• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA Hubungan Antara Minat Belajar Dan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA Hubungan Antara Minat Belajar Dan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA

SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Diajukan oleh: Reiza Nuary Asih Hartono

F100124002

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA

SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Yang Diajukan Oleh :

REIZA NUARY ASIH HARTONO F100124002

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh

Dosen Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA

SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

Oleh :

Reiza Nuary Asih Hartono

F100124002

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Rabu, 16 November 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Susatyo Yuwono S. Psi, M. Si., Psi. (……..…………..…..………) (Ketua Dewan Penguji)

2. Wisnu Hertinjung, S.Psi., M.Psi (……….……….) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Dra. Zahrotul Uyun, M.Si (……….……….) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 2 November 2016

Penulis

(5)

1

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA

SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA Reiza Nuary Asih Hartono

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

reiza.asih@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan utama pembelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa Inggris merupakan kompetensi penting yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan dunia global pendidikan. Dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa belum dapat mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis dengan baik meskipun dengan kalimat-kalimat sederhana, banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran Bahasa Inggris. Kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, antara lain “sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar, untuk keperluan diagnostic, untuk keperluan bimbingan penyuluhan, untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penempatan atau penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum, dan untuk menentukan kebijakan sekolah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas 2 atau XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dengan jumlah 328 siswa. Kelas XI terdiri dari kelas XI IPA 1 – XI IPA 3 dengan jumlah 120 siswa, XI IPS 1 – XI IPS 5 dengan jumlah 208 siswa. Sampel atau subjek yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 165 siswa (132 siswa yang hadir, 33 siswa tidak hadir) dengan cluster random sampling terdiri dari XI IPA 1 (37 siswa), XI IPA 2 (31 siswa), XI IPS 2 (28 siswa) dan XI IPS 3 (36 siswa). Pengumpulan data menggunakan skala minat belajar, kemandirian belajar dan dokumen nilai prestasi belajar Bahasa Inggris, sedangkan analisis data menggunakan uji Korelasi Non Parametrik Kendall’s. Kesimpulan penelitian adalah tidak ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris, tidak ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris.Kategori prestasi belajar Bahasa Inggris 37,90% (50 siswa) tergolong baik. 62,10% (82 siswa) tergolong cukup prestasi belajar.

(6)

2

CORRELATION BETWEEN THE LEARNING INTEREST AND INDEPENDENT LEARNING WITH ENGLISH LEARNING

ACHIEVEMENT OF MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA SENIOR HIGH SCHOOL

Reiza Nuary Asih Hartono

Psychology Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta reiza.asih@gmail.com

ABSTRACT

The main purpose of learning English is intended to improve students ability in communication with English, either verbally and written. English is essential competencies required to face the challenges of the global world education. In the process of learning, the majority of students have not been able to listen, speak, read and write well even with simple sentences, many students do not like the English lessons. Learning achievements used in many manifold, such as feedback for teaching , for diagnostic purpose, guidance counseling, for the purpose of selection, for purpose of placement or majors, to determine the contents of curriculum, and to define the school policy. The purpose of this research was to determine the relationship between learning by interest and independent learning with learning English achievements. This study used quantitative research with correlational method. Population research were 328 students on grade 2 in senior high school of Muhammadiyah 1 Surakarta. Class XI consists of class XI IPA 1 - XI IPA 3 which have 120 students, XI IPS 1 - XI IPS 5 which have 208 students. Samples or subjects taken in this research were 165 students (132 students were present, 33 students were absent) with cluster random sampling consisted of XI IPA 1 (37 students), XI IPA 2 (31 students), XI IPS 2 (28 students ) and XI IPS 3 (36 students). Data collection used a scale of interest in learning, independent learning and document the value of learning English achievement, while analysis of data using Non-Parametric Correlation Kendall's. Conclusion of research is there was not relationship between interest in learning and learning English achievement, there is no relationship between independent learning and learning English achievement. Category learning English achievement 37.90% (50 students) is quite good. 62.10% (82 students) is quite the learning achievement.

Keywords: interest, independent learning, learning achievement, English lesson

1. PENDAHULUAN

(7)

3

kemendikbud pada tahun 2015 menyatakan bahwa pada tahun 2014 lalu, menurut UNESCO, rangking pencapaian PUS (Pendidikan Untuk Semua) yang dicapai Indonesia berada di posisi 57, turun dari tahun 2013 yang berada di posisi 54, walaupun naik dari posisi 64 pada tahun 2012.

Tarigan (2015), Wakil Presiden Bidang Akademik English First (EF) Christoper McCormick mengatakan kemampuan masyarakat Indonesia

menggunakan Bahasa Inggris berada pada peringkat ke-28 di antara 63 negara, menurut Christoper Bahasa Inggris merupakan kompetensi penting yang

dibutuhkan dalam menghadapi tantangan dunia global, mulai dari tantangan bisnis, ekonomi hingga pendidikan dan peningkatan kualitas hidup.

Roz (2014),menyatakan bahwa Nilai yang dipatok untuk bisa memenuhi KKM adalah 2,67 atau setaar nilai 66 sampai 70. Nilai rata-rata tersebut merupakan kesepakatan nasional.Fajar (2016), menyatakan bahwa hasil nilai UN (Ujian Nasional) seluruh SMA di Indonesia memiliki nilai tertinggi jurusan IPA mata pelajaran Bahasa Inggris 86,0 dan nilai tertinggi jurusan IPS mata pelajaran Bahasa Inggris 94,0.

Downer, Sabol & Hamre (2010) menjelaskan bahwa interaksi guru siswa merupakan kebutuhan dasar siswa di sekolah. Interaksi guru-siswa yang baik memberi peluang bagi siswa untuk terlibat dalam kegiatan akademik, mengembangkan keterampilan serta meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peters & Mullis (dalam Lacour & Tissington, 2011) , ”found that

parental education had a significant effect on academic achievement. The

mother’s education level had a 20% higher affect than the father’s education

level on the academic outcomes of adolescents” yang artinya menemukan

bahwa pendidikan orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar, dilihat dari pendidikan ibu yang mempunyai tingkat pengaruh

20% lebih tinggi daripada tingkat pendidikan ayah pada hasil belajar dari remaja.

(8)

4

(dalam Aminah, Joyoatmojo & Haryanto 2013) bahwa prestasi belajar juga secara langsung dipengaruhi oleh keterlibatan atau aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Aspek-aspek prestasi belajar Bahasa Inggris yaitu reading, dialog, subjunctive (kata kerja)”wish, as if/as though, would rather, if only”, suggestion offering passive (memberi saran pasif), making an offer (membuat penawaran). Rambe & Tarmidi (2010),

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor-faktor internal meliputi (motivasi, konsep diri, minat dan kemandirian belajar), faktor

eksternal meliputi (sarana prasarana, guru dan orang tua).

Minat belajar adalah kencenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan secara intensif, merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan senang mempelajari materi itu. Slameto (dalam Siagian, 2015) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Djamarah (dalam Siagian, 2015) menyebutkan “minat belajar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah”.Lucas & Britt (2000), aspek-aspek minat belajar adalah aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik, perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan (desire), keyakinan (conviction), perbuatan (action).

Kemandirian belajar adalah tidak menggantungkan diri kepada orang lain, siswa dituntut untuk memiliki keaktifan dan inisiatif sendiri dalam belajar sehingga siswa memiliki kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai kompetensi guna mengatasi suatu masalah. Sumarno (dalam Haryati, 2010) menyatakan individu yang memiliki kemandirian belajar yang tinggti cenderung belajar lebih aktif, mampu memantau, mengevaluasi, dan mengatur belajar lebih efektif yaitu menghemat

(9)

5

(2007), aspek-aspek kemandirian belajar adalah atribut pribadi (personal

atribut), proses (processes) dan konteks pembelajaran (learning context). Makna Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal tulisan adalah menggunakan bahasa gambar. Kompetensi mata pelajaran Bahasa Inggris adalah siswa dapat

berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dengan menggunakan ragam bahasa yang sesuai, lancar dan akurat (Diknas, 2003). Pelajaran Bahasa Inggris

mempunyai empat keterampilan yang harus dikuasai, yaitu listening, speaking, reading dan writing.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling bahwa nilai prestasi belajar Bahasa Inggris beberapa siswa memiliki nilai dibawah rata-rata atau KKM yang sudah ditentukan. Hal ini dikarenakan siswa kurang mampu menguasai kosakata yang banyak dan enggan untuk menulis, berbicara dengan kalimat sederhana. Sehingga di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta menerapkan tanda bel atau tanda pergantian pembelajaran dengan menggunakan bahasa indonesia dan Bahasa Inggris hal ini untuk membiasakan siswa belajar dan memahami. Di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memberikan ekstrakulikuler Bahasa Inggris untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga siswa mampu menguasai dan menerapkan di kehidupan sehari-hari terutama di dunia pendidikan. Hasil wawancara siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta bahwa hampir semua siswa kurang minat pada mata pelajaran Bahasa Inggris baik laki-laki maupun perempuan sehingga prestasi belajar siswa dibawah KKM 75.00, selain itu alasan kurang minatnya belajar Bahasa Inggris maupun dalam tugas siswa merasa malas, bosan, jenuh, tidak bisa mengerjakan dan lebih tertarik

(10)

6

sehingga prestasi belajar siswa ditentukan dari minat siswa itu sendiri terhadap pelajaran dan menyebabkan menurunnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Minat yang besar akan memiliki prestasi yang tinggi atau besar dikarenakan bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan, apabila siswa memiliki minat yang rendah akan memiliki prestasi belajar yang rendah pula dikarenakan siswa tidak tertarik pada mata

pelajaran tersebut dan merasa susah untuk dipelajari.Dengan demikian dapat dilihat variasi pencapaian prestasi belajar yang diperoleh siswa yang kurang

mempunyai minat belajar serta kemandirian belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melihat lebih dalam hubungan antara minat belajar dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Berkaitan dengan hal tersebut penulis merumuskan masalah penelitian yaitu : “Apakah ada hubungan antara minat belajar dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta?”. 2. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 atau XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dengan jumlah 328 siswa. Kelas XI terdiri dari kelas XI IPA 1 – XI IPA 3 dengan jumlah 120 siswa, XI IPS 1 – XI IPS 5 dengan jumlah 208 siswa. Pemilihan populasi ini dilatar belakangi oleh alasan bahwa siswa SMA adalah remaja awal yang sudah terbentuk perilaku sehingga dimungkinkan dapat memahami dan menerapkan di kehidupan sehari-hari.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah teknik cluster random sampling. Mulyatiningsih (2012) teknik cluster random

(11)

7

cara membuat gulungan kertas yang berisi tulisan kelas XI IPA 1 – XI IPA 3, XI IPS 1 – XI IPS 5, gulungan kertas tersebut berada dalam satu kotak.

3. HASILDAN PEMBAHASAN Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya syarat-syarat yang diperlukan oleh suatu data agar dapat

dianalisis. Perhitungan analisis ini dilakukan dengan bantuan komputer seri program statistik (SPSS) edisi 15.0 for Windows Program.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi sebaran data variabel tergantung (Dependent) apakah memiliki sebaran data normal, dengan kata lain uji normalitas sebaran dilakukan untuk melihat apakah subjek dapat mewakili populasi atau tidak. Data dinyatakan berdistribusi normal jika p > 0,05 atau lebih dari 5%.

Hasil dari normalitas sebaran variabel minat belajar diperoleh nilai Kolmogrov-Smirnov Z = 1,118 ; dengan sig.(2-tailed) 0,164 (p > 0,05), artinya minat belajar memiliki sebaran normal atau dapat mewakili subjek dalam populasi tersebut. Kemandirian belajar diperoleh nilai Kolmogrov-Smirnov Z = 0,827 ; dengan sig.(2-tailed) = 0,501 (p > 0,05), artinya kemandirian belajar memiliki sebaran normal atau dapat mewakili subjek dalam populasi tersebut. Prestasi belajar diperoleh nilai Kolmogrov-Smirnov Z = 2,057 ; dengan sig (2-tailed) = 0,000 (p > 0,05), artinya prestasi belajar Bahasa Inggris tidak memiliki sebaran normal atau tidak dapat mewakili subjek dalam populasi tersebut.

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas (minat belajar dan kemandirian beljar) dengan variabel tergantung prestasi belajar Bahasa Inggris memiliki korelasi yang searah (linier) atau tidak.

(12)

8 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis korelasi dari Kendall’s

Wnon parametric, karena sebaran data tidak normal dan linear. Diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,006 (p) = 0,462 (p > 0,01) artinya tidak ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris. Nilai

koefisien korelasi sebesar -0,011 (p) = 0,434 (p > 0,01) artinya tidak ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris. Kategorisasi

Kategori Minat Belajar

Berdasarkan kategori skala minat belajar diketahui bahwa terdapat 0% (0 siswa) yang memiliki minat belajar yang sangat rendah. 0% (0 siswa) yang memiliki minat belajar rendah. 20% (20 siswa) yang tergolong sedang minat belajar, lalu 92% (92 siswa) tergolong tinggi minat belajar. 20% (20 siswa) tergolong sangat tinggi minat belajar. Hal ini menunjukkan bahwa presentase dari jumlah terbanyak berada pada posisi tinggi.

Kategori Kemandirian Belajar

Berdasarkan kategori skala kemandirian belajar diketahui bahwa terdapat

0% (0 siswa) yang memiliki kemandirian belajar sangat rendah. 1% (1 siswa) tergolong rendah kemandirian belajar. 42% (42 siswa) tergolong sedang kemandirian belajar. 78% (78 siswa) tergolong tinggi kemandirian belajar. 11% (11 siswa) tergolong sangat tinggi kemandirian belajar. Hal ini menunjukkan bahwa presentase dari jumlah terbanyak berada pada posisi tinggi.

Prestasi Belajar Bahasa Inggris

(13)

9

Penelitian antara minat belajar dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris tidak dapat diketahui melalui analisis non parametrik sehingga hipotesis mayor tidak bisa di uji.

Berdasarkan uji kendall’s diperoleh hasil nilai koefisien korelasi

sebesar 0,006, (p) = 0,462 (p > 0,01) artinya tidak ada hubungan antara

minat belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris. Dengan demikian minat

belajar siswa tidak memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar Bahasa Inggris siswa. Sesuai dengan hasil penelitian Bunga, Prang, Nainggolan (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan secara signifikan antara minat belajar dan hasil belajar matematika.

Prestasi belajar yang rendah terhadap pelajaran Bahasa Inggris antara lain disebabkan oleh berbagai macam faktor dan kendala. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar diantaranya yaitu faktor internal meliputi (motivasi, konsep diri, minat dan kemandirian belajar), faktor eksternal meliputi (sarana prasarana, guru dan orang tua).

Berdasarkan hasil analisis variabel prestasi belajar bahwa rerata empirik (RE) sebesar 78,94 yang berarti prestasi belajar Bahasa Inggris termasuk kategori cukup.

Berdasarkan kategori prestasi belajar Bahasa Inggris diketahui bahwa 0% (0 siswa) yang memiliki prestasi belajar Bahasa Inggris tergolong sangat baik. 37,90% (50 siswa) tergolong baik prestasi belajar Bahasa Inggris. 62,10% (82 siswa) tergolong cukup prestasi belajar. 0% (0 siswa) tergolong kurang prestasi belajar. Hal ini menunjukkan bahwa presentase dari jumlah terbanyak berada pada posisi cukup.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat siswa yang

memiliki prestasi belajar yang berada pada kategori rendah. Prosentase dan jumlah terbanyak berada pada kategori cukup, ini menjelaskan bahwa siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki tingkat minat belajar yang cukup.

(14)

10

pembelajaran, kemampuan guru, kemampuan rata-rata siswa rendah, siswa tidak bertanggung jawab terhadap tugas, dan seringkali Bahasa Inggris masih dianggap terlalu sukar.

Menurut Witherington terjemahan Buchori (1991) berpendapat bahwa “Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya”.

Berdasarkan pendapat tersebut minat merupakan suatu kesadaran untuk menerima tentangsuatu hal atau obyek yang berhubungan dengan

dirinya.Berdasarkan hasil analisis variabel minat belajar diketahui bahwa rerata empiric (RE) sebesar 73,77 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 52,5 yang berarti minat belajar termasuk kategori tinggi.

Berdasarkan kategori skala minat belajar diketahui bahwa terdapat 0% (0 siswa) yang memiliki minat belajar yang sangat rendah. 0% (0 siswa) yang memiliki minat belajar rendah. 20% (20 siswa) yang tergolong sedang minat belajar, lalu 92% (92 siswa) tergolong tinggi minat belajar. 20% (20 siswa) tergolong sangat tinggi minat belajar. Hal ini menunjukkan bahwa presentase dari jumlah terbanyak berada pada posisi tinggi.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat siswa yang memiliki tingkat minat belajar yang berada pada kategori rendah. Prosentase dan jumlah terbanyak berada pada kategori tinggi, ini menjelaskan bahwa siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki tingkat minat belajar yang tinggi.

Berdasarkan Nilai koefisien korelasi sebesar -0,011, (p) = 0,434 (p > 0,01) artinya tidak ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris. Dengan demikian kemandirian belajar siswa tidak ada

hubungan dengan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa.

(15)

11

sendiri" penasaran, percaya diri dan mandiri, memahami mereka sendiri kebutuhan, kepentingan belajar dan nilai belajar "untuk kepentingan diri sendiri".

Berdasarkan hasil analisis variabel kemandirian belajar diketahui bahwa rerata empiric (RE) sebesar 94,62 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 70 yang berarti kemandirian belajar termasuk kategori tinggi.

Berdasarkan kategori skala kemandirian belajar diketahui bahwa terdapat 0% (0 siswa) yang memiliki kemandirian belajar sangat rendah. 1% (1 siswa)

tergolong rendah kemandirian belajar. 42% (42 siswa) tergolong sedang kemandirian belajar. 78% (78 siswa) tergolong tinggi kemandirian belajar. 11% (11 siswa) tergolong sangat tinggi kemandirian belajar. Hal ini menunjukkan bahwa presentase dari jumlah terbanyak berada pada posisi tinggi. Hasil jumlah rerata berjumlah 94,62termasuk kategori tinggi, artinya bahwa siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki kemandirian yang tergolong tinggi.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa prosentase dan jumlah terbanyak berada pada kategori tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa remaja memiliki derajat kemandirian yang tinggi sehingga memiliki prestasi belajar Bahasa Inggris yang baik.

3. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:Tidak ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.Tidak ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa SMA Muhammadiyah 1

(16)

12 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh selama penelitian, maka penulis memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:

Bagi sekolah, berdasarkan penelitian ini diharapkan pihak sekolah untuk dapat mengusahakan kondisi tersebut tetap stabil dengan cara pihak

sekolah membangkitkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar Bahasa Inggris selain minat belajar dan kemandirian belajar, seperti pengaruh

bakat, kemampuan kognitif, sarana prasarana, pendekatan belajar, motivasi, konsep diri, guru, orang tua.

Bagi subjek penelitian, berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi dalam belajar dalam diri mereka guna meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris.

Bagi peneliti lain, berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan tema yang sama agar dapat memperbaiki kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini dan lebih memperluas tinjauan yang belum terdapat dalam penelitian ini, lebih menyempurnakan alat ukur, memperluas populasi dan memeperbanyak sampel sehingga lingkup penelitian dan generalisasi menjadi lebih luas serta mencapai proporsi yang seimbang dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar Bahasa Inggris selain minat belajar dan kemandirian belajar, seperti pengaruh bakat, kemampuan kognitif, sarana prasarana, pendekatan belajar. Jumlah sampel yang lebih besar, wawancara secara lebih terstruktur agar diperoleh hasil yang lebih valid. Waktu yang cukup untuk melakukan pendekatan pada siswa agar siswa merasa nyaman sehingga dapat mengisi angket dengan serius sehingga mampu mengungkap

(17)

13 DAFTAR PUSTAKA

Aminah, E., Joyoatmojo, S., & Haryanto, S. (2013). Kontribusi Motivasi Belajar dan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1 Kota Salatiga. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 1, No. 2:113-125

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Broad, J. (2006). Interpretations of Independent Learning in Further Education. Selby College, UK. Journal of Futher and Higher Education. 30(2), pp 119-143

Bunga, N. K., Prang, J., & Nainggolan, N. (2015). Hubungan antara Minat Belajar dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Kristen Eben Haezer. Jdc, Vol. 4, No. 2:224-228

Diknas.(2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sekolah.

Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Downer, J., Sabol, J.T., & Hamre, B. (2010). Teacher–Child interactions in the classroom: Toward a theory of within and cross-domain links to children's developmental outcomes. Early Education & Development, 21(5), 699- 723

Haryati, F. (2010). Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill. Suska Journal of Mathematic Education. Vol.1, No.1:9-18

http://www.antaranews.com/berita/477154/indonesia-peringkat-ke-28-berbahasa-inggris.(diakses pada tanggal 14 desember 2016).

http://www.jawapos.com/baca/artikel/7063/guru-masih-sulit-isi-rapor-online. (diakses pada tanggal 1 maret 2016).

http://www.suarapgri.com/2016/05/ini-dia-20-siswa-peraih-nilai-un.html.(diakses pada tanggal 14 desember 2016).

Lucass, D. Blaine & Britt, S.H. (2000). Advertising Psychology and Research. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

Mudjiono & Dimyati. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Rikena Cipta.

Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(18)

14

Patel, D. (2015). As Investigation Into Independent Learning Using the Cambridge Latin Course Independent Learning Manual with Year 9 Students. Journal of Classics Teaching. 16, pp 14-18.

Rambe, A. R.,& Tarmidi. (2010). Korelasi Antara Dukungan Sosial Orang Tua dan Self‐DirectedLearning pada Siswa SMA. Jurnal Psikologi. Volume 37, No. 2: 216-223

Siagian, R. E. F. (2015). Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif 2(2), ISSN: 2088-351X: 122-131

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Song, L.,& Hill, J. R. (2007). A Conceptual Model for Understanding Self-Directed Learning in Online Environments: Journal of Interactive Online Learning www.ncolr.org/jiol Volume 6, Number 1, ISSN: 1541-4914

Tirtonegoro, S. (1989). Anak Supernormal dan Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Tissington, L. D., & Lacour, M. (2011). The Effect of Poverty on Academic Achievement. Educational Research and Review. 6(7), pp 522-527

Referensi

Dokumen terkait

[r]

(1) Dalam hal terjadinya lonjakan jumlah barang impor yang menyebabkan produsen dalam negeri dari barang sejenis atau barang yang secara langsung bersaing dengan yang

[r]

Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dalam menghadapi disminore pada remaja putri di SMK Swagaya 1

[r]

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan lingkungan kerja diduga akan meningkatkan kinerja karyawan PT Kubik Madani. Hal ini dikarenakan pernyataan

Petelur DOC adalah anak ayam berumur satu hari yang akan dijual. kepada peternak untuk dikembang biakan menjadi

konsep yang akan diterapkan pada desain museum seni rupa.. modern secara lengkap