Bahwa ymg
ffia
tange dibas'ah ini, penulis daopihk
pcrus*amlinsmslt
fat
perelitiq
menyerhrjui :*Untuk
memberikan
Komputer Indotr€sia Hrk Blbu RovrtsvNoncL*tusff das
p€nclitimini dan bersedia mtrk
di-onlin€-km sesuai deirg;m ketetrrao ymg berla&utffirk
kepemingro risst dao pendidikao".Bm&rng 20 Febmri 2014
ih'U+
NrrRizkvMms
NrM 1010055
f@r0Un*, Pembimbing
adr
IulimChdaW^
SKom-MKm NIP.4127.702,6.035l2
PROGRA&T
STUDI
ryIANAJEE,TEN
INFORMAT'IKA
(AMPUS I : JL. DIPATI UKUR I 12 TELp (022) 25Mr 19, 2533603 BANDUNG {132 KAMPUS n . JL DpATr uxuR : t6 TELP.1W125r3676,25M634 BANDLNC S1l2
KAMPI]S m . JL. DrpAn uxuR 102 TELP (022) 2503624 FAX. 2s33?54 BANDUNG 40ll2 KAMPUS IV: .lL DIPATUKUR 1 t4 TELF. (022) 2506jS3.250s412 BANDIJNG sl32 I t I I r. i i I
i
I' I I r I i L i , I i r ; ! I I ILEMBAR PERNYATAAI\ KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah
ini
:Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan
Laporan
TueasAkhir berdasarkan
hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli darip*n
lffikah
laporan rnaupun kegiatan Programming yang tercantum sebagai bagian dariLaporan
TueasAkhir
ini. Jika terdapat karya orang lain, penuilis akanmer"arrt
mk*
rr*b"@'j-"lar.
Demikian pemyataan
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari Erdapat penyimpangandan
ketidakbenaran dalam pernyataanini,
maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku dip"rgu*un iinggi
ini.Nama
Nim
Judul Tugas
Akhir
:Nur
Rizky Pratama : 10910055: Sistem Informasi Penyimpanan Peminjaman Dan Penjualan
Di
Koperasi Primer Kepolisian Resor BandungBandung, 22 F ebruari 20 I 4
Yang membuat pemyataan,
Primer Kepolisian Resor Bandung
Nqr
Rizkv
Prataqa
NrM.
1.09.L0.055Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas
Akhir
pada tanggal :2 I
Frs 20r{
Julian Chandra W. S.Kom. M.Kom. NIP. 4127.70.26.035
fNP
{#
sB
*E
BIODATA MAHASISWA
DATA PRIBADI:
Nim : 10910055
Nama : Nur Rizky Pratama
Tempat/Tgl. Lahir : Cimahi, 1992-11-19
Jenis Kelamin : Pria
Semester : 7
Jenjang Pendidikkan : Program Diploma (Diploma - III)
Alamat Rumah : Jl.Simbiosis No.5 Komp.Tanimulya RT 3/RW 15 Kec.Ngamprah Kab.Bandung Barat
Alamat Bandung : Jl.Simbiosis No.5 Komp.Tanimulya RT 3/RW 15 Kec.Ngamprah Kab.Bandung Barat
E-Mail : cwo_lieur2@yahoo.com
No. Telepon : 087823135321
DATA KELUARGA:
Nama Ayah : Wawan Gunawan
Nama Ibu : Santika Ernawati
Alamat Orang Tua : Jl.Simbiosis No.5 Komp.Tanimulya RT 3/RW 15 Kec.Ngamprah Kab.Bandung Barat
No. Telpon Orang Tua : 081320013377
Pekerjaan Orang Tua : Polisi
Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.
Hormat Saya,
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk Penyusunan Tugas Akhir
pada Program Studi Manajemen Informatika
Oleh Nur Rizky Pratama
10910055
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Sistem
Informasi Penyimpanan Peminjaman dan Penjualan. Tujuan dari penulisan Tugas
Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Diploma III
Manajemen Informatika di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak sekali mendapatkan
bantuan baik moril maupun materiil. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang tak terhingga kepada :
1. Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, M.sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer.
3. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Informatika dan Wali Dosen MI-18 yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di
UNIKOM.
4. Julian Chandra W, S.Kom., M.Kom. selaku pembimbing yang telah
memberikan bantuan, masukan dan bimbingan kepada penulis dalam
iv
memenuhi tanggung jawab untuk bisa menyelsaikan penyusunan Tugas
Akhir ini.
6. Koperasi Primer yang telah mengijinkan dan membantu penulis dalam
melakukan penelitian.
7. Teman-teman MI-18, rekan-rekan D3 angkatan 2010 yang telah
memberikan doa dan bantuannya kepada penulis.
8. Pihak-pihak yang membantu proses penyelesaian Tugas Akhir yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta membalas semua
kebaikannya.
Penulis menyadari akan kesalahan dan kekurangan Tugas Akhir ini, maka
dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi
perbaikan pembuatan karya ilmiah di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis sampaikan semoga Tugas Akhir dapat bermanfaat bagi
pembaca serta pihak lainnya.
Bandung, Januari 2014
v
KATA PENGANTAR………...iii
DAFTAR ISI………...v
DAFTAR GAMBAR……….ix
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR SIMBOL……….xiv
BAB I... 1
PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 4
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5
1.5 Batasan Masalah... 5
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6
BAB II... 7
LANDASAN TEORI... 7
2.1. Konsep Dasar Sistem... 7
2.1.1 Pengertian Sistem... 8
vi
2.1.6 Siklus Informasi ... 15
2.1.7 Kualitas Informasi... 16
2.1.8 Nilai Informasi... 17
2.1.9 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18
2.1.10 Definisi Sistem Informasi... 19
2.2 Definisi Terhadap Sistem Yang Di Analisa... 20
2.2.1 Pengertian Koperasi ... 20
2.2.2 Pengertian Simpanan... 21
2.2.3 Pengertian Pinjaman... 23
2.2.4 Penjualan ... 24
2.2.5 Polres... 25
2.2.6 Metode Pengembangan Sistem... 25
2.2.7 Analisis Dan Perancangan Sistem ... 25
2.2.8 Perancangan Sistem ... 26
2.2.9 Perancangan Basis Data ... 29
2.2.10 Pengujian Sistem... 30
BAB III... 32
OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 32
3.1 Objek Penelitian ... 32
vii
3.2 Metode Penelitian ... 36
3.2.1 Desain Penelitian ... 36
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 37
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 38
3.2.4 Pengujian Software... 42
BAB IV... 43
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 43
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan... 43
4.1.1 Analisis Dokumen... 43
4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 48
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 57
4.2 Perancangan Sistem... 60
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem... 60
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 60
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 61
4.2.4 Perancangan Basis Data ... 71
4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 85
BAB V... 92
PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM... 92
viii
5.2 Implementasi ... 99
5.2.1 Batasan Implementasi ... 99
5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 100
5.2.3 Implementasi Perangkat Keras ... 100
5.2.4 Implementasi Basis Data ... 101
5.2.5 Implementasi Antar Muka ... 106
BAB VI... 121
KESIMPULAN DAN SARAN... 121
6.1 Kesimpulan ... 121
6.2 Saran ... 122
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit Graha Ilmu, Tangerang 2005.
Huda, Miftakhul. Membuat Aplikasi Mini/Supermarket dengan
JAVA.Jakarta:PT.Elex Media Komputindo.2013
Jogiyanto. Analisis dan Desain. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.2013
Jogiyanto, “Analisis & Desain” oleh Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.
Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi jilid
Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta
Swatha Basu, 2005.Menguasai Penjualan.Cetakan kedua belas.Yogyakarta :BFSE
Sumarsono Sonny, 2004 Menejemen Koperasi, oleh Penerbit Graha Ilmu, Jakarta
Sarosa, Samiaji,”Sistem Informasi Akutansi” oleh Penerbit Grasindo, Jakarta,
2009
http://www.haritsthinkso.com/2009/12/pengertian-normalisasi-pada-database.html
1
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang pesat semakin terasa kegunaannya bagi
manusia. Tidak hanya dalam suatu perusahaan yang besar, pelajar dan
pengusaha kecil pun ikut merasakan perkembangannya. Perkembangan itupun
disesuaikan dengan kebutuhan informasi maupun sistem menejemen yang
sangat tinggi pada era globalisasi seperti saat ini.
Begitupula dengan koperasi, Setiap instansi maupun perusahaan koperasi
sangat diperlukan keberadaannya. Karena koperasi merupakan salah satu
wadah yang memberikan layanan untuk membantu anggota instansi dalam
pengelolaan masalah keuangan yang menyediakan jasa simpan pinjam selain
dalam masalah pengelolaan keuangan koperasi juga memberikan layanan
penyediaan dan pengadaan barang agar memudahkan baik anggota maupun
bukan anggota instansi dalam memenuhi kebutuhannya.
Pada umumnya koperasi yang menyediakan layanan pengelolaan uang
diharuskan memiliki sistem manajemen yang baik dalam menjalankan
kegiatannya, namun dalam kenyataannya masih banyak koperasi pada suatu
instansi ataupun perusahaan yang sistem manajemen dan daya kelolanya
masih belum memadai dan kurang baik, dikarenakan masih menggunakan
metode manual seperti pembukuan sebagai media penyimpanan datanya,
koperasi yang rentan akan kerusakan dan kehilangan, proses pencarian dan
pengecekan data yang lama menyebabkan lamanya dalam melakukan
transaksi serta proses perhitungan rekap data memakan waktu dan tenaga
untuk membuat laporan transaksi karena semua transksi harus diperiksa lagi
dari awal.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul yang sesuai
dengan kebutuhan akan pengolahan data informasi dalam koperasi tersebut.
Maka penyusun mengusulkan “Sistem Informasi Penyimpanan
Peminjamanan Dan Penjualan Pada Primer Koperasi Polres Bandung”.
1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah :
1. Data koperasi yang rentan akan kerusakan dan kehilangan.
2. Proses pencarian dan pengecekan data yang lama menyebabkan lamanya
dalam melakukan transaksi.
3. Proses perhitungan rekap data memakan waktu dan tenaga untuk membuat
laporan transaksi karena semua transksi harus diperiksa lagi dari awal.
Adapun rumusan masalah yang terurai dalam penelitian yang penulis
1. Bagaimana mengetahui sistem yang sedang berjalan di Koperasi
Primer guna mengetahui permasalahan-permasalah yang terjadi di
sistem dalam keamanan, daya kelola dan efektifitas proses data.
2. Bagaimana merancang dan membuat sistem informasi Koperasi Primer
yang baru untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan yang
terjadi di sistem yang ada untuk meningkatkan keamanan, daya kelola
dan efektifitas proses data.
3. Bagaimana melakukan pengujian pada sistem informasi koperasi
primer yang telah dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut
sudah memenuhi kebutuhan sistem.
4. Bagaimana mengimplementasikan sistem yang dibuat dan yang sudah
diuji pada sistem informasi Koperasi Primer.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk merancang dan membangun sistem
informasi penyimpanan, peminjaman dan penjualan pada koperasi primer
dalam melakukan transaksi simpan pinjam nasabah koperasi serta
penjualan dan pencatatan seluruh transaksi.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Sistem yang baru diharapkan dapat membantu memperbaiki menejemen
didalam perusahaan (Primkoppol) Resor Bandung.
2. Dengan dilakukannya pengembangan sistem ini diharapkan dapat menjaga
data akan tidak mudah rusak dan hilang.
3. Sistem yang dikembangkan dapat membantu dalam proses transaksi
sehingga lebih mudah dan efisien dalam pengerjaannya.
4. Dalam membuat rekapitulasi transaksi dan pelaporan tidak perlu memakan
proses yang lama dan mereduksi tingkat kelelahan pengelola
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini mencakup manfaat yang akan didapatkan oleh
pihak-pihak yang bersangkutan dan terlibat didalam sistem, baik di dalam
perusahaan maupun diluar perusahaan. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya :
1.4.1 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis merupakan manfaat dirasakan oleh pihak yg
menjalankan sistem, diantaranya pengelola koperasi beserta anggotanya.
Kegunaan yang dapat dirasakan, diantaranya :
1. Bagi Koperasi
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mempermudah pengelola
koperasi dalam menjalankan bisnisnya dan mengurangi
permasalahan-permasalahan yang mengganggu jalannya bisnis.
Penelitian ini juga diharapkan dapat mempermudah anggota dalam
melakukan transaksi bisnis dengan koperasi primer.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Penelitian ini selain bemanfaat secara praktis namun juga menunjang
kegunaan akademis, antara lain :
1. Bagi Pengembangan ilmu
Sebagai informasi untuk pengembangan ilmu di bidang Informatika.
2. Bagi Peneliti lain
Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain yang akan membuat
penelitian sebagai pembanding ataupun pedoman serta referensi.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat meningkatkan keahlian penulis di analisa sistem
informasi dan perancangannya serta menambah pengalaman penulis
sebagai bekal di dunia kerja.
1.5 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis menentukan beberapa batasan masalah,
antara lain :
1. Hanya membahas anggota koperasi yang masih menjadi anggota dan
yang akan menjadi anggota.
2. Hanya membahas tentang transaksi simpan pinjam dan penjualan
koperasi.
4. Hanya membahas pengnonafktifan data anggota bila mutasi serta
pengembalian saldo rekening anggota yang dinonaktifkan.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian bertempat di Koperasi Primer di Jl Bhayangkara No.1
Soreang. Waktu pelaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Tabel Waktu Penelitian
Nama Kegiatan
September Oktober Nopember Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan dan analisis
sistem, Meliputi :
- Observasi
- Wawancara
- Kajian dokumen
Identifikasi kebutuhan
pemakai
Evaluasi dan seleksi sistem,
Meliputi :
- Menentukan sistem yang
akan digunakan
- Persetujuan rancangan
sistem prototype
Perancangan sistem
prototype
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya.
Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan pada
prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”
Pengertian sistem dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):
1. perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk
suatu totalitas pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dl
tubuh.
2. susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dsb. contoh:
pemerintahan negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dsb);
3. metode. contoh: pendidikan (klasikal, individual, dsb)
Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)
didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto (2005 : 1)
“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) yang
melibatkan beberapa orang di dalam departemen, yang diterapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi”.
Jadi kesimpulannya bahwa sistem adalah sebuah struktur jaringan kerja yang
secara teratur saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan dalam melakukan
kegiatan.
2.1.1 Pengertian Sistem
”Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang sama
utuk mencapai suatu tujuan .” Menurut McLeod dalam Al-barha bin lad jamudin
(2005 : 8)
Begitu pula Robert G. (1993] dalam buku Al-barha bin ladjamudin (2005 :
8),mendefinisikan ”sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.” Al-barha bin
ladjamudin (2005 : 10)
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa
”sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau
2.1.2 Karakteristik Sistem
Dalam sebuah sistem mempunyai karakteristik yang tidak terpisahkan antara satu
karakteristik dengan karakteristik yang lain. Beberapa karakteristik tersebut antara
lain :
1. Komponen (Components)
Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana
setiap komponen akan membentuk satu kesatuan yang saling bekerja sama.
Komponen sistem dapat berupa suatu yang merupakan bagian dari setim yang
lebih besar.
2. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain /
lingkungan luar, dengan batasan ini kita dapat mengetahui ruang lingkup sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi suatu
sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang
lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data-data antara subsistem dimana
subsistem yang lain, sehingga antara satu subsistem dengan subsistem lainnya
dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan ini dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran.
6. Keluaran (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang dibutuhkan.
7. Pengolah (Process)
Suatu sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi
sebuah informasi.
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan
Sub Sistem Sub Sistem
Lingkungan Luar Interface Boundary B
[Sumber : Jogiyanto, H.M.,
2.1.3 Klasifikasi Sistem
menurut Al-bahra bin ladjamudin
beberapa sudut pandang, te
1. Sistem terbuka dan tertutup
Suatu sistem dikatakan
didalam sistem tersebut
dikatakan tertutup bila
dipengaruhi oleh perubahan
Sistem Sub Sistem Sub Sistem Input Output Pengolahan
erface Boundary Boundary Boundary
Gambar 2.1Sasaran Sistem
[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem
Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
Klasifikasi Sistem
bin ladjamudin (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan
udut pandang, terbagi menjadi :
dan tertutup
dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila
tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu
bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut
oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.
Output Pengolahan
Desain Sistem,
diklasifikasikan dari
bila aktivitas
sedangkan suatu sistem
2. Sistem buatan manusia dan Tuhan
Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa
diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau
buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara
alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia.
3. Sistem barjalan dan konseptual
Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem
konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem
tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem
tersebut berubah menjadi sistem berjalan.
4. Sistem sederhana dan Kompleks
Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari
sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka
sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah
sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau tingkatan yang
dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan.
5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan
Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat
kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang
dihadapi.
6. Sistem sementara dan selamanya
Suatu sustem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan
untuk periode waktu tertentu.
7. Sistem secara pisik dan abstrak
Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang
abstrak seperti organisasi.
8. Sistem, subsistem dan super sistem
Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super
sistem adalah sistem yang lebih besar.
9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi
Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan apakah
sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi
2.1.4 Konsep Dasar Informasi
Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si
penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengambil keputusan, dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan
mendatang.
Susunan hirarki informasi mulai dari data atau fakta, kemudian diseleksi dan
diolah menjadi sesuatu yang berguna
Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah :
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.
Sedangkan menurut Anton M. Moeliono Informasi adalah :
“Penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga
merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian
analisis atau kesimpulan.”
Jadi kesimpulannya bahwa informasi sendiri adalah merupakan kabar atau berita
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti untuk bisa dijadikan
kajian analisis ataupun kesimpulan.
2.1.5 Definisi Informasi
Menurut Al-bahra bin jadmudin (2005 : 13) Informasi dapat didefinisikan,
”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi
si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam
Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data,
penyebaran, data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah
menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain.
Al-bahra bin jadmudin (2005 : 14)
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada
orang tepat, pada waktunya,dan dalam bentuk yang tepat pula. Tidak semua data
merupakan informasi. Ada kantor- kantor menyimpan data-data atau catatan yang
sebenernya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi
dengan data. Al-barha bin jadmudin (2005 : 14)
2.1.6 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Didalam suatu kegiatan perusahaan.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,
yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain. Yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
kembali lewat sutu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh
Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2
2.1.7 Kualitas Informasi
Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari ti
[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1
Gambar 2.2Siklus informasi
Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem
Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
Kualitas Informasi
kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :
Gambar 2.3Kualitas Informasi
Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1999, Analisis & Desain Sistem
Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
Desain Sistem,
1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
2. Tepat waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi
karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah
keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat
fatal untuk organisasi.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang
menerima dan yang membutuhkan.
2.1.8 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of system) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem dimungkinkan
sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu
dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati
tidak hanya satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian informasi tidak
efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis
cost effectiveness atau cost benefit.
Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendaatkannya. Suatu informasi
dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada
suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar
informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,
tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.
2.1.9 Konsep Dasar Sistem Informasi
Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari manusia,
fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas kegiatan
kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat dimanfaatkan
2.1.10 Definisi Sistem Informasi
Menurut al-bahra bil ladjamudin (2002:13) system informasi dapat didefinisikan
sebagai berikut :
a. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan, informasi bagi pengambil keputusan dan / untuk mengendalikan
organisasi.
c. Suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
laporan-paloran yang diperlukan.
Dari kedua pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai
suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu
sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.
Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk
proses.
2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses dan dikelola
untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses
informasi.
5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkan komponen sistem informasi terdiri dari :
1. Perangkat keras (hardware), terdiri dari komputer, printer, jaringan.
2. Perangkat lunak (software).
3. Data, merupakan komponen dasar informasi.
4. Manusia (user).
2.2 Definisi Terhadap Sistem Yang Di Analisa
2.2.1 Pengertian Koperasi
Menurut Sonny Sumarno pengertian koperasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
bagian, yaitu pengertian umum dan menurut undang-undang Nomor 25 tahun
1992 tentang perkoperasian.
Pengertian secara umum : “koperasi adalah suatu kumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan
masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaaan
menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya”.
Pengertian menurut undang-undang Nomor 25 tahun 1992 : “koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
Sehingga dapat disimpulkan bahwa koperasi suatu badan usaha yang terbentuk
atas beberapa anggota dimana bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya dan
merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dilakukan secara bekerja sama secara
kekeluargaan.
2.2.2 Pengertian Simpanan
Istilah simpanan mempunyai konotasi pengertian milik penyimpan, yang berarti
modal pinjaman. Dengan demikian maka simpanan adalah milik anggota
koperasi, sehingga pada hakekatnya koperasi tidak memiliki modal sendiri.
Pengertian simpanan pada umumnya hanya dipergunakan untuk modal pinjaman,
seperti ketentuan UU 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU 7 tahun 1992 tentang
Perbankan dengan rumusan : simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk
Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk /ainnya yang
dipersamakan dengan itu (Pasal1 butir 5). Dunia usaha tidak pernah bisa
memahami bahwa simpanan koperasi berarti modal sendiri. Sehubungan dengan
itu, UU No. 25 tentang perkoperasian (Pasal 55) menetapkan bahwa simpanan
anggota, simpanan pokok dan simpanan wajib, merupakan modal yang
menanggung resiko. Jika koperasi mengalami kerugian atau dibubarkan karena
sebab tertentu, simpanan tersebut akan dipergunakan untuk menutup kerugian
atau menyelesaikan kewajiban lainnya.
Dengan ketentuan seperti itu, maka simpanan koperasi diartikan sebagai modal
tersebut merupakan contradiction in terminis karena simpanan koperasi yang
berarti milik penyimpan tetapi ditentukan menanggung resiko sebagai modal
sendiri koperasi.
Menurut kasmir (2003:65), pengertian simpanan adalah “dana yang dipercayakan
oleh masyarakat kepada Bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifkat
deposito tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank
dalam bentuk giro, deposit dan lainnya yang dijadikan sebagai modal usaha oleh
badan usaha itu sendiri.
2.2.2.1 Simpanan Pokok
Menurut Andjar Pachta W, dkk (2005 : 117) :
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas
koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok ini tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi
tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi.
Menurut M.Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2004 : 71) :
Simpanan pokok adalah Sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib
dibayarkan kepada anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota koperasi.
Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa simpanan pokok adalah setoran tetap anggota
saldo dari simpanan yang anggota lakukan dapat diambil bila anggota sudah
bukan anggota koperasi lagi.
2.2.2.2 Simpanan Wajib
Menurut Andjar Pachta W (2005:118) :
“Bahwa yang di maksudkan dengan simpanan wajib adalah simpanan yang wajib
di setorkan oleh setiap anggota koperasi setiap bulan dengan jumlah yang sama
sampai mencapai nilai tertentu”.
Menurut M.Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2004:72) :
Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota.
Kesimpulannya bahwa simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang
diwajibkan kepada anggota membayar dalam waktu dan kesempatan tertentu.
2.2.3 Pengertian Pinjaman
Sebagaimana tertuang dalam peraturan pemerintahan RI nomor : 9 Tahun 1995
Pasal 1 Ayat (7) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak pinjaman untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah
Sedangkan menurut Thomas Suyanto (1998) pinjaman adalah ”penyediaan
uang, atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan lain pihak dalam hal, pihak
peminjam berkewajiban untuk mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam
beserta bunganya sesuai dengan kesepakatan.”
Sehingga disimpulkan dari pengertian diatas dapat diambil secara garis besarnya
bahwa pinjaman merupakan penyediaan uang atau tagihan yang berdasarkan
persetujuan pinjam – meminjam antara dua pihak, dan pihak peminjam wajib
mengembalikan uang sejumlah pinjaman beserta imbalannya berupa bunga.
2.2.3.1 Bunga
Menurut (Bambang Riyanto, 105) bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan
sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang
tersebut.
2.2.4 Penjualan
Menurut Basu Swatha(2006:8) menyatakan bahwa “penjualan adalah ilmu dan
seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak
orang lain agar bersedia memberi barang atau jasa yang ditawarkan”
Sedangkan menurut Moekijat (2000:47) “Selling adalah suatu kegiatan yang
ditunjukkan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar
pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan
serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua
Dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah ilmu suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan transaksi tawar menawar antara
penjual dan calon pembeli
2.2.5 Polres
Kepolisian Resor (disingkat Polres) adalah struktur komando Kepolisian
Republik Indonesia di daerah kabupaten/kota. Kepolisian Resor di wilayah
perkotaan biasa disebut "Kepolisian Resor Kota" (Polresta) atau "Kepolisian
Resor Kota Besar" (Polrestabes). Kepolisian Resort dikepalai oleh seorang Kepala
Kepolisian Resor (Kapolres), Kepolisian Resort Kota dikepalai oleh seorang
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) dan Kepolisian Resort Kota Besar
dikepalai oleh seorang Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes).
[Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Kepolisian_resor].
2.2.6 Metode Pengembangan Sistem
Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses prototype
merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan
pendekatan terstruktur untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan
bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).
2.2.7 Analisis Dan Perancangan Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah
didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien ,mengubah
sasaran sistem yang sedang berjalan,merancang atau mengganti output yang
sedang digunakan,untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input
yang lain.
Tahapan dalam menganalisis sistem dalah sebagai berikut:
1. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output dari sistem yang
sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).
2. pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan buat definisinya
(mendefinisikan input, proses, dan output).
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai semua tujuan dengan
memperhatikan modifikasi sistem tersebut.
4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
5. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang telah ditawarkan
tersebut.
6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat semua perubahan yang
dilakukan terhadap sistem.
2.2.8 Perancangan Sistem
Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang sesuai dengan yang
diberikan oleh metode pengembangan sistem yang telah terstruktur ,maka
dibutuhkan alat dan Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu
berbentuk grafis yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan semua metodologi
yang ada. Al-barha bin jadmudin (2005 : 64)
1. Diagram konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem
dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak
boleh ada store dalam diagram konteks.
2. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
DFD adalah diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk
menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu
keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau
user kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan.
Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram arus data yaitu :
a. Kesatuan Luar
Lingkungan luar yang mempengaruhi sistem merupakan kesatuan (entity) luar
yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input
b. Arus Data
Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem. Arus data
disimbolkan dengan garis panah dengan nama arus data dituliskan disamping
garisnya.
c. Proses
Suatu kegiatan yang dilakukan sistem dari hasil arus data yang masuk untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses sistem. Proses disimbolkan
dengan lingkaran atau kotak sudut tumpul dengan nama proses di dalamnya serta
dengan nama bagian di dalamnya serta bagian yang memprosesnya.
d. Simpanan Data
Merupakan simpanan yang dapat berupa file atau database di sistem komputer,
arsip, table dan lain-lain. Simpanan parallel yang tertutup di salah satu ujungnya.
3. Flowchart
Flowchart adalah bagan- bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart disusun dengan simbol.
Simbol ini di pakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses didalam program.
4. Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara
detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam system
secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar
Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD, arus data di DFD sifatnya
adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Kamus data terdiri dari :
1. Nama arus data
2. Alias
3. Bentuk data
4. Arus data
5. Penjelasan
2.2.9 Perancangan Basis Data
Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling
terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data
dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan
berbasis berkas Al-barha bin jadmudin (2005 : 130). Tahapan yang dilakukan
adalah :
1. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang
menunjukkan entity dan relasinya sehingga membentuk struktur relasi yang baik
(tanpa redudansi).
2. ERD
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model konseptual yang
untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model
dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.
3. Relasi Tabel
Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel – tabel
yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang
menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci
yang menghubungkan relasi datanya.
2.2.10 Pengujian Sistem
Langkah terakhir sebelum sistem/perangkat lunak diserahkan kepada user adalah
melakukan pengujian(testing) terhadap sistem/perangkat lunak tersebut.
Menurut Adi Nugroho (2005:10) pengujian pada dasarnya adalah menemukan dan
menghilangkan kesalahan pada sistem/perangkat lunak yang akan diterapkan.
Kesalahan tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal utama, antara lain
kesalahan saat spesifikasi sistem/perangkat lunak, kesalahan saat melakukan
analisis permasalahan, kesalahan saat perancangan serta kesalahan saat
implementasi.
Konsep kualitas sangat penting demi kepuasan pengguna dan pengembang. Untuk
mencapai kualitas yang diharapkan dari sistem/perangkat lunak yang
dikembangkan pada umumnya ada beberapa strategi pengujian yang dapat
dilakukan.
Pada pengujian ini kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam
sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan. Kita menguji masukan dan
keluarannya, artinya dengan berbagai masukan yang kita berikan,
sistem/perangkat lunak memberikan keluaran yang kita harapkan.
2. White-Box Testing
Pengujian jenis ini mengasumsikan spesifikasi logika sangat penting dan perlu
dilakukan pengujian untuk menjamin sistem/perangkat lunak berfungsi dengan
baik. Cara ynag dilakukan dalam pengujian ini yaitu :
a. memeriksa semua fungsi dalam setiap objek dengan mengeksekusinya
satu-persatu.
b. memeriksa setiap alternatif yang mungkin dalam setiap objek.
3. Top-DownTesting
Strategi pengujian ini berasumsi bahwa logika utama atau interaksi antarobjek
perlu diuji lebih lanjut. Strategi ini sering kali dapat mendeteksi cacat, kesalahan
atau kekurangan yang serius pada sistem/perangkat lunak.
4. Bottom-Up Testing
Strategi pengujian ini dimulai dengan menguji rincian sistem kemudian beanjak
ke tingkat yang lebih tinggi, misalkan dimulai dari menguji metoda-metoda dalam
kelas, menguji setiap kelas serta interaksi antarkelas dan seterusnya hingga ke
32
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Primer Polres Bandung, yang
beralamat di Jl. Bhayangkara no.1 Soreang. Berikut sejarah, visi dan misi, struktur
organisasi dan deskripsi tugas di koperasi primer.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Primkoppol Resor Bandung (Primer Koperasi Polisi Resor Bandung)
mulai berdiri sejak adanya perubahan dan perkembangan yang terjadi serta adanya
pembagian wilayah hukum Polres Bandung yang berkedudukan di Soreang dan
Polresta Cimahi yang berkedudukan di Cimahi. Hal tersebut sesuai dengan
Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/75/X/2003 tanggal 29 Oktober 2003 tentang
peningkatan status Polres Bandung dan persiapan menjadi Definitif dengan status
Polres Tipe B2 Polda Jawa Barat. Yang kemudian ditindak lanjuti Surat Perintah
Kapolda Jawa Barat No.Pol. :Sprin/298/II/2004 tanggal 18 Pebuari 2004 tentang
tanggung jawab dan dan pengendalian.
Primkoppol Resor Bandung dibagi dua mengikuti perubahan status
tersebut, untuk itu badan hukum Primkoppol pun mengalami perubahan dengan
Nomor : 147/BH/518/KOP/III/2005 tanggal 9 maret 2005 menjadi Nomor :
147/BH/PAD/518-KOP/II/2012 tanggal 29 pebuari 2012 dengan SIUP :
10.24.2.5101012 tanggal 13 Desember 2010 yang berlaku sampai dengan tanggal
19 Agustus 2015.
Dengan adanya pembagian tersebut, terjadilah pembagian aset yang ada di
Primkoppol Polres Cimahi dan Primkoppol Polres Bandung, tentu saja hal ini
mempengaruhi aset yang sudah ada. Primkoppol Resor Bandung berjalan mulai
bulan juli 2004, dimana untuk pertama kalinya menerima pembayaran simpanan
pokok dan wajib yang dibayarkan Primkoppol Polresta Cimahi. Satu bulan
kemudian tepatnya bulan Agustus 2004 dana simpan pinjam yang sudah ada di
Primkoppol Resor Bandung mulai dipinjamkan kepada para anggotanya, sambil
berjalan cicilan/aset yang masih ada di Primkoppol Polresta Cimahi.
Penataan penataan setelah adanya pemisahaan mulai dilakukan
Primkoppol Resor Bandung, dengan dibangunnya gedung Primkoppol Resor
Bandung yang diresmikan oleh Kapolda Jawa Barat pada hari rabu tanggal 21
pebuari 2007, dimana hal ini merupakan upaya dari para pengurus dan dukungan
komando untuk melayani anggota dan keluarganya melalui koperasi.
Dan hal itu terbukti Primkoppol Polres Bandung mendapat piagam
penghargaan dari Bupati Bandung sebagai koperasi berprestasi tingkat Kabupaten
Bandung , tentunya hal ini tidak begitu saja diraih tanpa adanya dukungan dan
kerjasama yang baik dari semua pihak, akhirnya untuk mencapai semua
keberhasilan, kembali berpulang kepada sumber daya manusia (SDM) yang ada
didalamnya untuk mengelola Primkoppol Resor Bandung secara professional
Koperasi Primer memiliki visi, diantaranya :
1. Untuk mengelola keuangan anggota guna membantu permasalahan
keuangan setiap anggotanya.
2. Menjadi koperasi panutan.
Adapun misi Koperasi Primer antara lain :
1. Selalu memberikan pelayanan terbaik kepada para anggota.
2. Menyediakan segala kebutuhan anggota.
3. Memperbaiki segala bentuk kekurangan demi meningkatkan kesejahteraan
anggota.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun struktur organisasi dari koperasi primer kepolisian resor bandung
Deskripsi Tugas di Koperasi Primer adalah sebagai berikut :
1. Ketua Pengurus
Ketua pengurus bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berlangsung
di Koperasi primer.
2. Sekertaris
Sekertaris bertugas untuk melakukan pendataan, pencatatan dan pembukuan
serta memberikan konfirmasi atas semua transaksi yang terjadi
3. Bendahara
Bendahara sendiri memiliki tugas dalam melakukan pengelolaan keuangan
atas semua transaksi yang dilakukan secara berkordinasi dengan sekrtaris.
4. KA Unit SP
KA Unit SP bertugas untuk :
1. Menjadi ketua harian dalam transaksi simpan pinjam anggota
koperasi.
2. Mengelola segala laporan data simpan pinjam untuk dikonfirmasi
kepada ketua pengurus.
3. Mengatur segala aktifitas unit SP harian.
5. KA Unit Niaga
KA Unit Niaga bertugas untuk :
1. Menjadi ketua harian dalam transaksi niaga atau jual beli di koperasi.
2. Mengelola segala laporan data jual beli untuk dikonfirmasi kepada
6. Unit SP
Unit SP memiliki tugas melakukan transaksi langsung dengan anggota
koperasi dalam melakukan transaksi simpanan dan pinjaman uang di
koperasi, dan juga mengecek kelayakan peminjaman setiap anggota yang
ingin meminjam untuk di konfirmasikan kepada ketua harian (KA Unit SP)
dan kepada ketua pengurus.
7. Unit Niaga
Melakukan transaksi langsung dengan konsumen yang hendak membeli
barang di koperasi.
3.2 Metode Penelitian
Metode berarti jalan atau cara. Metode penelitian secara umum dimengerti
sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki
tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis.
3.2.1 Desain Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode
penelitian Action dan Descriptive. Karena penulis melakukan penelitian survey
pada objek penelitian, penulis juga terlibat secara langsung dalam pembuatan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode wawancara
dan observasi untuk mendapatkan data dan informasi dari Koperasi Primer Polres
Bandung.
Wawancara adalah teknik mengumpulkan data secara tatap muka langsung
dengan narasumber yang berhubungan dengan sistem. Sedangkan Observasi
merupakan salah satu teknik pengumpulan fakta/data dengan cara terjun lansung
ke lapangan untuk memperoleh data data yang akurat dan sesuai, agar sistem yang
dirancang sesuai dengan kebutuhan dan efektif cara pemanfaatannya.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer adalah data hasil penelitian yang didapat peneliti saat
melakukan penelitian di Koperasi Primer Polres Bandung. Untuk mendapatkan
data primer penulis melakukan wawancara langsung kepada pengelola koperasi
dan melakukan observasi di Koperasi Primer itu sendiri.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder penulis dapatkan dari dokumen yang telah tersedia serta
arsip arsip yang ada di Koperasi Primer serta pedoman lainnya yang berhubungan
Penelitian ini juga dilakukan berdasarkan metode pendekatan dan
pengembangan sistem. Adapun metode yang digunakan adalah :
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Dalam penelitian ini, penulis memilih memakai metode pendekatan
terstruktur. Metode pendekatan ini memiliki beberapa tools dan teknik-teknik
yang dapat membantu penulis dalam merancang Sistem Informasi Penyimpanan
Peminjamanan Dan Penjualan Pada Koperasi Primer di Polres Bandung.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode Pengembangan Sistem yang digunakan adalah Prototype. Karena
metode ini mengacu pada kepuasan user. Dan tahapan bisa dikerjakan secara
[image:50.612.204.431.430.571.2]berulang. Berikut adalah tahapan-tahapan prototype :
Gambar 3.2Pengembangan sistem Prototype
oleh prototype. Pemilihan harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas
yang relevan sesuai dengan contoh.
2. Penyusunan Sistem Informasi, bertujuan memenuhi permintaan kebutuhan.
Segala kebutuhan dalam membangun sistem dipersiapkan pada tahap ini.
3. Evaluasi, nasabah maupun anggota mengevaluasi apakah sistem yang telah
dibuat sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
4. Penggunaan selanjutnya, sistem yang telah terpenuhi diimplementasikan di
lapangan.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Penelitian ini juga menggunakan beberapa alat bantu analisis dan
perancangan, diantaranya :
1) Flow Map
Flowmap merupakan penggambaran secara grafik dari langkah – langkah
dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmapmembantu penulis untuk
memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong
dalam menganalisis alternatif pengoperasian.
2) Diagram Kontek
Diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang
menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. Sistem yang
keluaran sistem.
3) Data Flow Diagram
Data Flow Diagramatau sering disingkat DFD adalah perangkat-perangkat
analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan
peng-analis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu
rangkaian aliran data yang saling berkaitan.
4) Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi
secara detaildan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam
sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai
dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan
proses.
5) Perancangan Basis Data
a. Normalisasi
Merupakan proses yang menggunakan pendekatan formal untuk menelaah
dan kemudian mengelompokkan data item ke bentuk yang lebih baik. Ada
beberapa bentuk normalisasi antara lain :
Normalisasi I
Bentuk normal I sebagai relasi yang tidak mengandung group ulang
Sebuah relasi dalam bentuk normal II, jika relasi tersebut dalam bentuk
normal I serta seluruh atribut (bukan primary key) tergantung secara
fungsional sepenuhnya pada primary key (tidak hanya tergantung pada
sebagian primary key).
Normalisasi III
Suatu relasi dalam normal III, jika relasi tersebut sudah dalam bentuk
normal II dan setiap atribut tidak tergantung secara transitif pada primary
key.
Normalisasi IV
Suatu relasi disebut dalam normal IV, jika relasi tersebut sudah dalam
bentuk normal III dan seluruh atribut yang bukan primary key tidak
tergantung bernilai banyak (multivalued dependencies).
b. Tabel Relasi
Relasi adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan
antar objek di dunia nyata. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada
suatu tabel dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di
Pengujian softwareadalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan
tujuan menemukan suatu kesalahan. Pengujian software ini bertujuan untuk
mendesain testyang secara sistematik membongkar jenis kesalahan dengan usaha
dan waktu minimum. Pengujian sistem akan digunakan dengan metode pengujian
black box.
Pengujian software dengan metode black box ini tidak termasuk kepada
data internal dan algoritmanya, sehingga waktu yang dibutuhkan lebih cepat.
43 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan merupakan suatu penggambaran terhadap
sistem yang ada dan sedang berjalan disuatu instansi tertentu. Analisis sistem
ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem yang
akan dikembangkan tersebut dan masalah apa saja yang dihadapi sistem
untuk dapat dijadikan usulan peracangan sistem. Analisis yang berjalan
dilakukan secara berurutan kejadian yang ada dan fungsi pada bagian bagian
tertentu, salah satu cara agar mudah dalam menganalisis sistem yang sedang
berjalan penggambaran sistem tersebut dibantu dengan pembuatan flowmap
(diagram alir), context diagram (diagram konteks), maupun data flow diagram
(diagram alir data) agar mudah dalam menganalisa semua proses data yang
berjalan.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis Dokumen digunakan untuk menganalisis dokumen yang
digunakan dalam sistem yang sedang berjalan. Dalam hal ini dokumen yang
berada didalam sistem informasi penyimpanan peminjaman serta penjualan di
Dinas Koperasi Kepolisian Resor Bandung adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Formulir Permohonan Pinjaman
Sumber : Dari Petugas Koperasi
Atribut : No_Anggota, Nama-Anggota, Tgl_pinjam,
Besar_Pinjam, Jangka_waktu
2. Nama Dokumen : Bukti Pinjaman
Sumber : Dari Bendahara
Rangkap : 1
Deskripsi : Untuk Bukti meminjam
Atribut : No_Anggota, Nama-Anggota, Besar_Pinjaman,
Jangka_waktu
3. Nama Dokumen : Data Pinjam
Sumber : Dari Petugas Kopersi
Rangkap : 2
Deskripsi : Data Pinjam di gunakan untuk mendata anggota
yang meminjam
Atribut : No_Anggota, Nama-Anggota, Besar_Pinjaman,
Bunga
4. Nama Dokumen : Laporan Data Pinjam
Sumber : Dari Bendahara
Rangkap : 1
Deskripsi : Laporan Data Pinjam merupakan laporan
Besar_besar_pinjam, Tgl_Pinjam,
Jangka_Waktu, Bunga
5. Nama Dokumen : Laporan Simpanan
Sumber : Dari Petugas Koperasi
Rangkap : 1
Deskripsi : Laporan simpanan merupakan laporan simpanan
di koperasi
Atribut : Pariode, Bulan, Tahun
6. Nama Dokumen : Data Simpanan
Sumber : Petugas koperasi
Rangkap : 2
Deskripsi : di gunakan untuk mendata data anggota yang
menyimpan
Atribut : No_Simpanan, Tgl_Simpanan, No_Anggota,
Nama_Anggota, Besar_Simpanan
7. Nama dokumen : Bukti simpanan
Sumber : Bendahara
Rangkap : 1
Deskripsi : digunakan untuk bukti simpanan anggota
8. Nama dokumen : Slip Gaji
Sumber : Anggota
Rangkap : 1
Deskripsi : di gunakan untuk pelengkap permohonan
pinjaman
Atribut : No_Simpanan,Tgl_Simpana,No_Anggota,
Nama_Anggota, Besar_Simpanan
9. Nama dokumen : Data Barang
Sumber : Petugas Koperasi
Rangkap : 1
Deskripsi : di gunakan untuk mendata semua stok barang
Atribut : Nama_barang, Jenis_barang, qty.
10. Nama dokumen : Nota pembayaran
Sumber : Petugas Koperasi
Rangkap : 2
Deskripsi : digunakan sebagai bukti pembayaran
Atribut : Nama_Barang, Jumlah_Barang, Harga_Satuan,
Persyaratan simpanan anggota yang harus dipenuhi
1. Simpanan pokok anggota Rp.
5000,-2. Simpanan wajib anggota
Anggota yang sudah terdaftar menjadi anggota koperasi diharuskan
membayar perbulannya sesuai dengan pangkat anggota :
a. AKBP - Kolonel membayar Rp.
150.000,-b. Ipda - AKP Rp.
100.000,-c. Bintara Rp.
50.000,-3. Simpanan anggota ini tidak dapat diambil selama anggota masih tetap
menjadi anggota koperasi Kepolisian Resor Bandung.
4. Simpanan bisa di ambil apabila anggota dimutasikan ataupun meninggal
dunia serta apabila anggota tersebut sudah pensiun.
Syarat pinjaman yang harus di penuhi oleh anggota
1. Sudah terdaftar menjadi anggota koperasi
2. Telah membayar simpanan wajib dan simpanan pokok setiap bulannya
sesuai dengan pangkat anggota.
3. Nilai pinjaman minimal Rp. 1.000.000;- dengan minimal 10 kali
angsuran bila pinjaman di bawah Rp.10.000.000,- dan nilai pinjaman
maksimalnya adalah Rp. 20.000.000,- dengan maksimal angsurannya 30
kali angsuran.
4. Setiap peminjaman dikenakan bunga sesuai dengan angsuran masing
masing seperti yang sudah ditetapkan di oleh koperasi.
Analisis prosedur yang sedang berjalan pada sistem informasi simpan
pinjam di Koperasi Kepolisian Resor Bandung, bertujuan untuk
mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah
yang di hadapi sistem untuk dapat di jadikan landasan usulan perancangan
analisis sistem yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan
kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram
alir( flowmap), prosedur sistem informasi penyimpanan peminjaman dan
penjualan di koperasi Kepolisian Resor Bandung di deskripsikan seperti
berikut :
Prosedur Penyimpanan anggota di koperasi yang sedang berjalan
1. Setiap anggota wajib membayar simpanan wajib dan serta simpanan
pokok setiap bulannya, melalui gaji anggota yang dipotong oleh bagian
keuangan yang nantinya bagian keuangan tersebut membuat data
simpanan anggota.
2. Setelah bagian keuangan membuat data simpanan anggota lalu
diserahkan kepada Petugas Koperasi.
3. Setelah menerima data simpanan anggota dan dana untuk simpanan
anggota lalu Petugas Koperasi mencatat ke dalam data simpanan
anggota dan diarsipkan.
4. Lalu Petugas Koperasi Membuat laporan simpanan dari arsip data
simpanan untuk diserahkan kepada ketua koperasi untuk diperiksa lalu
Prosedur Pinjaman dan angsuran anggota yang berjalan
1. Setelah membayar simpanan pokok dan simpanan wajib maka anggota
diperbolehkan mengajukan permohonan pinjaman kepada koperasi
dengan membawa persyaratan surat permohonan pinjaman yang ditulis
oleh anggota beserta slip gaji bulan terakhir.
2. Setelah diajukan, maka pengelola koperasi akan menyeleksi apakah
akan direalisakan atau tidak, dengan memeriksa gaji terakhir anggota
sehingga akan mempertimbangkan pengajuan pinjaman dari anggota
selain itu juga pengelola koperasi akan memeriksa apakah terdapat
uang kas di koperasi ada atau tidaknya. Jika tidak ada maka akan
ditolak dan mengembalikan kembali surat pengajuan dan slip gaji
kepada anggota pengaju.
3. Setalah menyeleksi , apabila mendapat persetujuan maka pengelola
koperasi akan memcatat nama anggota kedalam daftar data pinjaman
lalu diarsipkan.
4. Setalah dana diserahkan ke anggota, lalu pengelola memcatat bukti
pinjaman sebanyak 2 rangkap yang satu untuk diserahkan kepada
anggota yang meminjam dan yang satu lagi untuk diarsipkan.
5. Dari arsip data pinjmanan maka pengelola membuat laporan
peminjaman yang nantinya akan diserahkan kepada ketua koperasi.
6. Dari arsip data pinjaman pengelola membuat catatan data angsuran
sebagai angsuran pinjaman untuk anggota. Untuk pembayaran
pengelola koperasi.
7. Lalu pengelola koperasi mencatat bukti angsuran pinjaman 2 rangkap
yang satu untuk diserahkan kepada anggota beserta buku angsuran
pinjaman dan yang satu lagi untuk diarsipkan.
8. Setelah anggota melakukan angsuran pinjaman maka pengelola akan
membuat data angsuran untuk dijadikan laporan angsuran yang akan
diserahkan ke ketua koperasi.
Prosedur penjualan di koperasi yang berjalan
1. Petugas koperasi menyerahkan daftar barang yang ada di koperasi.
2. Konsumen memilih barang lalu menyerahkan daftar barang yang terisi.
3. Setelah itu petugas koperasi mencari barang yang dibutuhkan
konsumen, bila ada akan langsung dibuatkan nota 2 rangkap 1 untuk
konsumen dan 1 lagi untuk petugas agar bisa membuat laporan
penjualan penjualannya dan bila tidak ada langsung di konfirmasikan.
4. Semua nota penjualan di arsipkan dan dibuatkan laporan penjualan
Flowmap (diagram alir) merupakan salah satu alat bantu untuk
menganalisis suatu sistem secara terstruktur dan terkelola dengan baik
Yang Berjalan
1 Proses pengecekan dan
pencarian data
memakan waktu yang
cukup lama karena
pengecekan data dan
pencarian data yang
ada dilakukan dengan
cara manual baik
penyimpanan
peminjaman maupun