• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR TATAK MAMURO PADA MASYARAKAT PAKPAK DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRUKTUR TATAK MAMURO PADA MASYARAKAT PAKPAK DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR TATAK MAMURO PADA MASYARAKAT

PAKPAK DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MORRIS KEMBAREN

NIM 2113142045

JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Februari 2016

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

MORRIS KEMBAREN, NIM 2113142045, STRUKTUR TATAK MAMURO PADA MASYARAKAT PAKPAK DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT Skripsi Medan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan 2015

Penelitian ini membahas tentang, Struktur Tatak Mamuro pada Masyarakat Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Pakpak di Desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat, seniman, pengetua adat atau tokoh, dan penari yang mengetahui tetang tarian tradisi Pakpak terutama Tatak Mamuro

Landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori struktur dari Martin dan Pesover dalam buku Anya Peterson Royce, dilihat dari bentuk dan morfologi tari.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang di tafsirkan dan dirumuskan antara data yang satu dengan data yang lain agar data tersebut akurat dan cermat, sesuai dengan bentuk data yang terkumpul melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka Tatak Mamuro merupakan tari yang menggambarkan tentang bagaimana cara mengusir burung diladang agar padi yang hendak dipanen tidak dimakan oleh burung. Diketahui bahwa bertani bagi masyarakat Pakpak merupakan salah satu mata pencaharian untuk bisa bertahan hidup. Struktur Tatak Mamuro mempunyai bentuk empat ragam (1) menarik tali (kinarik tinali) (2) mendirikan padi baru mengikat ( ipencer page baru itali) (3) memburu (merburu) (4) tepuk tangan (tepuk tangan). Iringan musik yang digunakan dalam Tatak Mamuro adalah Pantar Silang dengan alat musik yang digunakan yaitu: gung, kalondang, lobat, kecapi, dan busana yang dipake dalam Tatak Mamuro adalah busana adat Pakpak Dairi serta menggunakan properti ketapel. Pada struktur Tatak Mamuro ada tiga tahapan yaitu: tahapan pertama yang merupakan salam pembuka (njuah-juah), tahapan kedua merupakan isi yang menggambarkan tentang mengusir burung (Mamuro), dan tahapan ketiga merupakan sebagai salam penutup. Tatak Mamuro ini biasa dipagelarkan sebagai sarana hiburan masyarakat Pakpak pada pesta rakyat atau (Njuah-juah).

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan segala berkat, nikmat kebaikan kepada penulis, sehingga dapat

melaksanakan penulisanSkripsiini dengan baik dengan judul “Sruktur Tatak

Mamuro pada Masyarakat Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat. Atas berkat dan

rahmatNya juga, penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga pada tingkat

akhir.

Tujuan dari Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Sendratasik Program Studi Tari Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Sebagai manusia yang memiliki

keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang

bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai

kesulitan. Namun berkat Doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini. Disini penulis dengan segala kerendahan hati

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Uyuni Widiastuti, M. Pd, Ketua Jurusan Sendratasik.

4. Sitti Rahma, S.Pd., M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Tari sekaligus

(8)

iii 5. Dra. Tuti Raharyu, M.Si, pembimbing I

6. Martozet, S.Sn., MA, pembimbing II

7. Dra. Dilinar Adlin M.Pd, Narasumber I

8. Seluruh Dosen Dosen, khususnya Pendidikan Tari Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu kepada

penilis selama perkuliahan berlangsung.

9. Kedua orang tua, Ibunda tercinta Rosmaida Situmorang, dan Ayahanda

terncinta Alm. Herman Kembaren, yang telah membesarkan dan mendidik

hingga perkuliahan telah selasai dan selalu mendoakan dan memberikan

semangat, perhatian penuh kepada penulis.

10.Keluarga besar Kembaren yang tidak bisa disebutkan nama satu persatu,

terima kasih atas semangat, Doa, dan dukungannya.

11.Bapak Era Banurea selaku Narasumber yang memberikan imformasi

kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

12.Seluruh teman-teman Pendidikan Tari Stambuk 2011 dan teristimewa

sahabatku tersayang Trijayanti Siregar, Kheliana Selian, Fitri Maya Sari ,

Linda Novalia dan Sumando Sihotang yang telah memberikan semangat

dan motivasi kepada penulis ucapkan banyak terimakasih.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak

yang turut membantu, dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 2016

(9)

ii

B Identifikasi Masalah ... 2

C Pembatasan Masalah ... 4

D Rumusan Masalah ... 7

E Tujuan Penelitian ... 8

F Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN 9 A. Landasan Teori ... 9

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 15

(10)

ii

4. Dokumentasi ... 19

E. Teknik Analisis Data ... 20

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 21

A. Gambaran Umum Kabupaten Pakpak Bharat ... 21

1. Letak geografis Kabupaten Pakpak Bharat ... 21

2. Sejarah Pakpak Bharat ... 24

3. Persebaran Etnis Pakpak ... 25

4. Sitem Religi ... 26

5. Sistem Mata Pencaharian ... 27

B. Tatak Mamuro pada Masyarakat Pakpak Bharat ... 29

1. Struktur Tatak Mamuro ... 31

2. Bentuk Penyajian Tatak Mamuro ... 31

3. Busana Tatak Mamuro ... 43

4. Makna Simbolik Tatak Mamuro ... 48

BAB V PENUTUP DAN SARAN ... 57

(11)

v

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 Jumlah Mukim Desa dan Pendudu……….. 22

TABEL 4.2 Ragam Gerak Tatak Mamuro……… 31

TABEL 4.3 Danskrip Tatak Mamuro……… 32

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Peta Kerangka Konseptual……….. 12

GAMBAR 4.1 Peta Kabupaten Pakpak Bharat………... 21

GAMBAR 4.2 Jumlah Desa dan Luas Wilayah………. 22

GAMBAR 4.4 Salam Pembuka Tatak Mamuro . ... 32

GAMBAR 4.5 Ragam Gerak kitari tinali Duduk Tatak Mamuro ... 32

GAMBAR 4.6 Ragam Gerak kitarik Tinali berdiri Tatak Mamuro ... 33

GAMBAR 4.7 Ragam Gerak Ipencer Page Tatak Mamuro ... 33

GAMBAR 4.8 Ragam Gerak Kitembak Tatak Mamuro ... 35

GAMBAR 4.9 Ragam Gerak Tepuk Tangan Tatak Mamuro ... 36

GAMBAR 4.10 Penutup Gerak Tatak Mamuro ... 37

GAMBAR 4.11 Alat musik Kalondang ... 38

GAMBAR 4.12 Alat Musik Gung ... 39

GAMBAR 4.13 Alat Musik Lobat ... 40

GAMBAR 4.14 Alat Musik Kecapi ... 40

GAMBAR 4.15 Busana Tudung Kepala ... 41

GAMBAR 4.16 Busana Kalung Emas (Leppa-leppa) ... 42

GAMBAR 4.17 Busana Baju (Meraapi-api) ... 42

GAMBAR 4.18 Sarung (Oles Perdabeitak) ... 43

GAMBAR 4.19 Tali Pinggang Aluminium (Rante Abak) ... 43

(13)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Budaya menjadi ciri dan identitas bagi masyarakat pemiliknya. Setiap

suku di Indonesia memiliki budaya yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena

setiap suku mempunyai pandangan hidup, cara mengekspresikan diri dan

kebiasaan hidup yang berbeda. Perbedaan kebudayaan tersebut menjadi aset bagi

bangsa dan masyarakat kita, sehingga kita patut menjaga dan melestarikannya.

Menurut Dharsono (2007:12) “Kebudayaan adalah keseluruhan

gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta dari

keseluruhan hasil budi dan karyanya itu.” Sedangkan Djamaris Edward (1993: 12)

menjelaskan bahwa “Budaya adalah hasil cipta masyarakat yang memang

dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Budaya terdiri dari tujuh unsur yaitu:

sistem religi atau upacara keagamaan, sistem organisasi masyarakat, sistem

pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup dan teknologi”.

Salah satu unsur yang ada didalam budaya tersebut adalah kesenian.

Suku Pakpak adalah salah satu suku pribumi (asli) dipropinsi Sumatera

Utara dan berkembang di daerah lainya di Indonesia seperti di Nanggro Aceh

Darusalam. Suku Pakpak ini juga sudah tepecah-pecah di berbagai macam daerah

di Sumatera Utara, seperti di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kota

Madya Subulussalam, Kabupaten Tapanuli Tengah. Masyarakat Pakpak

(14)

2

ada pada daerah Kabupaten Pakpkak Bharat yaitu (1) tarian, (2) musik (3)

melukis.

Dalam bahasa Pakpak tarian disebut sebagai Tatak. Adapun jenis Tatak

yang terdapat di daerah Pakpak Bharat yaitu:

1. Tatak Perampuk- Ampuk

mengangkat Tatak Mamuro yang akan diteliti lebih mendalam. Tatak ini menjadi

bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Pakpak terutama

(15)

3

dipertunjukan ke masyarakat. Tatak ini pernah di pertunjukan ketika masyarakat

Pakpak mengadakan pesta rakyat atau disebut Njuah-juah pada tahun 2002,

namun seiring berkembangnya zaman Tatak Mamuro ini tidak pernah di

pertunjukkan kembali.

Tatak Mamuro menggambarkan suasana kehidupan dipedesaan yaitu

bercocok tanam di areal persawahan. Tatak ini diiringi lagu musik Pantar silang

dan menggunakan alat musik tradisional Pakpak Dairi. Tatak Mamuro dilakukan

dengan kaki menjinjit, gerakan tangan menggambarkan tentang mengusir burung

(mamuro) dan gerak kepala mengikuti arah tangan. Adapun ragam gerak Tatak

Mamuro adalah, menarik tali (kinarik tinali), mendirikan padi baru mengikat

(ipencer page baru itali), berburu (merburu), dan tepuk tangan.

Tatak Mamuro ditarikan oleh enam penari, bisa Laki-laki atapun

Perempuan, juga bisa berpasangan lawan jenis tidak ditentukan umur atau derajat

penari tersebut. Penyusunan gerakanya berdasarkan tahapan, dan terdapat

hubungan antara satu kesatuan dalam segi gerak, busana, musik dan properti yang

disebut dengan struktur. Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, penulis

merasa tertarik untuk mengangkat topik penelitian ini tentang Tatak Mamuro.

Adapun judul penelitian ini adalah “Struktur Tatak Mamuro pada Masyarakat

Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat.

B.

Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang dapat disimpulkan

dan diuraikan pada latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan

(16)

4

adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah

yang dibahas tidak terlalau luas.

Dari uraian latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat di

identifakasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya:

1. Bagaimana Struktur Tatak Mamuro pada masyarakat Pakpak di

Kabupaten Pakpak Bharat?

2. Bagaimana Bentuk Tatak Mamuro pada masyarakat Pakpak di

Kabupaten Pakpak Bharat?

3. Bagaimanakah keberadaan Tatak Mamuro pada masyarakat Pakpak di

Kabupaten Pakpak Bharat?

4. Bagaimana gaya gerakan Tatak Mamuro

5. Apa fungsi Tatak Mamuro ini bagi masyarakat Pakpak

6. Bagaimana peranan Tatak Mamuro bagi masyarakat Pakpak

7. Bagaimana perkembangan Tatak Mamuro di di masyarakat Pakpak

8. Bagaiman eksistensi Tatak Mamuro di masyararakat Pakpak

9. Bagaimana hubungan Tatak Mamuro kepada masyarakat Pakpak

10.Apa makna gerakan Tatak Mamuro bagi masyarakat Pakpak

11.Bagaimana sejarah Tatak Mamuro

C.

Pembatasan Masalah

Oleh karena adanya keterbatasan waktu, tenaga dan teori yang dilakukan

peneliti untuk meneliti secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang

telah diidentifikasi akan diteliti. Seperti yang dikatakan oleh Hariwijaya dan

(17)

5

dengan perumusan masalah dan belum tentu masalah-masalah yang telah

diidentifikasi dapat diteliti.

Maka arah penelitian ini harus dibatasi, mengingat luasnya cakupan

masalah yang di identifikasi serta keterbatasan waktu, dana dan kemampuan

teoritis maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah untuk

mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian. Maka peulis

melakukan pembatasan masalah di dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana Bentuk Tatak Mamuro pada masyarakat Pakpak di

Kabupaten Pakpak Bharat?

2. Bagaimanakah struktur Tatak Mamuro pada masyarakat Pakpak di

Kabupaten Pakpak Bharat?

D. Rumusan Masalah

Menurut pendapat Maryeni (2005:14) rumusan masalah merupakan

jabaran detail fokus penelitian, yang dianggap dalam perumusan masalah, kita

akan mampu untuk memperkecil batasan-batasan masalah sekaligus lebih

mempertajam arah penelitian.

Menurut pendapat Hanawijaya dan Triton (2008: 46) “Rumusan masalah

merupakan inti dari penelitian yang disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat

tanya yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan”

dari identifikasi yang telah diungkapkan diatas, maka akan menuntut peneliti

kearah perumusan masalah. Dalam perumusan masalah kita akan mampu mem

perkecil batasan-batasan masalah sekaligus mempertajam arah penelitian. maka

(18)

6

1. Bagaimana Bentuk Tatak Mamuro pada masyarakat Pakpak di

Kabupaten Pakpak Bharat?

2. Bagaimana struktur Tatak Mamuro pada masyarakat Pakpak di

Kabupaten Pakpak Bharat?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam sebuah penelitian harus terarah dan dirumuskan untuk

mendapatkan catatan yang jelas tentang hasil yang akan dicapai. Hal ini sesuai

dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1978:68) yang menyatakan “Penelitian

adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil yang diperoleh setelah

penelitian ini selesai”

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Mendeskripsikan bentuk Tatak Mamuro pada masyarakat Pakpak

Bharat

2. Mendeskripsikan struktur Tatak Mamuro pada masyarakat Pakpak di

Kabupaten Pakpak Bharat

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk memajukan ilmu pengetahuan tentang kebudayaan khususnya

seni tari di Pakpak Bharat

2. Untuk melestarikan Tatak yang sudah hampir punah

3. Untuk menjaga dan mempertahankan budaya Pakpak khususnya Seni

(19)

7

4. Sebagai sumber informasi tertulis mengenai struktur Tatak Mamuro di

Kabupaten Pakpak Bharat

5. Sebagai sumber informasi dan motivasi bagi setiap pembaca

khususnya masyarakat Pakpak Bharat agar tetap melestarikan

(20)

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tatak Mamuro merupakan sebuah warisan budaya di Pakpak Bharat. Berdasarkan

uraian yang sudah dijelaskan mulai dari latar belakang sampai pembahasan, maka penulis

dapat menyimpulkan keseluruhan dari hasil penelitian terhadap Tatak Mamuro pada

acara pesta masyarakat Pakpak Bharat.

1. Tatak Mamuro ini berawal dari subuah kesunyian, dan kebosanan petani

ketika menjaga padinya agar tidak dimakan oleh burung. Petani selalau

berfikir bagaimana cara menghalau burung tanpa harus merasakan rasa lelah

dan rasa sunyi

2. Tatak Mamuro secara keseluruhan lebih menekankan ke gerakan tangan karena

gerakan pada tangan memiliki makna dan tujuan yang sangat erat dengan

mengusir burung

3. Pada Tatak Mamuro terdapat tiga tahap penyajian yaitu antara lain

Pembukaan, isi dan pentup. Tahapan tersebut termasuk kedalam struktur

tarian Tatak Mamuro. Selain itu, pada pebahasan struktur juga terdapat

hubungan antara satu kesatuan pada tarian Tatak Mamuro yaitu antara tari

dengan busana serta musik dan properti

4. Tatak Mamuro diperbolehkan ditampilkan dalam acara apapun di masyarakat

Pakpak karena nilai-nilai yang terkandung didalam Tatak Mamuro ini bersifat

(21)

56

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian, maka dapat di ajukan saran-saran sebagai :

1. Dilakukannya penelitian ini, peneliti berharap kepada pemerintah daerah Pakpak

Bharat agar selalu memberikan perhatian khusus pada Tatak Mamuro ini sebagai

tradisi yang dapat diangkat kepermukaan dan menjadi seni budaya yang dijunjung

tinggi.

2. Diharapkan agar seluruh masyarakat dari berbagai suku khususnya Pakpak Bharat

agar menjaga apa yang telah diwariskan oleh leluhur kita.

3. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Pakpak Bharat agar dapat melestarikan

Tatak Mamuro ini pada acara pesta rakyat, karena tarian ini merupakan gambaran

dari kegitan masyarakat Pakpak Bharat yaitu bertani.

4. Semoga penelitian ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat Pakpak Bharat

(22)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1978). Prosedur Penelitia. Jakarta: Rineka Cipta

Capah,Aisyah,Iska (2013). Tatak Moccak sebagai seni pertunjukan pada masyarakat Pakpak. Skripsi,Universitas Negeri Medan

Dalman, H. (2012). Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Dhorsono. (2007).Kritk seni. Bandung :Rekayasa Sains

Endraswara, Suwardi. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Sleman: Pustaka Widyatama.

Esward Djamaris, (1993). Analisis Tema, Amanat, dan. Nilai Budaya. Jakarta : Balai Pustaka

Hadi, Sumandiyo (2007). Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

Ihromi. (2000). Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Gramedia

Langer, Suzanne, K (1988), Problematika Seni Terjemahan F.X Widyarato, Bandung: Akademi Seni Tari Indonesia

Pesover, Martin. (2007). The Antthropology of Dance. (F.X

Soedarsono.(1972). Djawa Bali: Dua Pusat Perkembangan Dramaturgi Tradisionel di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Smith, Jacqueline. (1985). Problematika Seni Terjemahan Ben Suharto. Jakarta

(23)

53

DAFTAR ACUAN INTERNET

http://unj-pariwisata.blogspot.com/2012/05/sistem-ekonomi-suku-pakpak.html

http://unj-pariwisata.blogspot.com/2012/05/sistem-religi-suku pakpak.html

Gambar

TABEL 4.1 Jumlah Mukim Desa dan Pendudu………………………..

Referensi

Dokumen terkait

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDN JATIBENING

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah dan langsung

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write tidak efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi

Ruang lingkup dan fokus penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengar uh Refer ence Gr oup Dan Br and Awar eness Ter hadap Buying Int er est Smar tphone” Pada

Selain itu, dalam hal terdapat penyelenggara uang elektronik yang tidak memenuhi semua karakteristik uang elektronik sebagaimana disebutkan dalam

Apakah faktor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (X1), Investasi Daerah(X2), Jumlah Penduduk (X3), Jumlah Pelanggan Listrik (X4) berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah di

bahwa berdasarkan pertimangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten