• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita pada Keluarga Berpendapatan Tinggi dan Berpendapatan Rendah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita pada Keluarga Berpendapatan Tinggi dan Berpendapatan Rendah"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RINGKASAN

SURIANA. KORO. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita pada Keluarga Berpendapatan Tinggi dan Berpendapatan Rendah. di Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, Kotamadya Makassar. (Di bawah bimbingan HARTOYO dan SRI RlHATl KUSNO).

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan anak balita pada keluarga berpendapatan tinggi dan berpendapatan rendah. Tujuan khususnya adalah: 1). Mengidentifikasi perbedaan alokasi pengeluaranlpendapatan untuk konsumsi pangan keluarga, 2). Mengidentifikasi perbedaan alokasi waktu ibu dalam pengasuhan anak, 3). Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan anak balita, dan 4) Menganalisis hubungan perturnbuhan dan perkembangan anak balita.

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, Kotarnadya Makassar dari awal bulan Februari sarnpai akhir Maret 2000. Pernilihan Kelurahan Baraya dilakukan secara purposif. Contoh penelitian adalah keluarga lengkap yang rnernpunyai anak balita berumur 36 - 60 bulan. Selanjutnya diambil secara acak 30 keluarga berpendapatan tinggi dan 30 keluarga berpendapatan rendah.

Data yang dikurnpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari : 1). Karakteristik keluarga dan contoh yang rneliputi nama, umur, jenis kelarnin, jurnlah anggota keluarga, pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan, 2). Pola pengasuhan yang rneliputi pola asuh disiplin, pola asuh afeksi dan alokasi waktu ibu, 3). Konsumsi balita yang rneliputi konsurnsi energi dan protein, dan 4). Pertumbuhan yang ditentukan berdasarkan status gizi secara antropometri (BBIU, TBIU dan BBPTB) dan perkembangan yang ditentukan berdasarkan skor dari kuesioner pra-skrining perkembangan (KPSP).Data primer diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor kelurahan dan instansi lain yang berkaitan. Untuk rnelihat perbedaan antar kelornpok, hubungan antar variabel, dan variabel yang mernpengaruhi pola pengasuhan, perturnbuhan dan perkernbangan dilakukan analisis statistik dengan rnenggunakan uji beda-t, uji korelasi Pearson, uji Ancova dan uji regresi linier berganda.

Rata-rata alokasi waktu ibu untuk mengasuh anak adalah 12,2 jam pada keluarga berpendapatan tinggi dan 16,5 jam pada keluarga berpendapatan rendah dari total waktu sehari. Ibu dari keluarga berpendapatan rendah cenderung rneluangkan waktu untuk anaknya lebih banyak dibandingkan ibu dari keluarga berpendapatan tinggi. Pendapatan keluarga, pendidikan ayah dan pendidikan ibu berpengaruh terhadap alokasi waktu ibu untuk melakukan pekerjaan sambil rnengasuh contoh, keluar

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran pertumbuhan balita berdasarkan indeks BB/U dengan kategori gizi kurang di Kecamatan Berastagi, jumlah paling tinggi adalah balita pada keluarga perokok yaitu

Kesirnpulan dari keputusan pembelian susu formula pada keluarga berpendapatan rendah rnenunjukkan bahwa tahapan-tahapan proses keputusan pembelian sangat

BKKBN mengembangkan program Bina Keluarga Balita (BKB) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan anak balita.. Tujuan

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan asupan energi dan zat gizi, kadar hemoglobin dan albumin, berat badan serta perkembangan motorik pada anak balita kurang gizi

Bidan berdasarkan kewenangannya dapat melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita melalui program pemerintah untuk peman- tauan tumbuh kembang anak

Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan hasil tabulasi silang antara pengetahuan dengan sikap ibu dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita dengan gizi kurang

Status mengenai keterlibatan golongan belia muda yang berumur 15 hingga 25 tahun daripda keluarga berpendapatan rendah di bandar dalam masalah sosial yang didapati dalam kajian

Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi “SIPRANTA : Sistem Informasi Posyandu untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita” yang akan membantu kader posyandu,