• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN NARKOBA (STUDI KASUS DI WILAYAH BNN PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DALAM MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN NARKOBA (STUDI KASUS DI WILAYAH BNN PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DALAM MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN NARKOBA (STUDI KASUS DI WILAYAH BNN PROVINSI SUMATERA UTARA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH: HARI EKAWATI

NIM. 3113111025

JURUSAN PPKn

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Hari Ekawati. 3113111025. Peran Badan Narkotika Nasional Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba (Studi Kasus di Wilayah Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran badan narkotika nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba serta mengetahui hambatan apa saja yang ditemui pihak badan narkotika nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba serta upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang didapatkan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 58 orang sehingga penulis mengambil sampel total keseluruhan karena populasi kurang dari 100 orang berdasarkan teori dari Arikunto.

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Untuk menganalisis data yang terkumpul, penulis menggunakan tabel frekuensi (statistik sederhana).

Dari hasil penelitian yang diperoleh dilapangan setelah data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis, maka menghasilkan temuan bahwa pihak Badan Narkotika Nasional telah bekerja dengan baik dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Dapat dilihat dari keseriusan para pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara dalam menekan angka penyalahguna narkoba.

(5)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

Bab I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...3

C. Batasan Masalah ...4

D. Rumusan Masalah ...4

E. Tujuan Penelitian ...4

F. Manfaat Penelitian ...5

Bab II KAJIAN PUSTAKA ...6

A. Kajian Teori ...6

1. Pengertian Peran ...6

2. Narkoba ...7

a. Pengertian Narkoba ...7

(6)

vi

c. Jenis Narkoba ...10

d. Penyalahgunaan Narkoba ...14

e. Faktor Penyalahgunaan Narkoba...16

f. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba ...19

3. Sekilas tentang Badan Narkotika Nasional ...20

B. Kerangka Berfikir ...23

Bab III METODELOGI PENELITIAN ...24

A. Lokasi Penelitian ...24

B. Populasi Dan Sampel ...24

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...25

D. Teknik Pengumpulan Data ...25

E. Teknik Analisis Data ...27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...28

A.Deskripsi Data Hasil Penelitian ...28

B.Hasil Penelitian ...35

C.Pembahasan Hasil Penelitian ...55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...60

A. Kesimpulan ...60

B. Saran ...61

Daftar Pustaka ...63

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Proyeksi Penyalahgunaan Narkoba Pada Kelompok Pelajar Di Sumatera

Utara ... 28

Tabel 2 Proyeksi Penyalahgunaan Narkoba Pada Kelompok Bukan Pelajar Di Sumatera Utara ... 30

Tabel 3 Lama Bapak/Ibu bekerja di BNNP Sumatera Utara ... 36

Tabel 4 Tingkat Penyalahgunaan Narkoba Setiap Tahunnya ... 37

Tabel 5 Cara Mensosialisasikan Bahaya Narkoba pada Masyarakat ... 38

Tabel 6 Tindakan BNNP Sumatera Utara Jika Terjadi/Adanya Penyalahgunaan Narkoba ... 39

Tabel 7 Mencari Tahu Penyebab Atau Alasan Kasus Penyalahgunaan Narkoba . 40 Tabel 8 BNNP Sumatera Utara Pernah Melakukan Sosialisasi Narkoba Pada Masyarakat Khususnya Pada Remaja ... 41

Tabel 9 BNNP Sumut Mengadakan Kerjasama Dengan Pihak Lain Dalam Menangani Penyalahguna Narkoba... 42

Tabel 10 Partisipasi Masyarakat Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba ... 43

Tabel 11 Hambatan Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba ... 44

Tabel 12 Hambatan Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba Berasal Dari Masyarakat ... 45

Tabel 13 Hambatan Yang Ada Dapat Mengganggu Kinerja BNNP Sumut Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba ... 46

(8)

viii

Tabel 15 Masyarakat Telah Berperan Aktif Dalam Menginformasikan Kasus Penyalahgunaan Narkoba ... 49 Tabel 16 Upaya BNNP Sumut Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini peredaran narkoba semakin merajalela, dan dalam menjalankan aksinya pun para pengedar menggunakan berbagai macam cara. Untuk mengatasi tindak pidana narkoba ini, diperlukan tindakan tegas penyidik dan lembaga penegak hukum yang memiliki wewenang dalam menangani tindak pidana narkoba, yaitu BNN dan Polri.

Penyalahguna/ketergantungan Narkoba dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sementara fenomena narkoba sendiri bagaikan gunung es (Ice berg) artinya yang tampak di permukaan lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak tampak (dibawah permukaan).

Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Denpasar merupakan daerah transit peredaran narkoba. Medan yang merupakan kota metropolitan yang memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi terutama dalam peredaran narkoba. Seiring dengan perkembangan globalisasi dunia serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kota-kota besar di Indonesia sudah merupakan pasar peredaran narkoba.

(10)

tempat karaoke namun karena tempat-tempat tersebut dirasakan kurang aman, mereka akan melakukan transaksi menentukan tempat tertentu yang tidak menutup kemungkinan tempat transaksi tersebut akan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Akan tetapi, jauh dari pada itu dijadikan ajang bisnis yang menjanjikan dan berkembang pesat, yang mana kegiatan ini berimbas pada rusaknya fisik maupun psikis mental pemakai narkotika khususnya generasi muda. Di satu sisi narkotika merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa adanya pengendalian serta pengawasan yang ketat dan seksama.

Salah satunya kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang pada masa sekarang telah bersifat transnasional yang dilakukan dengan modus operandi yang tinggi dan teknologi yang canggih. Aparat penegak hukum diharapkan mampu mencegah dan menanggulangi kejahatan tersebut guna meningkatkan moralitas dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya bagi generasi penerus bangsa. Di antara aparat penegak hukum yang juga mempunyai peran penting terhadap adanya kasus tindak pidana narkotika ialah Badan Narkotika Nasional (BNN), yang diharapkan mampu membantu proses penegakan hukum terhadap tindak pidana narkotika.

(11)

perkara terhadap seseorang atau lebih yang telah melakukan tindak pidana narkotika dewasa ini. Dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Badan Narkotika Nasional diberi kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan, hal mana belum diatur dalam undang-undang yang lama.

Dua kewenangan tersebut dirasa perlu untuk mengantisipasi kejahatan narkoba dengan modus operandi yang semakin kompleks dan didukung oleh jaringan organisasi. Tidak hanya penambahan kewenangan, status kelembagaan Badan Narkotika Nasional pun ditingkatkan. Efektifitas berlakunya undang-undang ini sangatlah tergantung pada seluruh jajaran penegak umum, dalam hal ini seluruh intansi yang terkait langsung, yakni Badan Narkotika Nasional serta para penegak hukum yang lainnya.

Di sisi lain, hal yang sangat penting adalah perlu adanya kesadaran hukum dari seluruh lapisan masyarakat guna menegakkan kewibawaan hukum dan khususnya terhadap Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009, maka peran Badan Narkotika Nasional bersama masyarakat sangatlah penting dalam membantu proses penegakan hukum terhadap tindak pidana narkotika yang semakin marak.

Atas pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Badan Narkotika Nasional Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba (Studi Kasus Di Wilayah BNN Provinsi Sumatera

Utara)”.

(12)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah adalah:

1. Peran Aktif Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

2. Hambatan yang ditemui Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

3. Upaya-upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional dalam mengatasi hambatan yang ada.

4. Sanksi tegas yang diberikan kepada penyalahguna narkoba yang melakukan penyalahgunaan narkoba.

5. Kurangnya kesadaran hukum dari seluruh lapisan masyarakat guna menanggulangi penyalahgunaan narkoba.

C. Batasan Masalah

Untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan terfokus, maka diperlukan adanya pembatasan masalah yaitu :

1. Peran Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

2. Hambatan yang ditemui Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

(13)

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah yaitu sebagai berikut ?

1. Bagaimanakah peranan Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba?

2. Bagaimana hambatan yang ditemui Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba?

3. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional dalam mengatasi hambatan yang ada?

E. Tujuan Penelitian

Merujuk pada batasan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peranan Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

2. Hambatan yang ditemui Badan Narkotika Nasional dalam menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.

3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional dalam mengatasi hambatan yang ada.

F. Manfaat Penelitian

(14)

1. Untuk menambah wawasan penulis sebagai mahasiswa dan calon sarjana agar mampu menguasai dan mengungkap berbagai masalah serta berupaya untuk mencari jalan pemecahan masalah.

2. Untuk sumbangsih pemikiran bagi perguruan tinggi untuk menambah literatur perbendaharaan perpustakaan.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengeloaan data pada Bab IV yang telah dilakukan penulis

dapat disimpulkan bahwa :

1. Pihak BNN Provinsi Sumatera Utara telah berperan aktif dalam

menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Pihak BNN Provinsi Sumatera

Utara juga menjalin kerjasama dalam mencegah dan memberantas peredaran

narkotika yakni sebagai sosialisator atau penyuluh, fasilitator dan koordinator

dengan instansi lain pada kegiatan pencegahan, pemberantasan,

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). Peran Koordinasi dan

koordinator yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi

Sumatera Utara dengan Instansi terkait seperti dengan pihak POLRI dan

Dinas Kesehatan serta Badan Rehabilitasi sejauh ini sudah berjalan serta

berusaha secara maksimal untuk sama-sama dengan menjalankan tugas pokok

fungsinya didalam menjalankan tugasnya untuk mengawasi, memberantas,

mencegah penyalahgunaan peredaran gelap narkoba (P4GN).

2. Hambatan yang dihadapi pihak BNN Provinsi Sumatera Utara dalam

menanggulangi penyalahgunaan narkoba terkadang kurangnya kesadaran

masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dan juga

pemahaman masyarakat masih minim tentang narkoba. Ketidak pedulian

masyarakat pada lingkungan sekitarnya juga membuat penanggulangan

(16)

peduli satu dengan lainnya dan juga adanya ketakutan masyarakat untuk

melaporkan apabila adanya penyalahgunaan narkoba. Dukungan dari

masyarakat sangat dibutuhkan oleh pihak BNN Provinsi Sumatera Utara

dalam menangani kasus penyalahgunaan narkoba yang ada. Hambatan lain

juga terjadi di dalam internal BNN Provinsi Sumatera Utara yaitu

kurangnya personil dalam menangani kasus penyalahgunaan narkoba yang

terjadi di Sumatera Utara. Personil yang ada di BNN Provinsi Sumatera

Utara masih kurang mencukupi dengan kasus penyalahgunaan narkoba

yang terjadi. Sehingga kinerja BNN Provinsi Sumatera Utara menjadi

sedikit kurang maksimal.

3. Usaha atau Upaya yang dilakukan oleh BNN Provinsi Sumatera Utara

dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba adalah dengan cara upaya

preventif (pencegahan) salah satunya melakukan sosialisasi atau seminar

dan juga penyuluhan kepada masyarat, dengan cara ini BNN Provinsi

Sumatera Utara dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang

bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampak atau akibat dari

penyalahgunaan narkoba, dengan melakukan kerjasama dengan sekolah,

universitas, masyarakat dan instansi-instansi terkait dalam menangani

penyalahgunaan narkoba. BNN Provinsi Sumatera Utara melakukan

upaya-upaya agar penyalahguna narkoba dapat dicegah sedini mungkin,

para penyalahguna narkoba juga bisa disembuhkan dengan cara

memberikan rehabilitasi kepada para penyalahguna narkoba agar tidak

(17)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara maupun Kepolisian serta

Instansi-instansi terkait lebih banyak lagi melakukan kerja sama dengan

masyarakat, pihak – pihak lain atau bisa bekerja sama dengan tokoh agama

untuk pembinaan spiritual dalam program rehabilitasi, guna untuk

memberikan pembekalan serta pendidikan moral.

2. Masyarakat juga harus ikut serta berperan aktif dalam Menangani

penyalahguna narkoba dengan cara memberikan informasi kepada Badan

Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara dalam menanggulangi

penyalahgunaan narkoba.

3. Terutama bagi orang tua untuk mendidik dan membimbing anaknya sebaik

mungkin agar tidak mudah terpengaruh terhadap lingkungannya karena segala

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Hanifah. 2011. ”Mencegah Dan Menanggulangi Penyalahgunaan Napza

Melalui Peran Serta Masyarakat”. Jurnal Informasi, Vol. 16 No. 01 Tahun

2011

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dadang Hawari. 2012. Penyalahgunaan Dan Ketergantungan Naza. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI

Gunawan, Weka. 2006. Keren Tanpa Narkoba. Jakarta : PT. Grasindo

Heningsih Gustina, Rina. 2015. “Peranan BNN Dalam Peredaran Narkotika dan

Psikotropika”. Ejournal Ilmu Pemerintahan Tahun 2015

Joko. 2007. Hindari Napza. Surakarta : Mediatama

Kamisa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara

Kennedy, Ballen. 2000. Budaya Malu Solusi Memberantas Masalah Narkoba. Jakarta : Gramedium

Lisa, Julianan. 2013. Narkoba Psikotropika Dan Gangguan Jiwa . Yogyakarta : Nuha Medika

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007 Tentang Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Provinsi, Dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota

Ricardo, Paul. 2010.” Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Oleh

Kepolisian”. Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 6 No.III Desember 2010.

Jakarta :Fisip UI

Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : Laboraturium PPKn FIS UNIMED

Soekanto. 2005. Metode Pembelajaran Konvensional. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :Alfabeta

(19)

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

Winarto. 2007. Ada Apa Dengan Narkoba. Semarang : Aneka Ilmu

Website

Http://bnn.go.id (diakses pada 3 Februari 2015 pukul 13.35 wib)

http://bnnp_sumut (diakses pada 8 Maret 2015 pukul 23.00 wib)

Gambar

Tabel 16 Upaya BNNP Sumut Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan

Referensi

Dokumen terkait

Eriksen, Ethnicity and Nationalism; Antropological Perspectives, Secon Edition, Pluto Press London, 2002; 20.. 2 tertentu ada juga yang berakhir dengan nuansa konfrontatif,

Dengan demikian, hipotesis penelitian ini terjawab bahwa tidak terdapat perbedaan efek pemberian preload 500 cc cairan koloid HES 200 kD dan cairan RL terhadap

Sama seperti pada media kultivasi cair, kultivasi pada substrat padat juga menunjukan bahwa semakin lama waktu fermentasi semakin tinggi juga produk asam sitrat yang terbentuk..

Perubahan biogas menjadi energi listrik dilakukan dengan memasukkan gas dalam tabung penampungan kemudian masuk ke conversion kit yang berfungsi menurunkan tekanan

Ketentuan tersebut mengandung arti bahwa bentuk atau model pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang wajib dilakukan oleh perusahaan diserahkan pada

Hasil Observasi siswa pada siklus I memperlihatkan bahwa pada pertemuan 1 persentase skor untuk aktivitas siswa 50,00%, persentase tersebut sudah masuk dalam

PANITIA PENGADAAN BARANG / JASA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA PURUK CAHU TAHUN ANGGARAN 2012.. Alamat

sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam pengembangan komersil. Kekurangan dari penggunaan bootstrap adalah website yang dibangun akan memiliki tampilan yang