• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Dalam Peningkatan Pendapatan Pada Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Dalam Peningkatan Pendapatan Pada Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PADA TELKOM SPEEDY

LEARNING BROADBAND CENTER MONGONSIDI MEDAN

OLEH :

DIAN SORAYA NASUTION 112103135

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : DIAN SORAYA NASUTION

NIM : 112103135

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KUALITAS PELAYANAN DALAM

PENINGKATAN PENDAPATAN PADA

TELKOM SPEEDY LEARNING BROADBAND

CENTER MEDAN

Tanggal : Juni 2014 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM) NIP: 19741012 200003 2 003

Tanggal : Juni 2014 DEKAN

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : DIAN SORAYA NASUTION

NIM : 112103135

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KUALITAS PELAYANAN DALAM

PENINGKATAN PENDAPATAN PADA

TELKOM SPEEDY LEARNING BROADBAND

CENTER MEDAN

Medan, Juni 2014 Menyetujui Pembimbing

(Drs. Ami Dilham,M.Si) NIP. 19670607 199303 1 002

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’Alamin, puji dan syukur Penulis tujukan kehadirat

Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kualitas Pelayanan Dalam Peningkatan Pendapatan Pada Telkom Speedy

Learning Broadband Center Medan” juga tak lupa shalawat beriring salam atas

junjungan baginda Rasul Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita

dari jaman yang gelap gulita menjadi terang benderang seperti ini. Pembuatan

Tugas Akhir ini bertujuan memenuhi salah satu syarat akademis untuk dapat

menyelesaikan studi di Program Diploma III Program Studi Kesekretariatan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak

yang telah membantu Penulis dan yang telah memberikan dukungan moril

maupun materil. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati Penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu DTM & H Msc (CTM) Spa(k), selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua Program

Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

(5)

4. Ibu Magdalena Linda L.Sibarani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Kesekretaritan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

5. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan telah membimbing Penulis dengan sabar sehingga

Tugas Akhir ini dapat Penulis selesaikan tepat waktu.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pengawai Fakultas Ekonomi, Program Studi

Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara yang telah membantu Penulis mendapatkan informasi dan

urusan kampus.

7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda H. Ir. Muhammad Ismed Nasution dan

Ibunda tersayang Hj. Nina Puji Astuti yang selalu memberikan doa yang luar

biasa untuk Penulis, dukungan dan motivasinya. Dan juga buat ketiga abang

Penulis Eko Setiawan Nasution, SP, Luthfi Isnanda Nasution, SE dan Fahmi

Ramadhan Nasution. Terima kasih untuk segala pengorbanan serta kasih

sayang yang tidak ternilai yang kalian berikan selama ini untuk Penulis.

Penulis belum dapat membalas segala kebaikan yang selalu kalian berikan dan

korbankan. Semoga Tugas Akhir ini dapat membuat kalian bangga terhadap

Penulis. Dari hati yang terdalam Penulis ucapkan terima kasih. Semoga Allah

SWT membalas semua kebaikan kalian. Amin ya Allah.

8. Sahabat-sahabat yang Penulis sayangi Nanda Setiana Devi, Refyka Rizky

Hardini, Syella Dwitami Suhaedi, Marissa, Indah Ayu Pratiwi, Afriansyah,

(6)

Pramudito yang selalu memberikan Penulis semangat, dukungan dan kasih

sayang yang tidak ada habisnya kepada Penulis.

9. Teman-teman semasa kuliah dan magang Arum Kusumaningtyas, Yessy

Savira, Dini Oktiva Pasaribu, Khairunnisa siregar, Indah Tri Wahyuni, Rizka

Mayanda, Wilma Zahra, Lisfani Maghfirah Nasution dan seluruh teman-teman

khususnya stambuk 2011 yang tidak bisa Penulis sebutkan satu persatu. Terima

kasih atas persahabatan yang tidak akan pernah Penulis lupakan.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar

nantinya dapat menjadi baik. Akhirnya memohon agar Allah SWT memberikan

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis dan semua pihak yang telah

memberi bantuan selama ini.

Medan, Juli 2014

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Jadwal Penelitian ... 6

F. Sistematika Pembahasan ... 7

  BAB II PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk ... 8

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 8

B. Visi dan Misi PT. Telkom ... 10

C. Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia, Tbk ... 12

D. Deskripsi Jabatan ... 13

BAB III PEMBAHASAN ... 22

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

B. Kualitas Pelayanan ... 22

C. Peningkatan Pendapatan ... 52

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 3.1.Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Organisasi Pernyataan Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan

Terorganisasi Dengan Baik Sehingga Karyawan Bekerja Menghasilkan Kualitas dan Kelancaran Pelayanan Dengan Baik. .. 43

Tabel 3.2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Organisasi Pernyataan Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan

Memiliki Pembagian Dalam Hal Tugas Pekerjaan Sampai Jenis Pekerjaan Yang Paling Kecil. ... 44

Tabel 3.3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan Pernyataan Pemimpin Telkom Speedy Learning Broadband Center

Medan Dapat Membangkitkan Motivasi Atau Semangat Pegawainya Dengan Memberikan Inspirasi Yang Baik. ... 45

Tabel 3.4. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan Pernyataan Pemimpin Telkom Speedy Learning Broadband Center

Medan Membuat Perencanaan, Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Pelayanan Yang Diberikan Para Pegawai. ... 46

Tabel 3.5. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemampuan Dan Keterampilan Pernyataan Para Pegawai Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan Bekerja Dengan Baik, Cepat Dan

Memenuhi Semua Pihak Manajemen Dan Pelanggan. ... 47

Tabel 3.6. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemampuan dan Keterampilan Pernyataan Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan Sering Melakukan Pendidikan Dan Pelatihan Untuk

Meningkatkan Pemahaman Para Pegawai Agar Bekerja Secara Efektif dan Efisien. ... 48

Tabel 3.7. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penghargaan Dan Pengakuan Pernyataan Karyawan Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan Yang Berprestasi Baik Diberi Penghargaan

Dan Prestasinya Tersebut Diakui. ... 49

Tabel 3.8. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penghargaan Dan Pengakuan Pernyataan Para Pegawai Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan Yang Memiliki Keberhasilan Kinerja Yang

(9)

Tabel 3.9. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Peningkatan Pendapatan Pernyataan Saya Akan Selalu Memberikan Kualitas Pelayanan Yang Baik Agar Para Pelanggan Setia Menggunakan Produk Dari Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan. . 51

Tabel 3.10. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Peningkatan Pendapatan Pernyataan Saya Akan Mempromosikan Dengan Baik Produk-Produk Baru Yang Dipasarkan Oleh Telkom Speedy Learning Broadband Center Medan. ... 52

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan teknologi komunikasi sehingga berkembangnya pendidikan

dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

pelayanan yang baik menjadi semakin tinggi. Bagi pelanggan biaya yang

dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan harus sesuai dengan yang

diharapkan sehingga menimbulkan kepuasan. Kotler et al (2007:25) mengartikan

tingkat kepuasan sebagai fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan

dengan harapan. Harapan dan kinerja yang disampaikan dapat menyebabkan

mengapa dua organisasi pada jenis bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh

pelanggannya.

Perusahaan menyadari bahwa kepuasan pelanggan adalah hal yang utama

yang harus dicapai perusahaan untuk mencapai loyalitas dari pelanggannya.

Kotler et al (2007:145) menyebutkan ada enam alasan mengapa suatu perusahaan

perlu mendapatkan loyalitas pelanggannya. Pertama: pelanggan yang ada lebih

prospektif, artinya pelanggan loyal akan memberi keuntungan besar pada

perusahaan. Kedua: biaya mendapatkan pelanggan baru jauh lebih besar

dibandingkan menjaga dan mempertahankan pelanggan yang ada. Ketiga:

pelanggan yang sudah percaya pada perusahaan dalam suatu urusan akan percaya

juga dalam urusan lainnya. Keempat: biaya operasi perusahaan akan menjadi

efisien jika memiliki banyak pelanggan loyal. Kelima: perusahaan dapat

(12)

mempunyai banyak pengalaman positif dengan perusahaan. Keenam: pelanggan

loyal akan selalu membela perusahaan bahkan berusaha pula untuk menarik dan

memberi saran kepada orang lain untuk menjadi pelanggan.

Maka dari itu kualitas pelayanan sangatlah penting karena merupakan

unsur yang sangat penting untuk menumbuhkan kepuasan pelanggan yang mana

pada akhirnya menumbuhkan peningkatan pendapatan atau laba yang diinginkan

perusahaan. Pelayanan juga diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang

atau organisasi untuk memberikan kepuasan pada pelanggan, tindakan tersebut

dapat dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan. Tindakan ini guna

memenuhi keinginan pelanggan dan memenuhi suatu produk atau jasa yang

pelanggan butuhkan (Kasmir, 2005:15).

Pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang

lain secara langsung, merupakan konsep yang senantiasa aktual dalam berbagai

aspek kelembagaan. Bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah berkembang

lebih luas pada tatanan organisasi pemerintah (Sinambela, 2006:42-43).

Dalam konteks pelayanan, pentingnya lima dimensi yang perlu

diperhatikan yaitu: tangibles, reliability, assurance responsiveness and empathy.

Tangibles meliputi fasilitas fisik perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.

Reliability yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan para

pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Asuransi mencakup

pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para

staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Responsivness yaitu keinginan

(13)

tanggap. Emphaty meliputi kemudahan dalam hubungan, komunikasi yang baik

dan memahami kebutuhan para pelanggan (Mansur, 2008:2).

Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan

dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang

dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam serangkaian

penelitian mereka terhadap enam sektor jasa: reparasi, peralatan rumah tangga,

kartu kredit, asuransi, sambungan telepon jarak jauh, perbankan ritel dan pialang

sekuritas. SERVQUAL dibangun atas adanya perbandingan dan faktor utama yaitu

persepsi pelanggan atas layanan yang nyata adanya perbandingan dua faktor

utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka terima (perceived

service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan atau diinginkan (expected

service). Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak

bermutu. Dan apabila kenyataan sama dengan harapan, maka layanan disebut

memuaskan. Dengan demikian, service quality dapat didefinisikan sebagai

seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan

yang mereka terima atau peroleh. Harapan para pelanggan pada dasarnya sama

dengan layanan seperti apakah yang seharusnya diberikan oleh perusahaan kepada

pelanggan. Harapan para pelanggan ini didasarkan pada informasi yang

disampaikan dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi, pengalaman di masa lampau

dan komunikasi eksternal yaitu iklan dan berbagai bentuk promosi perusahaan

lainnya (Lupiyoadi, 2001:148).

Telkom Speedy Learning Broadband Center merupakan layanan

(14)

perumahan serta SMI (Small Medium Enterprise) dan merupakan produk layanan

internet broadband yang digunakan bagi pelanggan perumahan (family) atau

personal yang hanya membutuhkan akses internet standart misalnya untuk

keperluan browsing, chatting, gaming, download email dan lain-lain. Speedy

ditawarkan dalam paket berlangganan dengan kecepatan mulai dari 384 kbps-100

Mbps tergantung kondisi jaringan setempat.

Pada Telkom speedy learinig broadband center Mongonsidi Medan

memberikan pelayanan dengan baik bagi pelanggan yang baru memasang jaringan

maka petugas bagian survei lokasi langsung mensurvei ke lokasi rumah

pelanggan. Bagi pelanggan yang sudah memastikan memakai jasa layanan dari

Telkom maka pihak tekhnisi akan menjanjikan waktu kapan akan dipasang.

Tetapi banyak juga pelanggan yang mengeluhkan lambatnya penanganan pada

perbaikan sistem yang lambat dan banyak pelanggan yang marah sehingga

memutuskan untuk memberhentikan menggunakan produk jasa layanan Telkom.

Pihak manajemen Telkom tidak dengan mudah langsung memberhentikan layanan

yang diberikan dan memberi saran agar pelanggan tetap menggunakan produk

Telkom tersebut. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan

pendapatan maka Telkom menawarkan pemasangan gratis bagi pelanggan baru di

wilayah tertentu.

Dari penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sebelum

menciptakan produk baru yang akan ditawarkan pada pelanggan, maka

perusahaan harus melakukan taktis pemasaran dengan produk yang sedang

(15)

harga dan distribusi yang dipadukan untuk menghasilkan respon yang diinginkan

pasar sasaran. Telkom Speedy Learning Broadband Center mengenalkan produk

terbaru yaitu produk IndiHome (Indonesia Digital Home) yaitu paket bundling

multi produk Telkom yang menawarkan solusi lengkap bagi rumah tinggal

pelanggan (Digital Home Experience).

Dari uraian diatas dapat dilihat betapa pentingnya faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas pelayanan yang harus diciptakan perusahaan demi

peningkatan pendapatan terhadap produk baru yang ditawarkan Telkom. Maka

penulis tertarik untuk melakukan observasi dengan judul FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN DALAM

PENINGKATAN PENDAPATAN PADA TELKOM SPEEDY LEARNING

BROADBAND CENTER MONGONSIDI MEDAN.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul yang di ambil maka penulis mengajukan masalah

pokok yang akan di bahas dalam Tugas Akhir ini yaitu Faktor-Faktor Apa Yang

Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Dalam Peningkatan Pendapatan Pada Telkom

Speedy Learning Broadband Center Mongonsidi Medan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dilakukan yaitu mengetahui bagaimana

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Dalam Peningkatan Pendapatan

(16)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis, sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan pelayanan dalam

peningkatan pendapatan.

2. Bagi Fakultas, untuk mengetahui sejauh mana Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Dalam Peningkatan Pendapatan Pada

Telkom Speedy Learning Broadband Center Mongonsidi Medan.

3. Bagi Pembaca, diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau sumber

informasi bagi yang ingin mempelajari dan membahas lebih jauh tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan dalam peningkatan

pendapatan.

E. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Telkom Speedy Learning Broadband Center

Mongonsidi Medan yang beralamat di Jl. Mongonsidi No. 6 Medan. Untuk lebih

jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan April Mei Juni

IV I II III IV I II III IV

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data 3 Penulisan Laporan

(17)

F. Sistematika Pembahasan BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang berisikan tentang masalah

yang terjadi di tempat penelitian yang merupakan simpulan dari masalah yang

terjadi dilokasi penelitian, perumusan masalah merupakan pemikiran yang dibuat

untuk menjawab judul penelitian, tujuan penelitian merupakan pencapaian yang

akan dituju dalam penelitian, manfaat pembahasan merupakan keuntungan yang

didapat dari penelitian dan sistematika pembahasan merupakan cara yang dibuat

untuk melakukan penelitian.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah ringkas instansi, struktur

organisasi, uraian tugas, kegiatan usaha dan produk Telkom.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai pengertian faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas pelayanan dan menganalisa secara deskriptif faktor yang

mempengaruhi peningkatan pendapatan pada Telkom Speedy Learning

Broadband Center Mongonsidi Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas pelayanan dalam peningkatan pendapatan pada Telkom

(18)

BAB II

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau dikenal dengan PT. Telkom

adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk

unggulannya adalah Telepon Jaringan (Telepon Rumah Telkom dan Telepon

tanpa jaringan atau Wireless (Flexi). Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah

sebagai berikut:

1. Era Kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan

pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh

Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).

2. Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah

menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan Perusahaan

Negara Telekounikasi (PN Telekomunikasi).

3. Perumtel

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahan

Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi

nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian

Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi

(19)

telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan

Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga

mengatur swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

4. PT. Telkom (Persero)

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25

Tahun 1991.

5. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana

saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa

Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE)

dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa

pencatatan di Bursa Saham Tokyo.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang

Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21,

Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan

membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian Telkom tidak lagi

memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT. Indosat

sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di

Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan

kepemilikan silang antara PT. Telkom dan PT. Indosat Sejak bulan Agustus 2002

(20)

B. Visi dan Misi PT.Telkom

PT. Telkom Indonesia memiliki visi yaitu “To become a leading Infocom

player in the region”. Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai

perusahaan Infocom terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan

operasional di kawasan Asia.

PT. Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu “to provide one stop infocom

services with excellent quality and competitive price”. Telkom berkomitmen :

1. Memberikan layanan terbaik dan berkualitas untuk kemudahan bagi

pelanggan dengan harga yang kompetitif.

2. Memaksimalkan nilai perusahaan melalui ekspansi dan pengembangan

portofolio usaha di bidang adjacent indistruies telekomunikasi.

3. Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi

melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.

4. Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.

C. Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia Tbk

Untuk kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan, maka perlu dibentuk

struktur organisasi dengan tujuan agar dapat terlaksananya tugas dengan lancar

dan baik. Struktur organisasi juga merupakan gambaran sususan perwujudan oleh

tetap hubungan-hubungannya, fungsi-fungsi, bagian-bagian dan posisi-posisi

maupun yang memisahkan kedudukan dan wewenang dan tanggung jawab bagi

(21)

Adapun bentuk organisasi PT. Telkom Indonesia Tbk Medan berbentuk

garis dan staff yakni terdapatnya garis komando dan garis koordinasi yang

berbentuk matriks. Dan terdapat juga garis putus-putus yang menunjukkan garis

koordinasi yang berarti diberikannya wewenang untuk mengadakan

perubahan-perubahan terhadap kebijakan yang ada pada bagian-bagian atau perangkat

(22)

)                       

MANAGER ACS MELANG

ELISTATY SINAGA

(MANAGER CUSTOMER SERVICE AREA MEDAN LANGKAT)

SERVICE SUPPORT MELANG

SAMSUL ANWAR TARIGAN (ASMAN SERVICE SUPPORT)

IRWANI (OFF 2 TASK OFFICE)

RUDIAR (OFF 2 SERVICE & SALES SUPPORT)

ROSDIANA SINAGA (OFF 2 MICRO DEMAND)

ARMIADI (OFF 3 SERVICE & SALES SUPPORT)

YOSEP HUTAGALUNG (OFF 3 TASK FORCE MGT)

BONGGAS SITOMPUL (OFF 3 SUPPORT FACILITY USER REQ)

CUSTOMER CARE MELANG

JIWANSYAH (ASMAN CUSTOMER CARE)

IMRAN (OFF 2 CUSTOMER HANDLING)

FARIANI (SPV PLASA ISKANDAR MUDA)

RUSLAN (OFF 3 PLASA ISKANDAR MUDA)

BAHAGIA BR TARIGAN (OFF 2 QOS & SLG)

MAIMUNAH (SPV PLASA LUBUK PAKAM)

DARMANSYAH (SPV PLASA GALANG)

NASIMIN (SPV PLASA PERBAUNGAN)

MEIDA (OFF 3 QOS & SLG)

RAMLI (OFF 3 DATA CUSTOMER )

RENCIOSA SINURAT (OFF 2 CUSTOMER

EDUC&COMMUNITY PROGRAM)

NI LUH PUSPITAWATI KARANG (OFF 2 DATA CUSTOMER)

RIZKA SARI MEUTIA (OFFICER CUSTOMER HANDLING)

DIRECT CHANNEL MELANG NGATIJO (ASMAN DIRECT CHANNEL)

AMRIZAL FAHMI (OFF 2 DIRECT SALES)

DARIYATMO (OFF 3 SALES EVENT)

MAHAL HARAHAP (OFF 2 SALES EVENT)

SRIMAWARNI (OFF 3 DIRECT SALES)

BUMBUNAN MAGDALENA (OFF 2 SALES PROGRAM &

PERFORMANCE)

MODERN CHANNEL MELANG

JOVINUS TAMBUNAN (ASMAN MODERN

USMAN EFFENDI (OFF 2 PARTNERSHIP – DEALER)

LIDYA M SIBAGARIANG (OFF 2 PARTNERSHIP – WARNET/WARTEL)

SUKENTI (OFF 3 PARTNERSHIP – RETAILER)

M YUSUF LUBIS (OFF 2 PARTNERSHIP PROGRAM & PERFORMANCE)

ADITIAWARMAN TANJUNG (OFF 2 TERITORY MGT)

LILIS (OFF 3 PARTNERSHIP – DEALER)

AGUSLI IRIANTA (OFF 3 PARTNERSHIP WARNET/WARTEL)

JHONI PURBA (OFF 2 CUSTOMER RETENTION & LOYATY)

SUWARTONO (OFF 2 PARTNERSHIP – RETAILER)

LOGISTIK SUPPORT MELANG

SALIMAN (OFF 2 LOG SUPPORT AREA MEDAN – LANGKAT)

JOKO SUGITO (OFF 3 LOG SUPPORT AREA MEDAN – LANGKAT)

Sumber : PT. Telkom (2013)

(23)

D. Deskripsi Jabatan

Jasa yang disediakan Telkom dibagi menjadi dua kelompok, jasa

Telekomunikasi dasar dan non jasa Telekomunikasi dasar. Pengelompokkan ini

pun belum dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi komunikasi dan

informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utaa Telkom saat ini adalah

menyediakan Public Switch Telephone Network (PSTN) dan menyelenggarakan

jasa melalui PSTN.

Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroperasi sampai sekarang ini

adalah:

a. Telepon dalam negeri (lokal dan SLJJ)

b. Jasa interkoneksi kepada penyelanggara telekomunikasi

c. Jasa telepon bergerak seluler (Flexi)

d. Jasa internet (Telkomnet Instan dan Speedy)

e. Jasa lainnya (Vallue Added Service)

Jasa telepon dalam negeri merupakan layanan jasa utama PT. Telkom

yang memberikan pendapatan terbesar, tetapi untuk sekarang ini jasa telepon luar

negeri pun merupakan pendapat Telkom lainnya. Komposisi pendapatan layanan

jasa utama meliputi: Pasar baru telepon, biaya abodemen (langganan) bulanan dan

biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal, interlokal atau SLJJ dan SLI.

Dari catatan tahun-tahun yang lalu, ternyata kontribusi terbesar berasal dari biaya

pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon dalam negeri ini juga termasuk

penyediaan layanan telekomunikasi untuk umum seperti Wartel, Telepon Umum

(24)

Untuk telepon umum coin sampai saat ini masih dikelola oleh Telkom.

Sedangkan untuk pendirian telepon umum pelanggan terlebih dahulu Telkom

memberikan penawaran kepada masyarakat siapa yang mau mendirikan telepon

umum pelanggan tersebut. Dan dalam hal pemasangan telepon umum pelanggan

dini dituntut biaya pemasanganya, dengan sistem bagi hail (Sharing), sehingga

kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan tidak ada yang dirugikan.

Disamping mendapatkan pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon

dalam negeri, telkom juga memperoleh pendapatan interkoneksi dari

penyelenggaraan Telekomunikasi lainnya, seperti dari penyelenggaraan

Telekomunikasi Internasional dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Seluler).

Pendapatan interkoneksi antara lain diperoleh dari PT. Indosat dan

Satelindo. Selain pendapatan interkoneksi Telkom juga berpartisipasi dalam

menyelenggarakan STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi hasil.

Sementara itu penyewa Stansponder satelit mulai tahun 1996 beralih kepada

satelindo, namun Telkom terus melakukan jasa stasiun bumi untuk hubungan

telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.

1. Serpo (Service Point)

Pada kegiatan yang dilakukan ini adalah menerima pengaduan gangguan

dari pelanggan baik yang datang ke Plasa maupun melalui telepon ke bagian

pengaduan. Data-data yang harus diperoleh dari pelanggan antara lain: nama,

alamat, jenis gangguan. Kemudian data-data itu dimasukkan ke SISCA untuk

(25)

2. PSB Wireline

Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan data-data yangg

diperlukan PT. Telkom untuk meng-input data, pelanggan harus mengisi dan

memberikan foto copy KTP, materai dan administrasi untuk biaya pasang telepon

dirumah.

3. PSB Speedy

Pelanggan yang lain ingin berlangganan speedy (internet) di rumah dan

data-data yang diperlukan PT. Telkom untuk meng-input data, pelanggan harus

mengisi dan memberikan foto copy KTP, dan administrasi untuk biaya pasang

speedy dan pemasangan speedy pelanggan sebaiknya memiliki telepon rumah.

Tetapi pelanggan bisa memilih paket speedy yang telah disediakan oleh Telkom.

4. Bundling

Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan speedy secara

bersamaan dan data-data yang diperlukan telkom untuk meng-input data,

pelanggan harus mengisi formulir dan memberikan foto copy KTP, materai dan

administrasi untuk biaya pasang speedy dan telepon rumah.

5. Cabut APS (Atas Permintaan Sendiri)

Cabut APS adalah pencabutan sambungan telepon atas permintaan

pelanggan karena sesuatu hal seperti: rumah kosong, pindah rumah, rumah dijual,

tarif mahal, tagihan terlalu besar, faktor ekonomi, atau ganti dengan Telkom

Flexi.

Adapun syaratnya antara lain:

(26)

b. Bukti pembayaran atau rekening telepon terakhir.

c. Mengisi dan menandatangani formulir yang telah disediakan.

6. Pendaftaran Point Reword (TRRT)

Pada kegiatan ini yang dilakukan adalah membantu pendaftaran pelanggan

yang akan mendaftarkan nomor telepon rumahnya untuk mengikuti Point Reword

(TRRT). Data-data yangg harus diperoleh untuk pendaftaran Point Reword, foto

copy KTP dan pembayaran rekening telepon terakhir. Setelah pencatatan untuk

pendaftaran, kita jelskan pada pelanggan bagaimana cara pengumpulan poin-poin,

agar setiap poin-poin bertambah dan memilih hadiah secara langsung atau secara

diundi. Setelah selesai pelanggan yang mengkuti program TRRT formulir yang

sudah di isi di input ke CCS untuk proses lebih lanjut.

7. Plasa

Membantu SAS bagian plasa, dalam memberikan nomor antrian, arahan,

dan lain-lain. Mempromosikan Gebyar Berhadiah TELEPON RUMAH REJEKI

TUMPAH (TRRT) Mempromosikan produk-produk Telkom (HP CDMA FLEXI,

PSB SPEEDY, PSB WIRELINE.

8. Sales Retention OBC Speedy

Penawaran speedy kepada setiap pelanggan yang sudah memiliki telepon

rumah untuk menggunakan internet di rumah. Penawaran dilakukan melewati

(27)

9. Penginputan TRRT

Penginputan formulir yang sudah di isi di input ke dalam CCF, yang sudah

di isi dengan jelas oleh pelanggan yang mendaftarkan untuk mengikuti program

hadiah Telkom.

10. MDF (Main Distribution Frame)

Berikut ini adalah sebagian fungsi dari MDF, antara lain:

a. Memantau pelaksanaan penyesuaian gangguan dan mencetak kesimpulan atas

hasil yang dicapai sebagai bahan pemeriksaan dan laporan.

b. Mengoperasikan dan memelihara perangkat meja ukur sebagai alat ukur

untuk menanggulangi gangguan.

c. Mengerjakan, merawat, dan menyimpan kartu langganan untuk kepentingan

mutasi-mutasi, pengaduan, pengukuran, perbaikan-perbaikan, dan

penyambungan telepon.

d. Mengadakan pengukuran saluran secara rutin.

e. Melaksanakan penyambungan dan pemutusan saluran MDF sesuai dengan

prosedur yang berlaku.

11. SISCA (Sistem Informasi Costumer)

Sistem Informasi Costumer (SISCA) suatu aplikasi yangg berfungsi untuk

mengelola data-data yang ada mulai dari data jaringan, data pelanggan, data

service level guaranty for costumer (Segmentasi layanan) dan data abodemen

pelanggan.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi yang mengakibatkan

(28)

inovasi untuk mempermudah dann mempercepat pelayanan terhadap pelanggan

terutama pelanggan pada Cluster Corporate dan bisnis disamping tidak

mengabaikan pelayanan prima kepada pelanggangan Residensial dan Sosial.

SISCA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data

pelanggan dengan sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini

menjadi masalah mengingat operasional harian kerja untuk penanganan gangguan

dan instalasi, administrasi pelanggan telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga)

sebagai langkah efektifitas dan efesiensi operasional keuangan perusahaan.

Sementara mereka yang berhak untuk mengakses data-data SISCA hanya

dikhususkan untuk karyawan Telkom, Manfaat SISCA antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pelayanan data jaringan.

b. Pemrosesan alamat billing yang cepat dan akurat.

c. Pengumpulan tagihan yang cepat dan akurat.

d. Optimalisasi petugas jaringan.

12. COC (Control Operational Center)

COC data yang hampir sama dengan SISCA namun COC juga mengambil

data dari SISCA, yang berguna untuk mengontrol manajemen Se-Indonesia secara

online (dari internet).

13. Gangguan

Pada bagian gangguan, proses kerjanya adalah memproses dan

(29)

Produk Layanan Telkom terdiri dari: Telepon Rumah

Layanan komunikasi telepon yang memiliki keunggulan yaitu biaya yang

lebih murah serta kualitas suara yang jernih dan lebih baik. Perkembangan telepon

rumah sebagai sistem telepon digital telah meningkatkan kapasitas dan kualitas

jaringan sehingga memungkinkan untuk mengenalkan beberapa saluran

komunikasi. Paket Telepon Rumah IndiHome menawarkan unlimited call ke

tujuan lokal dan SLJJ.

Speedy Internet Broadband

Pelanggan Telkom yang memiliki jaringan telepon rumah, dapat

mengakses internet dengan Speedy Internet Broadband. Layanan akses internet

broadband dari Telkom Indonesia yang menghantarkan sinyal digital

berkecepatan tinggi melalui jaringan telepon rumah secara optimal bagi keperluan

konsumsi konten internet anda. Nikmati kecepatan Speedy mulai dari 512 kbps

sampai dengan 100 Mbps.

UseeTV Cabel

Layanan televisi interaktif dan personalized berteknologi internet protocol

dan dilengkapi fitur-fitur unggulan seperti Live TV, Pause dan Rewind TV, TV On

Demend, Video on Demend, Video Recorder dan lainnya.

Speedy Monitoring

Merupakan layanan yang menawarkan jasa web-based surveillance

dimana pengguna dapat menggunakan live access dan recorder video

(30)

menyediakan media penyimpanan yang ditangani secara terpusat sehingga

pengguna hanya perlu menyediakan kamera. Pengguna tidak direpotkan lagi

dengan urusan penyediaan penyimpanan data dan penyediaan server.

Paket Bronze 100 MB, Paket Silver 500 MB, Paket Gold 1000 MB, Melon

Melon Indonesia adalah portal musik digital yang menyediakan konten

musik dari beberapa genre, baik musik lokal maupun mancanegara. Kunjungin

www.melon.co.id untuk informasi menarik seputar lagu favorit Anda.

Trend Micro

Layanan Internet Security dari Telkom untuk pelanggan Speedy dengan

aplikasi Trend Micro sebagai platform. Dengan layanan ini pelanggan akan

terlindungi dari serangan virus, malware, spyware, spam, phising dan konten yang

tidak layak dari internet sehingga data dan sistem aplikasi yang terdapat pada

terminal pelanggan terbebas dari gangguan tersebut.

Maka dari itu Telkom Speedy Learning Broadband Center melakukan

kegiatan pemasaran dengan bergbagai cara seperti melakukan promosi door to

door dengan tujuan membagikan brosur dan menawarkan para calon konsumen

untuk menggunakan produk tersebut, dan jika calon konsumen tertarik dan ingin

berlangganan mereka hanya perlu mengisi biodata yang telah disiapkan serta

memberikan dua lembar foto copy KTP dan dua lembar materai 6000. Adapula

promosi yang dilakukan seperti bekerja sama dengan developer perumahan yang

telah ditentukan yang bertujuan untuk pemasangan gratis pesawat telepon rumah

para calon pelanggan, dan jika calon pelanggan ingin menambahkan paket internet

(31)

yang telah ditetapkan. Dengan banyaknya cara memasarkan produk diatas maka

perusahaan harus meningkatkan kualitas pelayanan yang diinginkan konsumen

terhadap banyaknya minat pelanggan untuk produk IndiHome tersebut demi

(32)

BAB III PEMBAHASAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Telkom Speedy Learning Broadband

Center Mongonsidi Medan yang beralamat di Jl. Mongonsidi No. 6 Medan.

Penelitian dilakukan sejak bulan April 2014 sampai dengan Juli 2014.

B. Kualitas Pelayanan 1. Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah suatu bentuk sistem. Prosedur atau model tertentu yang

diberikan kepada orang lain dalam hal ini pelanggan agar kebutuhan tersebut

dapat terpenuhi dengan harapan mereka.

Menurut Moenir (2004:123) pelayanan adalah proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktivitas orang lain. Ada beberapa faktor yang menyebabkan

timbulnya pelayanan yaitu:

a. Adanya rasa cinta dan kasih sayang.

Cinta dan kasih sayang membuat manusia bersedia mengorbankan apa

yang ada padanya sesuai kemampuannya. Diwujudkan menjadi layanan dan

pengorbanan dalam batas ajaran agama, norma, sopan santun, dan kesusilaan yang

hidup dalam masyarakat.

b. Adanya keyakinan untuk saling tolong menolong sesamanya.

Rasa tolong menolong merupakan gerak naluri yang sudah melekat pada

(33)

orang yang membutuhkan pertolongan hakikatnya adalah pelayanan. Disamping

ada unsur pengorbanan, namun kata pelayanan tidak pernah digunakan dalam

hubungan ini.

c. Adanya keyakinan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu

bentuk amal saleh.

Inisiatif berbuat baik timbul dari orang yang bukan berkepentingan untuk

membantu orang yang membutuhkan bantuan. Proses ini disebut pelayanan.

Perusahaan sebagai sebuah lembaga bisis yang mengejar keuntungan atas

kegiatan yang dilakukannya, harus pula mmeperhatikan pelayanan yang diberikan

agar kepuasan pelanggan dapat tercapai. Hal tersebut menjelaskan bahwa kualitas

pelayanan atau jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian

atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Tjiptono,

2000:98). Menurut pendapat diatas sebuah kualitas pelayanan atau sebagai

keunggulan-keunggulan yang diberikan perusahaan dalam rangka memenuhi

keinginan pelanggan.

Payne (2000:211) menyatakan kualitas jasa berkaitan dengan kemampuan

sebuah organisasi untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

Dari seluruh defenisi tersebut dapat dilihat bahwa kualitas pelayanan dapat

disimpulkan sebagai sebuah tingkat kemampuan (ability) dari sebuah perusahaan

dalam memberikan segala yang menjadi harapan pelanggan dalam memenuhi

kebutuhannya.

Menurut Payne (2000:212) mengatakan bahwa layanan pelanggan terdapat

(34)

1. Segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses,

menyampaikan dan memenuhi pesanan pelanggan dan memenuhi pesanan

pelanggan dan untuk menindak lanjuti setiap kegiatan yang mengandung

kekeliruan.

2. Ketetapan waktu dan reliabilitas penyampaian produk dan jasa kepada

pelanggan sesuai dengan harapan mereka.

3. Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk

menyampaikan produk-produk dan jasa tersebut sedemikian rupa sehingga

dipersepsikan memuaskan oleh pelanggan dan yang merealisasikan

pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

4. Total pesanan yang masuk dan seluruh komunikasi dengan pelanggan.

5. Penyampaian produk kepada pelanggan tepat waktu dan akurat dengan tindak

lanjut serta tanggapan keterangan yang akurat.

Disamping itu adanya suatu sistem pelayanan yang baik terdiri dari 3

elemen:

1. Srategi layanan, suatu strategi umtuk memberikan layanan dengan mutu yang

sebaik mungkin kepada para pelanggan.

2. Sumber daya manusia yang memberikan layanan.

3. Sistem pelayanan, prosedur atau tata cara untuk memberikan layanan kepada

para pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang memiliki dan

seluruh sumber daya manusia yang ada.

Penetapan sistem pelayanan mencakup pada strategi yang dilakukan,

(35)

langsung oleh mereka, agar tidak terjadi suatu distorsi suatu kepuasan yang akan

mereka terima. Sementara itu secara spesifik adanya peranan pelayanan yang

diberikan secara nyata akan memberikan pengaruh bagi semua pihak terhadap

manfaat yang dirasakan pelanggan.

2. Pengertian Kualitas Pelayanan

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan (dalam Manajemen Publik, Tingkilisan, 2005:209).

Kualitas memiliki beberapa definisi dan menurut Gaspersz (1997:5)

pengertian kualitas secara konvensional menggambarkan karakteristik langsung

dari suatu produk seperti performansi (performance), keandalan (reliability),

mudah dalam penggunaan (easy to use), estetika (esthetics) dan sebagainya.

Sedangkan definisi strategik dari kualitas adalah segala sesuatu yang mampu

memenuhi keinginan kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).

Menurut Feigenbaum (1991:7) kualitas adalah kepuasan pelanggan

sepenuhnya (full customers satisfaction). Suatu produk dikatakan berkualitas

apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen yaitu sesuai

dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk. Sedangkan menurut

Goestch dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) kualitas merupakan suatu kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk dan jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary) kualitas didefinisikan sebagai

(36)

memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan, kualitas seringkali

diartikan sebagai kepuasan pelanggan (costumer satisfaction). Pengertian yang

dapat berbentuk (tangible) atau kombinasi keduanya. Tiga kategori produk yang

dapat didefinisikan di sini yaitu:

1. Barang (goods) misalnya: mobil, telepon dan lain-lain.

2. Perangkat lunak (software) misalnya: program komputer, lapora keuangan,

prosedur, instruksi dalam sistem keuangan ISO 9000 dan lain-lain.

3. Jasa (service) misalnya: pendidikan, perbankan dan lain-lain.

Dalam bisnis jasa, pelayanan merupakan aspek yang sangat penting dan

menentukan kualitas jasa yang dihasilkan. Untuk bisa tampil dalam suasana yang

kompetitif, organisasi harus berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya

sebagai strategi untuk memenangkan persaingan. Kualitas harus dimulai dari

kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan (Kotler, 1994).

Dengan demikian produk-produk didesain, diproduksi serta pelayanan diberikan

untuk memenuhi keinginan pelanggan. Karena kualitas mengacu kepada sesuatu

yang menentukan kepuasan pelanggan suatu produk yang dihasilkan baru dapat

dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan dapat

dimanfaatkan dengan baik selain diproduksi (dihasilkan) dengan cara yang aik

dan benar.

Konsep kualitas pelayanan dapat dipahami pula melalui “costumer

behaviour” (perilaku konsumen) yaitu suatu perilaku yang dimainkan oleh

konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan dan mengevaluasi suatu

(37)

1997:7). Keputusan-keputusan konsumen untuk mengkonsumsi atau tidak

mengkonsumsi suatu barang jasa dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain

adalah persepsinya terhadap kualitas pelayanan. Pernyataan ini menunjukkan

adanya interaksi yang kuat antara kepuasan konsumen dan kualitas konsumen.

Kualitas pada dasarnya terkait dengan pelayanan yang terbaik yaitu suatu

sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan atau masyarakat secara

memuaskan. Menurut Triguno (1997:78) pelayanan terbaik yaitu melayani setiap

saat secara cepat dan memuaskan, berlaku sopan, ramah dan menolong serta

profesional dan mampu. Menurut Wyckof (dalam Tjiptono, 2002:58) mengartikan

kualitas jasa atau layanan yaitu: tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan. Ini berarti, bila jasa atau layanan yang diterima (perceived service)

sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas jasa atau layanan dipersepsikan baik

dan memuaskan sebaiknya bila jasa atau layanan yang diterima lebih rendah dari

yang diharapkan, maka kualitas jasa atau layanan akan dipersepsikan buruk.

Sedangkan menurut Zeithaml et.all (dalam Tjiptono, 2002:69) ada sepuluh

dimensi yang saling melengkapi dan merupakan faktor utama dalam menentukan

kualitas pelayanan. Kesepuluh dimensi tersebut meliputi:

1. Reliability, mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja (performance) dan

kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal saat pertama (right the first

time). Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan memenuhi

janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yang

(38)

2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk

memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

3. Competence, artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa

tertentu.

4. Access, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti

lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu

lama, saluran komunikasi perusahaan yang mudah dihubungi dan lain-lain.

5. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan keramahan yang

dimiliki para contact personnel (seperti resepsionis, operator telepon dan

lain-lain).

6. Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam

bahasa yang dapat mereka pahami serta selalu mendengarkan saran dan

keluhan pelanggan.

7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama

perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik pribadi, contact personnel dan

interaksi dengan pelanggan.

8. Security, yaitu aman dan bahaya, resiko atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi

keamanan secara fisik (physical safety), keamanan finansial (financial security)

dan kerahasiaan (confidentiality).

9. Understandig knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan

pelanggan.

(39)

Metode pengukuran kualitas pelayanan dengan menggunakan sepuluh

dimensi tersebut diatas, dikenal dengan nama Metode SERVQUAL (Service

Quality). Dalam perkembangannya dari sepuluh dimensi yang dapat diranmgkum

menjadi hanya lima dimensi pokok. Kelima dimensi pokok tersebut menurut

Pasaruman, et all (dalam Tjiptono, 2002:70) meliputi:

1. Bukti langsung (tangibles, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan

sarana komunikasi.

2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para

pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan dari bahaya resiko

atau keragu-raguan.

5. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan

komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para

pelanggan.

Pakar lainnya, Gronroos (dalam Tjiptono, 2002:72-73) menyatakan bahwa

ada tiga kriteria pokok dalam menilai kualitas jasa, yaitu outcome-related,

process-related dan image-related criteria. Ketiga kriteria tersebut masih dapat

dijabarkan menjadi enam unsur, yaitu:

1. Profesionalism dan Skills, kriteria ini merupakan outcome-related criteria

dimana pelanggan menyadari bahwa penyedia jasa (service provider),

(40)

keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan secara

profesional.

2. Attitudes and Behavioral, kriteria ini adalah process-related criteria, pelanggan

merasa bahwa karyawan perusahaan (contact personel) menaruh perhatian

terhadap mereka secara spontan dan senang hati.

3. Accessibility and Flecsibility, kriteria ini termasuk dalam process-related

criteria. Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan

dan sistem operasionalnnya dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa

sehingga pelanggan dapat melakukan dengan mudah. Selain itu juga dirancang

dengan maksud agar dapat fleksibel dalam menyesuaikan permintaan dan

keinginan pelanggan.

4. Reliability and Trustworthtiness, kriteria ini termasuk dalam process-related

criteria. Pelanggan memahami bahwa apapun yang terjadi mereka bisa

mempercayakan segala sesuatunya kepada penyedia jasa beserta karyawan dan

sistemnya.

5. Recovery, termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan memahami

bahwa bila ada kesalahan atau terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, maka

penyedia jasa akan segera mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi

dan mencari pemecahan yang tepat.

6. Reputation and Credibility, kriteria ini merupakan process-related criteria.

Pelanggan meyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan

(41)

3. Teori Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Lovelock (2004:76) dalam

bukunya “Product Plus”. Apa yang dikemukakan merupakan suatu gagasan

menarik tentang bagaimana suatu produk bila ditambah dengan pelayanan

(service) akan menghasilkan suatu kekuatan yang memberikan manfaat pada

organisasi dalam meraih keuntungan bahkan untuk menghadapi persaingan. Ada

delapan suplemen pelayanan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Information, yaitu proses suatu pelayananan yang berkualitas dinilai dari

produk dan jasa yang diperlukan oleh pelanggan. Penyedia saluran informasi

yang langsung memberikan kemudahan dalam rangka menjawab keinginan

pelanggan tersebut adalah penting.

2. Consultation, setelah memperoleh informasi yang diinginkan, pelanggan

memerlukan konsultasi baik menyangkut masalah teknis, administrasi, biaya.

Untuk itu suatu organisasi harus menyiapkan semuanya menyangkut materi

konsultasi, tempat konsultasi, karyawan petugas yang melayani dan waktu

untuk konsultasi secara cuma-cuma.

3. Ordertaking, penilaian pelanggan pada titik ini adalah ditekankan pada kualitas

pelayanan yang mengacu pada kemudahan pengisian aplikasi maupun

administrasi yang tidak berbelit-belit, fleksibel, biaya murah dan syarat-syarat

yang ringan.

4. Hospitality, pelanggan yang berurusan secara langsung akan memberikan

penilaian kepada sikap ramah dan sopan dari karyawan, ruang tunggu yang

(42)

5. Caretaking, variasi latar belakang pelanggan yang berbeda-beda akan

menuntut pelayanan yang berbeda-beda pula.

6. Exception, beberapa pelanggan kadang-kadang menginginkan pengecualian

kualitas pelayanan.

7. Billing, titik rawan berada pada administrasi pembayaran. Artinya pelayanan

harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pembayaran

baik menyangkut daftar isian formulir transaksi, mekanisme pembayaran

hingga keakuratan perhitungan tagihan.

8. Pavment, pada ujung pelayanan harus disediakan fasilitas pembayaran

berdasarkan pada keinginan pelanggan seperti transfer bank, credit card, debet

langsung pada rekening pelanggan.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Pelayanan umum kepada masyarakat akan dapat berjalan sebagaimana

yang diharapkan apabila faktor-faktor pendukungnya cukup memadai serta dapat

difungsikan secara berhasil guna dan berdaya guna. Menurut Moenir (2002:88)

terdapat beberapa faktor yang mendukung berjalannya suatu pelayanan yang baik

yaitu:

1. Faktor kesadaran para pejabat dan petugas yang berkecimpung dalam

pelayanan umum.

2. Faktor aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan.

3. Faktor organisasi yang merupakan alat serta sistem yang memungkinkan

berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan.

(43)

5. Faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan.

Faktor-faktor tersebut mempunyai peranan yang berbeda tetapi saling

mempengaruhi dan secara bersama-sama akan mewujudkan pelaksanaan

pelayanan secara optimal baik berupa pelayanan verbal, pelayanan tulisan atau

pelayanan dalam bentuk gerakan atau tindakan dengan atau tanpa tulisan.

Terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Ketujuh

faktor tersebut meliputi: nilai dan budaya (values and culture), proses kerja dan

sistem bisnis (work process and business system), kapasitas individu dan tim

(individual and job design), penghargaan dan pengakuan (reward and

recognition) serta proses manajemen dan sistem (management process and

system).

Wolkins (dalam Tjiptono, 2002:75-76) mengemukakan enam faktor dalam

melaksanakan penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan. Keenam faktor

tersebut meliputi: kepemimpinan, pendidikan, perencanaan, review, komunikasi

serta penghargaan dan pengakuan. Dari beberapa penjelasan tersebut diatas dapat

diambil kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan

yaitu:

1. Organisasi

Oranisasi pelayanan pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi pada

umumnya, tetapi ada perbedaan sedikit dalam penerapannya karena sasaran

pelayanan ditunjukkan secara khusus kepada manusia yang mempunyai watak dan

kehendak multi kompleks. Organisasi pelayanan yang dimaksud di sini adalah

(44)

mekanismenya yang akan berperan dalam kualitas dan kelancaran pelayanan.

Organisasi adalah mekanisme maka perlu adanya sarana pendukung untuk

memperlancar mekanisme itu. Sarana pendukung tersebut yaitu sistem, prosedur

dan metode. “organization is a mechanism or structure that enables living to work

effectively together” (Allen dalam Moenir, 2002:98).

Sistem, prosedur dan metode. Sistem sebagai susunan atau rakitan atas

sesuatu yang penting dan saling berhubungan serta saling tergantung sehingga

membentuk kesatuan yang rumit namun utuh. Faktor organisasi sebagai suatu

sistem merupakan alat yang efektif dalam usaha pencapaian tujuan yaitu

pelayanan yang baik dan memuaskan. Agar organisasi sebagai sistem dapat

berjalan perlu ada pembagian dalam hal organnya maupun tugas pekerjaannya

sampai pada jenis pekerjaan yang paling kecil (Moenir, 2002:125). Penerapan

sistem kualitas yang berfokus pada pelanggan akan berhasil apabila terlebih

dahulu dipahami hambatan-hambatan yang dihadapi. Salah satunya adalah

ketidakpedulian aparatur pemerintah dalam penerapan sistem kualitas yang

berfokus pada pelanggan. Selain itu ketidakberdayaan pegawai dalam penerapan

sistem kualitas yang mengarah pada kepuasan total pelanggan.

2. Kepemimpinan

Dalam kaitannya dengan manajemen pelayanan yang berkualitas, Gibson

et all (2001:364) memberikan defenisi bahwa kepemimpinan sebagai kemampuan

untuk mempengaruhi kompetisi individu-individu lainnya dalam suatu kelompok.

Dari definisi tentang kepemimpinan diatas konsep dasarnya berkaitan dengan

(45)

membangkitkan motivasi atau semangat orang lain dengan jalan memberikan

inspirasi atau mengilhami.

Perbaikan pelayanan publik di Indonesia sangat tergantung dengan peran

pemimpin instansi pemerintah (top down approach). Organisasi-organisasi

yangmemiliki pemimpin yang kredibel berintegritas tinggi dan memiliki visi masa

depan dapat menjadi panutan dan innovator bagi reformasi pelayanan publik.

Sementara itu Joseph M. Juran (dalam Tjiptono, 2003:160) menyatakan bahwa

kepemimpinan yang mengarah pada kualitas meliputi tiga fungsi manajerial yaitu

perencanaan, pengendalian dan perbaikan kualitas. Strategis kualitas perusahaan

harus merupakan inisiatif dan komitmen dari manajemen puncak. Manajemen

puncak harus memimpin perusahaan untuk meningkatkan kinerja kualitasnya.

Tanpa adanya kepemimpinan dari manajemen puncak, maka usaha untuk

meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil terhadap perusahaan.

3. Kemampuan dan Keterampilan

Dalam bidang pelayanan yang menonjol dan paling cepat dirasakan oleh

orang-orang yang menerima layanan adalah keterampilan pelaksananya. Mereka

inilah yang membawa “bendera” terhadap kesan atas baik-buruknya laayanan.

Dengan keterampilan dan kemampuan yang memadai maka pelaksanaan tugas

atau pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, cepat dan memenuhi keinginan

semua pihak baik manajemen itu sendiri maupun masyarakat. Salah satu unsur

yang paling fundamental dari manajemen pelayanan yang berkualitas adalah

(46)

Filipo dalam Hasibuan mendefinisikan pendidikan dan pelatihan sebagai

berikut: “pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum

dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh, sedangkan pelatihan

adalah suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan

untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu” (Hasibuan, 2002:69).

Pendidikan dan pelatihan memiliki tujuan yang sama yaitu pemahaman

secara implicit. Melalui pemahaman karyawan dimungkinkan untuk menjadi

seorang inovator, pengambil inisiatif serta menjadikannya efektif dan efisien

dalam melakukan pekerjaan.

4. Penghargaan dan Pengakuan

Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek yang penting dalam

implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik perlu diberi

penghargaan dan prestasinya tersebut diakui. Dengan demikian dapat

meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa bangga dan rasa kepemilikan setiap

orang dalam organisasi yang akhirnya dapat memberikan kontribusi yang besar

bagi instansi dan pelanggan yang dilayani.

Untuk memberikan kepuasa kepada pegawai terhadap keberhasilan kinerja

yang telah dicapai adalah dengan memberikan kompensasi. Menurut

Mangkunegara (2008:84) bahwa kompensasi yang diberikan kepada pegawai

sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja serta hasil

kerja. Riset mengenai perilaku individu dalam organisasi menunjukkan bahwa

(47)

terpenting bagi kebanyakan orang, maka masalah imbalan mengandung kekuatan

mempengaruhi perilaku keanggotaan mereka dan prestasi mereka.

Menurut Tjiptono (2002:128) pemberdayaan dapat diartikan sebagai

perlibatan karyawan yang benar-benar berarti (signifikan) sedangkan menurut

Robbins dan Decenzo pemberdayaan adalah meningkatkan kewenangan dan

kebebasan para pekerja untuk mengambil keputusan. Dengan demikian

pemberdayaan tidak hanya masukan tetapi juga memperhatikan,

mempertimbangkan, menindaklanjuti masukan tersebut apakah akan diterima atau

tidak.

Meningkatkan kualitas pelayanan merupakan suatu keharusan yang

dilakukan oleh pihak produsen kepada pelanggan karena tanpa pelayanan yang

berkualitas bagi suatu bisnis jasa untuk berkembang.

Tjiptono (2000) menyatakan bahwa “kualitas pelayanan berpusat pada

upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan”.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa kualitas

pelayanan merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi

harapan pelanggannya. Kualitas pelayanan yang menawarkan jasa. Keberhasilan

suatu perusahaan yang bergerak di sektor jasa tergantung kualitas pelayanan yang

ditawarkan.

Kualitas pelayanan beruhubungan erat dengan kepuasan pelanggan.

Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan

(48)

memungkinkan perusahaan untuk selalu memahami dengan seksama

harapan-harapan para pelanggan. Pada gilirannya kepuasan konsumen dapat menciptakan

kesetiaan atau loyalitas konsumen.

Salah satu cara yang dapat dilakukan pihak manajemen untuk

mempermudah pengambilan tindakan perbaikan kualitas pelayanan dengan

menetapkan standar kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sebagai

pedoman dalam melakukan pengawasan. Jika pelayanan tidak memenuhi standar

yang ditetapkan, berarti diperlukan perbaikan agar permasalahan yang sama tidak

terulang di masa mendatang.

Menurut Lupiyoadi (2001), dimensi kualitas pelayanan yaitu:

1. Tangible atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan

sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan ynag diberikan si pemberi jasa.

Tangibles meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang dan lain sebagainya),

perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi) serta penampilan

pegawainya.

2. Reliability atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus

sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan

yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan

(49)

3. Responsiveness atau kepenjelasan, yaitu suatu kemauan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu

tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif

dalam kualitas pelayanan.

4. Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopan santunan,

dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara

lain komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan

(security), kompetensi (competence) dan sopan santun (courtesy).

5. Empathy memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau

pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupa memahami

keinginan konsumen. Di mana suatu perusahaan diharapkan memiliki

pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan

pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman

bagi pelanggan.

Perusahaan yang menciptakan suatu strategi pelayanan yang terpadu dan

terkoordinasi menuntut pengembangan rencana, pengukuran kerja dan pemberian

tanggung jawab seluruh individu yang terlibat dalam kegiatan operasional

perusahaan. Pelayanan pelanggan harus dianggap sebagai bagian dari strategi

pemasaran, dan perlu melibatkan berbagai fungsi bisnis yang

(50)

Perusahaan jasa berupaya memberi kepuasan kepada pelanggan bila ingin

memenangkan persaingan. Oleh sebab itu, manajer suatu perusahaan jasa harus

mendesain strategi dengan meningkatkan kualitas jasa secara terus menerus.

Menurut Gaspersz (2002), atribut diperhatikan dalam pelayanan kualitas

jasa adalah:

1. Ketepatan waktu pelayanan, hal-hal yang perlu diperhatikan disini berkaitan

dengan waktu tunggu dan waktu proses.

2. Akurasi pelayanan, yang berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas

dari kesalahan-kesalahan.

3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan, terutama bagi

mereka yang berinteraksi langsung dengan pelanggan eksternal, seperti

petugas keamanan, pengemudi, kasir dan penerima tamu dan sebagainya.

4. Tanggung jawab, berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan

keluhan dari pelanggan eksternal.

5. Pelayanan pribadi.

6. Kelengakapan, menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana

pendukung, serta pelayanan lainnya.

7. Kemudahan mendapatkan layanan, berkaitan dengan banyaknya outlet,

banyaknya petugas yang melayani dan banyaknya sarana pendukung seperti

komputer untuk memproses data dan sebagainya.

8. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan

tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, tempat parkir kendaraan,

(51)

9. Atribut pendukung pelayanan lainnya, seperti lingkungan kebersihan,

ruangan, fasilitas, AC dan sebagainya.

3. Dimensi Kualitas Pelayanan

Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada

persepsi pelanggan. Dalam konteks kualitas jasa harapan pelanggan mempunyai

peranan besar dalam evaluasi kualitas yang dirasakannya. Konsekuensinya jasa

yang dapat dinilai berbeda oleh konsumennya. Menurut Kertajaya (2006) harapan

pelanggan bisa timbul dari dirinya sendiri karena tiga hal yaitu:

a. Adanya personal need yang sangat spesifik dari pelanggan yang

bersangkutan sehingga ia mempunyai harapan tertentu.

b. Word-of-mouth communication yang pernah didengar pelayanan yang

diberikan sebuah perusahaan akan mempengaruhi tingkat harapan pelanggan

tersebut.

c. Pengalaman masa lalu dari pelanggan sewaktu berhubungan dengan

organisasi.

Pada industri jasa interaksi antara pelanggan dan penyedia jasa penting

dalam menentukan kualitas jasa. Setiap perusahaan jasa harus mempunyai service

exellence (pelayanan yang unggul). Yakni suatu sikap atau cara karyawan dalam <

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Manager ACS Melang
Tabel 3.1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Organisasi Pernyataan Telkom Speedy  Learning Broadband Center Medan Terorganisasi Dengan Baik Sehingga Karyawan Bekerja Menghasilkan Kualitas dan Kelancaran Pelayanan Dengan Baik
Tabel 3.2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Organisasi Pernyataan Telkom Speedy  Learning Broadband Center Medan Memiliki Pembagian Dalam Hal Tugas Pekerjaan Sampai Jenis Pekerjaan Yang Paling Kecil
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk merencanakan peningkatan kualitas pelayanan dengan metode servqual, langkah pertama yaitu mengukur kepuasan pelanggan terlebih dahulu dengan menghitung skor persepsi dan

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jawaban nasabah yang menjadi responden cukup mendominasi pada pernyataan setuju bahwa tingkat suku bunga, pendapatan dan uang

Dari tabel distribusi jawaban atas pernyataan diatas dapat terlihat jelas bahwa dari 20 responden (100%) memilih setuju dengan pelayanan yang di berikan puskesmas sentosa baru

Hasil Jawaban Responden Tentang Kualitas Pelayanan Alternatif Jawaban No.. Hal ini menunjukan bahwa responden puas atas kebersihan pada Makyung Martabak &amp; Cafe Medan

Tabel 15 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Bank Selalu Memberikan Layanan Kepada Nasabah Dengan Tepat Waktu

bertanggungjawab terhadap kesehatan pasien yang berobat ke puskesmas………...……...74 Tabel 4.38 Distribusi jawaban responden dengan pernyataan puskesmas selalu bertanggung

Untuk variabel kualitas pelayanan publik (Kesederhanaan) : pada indikator tentang tingkat kesederhanaan prosedur pelayanan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden

Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (Pelayanan yang diberikan Family fitness sesuai dengan harapan para pelanggan yang baru) memperlihatkan bahwa