• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Wanita) Tentang Kanker Payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Wanita) Tentang Kanker Payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2010"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Diananda, Rama, 2009. Kanker Payudara. Dalam: Mengenal Seluk-Beluk Kanker. Edisi Baru. Jogjakarta: Kata Hati, 61-102.

Sjamsuhidajat, R., De Jong, Wim., 2005. Neoplasia. Dalam: Buku Ajar Ilmu

Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC, 130-164.

Kumar, Cotran, Robbins, 2007. Sistem Genitalia Perempuan dan Payudara. Dalam: Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Jakarta: EGC, 788-802.

Snell, Richard S, 2006. Ekstremitas Superior. Dalam: Anatomi Klinik Untuk

Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC, 418-422.

Sukardja, I Dewa Gede, 2000. Deteksi Dini Kanker. Dalam: Onkologi Klinik. Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press, 175-177.

Tambunan, Gani W, 1993. Karsinoma Payudara. Dalam: Diagnosis dan

Tatalaksana Sepeluh Jenis Kanker Terbanyak di Indonesia. Jakarta: EGC,

25-51.

Dalimartha, Setiawan, 2004. Kanker Payudara. Dalam: Deteksi Dini Kanker dan

Simplisa Antikanker. Jakarta: Penebar Swadaya, 19-26.

Tjindarbumi, D, 2002. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penanggulangannya. Dalam: Deteksi Dini Kanker. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 32-52

Schwartz, Seymour I et al, 2000. Payudara. Dalam: Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu

(2)

Grace, Pierce A., Borley, Neil R, 2007. Kanker Payudara. Dalam: At a Glance

Ilmu Bedah. Jakarta: Erlangga, 130-131.

Kuijjer, P. J, 1984. Pemeriksaan Mamma. Dalam: Kapita Selekta Pemeriksaan

Bedah. Jakarta: EGC, 25-30.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Dalam :

Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 121-128.

Fadillah, F. 2010. Efektivitas Penyuluhan SADARI Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Remaja Tentang SADARI di SMA Negeri I Kecamatan

Sidamanik Kabupaten Simalungun Tahun 2010. Available from:

[accessed: 21

November 2010]

Nurhayati. 2010. Pengetahuan Ibu PKK tentang Kanker Payudara di Desa

Arapayung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun

2010. Available from:

[accessed: 21 November 2010]

Ahuja. 2010. To Determine The Level Of Knowledge Regarding Breast Cancer

And To Increase Awareness About Breast Cancer Screening Practices

Among A Group Of Women In A Tertiary Care Hospital In Mumbai, India.

Available from:

(3)

Amelie, Oka. 2010. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker

Payudara Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Ibu-Ibu

Kelompok Wanita Tani Harapan Mulya Di Ciamis Jawa Barat. Available

from:

November 2010]

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009.

Kanker Payudara. Available from:

2010]

Pengobatan Kanker Payudara. Available from:

Kanker Payudara. Available from :

[Accessed: 19

April 2010]

Kanker Payudara. Available from:

(4)

Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Wanita)

Tentang Kanker Payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan

Medan Helvetia Tahun 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

YESSICA PRIMA

070100156

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(5)

Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Wanita)

Tentang Kanker Payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan

Medan Helvetia Tahun 2010

“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”

Oleh :

YESSICA PRIMA

070100156

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(6)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Wanita) tentang Kanker Payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2010

Nama : Yessica Prima

NIM : 070100156

Pembimbing Penguji I

(dr. Sufitni, M.Kes) (dr. Rusdiana, M.Kes)

NIP: 19720404200122001 NIP: 1971091502001122002

Penguji II

(dr. Delyuzar, Sp.PA(K)) NIP: 196302191990031001

Medan, 23 November 2010 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(7)

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan penyebab kedua mortalitas setelah kanker serviks. Hingga saat ini upaya penatalaksanaan kanker payudara telah mengalami kemajuan. Akan tetapi, angka kejadian kanker payudara masih saja tetap tinggi bahkan sebagian besar penderita kanker payudara yang datang berobat ke Rumah Sakit atau ke dokter pada stadium lanjut (sekitar 60-80%). Padahal ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara, seperti SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), SARANIS (pemeriksaan payudara secara klinis atau dengan tenaga kesehatan), dan dengan alat mammogram.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat (wanita) tentang kanker payudara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita berusia 20-54 tahun yang merupakan penduduk Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia. jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 99 subjek. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pengambilan sampel secara kelompok atau gugus (cluster sampling), yaitu wanita usia 20-54 yang bertempat tinggal di Kelurahan Helvetia. Tingkat pengetahuan responden tentang kanker payudara diukur melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Tingkat pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu pengetahuan kurang, pengetahuan sedang, dan pengetahuan baik. Analisis data dilakukan dengan SPSS 17.

Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan wanita berusia 20-54 tahun di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia tahun 2010 tentang kanker payudara adalah kategori sedang, yaitu sebesar 61%. Sedangkan yang paling sedikit adalah yang berpengetahun buruk, yaitu sebesar 16%, dan yang berpengetahuan baik sebesar 23%.

(8)

ABSTRACT

Breast cancer is known second cause for mortality after cervix cancer. It is currently the efforts of administrating breast cancer got progress in advance. But, the incidence rate of breast cancer is noted high yet even mostly patient of breast cancer coming for treatment to hospitals or to physician seen got advanced stadium (60 – 80%). There some methods can be done to detect early of breast cancer, either local term with SADARI (examining own breast), SARANIS (examining in clinical or by medical worker), and by mammogram.

The objective of this study is to know how is people knowledge (woman) about breast cancer. This study adopted a descriptive survey research in a cross sectional. Population to this study are all woman aged 20-54 years old, they are all living around Helvetia Medan, minimal sample to this research 99 subjects. In taking sample by using group sample technique or cluster sampling. The respondent knowledge about breast cancer is measured after conducting interview by using there a structured questionnaire. This knowledge rate is classified into three categories, they are less knowledge, moderate knowledge, and good knowledge. For data analysis used SPSS 17 program.

The result of research showed that their knowledge rate as women aged 20-54 years old for 2010 on the region concerning breast cancer is noted as knowledge in moderate about 61%. Whereas, a few is noted as having bad knowledge as 16%, and with a good knowledge is about 23%.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan Nya kepada kita semua karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Karya tulis ilmiah ini berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Wanita) Tentang Kanker Payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2010”. Karya tulis ilmiah ini dibuat sebagai syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat (wanita) tentang kanker payudara, karena mengingat angka kejadian kanker payudara yang masih tinggi.

Dalam pelaksaan penyelesaian karya tulis ilmiah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Sufitni, M.Kes, selaku dosen pembimbing penulis. Terima kasih atas segala bimbingan, ilmu, dan waktu yang telah diberikan untuk membimbing penulis.

3. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa pendidikan.

4. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemerintahan Kota Medan, Kepala dan Pegawai Kantor Camat Medan Helvetia dan Kantor Lurah Helvetia, yang telah memberikan izin penelitian dan mempermudah penulis dalam pengambilan data penelitian.

(10)

6. Kedua orang tua penulis: Bainuddin Siregar dan Yusmaniar Hutagalung, terima kasih yang tiada tara penulis persembahkan untuk kasih sayang, dukungan moril dan materil, dan doa yang tiada hentinya.

7. Adik penulis: Berry Yusdi, Rahmad Hidayat, Robby Setiawan, dan Taufik Rahman. Terima kasih untuk dukungan serta doa yang diberikan.

8. Sahabat dan teman-teman penulis: Iit, Juli, Cesil, Ririn, Leni, Aida, Eka, Tina, Nidya, Amir, Liana, Ridzuan, serta teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, terima kasih atas doa, saran, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

9. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan terlupa oleh penulis karena banyaknya, terima kasih banyak atas segala bantuan yang telah diberikan

Penulis manyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari semua pihak agar penulis dapat menjadi lebih baik kedepannya kelak.

Medan, 23 November 2010 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

2.1.3. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 4

2.2. Kanker Payudara ... 5

2.2.1. Anatomi Payudara ... 5

2.2.2. Definisi dan Epidemiologi Kanker Payudara ... 6

(12)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL.... 16

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 16

3.2. Definisi Operasional ... 16

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17

4.1. Jenis Penelitian ... 17

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 17

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

4.3.1. Populasi Penelitian ... 17

4.3.2. Sampel Penelitian... 17

4.4. Teknik Pengumpulan Data... 18

4.4.1. Data Primer... 18

4.4.2. Data Sekunder ... 18

4.4.3. Instrumen Penelitian ... 18

4.4.4. Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 20

4.5. Metode Analisis Data ... 20

BAB 5 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 21

5.1. Hasil Penelitian ... 21

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 21

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 21

5.1.3. Hasil Penelitian ... 24

5.2. Pembahasan ... 27

BAB 6 Kesimpulan dan Saran ... 30

6.1. Kesimpulan ... 30

6.2. Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

(13)

Daftar Tabel

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1 Urutan Kekerapan Kasus Baru Kanker

di Negara Barat dan Negara Berkembang………....6 Tabel 2.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas………20 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik

responden berdasarkan usia...21 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan suku...22 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan agama...22 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir...23 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan status pernikahan...23 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi jawaban responden

pada varibel pengetahuan...24 Tabel 5.7 Distribusi frekuensi kategori tingkat pengetahuan...25 Tabel 5.8 Distribusi frekuensi tingkat Pengetahuan

berdasarkan usia...25 Tabel 5.9 Distribusi frekuensi tingkat Pengetahuan

berdasarkan tingkat pendidikan...26 Tabel 5.10 Distribusi frekuensi tingkat Pengetahuan

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Daftar Riwayat Hidup

LAMPIRAN II Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN III Surat Persetujuan Subjek Penelitian

LAMPIRAN IV Master Data Penelitian

(15)

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan penyebab kedua mortalitas setelah kanker serviks. Hingga saat ini upaya penatalaksanaan kanker payudara telah mengalami kemajuan. Akan tetapi, angka kejadian kanker payudara masih saja tetap tinggi bahkan sebagian besar penderita kanker payudara yang datang berobat ke Rumah Sakit atau ke dokter pada stadium lanjut (sekitar 60-80%). Padahal ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara, seperti SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), SARANIS (pemeriksaan payudara secara klinis atau dengan tenaga kesehatan), dan dengan alat mammogram.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat (wanita) tentang kanker payudara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita berusia 20-54 tahun yang merupakan penduduk Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia. jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 99 subjek. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pengambilan sampel secara kelompok atau gugus (cluster sampling), yaitu wanita usia 20-54 yang bertempat tinggal di Kelurahan Helvetia. Tingkat pengetahuan responden tentang kanker payudara diukur melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Tingkat pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu pengetahuan kurang, pengetahuan sedang, dan pengetahuan baik. Analisis data dilakukan dengan SPSS 17.

Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan wanita berusia 20-54 tahun di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia tahun 2010 tentang kanker payudara adalah kategori sedang, yaitu sebesar 61%. Sedangkan yang paling sedikit adalah yang berpengetahun buruk, yaitu sebesar 16%, dan yang berpengetahuan baik sebesar 23%.

(16)

ABSTRACT

Breast cancer is known second cause for mortality after cervix cancer. It is currently the efforts of administrating breast cancer got progress in advance. But, the incidence rate of breast cancer is noted high yet even mostly patient of breast cancer coming for treatment to hospitals or to physician seen got advanced stadium (60 – 80%). There some methods can be done to detect early of breast cancer, either local term with SADARI (examining own breast), SARANIS (examining in clinical or by medical worker), and by mammogram.

The objective of this study is to know how is people knowledge (woman) about breast cancer. This study adopted a descriptive survey research in a cross sectional. Population to this study are all woman aged 20-54 years old, they are all living around Helvetia Medan, minimal sample to this research 99 subjects. In taking sample by using group sample technique or cluster sampling. The respondent knowledge about breast cancer is measured after conducting interview by using there a structured questionnaire. This knowledge rate is classified into three categories, they are less knowledge, moderate knowledge, and good knowledge. For data analysis used SPSS 17 program.

The result of research showed that their knowledge rate as women aged 20-54 years old for 2010 on the region concerning breast cancer is noted as knowledge in moderate about 61%. Whereas, a few is noted as having bad knowledge as 16%, and with a good knowledge is about 23%.

(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat di seluruh negara, terutama di negara yang sedang berkembang. Departemen Kesehatan menyatakan bahwa di dunia sekitar 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker. Kanker merupakan pembunuh nomor dua setelah penyakit kardiovaskular. Diantara semua jenis kanker, kanker payudara merupakan kanker kelima tersering penyebab mortalitas tiap tahunnya.

Di Indonesia, kanker payudara merupakan penyebab kedua mortalitas setelah kanker rahim pada wanita dan jumlah kasus terbanyak terdapat di provinsi Jawa Tengah sebanyak 16,7 % (Sirait, 2009). Menkes menyatakan, berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2006, kanker terbanyak pada pasien rawat inap adalah kanker payudara. Departemen Kesehatan RI tahun 2008 menyatakan estimasi insiden kanker payudara di Indonesia mencapai 26 per 100.000 wanita.

(18)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian maka dapat dirumuskan masalah penelitian, yaitu bagaimana gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara

1.3. Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia tahun 2010

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Sebagai masukan dan informasi terutama untuk petugas kesehatan atau departemen terkait kota Medan sehingga dapat dilakukan tindakan lebih lanjut atau bisa dilakukan penyuluhan di kelurahan Helvetia

2. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai kanker payudara termasuk pencegahan dan deteksi dini kanker payudara sehingga dapat menurunkan angka kejadian kanker payudara

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan mempunyai enam tingkatan yaitu: a. Tahu

Tahu adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengingat sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Paham

Paham diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mampu menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek kedalam komponen-komponen yang masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain, misalnya mengelompokan dan membedakan.

e. Sintesis

(20)

f. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.

b. Tingkat pendidikan

Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah.

c. Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-menurun, baik keyakinan yang positif maupun keyakinan yang negatif, tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.

d. Fasilitas

Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku dan lain-lain.

e. Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan sesorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.

f. Sosial budaya

(21)

2.2 Kanker Payudara 2.2.1. Anatomi Payudara

Payudara merupakan aksesoris kulit yang berfungsi menghasilkan susu. Dasar payudara terletak pada iga kedua sampai iga keenam dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaries media. Pria dan wanita memiliki payudara bentuk yang sama bila belum dewasa. Hanya saja pada masa pubertas payudara wanita lama-kelamaan membesar membentuk setengah lingkaran, sedangkan pria tidak. Pembesaran ini terjadi akibat pengaruh hormon-hormon ovarium dan penimbunan lemak (Snell, 2006).

Payudara terdiri dari 15-20 lobus yang tersusun radier dan berpusat pada puting payudara. Saluran utama dari setiap lobus bermuara di puting payudara dan mempunyai ampulla yang melebar tepat sebelum ujungnya. Dasar dari puting payudara dikelilingi daerah kulit berwarna gelap atau disebut areola mammae. Pada areola mamma terdapat tonjolan-tonjolan halus yang diakibatkan oleh kelenjar areola dibawahnya. Payudara mencapai ukuran maksimal selama masa laktasi (Snell, 2006).

Sumber pendarahan arteri pada payudara dari rami perforans arteriae

thoracicae internae dan arteriae intercostales. Selain itu, arteria axillaris juga

mengalirkan darah ke kelenjar payudara. Untuk vena, pendarahannya mengikuti arteri (Snell, 2006).

Untuk keperluan klinis, aliran limf payudara dibagi menjadi kuadran-kuadran. Kuadran lateral mengalirkan cairan limf ke nodi axillaries anterior atau kelompok pektoralis. Sedangkan kuadran medial mengalirkan cairan limfnya melalui pembuluh-pembuluh yang menembus ruangan intercostalis dan masuk ke dalam kelompok nodi thoracales internae (Snell, 2006).

Untuk membagi lokasi dari kanker, payudara dibagi menjadi beberapa kuadran (Dalimartha, 2004), yaitu:

(22)

2.2.2. Definisi dan Epidemiologi Kanker Payudara

Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama yang dapat menyusup ke jaringan tubuh normal dan menekan jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker bukan merupakan penyakit yang menular (Diananda, 2009).

Istilah tumor tidak sama dengan kanker. Tumor adalah istilah umum untuk setiap benjolan abnormal. Sedangkan kanker adalah tumor yang bersifat ganas. Dengan demikian, kanker itu sama dengan tumor yang ganas (Diananda, 2009).

Jadi, kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara bisa tumbuh dari jaringan payudara (kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara) dan berasal dari jaringan lain yang merupakan metastase dari kanker lain.

Insidensi kanker disetiap negara tidak sama, baik insidens keseluruhan maupun insidens spesifik (Wim de jong, 2005).

Tabel 2.1 Urutan kekerapan kasus baru kanker di Negara Barat dan Negara yang Berkembang (Wim de jong, 2005)

Jenis kanker Indonesia Negara Berkembang Negara Barat Dunia

Serviks 1 1 10 5

Hepar 2 7 14 8

Payudara 3 5 4 3

Paru 4 6 1 2

Leukemia 5 9 7 9

Nasofaring 8 3 8 6

Lambung 2 3 1

Kolon/rektum 8 2 4

(23)

Penyakit kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum menyerang kaum wanita, namun pria memilki kemungkinan mangalami penyakit ini dengan perbandingan 1 diantara 100 (Glance, 2007). Pada pria perjalanan penyakitnya karena jaringan sekitar payudara tidaklah setebal pada wanita sehingga pada tahap dini sudah melekat kesekitarnya (Wim de jong, 2005). Insidensi kanker payudara lebih tinggi di negara Barat dan lebih banyak pada populasi kulit putih dibandingkan kulit hitam (Glance, 2007). Secara geografik kanker payudara lebih tinggi di Amerika Utara dan Eropa Barat jika dibandingkan dengan Asia dan Afrika (Robbins, 2007).

2.2.3. Etiologi dan Faktor Risiko Kanker Payudara

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab (etiologi) kanker payudara, namun beberapa faktor risiko terjadinya kanker payudara adalah :

• Usia

Meningkat setelah usia 30 keatas (Robbins, 2007). Hal ini dapat dimengerti karena pajanan pada karsinogen, inisiator, dan promotor lebih lama pada usia lanjut (Wim de jong, 2005)

• Genetik

Sekitar 5 hingga 10% kanker payudara berkaitan dengan mutasi herediter spesifik. Sekitar separuh perempuan dengan kanker payudara herditer memperlihatkan mutasi di gen BRCA1 (pada kromoson 17q21.3) dan sepertiga di BRCA2 (pada kromoson 13q12-13). Kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA. Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor karena muncul jika kedua alel inaktif atau cacat pertama disebabkan oleh mutasi sel germinativum dan kedua oleh mutasi somatik berikutnya (Robbins, 2007)

• Riwayat Keluarga

(24)

• Tidak Kawin atau Nulipara

Wanita yang tidak kawin akan meningkat risikonya 2-4 kali untuk menderita kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang kawin dan punya anak (Tjindarbumi, 2002)

• Melahirkan Anak Pertama pada Usia lebih dari 35 Tahun

Wanita yang melahirkan anak pertamanya pada usia lebih dari 35 tahun akan memiliki risiko 2 kali lebih besar (Tjindarbumi, 2002)

Menarche

Wanita yang mendapat haid pertama kali (menarche) pada usia kurang dari 12 tahun meningkat risikonya menjadi 1,7-3,4 dibandingkan dengan wanita menarche pada usia normal atau lebih dari 12 tahun (Tjindarbumi, 2002).

• Riwayat infeksi, trauma, atau operasi tumor jinak payudara memiliki risiko 3-9 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak (Tjindarbumi, 2002)

• Wanita yang menopause lebih dari 55 tahun memiliki risiko 2.5-5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang menopause diusia normal (Tjindarbumi, 2002)

• Adanya kanker pada payudara yang kontralateral akan meningkat risikonya menjadi 3-9 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak (Tjindarbumi, 2002)

• Pernah mengalami operasi ginekologis-tumor ovarium memiliki risiko 3-4 kali lebih tinggi (Tjindarbumi, 2002)

• Pernah mengalami radiasi dinding dada memiloki risiko 2-3 kali lebih tinggi (Tjindarbumi, 2002)

2.2.4. Gejala Klinis Kanker Payudara

(25)

payudara. Beberapa keluhan yang muncul pada penderita kanker payudara adalah (Dalimartha, 2004):

1. Teraba benjolan pada payudara

2. Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya 3. Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau diobati

4. Gangguan lapisan kulit luar, berupa peradangan (eksim) pada puting susu dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh walau diobati

5. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting atau keluar air susu pada wanita yang tidak sedang hamil atau pun tidak sedang menyusui 6. Puting payudara tertarik kedalam, dan

7. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (peau d’orange)

2.2.5. Diagnosa Kanker Payudara

Diagnosa pasti hanya ditegakan dengan pemeriksaan histopatologis, yaitu pemeriksaan jaringan payudara yang dicurigai kanker dibawah mikroskop. Bila hasilnya ganas maka operasi definitif segera dilakukan. Bahan pemeriksaan dapat diambil dengan berbagai cara yaitu (Tjindarbumi, 2002):

- biopsi aspirasi (fine needle biopsy)

- needle core biopsy dengan jarum Silverman

- excisional biopsy dan pemeriksaan Frozensection (potong beku) waktu

operasi

Beberapa hal yang umumnya dilakukan dokter dalam menegakkan diagnosa kanker payudara adalah:

1. Anamnesa

(26)

2. Pemeriksaan Fisik

Meliputi 2 hal, yaitu inspeksi dan palpasi. Pada inspeksi dokter akan melihat payudara kiri dan kanan apakah asimetris, adakah kelainan papilla, letak dan bentuk, retraksi puting payudara, adakah kelainan kulit, tanda radang, peau d’orange, dimpling, dan ulserasi. Inspeksi ini dilakukan dalam keadaan penderita duduk, tangan pada pinggul, dan kemudian kepala ditengadahkan (Tjindarbumi, 2002). Palpasi (raba) dilakukan dengan memakai 3-4 telapak jari. Palpasi lembut dilakukan dari bagian tepi sampai areola dan puting payudara. Seluruh payudara diperiksa ulang dengan posisi telentang dengan tangan pada belakang kepala. Selain payudara, aksilla (ketiak) juga diperiksa dalam posisi duduk. Pemeriksaan dilakukan pada aksilla kanan dengan tangan kanan penderita diletakkan lemas ditangan kanan pemeriksa dan aksilla diperiksa dengan tangan kiri pemeriksa. Begitu sebaliknya untuk aksilla kiri. Yang diraba adalah kelompok kelenjar getah bening yang biasanya mempunyai hubungan yang erat dengan adanya kanker payudara. Gambaran penting pada benjolan atau limfonodus adalah ukurannya bentuk, mobilitas, atau fiksasi (Tjindarbumi, 2002).

3. Pemeriksaan lanjutan

Yaitu bila ada kelainan pada payudara atau teraba benjolan. Pemeriksaan dapat berupa yaitu mammografi, pemeriksaan petanda tumor, pemeriksaan USG dan MRI, serta bila diperlukan dari histopatologi.

o Mammografi adalah pemeriksaan radiologik khusus menggunakan sinar X dosis rendah untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, bahkan sebelum tampak perubahan pada payudara atau adannya benjolan. Bila pemeriksaan mammografi dikombinasikan dengan ultrasonografi (USG) akan meningkat ketepatan diagnosis dari 70 % menjadi 90 % (Dalimartha, 2004).

(27)

antara massa padat yang mungkin kanker, dan kista berisi cairan yang biasanya bukan kanker (cancer.net).

o MRI menggunakan medan magnet, bukan x-ray, untuk menghasilkan gambar rinci dari tubuh. Sebuah media kontras (pewarna khusus) dapat disuntikkan ke dalam vena pasien untuk menciptakan gambaran yang lebih jelas. Menurut American

Cancer Society, perempuan berisiko tinggi untuk kanker payudara

(misalnya, wanita dengan kanker payudara mutasi gen BRCA atau riwayat keluarga kanker payudara) harus menerima MRI screening bersama dengan mammogram. MRI sering lebih baik dalam melihat sebuah massa kecil di dalam payudara seorang wanita dari mammogram atau USG, terutama bagi perempuan dengan jaringan payudara yang sangat padat, namun memiliki tingkat lebih tinggi hasil tes positif palsu (hasil tes yang menunjukkan kanker padahal mungkin tidak hadir kanker) (cancer.net).

o Pemeriksaan petanda tumor untuk kanker payudara, seperti CA 15-3, MCA (mucin-like carsinoma antigen), dan CEA (Dalimartha, 2004).

2.2.6. Prognosa Kanker Payudara

Prognosa tergantung pada kasus kelenjar getah bening (KGB), ukuran tumor, dan derajat histologis yang secara keseluruhan angka ketahanan 10 tahun sebesar 80% (Glance, 2007).

Kanker payudara dini memiliki angka harapan hidup 5 tahun untuk penderita stadium I adalah 95% dan untuk stadium II adalah 80%, dengan angka kekambuhan lokal sekitar 6%. Penderita dengan resiko tinggi mempunyai tumor dengan diferensiasi sitologis buruk, menembus limfatik dan pembuluh darah, sirkumskripsi buruk, indeks labeling timidin yang tinggi (peninggian jumlah sel yang berkembang), dan negatifitas RE sekitar 50% (Schwartz, 2000).

(28)

dapat menerima kemoterapi praoperasi. Penyakit stadium IV masih mempunyai harapan hidup 5 tahunan kurang dari 10 tahun (Schwartz, 2000).

Karsinoma peradangan (IIIb), sebelumnya diperkirakan sebagai kanker mematikan dari semua karsinoma, sekarang memiliki harapan hidup 5 tahunan hampir mencapai 30% pada penggunaan pengobatan multimodal sekuensial (Schwartz, 2000).

Penderita yang ditemukan mempunyai kanker payudara selama massa kehamilan dan menyusui cenderung didiagnosa pada penyakit stadium lanjut daripada kelompok kontrol umur, mungkin karena kesukaran dalam menilai ketebalan kelenjar payudara mereka. Mereka harus diobati sesuai dengan yang diindikasikan stadiumnya (Schwartz, 2000).

2.2.7. Pencegahan Kanker Payudara

Kanker payudara bisa dicegah dengan beberapa tindakan seperti berikut (Dalimartha, 2004):

1. Penggunaan obat-obat hormonal harus dengan sepengetahuan dokter. 2. Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker payudara atau yang

berhubungan, jangan menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon, seperti pil, suntikan, dan susuk KB.

3. Lakukan pemeriksaan SADARI setiap bulan. Bagi wanita berisiko tinggi, lakukan juga pemeriksaan mammografi secara berkala, terutama pada usia diatas 49 tahun.

4. Memberikan air susu ibu (ASI) pada anak selama mungkin dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Hal ini disebabkan selama proses menyusui, tubuh akan memproduksi hormon oksitosin yang dapat mengurangi produksi hormon estrogen dianggap memegang peranan penting dalam perkembangan sel kanker payudara.

(29)

6. Hindari makanan berkadar lemak tinggi. Dari hasil penelitian, konsumsi makanan berkadar lemak tinggi berkolerasi dengan peningkatan kanker payudara.

2.2.12. Deteksi Dini

Tujuan utama deteksi dini kanker payudara adalah menemukan kanker dalam stadium dini sehingga pengobatannya menjadi lebih baik. Sekitar 75-85% keganasan payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. Deteksi dini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan payudara secara klinis (SARANIS), pemeriksaan payudara dengan alat (mammografi) (Tambunan, 1991).

1. SADARI

Ini adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. Dengan posisi tegak menghadap kaca dan berbaring, dilakukan pengamatan dan perabaan payudara secara sistematis. Pemeriksaan SADARI dilakukan secara rutin setelah haid, sekitar satu minggu setelah haid. Bila sudah manupause, dilakukan pada tanggal tertentu setiap bulannya. Jika ditemukan benjolan di payudara, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut (Dalimartha, 2004). Langkah-langkah pemeriksaan SADARI (Dalimartha, 2004):

a. Berdiri tegak dengan kedua tangan tegak lurus kebawah. Perhatikan, apakah ada kelainan pada kedua payudara atau puting.

Posisi berdiri di depan cermin

b. Kedua tangan diangkat keatas kepala. Perhatikan, apakah ada kelainan pada kedua payudara atau puting.

c. Kedua tangan diletakan di pinggang. Periksa kembali, apakah ada perubahan atau kelainan pada kedua payudara atau puting.

d. Puting susu dipijat. Periksa, apakah ada cairan atau darah yang keluar.

(30)

a. Letakan bantal di bawah bahu kanan. Letakan tangan anda diatas kepala.

b. Raba payudara dengan gerakan melingkar dari sisi luar payudara kearah puting atau gerakan lurus dari sisi luar ke sisi dalam payudara. Gunakan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis untuk melakukan percobaan.

2. SARANIS

Pemeriksaan payudara secara klinis dapat dilakukan oleh dokter umum, bidan, atau paramedis yang terlatih dan terampil. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan oleh paramedis wanita agar si penderita tidak malu. Cara pemeriksaan dengan SARANIS dilakukan secara sistematis dan berurutan, mulai dari inspeksi sampai palpasi, yaitu dengan (Tambunan, 1991):

a. Pasien disuruh duduk melintang di atas tempat tidur periksa, pakaian dibuka setinggi pusat dan tangan tergantung santai. Dengan cermat diamati simetrisasi dan perubahan bentuk kedua payudara.

b. Kedua tangan diangkat ke atas kepala, sambil diamati simetrisasi dan perubahan gerakan kedua payudara. Adanya tarikan pada kulit merupakan pertanda kemungkinan karsinoma. Untuk lebih jelas tarikan pada kulit, massa tumor ditekan diantara dua jari sambil memperhatikan kemungkinan dumpling sign sebagai pertanda adanya tarikan pada kulit yang menutupi tumor.

c. Palpasi kelenjar getah bening di aksilla, dilakukan dengan lengan pasien diletakkan santai di atas tangan pemeriksa.

d. Palpasi leher terutama daerah supraklivikuler, dilakukan dengan leher dalam keadaan fleksi untuk mengetahui kemungkinan pembesaran kelenjar getah bening.

(31)

karsinoma. Nodul lebih jelas teraba bila diatas kulit disapukan sabun sambil dipalpasi.

f. Palpasi dilakukan dengan telapak jari yang dirapatkan. Palpasi payudara diantara 2 jari tangan harus dihindari, karena dengan cara ini kelenjar payudara normalpun dapat teraba seperti massa tumor.

3. Mammografi

American Center Society menganjurkan mammogram dasar antara umur

(32)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

3.2. Definisi Operasionil

Judul Penelitian : Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat (Wanita) Tentang Kanker Payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2010

• Definisi operasionil: Tingkat pengetahuan masyarakat khususnya wanita di kelurahan helvetia mencakup pengetahuan umum tentang kenker payudara, definisi kanker payudara, tanda dan gejala kanker payudara, deteksi dini kanker payudara (SADARI, SARANIS, dan pemeriksaan mammografi), dan pencegahan kanker payudara.

Cara Ukur: Wawancara

• Alat ukur: Kuesioner, dengan mengajukan 11 pertanyaan dengan 3 pilihan jawaban:

o Jawaban yang benar diberi skor 1

o Jawaban yang salah diberi skor 0

o Jawaban yang tidak tahu diberi skor 0 • Kategori:

 Pengetahuan baik (total skor 9-11)

 Pengetahuan sedang atau cukup (total skor 5-8)

 Pengetahuan kurang (total skor kurang dari 5) • Skala pengukuran: Ordinal

Tingkat

Pengetahuan Masyarakat

(33)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional (studi potong lintang) untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat (wanita) Kelurahan Helvetia tentang kanker payudara.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di lingkungan Kelurahan Helvetia selama bulan Agustus 2010 sampai November 2010.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi target penelitian ini adalah wanita berusia 20-54 tahun. Populasi terjangkau adalah wanita berusia 20-54 tahun yang merupakan penduduk Kelurahan Helvetia pada tahun 2009. Populasi pada penelitian ini berjumlah 7054 orang.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi terjangkau yang sedang berada di lingkungan Kelurahan Helvetia ketika penelitian ini diadakan. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Penduduk Kelurahan Helvetia b. Jenis kelamin wanita

c. Berumur 20-54 tahun

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: a. Tidak dapat membaca

(34)

Menurut Notoadmodjo (2005), besar sampel pada penelitian ini diperoleh berdasarkan besar populasi dengan menggunakan rumus:

n1 : jumlah sampel

N : besar populasi

d : tingkat kepercayaan/ ketepatan yang digunakan (10%)

Berdasarkan rumus dan angka- angka tersebut diatas, maka didapatkan jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 99 subjek.

4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh responden yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sampel penelitian.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pemerintahan di Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Madya Medan.

4.4.3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa kuesioner (daftar pertanyaan) yang terdiri dari 11 pertanyaan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin pada kepala Kelurahan Helvetia untuk melakukan penelitian di kelurahan tersebut. Sebelum kuesioner digunakan untuk

n1 = N

1+ N (d2)

n1 = 7054 = 7054 = 98,60

(35)

penelitian harus diuji coba sekurang-kurangnya dua kali. Sebagai penelitian pendahuluan, kuesioner yang akan digunakan diuji validitas dan reabilitasnya. Dalam penelitian pendahuluan diambil minimal 20 orang responden. Hasil kuesioner dari responden tersebut lalu diuji validitas dan reabilitas dengan software Statistic Package for Social Science (SPSS) 17.0. Apabila ada pertanyaan yang tidak valid, maka pertanyaan itu akan dihilangkan atau diperbaiki lalu di uji ulang.

Setelah dilakukan uji validitas dan reabilitas, maka peneliti akan mulai membagikan kuesioner pada subjek penelitian yang telah diminta untuk menandatangani lembar persetujuan terlebih dahulu. Apabila jumlah subjek penelitian sudah mencapai jumlah yang diinginkan, yaitu 99 orang, maka pencarian subjek dihentikan.

4.4.4. Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas

(36)

Tabel 2.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Nomor

Pertanyaan

Status Validitas

Status Reliabilitas

Pengetahuan 1 Valid Reliabel

2 Valid Reliabel

5 Valid Reliabel

6 Valid Reliabel

7 Valid Reliabel

9 Valid Reliabel

11 Valid Reliabel

12 Valid Reliabel

13 Valid Reliabel

14 Valid Reliabel

15 Valid Reliabel

4.5. Metode Analisis Data

(37)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di kelurahan Helvetia, kecamatan Medan Helvetia. Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Medan Helvetia memiliki luas wilayah 7,78 Km2. Kecamatan Medan Helvetia di sebelah Utara berbatasan dengan Medan Marelan, di sebelah Selatan berbatasan dengan Medan Petisah, di sebelah Timur berbatasan dengan Medan Barat, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Medan Sunggal. Sedangkan Kelurahan Helvetia memiliki luas 1,25 Km2 dengan jumlah penduduk 13.478 jiwa dengan jumlah laki-laki 6.424 jiwa dan perempuan 7.054 jiwa. Kelurahan Helvetia di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Helvetia, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Dwikora, di sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Helvetia Tengah, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Gusta.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang terpilih sebanyak 100 orang wanita dengan usia 20-54 tahun. Dari keseluruhan responden, gambaran karakteristik responden yang diamati meliputi: usia, suku, agama, pendidikan, dan status pernikahan. Dibawah ini akan digambarkan distribusi frekuensi masing-masing karakteristik responden.

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia Usia Frekuensi Persen

20-29 29 29

30-39 36 36

40-49 26 26

50-54 9 9

(38)

Pada tabel 5.1 dapat dilihat berdasarkan usia responden, kelompok terbesar terdapat pada usia 30-39 tahun, yaitu 36%, dan kelompok terkecil terdapat pada usia 50-54 tahun, yaitu 9%.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan suku Suku Frekuensi Persen

Aceh 3 3.0

Batak 33 33.0

Jawa 52 52.0

Melayu 2 2.0

Minang 5 5.0

Padang 2 2.0

Palembang 1 1.0

Sunda 2 2.0

Total 100 100.0

Pada tabel 5.2 dapat dilihat berdasarkan suku responden, kelompok terbesar terdapat pada suku Jawa, yaitu 52%, dan kelompok terkecil terdapat pada suku Palembang, yaitu 1%.

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan agama Agama Frekuensi Persen

Islam 75 75.0

Katolik 3 3.0

Kristen protestan 22 22.0

Total 100 100

(39)

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

Pendidikan terakhir Frekuensi Persen

Perguruan Tinggi 17 17.0

Tidak Sekolah 3 3.0

SD 12 12.0

SMA 51 51.0

SMP 17 17.0

Total 100 100.0

Pada tabel 5.4 dapat dilihat berdasarkan pendidikan terakhir responden, kelompok terbesar terdapat pada tingkat pendidikan SMA, yaitu 51%, dan kelompok terkecil terdapat pada Tidak Sekolah, yaitu 3%.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan status pernikahan

Status Pernikahan Frekuensi Persen

Belum Menikah 12 12.0

Menikah 88 88.0

Total 100 100.0

Pada tabel 5.5 dapat dilihat berdasarkan status pernikahan responden, kelompok terbesar terdapat pada kelompok wanita yang menikah, yaitu 88%, dan kelompok terkecil adalah pada kelompok wanita yang belum menikah, yaitu 12%.

5.1.3. Hasil Penelitian

(40)

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi jawaban responden pada varibel pengetahuan

4. Cara mudah mendeteksi dini kanker payudara

(SADARI) 72 72 28 28

5. Pada waktu kapan dilakukan SADARI 43 43 57 57

6. Cara melakukan SADARI 42 42 58 58

7. Siapa yang melakukan SARANIS 73 73 27 27

8. Yang tidak bisa melakukan SADARI sebaiknya

melakukan SARANIS 60 60 40 40

9. Definisi mammografi 47 47 53 53

10. Usia yang dianjurkan melakukan mammografi 36 36 64 64

11. Pencegahan kanker payudara 68 68 32 32

Berdasarkan tabel 5.6, soal yang paling banyak dijawab benar adalah nomor 1, yaitu 93%, dan yang paling banyak dijawab salah adalah soal nomor 10, yaitu 64%.

Berdasarkan jawaban responden, maka pengetahuan wanita tentang kanker payudara dapat dikategorikan kurang, sedang, dan baik yang dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi kategori tingkat pengetahuan Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persen

Kurang 16 16,0

Sedang 61 61,0

Baik 23 23,0

(41)

Berdasarkan tabel diatas, hasil penelitian tingkat pengetahuan wanita di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia tahun 2010 tentang kanker payudara adalah pengetahuan sedang sebesar 61%, pengetahuan baik 23%, dan pengetahuan kurang 16%.

Ditribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia tentang kanker payudara berdasarkan karakteristik kelompok usia dapat dilihat pada tabel 5.8.

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi tingkat Pengetahuan berdasarkan usia

Usia Responden

TINGKAT PENGETAHUAN

Total Kurang Sedang Baik

F % F % F %

20-29 4 25 22 36 3 13 29

30-39 4 25 23 37,7 9 39,1 36

40-49 7 43,8 9 14,8 10 43,5 26

50-54 1 6,3 7 11,5 1 4,3 9

Total 16 100 61 100 23 100 100

Berdasarkan tabel diatas, wanita berpengetahuan baik dan kurang tentang kanker payudara terdapat pada kelompok usia 40-49 tahun, yaitu secara berurutan 43,8%, dan 43,5%, sementara wanita berpengetahuan sedang terdapat pada kelompok usia 30-39 tahun, yaitu 37,7%.

(42)

Tabel 5.9 Distribusi frekuensi tingkat Pengetahuan berdasarkan tingkat

Berdasarkan tabel diatas, wanita pengetahuan baik, sedang dan kurang tentang kanker payudara adalah kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 56,5%, 52,5%, dan 37,5%.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia tentang kanker payudara berdasarkan karakteristik status pernikahan dapat dilihat pada tabel 5.10.

Tabel 5.10 Distribusi frekuensi tingkat Pengetahuan berdasarkan status pernikahan

(43)

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan wanita di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia tahun 2010 tentang kanker payudara adalah pengetahuan sedang sebesar 61%, pengetahuan baik 23%, dan pengetahuan kurang 16%.

Berdasarkan penelitian Nurhayati (2010) tentang pengetahuan Ibu PKK tentang kanker payudara di Desa Arapayung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai disimpulkan bahwa Ibu PKK berpengetahuan baik. Tetapi berdasarkan penelitian Amelia (2009) tentang hubungan antara tingkat pengetahuan kanker payudara dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri pada ibu-ibu kelompok wanita Tani Harapan Mulya di Ciamis Jawa Barat disimpulkan bahwa ibu-ibu memiliki pengetahuan kurang. Perbedaan hasil penelitian tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi masyarakat, seperti keterbatasan arus informasi yang diterima masyarakat setempat. Seperti halnya Ibu PKK yang mungkin banyak mengikuti kegiatan penyuluhan sehingga memiliki pengetahuan yang baik mengenai kanker payudara.

(44)

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh fasilitas yang merupakan sumber informasi seseorang, yang mana hal ini akan menimbulkan keyakinan dan kesadaran seseorang. Maka dari itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara. Usaha-usaha tersebut dapat berupa mencari sumber informasi, baik dari majalah kesehatan, media elektronik, ataupun dari petugas kesehatan.

Ditinjau dari segi usia responden, kelompok terbesar terdapat pada usia 30-39 tahun, yaitu 36%, dan kelompok terkecil terdapat pada usia 50-54 tahun, yaitu sebesar 9%. Selebihnya berada pada kelompok usia 20-29 tahun sebesar 29%, dan usia 40-49 sebesar 26%.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita berdasarkan karakteristik kelompok usia diperoleh bahwa wanita berpengetahuan baik dan kurang tentang kanker payudara terdapat pada kelompok usia 40-49 tahun, yaitu secara berurutan 43,8%, dan 43,5%, sementara wanita berpengetahuan sedang terdapat pada kelompok usia 30-39 tahun, yaitu 37,7%,

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Nurhayati (2010) tentang pengetahuan Ibu PKK mengenai kanker payudara di Desa Arapayung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai, responden Nurhayati yang paling banyak berada pada rentang usia 36-45 tahun, dan disimpulkan bahwa sebagian besar ibu berpengetahuan baik. Akan tetapi hasil penelitian ini juga ada perbedaan dengan kelompok wanita yang berusia sama (tercakup rentang usia yang sama dengan penelitian Nurhayati) namun memiliki pengetahuan yang kurang. Namun hal ini sama dengan penelitian yang disimpulkan Ahuja (2010) dalam penelitiannya tentang kanker payudara bahwa wanita usia muda lebih baik pengetahuannya daripada wanita usia tua.

(45)

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan yang disimpulkan Ahuja (2010) dalam penelitiannya tentang kanker payudara, yaitu seseorang yang perguruan tinggi (sarjana) memiliki lebih banyak pengetahuan.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita berdasarkan karakteristik status penikahan, diperoleh bahwa wanita pengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang kanker payudara adalah kelompok status pernikahan yang menikah, yaitu secara berurutan 97,5%. 86,9%, dan 81,3%.

Hal ini sesuai dengan penelitian Nurhayati (2010) di Desa Arapayung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai pada ibu-ibu PKK (sudah menikah) disimpulkan bahwa sebagian besar ibu berpengetahuan baik.

(46)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan wanita tentang kanker payudara di Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia tahun 2010 adalah pengetahuan sedang 61%, pengetahuan baik 23%, dan pengetahuan kurang 16%. 2. Wanita berpengetahuan baik dan kurang tentang kanker payudara

terdapat pada kelompok usia 40-49 tahun, yaitu secara berurutan 43,8%, dan 43,5%, sementara wanita berpengetahuan sedang terdapat pada kelompok usia 30-39 tahun, yaitu 37,7%

3. Wanita berpengetahuan baik, sedang dan kurang tentang kanker payudara terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 56,5%, 52,5%, dan 37,5%.

4. Wanita pengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang kanker payudara terdapat pada kelompok status pernikahan yang menikah, yaitu secara berurutan 97,5%. 86,9%, dan 81,3%.

6.2. Saran

Diharapkan wanita berusia lebih dari 20 tahun untuk mencari informasi tentang kanker payudara sehingga timbul keyakinan dan kesadaran diri untuk dapat lebih awal mendeteksi kanker payudara sehingga bila tanda dan gejala kanker payudara lebih awal terdeteksi, maka penanganannya pun akan lebih baik.

Bagi departemen terkait agar meningkatkan pengetahuan (wanita) tentang kanker payudara secara menyeluruh dengan memberikan penyuluhan kepada wanita agar minat kepedulian dan kesadaran masyarakat makin tinggi tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara dan dampak buruk kanker payudara.

(47)

LAMPIRAN I

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yessica Prima

Tempat/ tanggal lahir : Sibolga, 28 Desember 1988

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jalan DR Sumarsono No 18 USU Medan Nomor Telepon : 081376162636/081992134246

Orang Tua : Bainuddin Siregar dan Yusmaniar Hutagalung

Riwayat Pendidikan : 1. TK Pertiwi Duri-Riau Tahun 1993 – 1995 2. SD Negeri 029 Duri-Riau Tahun 1995 – 2001 3. SMP Negeri 3 Duri-Riau Tahun 2001 – 2004 4. SMA Negeri 1 Duri-Riau Tahun 2004 – 2007 Riwayat Pelatihan : 1. Diklat SCORE BEM PEMA FK USU 2007

2. 3.

(48)

LAMPIRAN II

KUESIONER PENELITIAN

Identitas Subjek

Nama :

(wajib diisi)

Umur : tahun

Alamat :

Suku :

Agama :

Pendidikan terakhir (tamat) : Tidak Sekolah / SD / SMP / SMA / Perguruan Tinggi*

Status perkawinan : Menikah / Belum menikah*

(*) Lingkari yang perlu

Berilah tanda (√ ) pada SATU jawaban yang PALING BENAR menurut Anda.

No Pertanyaan Benar Salah Tidak tahu 1. Tumor tidak sama dengan kanker, tumor

adalah istilah umum untuk benjolan abnormal dan kanker adalah tumor yang bersifat ganas

2. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel tidak normal yang tumbuh di jaringan payudara atau dari jaringan lain yang bukan payudara sehingga mempengaruhi fungsi tubuh

(49)

bentuk payudara berubah, kulit payudara seperti kulit jeruk, puting payudara tertarik kedalam, dan keluarnya darah atau nanah dari puting payudara

4. Salah satu cara pemeriksaan yang mudah dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri)

5. Pemeriksaan SADARI dilakukan secara rutin setelah haid (sekitar satu minggu setelah haid) dan bila sudah menopause dilakukan pada tanggal tertentu setiap bulannya

6. Cara melakukan SADARI pada posisi berbaring adalah satu tangan berada dibelakang dan sebuah bantal berada dibawah bahu yang akan diperiksa, dan tangan yang satunya melakukan pemeriksaan

7. SARANIS dapat dilakukan oleh dokter umum, bidan atau paramedis wanita terlatih dan terlatih di klinik atau puskesmas

8. Apabila wanita berusia lebih dari 40 tahun, termasuk golongan risiko tinggi atau yang tidak bisa melakukan SADARI sebaiknya melakukan SARANIS

9. Mammografi adalah pameriksaan radiologik untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, bahkan sebelum tampak perubahan pada payudara atau adanya benjolan

(50)

40, lalu tiap dua tahun antara umur 40 dan 50 tahun, kemudian tiap tahun setelah umur 50, atau jika riwayat keluarga ada maka mammografi pertama harus dilakukan pada umur 35 tahun

(51)

LAMPIRAN III

LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN

Saya yang bernama Yessica Prima / NIM 070100156 adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar mengajar pada blok Community Research Programme. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “gambaran tingkat pengetahuan Masayarakat (wanita) tentang kanker payudara di Kelurahan Medan Helvetia tahun 2010”.

Untuk keperluan tersebut saya memohon kesediaan Saudari untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Selanjutnya, saya mohon kesediaan Saudari untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika Saudari bersedia, silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Saudari.

Identitas pribadi sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Saudari berhak untuk ikut atau tidak ikut berpartisipasi tanpa ada sanksi dan konsekuensi buruk di kemudian hari. Jika ada hal yang kurang dipahami Saudari dapat bertanya lansung kepada peneliti. Atas perhatian dan kesediaan Saudari menjadi pertisipan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Medan, .... Oktober 2010

Subjek Penelitian, Peneliti,

(52)
(53)

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 P 12 Pearson Correlation .150 .227 .249 -.077 .056 .048 .243 .105 -.202 .135 .174 1 .253 .079 .249 .492** Sig. (2-tailed) .376 .178 .138 .652 .742 .779 .148 .535 .231 .426 .304 .131 .641 .138 .002

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 P 13 Pearson Correlation .084 .157 -.166 -.176 .304 -.083 -.077 .117 .304 -.214 .045 .253 1 .430** .235 .435** Sig. (2-tailed) .620 .354 .325 .298 .067 .624 .649 .489 .068 .204 .791 .131 .008 .162 .007 N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P 14 Pearson Correlation .224 .206 .089 -.112 .168 -.109 .296 -.050 .287 .111 .270 .079 .430** 1 .089 .557** Sig. (2-tailed) .182 .222 .600 .508 .319 .520 .075 .771 .085 .512 .106 .641 .008 .600 .000 N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 P 15 Pearson Correlation .026 .176 -.116 -.054 .249 .008 .117 -.320 .004 .303 .161 .249 .235 .089 1 .387

Sig. (2-tailed) .879 .296 .493 .749 .137 .961 .490 .054 .983 .068 .340 .138 .162 .600 .018

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 P

TOT AL

Pearson Correlation .402* .371* .234 .030 .486** .396* .513** .289 .337* .317 .347* .492** .435** .557** .387* 1 Sig. (2-tailed) .014 .024 .163 .862 .002 .015 .001 .083 .041 .056 .035 .002 .007 .000 .018

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(54)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 37 100.0

Excludeda 0 .0

Total 37 100.0

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PERTANYAAN 1 .65 .484 37

PERTANYAAN 2 .86 .347 37

PERTANYAAN 5 .81 .397 37

PERTANYAAN 6 .76 .435 37

PERTANYAAN 7 .49 .507 37

PERTANYAAN 9 .38 .492 37

PERTANYAAN 11 .76 .435 37

PERTANYAAN 12 .49 .507 37

PERTANYAAN 13 .59 .498 37

PERTANYAAN 14 .46 .505 37

PERTANYAAN 15 .78 .417 37 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(55)

Scale Statistics

Mean Variance

Std.

Deviation

N of

Items

7.03 5.416 2.327 11 Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

PERTANYAAN 1 6.38 4.686 .236 .616

PERTANYAAN 2 6.16 4.751 .361 .596

PERTANYAAN 5 6.22 4.508 .445 .577

PERTANYAAN 6 6.27 5.036 .098 .640

PERTANYAAN 7 6.54 4.366 .374 .585

PERTANYAAN 9 6.65 4.956 .099 .645

PERTANYAAN 11 6.27 4.758 .247 .613

PERTANYAAN 12 6.54 4.589 .263 .611

PERTANYAAN 13 6.43 4.419 .358 .589

PERTANYAAN 14 6.57 4.252 .436 .571

(56)
(57)
(58)

A81 35 BATAK KRISTEN SMA M 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 6

A82 40 BATAK KRISTEN SD BM 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 4

A83 50 BATAK KRISTEN SD M 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 4

A84 32 BATAK KRISTEN SMA M 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9

A85 53 BATAK KRISTEN SMA M 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 7

A86 29 JAWA KRISTEN SMA M 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6

A87 28 BATAK ISLAM HIGH M 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 7

A88 50 MELAYU ISLAM SMA M 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 6

A89 40 BATAK KRISTEN SMA M 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 6

A90 42 BATAK KATOLIK HIGH M 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9

A91 20 BATAK KATOLIK SMA BM 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3

A92 44 MINANG ISLAM SMA M 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 5

A93 22 BATAK KRISTEN SMP BM 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 8

A94 35 JAWA ISLAM SMP M 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 6

A95 46 BATAK KRISTEN SMA M 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

A96 33 BATAK KRISTEN HIGH M 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 5

A97 45 JAWA ISLAM SMA M 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 7

A98 27 BATAK KRISTEN SMA BM 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 6

A99 28 JAWA ISLAM HIGH BM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

(59)

Hasil Olahan Data Menggunakan SPSS

KARAKTERISTIK RESPONDEN UmurResponden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid ISLAM 75 75.0 75.0 75.0

(60)

AgamaResponden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid ISLAM 75 75.0 75.0 75.0

KATOLIK 3 3.0 3.0 78.0 KRISTEN 22 22.0 22.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

PnddknResponden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid HIGH 17 17.0 17.0 17.0

NON 3 3.0 3.0 20.0 SD 12 12.0 12.0 32.0 SMA 51 51.0 51.0 83.0 SMP 17 17.0 17.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

StatusPrkwinanResponden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid BM 12 12.0 12.0 12.0

(61)

HASIL UJI VARIABEL PERTANYAAN

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 7 7.0 7.0 7.0

1 93 93.0 93.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 36 36.0 36.0 36.0

1 64 64.0 64.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 40 40.0 40.0 40.0

1 60 60.0 60.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 28 28.0 28.0 28.0

(62)

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 57 57.0 57.0 57.0

1 43 43.0 43.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 58 58.0 58.0 58.0

1 42 42.0 42.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 27 27.0 27.0 27.0

1 73 73.0 73.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 40 40.0 40.0 40.0

(63)

P13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 53 53.0 53.0 53.0

1 47 47.0 47.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 64 64.0 64.0 64.0

1 36 36.0 36.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0 32 32.0 32.0 32.0

(64)

TABEL FREKUENSI TINGKAT PENGETAHUAN

PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Kurang 16 16.0 16.0 16.0

Sedang 61 61.0 61.0 77.0 Baik 23 23.0 23.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

CROSSTAB TINGKAT PENGETAHUAN BERDASARKAN USIA

UmurResponden * PENGETAHUAN Crosstabulation

PENGETAHUAN

Total Kurang Sedang Baik

UmurRes ponden

20-29 Count 4 22 3 29 % within PENGETAHUAN 25.0% 36.1% 13.0% 29.0% 30-39 Count 4 23 9 36 % within PENGETAHUAN 25.0% 37.7% 39.1% 36.0% 40-49 Count 7 9 10 26 % within PENGETAHUAN 43.8% 14.8% 43.5% 26.0%

50-54 Count 1 7 1 9

(65)

CROSSTAB TINGKAT PENGETAHUAN BERDASARKAN PENDIDIKAN RESPONDEN

CROSSTAB TINGKAT PENGETAHUAN BERDASARKAN STATUS PERNIKAHAN

Gambar

Tabel 2.1 Urutan kekerapan kasus baru kanker di Negara Barat dan Negara
Tabel 2.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan agama
+6

Referensi

Dokumen terkait

- White Board desain perkerasan lentur dengan metode MAK dan melakukan analisis perhitungan sesuai dengan parameter desain yang dipilih. Penutup

It provides important and meaningful information for the monitoring and mapping of wet snow and for estimating spatial extent of accumulation areas for large Alpine glaciers..

[r]

In this study, the PROSPECT model for leaf directional hemi- spherical reflectance has been adapted to the close-range remote- sensing case by adding two parameters describing

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Panitia Hari Ulang Tahun

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor : 06/PP-PPBJ/BKKBN-PROV.MU/X/2012 tanggal 30 Oktober 2012, maka dengan ini kami mengumumkan pemenang pelelangan sebagai berikut :..

The English teacher assumed that thematic progression patterns as writing strategy could enhance students’ motivation in hortatory exposition text. It helped students

Students’ health problem also could be the reason for students to not attend the class.. Based on the result of interview, two participants explained that health problem