• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kemampuan Siswa Madrasah Al-Qismul’aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan dalam Mengi’rab Kalimat berbahasa Arab Berdasarkan GBPP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kemampuan Siswa Madrasah Al-Qismul’aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan dalam Mengi’rab Kalimat berbahasa Arab Berdasarkan GBPP"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

.

؟

ل ً.ل

ل

أ

ض ف

ح

إ ف

ف أ

شإ إ

.

ل

؟ ي

ل .ًل

أ

ف ف

ف أ

-ي إ ف

"ل" ِج .ف

ف إ

(3)
(4)

.

ً ي

؟ ل

ل .ً ح

أ

ي

خ

ِف .

؟

ل . ي

أ

خ

ح

-" ي ِي

ِف " ي ف ح

ئ

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

DAFTAR PUSTAKA

Iwan,(tt).Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab. Surabaya: Ma‟had Alfurqan Al islam. Abdullah,(1993). Al-Kawakibu Adduriyyah . Beirut : Muassasatu al-kutubi atstsaqafiyati. Hadidi,A.(2005). Pendidikan Kealwashliyahan. Medan: Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Al- Jam‟iyatul Washliyah Sumatera Utara.

Ahmad, H.(1424H). Madzkuratu an-Nahwi wa Shorfi. Madinatu al munawwarah : Al- Maktabatu Al-Arabiyyatu As-Su‟udiyah.

Muhammad,M.(2005). Syarhu ibnu „Aqil. Kairo : Maktabah Darul Turats. Muhammad, (1288H). Kawakibu Ad-duriyah. Jeddah : Haramain.

Munawwir.Amtsilatu al-I‟rab. Jogjakarta : Nurma Madia Idia .

Muhyiddin,(2008). Audhoh Masalik Juz 1. Beirut : Maktabatu al-„Ashriyatu. Muhyiddin,(2008). Audhoh Masalik Juz 4. Beirut : Maktabatu al-„Ashriyatu.

Ni‟mah, F.tt.Mulakhash qawa‟idu al-lughatti al-„arabiyati. Beirut : Darru atstsaqafati al-islamiyyati.

Thalib,(2002). Tata Bahasa Arab 2. Bandung : PT.AL-MA‟ARIF. NN.TT.Statistika kompilasi (Untuk Kalangan Sendiri)

(10)

BAB III

MADRASAH AL-

QISMUL‟ALY

3.1 Sejarah Berdirinya

Madrasah Al-qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan merupakan salah satu madrasah yang dikelola oleh Al-washliyah melalui usaha Yayasan Amal Sosial Alwashliyah bekerja sama dengan dengan Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Washliyah (MPK Al-Washliyah). Oleh sebab itu, membicarakan sejarah berdirinya madrasah al-Qismul‟aly tidak terlepas dari membicarakan sejarah berdirinya Al-Washliyah.

Organisasi Al-Washliyah didirikan pada tahun 1930, yaitu pada tanggal 30 Nopember 1930 di Medan. Dipelopori oleh pelajar-pelajar Maktab Islam Tapanuli Medan. Al-Washliyah ini didirikan adalah didorong untuk mengatasi problema soosial dikalangan ummat islam yang pada saat itu telah terjadi situasi yang sangat menyedihkan baik dalam bidang pendidikan, bidang pemeliharaan anak yatim, bidang persaudaraan (ukhuwah Islamiyah). Problema sosial itu semakin memuncak, bahkan biasa terjadi perkalihan antara keluarga disebabkan salah khilafiah. Akhirnya ummat islam larut denngan situasi tersebut terlupakanlah mengelola pendidikan, anak yatim dan memperbaiki ukhuwah islamiyah (persatuan). Oleh sebab itu, Al-Washliyah senantiasa mendirikan madrasah-madrasah di daerah-daerah, dan berusaha membentuk pengajian-pengajian yang sifatnya non formal. Pada pengajian non formal ini disampaikan latar belakang Al-Washliyah didirikan serta dikemukakan pula betapa pentingnya mendirikan organisasi dalam menghadapi kemelut sosial yang melanda tanah air.

(11)

Oleh sebab itu, sebagaimana yang dikemukakan oleh Mukhlish (Kepala Madrasah) bahwa didirikanny yayasan Amal Sosial Al-Washliyah adalah untuk menanggulangi sekaligus menampung anak yatim dan fakir miskin pada suatu tempat tertentu, sekaligus memberikan fasilitas pendidikan kepadanya.

Pada tahun 1950 oleh PB Al-Washliyah melalui Yayasan Amal Sosial, didirikan lagi Asrama anak yatim sekaligus didirikan pula madrasah ibtidaiyah dan Madrasah Dasar (Madrasah Rakyat), selanjutnya didirikan pula SMP Al-Washliyah disekitar asrama tersebut, besrta dengan madrasah Tsanawiyah Al-Washliyah.

Sejalan dengan banyaknya sudah tamatan pelajar tingkat Tsanawiyah dan SMP serta sudah tammatnya anak yatim/fakir miskin di asrama, maka oleh pihak yayasan didirikan pula pada tahun 1956 Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah. Ketika pertama kali didirikan jumlah murid sebanyak 14 orang dan guru sebanyak 3 orang. Saat ini Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah telah meluluskan ribuan siswa.

3.2 Tujuan Berdirinya

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mukhlish (Kepala Madrasah), bahwa tujuan didirikannya Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu :

a. Tinjauan dari sisi organisasi Al-Washliyah. b. Tinjauan dari sisi kepentingan ummat Islam.

(12)

bahwa Al-washliyah menentukan usaha-usaha yang harus dijalankan sebagaimana tercantum dalam pasal 5 Anggaran Dasar Al-Washliyah bahwa usaha-usaha Al-Washliyah itu :

1. Usaha dalam bidang Pendidikan, 2. Usaha dalam bidang dakwah,

3. Usaha dalam bidang amal sosial / anak yatim, 4. Usaha dalam bidang tabligh / takzir

5. Usaha dalam bidang kekeluargaan

Usaha merealisir dari apa yang dinyatakan dalam Anggaran Dasar Tersebut merupakan kewajiban dari pimpinan organisasi Al-washliyah, merupakan pertanggung jawaban kepada organisasi Al-Washliyah karena usaha tersebut senantiasa dilaksanakan.

Selanjutnya tinjauan dari segi kepentingan ummat Islam maksudnya adalah : pada pertama kali Al-Washliyah didirikan kenyataan di kalangan masyarakat dirasa kurangnya tenaga-tenaga yang memiliki pengetahuan agama yang bertindak sebagai ahli-ahli agama, baik segai guru di madrasah maupun pada pengajian-pengajian serta muballigh-muballigh dan tenaga pendakwah lainnya. Situasi pada saat itu sangat membutuhkan manusia yang berpengetahuan agama. Oleh sebab itulah, melalui madrasah Al-Qismul‟aly kesulitan tentang tenaga guru agama sedikit demi sedikit problema tersebut dapat diatasi. Para abituren-abituren madrasah tersebut dikirim ke daerah-daerah sebagai guru di madrasah-madrasah Al-Washliyah khususnya dan Madrasah Islam pada umumnya, dan juga abituren tersebut dikirim ke lokasi dakwah serta pada pengajian-pengajian.

(13)

untuk menanggulangi kepentingan ummmat, baik kepentingan pendidikan islam, sosial masyarakat, politik dan sebagaimya.

Secara khusus juga kepada murid-murid yang tammat dari madrasah Al-Qismul‟aly diberi amanah supaya tidak memperuncing masalah khilafiah yang melanda tanah air, sebagaimana yang dikemukakan oleh Kepala Madrasah melalui wawancara :

Bagi Al-Washliyah masalah khilafaiah adalah hak masing-masing individu, dan harus dihindari supaya khilafiah itu jangan dijadikan sebagai pemecah sesame ummat Islam. Oleh sebab itu, kepada abituren Al-Qismul‟aly supaya menjadi orang yang menghubungkan perpedaan pendapat dikalangan ummat Islam. Hal ini sesuai dengan nama Organisasi Al-washliyah yaitu organisasi ang memperhubungkan. Jadi, setuju dalam pendapat merupakan pokok pengabdian warga Al-Washliyah bukan terpaku kepada satu paham saja dalam

islam”.

Jelasnya tujuan didirikan Al-Washliyah itu pada dasarnya untuk memajukan ummat islam, dan hal ini merupakan kehendak dari muqaddimah Anggaran Dasar Al-Washliyah yang telah tercantum dalam QS. AS-Shaf ayat 10-11, sebagai ayat yang merupakan landasan bekerja dari Al-Washliyah dan merupakan motivasi bergerak bagi Al-Washliyah dalam melaksanakan usahanya. Dengan kata lain mendirikan pendidikan dan memelihara anak yatim dan lain sebagainya merupakan perdagangan yang dapat menyelamatkan manusia dari api neraka.

3.4 Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan fasilitas merupakan syarat mutlak bagi proses belajar mengajar di Madrasah. Tanpa adanya sarana dan fasilitas maka apa yang diharapkan dari suatu pengajaran tidak mungkin tercapai.

(14)

Baik tidaknya keadaan gedung Madrasah sangat mempengaruhi bagi kemajuan siswa. Dan ini merupakan sarana paling pokok untuk menunjang pendidikan, sebab suasana yang nyaman akan membuat siswa bergairah dan bersemangat dalam belajar.

Keadaan gedung madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan terdiri dari bangunan yang berbentuk permanen dan semi permanen.

Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana sarana dan fasiltas yang dimiliki oleh Madrasah ini dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 5 : Sarana dan Prasarana Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah

No. Jenis Ruangan Jumlah

1. Ruang Belajar 4

2. Perpustakaan 1

3. Ruang Guru 1

4. Ruang Kepala Madrasah 1

5. Kantor Tata Usaha 1

6. Lapangan Olah Raga 1

sumber : Kantor Tata Usaha MAS Al-Washliyah Jl.Ismailiyah. Tahun ajaran 2013/2014

Selain dari saran dan fasilitas yang tercantum dalam table diatas, masih terdapat sarana perlengkapan lainnya seperti :

- Sarana kantor ; meja,kursi,mesin tik,computer, lemari, kursi tamu dan lain-lain.

- Sarana Belajar ; meja,kursi,mesin tik,computer, lemari, papan tulis (white board), spidol,penghapus, globe, peta, buku-buku paket dan lain-lain.

(15)

Dari keterangan di atas dapat dilihat bagaimana sarana dan fasilitas yang dimilki oleh Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah tersebut sudah memadai, namun masih membutuhkan perbaikan dan peningkatan terutama dalam penyediaan buku-buku yang ada di perpustakaan dan penyediaan ruangan lainnya seperti Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, ruang UKS dan lain sebagainya.

3.3 Status Madrasah dan Kurikulum

Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah adalah lembaga pendidikan dibawah naungan organisasi massa Al-Jam‟iyyatul Washliyah. Madrasah Qismul‟aly al-Washliyah Ismailiyah didirikan Tahun 1956 , awal berdirinya madrasah ini segala ketentuan yang berlaku harus diketahui oleh pimpinan Al-Washliyah. Maka status gedung tersebut adalah kepunyaan Yayasan yang dikelola bersama-sama dan bergotong royong.

Adapun status Madrasah ini pada badan pemerintahan adalah sebagai Madrasah yang berstatus swasta.Pada tanggal 17 Juni 1986 keluarlah izin operasional Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah ini. Dengan demikian maka status Madrasah ini adalah tercatat, terus selanjutnya menjadi terdaftar dan saat ini telah menjadi diakui sesuai dengan Piagam Jenjang Akreditasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI Wilayah Sumatra Utara pada tanggal 11 Januari 1995.

Kurikulum

Dalam pelaksaan pengajaran perlu adanya suatu kurikulum terperinci yang diharapkn dapat mengantarkn pengajaran tersebut sampai kepada tujuannya.

Secara umum kurikulum adalah :

(16)

proses belajar mengajar (PBM), (3) beberapa sarana untuk mengukur apakah tujuan

pendidikan telah tercapai atau tidak”(Parera, 1993:84)

Kurikulum terdiri dari mata pelajaran yang telah diatur dan ditetapkan, yang harus dilalui oleh anak didik pada tingkatan pendidikan.Untuk dapat meneruskan pelajarannya pada tingkatan selanjutnya. Karena kurikulum harus sejalan dengan tingkatan dari proses pengajaran tersebut diberikan menurut tahapannya. Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah adalah madrasah yang diakui status keberadaannya dan berada di bawah naungan Departemen Agama. Oleh sebab itu kurikulumnyapun harus tunduk kepada kurikulum Departemen Agama RI.

Untuk mengetahui struktur kurikulum di Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 6 : Susunan Program Pengajaran Kurikulum 1994 pada Pendidikan Dasar berciri Khas Agama Islam (Madrasah Aliyah)

No. Jenjang dan Kelas Mata Pelajaran

MAS

I II III

1 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

2 Al-Qur'an Hadist 1 1 1

3 Aqidah-Akhlak 2 2 2

4 Fiqih 2 2 2

5 Sejarah Kebudayaan Islam - 1 1

6 Bahasa Arab 2 2 2

7 Bahasa Indonesia 2 2 2

8 Matematika 6 6 6

9 Biologi 6 6 6

10 Fisika 2 2 2

11 Geografi 2 2 2

(17)

13 Ekonomi 2 2 2 14 Teknologi Informasi Komputer 2 2 2 15 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 2 2 2

16 Bahasa Inggris 4 4 4

17 Seni budaya 2 2 -

18 Kimia 2 2 2

19 Sosiologi 2 2 2

Jumlah 43 46 46

Namun pada pelaksanaan pengajaran di madrasah Al-Qismul‟aly ini didukung oleh kurikulum yang dikeluarkan oleh Majelis Pendidikan dan Kebudayaan (MPK) Al-Washliyah sejak awal berdirinya madrasah tersebut. Selain Karena harus tunduk kepada kurikulum dari Departemen Agama, kurikulum dari MPK Al-Washliyah sarana yang diperlukan pun lebih ringan untuk diadakan oleh madrasah Al-Washliyah. Dalam Pelaksanaannya dua kurikulum ini dilaksanakan dengan baik dengan beberapa pelajaran yang disatukan dalam pengajarannya seperti bahasa Arab yang hanya 3 jam dalam seminggu, secara umum bahasa Arab dilaksanakan 8 jam dalam seminggu ini sudah termasuk ilmu Qawaid seperti nahwu dan shorof. Untuk itu dalam pelaksanaan penggabungan kurikulum Departemen Agama dan MPK Al-Washliyah jam belajar tiap pelajaran dipotong 5 menit, dimana seharusnya 1 jam pelajaran durasinya 45 menit menjadi 40 menit. Maka jumlah jam pelajaran dalam sehari mencapai 9 jam pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari jadwal pelajaran Madrasah Aliyah Al-Washliyah pada halaman lampiran.

3.5 Keadaan Staf Pengajar

(18)

bertindak sebagai motivator. Berhasilnya suatu lembaga pendidikan sangat tergantung kepada etos kinerja guru yang memberikan pengajaran sekaligus pendidikan kepada anak didiknya. Karena pentingnya peranan guru dalam keberhasilan pendidikan maka guru harus memiliki kemampuan dasar untuk kesuksesan di dalam proses mengajar. Status pendidikan guru juga penting untuk meningkatkan kualiitas pendidikan.

Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah tenaga pengajar berjumlah 22 orang terdiri dari 21 Laki-laki dan 1 (satu) orang perempuan. Semua Tenaga Pengajarnya Tamatan minimal Strata 1 Bila dilihat dari latar belakang pendidikannya maka, tenaga pendidik yang ada sudah sangat memadai bahkan tenaga pengajarnya sebagian besar berasal dari Timur Tengah dan sudah ada yang Magister. Ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7 : Nama-Nama Staff Pengajar madrsah Al-QIismul‟aly Ismaliyah Medan

No. Nama L/P Pendidikan Jabatan

1 Mukhlis.SHI,SPd.I L Sarjana KA. Madrasah Al-Qismul'aly

2 H.Mukhtar Amin,S.Ag L Sarjana Bendahara Madrasah

3 H.M.Silahuddin,SPd.I L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

4 Syawal Abdi Nst,SPd.M.A L Magister KTU

5 H.Arif M.Erde,S.PdI L Sarjana Wakil KA.Madrasah

6 Edi Zuhrawardi Pane,SH L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

7 H.M.Din Angkasah L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

8 H.M. Nasir, LC.MA L Magister Muallim (Staff Pengajar)

9 H.Muslim Maksum,LC L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

10 Drs.H.Hafiz Ismail L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

11 Sastrawan, S.Ag L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

(19)

13 H.Jamaluddin,LC L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

14 H.Burhanuddin Noor,LC L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

15 H.Musdar Bustamam,LC L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

16 H.Nano Wahyudi,LC L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

17 Drs.H.Fauzi Usman,S.Sos L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

18 Julianto,SE L Sarjana Wakil KA.Madrasah

19 Emmanila Hatiana Hrp.SPd P Sarjana Muallimah (Staff Pengajar)

20 Drs.H.Abdul Walid L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

21 Sofyan Tsauri,LC L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

22 H.Mulkan Hamid,LC L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

23 Dr.H.Arwin Juli Rahmadi BB,MA L Magister Muallim (Staff Pengajar)

24 Ferry Simbolon,S.ThI,S.PdI L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

25 H.Nurdin Rustam,LC L Sarjana Muallim (Staff Pengajar)

3.6 Keadaan Siswa

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Madrasah Madrasah Al-Qismul‟aly Ismailiyah penulis memperoleh keterangan bahwa secara keseluruhan jumlah siswa kelas III adalah 42 (Empat Puluh Dua) orang.Terdiri dari 22 orang laki-laki, dan 20 orang perempuan.

Dari seluruhan jumlah siswa terdiri dari kelas I dibagi menjadi dua kelas menjadi 2 (dua) bagian kelas, Ia dan Ib. Kemudian Kelas II dan III masing-masing hanya mempergunakan 1 kelas.

(20)

mempelajari itu tidak akan dapat mengikuti pelajaran di madrasah Al-Qismul‟aly Ismailiyah, dikarenakan hal tersebut di atas merupakan hal yang pokok atau wajib untuk bisa masuk di Madrasah ini. Walaupun siswa tersebut memiliki segudang prestasi di madrasahnya tersebut. Jumlah siswa secara keseluruhan 137 siswa dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 8 : Jumlah Siswa/Siswi Madrasah Al-Qismul‟aly T.A 2013/2014

NO. Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah

LK PR

1 Ia 41 - 41

2 Ib - 14 14

3 II 24 16 40

4 III 22 20 42

(21)

BAB IV

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGI‟RAB

4.1Latar Belakang Pendidikan Siswa

Madrasah adalah sarana untuk menimba ilmu dan mengasah kemampuan. Sering kali kualitas madrasah dikait-kaitkan pada kemampuan siswa. Sehingga mampu memberikan gambaran kepada masyarakat atas kredibilitas madrasah tersebut. Untuk itu, penting mengetahui asal-usul madrasah demi mengetahui lebih lanjut tentang kemapuan siswa. Dalam hal ini, penulis mengkaitkan hubungan latar belakang pendidikan dengan latar belakang siswa.

Madrasah al-Qismul‟aly adalah Madrasah yang menerima siswanya hanya apabila siswa tersebut memiliki latar belakang pendidikan Madrasah Tsanawiyah Diniyah yang pernah mempelajari kitab berbahasa Arab. Pada tahun ajaran ini siswa/siswi kelas III Madrasah Al-Washliyah 92,85 % dari 39 siswa dan yang berasal dari Madrasah Tsanawiyah Diniyah dari beberapa daerah yang berbeda dan 7,15 % dari kalangan pesantren yaitu 3 orang siswa (dua orang siswa dan satu rang siswa). Ini merupakan suatu bekal untuk menimba ilmu di madrasah Al-Qismul‟aly.

4.2 Kemampun Siswa Dalam Mengi‟rab Kalimat Berbahasa Arab

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa kelas III Madrasah Al-Qismul‟aly Ismailiyah dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab berdasarkan GBPP. Jumlah soal yang diberikan dibagi

(22)

Hasil tes yang dilakukan terhadap siswa Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan telah diperoleh data seperti di bawah ini :

Hasil tes yang dilakukan kepada 42 sampel tersebut seperti pada tebel 8 kemampuan mengi‟rab kalimat berbahasa Arab menunjukan bahwa; nilai akhir tertinggi yang dapat dicapai siswa secara keseluruhan yaitu pilihan berganda, mengi‟rab dan membarisi wacana adalah 99,25 dan nilai akhir yang terendah adalah 64,28, dengan ketentuan bobot nilai untuk setiap soal yang benar dari soal pilihan berganda yang berjumlah 23 nilainya diberi skor 1, kemudian untuk essay berupa mengi‟rab 3 kalimat, masing-masing kalimat dinilai perkatanya

yang berjumlah 10 maka skornya jika benar 10, kemudian membariskan wacana sebanyak 3 paragraf, masing-masing paragraf skornya perkata yang dinilai kalimat yang dapat berubah baris akhirnya saja jika semua benar berjumlah 100 kata dan mendapat skor 100 juga. Untuk semua soal yang berjumlah 25 jika benar semua nilainya adalah 133 (skor ideal).

Tabel 10 distribusi nilai berkelompok menunjukan bahwa nilai 89,47 mempunyai frekuensi yang terbesar yaitu 4 dengan persentase 9,524 % dan yang mempunyai nilai frekuensi terkecil adalah nilai 64,28 yaitu 2,4 %.

Dengan demikian nilai rata-rata (mean) siswa peserta tes berdasarkan distribusi frekuensi berkelompok pada tabel 10 adalah 84,85 %. Nilai rata-rata sebesar ini memberikan gambaran yang jelas bahwa kemampuan mengi‟rab secara keseluruhan pada siswa adalah

Sangat baik, karna nilai rata-rata yang diperoleh 84,85 %. Jika kita membuat suatu penilaian berdasarkan 60% kebenaran dari total tes soal maka sebesar 100 % siswa lulus tes.

(23)

Tabel 9 : Data Nilai Siswa Berdasarkan Nomor Urut Dalam Mengi‟rab Kalimat Berbahasa Arab.

No. Siswa Yang Diuji Nilai

1 1 96.24

2 2 83.46

3 3 84.21

4 4 79.70

5 5 79.70

6 6 71.42

7 7 76.70

8 8 84.96

9 9 89.47

10 10 87.97

11 11 88.72

12 12 84.96

13 13 97.74

14 14 89.47

15 15 77.44

16 16 81.20

17 17 92.48

18 18 84.96

19 19 81.20

20 20 87.22

21 21 72.18

22 22 97.74

(24)

24 24 97.74

25 25 97

26 26 91.72

27 27 87.22

28 28 95.49

29 29 87.97

30 30 86,47

31 31 85.71

32 32 89.47

33 33 95.49

34 34 78.19

35 35 67.67

36 36 96.74

37 37 99.25

38 38 91.72

39 39 89.47

40 40 92.48

41 41 89.47

42 42 75.94

(25)

Tabel 10 Rincian skor nilai siswa

No. Peserta skor Nilai

Pilihan Ganda I'rab Membariskan wacana Total

1 1 23 8 97 128 96.24

2 2 22 0 89 111 83.46

3 3 23 6 83 112 84.21

4 4 20 4 82 106 79.70

5 5 21 5 80 106 79.70

6 6 20 3 72 95 71.42

7 7 21 4 77 102 76.70

8 8 23 8 82 113 84.96

9 9 21 8 90 119 89.47

10 10 19 7 91 117 87.97

11 11 23 8 87 118 88.72

12 12 18 8 87 113 84.96

13 13 23 9 98 130 97.74

14 14 21 8 90 119 89.47

15 15 18 5 80 103 77.44

16 16 18 7 83 108 81.20

17 17 22 9 92 123 92.48

18 18 19 9 85 113 84.96

19 19 19 8 81 108 81.20

20 20 19 8 89 116 87.22

21 21 14 5 77 96 72.18

22 22 21 9 100 130 97.74

23 23 19 7 88 114 85.71

24 24 22 9 99 130 97.74

25 25 20 9 100 129 97

26 26 19 7 96 122 91.72

27 27 20 7 89 116 87.22

28 28 21 9 97 127 95.49

29 29 18 7 92 117 87.97

30 30 21 8 86 115 86,47

(26)

32 32 20 7 92 119 89.47

33 33 20 8 99 127 95.49

34 34 16 5 83 104 78.19

35 35 16 4 70 90 67.67

36 36 21 7 90 118 96.74

37 37 23 9 100 132 99.25

38 38 19 7 96 122 91.72

39 39 20 8 91 119 89.47

40 40 18 7 98 123 92.48

41 41 21 6 92 119 89.47

42 42 17 4 80 101 75.94

Jumlah 840 289 3715 4844 3563.59

Data-data tabel 9 dapat dilihat bahwa skor tertinggi untuk pilihan berganda adalah 23 dengan skor idealnya 23, sedangkan skor terendah dalam pilihan berganda adalah 14. Sedangkan untuk mengi‟rab kalimat skor tertingginya adalah 9 dan yang terendah adalah 0 dengan skor ideal adalah 10. Untuk membariskan wacana skor yang tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 70 dengan skor ideal adalah 100. untuk lebih jelas tersaji bila skor-skornya dikelompokkan dengan kolom yang memuat persentase frekwensi masing-masing kelompok, yaitu pada tabel berikut :

Tabel 11 : Data Nilai Siswa Berdasarkan Persentase Frekwensi Kelompok

No Nilai (X) Frekwensi (F) f.X Persentase (P)

1 67,67 1 67,67 2.381

2 71,42 1 71,42 2.381

3 72,18 1 72,18 2.381

4 75,94 1 75,94 2.381

5 76,70 1 76,70 2.381

(27)

7 78,19 1 78,19 2.381

8 79,70 2 159,4 4.762

9 81,20 2 162,4 4.762

10 83,46 1 83,46 2.381

11 84,21 1 84,21 2.381

12 84,96 3 254,88 7.143

13 85,71 2 171,42 4.762

14 86,47 1 86,47 2.381

15 87,22 2 174,44 4.762

16 87,97 2 175,94 4.762

17 88,72 2 177,44 2.381

18 89,47 4 357,88 9.524

19 91,73 2 183,46 4.762

20 92,48 2 184,96 4.762

21 95,49 2 190,98 4.762

22 96,24 1 96,24 2.381

23 97 1 97 2.381

24 97,74 3 293,22 7.143

25 99,25 1 99,25 2.381

Jumlah ∑.f = 42 3718.5 ∑.p = 100

Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai yang mempunyai persentase terbesar adalah pada nilai 89,47 yaitu sebesar 9,524 %, sedangkan persentase terkecil terdapat pada nilai 67,67 yaitu 2,4 %.

(28)

Dimana = nilai rata-rata ∑ = f dikali X X = nilai siswa f = frekwensi data

N = jumlah siswa = jumlah frekwensi

X =

X = 84,85

Diperoleh nilai rata-rata siswa peserta tes untuk mengi‟rab kalimat berbahasa Arab sebesar 84,85.

Jika diambil patokan 60 % kebenaran dari total soal 25 soal atau dengan nilai minimum sebesar 60. Maka kelulusan siswa terhadap tes dan seluruh siswa Kelas III madrasah Al-Qismul‟aly Ismailiyah Medan dinyatakan Lulus semua. Dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12 : Persentase Kelulusan Siswa

No Nilai (X) Frekwensi (F) Persentase (P)

1 67,67 1 2.381(Lulus)

2 71,42 1 2.381(Lulus)

3 72,18 1 2.381(Lulus)

4 75,94 1 2.381(Lulus)

5 76,70 1 2.381(Lulus)

6 77,44 1 2.381(Lulus)

(29)

8 79,70 2 4.762(Lulus)

9 81,20 2 4.762(Lulus)

10 83,46 1 2.381(Lulus)

11 84,21 1 2.381(Lulus)

12 84,96 3 7.143(Lulus)

13 85,71 2 4.762(Lulus)

14 86,47 1 2.381(Lulus)

15 87,22 2 4.762(Lulus)

16 87,97 2 4.762(Lulus)

17 88,72 2 2.381(Lulus)

18 89,47 4 9.524(Lulus)

19 91,73 2 4.762(Lulus)

20 92,48 2 4.762(Lulus)

21 95,49 2 4.762(Lulus)

22 96,24 1 2.381(Lulus)

23 97 1 2.381(Lulus)

24 97,74 3 7.143(Lulus)

25 99,25 1 2.381(Lulus)

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan guru bidang studi yang mengatakan siswa sudah mampu mengi‟rab 75 % dengan baik dan benar.Maka dengan

demikian hasil akhir yang diperoleh dari siswa ternyata sesuai dengan hasil yang dicapai

dengan berpedoman kepada GBPP yang dikeluarkan MPK Al-Washliyah yaitu siswa

(30)
[image:30.595.73.508.70.325.2]

gambar 1 : Diagram batang Nilai Tingkat Kemampuan Siswa kelas III Madrasah al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan dalam Mengi‟rab kalimat berbahasa Arab. 1.Bagan 1 nilai 0 – 50 frekuensi nilainya adalah 0 orang.

2. Bagan 1 nilai 50 – 60 frekuensi nilainya adalah 0 orang.

3. Bagan 1 nilai 60 – 70 frekuensi nilainya adalah 1 orang.

4. Bagan 1 nilai 70 – 80 frekuensi nilainya adalah 7 orang.

5. Bagan 1 nilai 80 - 100 frekuensi nilainya adalah 34 orang.

Tabel 13 Rentang nilai Siswa

Rentang Nilai Kriteria

80-100 A 29

70-80 B 11

0 5 10 15 20 25 30 35 40

[image:30.595.67.531.617.734.2]
(31)

60-70 C 2

50-60 D 0

0-50 E 0

Untuk menghitung persentase mengi‟rab kalimat berbahasa Arab pada siswa adalah

M=

1.

Persentase kategori Nilai Siswa Sangat Baik (A)

Pi =

Pi = 80,95 %

2.

Persentase kategori Nilai Siswa Baik (B)

Pi =

Pi = 19,04 %

3.

Persentase kategori Nilai Siswa Cukup (C)

Pi =

Pi = 2,38 %

(32)

Pi =

Pi = 0 %

5.

Persentase kategori Nilai Siswa Sangat kurang (E)

Pi =

(33)

BAB V

PENUTUP

Dapat dilihat penjelasan sebelumnya bahwa jawaban dari masalah yang ada pada rumusan masalah adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan siswa siswi kelas III Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan Mencapai rentang nilai yang sangat baik yaitu dengan nilai rata-rata 84,98 % b. Hubungan latar belakang pendidikan siswa yaitu 92,85 % dari 39 siswa dan yang

berasal dari Madrasah Tsanawiyah Diniyah dari beberapa daerah yang berbeda dan 7,15 % dari kalangan pesantren yaitu 3 orang siswa. Ini merupakan suatu bekal utama untuk bisa menguasai pelajaran yang ada di madrasah Al-Qismul‟aly tersebut.

c. Sehingga dengan begitu sesuailah kemampuan siswa dalam meng‟irab kalimat berbahasa Arab dengan GBPP yang telah ditetapkan oleh MPK Al-Washliyah dan sesuai dengan tujuan dari GBPP tersebut.

5.1 Kesimpulan

Setelah dipaparkan permasalahan dan pembahasan pada bab terdahulu, maka pada bab ini penulis menarik kesimpulan yang sesuai hasil pembahasan sebelumnya. Adapun kesimpulan yang dipeoleh penulis sebagai berikut :

1. Mengi‟rab adalah salah satu metode yang penting untuk mengetahui seberapa besar kemampan siswa dalam memahami bahasa Arab.

2. Bahasa Arab adalah bidang studi yang sangat penting dipelajari di Madrasah al-Qismul‟aly Ismailiyah Medan. Karena pelajaran bahasa Arab sangat mendukung

pelajaran yang lainnya yang menggunankan bahasa Arab.

(34)

4. Berdasarkan analisis data yang dilakukan penulis, maka dapat diketahui bahwa kemampuan siswa kelas III Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab adalah SANGAT BAIK. Terbukti dari data

yang diperoleh bahwa nilai rata-rata kebenaran siswa adalah 84,98%.

5.2 Saran

1. Kepada Seluruh umat Islam hendaknya menyadari betapa pentingnya mempelajari, memahami dan mendalami bahasa Arab dengan baik dan benar.Hal ini berguna dalam menjalankan ibadah serta untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang terkandung didalam berbagai literatur khususnya al-Qur‟an dan Hadist.

2. Kepada Kepada Madrasah Atau Kepala Yayasan hendaknya lebih memperhatikan sarana dan fasilitas yang lebih baik lagi untuk meningkatkan pendidikan di samping itu penyedia media belajar sebagai alat untuk menambah lancarnya proses belajar mengajar dalam pelajaran bahasa Arab juga harus ditingkatkan, sehingga lebih menarik dan dapat meningkatkan minat siswa terhadap materi pelajaran bahasa Arab yang diajarkan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa sehingga semakin tinggilah minat masyarakat untuk memasukkan anak mereka ke Madrasah Al-Qismul‟aly ini.

3. Dalam kegiatan belajar mengajar sehari-sehari mempergunakan bahasa Arab juga sebagai pengantar bukan hanya pelajaran bahasa Arab saja.

(35)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian I‟rab

Sebagaimana yang diungkapkan oleh para ahli : a. Syeikh Mustafa Al-Ghulayaini (2005:15)

أ ا

أ

أ ف خا

ف ,

ا خا ف

ا

ا: ا اا

,

ا ا

/Al-I‟rābu : „aśārun yuhdiśuhu al-„āmilu fī ăkhiri al-kalimati, fa yakunu ăkhiruhā

marfū‟ān, au manșūbān,au majrūrān, au majzūmān, hasiba mā yaq īhu żalika al

-„āmili/.„I‟rab adalah : pengaruh ysng terjadi di akhir kata karena „amil,maka ada kalanya akhirnya marfu‟,manshub,majrur atau majzum tergantung pada „amilnya.

b. Abu Sholih As-Salafiy (1999:2) I‟rab menuliskan sebagai berikut :

ً ي ً ي

ل

ييغ خ أ

فِ خِ

خ َ

/Al-I‟rabu huwa taghyiîru awakihirilkalimi li ikhtilâfi al-„awâmili ad-dakhilati „alaihâ

lafzhân au taqdîrân/.`I‟rab adalah perubahan harakat akhir kata karena perbedaan „amil

yang masuk kepada kata tersebut secara jelas ataupun tersembunyi.‟

c. Ibnu Hisyam(2008:37), menyatakan :

ا خا ف

ا

ا

أ

ل

/Al-I‟râ bu huwa „așarun Ẓohirun au muqaddarun yujlibuhu al-„âmilu fî âkhri

al-kalimati/.``I‟râb ialah bekas nyata atau tersembunyi yang disebabkan oleh „âmil di akhir

kata`

Berdasarkan beberapa defenisi di atas disini dapat saya simpulkan bahwa I‟rob adalah perubahan baris yang terjadi diakhir kata karena perbedaan „amil yang masuk dalam kata tersebut. Contohnya sebagai berikut:

ʫ

.

(36)

/Bismillāhi/

ل

/Inna allāha ghafūrur-rahīmun/

غ

ل

إ

.ʭ

Dari beberapa contoh diatas, dapat dilihat dengan jelas bahwa lafadz “

ل

akhir barisnya di setiap kalimat berbeda-beda, yaitu berbaris Fattah, kasrah dan mmah, ini disebabkan oleh perbedaan „amil yang masuk kepada lafadz “

ل

juga berbeda-beda dan mempunyai tugas atau fungsi yang berbeda pula. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

ل

/Allāhu

alīmun/‟Allah Maha Mengetahui‟.

i‟rob dari kedua kata di atas adalah sebagai berikut:

سا أ خا ف

ض ف ا ف أ : ه

Allāhu : mubtada„un marfū‟un wa „alāmatu raf‟ihi hammatun Ẓāhiratun fī akhirihi

liannahu ismun mufradun/.lafazd Allah berkedudukan sebagai mubtada, sehingga termasuk isim yang marfu‟, tanda rofa‟nya dengan dhommah, karena termasuk isim mufrod‟

ا خ :

سا أ ض ف ا ف أ

Alīmun : khabarul mubtada`i marfū‟un wa „alāmatu raf‟ihi hammatun Ẓāhiratun fī

akhirihi liannahu ismun mufradun/.„‟Alīmun berkedudukan sebagai khobar, sebab ia termasuk isim yang marfu‟, tanda rofa‟nya dengan dhommah, karena termasuk isim mufrod‟

:

ل

/Bismillāhi/‟dengan menyebut Nama Allah/

ا ف : ء ا

/al-bā‟: harfu al-jarri/.‟Huruf /al-bā‟/

ء ا

,

sebagai salah satu „amil yang bertugas

membaris bawahi isim setelahnya‟.

سا : سا

(37)

/(I)smi : (I)smi majrūrun bi al-bă`. Wa‟alāmatu jarrihi kasratun Ẓahiratun fī

akhirihi/‟Isim yang berada setelah hurf jar maka disebut isim majrur. Tanda kemajrurannya itu ditandai dengan baris bawah yang tampak jelas diakhir kata. Dan dia sebagai mudhaf (yang disandarkan).‟

إ ف

ج

ف "ه" ا ا ا : ه

/Allāhi :Al-Lafżu al-jalālatu “Allāhi” fī mahalli jarrin mu hāfin ilaihi/. `Lafadz /Allah/

ه

sebagai mudhaf ilaih (kata yang disandarkan kepadanya).‟

غ

ل

إ

/Inna allāha ghafūrur-rahīmun/.‟Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun dan Penyayang‟.

ا ف ساا

.

ا ف : إ

/Inna :harfu at-taukīd. tanșibu al-isma wa tarfa‟u al-khabara/.‟/Inna/

إ

adalah salah satu „amil yang dapat menashabkan setiap isim yang berada setelahnya dan merofa‟kan khabar‟.

: ل

خأ ف

ف

اغ .

إ سا

/Allāha : ismu inna manșubun bi al-fathi. Wa „alāmatu nașbihi fathatun żohiratun fī akhirihi/‟Lafadz /allāh/

ل

dalam hal ini berbaris atas dikarena kan „amil yang masuk yaitu

/inna/

إ

dan berdudukan sebagai isim nya /inna/

إ

خأ ف

ض ف ا

ف إ خ : غ

/Ghafūrun : khabar inna, marfū‟un bi - ommati wa‟alāmatu raf‟ihi ammatun ahiratun fī `akhiri/.‟Ghafūrun sebagai khabarnya /inna/

إ

,maka dia berbaris dhammah yang dibuat secara jelas diakhir kata‟.
(38)

/rahīmun : na‟tun/

sebagai kata sifat dari kata /Ghafūrun/ غdan na'at ini dia bertugas mengikuti baris dari isim sebelumnya.

2.2 Macam-macam I‟rab

Moh.Thalib (1879 : 28) :

ا

ا ف ا :

أ

ا

ا خا أ

ا ا اا

ا

/al-„ahwâlu al-latî ta‟tariy awâkhiri al-kalimâti al-mu‟râbâti „arba‟un wa hiya : ar-raf‟u wa an-nashbu wa al-jarru wa al-jazmu/.`Keadaan-keadaan yang mempengaruhi akhir kata mu‟rab itu ada 4 (empat) macam yaitu : rafa‟, nashab, jar, dan jazm`

خا ا

ا

ا

ا

ا

أ

اا ا اا ا

ضا ف

/‟alâmâtul-I‟rabi al-ashliyahtu arba‟un wa hiya ad- ammatu, wa al-fathatu, wa al-kasratu, wa as-sukûnu wa yanubu „anhâ ‟alâmâtun ukhrâ tudzkiru fî

mawâdhi‟ihâ/`Tanda-tanda I‟rab yang pokok itu ada empat,yaitu : dhammah, fathah kasrah dan sukun. Dapat diganti dengan ciri yang lain yang disebutkan pada

tempanya nanti`.

فا

ا

ء سا

ا فاا ء ساا ف

ا ف ا

/ar-raf‟u wa an-nashbu yasytarikâni fî al-asmâ‟I wa af‟âli wa al-jarru yakhtashshu bi

al-asmâ‟I kamâ yakhtashshu al-jazmu bi al-af‟âli/.`Rafa‟ dan nashab kedu-duanya berada pada isim dan fi‟il sedangkan jar khusus pada isim,seperti halnya jazm khusus pada fi‟il`.

Iwan Ar-rafiq (TT.:93-94) menuliskan :

[image:38.595.118.480.677.765.2]

“I‟rab pada Isim terbagi 3,yaitu

:

,

, ف

adapun tanda-tandanya yaitu sebagai berikut :

Tabel 1 : Pembagian I‟rab Pada Isim Beserta Tanda-Tandanya

ل ج ِ ل ِ ل ف ِ

ف ض ا ساا

ف ض ا ساا

(39)

ء ء ف أ ا ساا

ء ء ا ا ج ساا

ض ا ج ساا

ف ض ا ج ساا

ء ف أ ا ا ء سأ

ف ف ض ف ا

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa, :

Pembagian I‟rab pada isim beserta tanda-tandanya ada 3 (tiga) :

a. Tanda rofa‟ pada isim, yaitu : ammah pada ismul mufrad misalnya

ا

/aṭ- ṭālibu/, ammah muqaddarah pada isim maqṣur misalnya

ا

/al-fattā/,

ammah muqaddarah pada isim manquṣ misalnya ا ا/ad-dā‟i/, alif pada isim muṡanna misalnya

ا

/aṭ- ṭālibāni /, huruf waw pada isim jama‟

mu akar

ا

/aṭ- ṭālibūna /, ammah pada isim jama‟ muannaṡmisalnya /aṭ- ṭālibātu/, ammah pada isim jama‟ taksir

ا ا

,/aṭ- ṭulābu/ waw pada „asmaul khamsah

أ

dan ammah pada isim

yang tak boleh bertanwin

أ

. Misalnya

b. Tanda Naṣab pada isim, yaitu : fattahpada ismul mufrad misalnya

ا

/aṭ- ṭāliba/,fattahmuqaddarah pada isim maqṣur misalnyamisalnya

ا

/al-fattā/,

fattah ahirah pada isim manquṣ ا ا/ad-dā‟ia/, ya‟ pada isim muṡanna

misalnya

ا

/aṭ- ṭālibaini/, huruf ya‟ pada isim jama‟ mu akarmisalnya

ا

/aṭ- ṭālibīna/, kasrah pada isim jama‟ muannaṡ,

fattah pada isim jama‟ taksir, alif pada „asmaul khamsah dan fattah pada isim

(40)

c. Tanda jar pada isim, yaitu : kasrahpada ismul mufrad,kasrah muqaddarah pada isim maqṣur,kasrahmuqaddarah pada isim manquṣ, ya‟ pada isim mu ṡanna, huruf ya‟ pada isim jama‟ mu akar, kasrah pada isim jama‟ muannaṡ,

kasrah pada isim jama‟ taksir, ya‟ pada „asmaul khamsah dan fattah pada

[image:40.595.78.513.251.536.2]

isim yang tak boleh bertanwin.

Tabel 2 : Keadaan-keadaan I‟rab Isim :

ل ج ل ح ل ل ح ل ف ل ح

1

ج ف . ا خأ أ خ .1 ا.1

2

ا فا ا . ا خأ أ ا سا .2 ا ئ .2

3

سا ا . ا .3 ءا ا .3

4

ا ا . ا .4

5

جأ ا . ا خأ أ سا .5

6

ا . ا خأ أ ا خ .6 7

ف ا . \

ف ا : ف ا سا ا ا.7

ا }أ{ } { ا ف ا } { ا } { 8 ا . 9 ا . 11 ا. 11 ا. 12 سا ا ا.

Kemudian pada halaman berikutnya (123-124) Iwan Ar-Rafiq menerangkan bahwa :

I‟rab pada fi‟il terbagi 3, yaitu :

,

, ف

adapun tanda-tandanya

sebagai berikut:

Tabel 3 : Pembagian I‟rab Pada Fi‟l Beserta Tandanya

[image:40.595.66.543.654.769.2]
(41)
[image:41.595.70.545.271.417.2]

ا ف : : ا ف : ا ا ء ا ا ا ف ف : : ف : ض ف ا خاا ا ا ا ف ف ) ( ( - ) ) ( ف ( ) ( - ) ) ( ض ) ( ( - ) ) ( ا ا ء خاا ا ا

Tabel 4 : Hal-hal yang mempengaruhi I‟rab fi‟il

ا ج ا ا ا ا ف ا

(42)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-jam‟iyatul Washliyah adalah satu organisasi massa yang bergerak di bidang keagamaan. Al-Jam‟iyatul Washliyah didirikan pada masa penjajahan Belanda yaitu pada hari Minggu tanggal 30 November 1930 bertepatan pada 9 Rajab 1349 H di kota Medan, (Syahrul Arel Hadidhy, 2005). Pada saat itu Belanda berusaha memecah belah rakyat Indonesia dengan cara mengadu domba. Sebelum Al-Jamiyatul Washliyah yang disingkat dengan Al-Washliyah hadir, telah ada organisasi lain seperti Budi Utomo, Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama (NU) dan sederetan organisasi besar lainnya.

Al-Washliyah berdiri dengan tujuan sebagai berikut : (1)Mengamalkan ajaran Islam untuk kebahagiaan dunia akhirat, (2)mewujudkan masyarakatyang beriman, bertaqwa, damai dan adil, makmur dan diridhai Allah SWT dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, (3) menumbuhkan semangat, dorongan masyarakat Indonesia untuk turut berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional, (Syahrul Arel, 2005:52-55)

Untuk mencapai tujuan, maka Al-Washliyah melakukan usaha pokok di berbagai bidang: Bidang Pendidikan, Bidang Dakwah, Bidang Sosial.

Bidang pendidikan misalnya, Al-Washliyah mendirikan madrasah atau maktab yang diasuh oleh para ustadz dan ulama Al-Washliyah. Berdirinya madrasah atau maktab pertama sekali pada Tahun 1933 yaitu:

(1)Madrasah Ibtidaiyah di Jl.Hindu, (2) madrasah Ibtidaiyah,Tsanawiyah di Jl.Ismailiyah Medan, (3)Madrasah Ibtidaiyah di Meulaboh, Aceh, (Syahrul Arel,2005).

(43)

Adapun Madrasah al-Qismul‟aly merupakan madrasah yang menjadi objek kajian penulis didirikan pada tahun 1956. Madrasah ini adalah madrasah yang pertama kali mengajarkan para siswanya belajar bahasa Arab dengan buku pegangan buku-buku berbahasa Arab. Dalam pengajaran bahasa Arab tersebut, madrasah ini juga mengajarkan cara

mengi‟rab yang termasuk dalam materi pelajaran ilmu nahwu. Madrasah ini pengajaran

bahasa Arab dipisah jam pengajarannya, yaitu ilmu nahwu Ibnu „Aqil dan nahwu kawakib,

dan bahasa Arab sendiri diajarkan pada bidang studi tersendiri. Ketiga mata pelajaran ini,

dalam pembahasannya ketika belajar, siswa dituntut untuk mengi‟rab, dengan metode yang berbeda menurut guru bidang studinya. Madrasah ini bukan seperti pesantren yang harus menetap di madrasah, tetapi sama halnya dengan madrasah pada umumnya yang masuk pagi, pulang di siang hari. Syarat siswa yang diterima sebelum masuk di madrasah ini harus bisa membaca al-Quran dengan lancar, sudah pernah belajar bahasa Arab sebelumnya, atau belajar buku-buku berbahasa Arab di madrasah sebelumnya.

Madrasah ini memiliki GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran) yang dikeluarkan oleh Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Al-Washliyah. GBPP tersebut sebagai acuan bagi guru dalam mengajarkan materi pelajaran ilmu agama secara khusus. Namun, secara umum tetap juga mengacu kepada kurikulum Kementerian Agama sebagai tempat bernaung madrasah ini. Oleh sebab itu, penulis merasa perlu untuk meneliti,bagaimana

kemampuan siswanya khususnya dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab berdasarkan GBPP yang telah dikeluarkan oleh Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Al-Washliyah, apakah sudah sesuai dengan target yang ingin dicapai.

(44)

Objek kajian ini bertumpu pada siswa-siswi kelas III Madradasah Al-Qismul‟aly Ismailiyah Medan. Siswa-siswi kelas III tersebut telah banyak belajar bahasa Arab, oleh sebab itulah kelas tersebut dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas kajiannya, maka penulis membatasi pembahasan dengan rumusan masalah,yaitu :

a. Kemampuan siswa kelas III Madrasah al-Qismul‟aly al-Washliyah Ismailiyah

Medan dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab berdasarkan GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran) Madrasah al-Qismul‟aly belum diketahui.

b. Hubungan kemampuan siswa dengan latar belakang pendidikan siswa juga belum

diketahui

c. GBPP yang telah dipedomani terhadap kemampuan siswa dalam mengi‟rab

kalimat berbahasa Arab belum diketahui sesuai atau tidak.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui kemampuan siswa/siswi kelas III Madrasah al-Qismul‟aly

al-Washliyah Ismailiyah Medan dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab berdasarkan GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran) Madrasah al-Qismul‟aly.

b. Mengetahui bagaimana hubungan antara latar pendidikan siswa dengan kemampuan siswa dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab.

(45)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat antara lain :

a. Diketahui gambaran tentang kemampuan siswa/I Madrasah Al-Qismual‟aly dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab.

b. Menjadi informasi bagi Madrasah al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan

tentang bagaimana kemampuan siswa-siswinya dalam memahami dan mengi‟rab kalimat.

c. Secara akademik dapat diketahui GBPP yang digunakan sesuai dengan target yang

ingin dicapai.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Lapangan atau field researchdengan populasi berjumlah dibawah seratus dan langsung menjadi sample. Sample penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas III Al-Qismul‟aly Aljamiyatul Washliyah Ismailiyah Medan yang berjumlah sebanyak 42 orang (22 siswa dan 20 siswi)

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Observasi

(46)

mata pelajaran yang sedang diteliti, dalam hal ini adalah pelajaran nahwu yang di dalamnya menyangkut materi mengi‟rab

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan orang-orang tertentu sebagai Key person seperti guru bidang studi bahasa Arab dan Nahwu, untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan mengirab dalam kalimat bahasa Arab, seperti buku-buku pegangan yang diajarkan. GBPP yang digunakan serta untuk mengetahui sikap dan mental siswa terhadap pembelajaran mengirab dan beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

c. Tes

Tes diadakan dengan bentuk multiple coice secara tertulis yang ditujukan untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab. Siswa diminta menjawab dengan mengisi sejumlah tes kalimat bahasa Arab yang berjumlah 25 soal yang dibagi dalam 3(tiga) bentuk, yaitu 23 soal dalam bentuk pilihan ganda bentuk kedua 3 (tiga) soal dalam bentuk mengi‟rab kalimat dan ketiga dalam bentuk 3 paragraf wacana singkat tanpa baris, kemudian siswa diminta untuk membariskan wacana tersebut.

1.5.2 Teknik Analisis Data

Setelah diperoleh data tingkat kemampuan siswa maka selanjutanya data itu dianalisis

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(47)

N=

N = Nilai akhir yang diperoleh siswa SM = Skor mentah yang diperoleh siswa SI = Skor ideal (skor total)

Selanjutnya menetapkan kategori penilaian tingkat kemampuan berdasarkan nilai yang diperoleh. Kategori penilaian tingkat kemampuan mengi‟rab yang dipergunakan dalam penelitian ini menurut Arikunto (2002 : 269) adalah:

Apabila berada pada rentang penilaian : 1. 80 – 100 ( Baik Sekali )

2. 70 – 79 ( Baik ) 3. 60 – 69 ( Cukup ) 4. 50 – 59 ( Rendah ) 5. < 50 ( Sangat Rendah )

d. Memberikan skor pada tiap soal yang telah dijawab benar

e. Skor tes diurutkan kepada nilai-nilai tertinggi dan terendah, kemudian dipindahkan kedalam lembaran himpunan data untuk difrekuensikan.

f. Hasilnya lalu dipersentasekan untuk memudahkan interpretasi terhadap nilai yang diperoleh siswa. Hasil persentase ini menjadi dasar bagi penentuan tingkat

kemampuan I‟rab siswa dalam kalimat berbahasa Arab.

g. Pengujian yang dilakukan terhadap tes yang diberikan kepada siswa meggunakan rumus statistik.dengan rumus sebagai berikut:

Dimana = nilai rata-rata

(48)

X = nilai siswa f = frekwensi data

N = jumlah siswa = jumlah frekwensi

h. Selanjutnya hasil dari wawancara, observasi dan tes, dianalisa untuk menjawab permasalahan yang dikaji peneliti.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun yang menjadi sistematis penulisan dari penelitian ini adalah :

BAB I meliputi, Pendahuluan yang membicarakan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan. BAB II: Landasan Teori yang meliputi Pengertian I‟rab dan Macam-macam I‟rab. BAB III: Gambaran Keberadaan Madrasah Al-qismul‟aly Al-Washliyah Medan yang membicarakan tentang, Sejarah berdiri, tujuan berciri, Sarana dan Prasarana, Kurikulum, Keadaan Staf Pengajar serta Keadaan Siswa.

BAB IV: Kemampuan Siswa dalam Mengi‟rab meliputi Latar Belakang Pendidikan,hasil tes.

(49)

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang kemampuan siswa Kelas III Madrasah Al-Qismul‟aly Ismailiyah dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab. Pencapaian kemampuan siswa dalam

mengi‟rab perlu diteliti dengan GBPP yang berlaku di Madrasah tersebut. GBPP tersebut

dijadikan pedoman untuk melihat kemampuan siswa apakah telah memenuhi standart target yang ingin dicapai. Kesesuaian tujuan yang ada pada GBPP menjadi tolak ukur pencapaian kemampuan siswa dalam memahami ilmu nahwu.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, menggunakan teknik analisis data tes, wawancara dan quisioner. Penelitian ini mendapatkan bahwa kemampuan siswa Kelas III Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah

Ismailiyah Medan dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab adalah Sangat Baik. Ini terbukti

(50)

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MADRASAH

AL-

QISMUL‟ALY ALWASHLIYAH ISMAILIYAH MEDAN

DALAM MENGI‟RAB KALIMAT BERBAHASA ARAB

BERDASARKAN GBPP

SKRIPSI SARJANA

CHAIRUNNISAH PANJAITAN

080704010

DEPARTEMEN SASTRA ARAB

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(51)

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA KELAS III MADRASAH

AL-QISMUL‟ALY AL-WASHLIYAH ISMAILIYAH MEDAN DALAM

MENGI‟RAB KALIMAT BERBAHASA ARAB UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI SARJANA

DISUSUN

O L E H

CHAIRUNNISAH PANJAITAN NIM. 080704010

Pembimbing I

M.Husnan Lubis.M.A. Ph.D NIP. 196201161987031003

Pembimbing II

Dra.Kacar Ginting, M.Ag NIP. 196405041990032002 Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk melengkapi salah satu syarat ujian SARJANA SASTRA dalam Bidang Ilmu Bahasa Arab

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTASILMU BUDAYA

DEPARTEMEN SASTRA ARAB MEDAN

(52)

Disetujui oleh:

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN SASTRA ARAB

Ketua,

Dra. Pujiati, M.Soc., Ph.D. NIP.19621204198703 2 001

Sekretaris,

(53)

PENGESAHAN: Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi salah satu syarat ujian SARJANA SASTRA

dalam Bidang Ilmu Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, pada: Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya USU Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A NIP. 19511013 197603 1001

Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan

(54)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Apabila pernyataan yang saya perbuat tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(55)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan puji syukur hanya milik Allah SWT yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat beriring salam kepada junjungan besar baginda yang tercinta Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat manusia dari lembah jahiliyah kepada kehidupan yang islamiyah.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, maka penulis mengangkat judul :

“Analisis Kemampuan Siswa Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah Medan dalam Mengi‟rab Kalimat berbahasa Arab Berdasarkan GBPP.”

Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan bimbingan yang penulis peroleh dari para pembimbing serta bantuan dari banyak pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam skripsi ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis memohon saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak agar skripsi ini dapat tersusun dengan lebih baik.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pada pembaca pada umumnya.

Medan, Januari 2014 Penulis

(56)

UCAPAN TERIMA KASIH

Berkat Ridha dan Rahmat allah SWT, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, dengan penuh rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibunda Chairani, Abah yang dirindukan, Alm.Ahmad Mariadi Panjaitan yang telah melimpahkan segala kerja keras, cinta kasih, serta doanya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. Menyampaikan kata-kata ucapan terima kasih di dalam skripsi ini, yaitu;. “Allahummagfirli wali walidayya wa arhamhuma kama rabbayani

sagiran”.

2. Bapak Dr.H.Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Bapak Pembantu Dekan I M. Husnan Lubis, M.A,Ph.D Bapak Pembantu Dekan II Drs. Syamsul Tarigan dan Bapak Pembantu Dekan III Drs. Yuddi Adrian M. M.A

3. Ibu Dra.Hj.Pujiati, M.Soc.Sc.Ph.D dan Ibu Dra. Fauziah M.A selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak M.Husnan Lubis, M.A. Ph.D selaku dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dan membimbing penulis serta memberikan inspirasi dalam penulisan skripsi.

(57)

6. Ibu Dra.Rahlina Muskar, M.Hum. selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu dan kesempatannya untuk membimbing penulis dan memberikan inspirasi dalam penulisan skripsi.

7. Seluruh staf pengajar Departemen Sastra Arab dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang dengan ikhlas mencurahkan ilmu dan perhatiannya sejak penulis memulai perkuliahan hingga menyelesaikannya dan menjadi sarjana. 8. Kepala perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan stafnya yang melayani Penulis

dalam peminjaman buku selama penulisan ini.

9. Kepala Madrasah al-Qismul‟aly al-Washliyah Ismailiyah Medan, al-Ustadz Mukhlis, SHI, SPdi yang telah mengizinkan serta member arahan dan informasi kepada penulis

10. Al-Ustadz H.Muchtar Amin, S.Ag selaku Bendahara Madrasah al-Qismul‟aly al -Washliyah Ismailiyah Medan yang banyak membantu penulis baik materil maupun rohani, sosok yang menyenangkan,tangguh dan disiplin, inspiratif penulis.

11. Al-Ustadz H. M. Nasir, Lc, M.A selaku Staff Pengajar Bidang Ilmu Nahwu Madrasah al-Qismul‟aly al-Washliyah Ismailiyah Medan yang selalu penulis hormati dan panuti, dalam setiap langkah beliau selalu memberikan inspiratif buat penulis.

12. Al-Ustadz H.Sofyan Tsauri, Lc selaku Staff Pengajar Bidang Studi Bahasa Arab Madrasah al-Qismul‟aly al-Washliyah Ismailiyah Medan yang telah memberikan banyak informasi serta motivasi.

13. Adik-adik kelas III Madrasah al-Qismul‟aly al-Washliyah Ismailiyah Medan. 14. Seluruh warga al-Washliyah, “ Hiduplah Washliyah Zaman-berzaman”

(58)

15. Teristimewa dan terkasih buat belahan jiwa, Shofie ar-Rahmah atas inspirasi tiada batas yang telah membuat penulis penuh semangat dan terus bangkit untuk berjuang. 16. Teristimewa buat saudara-saudara terkasih yang telah memberi dukungan moril maupun materil selama penulis hidup. Selamat Perdana Panjaitan, Dewi Laras Kosasi Panjaitan, Abdur Rozaq Sadidah Fasai Panjaitan, Ilmi Hattaya Panjaitan, Wasi‟i Dewantara Panjaitan, Sultan Albarri Panjaitan.

17. Keluarga Besar Bapak Dhani Yuniagara dan Bu Asniar beserta anak-anaknya ( Ayah Shofi, Bg Rahmat, Kak Nining, Kak Adek, Kak Taing, Kak Pipit).

18. Teristimewa untuk Muhammad Hanafi yang memberikan penulis, semangat, dan doanya hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini.

19. Keluarga besar Sastra Arab angkatan 2008. Ahmad Zuhri Srg, Hidayati, Ibnu Sina Lubis, Nurul Hidayah Saragih, Nurul Ummi, Ratu Bulan Haspina, Rimta Andalusia, Saidah Farhanah, Sutan Gembira Hasibuan, Syahrizky Fahri Abda Sinaga, Taufiq Hidayat Harahap, dan M.Yusuf . Smoga kita semua sukses ya teman-teman…dunia dan akhirat.

20. Untuk bang Andika selaku staf administrasi, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya selama ini.

21. Untuk teman-teman di mc.donals millennium plaza (k‟wiwit, wiyah, beby, k‟nova,

k‟rima, ira, saidin, b.riko, bg boby, alex, b‟marwan, arya,k‟ juni, pak juna, pak

(59)

22. Untuk BA-BA Wardah Putri Kebanggan PTI semua yang sama-sama menimpa ilmu di Wardah University (Belajar. Bekerja, dan Menginspirasi).

23. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak terhingga kepada penulis dan penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu tapi yang pasti anda memberikan ruang memori tersendiri bagi penulis.

Semoga segala kebaikan yang telah mereka berikan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan dapat menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan , Januari 2014 Penulis

(60)

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang kemampuan siswa Kelas III Madrasah Al-Qismul‟aly Ismailiyah dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab. Pencapaian kemampuan siswa dalam mengi‟rab perlu diteliti dengan GBPP yang berlaku di Madrasah tersebut. GBPP tersebut dijadikan pedoman untuk melihat kemampuan siswa apakah telah memenuhi standart target yang ingin dicapai. Kesesuaian tujuan yang ada pada GBPP menjadi tolak ukur pencapaian kemampuan siswa dalam memahami ilmu nahwu.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, menggunakan teknik analisis data tes, wawancara dan quisioner. Penelitian ini mendapatkan bahwa kemampuan siswa Kelas III Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah

Ismailiyah Medan dalam mengi‟rab kalimat berbahasa Arab adalah Sangat Baik. Ini terbukti

(61)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab-Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا

Alif - Tidak dilambangkan

Ba B -

Ta T -

sa s s dengan titik di atasnya

Jim J -

Ha h h dengan titik di bawahnya

Kha Kh -

Dal D -

al dengan titik di atasnya

Ra R -

Zai Z -

Sin S -

Syin Sy -

sad s s dengan titik di bawahnya

dad d d dengan titik di bawahnya

ta t t dengan titik di bawahnya

za z z dengan titik di bawahnya

`ain „ Koma terbalik

(62)

ف

Fa F -

Qaf Q -

Kaf K -

Lam L -

Mim M -

Nun N -

Waw W -

Ha H -

ء

Hamzah `

Apostrop, tetapi lambang ini tidak dipergunakan untuk hamzah di awal kata

Ya Y -

II. Konsonan Rangkap

Konsonan Rangkap (tasydid) ditulis rangkap. Contoh :

= muqaddimah

ا

ا

= al-Madīnah al-Munawwarah

III. Vokal

1. Vokal Tunggal

/fathah/ ditulis “a” Contoh :

أ

= qara`a /kasrah/ ditulis “i” Contoh : = raḥima /dhammah/ ditulis “u” Contoh : = kutubun

2. Vokal Rangkap

Vokal rangkap

/

fathah/ dan /ya/ ditulis “ai”

Contoh : = Zainabun

ف

= kaifa Vokal rangkap /fathah/ dan

/u/

ditulis “au”
(63)

IV. Vokal Panjang

/fathah/ ditambah

ا

ditulis “ā” Contoh : = qāma /kasrah/ditambah ditulis “ī” Contoh : = rahīm /dhammah/ ditambah ditulis “ū” Contoh :

=

„ulūm V. Ta` Marbutah

Ta` marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun dituliskan dengan “ha”.

Contoh :

ا

= makkatu al-mukarramah

اسإا

ا

=

al-syari`atu al-islamiyyah Ta` marbutah yang hidup, transliterasinya “t”

Contoh :

اسإا

ا

=

al-hukūmatual-islamiyyah

ا ا

ا

=

al-sunnatu al-mutawattirah

VI. Hamzah

Huruf Hamzah ((

ء

di awal kata ditulis dengan vokal tanpa didahului oleh tanda apostrof ( ` ).

Contoh :

إ

=

iman Bukan `imān

أا إ

= ittihad al-ummah, Bukan `ittihād al-`ummah

VII. Lafzul-Jalalah

Lafzul-jalalah (kata

ه

) yang berbentuk frase nomina ditransliterasi tanpa hamzah. Contoh :

ه

ditulis : „Abdullah, bukan „Abdu allah
(64)

VIII. Kata Sandang

1. Kata sandang “al: tetap ditulis “al” baik pada kata yang dimulai dengan huruf

qamariyah maupun syamsiah.

Contoh :

أا س ا

=

al-amākinu al-muqaddasah

ا س ا

=

al-siyasiyatu al-syar‟iyyah

2. Kata sandang “al-“ tetap ditulis dengan huruf kecil, meskipun merupakan nama diri.

Contoh :

ا

= al-Māwardi

أا

= al-Azhar

ا

= al-Mansūrah

3. Kata sandang “al” di awal kalimat pada kata “Allah swt dan Qur‟an” ditulis dengan

huruf kapital.

(65)

DAFTAR ISTILAH

„Amil = sesuatu yang masuk pada isim atau fi‟il yang mempengaruhi

baris akhir pada kalimat. Sukun = baris sukun ( ْ)

Madrasah al-Qismul‟aly = Sekolah bidang agama sederajat SMA/Madrasah Aliyah Nashab = Kedudukan/Jabatan kata yang bertanda baris fattah, diganti

dengan huruf , atau dihapus dari salah satu huruf dari sebuah kata.

Rofa‟ = Kedudukan/Jabatan kata yang bertanda baris ammah,

diganti

dengan huruf , atau dihapus dari salah satu tandanya. Haf = Kedudukan/Jabatan kata yang bertanda baris Kasrah, biasanya

disebabkan oleh masuknya huruf jar, atau bentuk muaf (preposisi), dihapus dari salah satu tandanya, atau diganti tandanya dengan huruf yang lain.

Jazm = Kedudukan/Jabatan kata yang bertanda baris sukun, diganti dengan huruf , atau dihapus dari salah satu tandanya.

(66)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………..…... .. i

KATA PENGANTAR………...………. ii

PEDOMAN TRANSLITRASI ………... iii

DAFTAR ISTILAH ………. iv

DAFTAR ISI... ………. v

DAFTAR TABEL………. vi

DAFTAR LAMPIRAN……….…. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 2

1.3 Tujuan Penelitian ………. 3

1.4 Manfaat Penelitian ………..………. 4

1.5 Metode Penelitian ………..……….. 4

1.5.1 populasi dan sample …..………..………. 5

1.5.2 teknik pengumpulan data ………. 6

1.5.3 teknik analisis data ……… 6

1.5.4 sistematika penulisan ……… 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 I‟rab ………..……… 9

2.1.1 Pengertian I‟rab ……….. 9

2.1.2 Macam-Macam I‟rab ……….. 10

BAB III MADRASAH AL-QISMUL‟ALY AL-WASHLIYAH ISMAILIYAH 3.1 Sejarah Berdirinya ………...………... 14

3.2 Tujuan Didirikannya ………... 16

3.3 Keadaan Bangunan dan Prasarana Pendidikan…... 14

3.3Status Madrasah dan Kurikulum………... 16

3.4 Keadaan Staff Pengajar ……… 18

(67)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ……….………..………….... 30

4.2 Pembahasan……….………. 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………... 45

5.2 Saran………... 45

(68)

DAFTAR TABEL

1.

Pedoman Transliterasi Arab

Indonesia

2.

Tabel 1 : Pembagian I‟rab Pada Isim Beserta Tanda-Tandanya

3.

Tabel 2 : Keadaan-keadaan I‟rab Isim

4.

Tabel 3 : Pembagian I‟rab Pada Fi‟l Beserta Tandanya

5.

Tabel 4 : Hal-hal yang mempengaruhi I‟rab fi‟il

6.

Tabel 5 : Sarana dan Prasarana Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah

7.

Tabel 6 : Susunan Program Pengajaran Kurikulum 1994 pada Pendidikan Dasar

berciri Khas Agama Islam (Madrasah Aliyah)

8. Tabel 7 : Nama-Nama Staff Pengajar madrsah Al-QIismul‟aly Ismaliyah Medan

9.

Tabel 8 : Jumlah Siswa/Siswi Madrasah Al-Qismul‟aly T.A 2013/2014

10.

Tabel 9 : Data Nilai Siswa Berdasarkan Nomor Urut Dalam Mengi‟rab Kalimat

Berbahasa Arab.

11.

Tabel 10 Rincian skor nilai siswa

12.

Tabel 11 : Data Nilai Siswa Berdasarkan Persentase Frekwensi Kelompok

13.

Tabel 12 : Persentase Kelulusan Siswa
(69)

DAFTAR LAMPIRAN

1.Soal Tes Kemampuan siswa

2. Lembar Jawaban Siswa

3. GBPP MPK Madrasah Al-

Qismul‟aly

4. Gambar Siswa Sedang mengerjakan tes

Gambar

Tabel 5 : Sarana dan Prasarana Madrasah Al-Qismul‟aly Al-Washliyah Ismailiyah
Tabel 7 : Nama-Nama Staff Pengajar madrsah Al-QIismul‟aly Ismaliyah Medan
Tabel 8 : Jumlah Siswa/Siswi Madrasah Al-Qismul‟aly T.A 2013/2014
Tabel 10  Rincian skor nilai siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

2013 pada Satuan Kerja Perwakilan BkkbN Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan Pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan barang secara

Kepada masyarakat dan Penyedia Barang yang akan mengajukan pengaduan dan sanggahan kami tunggu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah pengumuman ini diterbitkan. Bandung,

Kepada masyarakat dan Penyedia Barang yang akan mengajukan pengaduan dan sanggahan kami tunggu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah pengumuman ini diterbitkan. Bandung,

Pembuatan Proxy Server pada Warung Internet tersebut dimaksudkan agar dapat mengoptimalkan penggunaan bandwidth pada jaringan internet dan jaringan lokal Warnet tersebut, dimana

RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah yang menggambarkan permasalahan pembangunan daerah serta indikasi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk

Dengan cara mengenkripsi data maka setidaknya data yang kita anggap penting tidak bisa dipelajari atau dibaca oleh orang yang tidak berhak, Sedangkan untuk mengembalikan data kita

Untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan yang sudah disusun dalam RPJMD 2016-2021, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyusun kegiatan untuk lima tahunan yang