• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi penyimpanan peminjaman dan penjualan di Koperasi Primer Kepolisian Resor Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi penyimpanan peminjaman dan penjualan di Koperasi Primer Kepolisian Resor Bandung"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

Bahwa ymg

ffia

tange dibas'ah ini, penulis dao

pihk

pcrus*amlinsmsl

t

fat

perelitiq

menyerhrjui :

*Untuk

memberikan

Komputer Indotr€sia Hrk Blbu Rovrtsv

NoncL*tusff das

p€nclitim

ini dan bersedia mtrk

di-onlin€-km sesuai deirg;m ketetrrao ymg berla&u

tffirk

kepemingro risst dao pendidikao".

Bm&rng 20 Febmri 2014

ih'U+

NrrRizkvMms

NrM 1010055

f@r0Un*, Pembimbing

adr

IulimChdaW^

SKom-MKm NIP.4127.702,6.035
(2)

l2

PROGRA&T

STUDI

ryIANAJEE,TEN

INFORMAT'IKA

(AMPUS I : JL. DIPATI UKUR I 12 TELp (022) 25Mr 19, 2533603 BANDUNG {132 KAMPUS n . JL DpATr uxuR : t6 TELP.1W125r3676,25M634 BANDLNC S1l2

KAMPI]S m . JL. DrpAn uxuR 102 TELP (022) 2503624 FAX. 2s33?54 BANDUNG 40ll2 KAMPUS IV: .lL DIPATUKUR 1 t4 TELF. (022) 2506jS3.250s412 BANDIJNG sl32 I t I I r. i i I

i

I' I I r I i L i , I i r ; ! I I I

LEMBAR PERNYATAAI\ KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah

ini

:

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan

Laporan

Tueas

Akhir berdasarkan

hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari

p*n

lffikah

laporan rnaupun kegiatan Programming yang tercantum sebagai bagian dari

Laporan

Tueas

Akhir

ini. Jika terdapat karya orang lain, penuilis akan

mer"arrt

mk*

rr*b"@'j-"lar.

Demikian pemyataan

ini

saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari Erdapat penyimpangan

dan

ketidakbenaran dalam pernyataan

ini,

maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di

p"rgu*un iinggi

ini.

Nama

Nim

Judul Tugas

Akhir

:Nur

Rizky Pratama : 10910055

: Sistem Informasi Penyimpanan Peminjaman Dan Penjualan

Di

Koperasi Primer Kepolisian Resor Bandung

Bandung, 22 F ebruari 20 I 4

Yang membuat pemyataan,

(3)

Primer Kepolisian Resor Bandung

Nqr

Rizkv

Prataqa

NrM.

1.09.L0.055

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas

Akhir

pada tanggal :

2 I

Frs 20r{

Julian Chandra W. S.Kom. M.Kom. NIP. 4127.70.26.035

fNP

{#

sB

*E

(4)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10910055

Nama : Nur Rizky Pratama

Tempat/Tgl. Lahir : Cimahi, 1992-11-19

Jenis Kelamin : Pria

Semester : 7

Jenjang Pendidikkan : Program Diploma (Diploma - III)

Alamat Rumah : Jl.Simbiosis No.5 Komp.Tanimulya RT 3/RW 15 Kec.Ngamprah Kab.Bandung Barat

Alamat Bandung : Jl.Simbiosis No.5 Komp.Tanimulya RT 3/RW 15 Kec.Ngamprah Kab.Bandung Barat

E-Mail : cwo_lieur2@yahoo.com

No. Telepon : 087823135321

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Wawan Gunawan

Nama Ibu : Santika Ernawati

Alamat Orang Tua : Jl.Simbiosis No.5 Komp.Tanimulya RT 3/RW 15 Kec.Ngamprah Kab.Bandung Barat

No. Telpon Orang Tua : 081320013377

Pekerjaan Orang Tua : Polisi

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(5)

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk Penyusunan Tugas Akhir

pada Program Studi Manajemen Informatika

Oleh Nur Rizky Pratama

10910055

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Sistem

Informasi Penyimpanan Peminjaman dan Penjualan. Tujuan dari penulisan Tugas

Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Diploma III

Manajemen Informatika di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak sekali mendapatkan

bantuan baik moril maupun materiil. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang tak terhingga kepada :

1. Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, M.sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer.

3. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi

Manajemen Informatika dan Wali Dosen MI-18 yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di

UNIKOM.

4. Julian Chandra W, S.Kom., M.Kom. selaku pembimbing yang telah

memberikan bantuan, masukan dan bimbingan kepada penulis dalam

(7)

iv

memenuhi tanggung jawab untuk bisa menyelsaikan penyusunan Tugas

Akhir ini.

6. Koperasi Primer yang telah mengijinkan dan membantu penulis dalam

melakukan penelitian.

7. Teman-teman MI-18, rekan-rekan D3 angkatan 2010 yang telah

memberikan doa dan bantuannya kepada penulis.

8. Pihak-pihak yang membantu proses penyelesaian Tugas Akhir yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta membalas semua

kebaikannya.

Penulis menyadari akan kesalahan dan kekurangan Tugas Akhir ini, maka

dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi

perbaikan pembuatan karya ilmiah di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis sampaikan semoga Tugas Akhir dapat bermanfaat bagi

pembaca serta pihak lainnya.

Bandung, Januari 2014

(8)

v

KATA PENGANTAR………...iii

DAFTAR ISI………...v

DAFTAR GAMBAR……….ix

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR SIMBOL……….xiv

BAB I... 1

PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 4

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5

1.5 Batasan Masalah... 5

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6

BAB II... 7

LANDASAN TEORI... 7

2.1. Konsep Dasar Sistem... 7

2.1.1 Pengertian Sistem... 8

(9)

vi

2.1.6 Siklus Informasi ... 15

2.1.7 Kualitas Informasi... 16

2.1.8 Nilai Informasi... 17

2.1.9 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.1.10 Definisi Sistem Informasi... 19

2.2 Definisi Terhadap Sistem Yang Di Analisa... 20

2.2.1 Pengertian Koperasi ... 20

2.2.2 Pengertian Simpanan... 21

2.2.3 Pengertian Pinjaman... 23

2.2.4 Penjualan ... 24

2.2.5 Polres... 25

2.2.6 Metode Pengembangan Sistem... 25

2.2.7 Analisis Dan Perancangan Sistem ... 25

2.2.8 Perancangan Sistem ... 26

2.2.9 Perancangan Basis Data ... 29

2.2.10 Pengujian Sistem... 30

BAB III... 32

OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 32

3.1 Objek Penelitian ... 32

(10)

vii

3.2 Metode Penelitian ... 36

3.2.1 Desain Penelitian ... 36

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 37

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 38

3.2.4 Pengujian Software... 42

BAB IV... 43

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 43

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan... 43

4.1.1 Analisis Dokumen... 43

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 48

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 57

4.2 Perancangan Sistem... 60

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem... 60

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 60

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 61

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 71

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 85

BAB V... 92

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM... 92

(11)

viii

5.2 Implementasi ... 99

5.2.1 Batasan Implementasi ... 99

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 100

5.2.3 Implementasi Perangkat Keras ... 100

5.2.4 Implementasi Basis Data ... 101

5.2.5 Implementasi Antar Muka ... 106

BAB VI... 121

KESIMPULAN DAN SARAN... 121

6.1 Kesimpulan ... 121

6.2 Saran ... 122

DAFTAR PUSTAKA

(12)

Penerbit Graha Ilmu, Tangerang 2005.

Huda, Miftakhul. Membuat Aplikasi Mini/Supermarket dengan

JAVA.Jakarta:PT.Elex Media Komputindo.2013

Jogiyanto. Analisis dan Desain. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.2013

Jogiyanto, “Analisis & Desain” oleh Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.

Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi jilid

Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta

Swatha Basu, 2005.Menguasai Penjualan.Cetakan kedua belas.Yogyakarta :BFSE

Sumarsono Sonny, 2004 Menejemen Koperasi, oleh Penerbit Graha Ilmu, Jakarta

Sarosa, Samiaji,”Sistem Informasi Akutansi” oleh Penerbit Grasindo, Jakarta,

2009

http://www.haritsthinkso.com/2009/12/pengertian-normalisasi-pada-database.html

(13)

1

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang pesat semakin terasa kegunaannya bagi

manusia. Tidak hanya dalam suatu perusahaan yang besar, pelajar dan

pengusaha kecil pun ikut merasakan perkembangannya. Perkembangan itupun

disesuaikan dengan kebutuhan informasi maupun sistem menejemen yang

sangat tinggi pada era globalisasi seperti saat ini.

Begitupula dengan koperasi, Setiap instansi maupun perusahaan koperasi

sangat diperlukan keberadaannya. Karena koperasi merupakan salah satu

wadah yang memberikan layanan untuk membantu anggota instansi dalam

pengelolaan masalah keuangan yang menyediakan jasa simpan pinjam selain

dalam masalah pengelolaan keuangan koperasi juga memberikan layanan

penyediaan dan pengadaan barang agar memudahkan baik anggota maupun

bukan anggota instansi dalam memenuhi kebutuhannya.

Pada umumnya koperasi yang menyediakan layanan pengelolaan uang

diharuskan memiliki sistem manajemen yang baik dalam menjalankan

kegiatannya, namun dalam kenyataannya masih banyak koperasi pada suatu

instansi ataupun perusahaan yang sistem manajemen dan daya kelolanya

masih belum memadai dan kurang baik, dikarenakan masih menggunakan

metode manual seperti pembukuan sebagai media penyimpanan datanya,

(14)

koperasi yang rentan akan kerusakan dan kehilangan, proses pencarian dan

pengecekan data yang lama menyebabkan lamanya dalam melakukan

transaksi serta proses perhitungan rekap data memakan waktu dan tenaga

untuk membuat laporan transaksi karena semua transksi harus diperiksa lagi

dari awal.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul yang sesuai

dengan kebutuhan akan pengolahan data informasi dalam koperasi tersebut.

Maka penyusun mengusulkan “Sistem Informasi Penyimpanan

Peminjamanan Dan Penjualan Pada Primer Koperasi Polres Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan

beberapa masalah :

1. Data koperasi yang rentan akan kerusakan dan kehilangan.

2. Proses pencarian dan pengecekan data yang lama menyebabkan lamanya

dalam melakukan transaksi.

3. Proses perhitungan rekap data memakan waktu dan tenaga untuk membuat

laporan transaksi karena semua transksi harus diperiksa lagi dari awal.

Adapun rumusan masalah yang terurai dalam penelitian yang penulis

(15)

1. Bagaimana mengetahui sistem yang sedang berjalan di Koperasi

Primer guna mengetahui permasalahan-permasalah yang terjadi di

sistem dalam keamanan, daya kelola dan efektifitas proses data.

2. Bagaimana merancang dan membuat sistem informasi Koperasi Primer

yang baru untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan yang

terjadi di sistem yang ada untuk meningkatkan keamanan, daya kelola

dan efektifitas proses data.

3. Bagaimana melakukan pengujian pada sistem informasi koperasi

primer yang telah dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut

sudah memenuhi kebutuhan sistem.

4. Bagaimana mengimplementasikan sistem yang dibuat dan yang sudah

diuji pada sistem informasi Koperasi Primer.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk merancang dan membangun sistem

informasi penyimpanan, peminjaman dan penjualan pada koperasi primer

dalam melakukan transaksi simpan pinjam nasabah koperasi serta

penjualan dan pencatatan seluruh transaksi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(16)

1. Sistem yang baru diharapkan dapat membantu memperbaiki menejemen

didalam perusahaan (Primkoppol) Resor Bandung.

2. Dengan dilakukannya pengembangan sistem ini diharapkan dapat menjaga

data akan tidak mudah rusak dan hilang.

3. Sistem yang dikembangkan dapat membantu dalam proses transaksi

sehingga lebih mudah dan efisien dalam pengerjaannya.

4. Dalam membuat rekapitulasi transaksi dan pelaporan tidak perlu memakan

proses yang lama dan mereduksi tingkat kelelahan pengelola

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini mencakup manfaat yang akan didapatkan oleh

pihak-pihak yang bersangkutan dan terlibat didalam sistem, baik di dalam

perusahaan maupun diluar perusahaan. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya :

1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis merupakan manfaat dirasakan oleh pihak yg

menjalankan sistem, diantaranya pengelola koperasi beserta anggotanya.

Kegunaan yang dapat dirasakan, diantaranya :

1. Bagi Koperasi

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mempermudah pengelola

koperasi dalam menjalankan bisnisnya dan mengurangi

permasalahan-permasalahan yang mengganggu jalannya bisnis.

(17)

Penelitian ini juga diharapkan dapat mempermudah anggota dalam

melakukan transaksi bisnis dengan koperasi primer.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Penelitian ini selain bemanfaat secara praktis namun juga menunjang

kegunaan akademis, antara lain :

1. Bagi Pengembangan ilmu

Sebagai informasi untuk pengembangan ilmu di bidang Informatika.

2. Bagi Peneliti lain

Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain yang akan membuat

penelitian sebagai pembanding ataupun pedoman serta referensi.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat meningkatkan keahlian penulis di analisa sistem

informasi dan perancangannya serta menambah pengalaman penulis

sebagai bekal di dunia kerja.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis menentukan beberapa batasan masalah,

antara lain :

1. Hanya membahas anggota koperasi yang masih menjadi anggota dan

yang akan menjadi anggota.

2. Hanya membahas tentang transaksi simpan pinjam dan penjualan

koperasi.

(18)

4. Hanya membahas pengnonafktifan data anggota bila mutasi serta

pengembalian saldo rekening anggota yang dinonaktifkan.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian bertempat di Koperasi Primer di Jl Bhayangkara No.1

Soreang. Waktu pelaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1 Tabel Waktu Penelitian

Nama Kegiatan

September Oktober Nopember Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Perencanaan dan analisis

sistem, Meliputi :

- Observasi

- Wawancara

- Kajian dokumen

Identifikasi kebutuhan

pemakai

Evaluasi dan seleksi sistem,

Meliputi :

- Menentukan sistem yang

akan digunakan

- Persetujuan rancangan

sistem prototype

Perancangan sistem

prototype

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya.

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan pada

prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”

Pengertian sistem dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):

1. perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk

suatu totalitas pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dl

tubuh.

2. susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dsb. contoh:

pemerintahan negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dsb);

3. metode. contoh: pendidikan (klasikal, individual, dsb)

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)

didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto (2005 : 1)

(20)

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) yang

melibatkan beberapa orang di dalam departemen, yang diterapkan untuk

menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi”.

Jadi kesimpulannya bahwa sistem adalah sebuah struktur jaringan kerja yang

secara teratur saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan dalam melakukan

kegiatan.

2.1.1 Pengertian Sistem

”Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang sama

utuk mencapai suatu tujuan .” Menurut McLeod dalam Al-barha bin lad jamudin

(2005 : 8)

Begitu pula Robert G. (1993] dalam buku Al-barha bin ladjamudin (2005 :

8),mendefinisikan ”sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi

dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.” Al-barha bin

ladjamudin (2005 : 10)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa

”sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau

(21)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Dalam sebuah sistem mempunyai karakteristik yang tidak terpisahkan antara satu

karakteristik dengan karakteristik yang lain. Beberapa karakteristik tersebut antara

lain :

1. Komponen (Components)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana

setiap komponen akan membentuk satu kesatuan yang saling bekerja sama.

Komponen sistem dapat berupa suatu yang merupakan bagian dari setim yang

lebih besar.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain /

lingkungan luar, dengan batasan ini kita dapat mengetahui ruang lingkup sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi suatu

sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang

lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data-data antara subsistem dimana

(22)

subsistem yang lain, sehingga antara satu subsistem dengan subsistem lainnya

dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan ini dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran.

6. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang dibutuhkan.

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi

sebuah informasi.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan

(23)

Sub Sistem Sub Sistem

Lingkungan Luar Interface Boundary B

[Sumber : Jogiyanto, H.M.,

2.1.3 Klasifikasi Sistem

menurut Al-bahra bin ladjamudin

beberapa sudut pandang, te

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan

didalam sistem tersebut

dikatakan tertutup bila

dipengaruhi oleh perubahan

Sistem Sub Sistem Sub Sistem Input Output Pengolahan

erface Boundary Boundary Boundary

Gambar 2.1Sasaran Sistem

[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]

Klasifikasi Sistem

bin ladjamudin (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan

udut pandang, terbagi menjadi :

dan tertutup

dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila

tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu

bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut

oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.

Output Pengolahan

Desain Sistem,

diklasifikasikan dari

bila aktivitas

sedangkan suatu sistem

(24)

2. Sistem buatan manusia dan Tuhan

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa

diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau

buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara

alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia.

3. Sistem barjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem

konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem

tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem

tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

4. Sistem sederhana dan Kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari

sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka

sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah

sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau tingkatan yang

dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat

(25)

kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang

dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sustem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan

untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem secara pisik dan abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang

abstrak seperti organisasi.

8. Sistem, subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super

sistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan apakah

sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi

(26)

2.1.4 Konsep Dasar Informasi

Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si

penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk

mengambil keputusan, dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan

mendatang.

Susunan hirarki informasi mulai dari data atau fakta, kemudian diseleksi dan

diolah menjadi sesuatu yang berguna

Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya.

Sedangkan menurut Anton M. Moeliono Informasi adalah :

“Penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga

merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian

analisis atau kesimpulan.”

Jadi kesimpulannya bahwa informasi sendiri adalah merupakan kabar atau berita

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti untuk bisa dijadikan

kajian analisis ataupun kesimpulan.

2.1.5 Definisi Informasi

Menurut Al-bahra bin jadmudin (2005 : 13) Informasi dapat didefinisikan,

”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi

si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam

(27)

Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data,

penyebaran, data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah

menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain.

Al-bahra bin jadmudin (2005 : 14)

Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada

orang tepat, pada waktunya,dan dalam bentuk yang tepat pula. Tidak semua data

merupakan informasi. Ada kantor- kantor menyimpan data-data atau catatan yang

sebenernya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi

dengan data. Al-barha bin jadmudin (2005 : 14)

2.1.6 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak,

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi. Didalam suatu kegiatan perusahaan.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain. Yang akan membuat

sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses

kembali lewat sutu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh

(28)

Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2

2.1.7 Kualitas Informasi

Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari ti

[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1

Gambar 2.2Siklus informasi

Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]

Kualitas Informasi

kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :

Gambar 2.3Kualitas Informasi

Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1999, Analisis & Desain Sistem

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]

Desain Sistem,

(29)

1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya.

2. Tepat waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi

karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah

keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat

fatal untuk organisasi.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang

menerima dan yang membutuhkan.

2.1.8 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of system) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan

biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu

diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem dimungkinkan

sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu

dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati

tidak hanya satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian informasi tidak

(30)

efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis

cost effectiveness atau cost benefit.

Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information)

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendaatkannya. Suatu informasi

dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal

ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak

memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada

suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar

informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,

tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.

2.1.9 Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari manusia,

fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas kegiatan

kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat dimanfaatkan

(31)

2.1.10 Definisi Sistem Informasi

Menurut al-bahra bil ladjamudin (2002:13) system informasi dapat didefinisikan

sebagai berikut :

a. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen

komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan, informasi bagi pengambil keputusan dan / untuk mengendalikan

organisasi.

c. Suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

laporan-paloran yang diperlukan.

Dari kedua pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai

suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu

sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.

Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk

proses.

2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses dan dikelola

untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

(32)

4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses

informasi.

5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkan komponen sistem informasi terdiri dari :

1. Perangkat keras (hardware), terdiri dari komputer, printer, jaringan.

2. Perangkat lunak (software).

3. Data, merupakan komponen dasar informasi.

4. Manusia (user).

2.2 Definisi Terhadap Sistem Yang Di Analisa

2.2.1 Pengertian Koperasi

Menurut Sonny Sumarno pengertian koperasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua)

bagian, yaitu pengertian umum dan menurut undang-undang Nomor 25 tahun

1992 tentang perkoperasian.

Pengertian secara umum : “koperasi adalah suatu kumpulan yang beranggotakan

orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan

masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaaan

menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya”.

Pengertian menurut undang-undang Nomor 25 tahun 1992 : “koperasi adalah

badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi

dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

(33)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa koperasi suatu badan usaha yang terbentuk

atas beberapa anggota dimana bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya dan

merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dilakukan secara bekerja sama secara

kekeluargaan.

2.2.2 Pengertian Simpanan

Istilah simpanan mempunyai konotasi pengertian milik penyimpan, yang berarti

modal pinjaman. Dengan demikian maka simpanan adalah milik anggota

koperasi, sehingga pada hakekatnya koperasi tidak memiliki modal sendiri.

Pengertian simpanan pada umumnya hanya dipergunakan untuk modal pinjaman,

seperti ketentuan UU 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU 7 tahun 1992 tentang

Perbankan dengan rumusan : simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk

Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk /ainnya yang

dipersamakan dengan itu (Pasal1 butir 5). Dunia usaha tidak pernah bisa

memahami bahwa simpanan koperasi berarti modal sendiri. Sehubungan dengan

itu, UU No. 25 tentang perkoperasian (Pasal 55) menetapkan bahwa simpanan

anggota, simpanan pokok dan simpanan wajib, merupakan modal yang

menanggung resiko. Jika koperasi mengalami kerugian atau dibubarkan karena

sebab tertentu, simpanan tersebut akan dipergunakan untuk menutup kerugian

atau menyelesaikan kewajiban lainnya.

Dengan ketentuan seperti itu, maka simpanan koperasi diartikan sebagai modal

(34)

tersebut merupakan contradiction in terminis karena simpanan koperasi yang

berarti milik penyimpan tetapi ditentukan menanggung resiko sebagai modal

sendiri koperasi.

Menurut kasmir (2003:65), pengertian simpanan adalah “dana yang dipercayakan

oleh masyarakat kepada Bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifkat

deposito tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank

dalam bentuk giro, deposit dan lainnya yang dijadikan sebagai modal usaha oleh

badan usaha itu sendiri.

2.2.2.1 Simpanan Pokok

Menurut Andjar Pachta W, dkk (2005 : 117) :

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas

koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi

anggota. Simpanan pokok ini tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi

tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi.

Menurut M.Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2004 : 71) :

Simpanan pokok adalah Sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib

dibayarkan kepada anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota koperasi.

Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih

menjadi anggota.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa simpanan pokok adalah setoran tetap anggota

(35)

saldo dari simpanan yang anggota lakukan dapat diambil bila anggota sudah

bukan anggota koperasi lagi.

2.2.2.2 Simpanan Wajib

Menurut Andjar Pachta W (2005:118) :

“Bahwa yang di maksudkan dengan simpanan wajib adalah simpanan yang wajib

di setorkan oleh setiap anggota koperasi setiap bulan dengan jumlah yang sama

sampai mencapai nilai tertentu”.

Menurut M.Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2004:72) :

Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib

dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.

Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih

menjadi anggota.

Kesimpulannya bahwa simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang

diwajibkan kepada anggota membayar dalam waktu dan kesempatan tertentu.

2.2.3 Pengertian Pinjaman

Sebagaimana tertuang dalam peraturan pemerintahan RI nomor : 9 Tahun 1995

Pasal 1 Ayat (7) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak pinjaman untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah

(36)

Sedangkan menurut Thomas Suyanto (1998) pinjaman adalah ”penyediaan

uang, atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan lain pihak dalam hal, pihak

peminjam berkewajiban untuk mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam

beserta bunganya sesuai dengan kesepakatan.”

Sehingga disimpulkan dari pengertian diatas dapat diambil secara garis besarnya

bahwa pinjaman merupakan penyediaan uang atau tagihan yang berdasarkan

persetujuan pinjam – meminjam antara dua pihak, dan pihak peminjam wajib

mengembalikan uang sejumlah pinjaman beserta imbalannya berupa bunga.

2.2.3.1 Bunga

Menurut (Bambang Riyanto, 105) bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan

sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang

tersebut.

2.2.4 Penjualan

Menurut Basu Swatha(2006:8) menyatakan bahwa “penjualan adalah ilmu dan

seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak

orang lain agar bersedia memberi barang atau jasa yang ditawarkan”

Sedangkan menurut Moekijat (2000:47) “Selling adalah suatu kegiatan yang

ditunjukkan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar

pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan

serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua

(37)

Dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah ilmu suatu kegiatan yang bertujuan

untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan transaksi tawar menawar antara

penjual dan calon pembeli

2.2.5 Polres

Kepolisian Resor (disingkat Polres) adalah struktur komando Kepolisian

Republik Indonesia di daerah kabupaten/kota. Kepolisian Resor di wilayah

perkotaan biasa disebut "Kepolisian Resor Kota" (Polresta) atau "Kepolisian

Resor Kota Besar" (Polrestabes). Kepolisian Resort dikepalai oleh seorang Kepala

Kepolisian Resor (Kapolres), Kepolisian Resort Kota dikepalai oleh seorang

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) dan Kepolisian Resort Kota Besar

dikepalai oleh seorang Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes).

[Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Kepolisian_resor].

2.2.6 Metode Pengembangan Sistem

Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses prototype

merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan

pendekatan terstruktur untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan

bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).

2.2.7 Analisis Dan Perancangan Sistem

Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah

(38)

didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien ,mengubah

sasaran sistem yang sedang berjalan,merancang atau mengganti output yang

sedang digunakan,untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input

yang lain.

Tahapan dalam menganalisis sistem dalah sebagai berikut:

1. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output dari sistem yang

sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).

2. pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan buat definisinya

(mendefinisikan input, proses, dan output).

3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai semua tujuan dengan

memperhatikan modifikasi sistem tersebut.

4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.

5. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang telah ditawarkan

tersebut.

6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat semua perubahan yang

dilakukan terhadap sistem.

2.2.8 Perancangan Sistem

Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang sesuai dengan yang

diberikan oleh metode pengembangan sistem yang telah terstruktur ,maka

dibutuhkan alat dan Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu

(39)

berbentuk grafis yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan semua metodologi

yang ada. Al-barha bin jadmudin (2005 : 64)

1. Diagram konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari

sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem

dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak

boleh ada store dalam diagram konteks.

2. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

DFD adalah diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk

menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu

keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau

user kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan.

Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram arus data yaitu :

a. Kesatuan Luar

Lingkungan luar yang mempengaruhi sistem merupakan kesatuan (entity) luar

yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input

(40)

b. Arus Data

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem. Arus data

disimbolkan dengan garis panah dengan nama arus data dituliskan disamping

garisnya.

c. Proses

Suatu kegiatan yang dilakukan sistem dari hasil arus data yang masuk untuk

dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses sistem. Proses disimbolkan

dengan lingkaran atau kotak sudut tumpul dengan nama proses di dalamnya serta

dengan nama bagian di dalamnya serta bagian yang memprosesnya.

d. Simpanan Data

Merupakan simpanan yang dapat berupa file atau database di sistem komputer,

arsip, table dan lain-lain. Simpanan parallel yang tertutup di salah satu ujungnya.

3. Flowchart

Flowchart adalah bagan- bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan

langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart disusun dengan simbol.

Simbol ini di pakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses didalam program.

4. Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara

detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam system

secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar

(41)

Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD, arus data di DFD sifatnya

adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Kamus data terdiri dari :

1. Nama arus data

2. Alias

3. Bentuk data

4. Arus data

5. Penjelasan

2.2.9 Perancangan Basis Data

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling

terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data

dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan

berbasis berkas Al-barha bin jadmudin (2005 : 130). Tahapan yang dilakukan

adalah :

1. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang

menunjukkan entity dan relasinya sehingga membentuk struktur relasi yang baik

(tanpa redudansi).

2. ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model konseptual yang

(42)

untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model

dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

3. Relasi Tabel

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel – tabel

yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang

menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci

yang menghubungkan relasi datanya.

2.2.10 Pengujian Sistem

Langkah terakhir sebelum sistem/perangkat lunak diserahkan kepada user adalah

melakukan pengujian(testing) terhadap sistem/perangkat lunak tersebut.

Menurut Adi Nugroho (2005:10) pengujian pada dasarnya adalah menemukan dan

menghilangkan kesalahan pada sistem/perangkat lunak yang akan diterapkan.

Kesalahan tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal utama, antara lain

kesalahan saat spesifikasi sistem/perangkat lunak, kesalahan saat melakukan

analisis permasalahan, kesalahan saat perancangan serta kesalahan saat

implementasi.

Konsep kualitas sangat penting demi kepuasan pengguna dan pengembang. Untuk

mencapai kualitas yang diharapkan dari sistem/perangkat lunak yang

dikembangkan pada umumnya ada beberapa strategi pengujian yang dapat

dilakukan.

(43)

Pada pengujian ini kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam

sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan. Kita menguji masukan dan

keluarannya, artinya dengan berbagai masukan yang kita berikan,

sistem/perangkat lunak memberikan keluaran yang kita harapkan.

2. White-Box Testing

Pengujian jenis ini mengasumsikan spesifikasi logika sangat penting dan perlu

dilakukan pengujian untuk menjamin sistem/perangkat lunak berfungsi dengan

baik. Cara ynag dilakukan dalam pengujian ini yaitu :

a. memeriksa semua fungsi dalam setiap objek dengan mengeksekusinya

satu-persatu.

b. memeriksa setiap alternatif yang mungkin dalam setiap objek.

3. Top-DownTesting

Strategi pengujian ini berasumsi bahwa logika utama atau interaksi antarobjek

perlu diuji lebih lanjut. Strategi ini sering kali dapat mendeteksi cacat, kesalahan

atau kekurangan yang serius pada sistem/perangkat lunak.

4. Bottom-Up Testing

Strategi pengujian ini dimulai dengan menguji rincian sistem kemudian beanjak

ke tingkat yang lebih tinggi, misalkan dimulai dari menguji metoda-metoda dalam

kelas, menguji setiap kelas serta interaksi antarkelas dan seterusnya hingga ke

(44)

32

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Primer Polres Bandung, yang

beralamat di Jl. Bhayangkara no.1 Soreang. Berikut sejarah, visi dan misi, struktur

organisasi dan deskripsi tugas di koperasi primer.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Primkoppol Resor Bandung (Primer Koperasi Polisi Resor Bandung)

mulai berdiri sejak adanya perubahan dan perkembangan yang terjadi serta adanya

pembagian wilayah hukum Polres Bandung yang berkedudukan di Soreang dan

Polresta Cimahi yang berkedudukan di Cimahi. Hal tersebut sesuai dengan

Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/75/X/2003 tanggal 29 Oktober 2003 tentang

peningkatan status Polres Bandung dan persiapan menjadi Definitif dengan status

Polres Tipe B2 Polda Jawa Barat. Yang kemudian ditindak lanjuti Surat Perintah

Kapolda Jawa Barat No.Pol. :Sprin/298/II/2004 tanggal 18 Pebuari 2004 tentang

tanggung jawab dan dan pengendalian.

Primkoppol Resor Bandung dibagi dua mengikuti perubahan status

tersebut, untuk itu badan hukum Primkoppol pun mengalami perubahan dengan

Nomor : 147/BH/518/KOP/III/2005 tanggal 9 maret 2005 menjadi Nomor :

147/BH/PAD/518-KOP/II/2012 tanggal 29 pebuari 2012 dengan SIUP :

(45)

10.24.2.5101012 tanggal 13 Desember 2010 yang berlaku sampai dengan tanggal

19 Agustus 2015.

Dengan adanya pembagian tersebut, terjadilah pembagian aset yang ada di

Primkoppol Polres Cimahi dan Primkoppol Polres Bandung, tentu saja hal ini

mempengaruhi aset yang sudah ada. Primkoppol Resor Bandung berjalan mulai

bulan juli 2004, dimana untuk pertama kalinya menerima pembayaran simpanan

pokok dan wajib yang dibayarkan Primkoppol Polresta Cimahi. Satu bulan

kemudian tepatnya bulan Agustus 2004 dana simpan pinjam yang sudah ada di

Primkoppol Resor Bandung mulai dipinjamkan kepada para anggotanya, sambil

berjalan cicilan/aset yang masih ada di Primkoppol Polresta Cimahi.

Penataan penataan setelah adanya pemisahaan mulai dilakukan

Primkoppol Resor Bandung, dengan dibangunnya gedung Primkoppol Resor

Bandung yang diresmikan oleh Kapolda Jawa Barat pada hari rabu tanggal 21

pebuari 2007, dimana hal ini merupakan upaya dari para pengurus dan dukungan

komando untuk melayani anggota dan keluarganya melalui koperasi.

Dan hal itu terbukti Primkoppol Polres Bandung mendapat piagam

penghargaan dari Bupati Bandung sebagai koperasi berprestasi tingkat Kabupaten

Bandung , tentunya hal ini tidak begitu saja diraih tanpa adanya dukungan dan

kerjasama yang baik dari semua pihak, akhirnya untuk mencapai semua

keberhasilan, kembali berpulang kepada sumber daya manusia (SDM) yang ada

didalamnya untuk mengelola Primkoppol Resor Bandung secara professional

(46)

Koperasi Primer memiliki visi, diantaranya :

1. Untuk mengelola keuangan anggota guna membantu permasalahan

keuangan setiap anggotanya.

2. Menjadi koperasi panutan.

Adapun misi Koperasi Primer antara lain :

1. Selalu memberikan pelayanan terbaik kepada para anggota.

2. Menyediakan segala kebutuhan anggota.

3. Memperbaiki segala bentuk kekurangan demi meningkatkan kesejahteraan

anggota.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Adapun struktur organisasi dari koperasi primer kepolisian resor bandung

(47)

Deskripsi Tugas di Koperasi Primer adalah sebagai berikut :

1. Ketua Pengurus

Ketua pengurus bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berlangsung

di Koperasi primer.

2. Sekertaris

Sekertaris bertugas untuk melakukan pendataan, pencatatan dan pembukuan

serta memberikan konfirmasi atas semua transaksi yang terjadi

3. Bendahara

Bendahara sendiri memiliki tugas dalam melakukan pengelolaan keuangan

atas semua transaksi yang dilakukan secara berkordinasi dengan sekrtaris.

4. KA Unit SP

KA Unit SP bertugas untuk :

1. Menjadi ketua harian dalam transaksi simpan pinjam anggota

koperasi.

2. Mengelola segala laporan data simpan pinjam untuk dikonfirmasi

kepada ketua pengurus.

3. Mengatur segala aktifitas unit SP harian.

5. KA Unit Niaga

KA Unit Niaga bertugas untuk :

1. Menjadi ketua harian dalam transaksi niaga atau jual beli di koperasi.

2. Mengelola segala laporan data jual beli untuk dikonfirmasi kepada

(48)

6. Unit SP

Unit SP memiliki tugas melakukan transaksi langsung dengan anggota

koperasi dalam melakukan transaksi simpanan dan pinjaman uang di

koperasi, dan juga mengecek kelayakan peminjaman setiap anggota yang

ingin meminjam untuk di konfirmasikan kepada ketua harian (KA Unit SP)

dan kepada ketua pengurus.

7. Unit Niaga

Melakukan transaksi langsung dengan konsumen yang hendak membeli

barang di koperasi.

3.2 Metode Penelitian

Metode berarti jalan atau cara. Metode penelitian secara umum dimengerti

sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki

tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis.

3.2.1 Desain Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode

penelitian Action dan Descriptive. Karena penulis melakukan penelitian survey

pada objek penelitian, penulis juga terlibat secara langsung dalam pembuatan

(49)

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode wawancara

dan observasi untuk mendapatkan data dan informasi dari Koperasi Primer Polres

Bandung.

Wawancara adalah teknik mengumpulkan data secara tatap muka langsung

dengan narasumber yang berhubungan dengan sistem. Sedangkan Observasi

merupakan salah satu teknik pengumpulan fakta/data dengan cara terjun lansung

ke lapangan untuk memperoleh data data yang akurat dan sesuai, agar sistem yang

dirancang sesuai dengan kebutuhan dan efektif cara pemanfaatannya.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data hasil penelitian yang didapat peneliti saat

melakukan penelitian di Koperasi Primer Polres Bandung. Untuk mendapatkan

data primer penulis melakukan wawancara langsung kepada pengelola koperasi

dan melakukan observasi di Koperasi Primer itu sendiri.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder penulis dapatkan dari dokumen yang telah tersedia serta

arsip arsip yang ada di Koperasi Primer serta pedoman lainnya yang berhubungan

(50)

Penelitian ini juga dilakukan berdasarkan metode pendekatan dan

pengembangan sistem. Adapun metode yang digunakan adalah :

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Dalam penelitian ini, penulis memilih memakai metode pendekatan

terstruktur. Metode pendekatan ini memiliki beberapa tools dan teknik-teknik

yang dapat membantu penulis dalam merancang Sistem Informasi Penyimpanan

Peminjamanan Dan Penjualan Pada Koperasi Primer di Polres Bandung.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode Pengembangan Sistem yang digunakan adalah Prototype. Karena

metode ini mengacu pada kepuasan user. Dan tahapan bisa dikerjakan secara

[image:50.612.204.431.430.571.2]

berulang. Berikut adalah tahapan-tahapan prototype :

Gambar 3.2Pengembangan sistem Prototype

(51)

oleh prototype. Pemilihan harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas

yang relevan sesuai dengan contoh.

2. Penyusunan Sistem Informasi, bertujuan memenuhi permintaan kebutuhan.

Segala kebutuhan dalam membangun sistem dipersiapkan pada tahap ini.

3. Evaluasi, nasabah maupun anggota mengevaluasi apakah sistem yang telah

dibuat sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.

4. Penggunaan selanjutnya, sistem yang telah terpenuhi diimplementasikan di

lapangan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Penelitian ini juga menggunakan beberapa alat bantu analisis dan

perancangan, diantaranya :

1) Flow Map

Flowmap merupakan penggambaran secara grafik dari langkah – langkah

dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmapmembantu penulis untuk

memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong

dalam menganalisis alternatif pengoperasian.

2) Diagram Kontek

Diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang

menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. Sistem yang

(52)

keluaran sistem.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagramatau sering disingkat DFD adalah perangkat-perangkat

analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan

peng-analis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu

rangkaian aliran data yang saling berkaitan.

4) Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi

secara detaildan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam

sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai

dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan

proses.

5) Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Merupakan proses yang menggunakan pendekatan formal untuk menelaah

dan kemudian mengelompokkan data item ke bentuk yang lebih baik. Ada

beberapa bentuk normalisasi antara lain :

Normalisasi I

Bentuk normal I sebagai relasi yang tidak mengandung group ulang

(53)

Sebuah relasi dalam bentuk normal II, jika relasi tersebut dalam bentuk

normal I serta seluruh atribut (bukan primary key) tergantung secara

fungsional sepenuhnya pada primary key (tidak hanya tergantung pada

sebagian primary key).

Normalisasi III

Suatu relasi dalam normal III, jika relasi tersebut sudah dalam bentuk

normal II dan setiap atribut tidak tergantung secara transitif pada primary

key.

Normalisasi IV

Suatu relasi disebut dalam normal IV, jika relasi tersebut sudah dalam

bentuk normal III dan seluruh atribut yang bukan primary key tidak

tergantung bernilai banyak (multivalued dependencies).

b. Tabel Relasi

Relasi adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan

antar objek di dunia nyata. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada

suatu tabel dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di

(54)

Pengujian softwareadalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan

tujuan menemukan suatu kesalahan. Pengujian software ini bertujuan untuk

mendesain testyang secara sistematik membongkar jenis kesalahan dengan usaha

dan waktu minimum. Pengujian sistem akan digunakan dengan metode pengujian

black box.

Pengujian software dengan metode black box ini tidak termasuk kepada

data internal dan algoritmanya, sehingga waktu yang dibutuhkan lebih cepat.

(55)

43 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan merupakan suatu penggambaran terhadap

sistem yang ada dan sedang berjalan disuatu instansi tertentu. Analisis sistem

ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem yang

akan dikembangkan tersebut dan masalah apa saja yang dihadapi sistem

untuk dapat dijadikan usulan peracangan sistem. Analisis yang berjalan

dilakukan secara berurutan kejadian yang ada dan fungsi pada bagian bagian

tertentu, salah satu cara agar mudah dalam menganalisis sistem yang sedang

berjalan penggambaran sistem tersebut dibantu dengan pembuatan flowmap

(diagram alir), context diagram (diagram konteks), maupun data flow diagram

(diagram alir data) agar mudah dalam menganalisa semua proses data yang

berjalan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis Dokumen digunakan untuk menganalisis dokumen yang

digunakan dalam sistem yang sedang berjalan. Dalam hal ini dokumen yang

berada didalam sistem informasi penyimpanan peminjaman serta penjualan di

Dinas Koperasi Kepolisian Resor Bandung adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Formulir Permohonan Pinjaman

Sumber : Dari Petugas Koperasi

(56)

Atribut : No_Anggota, Nama-Anggota, Tgl_pinjam,

Besar_Pinjam, Jangka_waktu

2. Nama Dokumen : Bukti Pinjaman

Sumber : Dari Bendahara

Rangkap : 1

Deskripsi : Untuk Bukti meminjam

Atribut : No_Anggota, Nama-Anggota, Besar_Pinjaman,

Jangka_waktu

3. Nama Dokumen : Data Pinjam

Sumber : Dari Petugas Kopersi

Rangkap : 2

Deskripsi : Data Pinjam di gunakan untuk mendata anggota

yang meminjam

Atribut : No_Anggota, Nama-Anggota, Besar_Pinjaman,

Bunga

4. Nama Dokumen : Laporan Data Pinjam

Sumber : Dari Bendahara

Rangkap : 1

Deskripsi : Laporan Data Pinjam merupakan laporan

(57)

Besar_besar_pinjam, Tgl_Pinjam,

Jangka_Waktu, Bunga

5. Nama Dokumen : Laporan Simpanan

Sumber : Dari Petugas Koperasi

Rangkap : 1

Deskripsi : Laporan simpanan merupakan laporan simpanan

di koperasi

Atribut : Pariode, Bulan, Tahun

6. Nama Dokumen : Data Simpanan

Sumber : Petugas koperasi

Rangkap : 2

Deskripsi : di gunakan untuk mendata data anggota yang

menyimpan

Atribut : No_Simpanan, Tgl_Simpanan, No_Anggota,

Nama_Anggota, Besar_Simpanan

7. Nama dokumen : Bukti simpanan

Sumber : Bendahara

Rangkap : 1

Deskripsi : digunakan untuk bukti simpanan anggota

(58)

8. Nama dokumen : Slip Gaji

Sumber : Anggota

Rangkap : 1

Deskripsi : di gunakan untuk pelengkap permohonan

pinjaman

Atribut : No_Simpanan,Tgl_Simpana,No_Anggota,

Nama_Anggota, Besar_Simpanan

9. Nama dokumen : Data Barang

Sumber : Petugas Koperasi

Rangkap : 1

Deskripsi : di gunakan untuk mendata semua stok barang

Atribut : Nama_barang, Jenis_barang, qty.

10. Nama dokumen : Nota pembayaran

Sumber : Petugas Koperasi

Rangkap : 2

Deskripsi : digunakan sebagai bukti pembayaran

Atribut : Nama_Barang, Jumlah_Barang, Harga_Satuan,

(59)

Persyaratan simpanan anggota yang harus dipenuhi

1. Simpanan pokok anggota Rp.

5000,-2. Simpanan wajib anggota

Anggota yang sudah terdaftar menjadi anggota koperasi diharuskan

membayar perbulannya sesuai dengan pangkat anggota :

a. AKBP - Kolonel membayar Rp.

150.000,-b. Ipda - AKP Rp.

100.000,-c. Bintara Rp.

50.000,-3. Simpanan anggota ini tidak dapat diambil selama anggota masih tetap

menjadi anggota koperasi Kepolisian Resor Bandung.

4. Simpanan bisa di ambil apabila anggota dimutasikan ataupun meninggal

dunia serta apabila anggota tersebut sudah pensiun.

Syarat pinjaman yang harus di penuhi oleh anggota

1. Sudah terdaftar menjadi anggota koperasi

2. Telah membayar simpanan wajib dan simpanan pokok setiap bulannya

sesuai dengan pangkat anggota.

3. Nilai pinjaman minimal Rp. 1.000.000;- dengan minimal 10 kali

angsuran bila pinjaman di bawah Rp.10.000.000,- dan nilai pinjaman

maksimalnya adalah Rp. 20.000.000,- dengan maksimal angsurannya 30

kali angsuran.

4. Setiap peminjaman dikenakan bunga sesuai dengan angsuran masing

masing seperti yang sudah ditetapkan di oleh koperasi.

(60)

Analisis prosedur yang sedang berjalan pada sistem informasi simpan

pinjam di Koperasi Kepolisian Resor Bandung, bertujuan untuk

mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah

yang di hadapi sistem untuk dapat di jadikan landasan usulan perancangan

analisis sistem yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan

kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram

alir( flowmap), prosedur sistem informasi penyimpanan peminjaman dan

penjualan di koperasi Kepolisian Resor Bandung di deskripsikan seperti

berikut :

Prosedur Penyimpanan anggota di koperasi yang sedang berjalan

1. Setiap anggota wajib membayar simpanan wajib dan serta simpanan

pokok setiap bulannya, melalui gaji anggota yang dipotong oleh bagian

keuangan yang nantinya bagian keuangan tersebut membuat data

simpanan anggota.

2. Setelah bagian keuangan membuat data simpanan anggota lalu

diserahkan kepada Petugas Koperasi.

3. Setelah menerima data simpanan anggota dan dana untuk simpanan

anggota lalu Petugas Koperasi mencatat ke dalam data simpanan

anggota dan diarsipkan.

4. Lalu Petugas Koperasi Membuat laporan simpanan dari arsip data

simpanan untuk diserahkan kepada ketua koperasi untuk diperiksa lalu

(61)

Prosedur Pinjaman dan angsuran anggota yang berjalan

1. Setelah membayar simpanan pokok dan simpanan wajib maka anggota

diperbolehkan mengajukan permohonan pinjaman kepada koperasi

dengan membawa persyaratan surat permohonan pinjaman yang ditulis

oleh anggota beserta slip gaji bulan terakhir.

2. Setelah diajukan, maka pengelola koperasi akan menyeleksi apakah

akan direalisakan atau tidak, dengan memeriksa gaji terakhir anggota

sehingga akan mempertimbangkan pengajuan pinjaman dari anggota

selain itu juga pengelola koperasi akan memeriksa apakah terdapat

uang kas di koperasi ada atau tidaknya. Jika tidak ada maka akan

ditolak dan mengembalikan kembali surat pengajuan dan slip gaji

kepada anggota pengaju.

3. Setalah menyeleksi , apabila mendapat persetujuan maka pengelola

koperasi akan memcatat nama anggota kedalam daftar data pinjaman

lalu diarsipkan.

4. Setalah dana diserahkan ke anggota, lalu pengelola memcatat bukti

pinjaman sebanyak 2 rangkap yang satu untuk diserahkan kepada

anggota yang meminjam dan yang satu lagi untuk diarsipkan.

5. Dari arsip data pinjmanan maka pengelola membuat laporan

peminjaman yang nantinya akan diserahkan kepada ketua koperasi.

6. Dari arsip data pinjaman pengelola membuat catatan data angsuran

sebagai angsuran pinjaman untuk anggota. Untuk pembayaran

(62)

pengelola koperasi.

7. Lalu pengelola koperasi mencatat bukti angsuran pinjaman 2 rangkap

yang satu untuk diserahkan kepada anggota beserta buku angsuran

pinjaman dan yang satu lagi untuk diarsipkan.

8. Setelah anggota melakukan angsuran pinjaman maka pengelola akan

membuat data angsuran untuk dijadikan laporan angsuran yang akan

diserahkan ke ketua koperasi.

Prosedur penjualan di koperasi yang berjalan

1. Petugas koperasi menyerahkan daftar barang yang ada di koperasi.

2. Konsumen memilih barang lalu menyerahkan daftar barang yang terisi.

3. Setelah itu petugas koperasi mencari barang yang dibutuhkan

konsumen, bila ada akan langsung dibuatkan nota 2 rangkap 1 untuk

konsumen dan 1 lagi untuk petugas agar bisa membuat laporan

penjualan penjualannya dan bila tidak ada langsung di konfirmasikan.

4. Semua nota penjualan di arsipkan dan dibuatkan laporan penjualan

(63)

Flowmap (diagram alir) merupakan salah satu alat bantu untuk

menganalisis suatu sistem secara terstruktur dan terkelola dengan baik

(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)

Yang Berjalan

1 Proses pengecekan dan

pencarian data

memakan waktu yang

cukup lama karena

pengecekan data dan

pencarian data yang

ada dilakukan dengan

cara manual baik

penyimpanan

peminjaman maupun

Gambar

Gambar 3.2 Pengembangan sistem Prototype
Gambar 4.9 Flowmap prosedur simpanan anggota yang diusulkan
Gambar 4.11 Flowmap prosedur penjualan koperasi yang diusulkan
Gambar 4.18 Relasi Tabel Penjualan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini diproksikan dengan Return On Assets (ROA), karena Bank Indonesia juga lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank

[r]

Untuk membuat sistem pengaman Brankas Bank dengan menggunakan SMS dan GPS yang berbasis Android maka langkah yang dikerjakan yaitu membuat blok diagram sistem, rangkaian

pemahaman yang lebih komprehensif terhadap materi subyek dan belajar lebih banyak. Strategi yang berpusat pada mahasiswa ini dapat membangun keterampilan berpikir

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Lelis

Syarat dalam penarikan sampel probabilitas adalah tersedianya daftar anggota populasi atau daftar unsur/elemen populasi (kerangka sampel/ sampling frame )..4. BEBERAPA

Tujuan kegiatan pemeriksaan ini supaya dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan dalam mendeteksi faktor risiko serta mendorong untuk melakukan modifikasi

Public relations tentu memiliki peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan atau lembaga, Menurut Oxley di dalam buku Community Relations konsep dan