PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DISERTAI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN
D A N H A S I L K A L I K E L A R U T A N
Oleh:
Lisnawaty Gultom NIM 4113331028
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran Langsung Disertai Metode Praktikum Pada Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Drs. Kawan Sihombing, M.Si., Drs. Bajoka Nainggolan M.S., dan Dr. Mahmud, M.Sc., sebagai dosen penguji yang memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Drs. Jamalum Purba M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED serta kepada Drs. Hotman Situmorang sebagai kepala sekolah SMA Raksana Medan serta kepada Ibu Evi Simanjuntak sebagai guru kimia di SMA Raksana Medan yang telah memberikan ijin dan fasilitas yang membantu dalam proses penelitian ini.
v
Terkhusus penulis mengucapkan terima kasih kepada David Julianto Sirait, S.Pd yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini dan kepada Paduan Suara Ostentus yang menjadi wadah penulis dalam berorganisasi dan melayani Tuhan Yesus Kristus dalam nyanyian paduan suara, yang telah banyak memberikan pelajaran kepada penulis baik dalam hal berorganisasi dan kerohanian serta membantu mengubah pola pikir menjadi lebih baik. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih rekan-rekan PS.Ostentus B’Jonatha, K’Endang, K’Natha, Bernike, Asher, Elsabat dan B’Vladilen buat segala motivasi dan dukungannya. Dan juga buat teman-teman Eks 2011 (Lestari, Agustina, Sanhot, Lamria, Betha, Mersi, dll) juga sahabat penulis (Mona, Vero, Febri) dan teman seperjuangan Kiki, Relisda, Noven, Imelda dan Retno atas bantuan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini dan juga buat teman-teman PPLT SMK Negeri 1 Lumban Julu dan kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 09 Juli 2015 Penulis,
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DISERTAI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN KELARUTAN
DAN HASIL KALI KELARUTAN
Lisnawaty Gultom (4113331028)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kimia dan aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan SMA kelas XI tahun ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh siswa kelas XI SMA Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling yaitu 2 kelas XI IPA SMA Raksana Medan. Kelas eksperimen 1 yaitu kelas XI IPA 1 diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model pem bel aj aran berbas is mas al ah dengan metode prakti kum , sedangkan pada kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen 2 diberi pengajaran dengan model pembelajaran langsung dengan menggunakan metode praktikum. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Hasil belajar kedua kelas eksperimen diuji dengan uji t dua pihak dan diperoleh thitung >
ttabel (2,660 > 1,669). Maka Ha diterima sehingga dapat disimpulkan hasil belajar
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 5
1.7 Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar Kimia 8
2.2. Hasil Belajar 9
2.3. Aktivitas Belajar 10
2.4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12
2.4.1. Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12 2.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran 15
Berbasis Masalah
2.5. Model Pembelajaran Langsung 16
vii
2.5.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung 18
2.6. Metode Pembelajaran 20
2.6.1. Metode Praktikum 20
2.7. Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan 21
2.7.1. Kelarutan 22
2.7.2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan 23
2.7.3. Hubungan Antara Kelarutan (s) Dengan Hasil Kali Kelarutan 24
2.7.4. Hubungan Ksp Dengan pH Larutan 25
2.7.5. Pengaruh Ion Senama 26
2.7.6. Reaksi Pengendapan 28
2.8. Kerangka Konseptual 29
2.9. Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.3. Variabel Penelitian 31
3.4. Instrumen Penelitian 31
3.4.1. Validitas 32
3.4.2. Reliabilitas 32
3.4.3. Taraf Kesukaran 33
3.4.4. Daya Pembeda Soal 34
3.5. Rancangan Penelitian 34
3.6. Prosedur Penelitian 36
3.7. Teknik Analisis Data 37
3.7.1. Uji Normalitas 37
3.7.2. Uji Homogenitas 37
3.7.3. Uji Hipotesis 38
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 40
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 41
4.2.1. Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest 41
4.2.2. Uji Normalitas Data 43
4.2.3. Uji Homogenitas 43
4.3. Analisis Aktivitas Siswa 44
4.4. Uji Hipotesis 45
4.5. Peningkatan Hasil Belajar 46
4.6. Pembahasan 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 50
5.2. Saran 50
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 15 Tabel 2.2 Perbedaan Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah 19
Dan Model Pembelajaran Langsung
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 35
Tabel 4.1 Rekapitulasi Analisis Instrumen Test 41 Tabel 4.2 Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest Serta Standar Deviasi Kelas 42
Eksperimen I dan Ekperimen II
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest 43 Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest 44 Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Ranah Afektif dan Psikomotorik Siswa 44
Tabel 4.6 Uji Hipotesis Penelitian 46
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 36
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Kelas 42 Eksperimen I dan Eksperimen II
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 53
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 55
Lampiran 3 Jadwal Kegiatan Penelitian 75
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 76
Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal 85
Lampiran 6 Instrumen Sebelum Validasi 93
Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Valid 97
Lampiran 8 Instrumen Tes Hasil Belajar 98
Lampiran 9 Kunci Jawaban Instrumen Setelah Validasi 100
Lampiran 10 Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa 101
Lampiran 11 Validasi Butir Test 104
Lampiran 12 Perhitungan Uji Validitas Test 105
Lampiran 13 Perhitungan Uji Releabilitas Test 107
Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 108
Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Test 109
Lampiran16 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 110
Lampiran 17 Uji Normalitas Data 116
Lampiran 18 Uji Homogenitas Data 120
Lampiran 19 Tabel Aktivitas Belajar Individu Siswa 122 Lampiran 20 Data Aktivitas Belajar Individu Siswa 128 Lampiran 21 Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Kelas Eksperimen 1 131 Lampiran 22 Tabulasi Aktivitas Belajar Kelompok Siswa 134
Lampiran 23 Tabulasi Nilai Afektif Siswa 135
Lampiran 24 Nilai Aktivitas Psikomotorik Siswa 137
Lampiran 25 Pencapaian Psikomotorik Siswa 143
Lampiran 26 Hasil Belajar Kognitif,Afektif Dan Psikomotorik Siswa 145
xii
Lampiran 28 Peningkatan Hasil Belajar 149
Lampiran 29 Tabel Nilai r Produk Moment 150
Lampiran 30 Tabel Chi Kuadrat 151
Lampiran 31 Tabel F 152
Lampiran 32 Tabel t 155
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas manusia. Dalam pendidikan dilakukan suatu proses pembentukan manusia yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada padanya. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin baik taraf hidup masyarakat di negara tersebut. Di Indonesia, kualitas pendidikan masih tergolong sangat rendah. Di dunia internasional, kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan
Pendidikan (Education Development Index, EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara pada 2011). (USAID, 2013)
Dalam sistem pembelajaran, guru dituntut untuk mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran, fasilitas pembelajaran dan alat evaluasi yang tepat, mampu mengelolah pembelajaran di kelas maupun di laboratorium, menguasai materi dan memahami karakter siswa. Salah satu tuntutan guru tersebut adalah mampu memilih metode pembelajaran yang tepat untuk mengajar. Apabila metode yang digunakan oleh guru itu tepat maka pencapaian tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai, sehingga nilai ketuntasan belajar siswa akan meningkat, minat dan motivasi belajar siswa juga akan meningkat dan akan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan. (Wulandari, dkk.2013)
2
Salah satu materi pelajaran sains dalam kurikulum SMA adalah pelajaran kimia. Kenyataan menunjukkan bahwa siswa SMA menganggap pelajaran kimia sulit dipelajari sehingga siswa sudah terlebih dahulu kurang mampu untuk mempelajarinya (Situmorang, dkk 2006). Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran kimia, model dan metode yang digunakan tidak bervariasi dan kurang menarik sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dengan pelajaran kimia. Salah satu materi pokok kimia yang tergolong sulit adalah materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Dalam materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sangat diperlukan kegiatan praktikum untuk mempermudah siswa memahami materi tersebut.
Berdasarkan hasil observasi di SMA Raksana Medan masalah yang terjadi pada pembelajaran kimia adalah masih banyak nilai siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan minimal di mana nilai KKM di SMA Raksana Medan adalah 75 dan sekitar 70% siswa yang memenuhi nilai KKM tersebut. Hal ini disebabkan karena siswa mengganggap pelajaran kimia sulit dipahami dan model pembelajaran yang diterapkan dalam kelas yang sering digunakan adalah model pembelajaran langsung dan kegiatan praktikum kurang optimal.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka perlu dirancang pembelajaran yang menarik dan mampu membangkitkan potensi siswa dalam menggunakan kemampuan berpikir untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran dan disertai dengan metode praktikum agar siswa lebih mudah memahami pembelajaran yang akan dicapai. Salah satu metode yang sesuai dengan pembelajaran kimia adalah metode praktikum dimana metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu objek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya (Zainuddin,1996)
3
tersebut dengan seluruh pengetahuan dan keterampilan mereka dari berbagai sumber pengetahuan yang dapat diperoleh sedangkan model pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru dimana guru harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa selangkah demi selangkah.
Berikut ini adalah penelitian-penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang telah dilkaukan oleh beberapa peneliti diantaranya adalah Penelitian Ratna tentang Penerapan Model Problem Based Learning pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas
Dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 SURAKARTA, berdasarkan hasil penelitiannya hasil belajar siswa dikategorikan baik mencapai kompetensi inti kurikulum 2013 berturut-turut 78%, 81,24% dan 78,13% ditinjau dari ranah pengetahuan,sikap dan keterampilan siswa. (Wasonowati,dkk. 2014)
Penelitian Magdalena tentang pengaruh pembelajaran PBL terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari kreativitas verbal pada materi hukum dasar kimia tahun 2014 diperoleh bahwa tidak pengaruh penggunaan model PBL terhadap prestasi belajar siswa pada meteri tersebut dan tidak ada pengaruh kreativitas verbal terhadap prestasi belajar siswa (Magdalena, dkk. 2014) Selain itu, berdasarkan penelitian Bekti Wulandari tentang pengaruh Problem Based Learning terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar PLC di SMK
diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diajar dengan metode Problem Based Learning dengan yang diajar dengan metode demonstrasi ditinjau dari motivasi tinggi dan rendah. Namun penelitian ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara metode PBL dan metode pembelajaran demonstrasi dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa (Wulandari, dkk. 2013).
4
Problem Based Learning menggunakan praktikum sederhana ditinjau dari skor
akhir sebesar 13,05 sedangkan skor awalnya 7,8. (Saputra, dkk. 2013)
Berdasarkan penelitian Puspita tentang Pengaruh Model Problem Based Learning dengan metode eksperimen disertai Teknik Concept Map I dan Mind
Map Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Dan aktivitas siswa
menyimpulkan bahwa ada interaksi antara model Problem Based Learning dengan Metode eksperimen disertai teknik concept map dan Mind Map terhadap prestasi belajar siswa (Puspita, dkk. 2014). Berdasarkan penelitian Erni tentang pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan media Internet terhadap hasil belajar dan karakter jubermadita pada materi asam basa berdasarkan penelitiannya terdapat pengaruh hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Net-PBL dan Model Pembelajaran Net-DI serta model pembelajaran langsung (Erni, dkk. 2013)
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti telah melakukan suatu penelitian tentang model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung disertai dengan metode praktikum. Penelitian ini berjudul “Perbandingan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Model Pembelajaran Langsung Disertai Metode Praktikum Pada Pembelajaran Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, terdapat beberapa masalah yang akan menjadi identifikasi masalah dalam penelitian yaitu :
1. Praktikum masih belum optimal dilakukan di SMA .
2. Guru belum menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran kimia
5
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Materi pelajaran kimia kelas XI semester II pada pokok bahasan kelarutan
dan hasil kali kelarutan
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Raksana Medan Tahun Ajaran 2014/ 2015.
3. Metode pengajaran yang digunakan adalah metode praktikum
4. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kimia dan aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan SMA kelas XI tahun ajaran 2014/2015
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti
6
2. Bagi Guru
Memberi informasi dan masukan serta membantu dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa.
3. Bagi Siswa
Menambah pengetahuan dan membantu meningkatkan minat belajar serta kemandirian siswa.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Memberi informasi dalam penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya pembelajaran kimia.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan suatu pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa SMA Raksana Medan untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui tahapan orientasi, mengorganisasi, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah untuk pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Model Pembelajaran Langsung
7
3. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah salah satu pokok bahasan kimia dikelas XI SMA Raksana Medan pada semester genap yang membahas tentang pengertian kelarutan, garam dan basa yang sukar larut, reaksi kesetimbangan kelarutan dalam larutan garam dan basa sukar larut serta hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan.
4. Metode praktikum
Metode praktikum merupakan suatu cara mengajar yang ditujukan kepada siswa kelas XI SMA Raksana Medan untuk menemukan fakta yang diperlukan atau yang ingin diketahui sesuai dengan indikator yang ingin dicapai dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari.
5. Aktivitas Belajar
Aktivitas siswa merupakan proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam kemampuan dan tingkah laku siswa kelas XI SMA Raksana Medan. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.
6. Hasil Belajar Siswa
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia dan aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah disertai metode praktikum lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menggunakan uji t pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai thitung > ttabel di mana thitung = 2,660 sedangkan t tabel = 1,669. Pencapaian aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah disertai metode praktikum lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian nilai afektif dan psikomotorik siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah disertai metode praktikum sebesar 60,34 dan 82,04. Sedangkan pencapaian nilai afektif dan psikomotorik siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung disertai metode praktikum sebesar 43,13 dan 77,22.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan :
1. Kepada guru kimia dapat menjadikan model pembelajaran berbasis masalah
yang disertai metode praktikum sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Basuki (2015), Memahami Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah, http:// bdkpalembang . kemenag . go . id / memahami- penerapan- model pembelajaran -berbasis-masalah-problem-based-learning-pbl/ (15Februari 2015)
BNSP (2006), standar isi ,bsnp-indonesia.org/id/page-id=103/(Diakses tanggal 21 Maret 2015).
Chang, Raymond, (2004), Kimia Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta
Depdiknas (2009), ModulKKG/MGMP, https://akhmadsudrajat.wordpress/2011/ 01/27/model- pembelajaran-langsung/ (Diakses 12 Maret 2015).
Erni, J.S., Silaban,R., dan Mahmud., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Internet Terhadap Hasil Belajar Dan Karakter Jubermadita Pada Materi Asam Basa Siswa SMA di Kota Binjai, Jurnal Pendidikan Kimia.
Firman, H., (2007), Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas. Keenan.W.C., (1980), Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.
M. Sadat H.P (2015), Batu Ginjal, https://klinik0nline.wordpress.com/pengobatan herbal/batu-ginjal/ (Diakses 23 Juni 2015).
Magdalena,O., Mulyani, S., dan Elfi, S.VH., (2014), Pengaruh Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreativitas Verbal Pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X SMA 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3(4) : 162-169.
Mira (2011), Metode Pembelajaran, http://www.academia.edu/4016494/Metode_ Pembelajaran (Diakses 11 Maret 2015).
Petrucci, Ralph.H.(1987), Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.
Purba,M., (2006) , Kimia Untuk SMA Kelas XI , Penerbit Erlangga, Jakarta.
Puspita, L.,Suciati., dan Maridi, (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning Dengan Metode Eksperimen Disertai Teknik Concept Map Dan Mind Map Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa, Jurnal Inkuiri 3(1) : 85- 95.
52
berpikir Kreatif Siswa SMA Negeri 7 Palu, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako 2(2) :36-41.
Sihite, A.L,. (2008), Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Animasi Flash Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Teams Assisted Individualization) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia di SMA Negeri 1 Dolok Sanggul,. Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED, Medan
Silitonga, P. M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.
Situmorang, M., Yusfiani, M., (2006), Analisis Kesulitan Pembelajaran Kimia di SMA Kota Medan, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains 1(1) : 21-29 Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem, Penerbit
Pustaka Pelajar,Yogyakarta.
Sutresna, N., (2007), Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam, Penerbit Grafindo Media Pratama , Bandung.
Tarigan, S., (2010), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unimed, Medan.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif Ed ke-4 , Kencana , Jakarta.
USAID (2013), Kilas Balik Dunia Pendidikan di Indonesia, http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balik-dunia -pendidikan-di-indonesia (Di akses 14 Maret 2015).
Wasonowati, T.R.R., Redjeki.T., dan Ariani.D.S.R, (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3) : 66-75.
Wulandari, B., Surjono,D.H., (2013), Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar PLC Di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi 3(2) : 179-191.