• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN 8 PRINSIP PELAYANAN UMUM DENGAN KEPUASAN PELAYANAN PESERTA PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN 8 PRINSIP PELAYANAN UMUM DENGAN KEPUASAN PELAYANAN PESERTA PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BANDAR LAMPUNG"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

THE RELITION OF 8 THE PRINCIPLE OF PUBLIC SERVICE WITH

SATISFACTION OF THE PARTICIPANTS IN PT TASPEN (PERSERO)

THE BRANCH OF BANDAR LAMPUNG.

BY

PUPUT MEIYANA

As a form of reward on the entire civil service bureaucracy after entering a period

of retirees, the Government provides social security in the form of pension funds,

thus expected to provide assurance of the continuity of income, even though the

service concerned has ended.

The problem is whether the formulation of research service provision of pension

fund in PT Taspen (Persero) the branch of Lampung impact on the satisfaction of

participants insurance civil servants savings in accordance with eight principles

common service the principle of public services. The purpose of this writing is to

know the participants ' assessment of the services provided by PT TASPEN

(Persero) based on the principle of Bandar Lampung branch of the public service.

Based on the result analysis and discussion can be concluded that the provision of

services in the pension fund by PT Taspen (Persero) the branch of Lampung has

not been fully meet the degree of satisfaction participants. This is because the

overall principle of public service which is used as a benchmark in the system of

public services has not been optimally implemented e.g. in terms of product

information services.

(2)

ABSTRAK

HUBUNGAN 8 PRINSIP PELAYANAN UMUM DENGAN KEPUASAN

PELAYANAN PESERTA PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BANDAR

LAMPUNG

Oleh

PUPUT MEIYANA

Sebagai wujud penghargaannya pada seluruh pegawai birokrasi setelah memasuki

masa purnabakti, pemerintah memberikan jaminan sosial berupa Dana Pensiun, dengan

demikian diharapkan dapat memberikan jaminan kelangsungan pendapatan, meskipun masa

bakti yang bersangkutan telah berakhir.

Rumusan masalah dari penelitian yaitu apakah pelayanan pemberian dana pensiun

pada PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung berpengaruh terhadap kepuasan

peserta Tabungan Asuransi Pegawai Negeri sesuai dengan delapan prinsip pelayanan umum

prinsip pelayanan umum.

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui penilaian peserta terhadap layanan yang

diberikan oleh PT TASPEN (Persero) Cabang Bandarlampung berdasarkan prinsip layanan

umum.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelayanan

pemberian dana pensiun pada peserta oleh PT Taspen Persero Cabang Bandar Lampung

belum sepenuhnya memenuhi tingkat kepuasan peserta . Hal ini dikarenakan secara

keseluruhan prinsip layanan umum yang digunakan sebagai tolak ukur dalam sistem layanan

umum belum dilaksanakan secara optimal misalnya dalam hal informasi produk layanan.

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap penduduk diberikan kesempatan untuk terlibat dengan proses pembangunan ekonomi Negara/ daerah tersebut, hak untuk memilih bidang dan pekerjaannya, oleh sebab itu setiap warga negara Indonesia yang hidup dalam negeri ini berhak atas kesempatan dalam mencapai kesejahteraan dalam hidupnya dan jaminan sosial dari negara, sebagaimana yang tercantum dalam UUD1945 pada pasal tentang Hak Asasi Manusia, tidak terkecuali Pegawai Negeri Sipil.

Khususnya bagi setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai abdi negara yang memberikan pelayanan public berperan sebagai ujung tombak dalam birokrasi pemerintahan di Indonesia maka fungsi sebagai pelayan masyarakat diemban oleh mereka dan dipundak mereka pula dibebankan pelaksanaan visi dan misi negara sehingga sudah sewajarnya pegawai negeri berhak mendapat perhatian khusus dari negara.

(4)

pemerintah kemudian membentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang secara khusus menangani jaminan sosial PNS pada saat purnabakti.

Peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perusahaan pemerintah yang memiliki kedudukan strategis dalam menyukseskan pembangunan

khususnya di sektor ekonomi. Kedudukan BUMN selain sebagai institusi bisnis yang berorientasi pada laba dalam kegiatannya usahanya, juga dalam hal melaksanakan fungsi sosial sebagai agen pembangunan dalam pelayanannya terhadap masyarakat.

PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri secara singkat disebut PT TASPEN (Persero) adalah suatu BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas yang

ditugaskan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan gerakan program asuransi sosial pegawai negeri yang terdiri dari Program Tabungan Hari Tua dan

pembayaran pensiun kepada PNS. Pendirian PT TASPEN (Persero) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai khususnya setelah memasuki usia pensiun.

(5)

Setiap PNS sesungguhnya, sejak awal mula menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sudah menjadi anggota atau peserta Taspen dan pada akhir masa baktinya yaitu saat yang bersangkutan berusia 56 tahun atau dengan sebab lain seperti diatur oleh Undang-Undang yang menyebabkan seseorang tersebut tidak dapat melanjutkan tugasnya sebagai Pegawai Negeri, maka yang bersangkutan diberikan jasa imbalan dari pemerintah untuk memperoleh pembayaran Tabungan Hari Tua dan atau Pensiun dari iuran yang sudah dibayarkan saat menjadi

Pegawai Negeri seperti yang tercantum dalam Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1997 yang antara lain mengatur besarnya iuran dari PNS untuk Tabungan Hari Tua (THT) dan Pensiun. Adapun iuran PNS untuk asuransi sosial saat ini sekitar 10 persen yang terdiri dari berbagai komponen sebagai berikut:

Tabel 1. Iuran Pegawai Negeri Sipil dalam pembayaran pension

Sumber: P.T. Taspen ( Persero) Cabang Bandarlampung,2011

Tabel 1, menjelaskan iuran yang dikenakan kepada setiap PNS yang dipotong dari gaji yang diterimanya setiap bulan. Secara keseluruhan pemotongan adalah 10 persen dari gaji yang diperolehnya. Iuran sebesar 3,25 persen dikenakan untuk Tabungan Hari Tua (THT) dan potongan sebesar 4,75 persen pembayaran pensiun, kedua dana ini dikelola oleh PT TASPEN (persero), sedangkan pengenaan 2 persen sebagai iuran untuk asuransi kesehatan yang dikelola PT ASKES. Peserta Taspen yang telah memenuhi syarat dan ketentuan dalam

Program Iuran PNS (Persen) Instansi

Tabungan Hari Tua 3,25 Tespen

Pensiun 4,75 Tespen

Kesehatan 2,00 Askes

(6)

mengajukan klaim kepada PT TASPEN (Persero) dapat dilayani pada Kantor Cabang atau Kantor Cabang Utama PT TASPEN yang terdapat pada wilayah tersebut berdasarkan lokasi atau daerah domisili dimana PNS yang bersangkutan berakhir masa pengabdiannya.

Untuk memudahkan peserta dalam mengajukan klaim pensiun, pengurusan surat keputusan pensiun dari instansi tempat peserta tersebut bekerja adalah 3 bulan terakhir sebelum masa bakti berakhir sehingga saat masa pensiun tiba, peserta telah mempunyai Surat Keputusan (SK) Pensiun dari instansi yang berwenang dan oleh PT TASPEN (Persero) akan diatur lebih lanjut pola pemberian pensiun berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Tabel 2. Jumlah Peserta Aktif Taspen Tahun 2010

Sumber : PT Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung, 2011

Tabel 2, menjelaskan jumlah peserta Taspen aktif yaitu yang masih bekerja sebagai pegawai negeri maupun sebagai pegawai BUMN yang tercatat sebagai anggota Taspen. Jumlah peserta Taspen terus bertambah meskipun jumlahnya berfluktuasi, dimana kenaikan terbesar terjadi pada bulan Juni 2011 yaitu sebesar 1.845 orang, sedangkan kenaikan terendah terjadi pada bulan Agustus 2011 sebanyak 880 orang..

Bulan Jumlah (orang) Perubahan

Januari 617.553 -

Februari 618.412 859

Maret 619.721 1.301

April 629.345 1.624

Mei 631.226 1.881

Juni 633.071 1.845

Juli 634.119 1.048

Agustus 634.999 880

September 636.114 1.315

Oktober 637.256 1.412

November 638.678 1.422

(7)

Tabel 3. Rekapitulasi Jumlah Penerima Pensiun Tahun 2010

Sumber : P.T.Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung, 2011

Tabel 3, menjelaskan jumlah penerima pensiun di Propinsi Lampung setiap bulannya selama tahun 2010 . Tahun 2010 jumlah penerima pensiun adalah sebesar 39.414 orang yang tersebar di seluruh kantor bayar seperti kantor pos dan giro serta bank-bank yang melayani pembayaran pensiun dan bank-bank yang mempunyai ikatan kerja dengan PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung dalam hal dan penyelenggaraan pembayaran pensiun, diantaranya adalah Bank Tabungan Pensiun Negara (BTPN), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Lampung (BPD), dan Bank Bumi Arta Indonesia.

Penerima pension setiap bulannya berflukutuasi karena ada penambahan dan adanya pengurangan peserta sehingga dapat dilihat perubahan jumlah tersebut tidak terjadi secara drastic, sedangkan yang dimaksud dengan “Susulan” pada

Bulan Jumlah Susulan (orang)

Januari 38680 153

Februari 38733 196

Maret 38777 141

April 38806 138

Mei 38820 216

Juni 38892 313

Juli 38994 398

Agustus 39082 307

September 39163 330

Oktober 39273 323

November 39355 376

Desember 3.277 385

(8)

tabel diatas adalah jumlah penerima pensiun pertama yaitu seseorang yang baru pensiun dan akan dimasukan pada daftar induk penerima pensiun. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa selama tahun 2010 jumlah pensiun pertama adalah sebesar 3.277 orang dimana jumlah pensiunan pertama terbesar adalah pada bulan Juli 2010 yaitu sebesar 398 orang.

Untuk memudahkan peserta dalam hal pengajuan haknya untuk memperoleh layanan pemberian dana pensiun adalah :

1. PT TASPEN (Persero) telah menyediakan formulir isian yang dapat diperoleh di Kantor Taspen dan diberikan secara cuma-cuma (tanpa dipungut biaya). Formulir tesebut diberikan sesuai dengan tujuan klaim yang akan diajukan misalnya permohonan pensiun pertama dan Tabungan Hari Tua (THT), permohonan klaim pensiun bagi janda/duda meninggal dunia masih dinas, permohonan karena pindah kantor bayar di wilayah lain dan permohonan klaim lainnya yang secara administrasi akan diurus oleh PT TASPEN (Persero).

Secara garis besar formulir yang dimaksud senantiasa berisikan keterangan biodata pensiunan misalnya pada formulir pengajuan pensiun pertama peserta harus mengisi formulir yang berisi identitas peserta, pangkat, serta permintaan peserta untuk memilih kantor bayar yang diinginkan.

(9)

pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen dilakukan secara berlapis meliputi uji formal, materiil dan verifikasi sehingga diharapkan adanya kesesuaian antara data yang dimiliki oleh PT TASPEN (Persero) dengan dokumen yang dimiliki peserta.

Pengawasan yang dilakukan oleh PT Taspen juga menuntut peran aktif peserta dalam memberikan informasi misalnya apabila terdapat jumlah tanggungan mereka bagi anak yang berusia 21 tahun belum menikah ataupun belum bekerja dan maksimal 25 tahun bila masih menempuh pendidikan. Peran aktif ini diwujudkan dengan keterangan yang diberikan setiap 6 bulan sekali

ataupun pada saat tahun ajaran baru bagi yang sedang menempuh pendidikan.

Pihak perusahaan dalam melayani senantiasa berusaha untuk mempermudah peserta dalam mengurus kepentingannya sehingga tidak terdapat keluhan terhadap kinerja PT TASPEN (Persero). Demi tercapainya kepuasan dalam memperoleh layanan, PT TASPEN (Persero) terkadang mendatangi secara langsung jika peserta tersebut berhalangan, misalnya sakit keras dan tidak memungkinkan untuk datang ke kantor Taspen. Hal ini dilakukan hanya karena setiap pengambilan pensiun pertama tidak dapat diwakilkan oleh pihak lain selain sebagai bentuk pelayanannya terhadap peserta ( Taspen, 2002:25)

(10)

menjual produk asuransi, kinerja manajemen terpenting adalah bentuk pelayanan yang memberikan kepuasan pada publik.

Pelayanan yang dilakukan berdasarkan prinsip pelayanan umum misalnya, apakah kebijakan perusahaan dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam

pelaksanaan pelayanan seperti pemeriksaan dokumen kelengkapan justru dianggap oleh peserta berbelit-belit dan tentu saja hal ini melanggar prinsip kesederhanaan dalam prinsip pelayanan umum.

Jumlah peserta yang harus dilayani oleh PT TASPEN (Persero) senantiasa bertambah, maka pelayanan pensiun oleh PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung harus selalu memperbaiki diri dan menetapkan kebijakan yang tepat dalam efisiensi pelayanan . selain itu, penciptaan iklim Good Corporated Governance yang senantiasa dihembuskan juga menuntut PT TASPEN untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu melaksanakan fungsi pelayanan

masyarakat secara prima karena menerima layanan yang terbaik merupakan hak dari masyarakat (Ahmad Subianto, 2009:153) .

Berdasarkan latar belakang dan data yang ada maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan yang berjudul

“ Hubungan 8 Prinsip Pelayanan Umum Dengan Kepuasan Pelayanan Peserta PadaPT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung”.

(11)

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pelayanan pembayaran dana pensiun pada PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung berpengaruh terhadap kepuasan peserta Tabungan Asuransi Pegawai Negeri sesuai dengan 8nprinsip pelayanan umum ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui kepuasan pelayana bagi peserta terhadap pelayanan PT TASPEN ( Persero) berdasarkan 8 prinsip pelayanan umum.

2. Sebagai sumbangan pemikiran kepada PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung dalam penentuan kebijakan yang harus diambil dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan menuju arah yang lebih baik.

D. Kerangka pemikiran

Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya antara lain dengan menciptakan lapangan kerja dengan demikian rakyatnya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Permasalahan yang kemudian muncul adalah bagaimana dengan seseorang yang melewati usia melewati usia produktif sebagai tenaga kerja.

Jika seseorang terus bekerja pada dasarnya kemampuan mereka sudah jauh menurun sehingga dengan kata lain produktifitas sudah tidak bisa diandalkan, dan hal ini sangat mungkin terjadi termasuk pada pegawai negeri ( Ahmad Subianto 2003: 19)

(12)

dan ketenangan kerja demi peningkatan produktivitas. Selain itu, untuk memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua sebagai wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ( Ahmad Subianto, ibid:20).

Program Jaminan Sosial bagi Pegawai Negeri tersebut dilakukan dalam bentuk Dana Pensiun Dan Tabungan Hari Tua. Kategori ini termasuk pada kategori jaminan sosial yaitu asuransi yang dikelola pemerintah atau instansi/badan yang ditunjuk pemerintah dan hal ini yang membedakan dengan asuransi sosial yang mencakup perlindungan dasar yang ditentukan dalam perundangan.

Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1963 Tentang Tabungan Dan Asuransi Pegawai Negeri dan selanjutnya diperkuat dengan PP No 15 Tahun 1963 mendirikan TASPEN sebagai institusi yang mengelola jaminan sosial pegawai negeri. Misi yang diemban Taspen adalah meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri terutama pada masa akhir masa pengabdiannya pada negara.

Seseorang setelah diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil telah menjadi anggota dana tabungan asuransi pegawai negeri dan pada berhak mendapat hak atas Pensiun dan atau Tabungan Hari Tua (THT). Gaji setiap pegawai akan dipotong setiap bulannya yaitu sebesar sepuluh persen. Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1997 yaitu sebesar 3.25 persen untuk Tabungan Hari Tua (THT), 4.75 persen untuk Pensiun dan 2 persen untuk Askes.

Bagi perusahaan yang menjual produk asuransi kinerja manajemen yang

(13)

Salah satunya yaitu, bagaimana agar pihak yang mengajukan klim dapat

memperoleh haknya tanpa melalui prosedur dan persyaratan yang memberatkan.

Pedoman tatalaksana pelayanan umum adalah delapan prinsip pelayanan

masyarakat yang diharapkan dapat digunakan dalam pelayanan terpadu . Prinsip pelayanan umum adalah :

1. Prinsip Kesederhanaan : prinsip ini terkait prosedur pelayanan masyarakat tidak berbelit-belit mudah dan lancar.

2. Prinsip Kejelasan dan Kepastian dalam arti adanya kejelasan dan kepastian mengenai: Prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, jangka waktu penyelesaian pelayanan, biaya pelayanan, unit kerja yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal lain yang terkait dengan pelayanan.

3. Prinsip Keamanan dan Kenyamanan dalam arti proses serta hasil pelayanan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta kepastian hukum bagi masyarakat.

4. Prinsip Keterbukaan; dalam arti semua bentuk pelayanan seperti prosedur, persyaratan, waktu pelayanan dan rincian biaya diinformasikan secara terbuka agar diketahui masyarakat.

5. Prinsip Efisien; dalam arti persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal–hal yang berkaitan dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap

memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan umum yang diberikan.

(14)

tersebut harus secara wajar dengan memperhatikan nilai barang dan jasa layanan umum, kondisi dan kemampuan masyarakat serta ketentuan perundangan yang berlaku.

7. Prinsip Keadilan yang merata dalam arti cakupan /jangkauan pelayanan umum diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil.

8. Prinsip Ketepatan waktu; dalam arti pelaksanaan pelayanan umum dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan .

E. Sitematika Penulisan

Bab I Berisikan latar belakang, masalah penelitian, tujuan penulisan, kerangka pemikiran, hipotesis dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan pustaka yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti

(15)

Bab IV Analisis dan pembahasan yang diangkat dengan mengggunakan alat analisis seperti pada bagian ketiga tulisan ini

Bab V Simpulan dan saran

(16)

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Pemahaman tentang Asuransi Dan Jaminan Sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan asuransi sebagai berikut :

“Asuransi adalah sebagai pertanggungan yaitu pihak yang satu berkewajiban

membayar iuran dan pihak lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya

kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau

barang milikinya sesuai dengan perjanjian yang dibuat”.

Menurut Undang-Undang No 2 Tahun 1992 tentang perasuransian menyebutkan

bahwa :

“ Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak dengan mana pihak

penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi

untuk memberikan pergantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak

ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang

tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal

(17)

Menurut Bar’I pengertian Jaminan Sosial yaitu :

“Setiap usaha untuk mencegah dan mengatasi keterbelakangan, ketergantungan, keterlantaran perlindungan terhadap putusnya hubungan kerja, jaminan hari tua, jaminan terhadap keluarga yang ditinggalkan dan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat yang diatur dengan undang-undang”. (M. Bar’I dalam Ahmad

Subianto, 2004:213)

Menurut Abbas Salim,Jaminan Sosial tersebut adalah Compulsory Insurance yang bertujuan memberikan jaminan sosial untuk masyarakat. Compulsory Insurance dijalankan dengan paksaan ( force saving) oleh karena setiap warga negara diwajibkan ikut serta dengan jalan memotong gaji tiap-tiap bulan. (Abbas Salim 1993:123)

Jaminan sosial umumnya lebih banyak menyangkut “Kesejahteraan Sosial” dari masyarakat daripada arti mempertangungungkan resiko kerugian.

Karakteristik/ ciri-ciri Jaminan Sosial tersebut (Abbas Salim,ibid,124) 1. Resiko yang dijamin menyangkut umum dan merupakan tanggung jawab

masyarakat.

2. Jaminan ini dianggap menguntungkan rakyat seluruhnya. 3. Jaminan sosial menanggung sebagian besar dari penduduk.

4. Orang-orang yang langsung berkepentingan tidak memikul seluruh pembiayaan. dan acap kali hanya sebagian kecil saja yang mereka pikul. 5. Tunjangan yang didapatkan lazimnya hanya memenuhi kebutuhan primer

yang minimum (Subsistence Level).

6. Ikut serta dalam jaminan dan iuran lazimnya diwajibkan.

(18)

8. Tujuan yang akan dicapai ialah kesejahteraan sosial dan keadilan bagi seseorang.

Berdasarkan uraian tersebut maka inti dari Jaminan Sosial adalah: 1. Untuk mencapai kesejahtreraan umumnya.

2. Hal yang dijamin adalah resiko sosial berupa asuransi sosial. 3. Jaminan sosial merupakan beban masyarakat seluruhnya. 4. Tidak mempunyai motif mencari keuntungan.

Jaminan sosial dapat dilaksanakan dalam bentuk asuransi sosial dan berdasarkan Pasal 14 UU No 2 Tahun 1992 Asuransi Sosial hanya dapat diselenggarakan oleh BUMN.

B. Perusahaan Negara

Peran pemerintah muncul karena adanya peran yang hanya dapat dilakukan oleh pemerintah dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain Menurut Musgrave (dalam Guritno Mangkoesoebroto 1998:35) fungsi pemerintah dapat dijabarkan menjadi tiga fungsi bagian,negara memainkan tiga peran yaitu,fungsi

alokasi,fungsi distribusi,fungsi stabilisasi. - Fungsi Alokasi

(19)

- Fungsi Distribusi

Fungsi distribusi dilakukan oleh pemerintah untuk mendistribusikan kekayaan atau penghasilan agar tercipta kondisi kesejahteraan yang merata .oleh karena itu negara bertanggung jawab untuk mendistribusikan pendapatan dan

kesejahteraan sehingga tidak terjadi penumpukan pendapatan dan kesejahteraan pada satu kelompok saja.

- Fungsi Stabilisasi

Fungsi stabilisasi berkenaan dengan peran pemerintah untuk menangani masalah penganguran,inflasi,pertumbuhan ekonomi,

Dalam hal ini PT.TASPEN (PERSERO) dikategorikan masuk kedalam fungsi distribusi.

Campur tangan negara dalam hal urusan masyarakat adalah antara lain untuk menjamin agar pemenuhan hak untuk setiap individu tetap terwujud dan

penindasan dapat dihindari. Perumusan ini telah melahirkan Undang-Undang No 9 Tahun 1969.

Perusahaan Negara dalam Undang-Undang No 9 Tahun 1969 diklasifikasikan dalam bentuk :

1. Perusahaan Jawatan ( Perjan ) dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Merupakan BUMN yang bersifat Public Service yaitu pelayanan pada publik.

b. Permodalan termasuk bagian dari APBN yang dikelola oleh departemen yang membawahinya.

(20)

2. Perusahaan Umum ( Perum ) dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Merupakan BUMN yang bersifat Public Utility yaitu melayani

kepentingan umum dan diharapkan mengeruk keuntungan.

b. Modal seluruhnya miliki negara dan kekayaan negara yang dipisahkan. c. Berstatus badan hukum dan diatur dengan Undang-Undang.

3. Perusahaan Perseroaan dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Merupakan BUMN yang bersifat Profit Motive

b. Modal seluruhnya atau sebagian miliki negara dan dibagi-bagi atas saham-saham.

c. Berstatus badan hukum perdata yang berbentuk Perseroan Terbatas.

Peraturan Pemerintah No 3 Tahun 1983 tercantum bahwa peranan yang harus dimainkan BUMN adalah dua fungsi sekaligus yaitu :

a. Sebagai kesatuan bisnis yang menghasilkan laba.

b. Sebagai aparatur perekonomian negara yang biasanya dibebani dengan berbagai penugasan yang diberikan oleh berbagai instansi pemerintah.

C. Pelayanan Publik

Menurut H.A.S Moenir(dalam Sri Wahyuni, 2003:25) yang dimaksud dengan pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain dengan melakukan serangkaian kegiatan. Pelayanan dapat diartikan sebagai suatu proses, dan sebagai proses pelayanan langsung secara rutin dan

(21)

Tantangan dalam pelayanan terutama berupa :

a. Tantangan sebagai akibat keterbatasan sumber daya.

b. Tantangan sebagai akibat meningkatnya harapan harapan masyarakat. c. Tantangan sebagai akibat perubahan lingkungan pada segenap aspek

kehidupan.

d. Tantangan sebagai akibat berubahnya konteks dan pola kejahatan.

e. Tantangan untuk melakukan upaya kebersamaan/ kemitraan antara instansi pemerintah.

Menurut DJ. A Simarmata (dalam Sri Wahyuni 2003:26) Untuk melihat batasan tentang fungsi pelayanan publik adalah :

a. Pelayanan umum berada dibawah kendali atau pengarahan dari pemerintah atau penguasa.

b. Pelayanan umum berfungsi untuk memenuhi kebutuhan umum.

c. Eksistensi pelayanan umum didasarkan atas ketiadaan inisiatif privat bagi pengadaannya .

D. Pedoman Pelayanan

Pedoman tatalaksana pelayanan umum adalah delapan prinsip pelayanan

masyarakat yang diharapkan dapat digunakan dalam pelayanan terpadu (Taspen, 2004:56) .PT.TASPEN (PERSERO) juga berpartisipasi aktif dalam pembangunan melalui pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial . Prinsip pelayanan umum adalah :

(22)

2. Prinsip Kejelasan dan Kepastian dalam arti adanya kejelasan dan kepastian mengenai: Prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, jangka waktu penyelesaian pelayanan, biaya pelayanan, unit kerja yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan, hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta hal lain yang terkait dengan pelayanan.

3. Prinsip Keamanan dan Kenyamanan dalam arti proses serta hasil pelayanan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta kepastian hukum bagi masyarakat.

4. Prinsip Keterbukaan dalam arti semua bentuk pelayanan seperti prosedur, persyaratan, waktu pelayanan dan rincian biaya diinformasikan secara terbuka agar diketahui masyarakat.

5. Prinsip Efisien dalam arti persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal–hal yang berkaitan dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap

memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan umum yang diberikan.

6. Prinsip Ekonomis dalam arti jika dalam pelayanan dibebankan atau dibutuhkan kompensasi jasa pelayanan maka penegasan biaya pelayanan tersebut harus secara wajar dengan memperhatikan nilai barang dan jasa layanan umum, kondisi dan kemampuan masyarakat, ketentuan perundangan yang berlaku.

(23)

8. Prinsip Ketepatan waktu dalam arti pelaksanaan pelayanan umum dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan .

Pedoman tatalaksana pelayanan umum ditujukan memberi arahan dalam menciptakan perbaikan pelayanan . Supranawa Yusuf(dalam Sri Wahyuni 2003:30) mengemukakan enam aspek yang perlu mendapat perhatian untuk mewujudkan pelayanan umum yang lebih baik, yaitu:

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah orang yang akan melaksanakan tugas dan tanggung jawab kegiatan operasi. Oleh karenanya membagi tugas dan tanggung jawab kepada orang-orang yang mampu melaksanakannya dengan baik dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dangan maksud serta kepentingan tugasnya, perlu dipertimbangkan untuk terciptanya unsur pengendalian yang timbul secara otomatis.

2. Kesejahteraan

Aspek ini berperan penting dalam menumbuhkan motivasi dan menjaga mental karyawan pelayanan, sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan dasar diharapkan nantinya orang tersebut tidak bermain dalam menjalankan fungsinya sebagai abdi masyarakat.

3. Reorientasi Pelayanan

(24)

Reorientasi seperti ini sejalan dengan prinsip manajemen kualitas yang menyeluruh yang akhir-akhir ini menjadi kecenderungan dalam negara-negara maju.

4. Perbaikan Terus Menerus

Prinsip yang juga salah satu aspek penting dari langkah perbaikan pelayanan ini akan sangat bermanfaat dalam peningkatan mutu pelayanan umum. Perbaikan secara terus menerus adalah solusi yang paling tepat dan untuk dapat melakukan ini maka pengumpulan data dan informasi merupakan yang paling penting.

5. Penerapan Manajemen Moderen

Aparatur pelayanan sebaiknya juga mampu menerapkan manajemen moderen yang ciri-ciri ilmiahnya antara lain : menggunakan tehnik kuantifikasi dalam fungsi manajemen, lebih didasarkan pada data dan informasi, berlandaskan pada teori tertentu yang tepat dalam pemecahan masalah serta menggunakan pemikiran sistemik yang bersifat holistik dan integralistik.

6. Penghargaan

(25)

Mutu pelayanan merupakan perbedaan antara harapan pelanggan terhadap mutu pelayanan dan persepsi pelanggan terhadap penampilan perusahaan.

Berdasarkan dimensi mutu pelayanan yang merupakan faktor utama penentu mutu jasa terdapat 10 dimensi tentang mutu pelayanan yang kemudian dikemas menjadi 5 manfaatnya natara lain mengevaluasi mutu pelayanan yang diberikan

perusahaan berupa :

1. Tampilan fisik ; pelayanan perusahaan yang meliputi kelengkapan peralatan dan fasilitas yang digunakan termasuk penampilan sumberdaya manusia yang ada.

2. Kemampuan perusahaan dalam mewujudkan janji meliputi ketepatan waktu, kesiapan dan kesigapan pelayanan.

3. Ketanggapan perusahaan dalam memberikan pelayanan atas masalah dan kebutuhan pelanggannya

4. Kemampuan dalam memberikan jaminan pelayanan 1. Kecakapan perusahaan dalam memberikan pelayanan 2. Keramahan yang diberikan kepada pelanggan 3. Kredibilitas sebgai jaminan yang dapat dipercaya 4. Keamanan atas kepastian waktu dan pelayanan

5. Kemampuan perusahaan dalam memahami keinginan pelanggan : 1. Jalan masuk (access) untuk memperoleh layanan yang diberikan 2. Komunikasi hubungan perusahaan sebagai pihak yang menawarkan jasa

(26)

E. Prinsip Pelayanan PT TASPEN (Persero)

Beberapa pengertian dan dimensi pelayanan PT TASPEN ( Taspen, 2004:01) Pelayanan adalah segala bentuk kegiatan atau tindakan yang dapat diberikan pada orang lain dan pada dasarnya bersifat intangible ( Tidak Berwujud) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Pelayanan Langsung adalah pelayanan yang diberikan pada peserta yang datang langsung kekantor cabang Taspen.

Pelayanan Tidak Langsung : Pelayanan yang diberikan pada peserta dengan menggunakan surat- menyurat, alat komunikasi dan atau melalui lembaga lain. Pelayanan Paripurna adalah pelayanan yang diberikan pada peserta berawal dari seseorang menjadi peserta program Taspen, meminta informasi, mengajukan SPP klaim hingga pembayaran berikutnya.

Kegiatan Pelayanan mengacu pada : - Sikap ramah pada peserta.

- Seluruh kegiatan harus terdokumentasi dengan baik.

- Seluruh proses administrasi klaim harus dapat dimonitor dengan baik. - Perhitungan klim didasarkan pada prinsip kebenaran dan ketepatan. - Kegiatan verifikasi dilaksanakan dengan ketentuan yang ditetapkan. - Setiap tahapan kegiatan diselesaikan dengan target waktu.

PT Taspen (Persero)Taspen melakukan peningkatan dan penyempurnaan terhadap mutu pelayanan terhadap peserta baik dari segi kecepatan

(27)

TASPEN (Persero) dan dua jam selesai untuk SPP tidak langsung yaitu sejak dokumen secara lengkap dan benar sampai saat pembayaran. - Hak peserta dibayar sesuai manfaat yang dijanjikan.

Kegiatan proaktif adalah suatu bentuk pelayanan yang diberikan pada peseta dimana sebelum hak peserta jatuh tempo, PT TASPEN (Persero) sudah

menyampaikan pemberitahuan dan Formulir SPP klim kepada yang bersangkutan sehingga pada saat peserta datang untuk mengurus hak , prosesnya dapat

dilakukan dengan cepat

Prinsip atau motto pelayanan TASPEN adalah 5 T (Taspen,2003:89) : 1. Tepat Orang :

Berusaha memberikan hak pada orang-orang yang betul berhak menerimanya. Peserta harus datang sendiri untuk mengurus haknya dan tidak boleh

diwakilkan , apabila yang besangkutan tidak dapat datang langsung karena sakit, pengurusan boleh diwakilkan akan tetapi pembayaran hak akan

dibayarkan langsung, dan Petugas Taspen akan datang langsung baik dirumah maupun dirumah sakit.

2. Tepat Jumlah :

Insan PT TASPEN (Persero) sadar bahwa tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan haknya,dan yang menjadi hak peserta tidak boleh berkurang sedikitpun. Taspen dilarang menerima apalagi meminta uang sebagai balas jasa dari pelayanan yang diberikan.

3. Tepat Waktu :

(28)

tergantung pada instansi yang bersangkutan seperti SK pensiun mapun penerbitan surat keterangan penghentian pembayaran gaji 3 bulan sebelum PNS pensiun. Taspen menerima tembusan daftar normatif PNS yang akan pensiun dan atas dasar ini Taspen akan memberikan surat permohonan THT dan pensiun pertama untuk diisi beserta persyaratan yang harus dilengkapi. 4. Tepat Tempat :

Memberikan kebebasan pembayaran hak THT, asuransi kematian dan lain-lain melalui seluruh kantor bayar Taspen.

5. Tepat Administrasi :

Perlu adanya Administrasi yang bertanggung jawab dan ini semuanya tergantung pada kerjasama berbagai pihak.

Kebijakan pelayanan

1. Bentuk dari kebutuhan peningkatan pelayanan pada peserta yang prima maka pelayanan yang dilakukan harus memberikan kepuasan peserta dengan tetap memperketat tingkat keamanan.

2. Tatacara pelayanan pada masyarakat harus memenuhi syarat-syarat yaitu : Kesederhanaan, Kejelasan dan Kepastian, Keamanan dan Kenyamanan, Keterbukaan, Efisiensi, Ekonomis, Keadilan yang merata serta Ketepatan waktu.

3. Memperjelas batas tugas dan tanggung jawab antara fungsi yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan

4. Meneruskan kebijakan pelayanan yang diwajibkan pemerintah 5. Melakukan pembinaan dan memantau kegiatan pelayanan beserta

(29)

6. Peningkatan kualitas pelayanan proaktif, sosialisasi, pilihan tempat bayar dan penyelesaian klaim satu jam.

7. Menetapkan target mutu dengan motto “5 T”. 8. Seluruh kegiatan terdokumentasi dengan baik.

9. Jaminan pembayaran sesuai dan perhitungan yang telah dilaksanakan. 10.Penetapan sistem dan prosedur kerja baku.

11.Pengendalian sistem pelayanan

Pengendalian sistem pelayanan untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap sistem dan prosedur pelayanan baku yang dilakukan kantor cabang. Pengendalian sistem pelayanan dilakukan melalui :

- Pengendalian melalui laporan kegiatan kantor cabang. - Pengendalian melalui hasil audit unit internal.

- Pengendalian berdasarkan keluhan peserta. - Evaluasi langsung ke kantor cabang

Dalam mencapai sasaran yang ditetapkan target mutu pelayanan Taspen

No Produk Yang

Dihasilkan

Lingkup Kegiatan Target mutu yang

ditetapkan 1 Penyelesaian program

SPP

Menerima SPP program asuransi sampai dengan membuat laporan harian

Adanya kepastian pembayaran sesuai dengan perhitungan manfaat yang telah ditentukan

2 Penyelesaian SPP penyesuaian program asuransi secara individual

(30)

3 Penyelesaian SPP penyesuaian program asuransi secara kolektif

Penerima dasar hukum penyesuaian manfaat asuransi dari kantor pusat sampai dengan membuat laporan kekantor pusat

Memberikan kepastian pembayaran hak sesuai dengan perhitungan manfaat yang telah ditetapkan

4 Penyelesaian SPP program pensiun

Menerima SPP program pensiun sampai dengan membuat laporan keuangan Memberikan kepastian pembayaran hak sesuai dengan perhitungan manfaat yang telah ditetapkan

5 Penyelesaian SPP DAMU II yang telah disetor ke kas negara

Menerima permohonan SP3B sampai dengan melakukan proses DAMU II Memberikan kepastian pembayaran hak sesuai dengan perhitungan manfaat yang telah ditetapkan

6 Pembuatan Dapem

program pensiun

Pembuatan Dapem sampai dengan pengiriman lembar pengantar surat keseksi umum

Memberikan kepastian pembayaran hak sesuai dengan perhitungan manfaat yang telah ditetapkan

7 Penyelesaian usulan penerbitan SK jd/dd/ petikan ke II/KPI/KPS/ Tambah keluarga

Menerima permohonan sampai dengan

permohonan terkait

Melakukan pelayanan dalam rangka usulan penerbitan SK Sumber : PT Taspen ( Persero) Cabang Bandar Lampung, 2011

Ket :

SPP : Surat Perintah Pembayaran

DAMU : Daftar Mutasi

(31)

F. Study Empiris

Mengenai PT.TASPEN (PERSERO) Sony Rulyanto H24103033.

Analisis Pengelolaan Dana Tabungan Hari Tua Pada PT TASPEN (Persero). Di bawah bimbingan Farida Ratna Dewi. Adanya risiko tenaga kerja (labor risk) menyebabkan perlunya keberadaan jaminan sosial bagi para tenaga kerja tersebut. Agar penyelenggaraan jaminan sosial tersebut dapat berlangsung dengan baik maka diperlukan suatu badan umum yang mengelola kegiatan pemberian jaminan sosial bagi tenaga kerja. PT TASPEN (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak sebagai penyelenggara pemberian jaminan sosial bagi tenaga kerja. Agar dapat melakukan fungsi perusahaan secara optimal diperlukan suatu

kegiatan pengelolaan dana dalam tubuh perusahaan secara baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produk asuransi yang dikelola perusahaan,

(32)

per komponen, analisa Du Pont, dan analisa Altman Z Score. Melalui hasil penelitian dapat diketahui bahwa PT TASPEN (Persero) mengelola produk asuransi yang berupa program tabungan hari tua dan program

pensiun dimana pengembangan program tabungan hari tua berupa asuransi multiguna sejahtera dan ekaguna sejahtera. Investasi perusahaan sangat

(33)

III.

METODE PENELITIAN

A.

Gambaran Umum Perusahaan

1.

Sejarah Singkat Perusahaan

Pembayaran Dana Pensiun untuk PNS pada dasarnya adalah upaya pemerintah untuk

meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan keluarganya, dan sesunguhnya

program ini sudah dimulai sejak tahun 1960 yang dirintis melalui Konfrensi

Kesejahteraan Pegawai Negeri yang diselenggarakan tanggal 25-26 Juli 1960 di

Jakarta. Hasil konferensi tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI

No 380/MP/1960 Tanggal 25 Agustus 1960, yang antara lain menetapkan perlunya

pembentukan jaminan sosial sebagai bekal bagi pegawai negeri dan keluarganya

disaat mengakhiri pengabdiannya pada negara.

Untuk mewujudkan dan mereaalisasikan hasil dari konfrensi tersebut maka pada

tanggal 17 April 1963 melalui Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 1963 didirikan

Perusahaan Negara Dana Tabungan Dan Asuransi Pegawai Negeri ( PN TASPEN),

dengan demikian pendirian PN TASPEN bertujuan meningkatkan kesejahteraan

(34)

Atas pemberlakuan UU No 9 Tahun 1969 tentang bentuk-bentuk perusahaan negara maka pada tahun 1970 dilakukan perubahan bentuk badan hukum menjadi Perusahaan Umum atau Perum melalui SK Menteri Keuangan No

Kep749/MK/IV/11/1970

Sejalan dengan tugas yang diemban maka pada tanggal 4 Januari 1982 dilakukan perubahan bentuk badan hukum menjadi perseroan terbatas sehingga bernama PT TASPEN (Persero). Perubahan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 1981 sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun1981 Dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil, misi PT TASPEN (Persero) adalah :

- Meningkatkan kesejahteraan peserta ( pegawai negeri sipil dan pegawai BUMN)

- Meningkatkan pelayanan pada peserta

- Menumbuhkembangkan kepercayaan peserta bahwa perusahaan berkemampuan dalam memenuhi kewajibannya.

Berdasarkan Anggaran Dasar yang telah diperbaharui berdasarkan Akte Notaris No 53 Tanggal 17 Maret 1998 dari Notaris Imas Fatimah, SH kegiatan PT Taspen (Persero) adalah:

1. Menyelenggarkan program Tabungan Hari Tua PNS dan pegawai BUMN/ BUMD.

2. Menyelenggarakan asuransi jiwa

(35)

4. Melakukan pengelolaan dana yang terkumpul baik dari iuran peserta maupun dari sumber lainnya.

2. Produk Yang Dihasilkan

PT TASPEN (Persero) sampai saat ini menyeleggarakan dua jenis program utama yaitu program Tabungan Hari Tua dan Program Pembayaran Pensiun (Taspen 2003:45).

1. Program Tabungan Hari Tua (THT)

Program THT merupakan program yang telah diselenggarakan sejak berdirinya PT Taspen (Persero) pada tahun 1963. Sebagaimana diatur dalam PP No 25 Tahun 1981. Program THT adalah bagian dari program pensiun PNS terdiri dari THT dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun di tambah dengan THT kematian .

Program THT Dwiguna didefinisikan sebagai suatu jenis THT yang memberikan jaminan keuangan bagi peserta pada waktu mencapai usia pensiun ataupun ahli warisnya pada waktu peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun. Peserta program THT :

- Pegawai Negeri Sipil, kecuali Pegawai Negeri Sipil Departemen Pertahanan

(36)

Kepersertaan Program Tabungan Hari Tua dimulai sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri/Pejabat Negara sampai dengan berhenti sebagai Pegawai /Pejabat Negara.

Kewajiban Peserta :

a. Membayar iuran sebaesar 3.25 % dari penghasilan pegawai setiap bulan.

b. Memberikan keterangan mengenai data diri dan keluarga peserta. c. Melaporkan perubahan data penghasilan , data diri dan data keluarga. d. Yang dimaksud penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Keppres

No 8/1977 adalah gaji pokok + tunjangan istri+ tunjangan anak. Hak Peserta

A. Tabungan Hari Tua diberikan dalam hal peserta berhenti karena : - Pensiun

- Meninggal dunia

- Sebab-sebab lain (bukan karena pensiun atau meninggal dunia) B. Asuransi kematian diberikan dalam hal terjadi kematian atas diri :

– Peserta beserta keluarganya ( baik semasa aktif maupun telah pensiun)

– Pejabat Negara beserta keluarganya semasa aktif

C. Berdasarkan Surat Edaran Direksi No SE 28/Dir/1994 Tanggal 13 Desember 1994 perihal paket pelayanan kepada janda duda penerima pensiun.

(37)

- Berhenti karena pensiun haknya dalah Tabungan Hari Tua, Pensiun pertama dan pengembalian uang Taperrum ( untuk pegawai

BUMN tanpa pengembalian uang Tapperum )

- Penerima pensiun yang meninggal dunia kepada janda/duda akan dibayarkan uang duka wafat (UDW) dan asuransi kematian bila berhak, pensiun terusan dan atau pensiun peninggalan ( bila ada) serta pensiun janda/duda.

2. Program Pembayaran Pensiun

Sejak Bulan April 1990 PT TASPEN ( Persero) mulai menyelenggarakan pembayaran pensiun PNS secara nasional.

Selain kepada PNS, PT TASPEN (Persero) juga melakukan pembayaran pensiun bagi :

a. Penerima Pensiun Pejabat Negara

b. Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan c. Penerima Tunjangan Veteran

d. Penerima Uang Tunggu

e. Penerima pensiun anggota ABRI yang diberhentikan karena pensiun sebelum April 1989

Kewajiban pensiunan/ penerima pensiun

a. Pegawai Negeri dan atau pejabat negara semasa aktif membayar iuran yang besarnya adalah 4.75 % dari penghasilan sebulan (berdasarkan Keppres No 8 Tahun 1977)

(38)

c. Menyerahkan tanda bukti diri setiap tahun ganjil ke PT TASPEN (Persero) melalui kantor bayar pensiun.

d. Menyampaikan surat keterangan bagi anak yang berusia 21-25 tahun yang masih sekolah/kuliah pada awal tahun ajaran baru.

Hak para Penerima Pensiun /Tunjangan Pensiun

a. Pembayaran pensiun pertama setelah memasuki masa pensiun dan pensiun pertama pensiun janda/duda

b. Pembayaran pensiun bulanan c. Uang Duka Wafat (UDW) d. Uang pensiun terusan e. Uang kekurangan pensiun

f. Pensiun lanjutan (pindah dari kantor cabang lain)

3. Sturuktur Organisasi PT TASPEN (Persero)

Struktur Organisasi PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung berdasarkan Surat keputusan Direksi No. 45/DRI/1997 adalah sebagai berikut :

a. Kepala Cabang

(39)

b. Kepala Seksi Penetapan Klaim

Bertugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Seksi Penetapan Klaim dengan menetapkan berdasarkan manfaat program PT Taspen (Persero) serta mengesahkan kebenaran pengajuan klaim manfaat program PT Taspen (Persero).

c. Kepala Seksi Data Peserta Dan Pemasaran

Bertugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan seksi data dan pemasaran dengan melakukan kegiatan pengadministrasian dan pemeliharaan data pemasaran, menetapkan besarnya tagihan premi peserta program Taspen serta melakukan kegiatan pemasaran atas produk program Taspen.

d. Kepala Seksi Keuangan

Bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan seksi keuangan dengan menyiapkan, mengendalikan penerimaan dan pengeluaran

keuangan kantor cabang, melakukan pembayaran atas perintah kepala kantor cabang dan melakukan verifikasi sebagai langkah pre-audit transaksi keuangan

e. Kepala Seksi Umum dan Personalia

Bertangung jawab terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan seksi personalia dan umum dengan merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengadaan barang dan jasa serta pendistribusiannya ke unit-unit kerja dilingkungan kantor cabang yang sesuai dengan kebutuhan .

(40)
[image:40.612.127.506.255.512.2]

Bertanggung jawab seluruh kegiatan bidang sistem informasi dengan bertanggung jawab atas pengoperasian sistem dan tehnik informasi yang telah dikembangkan kantor pusat serta mengevaluasi dan mengajukan usul saran penyempurnaan.

Gambar 1. Struktur organisasi PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung

Ket : Garis Komando

Sumber : PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung tahun 2011 Kepala Cabang

Ka.Sie Penetapan Klaim

Ka.Sie Data Peserta dan Pemasaran

Ka.Sie Umum dan Personalia

Ka.Sie Keuangan

(41)

B. Sumber data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini :

1. Data primer diperoleh dari penelitian langsung dengan wawancara dan menyebar kuisioner kepada responden untuk mengetahui taanggapan responden terhadap pelyanan yang dilakukan oleh PT TASPEN (persero) 2. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari instansi

terkait dalam hal ini PT TASPEN (Persero) Cabang Bandarlampung seperti data mengenai jumlah peserta dan literatur yang berhubungan dengan layanan yang dilakukan oleh PT TASPEN ( Persero)

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Didalam penelitian ini populasi adalah mereka yang mengajukan klaim pensiun kepada PT TASPEN (Persero) Cabang Bandarlampung yang berlokasi di Jalan dr.Warsito No.3 dan penulis membatasi khususnya bagi mereka yang mengajukan permohonan pembayaran pensiun pertama. Jumlah yang mengajukan klaim kepada PT Taspen selama tahun 2010 adalah sebesar 3.277 orang (Tabel 3) dan penggunaan data ini hanya

dipergunakan sebagai dasar penentuan besarnya populasi.

(42)

Dimana :

(Nasir, Moh. 1998:345) Keterangan :

N = Total Populasi

P = Total unit sampling pada suatu kategori tertentu B = Bound of error sebesar 0.10

Ni = Total populasi

Pada penelitian ini besarnya populasi adalah sebesar 2.274 peserta sehingga sampel yang didapat sebesar 96 dengan perhitungan sebagai berikut :

= 96 Orang

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada 96 responden terlebih dahulu dilakukan uji reabilitas. Uji ini berguna untuk menyatakan bahwa daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden layak dijadikan sebagai alat ukur.

− + − = ) 1 ( . ) 1 ( . . 2 pi pi Ni D N pi pi Ni N n 4 2 B D= 5 . 568 0025 , 0 . 274 . 2 ) 5 , 0 1 ( 05 . 274 . 2 274 . 2 2 + − = n

(

) (

)

(

(

)

{

2 2

(

2

(

)

}

2
(43)

Keterangan :

X = Skor pertanyaan untuk masing-masing nomor Y = Skor total pertanyaan

XY = Skor pertanyaan dikali skor total (Djamaludin Ancok: 1989:19)

D. Alat Analisis

Untuk mengetahui besarnya pengaruh layanan pemberian dana pensiun pada PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung terhadap peserta menggunakan model uji konkordansi kendal (W)

model uji konkordansi kendal (W)

Dimana :

S=Jumah kuadrat deviasi observasi dari mean Rj Jadi :

(Sidney Siegel, 1990:289) Keterangan :

W = Koefisien konkordasi

S = Jumlah kuadrat deviasi observasi dari mean Rj K = banyaknya himpunan rangking penjenjang N = banyaknya objek/individu yang diberi ranking

) (

12 /

1 K2 N3 N

S W

− =

2

− =

(44)

Untuk menguji besarnya W observasi secara siginifikan berbeda dengan nol, dilakukan dengan memasukan nilai W kedalam rumus Chi square ( X2)

X2 = K ( N-1)W

( Sidney Siegel, 1990:292)

Pada tingkat kepercayaan 90% serta derajat kebebasan (d.f) = n-1,

kriteriapengujian hipotesis Ha diterima bila X2 observasi > X2 pada derajat tertentu. Ha ditolak bila X2 observasi < X2 tabel pada derajat kebebasan tertentu serta tingkat keyakinan tertentu.

Untuk mengetahui derajat hubungan masing-masing variabel secara parsial digunakan rumus Rank-Spearman (rs)

(Sydney Siegel, 1990:253) Keterangan :

rs : koefisien korelasi Rank-Spearman di : perbedaan tiap pasangan rangking N : Jumlah pasangan rangking

Pengujian terhadap besarnya nilai keofisien koerlasi Rank-Spearman, untuk sampel besar digunakan uji t ( distribusi Student) dengan derajat kebebasan (d.f) = n – 2 dengan rumus :

(Sydney Siegel, 1990:263)

) (

6

1 31

(45)

Keterangan :

t : besarnya nilai observasi

rs : Besarnya nilai koefisien koerelasi N=Banyaknya observasi

Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : t observasi > t Tabel Ho ditolak t observasi < t tabel Ho diterima

E. Cara Pengukuran Peubah

Dalam menghitung variabel yang diteliti dilakukan dengan memberikan nilai skor dari masing masing pertanyaan. Pemberian nilai dilakukan dengan menggunakan skala ordinal atau variasi nilai bertingkat dengan ketentuan jawaban :

(46)

V.

SIMPULAN DAN SARAN

A.

Simpulan

Berdasarkan data dan pembahasan mengenai pelayanan pemberian dana pensiun

maka dapat disimpukan sebagai berikut

1.

Delapan Prinsip Pelayanan Umum yang menjadi tolak ukur dalam penilaian

mutu pelayanan dan kepuasan peserta sudah dilaksanakan oleh PT Taspen

dalam pelayanan yang diberikan kepada peserta meskipun belum optimal. Hal

ini didasarkan belum sepenuhnya delapan prinsip layanan umum ini dijalankan

secara baik misalnya tentang informasi produk layanan.

2.

Derajat hubungan keseluruhan dari variable-variabel bebas terhadap variabel

terikat mempunyai hubungan sebesar 0,785. Signifikansi nilai W diuji dengan

menggunakan uji Chi-Square (X

2

), nilai X

2

observasi sebesar 596.6 dengan

tingkat kepercayaan 95 persen, diperoleh nilai X

2

sebesar 118,752 dapat

disimpulkan secara keseluruhan terdapat hubungan yang positif antara

penerapan Prinsip Kesederhanaan, Prinsip Kejelasan dan Kepastian, Prinsip

Keamanan dan Kenyamanan, Prinsip Keterbukaan, Prinsip Efisien, Prinsip

(47)

3. Derajat hubungan parsial berdasarkan nilai uji t yang dilakukan pada tiap variabel bebas yaitu penerapan Prinsip Kesederhanaan, Prinsip Kejelasan dan Kepastian, Prinsip Keamanan dan Kenyamanan, Prinsip Keterbukaan, Prinsip Efisien, Prinsip Ekonomis, Prinsip Keadilan yang merata dan Prinsip Ketepatan Waktu, menunjukan besaran nilai t observasi lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1.661 dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dan derajat kebebasan 94 dan uji yang digunakan uji satu arah. Dengan demikian Prinsip- prinsip pelayanan umum ini secara parsial berpengaruh nyata terhadap kepusan peserta. Sehingga Penerapan prinsip layanan umum yang baik dan dilaksanakan dengan konsekuen akan menciptakan kepuasan peserta sebagai pihak yang dilayani.

B. Saran

PT TASPEN (Persero) Cabang Bandarlampung sebagai Badan Usaha Milik Negara yang dibentuk untuk mengelola Tabungan Asuransi Pegawai Negeri dan dalam kedudukannya sebagai pelayan masyarakat dan upaya memberikan yang terbaik bagi masayarakat maka dapat disarankan :

1. Lebih meningkatkan pelayanan dengan menerapkan prinsip layanan umum secara optimal dan konsekuen sehingga mutu pelayanan semakin baik. 2. Pelaksanaan prinsip layanan umum secara optimal antara lain dengan

meningkatkan peningkatan pada prinsip layanan yang masih dianggap kurang optimal misalnya pada Prinsip Kesederhanaan dapat dengan mempermudah pelayanan sehingga lancar, cepat dan tidak berbelit-belit dengan tetap

(48)

yaitu memberikan kepastian pembayaran, kepastian hak sesuai dengan perhitungan manfaat yang telah dilakukan. Pada penerapan Prinsip Kejelasan dan Kepastian, PT TASPEN perlu mengintensifkan penerbitan pedoman pelayanan yang antara lain memuat prosedur pelayanan, cara perhitungan hak dan informasi lainnya yang berkaitan dengan produk pelayanan lainnya yang diperoleh melalui buku, leaflet, brosur atau media informasi lainnya karena informasi seperti ini sangat dibutuhkan oleh peserta.

(49)

Daftar Pustaka

Ancok, Djamaludin,1989. Tehnik Skala Penyusunan Pengukur. Pusat penelitian kependudukan UGM yogyakarta

Darmawi, Herman, 2008. Manajemen Asuransi. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta

Darmawi, Herman, 2008. Manajemen Resiko. Pnerbit Bumi Aksara. Jakarta

Mangkoesobroto, Guritno,2006. Ekonomi Publik, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta

Nasir, Mohamamad, 2010. Metode Penelitian, Ghalia, Jakarta

Salim Abbas, 1998. Asuransi dan Management Resiko, Rajagrafindo, Jakarta

Subianto, Ahmad, 2000.Taspen dan Pelayanan Prima, Unit service excelent, Jakarta

_____________,2003. Setelah Pensiun, RBI, Jakarta

Siegel, Sidney. 1990. Statistik Non Parametik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Terjemahan

Zanzanwi Suyuti dan Landung Simatupang. PT Gramedia. Jakarta.

Supranto, J, 1995. Ekonometrik, Buku I Edisi I, LPFE UI, Jakarta.

Taspen, ,2003. 40 Tahun Taspen, RBI, Jakarta

______, 2003. Buku Panduan Pelayanan pada PT Taspen (Persero). Taspen , Jakarta

______, 2004. Pelayanan Lingkup Kantor Cabang. Taspen, Jakarta.

Unila, 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung, Bandarlampung.

Gambar

Tabel 1. Iuran Pegawai Negeri Sipil dalam pembayaran pension
Tabel 2. Jumlah Peserta Aktif Taspen Tahun 2010
Gambar 1. Struktur organisasi PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan banyak melakukan pembelian bahan baku secara tidak efektif dimana kenaikan dan penurunan jumlah permintaan tidak terlalu besar, tetapi perusahaan melakukan pembelian

Sayangnya untuk PDRB atas dasar harga konstan tidak terjadi hal yang sama, karena kondisi Triwulan II-2017 justru lebih rendah jika dibandingkan dengan Triwulan

Tujuan makalah ini adalah mendesain pembangkit pulsa tegangan tinggi dengan menggunakan high voltage transformator pada pasteurisasi sari buah apel berbasis pulse electric

karena adanya pengaduan atau keberatan dari orang atau badan hukum yang berisi kebenaran memiliki suatu bidang tanah yang dapat ditunjukan dengan kepemilikan

Sebagai perunding hartanah yang berdaftar (selepas ini dipanggil ejen hartanah), saya perlu menjelaskan secara terperinci kepada client (penjual/pembeli) tentang proses jual beli

Variabel yang digunakan sebagai input untuk sistem yang dibangun adalah nilai beberapa mata kuliah tahun pertama dan tahun kedua beserta berapa kali setiap mahasiswa

Mengenai sarana pengelolaan DRM dapat diketahui 8 (80%) petugas rekam medis menyatakan bahwa bahan yang digunakan sudah sesuai serta 6 (60%) menjawab apabila dalam pengambilan

dilakukan oleh ayah kandung terhadap anak kandung yang diperoleh dari. Putusan Pengadilan