• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DISERTAI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DISERTAI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DISERTAI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN

D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N

Oleh:

Lisnawaty Gultom NIM 4113331028

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran Langsung Disertai Metode Praktikum Pada Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Drs. Kawan Sihombing, M.Si., Drs. Bajoka Nainggolan M.S., dan Dr. Mahmud, M.Sc., sebagai dosen penguji yang memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Drs. Jamalum Purba M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED serta kepada Drs. Hotman Situmorang sebagai kepala sekolah SMA Raksana Medan serta kepada Ibu Evi Simanjuntak sebagai guru kimia di SMA Raksana Medan yang telah memberikan ijin dan fasilitas yang membantu dalam proses penelitian ini.

(4)

v

Terkhusus penulis mengucapkan terima kasih kepada David Julianto Sirait, S.Pd yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini dan kepada Paduan Suara Ostentus yang menjadi wadah penulis dalam berorganisasi dan melayani Tuhan Yesus Kristus dalam nyanyian paduan suara, yang telah banyak memberikan pelajaran kepada penulis baik dalam hal berorganisasi dan kerohanian serta membantu mengubah pola pikir menjadi lebih baik. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih rekan-rekan PS.Ostentus B’Jonatha, K’Endang, K’Natha, Bernike, Asher, Elsabat dan B’Vladilen buat segala motivasi dan dukungannya. Dan juga buat teman-teman Eks 2011 (Lestari, Agustina, Sanhot, Lamria, Betha, Mersi, dll) juga sahabat penulis (Mona, Vero, Febri) dan teman seperjuangan Kiki, Relisda, Noven, Imelda dan Retno atas bantuan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini dan juga buat teman-teman PPLT SMK Negeri 1 Lumban Julu dan kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 09 Juli 2015 Penulis,

(5)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DISERTAI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN

DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lisnawaty Gultom (4113331028)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kimia dan aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan SMA kelas XI tahun ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh siswa kelas XI SMA Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling yaitu 2 kelas XI IPA SMA Raksana Medan. Kelas eksperimen 1 yaitu kelas XI IPA 1 diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model pem bel aj aran berbas is mas al ah dengan metode prakti kum , sedangkan pada kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen 2 diberi pengajaran dengan model pembelajaran langsung dengan menggunakan metode praktikum. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Hasil belajar kedua kelas eksperimen diuji dengan uji t dua pihak dan diperoleh thitung >

ttabel (2,660 > 1,669). Maka Ha diterima sehingga dapat disimpulkan hasil belajar

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Belajar Kimia 8

2.2. Hasil Belajar 9

2.3. Aktivitas Belajar 10

2.4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12

2.4.1. Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12 2.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran 15

Berbasis Masalah

2.5. Model Pembelajaran Langsung 16

(7)

vii

2.5.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung 18

2.6. Metode Pembelajaran 20

2.6.1. Metode Praktikum 20

2.7. Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan 21

2.7.1. Kelarutan 22

2.7.2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan 23

2.7.3. Hubungan Antara Kelarutan (s) Dengan Hasil Kali Kelarutan 24

2.7.4. Hubungan Ksp Dengan pH Larutan 25

2.7.5. Pengaruh Ion Senama 26

2.7.6. Reaksi Pengendapan 28

2.8. Kerangka Konseptual 29

2.9. Hipotesis Penelitian 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.3. Variabel Penelitian 31

3.4. Instrumen Penelitian 31

3.4.1. Validitas 32

3.4.2. Reliabilitas 32

3.4.3. Taraf Kesukaran 33

3.4.4. Daya Pembeda Soal 34

3.5. Rancangan Penelitian 34

3.6. Prosedur Penelitian 36

3.7. Teknik Analisis Data 37

3.7.1. Uji Normalitas 37

3.7.2. Uji Homogenitas 37

3.7.3. Uji Hipotesis 38

(8)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 40

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 41

4.2.1. Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest 41

4.2.2. Uji Normalitas Data 43

4.2.3. Uji Homogenitas 43

4.3. Analisis Aktivitas Siswa 44

4.4. Uji Hipotesis 45

4.5. Peningkatan Hasil Belajar 46

4.6. Pembahasan 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 50

5.2. Saran 50

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 15 Tabel 2.2 Perbedaan Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah 19

Dan Model Pembelajaran Langsung

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 35

Tabel 4.1 Rekapitulasi Analisis Instrumen Test 41 Tabel 4.2 Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Serta Standar Deviasi Kelas 42

Eksperimen I dan Ekperimen II

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest 43 Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest 44 Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Ranah Afektif dan Psikomotorik Siswa 44

Tabel 4.6 Uji Hipotesis Penelitian 46

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 36

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Kelas 42 Eksperimen I dan Eksperimen II

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 53

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 55

Lampiran 3 Jadwal Kegiatan Penelitian 75

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 76

Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal 85

Lampiran 6 Instrumen Sebelum Validasi 93

Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Valid 97

Lampiran 8 Instrumen Tes Hasil Belajar 98

Lampiran 9 Kunci Jawaban Instrumen Setelah Validasi 100

Lampiran 10 Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa 101

Lampiran 11 Validasi Butir Test 104

Lampiran 12 Perhitungan Uji Validitas Test 105

Lampiran 13 Perhitungan Uji Releabilitas Test 107

Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 108

Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Test 109

Lampiran16 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 110

Lampiran 17 Uji Normalitas Data 116

Lampiran 18 Uji Homogenitas Data 120

Lampiran 19 Tabel Aktivitas Belajar Individu Siswa 122 Lampiran 20 Data Aktivitas Belajar Individu Siswa 128 Lampiran 21 Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Kelas Eksperimen 1 131 Lampiran 22 Tabulasi Aktivitas Belajar Kelompok Siswa 134

Lampiran 23 Tabulasi Nilai Afektif Siswa 135

Lampiran 24 Nilai Aktivitas Psikomotorik Siswa 137

Lampiran 25 Pencapaian Psikomotorik Siswa 143

Lampiran 26 Hasil Belajar Kognitif,Afektif Dan Psikomotorik Siswa 145

(12)

xii

Lampiran 28 Peningkatan Hasil Belajar 149

Lampiran 29 Tabel Nilai r Produk Moment 150

Lampiran 30 Tabel Chi Kuadrat 151

Lampiran 31 Tabel F 152

Lampiran 32 Tabel t 155

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas manusia. Dalam pendidikan dilakukan suatu proses pembentukan manusia yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada padanya. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin baik taraf hidup masyarakat di negara tersebut. Di Indonesia, kualitas pendidikan masih tergolong sangat rendah. Di dunia internasional, kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan

Pendidikan (Education Development Index, EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara pada 2011). (USAID, 2013)

Dalam sistem pembelajaran, guru dituntut untuk mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran, fasilitas pembelajaran dan alat evaluasi yang tepat, mampu mengelolah pembelajaran di kelas maupun di laboratorium, menguasai materi dan memahami karakter siswa. Salah satu tuntutan guru tersebut adalah mampu memilih metode pembelajaran yang tepat untuk mengajar. Apabila metode yang digunakan oleh guru itu tepat maka pencapaian tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai, sehingga nilai ketuntasan belajar siswa akan meningkat, minat dan motivasi belajar siswa juga akan meningkat dan akan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan. (Wulandari, dkk.2013)

(14)

2

Salah satu materi pelajaran sains dalam kurikulum SMA adalah pelajaran kimia. Kenyataan menunjukkan bahwa siswa SMA menganggap pelajaran kimia sulit dipelajari sehingga siswa sudah terlebih dahulu kurang mampu untuk mempelajarinya (Situmorang, dkk 2006). Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran kimia, model dan metode yang digunakan tidak bervariasi dan kurang menarik sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dengan pelajaran kimia. Salah satu materi pokok kimia yang tergolong sulit adalah materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Dalam materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sangat diperlukan kegiatan praktikum untuk mempermudah siswa memahami materi tersebut.

Berdasarkan hasil observasi di SMA Raksana Medan masalah yang terjadi pada pembelajaran kimia adalah masih banyak nilai siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan minimal di mana nilai KKM di SMA Raksana Medan adalah 75 dan sekitar 70% siswa yang memenuhi nilai KKM tersebut. Hal ini disebabkan karena siswa mengganggap pelajaran kimia sulit dipahami dan model pembelajaran yang diterapkan dalam kelas yang sering digunakan adalah model pembelajaran langsung dan kegiatan praktikum kurang optimal.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka perlu dirancang pembelajaran yang menarik dan mampu membangkitkan potensi siswa dalam menggunakan kemampuan berpikir untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran dan disertai dengan metode praktikum agar siswa lebih mudah memahami pembelajaran yang akan dicapai. Salah satu metode yang sesuai dengan pembelajaran kimia adalah metode praktikum dimana metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu objek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya (Zainuddin,1996)

(15)

3

tersebut dengan seluruh pengetahuan dan keterampilan mereka dari berbagai sumber pengetahuan yang dapat diperoleh sedangkan model pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru dimana guru harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa selangkah demi selangkah.

Berikut ini adalah penelitian-penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang telah dilkaukan oleh beberapa peneliti diantaranya adalah Penelitian Ratna tentang Penerapan Model Problem Based Learning pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas

Dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 SURAKARTA, berdasarkan hasil penelitiannya hasil belajar siswa dikategorikan baik mencapai kompetensi inti kurikulum 2013 berturut-turut 78%, 81,24% dan 78,13% ditinjau dari ranah pengetahuan,sikap dan keterampilan siswa. (Wasonowati,dkk. 2014)

Penelitian Magdalena tentang pengaruh pembelajaran PBL terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari kreativitas verbal pada materi hukum dasar kimia tahun 2014 diperoleh bahwa tidak pengaruh penggunaan model PBL terhadap prestasi belajar siswa pada meteri tersebut dan tidak ada pengaruh kreativitas verbal terhadap prestasi belajar siswa (Magdalena, dkk. 2014) Selain itu, berdasarkan penelitian Bekti Wulandari tentang pengaruh Problem Based Learning terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar PLC di SMK

diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diajar dengan metode Problem Based Learning dengan yang diajar dengan metode demonstrasi ditinjau dari motivasi tinggi dan rendah. Namun penelitian ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara metode PBL dan metode pembelajaran demonstrasi dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa (Wulandari, dkk. 2013).

(16)

4

Problem Based Learning menggunakan praktikum sederhana ditinjau dari skor

akhir sebesar 13,05 sedangkan skor awalnya 7,8. (Saputra, dkk. 2013)

Berdasarkan penelitian Puspita tentang Pengaruh Model Problem Based Learning dengan metode eksperimen disertai Teknik Concept Map I dan Mind

Map Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Dan aktivitas siswa

menyimpulkan bahwa ada interaksi antara model Problem Based Learning dengan Metode eksperimen disertai teknik concept map dan Mind Map terhadap prestasi belajar siswa (Puspita, dkk. 2014). Berdasarkan penelitian Erni tentang pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan media Internet terhadap hasil belajar dan karakter jubermadita pada materi asam basa berdasarkan penelitiannya terdapat pengaruh hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Net-PBL dan Model Pembelajaran Net-DI serta model pembelajaran langsung (Erni, dkk. 2013)

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti telah melakukan suatu penelitian tentang model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung disertai dengan metode praktikum. Penelitian ini berjudul “Perbandingan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Model Pembelajaran Langsung Disertai Metode Praktikum Pada Pembelajaran Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, terdapat beberapa masalah yang akan menjadi identifikasi masalah dalam penelitian yaitu :

1. Praktikum masih belum optimal dilakukan di SMA .

2. Guru belum menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran kimia

(17)

5

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Materi pelajaran kimia kelas XI semester II pada pokok bahasan kelarutan

dan hasil kali kelarutan

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Raksana Medan Tahun Ajaran 2014/ 2015.

3. Metode pengajaran yang digunakan adalah metode praktikum

4. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kimia dan aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan SMA kelas XI tahun ajaran 2014/2015

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti

(18)

6

2. Bagi Guru

Memberi informasi dan masukan serta membantu dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa.

3. Bagi Siswa

Menambah pengetahuan dan membantu meningkatkan minat belajar serta kemandirian siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Memberi informasi dalam penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya pembelajaran kimia.

1.7. Defenisi Operasional

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan suatu pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa SMA Raksana Medan untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui tahapan orientasi, mengorganisasi, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah untuk pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan.

2. Model Pembelajaran Langsung

(19)

7

3. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah salah satu pokok bahasan kimia dikelas XI SMA Raksana Medan pada semester genap yang membahas tentang pengertian kelarutan, garam dan basa yang sukar larut, reaksi kesetimbangan kelarutan dalam larutan garam dan basa sukar larut serta hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan.

4. Metode praktikum

Metode praktikum merupakan suatu cara mengajar yang ditujukan kepada siswa kelas XI SMA Raksana Medan untuk menemukan fakta yang diperlukan atau yang ingin diketahui sesuai dengan indikator yang ingin dicapai dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari.

5. Aktivitas Belajar

Aktivitas siswa merupakan proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam kemampuan dan tingkah laku siswa kelas XI SMA Raksana Medan. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.

6. Hasil Belajar Siswa

(20)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia dan aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah disertai metode praktikum lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menggunakan uji t pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai thitung > ttabel di mana thitung = 2,660 sedangkan t tabel = 1,669. Pencapaian aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah disertai metode praktikum lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian nilai afektif dan psikomotorik siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah disertai metode praktikum sebesar 60,34 dan 82,04. Sedangkan pencapaian nilai afektif dan psikomotorik siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum sebesar 43,13 dan 77,22.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan :

1. Kepada guru kimia dapat menjadikan model pembelajaran berbasis masalah

yang disertai metode praktikum sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan

(21)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Basuki (2015), Memahami Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah, http:// bdkpalembang . kemenag . go . id / memahami- penerapan- model pembelajaran -berbasis-masalah-problem-based-learning-pbl/ (15Februari 2015)

BNSP (2006), standar isi ,bsnp-indonesia.org/id/page-id=103/(Diakses tanggal 21 Maret 2015).

Chang, Raymond, (2004), Kimia Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta

Depdiknas (2009), ModulKKG/MGMP, https://akhmadsudrajat.wordpress/2011/ 01/27/model- pembelajaran-langsung/ (Diakses 12 Maret 2015).

Erni, J.S., Silaban,R., dan Mahmud., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Internet Terhadap Hasil Belajar Dan Karakter Jubermadita Pada Materi Asam Basa Siswa SMA di Kota Binjai, Jurnal Pendidikan Kimia.

Firman, H., (2007), Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas. Keenan.W.C., (1980), Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.

M. Sadat H.P (2015), Batu Ginjal, https://klinik0nline.wordpress.com/pengobatan herbal/batu-ginjal/ (Diakses 23 Juni 2015).

Magdalena,O., Mulyani, S., dan Elfi, S.VH., (2014), Pengaruh Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreativitas Verbal Pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X SMA 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3(4) : 162-169.

Mira (2011), Metode Pembelajaran, http://www.academia.edu/4016494/Metode_ Pembelajaran (Diakses 11 Maret 2015).

Petrucci, Ralph.H.(1987), Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.

Purba,M., (2006) , Kimia Untuk SMA Kelas XI , Penerbit Erlangga, Jakarta.

Puspita, L.,Suciati., dan Maridi, (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning Dengan Metode Eksperimen Disertai Teknik Concept Map Dan Mind Map Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa, Jurnal Inkuiri 3(1) : 85- 95.

(22)

52

berpikir Kreatif Siswa SMA Negeri 7 Palu, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako 2(2) :36-41.

Sihite, A.L,. (2008), Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Animasi Flash Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Teams Assisted Individualization) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia di SMA Negeri 1 Dolok Sanggul,. Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED, Medan

Silitonga, P. M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.

Situmorang, M., Yusfiani, M., (2006), Analisis Kesulitan Pembelajaran Kimia di SMA Kota Medan, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains 1(1) : 21-29 Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem, Penerbit

Pustaka Pelajar,Yogyakarta.

Sutresna, N., (2007), Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam, Penerbit Grafindo Media Pratama , Bandung.

Tarigan, S., (2010), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unimed, Medan.

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif Ed ke-4 , Kencana , Jakarta.

USAID (2013), Kilas Balik Dunia Pendidikan di Indonesia, http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balik-dunia -pendidikan-di-indonesia (Di akses 14 Maret 2015).

Wasonowati, T.R.R., Redjeki.T., dan Ariani.D.S.R, (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3) : 66-75.

Wulandari, B., Surjono,D.H., (2013), Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar PLC Di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi 3(2) : 179-191.

Gambar

Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Gambar 3.1  Prosedur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tema umum yang juga metode utama fenomenologi iaitu interpretasi terhadap jenis pengalaman yang dialami dengan bentuk-bentuk yang relevan

Sebab, lingkungan yang juga dikenal dengan institusi itu merupakan tempat terjadinya proses pendidikan, yang secara umum lingkungan tersebut dapat dilihat dari

Pengadaan Alat Tulis Kantor Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Buku Perpustakaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan di Metro, Lampung dan Denpasar, Bali menyatakan bahwa ibu yang memiliki sikap positif tentang IMD

Fase terakhir yaitu fase penilaian (evaluation), fase ini memiliki fungsi untuk penilaian dari data hasil aktivitas siswa, respon siswa selama pembelajaran

High Gain Active Microstrip Antena for 60-GHz.

Tujuannya tidak lain adalah men- ciptakan bangsa Indonesia yang ber- keadilan dan masyarakat yang kuat berhadapan dengan kekuasaan.. Da- lam istilah sekarang, masyarakat

• Merancang Pesantren Budaya sebagai Pusat Kegiatan Pondok Pesantren yang dapat mewadahi segala aktivitas santri di sekitar lokasi pondok pesantren di Singosari. • Menyusun