• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pengurangan Bobot Kendi Dengan Cara Pengamplasan Terhadap Konduktivitas Hidraulik Dan Laju Rembesan Air Di Permukaan Tanah Ultisol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Pengurangan Bobot Kendi Dengan Cara Pengamplasan Terhadap Konduktivitas Hidraulik Dan Laju Rembesan Air Di Permukaan Tanah Ultisol"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PENGURANGAN BOBOT KENDI DENGAN

CARA PENGAMPLASAN TERHADAP KONDUKTIVITAS

HIDRAULIK DAN LAJU REMBESAN AIR DI PERMUKAAN

TANAH ULTISOL

SKRIPSI

RAJA BAGUS HARIAWAN AGUNG 070308040

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

ANALISIS PENGARUH PENGURANGAN BOBOT KENDI DENGAN

CARA PENGAMPLASAN TERHADAP KONDUKTIVITAS

HIDRAULIK DAN LAJU REMBESAN AIR DI PERMUKAAN

TANAH ULTISOL

SKRIPSI Oleh:

RAJA BAGUS HARIAWAN AGUNG 070308040/KETEKNIKAN PERTANIAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana di Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui Oleh :

Komisi Pembimbing

( Achwil Putra Munir,STP, M.Si)

Ketua

( Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si )

(3)

ABSTRACT

Raja Bagus Hariawan Agung: The Analysis of effect of removing pitcher masses with sanding methode on its hydraulic conductivity and water seepage velocity on Ultisol Soil surface, supervised by ACHWIL PUTRA MUNIR and SAIPUL BAHRI DAULAY.

Pitchers that are made of clay loam and burnt with high temperature have ability to autoregulate soil irrigation which is an efficient technique among other system of irrigation. The Important physical caharacteristics of pitcher are hydraulic conductivity and porosity.

This research was one of preliminary study in making regulation of pitcher physical caharacteristics using sanding methode. This research was performed using non factorial randomized block design. Parameters analyzed were porosity, Hydraulic conductivity,water seepage volume and soil surface wetting distance.The result showed the sending method had no significant effect on porosity,hydraulic conductivity,water seepage volume and soil surface wetting distance.

Key Word: pitcher, sanding method, porosity, hydraulic conductivity, water seepage volume and soil surface wetting distance

ABSTRAK

Raja Bagus Hariawan Agung : Analisis Pengaruh Pengurangan Bobot Kendi Dengan Cara Pengamplasan Terhadap Konduktivits Hidraulik dan Laju Rembes air permukaan tanah ultisol, dibimbing oleh ACHWIL PUTRA MUNIR dan SYAIPUL BAHRI DAULAY.

Kendi yang dibuat dari tanah liat dan dibakar pada tempertur tinggi memiliki kemampuan mengatur sendiri pengairan tanah yang merupakan teknik efisien di antara system irigasi lainnya. Karakter fisik kendi yang penting adalah konduktivitas hidraulik dan porositas.

Penelitian ini merupakan langkah awal mendapatkan cara membuat pengaturan karakter fisik kendi menggunakan metode pengamplasan .Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok.Parameter yang dianalisis adalah porositas,konduktivitas hidraulik,volume air rembesan dan jarak pembasahan permukaan tanah.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa metode pengamplasan memiliki pengaruh tidak significant terhadap porositas,konduktivitas hhidraulik,volume air rembesan, dan jarak pembasahan permukaan tanah

(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 25 September 1989 dari ayah M.

Rum Majid dan Ibu Endang R. Lubis. Penulis merupakan putra pertama dari tiga

bersaudara.

Tahun 2007 penulis lulus dari SMA Negeri 4 Medan dan pada tahun 2007

lulus seleksi masuk USU melalui jalur SPMB. Penulis memilih Program Studi Teknik

Pertanian jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian.

Selama perkuliahan, penulis mengikuti kegiatan IMATETA pada tahun ajaran

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi penelitian ini yang

berjudul “Analisis Pengaruh Pengurangan Bobot Kendi dengan Cara Pengamplasan

terhadap Konduktivitas Hidrolik dan Laju Rembesan Air di Permukaan Tanah

Ultisol“ yang merupakan salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian di Program

Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Achwil

Putra Munir, STP, M.Si selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak Ir. Saipul Bahri

Daulay,M.Si sebagai anggota komisi pembimbing yang telah banyak membimbing

penulis sehingga dapat menyelesaikan usulan penelitian ini dengan baik.

Penulis menyadari di dalam pembuatan Skripsi penelitian ini masih banyak

terdapat kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna demi

penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat

menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2014

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 3

Kegunaan Penelitian... 3

Hipotesis Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 4

Sistem Irigasi Kendi ... 4

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Irigasi Kendi ... 4

Proses Perembesan Air ke Luar Dinding Kendi ... 5

Pengukuran Konduktivitas Hidrolik Kendi ... 15

(7)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 25

Kesimpulan ... 25

Saran... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26

(8)

DAFTAR TABEL

Jarak Pembasahan Tanah Berdasarkaan Lama Waktu Irigasi Kendi ... 6

Nilai Konduktivitas Hidrolik Kendi Menurut Komposisi Bahannya ... 7

Laju penurunan Tinggi Muka Air dalam Hong Pada Ultisol ... 9

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Flowchart Penelitian ... 30

Lampiran 1. Data Pengamatan Jarak Pembasahan Tanah ... 31

Lampiran 2. Data Pengamatan Volume Air Rembesan ... 32

Lampiran 3. Data Pengamatan Porositas Perkiraan Kendi ... 33

Lampiran 4. Data Pengamatan Konduktivitas Hidraulik Kendi ... 34

Lampiran 5. Data Output SPSS Jarak Pembasahan Tanah ... 35

Lampiran 6. Data Output SPSS Volume Air Rembesan ... 36

Lampiran 7. Data Output SPSS Porositas Perkiraan Kendi ... 37

Lampiran 8. Data Output SPSS Konduktivitas Hidraulik Kendi ... 38

Lampiran 9. Gambar Kendi Irigasi ... 39

(10)

ABSTRACT

Raja Bagus Hariawan Agung: The Analysis of effect of removing pitcher masses with sanding methode on its hydraulic conductivity and water seepage velocity on Ultisol Soil surface, supervised by ACHWIL PUTRA MUNIR and SAIPUL BAHRI DAULAY.

Pitchers that are made of clay loam and burnt with high temperature have ability to autoregulate soil irrigation which is an efficient technique among other system of irrigation. The Important physical caharacteristics of pitcher are hydraulic conductivity and porosity.

This research was one of preliminary study in making regulation of pitcher physical caharacteristics using sanding methode. This research was performed using non factorial randomized block design. Parameters analyzed were porosity, Hydraulic conductivity,water seepage volume and soil surface wetting distance.The result showed the sending method had no significant effect on porosity,hydraulic conductivity,water seepage volume and soil surface wetting distance.

Key Word: pitcher, sanding method, porosity, hydraulic conductivity, water seepage volume and soil surface wetting distance

ABSTRAK

Raja Bagus Hariawan Agung : Analisis Pengaruh Pengurangan Bobot Kendi Dengan Cara Pengamplasan Terhadap Konduktivits Hidraulik dan Laju Rembes air permukaan tanah ultisol, dibimbing oleh ACHWIL PUTRA MUNIR dan SYAIPUL BAHRI DAULAY.

Kendi yang dibuat dari tanah liat dan dibakar pada tempertur tinggi memiliki kemampuan mengatur sendiri pengairan tanah yang merupakan teknik efisien di antara system irigasi lainnya. Karakter fisik kendi yang penting adalah konduktivitas hidraulik dan porositas.

Penelitian ini merupakan langkah awal mendapatkan cara membuat pengaturan karakter fisik kendi menggunakan metode pengamplasan .Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok.Parameter yang dianalisis adalah porositas,konduktivitas hidraulik,volume air rembesan dan jarak pembasahan permukaan tanah.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa metode pengamplasan memiliki pengaruh tidak significant terhadap porositas,konduktivitas hhidraulik,volume air rembesan, dan jarak pembasahan permukaan tanah

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Efisiensi irigasi tergantung pada banyak faktor termasuk jenis tanah, spesies

tanaman, struktur tanah, kesuburan tanah, kompetisi tanaman dan iklim mikro tempat

tersebut. Hanya sedikit jurnal ilmiah yang tersedia pada irigasi kendi berkaitan

dengan faktor pengendali yang terkait. Masih banyak kekurangpahaman mengenai

sistem irigasi kendi ini, sebab itulah perlunya mengembangkan kriteria perancangan

irigasi kendi (Vasudevan, 2007).

Studi sebelumnya menunjukkan rasio aliran air berkorelasi secara baik dengan

MD (Moisture Deficit) atmosfer dimana pola korelasinya berbeda pada saat hujan dan saat tidak hujan. Studi sistematik pada aliran air melalui dinding kendi terbatas

untuk melepaskan air ke udara dan ke dalam air di bawah beda hidrolik (Vasudevan,

2011).

Kendi irigasi yang dibuat dengan kemahiran tangan (handicraft) yang menyebabkan hasilnya beragam, terutama dimensi, bentuk dan konduktivitasnya.

Hasil penelitian menunjukkan beragamnya dimensi kendi irigasi hasil pembuatan di

beberapa sentra produksi gerabah (Edward, 2000).

Kurang sempurnanya pencampuran bahan pembuatan kendi ini ditunjukkan

(12)

memperbaiki keberagaman bentuk dan dimensi diperlukan perbaikan cara

(13)

Keberagaman dimensi kendi yang dibuat disebabkan belum adanya informasi

besarnya susut selama proses pembuatan, sehingga dimensi kendi basah diperkirakan

berdasarkan pengalaman susut dari pembuatan gerabah (Edward, 2000).

Rembesan (seepage) pada dinding kendi merupakan kinerja yang penting dari sistem irigasi kendi, karena akan menentukan kemampuan sistem dalam mensuplai

dan memenuhi kebutuhan air tanaman dan efisiensi pemakaian air. Kajian yang

penting dalam rembesan adalah menyangkut laju (rate) kumulatif dan pola (pattern) rembesan (Edward, 2000).

Pemilihan spesifikasi kendi disesuaikan dengan kebutuhan air tanaman dan

kondisi tanah, pada tanah berpasir dapat digunakan kendi dengan permeabilitas

(konduktivitas hidrolik) yang lebih kecil dari pada tanah berliat.

Porositas kendi adalah karakteristik fisik kendi yang dapat menentukan

besarnya konduktifitas hidrolik kendi. Salah satu cara untuk meningkatkan

konduktivitas hidrolik kendi adalah dengan cara pengamplasan dinding kendi.

Penelitian yang dilakukan sebelumnya memaparkan tulisan tentang pengamplasan

dinding kendi yang hanya menunjukkan besarnya konduktivitas hidrolik kendi

sebelum dan setelah pengamplasan, sedangkan penentuan besarnya taraf

pengamplasan dan hasil konduktivitas hidrolik akibat beda taraf pengamplasan belum

diteliti sehingga penulis mengangkat judul penelitian ini dengan acuan utama pada

porositas dugaan kendi awal sebagai penentu utama dari penelitian ini dan melihat

(14)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji taraf pengurangan bobot kendi dengan

cara pengamplasan terhadap sistem irigasi kendi.

Kegunaan Penelitian

1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan

syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan

Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai sistem irigasi kendi.

Hipotesis Penelitian

1. Adanya pengaruh nyata pada konduktivitas hidrolik kendi akibat

pengurangan bobot kendi.

2. Adanya pengaruh nyata pada Volume air rembesan akibat pengurangan bobot

kendi.

3. Adanya pengaruh nyata pada laju rembesan air di permukaan tanah akibat

pengurangan bobot kendi.

4. Adanya pengaruh nyata pada porositas kendi akibat pengurangan bobot

(15)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

Sistem Irigasi Kendi

Di antara sistem irigasi tradisional, irigasi kendi merupakan salah satu sistem

irigasi yang paling efisien. Air merembes keluar dari kendi yang ditanam tergantung

dari beda tinggi tekanan melewati dinding kendi secara langsung ke daerah perakaran

tanaman yang dirigasikan. Beda tekanan adalah hasil dari tinggi tekanan positif di

dalam kendi dan tinggi tekanan negatif pada luar permukaan kendi yang bersentuhan

dengan tanah (Zreig et all, 2006).

Di dalam sistem irigasi kendi, indikator kinerja yang digunakan adalah :

kemampuan kendi irigasi mensuplai air untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan

mengurangi kehilangan air melalui evaporasi dan perkolasi (Edward, 2010).

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Sistem Irigasi Kendi

Faktor penting yang mempengaruhi rasio rembesan adalah kondisi di luar

permukaan dari dinding kendi. Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa kendi

dapat saja memiliki kemampuan mengatur sendiri dengan kondisi dimana rembesan

diatur oleh tinggi tekanan air tanah dimana, sebagai hasilnya, adalah fungsi dari

kandungan air tanah di sekitar kendi. Saat air tanah berkurang akibat

evapotranspirasi, tinggi tekanan air tanah juga berkurang menghasilkan peningkatan

(16)

pengaruh tinggi tekanan air yang dihasilkan dari evaporasi dan transpirasi pada rasio

(17)

Jauh sebelumnya, penelitian kecil telah dilakukan pada kinerja sistem irigasi

kendi termasuk macam-macam faktor yang mempengaruhi rembesan air yang keluar

melalui kendi. Rasio air yang merembes keluar dari kendi juga beberapa tanaman

yang berpotensi dapat diirigasikan dengan sistem irigasi kendi dipengaruhi oleh

beberapa hal, diantaranya adalah kondukt ifitas hidrolik jenuh kendi, ketebalan

dinding kendi, daerah permukaan kendi, jenis tanah, jenis tanaman dan rasio

evapotranspirasi

(Siyal, 2009).

Proses Perembesan Air ke Luar Dinding Kendi

Tekanan atmosfer, tegangan tanah, dan tegangan hisapan akar akan memaksa

air untuk merembes keluar dari kendi, membentuk pola perembesan yang membasahi

tanah yang mengelilingi kendi. Proses pembasahan berlanjut sampai kelembaban

tanah dalam keadaan seimbang. Selama masih ada air yang yang diambil oleh

tanaman, air akan terus mengalir terus menerus keluar dari kendi. Mekanisme inilah

yang memberi keuntungan ketika mengairi tanaman dengan menanam tanaman

tersebut di sekeliling kendi. Tanaman yang ditanam di bedengan yang dipasangi

dengan kendi gerabah memberikan air yang cukup hingga tanaman mencapai usia

dewasa. Daerah pembasahan tergantung dari tekstur tanah, tanah berpasir tidak

membiarkan air bergerak mendatar jauh dari sumber pengairannya, namun lebih

(18)

Pola Pembasahan Tanah

Hasil pengamatan pola basah (wetting pattern) tanah di sekitar kendi dapat mencapai jarak horizontal (jari-jari) 25 cm dan vertikal 40 cm. Pertambahan jarak

pembasahan sebagai fungsi waktu seperti pada Tabel.1di bawah ini.

Tabel.1 Jarak pembasahan tanah berdasarkan lama waktu irigasi kendi

Waktu Jarak Pembasahan ke Arah

Radial , R (cm) Vertikal, z (cm)

Dari hasil studi yang telah ada, dapat disimpulkan bahwa rasio difusi air

melalui kendi dapat diatur dengan mengatur proporsi yang tepat dari bahan organik di

kendi atau dengan mengatur distribusi ukuran partikel dari pasir pada saat

pencampuran dengan tanah liat selama proses pembuatan kendi. Untuk memberi

standar proporsi bahan organik yang tepat dan distribusi ukuran partikel pasir yang

tepat saat pencampuran dengan tanah liat untuk menghasilkan rasio difusi yang

diinginkan, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan (Mathai and Simon, 2004).

Penambahan pasir pada campuran bahan pembuatan kendi telah dapat

meningkatkan konduktifitas hidrolik kendi (Kkendi) secara positif. Namun

penambahan pasir dibatasi oleh daya rekat tanah liat yang digunakan sehingga pada

(19)

berlebihan menyebabkan kendi tidak dapat dibentuk, karena akan pecah pada

waktu pengeringan atau pembakaran. Selanjutnya, untuk menentukan persentase

penambahan pasir dalam pembuatan kendi irigasi tergantung besarnya konduktivitas

hidrolik kendi yang dibutuhkan, mengikuti persamaan eksponensial (Edward, 2000).

Kendi dibuat dari campuran bahan tanah liat, pasir dan serbuk gergaji,

konduktivitas hidrolika kendi berkisar antara 7,88 x sampai dengan 8,78 x

cm/hari. Kendi dengan berbagai campuran bahan dan nilai kondukt ivitas

hidraulik kendi yang diperoleh disajikan pada Tabel.2 di bawah ini.

Tabel.2 Nilai konduktivitas hidrolik kendi menurut komposisi bahan campuran

(Sastrohartono, 2010).

Dimensi Kendi

Pemilihan ukuran diameter dan panjang hong (kendi) untuk irigasi lokal harus

berdasarkan pada efisiensi pemberian air yang tepat untuk tanaman, agar tidak terjadi

pemborosan pemberian air yang tepat untuk tanaman, agar tidak terjadi pemborosan

pemberian air yang mengakibatkan pemakaian hong menjadi tidak efisien karena

No Komposisi bahan campuran (%) Kkendi (cm/det)

Liat Pasir Serbuk gergaji

(20)

seringnya intensitas pengisian air ke dalam hong . Untuk itu perlu suatu

pertimbangan yang matang dalam memilih ukuran diameter dan panjang hong yang

akan dipakai, agar dapat mencapai efisiensi yang diinginkan (Sistanto, 2004).

Karakteristik ukuran diameter hong berpengaruh terhadap pola pembasahan

tanah. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya ukuran diameter hong akan

menambah volume air dalam hong dan memperluas dinding hong, sehingga akan

mempengaruhi jumlah pemberian air ke tanaman dan selanjutnya berpengaruh

terhadap zona pembasahan dan volume tanah yang basah di sekitar perakaran

tanaman disebutkan dalam ( European Commision for Agriculture,1972)

(Sistanto, 2004).

Dengan meningkatnya ukuran diameter hong dan pembenaman hong lebih

dalam tentunya akan menampung volume air yang lebih besar, sehingga kapasitas

volume air dalam hong akan berbanding lurus dengan volume pembasahan tanah

yang dihasilkan (Sistanto, 2004).

Selain itu dengan meningkatnya ukuran diameter hong akan memperbesar

luas dinding hong, sehingga dengan permukaan dinding yang luas menyebabkan

jumlah pori hong bertambah banyak dan kondisi ini mengakibatkan air lebih lebih

banyak merembes ke dalam tanah ( Sub balai rehabilitasi lahan dan konservasi tanah,

1996).

Dewasa ini terdapat 5 (lima) ukuran diameter hong yang disarankan oleh

Standar Industri Indonesia (1983), yaitu hong dengan ukuran diameter 10;

(21)

Waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi muka air yang tetap untuk

ketiga hong itu berbeda, hal ini disebabkan oleh perbedaan debit air dan luas dinding

hong. Pori-pori tanah mulai mendekati jenuh air, namun kenyataannya kondisi air di

dalam tanah tidak sampai mencapai jenuh, hal ini disebabkan oleh partikel-partikel

tanah bersifat porous sehingga pergerakan air di dalam tanah terus berlangsung.

Selain itu kondisi ini dipengaruhi oleh besarnya evaporasi tanah sementara debit air

yang keluar dari setiap hong jumlahnya berbeda, yang selanjutnya akan menghasilkan

perbedaan distribusi pembasahan tanah.

Tabel.3 Laju penurunan tinggi muka air dalam hong pada tanah ultisol Waktu

pengamatan (jam)

Penurunan tinggi muka air dalam hong (mm) Laju penurunan air (mm)

D= 12 mm D=15 D=20 D=12 D=15 D=20

Keuntungan Irigasi Kendi

Ada beberapa keuntungan menggunakan irigasi kendi liat. Keuntungan

pertama, kendi tidak sensitif terhadap penyumbatan seperti pada sistem irigasi tetes,

walaupun kadang-kadang juga bisa terjadi penyumbatan dan memerlukan pemanasan

(22)

kendi tidak memerlukan sistem pengairan bertekanan. Keuntungan yang

ketiga, tidak akan mudah dirusak oleh binatang atau tersumbat oleh serangga seperti

pada sistem irigasi tetes, dengan menggunakan penutup kendi yang dapat

mengumpulkan air hujan, jika ada presipitasi, dapat disimpan dan didayagunakan.

Yang terakhir, kendi hanya membutuhkan air selama satu atau dua minggu, tidak

seperti irigasi tetes dimana jika ada sedikit gangguan pada tenaga cadangan atau air

dapat menyebabkan kegagalan tanam (Anonimous, 2012).

Kekurangan Irigasi Kendi Liat

Tanah dengan tektur yang kasar tidak akan memberikan pengaruh daerah

pembasahan yang baik. Tanah dengan tektur sedang seperti lempung berpasir,

lempung liat atau lempung berdebu sangat baik. Sistem irigasi kendi dapat saja

tersumbat saat porositas kendi tertutup seiring dengan waktu selama penggunaan

kendi yang panjang. Ketika porositas kendi secara lanjut menurun tak tertanggulangi

lagi, kendi menjadi sulit untuk menyediakan kebutuhan air tanaman yang tinggi.

(Anonimous, 2012).

Kendi perlu untuk dipindahkan jika tanah akan diolah. Selama masa

pemasangan atau pemindahan, kendi-kendi tersebut harus dipegang dengan baik

untuk menghindari kerusakan pada dinding kendi. Kendi yang telah digunakan dapat

tersumbat kadang kala, khususnya ketika tidak diisi dan dibiarkan mengering dalam

jangka waktu yang panjang. Ketika hal ini terjadi, kendi-kendi tersebut perlu untuk

(23)

Campuran tanah liat, waktu pembakaran, temperatur dan liat yang dipilih

harus tepat untuk memastikan bahwa kendi cukup berporous untuk sistem irigasi

kendi ini. Untungnya, sangatlah mudah untuk menguji kendi, menempah campuran

dan menentukan waktu pembakaran (Anonimous, 2012).

Instalasi Kendi

Jumlah dan ukuran kendi yang dibutuhkan tergantung dari jenis tanaman,

jarak antara masing-masing tanaman dan berapa lama petani ingin melakukan

pengisian ulang air ke dalam kendi. 2-5 liter air biasanya cocok sekali digunakan, tapi

kendi yang berukuran 10-20 liter dapat saja digunakan untuk tanaman yang lebih

besar atau jika petani ingin melakukan pengisian air ulang ke kendi dengan jarak

waktu yang lebih lama.

Jika kendi liat yang sudah dibuat ada di tempatmu berada, kamu dapat

mengujinya apakah kendi tersebut cukup berporus untuk sistem irigasi dengan cara

menyemprotkan air ke dinding kendi atau mengisi air ke dalam kendi. Jika

permukaan kendi menjadi basah dan lembab berarti kendi tersebut berporus.

Jika kendi memang diperuntukkan khusus untuk sistem irigasi, lakukan

percobaan dengan ketebalan dinding dan tipe dari liat yang berbeda sebelum

memproduksi kendi yang banyak. Temperatur pembakaran haruslah di bawah

1000°c. Tembaga meleleh pada suhu 1083°c, dengan meletakkan biji tembaga ke

dalam tungku pembakaran dapat membantu mengatur temperatur pembakaran

(24)

Perawatan Kendi

Sangatlah penting untuk menjaga sistem terawat dengan baik jika kita

menyadari manfaat potensial yang ada pada irigasi kendi ini.

Dalam usaha Untuk memperoleh manfaat tersebut, berikut ini ada beberapa cara yang

harus diikuti:

1. Selalu jaga kendi tetap basah dengan tidak membiarkan air berkurang

dibawah kapasitas 50 % dari volume. Hal ini akan mencegah kemungkinan

penyumbatan dan menjaga aliran air yang keluar dari kendi liat.

2. Ketika tidak digunakan, kendi haruslah dikeluarkan dari tanah, dicuci dan

dikeringkan untuk menghindari penyumbatan pori-pori mikro.

3. Hydrochloric acid dapat digunakan untuk membuka pori-pori yang pernah

tersumbat.

(Anonimous, 2012).

Pengamplasan Dinding Kendi

Rasio rembesan kendi dapat diubah dengan pengamplasan permukaan luar

kendi untuk menghilangkan permukaan halus yang tersisa pada proses

pembuatannya. Pengasaran permukaan menghasilkan kenaikan sebesar 30% pada

nilai konduktivitas hidrolik kendi. Kenaikan konduktivitas hidrolik kendi hasil dari

pengamplasan bertujuan untuk mengangkat lapisan yang impermeable, yang terdiri

(25)

Stein (1995) mengatakan bahwa hasil pengukuran konduktivitas hidrolik

kendi dari 12 buah kendi dengan campuran bahan yang sama hasilnya konduktivitas

hidrolik kendi tidak seragam, dan setelah dilakukan pengamplasan pada permukaan

dinding kendi ternyata dapat meningkatkan Kkendi sebesar (369-1791)% seperti pada

tabel berikut .

Tabel.4 Nilai konduktivitas hidraulik kendi sebelum dan sesudah pengamplasan Kode Kendi Kkendi sebelum diamplas Kkendi setelah diamplas

cm/detik % cm/detik %

Menurut Stein (1994) sistem irigasi kendi dapat dikelompokkan berdasarkan

sistem penambahan air ke dalam kendi, yaitu :

1. Sistem manual. Pengisian air dilakukan dengan cara menuangkan air

(26)

2. Semi otomatis. Pengisian air dengan membuka kran pada pipa yang

dihubungkan pada setiap kendi, kemudian kran ditutup kembali

setelah kendi penuh air.

3. Sistem otomatis. Kendi sebagai emitter menjadi satu kesatuan sistem

jaringan atau sebagai kapsul yang merupakan bagian dari sistem

tertutup yang dihubungkan dengan jaringan pipa.(Sastrohartono,2010).

Kualitas Air Untuk Sistem Irigasi Kendi

Percobaan yang telah dilakukan di Kenya dan India terbukti menunjukkan

bahwa irigasi kendi lebih baik daripada metode irigasi biasa lainnya dimana air yang

tersedia di kedua daerah tersebut sangat asin. Produksi tomat dan semangka yang

dihasilkan dari sistem irigasi kendi ini sangat baik sekali meskipun dengan air asin

(Anonimous, 2012).

Kualitas Lahan

Ketika tanah di daerah kering, seperti di Sahel, Afrika, diirigasikan, air

berevaporasi dari permukaan tanah secara cepat, meninggalkan garam yang

terkandung di air. Ketika garam ini tidak dapat tercuci oleh air, maka akan

mengendap dalam tanah. Hal inilah yang menyebabkan salinisasi, masalah besar

untuk pertanian, karena kebanyakan tanaman tidak tahan terhadap tanah dengan

kandungan garam yang tinggi. Irigasi kendi gerabah (liat) merupakan teknik yang

sangat berguna yang dapat membantu petani menumbuhkan tanaman di lahan dengan

(27)

Garam yang terkandung di sekitar tanah di daerah perakaran akan disapu ke pinggiran

luar daerah tanah yang basah, sehingga air yang berada di sekitar perakaran tanaman

kandungan garamnya berkurang. Bagaimanapun kendi dengan suhu pembakaran yang

rendah dapat rusak dan retak jika dibenam di lahan dengan kandungan garam yang

tinggi disebabkan oleh reaksi kimia antara dinding kendi dan kandungan garam dalam

tanah tersebut (Anonimous, 2012).

Pengukuran Konduktivitas Hidrolik Kendi

Konduktivitas hidrolik adalah kecepatan tanah untuk meloloskan air. Konduktivitas hidrolik (K) jenuh dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

Darcy.

Q = A.K

Atau K = =

Cara pengukuran konduktivitas hidrolik yang paling mudah digunakan adalah dengan

menggunakan metode kecepatan aliran tetap (steady state). Untuk keperluan ini digunakan metode tinggi muka air tetap (Constant Head Method)

(Islami dan Utomo, 1995).

Tanah Ultisol

Tanah ultisol terjadi akibat penimbunan liat di horizon-horizon bawah,

bersifat asam terjadi produk kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan

(28)

Tanah ultisol dulu disebut podsolik merah kuning, tanah ini biasanya tanah

basa dan berkembang di bawah iklim panas sampai tropik. Tanah ini memiliki

horizon lempung dengan kejenuhan basa lebih rendah 35%

(Buckman dan Nyle, 1982).

Tanah ultisol aslinya tidak subur, karena itu membutuhkan pengolahan yang

baik. Tanah bertekstur lempung dan kalau dilakukan pengolahan yang tepat tanah ini

(29)

BAB III

BAHAN DAN METODE

Lokasi dan Waktu

Penelitian akan dilaksanakan di Perbengkelan Keteknikan Pertanian Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara, pada bulan Oktober-November 2013.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kendi liat, pasir

dan air. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kertas pasir,

tabung mariotte, pipa pvc, ring sampel, oven, timbangan digital, stop watch,gelas

ukur.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode pengamatan (observasi) langsung

di lapangan terhadap pengaruh taraf pengurangan bobot kendi akibat pengamplasan

terhadap konduktifitas hidrolik kendi, laju rembesan di permukaan tanah, porositas

perkiraan kendi dan kadar air tanah .

Metode Analisa

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berupa RAK non faktorial, dengan

rincian pengurangan bobot kendi :

(30)
(31)

Parameter

Konduktifitas Hidrolik Kendi

1. Kendi yang telah diratakan dindingnya dengan menggunakan kertas pasir

ukuran 1,5 secara merata dan diketahui dimensinya diisi dengan air dan

direndam selama dua hari agar dindingnya menjadi jenuh.

2. Setelah kendi jenuh dimasukkan ke dalam bak air tempat pengukuran.

Kemudian dihubungkan dengan selang plastik ke tabung marionette dan

dibiarkan selama tiga jam atau sampai pengaliran air yang keluar dalam

keadaan mantap.

3. Setelah aliran air yang keluar mantap,maka mulai diukur volume air yang

keluar dari bak air pada interval waktu tertentu dan pengukuran sedikitnya

5 kali.

4. Dihitung konduktivitas hidrolik kendi (Kkendi ) dengan menggunakan

persamaan yang digunakan oleh Edward (2000) :

Kkendi =

Dimana :

Q : volume terukur (cm3)

A : luas permukaan luar kendi ( cm2)

L : tebal dinding kendi (cm)

(32)

Laju Rembesan Air di Permukaan Tanah

1. Setelah aliran air keluar dari dinding kendi mantap dan kendi

dibenamkan dalam tanah pasir pada kotak yang telah disediakan.

2. Diukur jarak perembesan air pada permukaan tanah pasir pada

beberapa sisi kendi dalam waktu tertentu.

Volume Air Rembesan

1. Diukur volume air dalam kendi sebelum dilakukan pembenaman

dalam tanah dengan gelas

2. Diukur kembali volume air yang tersisa dalam kendi setelah satu hari

pengairan

3. Dihitung Volume Air Rembesan

Vs =

Porositas Perkiraan Kendi

Pe=[(Sf -Wf )/ Wf ]×100 Dimana

Pe = porositas perkiraan

Sf = berat jenuh sampel

(33)

Prosedur Penelitian

1. ditimbang berat awal kendi,

2. dibenamkan kendi sampai jenuh

3. diukur porositas kendi

4. diukur konduktifitas hidrolik kendi,

5. diukur laju rembesan air di permukaan tanah pada beberapa titik yang

ditentukan pada interval waktu yang ditentukan dan dicatat waktu laju

rembesan mencapai batas yang ditentukan ,

6. diukur volume air rembesan

7. dikeringkan kendi

8. diamplas kendi pada interval waktu yang ditentukan dengan kertas pasir

koefisien kekasaran yang ditentukan

9. ditimbang berat kendi sampai pengurangan bobot kendi yang ditentukan,

10.dilakukan pengulangan pengukuran parameter sampai tahap yang ditentukan

(34)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jarak

jarak pembasahan permukaan tanah (horizontal) (cm)

y = 0,0112x + 4,3983

Hipotesis dalam uraian kalimat

Taraf pengamplasan

1. H0: ntak ada perbedaan rata-rata jarak pembasahan tanah berdasarkan taraf pengamplasan dinding kendi

2. H1: ada perbedaan rata-rata jarak pembasahan tanah berdasarkan taraf pengamplasan dinding kendi

Kelompok kendi

1. H0:tak ada perbedaan rata-rata jarak pembasahan tanah berdasarkan kelompok kendi

(35)

kriteria pengujian berdasarkan perbandingan antara F Hitung dan FTabel

taraf pengamplasan

1. Nilai Fhitung dari table test of between subject effect = 6,76

2. Nilai FTabel (7,14) = 2,76

3. Ternyata Fhitung > FTabel

4. Maka H1 diterima, artinya ada perbedaan rata-rata jarak pembasahan tanah berdasarkan taraf pengamplasan

Kelompok kendi

1. Nilai FHitung dari table test of between subject effect = 2,444

2. Nilai FTabel (2,14) = 3,739

3. Ternyata FHitung<FTabel

4. Maka H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata jarak pembasahan tanah berdasarkan kelompok kendi 1,2,3

Kriteria pengujian berdasarkan nilai probabilitas

1. Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka H0 diterima

2. Jika probabilitas (sig) < 0,05 maka H1 diterima

Taraf pengamplasan

1. Nilai signifikansi table test of between subject effect = 0,01

(36)

3. (p) < 0,05

4. Maka H1 diterima,artinya taraf kepercayaan sebesar 95 % memastikan terdapat perbedaan rata-rata pembasahan tanah berdasarkan taraf pengamplasan

Kelompok Kendi

1. Nilai signifikansi table test of between subject effect = 0,123

2. Nilai alfa = 0,05

3. (p)> 0,05

4. Maka H0 diterima,artinya taraf kepercayaan 95 % memastikan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata pembasahan tanah berdasarkan kelompok kendi

Kemudian dilanjutkan dengan uji tukey hsd pada perlakuan taraf

pengamplasan untuk mengetahui pasangan perlakuan yang nilainya berbeda

nyata, hasilnya pasangan perlakuan yang ditolak untuk dipasangkan adalah

0-10,0-20,0-30,0-40,0-60,0-70,10-20,10-30,10-40,10-60,10-70,20-30,20-40,20-60,20-70,30-60,30-70,40-50,40-60,40-70,50-70. Sedangkan yang baik untuk

dipasangkan adalah 0-50,30-50. artinya taraf pengamplasan yang rendah tidak

dapat membuat pengaruh nyata pada parameter jarak pembasahan tanah. dan

efisiensi taraf pengamplasan sudah maksimal atau baik pada perlakuan P5 (50

(37)

Volume Air Rembesan

volume air keluar selama 24 jam

y = 0,0258x + 8,9439

Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa volume air rembes tertinggi

terjadi pada perlakuan P7 (70 g) sedangkan volume air rumbes terendah terjadi pada

perlakuan P6 (60 g). Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan

maka dilakukan uji anova dengan menggunakan SPSS, hasilnya didapat nilai

signifikansi taraf pengamplasan sebesar 0,362 sedangkan nilai signifikansi no kendi

sebesar 0,835, maka uji lanjut tidak dilakukan karena nilai signifikansi lebih besar

(38)

Porositas

Porositas y = -0,1038x + 15,847

R2 = 0,2509

Dari gambar grafik di atas disimpulkan bahwa porositas perkiraan kendi

tertinggi terdapat pada perlakuan P4 (40 g) sedangkan porositas perkiraan kendi

terendah terdapat pada perlakuan P5 (50 g). untuk mengetahui ada tidak pengaruh

pada perlakuan terharap parameter maka dilakukan uji anova dengan SPSS dimana

didapat nilai signifikansi taraf pengamplasan sebesar 0,000 sedangkan nilai

signifikansi kendi sebesar 0,690 dengan demikian begitu artinya terdapat paling tidak

satu perlakuan yang nyata. Hasilnya menunjukkan bahwa P0 tidak berbeda nyata

dengan P1,P2,P5,dan P4, sedangkan P3 berbeda nyata dengan P0,P1,P2,P4,dan P5,

(39)

Konduktivitas Hidraulik Kendi

konduktivitas hidrolik y = 0,0025x + 1,2805

R2 = 0,0458

Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa konduktivitas hidraulik tertinggi

terdapat pada perlakuan P5 (50 g) sedangkan konduktivitas hidraulik terendah

terdapat pada perlakuan P6 (60 g). untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

yang signifikan akibat perlakuan pada parameter maka dilakukan uji anova maka

dihasilkan nilai signifikansi taraf pengamplasan sebesar 0,03 sedangkan nilai

signifikansi no kendi sebesar 0,66. untuk itu dilanjutkan uji tukey. Hasilnya

menunjukkan bahwa P5 berbeda nyata dengan P0,P1, dan P6 sedangkan P6 berbeda

nyata dengan P4 dan P7, serta P0,P1, P2 tidak berbeda nyata, sedangkan P3, P4 dan

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Perlakuan pengamplasan terhadap dinding kendi berpengaruh nyata terhadap

jarak pembasahan tanah

2. Perlakuan pengamplasan terhadap dinding kendi tidak berpengaruh nyata

terhadap volume air

3. Perlakuan pengamplasan terhadap dinding kendi berpengaruh nyata terhadap

porositas kendi

4. Perlakuan pengamplasan terhadap dinding kendi berpengaruh nyata terhadap

konduktivitas hidraulik kendi

Saran

1. Dilakukan penelitian selanjutanya tentang pengaruh evaporasi pada system

irigasi kendi

2. Dilakukan metode lain untuk mengatur nilai jarak pembasahan tanah,

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2012. http://www.paceproject.net/Userfiles/File/Soils /buried clay pot {20 Februari}

Anonimous. 2012. http://www.sci.sdsu.edu/SERG/techniques/Irrigation. {20 Februari}

Anonimous. 2000. http://upetd.up.ac.za/thesis/08chapter7.pdf {20 Februari}

Nyle C.B. 1974. The Nature And Properties of Soil 8th Edition. New York: MacMillan Publishing Co.ing.

Buckman, H. O. dan Nyle, C. B.1982.Ilmu Tanah. Jakarta: Bhatara Karya.

Edward.2000.Kinerja Sistem Irigasi Kendi untuk Tanaman di Daerah Kering.Bogor.IPB Press.

Hakim, N. d. 1986. Dasar dasar Ilmu Tanah. Lampung: Unila Press. Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

Islami,T. dan Utomo,H.W., 1995.Hubungan Tanah Air dan Tanaman. Semarang. IKIP Semarang Press

Kramer, P. 1983. Plant and Soil Water Relationship, a modern sinthesys. New Delhi: Mc Graw Hill Publishing Company LTD.

Mathai, M.P. and Simon.A., 2004. Water diffusion through pottery disc of varying Porosity. Journal of Tropical Agriculture, 42, 63-65.

Saleh, E. 2000. Kinerja Irigasi Kendi untuk Tanaman di Daerah Kering . Bogor: IPB Press.

Sastrohartonno, H. 2010. Teknik Fertigasi Kendi untuk Pertanian Lahan Kering.

Yogyakarta. Fakultas Teknologi Institut Pertanian Yogyakarta.

Sistanto, B. 2004. Pengaruh Ukuran Diameter Hong Dan Kedalaman Pembenaman Hong Terhadap Volume Pembasahan Tanah Ultisol Pada Sistem Irigasi Lokal. BIONATURA, 6, 78-93.

(42)

Sub Balai Rehabilitas Lahan Dan Konservasi Tanah. 1996. Laporan Uji Coba Sumur Resapan Air 1995/1996. Bandung: Departemen Kehutanan Jawa Barat.

Vasudevan, P., Sen P.K. and Dastidar M.G. 2011. Burried Clay Irrigation for Efficient and Controlled Water Delivery. new delhi: departmenr of aplied mechanics,indian institute of technology delhi.

Vasudevan, P., Sen P.K. and Dastidar M.G. 2007. Pitcher or Clay Pot Irrigation For Water Conservation. Proseeding of International Conference on Mechanical Engineering. Bangladesh.

Zreig, A. M. 2006. The auto regulative capability of pitcher irrigation system. Journal Elsevier, 132-138.

(43)

Persiapan Alat Persiapan Bahan

Pembenaman kendi ke dalam tanah

Pengisian air ke dalam kendi

Pengukuran parameter

Pengamplasan dinding luar kendi

Analisis data

1. Tanah 2. Air 3. Kendi Mulai

(44)
(45)

sisi

Lampiran 2. Data Pengamatan Volume Air Rembesan

(46)

Lampiran 3. Data Pengamatan Porositas Perkiraan Kendi

Perlakuan Ulangan

Berat basah

Berat

Kering Resapan

(47)
(48)

Lampiran 5. Output SPSS Jarak Pembasahan Tanah

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: jarak pembasahan

a R Squared = ,787 (Adjusted R Squared = ,649)

3 4,9733 4,9733 4,9733

3 5,6267 5,6267

3 4,6733 4,6733 4,6733

3 4,9733 4,9733

3 5,6267 5,6267

3 6,2633

,116 ,101 ,060 ,173

taraf

Means for groups in homogeneous subsets are dis played. Based on Type III Sum of Squares

The error term is Mean Square(Error) = ,295.

Us es Harmonic Mean Sample Size = 3,000. a.

(49)

Lampiran 6. Output SPSS Volume Air Rembes

Te sts of Betw een-Subjects Effects

Dependent Variable: volume air rembes

16,315a 6 2,719 ,899 ,539

1619,421 1 1619,421 535,545 ,000

15,198 4 3,800 1,257 ,362

1,116 2 ,558 ,185 ,835

of Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,403 (Adjusted R S quared = -, 045)

Means for groups in homogeneous subs ets are displayed. Based on Type III S um of S quares

The error term is Mean Square(Error) = 3,024.

Us es Harmonic Mean S ample S ize = 3,000. a.

(50)

Lampiran 7. Output SPSS Porositas Perkiraan Kendi

Te sts of Betw een-Subjects Effects

Dependent Variable: porositas k endi

405,428a 9 45,048 47,774 ,000

4487,785 1 4487,785 4759,370 ,000

404,709 7 57,816 61,314 ,000

,719 2 ,359 ,381 ,690

of Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,968 (Adjusted R S quared = ,948) a.

Means for groups in homogeneous s ubsets are displayed. Based on Type III Sum of Squares

The error term is Mean Square(Error) = ,943.

Us es Harmonic Mean Sample Size = 3,000. a.

(51)

Lampiran 8. Output SPSS Konduktivitas Hidraulik Kendi

Te sts of Betw een-Subjects Effects

Dependent Variable: konduktivit as hidrolik

1,944a 9 ,216 5,240 ,003

44,827 1 44,827 1087,442 ,000

1,670 7 ,239 5,787 ,003

,274 2 ,137 3,326 ,066

of Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,771 (Adjusted R S quared = ,624) a.

konduktivitas hidrolik

3 ,8865

3 1,1820 1,1820

3 1,1820 1,1820

3 1,3297 1,3297 1,3297

3 1,4775 1,4775

3 1,4775 1,4775 1,4775

3 1,4775 1,4775 1,4775

3 1,6252 1,6252

3 1,7730

,112 ,127 ,121 ,121

taraf pengamplasan

Means for groups in homogeneous s ubsets are displayed. Based on Type III Sum of Squares

The error term is Mean Square(Error) = ,041. Us es Harmonic Mean Sample Size = 3,000. a.

(52)
(53)

Gambar

Tabel.1 Jarak pembasahan tanah berdasarkan lama waktu irigasi kendi
Tabel.2  Nilai konduktivitas hidrolik kendi menurut komposisi bahan campuran
Tabel.3 Laju penurunan tinggi muka air dalam hong pada tanah ultisol
Tabel.4 Nilai konduktivitas hidraulik kendi sebelum dan sesudah pengamplasan

Referensi

Dokumen terkait

Dari percobaan Studi ini dihasilkan suatu performa bahwa routing protokol AODV dengan parameter 802.11p pada skenario riil mengalami peningkatan nilai rata-rata pada packet

Tulisan yang dibentuk seperti hiasan sulur-suluran yang terdapat pada tiang-tiang di serambi masjid, baik serambi atas maupun serambi bawah.. Di mana tulisan

Pada beberapa stasiun lainnya ada yang memiliki fasilitas pendukung seperti di Stasiun Gubeng terdapat fasilitas zebra cross, Stasiun Wonokromo terdapat fasilitas

Perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan seorang pegawai sebagai tindakan disiplin yang disebabkan oleh kelalaian karyawan terhadap kewajiban atau pelanggaran

Prospek Tepung Sukun Untuk Berbagai Produk Makanan Olahan dalam Upaya Menunjang Diversifikasi Pangan. BB

Hasil penelitian yang didapat bahwa perbandingan komposisi jamur merang, tepung kedelai dan tepung pengisi memberikan pengaruh nyata terhadap respon organoleptik yaitu warna, aroma

pengeluaran yang telah ditetapkan (indikator ke- 3) 87% 87,783 % 100,90 Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap

Berdasarkan hasil rapat seleksi kelulusan dan surat keputusan (SK) Rektor IAIN Antasari, diputuskan dan ditetapkan bahwa nama-nama yang tercantum pada pengumuman ini dinyatakan