LAMPIRAN
Isilah dengan tanda (√) pada kolom yang disediakan. Sangat tidak setuju : 1
1 Lion Air mempunyai peralatan
yang canggih
dokumen administrasi anda
dengan akurat
8 Karyawan Lion Air memiliki
kemampuan bahasa yang baik
9 Pelaksanaan pelayanan Lion
Air sesuai dengan jadwal yang disusun
Responsiveness (Daya Tanggap)
cepat.
11 Karyawan Lion Air mau
membantu masalah yang dihadapi penumpang.
12 Karyawan Lion Air siap setiap saat melayani penumpang.
13 Karyawan Lion Air tanggap
terhadap kepentingan penumpang
Assurance (Jaminan)
`14 Karyawan Lion Air mampu memberikan kepercayaan kepada penumpang.
15 Penumpang merasa aman
selama melakukan penerbangan.
16 Karyawan Lion Air bersikap
sopan kepada penumpang.
17 Bagasi penumpang terjamin
keamanannya selama
19 Karyawan Lion Air memahami
dan memperhatikan kepentingan penumpang. 20 Karyawan Lion Air selalu siap
merespon permintaan penumpang.
21 Karyawan Lion Air sabar dan
penuh perhatian dalam menangani penumpang.
22 Menyediakan tempat pelayanan
Indikator variabel kepuasan konsumen
25 Secara keseluruhan, pelanggan percaya, Lion Air
menyenangkan hati pelanggan ketika melakukan penerbangan
Indikator variabel loyalitas
No Indikator STS TS RG S SS
26 Setiap melakukan penerbangan, anda akan kembali
27 Tertanamnya secara positif
layanan yang diberikan Lion Air dibenak pelanggan
28 Lion Air selalu menjadi pilihan utama bagi pelanggan meskipun harga tiket naik.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay dan Barry Render, 2008.Manajemen Operasi (Buku 1 Edisi 9), Salemba Empat, Jakarta.
Kartajaya, Hermawan dan Bayu Asmara, 2014.Wow Service is Care, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kartajaya, Hermawan, 2009.The Official MIM Academy Coursebook
MarkPlusBasics, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2008.Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Salemba Empat, Jakarta.
Lovelock, Christopher, Wirtz, Jochen dan Jacky Mussry, 2010.Pemasaran Jasa—
Perspektif Indonesia, Jilid 1, Edisi Ketujuh. Erlangga, Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat, Jakarta.
Nazir, Mohammad, 2003. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta. Purba, Rao, 1996. Measuring Consumer Perceptions Through Factor Analysis,
Journal Of Asian Manager, Feb - Mar
Situmorang, Syafrizal H. dan Muslich Lufti, 2014. Analisis Data : Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis (cetakan ke-16), CV. ALFABETA, Bandung.
Supranto, J, 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, PT RINEKA CIPTA, Jakarta.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, 2011.Service, Quality, & Satisfaction, Edisi 3, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2000. Prinsip & Dinamika Pemasaran. Edisi Pertama. J & J Learning. Yogyakarta
Tjiptono, Fandy, 2006. Manajemen Jasa, Edisi 1, Penerbit ANDI, Yogyakarta ---, 2008.Pemasaran Jasa, Bayumedia Publishing, Malang.
Skripsi
Leksono, Bagus T. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Kartu BPD Card Bank Jateng Cabang Utama Semarang.Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Riadi, Vikih. 2014. “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Studi Kasus pada PT Merpati Airlines Semarang” .
Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Situs Internet :
Kementrian Perhubungan, 2015. On Time Performance Maskapai Penerbangan Indonesia.http://sp2010.kemenhub.go.id/index.php/site?(19 Maret 2015).
Bank Indonesia, 2015 . Pertumbuahan sektor jasa penerbangan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Penelitian dari penelitian yang akan diteliti adalah kepuasan dan
loyalitas konsumen sebagai variabel dependen (Y) dan kualitas pelayanan berupa
wujud fisik (tangibles), kualitas pelayanan berupa kehandalan (reliability),
kualitas pelayanan berupa jaminan (assurances), kualitas pelayanan berupa daya
tanggap (responsiveness), dan kualitas pelayanan berupa kepedulian (empathy),
sebagai variabel independen (X).
1. Kepuasaan Konsumen
Menurut Tse dan Wilton (dalam Tjiptono, 2012:311) kepuasan pelanggan
merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan antara
harapan awal sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja
aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah memakai atau
mengkonsumsi produk bersangkutan.
Indikator yang digunakan untuk variabel kepuasan konsumen adalah:
a) Berdasarkan pengalaman, pelanggan merasa senang melakukan
penerbangan menggunakan Lion Air.
b) Lion Air telah memenuhi harapan pelanggan.
c) Secara keseluruhan, pelanggan percaya, Lion Air menyenangkan hati
2. Loyalitas Konsumen
Menurut Oliver (dalam Kotler dan Keller, 2009) mendefinisikan loyalitas
(loyalty) sebagai komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli
atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai dimasa depan meski
pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan
beralih.
Indikator yang digunakan untuk variabel loyalitas adalah :
a) Penggunaan ulang layanan.
b) Tertanamnya secara positif layanan di benak pelanggan.
c) Selalu menjadi pilihan utama bagi pelanggan meskipun harga tiket naik.
d) Merekomendasikan kepada orang lain
3. Kualitas Pelayanan berupa wujud fisik (tangibles)
Kemampuan suatu perusahaan dalam menunujukkan eksistensinya kepada
pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
Indikator tangible dalam penelitian ini antara lain :
a) Pesawat Lion Air mempunyai peralatan yang canggih.
b) Maskapai menyediakan bacaan-bacaan dipesawat.
c) Pesawat Lion Air memiliki fasilitas yang menarik secara visual.
4. Kualitas Pelayanan berupa Kehandalan (reliability)
Kemampuan perusahaan untuk memberika pelayanan sesuai dengan yang di
janjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan
pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang
tinggi.
Indikator reliability dalam penelitian ini antara lain :
a) Pesawat Lion Air berangkat tepat waktu.
b) Pesawat Lion Air tiba ditujuan sesuai jadwal.
c) Maskapai selalu menangani dokumen administrasi anda secara akurat.
d) Karyawan Lion Air memiliki kemampuan bahasa yang baik.
e) Pelaksanaan pelayanan sesuai dengan jadwal yang disusun.
5. Kualitas pelayanan berupa daya tanggap (responsiveness)
Suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang
jelas
Indikator responsiveness dalam penelitian ini antara lain :
a) Memberikan layanan yang cepat.
b) Karyawan Lion Air mau membantu masalah yang dihadapi penumpang.
c) Karyawan Lion Air siap setiap saat melayani penumpang.
6. Kualitas pelayanan berupa jaminan (assurances)
Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini
meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan,
kompetensi, dan sopan santun.
Indikator assurances dalam penelitian ini antara lain :
a) Karyawan Lion Air mampu memberikan kepercayaan kepada penumpang.
b) Penumpang merasa aman selama melakukan penerbangan.
c) Karyawan Lion Air bersikap sopan kepada penumpang.
d) Bagasi penumpang terjamin keamanannya selama penerbangan.
e) Karyawan Lion Air memberikan rasa aman dalam memberikan pelayanan.
7. Kualitas pelayanan berupa kepedulian (empathy)
Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan
pelanggan, dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengetahuan dan
pengertian tentang pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
Indikator empathy dalam penelitian ini antara lain :
a) Karyawan Lion Air memahami dan memperhatikan kepentingan
penumpang.
c) Karyawan Lion Air sabar dan penuh perhatian dalam menangani
penumpang.
d) Menyediakan tempat pelayanan yang nyaman, aman, dan representatif.
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
kepedulian
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pada bulan Oktober 2015 sampai dengan
November 2015 dan dilakukan di Bandar Udara Internasional Kualanamo.
Pemilihan tempat dilakukan dengan pertimbangan bahwa kita dapat bertemu
langsung dengan para pelanggan yang telah merasakan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh maskapai penerbangan Lion Air.
3.3 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Situmorang dan Lufti, 2014:6). Dengan skala likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan.
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju
Sangat Tidak
Sumber : (Situmorang dan Lufti, 2014:6)
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012:115).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen maskapai
penerbangan Lion Air.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116).Dalam penelitian ini, sampel diambil
dengan rancangan sampel nonprobability dengan teknik pengambilan accidental
sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
Pada penelitian ini jumlah sampel minimal yang harus dipenuhi dalam
penelitian ini didasarkan pada rumus Rao Purba (1996:34), jumlah sampel
minimal ditentukan dengan :
rumus : n =
dimana :
n = Jumlah sampel
Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96
Moe = Margin of Error , yaitu tingkat kesalahan maksimal
pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang
diinginkan.
Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel
minimal yang dapat diambil sebesar :
=
n = 96,04 atau 96 responden
Berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel minimal yang harus
dipenuhi minimal sebanyak 96 responden atau dapat digenapi menjadi 100
responden
Adapun kriteria yang ditetapkan untuk sampel adalah konsumen yang
pernah menggunakan maskapai penerbangan Lion Air sebanyak dua kali atau
lebih, dan telah berumur 17 Tahun keatas.
3.5 Jenis Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan
untuk kepentingan studi yang bersangkutan yangdapat berupa interviu,
observasi (Situmorang dan Lufti, 2014:3). Data primer diperoleh dengan
memberikan kuesioner kepada konsumen maskapai penerbangan Lion Air.
b. Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan
dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh
berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data
dokumentasi dan arsip-arsip resmi (Situmorang dan Lufti, 2014:3). Data
yang diperoleh melalui studi dokumentasi baik dari buku, jurnal, majalah,
dan situs internet untuk mendukung penelitian.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2012:199). Dengan metode ini peneliti
menyebarkan daftar pertanyaan kepada konsumen maskapai penerbangan
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil
(Sugiyono, 2012:194).Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk
mendapatkan informasi dari responden yang ditemui.
3. Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan buku-buku
literatur, koran, majalah, dan internet yang berhubungan dengan masalah
yang akan diteliti.
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti(2014:86) Validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti
ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner
yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner
tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang
terkumpulkan adalah data yang valid.
Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau
benar. Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r hitung ≥ r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid
Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada
30 responden di dalam dari responden penelitian. Nilai r table dengan ketentuan
df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5% maka angka yang
diperoleh = 0.361.
Tabel 3.3 Uji Validitas
rhitung rtabel Validitas
Pernyataan 1 ,563 0,3610 Valid
Pernyataan 2 ,863 0,3610 Valid
Pernyataan 3 ,372 0,3610 Valid
Pernyataan 4 ,592 0,3610 Valid
Pernyataan 5 ,649 0,3610 Valid
Pernyataan 6 ,649 0,3610 Valid
Pernyataan 7 ,887 0,3610 Valid
Pernyataan 8 ,683 0,3610 Valid
Pernyataan 9 ,502 0,3610 Valid
Pernyataan 10 ,901 0,3610 Valid
Pernyataan 11 ,910 0,3610 Valid
Pernyataan 12 ,764 0,3610 Valid
Pernyataan 13 ,712 0,3610 Valid
Pernyataan 14 ,851 0,3610 Valid
Pernyataan 15 ,901 0,3610 Valid
Pernyataan 16 ,901 0,3610 Valid
Pernyataan 17 ,500 0,3610 Valid
Pernyataan 18 ,901 0,3610 Valid
Pernyataan 20 ,807 0,3610 Valid
Pernyataan 21 ,910 0,3610 Valid
Pernyataan 22 ,910 0,3610 Valid
Pernyataan 23 ,839 0,3610 Valid
Pernyataan 24 ,833 0,3610 Valid
Pernyataan 25 ,833 0,3610 Valid
Pernyataan 26 ,901 0,3610 Valid
Pernyataan 27 ,901 0,3610 Valid
Pernyataan 28 ,871 0,3610 Valid
Pernyataan 29 ,503 0,3610 Valid
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 18.00 (2015)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner telah
valid karena rhitung > rtabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada
tahap pengujian reliabilitas.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti (2014:89) Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang
sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur
tersebut reliabel. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
Jika r alpha positif atau ≥ r tabel maka pertanyaan reliabel
Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel
Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah dengan bantuan aplikasi
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,968 29
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 18.0 (2015)
Pada 29 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa
koefisien apha (Cronbach‟s Alpha) adalah sebesar 0,968. Ini berarti 0.968 > 0.80
sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat
disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakam cara merumuskan dan
menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas
mengenai persepsi tentang kualitas pelayanan dan kepuasan serta loyalitas
pengguna jasa maskapai penerbangan Lion Air.
b. Metode Analisis Jalur (Path Analysis)
Teknik analisis jalur digunakan dalam menguji besarnya sumbangan
(pengaruh) yang ditujukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari
hubungan kausal antara X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y (Situmorang dan Lufti,
2014:215). Analisis korelasi dan regresi yang menjadi dasar dari perhitungan
Analisis jalur (Path Analysis) dilakukan dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat persamaan struktural, misalnya ada 4 variabel eksogen maka
persamaan yaitu:
Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2+ ρyx3 X3+ ρyx4 X4 + ρyԑ1
2. Menguji koefisien determinasi (R2)
Pengujian dengan menggunakan uji koefissien determinasi (R2), yaitu
untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi adalah
dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. R-square atau
nilai determinan (R2) mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat kuat.
Determinan (R2) pada intinya mengukur proporsi atau persentase
sumbangan variabel bebas terhadap variasi naik-turunnya variabel terikat secara
bersama-sama, dimana 0≤ R2 ≤1 (Situmorang dan Lufti, 2014:177).
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (Uji Fhitung)
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
a) Kaidah pengujian signifikansi secara manual adalah dengan
menggunakan Tabel F
Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
Ha: ρyx1= ρyx2 = ρyx3= ρyx4≠ 0
b) Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS 16.00
a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan.
4. Menghitung koefisien jalur secara individu (Uji thitung)
Uji-t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan
menentukan derajat kebebasan (df).
b) Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi.
c) Menentukan kriteria keputusan :
H0 diterima bila thitung < ttabel atau H0 diterima, apabila nilai sigifikansi
t > (α).
Ha diterima bila thitung > ttabel atau Ha diterima, apabila nilai signifikansi
t < (α).
Korelasi ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio yang
menunjukan hubungan yang linear. Koefisien korelasi adalah suatu angka
indeks yang melukiskan hubungan antara dua rangkaian data yang
dihubungkan. Dengan kata lain, korfisien korelasi adalah ukuran atau indeks
dari hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1
sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti atu arah dari
hubungan koefisien korelasi tersebut
Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1 , nilai menjelaskan
bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada
variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada antara
-1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik
maka variabel yang lainnya akan turun dan sebaliknya.
6. Menggambarkan analisi jalur
Menggambarkan diagram jalur lengkap, menentukkan sub-sub strukturnya
dan merumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang
diajukan.
3.9 Pengujian Hipotesis
Menurut Sarwono (2012) dalam Situmorang dan Lutfi (2014:221)
menyatakan untuk melakukan uji analisis jalur diperlukan asumsi dan prinsip
a. Melihat kelayakan model regresi
Untuk melihat kelayakan model regresi apakah sudah benar dapat
dilihat dengan dua cara yakni dengan melihat tabel F pada ANOVA dan
melihat nilai signifikansi.
Keputusan :
1. Jika F Tabel < F Hitung, maka model regresi layak.
2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka model regresi layak.
b. Menguji ketepatan prediktor yang digunakan dalam riset.
Untuk menguji ketepatan prediktor (variabel eksogen) yang digunakan
untuk mempredikdi variabel endogen dapat digunakan dengan
membandingkan angka standar deviasi dan angka standard error of
estimate. Jika angka standard error of estimate < angka standar deviasi
maka prediktor yang dipakai layak/benar.
c. Menguji kelayakan koefisien regresi yang digunakan dalam riset.
Untuk menguji kelayakan koefisien regresi yang digunakan dalam riset
bisa dilihat pada nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi bawah 0,05
d. Menguji otokorelasi.
Untuk menguji apakah terdapat otokorelasi atau tidak dalam model
regresi bisa membandingkan nilai DW. Jika nilai DW berada pada
1<DW<3, maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi berganda.
e. Menguji multikolinearitas
Untuk menguji apakah terdapat multikolinearitas atau tidak dalam
model regresi bisa melihat nilai korelasi. Jika koefisien korelasi variabel
eksogen tinggi (mendekati 1) maka terjadi multikolinearitas.
f. Menguji linearitas
Untuk melihat linearitas bisa menggunakan normal PP plot, jika
titik-titik (data) membentuk garis lurus bisa disimpulkan bahwa linearitas
dalam regresi sudah dipenuhi.
g. Menguji normalitas data
Data dinyatakan berdistribusi normal jika data tersebut tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Lion Air
Perjalanan panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari
penerbangan domestik yang kecil. Setelah tiga belas tahun pengalaman di bisnis
wisata yang ditandai dengan kesuksesan biro perjalanan Lion Tours,
kakak-beradik Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan impian mereka untuk
memiliki usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali ambisi yang tinggi
dan modal awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air secara hukum didirikan
pada bulan Oktober tahun 1999, namun pengoperasian baru berjalan dimulai
pada tanggal 30 Juni tahun 2000, dengan menggunakan pesawat Boeing
737-200. Saat ini, Rusdi Kirana sebagai salah satu pemilik Lion Air memegang
jabatan sebagai Presiden dan juga Direktur.
Liuon Air mulai mengangkasa di Indonesia pada tahun 2000 dengan satu
buah pesawat didalam armadanya. Selama lima belas tahun beroperasi, Lion Air
kini terbang kelebih 36 kota di Indonesia dan banyak tujuan-tujuan penerbangan
lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam, Timor Leste dan Saudi
Arabia.
Sejak berdiri di tahun 2000, Lion Air mengambil banyak langkah penting
Asia. Sebagai perusahaan transportasi swasta terbesar di Indonesia, Lion Air
bukan hanya menawarkan harga yang terjangkau kepada penumpang, namun
juga perjalanan udara yang aman, menyenangkan dan dapat diandalkan. Lion
Air diresmikan sebagai ketua konferensi Internasional Asia Pacific Regional
Aviation (ARA) yang diadakan di Singapura pada tanggal 19 November 2003 silam. Lion Air memperoleh “Best Brand Award 2004” di SWA, sebuah
majalah marketing yang terbit di Indonesia. Hal ini diperoleh oleh Marketing
Research Specialist (MARS) berdasarkan survei yang dilakukan pada enam ribu
orang di lima kota besar di Indonesia. Lion Air meraih indeks sebesar 33,6%
dalam kemampuan atau potensi dari sebuah produk untuk menambah
penumpang dimasa depan.
Lion Air diterapkan sebagai maskapai penerbangan resmi Miss Universe
dan Putri Indonesia 2004. Lion Air juga menyewakan pesawatnya dan
mengirimkan crew beserta teknisinya ke Myanmar dalam rangka membantu
mendirikan Myanmar Airlines.
Hingga pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional
lainnya, Lion Air menempati terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta sedangkan
perusahaan penerbangan lokal atau penerbangan domestik menempati terminal
satu. Faktor tersebut, selain mampu memberikan para penumpang kemudahan
penerbangan sambungan ke Indonesia atau dari Indonesia ke tujuan internasional
lainnya, juga memberikan keuntungan lebih dari segi prestise. Tetapi kemudian
Lion Air dipindahkan ke Terminal 1A dan penerbangan ke Pulaiu Sumatera,
11 Oktober 2010) hingga saat ini, sedangkan semua penerbangan internasional
Lion Air dilayani dari terminal 2E (www.lionair.co.id).
4.1.2 Visi dan Misi Lion Air
Berikut merupakan visi dan misi Lion Air:
A. Visi
Komitmen dan dedikasi kami dalam mengaplikasikan pondasi-pondasi
tersebut tercemin dalam kesuksesan maskapai kami.
B. Misi
Pelayanan yang konsisten, keselamatan dan keamanan merupakan pondasi
dasar dari segala hal di Lion Air.
4.1.3 Logo Lion Air
Gambar 4.1 Logo Lion Air Sumber : www.lionair.co.id
4.1.4 Struktur Organisasi Lion Air
Central manger Jakarta merupakan kantor pusat Lion Air yang berlokasi
di Jakarta dan membawahi seluruh district manager. District manager tersebut
berkerjasama dengan kepala accounting (membawahi staf akunting) dan station
manager (membawahi semua staf di bandara yaitu yang bekerja di bandara).
District manager juga membawahi lima bagian yang bekerjasama dengannya,
dan reservasi (bekerjasama dengan staf niaga dalam hal pemesanan tiket), bagian
umum (bertanggung jawab atass kinerja office boy, driver, dan security, dan
administrasi yang terdiri atas dua bagian yaitu administrasi penjualan dan
administrasi niaga.
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Lion Air Sumber: Data Internal Lion Air
Central Manager Jakarta
District Manager
Kepala Accounting Station Manager
HRD Marketing Chief RR dan Ticketing
Bag. Umum
Admin
All Staf Airport Accounting
Staff TO dan Airport
Travel
Agents Staff
Niaga Admin
Niaga Admin
Sales
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Data Responden
Berdasarkan penyebaran kuesioner terhadap 100 responden yang
merupakan konsumen Lion Air, dapat diketahui gambaran tentang usia
rresponden, pekerjaan, jenis kelamin dan jumlah keberangakatan konsumen
yang dijadikan sampel.
4.2.1.1 Deskripsi Usia Responden
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner
maka diperoleh data tentang usia konsumen maskapai penerbangan Lion Air yang
menjadi responden dalam penelitian ini, seperti disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Deskripsi Usia Responden
Jumlah %
18 - 27 55 55,00
28 - 37 18 18,00
Usia 38 - 47 11 11,00
48 - 57 13 13,00
> 58 3 3,00
100 100,00 Total
Karakteristik
Sumber : Data Primer diolah (2015)
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden dalam
penelitian ini adalah yang berusia 18-27 tahun sebanyak 55 responden (55,00%),
berusia 38-47 sebanyak 11 responden (11,00%), yang berusia 48-57 sebanyak 13
responden (13,00%), dan responden yang berusia >58 sebanyak 3 orang (3,00%).
4.2.1.2 Deskripsi Pekerjaan Responden
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner
maka diperoleh tentang pekerjaan konsumen maskapai penerbangan Lion Air,
dapat dilihat dari Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Deskripsi Pekerjaan Responden
Jumlah
%
Ibu Rumah Tangga
14
14,00
Pegawai Swasta
22
22,00
Pekerjaan
PNS/Polri
10
10,00
Mahasiswa
20
20,00
Wiraswasta
34
34,00
100
100,00
Total
Karakteristik
Sumber : Data Primer diolah (2015)
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden
dalam penelitian ini mayoritas responden dengan pekerjaan wiraswasta
sebanyak 34 responden (34,00%), responden dengan pekerjaan pegawai swasta
sebanyak 22 responden (22,00%), responden dengan pekerjaan Mahasiswa
sebanyak 20 responden (20,00%), responden dengan pekerjaan Ibu Rumah
tangga sebanyak 14 responden (14,00%) dan responden dengan pekerjaan
4.2.1.3 Deskripsi Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner,
maka diperoleh data tentang jenis kelamin konsumen maskapai penerbangan Lion
Air, dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Deskripsi Jenis Kelamin Responden
Jumlah
%
Laki-laki
54
54,00
Perempuan
46
46,00
100
100,00
Total
Karakteristik
Jenis Kelamin
Sumber: Data Primer 2015 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden
dalam penelitian ini responden jenis kelamin Laki-laki sebanyak 54 orang
(54,00%), responden dengan jenis kelamin Perempuan sebanyak 46 orang
(46,00%), responden.
4.2.1.4 Deskripsi Distribusi Jumlah Keberangkatan Responden
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner,
maka diperoleh data tentang jumlah keberangkatan konsumen maskapai
Tabel 4.4
Deskripsi Distribusi Jumlah Keberangkatan Responden
Jumlah %
1 - 3 kali 35 35,00
Keberangkatan 4 - 6 kali 48 48,00
Dengan Lion Air 7 - 9 kali 4 4,00
> 9 kali 13 13,00
100 100,00
Total Karakteristik
Sumber : Data Primer diolah (2015)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden
dalam penelitian ini mayoritas responden dengan jumlah keberangkatan 1-3
kali sebanyak 35 responden (35,00%) dan responden dengan masa kerja 4-6
kali sebanyak 48 responden (48,00%), responden dengan keberangkatan 7-9
kali sebanyak 4 responden (4,00%) dan responden dengan keberangkatan > 9
kali sebanyak 13 responden (13,00%).
4.2.2 Analisis Deskriptif Jawaban Responden 4.2.2.1 Kualitas Pelayanan
Pelayanan Lion Air dapat dilihat dari indikator-indikator pelayanan.
Indikator-indikator tersebut yaitu, bukti fisik (tangible), realibitas (reliability),
daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Hasil
analisis data penelitian indikator kualitas pelayanan dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
1 Lion Air mempunyai peralatan yang
canggih
dokumen administrasi anda dengan akurat
0 5 9 86 0 3,80
8 Karyawan Lion Air memiliki
kemampuan bahasa yang baik
0 4 5 91 0 3,87
9 Pelaksanaan pelayanan Lion Air
sesuai dengan jadwal yang disusun
0 33 15 52 0 3,19
Rata-rata Total 3,36
Responsiveness (Daya Tanggap)
10 Memberikan layanan yang cepat. 0 4 28 68 0 3,64
11 Karyawan Lion Air mau membantu
masalah yang dihadapi penumpang.
0 4 11 85 0 3,77
12 Karyawan Lion Air siap setiap saat melayani penumpang.
0 6 25 69 0 3,63
13 Karyawan Lion Air tanggap
terhadap kepentingan penumpang
0 7 8 84 1 3,79
Rata-rata Total 3,70
Assurance (Jaminan)
`14 Karyawan Lion Air mampu memberikan kepercayaan kepada penumpang.
0 8 12 80 0 3,72
15 Penumpang merasa aman selama
melakukan penerbangan.
0 2 6 92 0 3,90
16 Karyawan Lion Air bersikap sopan
kepada penumpang.
0 6 9 85 0 3,79
keamanannya selama penerbangan.
18 Karyawan Lion Air memberikan
rasa aman dalam memberikan pelayanan
0 10 8 82 0 3,72
Rata-rata Total 3,73
Empathy (Empati)
19 Karyawan Lion Air memahami dan
memperhatikan kepentingan penumpang.
0 2 37 61 0 3,59
20 Karyawan Lion Air selalu siap merespon permintaan penumpang.
0 2 40 58 0 3,56
21 Karyawan Lion Air sabar dan penuh
perhatian dalam menangani penumpang.
0 3 17 80 0 3,77
22 Menyediakan tempat pelayanan
yang nyaman, aman, dan representatif.
0 4 24 72 0 3,68
Rata-rata Total 3,65
Sumber : Data Primer diolah (2016)
1. Bukti Fisik (Tangible)
Berdasarkan Tabel 4.5 pada variable tangible, rata-rata skor
jawanban responden adalah sebesar 3,64 atau mendekati 4. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa responden yang merupakan konsumen dari maskapai
penerbangan Lion Air setuju atas bukti fisik yang diberikan Lion Air,
seperti tersedianya bacaan-bacaan dipesawat, fasilitas yang menarik dan
karyawan yang berpenampilan rapi.
2. Realibitas (Realibility)
Berdasarkan Tabel 4.5 pada variabel reliability, rata-rata skor
jawaban responden adalah sebesar 3,36 atau mendekati 3. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa responden yang merupakan konsumen dari maskapai
pelayanan yang diberikan Lion Air pada sektor reliabilitas. Hal ini
dikarenakan oleh karena seringnya terjadi keterlambatan keberangkatan
maupun keterlambatan tiba ditempat tujuan yang dilakukan oleh
maskapai penerbangan Lion Air. Yang menjaddikan konsumen merasa
ragu maupun kurang setuju.
3. Daya Tanggap (Responsiveness)
Berdasarkan Tabel 4.5 pada variable responsiveness, rata-rata skor
jawaban responden adalah sebesar 3,70 atau mendekati 4. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa responden yang merupakan konsumen dari maskapai
penerbangan Lion Air setuju atas daya tanggap yang diberikan Lion Air,
seperti para karyawan yang selalu mau membantu masalah yang dihadapi
konsumen, karyawan yang siap terhadap kepentingan konsumen,
respons yang cepat ini menjadikan konsumen merasa senang dalam
menggunakan maskapai penerbangan Lion Air
4. Jaminan (Assurance)
Berdasarkan Tabel 4.5 pada variable assurance, rata-rata skor
jawanban responden adalah sebesar 3,73 atau mendekati 4. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa responden yang merupakan konsumen dari maskapai
penerbangan Lion Air merasa percaya atas jaminan yang diberikan Lion
Air. Hal ini dapat dilihat dari merasa amannya konsumen melakukan
penerbangan dengan Lion Air, karyawan yang dapat memberikan
menjadikan konsumen percaya melakukan penerbangan dengan
menggunkan maskapai penerbangan Lion Air.
5. Empati (Empathy)
Berdasarkan Tabel 4.5 pada variable empathy, rata-rata skor
jawanban responden adalah sebesar 3,65 atau mendekati 4. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa responden yang merupakan konsumen dari maskapai
penerbangan Lion Air setuju atas rasa emapti yang diberikanm oleh Lion
Air, seperti karyawan yang sabar dan penuh perhatian dalam menangani
penumpang dan Lion Air yang menyediakan tempat pelayanan yang
nyaman, aman, dan representatif.
4.2.2.2 Kepuasan Konsumen
Kepuasan Konsumen dapat dilihat dari indikator-indikator kepuasan.
Sebagai berikut :
Tabel 4.6 Kepuasan Konsumen
No Indikator Jumlah Jawaban
Rata-Rata
Lion Air telah memenuhi harapan pelanggan.
0 4 30 66 0 3,62
25 Secara keseluruhan, pelanggan percaya, Lion Air menyenangkan hati pelanggan ketika melakukan penerbangan
0 3 25 72 0 3,69
Berdasarkan Tabel 4.6 pada variable kepuasan konsumen, rata-rata skor
jawanban responden adalah sebesar 3,63 atau mendekati 4. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa responden yang merupakan konsumen dari maskapai
penerbangan Lion Air setuju atau merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
Lion Air. Hal ini dikarenakan oleh terpenuhinya harapan konsumen atas
pelayanan yang diberikan oleh Lion air.
4.2.2.3 Loyalitas Konsumen
Loyalitas Konsumen dapat dilihat dari indikator-indikator loyalitas.
Sebagai berikut
Tabel 4.7 Loyalitas Konsumen
No Indikator Jumlah Jawaban
Rata-rata
STS TS RG S SS
26 Setiap melakukan penerbangan, anda akan kembali (menggunakan) jasa penerbangan Lion Air karena sesuai keinginan anda, memiliki kemudahan dalam mengakses tiket serta memberikan pelayanan yang baik
0 2 17 81 0 3,79
27 Tertanamnya secara positif layanan yang diberikan Lion Air dibenak pelanggan
0 3 10 87 0 3,84
28 Lion Air selalu menjadi pilihan utama bagi pelanggan meskipun harga tiket naik.
0 5 20 75 0 3,70
29 Saya akan merekomendasikan Lion Air kepada orang lain
0 7 48 45 0 3,38
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas pada variable pada variabel loyalitas
konsumen, rata-rata skor jawanban responden adalah sebesar 3,67 atau mendekati
4. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden yang merupakan konsumen dari
maskapai penerbangan Lion Air setuju ataupun loyal kepada Lion Air. Hal ini
dapat dilihat dari para konsumen yang akan menggunakan kembali jasa
penerbangan Lion dalam perjalanan mereka.
4.2.3 Uji Hipotesis
4.2.3.1 Analisis Jalur (Path Analysis)
Hasil analisis deskriptif terhadap distributif tanggapan responden
berdasarkan skor yang diperoleh dari variabel kualitas pelayanan, kepuasan
konsumen serta loyalitas konsumen hanya memberikan informasi awal bahwa
distribusi proporsi tanggapan pada variabel X (kualitas pelayanan) dan Y1
(kepuasan konsumen) serta Y2 (Loyalitas Konsumen) memperlihatkan pola
jawaban yang mirip yaitu skor jawaban terbanyak adalah skor 4 dan skor 3.
Pola tanggapan ini mengindikasikan bahwa ada keterikatan antara variabel X
(kualitas pelayanan) terhadap variabel Y1 (kepuasan konsumen) serta variabel
Y2 (loyalitas konsumen) dimana ketiganya saling menunjukan keterkaitan
yang cukup baik.
Untuk mengetahui dan menguji pengaruh variabel kualitas pelayanan
(X) terhadap kepuasan konsumen (Y1) serta loyalitas konsumen (Y2) maka
dilakukan analisis secara statistik melalui pengujian hipotesis. Berkaitan
penagruh X dan Y1 terhadap Y2 dalam penelitian ini digunakan analisis jalur
(Path Analysis).
4.2.3.1.1 Pembahasan Subtruktur 1: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen
Sarwono (2012) menyatakan untuk melakukan uji analisis jalur diperlukan
asumsi dan prinsip dasar yakni :
A. Melihat Kelayakan Model Regresi
Untuk melihat kelayakan model regresi apakah sudah benar dapat dilihat
dengan dua cara yakni dengan melihat tabel F pada ANOVA dan melihat
nilai signifikansi
Tabel 4.8
Kelayakan Model Regresi ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 121.180 5 24.236 29.564 .000a
Residual 77.060 94 .820
Total 198.240 99
a. Predictors: (Constant), Empathy, Assurance, Tangible, Reliability, Responsiveness
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
Keputusan :
1. Jika F tabel < F hitung, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas
terlihat nilai F hitung (29,56) lebih besar dari F tabel (3,00) maka model
2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka model regresi layak. Dari tabel Anova
diatas terlihat nilai signifikansi (0,000) < 0,05 maka model regresi
dinyatakan layak.
B. Menguji Ketepatan Predictor yang digunakan dalam Riset
Untuk menguji ketepatan prediktor (variabel eksogen) yang digunakan
untuk mempredikdi variabel endogen dapat digunakan dengan
membandingkan angka standar deviasi dan angka standard error of
estimate. Jika angka standard error of estimate < angka standar deviasi
maka prediktor yang dipakai layak/benar. Berdasarkan tabel dibawah
terlihat nilai standar devisiasi variabel kualitas tangible (1,90), reliability
(3,26), responsiveness (1,86), assurance (2,27), empathy (1,84) diatas
angka standard error of estimate (0,90).
Tabel 4.9
Standard Deviation
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Tangible 100 7.00 16.00 14.5900 1.90213
Reliability 100 8.00 20.00 16.8200 3.26097
Responsiveness 100 8.00 17.00 14.8800 1.86016
Assurance 100 10.00 20.00 18.5200 2.79060
Empathy 100 8.00 16.00 14.5900 1.84826
Kepuasan Konsumen 100 6.00 12.00 11.2400 1.41507
Valid N (listwise) 100
Tabel 4.10
Standard Error of the Estimate
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Empathy, Assurance, Tangible, Reliability, Responsiveness
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
C. Menguji Kelayakan Koefisien Regresi yang digunakan dalam Riset
Untuk menguji kelayakan koefisien regresi yang digunakan dalam riset
bisa dilihat pada nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi bawah 0,05
maka koefisien regresi dinyatakan layak.
Tabel 4.11
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Berdasarkan tabel diatas nilai signifikansi variabel eksogen tangible
(0,019), reliability (0,003), responsiveness (0,004), assurance (0,011),
empathy (0,036) (P<0,05) dan koefisien regresinya dinyatakan layak.
D. Menguji Otokorelasi
Untuk menguji apakah terdapat otokorelasi atau tidak dalam model regresi
bisa membandingkan nilai DW. Jika nilai DW berada pada 1<DW<3,
maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi berganda. Pada tabel
dibawah ini terlihat nilai DW sebesar 1,789. Berarti nilai DW berada
pada 1 < DW (1,789) < 3 maka tidak terjadi otokorelasi pada model
regresi.
Tabel 4.12 Uji Otokorelasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .782a .611 .591 .90542 1.789
a. Predictors: (Constant), Empathy, Assurance, Tangible, Reliability, Responsiveness
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
E. Menguji Multikolinearitas
Untuk menguji apakah terdapat multikolinearitas atau tidak dalam model
tinggi (mendekati 1) maka terjadi multikolinearitas. Dari tabel dibawah ini
bahwa nilai korelasi variabel eksogen tidak mendekati 1.
Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas
Correlations
Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy
Tangible Pearson Correlation 1 .151 .220* .141 .411**
Responsiveness Pearson Correlation .220* .416** 1 .664** .338**
Sig. (2-tailed) .028 .000 .000 .001
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
F. Menguji Linearitas
Untuk melihat linearitas bisa menggunakan normal PP plot, jika titik-titik
(data) membentuk garis lurus bisa disimpulkan bahwa linearitas dalam
Gambar 4.3 Diagram PP Plot Sub Struktur 1
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
G. Menguji Normalitas Data
Data dinyatakan berdistribusi normal jika data tersebut tidak melenceng ke
kiri atau ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang sehingga
Gambar 4.4 Histogram Sub Stuktur 1
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
H. Pembahasan Persamaan Sub struktur 1
1. Menguji Koefisien Determinasi R2
Pengujian dengan menggunakan uji koefissien determinasi (R2), yaitu
untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien
determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang
ditemukan. R-square atau nilai determinan (R2) mendekati satu berarti
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Empathy, Assurance, Tangible, Reliability, Responsiveness
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
Besarnya nilai R square pada tabel diatas adalah 0,611. Angka 0,611 berarti 61,1% besarnya pengaruh variabel eksogen (tangible, realibility, responsiveness, assurance, empathy) terhadap kepuasan konsumen. Atau dengan kata lain variabel endogen kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh variabel eksogen sebesar 61,1%. Sedangkan sisanya (1-0,611) = 0,389 atau 38,9% dapat diterangkan oleh variabel lain diluar variabel eksogen.
2. Menghitung Koefisien Jalur secara simultan (Uji Fhitung)
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
a) Kaidah pengujian signifikansi secara manual adalah dengan
menggunakan Tabel F
Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
Ha: ρyx1= ρyx2 = ρyx3= ρyx4≠ 0
H0: ρyx1= ρyx2 = ρyx3= ρyx4 = 0
b) Kaidah pengujian signifikansi:
1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Tabel 4.15
Koefisien Jalur Secara Simultan (Uji F hitung) ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 121.180 5 24.236 29.564 .000a
Residual 77.060 94 .820
Total 198.240 99
a. Predictors: (Constant), Empathy, Assurance, Tangible, Reliability, Responsiveness
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
Dari tabel diatas terlihat uji secara simultan , dimana nilai signifikansi
(0,000) lebih kecil dari 0,05 dengan demikian hipotesis diterima bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
3. Menghitung koefisien jalur secara individu ( Uji thitung)
Uji-t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh
secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan
menentukan derajat kebebasan (df).
b) Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi.
c) Menentukan kriteria keputusan :
H0 diterima bila thitung < ttabel atau H0 diterima, apabila nilai sigifikansi
Ha diterima bila thitung > ttabel atau Ha diterima, apabila nilai signifikansi
t < (α).
Tabel 4.16
Koefisien Jalur Secara Individu (Uji t hitung) Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 18.00 (2015)
Berdasarkan hasil uji parsial terlihat bahwa nilai t hitung variabel eksogen tangible sebesar 2,385 dengan nilai signifikansi 0,019, reliability sebesar 3,018 dengan nilai signifikan 0,003, responsiveness sebesar 2,923 dengan nilai signifikan 0,004, assurance sebesar 2,594 dengan nilai signifikan 0,011 dan empathy 2,122 dengan nilai signifikan 0,36. Berarti variabel eksogen secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikansi terhadap kepuasan pelanggan.
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan strtukturnya :
4. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi
Korelasi ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio yang
menunjukan hubungan yang linear. Koefisien korelasi adalah suatu angka
indeks yang melukiskan hubungan antara dua rangkaian data yang
dihubungkan. Dengan kata lain, korfisien korelasi adalah ukuran atau
indeks dari hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi besarnya
antara -1 sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti atu arah
dari hubungan koefisien korelasi tersebut
Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1 , nilai menjelaskan
bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada
variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada
antara -1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu
Tabel 4.17
Nilai Koefisien Korelasi Correlations
Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy
Tangible Pearson Correlation 1 .151 .220* .141 .411**
Sig. (2-tailed) .134 .028 .160 .000
N 100 100 100 100 100
Reliability Pearson Correlation .151 1 .416** .561** .447**
Sig. (2-tailed) .134 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Responsiveness Pearson Correlation .220* .416** 1 .664** .338**
Sig. (2-tailed) .028 .000 .000 .001
N 100 100 100 100 100
Assurance Pearson Correlation .141 .561** .664** 1 .334**
Sig. (2-tailed) .160 .000 .000 .001
N 100 100 100 100 100
Empathy Pearson Correlation .411** .447** .338** .334** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .001
N 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
5. Menggambar Koefisien Jalur
Gambar 4.5 : Koefisien Jalur Sub Struktur 1 Sumber : Data penelitian diolah (2016)
Tabel 4.18
Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 1
Dari Ke Standard
Coefficient Beta
T hitung F hitung Hasil Pengujian
R2 e
X1 Y1 0,170 2,385 29,56 H0 ditolak 0,611 0,389
X2 Y1 0,249 3,018 29,56 H0 ditolak 0,611 0,389
X3 Y1 0,257 2,923 29,56 H0 ditolak 0,611 0,389
X4 Y1 0,246 2,594 29,56 H0 ditolak 0,611 0,389
X5 Y1 0,167 2,122 29,56 H0 ditolak 0,611 0,389
Sumber : Data penelitian diolah (2016)
Berdasarkan TAbel 4.18 analisis statistik yang telah dilakukan terhadap
masing-masing variabel penelitian diatas, maka peneliti mencoba memberikan
pembahasan terhadap permasalahan yang dibahas, yaitu :
1. Pengaruh Tangible Terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa bukti fisik (tangible)
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Lion
Air yakni sebesar 0,170. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi kualitas
pelayanan tangible tentu akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen dalam
menggunakan jasa penerbangan maskapai Lion Air..
2. Pengaruh Reliability Terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa reliabilitas (reliability)
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Lion
pelayanan reliability tentu akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen
dalam menggunakan jasa penerbangan maskapai Lion Air.
3. Pengaruh Responsiveness Terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa daya tanggap
(responsiveness) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen Lion Air yakni sebesar 0,257. Dapat kita simpulkan bahwa
semakin tinggi kualitas pelayanan responsiveness tentu akan semakin
meningkatkan kepuasan konsumen dalam menggunakan jasa penerbangan
maskapai Lion Air.
4. Pengaruh Assurance Terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa jaminan (assurance)
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Lion
Air yakni sebesar 0,246. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi kualitas
pelayanan assurance tentu akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen
dalam menggunakan jasa penerbangan maskapai Lion Air.
5. Pengaruh Empathy Terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa empati (empathy)
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Lion
Air yakni sebesar 0,167. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi kualitas
pelayanan empathy tentu akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen dalam
6. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Secara Simultan
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
memiliki pengaruh secara simultan yang cukup kuat terhadap kepuasan konsumen
Lion Air yakni sebesar 61,1%. Sedangkan sisanya sebesar 100%-61,1% = 38,9%
dijelaskan oleh variabel lain. Temuan tersebut semakin memperkuat teori yang
menyatakan semakin tinggi kualitas pelayanan tentu akan semakin meningkatkan
kepuasan konsumen dalam menggunakan jasa penerbangan maskapai Lion Air.
Hasil yang diperoleh tersebut memperlihatkan bahwa mutu dan kualitas pelayanan
yang dirasakan konsumen dalam menggunakan jasa Lion Air selalu terjaga atau
konsisten sehingga segala keinginan atau pun harapan yang di inginkan Pelanggan
selalu dapat direalisasikan, kondisi ini tentu menciptakan kesan positif dalam diri
pelanggan .
4.2.3.1.2 Pembahasan Sub struktur 2: Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen
Sarwono (2012) menyatakan untuk melakukan uji analisis jalur diperlukan
asumsi dan prinsip dasar yakni :
A. Melihat Kelayakan Model Regresi
Untuk melihat kelayakan model regresi apakah sudah benar dapat dilihat
dengan dua cara yakni dengan melihat tabel F pada ANOVA dan melihat
Tabel 4.19
Kelayakan Model Regresi ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 223.685 6 37.281 35.083 .000a
Residual 98.825 93 1.063
Total 322.510 99
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Konsumen, Tangible, Empathy, Responsiveness, Reliability, Assurance
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
Keputusan :
1. Jika F tabel < F hitung, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas
terlihat nilai F hitung (35,083) lebih besar dari F tabel (3,00) maka model
regresi dinyatakan layak.
2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka model regresi layak. Dari tabel Anova
diatas terlihat nilai signifikansi (0,00) < 0,05 maka model regresi
dinyatakan layak.
B. Menguji Ketepatan Predictor yang digunakan dalam Riset
Untuk menguji ketepatan prediktor (variabel eksogen) yang digunakan
untuk mempredikdi variabel endogen dapat digunakan dengan
membandingkan angka standar deviasi dan angka standard error of
estimate. Jika angka standard error of estimate < angka standar deviasi
maka prediktor yang dipakai layak/benar. Berdasarkan tabel dibawah
responsiveness 1,86), assurance (2,79), empathy (1,84) dan kepuasan
konsumen (1,41) diatas angka standard error of estimate (1,03).
Tabel 4.20
Responsiveness 100 8.00 17.00 14.8800 1.86016
Assurance 100 10.00 20.00 18.5200 2.79060
Empathy 100 8.00 16.00 14.5900 1.84826
Kepuasan Konsumen 100 6.00 12.00 11.2400 1.41507
Loyalitas Konsumen 100 8.00 16.00 14.5700 1.80490
Valid N (listwise) 100
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
Tabel 4.21
Standard Error of the Estimate
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Konsumen, Tangible, Empathy, Responsiveness, Reliability, Assurance
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
C. Menguji Kelayakan Koefisien Regresi yang digunakan dalam Riset
Untuk menguji kelayakan koefisien regresi yang digunakan dalam riset
bisa dilihat pada nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi bawah 0,05
maka koefisien regresi dinyatakan layak.
Tabel 4.22
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
Berdasarkan tabel diatas maka variabel eksogen tangible (0,029),
responsiveness (0,000), assurance (0,024), empathy (0,024) (P<0,05) dan
kepuasan konsumen memiliki nilai signifikan sebesar 0,049 (P<0,05) dan
sedangkan reliability (0,230). Dengan demikian hanya tangible,
responsiveness, assurance, empathy dan kepuasan konsumen koefisien
D. Menguji Otokorelasi
Untuk menguji apakah terdapat otokorelasi atau tidak dalam model regresi
bisa membandingkan nilai DW. Jika nilai DW berada pada 1<DW<3,
maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi berganda. Pada tabel
dibawah ini terlihat nilai DW sebesar 1,768. Berarti nilai DW berada
pada 1 < DW (1,768) < 3 maka tidak terjadi otokorelasi pada model
regresi.
Tabel 4.23 Uji Otokorelasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .833a .694 .674 1.03084 1.768
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Konsumen, Tangible, Empathy, Responsiveness, Reliability, Assurance
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
E. Menguji Multikolinearitas
Untuk menguji apakah terdapat multikolinearitas atau tidak dalam model
regresi bisa melihat nilai korelasi. Jika koefisien korelasi variabel eksogen
tinggi (mendekati 1) maka terjadi multikolinearitas. Dari tabel dibawah ini
Tabel 4.24 Uji Multikolinearitas
Correlations
Tangible Reliability
Responsivene
ss Assurance Empathy
Kepuasan
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
Dari hasil perhitungan tabel diatas, terlihat bahwa korelasi antara variabel
bebas tidak ada yang sangat tinggi atau mendekati 1. Dengan demikian tidak
terjadi multikolinearitas antara variabel eksogen yang digunakan dalam
F. Menguji Linearitas
Untuk melihat linearitas bisa menggunakan normal PP plot, jika titik-titik
(data) membentuk garis lurus bisa disimpulkan bahwa linearitas dalam
regresi sudah dipenuhi.
Gambar 4.6 Diagram PP Plot Sub Struktur 2 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
G. Menguji Normalitas Data
Data dinyatakan berdistribusi normal jika data tersebut tidak melenceng ke
kiri atau ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang sehingga
Gambar 4.7 Histogram Sub Struktur 2
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 17.00 (2016)
H. Pembahasan Persamaan Sub struktur 2
1. Menguji Koefisien Determinasi R2
Pengujian dengan menggunakan uji koefissien determinasi (R2), yaitu
untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien
determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang
ditemukan. R-square atau nilai determinan (R2) mendekati satu berarti
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat.
Tabel 4.25
Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .833a .694 .674 1.03084 1.768
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Konsumen, Tangible, Empathy, Responsiveness, Reliability, Assurance
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Besarnya nilai R square pada tabel diatas adalah 0,694. Angka 0,694 berarti 69,4% besarnya pengaruh variabel eksogen (tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy dan kepuasan konsumen) terhadap
loyalitas konsumen. Atau dengan kata lain variabel endogen loyalitas konsumen dapat dijelaskan oleh variabel eksogen sebesar 69,4%. Sedangkan sisanya (1-0,694) = 0,306 atau 30,6% dapat diterangkan oleh variabel lain diluar variabel ini.
2. Menghitung Koefisien Jalur secara simultan (Uji Fhitung)
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kaidah pengujian signifikansi secara manual adalah dengan
menggunakan Tabel F
Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
Ha: ρyx1= ρyx2 = ρyx3= ρyx4≠ 0
H0: ρyx1= ρyx2 = ρyx3= ρyx4 = 0
2. Kaidah pengujian signifikansi:
a). Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak signifikan.
b). Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima,