SKRIPSI
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
Sheila Nanda Karina 110503013
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DAPERTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya saya sendiri
dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh
mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk Program S-1 Reguler
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas,
benar apa adanya, dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan,
Yang Membuat Pernyataan,
ABSTRAK
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan (total aset, total penjualan) terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal dan dilakukan pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA), variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset dan total penjualan, variabel kontrol yang digunakan adalah leverage yang diukur dengan debt asset ratio, likuiditas yang diukur dengan current ratio, dan
inventory to total asset. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 29 perusahaan yang sesuai dengan kriteria. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dengan metode dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan uji asumsi klasik untuk analisis data yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Uji t dan uji koefisien determinasi digunakan dalam menguji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total aset memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, hasil analisis regresi menunjukkan nilai thitung sebesar 4.426 > ttabel 1.66342 dan signifikansi 0.000 < 0.05, current ratio dan
debt to asset ratio memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), sedangkan inventory to total asset tidak mampu menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya 0.920 > 0.05. Total sales memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, hasil analisis regresi menunjukkan nilai thitung sebesar 5.612 > ttabel 1.66342 dan signifikansi 0.000 < 0.05,current ratio dan
debt to asset ratio memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), sedangkan inventory to total asset tidak mampu menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya 0.481 > 0.05.
ABSTRACT
EFFECT OF FIRM SIZE ON FIRM PROFITABILITY OF CONSUMER SECTOR FIRMS LISTED ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE
This research aim is to analyse the effect of firm size (total assets, total sales)on firm profitability (ROA)of consumer goods sector firms listed on Indonesian Stock Exchange.
This is as casual research and used consumer sector firms listed on Indonesian Stock Exchange during 2011-2013. The dependent variable used in this study research is profitability as measured by return on asset (ROA), independent variable used were size firm as measured by total assets and total sales, controls variable used were leverage as measured by debt asset ratio, liquidity as measured by current ratio, and inventory to total assets. The sampling technique used was purposive sampling technique in which the number of samples obtained is 29 firms. The collected data is secondary data by the method of documentation. This research used is multiple liniear regression and classic assumption test for data analysis such as normality test, multicolliniearity test, heteroscedasticity test and autocorrelation test. T test and coefficient determination test used in testing the research hypothesis.
The results shows that total assets have a positive and significant effect on profitability which of regression analysis results shows tvalue 4.426>ttable 1.66342 and significant 0.000 < 0.05, current ratio and debt to asset ratio have a negative and significant effect on profitability, then inventory to total asset is not a capable of being controlling variable because the significance value 0.920 > 0.05. Total sales have a positive and significant effect on profitability which of regression analysis results shows tvalue 5.612>ttable 1.66342 and significant 0.000 < 0.05, current ratio and debt to asset ratio have a negative and significant effect on profitability, then inventory to total asset not a capable of being controlling variable because the significance value 0.481 > 0.05.
KATA PENGANTAR Bismillahirahmannirrahim
Syukur alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-NYA, sehingga peniliti dapat
menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia”. Tak lupa salawat berangkaikan salam peneliti haturkan kepada
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari
alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Penyusunan skripsi ini sebagai tugas akhir peneliti dimungkinkan berkat
bantuan berbagai pihak. Maka sudah pada tempatnya maka peneliti
menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya pada
pihak yang ikut membantu dan mendukung peneliti dalam menulis skripsi ini.
Pertama sekali peneliti mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada orang tua yakni Ayahanda Agus Ananda, SE dan Ibunda Hj. Azwani Agustina yang selalu ada sejak lahir untuk membimbing, memberikan semangat, cinta dan kasih sayang serta doa yang tak pernah putus untuk menjadikan kami
anak yang terbaik. Untuk abang-abang saya Rheza dan Feby terimakasih atas
motivasi yang diberikan untuk membantu peneliti menggapai gelar sarjana.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini peneliti tidak hanya mengandalkan
kemampuan diri sendiri. Begitu banyak pihak yang memberikan kontribusi, baik
berupa materi, pikiran, maupun dorongan semangat dan motivasi. Oleh karena iu
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M. Acc, Ak selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga, dan masukan dalam membimbing
penulisan ini.
3. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, Msi, Ak dan bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM juga para Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan ilmu yang sangat bernilai.
4. Teman-teman kuliah seperjuangan saya Nova, Fauzya, Dea, Dwi, Dian, Ella,
Inggit, Masyruf dan teman-teman undangan 2011 yang tidak bisa disebutkan
satu - persatu yang tidak pernah bosan untuk selalu memberikan semangat
dan bantuan dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Teman-teman tersayang saya Ika, Siti, Windi, Rizha, Runy, Tita dan Andra
yang selalu ada untuk membantu dan memotivasi peneliti.
6. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak
disebutkan satu - persatu terimakasih atas dukungan dan bantuan yang telah
diberikan.
Medan, Juni 2015
Peneliti
Sheila Nanda Karina
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 7
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 9
2.1.1. Profitabilitas ... 9
2.1.1.1. Pengertian Profitabilitas ... 9
2.1.1.2. Manfaat Profitabilitas ... 12
2.1.2. Ukuran Perusahaan ... 12
2.1.2.1. Pengertian Ukuran Perusahaan ... 12
2.1.2.2. Klasifikasi Ukuran Perusahaan ... 15
2.1.3. Variabel Kontrol ... 16
2.1.3.1. Leverage ... 16
2.1.3.2. Inventory to Total Assets Ratio ... 17
2.1.3.3. Likuiditas ... 18
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ... 19
2.3. Kerangka Konseptual ... 21
2.4. Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 24
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
3.3. Identifikasi Variabel ... 24
3.4. Definisi Operasional Variabel ... 24
3.4.3. Variabel Kontrol ... 26
3.5. Populasi dan Sampel ... 29
3.6. Jenis dan Sumber Data ... 31
3.7. Metode Pengumpulan Data ... 31
3.8. Teknik Analisis Data ... 31
3.8.1. Statistik Deskriptif ... 32
3.8.2. Uji Asumsi Klasik ... 32
3.8.2.1. Uji Normalitas ... 33
3.8.2.2. Uji Multikolinearitas ... 33
3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 34
3.8.2.4. Uji Autokorelasi ... 34
3.8.3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 35
3.8.4. Uji Hipotesis ... 36
3.8.4.1. Uji Parsial (Uji-t) ... 36
3.8.4.1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 37
4.1.1 Statistik Deskriptif ... 37
4.1.2 Analisis Regresi dengan Variabel Kontrol Model I .... 38
4.1.2.1 Uji Normalitas ... 38
4.1.2.2 Uji Multikolinearitas ... 41
4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 42
4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 44
4.1.2.5 Model Regresi Berganda ... 44
4.1.2.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 46
4.1.2.7 Uji Signifikansi Parameter Individual ... 47
4.1.3 Analisis Regresi dengan Variabel Kontrol Model II ... 49
4.1.3.1 Uji Normalitas ... 49
4.1.3.2 Uji Multikolinearitas ... 51
4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 52
4.1.3.4 Uji Autokorelasi ... 54
4.1.3.5 Model Regresi Berganda ... 55
4.1.3.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 57
4.1.3.7 Uji Signifikansi Parameter Individual ... 58
4.2. Pembahasan ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 61
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Kriteria Ukuran Perusahaan ... 16
2.2 Penelitian Terdahulu ... 20
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 28
3.2 Jumlah Sampel ... 30
4.1 Statistik Deskriptif ... 37
4.2 Uji Kolmogorov Smirnov ... 41
4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 41
4.4 Uji Autokorelasi ... 44
4.5 Hasil Analisis Regresi ... 45
4.6 Model Summary ... 47
4.7 Hasil Uji t ... 48
4.8 Uji Kolmogorov Smirnov ... 51
4.9 Hasil Uji Multikolinearitas ... 52
4.10 Uji Autokorelasi ... 54
4.11 Hasil Analisis Regresi ... 56
4.12 Model Summary ... 57
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 22
4.1 Grafik Histogram ... 39
4.2 Normal Probability Plot ... 40
4.3 Grafik Scatterplot ... 43
4.4 Grafik Histogram ... 49
4.5 Normal Probability Plot ... 50
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Jadwal Penelitian ... 65
2 Data Penelitian ... 65
3 Statistik Deskriptif ... 68
4 Analisis Regresi Model I ... 68
ABSTRAK
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan (total aset, total penjualan) terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal dan dilakukan pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA), variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset dan total penjualan, variabel kontrol yang digunakan adalah leverage yang diukur dengan debt asset ratio, likuiditas yang diukur dengan current ratio, dan
inventory to total asset. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 29 perusahaan yang sesuai dengan kriteria. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dengan metode dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan uji asumsi klasik untuk analisis data yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Uji t dan uji koefisien determinasi digunakan dalam menguji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total aset memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, hasil analisis regresi menunjukkan nilai thitung sebesar 4.426 > ttabel 1.66342 dan signifikansi 0.000 < 0.05, current ratio dan
debt to asset ratio memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), sedangkan inventory to total asset tidak mampu menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya 0.920 > 0.05. Total sales memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, hasil analisis regresi menunjukkan nilai thitung sebesar 5.612 > ttabel 1.66342 dan signifikansi 0.000 < 0.05,current ratio dan
debt to asset ratio memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), sedangkan inventory to total asset tidak mampu menjadi variabel kontrol karena nilai signifikansinya 0.481 > 0.05.
ABSTRACT
EFFECT OF FIRM SIZE ON FIRM PROFITABILITY OF CONSUMER SECTOR FIRMS LISTED ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE
This research aim is to analyse the effect of firm size (total assets, total sales)on firm profitability (ROA)of consumer goods sector firms listed on Indonesian Stock Exchange.
This is as casual research and used consumer sector firms listed on Indonesian Stock Exchange during 2011-2013. The dependent variable used in this study research is profitability as measured by return on asset (ROA), independent variable used were size firm as measured by total assets and total sales, controls variable used were leverage as measured by debt asset ratio, liquidity as measured by current ratio, and inventory to total assets. The sampling technique used was purposive sampling technique in which the number of samples obtained is 29 firms. The collected data is secondary data by the method of documentation. This research used is multiple liniear regression and classic assumption test for data analysis such as normality test, multicolliniearity test, heteroscedasticity test and autocorrelation test. T test and coefficient determination test used in testing the research hypothesis.
The results shows that total assets have a positive and significant effect on profitability which of regression analysis results shows tvalue 4.426>ttable 1.66342 and significant 0.000 < 0.05, current ratio and debt to asset ratio have a negative and significant effect on profitability, then inventory to total asset is not a capable of being controlling variable because the significance value 0.920 > 0.05. Total sales have a positive and significant effect on profitability which of regression analysis results shows tvalue 5.612>ttable 1.66342 and significant 0.000 < 0.05, current ratio and debt to asset ratio have a negative and significant effect on profitability, then inventory to total asset not a capable of being controlling variable because the significance value 0.481 > 0.05.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan perekonomian dunia dan semakin pesatnya perkembangan
teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha
semakin bersifat kompetitif disertai eliminasi bagi perusahaan yang tidak mampu
bertahan. Seiring dengan perkembangan tersebut, maka setiap perusahaan dituntut
untuk dapat mempertaruhkan kelangsungan usahanya dan melakukan strategi
yang tepat agar dapat bersaing dengan perusahaan lain serta dapat mencapai
tujuannya. Perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda tetapi pada
umumnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang
maksimal.
Secara umum masyarakat luas mengukur keberhasilan perusahaan
berdasarkan kemampuan perusahaan tersebut yang terlihat dari kinerja
manajemen dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang. Strategi yang
tepat sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan agar kinerja manajemennya akan
semakin membaik yang kemudian akan meningkatkan laba suatu perusahaan.
Berbagai penelitian telah menguji variabel yang berbeda-beda yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan sebagai kelangsungan hidup atau kesuksesan
suatu bisnis, sebagian besar dipengaruhi oleh profitabilitas pada suatu perusahaan.
Salah satu indikator kinerja suatu perusahaan adalah laba atau profit.
Pertumbuhan laba yang terus menerus meningkat dari tahun ke tahun dapat
kinerja perusahaan. Untuk mengukur laba dapat dilakukan dengan rasio
profitabilitas, dengan mengetahui rasio profitabilitas yang dimiliki perusahaan
dapat melihat bagaimana perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu karena
laba perusahaan yang tinggi belum tentu menunjukkan profitabilitas yang tinggi,
akan tetapi profitabilitas yang tinggi sudah dipastikan bahwa laba yang dihasilkan
tinggi.
Profitabilitas adalah suatu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dalam suatu periode tertentu. Penelitian ini menggunakan return on assets
(ROA) sebagai proksi untuk mengukur profitabilitas karena ROA merupakan
rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan
atau suatu ukuran tentang aktivitas manajemen. ROA dapat diukur dengan
membandingkan laba bersih terhadap total aset. ROA yang positif menunjukkan
bahwa dari total aset yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya jika ROA negatif menunjukkan
total aset yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan atau rugi.
Bebarapa usaha yang sering dilakukan oleh perusahaan untuk
menunjukkan rasio yang menarik investor untuk tertarik berinvestasi di
perusahaan dan menunjukkan tingkat profitabilitas yang tinggi adalah dengan
meningkatkan ROA.
Menurut Setiawan (2009:163) agar dapat meningkatkan profitabilitasnya,
pihak manajemen perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Salah satu faktor utama yang
dianggap sebagai variabel fundamental dalam menjelaskan profitabilitas
perusahaan dan sejumlah penelitian telah meneliti pengaruh ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas perusahaan (dalam Abiodun, 2013:90).
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang menunjukkan besar
kecilnya suatu perusahaan. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi
menjadi 3 kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah
(medium firm), dan perusahaan kecil (small firm) yang biasanya dapat dilihat dari total aset dan total penjualan perusahaan. Dengan kata lain, semakin besar suatu
perusahaan maka semakin besar pula aset yang dimiliki. Jika, aset perusahaan
dapat digunakan secara efektif dan efisien maka profitabilitas perusahaan juga
akan meningkat.
Perusahaan yang berukuran besar mempunyai berbagai kelebihan
dibandingkan dengan perusahaan berukuran kecil. Perusahaan besar dapat
menghasilkan produk dengan harga per unit yang rendah karena berproduksi pada
skala ekonomis. Selain itu perusahaan yang besar diharapkan dapat meningkatkan
penjualan dari barang yang diproduksi, karena semakin besar tingkat penjualan
perusahaan maka semakin besar pula profitabilitas perusahaan tersebut.
Krisis keuangan di Amerika Serikat yang dimulai sejak awal tahun 2008
telah menimbulkan dampak secara global. Indonesia merupakan salah satu negara
yang merasakan dampak kondisi makro-ekonomi global yang sulit serta
meningkatnya situasi di dalam negeri yang penuh tantangan. Kebijakan
pemerintah untuk mengurangi subsidi harga BBM memicu lonjakan inflasi,
bunga dalam upaya untuk mengendalikan defisit neraca pembayaran dan
melemahnya nilai rupiah. Hanya perusahaan yang mampu menghasilkan tingkat
pengembalian modal yang tinggi serta dapat terus menerus mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya yang akan menjadi incaran para investor
dalam menanamkan modalnya.
Mengantisipasi hal tersebut perusahaan dituntut untuk inovatif dan mampu
melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sehingga
diperlukan suatu prinsip pengelolaan yang efektif, efisien dan produktif terhadap
semua bagian yang ada di dalam perusahaan.
Perusahaan sektor barang konsumsi adalah perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur, mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan dikonsumsi
oleh masyarakat. Perusahaan sektor barang konsumsi merupakan salah satu sektor
perusahaan yang dapat bertahan dan tidak terpengaruh terhadap krisis global yang
terjadi di Indonesia karena perusahaan sektor barang konsumsi adalah perusahaan
yang menawarkan kebutuhan dasar konsumen sehingga ditengah melemahnya
industri yang ada di Indonesia, sektor industri barang konsumsi tetap
menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal ini disebabkan karena tingginya
tingkat konsumsi masyarakat yang diikuti dengan meningkatnya pendapatan kelas
menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat.
Masyarakat tidak pernah bisa lepas dari barang konsumsi seperti makanan,
minuman, peralatan rumah tangga, farmasi dan barang keperluan rumah tangga.
Jumlah penduduk di Indonesia yang sangat besar akan mendukung tingkat
industri barang konsumsi memacu perusahaan untuk meningkatkan produksinya.
Kebutuhan masyarakat akan barang konsumsi akan selalu ada karena merupakan
kebutuhan dasar konsumen. Didasarkan pada kenyataan tersebut, perusahaan
sektor barang konsumsi dianggap akan terus survive.
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas telah diteliti oleh
Abiodun (2013) di Nigeria. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria pada tahun 2000-2009. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan
total aset dan total penjualan. Variabel dependen yang digunakan adalah
profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA). Variabel kontrol yang digunakan antara lain leverage, inventory management, dan likuiditas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total aset dan total penjualan mempunyai
pengaruh positif terhadap profitabilitas dan variabel kontrol leverage
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Doğan (2013) di Turkey. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Istanbul pada tahun 2008-2011. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset, total
penjualan dan jumlah karyawan. Variabel dependen yang digunakan adalah
profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA). Variabel kontrol yang digunakan antara lain leverage, likuiditas dan umur perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap
terhadap profitabilitas sedangkan likuiditas berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.
Hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Niresh dan Velnampy
(2014) di Sri Lanka. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran
perusahaan yang diukur dengan total aset dan total penjualan. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan return on asset
(ROA) dan net profit. Variabel kontrol yang digunakan adalah asset turnover.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai
pengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Colombo.
Di Indonesia penelitian yang menguji pengaruh ukuran perusahaan dan
profitabilitas telah dilakukan oleh Setiawan (2009) dengan sampel perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1999-2004 dengan
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas.
Berbagai temuan dari penelitian yang telah diuraikan diatas mengenai
pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas masih menunjukkan hasil
yang tidak konsisten. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
mencoba melakukan penelitian kembali agar dapat lebih memahami mengenai
pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Penelitian ini adalah
penelitian replikasi dari penelitian terdahulu yang mengacu pada penelitian
Berikut beberapa perbedaannya adalah:
1. Periode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tahun
2011-2013, sedangkan penelitian yang sebelumnya menggunakan
periode penelitian 2000-2009.
2. Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sedangkan penelitian yang sebelumnya meneliti pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria.
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini
diberi judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan (total aset) terhadap
profitabilitas (ROA) ?
2. Apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan (total penjualan) terhadap
profitabilitas (ROA) ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh ukuran perusahaan (total aset)
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh ukuran perusahaan (total penjualan)
terhadap profitabilitas (ROA).
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta
sebagai bahan masukan apabila suatu saat dimintai pendapat mengenai
pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.
2. Bagi perusahaan/instansi, sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi
pihak perusahaan baik dalam menjalankan aktivitas maupun dalam
mengambil sebuah keputusan manajemen di masa yang akan datang.
3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat menjadi referensi dalam melakukan
penelitian berikutnya bagi pihak lain sehingga dapat dijadikan
perbandingan untuk di masa yang akan datang.
4. Bagi investor, sebagai tambahan masukan guna membantu investor dalam
pengambilan keputusan apabila investor ingin menanamkan modalnya
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Landasan Teori
2.1.1. Profitabilitas
2.1.1.1. Pengertian Profitabilitas
Secara umum pengertian profitabilitas adalah tingkat keuntungan
bersih atau laba yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat
menjalankan operasinya. Kinerja perusahaan seringkali dilihat melalui
laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Dimana ketika perusahaan
memiliki laba yang tinggi berarti kinerja perusahaannya baik, dan begitu
juga sebaliknya. Setiap perusahaan selalu menginginkan profitabilitas
yang tinggi untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Niresh dan Velnampy (2014:57) “Profitabilitas adalah sejumlah uang perusahaan yang dapat dihasilkan dari sumberdaya apapun
yang dimiliki perusahaan. Karena tujuan akhir dari setiap perusahaan
adalah memaksimalkan profitabilitas”.
Definisi lain yang dikemukakan oleh Fahmi (2012:68) bahwa
“rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka akan semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan”.
Pengertian profitabilitas menurut Kasmir (2010:196) adalah
menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.
Menurut Harahap (2007:304) “Profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang dan sebagainya”.
Perkembangan profitabilitas mempunyai peran penting dalam
usaha mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam
waktu jangka panjang, sebab profitabilitas menunjukkan apakah
perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik atau tidak di masa
yang akan datang. Setiap perusahaan diharapkan mempunyai profitabilitas
yang selalu meningkat, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu
perusahaan maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih
terjamin.
Para investor di pasar modal juga sangat memperhatikan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam melakukan jual beli saham. Karena
setiap investor selalu menginginkan dana yang diinvestasikannya itu
berada dalam keadaan aman dan terus berkembang. Rasio profitabilitas
merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen
karena dapat menggambarkan posisi laba perusahaan.
Perusahaan dituntut untuk dapat mengelola aset atau sumber daya
laba yang tinggi. Melalui rasio profitabilitas, perusahaan dapat mengukur
kemampuan dalam menghasilkan laba melalui pengelolaan aset yang
dimilikinya. Semakin tinggi rasio profitabilitas suatu perusahaan maka
dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mampu dalam mengelola
sumber daya yang dimilikinya dengan baik.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dalam hubungannya dengan penjualan, aset dan modal saham tertentu
untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang.
Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang terpenting dari rasio
profitabilitas yang ada. Dalam penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur
menggunakan Return On Assets (ROA) dengan rumus sebagai berikut:
ROA merupakan penilaian profitabilitas yang mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih (sesudah pajak)
berdasarkan tingkat aset yang tertentu dengan cara membandingkan laba
bersih sesudah pajak dengan total aset.
ROA memberikan suatu dasar yang berguna untuk menunjukkan
efektivitas perusahaan dalam mengelola aset baik dari modal sendiri
���=����������
maupun dari modal pinjaman, investor akan melihat seberapa efektif suatu
perusahaan dalam mengelola aset.
2.1.1.2. Manfaat Profitabilitas
Rasio profitabilitas memiliki beberapa manfaat bagi pihak-pihak
yang memiliki hubungan dan kepentingan dengan perusahaan. Menurut
Kasmir (2010:198) manfaat yang diperoleh dari penggunaan rasio
profitabilitas adalah untuk:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. 5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. 6. Manfaat lainnya.
2.1.2. Ukuran Perusahaan
2.1.2.1. Pengertian Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai suatu
skala yang mengklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaan
dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aset, total
penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain.
Menurut Riyanto (2008:313) “ukuran perusahan adalah besar
kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva”.
Menurut Niresh (2014:57) “ukuran perusahaan adalah faktor utama
yang biasa dikenal dengan skala ekonomi”. Maksudnya skala ekonomi
menunjuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat oleh perusahaan
besar karena dapat menghasilkan produk dengan harga per unit yang
rendah. Perusahaan dengan ukuran besar membeli bahan baku (input
produksi) dalam jumlah yang besar sehingga perusahaan akan mendapat
potongan harga (quantity discount) lebih banyak dari pemasok.
Menurut Setiawan (2009) dilihat dari sisi kemampuan memperoleh
dana untuk ekspansi bisnis, perusahaan besar mempunyai akses yang besar
ke sumber-sumber dana baik ke pasar modal maupun perbankan, untuk
membiayai investasinya dalam rangka meningkatkan labanya.
Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk
mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber sehingga untuk
mendapatkan pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena
perusahaan dengan ukuran besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk
memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri.
Adapun perhitungan ukuran perusahaan menurut Abiodun (2013)
dan Niresh (2014) diukur dengan menggunakan dua rumus yaitu:
1) Ukuran perusahaan = Ln Total Aset
Aset adalah harta kekayaan atau sumber daya yang dimiliki oleh
suatu perusahaan. Menurut Kasmir (2008:31) komponen atau isi yang
terkandung dalam suatu aset dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
• Aset tetap adalah harta kekayaan milik perusahaan yang dapat diukur dengan jelas (tangible) dan yang bersifat permanen. Aset tetap dibeli
dengan tujuan dipakai sendiri ole
kembali. Aset tetap dapat dibagi menjadi 2 yaitu: aset tetap berwujud (gedung, tanah, mesin, peralatan, dan kendaraan) dan aset tetap tidak berwujud (goodwill, hak cipta, hak paten, franchise dan merek dagang)
• Aset lainnya adalah aset yang tidak termasuk dalam aset lancar dan aset tetap yang tidak bisa dikelompokan ke dalam kriteria di atas.
Semakin besar aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka
perusahaan dapat melakukan investasi baik untuk aset lancar maupun aset
tetap dan juga memenuhi permintaan produk. Hal ini akan semakin
memperluas pangsa pasar yang akan dicapai yang kemudian akan
mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
2) Ukuran perusahaan = Ln Total Penjualan
Penjualan adalah salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting
bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan
laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Kasmir (2008:305) “penjualan adalah omzet barang atau
jasa yang dijual, baik dalam unit ataupun dalam rupiah”. Menurut Reeve,
dkk (2009:280) “penjualan adalah total jumlah yang dibebankan pada
pelanggan atas barang terjual, baik penjualan kas maupun kredit”.
Dalam sebuah perusahaan diharapkan mempunyai penjualan yang
terus meningkat, karena ketika penjualan semakin meningkat perusahaan
dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses produksi. Dengan
begitu, laba perusahaan akan meningkat yang selanjutnya juga akan
Variabel ukuran perusahaan diukur dengan Logaritma Natural
(Ln) dari total aset dan total penjualan. Hal ini dikarenakan besarnya total
aset dan total penjualan masing-masing perusahaan berbeda bahkan
mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang
ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka
data total aset dan total penjualan perlu di Ln kan.
2.1.2.2. Klasifikasi Ukuran Perusahaan
Keputusan ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997 menyebutkan
perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah
badan hukum yang memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus milyar,
sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum yang total aktivanya
diatas seratus milyar.
Menurut UU No. 20 Tahun 2008 ukuran perusahaan
diklasifikasikan ke dalam 4 kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha
menengah, dan usaha besar. Pengklasifikasian ukuran perusahaan tersebut
didasarkan pada total aset yang dimiliki dan total penjualan tahunan
perusahaan tersebut.
Adapun kriteria ukuran perusahaan yang diatur dalam UU No.20 tahun
Tabel 2.1.
Kriteria Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan Kriteria
Aset (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
Penjualan Tahunan
Usaha Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta
Usaha Kecil > 50 juta – 500 juta > 300 juta – 2,5 M
Usaha Menengah > 10 juta – 10 M 2,5 M – 10 M
Usaha Besar > 10 M > 50 M
Sumber: UU No.20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah
2.1.3. Variabel Kontrol
Menurut Jogiyanto (2004:157) “variabel kontrol atau dikenal sebagai variabel pelengkap merupakan variabel yang digunakan untuk melengkapi atau mengkontrol hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk didapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol bukanlah variabel utama yang diteliti dan diuji tetapi lebih ke variabel lain yang mempunyai efek pengaruh”.
Penelitian ini berfokus untuk meneliti pengaruh ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas, namun aspek yang mempengaruhi profitabilitas
perusahaan tidak hanya ukuran perusahaan karena itu dimunculkan
variabel-variabel yang diduga ikut mempengaruhi profitabilitas diperlakukan sebagai
variabel kontrol. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah leverage, inventory to total asset, dan likuiditas.
2.1.3.1. Leverage
Secara umum pengertian leverage adalah jumlah utang yang diperoleh dari kreditur dengan tujuan membiayai aset perusahaan.
Perusahaan, sebagai debitur berkepentingan untuk menjaga kepercayaan
Menurut Weston dan Brigham (dalam Jumingan, 2006:122) rasio
leverage bertujuan untuk mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dengan dana pinjaman. Leverage dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan debt to asset ratio.
Debt to assets ratio adalah rasio yang menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang atau
beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abiodun
(2013) dan Doğan (2013) ditunjukkan bahwa debt to assets ratio
mempunyai hubungan yang negatif dengan profitabilitas.
2.1.3.2. Inventory to total assets ratio
Inventory to total assets ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur persediaan sebagai persentase dari total aset yang digunakan
untuk memantau tingkat persediaan. Inventory to total assets ratio dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
���������������� =����������������
����������� x 100%
���������������������������= ����������������
Jika inventory to total assets ratio meningkat menunjukkan tingkat persediaan meningkat, yang mungkin merupakan tanda bahwa permintaan
rendah dan lebih banyak pasokan aset diinventarisasi. Sebaliknya, jika
rasio menurun, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan permintaan
yang dapat meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adebayo
(2013) menunjukkan bahwa inventory to total assets ratio mempunyai hubungan negatif dengan profitabilitas.
2.1.3.3. Likuiditas
Likuiditas adalah suatu tingkat kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya ketika jatuh tempo. Likuiditas
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Current ratio biasanya digunakan sebagai alat untuk mengukur keadaan likuiditas suatu perusahaan, dan juga merupakan petunjuk untuk
dapat megetahui dan menduga sampai dimanakah kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dasar perbandingan
tersebut dipergunakan sebagai alat petunjuk, apakah perusahaan yang
mendapat kredit itu kira-kira akan mampu ataupun tidak untuk memenuhi
kewajibannya untuk melakukan pembayaran kembali atau pada pelunasan
������������= �������������
pada tanggal yang sudah ditentukan. Semakin tinggi rasio berarti semakin
terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditor.
Menurt Fraser (2008:223) Current ratio menunjukkan likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingkan aktiva lancar terhadap
kewajiban lancar. Kewajiban lancar digunakan sebagai penyebut rasio
karena dianggap menggambarkan hutang yang paling mendesak, harus
dilunasi dalam satu tahun atau satu siklus operasi. Dengan kata lain dapat
diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar
perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Doğan (2013) menunjukkan bahwa current ratio mempunyai hubungan yang positif terhadap profitabilitas.
2.2. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas
telah banyak diteliti oleh penelitian-penelitian sebelumnya dan menunjukkan hasil
yang berbeda-beda. Penelitian terdahulu ini akan dijadikan bahan acuan agar
dapat membandingkan penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini
merupakan replikasi dari penelitian terdahulu. Rincian mengenai
Tabel 2.2. Penelitian terdahulu NO Peneliti
dan Tahun
Judul Penelitian Variabel Hasil
Penelitian
1. Abiodun
(2013)
The Effect of Firm Size on Firms Profitability in Nigeria
Variabel Independen:
Ukuran perusahaan (Total aset dan total penjualan)
Variabel Dependen:
Profitabilitas (ROA)
Variabel Kontrol: leverage, inventory to total assets ratio, likuiditas
Total aset dan total penjualan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. 2. Niresh dan Velnampy (2014)
Firm Size and Profitability: A Study of Listed Manufacturing Firms in Sri Lanka
Variabel Independen:
Ukuran perusahaan (Total aset dan total penjualan) Variabel Dependen: Profitabilitas (ROA) Variabel Kontrol: Asset turnover Tidak ada hubungan antara ukuran perusahaan dan profitabilitas. 3. John dan Adebayo (2013)
Effect of Firm Size on Profitability: Evidence from Nigerian Manufacturing Sector Variabel Independen: Ukuran perusahaan (Total aset dan total penjualan)
Variabel Dependen:
Profitabilitas (ROA)
Variabel Kontrol: leverage, inventory to total assets ratio, likuiditas
Total aset dan total penjualan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. 4. Jonsson (2007)
Does the size matter? The relationship between size and
Icelandic firms Profitabilitas terhadap profitabilitas perusahaan
5. Doğan (2013)
Does Firm Size Affect The Firm Profitability? Evidence from Turkey Variabel Independen: Ukuran perusahaan Variabel Dependen: Profitabilitas Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. 6. Setiawan (2009)
Pengaruh Growth Opportunity dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Manufaktur di Indonesia Variabel Independen:
Growth opportunity, ukuran perusahaan Variabel Dependen: Profitabilitas Growth opportunity berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sumber : Data yang diolah penulis, 2015
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dirancang untuk memberikan gambaran penelitian
yang akan dilaksanakan, yaitu mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013. Berikut kerangka konseptual penelitian dilihat pada gambar 2.1.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Sumber : Data yang diolah penulis, 2015
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang mengklasifikasikan besar atau
kecilnya suatu perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total
aktiva, total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain.
Semakin besar aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka perusahaan
dapat melakukan investasi untuk ekspansi bisnis baik untuk aktiva lancar maupun
aktiva tetap dan juga memenuhi permintaan produk. Hal ini akan semakin
memperluas pangsa pasar yang akan dicapai yang kemudian akan mempengaruhi
profitabilitas perusahaan.
Begitu juga dengan penjualan, ketika penjualan semakin meningkat,
perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses produksi. Jadi,
semakin besar total penjualan maka laba perusahaan akan meningkat yang
selanjutnya juga akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Ln Total Assets (X1)
Ln Total Sales (X2)
Ukuran Perusahaan
ROA (Y)
Debt to assets ratio
Inventory to total assets ratio
Current ratio
H1 H2
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, kajian teori dan hasil penelitian
sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1= Ukuran perusahaan (total aset) berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
H2= Ukuran perusahaan (total penjualan) berpengaruh terhadap profitabilitas
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat kausal.
Kausal merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui atau membuktikan
hubungan sebab dan akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari
variabel-variabel yang diteliti.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan sektor barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui situs resmi BEI. Adapun waktu bagi
penulis melakukan penelitian ini yaitu mulai dilaksanakan pada bulan Oktober
2014 sampai dengan selesai, dimana ada kesenjangan waktu oleh peneliti untuk
mengolah data penelitian. Jadwal penelitian dapat dilihat pada daftar lampiran
3.3. Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu variabel independen, satu
variabel dependen dan tiga variabel kontrol. Variabel independen yang digunakan
adalah ukuran perusahaan. Variabel dependen yang digunakan adalah
profitabilitas dan variabel kontrol yang digunakan adalah leverage, inventory to total asset, dan likuiditas
3.4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi-definisi yang akan
dipergunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memberikan arah dan
penelitian yang ada di dalam penelitian ini. Selain itu, di bagian ini juga
dijelaskan definisi operasional variabel yang akan digunakan di dalam penelitian.
3.4.1. Variabel Dependen
Variabel terikat (dependent variable) adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang
muncul, tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh
peneliti. Profitabilitas adalah suatu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Profitabilitas diukur dengan rasio Return on Asset (ROA) yang dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan total aset.
3.4.2. Variabel Independen
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan maupun timbulnya variabel
dependen (terikat).
a) Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala di mana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan yang dinyatakan dalam total
aset dan total penjualan.
1) Total Aset
Aset adalah harta kekayaan atau sumber daya yang dimiliki oleh suatu
2) Total Penjualan
Penjualan adalah salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting bagi
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba
untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Kasmir (2008:305) “penjualan adalah omzet barang atau jasa
yang dijual, baik dalam unit ataupun dalam rupiah”.
3.4.3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol atau dikenal sebagai variabel pelengkap merupakan
variabel yang digunakan untuk melengkapi atau mengkontrol hubungan kausalnya
supaya lebih baik untuk didapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih
baik. Variabel kontrol bukanlah variabel utama yang diteliti dan diuji tetapi lebih
ke variabel lain yang mempunyai efek pengaruh (dalam Jogiyanto, 2004:157).
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah leverage, inventory to total asset, dan likuiditas. Penjelasan variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Leverage
Leverage adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana suatu perusahaan mendanai dengan hutang, leverage diproksikan dengan debt to asset ratio.
Debt to asset ratio menunjukkan beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin utang. Kredit lebih menyukai rasio hutang yang
rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin rendah perlindungan
b) Inventory to Total Assets Ratio
Inventory to Total Assets adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar total aset yang terikat dalam persediaan dengan membandingkan jumlah
persediaan dengan total aset. Jika rasio meningkat, tingkat persediaan
meningkat, dapat dikatakan bahwa permintaan rendah sehingga lebih banyak
pasokan aset diinventarisasi. Sebaliknya, jika rasio menurun dapat dikatakan
bahwa permintaan meningkat yang akan mengakibatkan profitabilitas juga
ikut naik.
c) Likuiditas
Likuiditas adalah suatu tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya ketika jatuh tempo. Current ratio menunjukkan likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingkan aktiva lancar
terhadap kewajiban lancar. Kewajiban lancar digunakan sebagai penyebut
rasio karena dianggap menggambarkan hutang yang paling mendesak, harus
dilunasi dalam satu tahun atau satu siklus operasi.
Untuk mempermudah mendapatkan data yang diperlukan bagi penelitian
masalah yang diteliti, perlu adanya operasional variabel. Operasionalisasi
variabel yaitu memecah variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian
tersebut diatas menjadi bagian-bagian yang paling kecil, sehingga dapat
Tabel 3.1.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel
Penelitian
Definisi Operasional Indikator Pengukuran Variabel Skala Variabel Dependen Profitabilitas (ROA) Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki.
���= ���������ℎ
��������� �100%
Rasio Variabel Independen Ukuran Perusahaan Skala yang mengklasifikasikan besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aset dan total penjualan.
• Ln Total Aset • Ln Total Penjualan
Rasio Variabel Kontrol Debt to Asset Ratio Inventory to Total Assets Current Ratio Rasio yang menunjukkan
beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
Rasio yang digunakan untuk mengukur persediaan sebagai persentase dari total aset yang digunakan untuk memantau tingkat persediaan.
Rasio yang digunakan untuk mengukur aktiva yang dimiliki perusahaan dalam hutang lancar.
��� =����������������
����������� �100%
���= ���������
����������� �100%
�� = �������������
������������������
Rasio
Rasio
Rasio
3.5. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. Dalam
penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah seluruh perusahaan sektor
barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013.
Sampel merupakan bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi (Erlina, 2011:82). Adapun perusahaan yang menjadi sampel
adalah perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2013. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan non probability sampling, khususnya metode purposive sampling
yaitu teknik sampling dengan metode pengambilan sampel secara tidak acak tetapi
berdasarkan atas tujuan dan kriteria tertentu. Adapun kriteria penentuan sampel
dalam penelitian ini adalah :
1. Semua perusahaan tergolong perusahaan industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Data yang diambil merupakan laporan keuangan audit yang memberikan
data secara lengkap selama 3 tahun berturut-turut (2011-2013).
3. Perusahaan yang tidak delisting dari Bursa Efek Indonesia selama periode
pengamatan (tahun 2011-2013).
4. Mempunyai laba pada periode penelitian dan tidak mengalami laba negatif
Berdasarkan informasi diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2. Jumlah Sampel
NO Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel
1 2 3 4
1. Akasha Wira International Tbk. ADES √ √ √ √ 1
2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA √ √ √ √ 2
3. Tri Banyan Tirta Tbk ALTO √ √ √ √ 3
4. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. CEKA √ √ √ √ 4
5. Davomas Abadi Tbk. DAVO √ √ √ X X
6. Delta Djakarta Tbk. DLTA √ √ √ √ 5
7. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
ICBP √ √ √ √ 6
8. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF √ √ √ √ 7
9. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI √ √ √ √ 8
10. Mayora Indah Tbk. MYOR √ √ √ √ 9
11. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN √ X √ √ X
12. Nippon Indosari Corpindo Tbk. ROTI √ √ √ √ 10
13. Sekar Bumi Tbk. SKBM √ √ √ √ 11
14. Sekar Laut Tbk. SKLT √ √ √ √ 12
15. Siantar Top Tbk. STTP √ √ √ √ 13
16. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.
ULTJ √ √ √ √ 14
17. Gudang Garam Tbk. GGRM √ √ √ √ 15
18. HM Sampoerna Tbk. HMSP √ √ √ √ 16
19. Bentoel Internasional Investama Tbk.
RMBA √ √ √ X X
20. Wismilak Inti Makmur Tbk. WIIM √ √ √ √ 17
21. Darya-Varia Laboratoria Tbk. DVLA √ √ √ √ 18
22. Indofarma (Persero) Tbk. INAF √ √ √ X X
23. Kimia Farma (Persero) Tbk. KAEF √ √ √ √ 19
24. Kalbe Farma Tbk. KLBF √ √ √ √ 20
25. Merck Tbk. MERK √ √ √ √ 21
26. Pyridam Farma Tbk PYFA √ √ √ √ 22
27. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.
SCPI √ √ √ X X
Muncul Tbk.
29. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.
SQBB √ √ √ √ 23
30. Taisho Pharmaceutical Indonesia (PS) Tbk.
SQBI √ X √ √ X
31. Tempo Scan Pacific Tbk. TSPC √ √ √ √ 24
32. Martina Berto Tbk. MBTO √ √ √ √ 25
33. Mustika Ratu Tbk. MRAT √ √ √ X X
34. Mandom Indonesia Tbk. TCID √ √ √ √ 26
35. Unilever Indonesia Tbk. UNVR √ √ √ √ 27
36. Kedawung Setia Industrial Tbk. KDSI √ √ √ √ 28
37. Kedaung Indah Can Tbk. KICI √ √ √ √ 29
38. Langgeng Makmur Industri Tbk. LMPI √ √ √ X X
Sumber : Data yang diolah penulis, 2015
3.6. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data
sekunder dari perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua
yang memiliki informasi atau data yang sudah jadi, yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
laporan keuangan yang dipublikasikan berupa neraca dan laporan laba rugi yang
diambil dari website resmi Bursa Efek Indonesia dan referensi dari jurnal ilmiah
dan peneliti sebelumnya.
3.7. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan
merupakan data sekunder yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari
perusahaan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi,
yaitu metode mengumpulkan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh data-data yang
diperlukan dari www.idx.co.id.
3.8. Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data digunakan metode deskriptif kuantitatif,
yaitu dengan mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan hasil yang
diperoleh. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
statistik, yaitu uji asumsi klasik, pengujian hipotesis dan analisis regresi berganda.
3.8.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data dengan
menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan. Penelitian ini
menjabarkan jumlah data, rata-rata, nilai minimum dan maksimum serta
standar deviasi.
3.8.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dan uji analisis regresi
linear berganda, maka hal yang pertama dilakukan adalah uji asumsi klasik,
yang bertujuan untuk mendapatkan nilai estimasi yang diperoleh bersifat
BLUE (Best, Linear, Unbiased, and Estimator), yang artinya nilai estimator yang terbaik, estimator yang linear, dan estimator yang tidak bias, maka
data-data yang digunakan dalam analisis regresi terlebih dahulu akan diuji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
3.8.2.1. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk proses awal di dalam metode pemilihan
analisis data. Jika data normal, gunakan statistik parametrik, dan jika data
tidak normal, gunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal.
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam
model regresi, variabel terikat, variabel bebas mempunyai distribusi
normal atau tidak. Untuk melihat normalitas dapat dilakukan dengan
melihat histogram atau pola distribusi data normal. Apabila data tersebar
di area garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis
histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal (menyerupai
lonceng), maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.8.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Korelasi
antar variabel independen yang satu dengan yang lainnya disebut dengan
multikolinieritas. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan
melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), serta dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Nilai cut off
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah
jika nilai tolerance < 0,1 atau sama dengan nilai VIF>10, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Erlina, 2011:106). Model regresi yang baik adalah
yang tidak terjadi heteroskedasitas. Metode yang dapat dipakai untuk
mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain: metode grafik, park glejser,
rank spearman dan barlett.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi
gejala heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada
tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi – Y sesungguhnya) yang terletak di Studentized ketentuan
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka
mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.
3.8.2.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam satu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
mendiagnosis adanya autokorelasi dalam model digunakan pengujian
durbin watson (uji DW). Menurut Nawari (2010:225) adapun kriteria
dalam penentuan autokorelasi adalah sebagai berikut :
1) Jika Dw < Dl atau Dw > 4-Dl maka terdapat autokorelasi.
2) Jika Dl < Dw < Du atau 4-Du < Dw < 4-Dl maka status autokorelasi tidak dapat dijelaskan (inconclusive).
3) Jika Du < Dw < 4-Du maka tidak terjadi autokorelasi (Non Autokorelasi).
3.8.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah pengaruh antara satu atau
lebih variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat).
Analisis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel independen berpengaruh positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan.
Adapun rumus persamaannya adalah sebagai berikut:
ROA = a + β1 SIZE_TA + β2 LEV + β3 INV + Β4 LIQ + ε Model I
ROA = a + β1 SIZE_TS + β2 LEV + β3 INV + Β4 LIQ + ε Model II
Keterangan:
SIZE_TA =Ln Total Assets SIZE_TS = Ln Total Sales
LEV = Total liabilities/total assets INV = inventory/total assets
LIQ = Current asset/current liabilities ROA = Return on Assets
β = Koefisien regresi
a = Constant
3.8.4. Uji Hipotesis
3.8.4.1. Uji Parsial (Uji-t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
terikat.
Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 diterima bila ttabel > thitung, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya
apabila > 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat,
Ha diterima bila thitung> ttabel, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya
apabila < 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
bebas secara parsial terhadap variabel terikat (Ghozali, 2009:88).
3.8.4.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan model penelitian dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Kelemahan penggunaan R square adalah setiap penambahan variabel independen dalam model penelitian akan meningkatkan nilai R square walaupun variabel independen yang ditambahkan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Penelitian ini memiliki lebih dari
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Statistik Deskriptif
Pada bagian ini akan digambarkan data dari masing-masing variabel yang
telah diolah berdasarkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi
dari masing-masing variabel. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel
independen yaitu Ukuran Perusahan yang diukur menggunakan Total Assets (X1), dan Ukuran Perusahaan yang diukur menggunakan Total Sales (X2), kemudian variabel dependen yaitu Profitabilitas yang diproksikan ke dalam Return on Asset
[image:51.595.112.524.496.652.2](ROA) (Y), serta variabel kontrol yaitu Leverage yang diukur meng