• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deiksis Eksofora Dalam Bahasa Batak Toba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Deiksis Eksofora Dalam Bahasa Batak Toba"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Kata tambah yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan pengungkap makna keaspekan seperti yang dikemukakan oleh Poerwadarminta (1976); yang menyebutkan bahwa keaspekan

Makian dalam BBT tersebut dibentuk oleh kombinasi komponen semantik substantif, predikat mental, milik, pewatas, kesamaan, konsep logis, dan evaluator dengan makna asali

diperoleh dari penelitian ini, bahwa makna metafora EMOSI STATIF dalam bahasa Batak Toba.. merupakan suatu bentuk ekspresi emosi Masyarakat Batak Toba yang

Mulyadi dalam penelitiannya terhadap “Verba Emosi Statif dalam Bahasa Melayu Asahan (BMA)” mengatakan bahwa: Verba emosi statif, yaitu bertolak dari makna ke bentuk, dengan

“Makna Emosi dan Norma Budaya dalam Bahasa Indonesia”.. Dalam Artikel: Kiprah

Selanjutnya, makna verba ‘AMBIL’ dibentuk oleh dua makna asali MELAKUKAN dan BERPINDAH yang berkombinasi untuk membentuk sintaksis makna universal ‛ X MELAKUKAN SESUATU PADA

Selanjutnya, makna verba ‘AMBIL’ dibentuk oleh dua makna asali MELAKUKAN dan BERPINDAH yang berkombinasi untuk membentuk sintaksis makna universal ‛ X MELAKUKAN SESUATU PADA

Lyons, (1977 : 637) mengatakan bahwa penunjukan atau deiksis adalah lokasi dan identifikasi orang, objek, peristiwa, proses, atau kegiatan yang sedang dibicarakan atau