• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Keterikatan Karyawan Dan Persepsi Terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan Pt Pupuk Kujang Cikampek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Keterikatan Karyawan Dan Persepsi Terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan Pt Pupuk Kujang Cikampek"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS KETERIKATAN KARYAWAN DAN

PERSEPSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA

PERUSAHAAN PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

SELVIA DWI CAHYANI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Keterikatan Karyawan dan Persepsi terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2015

Selvia Dwi Cahyani

(4)

ABSTRAK

SELVIA DWI CAHYANI. Efektivitas Keterikatan Karyawan dan Persepsi terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek. Dibimbing oleh ERLIN TRISYULIANTI.

PT Pupuk Kujang Cikampek adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya dengan misinya menghasilkan produk bermutu dan melakukan perdagangan yang berdaya saing tinggi dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi karyawan mengenai keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan di PT Pupuk Kujang Cikampek, serta mengidentifikasi efektivitas keterikatan karyawan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan alat analisis deskriptif dan korelasi kanonikal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan sudah baik. Sedangkan hasil analisis dengan menggunakan korelasi kanonikal menunjukkan bahwa faktor keterikatan karyawan memiliki hubungan dengan kinerja perusahaan, dimana nilai-nilai individu dengan keuangan dan pasar memiliki nilai korelasi tertinggi.

Kata kunci: keterikatan karyawan, kinerja perusahaan, korelasi kanonikal

ABSTRACT

SELVIA DWI CAHYANI. The Effectiveness of Employee Engagement and Perception Toward Increasing Performance of The Company PT Pupuk Kujang Cikampek. Supervised by ERLIN TRISYULIANTI.

PT Pupuk Kujang Cikampek is a company engaged in the manufacture and marketing of urea and other chemical industries with the mission to produce quality products and conduct trade highly competitive with customer satisfaction. The purpose of this study are to analyze the employees perception regarding employee engagement and performance of the company at PT Pupuk Kujang Cikampek, and identify the effectiveness of employee engagement increasing performance of the company. This research use descriptive analysis and canonical correlations. Results of this research indicate that employees perception regarding employee engagement and company performance has been good. While the results using canonical correlation analysis shows that employee engagement factors linked to the performance of the company, which individual values and finance and market has the highest correlation value.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

EFEKTIVITAS KETERIKATAN KARYAWAN DAN

PERSEPSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA

PERUSAHAAN PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

SELVIA DWI CAHYANI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Efektivitas Keterikatan Karyawan dan Persepsi terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek Nama : Selvia Dwi Cahyani

NIM : H24110031

Disetujui oleh

Erlin Trisyulianti STP, M.Si Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2015 ini ialah keterikatan karyawan, dengan judul Efektivitas Keterikatan Karyawan dan Persepsi terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Erlin Trisyulianti, STP, MSi selaku dosen pembimbing, Bapak Ir. Pramono D. Fewidarto, MS dan Ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku dosen penguji. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Kak Devi Dwinda, Kak Wita, Bapak Khafidh, Bapak Maulana serta Bapak Soni yang telah membimbing dan membantu di PT Pupuk Kujang Cikampek selama pengumpulan data, serta kepada seluruh karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek berupa kerjasama yang baik sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua tercinta (Ayah Tomtom Rustaman dan Ibu Koryati), seluruh keluarga, serta para sahabat atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2015

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 4

Keterikatan Karyawan 4

Kinerja Perusahaan 5

Penelitian Terdahulu 5

METODE 6

Kerangka Penelitian 6

Lokasi dan Waktu Penelitian 8

Data dan Sumber Data 8

Metode Pengambilan Sampel 8

Metode Pengambilan Data 9

Metode Pengujian Kuesioner 9

Perumusan Hipotesis 9

Pengolahan dan Analisis Data 10

HASIL DAN PEMBAHASAN 11

Gambaran Umum 11

Profil Responden 12

Persepsi Karyawan terhadap Keterikatan Karyawan 13

Persepsi Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan 15

Analisis Korelasi Kanonikal 17

Implikasi Manajerial 22

(10)

Simpulan 23

Saran 23

DAFTAR PUSTAKA 23

LAMPIRAN 25

(11)

DAFTAR TABEL

1 Tingkat keterikatan karyawan tahun 2012-2013 2

2 Penelitian terdahulu 5

3 Populasi karyawan organik PT Pupuk Kujang Cikampek 8

4 Bobot analisis deskriptif 10

5 Profil responden 12

6 Persepsi karyawan terhadap keterikatan 13

7 Persepsi karyawan terhadap pekerjaan yang fokus 14 8 Persepsi karyawan terhadap dukungan interpersonal 14 9 Persepsi karyawan terhadap nilai-nilai individu 14

10 Persepsi karyawan terhadap kinerja perusahaan 15

11 Persepsi karyawan terhadap keuangan dan pasar 15

12 Persepsi karyawan terhadap fokus pelanggan 16

13 Persepsi karyawan terhadap efektivitas produk dan proses 16

14 Persepsi karyawan terhadap fokus tenaga kerja 17

15 Persepsi karyawan terhadap kepemimpinan,tata kelola,tanggung jawab

sosial 17

16 Pengujian secara individu 18

17 Pengujian secara kelompok 19

18 Hasil perhitungan kanonikal weights untuk dependen dan independen

variat 20

19 Hasil perhitungan kanonikal loading dependen dan independen variat 20 20 Nilai korelasi keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan 21

DAFTAR GAMBAR

1 Kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek 2

2 Kerangka penelitian 7

3 Korelasi keterikatan karyawan dengan kinerja perusahaan 22

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner Penelitian 26

2 Hasil uji validitas dan reliabilitas 30

3 Hasil uji normalitas 31

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Jika dilihat dari aspek ketenagakerjaan, hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan baik bagi karyawan maupun perusahaan. Peluang bagi karyawan karena tersedianya lapangan kerja yang luas dengan didukungnya akses pergi keluar negeri untuk bekerja menjadi lebih mudah. Di lain pihak, hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mempertahankan karyawannya yang potensial agar tidak berpindah ke perusahaan lain. Penyebab hengkangnya karyawan dari perusahaan dapat disebabkan oleh ketidakpuasan karyawan akan kebijakan perusahaan atau adanya rasa tidak menyatu dengan perusahaan.

Banyaknya karyawan yang keluar dapat mengakibatkan ketidakstabilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Sehingga pengelolaan sumber daya manusia menjadi sangat penting karena perusahaan dapat mencapai kinerja yang diharapkan serta memiliki keunggulan kompetitif ketika orang di dalamnya melakukan apa yang terbaik dari mereka, apa yang mereka senangi serta kuatnya faktor kepemilikan secara psikologis dalam melaksanakan dan memberi hasil pada pekerjaan mereka, kesemua hal tersebut menjadi faktor motivasi karyawan.

Menurut Markos dan Sridevi (2010) keterikatan (engagement) karyawan merupakan kunci untuk meningkatkan kinerja. Perusahaan dengan tingkat

engagement yang tinggi akan menghasilkan produktivitas, profitabilitas, pertumbuhan dan kepuasan pelanggan. Sebaliknya perusahaan dengan

engagement karyawan yang rendah akan menderita karena terjadi penurunan profitabilitas, laba bersih, dan turn over yang tinggi. Menumbuhkan rasa keterikatan pada karyawan dapat dengan cara memberikan pelatihan, memberi kesempatan karyawan untuk mengembangkan dirinya, atau memberikan reward. Semakin karyawan memiliki rasa terikat dengan perusahaan maka semakin baik karyawan tersebut dalam melakukan pekerjaannya. Kinerja karyawan yang sudah memadai secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja perusahaan.

PT Pupuk Kujang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam industri pupuk dan kimia yang memiliki misi menghasilkan produk bermutu dan melakukan perdagangan yang berdaya saing tinggi dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. Kinerja perusahaan memiliki peran yang penting mengingat Pupuk Kujang Cikampek harus memenuhi kebutuhan akan pupuk organik dan anorganik untuk wilayah Jawa Barat.

(14)

2

beberapa segmen, yaitu produksi amoniak pada pabrik Kujang 1A, dan produksi urea pada pabrik Kujang 1A dan 1B. Penurunan produksi disebabkan adanya kegagalan kompresor udara, 101-J di pabrik amoniak Kujang 1A dan kebocoran

carbamate condenser di pabrik pupuk urea Kujang 1B sehingga menghambat pencapaian produksi tahun 2013.

Gambar 1 Kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek

Selain terjadinya kerusakan pada mesin produksi, penurunan jumlah produksi juga disebabkan oleh menurunnya tingkat keterikatan karyawan yang terjadi di perusahaan. Pada Tabel 1 berikut adalah pemaparan tingkat keterikatan karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek.

Tabel 1 Tingkat keterikatan karyawan tahun 2012-2013

Tahun Nilai (%)

2012 83

2013 81

Sumber: PT Pupuk Kujang Cikampek 2013

Tingkat keterikatan karyawan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 2% dari tahun 2012. Hal ini turut memberikan andil terhadap penurunan kinerja perusahaan mengingat sumber daya manusia memiliki peranan sentral dalam mengembangkan dan mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Dimana kinerja karyawan merupakan dasar bagi pencapaian kinerja dan prestasi perusahaan, sehingga pengelolaan karyawan sebagai sumber daya yang potensial merupakan tugas utama manajemen.

Pupuk Kujang Cikampek sebagai salah satu pabrik pupuk di Indonesia, memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan usahanya sebagai suatu entitas bisnis yang juga memiliki kewajiban pelayanan publik dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Perusahaan harus berupaya melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan kekuatan internal guna menghadapi tantangan eksternal yang semakin dinamis. Adanya keterikatan yang dirasakan karyawan

(15)

3 terhadap perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri yang akan berdampak pada kinerja perusahaan. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat keterikatan karyawan maka akan semakin tinggi kinerja perusahaan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, melihat penurunan kinerja perusahaan yang disebabkan karena operasional pabrik kurang optimal yang diiringi dengan penurunan keterikatan karyawan membuat Pupuk Kujang mengalami penurunan kinerja dari tahun sebelumnya. Perusahaan dapat meningkatkan kembali kinerja perusahaannya dengan asumsi pabrik beroperasi pada kapasitas yang optimal dan diperlukannya karyawan yang bersungguh-sungguh bekerja. Kebersungguh-sungguhan seorang karyawan dalam bekerja dapat mengindikasikan terikat atau tidaknya karyawan. Maka peneliti ingin mengangkat permasahan tentang seberapa besar pengaruh keterikatan karyawan terhadap kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek. Berikut adalah rumusan penelitian ini: 1) bagaimana persepsi karyawan terhadap keterikatan karyawan di PT Pupuk Kujang Cikampek? 2) bagaimana persepsi karyawan terhadap kinerja perusahaan di PT Pupuk Kujang Cikampek? 3) bagaimana hubungan keterikatan karyawan terhadap kinerja perusahaan?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) menganalisis persepsi karyawan terhadap keterikatan karyawan di PT Pupuk Kujang Cikampek; 2) menganalisis persepsi karyawan terhadap kinerja perusahaan di PT Pupuk Kujang Cikampek; 3) mengidentifikasi hubungan keterikatan karyawan terhadap kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1) bagi peneliti, untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama di perkuliahan dan melatih kemampuan analisis pengaruh keterikatan karyawan terhadap kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek; 2) bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengembangan dan evaluasi dalam menjalankan usahanya; 3) bagi masyarakat, adanya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru.

Ruang Lingkup Penelitian

(16)

4

Direktorat Utama, Direktorat SDM dan Umum, Direktorat Produksi, Teknik dan Pengembangan serta Direktorat Komersil yang mana variabel-variabel yang akan diteliti adalah keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan. Indikator untuk keterikatan karyawan adalah pekerjaan yang fokus, dukungan interpersonal dan nilai-nilai individu. Sedangkan indikator untuk kinerja perusahaan adalah keuangan dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus tenaga kerja, serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial.

TINJAUAN PUSTAKA

Keterikatan Karyawan

Menurut Watson (2012) engagement merupakan suatu intensitas hubungan karyawan terhadap perusahaan yang ditandai dengan komitmen bekerja dalam lingkungan yang mendukung dan memberikan energi untuk menghasilkan kinerja terbaiknya. Sedangkan, Sundaray (2011) mengatakan bahwa keterikatan karyawan adalah tingkat komitmen dan keterlibatan karyawan terhadap organisasi dan nilainya. Seorang karyawan yang terikat menyadari konteks bisnis dan bekerja dengan rekan kerjanya untuk meningkatkan kinerja dalam pekerjaan untuk kepentingan organisasi. Keterikatan karyawan mengembangkan sikap positif antara karyawan terhadap organisasi.

Definisi keterikatan karyawan menurut Development Dimensions International (DDI), keterikatan karyawan adalah suatu komitmen karyawan terhadap organisasi dan motivasinya untuk memberikan kontribusi pada kesuksesan perusahaan. Karyawan yang memiliki keterikatan dengan perusahaan adalah karyawan yang memiliki motivasi dan merasa pekerjaannya memiliki arti personal, menerima dukungan interpersonal yang positif, dan bekerja dalam lingkungan kerja yang efisien. Menurut Bernthal dalam Febriansyah (2010), faktor keterikatan karyawan ada tiga yaitu:

1. Pekerjaan yang fokus. Faktor pekerjaan, dimana keterikatan karyawan dipengaruhi oleh pekerjaannya. Karyawan akan merasa terikat bila mereka memiliki arah yang jelas, pengukuran kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan, dan lingkungan kerja yang efisien. Selain motivasi personal untuk memberikan kotribusi , karyawan juga perlu memahami dimana dia harus memfokuskan usaha-usahanya. Tanpa strategi dan arahan dari pimpinan, karyawan akan menghabiskan waktu tanpa membuat perbedaan terhadap kesuksesan perusahaan.

2. Dukungan interpersonal. Faktor lingkungan kerja, dimana karyawan merasa lebih terikat saat mereka bekerja di lingkungan yang “aman” dan kooperatif. “Aman” disini berarti masing-masing karyawan saling percaya dan dapat mengatasi permasalahan/konflik yang timbul. Karyawan dapat saling mengandalkan dan dapat bersama-sama mencapai tujuan perusahaan.

(17)

5

Kinerja Perusahaan

Rivai dan Basri (2005) mengemukakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu. Kinerja mempunyai empat aspek yaitu kemampuan, penerimaan tujuan perusahaan, tingkatan tujuan yang dicapai serta interaksi antara tujuan dan kemampuan para karyawan dalam perusahaan, dimana masing-masing elemen tersebut berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Seorang karyawan tidak akan mampu bekerja dengan baik jika tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Meskipun pekerjaan itu dapat selesai dikerjakan, namun tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan kinerja karyawan, pengetahuan bidang tugas pekerja yang bersangkutan sangat penting. Kinerja karyawan yang tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kinerja perusahaan.

Pada penelitian ini, indikator kinerja perusahaan yang digunakan menyesuaikan dengan indikator yang diterapkan di PT Pupuk Kujang Cikampek yaitu berdasarkan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator). Indikator Kinerja Utama adalah menjelaskan apa yang harus dilakukan agar pencapaian kinerja tersebut dapat berlangsung secara berkesinambungan dramatis dan spektakuler. Indikator Kinerja Utama banyak digunakan untuk membantu perusahaan mengetahui tingkat perkembangan dan merumuskan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan di masa depan. Sebagai ukuran penting yang terukur, maka Indikator Kinerja Utama dapat dipakai dalam membuat arah tujuan perusahaan dan dapat digunakan untuk patokan duga Indikator Kinerja Utama, menentukan target dan kerangka waktu (Moeheriono 2012). Indikator-indikator yang digunakan adalah keuangan dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus tenaga kerja, serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial.

Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan oleh penulis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Penelitian terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Lukman

Faktor kepuasan kerja yang memiliki korelasi terkuat dengan faktor turnover intention adalah sikap pimpinan dalam kepemimpinannya dengan suasana dan lingkungan pekerjaan yang kurang cocok, yang berarti faktor sikap pimpinan dalam kepemimpinannya memiliki peran penting terhadap

(18)

6

Lanjutan Tabel 2

Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Annisa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan employee engagement menggambarkan hasil yang baik, yang digambarkan oleh kepuasan. Berdasarkan hasil analisis turnover

karyawan menunjukkan bahwa turnover

karyawan Organisasi XYZ pada tahun 2008-2012 sebesar 5.71% - 8.08%. Hasil turnover tersebut lebih besar dari batas ideal turnover yaitu sebesar 15%. Berdasarkan hasil analisis SEM menunjukkan bahwa employee engagement berpengaruh signifikan terhadap turnover karyawan dimana semakin tinggi engagement karyawan akan menurunkan turnover karyawan Organisasi XYZ. penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis

Structural Equation Model (SEM).

Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan engagement karyawan dan kinerja karyawan menggambarkan hasil yang baik, dimana satisfaction

merupakan indikator yang paling berpengaruh dalam pembentukan

engagement karyawan dan pengalaman karyawan memiliki pengaruh terbesar dalam pembentukan kinerja karyawan.

Engagement memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu, dalam penelitian ini indikator keterikatan karyawan yang digunakan yaitu pekerjaan yang fokus, dukungan interpersonal dan nilai-nilai individu. Sedangkan indikator kinerja perusahaan yang digunakan yaitu keuangan dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus tenaga kerja, serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial.

METODE

Kerangka Penelitian

(19)

7 Kerangka pemikiran (Gambar 2) dalam penelitian ini mengenai efektivitas keterikatan karyawan dan persepsi terhadap kinerja perusahaan. Analisis pertama dilakukan dengan menganalisis penerapan keterikatan karyawan yang terbagi menjadi tiga indikator menurut Bernthal dalam Febriansyah (2010) yang terdiri dari pekerjaan yang fokus, dukungan interpersonal, serta nilai-nilai individu. Kemudian analisis kedua dilakukan pada lima indikator kinerja perusahaan yang dijabarkan menurut KPI (Key Performance Indicator) manajemen yang diterapkan PT Pupuk Kujang Cikampek. Lima indikator tersebut yaitu keuangan dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus pelanggan, serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial.

Penelitian ini menggunakan alat analisis deskriptif dan korelasi kanonikal. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan. Sedangkan untuk melihat hubungan keterikatan karyawan dengan kinerja perusahaan menggunakan korelasi kanonikal.

Gambar 2 Kerangka penelitian PT Pupuk Kujang Cikampek

Visi dan Misi PT Pupuk Kujang Cikampek

Karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek

Keterikatan Karyawan: 1. Fokus pada Pekerjaan 2. Dukungan Interpersonal 3. Nilai-nilai Individu

Kinerja Perusahaan dalam Kontrak Manajemen (KPI):

1. Keuangan dan Pasar 2. Fokus Pelanggan

3. Efektivitas Produk & Proses 4. Fokus Tenaga Kerja

5. Kepemimpinan, Tata Kelola, dan Tanggung Jawab Sosial

Hubungan Keterikatan Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan

Dampak yang diharapkan: 1. Peningkatan penjualan 2. Kesejahteraan karyawan Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif

Program-program yang efektif untuk meningkatkan kinerja

(20)

8

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Pupuk Kujang Cikampek kantor pusat yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No.39 Cikampek 41373 Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan mulai Februari 2015 hingga Maret 2015.

Data dan Sumber Data

Dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Wiyono (2011) menyatakan bahwa data primer merupakan jenis data yang diperoleh dan digali dari sumber utamanya, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur yang berkaitan dengan obyek penelitian dan data dari perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Metode Pengambilan Sampel

Populasi karyawan organik di Pupuk Kujang sebanyak 1178 karyawan. Populasi karyawan berdasarkan jumlah direktorat dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Populasi karyawan organik PT Pupuk Kujang Cikampek

Direktorat Jumlah Karyawan

Utama 135

Produksi, Teknik dan Pengembangan 702

SDM & Umum 165

Komersil 176

Total 1178

Sumber: PT Pupuk Kujang Cikampek 2013

Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teori Slovin dalam Riduwan dan Akdon (2010) dimana:

� = �

(1 +��2)

(21)

9

Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan 2009). Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner kepada karyawan. Wawancara

Menurut Riduwan (2009) wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai Kepala Bagian Departemen Sistem Manajemen dan Kepala Bagian Departemen SDM.

Kuesioner

Daftar pertanyaan atau kuesioner diartikan sebagai suatu daftar tertulis yang berisikan rangkaian-rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal untuk dijawab secara tertulis pula (Sumarsono 2004). Kuesioner dibagikan kepada 100 karyawan organik PT Pupuk Kujang Cikampek, kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1. Instrumen lembar pernyataan berupa skala yaitu menggunakan skala semi Likert dengan bobot 1 sampai 4. Menurut Riduwan dan Akdon (2010), skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Metode Pengujian Kuesioner

Tujuan pengujian kuesioner yaitu untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian serta untuk mengukur kestabilan responden dalam menjawab kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Santoso (2000) mengemukakan bahwa validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Taraf nyata yang digunakan adalah sebesar 5%, nilai tabel yang didapat dengan jumlah responden 30 adalahh 0.361.

Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran (Hartono dalam Jogiyanto 2011). Uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan Cronbach’s alpha. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini diperoleh nilai 0.890 untuk uji reliabilitas secara keseluruhan. Nilai 0.890 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan yang digunakan dapat diandalkan sehingga seluruh pernyataan dapat dikatakan sangat reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

Perumusan Hipotesis

(22)

10

Ha: Adanya hubungan antara keterikatan karyawan dengan kinerja perusahaan

H0: Tidak ada hubungan antara keterikatan karyawan dengan kinerja perusahaan

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan korelasi kanonikal.

Analisis Deskriptif

Riduwan dan Akdon (2010), analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti. Skala bobot paling tinggi pada penelitian ini adalah 4 dan yang paling rendah adalah 1, maka rentang kelasnya adalah 3 (skala tertinggi – skala terendah), untuk mengetahui interval kelas maka digunakan rumus interval sebagai berikut:

�= �

keterangan:

R = Range (rentang kelas) K = jumlah kelas

i = besar interval

sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

�= 3

4= 0.75

berdasarkan perhitungan interval maka rentang skala yang digunakan dalam analisis deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4 dimana setiap kriteria/kelas memiliki interval yang sama, yaitu 0.75.

Tabel 4 Bobot analisis deskriptif

Kriteria Rentang Skala

Sangat Tidak Setuju/ Sangat Rendah/ Sangat Buruk 1.0 < x≤ 1.75

Tidak Setuju/ Rendah/ Buruk 1.75 < x≤ 2.5

Setuju/ Tinggi/ Baik 2.5 < x≤ 3.25

Sangat Setuju/ Sangat Tinggi/ Sangat Baik 3.25 < x≤ 4.0

Sumber: Data diolah (2015) Analisis Korelasi Kanonilkal

(23)

11 merupakan model statistik multivariat yang digunakan untuk menguji hubungan (korelasi) antara lebih dari satu set variabel dependen dan lebih dari satu set variabel independen. Tujuan dari analisis korelasi kanonikal dapat berupa menentukan apakah dua set variabel tidak berhubungan satu sama lainnya (independen) atau sebaliknya menentukan besarnya hubungan antara dua set variabel tersebut, menentukan nilai tertimbang dari masing-masing set variabel dependen dan independen, menjelaskan sifat hubungan bila ada antara set variabel dependen dan set variabel independen.

Langkah pertama analisis korelasi kanonikal adalah mendapatkan satu atau lebih fungsi kanonikal. Setiap fungsi kanonikal terdiri dari sepasang variate, yang satu menggambarkan variabel independen dan lainnya menggambarkan variabel dependen. Jumlah maksimum fungsi kanonikal yang dapat diturunkan dari suatu set variabel sama dengan jumlah variabel dalam data set terkecil. Fungsi kanonikal mana yang akan diinterpretasikan dilihat dari 3 kriteria, yaitu: 1) tingkat signifikansi dari fungsi kanonikal, 2) besaran nilai korelasi kanonikal, 3)

redundancy ukuran untuk presentase variance yang dijelaskan oleh dua data set. Interpretasi kanonikal variate dapat menggunakan 3 metode yaitu canonical weight, canonical loading, dan canonical cross loading. Kanonikal weight

merupakan pendekatan tradisional untuk menginterpretasikan fungsi kanonikal dengan melihat tanda dan besaran dari canonical weight untuk setiap variabel dalam kanonikal variate. Canonical loading atau sering disebut canonical structure mengukur korelasi linier sederhana antara variabel awal (original) dalam variabel dependen atau independen dan set kanonikal variate. Canonical cross loading dapat dianggap sebagai alternatif canonical loading. Prosedur canonical cross loading meliputi mengkorelasikan setiap original variabel dependen secara langsung dengan independen kanonikal variat dan sebaliknya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum

(24)

12

merupakan kelanjutan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi jangka menengah dan jangka panjang.

Visi

Menjadi industri kimia dan pendukung pertanian yang berdaya saing dalam skala nasional

Misi

Menghasilkan produk bermutu dan melakukan perdagangan yang berdaya saing tinggi dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.

Profil Responden

Responden dalam penelitian ini berasal dari karyawan organik PT Pupuk Kujang Cikampek yang terdiri dari 4 direktorat. Responden yang diteliti sebanyak 100 orang. Profil responden terdiri dari direktorat, jabatan, masa kerja, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir, serta status pernikahan. Profil responden dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa responden mayoritas berasal dari Direktorat SDM dan Umum sebanyak 36 karyawan.

(25)

13

Persepsi Karyawan terhadap Keterikatan Karyawan

Pada penelitian ini variabel yang termasuk ke dalam keterikatan karyawan ada 3 sesuai dengan teori Bernthal dalam Febriansyah (2010) yaitu pekerjaan yang fokus, dukungan interpersonal serta nilai-nilai individu. Penelitian ini menunjukkan bagaimana persepsi karyawan terhadap keterikatan di PT Pupuk Kujang Cikampek. Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Tabel 6 diketahui bahwa ketiga indikator memiliki skor yang sama yaitu 3.09. Sehingga dapat dikatakan bahwa keterikatan karyawan di Pupuk Kujang dibentuk dan didukung oleh ketiga faktor tersebut.

Tabel 6 Persepsi karyawan terhadap keterikatan

Tabel 7 menjelaskan hasil analisis deskriptif persepsi karyawan faktor pekerjaan yang fokus yang memiliki rataan skor 3.09. Setiap karyawan fokus terhadap pekerjaan yang diberikan sehingga karyawan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaannya. Karyawan akan merasa terikat apabila mereka memiliki pemahaman yang baik mengenai arah pekerjaan, dan pekerjaan yang

Keterikatan Karyawan Nilai Kriteria

Pekerjaan yang fokus 3.09 Setuju

Dukungan Interpersonal 3.09 Setuju

Nilai-nilai Individu 3.09 Setuju

(26)

14

dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan. Karyawan yang mendapat arahan dari atasan akan mampu mencapai target kinerja yang sudah difokuskan. Fokus pekerjaan juga timbul karena lingkungan kerja yang efisien yaitu dengan disediakannya kursi kerja yang nyaman, meja kerja, telepon, serta lift.

Tabel 7 Persepsi karyawan terhadap pekerjaan yang fokus

Indikator Rataan Skor Keterangan

Mempunyai pemahaman yang baik mengenai arah pekerjaan

3.09 Setuju

Pekerjaan yang dilakukan berkontribusi terhadap tujuan perusahaan

3.12 Setuju

Atasan memberikan bimbingan 3.09 Setuju

Lingkungan kerja mengefisiensikan pekerjaan 3.04 Setuju

Total 3.09 Setuju

Tabel 8 menjelaskan hasil analisis deskriptif persepsi karyawan terhadap dukungan interpersonal dengan tingkat skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang setuju. Dukungan interpersonal merupakan faktor lingkungan kerja, dimana karyawan akan merasa lebih terikat saat bekerja di lingkungan kerja yang aman dan kooperatif. Aman diartikan sebagai hubungan yang baik dan saling percaya antar masing-masing karyawan. Kooperatif diartikan setiap karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan, antar unit kerja bekerja sama dan saling mengandalkan serta bermusyawarah untuk mengatasi konflik dan permasalahan yang timbul.

Tabel 8 Persepsi karyawan terhadap dukungan interpersonal

Indikator Rataan Skor Keterangan

Memiliki hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja 3.07 Setuju

Bekerja sama antar unit kerja 3.11 Setuju

Mengatasi konflik dengan bermusyawarah 3.10 Setuju Tim kerja dapat saling mengandalkan 3.06 Setuju

Total 3.09 Setuju

Hasil analisis deskriptif terkait persepsi karyawan terhadap nilai-nilai individu dapat dilihat pada Tabel 9 yang menunjukkan rataan skor 3.09. Nilai-nilai individu merupakan faktor pribadi seperti memberikan kesempatan karyawan dalam berkontribusi, pemberdayaan potensi yang dimiliki dan pengembangan diri. Faktor individu di Pupuk Kujang Cikampek sudah terpenuhi dengan diberinya kebebasan berinovasi dalam bekerja, penggunaan potensi secara maksimal dalam menyelesaikan pekerjaan, serta menyediakan program pengembangan diri berupa beasiswa lanjut studi dan pelatihan khusus.

Tabel 9 Persepsi karyawan terhadap nilai-nilai individu

Indikator Rataan Skor Keterangan

Kebebasan berinovasi dalam bekerja 3.07 Setuju Pengetahuan, keterampilan, serta kemampuan

digunakan maksimal

3.10 Setuju

Adanya kesempatan untuk mengembangkan potensi diri

3.10 Setuju

Mempunyai hak untuk memilih cara kerja terbaik 3.09 Setuju

(27)

15

Persepsi Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan

Pada penelitian ini variabel yang termasuk ke dalam kinerja perusahaan ada 5 yaitu keuangan dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus tenaga kerja, serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial. Variabel kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek dijabarkan dengan KPI manajemen yang diterapkan di perusahaan. Hasil persepsi karyawan terhadap kinerja perusahaan dapat dilihat pada Tabel 10 dengan nilai rata-rata 3.15 dan menunjukkan faktor fokus pelanggan memiliki nilai tertinggi sebesar 3.21. Fokus pelanggan ini sejalan dengan misi Pupuk Kujang Cikampek yang mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menghasilkan produk yang berkualitas, hasil survei perusahaan terhadap kepuasan pelanggan menunjukkan bahwa pelanggan sangat puas atas pelayanan yang diberikan.

Tabel 10 Persepsi karyawan terhadap kinerja perusahaan

Kinerja Perusahaan Nilai Keterangan

Keuangan dan Pasar 3.13 Setuju

Fokus Pelanggan 3.21 Setuju

Efektivitas Produk dan Proses 3.17 Setuju

Fokus Tenaga Kerja 3.11 Setuju

Kepemimpinan,Tata Kelola, Tanggung Jawab Sosial 3.15 Setuju

Total 3.15 Setuju

Hasil analisis deskriptif terkait persepsi terhadap keuangan dan pasar dapat dilihat pada Tabel 11 dengan skor rataan 3.13. Kategori keuangan dan pasar menunjukkan bagaimana perusahaan berupaya untuk meningkatkan penjualan dengan kepemilikan modal yang cukup, meningkatkan dan mengembangkan pangsa pasar, tetap bertahan walau dengan adanya kompetitor yang kuat dari perusahaan yang sejenis serta memaksimumkan hasil finansial yang didukung oleh kelengkapan data yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hasil anaslisis, pernyataan perusahaan mempunyai data keuangan yang jelas dan lengkap memperoleh nilai terbesar yaitu 3.23. Hal ini ditunjukkan dengan Pupuk Kujang yang memiliki data keuangan yang lengkap yang dapat dilihat di setiap annual report perusahaan ini.

Tabel 11 Persepsi karyawan terhadap keuangan dan pasar

Indikator Rataan Skor Keterangan

Perusahaan mempunyai cukup modal 3.11 Setuju

Segmen pasar yang dimasuki sudah sesuai 3.09 Setuju

Adanya kompetitor yang kuat 3.10 Setuju

Perusahaan mempunyai data keuangan yang jelas dan lengkap

3.23 Setuju

Total 3.13 Setuju

(28)

16

melakukan perbaikan dan mengidentifikasi peluang inovasi serta menindaklanjutinya ke dalam program pengembangan. Hasil analisis deskriptif fokus pelanggan dapat dilihat pada Tabel 12 yang menunjukkan perusahaan menjaga hubungan baik dengan pelanggan memperoleh nilai tertinggi sebesar 3.28. Pupuk Kujang Cikampek melakukan beberapa upaya untuk menjaga hubungan dengan pelanggan seperti menyediakan pusat pelayanan pelanggan, temu pelaku distribusi, dan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu.

Tabel 12 Persepsi karyawan terhadap fokus pelanggan

Indikator Rataan Skor Keterangan

Perusahaan mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan

3.18 Setuju

Perusahaan berinovasi dalam membuat produk baru 3,23 Setuju Hasil evaluasi diimplementasikan ke dalam program

pengembangan

3.14 Setuju

Perusahaan menjaga hubungan baik dengan pelanggan

3.28 Sangat Setuju

Total 3.21 Setuju

Hasil penelitian analisis deskriptif persepsi terhadap efektivitas produk dan proses dapat dilihat pada Tabel 13 yang menunjukkan rataan skor 3.17. Efektivitas produk dan proses menunjukkan bagaimana perusahaan berupaya untuk meningkatkan kualitas produk dengan penggunaan bahan baku yang berkualitas, meningkatkan penyerahan tepat waktu terhadap pesanan pelanggan dengan bantuan penggunaan teknologi yang sesuai, perusahaan membantu meningkatkan kinerja pemasok, dan pupuk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Pupuk yang dihasilkan berkualitas ini dibuktikkan dengan perolehan sertifikat ISO 9001:2008 yang menunjukkan bahwa manajemen kualitas yang diterapkan sudah sesuai dengan ISO 9001:2008, perolehan sertifikat SNI Urea, SNI Amoniak dan SNI NPK yang menunjukkan bahwa urea, amoniak, dan NPK yang dihasilkan sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian.

Tabel 13 Persepsi karyawan terhadap efektivitas produk dan proses

Indikator Rataan Skor Keterangan

Teknologi yang digunakan sudah sesuai kebutuhan 2.95 Setuju

Bahan baku berkualitas 3.24 Setuju

Perusahaan membantu meningkatkan kinerja pemasok 3.16 Setuju Pupuk yang dihasilkan sudah sesuai mutu 3.32 Sangat Setuju

Total 3.17 Setuju

Tabel 14 menjelaskan hasil analisis deskriptif fokus tenaga kerja dengan skor rataan 3.11, dimana perusahaan peduli terhadap kesehatan, keselamatan serta keamanan karyawan memperoleh nilai tertinggi sebesar 3.27. Kategori fokus terhadap tenaga kerja menunjukkan bagaimana perusahaan memberikan penghargaan (reward) kepada karyawan untuk mencapai kinerja tinggi, melibatkan, mengelola, dan mengembangkan karyawan untuk menggunakan secara penuh potensial dalam menyeleraskan dengan visi, misi, nilai-nilai, strategi dan rencana tindakan dari perusahaan secara keseluruhan, , menerapkan sistem

(29)

17 bagi karyawan seperti tempat olahraga (lapangan bola, futsal, basket, kolam renang, gym), menyediakan bus antar jemput karyawan, menyediakan tempat tinggal bagi karyawan. Perusahaan peduli terhadap kesehatna, keselamatan dan keamanan karyawan ini dibuktikan dengan diterapkannya SMK-3.

Tabel 14 Persepsi karyawan terhadap fokus tenaga kerja

Indikator Rataan Skor Keterangan

Perusahaan memberikan reward 3.06 Setuju

Perusahaan peduli terhadap kesehatan, keselamatan dan keamanan karyawan

3.27 Sangat Setuju

Knowledge sharing sudah tepat 3.04 Setuju

Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas 3.05 Setuju

Total 3.11 Setuju

Hasil analisis deskriptif persepsi terhadap kepemimpinan, tata kelola, dan tanggung jawab sosial yang dapat dilihat pada Tabel 15 memiliki skor rataan 3.15. Kepemimpinan menunjukkan bagaimana pemimpin berkomunikasi dengan karyawan. Tata kelola menunjukkan bagaimana perusahaan mengembangkan sasaran hasil dan rencana yang strategis ke dalam visi misi perusahaan yang berorientasi meningkatkan kinerja perusahaan. Tanggung jawab sosial mengacu pada peningkatan kontribusi perusahaan kepada masyarakat sekitar dengan tujuan membantu percepatan pertumbuhan perekonomian nasional dengan cara mendorong pelaku ekonomi pada skala kecil dan menengah, serta memberdayakan kondisi sosial masyarakat di sekitar agar tidak terjadi kesenjangan. Contoh tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan adalah memberikan bantuan kepada warga sekitar yang terkena banjir, menyelenggarakan sunatan massal.

Tabel 15 Persepsi karyawan terhadap kepemimpinan,tata kelola,tanggung jawab sosial

Indikator Rataan Skor Keterangan

Pemimpin mensosialisasikan visi, misi, tata nilai dan tujuan

3.09 Setuju

Visi, misi dan tujuan berorientasi peningkatan kinerja perusahaan

3.19 Setuju

Kebijakan tanggung jawab sudah mempertimbangkan keadaan masyarakat sekitar

3.14 Setuju

Langkah-langkah kinerja utama berdasarkan strategi perusahaan

3.16 Setuju

Total 3.15 Setuju

Analisis Korelasi Kanonikal

(30)

18

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal ataukah tidak (Wiyono 2011). Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov dan plot distibusi normal. Berdasarkan plot distribusi normal (Lampiran 3), semua variabel terdistribusi normal karena data menyebar di sekitar garis diagonal sehingga model memenuhi asumsi normalitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2006). Deteksi dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada regression scatterplot. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 4, dimana terlihat adanya titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model.

Setelah melakukan uji asumsi, maka dapat dilanjutkan dengan analisis korelasi kanonikal. Narimawati (2008), analisis korelasi kanonikal merupakan perpanjangan dari analisis regresi linier berganda yang berfokus pada hubungan antara dua perangkat variabel yang berskala interval. Fungsi utama teknik ini adalah untuk melihat hubungan linieritas antara variabel-variabel kriteria (variabel-variabel tergantung) dengan beberapa variabel bebas yang berfungsi sebagai prediktor. Peubah yang digunakan sebagai gugus peubah dependen terdiri dari lima peubah kinerja perusahaan, yaitu keuangan dan pasar (Y1), fokus pelanggan (Y2), efektivitas produk dan proses (Y3), fokus tenaga kerja (Y4), serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial (Y5). Pada peubah independen yang digunakan dalam penelitian ini mengenai keterikatan karyawan terdiri dari tiga variabel, yaitu pekerjaan yang fokus (X1), dukungan interpersonal (X2), dan nilai-nilai individu (X3).

Pengujian Secara Individu

Model penelitian ini terdapat lima variabel dependen dan tiga variabel independen, maka akan terbentuk tiga fungsi kanonikal (jumlah terkecil variabel). Tabel 16 menunjukkan tiga fungsi kanonikal yang terlihat pada Root No dengan angka korelasi kanonikal (Canon Cor.) dan signifikansi (Sig. of F) untuk fungsi 1 adalah 0.68523 dengan signifikansi 0.000 , fungsi 2 korelasi kanonik sebesar 0.41613 dengan signifikansi 0.003 dan fungsi 3 korelasi kanonik sebesar 0.23527 dengan signifikansi 0.146.

(31)

19 Hasil tersebut dapat terlihat bahwa signifikansi fungsi 1 dan 2 kurang dari 0.05 maka signifikan secara individual, sedangkan fungsi 3 siginifikansi lebih dari 0.05 maka tidak signifikan secara individual. Oleh karena itu, fungsi 1 dan 2 dapat diproses lebih lanjut sedangkan fungsi 3 secara individual tidak dapat diproses lebih lanjut.

Pengujian Secara Kelompok

Perhitungan secara bersama dapat dilihat pada Tabel 17 dengan menggunakan empat prosedur dari Pillais, Hotellings, Wilks, dan Roys, semuanya signifikan karena kurang dari 0.05, dengan demikian jika digabung secara bersama-sama, kanonikal fungsi 1, kanonikal fungsi 2, dan kanonikal fungsi 3 dapat diproses lebih lanjut.

Tabel 17 Pengujian secara kelompok

Multivariate Tests of Significance (S=3, M=1/2, N=45)

Test Name Value Approx. F Hypoth. DF Error DF Sig. of F

Pillais 0.69806 5.70104 15.00 282.00 0.000

Hotellings 1.15318 6.97034 15.00 272.00 0.000

Wilks 0.41433 6.37616 15.00 254.37 0.000

Roys 0.46954

Dilihat dari hasil pengujian individu dan bersama terdapat perbedaan korelasi kanonik yaitu terlihat pada Tabel 16, dengan angka korelasi kanonik fiungsi 1 = 0.68523, korelasi kanonik fungsi 2 = 0.41613, dan kanonik fungsi 3 = 0.23527. Oleh karena fungsi 1 memiliki angka korelasi kanonik yang tinggi dan signifikan baik secara individu maupun kelompok, maka analisis selanjutnya hanya menitikberatkan pada fungsi 1.

Interpretasi Kanonikal Variate

Analisis ini merupakan kelanjutan dari pengujian sebelumnya yang menetapkan kanonik fungsi 1, oleh karena itu dalam analisis ini hanya memperhatikan kanonikal fungsi 1, tidak memperhatikan fungsi 2 dan fungsi 3. Penelitian ini terdapat dua kanonik variates yaitu dependen kanonik varieates yang berisi keuangan dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus tenaga kerja, serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial dan kanonik independen variates yang berisi pekerjaan yang fokus, dukungan interpersonal, dan nilai-nilai individu. Analisis ini berfungsi untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam kanonik variates berhubungan dengan dependen variates, yang diukur dengan besaran korelasi masing-masing independen variabel dengan variatnya. Pengukurann dilakukan dengan dua cara yaitu kanonikal weights dan kanonikal loadings.

1) Kanonikal Weights

(32)

20

Tabel 18 Hasil perhitungan kanonikal weights untuk dependen dan independen variat

Standarized cannonical coefficients for DEPENDENT variables Function No.

Standarized canonical coefficients for COVARIATES CAN. VAR.

COVARIATE 1 2 3

X1 0.14660 -1.36777 0.50559

X2 0.35541 0.08674 -1.16552

X3 0.66197 1.09916 0.50980

Hasil perhitungan kanonikal weights untuk dependen dan independen variat dapat disimpulkan bahwa pada fungsi kanonikal 1 variabel dependen korelasi yang paling tinggi yaitu Y1 (keuangan dan pasar) sebesar 0.49591, sedangkan untuk variabel independen korelasi yang paling tinggi yaitu X3 (nilai-nilai individu) 0.66197.

2) Kanonikal Loading

Kanonikal loading mencerminkan variance bahwa observed variabel share

dengan kanonikal variate dan dapat diinterpretasikan seperti faktor loading dalam menilai kontribusi relatif setiap variabel pada setiap fungsi kanonikal (Ghozali 2006). Hasil perhitungan kanonikal loading untuk dependen dan independen variat dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Hasil perhitungan kanonikal loading dependen dan independen variat Correlations between DEPENDENT and cannonical variables

Function No.

Correlations between COVARIATES and canonical variables CAN. VAR.

Covariate 1 2 3

X1 0.79556 -0.57191 0.20004

X2 0.75216 -0.15605 -0.64023

X3 0.93062 0.21043 0.29944

(33)

21 Tingkat signifikansi dan besarnya hubungan antara variabel keterikatan karyawan dan variabel kinerja perusahaan dijelaskan pada Tabel 20.

Tabel 20 Tingkat signifikansi dan nilai korelasi

Sig. of T T value

X1 X2 X3 X1 X2 X3

Y1 0.826 0.304 0.000 -0.21994 1.03406 4.31055 Y2 0.020 0.198 0.888 2.36348 1.29663 0.14182 Y3 0.119 0.055 0.022 1.57300 1.94656 2.32082 Y4 0.005 0.075 0.410 2.85064 1.80313 0.82834 Y5 0.545 0.001 0.009 -0.60707 3.36265 2.66579

Tingkat signifikansi yang memiliki nilai kurang dari 0.05 diantaranya X1 (pekerjaan yang fokus) terhadap Y2 (fokus pelanggan) dengan nilai signifikansi 0.020 dan Y4 (fokus tenaga kerja) dengan nilai signifikansi 0.005. Faktor keterikatan karyawan X2 (dukungan interpersonal) tingkat signifikansi kurang dari 0.05 terhadap Y5 (kepemimpinan, tata kelola, tanggung jawab sosial) dengan nilai signifikansi 0.001, serta faktor X3 (nilai-nilai individu) terhadap Y1 (keuangan dan pasar) dengan nilai signifikansi 0.000, Y3 (efektivitas produk dan proses) sebesar 0.022, dan Y5 (kepemimpinan, tata kelola, tanggung jawab sosial) sebesar 0.009.

(34)

22

Keterangan:

Berhubungan signifikan

Tidak berhubungan signifikan

Gambar 3 Hasil korelasi keterikatan karyawan dengan kinerja perusahaan

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT Pupuk Kujang Cikampek semua faktor keterikatan karyawan terdapat hubungan terhadap kinerja perusahaan. Implikasi manajerial adalah sebagai berikut:

1. Karyawan yang fokus akan pekerjaannya adalah karyawan yang mengetahui arah pekerjaannya dengan baik. Oleh karen itu, komunikasi antara atasan dengan karyawan perlu ditingkatkan seperti atasan memberikan arahan bagi karyawan, atasan mensosialisasikan visi misi, atau mengadakan briefing setiap seminggu sekali untuk memfasilitasi karyawan untuk menyampaikan laporan atau hambatannya selama bekerja sehingga interaksi atasan dan bawahan menjadi lebih dekat.

2. Dukungan interpersonal dalam perusahaan perlu diperhatikan agar kerja sama antar unit kerja dapat lebih ditingkatkan sehingga setiap unit kerja dapat mengetahui apa yang terjadi di perusahaan seperti keinginan dan kebutuhan pelanggan. Selain itu, perusahaan harus rutin melaksanakan survei kepuasan pelanggan agar tetap dapat mngontrol keinginan pelanggan yang seiring berjalannya waktu mengalami perubahan.

3. Memberikan program pengembangan diri seperti memberikan pelatihan dengan memperbanyak jumlah karyawan yang berpartisipasi serta menentukan jenis pelatihan apa yang dibutuhkan karyawan seperti pelatihan K3, pelatihan MSDM berbasis kompetensi. Selain itu, perusahaan sebaiknya memberikan kebebasan karyawan untuk berinovasi dalam bekerja. Menentukan sendiri bagaimana knowledge sharing yang tepat misalnya dengan FGD karena dapat memfasilitasi karyawan untuk menuangkan ide atau pendapatnya. Knowledge sharing dilakukan untuk

X1

X2

X3

Y1

Y2

Y3

Y4

(35)

23 membagi pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki karyawan senior agar tidak terjadi pelebaran kesenjangan pengetahuan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka disimpulkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek memiliki persepsi keterikatan karyawan yang baik. Hal ini dibuktikan dengan variabel keterikatan karyawan memiliki hasil persepsi yang sama, baik indikator pekerjaan yang fokus, dukungan interpersonal maupun nilai-nilai individu.

2. Karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek memiliki persepsi bahwa penerapan kinerja perusahaan sudah diterapkan dengan baik. Faktor dari kinerja perusahaan yang berpengaruh paling besar menurut persepsi karyawan yaitu fokus pelanggan.

3. Hasil analisis dengan menggunakan korelasi kanonik menunjukkan bahwa faktor keterikatan karyawan memiliki hubungan dengan kinerja perusahaan, dimana nilai-nilai individu dengan keuangan dan pasar memiliki nilai korelasi tertinggi.

Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis dalam penelitian adalah:

1. PT Pupuk Kujang Cikampek sebaiknya mempertahankan dan meningkatkan penerapan keterikatan karyawan agar kinerja perusahaan turut meningkat misalnya dengan memberikan kebebasan karyawan untuk berinovasi dalam bekerja, dan memberikan pelatihan bagi karyawan yang membutuhkan. 2. Sebaiknya untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan diluar variabel keterikatan karyawan seperti variabel komitmen karyawan atau kepuasan kerja.

3. Selain itu, untuk penelitian selanjutnya terkait kinerja perusahaan sebaiknya tidak diukur menggunakan persepsi karyawan tetapi dengan mengukur kinerja perusahaan yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

[DDI] Development Dimensions International. Employee Engagement: the Key to

Realizing Competitive Advantage. White paper DDI. [Internet]. [waktu dan

(36)

24

Febriansyah, Hary. 2010. Endorsing Employee Engagement Through Human Capital Approach An Empirical Research. Social Responsibility, Professional Ethics, and Management [internet]. [2010 Nov 24-27]. Ankara (TR): MIC. Hlm 969-978; [diunduh 2015 Apr 7]. Tersedia pada: http://www.fm-kp.si/zalozba/ISBN/978-961-266-098-7/papers/MIC4227.pdf

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jogiyanto. 2011. Konsep dan Aplikasi Structural Equation Modeling Berbasis Varian dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta (ID) : Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.

Lutfiyanti, Lely. 2012. Pengaruh Engagement terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat PT XYZ Jakarta [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Markos S, Sridevi MS. 2010. Employee Engagement: The Key to Improving Performance. International Journal of Business and Management [internet]. [diunduh 2015 April 13];5 (12): 1-8. Tersedia pada: www.ccsnet.org.ijbm Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU): Perencanaan, Aplikasi dan

Pengembangan. Jakarta (ID): Rajawali Pers.

Narimawati, Umi. 2008. Teknik-teknik Analisis Multivariat untuk Riset Ekonomi. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu

PT Pupuk Kujang Cikampek. 2013. Annual report 2013 PT Pupuk Kujang Cikampek. Tersedia pada: www.pupuk-kujang.co.id

Putri, Annisa. 2013. Pengaruh Employee Enagagement terhadap Turnover Karaywan Organisasi XYZ [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Riduwan. 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung (ID): Alfabeta

Riduwan dan Akdon. 2010. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung (ID): Alfabeta.

Rivai V, Basri A. 2005. Performance Appraisal Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.

Santoso S. 2000. Statistik Non Parametrik: konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta (ID): Penerbit Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2011. Statistik Nonparametris untuk Penellitian. Bandung (ID): CV Alfabeta.

Sumarsono S. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.

Sundaray, Bijaya Kumar. 2011. Employee Engagement: A Driver of Organizational Effectiveness. European Journal of Business and Management [internet]. [diunduh 2015 Mei 7]; 3(8). 53-59. Tersedia pada:

http://pakacademicsearch.com/pdf-files/ech/517/53-59%20Vol%203,%20No%208%20(2011).pdf

Usman, Husaini dan Akbar PS. 2008. Pengantar Statistika. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara

Towers Watson. 2012. Engagement At Risk: Driving Strong Performance in A

Volatile Global Environment. Global Workforce Study [internet]. [diunduh 2015

Mei 4]. Tersedia pada: www.towerswatson.com/assets/pdf/ 2012-Towers-Watson-Global-Workforce-Study.pdf.

(37)

25

(38)

26

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUISIONER KARYAWAN PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

EFEKTIVITAS KETERIKATAN KARYAWAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK (Selvia Dwi Cahyani/H24110031)

Kepada responden yang terhormat,

Dalam rangka menyelesaikan studi akhir dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, diperlukan dukungan dari Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk mengisi kuisioner ini.

Kuisioner ini digunakan dalam pengumpulan data untuk mengetahui efektivitas keterikatan karyawan terhadap kinerja perusahaan di PT Pupuk Kujang Cikampek. Oleh karena itu, Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk meluangkan waktunya guna mengisi kuisioner ini. Peneliti akan sangat menghargai masukan dan informasi yang jujur, benar dan akurat agar informasi ilmiah yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan. Jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/Sdri berikan tidak akan mempengaruhi penilaian kinerja Bapak/Ibu/Sdr/Sdri terhadap PT Pupuk Kujang Cikampek karena kuisioner ini semata-mata hanya untuk keperluan penelitian. Terima kasih atas bantuan dan kesediannya dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini.

I. Identitas Responden

1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia : a. 17-30 tahun b. 31-40 tahun

c. 41-50 tahun d. >51 tahun

3. Pendidikan Terakhir : a. S3

b. S2

c. S1

d. D3

e. SMA

4. Status Pernikahan : a. Menikah b. Belum Menikah 5. Jabatan : a. General Manager/setingkat

b. Manager/setingkat c. Superintendent/setingkat

d. Supervisor/setingkat

(39)

27

- Mohon semua jawaban dijawab sesuai dengan pendapat Anda.

- Jawaban yang Anda berikan dijamin kerahasiaannya.

- Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda anggap paling sesuai.

KETERIKATAN KARYAWAN

2. Saya merasa bahwa pekerjaan yang Saya lakukan berkontribusi terhadap tujuan perusahaan.

3. Atasan Saya, membimbing Saya untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

4. Lingkungan kerja (fasilitas kerja) yang diberikan perusahaan dapat mengefisiensikan pekerjaan Saya.

1. Saya memiliki hubungan yang baik dan saling percaya, baik dengan atasan Saya maupun rekan kerja Saya.

2. Di perusahaan ini, antar unit kerja bekerja sama demi tercapainya tujuan perusahaan.

3. Di perusahaan ini, setiap karyawan bermusyawarah dalam mengatasi konflik atau permasalahaan yang timbul.

(40)

28 kinerja Saya untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan.

2 Pengetahuan, keterampilan serta kemampuan terbaik Saya, digunakan secara maksimal untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

3. Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengembangkan potensi diri (seperti pelatihan dan pendidikan)

4. Saya mempunyai hak untuk memilih cara kerja terbaik agar pekerjaan dapat terselesaikan.

KINERJA PERUSAHAAN (KONTRAK MANAJEMEN – KPI)

Keuangan dan Pasar

1. Perusahaan mempunyai cukup modal untuk meningkatkan kinerja perusahaan 2. Segmen pasar yang dimasuki sudah

sesuai dengan yang telah ditetapkan 3. Adanya kompetitor yang kuat dalam

industri yang sama mempengaruhi kinerja perusahaan

4. Perusahaan mempunyai data keuangan yang jelas dan lengkap

1. Perusahaan mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan

2. Perusahaan berinovasi dalam membuat produk baru yang berguna untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan

3. Hasil evaluasi terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan diimplementasikan ke dalam program pengembangan perusahaan

(41)

29

1. Teknologi yang digunakan perusahaan sudah sesuai dengan kebutuhan

2. Perusahaan memproduksi pupuk dengan bahan baku yang berkualitas

3. Perusahaan turut membantu meningkatkan kinerja pemasok terutama yang terkait dengan mutu, keamanan dan lingkungan hidup

4. Pupuk yang dihasilkan sudah sesuai dengan mutu yang sudah ditetapkan

Fokus pada Tenaga Kerja

2. Perusahaan peduli terhadap kesehatan, keselamatan dan keamanan karyawan 3. Metode yang dilakukan perusahaan untuk

penyebarluasan pengetahuan (knowledge sharing) dan keterampilan baru bagi karyawan sudah tepat

4. Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas yang dirancang untuk mendorong loyalitas karyawan

Kepemimpinan, Tata Kelola, dan Tanggung Jawab Sosial

No. Pernyataan

1. Pemimpin mensosialisasikan visi, misi, tata nilai dan tujuan kepada seluruh lapisan perusahaan

2. Visi, misi dan tujuan organisasi berorentasi terhadap peningkatan kinerja perusahaan

3. Kebijakan tanggung jawab masyarakat sudah mempertimbangkan sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar yang dikaitkan dengan kegiatan perusahaan 4. Perusahaan mengidentifikasi

(42)

30

Lampiran 2 Hasil uji validitas dan reliabilitas Item Variabel

Koefisien Korelasi

NilaiKritis r

tabel N= 30 Keterangan

(43)

31 Lampiran 3 Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Normal Parametersa,,b Mean 12.34 12.34 12.36 12.53 12.83 12.67 12.42 12.58

Std. Deviation 1.249 1.365 1.210 1.218 1.484 1.356 1.659 1.342

Most Extreme Differences Absolute .347 .298 .337 .338 .292 .309 .280 .337

Positive .347 .298 .337 .338 .292 .309 .280 .337

Negative -.273 -.252 -.293 -.252 -.208 -.181 -.280 -.253

Kolmogorov-Smirnov Z 3.473 2.984 3.369 3.382 2.920 3.093 2.800 3.372

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

a. Test distribution is Normal.

(44)

32

(45)

33

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 24 September 1993 yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Tomtom Rustaman dan Ibu Koryati. Penulis telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Semplak 2 Bogor pada tahun 2005. Kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bogor dan kemudian Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Bogor. Pada tahun 2011 diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan pada mayor Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Gambar

Gambar 1 Kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek
Tabel 2 Penelitian terdahulu
Gambar 2 Kerangka penelitian
Tabel 4 Bobot analisis deskriptif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Za dihotomne podatke je pogodan medijan test, a za podatke koji se mogu rangirati ili su intervalnoj skali Wilcoxon test sume rangova te Kolmogorov-Smirnov test

16 Semangat kerjasama di antara rekan-rekan kerja saya 17 Kesempatan untuk merencanakan pekerjaan saya 18 Cara saya diberitahu apabila saya bekerja dengan baik 19

A K-vitamin antagonisták jellemzői, hogy szűk te- rápiás tartománnyal rendelkeznek, számos gyógyszer- és étel-interakció fellépésére lehet számítani, illetve, hogy

Peserta HARUS memeriksa kembali seluruh data yang sudah diinput pada sistem, pastikan tidak ada data yang salah input, dan juga memeriksa kembali dokumen yang

Dari hasil pengolahan data bagian kedua yang terkait dengan Keterikatan Karyawan pada perusahaan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2, terlihat bahwa skor

Dari analisis Perkiraan Rencana terhadap Penyelesaian Proyek dapat disimpulkan bahwa Perhitungan TCPI berdasarkan BAC pada minggu kelima lebih besar dari 1 yang

Dengan peningkatan produksi dan mesin yang running dan peningkatan karyawan yang tidak terlalu signifikan bertambah belum tentu kinerja karyawan juga sudah lebih

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran disiplin kerja guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Barru sudah melaksanakan