• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya di Pasanggrahan, Jakarta Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya di Pasanggrahan, Jakarta Selatan"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN

Oleh :

STEVANUS CHANDRA TIMOR A 14104622

(2)

RINGKASAN

STEVANUS CHANDRA TIMOR. Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) Pada PT Agroindo Usaha Jaya Di Pasanggrahan, Jakarta Selatan . Dibawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS.

Manggis merupakan salah satu komoditas buah Indonesia sebagai promadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia untuk meningkatkan pendapatan devisa negara, karena manggis di luar negeri dijuluki dengan “Queen of the Tropical Fruits” yang merupakan refleksi perpaduan dari rasa asam dan manis yang tidak dipunyai oleh komoditas buah-buahan lainnya. Volume dan ekspor buah manggis nilai yang paling tinggi dengan pangsa pasar utama adalah Taiwan, Hongkong, Cina, Perancis, Belanda, Spanyol, Singapura, dan Timur Tengah. Secara nasional, produksi, luas panen, dan produktivitas manggis cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 26,76 persen per tahun, laju pertumbuhan luas panen sebesar 11,43 persen per tahun, dan laju pertumbuhan produktivitas sebesar 10,79 persen per tahun.

Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan pengekspor buah manggis. Salah satu perusahaan eksportir buah manggis adalah PT. Agroindo Usaha Jaya, perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor 10-25 ton per tahun dengan Negara tujuan ekspor wilayah Timur Tengah dan Eropa. Dalam upaya memenuhi permintaan dan perluasan pangsa pasar luar negeri akan buah manggis, PT. Agroindo Usaha Jaya bersaing dengan perusahaan-perusahaan eksportir buah manggis lainnya. Dengan demikian PT. Agroindo Usaha Jaya harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bersaing dan memperluas pangsa pasar. Adanya fluktuasi volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya dari tahun 2000-2007 disebabkan beberapa kendala yang di hadapi PT. Agroindo Usaha Jaya, diantaranya dari faktor buah manggis yang bersifat musiman dan kuantitas serta kualitas buah manggis yang masih rendah. Kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah transportasi. yang dirasakan sangat membebani perusahaan. Selain kendala-kendala eksternal yang dihadapi perusahaan, PT Agroindo Usaha Jaya juga menghadapi kendala internal, yaitu kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berdasarkan data nilai dan volume ekspor PT Agroindo Usaha Jaya, tidak menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2005 sampai 2007. Dengan demikian, perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan.

(3)

Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2007 sampai bulan Agustus 2007. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pihak manajemen melalui wawancara, pengamatan langsung di lapangan (observasi), dan pengisian kuisioner dengan pihak yang dianggap paling berkompeten di PT Agroindo Usaha Jaya yaitu Direktur, Manajer Accounting dan Manajer Ekspor, serta dari Manajer Pemasaran perusahaan pesaing PT Alindojaya Pratama. Analisis dilakukan dengan menggunakan IFE, EFE, SWOT dan QSPM.

Hasil penelitian menunjukkan (1) faktor internal yang menjadi kekuatan PT Agroindo Usaha Jaya adalah menguasai daerah produksi buah manggis, mempunyai pengalaman kerja dan berorganisasi yang baik, mempunyai ketepatan waktu dalam pendistribusian barang, harga yang kompetitif, negara tujuan ekspor yang sudah pasti, mempunyai modal yang kuat dan bekerjasama dengan lembaga tentang mutu, sedangakan yang menjadi kelemahan adalah biaya transportasi yang tinggi, informasi pasar kurang, promosi kurang, marketing kurang dan kurangnya pelatihan karyawan. Berdasarkan faktor eksternal yang menjadi peluang adalah segmentasi pasar yang jelas, harga buah manggis dipasar internasional tinggi, adanya peningkatan jumlah produksi manggis didalam negeri dan permintaan yang tinggi akan buah manggis. Sedangkan ancaman dari faktor eksternal adalah kenaikan harga BBM, nilai tukar rupiah yang tidak stabil, adanya inflasi, adanya kebijakan tarif ekspor, kekuatan tawar menawar pemasok yang kuat dan adanya pesaing.

Analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu memperluas pangsa pasar, menekan biaya operasional, meningkatkan promosi, meningkatkan kualitas SDM dan melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor. Berdasarkan matriks QSPM diperoleh prioritas strategi secara berturut-turut dari nilai terbesar sampai terkecil yaitu : (a) Memperluas pangsa pasar(6,611), (b) Meningkatkan promosi(5,281), (c) Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor(5,101), (d) Menekan biaya operasional(4,906) dan (e) Meningkatkan kualitas SDM(3,995).

(4)

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN

Oleh :

Stevanus Chandra Timor A14104622

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

P

ROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(5)

Judul : STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN Nama : Stevanus Chandra Timor

Nrp : A 14104622

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019

Menyetujui, Dosen Pembimbing

(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS PADA PT

AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA

SELATAN” BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Januari 2008

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang lahir dari keluarga Alm Margono HS dan Sutrisniawati. Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 25 September 1979. Masa pendidikan penulis dimulai dari jenjang Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Cisarua. Penulis memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama di SLTP Negeri 1 Cisarua. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 1 Ciawi.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penelitian ini berjudul ”Strategi Pengembangan Ekspor Manggis Pada PT Agroindo Usaha Jaya Di Pasanggrahan, Jakarta Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal PT Agroindo Usaha Jaya serta merumuskan strategi yang dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Bogor, Januari 2008

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Muhammad Firdaus, PhD selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi.

2. Ir. Netty Tinaprilla, MM selaku dosen evaluator kolokium yang telah memberikan saran dan koreksi dalam skripsi ini.

3. Ibuku tercinta atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada penulis.

4. Kakakku tercinta Christian Kuncoro .P dan Nining Rudiani, Triono Budi.S dan Margina Ari .H, dan Adikku tercinta Rika Oktaviani .H dan seluruh keluarga terima kasih atas doa, dukungan dan motivasinya.

5. Maria Shinta Sulistyowati terima kasih atas cinta dan kasih sayangnya, doa, pengorbanan yang tak terhingga, dukungan dan motivasinya selama ini. ”You always in my heart and my soul”....

6. Manajemen PT Agroindo Usaha Jaya atas informasi yang sangat berguna dalam penelitian ini.

7. Robby Ramdan yang telah berkenan menjadi pembahas seminar.

(10)
(11)

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN

Oleh :

STEVANUS CHANDRA TIMOR A 14104622

(12)

RINGKASAN

STEVANUS CHANDRA TIMOR. Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) Pada PT Agroindo Usaha Jaya Di Pasanggrahan, Jakarta Selatan . Dibawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS.

Manggis merupakan salah satu komoditas buah Indonesia sebagai promadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia untuk meningkatkan pendapatan devisa negara, karena manggis di luar negeri dijuluki dengan “Queen of the Tropical Fruits” yang merupakan refleksi perpaduan dari rasa asam dan manis yang tidak dipunyai oleh komoditas buah-buahan lainnya. Volume dan ekspor buah manggis nilai yang paling tinggi dengan pangsa pasar utama adalah Taiwan, Hongkong, Cina, Perancis, Belanda, Spanyol, Singapura, dan Timur Tengah. Secara nasional, produksi, luas panen, dan produktivitas manggis cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 26,76 persen per tahun, laju pertumbuhan luas panen sebesar 11,43 persen per tahun, dan laju pertumbuhan produktivitas sebesar 10,79 persen per tahun.

Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan pengekspor buah manggis. Salah satu perusahaan eksportir buah manggis adalah PT. Agroindo Usaha Jaya, perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor 10-25 ton per tahun dengan Negara tujuan ekspor wilayah Timur Tengah dan Eropa. Dalam upaya memenuhi permintaan dan perluasan pangsa pasar luar negeri akan buah manggis, PT. Agroindo Usaha Jaya bersaing dengan perusahaan-perusahaan eksportir buah manggis lainnya. Dengan demikian PT. Agroindo Usaha Jaya harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bersaing dan memperluas pangsa pasar. Adanya fluktuasi volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya dari tahun 2000-2007 disebabkan beberapa kendala yang di hadapi PT. Agroindo Usaha Jaya, diantaranya dari faktor buah manggis yang bersifat musiman dan kuantitas serta kualitas buah manggis yang masih rendah. Kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah transportasi. yang dirasakan sangat membebani perusahaan. Selain kendala-kendala eksternal yang dihadapi perusahaan, PT Agroindo Usaha Jaya juga menghadapi kendala internal, yaitu kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berdasarkan data nilai dan volume ekspor PT Agroindo Usaha Jaya, tidak menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2005 sampai 2007. Dengan demikian, perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan.

(13)

Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2007 sampai bulan Agustus 2007. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pihak manajemen melalui wawancara, pengamatan langsung di lapangan (observasi), dan pengisian kuisioner dengan pihak yang dianggap paling berkompeten di PT Agroindo Usaha Jaya yaitu Direktur, Manajer Accounting dan Manajer Ekspor, serta dari Manajer Pemasaran perusahaan pesaing PT Alindojaya Pratama. Analisis dilakukan dengan menggunakan IFE, EFE, SWOT dan QSPM.

Hasil penelitian menunjukkan (1) faktor internal yang menjadi kekuatan PT Agroindo Usaha Jaya adalah menguasai daerah produksi buah manggis, mempunyai pengalaman kerja dan berorganisasi yang baik, mempunyai ketepatan waktu dalam pendistribusian barang, harga yang kompetitif, negara tujuan ekspor yang sudah pasti, mempunyai modal yang kuat dan bekerjasama dengan lembaga tentang mutu, sedangakan yang menjadi kelemahan adalah biaya transportasi yang tinggi, informasi pasar kurang, promosi kurang, marketing kurang dan kurangnya pelatihan karyawan. Berdasarkan faktor eksternal yang menjadi peluang adalah segmentasi pasar yang jelas, harga buah manggis dipasar internasional tinggi, adanya peningkatan jumlah produksi manggis didalam negeri dan permintaan yang tinggi akan buah manggis. Sedangkan ancaman dari faktor eksternal adalah kenaikan harga BBM, nilai tukar rupiah yang tidak stabil, adanya inflasi, adanya kebijakan tarif ekspor, kekuatan tawar menawar pemasok yang kuat dan adanya pesaing.

Analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu memperluas pangsa pasar, menekan biaya operasional, meningkatkan promosi, meningkatkan kualitas SDM dan melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor. Berdasarkan matriks QSPM diperoleh prioritas strategi secara berturut-turut dari nilai terbesar sampai terkecil yaitu : (a) Memperluas pangsa pasar(6,611), (b) Meningkatkan promosi(5,281), (c) Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor(5,101), (d) Menekan biaya operasional(4,906) dan (e) Meningkatkan kualitas SDM(3,995).

(14)

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN

Oleh :

Stevanus Chandra Timor A14104622

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

P

ROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(15)

Judul : STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN Nama : Stevanus Chandra Timor

Nrp : A 14104622

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019

Menyetujui, Dosen Pembimbing

(16)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS PADA PT

AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA

SELATAN” BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Januari 2008

(17)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang lahir dari keluarga Alm Margono HS dan Sutrisniawati. Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 25 September 1979. Masa pendidikan penulis dimulai dari jenjang Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Cisarua. Penulis memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama di SLTP Negeri 1 Cisarua. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 1 Ciawi.

(18)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penelitian ini berjudul ”Strategi Pengembangan Ekspor Manggis Pada PT Agroindo Usaha Jaya Di Pasanggrahan, Jakarta Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal PT Agroindo Usaha Jaya serta merumuskan strategi yang dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Bogor, Januari 2008

(19)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Muhammad Firdaus, PhD selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi.

2. Ir. Netty Tinaprilla, MM selaku dosen evaluator kolokium yang telah memberikan saran dan koreksi dalam skripsi ini.

3. Ibuku tercinta atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada penulis.

4. Kakakku tercinta Christian Kuncoro .P dan Nining Rudiani, Triono Budi.S dan Margina Ari .H, dan Adikku tercinta Rika Oktaviani .H dan seluruh keluarga terima kasih atas doa, dukungan dan motivasinya.

5. Maria Shinta Sulistyowati terima kasih atas cinta dan kasih sayangnya, doa, pengorbanan yang tak terhingga, dukungan dan motivasinya selama ini. ”You always in my heart and my soul”....

6. Manajemen PT Agroindo Usaha Jaya atas informasi yang sangat berguna dalam penelitian ini.

7. Robby Ramdan yang telah berkenan menjadi pembahas seminar.

(20)
(21)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

I. PENDAHULUAN 2.1. Karakteristik Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) ... 7

2.1.1. Syarat Tumbuh ... 8

2.3. Perbedaan Penelitian ini Dengan Penelitian Terdahulu ... 14

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 15

3.1.6. Analisis Lingkungan Eksternal ... 25

(22)

3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 30

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 42 5.2. Visi dan Misi Perusahaan... 44 5.3. Struktur dan Fungsi Organisasi ... 44 5.4. Ketenagakerjaan ... 47

VI. IDENTIFIKASI BAURAN PEMASARAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

(23)

VII. PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN

7.1. Tahap Masukan ... 67 7.1.1. Analisis Matriks IFE ... 67 7.1.2. Analisis Matriks EFE ... 68 7.2. Tahap Pencocokan... 69 7.2.1. Matriks SWOT... 70 7.2.1.1. Strategi S-O ... 70 7.2.1.2. Strategi S-T ... 71 7.2.1.3. Strategi W-O ... 71 7.2.1.4. Strategi W-T... 72 7.3. Tahap Keputusan ... 73

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan ... 77 8.2. Saran ... 78

(24)

DAFTAR TABEL

Nomor halaman

1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun 2003-2005...2 2. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Manggis

Indonesia Tahun 2000-2006 ... 3

3. Volume dan Nilai Ekspor Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya Tahun 2000-2007 ... 4 4. Kandungan dan Komposisi Gizi Buah Manggis setiap 100 gram

Bahan ... 8 5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan ... 35 6. Penilaian Bobot Fakor Strategi Eksternal Perusahaan ... 35

7. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) ... 37 8. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ... 38

9. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) ... 40 10. Pendidikan, Usia dan Jenis Kelamin Tenaga Kerja PT Agroindo

Usaha Jaya ... 54 12. Suku Bunga Internasional dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ 59 13. Ekspor Manggis Indonesia ... 59 14. Perusahaan Eksportir Manggis ... 63 15. Jumlah Pembelian dan Harga Manggis Dari Pemasok Tahun 2006 64 16. Identifikasi Lingkungan Internal PT Agroindo Usaha Jaya ... 66

(25)

DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman

1. Bauran Pemasaran ... 19 2. Saluran Distribusi Pada Pasar Konsumsi ... 21

3. Kekuatan Yang Mempengaruhi Persaingan Industri ... 27 4. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 32

(26)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor halaman

1. Kuisioner Penelitian ... 82 2. Kuisioner Pemberian Bobot Terhadap Faktor-Faktor Internal

(Kekuatan dan Kelemahan) ... 83 3. Kuisioner Pemberian Bobot Terhadap Faktor-Faktor Eksternal

(Peluang dan Ancaman... 84 4. Kuisioner Penetapan Rating Faktor-Faktor Internal ... 85 5. Kuisioner Penetapan Rating Faktor-Faktor Eksternal... 86 6. Kuisioner Pemilihan Alternatif Strategi (QSPM) ... 87 7. Hasil Analisis IFE ... 88 8. Hasil Analisis EFE ... 90 12. Hasil Matriks QSPM ... 92 13. Hasil Analisis IFE ... 93 14. Hasil Analisis EFE ... 94 15. Tanaman Menghasilkan, Luas Panen, Hasil per Hektar, Hasil

(27)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2007 sektor pertanian memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2008). Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan hortikultura. Salah satu komoditas yang sangat diminati pasar dunia adalah manggis.

(28)

Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun 2003-2005 Tahun Manggis 9.304.511 9.306.042 3.045379 3.291855 8.472.770 6.386.091 Pepaya 187.972 231.350 524.686 1.301.371 60.485 112.597 Pisang 10.615 7.899 992.505 722.722 3.647.027 1.288.873 Nenas 2.284.432 2.315.283 2.431.263 529.122 643.716 219.703 Durian 14.241 12.943 1.494 6.710 2.911 11.857 Alpukat 169.049 53.892 5.416 785 5.121 6.644 Jeruk 85.920 22.026 632.996 517.554 526.038 282.219 Mangga 559.224 460.674 1.879.664 2.013.390 964.294 999.981 Rambutan 604.006 958.850 134.772 117.336 * * Total 13.219.970 13.137.609 9.648.175 8.500.845 14.322.362 9.307.965 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2007

Ket: *) Data tidak tersedia

(29)

Tabel 2. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Manggis

Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan pengekspor buah manggis. Salah satu perusahaan eksportir buah manggis adalah PT. Agroindo Usaha Jaya, perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor 10-25 ton per tahun dengan Negara tujuan ekspor wilayah Timur Tengah dan Eropa1. Penggalian terhadap strategi pengembangan ekspor perusahaan ini diperlukan sehingga dapat meningkatkan volume ekspor manggis Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

(30)

dengan volume ekspor perusahaan ini, volume ekspor PT. Agroindo Usaha Jaya masih sangat kecil.

Selain PT. Yuda Mustika, ada beberapa perusahaan pesaing ekspor buah manggis lainnya seperti PT. Kem Farm dan PT. Alindojaya Pratama. Kedua perusahaan ini mempunyai negara tujuan ekspor yang sama dengan PT. Agroindo Usaha Jaya yaitu Timur Tengah. Keberadaan perusahaan-perusahaan pesaing membuat PT. Agroindo Usaha Jaya harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bersaing dan memperluas pangsa pasar.

Tabel 3 menunjukkan adanya fluktuasi volume dan nilai ekspor manggis dari tahun 2000-2007 . Hal ini disebabkan beberapa kendala yang di hadapi PT. Agroindo Usaha Jaya, diantaranya dari faktor buah manggis yang bersifat musiman sehingga ketersediaan dan harga buah manggis di tingkat produsen selalu mengalami perubahan. Selain itu kuantitas dan kualitas buah manggis yang masih rendah disebabkan komoditas tersebut belum sepenuhnya diusahakan secara intensif karena sebagian besar berasal dari kebun rakyat yang belum dipelihara secara baik.

Tabel 3. Volume dan Nilai Ekspor Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya Tahun 2000 - 2007

(31)

Kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah transportasi. Masalah ini antara lain disebabkan tingginya biaya pengiriman dari daerah sentra produksi ke perusahaan. Perusahaan masih menggunakan pesawat udara untuk mengekspor manggis karena pertimbangan bahwa komoditas ini bersifat (perishable) yaitu relatif cepat mudah mengeras. Selain itu volume yang diekspor relatif masih kecil.

Dengan demikian perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan.

2. Mengidentifikasi faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

3. Merumuskan strategi yang dapat dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan.

1.4.Kegunaan Penelitian

(32)

1.5.Ruang Lingkup Penelitian

(33)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.)

Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat). Manggis dapat klasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae KeluaFga : Guttiferae Genus : Garcinia

Spesies : Garcinia mangostana L.

(34)

Daging buah manggis bersegmen-segmen yang jumlahnya berkisar antara 5-8 segmen. Daging buah manggis berwarna putih dan bertekstur halus dan setiap segmen daging mengandung biji yang berukuran besar. Masyarakat luas menggemari buah manggis untuk dikonsumsi sebagai "buah segar", karena buah yang telah matang memiliki cita rasa yang khas yaitu manis, asam dan menyegarkan. Tabel 4 mengukur kandungan komposisi gizi buah manggis setiap 100 gram bahan.

Tabel 4. Kandungan dan Komposisi Gizi Buah Manggis setiap 100 gram Bahan

Komposisi Gizi Satuan Kandungan Gizi

Kalori cal 63.00

Protein gr 0.60

Lemak gr 0.60

Karbohidrat gr 15.60

Kalsium mg 8.00

Fosfor mg 12.00

Zat Besi mg 0.80

Vitamin Bl mg 0.03

Vitamin C mg 2.00

Air gr 83.00

Sumber : Departemen Pertanian, 1999

2.1.1. Syarat Tumbuh

(35)

Jenis tanah yang ideal adalah latosol dan andosol, berdrainase baik, memiliki pH 5,0-7,0 dengan kedalaman lapisan olah tanah 50-200 cm. Daun dan buah manggis tahan terhadap sinar matahari, namun tanaman ini memerlukan naungan pada saat masih kecil. Naungan dikurangi seiring dengan semakin besarnya tanaman. Tanaman manggis cocok untuk ditumpangsarikan dengan tanaman buah-buahan lainnya.

2.1.2. Penanaman

Tanaman manggis kebanyakan diperbanyak dengan biji, karena bibit manggis adalah true-to-type (identik dengan genetik induknya), batang tegak, kuat, tahan hama dan penyakit dan tidak mudah roboh. Tetapi kini mulai dikembangkan perbanyakan secara vegetatif dengan sambungan atau susuan. Pertumbuhan bibit lambat, sehingga perlu perawatan khusus, misalnya media harus remah dan subur, mengandung air cukup banyak tetapi tidak tergenang.

Pengolahan tanah dilakukan sebelum musim hujan, dengan lubang tanam berukuran 100 x 100 x 50 cm untuk tanah gembur. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama dua minggu sebelum diisi dengan campuran tanah galian bagian atas. Pemberian pupuk diberikan dengan dosis 30 kg untuk pupuk kandang, Urea sebanyak 50 gr, TSP 25 gr dan KCL 20 gr. Jarak tanam ideal manggis adalah 10 x 10 m untuk tanaman asal biji, dan 5 x 5 m untuk tanaman hasii sambungan. Sebagai tanaman pelindung dapat digunakan pisang dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m ditanam dua bulan sebelum tanaman manggis ditanam dan naungan perlu dipertahankan sampai tanaman berumur 2-4 tahun. Untuk menjaga kelembaban

(36)

2.1.3. Pemeliharaan

Pemupukan diberikan sesuai dengan umur tanaman dan dilakukan dua kali dalam setahun yaitu setengah dosis sesudah panen dan setengah dosis lagi menjelang berbunga. Pupuk diberikan dalam larikan melingkar sedalam 10-20 cm tepatnya di bawah tepi tajuk.

Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari pada fase awal pertumbuhan, terutama pada musim kemarau. Interval pengairan dikurangi bertahap setelah tanaman berumur di atas 5 tahun. Pengendalian hama terutama ulat daun yang menyerang pada daun muda dan kutu api yang menyerang pada saat tanaman sedang berbunga dan berbuah. Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida.

2.1.4. Panen

Secara umum buah manggis mulai dapat dipanen setelah berumur 8-10 tahun jika dikembangkan dari biji dengan umur produktif hingga 80 tahun. Namun dengan pengembangan budidaya sekarang, pohon manggis dengan tinggi hanya 5 meter sudah dapat dipanen pada umur 5-7 tahun. Ciri-ciri buah manggis yang siap dipanen adalah kulit buahnya berwarna ungu kemerah-merahan atau merah muda.

(37)

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu

2.2.1. Studi Tentang Buah Manggis

Penelitian mengenai buah manggis sudah banyak dilakukan di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2004) mengenai analisis persepsi dan prioritas konsumen dalam keputusan pembelian manggis dengan menggunakan Analisis Hierarki Proses (AHP). Hasil penelitian menunjukkan buah manggis masih kurang diminati dibandingkan dengan buah lainnya, baik nasional maupun impor. Buah manggis menempati peringkat ketujuh yang diprioritaskan konsumen diantara empat jenis buah nasional lainnya dan lima jenis buah impor.

Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan AHP diperoleh faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi konsumen rumah tangga membeli manggis diantaranya harga manggis (koefisien + 0,1888), frekuensi pembelian (koefisien - 0,1141) dan rata-rata jumlah pembelian manggis (koefisien + 0,050) dari standar error (a) 5 persen. Ketersediaan buah merupakan faktor pertama yang mempengaruhi keputusan untuk menyediakan manggis dengan permintaan (bobot 0,186), harga (bobot 0,152), atribut buah fisik (bobot 0,139) dan faktor anggaran (0,126)

(38)

Hasil pengolahan data secara vertikal diketahui bahwa prioritas utama alternatif strategi yang direkomendasikan adalah alternatif strategi pengembangan peran lembaga penunjang agribisnis buah manggis dalam penyediaan bibit unggul dan inovasi teknologi budidaya guna menghasilkan tanaman manggis yang memiliki produktivitas tinggi, berorientasi dengan mutu yang dapat bersaing di pasar internasional.

2.2.2. Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Manggis

Penelitian Asrar (2001) tentang pemasaran manggis Indonesia mengemukakan bahwa terdapat dua pola pemasaran manggis pada lokasi I (Kecamatan 2x11 Enam Lingkung) dan tiga pola pemasaran manggis pada lokasi II (Kecamatan Lubuk Alung). Lembaga pemasaran yang terlibat adalah pedagang pengumpul tingkat desa (pengepul), pedagang antar kota (PAK), pedagang besar (PB) dan pedagang pengecer (PP). Pola 1 relatif lebih dominan dibandingkan pola dua dan tiga karena pertimbangan harga yang diterima lebih tinggi dan proses pembayaran yang tunai. Hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan pola 1 lokasi I adalah total marjin pemasaran paling kecil sebesar 48,132 persen (dari total harga akhir) dan farmer's share paling besar mencapai 51,868 persen (dari total harga akhir). Berdasarkan hasil analisis marjin pemasaran dan keterpaduan pasar serta indikator-indikator efisiensi pemasaran (farmer's share), maka sistem pemasaran buah manggis dari kedua lokasi belum efisien.

(39)

pengumpul antar kota, eksportir, supermarket, dan pedagang pengecer . Hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan pola pemasaran enam lokasi I merupakan saluran pemasaran yang paling efisien karena memiliki total marjin pemasaran yang paling kecil yaitu sebesar 70 persen dan farmer' share yang terbesar yaitu sebesar 30 persen. Pada lokasi II, saluran pemasaran yang efisien merupakan saluran pemasaran enam karena memiliki total marjin pemasaran terkecil sebesar 74 persen dan farmer's share terbesar sebesar 26 persen.

(40)

2.3. Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang manggis sudah banyak dilakukan diantaranya penelitian mengenai analisis persepsi dan prioritas konsumen dalam pembelian manggis dengan menggunakan Analisi Hierarki Proses (AHP), sedangkan mengenai pemasaran manggis yaitu tentang Analisis Sistem Pemasaran Manggis dengan menggunakan hasil analisis marjin pemasaran. Sementara pada penelitian ini yaitu tentang Analisis Strategi Pemasaran Ekspor Manggis di PT. Agroindo Usaha Jaya dengan memfokuskan kepada perumusan strategi pemasaran ekspor buah manggis dengan menggunakan Analisis Evaluasi Faktor Internal (IFE), Analisis Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), Analisis SWOT (Strengths, Weakneses,

(41)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Strategi Pengembangan Perusahaan

Perencanaan strategis atas bisnis tertentu mencakup kegiatan berikut ini : pendefinisian misi unit bisnis, analisis peluang dan ancaman bisnis, analisis kekuatan dan kelemahan internal, perumusan sasaran, perumusan strategi, perumusan program pendukung pelaksanaan program, dan pengumpulan umpan balik serta penerapan pengendalian. Proses pemasaran terdiri dari empat langkah analisis peluang pasar, pengembangan strategi pemasaran, perencanaan program pemasaran, dan pengorganisasian, pelaksanaan serta pengendalian usaha pemasaran (Kotler, 2004).

Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi dapat termasuk perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan (David, 2004). Strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Perusahaan yang melaksanakan strategi dengan paling baik akan memperoleh laba paling besar (Kotler, 2004).

(42)

Kotler (2004), mendefinisikan strategi pemasaran sebagai pendekatan produk yang digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Didalamnya terdapat keputusan-keputusan pokok mengenai pemasaran produk yaitu target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran, dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan. Perusahaan perlu memilih strategi pemasaran yang tepat agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Manajemen pemasaran strategis dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, implementasi, dan pengendalian aktivitas-aktivitas pemasaran agar dapat mengantisipasi dan merespon perubahan-perubahan yang mempengaruhi pasar untuk menghindari ancaman dan mengambil keuntungan dari peluang, bukan hanya saat ini, tapi juga yang terjadi di masa depan (Pearce dan Robinson, 1997).

Kotler (2004), menyatakan bahwa dalam strategi pemasaran setiap perusahaan harus merancang strategi bersaing. Klasifikasi bersaing perusahaan menurut peran yang mereka mainkan di pasar sasaran :

1) Pemimpin Pasar

Biasanya memimpin perusahaan lain dalam perubahan harga, perkenalan produk baru, cakupan distribusi dan cakupan promosi.

2) Penantang Pasar

(43)

3) Pengikut Pasar

Setiap pengikut pasar mencoba menonjolkan keunggulan yang tersendiri ke pasar sasarannya, lokasi, pelayanan dan pembiayaan.

4) Pengisi Celah Pasar

Perusahaan kecil umumnya mengincar pasar kecil yang kurang atau tidak menarik bagi perusahaan besar. Perusahaan yang memiliki pangsa pasar kecil dibandingkan pasar keseluruhan, dapat memperoleh laba yang besar melalui pencarian relung secara cerdik.

3.1.2. Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (2004), bauran pemasaran adalah seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan

pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy mengklasifiksikan alat-alat itu menjadi

empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran : produk

(product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Bauran

pemasaran merupakan bentuk strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan

dan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Dalam pelaksanaan strategi pemasaran dipengaruhi oleh unsur-unsur bauran

pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari empat P variabel utama yang dapat

(44)

Produk Harga Tempat Promosi Keragaman produk Daftar harga Saluran pemasaran Promosi penjualan Kualitas Rabat/ Diskon Cakupan pasar Periklanan

Design Potongan harga Pengelompokan Tenaga penjualan

Ciri Periode pembayaran Lokasi Kehumas

Nama merek Syarat kredit Persediaan Pemasaran langsung

Kemasan Transportasi

Ukuran Pelayanan Garansi Imbalan

Gambar 1. Bauran Pemasaran Sumber : Kotler, 2004

1). Produk

Produk didefenisikan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 1997). Produk tersebut dapat mencakup objek fisik orang, jasa, tempat, organisasi, dan gagasan. Termasuk juga kualitas, bentuk, desain, ragam, merek dan kemasan.

Menurut Kotler (2004), pemasaran mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produknya, menjadi tiga kelompok menurut ketahanan atau wujudnya, yaitu (1) barang habis dipakai, (2) barang tahan lama, dan (3) jasa. Barang habis dipakai adalah barang yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Barang tahan lama adalah barang yang biasanya

Bauran Pemasaran

(45)

tidak habis setelah banyak penggunaan. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, yaitu memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas tersebut tercermin dari kemudahan dipergunakan dan diperbaiki keandalan, keawetan, serta atribut bernilai yang lain. (Kotler dan Amstrong, 1997).

Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan dan kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek dapat berupa nama, merek dagang, logo, atau simbol lain.

Kemasan adalah segala aktifitas merancang dan menghasilkan tempat atau bungkus suatu produk (Kotler dan Amstrong, 1997). Pengemasan produk yang dirancang dengan baik akan menciptakan kemudahan bagi konsumen dan memberikan nilai promosi bagi produsen. Kemasan produk yang baik tidak hanya sekedar sebagai pembungkus, tapi juga melindungi kualitas produk serta harus mencantumkan petunjuk dan komposisi bahan.

2). Harga

Harga adalah satu-satunya unsur pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi pemasar. Harga dapat diartikan sebagai sejumlah uang (mungkin ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Kotler, 2004).

(46)

P

manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat. Secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba dan berbasis persaingan, karena harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan masukan dan dapat mengukur seberapa jauh laba yang ingin dicapai perusahaan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya atau bahkan lebih dari itu untuk mendapatkan laba.

3). Tempat atau Saluran Distribusi

Distribusi adalah usaha melalui saluran pemasaran yang dilakukan untuk menyerahkan produk dari perusahaan atau pemasar kepada konsumen. Saluran pemasaran yang dipilih dapat berupa distribusi langsung, distribusi tidak langsung, atau kombinasi keduanya (Kotler dan Amstrong, 1997). Saluran distribusi dapat dikelompokkan menurut jumlah tingkatan saluran dan saluran distribusi untuk barang konsumsi terdapat empat tingkatan, yaitu: saluran tingkat nol, saluran tingkat satu, saluran tingkat dua dan saluran tingkat tiga

Gambar 2. Saluran Distribusi Pada Pasar Konsumsi Sumber Kotler, 2004

(47)

pedagang besar, pengecer dan konsumen. Sedangkan distribusi tingkat tiga terdapat empat pelaku yaitu produsen, pedagang besar, agen, pengecer dan konsumen.

4). Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya, sehingga akan mendapat perhatian dari konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Bauran promosi terdiri dari lima cara utama (Kotler, 2004) yaitu :

1. Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

2. Promosi penjualan adalah kumpulan insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang 3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon dan alat penghubung

non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

4. Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.

5 Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya.

(48)

3.1.3. Lingkungan Perusahaan

Mcleod (2001), menyatakan bahwa lingkungan adalah alasan utama keberadaan dari perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan kemudian menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa. Ada delapan elemen lingkungan perusahaan yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada perusahaan diantaranya : pemasok, serikat pekerja, pelanggan, masyarakat keuangan, pemegang saham, pesaing, pemerintah dan masyarakat global.

Perusahaan yang berhasil memandang bisnis mereka dari luar ke dalam, mereka menyadari bahwa lingkungan pemasaran selalu menimbulkan peluang serta ancaman baru dan mereka memahami pentingnya memantau dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah (Kotler, 2004).

3.1.4. Analisis Lingkungan Internal

(49)

1) Manajemen

Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar : perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan pengendalian. 2) Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan pelanggan atas barang dan jasa. 3) Keuangan/ akuntansi

Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan.

4) Produksi/ Operasi

Fungsi produksi/ operasi mengubah input bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas menjadi barang dan jasa.

5) Penelitian dan Pengembangan

Pengeluaran/ ivestasi untuk litbang ditujukan untuk menghasilkan pada pengembangan produk baru sebelum pesaing melakukannya untuk memperbaiki kualitas produk, atau untuk memperbaiki proses produksi untuk menurunkan biaya.

6) Sistem Informasi Manajemen

(50)

ekonomi, politik, peraturan pemerintah, teknologi dan kompetitif secara eksternal.

Pearce dan Robinson (1997), mengatakan bahwa analisis internal adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan intern perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan. Memahami pemikiran yang cukup sederhana ini akan memungkinkan anda melihat peran analisis intern dalam pengembangan strategi yang tepat, sehingga mampu memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan

3.1.5. Analisis Lingkungan Eksternal

David (2004), mengemukakan bahwa analisis eksternal adalah pengungkapan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan, sehingga dengan adanya peluang maka akan didapatkan keuntungan, sebaliknya dengan adanya ancaman maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya.

Kekuatan-kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori: 1) Kekuatan ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat usaha perusahaan beroperasi. Beberapa variabel yang harus diperhatikan oleh perusahaan diantaranya tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan, faktor-faktor impor/ekspor, fluktuasi harga, tarif pajak, pola konsumsi dan tingkat inflasi.

2) Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan

(51)

dan ancaman yang timbul dari perubahan dalam variabel sosial, budaya, demografi, dan lingkungan. Variabel yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah pendapatan per kapita, kepercayaan kepada pemerintah, gaya hidup, jenis kelamin dan sikap.

3) Kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum

Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting dalam merumuskan strategi perusahaan. Perubahan-perubahan yang terjadi sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Sejumlah variabel politik, pemerintah, dan hukum adalah regulasi atau deregulasi pemerintah, undang-undang anti monopoli, perubahan dalam undang-undang-undang-undang pajak, peraturan impor-ekspor, perubahan fiskal dan kebijakan moneter.

4) Kekuatan teknologi

Persoalan yang berkaitan dengan teknologi akan mendasari hampir setiap keputusan penting yang dibuat perencana strategi. Strategi teknologi yang efektif dibuat berdasarkan analisis penetrasi dari peluang dan ancaman teknologi, dan penilaian seberapa penting faktor-faktor ini terhadap strategi korporasi secara keseluruhan.

5) Kekuatan persaingan

Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi mengenai pesaing sangat penting untuk perumusan strategi. Mengidentifikasi pesaing utama tidak selalu mudah karena banyak perusahaan mempunyai berbagai divisi yang bersaing di industri yang berbeda.

(52)

5 kekuatan yang mempengaruhi kekuatan-kekuatan dalam persaingan industri pada hal ini dapat dilihat pada Gambar 3

Gambar 3. Kekuatan Yang Mempengaruhi Persaingan Industri Sumber Pearce dan Robinson, 1997

1) Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru ke suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar dan seringkali sumber daya yang cukup besar. Ada enam sumber utama hambatan masuk : skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, hambatan biaya bukan karena skala, akses ke saluran distribusi dan kebijakan pemerintah.

2) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Kekuatan masing-masing pemasok bergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada tingkat kepentingan relatif penjualan

Pemasok Pembeli

Substitusi Pendatang Baru

Persaingan di kalangan anggota industri

(53)

pembeliannya dalam industri tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya.

3) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi, atau layanan lebih banyak dan mengadu domba sesama anggota industri ini dapat menurunkan laba.

4) Ancaman Produk Pengganti/ Subtitusi

Dengan menetapkan batas harga tertinggi, produk atau jasa subtitusi membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produknya atau mendeferensiasikannya, laba, dan pertumbuhan industri dapat terancam.

5) Persaingan Diantara Para Anggota Industri

Persaingan di kalangan industri terjadi karena mereka berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan.

3.1.6. Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

(54)

variabel, diantaranya : ekonomi, sosial, budaya, demografi dan lingkungan, politik, pemerintah, dan hukum, teknologi, dan persaingan.

3.1.7. Analisis SWOT (Strengths, Weakneses, Opportunities, Threats)

Analisis SWOT merupakan akronim dari Strengths (kekuatan), Weakneses

(kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah suatu proses identifikasi berbagai faktor serta sistematis untuk merumuskan strategi yang sesuai dengan lingkungan perusahaan. Dimana analisis tersebut didasarkan pada logika yang dapat dimaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada pada perusahaan, namun secara bersamaan dapat diminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada (Rangkuti, 2004).

Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dengan memadukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki perusahaan dari matriks SWOT yang telah dianalisis akan diperoleh strategi alternatif yang dapat diambil oleh perusahaan yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT.

3.1.8. Analisis QSPM (Quantitave Strategic Planning Matriks)

Disamping membuat peringkat strategi untuk menghasilkan daftar berprioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam literatur yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif dan alternatif tindakan yang layak. Matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) yang termasuk dalam tahap akhir dari kerangka kerja analisis perumusan strategi, teknik ini secara obyektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik.

Tahap terakhir dalam perumusan strategi adalah tahap keputusan. QSPM

(55)

alternatif strategi secara obyektif dan dengan penilaian intuitif yang baik berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya, (David, 2004). Setelah melewati tahap input dan pencocokan, perusahaan harus dapat mengambil keputusan tentang strategi terbaik dan yang paling cocok diterapkan dengan kondisi lingkungan internal dan eksternalnya.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Dalam upaya untuk tetap dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis maka PT Agroindo Usaha Jaya memerlukan strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dari sebuah aktifitas perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitas usahanya dapat diukur dari sejauh mana perusahaan tersebut dapat memasarkan produknya sampai ke tangan konsumen.

(56)

kondisi lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman yang terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan industri.

Analisis diatas dilakukan untuk mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dalam lingkungan pemasaran yang akan mempengaruhi keberadaan dan pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Tahap berikutnya adalah memasukkan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan internal kedalam matriks IFE dan faktor-faktor lingkungan eksternal kedalam matriks EFE. Berdasarkan hasil matriks IFE dan EFE selanjutnya dianalisis dengan matriks SWOT tujuan analisis ini adalah untuk memperoleh alternatif strategi yang akan dilakukan perusahaan.

(57)

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) Pada PT Agroindo Usaha Jaya Di

Pasanggrahan, Jakarta Selatan 3.Faktor Politik, Pemerintah, dan

Hukum

4.Faktor Teknologi 5.Faktor Persaingan PT Agroindo Usaha Jaya

Berusaha Menghadapi Tingginya Persaingan dan Berkeinginan Memperluas Pasar

Lingkungan Perusahaan

Matriks IFE Matriks EFE

Analisis SWOT

Analisis QSPM

(58)

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Agroindo Usaha Jaya Jl. H. Buang No.24 RT.07/07, Ulujami, Pangsanggrahan, Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Aspek masalah yang dianalisis mencakup kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT Agroindo Usaha Jaya. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2007 sampai bulan Agustus 2007.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pihak manajemen melalui wawancara. Pengamatan langsung di lapangan dan pengisian kuisioner dilakukan dengan pihak yang dianggap paling berkompeten di PT Agroindo Usaha Jaya sebanyak tiga orang Direktur, Manajer Accounting dan Manajer Ekspor, serta satu orang Manajer Pemasaran dari PT Alindojaya Pratama sebagai perusahaan pesaing. Data sekunder diperoleh dari dokumen, laporan manajemen PT Agroindo Usaha Jaya, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), serta literatur-literatur atau tulisan-tulisan yang berhubungan dengan penelitian.

4.3. Metode Pengumpulan Data

(59)

responden tersebut dilakukan dengan alasan dapat mewakili perusahaan dan memiliki wewenang mengenai data- data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Data primer diperoleh dengan pengamatan langsung ke PT. Agroindo Usaha Jaya sehingga mengetahui situasi dan kondisi yang ada di lapangan. Pengisian kuisioner dipandu oleh peneliti. Wawancara dan kuisioner dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan serta penentuan bobot dan peringkat untuk masing-masing faktor tersebut. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan perusahaan, literatur-literatur yang relevan dengan penelitian, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), pemasok, serta perusahaan pesaing yaitu PT Alindojaya Pratama.

4.4. Pengolahan dan Analisis Data 4.4.1. Tahap Pengolahan Data

(60)

Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan

Matrik EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman perusahaan. Setelah mengetahui faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka dilakukan pembobotan. Pembobotan dilakukan untuk menentukan prioritas dari identifikasi faktor-faktor eksternal dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan

Faktor Strategi Eksternal A B C D ... Total

Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor

-faktor strategis internal dan eksternal yang telah dirumuskan bersama kepada

pihak perusahaan. Penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode

Paired Comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap

bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal perusahaan. Untuk menentukan

bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3, skala yang digunakan untuk

pengisian kolom adalah :

1. = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

(61)

3. = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :

ai =

Keterangan :

ai = bobot variabel ke-i

Xi = nilai variabel ke-i

i = 1, 2, 3, ..., n n = jumlah variabel Sumber : Rangkuti, 2004

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membentuk matriks IFE dan EFE (Rangkuti, 2004) adalah :

1) Menentukan beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor strategi yang menjadi peluang dan ancaman, kemudian menempatkannya pada kolom pertama.

2) Memberikan bobot terhadap faktor-faktor tersebut pada (kolom dua) dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Pembobotan didasarkan atas tingkat kepentingan relatif faktor tersebut bagi kesuksesan perusahaan. Total bobot yang diberikan harus sama dengan satu. 3) Memberikan rating 1 sampai 4 pada (kolom tiga) untuk menunjukkan

efektifitas perusahaan dalam merespon faktor-faktor tersebut. Untuk matriks IFE untuk faktor yang bersifat positif yaitu dengan skala 1= kekuatan yang

n

X

i

Xi

(62)

sangat besar. Untuk faktor kelemahan merupakan kebalikan dari faktor kekuatan yaitu : 1= kelemahan yang sangat berarti, 2= kelemahan yang cukup berarti, 3= kelemahan yang kurang berarti, 4= kelemahan yang tidak berarti. Sedangkan untuk matriks EFE untuk faktor peluang yang bersifat positif yaitu dengan skala 1= peluang kecil, 2= peluang sedang, 3= peluang tinggi, 4= peluang sangat tinggi. Untuk faktor ancaman yang bersifat negatif merupakan kebalikan dari faktor peluang yaitu : 1= ancaman sangat besar, 2= ancaman besar, 3= ancaman sedang, 4= ancaman kecil.

4) Mengalikan bobot dengan rating untuk mendapatkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan.

5) Jumlahkan skor pembobotan pada (kolom empat) untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan lainnya dalam kelompok perusahaan yang sama. Matriks IFE dan EFE diilustrasikan pada Tabel 7 dan Tabel 8.

Tabel 7. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) Faktor-faktor Strategis Internal Bobot

(63)

Tabel 8. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Faktor-faktor Strategis Eksternal Bobot

(Xi)

Matriks SWOT diperoleh dari hasil identifikasi Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) yaitu berupa kekutan dan kelemahan dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) yaitu berupa peluang dan ancaman.

Dalam matriks SWOT diperlihatkan kesesuaian antara kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman seperti pada Gambar 5.

Internal Gambar 5. Matriks Analisis SWOT.

(64)

Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dengan memadukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki perusahaan. Langkah untuk menyusun matriks SWOT adalah :

1) Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan. 2) Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan. 3) Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan. 4) Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan.

5) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi SO yang tepat.

6) Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi WO.

7) Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi ST.

8) Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT.

4.4.3. Tahap Pengambilan Keputusan

(65)

1) Memberikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal. Bobot ini identik dengan bobot yang ada pada matriks IFE dan matriks EFE.

2) Menuliskan alternatif strategi yang akan dievaluasi

3) Menentukan nilai daya tarik (AS) Attractiveness Score, jika faktor yang bersangkutan ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan. Kisaran nilai 1 sampai 4, dengan nilai 1 = tidak menarik, nilai 2 = agak menarik, nilai 3 = cukup menarik dan nilai 4 = sangat menarik. Jika faktor yang bersangkutan tidak berpengaruh terhadap alternatif strategi yang dipertimbangkan, maka tidak diberikan nilai AS.

4) Hitung total nilai daya tarik, dengan mengalikan bobot dengan nilai AS. 5) Menghitung penjumlahan total nilai daya tarik (TAS) Total Attractiveness

Scrore, nilai total tertinggi merupakan strategi yang lebih menarik dan paling baik.

Tabel 9. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Alternatif strategi

(66)

4.4.4. Tahap Formulasi Strategi

Setelah mengolah dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, lalu penelitian dilanjutkan dengan langkah berikutnya yaitu perumusan strategi. Perumusan strategi dilakukan dengan tiga tahap seperti pada Gambar 6.

Tahap 1 : Masukan (Input Stage)

1. Matrik Evaluasi Faktor Internal(IFE) 2. Matrik Evaluasi Faktor eksternal(EFE)

Tahap 2 : Pencocokan (Matching Stage)

Matrik (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) SWOT

Tahap 3 : Pengambilan Keputusan (Decision Stage) Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Gambar 6. Tahap Formulasi Strategi. Sumber: Rangkuti, 2004

Tahap pertama adalah tahap masukan dengan menggunakan Evaluasi Faktor Internal (IFE) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan PT. Agroindo Usaha Jaya serta menggunakan Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan .

(67)
(68)

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Agroindo Usaha Jaya berdiri pada tanggal 17 Oktober 1991, didirikan oleh 3 (tiga) orang pemegang saham yang salah satunya adalah Saleh Husein

Baagil. Sampai sekarang masih menjadi karyawan dan juga sebagai pemegang

saham perusahaan, para pemegang saham tersebut antara lain: Saleh Husein Baagil, Muhammad Garamah, dan Zaky Abdurrahman. PT. Agroindo Usaha

Jaya memulai usahanya dengan modal awal sebesar Rp 200.000.000,-.

Sejak awal berdiri PT. Agroindo Usaha Jaya bergerak dalam bidang perdagangan dalam negeri, impor dan ekspor buah-buahan, sayur-sayuran, dan

rempah-rempah. Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya PT. Agroindo Usaha

Jaya memutuskan untuk bergerak di bidang ekspor saja karena dirasa paling menguntungkan.

Perusahaan telah beberapa kali berpindah tempat, kantor pertama bertempat

di Jl. Cililitan Kecil I, Jakarta Timur, kemudian pindah ke Jl. Danau Bawah I No.22-A daerah Bendungan Hilir di Jakarta Pusat, setelah itu berpindah tempat

lagi di Gg. Halimah daerah Kebayoran Lama, sampai akhimya bertempat di

Ulujami, Jakarta Selatan (tempat kantor yang sekarang) dengan alamat Jl. H. Buang No.24 RT 007/07 Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pasanggrahan, Jakarta

Selatan, sedangkan gudang tempat pengumpulan dan pengepakan sejak awal sudah berada di Ulujami.

PT. Agroindo Usaha Jaya didirikan dihadapan notaris Anis Husein Abdat,

(69)

31 Oktober 1991 No.55, adapun surat-surat yang telah dimiliki oleh perusahaan

tersebut adalah:

1. Surat Keterangan Domisili Perusahaan No.06/1.759.2 dari Kelurahan Ulujami.

2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari pihak Kantor Pelayanan Pajak Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dengan No. 1.567.4-022.

3. Tanda Terdaftar Perusahaan dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia dengan No. 09051619904 tertanggal 7 Nopember 1998. 4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Departemen Perdagangan Republik

Indonesia dengan No. 12.950/09-01/PM/1991 tertanggal 31 Oktober 1991. Tanggal 27 April 1992 pemegang saham bertambah satu orang, oleh

karena itu perusahaan harus mengubah surat-surat yang telah dimiliki yakni:

1. Akta perubahan dari notaris mengenai perubahan pemegang saham.

2. Surat Pengesahan dari Departemen Kehakiman.

PT Agroindo Usaha Jaya juga telah terdaftar di BPEN (Badan

Pengembangan Ekspor Nasional) sebagai salah satu perusahaan pengekspor

Hortikultura sejak tahun 2003. Setiap tiga bulan pihak BPEN melakukan

pengawasan dan pengambilan data kegiatan ekspor PT Agroindo Usaha Jaya.

Perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor 15-25 ton per tahun dengan Negara

tujuan ekspor Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qattar dan

(70)

5.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT Agroindo Usaha Jaya adalah perusahaan keluarga yang berorientasi pada tindakan. Pemimpin berkomitmen untuk terus memperbaiki mutu dari hubungan yang menguntungkan dengan pemegang stakeholder

(pemilik, karyawan, pemasok, pemerintah dan masyarakat), sehingga mendapatkan nilai tambah bagi perusahaan.

Misi PT Agroindo Usaha Jaya adalah melakukan bisnis secara efektif, efisien dan bertanggungjawab untuk mencapai laba keuangan yang proporsional dalam jangka panjang serta memberikan manfaat kepada pemilik perusahaan. Tanggungjawab terhadap konsumen dan pelanggan yang mengkonsumsi buah dari perusahaan. Perusahaan berusaha mengembangkan, memproduksi dan memasarkan dengan biaya yang efektif serta perusahaan menerima, mengembangkan, memotivasi, memberikan penghargaan dan mempertahankan karyawan yang mempunyai kredibilitas tinggi.

5.3 Struktur dan Fungsi Organisasi

(71)

1. Komisaris

Adapun tugas dan tanggungjawabnya adalah menyetujui tujuan perusahaan yang telah dibuat oleh direktur atas kesepakatan bersama dan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap satu tahun sekali untuk meminta pertanggungjawaban laporan dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. Direktur

Direktur merupakan pemilik perusahaan yang bertanggungjawab secara menyeluruh terhadap manajemen organisasi perusahaan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan operasional terhadap seluruh kegiatan ekspor. 3. Manajer Ekspor

Tugas dan tanggungjawabnya adalah melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan serta mengatur kebijakan teknis di lapangan termasuk koordinasi dengan importir dalam hal penerimaan order dan penetapan harga supplier dalam pembelian barang-barang, tenaga kerja untuk memperlancar kegiatan ekspor dan jasa angkutan untuk pengiriman barang-barang ke negara tujuan ekspor. Manajer ekspor membawahi tiga bagian utama yang membantu pelaksanaan kegiatan ekspor perusahaan, bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bagian Pembelian

Gambar

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Tabel 1.  Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun 2003-2005
Tabel 2.  Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Manggis
Tabel 4. Kandungan dan Komposisi Gizi Buah Manggis setiap  100 gram Bahan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan perhitungan metode modifikasi pada sistem resetting, insiden energi arc flash diperoleh dengan beberapa pertimbangan, antara lain berkurangnya

Kawasan pengembangan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Bone adalah seluas 119.216 (seratus sembilan belas ribu dua ratus enam belas) hektar ditetapkan di

konsep metabolisme (enzim), maka gagasan yang diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi melalui kegiatan praktikum adalah dengan melaksanakan kegiatan

[r]

[r]

It’s an individual choice.˜ With further studies still needed to prove whether the heart-health benefits outweigh the newly shown risk of breast cancer, the decision is up to the

Dan tentu saja website ini dapat berubah di kemudian hari, karena itu penulis mengharapkan perubahan informasi mengenai Sahira Butik Hotel dapat sesuai dengan tulisan yang

[r]