• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN SEFTRIAKSON PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN SEFTRIAKSON PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pre-eklamsia adalah gangguan vasokontriksi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah 20 minggu kehamilan yang sebelumnya memiliki tensi normal dan tidak ada proteinuria pada wanita hamil (Wang et al, 2009). Hipertensi dapat didefinisikan dengan adanya peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tingkat distolik ≥ 90 mmHg, juga dapat didefinisikan peningkatan sistolik lebih dari 30 mmHg dan diastolic 15 mmHg. Proteinuria didefinisikan sebagai ≥ 0,3 g/l protein dalam 24 jam sampel urin atau ≥ 1 + pada uji dipstick (Noris et al, 2005). Secara historis, edema adalah bagian dari triad diagnosis dari pre-eklamsia. Namun, sekarang edema dianggap tidak perlu di dalam diagnosis pre-eklamsia (Wang et al, 2009).

Pre-eklamsia merupakan komplikasi yang paling sering dijumpai pada kehamilan (Kopcow, 2008) dan merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas utama ibu (Heidrich et al, 2013). Pre-eklamsia terjadi pada 5-8% dari seluruh kehamilan di dunia, dilaporkan bahwa setidaknya ada 75.000 ibu meninggal setiap tahun karena komplikasi dari pre-eklamsia (Choudhury, 2012). Menurut UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund), Indonesia memiliki rasio kematian ibu berkisar 228 per 100.000 kelahiran hidup (Unicef, 2012). Dari data di dapatkan sekitar 28% kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh pre-eklamsia dan eklamsia, hal ini menempatkan pre-eklamsia dan eklamsia menjadi penyebab kematian ibu kedua terbesar di Indonesia (Dinkes jatim, 2010). Menurut Surya Online Laporan Kematian Ibu di Jawa Timur sebanyak 101,4 per 100.000 kelahiran hidup dengan 598 kasus pada 2010 (Anonim, 2012). Sedangkan penyebab kematian utama ibu di Indonesia karena perdarahan dan infeksi (Dinkes, 2010).

(2)

2

hipertensi, proteinuria serta manifestasi klinik lainnya (Dechanet et al, 2011). Terjadinya disfungsi endotel serta vasokontriksi secara umum menimbulkan perubahan patologis pada beberapa sistem tubuh karena kompensasi yang biasanya terjadi. Perubahan yang terjadi antara lain pada ginjal, hepar, otak dan paru-paru (Manuaba, 2007).

Perubahan pada sistem tubuh ini dapat menyebabkan timbulnya komplikasi yang serius seperti gagal ginjal akut pada ibu, disfungsi hati, eklmasia dan kerusakan serebral, serta sindrom HELLP ( Hemolisis, Peningkatan Enzim Hati, dan Trombosit rendah (Rana et al, 2012). Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara infeksi pada ibu dan pre-eklamsia. Sebuah tinjauan yang baru diterbitkan dan meta analisa telah melaporkan bahwa infeksi saluran kemih dan penyakit pernafasan secara signifikan memiliki hubungan dengan peningkatan resiko pre-eklamsia (Xie, 2010). Dilaporkan ibu dengan infeksi saluran kemih 95% lebih beresiko pre-eklamsia (Heidrich et al, 2013).

Pada infeksi saluran kemih bakteri yang biasanya disebabkan oleh bakteri

Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella pneumoniae, dan Staphylococcus saprophyticus (Gupta et al, 2011). Infeksi saluran kemih (ISK) sering ditemukan pada kehamilan, dengan prevalensi sekitar 10%. Infeksi saluran kemih dibagi menjadi Infeksi saluran kemih bagian bawah (bakteriuria asimtomatik, sistitis akut), dan infeksi saluran kemih bagian atas (pielonefritis). Infeksi saluran kemih tidak bergejala (bakteriuria asimtomatik) dan ISK bergejala (sistitis akut dan pielonefritis) masing-masing ditemukan pada 2-13% dan 1-2% ibu hamil. Di Indonesia, prevalensi bakteriuria asimtomatik pada kehamilan adalah 7,3% (Ocviyanti, 2012).

Berdasarkan studi, Bacterial profile and drug susceptibility pattern of urinary tract infection in pregnant women at University of Gondar Teaching Hospital, Northwest Ethiopia dikatakan bahwa bakteri Gram-negatif lebih umum dari bakteri Gram-positif. Bakteri yang paling sering diisolasi adalah E. Coli

(3)

3

Selain infeksi saluran kemih Heidrich dkk (2010), mengatakan adanya bukti wanita dengan riwayat pre-eklamsia memiliki resiko lebih tinggi terhadap penyakit pernapasan di kemudian hari, salah satunya adalah pneumonia. Bakteri yang paling umum diidentifikasi pada kehamilan termasuk Streptococcus pneumonia pada 17% kasus dan Haemophilus influenza diidentifikasi dalam 6% dari kasus. Viral pneumonia memberikan kontribusi sampai 5% dari patogen yang diidentifikasi dengan varicella dan influenza patogen virus yang paling umum. Organisme lain yang diidentifikasi meliputi Mycoplasma, Staphylococcus aureus,

Legionella pneumophila, Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas. Jamur dan protozoa organisme juga dapat mengakibatkan infeksi paru selama kehamilan (Xie et al, 2010).

Antibiotik dibutuhkan untuk mengatasi infeksi yang terjadi. Diberikan antibiotik spektrum luas untuk menghindari terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Pemberian antibiotik ditujukan untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi (Manuaba et al, 2007) dan menurunkan resiko kematian pada ibu (Laibl et al, 2005). Antibiotik yang digunakan untuk menangani infeksi saluran kemih meliputi nitrofurantoin, amoksisilin, amoksisilin klavulanat, sefaleksin, trimetoprim, seftiakson, sefepim, imepenem, dan azetreonam (Grabe, 2010). Sedangkan untuk penangani pneumonia biasa digunakan antibiotika golongan makrolida untuk penyakit ringan dengan penambahan beta laktam untuk tingkat parah (Goodnight et al, 2005).

(4)

4

dan nitrofurantoin sementara kepekaan terhadap kotrimoksazol dan amoksisilin adalah 0%, dan kepekaan terhadap streptomisin, asam nalidiksat, kloramfenikol, tetrasiklin, dan kloksasilin adalah kurang dari 50% (Onoh et al, 2013).

Berdasarkan studi, Influenza and Pneumonia in Pregnancy mengatakan bahwa eritromisin merupakan pilihan awal yang dapat diberikan untuk pengobatan pneumonia, karena dianggap aman untuk kehamilan. Jika ditemukan bakteri gram negatif atau diduga resisten terhadap S. pneumonia, dapat diberikan beta laktam seperti seftriakson atau ampisilin (Laibl et al, 2005).

Berdasarkan data salah satu antibiotik yang sering digunakan dalam mengobati infeksi adalah seftriakson. Berdasarkan studi, Intravenous Azitromycin Plus Ceftriaxone Followed by Oral Azithromycin for the Treatment of Inpatient With Community-Aquired Pneumonia: An Open-Label, Non-Comparative Multicenter Trial menyatakan bahwa seftriakson mempunyai keamanan yang baik dan dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengobati pasien pneumonia (Rubio et al, 2008). Menurut Wells dkk (2004), seftriakson efektif secara klinis maupun mikrobilogis sehingga sangat efektif untuk pengobatan infeksi saluran kemih.

Berdasarkan data-data tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian yang ditujukan pada studi penggunaan antibiotik obat seftriakson pada pasien pre-eklamsia, sehingga di dapat mencapai efek terapetik yang maksimal. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit umum yang sudah diakui pemerintah, terakreditasi dan Rumah Sakit Umum rujukan terbanyak di kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana profil penggunaan Seftriakson pada pasien pre-eklamsia di Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

(5)

5 1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pola penggunaan seftriakson pada pasien pre-eklamsia di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang.

2. Mengetahui pola penggunaan seftriakson terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

1. Mengetahui penatalaksanaan terapi farmakologi pada pasien pre-eklamsi sehingga farmasis dapat memberikan asuhan kefarmasian dan dapat bekerja sama dengan profesi kesehatan lain.

2. Melalui penelitian ini, hasilnya dapat menjadi sumber informasi kepada para praktisi kesehatan dan masyarakat umum serta dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan variabel yang berbeda.

1.4.2 Bagi Rumah Sakit

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan baik bagi klinisi maupun farmasis terutama pada pelayanan farmasi klinik

(6)

SKRIPSI

DINAR BUGI MAWARNI

STUDI PENGGUNAAN SEFTRIAKSON

PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar

Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahorrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN SEFTRIAKSONPADA PASIEN PRE-EKLAMSIA (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang) dengan baik dan tepat waktu.

Skripsi ini diajukan oleh penulis untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan beberapa pihak tertentu, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang memberikan setiap kemampuan pada hamba-Nya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Nailis Syifa’, S. Farm., M.Sc., Apt, selaku Ketua Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen penguji II yang dengan senantiasa memberikan kritik dan saran yang membangun serta motivasi kepada penulis.

4. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,Sp FRS selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan, memberikan saran dan motivasi pada penulis disela kesibukkan beliau.

(8)

6. Direktur Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang beserta jajaran yang turut membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar.

7. Seluruh staf pegawai RMK Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar yang banyak membantu dalam proses penelitian dan pengambilan data pasien. 8. Ibu Hidajah Rachmawati, S.si.,Apt., Sp.FRS selaku dosen wali yang

senantiasa memberikan motivasi, kritik dan saran kepada penulis tentang langkah-langkah bijak yang harus diambil demi kesempurnaan target selama perkuliahan.

9. Seluruh Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah bersedia mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis selaku mahasiswi dan terima kasih telah mendidik mahasiswa-mahasiswa untuk menjadikan calon pribadi apoteker yang bersahaja dan bertanggungjawab di masa depan.

10.Seluruh staf Tata Usaha Program Studi Farmasi dan staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam proses administrasi.

11. Orang tuaku tercinta, Bapak Agung Pramono dan Ibu Dwi Harinarti terima kasih atas do’a yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT untuk kebaikan, kesuksesan putrinya, terima kasih atas segala dukungan, motivasi, nasehat yang tiada hentinya diberikan, terima kasih atas kesabaran dalam mendidik dan kerja keras selama untuk kebahagiannya putrinya serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

12.Nenekku tersayang, Ibu Suwarni yang senantiasa mendoakan di setiap saat terima kasih untuk nasihat dan motivasinya, sehingga Dinar bisa selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Adekku, terima kasih untuk keusilan dan candaannya yang menimbulkan motivasi, sehingga mbak Dinar dapat menyelesaikan skipsi tepat waktu. 14.Seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan medukung penulis dalam

(9)

15.Terima kasih kepada sahabat-sahabatku, Laras, Yesha, Raisa, Uyunk, Bebek,Titin, Mifta, Ivon, Bunda dan Esti terima kasih atas motivasi, dukungan, semangat, bantuan, kerja sama dan kebersamaan yang kalian berikan selama ini.

16.Terima kasih pada teman-teman Farmasi B 2010 dan teman-teman seangkatan 2010 yang telah memberikan kritik, saran, dukungan, motivasi, semangat kebersamaan dan keceriaan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu, tetap semangat teman-teman.

17.Semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf sebesar-besarnya dan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan karena keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak luput dari dukungan, dan doa yang kalian berikan.

Semua jasa yang telah diberikan oleh semua pihak terkait dalam penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini tidak mampu dibalas oleh penulis dalam bentuk apapun. Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari penulisan dan pnyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan bersama. Semoga penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat berguna bagi penelitian selanjutnya, amin.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Malang, 16 Juli 2014 Penyusun

(10)
(11)
(12)

iii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PENGUJIAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

SINGKATAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Pre-eklamsia ... 6

2.1.1. Definisi Pre-eklamsia ... 6

2.1.2. Epidemiologi Pre-eklamsia ... 6

2.1.3. Etiologi Pre-eklamsia ... 6

2.1.4. Patogenesis Pre-eklamsia... 7

2.1.5. Perubahan Patologis Pre-eklamsia ... 11

2.1.6. Diagnosis Pre-eklamsia ... 12

2.1.7. Faktor Resiko Pre-eklamsia ... 13

2.1.8. Manifestasi Klinik Pre-eklamsia ... 14

2.1.9. Komplikasi Pre-eklamsia ... 17

(13)

iv

2.2.1. Terapi Antikonvulsan ... 19

2.2.1.1. Magnesium Sulfat ... 19

2.2.1.2. Diazepam ... 20

2.2.2. Anti Hipertensi ... 21

2.2.2.1. Labetalol ... 21

2.2.2.2. Metildopa ... 21

2.2.2.3. Nifedipin ... 22

2.2.2.4. Hidralazin... 22

2.2.3. Kortikosteroid ... 23

2.3. Tinjauan Infeksi pada Pre-eklamsia ... 24

2.3.1 Infeksi Saluran Kemih pada Pre-eklamsia ... 24

2.3.2 Pneumonia pada Pre-eklamsia ... 27

2.4. Tinjauan Sefalosporin pada Pre-eklamsia ... 28

2.4.1. Sefalosporin Generasi Satu ... 29

2.4.2. Sefalosporin Generasi Dua ... 30

2.4.3. Sefalosporin Generasi Tiga ... 30

2.4.4. Sefalosporin Generasi Empat ... 31

2.5. Tinjauan Seftriakson ... 32

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 35

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 35

3.2 Bagan Kerangka Operasional ... 36

BAB IV METODE PENELITIAN ... 37

4.1 Rancangan Penelitian ... 37

4.2 Populasi ... 37

4.3 Sampel ... 37

4.4 Cara Pengambilan Sampel ... 37

4.5 Kriteria Inklusi ... 37

4.6 Kriteria Ekslusi ... 38

4.7 Bahan Penelitian ... 38

4.8 Instrumen Penelitian ... 38

4.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

(14)

v

4.11 Metode Pengumpulan Data ... 39

4.12 Analisa Data ... 39

BAB V HASIL PENELITIAN ... 40

5.1. Data Demografi Pasien... 41

5.1.1. Distribusi Bedasarkan Umur ... 41

5.1.2. Status Pasien ... 41

5.2. Identifikasi Mikrobiologi ... 41

5.2.1. Identifikasi Mikrobiologi ... 42

5.2.2. Jenis Kuman Yang Ditemukan Hasil Pemeriksaan ... Biologi ... 42

5.3. Faktor Resiko Pasien Terdiagnosis Pre-eklamsia ... 42

5.4. Pola Terapi Pasien Pre-eklamsia... 43

5.5. Penggunaan Antibiotika pada Pasien Pre-eklamsia ... 43

5.5.1. Distribusi Terapi Antibiotika Tunggal yang Diterima ... Pasien Pre-eklamsia ... 44

5.5.2. Distribusi Terapi Kombinasi Dua Antibiotika Yang... Diterima Pasien Pre-eklamsia... 44

5.5.3. Terapi Kombinasi Tiga Antibiotika Yang Diterima ... Pasien Pre-eklamsia ... 45

5.6. Penggantian Terapi Seftriakson dengan Antibiotika Lain ... 46

5.7. Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ... 47

5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien ... 48

5.9. Status Pasien Saat Keluar Rumah Sakit (KRS) ... 48

5.10 Profil Pasein Pre-eklamsia dengan Kondisi KRS Meninggal ... 48

BAB VI PEMBAHASAN ... 51

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

(15)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih menurut...

Department of HealthSouth Australia ... 25

2.2 Penatalaksanaan terapi bakteri asimtomatik dan cystitis…... pada kehamilan ... 26

2.3 Penatalaksanaan terapi pyelonephritis pada kehamilan... 26

2.4 Penatalaksanaan pneumonia menurut PDPI ... 28

2.5 Sediaan Seftriakson yang beredar ... 33

5.1 Umur Pasien Pre-eklamsia ... 41

5.2 Status Pasien Pre-eklamsia ... 41

5.3 Identifikasi Mikrobiologi ... 42

5.4 Jenis Bakteri yang Ditemukan Hasil Pemeriksaan Mikrobilogi ... serta sensitifitas terhadap Antibiotik ... 42

5.5 Faktor Resiko Pre-eklamsia ... 42

5.6 Pola Terapi Pasien Pre-eklamsia ... 43

5.7 Penggunaan Antibiotika pada Pasien Pre-eklamsia ... 44

5.8 Terapi Antibiotika Tunggal... 44

5.9 Terapi Kombinasi Dua Antibiotika ... 45

5.10 Terapi Kombinasi Tiga Antibiotika ... 46

5.11 Penggantian Terapi Antibiotika Seftriakson dengan Antibiotika…... yang lain ... 46

5.12 Penggantian Terapi Antibiotik Kombinasi Seftriakson dengan... antibiotika yang lain ... 47

5.13 Lama MRS pasien Pre-eklamsia ... 47

5.14 Kondisi KRS Pasien Pre-eklamsia ... 48

5.15 Status Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien ... 48

(16)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1.a Plasentasi Normal ... 8

2.1.b Plasentasi Abnormal pada Pre-eklamsia ... 9

2.2.a Plasentasi Normal ... 10

2.2.b Plasentasi Abnormal pada Pre-eklamsia ... 10

2.3 Patogenesis pre-eklamsia ... 11

2.4 Struktur Kimia Sefalosporin ... 29

2.5 Struktur Kimia Seftriakson ... 32

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 35

3.2 Bagan Kerangka Operasional... 36

(17)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 71

2 Surat Pernyataan ... 72

3 Surat Izin Pengambilan Data ... 73

4 Surat Keterangan Kelaikan Etik ... 74

(18)

ix

SINGKATAN

BUN : Blood Urea Nitrogen

DIC : Disseminated Intravascular C IUD : Intrauterine Fetal Death LFG : Laju Filtrasi Glomerulus

PIGF : Placental-Induced Growth Factor PIH : Pre-eclampsia Induced Hypertension RBF : Renal Blood Flow

RPF : Renal Plasma Flow

(19)

64 Daftar Pustaka

Alemu, A., Moges, F., Shiferaw, Y., Tafess, K., Kassu, A., Anagaw, B., and Agegn, A., 2012. Bacterial profile and drug susceptibility pattern of urinary tract infection in pregnant woman at University of Gondar Teaching Hospital, Northwest Ethiopia. BMC Research Notes., Vol. 5 No. 197, p. 1-7.

Anonim, 2005. Handbook Antimicrobial Therapy. New York: The Medical Letter In, p. 64-84.

Anonim, 2011. Hypertension Disorders of Pregnancy. Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guideline, p. 1-24.

Anonim, 2011. Kesehatan Reproduksi di Tempat Kerja Mendukung Tujuan MDGs 2015. http://dinkes.malangkab.go.id/berita-153.html. Diakses tanggal 9 September 2013.

Anonim, 2012. Dinkes Jatim-Usaid Sepakat Tekan AKI. Surya Online. Senin, 23 April 2012. http://surabaya.tribunnews.com/2012/04/23/dinkes-jatim-usaid-sepakat-tekan-aki. Diakses tanggal 9 September 2013.

Anonim, 2012. Antibiotic Therapy for Community-Aquired Pneumonia in Adults: Information for Clinicians. a Queensland Health.

Anomim, 2013. South Australian Perinatal Practice Guidelines urinary tract infection in pregnancy. South Australian Maternatal & Neonatal Network. Australia.

Anonim, 2013. JATIM dalam Angka Terkini Tahun 2012-2013 Triwulan I. http://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokum-en/JATIM_DALAM_ANGKA _TERKINI.pdf. Diakses tanggal 3 Oktober 2013.

Berard, A., Fabiano, S., Ema, F., and Sylvie P., 2011. Urinary Tract Infections During Pregnancy. www.intechopen.com, Diakses tanggal 20 Desember 2013.

Bigdeli, M., Shamsa, Z., Hafeez, A., and Abdul, G., 2013. Health System Barriers to Access and Use of Magnesium Sulfate for Woman with Severe Pre-eclampsia and Eclampsia in Pakistan: Evidence for Policy and Practice. PlosOne, Vol.8 Issue 3, p. 1-9.

Choudhury, M., and Jacob, E. F., 2012. Epigenetics and microRNAs in Preeclampsia. Clin Exp Hypertens, Vol. 34 No. 5, p. 334-341.

(20)

65

65

Companies, Inc. Terjemahan Hartono, A., Y.S Joko, dan Brahm U. 2005. Obstetri Williams. Cetakan pertama. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Dechanet, C., Aurelie, F., Elisabet, B., Herve, D., Sylvain, R., and Anne, V., 2011. Endothelin-Dependent Vasocontriction in Human Uterine Artery: Application to Preeclampsia. PlosOne, Vol. 6 Issue. 1, p. 1-8.

Euser, A.G., and Marilyn J.C., 2009. Magnesium sulfate treatment for the prevention of eclampsia: A brief review. Stroke, Vol. 40 No. 4, p. 1169-1175.

Fact and Comparisons, D. S, 2003. A to Z Drug Fact. Editor Tatro, D. S., Larry, R. B., Joseph, T. C., Jennifer, C. L., Juio, R. L., Kristina, F., Stephanie, G. M., and Marilyn, N. P.

Funai, E.F., Mark, I.E., and Charles, J.L., 2008. High Risk Obstetrics The Requisites in Obstetrics and Gynecology. United State of America: Mosby, Inc.

Fraser, M. 2003. Myles Testbook for Midwives. 14 Edition. Elsiver Science Limited. Oxford. Terjemahan Rahayu, S. 2009. Buku Ajar Bidan Myles. Cetakan Pertama. Jakarta: ECG.

Gana, V.Y. 2010. Hubungan Kadar Hematrokit Dengan Derajat Preeklamsia. Surakarta : Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Goodnight, W.H., and David, E.S., 2005. Pneumonia in Pregnancy. Crit Care Med, Vol. 33 No. 10, p.390-391.

Govender, L., Irene, M., Prem G., and Jack, M., 2012. The role of angiogenic, anti-angiogenic and vasoactive factors in pre-eclamptic African women: early-versus-late-onset pre-eclampsia. Cardiovascular Journal of Africa, Vol. 23 No. 3, p. 153-159.

Gomes, L.M., and Samuel, P., 2009. Trophoblast Infection with Chlamydia Pneumonia and Adverse Pregnancy Outcomes Associated with Placental Disfunction. Am J Obstet Gynecol, Vol. 200 No. 5, p. 526.el-526e7.

Grabe, M., Johansen, T. E. B., Botto, H., Cek, M., Naber, K. G., Tenke, P., and Wagenlehner, F., 2010. Guidelines on Urological Infections. European Association of Urology.

Gunawan, S. G., Nafrialdi, R. S., dan Elysabeth., 2011. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, hal. 678-687.

(21)

66

66

Uncomplicated Cystitis and Pyelonephritis in Woman: A 20101 Update by the Infection Disease Society for Microbiology and Infectious Diseases. Clinical Practice Guidelines. Vol. 52.

Heidrich, M.B., Daniela, W., Constantin, S.V.K., Cordula, S., and Frauke, M.V., 2013. Preeclampsia and Long-term Risk of Cardiovascular Disease: What do Obstetrician-Gynecologists Know. BMC Pregnancy and Childbirth, Vol. 13 No. 61.

Hladunewich, M., Ananth, S.K., and Richard, L. 2007. Pathophysiology of the Clinical Manifestations of Preeclampsia. Clin J Am Soc Nephrol, Vol. 2, p. 543-549.

Irawati, M. 2004. Proteinuria Semikuantitatif Sebagai Prediktor Penurunan Laju Filtrasi Glomerulus Yang Dinilai Dengan Penambahan Cystatin C Dalam 1 Tahun Pada Penderita Penyakit Gagal Ginjal Kronik. Semarang: Tesis Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Diponegoro.

Jayebalan, A., 2013. Epidemiology of Preeclampsia: Impact of Obesity. Nutririon Review, Vol. 77, p. 518-525.

Jolly, M., Sebire, N., Harris, J., Robinson, S., and Regan, L., 2000. The Risk Associated with Pregnancy in Woman Age 35 years or older. Human Reproduction, Vol. 15 No. 11, pp. 2433-2437.

Kalalo, L.P., Aryati, dan Subagjo, B., 2006. Pola Bakteri dan Tes Kepekaan Antibiotika Wanita Hamil dengan Bakteriuria Asimtomatis. Hal. 103-109.

Kats, L., Melania, A., Joao, P. S., Samira, M. H., Jose, G. C., and COHellp S. G., 2013. COHELLP: Collaborative Randomized Controlled Trial on Corticosteroids in HELLP Syndrome. Reproductive Health, Vol. 10, p. 28.

Katzung, G. B., 2001. Basic & Clinical Pharmacology. Eighth Edition. McGraw-Hill Companies, Inc. Kota. Terjemahan nama. 2004. Farmakologi : Dasar dan Klinik. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Kesieme, E.B., Chinenye, N.K., George, O.A., Kelechi, E.O., Andrew, E.D., Adewuyi, M.G., and Sylvester U.E., 2012. Tension Pneumatocele due to Enterobacter geroviae Pneumonia: A Case Report. Case Report in Medicine, Vol. 2012, p. 1-4.

(22)

67

67

Kopcow, H., and Ananth, S.K., 2007. Angiogenic Factors and Natural Killer (NK) Cells in thr Pathogenesis of Preeclampsia. J Reprod Immunol, Vol. 76 No. 1-2, p. 23-29.

Kumar, S., Talal, A., and Meteb, M.A., 2013. Klebsiella ozaenae Bacteremia in Kidney Transplant Recipient. Case Report Transplantation, Vol. 2013, p. 1-4.

Laibl, V.R., Jeanne S.S., 2005. Influenza and Pneumonia in Pregnancy. Clin Perinatol, Vol.32, p. 727-738.

Laminpaa, R., Katri, V., Mika, G., and Seppo, H., 2012. Preeclampsia Complicated by Advanced Maternal Age: A Registry-Based Study on Primiparous Women in Finland 1997-2008. BMC Pregnancy and Childbirth, Vol. 12 No. 47, p. 1-5.

Lam, C., Lim, K. H., and Karumanchi, S. A., 2005. Circulating angiogenic Factor in Pathogenesis and Prediction of Preeclampsia. Hypertension, Vol. 46, p. 1077-1085.

Maynard, S.E., and Ananth, S.K., 2011. Angiogenic Factor and Pre-eclampsia. Semin Nephrol, Vol. 31 No. 1,p. 33-46.

Manuaba, I. B. G. M., 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Cetakan Pertama. Jakarta: ECG.

Martabat, 2013. Jampersal. Jamsos Indonesia. http://www.jamsosindonesia.com /prasjsn/jamkesmas/jampersal. Diakses tanggal 1 Juli 2014.

McEvoy, G. K., and Snow, E.K., 2011. AHFS Drug Information Essensials. Bethesda Maryland: American Society of Health System Pharmacists.

Miracle, X., Gian, C.D.R., Ann, S., Avroy, F., Xavier, C., and Erich, S., 2008. Guideline for use of antenatal corticosteroids for fetal maturation. J. Perinat. Med., Vol 36, p. 191-196.

Nguyen, H. B., Emanuel P. R., Fredrick, M. A., Gregoy, J. M., Edward, A., Stephen, T., David, T. H., Tiffany, O., Dennis, S., and David, A. T., 2006. Severe Sepsis and Septic Shock: Review of the Literature and Emergency Department Management Guidelines. Annals of Emergency Medicine, Vol. 48 No. 1, p. 28-55.

Noris, M., Norberto, P., and Giuseppe, R., 2006. Mechanism of Disease: pre-eclampsia. Nature Clinical Practice Nephrology, Vol. 1 No. 2, p. 98-114.

(23)

68

68

Ocviyanti, D., and Fernando, D., 2012. Tata Laksana dan Pencegahan Infeksi Saluran Kemih pada Kehamilan. J Indon Med Assoc, Vol. 62 No. 12, p. 482-6.

Onoh, R.C., Umeora, O., Egwuatu, V., Ezeonu, P., and Onoh, T., 2013. Antibiotic Sensitivity Pattern Of Uropathogensfrom Pregnant Women With Urinary Tract Infection In Abakaliki, Nigeria. Infection and Drug Resistance, Vol. 6, p. 225-233.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003. Pedoman Diagnosis Penatalaksanaan Pneumonia Nosokomial di Indonesia.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2001. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi Ketiga. Jakarta: Gaya Baru.

Powe, C.E., Richard, J.L., and Ananth, S.K., 2011. Pre-eclampsia, a Disease of the Maternal Endothelium: The Role of Antiangiogenic Factors and Implication for Later Cardiovascular Disease. Circulation, Vol. 123, p. 2856-2869.

Rana, S., Camille, E.P, Saira, S., Stefan, V., Frank, H.P., Richard, J.L., Kee, H.L., Julia, B.W., Ravi, T., and Ananth, S.K., 2012. Angiosgenic Factor and The Risk of Adverse Outcomes in Women with Suspected Preeclampsia. Circulation, Vol. 125 No. 7, p. 911-919.

Roeshadi, R.H., 2006. Upaya Penurunan Angka Kesakitan Dan angka Kematian Ibu pada Penderita Preeklampsia dan Eklampsia. Medan: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Rubio, F.G., Clovis, A. C., Fernando, L.C.L., Maria, P.J.S.L., Paulo, J.S.T., Julio, C.A.O, Valdir, G., Waldo, L.L.D.M., Herbert, K.M., Edson, D.M., Jose, R.J., Rodney, L.F.S., and Patricia, H.B.S., 2008. Intravenous Azithromycin Plus Ceftriaxone Followed by Oral Azithromycin for the Treatment of Inpatient with Community-Acquired Pneumonia: An Open-Label, Non-Comparative Multicenter Trial. The Brazilian Journal of Infectious Diseases, Vol. 12 No. 3, p. 202-209.

Sahay, M., 2012. Kidney and Pregnancy. Journal of Academy of Medical Sciences, Vol. 2, Issue 1, p. 15-21.

(24)

69

69

Schmiemann, G., Kniehl, E., Gebhardt, K., Matejczyk, M. M., Pradier, E. H., 2010. The Diagnosis of Urinary Tract Infection. Deutsches Arzteblatt International, Vol. 107 No. 21, p. 361-7.

Schnarr, J., and Smaill, F., 2008. Asymptomatic Bacteriuria And Symptomatic Urinary Tract Infections In Pregnancy. European Journal of Clinical Investigation, Vol. 38, p. 50-57.

Sheffield J. S., 2009. Community-aquired pneumonia in pregnancy. Obstetric Gynecology, Vol. 114 No. 4, p. 915-22.

Siahaan, H.M.P.S, 2011. Luaran Ibu dan Bayi pada Penderita Preeklampsia Berat Usia Kehamillan <37 Minggu dengan Penanganan secara Ekspektatif dan Aktif. Medan: Tesis Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Soekardjo, S. B., dan Siswandono, 2008. Kimia Medisinal. Edisi ke-2, Surabaya: Airlangga University Press, hal. 127-136.

Sukandar, E. Y., Retnosari, A., Joseph, I. S., I Ketut, A., Adji, P. S., dan Kusnandar, 2008. ISO Farmakoterapi. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Thapa, R. K., Bishrawa, B., Kapil, A., Pramila, K., Prativa, B., and Gulam, M. K., 2012. Antibiotic Prophylaxis in Caesarean Section. International Journal of Public Health Science, Vol. 1 No. 1, pp. 1-6.

Turner, J.A., 2010. Diagnosis and Management of Pre-eclampsia: an update. International Journal of Woman’s Health, Vol. 2, p. 327-337.

Unicef Indonesia, 2012. Ringkasan Kajian. Unite for Children.

Wang, A., Sarosh, R., and S.Ananth, K., 2009. Preeclampsia : The Role of Angiogenic Factors in Its Pathogenesis. Physiology, Vol. 24, p. 147-158.

Wells, W.G., Gail, L.W., Qi, J., and Richard, M.G., 2004. Treatment of Complicated Urinary Tract Infection in Adults: Combined Analysis of Two Randomized, Double-blind, Multicenter Trials Comparing ertapenem and Ceftriaxone Followed by Appropriate Oral Therapy. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, Vol. 53, p.67-68.

WHO. 2001. Safe Motherhood, Model Eklampsia. Cetakan Pertama. ECG. Jakarta.

(25)

70

70

Wibowo, M.W. 2013. Hubungan Kadar Hematokrit Dengan Tingkat Keparahan Pada Pasien Preeklamsia Berat Di RSUP. H Adam Malik Medan dan RS Jejaring FK USU. Medan: Tesis Program S2 Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Wulan, S.K. 2012. Karakteristik Penderita Preeklamsia dan Eklamsia di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2009-2011. Medan: Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Xie, Fang., 2010. Chlamydia pneumonia Infection in Preeclampsia. Hypertension in Pregnancy. p. 1-10.

Gambar

Tabel  Halaman
Gambar  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun penatalaksanaan diabetes mellitus sangat kompleks, penderita yang mampu melakukan perawatan dirinya dengan optimal akan dapat mengendalikan glukosa darahnya, bertolak

Denah yang baik untuk bangunan rumah di daerah gempa adalah sebagai berikut: (Sumber: (Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan.. Gempa,

Pendekatan laba operasi bersih ( net operating income ) memandang penggunaan hutang yang semakin besar sebagai peningkatan risiko perusahaan karena itu tingkat keuntungan yang

Responsibilitas (X 3 ) menggambarkan adanya kepedulian pemerintah atau pihak rumah sakit dalam memberikan pengobatan gratis terhadap masyarakat yang kurang mampu, kenyamanan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Winarti (2010), perlakuan terbaik untuk ekstraksi zat warna merah bunga rosella adalah perbandingan jenis pelarut

Proton dari suatu molekul tidak akan membalikkan spinnya pada frekuensi resonansi yang sama yang menyebabkan semua spektrum NMR yang diperoleh dari

Laju dekomposisi maksimum dari proses pirolisis sekam padi terjadi pada temperatur antara 590-626 K untuk ketiga variasi temperatur dinding. Semakin besar temperatur dinding

Tahapan kerja sama yang akan dilakukan bersama dengan mitra kelompok tani tambak yaitu: (1) observasi desa, (2) kegiatan sosialisasi dan pelatihan kewirausahaan

[r]

ﻪﻨﻳﺰﻫ ﺶﻳاﺰﻓا ﻪﻛ ﺖﺳا نآ زا ﻲﻛﺎﺣ هﺪﻣآ ﺖﺳد ﻪﺑ ﺞﻳﺎﺘﻧ ،ﺖـﻟود ﻲﺘـﺷاﺪﻬﺑ و ﻲـﺷزﻮﻣآ يﺎﻫ هراﻮﻤﻫ ﺮﺛﺆﻣ هدﻮـﺑ رادرﻮﺧﺮﺑ يﺮﺘﻬﺑ ﻲﻧاﺮﻤﻜﺣ ﺖﻴﻌﺿو زا ﻪﻛ ﻲﻳﺎﻫرﻮﺸﻛ رد ﺎﻣا ؛ﺖﺳا هدﻮﺒﻧ ،ﺪـﻧا ﻪﻨﻳﺰﻫ ﺶﻳاﺰﻓا ﻦﻳا