• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis prioritas strategi bauran pemasaran aneka ikan asap produksi petikan cita halus Citayam Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis prioritas strategi bauran pemasaran aneka ikan asap produksi petikan cita halus Citayam Bogor"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN

ANEKA IKAN ASAP PRODUKSI PETIKAN CITA HALUS

CITAYAM BOGOR

ANGGRETA KADRI If34066016

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)

RINGKASAN

ANGGRETA KADRI. Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi Petikan Cita Halus Citayam Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan RATNA WINANDI).

Produksi perikanan laut di Indonesia dalam tahun 2008 diperkirakan akan mencapai 5,1 juta ton atau 96,45 persen dari sasatan yang ditetapkan. Demikian pula dalam tahun 2009 diperkirakan hanya 5,3 juta ton atau 97,93 persen dari target yang ingin dicapai menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan. Perikanan merupakan bagian dari sector agribisnis yang tidak kalah penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu upaya agar sub sector perikanan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi penerimaan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia adalah dengan meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan Indonesia. Peningkatan produksi tersebut diharapkan memiliki daya saing tinggi dan memiliki nilai tambah dari produk-produk turunan yang dihasilkannya.

Salah satu usaha kecil menengah yang mengusahan produk olahan ikan yaitu aneka ikan asap yang diproduksi oleh Petikan Cita Halus (PCH) yang merupakan singkatan dari petani ikan Citayam H. Amril Lubis. Aneka ikan asap yang diproduksi PCH adalah ikan yang diolah dari ikan segar, kemudian dilakukan pengasapan secara tradisional tanpa bahan pengawet dan bumbu- bumbuan. Pada tahun 2007 perkembangan nilai penjualan PCH mengalami penurunan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan penerimaan PCN dan berdampak pada penurunan produksi PCH. Hal ini diduga karena masih terbatasnya outlet yang dimiliki oleh PCH untuk memasarkan produk yang telah diproduksinya serta dengan pemasaran ke seluruh Indonesia melalui pasar swalayan omset yang diterima PCH lebih kecil dari yang diharapkan. Oleh sebab itu, PCH perlu mendapat perhatian dari aspek bauran pemasaran untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasamya.

(3)

Kegiatan strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan PCH saat ini adalah menggunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix) 4p yaitu product (produk), price (harga)

,

place (tempat atau saluran distribusi) dan promotion (promosi). Strategi produk yang diterapkan oleh PCH terdiri dari kualitas produk, desain produk, merek produk dan ukuran produk. Hal tersebut dilakukan PCH untuk tetap dapat mempertahankan kualitas produknya. Strategi harga yang diterapkan oleh PCH adalah menetapkan harga berdasarkan dari biaya operasional dan harga berdasarkan jenis ikan. Penetapan harga tersebut dilakukan PCH agar dapat menarik minat konsumen. Strategi distribusi yang diterapkan oleh PCH adalah distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Sedangkan strategi promosi yang dijalankan PCH saat ini yaitu promosi penjualan dan iklan.

Berdasarkan hasil pengolahan metode pengambilan keputusan terhadap strategi bauran pemasaran PCH, hasil yang didapatkan menetapkan tujuan meningkatkan penjualan sebagai prioritas pertama dengan bobot sebesar 0,637. Strategi bauran pemasaran yang diprioritaskan adalah strategi produk sebagai prioritas pertama dengan mengutamakan kualitas produk. Prioritas kedua adalah adalah strategi saluran distribusi dengan mengutamakan distribusi tidak langsung. Untuk prioritas ketiga adalah strategi promosi yaitu dengan mengikuti pameran- pameran yang bertujuan untuk memperkenalkan produknya dan prioritas keempat adalah strategi harga dengan penentuan harga berdasarkan dari biaya operasional.

(4)

ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN

ANEKA IKAN ASAP PRODUKSI PETIKAN CITA HALUS

CITAYAM BOGOR

ANGGRETA KADFU H34066016

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(5)

Judul Skripsi : Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka lkan Asap Produksi Petikan Cita Halus Citayam Bogor

Nama : Anggreta Kadri

NIM : H34066016

Disetujui, Pembimbing

J .

Dr. Ir. Ratna win and^, MS NIP19530718 1978032001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis itut Pertanian Bogor

9580908 198403 1002

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul "Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi Petikan Cita Halus Citayam Bogor" adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2009

Anggreta Kadri

(7)

RIWAYAT HlDW

Penulis dilahirkan di Solok pada tanggal 18 Juni 1985. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudan dari pasangan Bapak Asmirno Agus dan Ibunda Maiyarni Idris.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD 03 Solok pada tahun 1998 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2000 di SLTPN 1 Solok. Pendidikan lanjutan menengah atas di SMUN 1 Solok diselesaikan pada tahun 2003.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi Petikan Cita Halus Citayam Bogor".

Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi bauran pemasaran yang dilakukan saat ini serta menganalisis prioritas strategi bauran pemasaran aneka ikan asap produksi Petikan Cita Halus. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait dan bagi pembaca umumnya.

Bogor, Juli 2009

(9)

UCAPAN TERIMA KASM

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

I. Allah SWT atas segala kamnia dan kebesaran-Nya yang telah diberikan kepada penulis.

2. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS selaku dosen pembimbing skripsi atas ilmu, bimbingan, waktu dan kesabarannya dalam membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Heny K Daryanto, MEc selaku dosen penguji utama yang telah memberikan masukan untuk penyempumaan skripsi ini.

4. Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan masukan untuk teknik penulisan yang lebih baik. 5. Ibunda, Kakak, Adik dan Keluarga tercinta untuk setiap dukungan dan doa

yang diberikan. Semoga ini dapat menjadi persembahan yang terbaik.

6. Bapak H. Amril Lubis dan seluruh bagian pemasaran yang terlibat, terimakasih atas bantuan dan kejasama, serta informasi yang sangat berharga. 7. Dini Nova Sari, Emil, Manik, Bangkit, Octhri, Nike, Uska serta adik-adik

bagunde tujuh. Terimakasih telah mengajarkanku untuk selalu berfikir positif dan membuatku lebih berani melakukan ha1 yang tidak pemah terfikirkan sebelumnya, juga atas bantuan yang luar biasa untuk penyelesaian skripsi ini. 8. Hartati Utami Lubis rekan satu bimbingan, terimakasih atas kerjasamanya

dalam menyelesaikan skripsi.

9. Kepada seluruh Staf pengajar dan Tata usaha Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus.

10. Rekan-rekan Mahasiswa Program Sarjana Agribisnis serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(10)

DAFTAR IS1

Halaman

DAFTAR IS1

...

i

DAFTAR TABEL

...

iii

DAFTAR GAMBAR

...

iv

DAFTAR LAMPIRAN

...

v

I PENDAHULUAN

...

1

1.1. Latar Belakang

...

1

1.2. Perurnusail Masalah

. .

...

4

1.3. Tujuan Penelitlan

. .

...

7

1.4. Manfaat Penehtian

...

7 [image:10.599.72.490.120.794.2]

1.5. Ruang Lingkup

...

7

...

I1 TINJAUAN PUSTAKA

. .

8

2.1. Definisi Ikan

...

8

...

2.2. Ikan Asap Petikan Cita Halus (PCH) 9

...

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu 10 111 KERANGKA PEMIKIRAN

...

13

3.1. Kerai~gka Pemikiran Teoritis

...

13

.

...

3.1 1. Konsep Strategi Pemasaran 13 3.1.2. Strategi Bauran Pemasaran 4P

...

13

...

3.1.2.1. Product (Produk) 15

...

3.1 2.2. Price (Harga) 16

...

3.1.2.3. Place (TempatiSaluran Distribusi) 18

...

3.1.2.4. P1.on7otion (Promosi) 19 ... 3 . 1 . Analytical Hierarchy Process (AHP) 21

...

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional 24

...

IV METODE PENELITIAN 28

...

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28

...

4.2. Jenis dan Sumber Data 28

...

4.3. Teknik Pengumpulan Data 28

...

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data 29 4.4.1. Analisis Strategi Bauran Pemasaran 4P

...

29

...

4.4.2. Analisis Metode AHP 30

...

V GAMBARAN UMUM PETIKAN CITA HALUS 37

...

5.1. Sejarah Perusahaan

. .

. .

37

...

5.2. Vlsi dan Misi Perusallaan

. .

39

...

(11)

VI STRATEGI BAURAN PEMASARAN ANEKA IKAN ASAP

PETIKAN CITA HALUS (PCH)

...

42

6.1. Strategi Produlc

...

42

6.1.1. Kualitas Produk

...

42

6.1.2. Desain Produk

...

43

...

...

6.1.3. Merek Produk

.

.

43

6.1.4. Ukuran Produk

...

44

6.2. Strategi Harga

...

44

. . . .

...

6.3. Strateg~ D~str~busl 45 6.4. Strategi Promosi

...

46

VII ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN ANEKA IKAN ASAP PETIKAN CITA HALUS (PCH)

...

47

7.1. Penentuan Hierarki Prioritas Strategi Bauran Pemasaran PCH

...

47

7.2. Analisis Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Strategi Bauran Pemasaran

...

49

7.3. Analisis Horizontal Strategi Bauran Pemasaran pada Aneka Ikan Asap Petikan Cita Halus

...

50

7.3.1. Analisis Elemen Tujuan

...

50

7.3.2. Analisis Elemen Bauran Pemasaran

...

51

...

7.3.3. Analisis Elemen Strategi Operasional 53 7.3.3.1. Analisis Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan

...

53

7.3.3.2. Analisis Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Memperluas Pasar

...

55

7.3.3.3. Analsis Elemen Strategi Operasional untuk

...

Tujuan Meningkatkan Pendapatan 57 7.4 Analisis Vertikal Strategi Bauran Pemasaran pada ... Aneka Ilcan Asap Petikan Cita Halus 59 7.4.1. Analisis Elemen Tujuan

...

59

... 7.4.2. Analisis Elemen Bauran Pemasaran 60 ... 7.4.3. Analisis Elemen Strategi Operasional 62 7.4.4. Relcomendasi Pemilihan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap

...

Produksi Petikan Cita Halus 65 VIII KESIMPULAN DAN SARAN

...

67

...

8.1. Kesimpulan 67

...

8.2. Saran 68

...

DAFTAR PUSTAKA 69

...

(12)

DAFTAR TABEL

Nonlor Halaman

1

.

Produksi Ikan Olahan Perikanan Tangkap di

Perairan Umum menurut Hasil Olahan 1999-2004

...

2

2

.

Perkembangan Nilai Penjualan Aneka Ikan Asap yang di Produksi oleh PCH Tahun 2006-2007

...

5

3

.

Produksi Aneka Ikan Asap Petikan Cita Halus Tahun 2006-2007

...

6

.

.

4

.

Komposisi Ikan Segar

...

8

5

.

Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

...

12

6

.

Nilai Skala Banding Berpasangan

...

31

7

.

Matriks Pendapat Individu (MPI)

...

32

8

.

Matriks Pendapat Gabungan

...

33

9

.

Nilai Indeks Acak

...

34

10

.

Penetapan Harga Berdasarkan Jenis Ikan

...

44

11

.

Hasil Pengolahan Horizontal untuk Elemen Tujuan

...

50

12

.

Hasil Pengolahan Horizontal Elcn~en

...

Strategi Bauran Pemasaran 51 13

.

Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional

...

untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan 54 14

.

Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasioilal

...

untuk Tujuan Memperluas Pasar 56 15

.

Hasil Pengolal~an Horizo~lial Ele~ncn Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Pendapatan

...

58

16

.

Hasil Pengolaban Veltikal Elemen Tujuan

...

59

...

17

.

Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Bauran Pemasaran 61
(13)

DAFTAK GAMUAK

...

1

.

Alur Proses Pengasapan Aneka Ikan Asap PCH 9

2

. 4P dalam Bauran Pemasaran

...

14

3

.

Model Struktur Hierarki

...

23

4

.

Kerangka I'emikiran Operasional

...

27

5

.

Saluran Distribusi Tidak Langsung PC14

...

45

6

.

Saluran Distribusi Langsung PCH

...

46

7

.

Susun'm Hierarki Analitik Faktor-Faktor yang Metnpengaruhi Penyusunan Strategi Bauran Pemasaran

...

49
(14)

No~nor Halanlan

1. Hasil Pct~golaha~l Analisis Proses Hieararki.

...

...

71
(15)

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penduduk Indonesia sangat rendah akan konsumsi ikannya. Padahal Negara ini tergolong sangat luas perairannya, bahkan tiga kali lipat luas daratannya. Konsumsi ikan rakyat Indonesia baru 23 kg per kapita per tahun dibandingkan dengan penduduk Malaysia, Thailand, dan Singapura yang konsumsi ikannya sudah melebihi 40 kg per kapita per tahun'. Produksi perikanan laut di Indonesia dalam tahun 2008 diperkirakan akan mencapai 5,l juta ton atau 96,45 persen dari sasaran yang ditetapkan. Demikian pula dalam tahun 2009 diperkirakan hanya 5,3 juta ton atau 97,93 persen dari target yang ingin dicapai menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan2.

Perikanan me~piIkan bagian dari sektor agribisnis yang tidak kalah penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu upaya agar sub sektor perikanan dapat memherikan kontribusi yang cukup besar bagi penerimaan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia adalah dengan meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan Indonesia. Peningkatan produksi tersebut diharapkan memiliki daya saing tinggi dan memiliki nilai tambah dari produk-produk turunan yang dihasiikannya.

Ikan menurut perairan tempat hidupnya, terdiri dari ikan air tawar dan ikan air laut. Keduanya adalah makanan sumber protein yang sangat penting untuk pertumbuhan tubuh. ikan mengandung I8 persen protein yang terdiri dari asam- asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. Sampai saat ini, ikan biasanya dikonsumsi langsung oleh masyarakat padahal ikan dapat diolah menjadi berbagai produk olahan seperti pemindangan, peragian dan pengasapan.

(16)

Jika diolah dalam berbagai produk olahan, ikan akan digemari oleh anak- anak hingga orang dewasa. Banyak orang telah menyadari bahwa makan ikan dari laut dan air tawar lebih baik nilai gizinya. Protein ikan mudah dicerna dan diabsorbsi di dalam tubuh. Oleh karena itu, ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan orang yang sedang mengalami kesulitan pencemaan. Agar rnasyarakat gemar makan ikan, banyak cara mengolah ikan yang tersebar di Nusantara dengan tradisi masing-masing daerah yang bisa dipelajari supaya banyak variasi dalam pengolahannya.

Sumber daya ikan masih berperan penting sebagai sumber mata pencaharian, lapangan kerja dan protein ikan bagi beberapa Negara. Diperkirakan peningkatan jumlah penduduk dunia dan kebutuhan akan bahan pangan dan gizi yang lebih baik akan mendorong peningkatan produksi ikan. Cara mengolah ikan mulai dari dibakar, digoreng, digulai, dipepes dan juga diolah menjadi ikan asap. Adapun produksi ikan olahan perikanan tangkap di perairan umum dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Produksi lkan Olahan Perikanan Tangkap di Perairan Umum menurut Hasil Olahan 1999-2004

[image:16.595.114.493.425.646.2]
(17)

Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa produksi ikan olahan dengan cara pengasapan pada tahun 1999 sampai tahun 2004 cenderung meningkat dibandingkan dengan produksi ikan olahan lainnya yang lebih berfluktuatif dari tahun ke tahun. Meningkatnya produksi olahan ikan dengan cara pengasapan mengindikasikan bahwa pengasapan ikan mulai digemari oleh semua kalangan.

Salah satu usaha kecil menengah yang mengusahakan produk olahan ikan yaitu aneka ikan asap yang diproduksi oleh Petikan Cita Halus (PCH) yang merupakan singkatan dari Petani Ikan Citayam H. Amril Lubis. Usaha kecil menengah ini memproduksi aneka ikan asap yang terdiri dari ikan air tawar dan ikan air laut. Ikan air tawar yang di asapkan terdiri dari ikan Patin dan Lele, sedangkan ikan air laut yang di asapkan terdiri dari ikan Marlin, Tuna, Cakalang dan Pari. Aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH adalah ikan yang diolah dari ikan segar, kemudian dilakukan pengasapan secara tradisional tanpa bahan pengawet dan bumbu-bumbuan. Pengasapan yang dilakukan merupakan salah satu tekhnologi inovatif untuk mengawetkan ikan tanpa campuran bahan pengawet buatan atau kimiawi.

Bahan pengasapan yang digunakan pada aneka ikan asap ini adalah bahan bakar yang mengandung selulosa tinggi yang berguna sebagai pengawet ikan dan memberikan aroma harum yang khas. Ikan asap PCH mengandung sedikit kadar air, dagingnya padat terpadu, mikroorganisme pembusuk dalam daging ikan dapat dilumpuhkan karena adanya senyawa di dalam asam kayu, serta wama ikan asap yang diproduksi oleh PCH lebih menarik dan mengkilat. Selain itu, kelebihan aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH memiliki rasa daging yang gurih, padaf aroma yang khas, mudah diolah atau instant.

(18)

Aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH dapat dijumpai di UKM Center Tanah Abang serta Gyant dan Hero dengan harga Rp 60.000

-

Rp 85.000kilogram (dalam bentuk curah atau produk yang dipasarkan menggunakan merek Gyant-Hero) dan Rp 15.000 - Rp 18.000 (untuk kemasan 205 gram).

1.2. Perumusau Masalah

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap berkembang. Tujuan hanya dapat dicapai dengan usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba perusahaan. Keuntungan atau laba perusahaan dapat dilakukan dengan cara mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar dengan cara meningkatkan volume permintaan konsumen. Tujuan hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang handal untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan. Aneka ikan asap PCH memerlukan strategi pemasaran agar produk ikan asap PCH yang ditawarkan dapat terserap oleh pasar.

(19)

Tahel 2. Perkembangan Nilai Penjualan Aneka Ikan Asap yang di Produksi OIeh PCH Tahun 2006-2007

$umber : PCH, 2007

(20)

I I

,

Sumber : PCH 2007

Tabel 3. Produksi Aneka Ikan Asap PCH Tahun 2006-2007

Berdasarkan informasi yang di dapat dari wawancara dengan pihak PCH, penurunan yang terjadi di tahun 2007 diduga disebabkan karena masih lemahnya kualitas produk yang dihasilkan oleh PCH pada saat memasarkan produknya serta masih terbatasnya pengetahuan tentang produk yang dimiiiki oleh bagian pemasaran pihak PCH. Hal tersebut menunjukkan strategi pemasaran yang dilakukan PCH belum optimal. Pennasalahan yang dihadapi oleh PCH merupakan tantangan bagi PCH untuk meningkatkan volume penjualan dan produksinya agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, untuk meningkatkan volume penjualannya maka PCH hams meningkatkan strategi pemasaran produknya.

Petikan Cita Halus harus memiliki suatu strategi pemasaran produk dengan perencanaan yang sangat baik. PCH dapat bertahan dan mampu memperluas pasarnya sehingga penurunan penerimaan dapat teratasi, Strategi pemasaran yang baik akan sangat memhantu memenuhi kebutuhan PCH dalam pencapaian tujuan yang diinginkan perusahaan. Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umurnnya dan bidang pemasaran khususnya. Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jeias dan terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar. Selain itu, PCH belum melakukan prioritas dalam pengimplementasian strategi. Sehingga PCH perlu melakukan penilaian prioritas melalui proses yang bersifat subjektif dalam pengambilan keputusan. Prioritas dibutuhkan karena adanya beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh PCH, tapi karena keterbatasan sumberdaya maka perlu diketahui prioritas dari setiap strategi bauran pemasaran PCH.

[image:20.595.121.498.100.165.2]
(21)

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang saat ini dilakukan oleh PCH untuk mencapai tujuan?

2. Bagaimana prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh PCH.

1.3. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis strategi bauran pemasaran yang saat ini dilakukan oleh PCH untuk mencapai tujuan

2. Menganalisis prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat akan diterapkan PCH menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (PHA).

1.4. Manfaat Penelitiau

1. Perusahaan, memberikan informasi dan bahan perlimbangan bagi Petikan Cita Halus sebagai objek dari penelitian untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan strategi bauran pemasaran yang paling tepat.

2. Kalangan akademis, sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya atau kegiatan lain yang bersangkutan.

3. Peneliti, sebagai pengalaman untuk latihan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

1.5. Ruang Lingkup

(22)

I1

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defrnisi Ikan

Ikan mempakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya. Tanda ikan yang sudah busuk yaitu mata suram dan tenggelam, sisik suram dan mudah lepas, wama kulit suram dengan lendir tebal, insang berwarna kelabu dengan lendir tebal, diiding perut lembek, dan wama keseluruhan suram serta berbau busuk.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakuan yang baik selama proses pengawetan seperti menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, 'antara lain dengan cara penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian dan pendinginan ikan. Tabel 4 di bawah ini menunjukkan bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi dengan nilai 17 persen, dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.

Tabel 4. Komposisi Ikan Segar

Komponen

Kandungan air Protein

Lemak

Mineral dan vitamin

Kadar (%)

76,OO

17,OO

4,50

2,52 - 4,50,.

[image:22.595.111.500.589.693.2]
(23)

2.2 Ikan Asap Petikan Cita Halus (PCH)

Ikan asap adalah ikan yang diolah dari ikan segar, kemudian dilakukan pengasapan secara tradisional tanpa bahan pengawet dan bumbu-bumbuan. Pengasapan merupakan salah satu tekhnologi inovatif untuk mengawetkan ikan tanpa campuran bahan pengawet buatan atau kimiawi. Bahan pengasapan digunakan bahan bakar yang mengandung selulosa tinggi berguna sebagai pengawet ikan yang dan memberikan aroma harum yang khas.

Ikan asap mengandung sedikit kadar air, dagingnya padat terpadu, mikroorganisme pembusuk dalam daging ikan dapat dilumpuhkan karena adanya senyawa di dalam asam kayu, wama lebih menarik dan mengkilat. Kelebihan dari ikan asap yaitu memiliki rasa daging yang gurih dan padat, aroma yang khas dan mudah diolah atau instant. Alur proses pengasapan aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH dapat dilihat pada Gambar 1.

Pengasapan

1

Pendin,' olnan

lkan

1

Sortasi

m

Penirisan

Pembelahan Ikan

n

Pencucian Ikan

+-

- E l

Pengemasan

[image:23.595.120.502.362.516.2]

Kernasan Vakum lkan di Freezer

(24)

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu

Agustina (2004), melakukan penelitian analisis strategi pemasaran makanan tradisional gepuk dan ikan balita khas bogor merek karuhun pada PT Intrafood Citarasa Nusantara, Bogor Jawa Barat. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta AHP.

Praharsa (2005), melakukan penelitian analisis pengambilan keputusan shategi bauran pemasaran pada CV aquatiq Indonesia. Dilakukan dengan metode Proses Hierarki Analitik dan strategi bauran pemasaran empat P. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa prioritas menyeluruh menempatkan tujuan meningkatkan penjualan di urutan pertama. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa untuk elemen shategi bauran pemasaran, strategi promosi menempati prioritas pertama. Prioritas kedua ditempati oleh harga dan prioritas ketiga dan keempat ditempati oleh distribusi dan produk. Keempat strategi bauran pemasaran tersebut kemudian dijabarkan menjadi strategi operasional yang setelah dilakukan analisis dengan metode AHP dapat diprioritaskan menurut masing-masing strategi. Prioritas-prioritas utama strategi operasional untuk masing-masing strategi adalah kualitas untuk strategi produk, penetapan barga dibawah pesaing untuk strategi harga, distribusi langsung untuk strategi distribusi dan pemasaran langsung untuk shategi promosi.

(25)

Anwar (2007), melakukan penelitian analisis preferensi konsumen terhadap ikan hias air tawar (studi kasus di kota Bogor). Data mengenai preferensi konsumen terhadap ikan hias air tawar diolah dengan analisis deskriptif, model sikap Multiatribut Fishbein, uji "The Mann Whitney Test' dan uji kebebasan Chi Square (Chi-kuadrat). Berdasarkan 60 kuisioner yang terkumpul dapat dilihat sejumlah karakteristik responden. Keragaan responden berdasarkan jenis kelamin pada umumnya responden adalah laki=iaki dengan jumlah 36 orang (60 persen) sedangkan responden perempuan berjumlah 24 orang (40 persen), ha1 ini cukup beralasan karena jenis komoditi disini yaitu ikan hias yang memang biasanya digemari oleh laki-laki.

Jumlah responden yang tidak membeli ikan hias air tawar yang terbesar adalah usia 26-35 tahun. Hasil penilaian sikap antara responden yang membeli dan tidak membeli netral. Setelah dilakukan uji The Mann-Whitney U test ternyata hasil dari kedua responden sama yaitu terima Ho artintya tidak ada perbedaan sikap antara responden yang membeli dan tidak memheli. Hasil dari uji kebebasan Chi Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik dengan sikap responden terhadap produk ikan hias air tawar dimana P-Value < 5 %. Sedangkan hasil dari analisis Chi Square untuk responden yang tidak membeli adalah terima Ho, keseluruhan karakteristik tidak memiliki hubungan dengan sikap responden terhadap produk ikan hias air tawar, dimana nilai P-Value >5 %.

Hasibuan (2008), melakukan penelitian analisis formulasi strategi pengembangan bisnis ikan hias koi pada CV Ayunawa Freshwater Fish Farm Bogor, Provinsi Jawa Barat. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kualitatif dengan cara menganalisis lingkungan perusahaan agar mengetahui apa yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan (SWOT) yang dihadapi oleh perusahaan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada matriks

EFE,

matriks

IFE,

matriks

IE

dan QSPM.

Perurnusan strategi, dilakukan melalui tiga tahapan yaitu matriks

EFE,

(26)

Ayunawa Freshwater Fish Farm adalah (1) mempertahankan dan meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produksi, (2) merekrut tenaga kerja yang terampil dan ahli, (3) membuat perencanaan produksi, (4) menghasilkan jenis koi yang lebih variatif, (5) meningkatkan teknologi produksi dan informasi.

Tabel 5. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

[image:26.599.124.503.207.421.2]
(27)

I11 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Konsep Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta lokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Penilaian atau evaluasi ini menggunakan analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Hasil penilaian atau evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang sedang dijalankan perlu diubah, sekaligus digunakan sebagai landasan untuk menyusun atau msnentukan strategi yang akan dijalankan pada masa yang akan datang (Assauri 2007).

3.1.2. Strategi Bauran Pemasaran 4P

Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, harga, tempat atau saluran distribusi dan promosi. Menurut Kotler (1997), strategi pemasaran yang dilakukan oleh pemsahaan dapat didekati dengan konsep bauran pemasaran (marketing mix). Kotler (1997) selanjutnya mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat strategi pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.

Terdapat beberapa strategi pemasaran, dimana strategi pemasaran tersebut dikelompkkan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat p :

product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran dishibusi) dan

(28)

Bauran Pernasaran

Product Saluran pemasaran

Keragaman produk

Kualitas Pengelompokkan

Lokasi persediaan Nama merek

Kemasan Ukuran

Promotion Promosi penjualan

Imbalan Dafiar harga Periklanan

RabaWdiskon Tenaga penjualan

Potongan harga kbusus Kehumasan

[image:28.595.157.442.80.332.2]

Periode pembayaran Pemasaran langsung Syarat kredit

Gambar 2.4P dalam Bauran Pemasaran Sumber : Kotler (1997)

Titik awal dari semua kegiatan akan bertumpu pada dasar dalam artian permintaan. Karena tanpa pasar tidak akan terjadi proses interaksi bisnis dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Jika melihat dari sudut pandang bisnis, maka aspek pemasaran adalah sangat penting dalam usaha dibidang apapun.

(29)

3.1.2.1. Definisi Product (Produk)

Produk dapat diartikan pula sebagai salah satu yang ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 1997). Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar karena merupakan penawaran berwujud perusahaan kepada pasar yang mencakup kualitas, kuantitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Dalam pengertian luas, produk dapat mencakup apa saja yang bisa ditawarkan termasuk benda-benda fisik, jasa manusia, tempat, organisasi dan gagasan.

Faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah mutu (kualitas), penampilan, pilihan, gaya, merek, pengemasan, jenis produk dan macam produk. Mutu produk menurut Kotler dan Amstrong (1997) berarti menunjukkan kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut yang lain. Dalam pengembangan suatu produk, produsen hams menentukan tingkat kualitas yang mendukung posisi produk itu dalam pasar sasaran.

Kualitas produk mempakan keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya yang memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kegiatan memperkenalkan dan mempopulerkan merek dagang suatu produk merupakan syarat berhasilnya pemasaran. Menurut Kotler dan Amshong (1997), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk membedakannya dari produk pesaing.

(30)

Berdasarkan sumber teori dan hasil studi pendahuluan dengan pemimpin perusahaan maka indikator bauran produk yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu :

1. Kualitas produk.

2. Desain atau kemasan produk.

3. Merek produk. 4. Ukuran produk.

3.1.2.2. Definisi Price (Harga)

Price (harga) adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Harga dalarn sejarahnya ditentukan dari hasil negosiasi antara pembeli dan penjual. Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti feature produk dan perjanjian distribusi. Harga juga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang mengahsilkan pendapatan, elemen lainnya rnenimbulkan biaya (Kotler, 1997).

Harga yang ditetapkan hams dapat menutup sernua biaya atau bahkan lebih dari itu, yakni untuk dapat memberikan laba atau keuntungan finansial bagi perusahaan. Jika harga ditetapkan terlalu tinggi akan berakibat negatif bagi perusahaan. Dampak yang akan terjadi adalah jumlah pembeli yang rnenurun, volume penjualan berkurang, semua biaya mungkin tidak dapat tertutupi, dan pada akhimya perusahaan akan menderita kerugian. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalab pada kemauan dan kemampuan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutupi biaya produksi serta menghasilkan laba.

Akan tetapi karena ha1 tersebut di atas, maka sering terjadi kesalahan umun di dalam penentuan harga yaitu penetapan harga terlalu berorientasi biaya, sehingga harga tidak dapat menangkap perubahan pasar, harga ditetapkan secara independen dari bauran pernasaran lainnya dan yang terakhir harga kurang cukup bewariasi untuk berbagai macarn produk, segmen pasar, dan juga saat pembelian.

(31)

diperhatikan, karena tingkat harga tidak terlepas dari daya beli konsumen, reaksi para pesaing, jenis produk dan elastisitas permintaan serta tingkat keuntungan perusahaan.

Setelah ditentukan tujuan penetapan harga, maka perlu dipelajari prosedur penetapan harga. Pada dasarnya prosedur penetapan harga dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga orientasi yaitu orientasi biaya, orientasi permintaan, dan orientasi persaingan.

1. Penetapan harga dengan orientasi biaya

Pada umumnya dalam penetapan harga, segala biaya tumt diperhitungkan termasuk pula biaya overhead

2. Penetapan harga dengan orientasi permintaan

Penetapan harga dengan cara ini didasarkan pada persepsi konsumen dan intensitas permintaan yang lebih ditekankan dari faktor biaya.

3. Penetapan harga dengan orientasi persaingan

Penetapan harga ini membutuhkan analisis dan pengkajian tentang harga yang ditetapkan oleh para pesaing. Harga yang ditetapkan para pesaing perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga dari produk yang dihasilkan perusahaan. Dalam ha1 ini kemungkinan harga yang ditetapkan adaiah sama dengan yang ditetapkan oleh para pesaing, atau mungkin harga yang ditetapkan adalah lebih rendah atau lebih tinggi dalam suatu persentase tertentu dari para pesaing.

(32)

Prinsip yang penting bagi suatu perusahaan dalain menetapltan harga adalah menitikberatkan kepada kemauan petnbeli untuk harga yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk dan mei~ghasilkan laba. Berdasarkan sumber teori dan hasil studi pendahuluan dengan pemimpin perusahaan maka indiltator hauran harga yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu :

1. Harga berdasarkan jenis ikan

2.

Harga berdasarkan dari biaya operasional

3.1.2.3. Definisi Place (Tempat atau Saluran Distribusi)

Place (tempat atau saluran distribusi) adalah alat bauran pemasaran yang termasuk didalarnnya berbagai kegiatan yang dilakukan untuk membuat produk agar diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran untuk membawa produk ke pasar sebagian produsen bekerjasama dengan perantara.

Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan menciptakan nilai tarnbah produk melalui fi~ngs! pemasaran dengan menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumeil, yang digunakan sesuai keperluan (jenis, jumlah, harga, tempat dan waktu). Proses ini memperlancar arus saluran pemasaran (mcnketing channel

fiw)

secara fisilt dan non fisik. Salurail pemasaran merupakan sekuinpulan organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses penyediaan produk (pelayanan) untuk digunakan atau dikonsumsi.

Strategi pemasaran adalah rangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk mel~jadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler,1997). Banyak perusahaan menganggap distribusi hasil produksi merupakan kegiatan yang kurang mendapat perhatian padahal pola dan jalur distribusi yang cukup tinggi dalam struktur biaya. Oleh ltarena itu keefektifan dan keefisienan jalur distribusi perlu diperhatikan.

(33)

perantara dan konsumen akhir. Jumlah perantara atau lembaga yang digunakan tersebut akan menentukan panjangnya saluran dishibusi.

Dilihat dari jauh pendeknya rantai distribusi, saluran dishibusi dapat dikelompokkan menjadi dua (Kotler 1997) yaitu :

a. Saluran distribusi langsung, yaitu saluran distribusi dimana produk dari produsen langsung ke tangan konsumen tanpa penyalur.

b. Saluran dish-ibusi tidak langsung, yaitu perusahaan dalam mendistribusikan produknya menggunakan penyalur atau agen perantara dan juga pengecer sebelum sampai ke tangan konsumen.

Distribusi yang efektif memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Pemsahaan menentukan

jumlah penyalur di setiap tingkat saluran, jika produk mempakan barang

konsumsi, maka dilakukan distribusi tersebar. Sedangkan untuk produk bempa barang industri dilakukan pada tempat-tempat tertentu seperti dealer-dealer resmi. Berdasarkan sumber teori dart hasil studi pendahuluan dengan pemimpin perusahaan maka indicator bauran saluran distribusi yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu :

1. Distribusi langsung.

2. Distribusi tidak langsung.

3.1.2.4. Definisi Protnotion promosi)

(34)

Menurut Kotler (1997), bauran promosi terdiri dari lima cara utama yaitu :

1. Periklanan, yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat pembayaran. 2. Promosi penjualan, yaitu intensif jangka panjang untuk mendorong keinginan

untuk mencoba atau membeli produk atau jasa. Promosi penjualan terdiri dari cara promosi pelanggan (sampel, kupon, penawaran pengembalian uang, potongan harga premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promosi gabungan, promosi silang, tampilan di tempat pembelian dan demonstrasi), promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan, dan pajangan barang gratis) dan promosi bisnis wiraniaga (pameran perdagangan dan konveksi, kontes bagi wiraniaga dan iklan khusus)

3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon peianggan tertentu.

4. Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pemhelian.

5. Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

(35)

Berdasarkan sumber teori dan hasil studi pendahuluan dengan pemimpin perusahaan maka indikator bauran promosi yang akan dianalasis pada penelitian ini yaitu :

1. Promosi penjualan. 2. Iklan.

3.1.3. Analytical Hierarchy Process (AHP)

Ketepatan menganalisis masalah dan menetapkan prioritas merupakan ha1 yang sangat mutlak. Dalam sistem perusahaan dalam menangani persoalan- persoalan yang kompleks diperlukan penyusunan peringkat atau prioritas bagi tiap persoalan yang ada. Sehingga dalam jangka pendek, permasalahan yang utama atau yang menduduki prioritas tertinggi akan terpecahkan terlebih dahulu.

Hubungan strategi bauran pemasaran empat P dengan metode AHP yaitu dengan menggunakan metode AHP permasalahan yang luas dan tidak tershuktur dalam perusahaan bisa menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. Proses pemikiran intuitif dituntut dalam menangani permasalahan di atas. Selain menggunakan kemampuan logika yang tepat, banyaknya alternatif alat analisis yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah bagi pengambilan keputusan. Metode AHP yang akan digunakan dalam penelitian ini, mencoba menjadikan permasalahan yang kompleks dan menunjukkan prioritas untuk suatu kriteria dan alternatif yang diturunkan dari hasil komparasi berpasangan dengan cara menentukan dan menginterpretasikan konsistensi dari penilaian pendapat kualitatif ke pendapat kuantitatif. Kerangka ini akan mempermudah dalam menstratifikasikan permasalahan dan informasi yang tersedia.

Hasil yang diharapkan akan lebih mencerminkan efisiensi, baik itu efisiensi waktu dan tenaga dalam pengambilan keputusan nantinya. Menurut Saaty (1991),

ada dua fokus untuk memecahkan permasalahan : 1. Ancangan deduktif, memfokuskan pada bagian-bagian.

2. Ancangan sistem yang memutuskan pada bekerjanya sistem secara keseluruhan.

(36)

Metode AHP periama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, ahli matematika dari University of Pitsburgh, Amerika Serikat pada awal tahun 1970- an. AHP adalah suatu model yang luwes yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan. AHP merupakan proses yang ampuh untuk menanggulangi berbagai persoalan yang kompleks. AHP

memasukkan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif.

AHP dapat digunakan untuk merangsang timbulnya gagasan untuk melaksanakan kegiatan kreatif dan untuk mengevaluasi keefektifan tindakan tersebut. Selain itu untuk membantu para pemimpin menetapkan informasi apa yang patut dikumpulkan guna mengevaluasi pengamh faktor-faktor relevan dalam situasi kompleks.

AHP

juga dapat melacak ketidakkonsistenan dalam pertimbangan dan preferensi peserta, sehingga para pemimpin mampu menilai mutu pengetahuan para pembantu mereka dan kemantapan pemecahan itu (Saaty,

1991).

(37)

Tingkat 1 : Fokus

Tingkat 2 : Faktor

Tingkat 3 : Pelaku

Tingkat 4 : Tujuan

[image:37.595.104.470.79.304.2]

Tingkat 5 : Skenario

Gambar 3. Model Struktur Hirarki Sumber : Saaty (1991)

Keuntungan menggunakan AHP adalah :

1. Memberikan suatu model tunggal yang sangat mudah untuk dimengerti dan luwes terhadap segala pennasalahan.

2. Memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan pennasalahan yang kompleks.

3. Dapat menangani saling ketergantungan antar faktor dalam suatu sistem. 4. Melacak konsistensi logis dari berbagai pertimbangan yang digunakan dalam

menetapkan berbagai prioritas.

5. Menuntun ke arah suatu taksiran menyelumh terhadap kebaikan setiap alternatif.

6. Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan pemilihan alternatif terbaik berdasarkan tujuan utama yang ingin di capai.

(38)

Pernasalahan yang kompleks hanya akan terpecahkan apabila terlebih dahulu dipecahkan menjadi elemen-elemen yang kecil dan kemudian masing- masing eiemen disusun berdasarkan pertimbangan dari yang tertinggi sampai yang terendah untuk mengahasilkan skala prioritas relatif. Hirarki merupakan alat yang mendasar yang digunakan untuk mengelompokkan berbagai elemen yang homogen ke dalam tingkatan tertentu.

Dalam menyusun suatu hierarki, tidak ada batasan atau prosedur untuk menempatkan tujuan, kriteria dan kegiatan yang terdapat dalam hirarki. Semuanya bergantung pada tujuan apa yang hendak dicapai dalam menghadapi kompleksnya permasalahan tersebut. Setiap permasalahan, baik itu sosial, ekonomi maupun manajemen, dalam penyusunan hirarki tidak hams sama sbuktumya, tetapi dilihat dulu faktor-faktor pendukungnya.

Kelemahan metode AHP, yaitu :

1. Jika rasio inkonsistensi lebih dari 10 persen, maka mutu informasi harus diperbaiki dengan rnemperbaiki penggunaan pertanyaan ketika membuat perbandingan berpasangan dan atau melakukan pengisian ulang kuesioner. 2. Responden adalah yang benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan

kebijakan perusahaan atau mengetahui informasi yang dibutuhkan.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH Citayam merupakan usaha kecil menengah yang didirikan oleh seorang pensiunan Pertamina. Awal berdirinya usaha ini adalah karena adanya keinginan pemilik usaha untuk mencoba mengasapkan ikan yang diperolehnya dari kolam yang dipunyainya dan melihat adanya peluang bisnis yang mempunyai prospek pasar yang baik. PCH memasarkan produknya lebih memfokuskan pada ikan asap yang terdiri dari ikan air tawar dan air laut.

(39)

lebih kecil dari yang diharapkan. Hal ini diduga karena sebagai UKM, PCH membutuhkan dana dan pemasaran agar produk yang telah diproduksinya dapat dipasarkan ke konsumen. Volume penjualan yang menurun juga diikuti oleh penurunan produksi PCH.

Berdasarkan infonnasi yang di dapat dari wawancara dengan pihak PCH, penurunan yang terjadi di tahun 2007 diduga disebabkan karena masih lemahnya kualitas produk yang dihasilkan oleh PCH pada saat memasarkan produknya. Hal tersebut menunjukkan strategi pemasaran yang dilakukan PCH belum optimal. Pennasalahan yang dihadapi oleh PCH merupakan tantangan bagi PCH untuk meningkatkan volume penjualan dan produksinya agar tidak mengalami kerugian. Untuk meningkatkan volume penjualannya maka PCH harus meningkatkan strategi pemasaran produknya.

Oleh sebab itulah penelitian ini dilakukan sekaligus penelitian ini akan melihat bagaimana strategi bauran pemasaran yang dilakukan saat ini oleh PCH kemudian strategi bauran pemasaran tersebut akan diprioritaskan. Dalam merencanakan strategi pemasaran, perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam menyusun strategi bauran pemasaran. Hal ini sangat penting untuk melihat sejauh mana faktor tersebut berperan dalam penyusunan strategi bauran pemasaran, maka digunakan metode AHP dengan menyusun suatu struktur hierarkinya.

Strategi merupakan suatu tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dukungan strategi perusahaan sangat diperlukan dalam memperkenalkan dan menarik konsumen untuk mencoba atau bahkan membeli. Keuntungan suatu perusahaan tergantung dari pemenuhan kebutuhan konsumen, sehingga perlu dibuat strategi manajemen pemasaran yang mampu membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar.

Dalam pemilihan pengambilan keputusan strategi bauran pemasaran PCH, alat analisis yang dipakai yaitu dengan menggunakan metode AHP. Metode AHP

(40)

Metode AHP juga memasukkan pertimbangan nilai-nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk menyusun hierarki suatu masalah pada logika, intuisi dan pengalaman untuk memberikan pertimbangan. Pemilihan pengambilan keputusan strategi bauran pemasaran dengan menggunakan AHP, tentunya hams memperhatikan penyusunan struktur hierarkinya terlebih dahulu untuk melihat apakah strategi pemasaran yang dilakukan mempunyai prospek untuk dikembangkan atau tidak. Penyusunan hierarki dimulai dari penentuan fokus yang dilanjutkan dengan penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pada hierarki tujuan terdiri tiga bagian yaitu meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar. Setelah itu dilanjutkan dengan merencanakan strategi pemasaran.

(41)

Secara skematis kerangka operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Petikan Cila I-Ialus I

+

Bagaimana meningkatkan penjualan, pendapatan dan memperluas pasar melalui

.

:

Peningkatan strategi bauran pemasaran yang saat ini dilakukan oleh PCH

I'rioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh PCH

Analisis Strategi Pemasaran Aneka Ikan Asap PCH melalui Baunn Pemasaran 4P

I

+

Product Price Place

Kualim Nerdasarkan

langsung Prornosi

jenis ikan pcnjualvn

Mcrek

biaya 'Tidak

opemional langsung Iklvn

Wurnn

I

+

Analisis Pcmilihan Alternatir Strategi Baunn Pcmasaran PC11 dengan melode AI-IP

I

t

[image:41.595.109.499.144.619.2]

untuk dijalankan PC11

(42)

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Peuelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan aneka ikan asap yang diproduksi oleh Petikan Cita Halus (PCH) Citayam Bogor. Pemilihan aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH ini sebagai lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH merupakan suatu usaha yang sedang mengalami perkembangan namun mengalami kendala dalam memasarkan produknya. Kegiatan pengambilan data penelitian ini akan dilaksanakan pada hulan Maret sampai dengan April 2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekuder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pihak PCH, dan pengisian kuisioner oleh empat orang pihak PCH yang terdiri dari pemilik (direktur), kepala pemasaran, kepala produksi dan kepala administrasi dan keuangan perusahaan. Pengisian kuisioner dilakukan oleh empat orang karena orang-orang tersebut dianggap mengetahui kondisi internal aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kegiatan yang dilakukan perusahaan baik dari kegiatan produksi sampai kegiatan pemasaran.

Data sekunder diperoleh dari dokumen, laporan manajemen perusahaan PCH, perpustakaan, literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian serta data dari instansi-instansi terkait lainnya.

4.3. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain :

(43)

2. Telcnik kepustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku, serta literatur-

literatur yang menunjang.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data strategi bauran pelnasaran empat P PCH dilakukan secara kualitatif yaitu dengall melihat bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan saat ini oleh PCH. Selanjutnya, setelah mendapatkan kuisioner dari responden internal dilakukan analisis data secara kuantitatif dengan metode AHP. Analisis metode AHP ini menentukan prioritas strategi bauran pemasaran, kemudian dilakukan analisis secara deskriptif terhadap prioritas strategi bauran pemasaran yang dihasilkan.

Penelitian ini memilih menggunakan metode AHP adalah upaya untuk menangkap permasalahan yang ditemukan, dan kriteria-kriteria atas jawaban yang dibutuhkannya. Kemudian disederhanakan dalam pemecahan masalah-masalah tersebut hingga ke aspek yang paling sederhana. Metode AHP memungkinkan untuk menggunakan instrument intuisi sebagai input utama, namun intuisi yang digunakan adalah dating dari pengambil keputusan yang cukup informasi dan memahami masalah yang dihadapi.

Data dan informasi yang diperoleh diolah dan dianalisis. Tujuannya untuk menyederhanakan data yang terkumpul dari hasil pengisian kuisioner oleh responden, menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi untuk dianalisis. Pengolahan data diperlukan untuk menterjemahkan angka-angka yang didapat dari hasil penelitian maupun menjawab tujuan penelitian. Analisis terhadap falttor-faktor tersebut harus sesuai dengan tujuan pemasaran perusahaan, dan pemilihan alternatif bauran pemasaran dilakukan dengan metode AHP.

4.4.1 Analisis Strategi Bauran Pemasaran 4P

(44)

4.4.2 Analisis Metode AHP

Analisis data shategi bauran pemasaran perusahaan PCH dilakukan secara kualitatif, selanjutnya dilakukan analisis data secara kuantitatif dengan metode PHA untuk menentukan prioritas strategi bauran pemasaran. Metode AHP akan diolah dengan menggunakan program Expert Choise version 2000. Kemudian dilakukan analisis secara deskriptif terhadap prioritas strategi pemasaran yang dihasilkan.

Berdasarkan kerangka kerja

AHP,

penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dan informasi melalui wawancara dengan pihak perusahaan. Berdasarkan data dan informasi yang terkumpul selanjutnya dibuat struktur hierarkinya. Struktur hierarki yang telah disusun menjadi dasar untuk pembuatan kuisioner yang diberikan kepada responden. Kuisioner diberikan untuk mengetabui pembobotan setiap elemen pada sekumh tingkat struktur hirarki.

Dalam perumusan masalah ada dua masalah dalam perusahaan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini. Masalah pertarr~a adalah bagaimana strategi bauran pemasaran yang saat ini dilakukan oleh PCH untuk mencapai tujuan. Masalah kedua adalah bagaimana strategi bauran pemasaran yang tepat akan diterapkan oleh PCH. Perusahaan perlu mengetahui tujuan utama dari kegiatan pemasarannya dan faktor-faktor apa saja yang akan dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pemasarannya. Analisis terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan dengan metode AHP dengan membuat struktur hierarkinya terlebih dahulu.

Tahapan kerja pengolahan data dengan menggunakan metode AHP terdiri dari delapan langkah kerja utama (Saaty, 1991) antara lain :

1. Mengidentifikasikan permasalahan dan merinci pemecahan permasalahan yang diinginkan.

(45)

Penyusunan hierarki ini berdasarkan jenis keputusan yang diambil pada tingkat puncak hierarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut fokus, yaitu sasaran yang bersifat luas. Tingkat di bawahnya dapat terdiri dari beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok homogen, agar dapat dibandingkan dengan elemen-elemen yang berada pada tingkat sebelumnya.

3. Menyusun matriks banding berpasangan dari setiap tingkat dalam hierarki. Matriks banding berpasangan dimulai dari puncak hierarki yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan berpasangan antar elemen yang terkait yang ada di bawahnya. Pembandingan berpasangan pertama dilakukan pada elemen tingkat kedua terhadap fokus yang berada pada puncak hierarki. Menurut perjanjian, suatu elemen yang berada di sebelah kiri suatu elemen di puncak matriks.

4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil melakukan perbandingan berpasangan antar elemen pada langkah ketiga.

Tabel 6. Nilai Skala Banding Berpasangan

Intensitas Pentingnya

I

Definisi

I

Penjelasan 1

-

1

1

I

besar pada sifat itu

/

atas yang lainnya

5

I

Elemen yang satu sangat

I

Pengalaman dan pertimbangan

1

menguatkan

2~4.6.8 1 Nilai-nilai diantara dua / Komoromi dioerlukan diantara

-,~,..-

.. pr.nimb3n6'1n y'ang hcrdekalan

'

duapcnimbdngL

Kcbalikann\a Jika untuk aktivik~s i mendapatkan salu an& hila dihndingkan

-4

dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya

Satu elemen dengan kuat disokong dan didominasinya telah terlibat dalam praktek Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat yang mungkin penting daripada elemen yang

lainnya

Satu clcmen mutlak lebih pcnting daripada elemen yang lainnya

dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannp bila dibandingkan dengan i

~ m b e r : Saaty (1991)

[image:45.602.117.506.395.652.2]
(46)

5.

Menlasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan satu sepanjang diagonal utanla dan di bawah diagonal utama diisi dengan kebalikannya. 6. Melaksanakan langkah 3,4,dan 5 untuk semua elemen pada setiap keputusan

yang terdapat pada hierarki, berkenaan dengan kriteria elemen di atasnya. Matriks pembandingan dalarn metode AHP dibedakan menjadi : Matriks Pendapat Individu (MPI) dan Matriks Pendapat Gabungan (MPG)

(1) Matriks Pendapat Individu (MPI)

Matriks MPI adalah matriks hasil pembandingan yang dilakukan individu. MPI ~nen~iliki elemen yang disimbolkan dengan ai, yaitu elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j. Nilai-nilai dalanl MPI dapat diubah-ubah oleh individu yang bersangkutan sehingga diperoleh hasil yang memuaskan, namun apabila ada MPI yang tidak memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi maka MPI tersebut tidal< diikutsertakan dalam analisis.

Tabel 7. Matriks Pendapat Individu (MPI)

(2) Matriks Pendapat Gabungan (MPG)

[image:46.602.82.500.401.573.2]
(47)

Tabel 8. Matriks Pendapat Gabungan (MPG)

7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan faktor-faktor prioritas. Menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vektor-vektor prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya dan seterusnya. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap yaitu : (1) Pengolahan Horizontal dan (2) Pengolahan vertikal. Kedua jenis pengolahan tersebut dapat dilakukan untuk MPI dan MPG, d i i a n a MPI dan

MPG harus memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi tinggi.

a. Pengolahan horizontal terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan vektor prioritas (Vektor Eigen), uji konsistensi dan revisi MPI dan MPG yang rnemiliki rasio inkonsistensi tinggi. Tahapan perhitungan yang dilakukan pada pengolahan horizontal ini adalab :

Perkalian baris (Z) atau Vektor Eigen (VE) dengan rumus :

Perhitungan Vektor Prioritas (VP) atau Rasio Vektor Eigen adalah :

G GI G2 G3

...

G.

Perhitungan nilai Eigen Maks, (

L

&,, )dengan rurnus : VA = (aij)

x

VA dengan VA = (Vai)

Sumber : Saaty (1991)

... ... ... ...

...

... G 1

&I

62 I

83 I

...

&I.

Gn

&I.

621,

~ 3 "

...

&"

G2

612

g22

[image:47.595.120.501.110.218.2]
(48)

VA

VB = - dengan VB = (Vbi) dan

VI:

1 "

h,,,akr= - E v b , untuk I = 1,2,3

....

n n

,=,

Perhitungan Indeks Inkonsistensi (CI) dengan rumus :

Perhitungan Rasio lnkonsistensi (CR) adalah :

RI = indeks acak (random indeks) menurut Saaty, 1991, dari matriks berorde satu sampai dengan 15 yang rnenggunakan sampel berukuran 100 (Tabel 6). Nilai rasio inkonsistensi (CR) yang lebih kecil atau sama dengan 0,I merupakan nilai yang mernpunyai tingkat konsistensi yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini dikarenakan CR m e ~ p a k a n tolak ukur bagi konsistensi atau tidaknya suatu hasil perbandingan berpasangan dalam suatu rnatriks pendapat.

Tabel 9. Nilai Indeks Acak

b. Pengolahan vertikal merupakan lanjutan setelah MPI dan MPG diolah secara horinzontal. Pengolahan ini bertujuan untuk mendapatkan suatu prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat tertentu dalarn suatu tingkat hierarki terhadap fokus atau tujuan utamanya.

Orde (n)

1 2 3 4 5 6 7

$umber : Saaty (1991)

lndcks acak (Rl)

0,OO 0,OO 0,jS 0,90 1,12 1,24 1,32 Orde (N) 8 9 10 1 1 12 13 14

Indeks Acak (R1)

[image:48.602.123.502.452.593.2]
(49)

Prioritas-prioritas yang diperoleh daim pengolahan horizontal sebelumnya disebut prioritas lokal, karena hanya berkenaan dengan sebuah kriteria pembanding yang merupakan anggota elemen-elemen tingkat diatasnya. Hasil akhir pengolahan vertikal adalah mendapat suatu bobot prioritas setiap elemen pada tingkat dalam suatu hirarki terhadap sasarannya. Apabila CVij didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-j pada tingkat ke-i terhadap sasaran utama maka ;

CVjj = CH, (t, i

-

l ) x W t ( i

-

1) Untuk ; i = 1, 2, 3,

.

..,

n

j = l , 2 , 3

,...,

n t = l , 2 , 3

,...,

n Dimana :

H i (4 - 1 = Nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat diatasnya (i-I), yang diperoleh dari hasil pengolahan horizontal. (VWt (i-1) = Prioritas pengaruh elemen kz-t pada tingkat ke (i-1)

terhadap sasaran utama, yang diperoleh dari hasil perhitungan horizontal.

P = Jumlah tingkat hirarki keputusan

r = Jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-i s = Jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-(i-j)

8. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hierarki.

(50)
(51)

V

GAMBARAN UMUM

PETIKAN CITA HALUS (PCH)

5.1. Sejarah Perusabaan

Aneka ikan asap PCH mulai berproduksi pada tanggal 11 Maret 2002. Sejarah usaha aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH ini diawali dengan keinginan pemilik yang merupakan pensiunan Pertamina untuk mencoba mengasapkan ikan dari kolam yang dimilikinya. lkan masih dipandang kalah gengsi dibandingkan ayam, sapi, kerbau dan kambing. Tetapi, setelah diolab menjadi ikan asap, lauk yang siap makan ini mampu menembus pasar swalayan besar bahkan sampai ke luar negeri. Alasan PCH mengolah ikan asap di pabriknya yang terletak di Citayam, Bogor dikarenakan terjadinya pergeseran menu makanan yaitu dengan beralih ke makan ikan. Berbeda dengan pengolahan ikan asap pada umumnya yang masih bersifat home industry dan memakan waktu 24 -26 jam. Ikan asap hasil pengolahan PCH hanya membutuhkan waktu empat jam demi efisiensi tanpa mengurangi kelezatannya.

Tingginya tingkat efesiensi proses pengasapan yang diterapkan PCH disebabkan karena adanya perubahan konstruksi dapur. Sebelumnya, dapur pengasapan PCH hanya terbuat dari patok-patok kayu yang disusun tanpa adanya pembatas. Kemudian diperbaiki dengan menggunakan batako tanpa menggunakan cerobong asap. Terakhir, dapur pengasapan milik PCH terbuat dari bata merah dengan menggunakan cerobong asap. Perubaban konstruksi dapur ini membuat proses pengasapan menjadi efektif dan efisien, karena asap yang dihasilkan tidak menyebar secara percuma. Tidak hanya meningkatkan efisiensi pada proses pengasapan, PCH juga meningkatkan efisiensi penggunaan baban baku ikan. Hal ini dapat dilihat dari semakin menurunnya rasio penggunaan bahan baku ikan.

(52)

bisa menjual dengan harga RP 64.000 per kilogram. PCH berprinsip untuk menghasilkan produk yang sebanyak-banyaknya, mutu yang sebaik-baiknya dan harga yang semurah-murahnya. Karena, menurut PCH mutu baik dengan harga mahal sudah biasa. Tetapi, akan luar biasa kalau mutu yang dihasilkan baik namun harga yang ditawarkan lebih murah. Dengan demikian, PCH bisa menjual produknya lebih murah sehingga bisa dijangkau masyarakat luas. Produk ikan asap PCH ini dapat dijumpai di UKM Center Tanah Abang, Jakarta Pusat dan Gyant-Hero dengan harga Rp 60.000 - RP 85.000Kg (dalam bentuk curah atau tidak menggunakan merek aneka ikan asap PCH) dan Rp 15.000 - Rp 18.000 (untuk kemasan 205 gram).

Jenis ikan yang diasapkan PCH terdiri dari ikan air tawar dan ikan air laut. Ikan air tawar yang diasapkan yaitu terdiri dari ikan patin dan iele. Sedangkan ikan air laut yang diasapkan yaitu ikan tuna, marlin, cakalang dan pari. Ikan-ikan segar tersebut diperoleh PCH dari muara angke dan muara baru yang kemudian diolah secara tradisional. Artinya, pengolahan yang dilakukan tidak menggunakan bahan kimia dan bumbu apapun sehingga ikan asap yang dihasilkan asli rasa ikan tersebut

Ikan asap PCH dapat bertahan selama setahun dan aman atau terbebas dari bau busuk karena disimpan dalam lemari pendingin bersuhu -15' C. Sedangkan, untuk menjamin ketersediaan bahan baku ikan air tawarnya PCH mengembangkan inti plasma dengan masyarakat sekitar Citayam. Dimana, PCH yang menyediakan pakan dan bibit air tawar seperti patin dan leie untuk dibesarkan oleh para plasmanya. Kemudian, hasilnya dibeli PCH untuk dijadikan bahan baku ikan asap. Merasa tidak memiliki ilmu dan pengalaman yang cukup, maka hasil olahan ikan yang ketiga oleh pemilik dibawa ke IPB Bogor sebagai instansi yang memiliki kapasitas untuk menilai apakah layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekiranya usaha ini dikembangkan menjadi industri.

(53)

adanya jaminan akan terpenuhinya kebutuhan bahan baku, proses pabrik yang memadai, serta pasar (market) yang tersedia.

Awal pemiiik membuka usaha ini didorong oleh tersedianya bahan baku yang banyak, dari pengamatan pemilik di sekitar Citayam hampir setiap rumah tangga memiliki kolam ikan, dari pendekatan yang pemilik lakukan masyarakat sangat antusias untuk kembali menjadi petani ikan sebagaimana kebiasaan mereka sebelumnya. Sedangkan upaya lain yang telah pemilik lakukan yaitu mengadakan pendekatan kepada seluruh petani ikan mulai Cimanggis, Bogor, Sukabumi, Waduk Cirata bahkan sampai Cianjur dan telah pula diadakan pertemuan yang difasilitasi dinas perikanan kabupaten Bogor dengan para petani ikan Bogor dan sekitamya.

Produk ikan asap h a i l olahan PCH aman untuk dikonsumsi masyarakat dan memiliki nilai gizi yang tinggi herdasarkan uji fisik dan laboratorium yang dilakukan IPB. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah mengolahnya dengan menggunakan kaidah-kaidah GMP (Good Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard Analyses Critical Control Point) yang benar. Selain itu, produk ikan asap Petikan Cita Halus di uji kembali di laboratorium BBlA (Balai Besar Industri Agro) yang ada di Bogor. Hasilnya, sangat menggembirakan dari 14 item yang dilakukan pengujiannya dengan menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) ternyata tida satu itempun dari produk ikan asap Petikan Cita Halus yang di luar ambang batas yang diizinkan.

5.2. Visi dan Misi

PCH memiliki visi mendirikan, menjalankan dan mengembangkan usaha ikan asap untuk menampung hasil petani ikan dan nelayan agar memiliki nilai jual yang lebih baik, serta dapat meningkatkan makan ikan bagi masyarakat agar sehat, cerdas dan kuat. Sedangkan misi PCH adalah sebagai berikut :

1. Mendirikan, menjalankan dan mengembangkan usaha ikan asap dengan segala turunannya untuk memperoleh nilai jual yang lebih baik hasil petani ikan dan nelayan.

(54)

3. Dengan hasil olahan ikan asap dan segala turunannya diharapkan dapat meningkatkan masyarakat yang mengkonsumsi ikan agar t

Gambar

GAMBARAN UMUM PETIKAN CITA HALUS ..................................................................
Tabel 1. Hasil Olahan Produksi lkan Olahan Perikanan Tangkap di Perairan Umum menurut 1999-2004
Tabel 3. Produksi Aneka Ikan Asap PCH Tahun 2006-2007
Tabel 4. Komposisi Ikan Segar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengacu pada data-data yang telah dikumpulkan memberikan jalan bagi penulis guna untuk melakukan penelitian terkait proses produksi berita pada program

Dalam hal ini simulasi dilakukan dengan mengacu pada data atau kapasitas MBE yang dikehendaki yaitu 300 keV/20 mA, sehingga pada akhirnya akan diperoleh hasil- hasil perhitungan

Flux dan Welding Speed pada Pengelasan Laser Fiber terhadap Kedalaman Penetrasi, Lebar Lasan dan Tegangan Sisa Esshete 1250 dengan Metode Elemen Hingga.. Pada

Dari beberapa definisi diatas menurut para ahli dapat disintesakan bahwa Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan adalah surat yang digunakan oleh subjek atau wajib pajak untuk

kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata, tercermin dalam Rencana Strategis. Pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab,

Adapun upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan siswa di SMA Avicenna Mojongapit Jombang pertama bersifat preventif (pencegahan) yaitu dengan memberikan

2) Sambutan Kepala MI Thoriqul Huda Randuharjo. Bapak Nur Kholis, M.Pd.I menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah direncanakan sebelumnya sehingga