ABSTRAK
FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRASI SUKU KOMERING DARI DESA BETUNG DAN KORTO KE DESA GUMAWANG
KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR
(Kasus pada migran Suku Komering di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun2012)
Oleh Dera Elfranita
Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang faktor pendorong dan penarik migrasi Suku Komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kabupaten Oku Timur. Titik tekan kajian pada ketidak puasan di daerah asal, terbatasnya kesempatan kerja, harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik, dan adanya kesempatan usaha di daerah tujuan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Populasi peneltian ini sebanyak 45 KK migran, semua dijadikan responden dalam penelitian (total populasi). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara, kuisioner dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tabel dan presentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam membuat laporan penelitian.
FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRASI SUKU KOMERING DARI DESA BETUNG DAN KORTO KE DESA GUMAWANG
KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2012
(Skripsi)
Oleh Dera Elfranita
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
DAFTAR ISI
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 10
D. Definisi Operasional Variabel ... 20
1. Adanya Perasaan Tidak Aman dan Tidak Tentram .... 20
2. Menyempitnya Lahan Pekerjaan di Daerah Asal ... 20
3. Adanya Harapan Kehidupan yang Lebih Baik... 21
4. Adanya Pendapatan-Pendapatan Baru Di Daerah ... 21
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum Kondisi Geografis Desa Gumawang... 25
1. Letak dan Luas Desa Gumawang ... 25
a. Letak Astronomis Desa Gumawang... 25
b. Letak Administratif Desa Gumawang... 25
c. Letak Sosial Ekonomis Desa Gumawang... 28
c. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok... 36
d. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat ... 39
Migran Suku Komering saat penelitian... 41
b. Jumlah Anak yang Dimilki Kepala Keluarga ... 42
b. Status Perkawinan Kepala Keluarga Migran ... 46
Suku Komering pada saat bermigrai dan ... 46
C. Deskripsi Data... 52
1. Rasa Tidak Puas dan Tidak Senang Derah... 53
Asal yang Berawa... 53
2. Menyempitnya Lahan Pekerjaan di Daerah Asal... 55
Adanya Harapan Kehidupan Ekonomi Di... 56
Daerah Tujuan... 56
3. Adanya Pendapatan-Pendapatan Baru Di... 57
Daerah Tujuan... 57
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 63
Judul Skripsi : FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK
MIGRASI SUKU KOMERING DARI DESA
BETUNG DAN KORTO KE DESA GUMAWANG KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2012
Nama Mahasiswa : DERA ELFRANITA No. Pokok Mahasiswa : 0853034013
Jurusan : Pendidikan IPS Program Studi : Pendidikan Geografi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,
Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si. Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600111 198703 1 001
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Sudi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi
MOTTO
“ Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah
dikerjakan”
FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRASI SUKU KOMERING DARI DESA BETUNG DAN KORTO KE DESA GUMAWANG
KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2012
Oleh Dera Elfranita
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
PERSEMBAHAN
Teriring Rasa Syukur Kupersembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang
Yang kusayangi :
Kedua Orang tuaku tercinta, yang senantiasa mendoakan dan memberikan
perhatian, cinta dan kasih sayangnya untuk kesuksesan dan keberhasilanku.
Ayuk Efriyanti dan Kak Kiki, yang selalu memberi semangat,pengorbanan dan
dukungan untuk keberhasilanku,beserta keponakan kecilku Vicky Herlando yang
turut memberikan keceriaan untukku.
Seseorang yang selalu menemani, mensupot untuk keberhasilan dan kesuksesanku
Kak Maison
Sahabat-sahabatku Wenda, Eka, Inggrit, Adin, Beti, Sari, Echa, Echi dan Data
terimakasih untuk persahabatan dan keceriaan kita selama ini
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Batu Raja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU pada tanggal 21 Januari 1991, anak ke dua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Emzen dan Ibu Masbiyah.
Pada tahun 1995, pendidikan SD Negeri 4 Gumawang Kecamatan Belitang tamat pada tahun 2002, Pendidikan SMP Negeri 1 Belitang Kecamatan Belitang tamat pada tahun 2005, dan pendidikan SMA YPB Belitang tamat pada tahun 2008.
SANWACANA
Puji dan syukur kehadiran Allah SWT, atas segala anugrah dan hidayah-Nya sehingga, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Faktor
Penarik dan Pendorong Migrasi Suku Komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur (Kasus pada migran Suku Komering di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2012) adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung beserta jajaran Dekanat FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Ibu Dosen pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, khusunya dosen pada program studi Geografi yang telah membekali penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sebagaimana mestinya.
5. Bapak Wansori selaku Lurah Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur beserta stafnya, yang banyak memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.
6. Bapak dan Ibu migran Suku Komering di Desa Gumawang yang telah bersedia memberikan bantuan guna kelancaran penelitian penulis hingga selesai.
7. Para sahabatku Wenda, Eka, Inggrit, Adin, Sari, Beti, Data dan rekan-rekan Geografi angkatan 2008 yang telah memberikan bantuan saran serta motivasinya kepada penulis sehingga menambah semangat dalam penelitian skripsi ini.
Penulis menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan penulis. Harapan penulis semoga skripsi sederhana ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, April 2013 Penulis,
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dera Elfranita NPM : 0853034013
Program Studi : Pendidikan Geografi Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/KIP
alamat : Jalan Swadaya gang Surabaya Desa Rantau Jaya Belitang Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak pernah terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, April 2013
Yang Menyatakan,
Dera Elfranita
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbedaan penduduk pada umunya terjadi karena adanya perbedaan wilayah satu dengan wilayah yang lain (Differensiation of Area). Perpindahan penduduk dikenal dengan istilah migrasi, baik yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya.
2
Teori Henry dalam Everett S. Lee (1980: 8) menyatakan suatu teori dasar yang dikenal dengan teori dorongan dan tarikan (push full factor) “Faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memutuskan untuk bermigrasi yaitu sebagai berikut: 1.) Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal yaitu adanya rasa tidak puas dan tidak senang di daerah asal yang berawa dan ada menyempitnya lahan di daera asal, 2.) Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan yaitu adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan dan adanya pendapatan-pendapatan baru di daerah tujuan , 3.) Faktor-faktor lain (Others factor)”.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa factor migrasi terbagi menjadi dua kategori yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari daerah asal migrasi yang menyebabkan seseorang terdorong untuk pindah meninggalkan daerah asal, faktor pendorong tersebut antara lain yaitu sempitnya lahan migran, cuaca yang tidak mendukung, lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan faktor penarik yang menyebabkan migrasi ke daerah yang lebih baik lagi adalah adanya potensi lebih baik dari daerah asal. Daerah tujuan memberikan penghidupan ataupun lingkungan yang lebih baik daripada daerah asal. Sosial budaya merupakan rintangan antara penduduk migrasi, sedangkan faktor individu meliputi tingkat pendidikan, cita-cita, harapan dan secara umum tingkat modernisasi.
3
ada pada daerah asal, 2.) pull factor (faktor yang menarik) yang ada pada daerah tujuan, 3.) Other factors (faktor-faktor lainnya).
Berdasarkan pendapat pendapat Nelson tersebut, bahwa faktor migrasi yang mendorong manusia untuk pindah adalah adanya kekeringan sumber daya alam, adanya perasaan tidak puas dan tidak aman di daerah asal, sedangkan faktor yang menarik orang untuk bemigrasi adalah munculnya sumber alam serta sumber mata pencaharian baru, dan ikilm yang sangat baik didaerah tujuan
Secara umum perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, pada dasarnya ingin meningkatkan kemakmuran, meningkatkan kesejahteraan yang dilatarbelakangi oleh keberadaan daerah asal yang dianggapnya tidak mendukung kehidupannya dan di daerah tujuan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik. Adanya faktor penarik di daerah tujuan, antara lain : adanya sumber alam dan mata pencaharian yang baru, adanya pendapatan-pendapatan baru dan iklim yang baik di daerah tujuan.
4
juga sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, perekonomian yang ada ada di Gumawang bisa dikatakan maju dan berkembangannnya sangat cepat.
Pada awalnya orang Komering (Betung dan Korto) yang bersal dari Desa Betung dan Korto bermigrasi ke desa Gumawang ini karena daerah asalnya berupa rawa, sungai dan penduduk di sana mayoritas memiliki rumah panggung karena di desa Betung dan Korto ini terdapat sungai yang kapan saja bisa meluap atau banjir sampai ke jalan sehingga menganggu aktivitas masyarakat disana.
Menurut informasi dari Bapak Wansori selaku Kepala Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur pada tanggal 14 Maret 2012 bahwa jumlah penduduk di Desa Gumawang yaitu sebanyak 1.736.000 jiwa atau 1672 kepala keluarga termasuk migran suku komering yang berasal dari Desa betung dan Korto sebanyak 45 Migran.
5
Tabel 1. Keberadaan Kepala Keluarga Migran Suku Ogan di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2012
Nama Dusun Jumlah KK Persentase Gumawang Keacamatan Belitang Kabupaten Oku Timur), tanggal 14 Maret 2012.
Berdasarkan Tabel 1 tersebut dapat diketahui jumlah penduduk migran asal Desa Betung dan Korto yang berada di Desa Gumawang sebanyak 45 KK pada tahun 2012. Migran Suku Komering yang dimaksud penelitian ini penduduk suku Komering yang bermigrasi dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang kependudukan khususnya mengenai faktor penarik suku komering (Betung dan Korto) bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.
Untuk itu penulis mangambil judul “ Faktor Pendorong dan Penarik Suku Komering Bermigrasi dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang
Kabupaten Oku Timur Tahun 2012.”
B. Identifikasi Masalah
6
bermigrasi ke Kabupaten Oku Timur yang bertempat tinggal di Desa Gumawang Kecamatan Belitang yaitu meliputi :
1. Faktor pendorong terjadinya migrasi:
a. Rasa tidak puas dan tidak senang di daerah asal yang berawa b. Menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal
c. Rendahnya upah tenaga kerja
d. Keterbatasan sarana dan prasarana sosial
2. Faktor penarik terjadinya migrasi :
a. Adanya harapan kehidupan yang lebih baik di daerah tujuan b. Adanya pendapatan-pendapatan baru didaerah tujuan
c. Upah tenaga kerja di kota relatif lebih besar
d. Ketersediaan sarana dan prasarana sosial yang kompleks
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu :
1. Faktor pendorong terjadinya migrasi:
7
2. Faktor Penarik terjadinya migrasi :
a. Adanya harapan kehidupan yang lebih baik di daerah tujuan b. Adanya pendapatan-pendapatan baru didaerah tujuan
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apakah rasa tidak senang dan tidak puas di daerah asal yang berawa merupakan faktor pendorong terjadinya migrasi dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur ?
2. Apakah menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal menjadi faktor pendorong terjadinya migrasi suku Komering dari desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur?
3. Apakah adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan merupakan faktor penarik penduduk suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur ?
8
E. Tujuan Penilitian
1. Untuk meperoleh informasi mengenai faktor pendorong dan penarik migrasi Suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2012.
2. Untuk mempeoleh informasi mengenai faktor pendorong migrasi Suku Komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang yaitu rasa tidak puas dan tidak senang daerah asal yang berawa dan menyempitnya lahan di daerah asal.
3. Untuk memperoleh informasi mengenai faktor penarik migrasi suku komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang yaitu adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan dan adanya pendapatan-pendapatan baru di daerah tujuan.
F. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dan wawasan pemikiran bagi penulis tentang migrasi khususnya dan geografi penduduk pada umumnya.
9
G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Subjek Penelitian
Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah kepala keluarga penduduk Suku Komering yang bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabpaten Oku Timur.
2. Ruang Lingkup Obyek Penelitian
Ruang lingkup objek penelitian ini adalah : faktor pendorong migrasi : adanya perasaan tidak aman dan tidak puas didaerah asal, dan kurangnya sumber daya alam didaerah asal dan faktor penarik migrasi : adanya sumber daya alam dan mata pencaharian baru dan adanya pendapatan-pendapatan baru didaerah tujuan. 3. Ruang Lingkup Lokasi Penelitian
Ruang lingkup lokasi penelitian ini adalah Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.
4. Ruang Lingkup Waktu Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah tahun 2012. 5. Ruang Lingkup Ilmu
10
69
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian pendekatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Aris Ananta. 1993. Ciri Demografis Kualitas penduduk dan pembangunan Ekonomi. Lembaga Demografi FEUI. Jakarta.
Arifin, Bustanul. 2001. Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia. Erlangga. Jakarta.
Fatimah. 2007 Faktor- Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi Suku Minagkabau (Sumatera Barat) Ke Kota Bandar Lampung (Kasus Pada Migran Suku Minangkabau Di Kelurahan Kelapa Tiga Kecamatan Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung). Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi JurusanPendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. FKIP Unila.
Koentjoroningrat. 1994. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta.
Komarudin. 1974. Persoalan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Rajawali Press. Jakarta.
Mantra, Ida Bagus. 1985. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya. Yagyakarta. Rozy Munir. 1981. Migrasi. Dalam Dasar-dasar Demografi, Lembaga
Demografi FE UI. Jakarta.
S. Hutabarat, Sans, dkk. 1985. Studi kependudukan. Konsorsium Fakultas Ilmu Sosial. Jakarta.
S. Lee, Everett. 1980. Teori Migrasi. Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sumadi dan Bambang Sumitro. 1989. Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni Bandung
Singarimbun, Irawati. 1989. Teknik Wawancara, dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta
70
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta.
Sumaatmadja, Nursid, 1988. Studi Gografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan,Alumni Bandung.
Sugiyono. 1998. Statistik non parameter. Setia press. Jakarta
Todaro, P. Michael. 1987. Pembangunan Ekonomi Di Dunis Ketiga. Erlangga. Jakarta.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
Sebagai konsepsial dan agar lebih terarah penelitian ini sesuai dengan ruang lingkup ilmu Geografi penduduk. Menurut Clarke (1971:2) mengatakan bahwa Geografi Penduduk mempelajari interaksi dari variasi-variasi mengenai penyebaran penduduk, komposisi penduduk, migrasi penduduk dan pertumbuhan penduduk dalam hubungannya dengan variasi-variasi keruangan di suatu tempat.
1. Pengertian Migrasi
12
2. Teori Migrasi
Pembangunan yang tidak merata di suatu daerah dengan daerah lain adalah salah satu dasar penyebab terjadinya suatu migrasi. Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu wilayah, sedangkan dua faktor lainnya yaitu kematian dan kelahiran. Dengan demikia migrasi memiliki andil yang sangat berperan dalam kehidupan manusia di muka bumi ini, yang mana dengan bermigrasi manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara ekonomi, sosial, budaya, politik serta untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.
Sedangkan menurut Bunnett, R. B. (2001:34) mengatakan bahwa migrasi merupakan perpindahan keseluruhan dari suatu masyarakat dimana keseluruhan tersebut meliputi perpindahan secara utuh baik secara fisik maupun materi yang diikuti keinginan yang merupakan suatu motivasi besar dalam dirinya untuk berpindah dan menetap sepenuhnya di daerah tujuan.
Hal ini sejalan dengan pemikiran Anwar (2003: 201) yang mengemukakan bahwa migrasi adalah perpindahan penduduk baik antar negara maupun dalam suatu negara dengan tujuan menetap untuk memperoleh kehidupan ekonomi yang lebih baik lagi.
13
3. Faktor Pendorong Migrasi
Faktor pendorong yang menyebabkan seseorang meninggalkan daerah asal. Hal ini sejalan dengan pernyataan Endang (2000:35) yang mengemukakan bahwa ada faktor pendorong yang menyebabkan seseorang bermigrasi meninggalkan daerah asal, faktor tersebut meliputi:
a. Kurangnya lapangan pekerjaan maupun lapangan usaha di daerah asal.
b. Kurang baiknya keadaan lingkungan di daerah asal.
c. Pendidikan yang kurang di daerah asal.
d. Perbedaan topografi tanah dan wilayah dengan cuaca yang kurang bersahabat.
Berdasarkan dengan pendapat di atas, Everett S. Lee (1980 : 8) dalam teorinya yaitu Push Full Teory mengatakan bahwa selain adanya faktor penarik suatu masyarakat bermigrasi ke daerah atau tujuan lain ada juga faktor pendorong yang menjadi penyebab masyarakat disuatu wilayah memilih untuk meninggalkan wilayah tersebut. Dalam bukunya Everret S. Lee mengatakan bahwa faktor pendorong seseorang pergi meninggalkan daerah asal ada 3 kategori utama yaitu: 1. Kurang berkembangnya perekonomian dan peluang di daerah asal, 2. Kurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal, 3. Persepsi pribadi (yang merupakan faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri).
14
pendorong tersebut meliputi: berkurangnya sumber daya alam di daerah asal, menyempitnya lahan pekerjaan yang menjadi kendala tersendiri, tekanan sosial, ketidakcocokan budaya di tempat asal, pekerjaan atau hubungan keluarga, dan bencana alam yang terjadi.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka tujuan penduduk bermigrasi atau pindah adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta untuk meningkatkan taraf hidupnya.
a. Rasa Tidak Puas dan Tidak Senang Di Daerah Asal Yang Berawa
Rasa tidak puas dan tidak senang di daerah asal yang berawa merupakan salah satu faktor pendorong penduduk suku komering dari desa Betung dan Korto melakukan migrasi ke Desa Gumwang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur. Rasa tidak puas dan tidak senang di daerah asal yang dimaksud yaitu rasa tidak tenang penduduk Suku Komering terhadap lahan pertanian di daerah asal karena daerah asal berupa rawa sedangkan penduduk Suku Komering lebih senang mengolah dan memanfaatkan lahan kering untuk mengembangkan usaha pertaniannya.
Menurut Bustanul Arifin (2001:88) lahan pertanian adalah lokasi yang dimanfaatkan untuk berococok tanam dan untuk kegiatan pertanian lainnya. Lahan tersebut berupa lahan pekarangan, lahan persawahan dan lahan perladangan.
b. Menyempitnya Lahan Pekerjaan di Daerah asal
15
Sempitnya lapangan pekerjaan atau terbatasnya kesempatan kerja pada suatu daerah disebabkan oleh banyaknya jumlah penduduk pada desa tersebut yang mencari pekerjaan sedangkan lapangan pekerjaan yang ada sangat terbatas, hal ini mendorong penduduk pada daerah tersebut unuk mencari pekerjaan di daerah lain yang memungkinkan migran untuk bekerja atau memiliki lapangan pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian Yulia Sari Bahri (1999:57) tentang lapangan pekerjaan bahwa migran yang bermigrasi ke Desa Gumawang dikarenakan sulitnya lapangan pekerjaan di daerah asal, sehingga mendorong para migran untuk melakukan migrasi ke daerah lain yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
4. Faktor Penarik Migrasi
Pada dasarnya penduduk melakukan migrasi (perpindahan) dari satu tempat ketempat lainnya disebabkan karena adanya daya tarik dari satu daerah. Everett S. Lee (1980 : 8) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi orang mengambil keputusan untuk bermigrasi adalah Faktor-faktor penarik migrasi yaitu :
a. Iklim yang baik
b. Persekolahan yang baik c. Penghalang antara d. Jarak
e. Biaya pengangkutan alat-alat rumah tangga f. Anak-anak dan saudara yang cukup banyak g. Faktor-faktor pribadi
16
hubungan-hubungan seseorang atau berbagai sumber informasi yang tidak tersedia secara umum.
Dari pendapat diatas, bahwa seseorang melakukan migrasi disebabkan karena banyak faktor, seperti faktor adanya potensi yang lebih baik dari daerah asal atau informasi-informasi di daerah tujuan yang diperoleh daya tarik. Sosial budaya merupakan rintangan antara penduduk bermigrasi, sedangkan faktor individu meliputi tingkat pendidikan, cita-cita, harapan dan secara umum tingkat modernisasi.
Selain dari penadapat diatas Sans S. Hutabarat, dkk. (1983:38) mengemukakan bahwa terjadinya migrasi dapat dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut Faktor-faktor yang terdapat didaerah tujuan yaitu :
a. Harapan akan kehidupan pribadi atau keluarga yang lebih tenang. b. Kesempatan berusaha yang lebih baik atau lebih sesuai.
c. Kesempatan peninkatan karier maupun pendidikan anak. d. Daya tarik cara hidup didaerah tujuan.
e. Adanya kemudahan-kemudahan yang diperoleh.
Faktor-faktor yang merupakan kemudahan-kemudahan dalam bergerak perpindahan dan meliputi:
a. Kelancaran dalam urusan perpindahan dari daerah asal dan urusan untuk menetap didaerah tujuan.
b. Kemudahan dalam transportasi baik alat pengangkutannya maupun biaya angkutannya.
17
Dari pendapat di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa seseorang melakukan migrasi disebabkan adanya faktor penarik yang dimiliki oleh daerah tujuan, seperti : adanya harapan akan kehidupan ekonomi lebih baik didaerah tujuan, adanya kesempatan berusaha yang lebih baik atau lebih sesuai di daerah tujuan, serta lokasi daerah tjuan yang baik (aksesbilitas tinggi), Selanjutnya, Rozy Munir (1981 :120) perpendapat bahwa daya tarik penduduk melakuan migrasi kedaerah tujuan disebabkan karena :
a. Kesempatan mendapatkan pekerjaan di daerah tujuan. b. Kesempata mendapatkan pendapatan yang lebih baik. c. Kesempata mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
d. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan di daerah tujuan. e. Keberhasilan teman atau keranbat didaerah tujuan.
f. Adanya aktivitas-aktivitas di daerah tujuan. Seperti tempat-tempat hiburan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka tujuan penduduk bermigrasi atau pindah adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta untuk meningkatkan taraf hidupnya.
a. Adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di derah tujuan
18
atau aspirasinya. Selain itu juga Mantra (1985:308) mengemukakan bahwa petimbangan awal sebelum pindah telah diperkirakan baru migran berani memutuskan untuk melakukan migrasi.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan merupakan salah satu tujuan seseorang melakukan migrasi.
b. Adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan
Kemudahan untuk mendapatkan kesempatan usaha di daerah tujuan merupakan salah satu faktor penting bagi penduduk untu melakuakn migrsi. Sebagaimana dikemukakan oleh Masri Singarimbun (1981:78) adalah sebagai berikut : tidak diragukan lagi perpindahan penduduk sering kerupakan reaksi terhadap faktor-faktor ekonomi, seperti adanya kesempatan lapangan yang lebih baik.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Rozy Munir (1981 : 120) yang menyatajkan bahwa : kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok merupakan salah satu faktor penarik penduduk bermigrasi.
19
B. Kerangka Fikir
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lain, baik secara permanen maupun tidak permanen. Pada umunya penduduk yang melakukan migrasi disebabkan karena adanya perbedaan wilayah. Sebagaimana dalam konsep geografi yang dikenal dengan istilah Differensiation of Area yaitu perbedaan suatu wilayah akan mencerminkan suatu karakteristik kehidupan penduduknya.
Dengan adanya perbedaan wilayah ini menyebabkan penduduk untuk melakuakan migrasi dari satu tempat ketempat lain karena pada dasarnya manusia akan selalu mangalami pejalanan kehidupan untuk meperoleh kesejahteraan hidupnya yang dilatarbelakangi oleh rasa tidak senang dan tidak puas di daerah asal yang berawa, menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal, adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan dan adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan.
Dengan demikian maka rasa tidak tenang dan tidak puas di daerah asal yang berawa, menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal, adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan, adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka menarik bagi penulis untuk
melakukan kajian dengan penelitian yang berjudul “ Faktor Pendorong dan Penarik
Migrasi Suku Komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan
20
Destination Push Pull Factor
Prior Migration Push + Pull Factor
Origin push and pull factor
INVIDUAL PERCEPTIO N JUDMENT
FORCES
TO MOVE BARIER
Move
Model migrasi Lowry Nelson (Gambar. 1)
66
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan maka penelitian mengenai Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi Suku Komering Dari Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2012, dapat disimpulkan bahwa :
1. Rasa tidak puas dan tidak nyaman di daerah asal yang berawa merupakan faktor pendorong kepala keluarga migran Suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang, ini dibuktikan dengan pernyataan migran yaitu sebanyak 27 migran (60,00%) dan yang menjawab tidak sebanyak 18 (40,00%) yang menjawab tidak karena lahan yang dimiliki umumnya sempit yang berakibat pada produksinya rendah dan tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari anggota keluarganya, kecuali itu ternyata di daerah itu juga sulit untuk mencari pekerjaan tambahan yang dapat menopang kebutuhan ekonomi keluarganya di daerah asal. 2. Menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal merupakan faktor pendorong kepala
67
kesulitan dalam memperoleh lapangan usaha daerah asal dan 8 (17,78%) migran yang menyatakan cukup mudah mencari pekerjaan di daerah asal karena migran bisa memanfaatkan lapangan pekerjaan di daerah asal seperti berkebun karet dan membudidayakan ikan, selain itu alasan lain mereka karena mengikuti orang yang sudah terlebih dahulu berhasil di daerah tujuan secara ekonomis dan lebih baik, lebih bisa memenuhi keperluan dan hidup yang layak.
3. Adanya harapan kehidupan yang labih baik di daerah tujuan merupakan faktor penarik kepala keluarga migran Suku Komering ke Desa Gumawang, ini dibuktikan dengan pernyataan migran yaitu sebanyak 34 (75,56%) dan yang menjawab tidak sebanyak 11(24,44%) alasan mereka yang menjawab tidak karena, ekonomi mereka sudah cukup baik tetapi alasan pendidikan di daerah taujuan lebih baik di bandingkan dengan daerah asal dan keadaan lingkungan yang menyenangkan seperti banyaknya tempat-tempat hiburan di daerah tujuan.
68
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka pada kesempatan ini akan di beriakan saran sebagai berikut :
1. Bagi migran Suku Komering yang kurang puas karena di daerah asal berawa, hendaknya jangan mengandalkan lahan kering saja, hendaknya memanfaatkan lahan basah juga di daerah tujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya dan kebutuhan dapat terpenuhi.
2. Bagi migran Suku komering yang kesempatan kerjanya di daerah asal merasa terbatas, hendaknya menigkatkan keahlian dan mencoba membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
3. Bagi migran Suku Komering yang dengan mudah mendapatkan pekerjaan di daerah tujuan, hendaknya dapat membantu migran yang lain untuk memberikan peluang dan ksempatan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
21
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode deskriptif eksploratif. Penelitian eksploratif mempunyai tujuan ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu (Suharsimi Arikunto, 2006:7).
Metode deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang dilakukan untuk mengetahui suatu nilai variabel mandiri (variabel bebas), baik satu variabel atau lebih (variable independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2007: 11).
B. Populasi
22
Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa apabila banyak populasinya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi.
Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu kurang dari 100, maka seluruh populasi akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu sebanyak 45 kepala keluarga migran suku Komering yang terdapat di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.
C. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah faktor pedorong dan faktor penarik Suku Komering bermigrasi dari Desa Betung dan Desa Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur yang meliputi: Perasaan tidak nyaman dan tidak puas di daerah asal, Kurangnya sumber daya alam didaerah asal, Adanya sumber daya alam serta mata pencaharian baru dan adanya pendapatan-pendapatan baru di daerah tujuan
D. Definisi Operasional Variabel
1. Adanya Perasaan tidak aman dan tidak puas didaerah Asal
23
suku komering lebih senang mengolah dan memanfaatkan lahan kering untuk mengembangkan usaha pertaniannya.
a.Dikatakan puas jika lahan pertanian di daerah asal berupa lahan kering.
b.Dikatakan tidak puas jika lahan pertanian di daerah asal berupa lahan basah (rawa).
2. Menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal.
Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau padangan responden terhadap menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal karena terlalu sedikitnya lahan dan hanya terbatas pada bidang pertanian saja.
a. Dikatankan menyempit jika di daerah asal hanya memiliki sartu jenis sumber daya usaha saja.
b. Dikatakan tidak kurang jika dia di daerah asal memliki lebih dari satu jenis sumber usaha atau pekerjaan.
3. Adanya Harapan Kehidupan Ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan
Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau pandangan terhadap daerah Belitang tepatnya di Desa Gumawang adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan.
24
b. Dikatakan tidak jika ia datang ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur bukan karena adanya harapan kehidupan ekonomi yang labih baik di daerah tujuan.
4. Adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan
Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau pandangan responden terhadap daerah Belitang karena adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan. Penggolongan untuk tingkat perolehan kesempatan berusaha ini akan di ukur menurut kemampuan responden di lapangan yang akan di kategorikan menjadi sulit dan mudah.
a. Dikatakan sulit jika waktu dalam berusaha membutuhkan waktu yang lama.
b. Dikatakan mudah jika waktu dalam berusaha tidak membutuhkan waktu yang lama.
3.Migrasi Suku Komering
Yang dimaksud penelitian ini adalah perpindahan penduduk suku Komering dari desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur pada periode tahun 1963-1995 sebanyak 45 KK.
C. Teknik Pengumpulan Data
25
persyaratan. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Teknik Observasi
Menurut Nursid Sumaatmadjaya (1988:105), observasi adalah pengamatan langsung terhadap kondisi di lapangan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai gejala kondisi di lapangan secara langsung. Data yang diperoleh dari teknik ini berupa data yang sifatnya primer, seperti: keadaan penggunaan lahan, fasilitas transportasi, dan keadaan tempat-tempat pelayanan umum.
2. Teknik Wawancara
Menurut Irawati Singarimbun (1989:192) wawancara adalah suatu proses pendapatan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara berstruktur, yaitu dengan menggunakan kuesioner untuk memandu setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada kepala keluarga migran Suku Komering untuk memperoleh data dan variabel.
3. Teknik Kuesioner
26
Teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan data langsung dari responden dengan menggunakan daftar pertanyaan untuk mendapatkan data primer. Adapun data yang akan diambil berupa data primer tentang adanya harapan akan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan, keinginan mengikuti keluarga yang berada di daerah tujuan, adanya kesempatan berusaha yang lebih baik atau lebih sesuai di daerah tujuan serta lokasi daerah tujuan yang baik (aksesbilitas tinggi).
4. Teknik Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231) teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.
Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang sifatnya sekunder yang bersumber dari kantor Kepala desa, misalnya untuk mendapatkan data mengenai monografi desa.
5. Teknik Analisis Data
27
data kuantitatif yang paling sederhana adalah bentuk presentase. Dari data yang diperoleh diklasifikasikan untuk memberikan pengertian dari data dalam tabel dan selanjutnya disusun dan dianalisis sebagai laporan penelitian. Untuk menghitung presentase dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
% =
� �x
100
Keterangan :
% : Pesentase yang diperoleh
n : Jawaban responden yang menjawab pertanyaan kuesioner. N : Jumlah sampel
100 : Konstanta (Muhammad Ali, 1985 : 184)