ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PELENGKAP
ARAH LAI DAN QU DALAM KALIMAT BAHASA
MANDARIN
苏
大学中文系学生
得
向补语‚来‛ 和‚去‛的偏
误
析 (xu bei da xue zhong wen xi xue sheng xi de qu xiang bu
yu lai he qu de bian wu fen xi)
SKRIPSI
Oleh:
NELLI JUWITA SIJABAT
080710022
DEPARTEMEN SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PELENGKAP
ARAH LAI DAN QU DALAM KALIMAT BAHASA
MANDARIN
苏
大学中文系学生
得
向补语‚来‛ 和‚去‛的偏
误
析 (xu bei da xue zhong wen xi xue sheng xi de qu xiang buyu
lai he qu de bian wu fen xi)
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina
Oleh :
NELLI JUWITA SIJABAT NIM: 080710022
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr.Rahmadsyah, M.A. Chen Shu Shu, MTCSOL
NIP:
PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Disetujui oleh
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan
Program Studi Sastra Cina
Ketua,
Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.
NIP: 19630109 198803 2 001
PENGESAHAN
Diterima oleh :
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk
Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam Bidang
Ilmu Sastra Cina pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Pada :
Tanggal :
Hari :
Pukul :
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Dr. Syahron Lubis, M.A.
NIP. 19511013 197603 1 001
Panitia Ujian
No. Penguji Tanda Tangan
1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. ( )
2. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si ( )
3. Dr.Rahmadsyah, M.A. (
4. Chen Shu Shu, MTCSOL. ( )
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan
yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa
pembatalan gelar sarjana yang pernah saya peroleh.
Medan, November 2012
Penulis,
ABSTRACT
The title of this thesis is “An Error Analysis of USU Chinese Department’s students in Using Complement 来 (lái) and去 (qù)”.Complement 来 (lái) and去 (qù) are dificult grammar but often used. Student in using Complement 来 (lái) dan去 (qù) often make error. Writter finds out this phenomenon and makes it as the background of the study. This thesis focuses on error analysis of chinese
Department’s student whether they use complement 来 (lái) dan去 (qù) correctly or not. The aim of this thesis is to describe the error student did. Error analisysis theory is the basic theory in this thesis, through questionnaires that have been spread to students of second year in Chinese Department. The result of this thesis is the writter finds that there are three error in using complement 来 (lái) and去 (qù). Writter not only finds out the error, but also the factor of the error and writter finds there are four factor of the error.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat dan rahmat yang diberikan-Nya kepada penulis, sehingga dengan
segala kemampuan yang ada pada penulis, skripsi ini dapat diselesaikan.
Tujuan dari penulisan skripsi yang berjudul Analisis Kesalahan
Penggunaan Pelengkap Arah Lai Dan Qu Dalam Kalimat Bahasa Mandarin
adalah untuk melengkapi salah satu syarat mendapat gelar Sarjana pada Program
Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak terdapat
kesalahan, kekeliruan dan hambatan-hambatan yang disebabkan karena kurangnya
pengalaman penulis dalam memahaami dan memaparkan tulisan ini.
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan dari semua pihak,
penulis dapat menyelesikan skripsi ini. Oleh sebab itu sudah sewajarnya penulis
mengucapkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis baik moril maupun materil. Untuk itu penulis banyak
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Bpk Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III.
2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. selaku Ketua Program Studi Sastra Cina
3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Sastra
Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr.Rahmadsyah, M.A. selaku Dosen Pembimbing I penulis dan Chen
Shu Shu, MTCSOL. Lao Shi selaku Dosen Pembimbing II penulis yang
juga telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh
kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan
skripsi penulis.
5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara,
khususnya dosen Program Studi Sastra Cina yang telah mendidik dan
menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Dosen-dosen Jinan University yang selama ini telah sabar mendidik dan
mengajarkan ilmunya kepada penulis.
7. Kedua orang tua tercinta penulis yang telah mendidik dan membesarkan
penulis dengan penuh kesabaran, kasih sayang, perhatian dan ketulusan
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi ini.
8. Keluarga tercinta yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih atas dukungan dan perhatiannya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Buat sahabat-sahabat terbaik penulis yang memberikan bantuan, dukungan,
10. Buat teman-teman penulis mahasiswa/i Sastra Cina stambuk 2008 yang
telah menemani dan sama-sama belajar dan berjuang dengan penulis selama
ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita, juga
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. penulis juga senantiasa
menerima kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini.
Medan, November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Penelitian...14
1.2 Rumusan Penelitian...15
1.3 Tujuan Penelitian...15
1.4 Manfaat Penelitian...15
1.4.1 Manfaat Teoritis...17
1.4.2 Manfaat Praktis...17
1.5 Ruang Lingkup Penelitian...17
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI...17
2.1 Kajian Pustaka...17
2.2 Konsep...20
2.2.1 Tata Bahasa...20
2.2.2 Unsur Kalimat...20
2.2.3 Pelengkap Arah...22
2.2.4 Jenis Kalimat...23
2.3 Landasan Teori...25
BAB III METODE PENELITIAN...27
3.1 Teknik Pengumpulan Data...27
3.2 Teknik Analisis Data...29
3.3 Data dan Sumber Data...30
BAB IV ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PELENGKAP ARAH LAI DAN QU DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN...32
4.1 Analisis Kesalahan Mahasiswa Semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara dalam Menggunakan Pelengkap Arah Lai dan Qu Berdasarkan Siapa yang Menjadi Pembicara Maupun Titik Tumpu Arah Suatu Kegiatan dalam Sebuah Kalimat...33
4.1.1 Jenis kesalahan yang dilakukan Mahasiswa dalam penggunaan pelengkap arah来 (lái)...33
4.1.3 Orang Pertama Tunggal/Pembicara Menjadi Titik Tumpu dari
Arah Suatu Tindakan dalam sebuah kalimat...36
4.1.4 Tempat dimana pembicara berada sama dengan objek yang diceritakan pembicara menjadi titik tumpu arah kegiatan...37
4.1.5 Pembicara membawa beberapa tempat sebagai titik tumpu arah suatu kegiatan...39
4.2 Analisis Kesalahan Mahasiswa Semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara dalam Menggunakan Pelengkap Arah来 (lái) dan 去 (qù) Berdasarkan kelebihan penggunaan Pelengkap Arah dalam Kalimat...42
4.3 Analisis Kesalahan Mahasiswa Semester IV Program Studi Sastra Cina Universita Sumatera Utara dalam Menggunakan Pelengkap Arah 来 (lái) dan 去 (qù) Berdasarkan Jenis/Keadaan Objek dalam Kalimat...43
4.3.1 Objek dalam sebuah kalimat berupa kata tempat...43
4.3.2 Objek sebuah kalimat berupa kata abstrak...44
4.3.3 Sebuah Kalimat yang Objeknya Melakukan Pekerjaan...45
4.3.4 Sebuah Kalimat yang Objeknya Dikenai Pekerjaan...46
4.4 Analisis Penyebab Kesalahan Mahasiswa Semester IV Program Studi Sastra Cina Universita Sumatera Utara dalam Menggunakan Pelengkap Arah 来 (lái) dan 去 (qù) ...46
4.5 Hasil kuesioner dalam bentuk tabel...48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...51
5.1 Simpulan...51
5.2 Saran...51
ABSTRACT
The title of this thesis is “An Error Analysis of USU Chinese Department’s students in Using Complement 来 (lái) and去 (qù)”.Complement 来 (lái) and去 (qù) are dificult grammar but often used. Student in using Complement 来 (lái) dan去 (qù) often make error. Writter finds out this phenomenon and makes it as the background of the study. This thesis focuses on error analysis of chinese
Department’s student whether they use complement 来 (lái) dan去 (qù) correctly or not. The aim of this thesis is to describe the error student did. Error analisysis theory is the basic theory in this thesis, through questionnaires that have been spread to students of second year in Chinese Department. The result of this thesis is the writter finds that there are three error in using complement 来 (lái) and去 (qù). Writter not only finds out the error, but also the factor of the error and writter finds there are four factor of the error.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Menurut kodratnya manusia adalah mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial,
manusia selalu berinteraksi dengan sesama dan harus mengungkapkan atau
mengekspresikan apa yang mereka rasakan lewat bahasa mereka masing-masing.
Menurut Chaer (1994 : 32), “bahasa adalah sistem lambang bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri”. Yang dimaksud dengan arbitrer
adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi
itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut (Chaer,
1994 : 45).
Lambang bahasa merupakan suara yang kita dengar atau ucapkan.
Contohnya, seseorang menyebutkan atau mendengarkan kata “makan”, yang
menjadi lambang bahasa adalah “makan” sedangkan “memasukkan sesuatu
kedalam mulut, mengunyah dan menelannya” disebut sebagai konsep dari
lambang tersebut. Dan maksud tidak adanya hubungan wajib antara lambang
bahasa dan konsep tersebut adalah tidak ada alasan yang logis atau sebuah
ketentuan mengapa kita menjelaskan proses memasukkan sesuatu kedalam mulut,
Sifat bahasa yang arbitrer ini menunjukkan keanekaragaman bahasa. Hal
ini terlihat jelas dari jenis-jenis bahasa yang ada di dunia. Tiap negara memiliki
bahasanya masing-masing baik bahasa daerah maupun bahasa nasional. Hal itu
karena masing-masing negara/daerah/kelompok memiliki sistem yang berbeda
dalam melambangkan dan mendeskripsikan konsep dari bahasa yang dimaksud.
Contohnya kata saya dalam bahasa Inggris disebut I, dalam bahasa Mandarin
disebut Wo dan dalam bahasa Jepang disebut Watashi. Demikian halnya dengan
bahasa-bahasa daerah yang dimiliki oleh masing-masing negara juga memiliki
cara yang berbeda untuk menyebutkan kata saya. Contohnya dalam bahasa Batak
Toba disebut Ahu, dalam bahasa Simalungun disebut Au, dan dalam bahasa
Melayu Langkat disebut Awak. Oleh karena itu, untuk mempersatukan
masing-masing bahasa daerah tersebut dipakai bahasa nasional sedangkan untuk sampai
kepada satu pemahaman antar bangsa digunakan bahasa internasional.
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah lama dipakai
oleh negara-negara di dunia. Seiring dengan perkembangannya, bahasa Mandarin
telah menempati urutan kedua dalam bahasa internasional. Hal ini seperti
diungkapkan oleh Christy Sibuea dalam Kompas (12/5/2010) di Jakarta, bahwa:
Dengan perkembangan negara Cina dan bahasa Mandarin, negara-negara
di dunia menyadari pentingnya mempelajari bahasa Mandarin. Pentingnya
mempelajari bahasa Mandarin juga disadari oleh orang-orang non Asia seperti
orang Amerika Serikat dan Eropa. Pada tahun 2005, presiden Bush bahkan
memberikan dana sebesar 114 juta dollar pada sekolah-sekolah untuk mendorong
peningkatan studi bahasa Mandarin, Arab, Rusia, dan bahasa asing lainnya agar
bahasa-bahasa tersebut dapat dipelajari sedini mungkin oleh para pelajar AS.
Sepuluh orang guru bahasa Mandarin direkrut pada urutan pertama (http://sylvieta
naga.wordpress.com/2008/02/17/pentingnya-bahasa-mandarin-di-era-pasar
global/).
Di dalam dunia pendidikan di Indonesia pun mulai tahun 2002, Depdiknas
memulai penggunaan bahasa Mandarin sebagai pilihan bahasa asing dan dimulai
dari kursus-kursus yang dikembangkan ke daerah-daerah di Indonesia
(http://blog.uki.ac.id/soegihartono/2011/10/18/9/). Sekarang juga seiring
perkembangan negara Cina dan bahasa Mandarin, sudah banyak orang yang
mempelajari bahasa Mandarin.
Mempelajari suatu bahasa sudah pasti kita akan dipertemukan dengan
kata-kata baru yang mewajibkan kita untuk menghafal arti dan juga maknanya.
Namun mengetahui kata yang cukup lumayan banyak tanpa mengetahui
Hal ini karena di dalam suatu bahasa ada ketentuan umum yang harus dipakai
untuk penyusunan kalimat sehingga jika disampaikan dapat dimengerti oleh
pendengar. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Yongxin (2005: 1) dalam Inti
Sari Tata Bahasa Mandarin yang menyatakan bahwa, “tata bahasa adalah suatu
kaidah pembentukan kalimat dengan kata-kata yang ada”.
Adapun salah satu kaidah pembentukan kalimat, yaitu suatu kalimat harus
memiliki unsur pembentuk kalimat. Unsur pembentuk kalimat tersebut adalah
subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Subjek dan predikat
merupakan unsur pokok dalam kalimat namun objek dan pelengkap merupakan
bagian kalimat yang berfungsi melengkapi kalimat sedangkan keterangan
merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu
yang dinyatakan dalam kalimat.
Semua unsur pembentuk kalimat tersebut samalah pentingnya dalam
sebuah kalimat. Suatu kalimat tidak sepenuhnya memiliki unsur yang lengkap
yaitu terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Suatu
kalimat bisa saja terdiri dari subjek dan predikat saja; subjek, predikat dan objek
saja; subjek, predikat, pelengkap saja; dan juga bisa terdiri dari subjek, predikat,
dan keterangan saja. Oleh karena itu, kita harus mengetahui kapan penggunaan
Dalam penggunaannya, Subjek biasanya diletakkan di awal kalimat,
predikat diletakkan setelah subjek, sementara objek dan pelengkap letaknya
berada dibelakang predikat. Keterangan letaknya bebas atau mana suka dalam
kalimat yaitu, bisa sebelum subjek dan juga sebelum predikat, atau diantara
subjek dan predikat, dan bisa juga di akhir kalimat contohnya :
1. Ayah membelikan saya baju tadi siang. S P O Pel K
2. Secara rutin gadis itu belajar berenang. K S P Pel.
3. Gadis itu secara rutin belajar berenang. S K P Pel.
Letak objek, pelengkap dan keterangan sama-sama diletakkan di belakang
predikat. Karena sama-sama diletakkan dibelakang predikat, maka ketiga unsur ini
sulit untuk dibedakan. Oleh karena itu kita harus dapat mengenal dengan jelas
ciri-ciri tiap unsur kalimat tersebut.
Dalam bahasa Indonesia pengklasifikasian pelengkap tidak ada. Namun
dalam bahasa Mandarin pelengkap dapat digolongkan menjadi 7 jenis yaitu: (1)
pelengkap derajat, (2) pelengkap akibat, (3) pelengkap potensial atau
kemungkinan (4) pelengkap frekuensi (5) pelengkap durasi (6) pelengkap
kuantitas, (7) pelengkap arah. Dari beberapa jenis pelengkap tersebut, fungsi dan
penggunaan pelengkap arah dalam kalimat bahasa Mandarin karena penggunaan
pelengkap arah cukup rumit untuk dipahami.
Pelengkap arah adalah satuan kalimat yang menempati salah satu posisi
unsur pembentuk kalimat yang berfungsi sebagai pelengkap yang menyatakan
arah dari suatu tindakan. Pelengkap arah dapat dibagi dua yaitu pelengkap arah
sederhana dan pelengkap arah gabungan. Pelengkap arah sederhana ada dua jenis
yaitu 来 (lái) dan 去 (qù), sedangkan pelengkap arah gabungan ada beberapa jenis yaitu : shàng lai ( 来), shàng qu ( 去), xià lai ( 来), xià qu ( 去), jìn lai ( 来), jìn qu ( 去), chū lai (出来), chū qu (出去), huī lai (回来), huī qu (回去),
dan qǐ lai (起来).
Pelengkap arah sederhana merupakan pelengkap arah yang harus kita
mengerti sebelum mempelajari pelengkap arah gabungan. Hal ini karena
pelengkap arah sederhana merupakan materi dasar yang harus kita pahami
sebelum menpelajari pelengkap arah gabungan. Penggunaan pelengkap arah
gabungan lebih luas dan rumit. Apabila kita belum bisa memahami penggunaan
pelengkap arah sederhana maka sudah pasti kita juga tidak akan mengetahui
penggunaan pelengkap arah gabungan ini.
Pelengkap arah sederhana 来 (lái) dan 去 (qù) merupakan pelengkap arah yang menyatakan arah dari suatu kegiatan. Jika gerakan mendekati si pembicara
Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Indonesia yang tidak memperhatian dimana
pembicara dan juga lawan bicara. Contohnya kalimat “ayo naik !” Dalam bahasa
Indonesia, kita tidak perlu membedakan di mana arah pembicara dan juga lawan
bicara cukup mengatakan “ayo naik !” untuk menyuruh naik. Namun dalam
bahasa Mandarin jika kita ingin mengatakan “ayo naik !” maka ada dua hal yang
harus kita perhatikan apakah tindakan itu mengarah pembicara atau meninggalkan
pembicara. Jika meninggalkan pembicara kita pakai 去 (qù), dan jika tindakan tersebut mengarah pembicara maka dipakai 来 (lái) . Oleh karena itu, kalimat “ayo naik!” jika diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin ada dua jenis yaitu:
来吧 Shàng lái ba ataupun 去吧 sh àng qù ba .
Penggunaan pelengkap arah sederhana 来 (lái) dan 去 (qù) yang harus memperhatikan arah suatu tindakan sama halnya juga harus memperhatikan apa
yang menjadi titik tumpu arah suatu tindakan dalam suatu kalimat. Ada tiga hal
yang menjadi titik tumpu arah suatu tindakan dalam penggunaan pelengkap arah
sederhana 来 (lái) dan 去 (qù) yaitu:
1. Pada saat pembicara atau orang pertama tunggal menceritakan suatu
kejadian maka yang menjadi titik tumpu arah kegiatan adalah orang yang
4.
Jadi yang menjadi titik tumpu arah kegiatan tersebut adalah wo (saya). Wo (saya)
sebagai pembicara dikirimi surat dan karena gerakan mengarah kepembicara maka
dipakai pelengkap arah来 (lái).
2. Pada saat pembicara menggunakan orang ketiga tunggal sebagai objek,
maka yang menjadi titik tumpu arah kegiatan adalah tempat dimana pembicara
berada sama dengan objek yang diceritakan pembicara. Contoh:
5.
一 天 在 学 忽
然
人 他 出 去 玩
Yi tia n w o di di zhen gzai xue xi hur an Tingji an y o u
ren jiao ta chu qu Wan
Sa tu H ar i sa ya ad ik seda ng bel ajar tib a-tib a Mend engar a d a ora ng mema nggil d ia kel uar pe rgi Ber main
Suatu hari, adik saya sedang belajar, tiba-tiba mendengar ada orang memanggilnya maka ia pergi keluar
Jadi yang menjadi titik tumpu tempat arah kegiatan tersebut adalah berada di
ruang kelas tempat di mana pembicara dan adik berada. Oleh karena itu, untuk
dapat menyampaikan kegiatan yang meninggalkan titik tumpu, maka kata
pelengkap arah yang digunakan adalah pelengkap arah去(qù).
给 寄 来 了 封 信
Wo didi gei Wo Ji Lai le yi Xin
3. Pada saat orang yang menceritakan menggunakan orang ketiga tunggal
sebagai objek, orang yang menceritakan bisa bercerita di beberapa tempat
kejadian sebagai tempat berpijak. Pencerita bisa saja sedang bercerita berada
ditempat yang dimaksud ataupun pencerita berada di tempat tersebut tetapi
kejadiannya sudah berlangsung. Dalam hal seperti ini ada tiga hal yang harus
diperhatikan yaitu titik tumpu arah suatu tindakan dalam kalimat, waktu
pembicaraan dan waktu pencerita. Namun jika menggunakan orang pertama
ataupun saya maka titik tumpunya adalah saya namun tetap juga harus
memperhatikan waktu pembicaraan dan waktu pencerita. Contohnya:
6. 昨 天 看 一 个 朋 他 书家 很 多 意 思 的 书 Zuot ian W o
kan yi ge pen gyo u t a shujia shang y o u He n
duo Y o u
yisi De Sh u Kem arin Sa ya mel ihat sa tu ora ng tem an d i a lemari buku a d a San gat ban yak A da men arik (part ikel) Bu ku Kemarin saya menjenguk teman saya, di rak bukunya sangat banyak buku-buku yang
menarik,
7.
出 来 的 时候 带 来 了 几 本
Wo Chu Lai de Shiho u
dai lai le ji Ben say a Kelu ar (pelengka p) (partik el)
Kalimat di atas memakai kata pelengkap arah来 (lái) karena kalimat di atas menggunakan kata ganti orang pertama, pencerita menceritakan kejadian
yang berlangsung semalam dan pembicaranya bercerita hari ini sehinga wo (saya)
tidak lagi berada di tempat temannya tetapi berada di rumahnya. Oleh karena itu
dipakai kata 来 (lái) dimana kata 来 (lái) merupakan pelengkap arah yang kegiatannya mengarah ke pembicara. Penjelasan diatas tidak hanya harus
memperhatikan siapa pembicara tetapi juga harus memperhatikan tumpuan
pembicara, waktu pembicara dan juga waktu orang yang menceritakan.
Kata 来 (lái) dan 去 (qù) selain berfungsi sebagai pelengkap arah, juga bisa berfungsi sebagai kata kerja dan penghubung kata kerja. Jika 来 (lái) dan 去 (qù) berfungsi sebagai kata kerja maka jabatannya dalam kalimat yaitu berfungsi
sebagai predikat sedangkan jika 来 (lái) dan 去(qù) berfungsi sebagai penghubung kata kerja maka来 (lái) dan 去 (qù) diletakkan di belakang kalimat. Sama halnya dengan pelengkap arah kata 来 (lái) dan 去 (qù) yang letaknya juga bisa di belakang kalimat. Hal ini jugalah yang membuat pelajar sering salah
menafsirkan bahwa itu adalah pelengkap. Contohnya:
8.
买 书 去
Wo Mai Shu Qu
Saya Membeli Buku Pergi
Saya pergi membeli buku
Kalimat tersebut merupakan penghubung kata kerja. oleh karena itu,
penggunaan kata pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) sangat penting untuk diperhatikan penggunaannya.
Dalam proses pembelajaran yang telah penulis alami mengenai pelengkap
arah ini, sering kali pengajar mengunakan metode ekstra dalam pengajarannya,
lain halnya dengan proses penyampaian materi pelajaran yang lain, yang mana
cukup dengan dijelaskan lewat ucapan, sedikit coret-coretan di papan tulis, dan
sedikit praktek jika dibutuhkan. Para pengajar lebih banyak menggunakan praktek
langsung dalam menjelaskannya yaitu dengan menyuruh salah seorang siswa
keluar ruangan kelas, masuk ruangan kelas, berdiri, duduk, berjalan, berlari
sebagai cara untuk menjelaskan penggunaan pelengkap arah. Pengajar dengan
sangat semangat mengajar malah sampai berdiri di atas kursi dan turun dari atas
kursi untuk menjelaskan hal tersebut supaya para mahasiswa dapat mengerti.
Tetapi ada juga pengajar yang lain karena materinya susah pengajar harus
mengatakan ini materi yang susah jadi tidak apa-apa jika masih belum dimengerti.
Letak 来 (lái) dan 去 (qù) bisa setelah predikat, sebelum objek, setelah objek atau di belakang kalimat. Namun dalam bahasa Indonesia jika dalam
kalimat terdapat subjek, predikat, objek, dan pelengkap, maka pelengkap
diletakkan setelah objek. Beda halnya dengan bahasa Mandarin, dalam bahasa
Namun, jika objeknya merupakan tempat, maka pelengkapnya harus
digunakan dibelakang objek atau di akhir kalimat. Selain itu jika objeknya berupa
kata benda abstrak maka objeknya diletakkan setelah pelengkap arah arah
sederhana来 (lái).
Melihat adanya perbedaan tata bahasa antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Mandarin dan sulitnya sulitnya materi pembelajaran kata pelengkap arah
ini, maka sering sekali terjadi kesalahan dalam penggunaan pelengkap arah 来 (lái) atau 去 (qù). Kesalahan tersebut seperti kesalahan letak penggunaan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) , kesalahan pemakaian pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù), dan juga kesalahan tidak mengunakan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) . Adapun contoh kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester IV Program Studi
Sastra Cina Universitas Sumatera Utara yaitu:
9. *
课 十 他 才 起 走 教室
Shangke shifen ta Cai Qi Zuo Jin Jiaoshi Mulai
belajar
10 menit
dia baru saja
Bangkit Berjalan Masuk Kelas
Pelajaran sudah 10 menit berlalu tapi dia baru saja bangkit berjalan ke kelas
Kalimat ini merupakan kalimat yang salah karena ada kata qi merupakan kata yang tidak dibutuhkan dalam kalimat tersebut dan juga tidak ada kata yang
menyatakan pelengkap arah dan kata pelengkap arah yang cocok untuk kalimat
mengarah ke pembicara dan pelengkap arah 来 (lái) pun diletakkan setelah objek karena objek pada kalimat tersebut menyatakan tempat. Sehingga kalimat yang
benar adalah:
10.
课 十 他 才 走 教室 来
Shangke Shifen ta Cai zuo Jin jiaoshi Lai Mulai
belajar
10 menit
dia baru saja
berjalan masuk kelas (pelengkap)
Pelajaran sudah 10 menit berlalu dia baru saja datang berjalan masuk kelas
11.*
的 朋 从 拿大 他 在 苏 大学 学
Wo De pengyou Cong jianada Ta zai xubeidaxue Xuexi Saya (partikel) teman Dari kanada Dia di USU Belajar
Teman saya dari kanada, dia belajar di USU
Kalimat diatas merupakan kalimat yang salah karena dalam kalimat
tersebut tidak terdapat pelengkap arah 来 (lái) , dan adapun kalimat yang benar adalah :
12.
的 朋 从 拿
大
来 他 在 苏 大学 学
Wo De Pengyo u
con g
Jianad a
Lai ta za i xubeidax ue Xuexi say a (partike l)
Teman dari Kanad a
(pelengka p)
di a
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik
untuk menganalisis kesalahan dan penyebab kesalahan penggunaan pelengkap
arah 来 (lái) dan 去 (qù ) dalam kalimat bahasa Mandarin. Mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara baru saja mempelajari
penggunaan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù). Oleh karena itu, penulis akan menganalisis kesalahan penggunaan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat bahasa Mandarin terhadap mahasiswa semester IV Program Studi Sastra
Cina Universitas Sumatera Utara.
1.2 Batasan Masalah
Sesuai dengan judul proposal ini adalah Analisis Kesalahan Penggunaan
Pelengkap Arah dalam Kalimat Bahasa Mandarin, maka penulis mempersempit
ruang lingkup penelitian dengan hanya memfokuskan analisis kesalahan
penggunaan pelengkap arah sederhana 来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat bahasa Mandrin oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas
Sumatera Utara. Hal ini dikarenakan keterbatasan penulis dan juga untuk lebih
memfokuskan analisis kesalahan penggunaan pelengkap arah来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat bahasa Mandarin.
1.3 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
1. Bagaimana bentuk kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester IV
Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara terhadap
penggunaan pelengkap arah?
2. Apakah faktor penyebab kesalahan penggunaan pelengkap arah yang
dilakukan mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas
Sumatera Utara?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1. Menjelaskan bentuk kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester IV
Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara terhadap
penggunaan pelengkap arah.
2. Menjelaskan faktor penyebab kesalahan penggunaan pelengkap arah yang
dilakukan mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas
Sumatera Utara.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah
sebagai berikut:
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
masyarakat yang membaca penelitian ini lebih mengerti dan memahami
penggunaan pelengkap arah tersebut. Selain itu, dengan penelitian ini maka
kesalahan terhadap penggunaan pelengkap arah diharapkan tidak akan terjadi lagi.
1.5.2 Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi,
khasanah wacana kepustakaan serta dapat dipergunakan sebagai referensi bagi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Analisis kesalahan pelengkap arah pelengkap arah sudah pernah diteliti.
Berikut ini akan diuraikan hasil penelitian sebelumnya. Di Cina sendiri ada yang
meneliti tentang kata kerja penunjuk arah yaitu Yang Chun Yong dengan judul
skripsi “yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé pi n wù fēnxī” (2005) dalam jurnal Yun Nan Shi Fan Da Xue. Dalam skripsi tersebut Yang Chun Yong memaparkan
analis kesalahan mahasiswa Vietnam terhadap pelengkap arah yaitu pelengkap
derajat, pelengkap akibat, pelengkap arah, pelengkap potensial (kemungkinan),
pelengkap frekuensi, pelengkap durasi. Yang Chun Yong membahas lebih luas
pemakaian beberapa jenis pelengkap arah serta analisis kesalahan dan kesalahan
penggunaan pelengkap-pelengkap dalam bahasa Mandarin, seperti pelengkap
derajat, pelengkap hasil, pelengkap durasi, pelengkap potensial atau kemungkinan,
dan pelengkap arah. Sedangkan peneliti sendiri meneliti kesalahan penggunaan
kata pelengkap arah来 (lái) dan 去 (qù) yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
Gang Mei Zhi Zi dengan judul penelitiannya “shì lùn xiàndài hànyǔ
“lái”/“qù” zuò qūxiàng bǔyǔ yīxiē wèntí” (2003) dalam jurnalShanghai Shifan
(lái) dan 去 (qù) yang menunjukkan perubahan arah atau gerak suatu tindakan dan juga perubahan suasana hati ataupun perasaan. Penulis membahas fungsi来 (lái) dan 去 (qù) sebagai kata kerja penunjuk arah, ruang lingkup dan fungsi kata kerja penunjuk arah来 (lái) dan 去 (qù), filosopi dan pandangan dunia terhadap kata kerja penunjuk arah 来 (lái) dan 去 (qù), kapan 来 (lái) dan 去 (qù) digunakan sebagai pelengkap arah, dan bagaimana membedakan penggunaan
pelengkap arah sederhana dan pelengkap arah gabungan.
Wang Li Cai dengan judul penelitiannya “lái”,“qù” chōngd ng de
qūxiàng bǔyǔ hé bīnyǔ de cìxù wèntí” (2005) dalam jurnal Guangxi Shehui Kexue.
Wang Li Cai membahas kata kerja yang menggunakan来 (lái) dan 去 (qù) dan juga yang menggunakan objek. Penulis membahas mengapa ada bentuk atau pola
kalimat yang hanya boleh menggunakan来 (lái) tapi tidak boleh menggunakan去 (qù), mengapa ada juga bentuk atau pola kalimat yang bisa menggunakan来 (lái) dan 去 (qù), mengapa ada didepan objek, dibelakang objek saja dan juga boleh kedua-duanya yaitu diletakkan didepan objek ataupun dibelakang objek. Hal ini
sangatlah berkaitan erat dengan kata kerja dan juga objek yang digunakan dalam
kalimat. Kata kerja tersebut dapat dibagi dua yaitu: (1) perpindahan dari kata
kerja, beberapa kata kerja ini semua mengarah pembicara ataupun meninggalkan
perpindahan dari kata kerja, kata kerja ini tidak semua mengandung makna arah
dari ciri semantiknya.
Tian Jian Wei dengan judul penelitiannya “lái”,“qù” de yǔ fǎ huà dòng
yīn yǔ jīzhì” (2010) dalam jurnal Jinan Daxue Shuoshi Xuewei Lunwen. Di dalam
jurnal tersebut, Tian Jian Wei membahas mekanisme pembentukan tata bahasa 来 (lái) dan 去 (qù) dari zaman kuno, dinasti-dinasti hingga zaman modern sekarang yaitu menjelaskan perubahan makna dan pemakaian kata 来 (lái) dan 去 (qù). Sehingga dari skripsi tersebut dapat diketahui bahwa kata 来 (lái) dan 去 (qù) tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap arah namun berfungsi sebagai kata
kerja penunjuk arah dan kata bantu penunjuk arah.
Gao Yan dengan judul penelitiannya “qūxiàng bǔyǔ “lái” “qù” shǐyòng
bù duìchèn de yǔ yòng kǎochá” (2007) dalam jurnal Zhong Xueyuan Xuebao. Gao
Yan membahas来 (lái) dan 去 (qù) adalah sebuah kata yang memiliki bentuk atau pola simetris dalam kalimat, kata kerja penunjuk arah yang simetris,
penggunaannya yang setara, tapi dalam penggunaanya sebagai pelengkap arah,
kata来 (lái) frekuensi penggunaanya jauh lebih tinggi dibandingkan penggunaan pelengkap arah去 (qù). Menunjukkan ada hubungan tertutup atau sidak simetris dalam penggunaan pelengkap arah来 (lái) dan 去 (qù).
Li Qiu yang dengan judul penelitiannya “hàn tài qūxiàng bǔyǔ duìbǐ
Hanyu Jiaoxue Xue Kan. Li qiu membahas apa yang menjadi penyebab kesalahan
penggunaan pelengkap arah dalam penyampaian makna dan konteks kalimat
dalam bahasa Mandarin dan juga menjelaskan penggunaan pelengkap arah kepada
pelajar Thailand.
2.2 Konsep
Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah
judul skripsi. Dalam konsep, peneliti akan memaparkan tentang tata bahasa,
unsur-unsur kalimat, dan jenis kalimat.
2.2.1 Tata Bahasa
Jika kita mempelajari bahasa maka kita juga akan mempelajari tata bahasa
suatu bahasa yang hendak kita pelajari. Hal itu karena, setiap bahasa memiliki tata
bahasa yang berbeda-beda. Tata bahasa adalah suatu kaidah pembentukan kalimat
dengan kata-kata yang ada (Yongxin, 2005:1).
2.2.2 Unsur kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan,
yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Arifin dan Tasai, 2006 : 66). Didalam
kalimat terdapat unsur-unsur kalimat yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan.
Menurut Romadi, dkk (2008 : 84) menyatakan bahwa Subjek (selanjutnya
(benda), sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan.
Subjek pada umumnya diisi oleh jenis kata atau frasa benda (nomina), klausa, atau
frasa verba..
Predikat (selanjutnya disebut sebagai P) adalah bagian kalimat yang
memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek
(pelaku, tokoh, atau benda didalam sebuah kalimat). Selain memberitahu tindakan
atau perbuatan subjek, perdikat dapat juga menyatakan sifat, situasi, status, ciri,
atau jati diri subjek. Predikat dalam kalimat juga dapat menyatakan jumlah
sesuatu yang dimiliki subjek. Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar
berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat pula numeria, nomina, atau frasa
nominal.
Objek (selanjutnya disebut sebagai O) adalah bagian kalimat yang
melengkapi P. Objek pada umumnya diisi nomina, frasa nominal, atau klausa.
Letak objek selalu dibelakang predikat yang berupa verba transitif, yaitu verba
yang menuntut wajib hadirnya objek .
Pelengkap (selanjutnya disebut sebagai Pel) atau komplemen adalah
kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya dibelakang P yang berupa verba.
Posisi tersebut juga ditempati O dan jenis kata yang mengikuti Pel dan O juga
sama, yaitu dapat berupan nomina, atau klausa. Namun antara pelengkap dan
Keterangan (selanjutnya disebut sebagai Ket) adalah bagian dari kalimat
yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur
keterangan dapat menerangkan S, P, O, dan Pel. Keterangan ini memiliki posisi
manasuka, artinya posisi Ket dapat di awal kalimat diakhir kalimat maupun
diantara subjek dan predikat. Keterangan dapat berupa frasa nominal, frasa
prepisional, adverbia, atau klausa.
2.2.3 Pelengkap Arah
Dalam bahasa Mandarin kata kerja yang menyatakan arah seperti 来 (lai), 去 (qu), (shang), (xia), (jin), 出 (chu), 回 (hui), 过 (guo), 起 (qi) dan
lain-lain, pada saat diletakkan di belakang kata kerja yang lain, akan menjadi
pelengkapnya, akan menerangkan suatu tindakan. Pelengkap semacam ini disebut
pelengkap arah. Ada dua macam pelengkap arah yaitu pelengkap arah sederhana
dan gabungan.
Pelengkap arah sederhana ada dua yaitu 来 (lai) dan 去 (qu). Pelengkap arah 来(lai) untuk menyatakan suatu tindakan mengarah ke pembicara, sedangkan pelengkap arah 去(qu) untuk menyatakan suatu tindakan meninggalkan pembicara.
Pelengkap arah gabungan menggunakan kata kerja (shang), (xia),
2.2.4 Jenis kalimat
Dalam bahasa Indonesia, kalimat dapat digolongkan menurut jumlah
klausa pembentuknya, fungsinya, kelengkapan unsur-unsurnya dan susunan
subjek predikatnya (Romadi dkk, 2008 : 85).
Menurut jenis klausa, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal
dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu
klausa yaitu mengandung satu unsur saja, yaitu S, P, O, Pelengkap, dan
keterangan sedangkan kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan
gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal.
Kalimat berdasarkan fungsi isi atau makna komunikatifnya dapat
dibedakan menjadi empat macam, yaitu kalimat berita atau deklaratif, kalimat
perintah atau imperatif, kalimat tanya atau interogatif, dan kalimat seru atau
eksklamatif.
Kalimat menurut kelengkapan unsur dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu kalimat lengkap atau kalimat mayor dan kalimat tak lengkap atau minor.
Kalimat juga dapat dibedakan atas susunan subjek dan predikatnya, dapat
dibedakan menjadi kalimat biasa dan kalimat inversi. Kalimat biasa adalah
kalimat yang strukturnya biasa, yaitu Subjek kemudian diikuti oleh unsur Predikat.
Sedangkan kalimat inversi adalah kalimat yang unsur predikatnya mendahului
Kalimat dalam bahasa Mandarin dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
kalimat tunggal dan kalimat mejemuk. Namun, kalimat tunggal dan kalimat
majemuk dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis kalimat
tunggal tersebut yaitu:
1. Kalimat S-P, kalimat S-P dapat diklasifikasikan lagi menjadi kalimat
berpredikat kata kerja, kalimat berpredikat kata sifat, kalimat berpredikat kata
benda, dan kalimat berupa frasa S-P.
2. Kalimat tanya, kalimat tanya juga dapat diklasifikasikan lagi menjadi kalimat
tanya ma, kalimat tanya menggunakan kata ganti tanya, kalimat tanya bentuk
afirmatif-negatif, bentuk kalimat tanya dengan “...haishi..”, kalimat tanya
eleptik dengan ne, kalimat tanya menggunakan shi bu shi, dan kalimat tanya
menngunakan shi ma, hao ma, xing ma.
3. Kalimat berpredikat kata kerja yang khusus yaitu: kalimat shi, kalimat you,
kalimat berkata-kerja seri, kalimat privot, kalimat eksistensial, kalimat ba,
kalimat pasif.
4. Kalimat “shi...de”.
5. Kalimat perbandingan dengan menggunakan bi, you atau mei you, gen..yiyang,
dan zui atau geng.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat
tunggal yang memiliki hubungan yang erat. Kalimat majemuk dapat dibagi dua
yaitu:
1. Kalimat majemuk koordinatif, kalimat majemuk koordinatif dapat
klasifikasikan menjadi kalimat majemuk koordinatif, kalimat majemuk
majemuk suksesif, kalimat majemuk progres, kalimat majemuk pilihan.
2. Kalimat majemuk subordinatif, dapat dibagi menjadi kalimat majemuk
transisi, kalimat majemuk sebab akibat, kalimat majemuk bersyarat, kalimat
majemuk pengandaian, kalimat majemuk tujuan, dan kalimat majemuk
preferensi.
2.3 Landasan Teori
Landasan teori yang dipakai penulis dalam menyelesaikan proses skripsi
ini adalah teori analisis kesalahan. Dalam teori analis kesalahan dijelaskan
perbedaan antara kekeliruan dan kesalahan. Kekeliruan umumnya disebabkan oleh
faktor performasi. Keterbatasan dalam mengingat sesuatu atau kelupaan
menyebabkan kekeliruan dalam melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata,
tekanan kata atau kalimat, dan sebagainya (Tarigan dan Tarigan, 1998:75).
Sebaliknya kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi. Artinya, siswa memang
belum memahami sistem linguistik bahasa yang digunakannya (Tarigan dan
Menurut Tarigan dan Tarigan (1998:85) secara garis besarnya, kesalahan
itu dapat dibedakan atas:
1. Kesalahan antarbahasa (interlanguage errors), yaitu kesalahan yang
disebabkan oleh interfensi bahasa ibu sang siswa terhadap B2 yang dipelajari.
2. Kesalahan intra bahasa (intralingual errors), yaitu kesalahan yang
merefleksikan ciri-ciri umum kaidah yang dipelajari seperti kesalahan
generalisasi, aplikasi yang tidak sempurna terhadap kaidah-kaidah, dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses
penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan
yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,
hati-hati dan sistematis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Meteode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian
(seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Soejono dan Abdurrahman,
H. , 1999 : 23).
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari
buku-buku referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam
penelitian. Sehingga dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data dari
buku-buku referensi yang berkaitan dengan analisis kesalahan penggunaan
2. Observasi Lapangan
Observasi (pengamatan) yaitu suatu cara untuk mendapatkan data dengan
cara melihat, mengamati, dan mencatat yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
Pengamatan yang dilakukan peneliti adalah pengamatan langsung ke objek
penelitian yaitu mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas
Sumatera Utara.
3. Angket atau kuesioner
Teknik angket atau kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan atau menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan
kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan
tersebut (Umar Husein, 2011:49). Adapun jenis kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu kuesioner model tertutup, bersifat tertutup karena
alternatif-alternatif jawaban telah disediakan.
Contoh angket yang akan disebarkan penulis terhadap mahasiswa semester
IV Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara adalah:
用“来” 和 “去” 填空 (fill in the blanks with use “来” or “去”) !
1. 玛丽 楼 来 了 说话人在楼
Mali sudah naik ke gedung.
2. 他给玛丽打 去 电话了⃞ (说话人跟玛丽 在一起)
判断以 子中‚来‛和‚去‛用法的 误 ⃞ (Pilihlah Benar atau salah
penggunaan ‚来‛dan‚去‛pada kalimat dibawah ini !)
1.
的自行车被阿强借去了⃞ 对Sepedaku dipinjam oleh A Qiang.
2.
他的要求给 们带困难来了⃞(错)Permohonannya merepotkan kita. 3.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan dilakukan penulis dalam penelitian
dilakukan dalam tiga tahap penelitian yaitu:
1. Analisis data sebelum di lapangan.
Analisis data pada tahap ini dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan
atau data sekunder yang akan digunakan penulis untuk menentukan fokus
penelitian yaitu, menentukan data-data mana saja yang akan digunakan
berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.
2. Analisis data selama di lapangan.
Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan mengumpulkan data secara
langsung melalui observasi. Misalnya mengamati secara langsung keadaan
responden yang akan kita teliti baik tempat dan jumlahnya.
Pada tahap ini kuesioner yang telah dibagikan kepada responden saat
dilapangan dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Memeriksa kuesioner berdasarkan kunci jawaban.
2. Membuat daftar kesalahan.
3. Menghitung jumlah persentase kesalahan.
4. Mengelompok-mengelompokkan kesalahan berdasarkan tipe kesalahan.
5. Mendeskripsikan kesalahan.
6. Mendiskripsikan faktor penyebab kesalahan.
3.3 Data dan Sumber Data
Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden
maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik atau
dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian dimaksud (Subagyo, 1997 : 86).
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan
data sekunder. Data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik yang
dilakukan melalui wawancara, observasi, dan alat lainnya merupakan data primer
(Subagyo, 1997 : 87) sedangkan data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan
kepustakaan disebut sebagai data sekunder (Subagyo, 1997 : 88).
Berdasarkan defenisi diatas maka yang menjadi data primer penulis yaitu
jawaban kuesioner mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas
Cina Universitas Sumatera Utara ada sebanyak 42 mahasiswa. Jadi jumlah
populasi ada sebanyak 42 dan jumlah sampel yang akan penulis jadikan sebagai
dasar penelitian adalah dengan menggunakan teori Sloven. n = N/(1+Ne^2)
n = Number of samples (jumlah sampel)
N = total popolation (jumlah anggota seluruh populasi)
E = error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikasi; untuk sosial
dan pendidikan lazimnya 0,05) -> (^2=pangkat dua)
Populasi mahasiswa semester IV ada 42 mahasiswa dan taraf
signifikasinya 0.05, maka besarnya sampel menurut Slovin adalah :
n = N/(1+Ne^2)
n = 42/(1+30 x 0,05 x 0.05)
n = 38 mahasiswa
Maka jumlah sampel yang akan penulis terima jawaban kuesionernya
yaitu 38 mahasiswa.
Sedangkan yang menjadi data sekunder peneliti adalah sebagai berikut:
1. Inti Sari Tata Bahasa Mandarin karya Zhao Yongxin, 2005.
2. Buku Han yu jiao cheng
3. Jurnal-jurnal bahasa Mandarin
4. Skripsi-skripsi bahasa Mandarin
BAB IV
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PELENGKAP ARAH来DAN
去DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN
Bab empat ini berisi tentang analisis kesalahan penggunaan pelengkap
arah 来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat bahasa Mandarin. Analisis diawali dengan menganalisis penggunaan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) dalam bahasa Mandarin. Kemudian analisis dilanjutkan dengan mencari letak kesalahan
penggunaan pelengkap arah来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat bahasa Mandarin. Setelah itu, memberi contoh yang benar penggunaan pelengkap arah来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat bahasa Mandarin. Analisis terakhir adalah meneliti faktor
penyebab terjadinya kesalahan penggunaan pelengkap arah来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat bahasa Mandarin.
Pelengkap arah来 (lái) dan 去 (qù) merupakan pelengkap dalam sebuah kalimat yang menjelaskan arah suatu tindakan. Kedua pelengkap ini memiliki
perbedaan dalam penggunaannya, hal ini berdasarkan siapa pembicara atau titik
tumpu pembicaraan dan juga dapat dibedakan berdasarkan objek atau letak
pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat. Penulis akan menganalisis kesalahan penggunaan pelengkap arah来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat bahasa Mandarin berdasarkan tiga bagian yaitu berdasarkan siapa pembicara atau titik
dan juga kelebihan penggunaan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat.
4.1 Analisis Kesalahan Mahasiswa Semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara dalam Menggunakan Pelengkap Arah 来 (lái) dan 去 (qù) Berdasarkan Siapa yang Menjadi Pembicara Maupun Titik Tumpu Arah Suatu Kegiatan dalam Sebuah Kalimat
Dalam menganalisis penggunaan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) berdasarkan siapa yang menjadi pembicara dalam sebuah kalimat bahasa
Mandarin, penulis membaginya kedalam dua kelompok, diantaranya adalah jenis
kesalahan dalam penggunaan pelengkap arah来 (lái) dan jenis kesalahan dalam penggunaan pelengkap arah去 (qù).
4.1.1 Jenis kesalahan yang dilakukan Mahasiswa dalam penggunaan pelengkap arah来 (lái)
Pelengkap arah来 (lái) berfungsi sebagai pelengkap dalam kalimat bahasa Mandarin yang menyatakan arah suatu tindakan. Pelengkap arah 来 (lái) digunakan untuk menjelaskan suatu tindakan yang mengarah kepada pembicara.
Data 1:
玛丽 楼去了⃞ 说话人在楼
Mǎlì shàng lóu qùle. (Shuōhuà rén zài lóu shàng)
Mali sudah naik ke gedung. orang yang berbicara berada dilantai atas
Saya pada data (1) diatas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh
Dalam kalimat ini dijelaskan bahwa pembicara berada dilantai atas sedangkan
lawan bicara berada dilantai bawah. Pembicara menjelaskan bahwa Mali sudah
naik keatas dimana kegiatan ataupun arah kegiatan tersebut mengarah pembicara
sehingga kalimat yang benar adalah :
玛丽 楼来了⃞ 说话人在楼
Mǎlì shàng lóu láile. (Shuōhuà rén zài lóu shàng)
Mali sudah naik ke gedung. orang yang berbicara berada dilantai atas
Data 2:
拿一瓶汽水去⃞ 说话人在离汽水很 的地方
Ná yī píng qìshuǐqù. (Shuōhuà rén zài lí qìshuǐ hěn yuǎn dì dìf ng)
Mari bawa sebotol minuman ringan. (orang yang berbicara meninggalkan daerah tempat minuman ringan yang sangat jauh)
Pada data (2) diatas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa
semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara. Dalam
kalimat ini dijelaskan bahwa lawan bicara berada jauh dengan pembicara,
meninggalkan tempat tersebut dan mengarah kepada pembicara. oleh karena itu
pelengkap yang benar pada kalimat diatas adalah menggunakan pelengkap arah 来 (lái), yaitu sebagai berikut:
拿一瓶汽水来⃞ 说话人在离汽水很 的地方
Ná yī píng qìshuǐlái. (Shuōhuà rén zài lí qìshuǐ hěn yuǎn dì dìf ng)
Mari bawa sebotol minuman ringan. (orang yang berbicara meninggalkan daerah tempat minuman ringan yang sangat jauh)
Pelengkap arah去 (qù) berfungsi sebagai pelengkap dalam kalimat bahasa Mandarin yang menyatakan arah suatu tindakan. Pelengkap arah 去 (qù) digunakan untuk menjelaskan suatu tindakan yang meninggalkan pembicara.
Data 3 :
用的东西先寄回家来⃞(说话人 在家,在别的地方)
Bùyòng de dōngxi xi n jì huí ji lái. (Shuōhuà rén bù zàiji , zài bié dì dìf ng) Barang yang tidak berguna pertama kali dikirim kembali ke rumah. (orang yang berbicara tidak ada dirumah, berada ditempat lain)
Kalimat diatas dijelaskan bahwa orang yang berbicara tidak berada
dirumah melainkan berada ditempat lain, pembicara mengatakan bahwa barang
yang sudah tidak berguna pertama kali dikirim kembali kerumah, karena
pembicara tidak berada dirumah dan kegiatan memindahkan barang yang tidak
berguna pertama kali dikirim kerumah merupakan kegiatan yang meninggalkan
pembicara maka penggunaan pelengkap arah来 (lái) dalam kalimat diatas salah, kalimat yang benar adalah dengan menggunakan pelengkap arah 去(qù),yaitu sebagai berikut:
用的东西先寄回家去⃞(说话人 在家,在别的地方)
4.1.3 Orang Pertama Tunggal/Pembicara Menjadi Titik Tumpu dari Arah Suatu Tindakan dalam sebuah kalimat
Pada saat orang pertama tunggal muncul atau menggunakan orang pertama
tunggal untuk menceritakan suatu kejadian maka yang menjadi titik tumpu arah
kegiatan dalam kalimat adalah orang yang berbicara atau “saya”.
Data 4 :
玛丽说 ‚ 的字 汉语借 来 了⃞‛ x
Mǎlì shuō:“Wǒ de zìdiǎn hànyǔ jiè (lái) le.”
Mali berbicara : “ kamus bahasa mandarinku sudah dipinjam.”
Data 5 :
麦克 打电话 喂,星期天你能回 去 一 吗? x
Màikè (dǎ diànhuà): Wèi, xīngqíti n nǐ néng huí (qù) yīxià ma? Maike (menelepon) : hallo, hari minggu kamu boleh pulang sebentar?
王 能回 来 ,你在家等 吧⃞ x
Wáng: Néng huí (lái), nǐ zàiji děng wǒ ba.
Wang : boleh pulang, kamu dirumah tunggu saya.
Pada Data 4, muncul orang pertama tunggal dan dijelaskan bahwa kamus
bahasa mandarin Mali sudah dipinjam. Maka dari kalimat tersebut yang menjadi
titik tumpu arah kegiatan tersebut adalah Mali. Dimana bukunya dipinjam
seseorang dan karena bukunya meninggalkan mali maka pelengkap arah yang
tepat adalah pelengkap arah 去 (qù). Demikian juga halnya dengan data 5 dan juga data 6. Sehingga kalimat yang benar adalah:
玛丽说 ‚ 的字 汉语借 去 了⃞‛
Mǎlì shuō:“Wǒ de zìdiǎn hànyǔ jiè (qù) le.”
Mali berbicara : “ kamus bahasa mandarinku sudah dipinjam.”
Màikè (dǎ diànhuà): Wèi, xīngqíti n nǐ néng huí (lái) yīxià ma? Maike (menelepon) : hallo, hari minggu kamu boleh pulang sebentar?
王 能回 去 ,你在家等 吧⃞?
Wáng: Néng huí (qù), nǐ zàiji děng wǒ ba.
Wang : boleh pulang, kamu dirumah tunggu saya.
4.1.4 Tempat dimana pembicara berada sama dengan objek yang diceritakan pembicara menjadi titik tumpu arah kegiatan.
Pada saat pembicara menggunakan orang ketiga tunggal sebagai objek,
maka yang menjadi titik tumpu arah kegiatan adalah tempat dimana pembicara
berada sama dengan objek yang diceritakan pembicara.
Data 7 :
一天 妹妹 在学 ,忽然 人 他出 来 玩⃞
(说话人在 面) x
Yīti n wǒ mèimei zhèngzài xuéxí, hūrán tīngjiàn yǒurén jiào t chū (lái)
wán. (Shuōhuà rén zài lǐmiàn)
Suatu hari adik perempuan saya sedang belajar, tiba-tiba mendengar ada seseorang memanggil, dia keluar bermain.
(orang yang berbicara bersama dengan adik perempuan)
Data 8 :
……安娜 了 伤⃞……车 的人 都很快地 了车,向安娜跑
去 ⃞
说话人跟安娜在一起 x
. …… nnà shòule zhòngsh ng. ……Chē shàng de rén yě dū hěn kuài dìxiàle chē, xiàng nnà pǎo (qù ). (Shuōhuà rén gēn nnà zài yīqǐ)
…… Anna terluka. ….. orang yang ada dimobil semua dengan cepat turun, berlari menuju Anna. (orang yang berbicara berada sama dengan Anna)
Kalimat pada data 7 dan data 8 merupakan kalimat yang salah. Karena
berada dengan objek yang dijelaskan dalam kalimat. Pada data 7 dijelaskan bahwa
adiknya keluar bermain dan meninggalkan tempat pembicara (saya). Jika suatu
kegitan itu meninggalkan atau menjauhi titik tumpu maka pelengkap arah yang
digunakan adalah pelengkap arah 去 (qù). Demikian halnya juga dengan kalimat pada data 8, pembicara bersama dengan anna dan menjelaskan bahwa anna terluka
dan karena semua orang yang ada dimobil turun dan berlari menuju anna maka
pelengkap arah yang tepat digunakan adalah pelengkap arah 来 (lái). Pelengkap arah 来 (lái) digunakan jika suatu arah kegiatan itu mendekati atau mengarah kepada titik tumpu pada kalimat tersebut. Sehingga kalimat yang benar pada data
7 dan data 8 adalah:
一天 妹妹 在学 ,忽然 人 他出 ( 去 ) 玩⃞(说话人在 面)
Yīti n wǒ mèimei zhèngzài xuéxí, hūrán tīngjiàn yǒurén jiào t chū (qù) wán.
(Shuōhuà rén zài lǐmiàn)
Suatu hari adik perempuan saya sedang belajar, tiba-tiba mendengar ada seseorang memanggil, dia keluar bermain.
(orang yang berbicara bersama dengan adik perempuan)
……安娜 了 伤⃞……车 的人 都很快地 了车,向安娜跑 ( 来 )⃞
说话人跟安娜在一起
. …… nnà shòule zhòngsh ng. ……Chē shàng de rén yě dū hěn kuài dìxiàle chē, xiàng nnà pǎo (lái). (Shuōhuà rén gēn nnà zài yīqǐ)
4.1.5 Pembicara membawa beberapa tempat sebagai titik tumpu arah suatu kegiatan
Pada saat pembicara menggunakan orang ketiga sebagai objek,
pembicara bisa membawa beberapa tempat sebagai titik tumpu arah suatu
kegiatan. Dalam hal ini, Pembicara sedang menjelaskan tempat tersebut ataupun
pembicara sedang menjelaskan tempat kejadian. Oleh karena itu, yang menjadi
tirik tumpu kegiatan itu adalah tempat yang dibicarakan pembicara.
Data 9 :
会场 了 少人, 时 断 人 去 ⃞ 说话人 在描
述的对象 x
Huìchǎng lǐ yě zuò liǎo bù shǎo rén, zhè shí hái bùduàn yǒurén jìn (qù).
(Shuōhuà rén zhèngzài miáoshù de duìxiàng)
Didalam aula juga sudah tidak sedikit orang, saat ini masih tidak berhenti orang masuk. (orang yang berbicara sedang mendeskripsikan objek objek dalam kalimat tersebut)
Data 10:
去卧虎岭的大道 ,走 去 一老一小⃞说话人 在描述的对象
x
Qù wò hǔ lǐng de dàdào shàng, zǒu (qù) yī lǎo yī xiǎo. Shuōhuà rén zhèngzài miáoshù de duìxiàng)
Pergi kejalan besar wohuling, berjalan yang tua dan yang muda. (orang yang berbicara sedang mendeskripsikan objek dalam kalimat tersebut)
Data pada kalimat 9 dan 10 merupakan kalimat dengan penggunaan titik
tumpu yang salah. Yang menjadi titik tumpu pada data 9 adalah didalam aula.
Dalam kalimat tersebut dijelaskan bahwa didalam aula sudah tidak sedikit yang
orang, saat ini masih tidak berhenti orang (...)” maka pelengkap arah yang tepat
untuk kalimat pada data 9 adalah pelengkap arah 来 (lái). Demikian halnya juga kalimat pada data 10. Pelengkap arah 来 (lái) menjelaskan suatu tindakan yang mengarah pada titik tumpu atau mendekati titik tumpu. Sehingga kalimat yang
benar adalah :
会场 了 少人, 时 断 人 来 ⃞ 说话人 在描述的对
象
Huìchǎng lǐ yě zuò liǎo bù shǎo rén, zhè shí hái bùduàn yǒurén jìn ( lái).
(Shuōhuà rén zhèngzài miáoshù de duìxiàng)
Didalam aula juga sudah tidak sedikit orang, saat ini masih tidak berhenti orang masuk. (orang yang berbicara sedang mendeskripsikan objek dalam kalimat tersebut)
去卧虎岭的大道 ,走 来 一老一小⃞ 说话人 在描述的对象
Qù wò hǔ lǐng de dàdào shàng, zǒu (lái) yī lǎo yī xiǎo. Shuōhuà rén zhèngzài miáoshù de duìxiàng)
Pergi ke jalan besar wohuling, berjalan yang tua dan yang muda. (orang yang berbicara sedang mendeskripsikan objek dalam kalimat tersebut)
Namun jika pengarang tidak menggunakan orang ketiga tunggal tetapi
menggunakan orang pertama tunggal dan pembicara atau penutur muncul, dan
sedang mendeskripsikan beberapa tempat maka yang menjadi titik tumpu adalah
Data 11 :
说夏天的松花江很美,到哈尔滨旅行的人都喜 到松花江
来 ⃞(‚ ‛/说话人在 京) x
Wǒ tīng shuō xiàti n de sōnghu ji ng hěn měi, dào h 'ěrbīn lǚxíng de rén dōu xǐhuan dào sōnghu ji ng (lái). (“Wǒ” zài běijīng)
Saya dengar-dengar musim panas di sungai song hua sangat indah, pengunjung yang datang ke ha er bin suka berkunjung ke sungai song hua. (saya/orang yang berbicara berada dibeijing)
Titik tumpu, waktu pembicara, dan waktu orang yang menceritakan
kembali memiliki hubungan yang erat. Pada data 11 dijelaskan pembicara berada
di beijing dan pada kalimat diatas terdapat “saya” yaitu orang pertama tunggal
maka yang menjadi titik tumpu pada kalimat diatas adalah “saya” maka pelengkap
arah yang digunakan adalah pelengkap arah 去 (qù). Maka kalimat yang benar pada kalimat tersebut adalah:
说夏天的松花江很美,到哈尔滨旅行的人都喜 到松花江 去 ⃞
(‚ ‛在 京)
Wǒ tīng shuō xiàti n de sōnghu ji ng hěn měi, dào h 'ěrbīn lǚxíng de rén dōu xǐhuan dào sōnghu ji ng (qù). (“Wǒ” zài běijīng)
Saya dengar-dengar musim panas di sungai song hua sangat indah, pengunjung yang datang ke ha er bin suka berkunjung ke sungai song hua. (saya/ orang yang berbicara berada dibeijing)
4.2 Analisis Kesalahan Mahasiswa Semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara dalam Menggunakan Pelengkap Arah 来 (lái) dan 去 (qù) Berdasarkan kelebihan penggunaan Pelengkap Arahdalam Kalimat
来 (lái) digunakan untuk menjelaskan suatu tindakan yang mengarah kepada
pembicara sedangkan pelengkap arah去(qù) digunakan untuk menjelaskan suatu tindakan yang meninggalkan ataupun menjauhi pembicara.
Data 12 :
们走过马路去.⃞
Wǒmen zǒuguò mǎlù qù.
Kami pernah melewati jalan ini.
Data 13 :
们很晚了才回家去.⃞
Wǒmen hěn wǎnle cái huí ji qù.
Kita sudah sangat lama, baru sekarang bisa pulang kerumah.
Pada kalimat diatas terdapat kata 过马路 (guò mǎlù) menunjukkan arah
suatu jalan ke arah jalan lainnya, disini 过 (guò) sudah menunjukkan arah. Oleh karena itu penggunaan去 (qù) diakhir kalimat harus dihilangkan. Hal yang sama juga pada kalimat 们很晚了才回家去 (Wǒmen hěn wǎn le cái huí ji qù). Kata 回 家 (huí ji ) sudah menunjukkan arah yang sedang berlangsung, sehingga
penggunaan pelengkap arah 去 (qù) berlebihan dan membuat kalimat tersebut tidak benar. Kalimat yang benar adalah sebagai berikut:
们走过马路⃞
Wǒmen zǒuguò mǎlù.
Kami pernah melewati jalan ini.
们很晚了才回家⃞
Wǒmen hěn wǎnle cái huí ji .
4.3 Analisis Kesalahan Mahasiswa Semester IV Program Studi Sastra Cina Universita Sumatera Utara dalam Menggunakan Pelengkap
Arah来 (lái) dan 去 (qù) Berdasarkan Jenis/Keadaan Objek dalam
Kalimat
4.3.1 Objek dalam sebuah kalimat berupa kata tempat
Letak pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù)dalam kalimat boleh diletakkan dibelakang objek ataupun didepan objek. Hal itu tergantung dari jenis objeknya.
Jika objeknya berupa tempat maka pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) diletakkan dibelakang objek.
Data 14 :
个 打算回去. 南⃞ x
Xià gè yuè wǒ dǎsuàn huíqù yuènán.
Bulan depan saya berencana kembali ke Vietnam.
Data 15 :
他走出教室去.了⃞ √
T zǒuchū jiàoshì qùle.
Dia berjalan keluar kelas.
Pada data 14 dan data 15 objeknya berupa kata tempat sehingga pelengkap
arah来 (lái) dan 去 (qù) digunakan setelah objek. Namun penulis membagikan kuesioner dimana pada data 14 kalimatnya salah dan pada data 15 kalimatnya
benar. Dari hasil kuesioner masih banyak siswa menjawab benar data 14 dan
menjawab salah data 15. Sehingga kalimat pada data 14 yang benar adalah:
个 打算回 南去⃞
Xià gè yuè wǒ dǎsuàn huí yuènán.
4.3.2 Objek sebuah kalimat berupa kata abstrak