• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP PERAWATAN

BAYI DI LINGKUNGAN VI KELURAHAN SIMPANG SELAYANG

KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN

TAHUN 2010

AGNES EMERENSIANA SITORUS

NIM : 095102071

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Judul : Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

Nama : Agnes Emerensiana Sitorus Nim : 095102071

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik

Pembimbing Penguji

……… ……… Penguji I

( dr. Zulkifli, Msi ) ( Dr. Mohammad Fahdy, SpOG )

………. Penguji II

( dr. Isti I. Fujiati, MSc (CM-FM) )

………... Penguji III

( dr. Zulkifli, Msi )

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

... ... ( Nur Asnah Sitohang, SKep, Ns, M.Kep ) ( dr. Murniati Manik, MSc, SpKK ) NIP. 197 405 052 002 122 001 NIP. 130 810 201

Koordinator Ketua Pelaksana

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP PERAWATAN BAYI DI LINGKUNGAN VI KELURAHAN SIMPANG SELAYANG KECAMATAN

MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2010

Karya Tulis Ilmiah

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepenjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2010 Yang menyatakan

(4)

LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAHPERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KTI

Nama : Agnes Emerensiana Sitorus Nim : 095102071

Judul : Perilaku Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010.

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas di setujui untuk mengikuti ujian sidang KTI

Medan, Juni 2010 Pembimbing

(5)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Agnes Emerensiana Sitorus

Pengetahuan Dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

vii + 33 hal + 5 tabel + 10 lampiran Abstrak

Periode setelah kelahiran merupakan awal kehidupan bayi, namun merupakan hal yang sulit bagi bayi karena perubahan lingkungan kehidupan dari lingkungan kehidupan intrauterin menjadi ekstrauterin yang sangat berbeda. Dimana di dalam uterus , janin hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan karena dia hidup dari hari kehari tanpa upaya dari dirinya sendiri. Di luar uterus diawali dengan proses persalinan yang merupakan suatu keadaan yang tidak nyaman bagi bayi. Proses penyesuaian ini merupakan masa sulit bagi bayi. Untuk itu bayi memerlukan perawatan yang optimal selama masa ini. Istri atau ibu tidak selalu dapat melakukan perawatan sendiri untuk bayinya, oleh sebab itu dibutuhkan partisipasi suami dalam perawatan yang optimal kepada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 34 suami yang memiliki bayi dengan metode pengambilan sampel total sampling. Dari hasil penelitian diperoleh, umur suami terbanyak umur 26-30 tahun 18 orang (52,9%), pendidikan suami terbanyak SMA/Sederajat 17 orang (50%), pekerjaan suami terbanyak wiraswasta 17 orang (50%), sumber informasi yang didapat suami mengenai perawatan bayi terbanyak berasal dari sumber lain (keluarga,teman,masyarakat) 17 orang (50%). Berdasarkan kategori pengetahuan suami menunjukkan mayoritas suami yang memiliki bayi mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan bayi yaitu 18 orang suami (52,9%). Berdasarkan kategori sikap suami menunjukkan seluruh suami yang memiliki bayi mempunyai sikap positif tentang perawatan bayi yaitu 34 orang suami (100%). Dengan demikian penyampaian informasi dan penyuluhan kesehatan oleh tenaga kesehatan masih diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan sikap yang baik tentang perawatan bayi

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul ’’Pengetahuan dan Sikap Suami terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 ”.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, Mkes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Zulkifli, Msi selaku dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini..

4. Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai Administrasi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

(7)

6. Kepada orangtua tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dorongan moril maupun material serta doa kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang mendukung, membantu, dan mendoakan peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun susunan bahasanya, untuk itu peneliti mengharapkan saran dan bimbingan dari pembaca yang dapat membangun kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti khususnya. Akhir kata penliti mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2010 Peneliti

(8)

DAFTAR ISI

BAB II. Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan ... 5

B. Sikap ... 7

C. Suami ... 8

D. Perawatn Bayi ... 9

BAB III. Kerangka Konsep A. Kerangka Konsep ... 12

B. Defenisi Operasional ... 13

BAB IV. Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian ... 14

B. Populasi dan Sampel ... 14

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14

D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 15

E. Instrumen Penelitian ... 15

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 18

G. Prosedur Pengumpulan Data ... 18

(9)

BAB V. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A Hasil Penelitian ... 20

1. Karakteristik Responden ... 20

2. Pengetahuan Suami ... 21

3. Sikap Suami... 23

B. Pembahasan ... 25

1. Pengetahuan Suami ... 24

2. Sikap Suami... 28

BAB VI. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 30

B. Saran ... 30

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami Terhadap Perawatan Bayi Tahun 2010 ... 20 Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Suami

Terhadap Perawatan Bayi Tahun 2010 ... 21 Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Suami Terhadap

Perawatan Bayi Tahun 2010 ... 21 Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Sikap Suami Terhadap

Perawatan Bayi Tahun 2010 ... 22 Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Suami Terhadap Perawatan

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Responden Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 : Lembar Conten Validity Indeks Lampiran 4 : Lembar Editor Bahasa Indonesia Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 : Surat Balasan Penelitian Lampiran 7 : Surat Selesai meneliti Lampiran 8 : Lembar Konsul Lampiran 9 : Master Data

(12)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Agnes Emerensiana Sitorus

Pengetahuan Dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

vii + 33 hal + 5 tabel + 10 lampiran Abstrak

Periode setelah kelahiran merupakan awal kehidupan bayi, namun merupakan hal yang sulit bagi bayi karena perubahan lingkungan kehidupan dari lingkungan kehidupan intrauterin menjadi ekstrauterin yang sangat berbeda. Dimana di dalam uterus , janin hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan karena dia hidup dari hari kehari tanpa upaya dari dirinya sendiri. Di luar uterus diawali dengan proses persalinan yang merupakan suatu keadaan yang tidak nyaman bagi bayi. Proses penyesuaian ini merupakan masa sulit bagi bayi. Untuk itu bayi memerlukan perawatan yang optimal selama masa ini. Istri atau ibu tidak selalu dapat melakukan perawatan sendiri untuk bayinya, oleh sebab itu dibutuhkan partisipasi suami dalam perawatan yang optimal kepada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 34 suami yang memiliki bayi dengan metode pengambilan sampel total sampling. Dari hasil penelitian diperoleh, umur suami terbanyak umur 26-30 tahun 18 orang (52,9%), pendidikan suami terbanyak SMA/Sederajat 17 orang (50%), pekerjaan suami terbanyak wiraswasta 17 orang (50%), sumber informasi yang didapat suami mengenai perawatan bayi terbanyak berasal dari sumber lain (keluarga,teman,masyarakat) 17 orang (50%). Berdasarkan kategori pengetahuan suami menunjukkan mayoritas suami yang memiliki bayi mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan bayi yaitu 18 orang suami (52,9%). Berdasarkan kategori sikap suami menunjukkan seluruh suami yang memiliki bayi mempunyai sikap positif tentang perawatan bayi yaitu 34 orang suami (100%). Dengan demikian penyampaian informasi dan penyuluhan kesehatan oleh tenaga kesehatan masih diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan sikap yang baik tentang perawatan bayi

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Angka kematian ibu dan bayi merupakan barometer pelayanan kesehatan disuatu Negara. Bila angka kematian ibu dan bayi masih tinggi berarti pelayanan kesehatan ibu dan bayi belum baik. Sebaliknya bila angka kematian ibu dan bayi rendah berarti pelayanan kesehatan ibu dan bayi sudah baik. (Affandi, 2000)

Masa bayi disebut juga masa berbahaya, bahaya tersebut dapat berupa bahaya fisik berupa bayi mudah terserang penyakit, kecelakaan yang tidak disengaja yang dapat menimbulkan kesakitan bahkan kematian. (Elizabeth Hurlock, 2007)

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi berusia belum tepat satu tahun. Banyak faktor yang menyebabkan kematian bayi yaitu faktor yang dibawa anak sejak lahir dan faktor yang berkaitan dengan perawatan dan keadaan lingkungan. (Home, Humaniora, 2009)

(14)

Dari data tersebut, diketahui bahwa Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi, untuk itu sesuai dengan target Millenium Development Goals (MDGs), Depkes telah mematok target penurunan AKB di Indonesia dari rata-rata 35 meninggal per 1.000 kelahiran hidup menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada 2015.

Angka kematian bayi terutama disebabkan antara lain oleh faktor kesehatan anak, lingkungan, nutrisi, dan infeksi, kondisi ini berkaitan erat dengan perawatan bayi. Rata-rata kematian bayi di Indonesia masih cukup besar untuk itu kewajiban kita semua untuk menguranginya (Depkes, Kirana Pri-tasari, 2007)

Menurut karakteristik perawatan bayi, hanya sekitar 26,7% bayi neonatal yang memperoleh perawatan yang baik, salah satunya bila bayi sakit dibawa berobat. pengobatan terbanyak ke rumah sakit sebesar 8,3%, sedangkan ke puskesmas sebanyak 5,5%. Sekitar 6% bayi neonatal dibawa ke pengobatan tradisional. Sebagian besar bayi neonatal meninggal di rumah yaitu 54,2%. (Home, Media Indonesia, 2008)

Pada kesempatan yang sama, Esther Indriani dari Maternal and Child Health Specialist World Vision memaparkan, perawatan sederhana seperti pemberian air susu ibu (ASI) dapat menekan AKB. "Telah terbukti, pemberian ASI eksklusif dapat mencegah 13% kematian bayi dan bahkan 19/0 jika dikombinasikan dengan makanan tambahan bayi setelah usia 6 bulan."

Disamping hal tersebut juga ibu, suami dan keluarga belum banyak mengetahui

tentang perawatan bayinya yang baik dan jika melakukan perawatan yang salah akan

mempercepat kematian bayi (Nelson, 2000)

Salah satu upaya atau cara untuk mengatasi masalah perawatan bayi , maka pusat

pelayanan kesehatan dan perawatan maupun Puskesmas harus mengadakan program

(15)

dan berkwalitas, juga mengenai fokus dan adaptasi dengan keluarga dan bayi baru lahir.

Selain itu peningkatan pengetahuan orang tua dan keluarga dalam rangka pemberdayaan

orang tua dan keluarga ini sudah menjadi salah satu kebijakan pemerintah dengan

mendorong pemberdayaan orang tua dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan

untuk menjamin perilaku sehat dan peningkatan pelayanan kesehatan . ( Barbara 2002 )

Selain itu untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kesadaran ibu , suami serta keluarga dalam perawatan yang optimal terhadap bayi untuk menurunkan angka kematian bayi.

Kurangnya pengetahuan dan perhatian dalam perwatan bayi, terutama bila ibu hanya

mengurus bayinya sendiri tanpa bantuan siapapun. Seperti yang diketahui umumnya ibu

memiliki tugas lain selain merawat bayinya tersebut, seperti mengurus rumah atau ibu

merupakan seorang wanita karir, sehingga bayi kurang mendapat perhatian. Maka

diperlukan peran suami dalam membantu merawat bayi, agar perawatan bayi dapat

dilakukan lebih optimal sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian

bayi.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi.

B. Perumusan Masalah

(16)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan suami terhadap perawatan bayi.

b. Untuk mengetahui sikap suami terhadap parawatan bayi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan tentang perawatan bayi.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang selayang Kecamatan Medan Tuntungan.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan lainnya diseluruh lapisan masyarakat untuk dapat meningkatkan

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak melebur jadi objek, namun sebaliknya objek melebur menjadi subjek

Pengetahuan pada hakekatnya memiliki tujuan yaitu mencapai kebenaran. Dengan mengetahui hal yang benar maka kita dapat mengetahui kesealahan terlebih dahulu tanpa mengetahui yang benar. (Agustrisno, 2005)

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui panca indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.

Pengetahuan yang mencakup dominan kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu: 1. Tahu ( know)

(18)

terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengintrospeksikan materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi dapat juga diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum–hukum, rumus–rumus, metode dan prinsip dalam konteks atau situasi lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasai dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

(19)

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap sesuatu materi atau objek. Penilaian didasarkan kepada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada.

B. Sikap (Attitude)

Menurut Bruno (1987) yang dikutip oleh Syah. M (2004) sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk menghasilkan reaksi dengan baik atau buruk, terhadap orang lain atau barang tertentu. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat dianggap sebagai suatu kecenderungan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.dalam hal ini, perwujudan perilaku seseorang akan ditandai dengan munculnya kecederungan-kecenderungan baru yang lebih maju dan lugas tehadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.

Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan yang tergantung pada situasi saat itu. Adapun ciri-ciri sikap menurut WHO adalah :

1. Sikap akan dibentuk dari tindakan yang mengacu pada pengalaman seseorang .

2. Sikap akan terwujud atau tidak berdasarkan pada sedikit atau banyaknya pengalaman seseorang.

3. Sikap dapat berupa suatu hal tertentu tetapi dapat juga berupa kumpulan dari hal-hal tersebut.

Menurut Notoadmodjo (2005), sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu : 1. Kepercayaan (keyakian), ide konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadp suatu objek.

(20)

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan berfikir, keyakian dan emosi memegang peranan penting. Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu :

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang atau objek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.

2. Merespon (responding)

Memberi jawaban bila ditanya, dan menyelesaikan tugas yang diberikan ini adalah suatu indikasi dari sikap.

3. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat ketiga.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

C. Suami

(21)

D. Perawatan Bayi

Bayi adalah makluk yang lemah dan sensitif yang memerlukan perawatan yang baik secara menyeluruh dan penuh dengan kasih sayang guna memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Perawatan bayi menyangkut banyak hal, yaitu :

1. Memberi makan bayi

Pastikan bayi dalam keadaan kenyang agar bayi tidak rewel dan menangis, biasanya bayi setiap 4 jam sekali diberi ASI atau susu formula untuk memenuhi nutrisi bayi. Bila bayi sudah cukup umur atau diatas 6 bulan dapat diberi makanan tambahan berupa bubur.

2. Memandikan Bayi

Mandi memiliki bebrapa tujuan, mandi merupakan kesempatan untuk : 1. Membersihkan seluruh tubuh bayi

2. Mengobservasi keadaan 3. Memberi rasa nyaman

4. Mensosialisasi orang-tua anak, keluarga

Memandikan bayi penting dilakukan untuk menghindarkan bayi dari infeksi harus dilakukan dengan benar, suami juga harus diajarkan teknik memandikan bayi yang benar.

- Tentukan tempat untuk memandikan bayi

- Siapkan perlengkapan memandikan bayi dan pakaian bayi

(22)

- Setelah bersih, segera keringkan tubuh bayi - Pakaikan popok dan baju bayi

3. Memakaikan Baju Bayi

Memakaikan baju bayi dilakukan setiap selasai mandi atau setiap baju bayi kotor atau basah. Hal ini harus dapat dilakukan suami dengan baik sebagai salah satu partisipasi suami dalam membantu istri merawat bayi.

4. Mengganti Popok

basah dan setelah terkena kotoran. Kotoran bayi tidak selalu berbau, karena itu sering-seringlah memeriksa popoknya apa perlu diganti atau tidak. Seorang bayi perlu 8 – 9 popok sehari. Sering mengganti popok dengan yang bersih dapat menghindarkan bayi dari ruam kulit yang disebabkan oleh kotoran dan air seninya. Sebelum memakaikan popok baru, bersihkan dulu pantat bayi dengan lap basah. Pantat bayi tidak terlalu perlu dicuci pada waktu mengganti popok yang basah oleh kencing.

5. Mengangkat dan Menggendong Bayi

Mengangkat dan Menggendong bayi akan membuat bayi merasa nyaman. Mungkin suami akan sedikit takut dan kaku saat melakukannya, namun lama kelamaan akan terbiasa dalam melakukannya. Hal ini juga sangat penting dilakukan saat bayi menangis dengan menggendong dapat menenangkan bayi sehingga tidak menangis lagi. Hal yang harus selalu diingat saat mengangkat atau menggendong bayi adalah

selalu menopang leher dan kepalanya. Menurut

(23)

sementara itu, satu tangan kita letakkan di bawah pantat dan yang lain menyangga leher dan kepala.

6. Suami Menyusui

Pemberian ASI eksklusif sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan adalah praktek pemberian ASI yang penting untuk kelangsungan hidup (Lawrence dan Lawrence, 2005; Edmond et al., 2006) dan pertumbuhan optimal bayi

Peran suami dalam pemberian ASI yaitu :

1. Mencari informasi mengenai pemberian ASI dan pemberian makan bayi

2. Keterlibatan ayah dalam pembuatan keputusan mengenai cara pemberian makan anak saat ini

Disini suami mendukung praktek pemberian ASI bila ayah memiliki pengetahuan yang baik tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemberian ASI, memiliki hubungan yang baik dengan ibu, dan juga terlibat dalam keharmonisan hubungan pola menyusui tripartit (yaitu antara ayah, ibu, dan bayi) telah terbukti.

7. Merawat Bayi Sakit

(24)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Dalam penelitian yang berjudul Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan yang menjadi variabel independen (bebas) yang akan diteliti adalah pengetahuan dan sikap suami dan sebagai variabel dependen (terikat) adalah perawatan bayi, yang akan digambarkan dalam kerangka konsep sebagai berikut :

Pengetahuan dan

Sikap Suami

Perawatan

(25)

B. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi

Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1 Pengetahuan Hasil dari tahu, yaitu Segala

Kuesioner Wawancara 1.Kurang : bila responden

(26)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap suami dalam merawat bayi di Lingkungan VI kelurahan Simpang selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang mempunyai bayi di Lingkungan VI kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 berjumlah 34 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling atau mengambil keseluruhan dari populasi yang ada yaitu 34 orang suami yang mempunyai bayi.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

(27)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan februari – mei 2010

D. Pertimbangan Etik

Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin kepada ketua program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setelah mendapatkan izin, Kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Lingkungan VI kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

E. Instrumen Penelitian

(28)

sesuai dengan pendapatnya. Alat pengumpulan data terdiri dari tiga bagian, yaitu : bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi ibu meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan.

Pertanyaan untuk pengetahuan sebanyak 10 soal dengan bentuk pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan jawaban : a, b, atau c jika menjawab benar maka diberi nilai satu (skor =1), sedangkan jika menjawab salah diberi nilai nol (skor = 0). Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan sebagai berikut :

1. Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar : 10

Skor terkecil : 0

2. Menentukan nila rentang ( R )

Rentang = skor terbesar-skor terkecil = 10 - 0

= 10

3. Menentukan nilai panjang kelas ( i ) Panjang kelas ( i ) = Rentang ( R )

Banyaknya kelas

= 10

3

= 3,3

4. Menentukan skor kategori

(29)

Cukup = 3,34 + 3,33 = 6,67 ( Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 4-7 pertanyaan )

Baik = 6,67 + 3.33 = 10 ( Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 8-10 pertanyaan )

Untuk menilai penerimaan sikap ibu yang dijadikan sampel dilakukan dengan cara mengisi kuesioner dengan menggunakan skla likert yang menggunakan empat kategori untuk setiap pernyataan sebagai berikut: (a) bila bentuk pernyataan positif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya 4, setuju (S) skornya 3, tidak setuju (TS) skornya 2, sangat tidak setuju (STS) skornya 1; (b) bila bentuk pernyataan negatif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya 1, setuju (S) skornya 2, tidak setuju (TS) skornya 3, sangat tidak setuju (STS) skornya 4.

Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan sebagai berikut : 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar : 40 Skor terkecil : 10

2. Menentukan nila rentang ( R )

Rentang = skor terbesar-skor terkecil = 40-10

= 30

3. Menentukan nilai panjang kelas ( i ) Panjang kelas ( i ) = Rentang ( R )

Banyaknya kelas = 30

(30)

4. Menentukan skor kategori

Positif : jika responden memiliki jumlah kategori pernyataan positif >15 Negatif : jika responden memiliki jumlah kategori pernyataan negatif <15

F. Validitas dan Reabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Dimaksud agar pertanyaan yang memuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan content validiy. Uji validitas akan dilakukan oleh pakarnya yaitu dokter spesialis anak dr. Masytah. SpA

2. Uji Reabilitas

Reabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien realibilitasnya 0,7 atau lebih dari 0.7 sudah memadai syarat realibilitas. Uji validitas akan dilakukan pada 10 orang suami yang memilliki bayi yang ada di Lingkungan VI Kelurahan simpang selayang Kecamatan Medan Tuntungan yang mempunyai kriteria sama dengan sampel, lalu data diolah menggunakan SPSS dengan mencari koefisien realibilitas Alpha Cronbach.

G. Prosedur Pengumpulan Data

(31)

H. Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan cara analisa univariat untuk mengetahui frekuensi dan persentase masing-masing variabel yang akan diteliti. Kemudian hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi. Data yang telah terkumpul diolah secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing ( Pemeriksaan data ) dilakukan pengecekan kelengkapan-kelengkapan pada data pertanyaan yang telah terkumpul. Bila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data maka diperbaiki kembali.

2. Coding ( Pemberian kode ) data yang telah dikumpul dan hasil jawaban dari setiap pertanyaan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya, kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah kekomput er ).

3. Entry ( Pemasukan data komputer ) data yang diproses kemudian dimasukkan kedalam program komputer untuk diolah.

4. Tabulating ( Memperoleh analisa dan pengolahan data serta mengambil kesimpulan data dimasukkan kedalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi ).

(32)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan, mempunyai jumlah penduduk 654 jiwa yang terdiri dari 160 kepala keluarga.penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2010.

Pada BAB ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengetahuan dan Sikap Suami terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan, yang terdiri atas 34 suami yang memiliki bayi.

1. Karakteristik Responden

(33)

Tabel.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan

Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa suami berumur 26-30 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 18 orang (52,94%), pendidikan suami terbanyak SMA/K/M/Sederajat yaitu 17 orang (50%), pakerjaan suami terbanyak Wiraswasta yaitu 17 orang (50%), sumber informasi yang didapat suami mengenai Perawatan bayi terbanyak berasal dari Sumber Lain yaitu sebanyak 17 orang (50%)

2. Pengetahuan

(34)

Berdasarkan jawaban responden atas pertanyaan pengetahuan mengenai infertilitas diketahui umumnya jawaban responden berpengetahuan cukup. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5.2.

Distribusi Pertanyaan Pengetahuan Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

f % F %

1 Perawatan bayi merupakan 25 73,5 9 26,5 2 Tujuan suami melakukan perawatan bayi 21 61,8 13 38,2 3 Tujuan memberi makan bayi 25 73,5 9 26,5 4 ASI Eksklusif merupakan sumber makanan yang terbaik

untuk bayi, yang harus diberikan pada umur

19 55,9 15 44,1

5 Makanan pendamping ASI dapat diberikan pada bayi umur 26 76,5 8 23,5 6 Jenis makanan tambahan yang diberikan pada bayi 27 79,4 7 20,6 7 Bayi menangis pada malam hari salah satunya disebabkan

oleh

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Suami Tentang Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan

Tahun 2010

(35)

3. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu.

Tabel 5.4.

Distribusi Pernyataan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI di Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan

Tahun 2010

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

F % f % f % f %

1 Perawatan bayi penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.

13 38,3 21 61,7 0 0,0 0 0,0

2 Suami turut merawat bayi merupakan, partisipasi suami dalam kehidupan keluarga.

5 14,7 28 82,3 1 3 0 0,0

3 Bayi yang ibunya belum dapat mengeluarkan ASI, dapat diberi air putih.

3 8,9 8 23,5 16 47,1 7 20,5

4 Mengganti pakaian atau popok bayi dapat dilakukan setelah bayi mandi atau kapan saja bila pakaian basah atau kotor.

11 32,3 17 50 5 14,7 1 3

5 Menggendong bayi dapat menimbulkan perasaan yang aman dan nyaman bagi bayi.

9 26,5 21 61,8 4 11,7 0 0,0

6 Setiap saat suami harus ada untuk melakukan perawatan pada bayinya.

4 11,7 18 53 11 32,3 1 3

7 Suami harus libur bekerja untuk membantu istri merawat bayi.

18 53 12 35,2 4 11,7 0 0,0

8 Bayi dapat diberikan makanan tambahan segera setelah bayi lahir.

13 38,3 12 35,2 9 26,5 0 0,0

9 Memandikan bayi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

5 14,7 18 53 11 32,3 0 0,0

10 Hubungan antara ayah dan ibu terhadap bayi sama, sehingga suami harus dapat mengerjakan pekerjaan istri.

8 23,5 18 53 6 17,6 2 5,9

(36)

Tabel 5.5.

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan

Tahun 2010

No Sikap Suami f %

1 2

Positif Negatif

34 0

100.0 0.0

Total 34 100.0

(37)

B. PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan

Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2010

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui panca indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 18 orang (52,9%). Hal ini dikarenakan responden kurang mengerti tentang perawatan bayi dan umumnya suami tidak mengetahui tentang cara-cara merawat bayi.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sebagian besar responden berusia 26-30 tahun 18 orang (52,9%) dimana saat ini adalah usia produktif (Hurlock, 1998). Seharusnya seseorang memiliki pengetahuan baik karena semakin beratambah tua usia seseorang maka pengetahuannya semakin bertambah.

(38)

tangga. Semakin rendah pengetahuan suami maka akses terhadap informasi kesehatan bayinya akan berkurang sehingga suami akan kesulitan mengambil keputusan secara efektif. Akhirnya, pandangan baru yang perlu diperkenalkan dan lebih disosialisasikan kembali untuk memberdayakan kaum suami mendasarkan pada pengertian bahwa: Suami mempunyai peran yang penting dalam perawatan bayinya dimana membantu istrinya dalam merawat bayinya, sehingga bayi tersebut mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Faktor lain yang dapat mempegaruhi pengetahuan adalah pekerjaan, sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta 17 orang (50%) dan responden dengan pekerjaan paling sedikit buruh 2 orang (5,9%). Menurut Hurlock, 1998 pekerjaan seseorang akan berpengaruh terhadap pengetahuan dan pola tindakan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan juga berpengaruh terhadap tingkat sosial ekonomi dan tingkat sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkat kesehatan semakin baik pekerjaan seseorang maka diharapkan tingkat kesehatannya pun semakin baik. Pekerjaan suami mempengaruhi terhadap keterlibatan dalam merawat bayinya. Suami yang memiliki pekerjaan sebagai buruh memiliki keterbatasan waktu dalam merawat bayinya karena pekerjaan ini menuntut banyak waktu tanpa batasan tertentu.

(39)
(40)

B. Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang

Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas tetapi merupakan prediposisi suatu tindakan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh pasangan usia subur mempunyai sikap positif tentang perawatan bayi sebanyak 34 orang (100%).

Bila dilihat berdasarkan hasil pilihan jawaban suami mengenai pertanyaan sikap nomor 1 yaitu Perawatan bayi penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi, didapatkan hasil responden umumnya menjawab dengan sangat setuju 13 orang (38,3%) dan menjawab setuju 21 orang (61,7%). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa suami sudah memiliki sikap yang baik karena suadah mengetahui pentingnya perawatan bayi.

Bila dilihat dari pertanyaan nomor 3 yaitu Bayi yang ibunya belum dapat mengeluarkan ASI, dapat diberi air putih, responden terbesar menjawab tidak setuju 16 orang (47,1%). Dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa pengetahuan suami yang kurang sangat mempengaruhi terhadap cara bersikap suami, umumnya suami tidak mengetahui bahwa air putih dapat diberikan sebagai pengganti ASI ibu sementara.

(41)

libur dari pekerjaannya, intinya suami harus meluangkan waktu untuk merawat bayinya, agar bayi memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Sikap suami dalam merawat bayinya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain karena adanya pengetahuan suami mengenai perawatan bayi, cara memperoleh informasi, adanya kepercayaan yang diperoleh dari orang tua sumber-sumber yang mencakup uang, waktu dan tenaga dan dapat dipengaruhi oleh kebudayaan di masyarakat setempat. Sikap merupakan faktor predisposisi untuk terbentuknya tindakan, disini petugas kesehatan juga mempengaruhi terhadap sikap suami dengan memberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada suami-suami sehingga akan menambah wawasan dan pengetahuan para suami tentang perawatan bayi.

(42)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan karakteristik suami, dilihat dari umur bahwa suami berumur 26-30 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 18 orang (52,9%), pendidikan suami terbanyak SMA/K/M/Sederajat yaitu 17 orang (50%), pekerjaan suami terbanyak wiraswasta yaitu 17 orang (50%), sumber informasi yang didapat suami mengenai perawatan bayi terbanyak berasal dari sumber lain (keluarga,teman,masyarakat) yaitu sebanyak 17 orang (50%).

2. Berdasarkan kategori pengetahuan suami tentang perawatan bayi menunjukkan mayoritas suami mempunyai pengetahuan cukup yaitu 18 orang suami (52,9%). 3. Berdasarkan kategori sikap suami terhadap perawatan bayi menunjukkan seluruh

suami mempunyai sikap positif yaitu 34 orang suami (100%)

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

(43)

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan mengembangkan pengetahuannya dengan belajar lebih banyak lagi tentang perawatan bayi, kemudian memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama suami yang dilakukan di Lingkungan tempat tinggal masyarakat sehingga masyarakat terutama suami yang memiliki bayi bertambah pengetahuan dan pemahamannya tentang perawatan bayi dan segera mau melaksanakan perawatan bayi.

3. Bagi Suami yang Memiliki Bayi

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan masyarakat. Jakarta : PT. Rineka Cipta. ---. 2005. Metode penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. ---. 2005. Promosi Kesehatan ; Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sugjana. 2002. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.

Arikunto, Suharmi. 2006. ProsedurPenelitian suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sastroasmoro, Sudigdo. 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Agung Seto.

Priyo, Sutanto, 2001. Modul Analisis Data. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Unuiversitas Sumatera Utara.

Carminers, E. G., Zeller, R. A. Series: Quantitative Applications in the Social Sciences. Reliability and Validity Assessment. A sage University Paper

Budiarto, Eko. 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

S. Nee. Tekla. 2002. Bayi Tahun Pertama. Cetakan I. Jakarta : ARCON

Henderson, Christine. 2005. Konsep Kebidanan ; Essential Midwifery. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

(45)

http: //www.IndonesiaOntime.com. Home Humaniora Kesehatan/angka kematian Bayi Masih Tinggi.

http : //www.BayiCerdas.com. Cara Benar Merawat Bayi, 2009 by Al Arif, Sked. http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/19/tips-mempererat-hubungan-antara-ayah-dan-anak/Posted on Juli 19, 2008 by kuliah bidan.

(46)

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Saya yang bernama Agnes Emerensiana Sitorus / 095102071 adalah mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang ” Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi Di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Kecamatan Medan Tuntungan ”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan bapak dan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya, saya mohon kesediaan bapak dan ibu dalam melakukan pelaksanaan tentang tujuan penelitian saya. Jika, bapak dan ibu bersedia silahkan tanda tangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan bapak dan ibu.

Partisipasi Bapak dan Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga bapak dan ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada saksi apapun. Identitas pribadi bapak dan ibu dan semua informasi yang bapak dan ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Terima kasih atas partisipasi bapak dan ibu dalam penelitian ini.

Medan, Januari 2010

Peneliti Responden

(47)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP PERAWATAN BAYI

DI LINGKUNGAN VI KELURAHAN SIMPANG SELAYANG

KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN

TAHUN 2010

I. Karakteristik Responden

A. Isilah identitas saudara dibawah ini sesuai dengan keadaan saudara.

B. Pilihlah salah satu jawaban yang benar menurut anda dari pertanyaan di bawah ini.

Data Demografi

No. Responden :

Umur :

Pendidikan : Pekerjaan :

Sumber Informasi : a. Media (elektronik/cetak)

(48)

II. Pengetahuan

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar menurut anda. 1. Perawatan bayi merupakan :

a. Hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi. b. Hal yang harus dilakukan karena merupakan kewajiban.

c. Hal yang merepotkan dan mengganggu pekerjaan. 2. Tujuan suami melakukan perawatan bayi :

a. Membantu istri dalam merawat bayi agar bayi mendapatkan pehatian yang optimal.

b. Melakukan tugas perawatan yang merupakan tanggung jawab. c. Menunjukkan kemampuan suami dalam merawat bayinya. 3. Tujuan memberi makan bayi adalah :

a. Agar bayi tetap sehat dengan memperoleh gizi yang seimbang. b. Agar bayi tidak menangis dan rewel.

c. Agar bayi tenang dan tidak menangis.

4. ASI Eksklusif merupakan sumber makanan yang terbaik untuk bayi, yang harus diberikan pada umur :

a. 0 – 6 bulan b. 0 – 12 bulan c. 6 – 12 bulan

5. Makanan pendamping ASI dapat diberikan pada bayi umur : a. Di atas 6 bulan

(49)

6. Jenis makanan tambahan yang diberikan pada bayi adalah : a. Susu formula dan bubur

b. Susu formula dan nasi c. Susu formula

7. Bayi menangis pada malam hari salah satunya disebabkan karena : a. Bayi Lapar

b. Bayi mengantuk c. Bayi kurang tidur

8. Memandikan bayi bertujuan untuk :

a. Menjaga kebersihan dan menghindarkan bayi dari bahaya terinfeksi penyakit b. Menjaga kebersihan agar bayi merasa nyaman

c. Agar bayi tidak bau 9. Menggendong bayi dapat :

a. Memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi bayi sehingga bayi tidak rewel.

b. Menidurkan bayi

c. Agar terbiasa digendong

10. Perawatan yang tidak optimal dapat mengakibatkan :

a. Bayi tidak terurus, pertumbuhan tidak optimal dan mudah terserang penyakit b. Pertumbuhan bayi lambat

(50)

III. Sikap

Berikan tanda check list (√) pada kotak jawaban sesuai dengan pendapat anda. SS : Sangat setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Perawatan bayi penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.

2. Suami turut merawat bayi merupakan, partisipasi suami dalam kehidupan keluarga.

3. Bayi yang ibunya belum dapat mengeluarkan ASI, dapat diberi air putih.

4. Mengganti pakaian atau popok bayi dapat dilakukan setelah bayi mandi atau kapan saja bila pakaian basah atau kotor.

5. Menggendong bayi dapat menimbulkan perasaan yang aman dan nyaman bagi bayi.

6. Setiap saat suami harus ada untuk melakukan perawatan pada bayinya.

7. Suami harus libur bekerja untuk membantu istri merawat bayi.

8. Bayi dapat diberikan makanan tambahan segera setelah bayi lahir.

9. Memandikan bayi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

(51)

NILAI CONTENT VALIDITY INDEX

No Pertanyaan Nilai

0,7 0,8 0,9 1,0

A. PENGETAHUAN

1 Perawatan bayi merupakan :

a. Hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.

b. Hal yang harus dilakukan karena merupakan kewajiban.

c. Hal yang merepotkan dan mengganggu pekerjaan.

2 Tujuan suami melakukan perawatan bayi :

a.Membantu istri dalam merawat bayi agar bayi mendapatkan pehatian yang optimal.

b.Melakukan tugas perawatan yang merupakan tanggung jawab.

c. Menunjukkan kemampuan suami dalam merawat bayinya.

3 Tujuan memberi makan bayi adalah :

a. Agar bayi tetap sehat dengan memperoleh gizi yang seimbang.

b. Agar bayi tidak menangis dan rewel. c. Agar bayi tenang dan tidak menangis.

4 ASI Eksklusif merupakan sumber makanan yang terbaik untuk bayi, yang harus

diberikan pada umur : a. 0 – 6 bulan

b. 0 – 12 bulan c. 6 – 12 bulan

5 Makanan pendamping ASI dapat diberikan pada bayi umur :

a. Di atas 6 bulan b. Di bawah 6 bulan c. Di atas 12 bulan

6 Jenis makanan tambahan yang diberikan pada bayi adalah :

a. Susu formula dan bubur b. Susu formula dan nasi c. Susu formula

7 Bayi menangis pada malam hari salah satunya disebabkan karena :

(52)

8 Memandikan bayi bertujuan untuk :

a. Menjaga kebersihan dan menghindarkan bayi dari bahaya terinfeksi penyakit

b. Menjaga kebersihan agar bayi merasa nyaman c. Agar bayi tidak bau

9 Menggendong bayi dapat :

a. Memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi bayi sehingga bayi tidak rewel.

b. Menidurkan bayi

c. Agar terbiasa digendong

10 Perawatan yang tidak optimal dapat mengakibatkan :

a. Bayi tidak terurus, pertumbuhan tidak optimal dan mudah terserang penyakit

b. Pertumbuhan bayi lambat c. Biasa saja, tidak berpengaruh

B SIKAP

1 Perawatan bayi penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.

2 Suami turut merawat bayi merupakan, partisipasi suami dalam kehidupan keluarga.

3 Bayi yang ibunya belum dapat mengeluarkan ASI, dapat diberi air putih.

4 Mengganti pakaian atau popok bayi dapat dilakukan setelah bayi mandi atau kapan saja bila pakaian basah atau kotor.

5 Menggendong bayi dapat menimbulkan perasaan yang aman dan nyaman bagi bayi.

6 Setiap saat suami harus ada untuk melakukan perawatan pada bayinya.

7 Suami harus libur bekerja untuk membantu istri merawat bayi.

8 Bayi dapat diberikan makanan tambahan segera setelah bayi lahir.

9 Memandikan bayi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja

(53)

SAVE OUTFILE='F:\agnesspss....sav' /COMPRESSED. FREQUENCIES VARIABLES=umsu pensu peksu suminsu pgtsu katpgtsu skpsu katskpsu /ORDER=ANALYSIS.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(54)

pekerjaan suami

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid media(elektronik,cetak) 10 29.4 29.4 29.4

tenaga kesehata 7 20.6 20.6 50.0

Frequency Percent Valid Percent

(55)

kategori pengetahuan suami

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

(56)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU

Nama Mahasiswa : Agnes Emerensiana Sitorus Nama Pembimbing

: dr. Zulkifli. Msi

NIM : 095102071 NIP :

Judul KTI : Pengetahuan dan sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang

Materi Saran / Perbaikan Paraf Dosen Paraf

Mahasiswa

Senin, 14-9-2009

Pengajuan Judul ACC Judul Senin,

21-9-2009

Pengajuan BAB I Perbaikan BAB I Sabtu,

26-9-2009

Pengajuan BAB I, II Perbaikan BAB I, II Sabtu,

Pengajuan BAB III Perbaikan BAB III Kamis,

Pengajuan BAB IV Perbaikan BAB IV Kamis,

05-11-2009

Pengajuan BAB IV ACC BAB IV Senin,

29-02-2010

Perbaikan Proposal Perbaikan BAB I, BAB II, III, Kuisoner

Senin, 03-05-2010

Pengajuan BAB V, VI Perbaikan BAB V, VI Rabu,

09-06-2010

Gambar

Tabel.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami Terhadap Perawatan Bayi di
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Suami Tentang Perawatan Bayi di
Tabel 5.4. Distribusi Pernyataan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI di
Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Untuk faktor pemungkin yang berupa biaya sebagian besar responden menyatakan tidak mengeluarkan biaya dalam melakukan pemeriksaan Pap Smear sebanyak 53 responden (84,1%),

To help overcome this problem, this chapter provides a brief overview of several Java features, including the general form of a Java program, some basic control structures, and

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi penjualan dalam siklus pendapatan pada PT. Pertamina Upms-I Medan dan untuk mengetahui penerapan sistem

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kebijakan promosi terhadap kepuasan kerja pegawai pada Kantor Pelayanan (KPP) Pratama Medan Petisah dengan responden penelitian

Kemudian rata-rata perbedaan kematian nyamuk Anopheles spp tiap enam jam dengan perlakuan jenis insektisida etofenproks bahwa rata-rata persentase kematian Anopheles spp dengan

Untuk mencatat transaksi peminjaman, dibentuk file lain yang disebut file peminjaman. Ketika suatu bahan pustaka dipinjam, nomor induk buku dan nomor.. anggota

Tenure, Auditdelay, Opinion shopping, dan Proporsi Komisaris Independen terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Real Estate and Property yang