• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kekerabatan Beberapa Genotipe Semangka (Citrullus lonatus (Thunberg.) Matsum & Nakai)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kekerabatan Beberapa Genotipe Semangka (Citrullus lonatus (Thunberg.) Matsum & Nakai)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING

Seminar Nasional

Bioteknologi

Q

Pemuliaan

i\T

Tanaman

t-*w

2 0 0 6

Auditorium Thoyib Hadiwijaya, Faperta

institut Pertanian Bogor, 1-2 Agustus 2006 tf~lp\ Departemen Agronomi dan Hortikuttura

SKS^ Fakultas Pertanian |PB

• ,_" 4/ Jl. Merantt Kampus IPB Darmaga 16660 ^iSaS^y telp/fax +62 251 629353

"Sinergi Bioteknologi dan Pemuliaan

Dalam Perbaikan Tanaman"

dalam rangka purnabakti

Prof. Dr. G.A. Wattimena

dan

Prof. Dr. Sarsidi Sastrosumarjo

Departemen Agronomi dan Hortikultura

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

(2)

HUBlfNGAN KEKERABATAN BEBERAl'A GENOTIPE SEMANGKA{CitruUus lanatus

(Thunberg.) Mstsum & Nakai) j

Muhamad Syukur", Menien Surahman,) dan Eifin Nashirotun N'isya2'

StafPengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta IPB

• Alumni Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta IPB

AliSTRAK

P&Klitian itii berlujuan unluk mempelajari keragaman dan hubungan kekerabalaii 20 genotipe semcvigkn

lokaldan mtrodukst. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2005 mrnpa, November 2005 di kebun petcaii desa

Uh.deung Ihr. Ucrmpea Bogor detigan keimggian

±

250 mdpi Percobacn, disvsvn menggmtakan Rcmcangm,

kinldatj. Se/uruh karakterwmcmgka yang dtamati d.ckstraksi menggunakan Analisis KbmpotKn thanJ (Principle

keragaman sebesar 5715% dan keragaman karakter total. KoeJi.ua, personam dan pcrbedaanantar genotije

uignnakan un,uk n,emben>uk dendogram menggunakan analis.s gerombol untuk mengeiaL hZng^k^raZal

^^0t;?\tezt!tTaf;"l,ma*rM Geromho11^^«*^

S^tZ,,

XSi^^T'

fT?r^iBO,tt' Kjam362- ™-D^0"- ™'V™- GerontolMteZrlZTgeotr

hata kunci: semangka, Principle Component Analysis, anallsh gcrombol

PENDAHULUAN

S

k^,

\

2man semangka bertujuan untuk meningkatkan hasil dan kual.tas

s ^ri^\rctas

%z

s/STn^"-k™^5

yang tingri, C C S T ^

" T" ^ yang lebih <*•*"• teil <*"™

bxagamt^sS r^SE^r'8^ 1"b-»*» W«« daw sebaga, sumber

.erupata salah satu .angkah awa, da^t^X^™" Qa,am

m"Pm *"

"*"

nasi„g.s„Tso„gS Sotr'Si;?lakukan karak,ensasi ^ —i*1*"-

»»-«»*-ntroduks,

m2 ZZermZTTl^LT , ""^

kekeratate"

*<**'

S^otipe loka! dan

-gantan ge„etik, S ^ S ^SSwSKST

<^ T^ ^^

nenghasilfcan keragaman vana lebih

SncJiA.ZZ T

?

J

(da,am satu spesles akan

lekat (Mangoendidjojo 2003)

dibandrngfam dengan genohpe-genohpe berkenrbar

(3)

Penelitian

in:

beitujuan untuk mempelajari hubungan kekerabatan beberapa eenotipc

rka lokal Han jn1r/\H»l-ci" G *

semangka lokal dan introduksi

EAHAN DAN METOBE

Penelitian ini dilaksanakan pada buian Juii 2C05 sampai dengan November 2005 di

Cihideung Uir, Ciampea, Bogor. Bahan yang digimaka/i adalah 20 genotipe semangka yaitu: Long

Dragon AG-13, New Champion CC-702, Sea Dragon, Round Dragon (311), Super New Dragon,

Super King, Dragon Giant 145, Uranus TC 01-2002, Banyuwangi, Hokky Star 288, Diana Bangkok

Dragon, Select Dragon 117-S, Sugar Baby-l, Kiara 362, Kaisar, TM-Dragon, TM-Lion, Lokal

Bone. Lokal Kupang, Lokal Jombang.

Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu

faktor, yaitu genotipe semangka dengan tiga ulangan. Masing-masing ulangan terdiri dari 20

tanaman, yang akan diambil 10 tanaman sebagai tanaman contoh.

Pengamatan dilakukan pada karakter : X] = umur panen (HST), X2 = bobot buah (gram),

X3 = panjang buah (cm), X4 = diameter buah (cm), X5 = jumlah lurik buah, X6 = tebal kulit buah

(cm), X7 = tebal daging buah (cm), X8 = padatan total terlarut (°Brix), X9 = Jumlah biji per buah, X10 = jarak buah pertama (cm), XII = jarak buah yang dipanen (cm), X12 = panjang batang

tanaman saat panen (cm), X13 = jumlah ruas, X15 = jumlah cabang; dihitung dari batang utama, X16 = panjang ruas (cm), X17 = jumlah daun, XI8 =jumlah lekukan daun, X19 = bentuk pinggiran

daun Jengan sistem skor, X20 = ukuran daun dengan sisiem skor, yaitu: l=lebar dan 2= runcing,

X21 = warna kulit buah, X22 = wama corak (lurik), X23 = wama daging buah, X24 = bentuk buah dengan sistem skor, yaitu: l=bulat; 2=oval dan 3=lonjong. Data dianalisis menggunakan software

SPSS versi 11.5 dan software SAS vers: 6.12.

HASBL DAN PEMBAHASAN

Analisis Komponen Utama (PCA)

Berdasarkan analisis komponen utama yang mereduksi data 24 variabek menrf-ac,;i1"~' faktor yang mampu menerangkan keragaman sebesar 85.54 %. Ketujuh faktor ter

ciri(eigenvalues) masih di atas 1. MenurutSantoso (2004), nilai akar ciri menunjukk

relatif masing-masing faktor dalam menghitung keragaman seluruh variabel yang c —^i*. lNilai akar ciri di bawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Untuk

mengetahui hubungan kekerabatan 20 genotipe semangka tersebut digunakan tig^ komponen utama

saja, karena total ketiga komponen yang terbentuk dapat menjelaskan 57.15%dari variabilitas 24

peubah asli tersebut

Komponen utama I terdiri dari 11 peubah, yaitu bobot buah, diameter buah, tebal daging,

padatan total terlarut (PTT), jumlah biji, jarak buah pertama, jarak buah panen, panjang batang, jumlah ruas batang, jumlah buku dan warna daging buah. Komponen utama II terdiri dari lima peubah, yaitu bentuk buah, wama kulit buah, jumlah lurik, tebal kulit buah dan umur tanaman. KU III terdiri dari panjang buah, jumlah percabangan dan warna lurik. Ketiga peubah tersebut memiliki nilai koefisien yang positif terhadap KU III, sehingga peubah tersebut berkorelasi positif terhadap

KU III.

Berdasarkan KU I dan KU II dengan proporsi keragaman total sebesar 46178 %, terbentuk 4

kelompok. Kelompok I terdiri dari 14 genotipe. Kelompok II terdiri dari 4 genotipe, yaitu genotipe lokal Kupang, Jombang, Sugar Baby-l dan Hokky Star 288. Kelompok III dan IV hanya terdiri dari

I genotipe, yaitu masing-masing genotipe Uranus TC 01-2002 dan TM-Dragon (Gambar 1).

(4)

>s

CO

c

CO

a

i _

o o

o CO

ᆱM

a:

o UJ

o o

D x*

[image:4.591.65.381.26.272.2]

REGR factor score 2 for analysis 1

Gambar 1. Analisis Komponen Utama 20 Genotipe Berdasarkan KU I dan KU II

T

IV

<0

"55 2

I

t —

o

O

o

c/3

o

IT

O

i i

o a

III

-1.5 -1.0 -.5 0.0 1.0

— i —

1.5

C o

G

a

D

O

a

c

a ;>«

2.0

REGR factor score 3 for analysis 1

Gambar 2. Analisis Komponen Utama 20 Genotipe Berdasarkan KU Idan KU III

a

i i Eeijdafa[kan KU I dan KU III dengan proporsi keragaman total sebesar 42.12 %, terbentuk

fi6wT. kCuTk i ^ *"* l4 S61101^- Ke^P«k Hterdiri dari 4genotipe, yaitu genotipe

total Jombang, Hokky Star 288, Super New Dragon dan Super King. Kelompok UI dan IV hany*

terdin dan 1genotipe, yaitu masing-masing genotipe lokal Banyuwangi dan Uranus TC 01-2002

(Uambar 2).

Prosidmg Seminar Nasional Biotekvologi dan Pemuliaan Tanaman

[image:4.591.73.511.39.566.2]
(5)

CO

>> (U

c

<u

1—

o

CD

8

t—

O O

1-

-1-

-2-o LU

q: -3

• t —

-1.5

II

IV

V

in

VI

i —i « r

--1.0 -.5 0.0 .5 1.0 1.5

o o

D

a

a

n

a

a

n

a

a

2.0

[image:5.589.67.387.26.297.2]

REGR factor score 3 for analysis 1

Gambar 3. Analisis Komponen Utama 20 Genotipe Berdasarkan KU II dan KU III

Berdasarkan KU II dan KU III dengan proporsi keragaman total sebesar 25.41 %. terbentuk

6kelompok. kelompok I terdiri dari 13 genotipe. Kelompok II terdiri dari 2genotipe, vaitu eenotipe

lokal Banyuwangi dan Super King. Kelompok 111 terdiri dari genotipe lokal Kupang dan Sugar

Baby-1. kelompok IV, V, dan VI hanya terdiri dari 1genotipe, yaitu masing-masing genotipe Super

New Dragon, lokal Jombang dan Super New Dragon (Gambar 3).

Dalam pengujian hubungan kekerabatan antar genotipe semangka berdasarkan dendoeram

terbentuk lima gerombol pada tingkat kemiripan 90 %. Dari dendogram terlihat gerombol I

%eranggotakan 6 genotipe, yaitu Sea Dragon, Select Dragon I17-S, Diana Bangkok Dracon, Super

New Dragon, Super King, Dragon Giant 145. Gerombol II beranggotakan 10 genotipe yang terdiri

dan Long Dragon AG-13, New Champion CC-702, Round Dragon (311), Suear Baby-1, Lokal

Kupang, Kaisar, Lokal Bone, Kiara 362, TM-Dragon, TM-Lion. Gerombol III terdiri dari genotipe

Hokky Star 288 dan genotipe Lokal Jombang. Genotipe Uranus TC 01-2002 membentuk kelompok

sendiri yaitu gerombol IV begitu juga genotipe Banyuwangi membentuk kelompok sendiri, yaitu

gerombol V (Gambar 4),

Analisis Bipiot

Kelompok-kelompok yang telah terbentuk dari analisis gerombol sebelumnya dapat

diketahui posisinya dalam dua dimensi menggunakan analisis bipiot. Analisis bipiot berdasarkan

hasil analisis gerombol memberikan informasi proporsi keragaman sebesar 99.0 %(Gambar 1).

Berdasarkan analisis bipiot terlihat bahwa rata-rata peubah yang diamati adalah seragam,

terlihat peubah-peubah tersebut menggerombol pada daerah dekat dengan 0. Hanya peubah bobot

buah, jumlah biji dan panjang batang yang menunjukkan keragaman yang besar.

Peubah panjang batang memiliki korelasi positif yang sangat besar teiiiadap jarak buah

pertama. Sedangkan bobot buah memiliki korelasi yang sangat rendah terhadap jumlah biji.

Gerombol 2 dan 5 memiliki posisi yang berdekatan menunjukkan kedua gerombol tersebut

memiliki sifat yang hampiV mirip satu sama Iain dari pada gerombol lain kecuali panjang buak dan

bentuk buah (Gambar 5).
(6)

Analisis Gerombol

r &

b - u u

2 9 . C O

22 .0 0

2 6 . 0 0 25. OC

.4.00

30.00

12.00 11.00

1 9

P e s c a l e d D i s t a n c e C l u s t e r C o m b i n e

j

[image:6.590.46.517.47.622.2]

i

Gambar 4. Dendogram Hasil Analisis Gerombol 20 Genotipe Semangka

Gerombol I, 3dan 4memiliki ciri yang jelas pada bobot buah, jumlah biji, panjang batane

dan jarak buah pertama. Gerombol 1lebih spesifik dicirikan oleh jumlah biji panjano batang dan

jarak ouah pertama. Sedangkan gerombol 3 dicirikan oleh bobot buah. Gerombol 4 d7cirikan oleh

bobot buah dan jumlah biji. Gerombol 2 dan 5 cenderung memiliki nilai penaamatan seluruh

karaktenstik yang kecil yang terlihat dari jarak kedua gerombol vang jauh darfseluruh peubah

teramati (Gambar 5). ' ^

Presiding Seminar Nasiona! Hioteknolcgi dan Pemuliaan Tanaman

(7)

;•>--0 10

Olfienston 1 (3 6.4*/)

[image:7.587.86.517.14.222.2]

3 0 2 0

Gambar 5. Hasil Anaiisis Biplot Masing-masing Gerombol

KESIMPULAN

Tiga Komponen Utama yang digunakan untuk menjelaskan keragaman dari seluruh peubah

yang diamati menghasilkan proporsi kumulatif keragaman sebesar 57.15% dari keragaman total

Berdasarkan KU I dan KU II terbentuk 4 kelompok dengan proporsi keragaman total sebesar 46.78

%, berdasarkan KU I dan KU III terbentuk 4 kelompok dengan proporsi keragaman total sebesar

42.12 %. Sedangkan antara KU II dan KU III hanya menghasilkan proporsi keragaman 25. 41 %.

Penggerombolan 20 genotipe semangka berdasarkan pemotongan dendogram pada tingkat

kemiripan 90?/o menghasilkan 5 gerombol. Gerombol I beranggotakan 6 genotipe, yaitu Sea Dragon,

Select Dragon 1i 7-S, Diana Bangkok Dragon, Super New Dragon, Super King, Dragon Giant 145.

Geromool II beranggotakan 10 genotipe yang terdiri dari Long Dragon AG-13, New Champion

CC-702, Round Dragon (311), Sugar Baby-1, Lokal Xupang, Kaisar, Lokal Bone, Kiara 362,

TM-Dragon, TM-Lion. Gerombol III terdiri dari genotipe Hokky Star 288 dan genotipe Lokal Jombang.

Genotipe Banyuwangi membentuk kelompok sendiri yaitu gerombol IV begitu juga genotipe

Uranus TC 01-2002 membentuk kelompok sendiri, yaitu gerombol V.

Berdasarkan anaiisis biplot, gerombol 1, 3 dan 4 memiliki ciri yang jelas pada bobot buah, jumlah biji, panjang batangdanjarak buah pertama. Gerombol 1 dan 2 lebih spesifik dicirikan oleh jumlah biji, panjang batang danjarak buah pertama. Gerombol 3 dicirikan oleh bobot buah, jumlah biji, panjang batang dan jarak buah pertama. Gerombol 4 dicirikan oleh bobot buah, jumlah biji,

panjang batang dan jarak buah pertama. Gerombol 5 hanya dicirikan oleh bobot buah.

UCAPAN TERBV1A KASffl

Penelitian ini dibiayai oleh DIKTI melalui Proyek Hibah Bersaing tahun 2005 dengan

nomor kontrak 026/SPPP/PP-PM/DP3M/IV/2005 a.n. M.S.

DAFTAR PUSTAKA

Makmur, A. 1992. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Cetakan 3. Rineka Cipta, Jakarta. 79 hal. Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius, Yogyakarta. 182 hat

Mohr, R C. 1986. Watermelon breeding, p. 37-64. In: Mark J. Bassett (ed). Breeding Vegetable Crops. The Avi Publishing Company, Wesiport, Connecticut

Poespodarsono, S. 1988. Dasar-dasar llmu Pemuliaan Tanaman. Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 168 hal.

Santoso, S. 2004. SPSS Statistik Multivariat Elex Media Computindo. Jakarta. 343 hal.

Wehner, T. C. 1999. Vegetable cultivar description for North America. Hort Science. 34:957-1012.

In hap: /7'cuke.hortMCSiLedu/cucurbWwmelon

[17 Februari 2006]

(8)

Peubah

i f i / r r*•"«*-r^%

Gerombol 1 Gerombol 2 Gerombol 3 Gerombol 4 Gerombol 5 Rata-rata

XI (HST) X2 (gram) X3 (era) X4 (cm) X5 87.06 1245.67 85.73 1047.9 8234 1534.72 88.67 1735.6 85.67 845.83 85.89 128L94 14.1 J 3.03 12.98 12.67 14.06 14 43 14.35 15.24 15.17 1135 14.13 1334 X6 (cm) X7 (cm) X8(°Brix) 15.34 0.88 12.14 16.13 0.87 11.8 17 0.79 13.75 17 0.8 14.44 13 0.82 .1137 15.69 0.83 12.70 X9

8.41 9.35 8.64 7.78 11.07 9.05

XIO

447.78 350.87 403.S3 572 2J3j67 397.63

Xll(cm) XI2 (cm)

X13

114.33 85.68 88.83 155.93 103.23 109.60

116.37 91.14 94.68 155.93 107.07 113.04

237.38 2005 208.7S 325.42 212.68

236.95

X14

46.84 41 39 5433 39.67 44.17

XI5

46.84 42.4 39 5433 39.67

44.45

XI6 (cm)

3.5 3.2 3.67 2.67 3.33 3.27

X17

5.03 4M 5.54 6.01 5.52

534

X18

J95.C1 148.07 167.5 167.67 152.33 16624

X19

5

Bulat bcrgerigi BuJat

4.8 Bulat 4 >srgerigi Bulat 5 Bulat 5 Bulat 4.76 X20 X21

Scmpit Sempit Lebar Lebar Sempit Semprt

Hijau

muda-hijau agak tua

Hijau

muda-Hijau muda- Hijau muda- Hijau muda- Hijau muda- Hijau m

hijau ag

Hijau en hijau ttc

uda-X22 hijau agak tuaHijau muda- hijau tua

Hijau

muda-hijau agak tua

Hijau

ir.uda-hijau agak tua

Hijau

muda-aktua u

da-hijau tua hijau tua hijau tua sekali hijau tua hijau tua sekali i sekali

X23 \Ac.ah Merah

merah Kuning Merah r.ierah X24 Oval Bulat

Bulat Bulat Lonjong Bulat Oval

Gambar

Gambar 1. Analisis Komponen Utama 20 Genotipe Berdasarkan KU Idan KU II
Gambar 3. Analisis Komponen Utama 20 Genotipe Berdasarkan KU II dan KU III
Gambar 4. Dendogram Hasil Analisis Gerombol 20 Genotipe Semangka
Gambar 5. Hasil Anaiisis Biplot Masing-masing Gerombol

Referensi

Dokumen terkait

Target utama dari Arimaya Steak dan Pasta ini adalah masyarakat di kota Palembang namun tidak menutup kemungkinan masyarakat dari kota lain dengan rentang usia 30-50 tahun

Diawali dengan sitoplasma yang belum membelah namun kemudian anak nukleus dikelilingi oleh area bening sitoplasma dan pada akhirnya organisme fusiform terbentuk : generasi

Peserta yang dinyatakan lulus adalah peserta yang memenuhi nilai batas lulus sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 90 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Ujian

berkemungkinan mempunyai dua fungsi penggunaan iaitu sebagai rujukan kepada ganti nama orang pertama mufrad [+GND1 mufrad] ataupun rujukan yang melibatkan dunia

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI DAN JASA LAINNYA.. Klaten, 13 Juli 2012 Nomor : 027/06.J.ULP/280

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI DAN JASA LAINNYA.. Klaten, 24 Juli

musuh alami non-endemik PBPK. Penurunan gejala kerusakan tanaman akibat aplikasi NE tidak terlihat dalam percobaan skala pot ini. Pelepah bagian dalam batang

Sehingga nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima dimana memiliki arti bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan anatara variabel