pelanggan rendah karena penawarannya sangat banyak.

1.4.Tujuan organisasi jasa

Jasa dapat dibagi menjadi jasa komersial atau jasa profit (misalnya penerbangan, dokter umum, bank, dan lain-lain) dan jasa non-profit (misalnya sekolah, yayasan dana bantuan, panti asuhan, perpustakaan, museum, dan lain-lain)

(22)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

a. Perumahan atau penginapan, mencakup penyewaan apartemen, villa, hotel, dan rumah, dan lain-lain.

b. Operasi rumah tangga, meliputi utilitas, perbaikan rumah, reparasi peralatan rumah tangga, pertamanan, dan lain-lain.

c. Rekreasi dan hiburan, meliputi penyewaan dan reparasi peralatan yang digunakan untuk aktivitas-aktivitas rekreasi dan hiburan, dan lain-lain. d. Personal care, mencakup laundry, dry cleaning, dan perawatan

kecantikan.

e. Perawatan kesehatan, meliputi segala macam jasa medis dan kesehatan. f. Pendidikan swasta.

g. Bisnis dan jasa profesional lainnya, meliputi biro hukum, konsultasi pajak, konsultasi manajemen dan akuntansi, serta jasa komputerisasi.

h. Asuransi, perbankan, dan jasa finansial lainnya, seperti asuransi perorangan dan bisnis, jasa kredit dan pinjaman, konseling investasi, dan pelayanan pajak.

i. Transportasi, meliputi jasa angkutan dan penumpang, baik melalui darat, laut, dan udara, serta reparasi dan penyewaan kendaraan.

j. Komunikasi, terdiri atas telepon, komputer, jasa komunikasi bisnis yang terspesialisasi, dan lain-lain.

(23)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

nirlaba dibutuhkan untuk melayani segmen pasar yang secara ekonomis tidak layak (feasible).

1.5.Regulasi

Jasa dapat dibagi menjadi regulated service (misalnya pialang, angkutan umum, dan perbankan) dan nonregulated service (seperti makelar, katering, dan pengecatan rumah).

1.6.Tingkat intensitas karyawan

Jasa dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu equipment-based service (seperti cuci mobil otomatis, ATM, dan lain-lain), dan people-based service (seperti pelatih sepak bola, satpam, jasa akuntansi, konsultasi hukum). People-based service masih dapat dikelompokkan menjadi kategori tidak terampil,

terampil, dan pekerja profesioanl.

1.7.Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan

Secara umum jasa dapat dibagi menjadi high-contact service (misalnya universitas, bank, dokter, dan pegadaian), dan low-contact service (misalnya bioskop). Pada jasa yang tingkat kontak dengan pelanggannya tinggi, keterampilan interpersonal karyawan harus diperhatikan oleh perusahaan jasa, karena kemampuan membina hubungan sangat dibutuhkan dalam berurusan dengan orang banyak. Sebaliknya pada jasa yang tingkat kontaknya dengan pelanggan rendah, justru keahlian teknis karyawan yang paling penting.

II. Karakteristik Jasa

(24)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

pengembangan strategi yang tepat. Adapun keempat karakteristik tersebut meliputi :

2.1.Tidak berwujud

Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian, yaitu :

a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami. Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum ia menikmatinya sendiri. Bila pelanggan membeli jasa, ia hanya menggunakan, memanfaatkan, atau meyewa jasa tersebut. Pelanggan tersebut tidak lantas memiliki jasa yang dibelinya. Oleh karena itu untuk mengurangi ketidakpastian, para pelanggan akan memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa tersebut. Mereka akan menyimpulkan kualitas jasa dari tempat, orang, peralatan, bahan-bahan komunikasi, simbol dan harga yang mereka amati.

2.2.Tidak terpisahkan

(25)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

2.3.Variabilitas

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Pada industri jasa yang bersifat people-based, konsumen manusia yang terlibat jauh lebih banyak daripada

jasa yang bersifat equipment-based. Implikasinya adalah bahwa hasil dari operasi jasa yang bersifat people-based cenderung kurang terstandarisasi dan seragam dibandingkan hasil dari jasa yang bersifat equipment-based. Para pembeli jasa sangat peduli terhadap variabilitas yang tinggi ini dan seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih penyedia jasa.

2.4.Tidak tahan lama

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, akan berlalu/hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan. Dengan demikian, bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja.

Permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman, misalnya permintaan akan jasa transportasi antar kota akan melonjak menjelang Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, permintaan akan jasa-jasa rekreasi dan hiburan meningkat selama musim liburan, dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan jasa harus mengevaluasi kapasitasnya (subsitusi dan persediaan jasa) guna menyeimbangkan permintaan dan penawaran.

(26)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan keuntungan akan laba perusahaan. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan.

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. Untuk jelasnya, perkembangan tersebut adalah sebagai berikut :

Porter mendefinisikan strategi sebagai berikut : :

“Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing”. Hamel dan Prahalad mendefinisikan strategi sebagai berikut :

“Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari ‘apa yang dapat terjadi’ bukan dimulai dari ‘apa yang terjadi’.

Harold Koontz dalam bukunya “Manajemen” memberikan suatu gambaran dari strategi sebagai berikut :

(27)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

merupakan kerangka yang berguna untuk membimbing pemikiran dan tindakan perusahaan”.

Anthor dalam bukunya “Planning and Control System” yang disadur oleh Koontz memberikan defenisi strategi sebagai berikut :

“Strategi sebagai hasil dari proses penetapan tujuan organisasi, penetapan mengenai perubahan dalam tujuan itu, penetapan kebijaksanaan yang akan menguasai perolehan, penggunaan, dan penyediaan sumber daya”.

Strategi yang berhasil biasanya memiliki empat unsur utama (Grant, 1999 : 26) yaitu :

a. Strategi tersebut harus ditujukan untuk mencapai tujuan yang jelas dan dalam jangka waktu yang panjang.

b. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap lingkungan eksternal.

c. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam mengenai kemampuan internal organisasi maupun individu.

d. Strategi dilaksanakan dengan resolusi, koordinasi, serta pemanfaatan yang efektif terhadap kemampuan dan komitmen dari semua anggota organisasi.

(28)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

terciptanya keselarasan yang sempurna antara organisasi dengan lingkungannya dan dengan pencapaian tujuan strategisnya.

D. Analisis SWOT

Penyusunan strategi meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan dan pengembangan rencana strategis tertentu. Penyusunan strategi dapat meliputi pemeriksaan lingkungan eksternal dan lingkungan internal yang mengintegrasikan hasil ke dalam tujuan dan strategi. Penyusunan strategi sering diawali dengan analisis faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi situasi kompetitif perusahaan.

Lingkungan organisasi dapat dikategorikan ke dalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan.

1. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal organisasi mencakup faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas, yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain : faktor ekonomi; faktor sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; faktor politik, pemerintah, dan hukum; faktor teknologi; serta faktor kompetitif (David, 2006 : 104).

a. Faktor Ekonomi

(29)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

perekonomian dimana suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indikator dari kesehatan perekonomian suatu negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, difisit, atau surplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi dan bisnis, serta produk domestik bruto. Dalam era globalisasi ini, para analis juga harus menilai, memonitor dan meramalkan keadaan perekonomian negara-negara lain.

b. Faktor Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan dimana perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondisi kultural, ekologus, pendidikan, dan kondisi etnis. Seandainya faktor sosial berubah maka permintaan untuk berbagai produk dan aktivitas juga ikut mengalami perubahan.

c. Faktor Politik, Pemerintah, dan Hukum

(30)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

melindungi perusahaan. Tindakan tersebut diantaranya adalah hak paten, subsidi pemerintah, dan lain sebagainya.

d. Faktor Teknologi

Faktor teknologi sebagaimana faktor-faktor lain dalam lingkungan umum merefleksikan kesempatan dan ancaman bagi perusahaan. Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran, dan posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, perkembangan produk, serta membuat barang dan jasa menjadi cepat usang. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga teknisi serta mampu merubah nilai-nilai dan harapan stakeholders.

e. Faktor Kompetitif

Faktor kompetitif menyangkut tentang bagimana mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing. Identifikasi pesaing tidak selalu mudah karena banyak perusahaan yang memiliki divisi yang berkompetisi dalam industri yang berbeda. Kebanyakan perusahaan biasanya tidak memberikan informasi untuk alasan kompetitif. Tetapi banyak bisnis menggunakan Internet untuk mendapatkan sebagian besar informasi mengenai pesaingnya karena alasan lebih cepat, menyeluruh, dan akurat.

2. Lingkungan Internal

(31)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi yang nantinya dapat digunakan untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis lingkungan internal akan mencakup analisis mengenai sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.

a. Sumber Daya (Resources)

Sumber daya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk suatu proses produksi. Secara sederhana sumber daya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tangible, intangible, dan human resources.

Tangible resources merupakan sumber daya yang nilainya terlihat dalam data

akuntansi dan mudah sekali diidentifikasi dan dievaluasi. Contohnya adalah sumber daya keuangan, sumber daya fisik dan organisasi. Sedangkan intangible resources merupakan sumber daya yang tidak terlihat dalam neraca

keuangan perusahaan misalnya, teknologi, inovasi, dan reputasi. Sedangkan yang termasuk dalam sumber daya menusia antara lain keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan dalam mengambil keputusan. Kemampuan dan keterampilan seseorang dapat diukur melalui prestasi kerja, pengalaman, dan kualifikasi.

b. Kapabilitas (Capability)

(32)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia, produksi, serta organisasi secara umum.

c. Kompetensi Inti (Core Competence)

Kompetensi inti merupakan sekumpulan keterampilan dan teknologi yang memungkinkan suatu perusahaan menyediakan manfaat tertentu kepada pelanggan. Kompetensi inilah yang membuat perusahaan memiliki daya saing yang terus berkelanjutan. Kompetensi ini bisa bersumber dari kapabilitas dan sumber daya perusahaan.

Alat analisis yang biasa digunakan adalah penggunaan Analisis SWOT (Strenghth-Weakness-Opportunities-Threats) atau Analisis Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman. Analisis ini dapat membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi (David, 2006 : 285) yaitu :

1. Strategi SO (kekuatan-peluang-strengths-opportunities)

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Semua manajer akan lebih suka bila organisasi mereka berada pada posisi dimana kekuatan internal dapat memanfaatkan tren dan kejadian eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.

(33)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat peluang eksternal kunci tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang tersebut.

3. Strategi ST (kekuatan-ancaman-strengths-threats)

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman di lingkunngan eksternalnya secara langsung.

4. Strategi WT (kelemahan-ancaman-weaknesses-threats)

Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu harus berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih likuidasi.

Langkah-langkah dalam membuat matriks SWOT antara lain : 1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.

2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan. 3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan. 4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.

(34)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi ST dalam sel yang ditentukan.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan.

KEKUATAN (STRENGTHS-S)

1.

2. Tuliskan kekuatan 3.

2. Tuliskan kelemahan 3.

2. Tuliskan peluang 3.

4. 5.

STRATEGI SO

1.

2. Atasi kelemahan dengan 3. memanfaatkan peluang 4.

5.

STRATEGI WO

1.

2. Gunakan kekuatan 3. untuk memanfaatkan 4. peluang

5.

ANCAMAN (THREATS-T)

(35)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

1.

2. Tuliskan ancaman 3.

4. 5.

1.

2. Gunakan kekuatan untuk 3. menghindari ancaman 4.

5.

1.

2. Minimalkan kelemahan 3. dan hindari ancaman 4.

5.

Gambar 2.1 Matriks SWOT

Sumber : Fred R. David (2006 : 287)

E. Posisi Bersaing Perusahaan

Tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha adalah menemukan posisi dalam suatu industri dimana perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan (daya) persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi bersaingnya.

Ada keterkaitan antara posisi bersaing dan strategi bisnis, dimana setiap perusahaan menempati posisi bersaing yang berbeda-beda. Perusahaan besar mampu menerapkan strategi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Suatu perusahaan dapat memposisikan dirinya sebagai perusahaan yang menyediakan nialai yang tinggi ke pasar sasaran tertentu, perusahaan tersebut berarti harus memiliki keunggulan bersaing.

(36)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

a. Integrasi ke depan, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer.

b. Integrasi ke belakang, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan.

c. Integrasi Horizontal, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing.

2. Strategi Intensif

a. Penetrasi pasar, yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

b. Pengembangan pasar, yaitu memperkenalkan produk/jasa saat ini ke area geografis yang baru.

c. Pengembangan produk, yaitu meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru.

3. Strategi Diversifikasi

a. Diversifikasi konsentrik, yaitu menambahkan produk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa lama.

b. Diversifikasi konglomerat, yaitu menambahkan produk/jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk/jasa lama.

c. Diversifikasi horizontal, menambahkan produk/jasa baru yang tidak berkaitan dengan pelanggan saat ini.

(37)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

a. Retenchment, yaitu mengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba.

b. Divestasi, yaitu menjual satu divisi atau bagian perusahaan.

c. Likuidasi, yaitu menjual seluruh aset perusahaan, sepotong-potong, untuk nilai riilnya.

Diagram analisis SWOT akan memberikan gambaran dimana posisi perusahaan berada saat ini, dengan melihat posisinya dalam kuadran diagram SWOT, antara lain (Robinson, 2008 : 205):

a. Sel pertama adalah situasi yang paling menguntungkan dimana perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan memiliki beberapa kekuatan yang dapat mendukungnya dalam memanfaatkan peluang-pekuang tersebut. Situasi ini memungkinkan diambilnya strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk mengeksploitasi keuntungan tersebut.

b. Sel kedua, suatu kondisi dimana perusahaan telah mengidentifikasi beberapa kekuatan inti untuk mengahadapi situasi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam situasi ini harus dicari strategi untuk menggunakan sumber daya dan kompetensi yang kuat tersebut untuk membangun peluang jangka panjang pada pasar produk yang lebih menjanjikan.

(38)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Fokus dari strategi untuk perusahaan semacam itu adalah menghilangkan kelemahan internal sehingga dapat lebih efektif mengejar peluang pasar.

d. Sel keempat, dimana ini merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan, dimana perusahaan menghadapi ancaman besar dari lingkungan karena posisi sumber daya yang lemah. Situasi ini membutuhkan strategi yang dapat mengurangi atau mengarahkan kembali keterlibatan dalam produk atau pasar yang telah ditelaah melaui analisis SWOT.

Perusahaan harus memilih salah satu strategi untuk meningkatkan posisinya di pasar saat ini melalui :

a. Berapa banyak perbedaan yang ditonjolkan

Sebagian pemasar berpendapat bahwa perusahaan harus secara agresif mempromosikan satu manfaat ke pasar sasarannya.

b. Perbedaan apa yang dipromosikan Sel 3

Mendukung strategi yamg berorientasi

Beragam peluang lingkungan

Ancaman-ancaman utama lingkungan Kelemahan internal

yang penting

Kekuatan internal yang besar

(39)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Setiap perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan biaya bagi perusahaan dan juga manfaat bagi konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus dengan cermat memilih cara-cara yang dapat membedakannya dari pesaing. Suatu perbedaan dapat dibangun sejauh dapat memenuhi kriteria berikut :

1. Penting. Perbedaan memberikan nilai manfaat yang tinggi bagi pembeli sasaran.

2. Berbeda. Pesaing tidak menyediakan perbedaan tersebut, atau perusahaan dapat menawarkannya dengan cara yang lebih berbeda.

3. Superior. Perbedaannya jauh melebihi sehingga konsumen tidak mungkin mendapatkan manfaat yang sama.

4. Dapat dikomunikasikan. Perbedaannya dapat dikomunikasikan dan dilihat oleh pembeli.

5. Pelopor. Pesaing sulit meniru keunggulan yang dimiliki tersebut.

6. Harga terjangkau. Pembeli mampu membayar biaya keunggulan yang ditambahkan dalam produk.

7. Menguntungkan. Perusahaan dapat memperoleh laba dari pemberian keunggulan tersebut.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan

(40)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Bapak R. Soeroko Wongsowijoyo, SH. Pada saat itu PT. SDE dipimpin langsung oleh Bapak Soesilo. PT. SDE kemudian mulai beroperasi dengan beberapa personel yang masih terbatas jumlahnya dan modal kerja yang terbatas pula. PT. SDE pada saat itu hanya melayani pengiriman paket atau dokumen antar daerah-daerah di sekitar Jakarta saja. Namun, seiring dengan banyaknya permintaan akan pengiriman barang sampai ke luar daerah Jakarta, maka Bapak Soesilo mulai meluaskan jangkauan usahanya sampai ke luar daerah Jakarta.

Kantor cabang PT. SDE di beberapa daerah di Indonesia dibuka pada kurun waktu yang tidak begitu lama. Tepatnya pada tanggal 30 November 1992 dibukalah kantor cabang untuk daerah Medan. Bapak Sosilo sebagai pimpinan pusat menunjuk Bapak A. Rahman untuk menjalankan kantor cabang Medan. Adapun izin yang diberikan untuk PT. SDE Cabang Medan antara lain :

1. Surat Izin Usaha Jasa Titipan Pusat : 088/SIPJT/Dirjen/ 1998 2. Surat Izin Usaha Perusahaan : 945/8010/K/0705/DW/1986 3. Tanda Daftar Perusahaan : 1470/92/3/32127

4. Surat Keterangan Izin Tempat Usaha : 5216/6-7195/1994 5. Izin Merek : 510.12/34215

(41)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

pengiriman menggunakan jasa angkutan darat, namun untuk pengiriman di luar Sumatera Utara biasanya menggunakan jasa angkutan udara dan laut.

PT. SDE lebih memfokuskan proses pengiriman barang melalui jalur udara karena lebih cepat dan aman. Dalam menggunakan jasa angkutan udara, PT.SDE menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan penerbangan di Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, pengiriman barang akan lebih mudah, cepat, serta terjamin keamanannya. Sedangkan untuk pengiriman melalui jalur darat, perusahaan menggunakan kendaraan milik perusahaan sendiri atau menjalin kerja sama dengan agen-agen mereka di luar kota Medan.

B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Pimpinan Pusat

Pimpinan Cabang

(42)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : PT. SDE Cabang Medan

Struktur organisasi perusahaan menjelaskan posisi serta tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personel yang ada di dalam perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab untuk tiap-tiap personel adalah sebagai berikut: 1. Pimpinan Pusat

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Menentukan arah, tujuan serta kebijaksanaan perusahaan.

b. Mengkoordinasi seluruh aktivitas pengiriman yang dilakukan di kantor-kantor cabang.

c. Mengkoordinasi seluruh anggaran dari kantor-kantor cabang.

2. Pimpinan Cabang

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan dan menerapkan arah, tujuan, serta kebijaksanaan yang telah dirumuskan oleh pimpinan pusat.

b. Mengkoordinasi seluruh aktivitas pengiriman untuk kantor cabangnya.

c. Mempertanggungjawabkan laporan aktivitas pengiriman tiap bulannya kepada pimpinan pusat.

Staf Administrasi

Kurir/ Supir Staf

(43)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

3. Manajer Pemasaran

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan fungsi pemasaran yang telah ditetapkan oleh pimpinan cabang. b. Melakukan koordinasi dengan cabang atau agen di daerah.

4. Staf Administrasi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Mengkoordinasi pelaksanaan penghantaran dan penjemputan barang dan membuat laporannya kepada pimpinan cabang.

b. Bertanggung jawab atas semua telepon masuk dan fax yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan.

c. Memberikan informasi yang berhubungan dengan operasional perusahaan kepada pelanggan.

5. Staf Pembukuan

Ttugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Membuat laporan keuangan perusahaan dan mempertanggungjawabkannya kepada pimpinan cabang.

b. Membuat daftar tarif pengiriman serta tagihan untuk setiap kiriman dan melaporkannya kepada pimpinan cabang.

6. Kurir/Supir

Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Mengantarkan barang kiriman ke seluruh daerah di dalam dan luar kota Medan.

(44)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

C. Cabang-Cabang PT. Sun Dewata Express

PT. Sun Dewata Express saat ini sudah mempunyai beberapa kantor cabang di berbagai kota di Indonesia demi kelancaran proses pengiriman barang, antara lain : 6. Bandar Lampung 7. Bandung 13.Bukit Tinggi 14.Cirebon 27.P. Sidempuan 28.Palu

29.Pekan Baru 30.Pangkal Pinang 31.Pematang Siantar 32.Pontianak

33.Rantau Prapat 34.Surabaya 35.Semarang 36.Sibolga 37.Solo 38.Samarinda

39.Tanjung Pinang 40.Ternate

(45)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

D. Jasa Layanan

PT. SDE untuk saat ini memberikan jasa layanan antara lain : 1. Sameday Service (SDS)/Urgent Service

Barang kiriman akan tiba pada hari yang sama. 2. Over Night Service (ONS)

Pengiriman hari ini akan tiba di tujuan pada esok hari. 3. Pengemasan

Barang kiriman dalam partai besar, barang pecah belah dan mudah rusak, akan dikemas dengan rapi untuk menjamin keutuhan dan keamanannya.

4. Titipan kilat dari dan ke seluruh Indonesia melalui jalur darat, udara, dan laut.

(46)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

E. Daftar Tarif

Tabel 3.1

Daftar Tarif Pengiriman Dalam Kota dan Kabupaten di Sumatera Utara

No. Kota/Kabupaten Tarif/Kg

(47)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 3.2

Daftar Tarif Pengiriman Kota-Kota Besar di Indonesia

(48)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Lingkungan Eksternal 1. Lingkungan Ekonomi

Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir berkembang cukup pesat. Hal itu terlihat dengan munculnya sejumlah perusahaan baru. Dibandingkan dengan sektor jasa lain, perusahaan jasa pengiriman termasuk salah satu sektor yang cukup prospektif di masa depan. Di tengah krisis yang melanda Indonesia sejak beberapa tahun terakhir misalnya, justru perusahaan jasa pengiriman banyak yang berkibar.

Bisnis jasa pengiriman barang merupakan bisnis yang mampu menahan krisis ekonomi, yang terjadi pada 1997-1998, dengan pertumbuhan yang cukup tinggi bahkan pada 2005 tumbuh lebih dari 50 persen. Sementara itu Direktur Pos, Ditjen Postel Depkominfo RI, Woro Indah Widiastuti mengatakan, pertumbuhan perusahaan jasa titipan barang di Indonesia hingga Juli 2007 sebanyak 709 perusahaan. Banyaknya jumlah perusahaan ini menandakan perekonomian di Indonesia semakin berkembang, karena banyak barang yang keluar masuk dari daerah satu ke daerah lainnya. Selain itu, dengan banyaknya jasa titipan akan membuat satu iklim persaingan yang sehat dalam penentuan harga atau layanannya, guna memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat

usaha lain melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat krisis berkepanjangan, perusahaan jasa pengiriman masih mampu eksis hingga sekarang. Bahkan, menurut informasi yang dihimpun SH, hingga saat ini, belum

(49)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

terdengar perusahaan jasa pengiriman yang melaporkan perusahaannya tutup dan melakukan PHK. Dengan makin membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional bisnis jasa akan sangat menarik untuk digeluti lebih jauh, bahkan diperkirakan akan muncul pengusaha baru yang akan masuk dibidang tersebut

Banyaknya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri merupakan pasar yang sangat potensial bagi perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan dapat berencana melakukan pengembangan usaha ke berbagai negara yang banyak menerima TKI. Selain itu, pembukaan kantor cabang di luar negeri, selain untuk mengembangkan pasar, juga untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor antara Indonesia dengan negara lain

30 Januari 2009).

Peluang dalam sektor jasa pengiriman ini masih terbuka lebar. Bahkan, kalau sektor lain takut dengan diberlakukannya perdagangan bebas ASEAN mulai tahun 2013, sektor ini paling siap menghadapinya. Guna mengantisipasi perdagangan bebas di ASEAN, perusahaan sebaiknya melakukan antisipasi antara lain, dengan membuka cabang di luar negeri. Misalnya, dengan membuka perwakilan di luar negeri, baik untuk pengiriman maupun logistik, yang didukung dengan sistem komputerisasi modern Persaingan bisnis di bidang jasa kurir dan cargo di pasar internasional memang cukup ketat. Untuk itu, agar perusahaannya

bisa tetap eksis, harus pandai mencari terobosan.

(50)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

2. Lingkungan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan

Semakin banyaknya perusahaan jasa pengiriman di dalam negeri akan memberikan banyak sekali kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pengiriman barang. Nemun, untuk mempertahankan bisnis dalam bidang jasa pengiriman ini tidaklah mudah. Malah, tidak jarang bila tidak berhati-hati, bisnis yang dikelola bisa ambruk. Bisnis jasa pengiriman adalah bisnis kepercayaan dan pelayanan. Memang siapa saja boleh masuk ke bidang usaha ini, tetapi faktor kepercayaan dan kualitas pelayanan menjadi penentu. Dalam menangani setiap paket atau dokumen yang dikirimkan, perusahaan bukan hanya sekedar mengirimkan barang, melainkan mengirimkan kepercayaan. Dan kepercayaan itu sendiri digaransi untuk memberikan rasa aman kepada para pengguna jasa. Jadi ada kepastian akan keselamatan dan jaminan barang tiba sampai ke alamat tepat waktu. Oleh sebab itu, para pengguna jasa umumnya mempercayakan pengiriman barangnya pada perusahaan yang memang sudah lama dikenalnya dan digunakan jasanya.

(51)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Maka pemakai jasa tadi tidak bisa mengklaim kerugian hilangnya perhiasan emas. Maklum saja, karena si pemakai jasa berusaha menekan biaya pengiriman dengan menyebutkan bahwa isi paketnya adalah pernik-pernik biasa. Bukan perhiasan emas yang tarifnya pasti lebih mahal. Dalam hal ini perjanjian antara penyedia dan pemakai jasa harus jelas sejelas-jelasnya, dan yang lebih penting lagi, dipatuhi kedua belah pihak. Hal ini yang biasanya menjadi kendala bagi perusahaan jasa pengiriman dimana budaya sebagian masyarakat yang sering menutupi isi barang kirimannya untuk menekan biaya pengiriman

a. Departemen Perhubungan

31 Januari 2009).

3. Lingkungan Politik, Pemerintah, dan Hukum

ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia) adalah wadah / asosiasi yang berdiri pada 26 Maret 1986 dan anggota-angggotanya adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman ekspres di Indonesia dan merupakan satu-satunya asosiasi perposan atau perusahaan jasa ekspres yang memperoleh pengakuan dari pemerintah :

b. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi c. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)

Keuntungan yang diperoleh dengan menjadi anggota Asperindo adalah :

1. Memperoleh perlindungan dalam hal-hal yang berkaitan dengan Pemerintah dan instansi lain yang berkaitan dengan Usaha Jasa Titipan Pengiriman dan Pengantaran, yang tidak melanggar hukum yang berlaku.

(52)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

3. Memperoleh bantuan berupa surat keterangan, rekomendasi, referensi dan sejenisnya untuk kelancaran usahanya, apabila dianggap layak oleh Dewan Pengurus.

4. Mendapat bantuan dan laporan informasi tentang peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan Pemerintah yang menyangkut perekonomian dan dunia usaha pada umumnya dan dalam Bidang Jasa Titipan Pengiriman dan Pengantaran pada khususnya

Ada beberapa faktor di bidang hukum yang menghambat perkembangan bisnis ini. Salah satunya, yakni adanya Undang-undang No.6/1984, tentang pos, yang memberikan monopoli kepada PT Pos Indonesia (Posindo) untuk menjalankan usahanya di bidang perposan, terutama jasa pengiriman surat, warkat pos dan kartu pos. Sedangkan perusahaan jasa pengiriman ekspres swasta hanya dibolehkan melakukan aktivitas melayani jasa di luar monopoli pos, seperti pengiriman barang cetakan, surat kabar, bingkisan kecil, kiriman uang maksimal Rp 250.000. Selain itu, perusahaan jasa pengiriman ekspres swasta, juga dilarang memakai istilah pos dalam operasinya.

(53)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

dan surat, di mana sampul tertutup merupakan ciri yang membedakan komoditas surat terhadap warkat pos maupun kartu pos. Bukan seperti sekarang, karena peraturannya tidak jelas, seluruh kiriman dalam sampul tertutup, apapun isinya dianggap sebagai surat, sehingga yang boleh mengirim hanya PT Posindo. Akibat tidak jelasnya peraturan dalam bisnis ini, maka selama ini ratusan perusahaan jasa pengiriman ekspres beroperasi di bawah “tekanan” penafsiran UU No 6/1984, yang kadang tidak proporsional

4. Lingkungan Teknologi

(54)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Layanan E-Logistik dipastikan akan mampu memberikan jaminan kepastian yang lebih baik kepada pelanggan. Karena itu, layanan E-Logistik sangat berguna untuk memberikan service level yang excellent buat pelanggan. Tujuan dari sistem ini adalah memberikan solusi untuk menumbuhkan industri logistik, mengingat logistik menjadi salah satu struktur penting dari kegiatan ekonomi.

Pemanfaatan situs internet (web perusahaan) saat ini sudah menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk lebih memperluas wilayah pemasarannya serta menigkatkan kualitas layanannya bagi pelanggan. Dengan adanya situs khusus perusahaan, maka pelanggan dapat memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkannya tanpa harus mendatangi perusahaan secara langsung. Selain bagi pelanggan, teknologi ini juag mempermudah pertukaran informasi secara lebih cepat antar perusahaan cabang yang ada di daerah lain.

Proses pengiriman barang yang cepat tidak luput dari penyediaan transportasi yang mendukung kelancaran proses pengiriman. Untuk lebih meningkatkan kinerjanya, bisnis jasa pengiriman harus mempunyai armada sendiri baik untuk transportasi darat, laut, dan udara. Kelengkapan dan banyaknya sistem transportasi akan meningkatkan efisiensi pengiriman barang. Dalam hal ini tentu saja diperlukan modal yang cukup besar.

(55)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

upaya pencegahan yang dilakukan saat ini, selain bekerja sama dengan Polri, juga menyiapkan alat sensor. Penyediaan alat sensor diharapkan dapat mengidentifikasi isi barang kiriman tanpa harus membuka ”bungkusnya”.

5. Lingkungan Kompetitif

Semakin banyaknya nermunculan perusahaan di bidang jasa pengiriman, membuat persaingan antar perusahaan ini semakin ketat. Diantara berbagai perusahaan tersebut, penulis menganalisis dua pesaing PT. Sun Dewata Express yaitu PT. Titipan Kilat (Tiki) dan PT. Titipan Kilat Jalur Nugraha Ekakur ir (Tiki JNE). Adapun analisis pesaingnya adalah sebagai berikut :

I. PT. TIKI

PT. TIKI dulu dikenal dengan nama CV. Titipan Kilat, yang didirikan pada tanggal 1 September 1970 dengan Bapak Suprapto dan istrinya Nuraini Suprapto sebagai penemu dan pemegang sahamnya. Pada tahun 1972, aktivitas bisnis titipan kilat mulai menjangkau kota-kota di Pangkal Pinang (Sumatera), Semarang, dan Surabaya dengan beberapa armada dan personel.

TIKI menjadi kuat dan secara bertahap mendirikan cabang-cabang baru di tiap propinsi di Indonesia. hanya dalam waktu satu setengah tahun, TIKI dapat melayani seluruh tempat di seluruh Indonesia. Untuk memberi jaminan pelayanan terbaik, saat ini TIKI memiliki lebih dari 800 titik layanan yang memungkinkan untuk menjangkau berbagai tempat baik dalam negeri maupun luar negeri.

(56)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

Indonesia. Saat ini TIKI dilengkapi dengan kantor yang berdiri dengan berbagai fasilitas pendukung yang modern, yang memberikan fasilitas kepada pelanggan dalam pengiriman dokumen maupun parsel. Tiki tunbuh kuat dan mengerti setiap harapan dan keinginan pelanggan akan keamanan, efisiensi, dan tanggung jawab dalam pengiriman setiap paket. Dengan filosofi untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya, TIKI dapat mengatasi berbagai halangan dan rintangan yang ada di hadapannya dan mengambil setiap peluang baik di pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.

TIKI mengimplementasikan sistem manajemen yang profesional yang didukung oleh personel yang berdedikasi tinggi. Perusahaan ini mempunyai visi dan misi yaitu menjadi yang terbaik di bidang jasa pengiriman yang melayani dan mengutamakan kepentingan pelanggan dan masyarakat umum, dengan selalu menanamkan keyakinan bahwa : ”Kita Besar Karena Pelanggan”

Jasa Layanan yang ditawarkan TIKI antara lain : 1. Holiday Delivery Services (HDS)

Paket Anda akan diantarkan pada hari Minggu dan haru libur lainnya, kecuali Idul Fitri dan 17 Agustus.

2. Sameday Service (SS)

Paket Anda akan tiba pada hari yang sama. Layanan ini akan membuat Anda merasa bahwa Anda mengirim paket tersebut sendiri.

3. Over Night Service (ONS)

(57)

Henni Rahmawani : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Posisi Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sun Dewata Express Cab. Medan), 2009.

USU Repository © 2009

4. Two Days Service (TDS)

Paket Anda akan dikirimkan dalam 2 hari dan jika kami gagal mengirimkannya, biaya kiriman akan dikembalikan pada Anda dan kami akan tetap mengantarkan paket Anda.

5. Regular Service (REG)

Paket Anda akan tiba di tempat tujuan dalam waktu yang relatif cepat dimanapun di seluruh kota di Indonesia.

6. Money Delivery

Door to door layanan pengiriman uang di hampir setiap negara.

7. International Service

Paket dan dokumen Anda akan tiba dalam waktu yang relatf cepat dimanapun di seluruh dunia. Untuk pengiriman dokumen ke Singapura, TIKI menawarkan Over Night Service dengan garansi uang kembali.

Garansi yang diberikan TIKI antara lain :

1. MONEY BACK GUARANTEE (Garansi Uang Kembali)

TIKI menyediakan jadwal pengiriman yang sesuai dengan keinginan Anda. Jika terjadi keterlambatan untuk tiap jenis layanan, TIKI akan memberi jaminan uang kembali sebanyak biaya pengiriman.

2. PROOF OF DELIVERY (Bukti Pengiriman)

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.2
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual strategi bersaing untuk meningkatkan posisi perusahaan Sumber : Freddy Rangkuti (1997 : 2), diolah oleh penulis
Gambar 1.2 Matriks SWOT Sumber : Fred R. David (2006 : 287)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Strategi Swot Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Perusahaan Pemasaran Coffee Mix Di Kota Medan (Studi Kasus.. Pada PT. Indrapura

Posisi perusahaan berada pada sel ketiga berdasarkan analisis SWOT, dimana dalam kondisi ini perusahaan menghadapi peluang pasar yang mengesankan, yaitu dengan adanya globalisasi maka