Ade Dwi Sasanti. Inventarisasi pada Ikan Laut. Di bimbingan Drs. Muhammad Alifuddin, dan Yuhana,
Organisme diketahui sebagai organisme yang hidupnya menumpang pada organisme lain, ikan. Tidak kurang dari 10.000 spesies
diketahui menginfeksi ikan. Adanya di tubuh ikan dapat nilai ekonomis ikan. Keberadaan dapat menghambat perkembangan budidaya juga berkaitan dengan kesehatan masayarakat. Dengan demikian informasi
ikan diperlukan untuk membantu mengatasi masalah-masalah psrasit di budidaya, juga mencoba untuk memberikan informasi kepada masyarakat
zoonosis.
Pentingnya informasi ikan laut dan masih langkanya informasi tersebut, melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini. Penelitian difokuskan pada sejumlah ikan laut yamg didaratkan di Pelelangan Ikan (TPI) Karangantu, Serang, Jawa
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juli 1999, dengan sampel ikan terdiri dari 50 ekor ikan kuro, 41 ekor ikan samgeh, 9 ekor ikan jenahah 9 ekor ikan kerot-kerot. Pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
yang ditemukan dikoleksi dan diidentifikasi Hyman
Bhycowsky Markevich Kabata Kabata
Moller et nl., Grabda Paperna (1995) dan Lester et (1995).
pada ikan samgeh terdiri dari Monogenea (Amphibdelln sp.), Digenea
Acanthocephala, Nematoda sp.,
Philomeha sp. dan sp.) dan Copepoda dan
sp.).
pada ikan jenahah terdiri dari Monogenea sp.), Nematoda sp.) dan Copepoda. pada ikan kerot-kerot terdiri dari Monogenea sp.) dan Copepoda. Perbedaan keragaman spesies pada tiap ikan sampel disebabkan oleh perbedaan pola dan habitat ikan. Hubungan intensitas dan prevalensi dengan panjang ikan pada ikan kuro dan ikan samgeh, semakin panjang ikan kuro, nilai
dan prevalensi sernakin Karena itu, semakin dewasa ikan kuro, peluang ditemukan dan tingkat infestasi semakin besar. Pada ikan samgeh yang sebaliknya. Ikan kerot-kerot dan jenahah tidak dapat dihitung nilai prevalensinya sebab jurnlah sampel tidak