• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus Terintegrasi (Studi Kasus Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus Terintegrasi (Studi Kasus Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya)."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN LEMBAGA DAKWAH KAMPUS

TERINTEGRASI

(Studi Kasus Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus

Surabaya)

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

ADAM ENDVY FAJARIYANTO 07.41010.0324

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ABSTRAK ... vi

2.7 Keistimewaan Dakwah Kampus ... 10

2.8 Peran dan Fungsi Mahasiswa ... 11

(3)

2.11 Konsep Sistem Informasi ... 15

2.12 Jejaring Sosial ... 16

2.13 Integrasi ... 17

2.14 Database ... 18

2.15 Waterfall Model ... ... 20

2.16 UML (Unified Modelling Language)... 22

2.17 RUP (Rational Unified Process) ... 24

2.18 Konsep Model-View-Controller (MVC)... 26

2.19 Laravel ... ……… 26

2.20 MySQL Database ... 27

2.21 World Wide Web (WWW) ... 29

2.22 Pengertian PHP ... 29

2.23 Pengertian Apache ... 31

2.24 Pengertian Macromedia Dreamweaver ... 32

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33

3.1 Analisis Sistem ... 33

3.2 Prosedur Pengembangan ... 36

3.3 Perancangan Sistem ... ……. 38

3.4 Model Diagram Pengembangan Sistem ... 38

3.5 System Design ... 43

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 105

(4)

4.4 Pembahasan Aplikasi ... 134

4.5 Analisis Program ... 135

BAB V PENUTUP ... 137

5.1 Kesimpulan ... 137

5.2 Saran ... 137

DAFTAR PUSTAKA

(5)

1.1 Latar Belakang

Lembaga Dakwah Kampus (LDK) adalah suatu wadah yang mempunyai

tugas sebagai garda terdepan dalam syi’ar Islam di kampus. LDK mempunyai

fungsi utama dalam hal dakwiy (syi’ar dan kaderisasi) dan khidamy (pelayanan).

Dua fungsi utama ini menjadi target awal bagi sebuah LDK dalam menjalankan

amanahnya. Seiring waktu berjalan, ternyata LDK dirasa perlu melakukan

ekspansi dalam hal ilmiy (keilmuan) dan saling terintegrasi antar LDK untuk

dapat disatukan menjadi sebuah organisasi besar Islam yang memiliki

cabang-cabang yang terkoordininasi dengan baik di setiap kampus. Transformasi dakwah

ini bertujuan agar dakwah yang dilakukan dapat merangkul semua masyarakat dan

semua LDK untuk menyelaraskan visi dan misi membentuk mahasiswa atau

pemuda yang memiliki ahlakul karimah.

Kegiatan pembinaan dan pengkaderan Sumber Daya Manusia (SDM) pada

sebuah lembaga dakwah di dalam kampus tanpa adanya proses pengelolaan yang

baik, maka akan sangat sulit untuk mencapai tujuan Lembaga Dakwah Kampus.

Proses pengelolaan tersebut melibatkan kegiatan perencanaan, perorganisasian,

pengalaman dan pengendalian di dalam organisasi. Proses pengelolaan ini

dilakukan dengan tujuan membangun mahasiswa madani yang menerapkan kultur

islami di dalam kehidupan bermasyarakat. George R. Terry memberi pengertian

bahwa manajemen “Is Distince Process Consisting of Planning, Organising,

Actuating and Controling Performed to Determme and accomplish stated

(6)

Pengelolaan organisasi yang baik adalah bagaimana alur sistem kegiatan

LDK dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tanpa masalah. Kegiatan

pengelolaan ini dimulai pada saat pembentukan struktur organisasi sampai pada

proses pengkaderan mahasiswa ke dalam Lembaga Dakwah Kampus

.

Begitu pula

perencanaan di dalam sebuah Lembaga Dakwah Kampus adalah hal penting untuk

dapat melanjutkan tongkat estafet dakwah di sebuah masjid kampus.

Masalah utama yang ada saat ini adalah proses pengkaderan di LDK yang

belum mampu mengkoordinasi anggota dengan baik pada semua divisi. Kondisi

ini kemudian berdampak pada kinerja anggota di organisasi. Salah satu

dampaknya yaitu anggota mulai meninggalkan tugas yang diamanahkan

kepadanya. Hal-hal yang mendasari penurunan tingkat keaktifan anggota tersebut

selain berasal dari internal organisasi dalam melakukan proses mentoring yang

kurang baik, juga salah satunya di sebabkan oleh kurangnya informasi baik

melalui SMS (Short Message Service) untuk setiap kegiatan kepada seluruh

anggota.

Masalah kurangnya koordinasi ini bisa diatasi dengan adanya social

network berbasis web dan mobile untuk komunikasi yang lebih intensif, sehingga

setiap anggota dapat berinteraksi satu sama lain dan juga dapat berinteraksi

dengan anggota LDK dari kampus berbeda yang terintegrasi dengan sistem ini.

Namun modul social network ini lebih memiliki keutamaan sebagai media

koordinasi di LDK sehingga fitur-fitur yang ada akan memadukan antara

pengelolaan personal anggota di organisasi (Biodata, Keanggotaan + Job Desc,

Contribution (Report Keaktifan dan Aktifitas di Social Network), Fund Raising

(7)

Kerohanian, Dashboard) dan fitur social network secara umum (Messenger,

VoIP, Chat Personal dan Konferensi + Virtual Blackboard, Message Broadcast,

Status Update and Comment, Follower, Event RSVP, Multimedia Sharing,

Timeline, Forum, Notices).

Sebagai sarana untuk mencapai tujuan menghasilkan alumni yang

memperjuangkan dakwah Islam dan mengoptimalkan peran kampus dalam misi

yang diamanatkan oleh Lembaga Dakwah Kampus. Maka Lembaga Dakwah

Kampus di Surabaya perlu menerapkan Sistem Informasi Pengolahan Lembaga

Dakwah Kampus Terintegrasi. Dengan sistem ini mahasiswa LDK dapat saling

berkomunikasi suara dan chat hanya dengan menggunakan koneksi internet dan

besar harapan sistem ini juga dapat membantu kelancaran semua kegiatan LDK

serta dapat melakukan proses kaderisasi dakwah kampus dengan baik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu:

Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pengelolaan Lembaga

Dakwah Kampus berupa website yang terintegrasi antar Lembaga Dakwah

Kampus di Surabaya sebagai sarana untuk saling bertukar informasi kegiatan serta

dapat menghasilkan laporan program kerja dakwah yang baik, terencana, terarah,

dan terus menerus.

1.3 Pembatasan Masalah

(8)

1. Data yang digunakan dalam sistem ini adalah data inventaris, data surat, data

keorganisasian dari UKKI STIKOM SURABAYA.

2. Modul pengelolaan khotib jumat hanya mengelola jadwal khotib jumat.

3. Modul Info Donasi hanya menampilkan informasi donasi.

4. Fitur yang ada dalam modul messenger dan social network untuk Lembaga

Dakwah Kampus yaitu pengelolaan personal anggota di organisasi (Biodata,

Keanggotaan + Job Desc, Contribution (Report Keaktifan dan Aktifitas di

Social Network), Fund Raising (Donatur), Agenda Rutin dan Tahunan,

Kehadiran Kegiatan, Poin SSKM Kerohanian, Dashboard) dan fitur social

network secara umum (Messenger, VoIP, Chat Personal dan Konferensi +

Virtual Blackboard, Message Broadcast, Status Update and Comment,

Follower, Event RSVP, Multimedia Sharing, Timeline, Forum, Notices).

5. Sistem Informasi ini berbasis web.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka didapatkan tujuan dari

tugas akhir ini, yaitu:

Menghasilkan Sistem Informasi Pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus

Terintegrasi antar Lembaga Dakwah Kampus di Surabaya sebagai sarana untuk

saling bertukar informasi kegiatan serta dapat menghasilkan laporan program

(9)

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan

sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik Tugas Akhir,

rumusan masalah dari topik Tugas Akhir, batasan masalah atau

ruang lingkup pekerjaan Tugas Akhir, dan tujuan Tugas Akhir ini.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tentang Lembaga

Dakwah Kampus dan Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah

Kampus Surabaya yang dijadikan sebagai studi kasus Tugas Akhir

serta landasan teori yang berbentuk uraian penjelasan mengenai

konsep sistem informasi yang akan dibuat sesuai dengan

permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan

dalam penyelesaian masalah Tugas Akhir ini adalah teori konsep

integrasi organisasi dan jejaring sosial untuk Lembaga Dakwah

Kampus.

Bab III : Analisa dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam

penyelesaian Tugas Akhir yang terdiri dari penggambaran umum

sistem yang dibuat, prosedur pengembangan sistem, requirement

(10)

Bab IV : Implementasi dan Evaluasi

Bab ini membahas tentang implementasi sistem yang dibuat secara

keseluruhan serta melakukan pengujian dan evaluasi terhadap sistem

yang dibuat untuk mengetahui apakah sistem tersebut dapat

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang

diharapkan.

Bab V : Penutup

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan

saran yang ada di dalam bab ini didapatkan dari hasil evaluasi dari

bab empat. Kesimpulan akan dijelaskan hasil dari evaluasi sistem,

sedangkan saran akan menjelaskan tentang masukan terhadap sistem

(11)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dakwah

”Jadilah diantara kamu sebaik-baik umat yang mengajak kepada

kebaikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.

Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imron : 104)

Dakwah secara etimologis (bahasa) berarti jeritan, seruan, atau

permohonan. Ketika seseorang mengatakan da’autu fulaanan, itu berarti berteriak

atau memanggilnya. Adapun menurut syara’ (istilah), dakwah memiliki beberapa

definisi. Disini akan disebutkan sebagian dari definisi tersebut.

Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dakwah adalah mengajak

seseorang untuk beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa Rasul-Nya

dengan membenarkan apa yang mereka beritakan dan mengikuti apa yang mereka

perintahkan.

Sementara itu, Menurut Syaikh Ali Mahfudz, dakwah ialah memotivasi

manusia untuk melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk, memerintahkan

manusia berbuat “Amar ma’ruf Nahi mungkar” agar memperoleh kebahagiaan di

dunia dan di akhirat.

2.2 Tahapan-tahapan dakwah

Pada pelaksanaannya, dakwah juga mengenal tahapan-tahapan yang

penting untuk diperhatikan:

(12)

Merupakan bentuk usaha untuk menyebarluaskan pemahaman nilai-nilai

Islam.

2. Tahap pembinaan

Yaitu usaha untuk menanamkan nilai-nilai Islam agar terbentuk watak dan

kepribadian yang Islami.

3. Tahap pergerakan

Yaitu usaha untuk mengkoordinasikan dan memobilisasi semua potensi

dakwah untuk mencapai tujuan dakwah islam.

Dengan mengenal tahapan tersebut, diharapkan setiap da’i dapat

memilih bentuk-bentuk dakwah yang akan disampaikan ke khalayak sesuai

dengan kondisi masyarakat yang ada saat itu.

2.3 Garis Besar Haluan Kerja (GBHK)

Sesuai dengan Garis Besar Haluan Kerja UKKI STIKOM SURABAYA

periode 2012-2013 tentang pengembangan dakwah LDK yang akan menjadi

ladasan gerak dakwah LDK di Surabaya, yaitu:

1. Melakukan fungsi kontrol internal organisasi.

2. Bertanggung jawab atas pemanfaatan fasilitas Lembaga Dakwah Kampus.

3. Bertanggung jawab terhadap administrasi keuangan Lembaga Dakwah

Kampus.

4. Melakukan pendataan pengurus dan calon pengurus Lembaga Dakwah

Kampus.

5. Menumbuhkembangkan kultur islami di lingkungan kampus dalam semua

(13)

6. Meningkatkan tsaqofah (pandangan hidup) islamiyah mahasiswa muslim dan

muslimah lingkungan kampus.

7. Menjalin hubungan kerja sama yang baik di bidang keorganisasian dan

keilmuan dengan Lembaga Dakwah Kampus di Surabaya.

2.4 Sistem Informasi

Menurut Herlambang dan Haryanto (2005), data adalah fakta-fakta atau

kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode. Data masih

belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data

diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil

pengolahan data inilah yang disebut informasi. Secara ringkas, informasi adalah

data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga system

informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk

mengelola data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

2.5 Dakwah Kampus

Dakwah Kampus (Risalah Manajemen Dakwah Kampus GAMAIS ITB,

2007) adalah implementasi dakwah ilallah dalam lingkup perguruan tinggi.

Dimaksudkan untuk menyeru civitas akademika ke jalan Islam dengan

memanfaatkan berbagai sarana formal/informal yang ada di dalam kampus.

Dakwah kampus bergerak di lingkungan masyarakat ilmiah yang mengedepankan

(14)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktifitas dakwah kampus

merupakan salah satu tiang dari dakwah secara keseluruhan, puncak aktifitasnya

serta medan yang paling banyak hasil dan pengaruhnya terhadap masyarakat.

2.6 Keistimewaan Dakwah Kampus

Ada pun beberapa keistimewaan dakwah kampus, yaitu:

1. Kampus adalah tempat berkumpulnya mahasiswa untuk waktu yang cukup

lama baik di dalam maupun di luar bidang kuliah dimana mereka saling

berdiskusi dan berdialog, berinteraksi, dan bertukar pengalaman.

2. Dakwah kampus merupakan tempat yang paling strategis untuk mencetak

kader dan meluluskan tokoh serta pemimpin masyarakat di segala bidang.

3. Kampus merupakan gudang ilmu dan rumah penelitian ilmiah, maka ia adalah

sarana umat untuk membangun peradaban dan menguasai serta memanfaatkan

kemajuan.

2.7 Peran dan Fungsi Mahasiswa

Masyarakat terbentuk dari pribadi-pribadi manusia dan lingkungan yang

melingkupinya serta nilai-nilai baku di dalamnya. Jika unsur-unsur ini terjalin

dengan seimbang maka masyarakat itu akan kokoh dan matang. Jika individu

adalah dasar setiap masyarakat maka mahasiswa adalah salah satu individu yang

paling banyak kontribusinya di masyarakat, paling dinamis dan berpengetahuan.

Sehingga dapat dijabarkan bahwa mahasiswa yang umumnya merupakan

kontributor yang paling berpengaruh terhadap perubahan kondisi umat Islam

(15)

1. Da’i (Guardian of Value).

2. Agent of Change.

3. Iron Stock.

Oleh karena itu, jika mahasiswa mengambil peran dalam dakwah kampus,

diharapkan dakwah kampus ini akan memiliki da’i-da’i yang tingkat

intelektualitasnya tinggi, menjadi cadangan masa depan, dan berfungsi sebagai

unsure perubah kondisi bangsa.

2.8 Urgensi Dakwah Kampus

Sesungguhnya semua tempat di bumi Allah merupakan tempat yang baik

untuk berdakwah, di kota atau desa, kantor atau pasar, di kampus atau bahkan di

kampong sekalipun. Tidak satu tempat pun yang memiliki kemuliaan lebih untuk

berdakwah dibandingkan tempat yang lain. Masing-masing memiliki prospek dan

tantangannya sendiri.

2.9 Lembaga Dakwah Kampus

Lembaga Dakwah Kampus adalah sebuah organisasi kemahasiswaan

intra kampus yang terdapat di tiap-tiap perguruan tinggi di Indonesia. Organisasi

ini bergerak dengan Islam sebagai asasnya. Sebagian besar perguruan tinggi di

Indonesia pasti mempunyai LDK. Tiap-tiap perguruan tinggi, nama LDK bisa

berbeda-beda. Kadang mereka menyebut dirinya sebagai Sie Kerohanian Islam,

Forum Studi Islam, Lembaga Dakwah Kampus, Badan Kerohanian Islam, dan

(16)

Lembaga Dakwah Kampus adalah lembaga yang bergerak di bidang

dakwah Islam ini muncul pada era tahun 60-an, kampus merupakan inti

kekuatannya, dan warga civitas akademika adalah obyek utamanya. Ditinjau dari

struktur sosial kemasyarakatan, mahasiswa dan kampus merupakan satu kesatuan

sistem sosial yang mempunyai peranan penting dalam perubahan sosial

peri-kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan dari potensi manusiawi,

mahasiswa merupakan sekelompok manusia yang memiliki taraf berpikir di atas

rata-rata. Dengan demikian, kedudukan mahasiswa adalah sangat strategis dalam

mengambil peran yang menentukan keadaan masyarakat di masa depan.

Perubahan masyarakat ke arah Islam terjadi apabila pemikiran Islam telah

tertanam di masyarakat itu. Dengan berbagai potensi strategis kampus, maka

tertanamnya pemikiran Islam di dalam kampus melalui dakwah Islam diharapkan

dapat menyebar secara efektif ke tengah-tengah masyarakat.

Lembaga Dakwah Kampus (LDK) merupakan sumber rekruitmen

generasi Islam Intelektual-Mandiri yang secara tidak langsung mendukung

suksesnya perkembangan Islam, Ilmu pengetahuan, dan teknologi.

2.9.1 Definisi Organisasi

Stephen Robbins dan Mary Mathew (2009) mendefinisikan organisasi

sebagai entitas sosial yang dikoordinasi secara sadar, dengan batasan-batasan

yang relatif dapat dikenali, yang berfungsi secara terus menerus dengan dasarnya

yaitu untuk mencapai tujuan bersama atau seperangkat tujuan. Menurut mereka,

kata “dikoordinasi secara sadar” merujuk pada manajemen dan “entitas sosial”

(17)

saling berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi yang dilakukan sejumlah orang di

dalam organisasi tidak muncul begitu saja melainkan telah disusun sedemikian

rupa. Karena organisasi adalah entitas sosial, maka pola-pola interaksi di antara

para anggotanya harus seimbang dan harmonis guna meminimalisir

“keberlebihan” disamping juga memastikan bahwa tugas-tugas tertentu dapat

diselesaikan. Organisasi mempunyai batas-batas yang relatif dapat dikenali.

Batasan ini dapat berubah setiap waktu, dan tidak selalu jelas, tetapi batasan yang

ditentukan tetap harus ada.

2.9.2 Definisi Administrasi

Menurut Handayaningrat (1988), administrasi secara sempit berasal

dari kata administratie yaitu meliputi kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat,

pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis

ketatausahaan. Begitu juga yang disampaikan oleh Atmosudirdjo (1980), dalam

pengertian sempit, administrasi dimaksudkan ditinjau dari lingkup kerja yang

sempit yaitu hanya berkisar pada kegiatan tata usaha kantor (office work) seperti

tulis-menulis, pengetikan surat-menyurat (termasuk menggunakan komputer),

agenda, kearsipan, pembukuan dan lain sebagainya.

2.9.3 Departemenisasi

Departemenisasi merupakan salah satu prinsip organisasi yang terkait

dengan bagaimana mendesain struktur organisasi. Struktur organisasi adalah pola

dan kelompok pekerjaan dalam suatu organisasi. Struktur ini akan sangat

(18)

organisasi. Setiap organisasi memiliki struktur yang khas dan membedakannya

dengan organisasi lainnya. Mendesain struktur organisasi pada dasarnya adalah

sebuah pilihan dari berbagai macam kerangka alternatif. Namun demikian

sesungguhnya ada beberapa pertimbangan dalam mendesain struktur organisasi

sebagaimana dijelaskan oleh Gibson el al (1997), yaitu:

1. Memfokuskan pada pekerjaan individual. Manajer memutuskan bagaimana

membagi seluruh tugas dalam bagian pekerjaan yang lebih kecil. Manajer

membagi total aktivitas dari tugas masuk dalam set aktivitas yang saling

berkaitan. Akibat dari keputusan ini adalah mendefinisikan pekerjaan atas

aktivitas-aktivitas khusus dan tanggung jawab. Meskipun pekerjaan memiliki

banyak karakteristik, hal yang paling penting adalah derajat spesialisasi.

2. Memfokuskan pada departemen atau pengelompokan pekerjaan. Manajer

memutuskan dasar pengelompokan pekerjaan-pekerjaan individual.

Keputusan ini seperti klasifikasi keputusan lainnya dan hal ini bisa

menghasilkan kelompok pekerjaan yang mengandung pekerjaan relatif

homogen atau heterogen.

3. Memfokuskan pada rentangan kendali. Manajer memutuskan ukuran yang

tepat dari kelompok yang melapor pada masing-masing atasan. Keputusan ini

melibatkan, apakah rentang kendali relatif sempit atau lebar.

2.10 Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya

Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya merupakan

forum bertemunya LDK-LDK yang ada di kota Surabaya, Gresik, Mojokerto,

(19)

dalam melaksanakan tugas akselerasi LDK-LDK untuk memperkuat jaringan dan

mengintensifkan syiar islam di daerah Surabaya. Sekretariat Umum Forum

Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya bertempat di Universitas

Surabaya (UBAYA) Jl. Ngagel Jaya Selatan 169, Surabaya, Jawa Timur 60284.

2.11 Konsep Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak,

sehingga perlu diolah lanjut. (Hartono,1999:8)

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan sistem informasi, kita

perlu mendefinisikan istilah informasi dan sistem. Produk dari sistem informasi

adalah informasi yang dihasilkan. Informasi tidak sama dengan data. Data adalah

fakta, angka bahkan simbol mentah. Secara bersama-sama mereka merupakan

masukan bagi suatu sistem informasi. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang

telah ditransformasi dan dibuat lebih bernilai melalui suatu pemrosesan. Idealnya,

informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran.

Sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu

sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan

untuk mengubah masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa

bahan(material) atau mesin ataupun tenaga kerja, bergantung pada macam sistem

(20)

mana sumber daya (manusia, an komputer) dikoordinasikan untuk mengubah

masukan (data) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran

perusahaan.

Definisi lain dari sistem informasi adalah sekumpulan hardware,

software, brainware, prosedur dan atau aturan yang dirganisasikan secara integral

untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan

nilailah dan pengambilan keputusan. Sistem informasi adalah satu kesatuan data

olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik

dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi

manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk

mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan

manajemen (Hartono,1999:11).

2.12 Jejaring Sosial

Jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang

memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang

tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs

tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil

pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.

(21)

menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs jejaring sosial

pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki

aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan. Tahun

1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live journal, Cyword yang

berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com

yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul friendster

sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian

jodoh. Dalam keanjutannya, friendster ini lebih diminati anak muda untuk saling

berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain

menyusul kemunculan friendster, Flick R, YouTube, Myspace. Hingga akhir

tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling

diminati. Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial

bagi anak muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti

(follow-unfollow), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita

ikuti (follow).

2.13 Integrasi

Pada sistem informasi, konsep integrasi dipandang dari dua perspektif.

Berdasarkan segi teknis, integrasi digunakan untuk menjelaskan hubungan

teknologi informasi antar organisasi dan untuk melihat tingkatan data element

share pada skema konsep yang umum (Chiang, Lim, & Storey, 2000).

Berdasarkan pandangan tersebut, integrasi mempresentasikan jangkauan sistem

yang berbeda untuk saling terhubung. Perspekstif berikutnya integrasi dipandang

(22)

terstandarisasi dan terkait bergabung melalui komputer dan teknologi komunikasi

(Dan, et al., 2001).

Konsep integrasi organisasi dapat dijelaskan lebih lanjut dengan

memandang 2 karakteristik sistem, perbedaan dari komponen suatu sistem dan

kemampuan merespon antara satu dan lainnya (Barki & Pinsonneault, 2005).

Efisiensi integrasi didasarkan bagaimana setiap anggota organisasi dapat

menerima dan mengartikan pesan yang dikirim oleh anggota lain atau

lingkungannya, serta dapat merespon dengan benar (Barki & Pinsonneault, 2005).

Menurut (Barki & Pinsonneault, 2005) integrasi dapat dikategorikan menjadi 6

tipe:

Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record

menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data

operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu

menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses

pengambil keputusan (Marlinda, 2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai

(23)

1. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa

mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.

2. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program

secara optimal.

3. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat

dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.

Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung.

Di bawah ini adalah penjelasannya yaitu:

1. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau

disimpan di media storage dan level yang berkaitan.

2. External level disebut juga indivisual user views, yaitu tingkat yang basis

datanya dapat berdasakan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau

level yang berkaitan dengan para pemakai.

3. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view

dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data

secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik

yang merupakan penghubung dari internal level dan external level.

Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel

dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field,

indeks, query penjelasannya seperti dibawah ini:

1. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar

muka komunikasi antara pemakai dengan professional komputer.

2. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

(24)

3. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan

fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.

4. Indeks merupakan tipe dari suatu table tertentu yang berisi nilai-nilai field

kunci atau field.

Query merupakan perintah Structure Query Language (SQL) yang

dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari sati table atau lebih

untuk melakukan operasi pada table.

2.15 Waterfall Model

Waterfall model merupakan salah satu model yang digunakan untuk

membangun sebuah sistem. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap system design harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement analysis. Ada lima tahapan yang harus dilakukan di dalam Waterfall Model yaitu:

1. Requirement Analysis

Merupakan layanan, batasan dan tujuan dari sistem yang dibuat dengan

mengkonsultasikannya bersama para pengguna sistem. Hal tersebut

didefinisikan secara detail dan ditampilkan sebagai spesifikasi dari sistem.

2. System Design

(25)

perangkat lunak meliputi identifikasi dan penjabaran abstraksi sistem

perangkat lunak dasar dan keterhubungannya.

3. Implementation

Selama tahapan ini, desain perangkat lunak direalisasikan sebagai

sekumpulan program atau unit program. Unit testing meliputi verifikasi

bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

4. Integration dan Testing

Unit-unit program individual digabungkan (integrated) dan diuji coba (tested)

sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan bahwa

kebutuhan-kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi. Setelah pengujian, sistem

perangkat lunak disampaikan kepada pelanggan.

5. Operation dan Maintenance

Sistem di-instal dan digunakan secara praktikal. Pemeliharaan meliputi

perbaikan kesalahan yang tidak diketahui pada tahapan sebelumnya,

memperbaiki implementasi unit sistem dan meningkatkan layanan sistem

ketika terdapat kebutuhan baru (Ayuliana, 2011).

Alasan penulis menggunakan Waterfall adalah model ini karena mudah,

kelebihan dari model ini juga ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan

secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka Waterfall dapat berjalan

dengan baik dan tanpa masalah. Selain itu penelitian ini menggunakan metode

Waterfall dikarenakan metode ini mempunyai tahapan-tahapan yang jelas, nyata

(26)

pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah terdahulu. (Sumber:

[http://evafinufa25.blogspot.co.id])

2.16 UML (Unified Modelling Language)

UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model

tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,

khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi obyek.

UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh OMG

(Object Management Group), sebuah konsursium terbuka yang terdiri dari banyak

perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung

interoperabilitas, khususnya interoperabilitas sistem berorientasi obyek. OMG

mungkin lebih dikenal dengan standar-standar CORBA (Common Object Request

Broker Architecture).

UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis

berorientasi obyek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990.

Sejak kehadirannya pada 1997, UML menghancurkan menara Babel tersebut dan

menjadi sejarah (Fowler, 2004: 1-2).

Tujuan UML diantaranya adalah :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif

untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan

dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa

pemrograman dan proses rekayasa.

(27)

Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai

berikut:

a. Use Case Model.

b. Activity Diagram.

c. Class Diagram.

d. Behavior Diagram antara lain Sequence Diagram.

e. Implementation Diagram, meliputi Component Diagram dan Deployment

Diagram.

f. Generate Code.

Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang

berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analis atau rekayasa.

Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena:

a. Setiap sistem yang kompleks lebih baik jika dilakukan pendekatan melalui

himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir

saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak

mencukupi untuk melihat isi sistem yang lebih besar dan kompleks.

b. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang

berbeda-beda dalam proses rekayasa.

c. Tujuan adanya diagram-diagram tersebut adalah agar model yang dibuat

semakin mendekati realitas.

Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi sebagai

artifacts utama UML. Data-flow diagram dan tipe diagram lain yang tidak

terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented. Activity

(28)

data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat

workflow.

2.17 RUP (Rational Unified Process)

Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa

perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best

practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama

metode ini adalah menggunakan use case driven dan pendekatan iteratif untuk

siklus pengembangan perangkat lunak. RUP menggunakan konsep object

oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan

menggunakan Unified Model Language (UML). Untuk memperoleh manfaat

maksimal dari UML beberapa yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan dalam

proses pembuatan software adalah :

1. Use case driven

Use case driven merupakan proses yang menjadikan use case sebagai

pusat atau central dari arsitektur software. Menggunakan use case sebagai artifact

utama untuk membangun behavior yang dinginkan dari sistem, untuk keperluan

verifikasi dan validasi arsitektur sistem dari software. Disamping itu juga untuk

keperluan testing dan komunikasi antar stakeholder proyek. Arsitektur 2.1

merupakan arsitektur sistem yang use case driven. Arsitektur software penting

untuk menentukan langkah-langkah membuat software. (Ikhwan, 2009) Berikut

(29)

Gambar 2.1 Contoh Arsitektur Use Case Driven.

Contoh arsitektur 2.1 Rational Unified Process menitikberatkan pada aktifitas

menciptakan dan merawat model daripada aktifitas produksi yang memfokuskan

pada penciptaan dokumen proyek yang banyak.

2. Architecture-centric

Arsitektur sistem digunakan sebagai artifact primer untuk konseptualisasi,

konstruksi, pengaturan, dan mengembangkan sistem selama pengembangan.

3. Iterative and incremental

Arsitektur Sistem ini merupakan salah satu yang termasuk pengaturan

aliran dari keluaran yang executable. Rational Unified Process terdiri dari : 

Workflow yang menghasilkan model: requirements, analysis, design/deployment,

implementation, test. Workers yang mengimplementasikan workflow : user,

manager, analis, architect, designer, tester, dsb. Phasa development dan iterasi:

inception, elaboration, construction, transition  Aktivitas dalam iterasi:

(30)

2.18 Konsep Model-View-Controller (MVC)

Model-View-Controller (MVC) merupakan sebuah pola desain suatu

software development. MVC adalah sebuah pendekatan untuk memisahkan

aplikasi yang dibuat ke dalam 3 (tiga) bagian: Models, Views, dan Controller

(Griffiths, 2010). MVC di sini bertujuan agar kode-kode yang telah dibuat dapat

digunakan kembali.

Model merepresentasikan data apapun yang akan digunakan oleh

aplikasi. View adalah informasi yang sedang ditampilkan di dalam layar kepada

user melalui browser yang digunakan. View dapat berupa berkas HTML yang

mengandung kode-kode PHP untuk membangun template website tersebut.

Sedangkan Controller merupakan business logic dari aplikasi yang dibuat.

Controller bekerja sebagai perantara antara Models dan Views. Controller akan

merespon permintaan HTTP dan membentuk halaman web yang diminta.

2.19 Laravel

Laravel merupakan sebuah framework aplikasi web yang bersifat sumber

terbuka untuk bahasa PHP (Griffiths, 2010). Laravel memiliki dokumentasi yang

relatif lengkap dibandingkan dengan framework yang lain. Laravel kompatibel

dengan PHP4 maupun PHP5 sehingga membuatnya dapat dijalankan pada banyak

web hosting pada umumnya.

Laravel adalah sebuah framework yang menerapkan konsep

Model-View-Controller (MVC). Dengan demikian Laravel akan mengorganisir aplikasi

(31)

Views berkas template untuk tampilan halaman web, dan Controller business

logic dari aplikasi yang akan dibuat. Konsep tersebut sangat berguna untuk

aplikasi yang terkoneksi dengan database karena hanya akan membutuhkan satu

koneksi ketika diperlukan.

Laravel juga telah mengimplementasikan pola Active Record yang

menyederhanakan penulisan sintaks SQL yang rumit menjadi lebih mudah untuk

dibaca. Active Record juga memudahkan pengembang dalam hal pengubahan

driver database. Dengan adanya fasilitas tersebut, pengembang yang ingin

mengganti database-nya dari MySQL ke Oracle tidak perlu mengganti lagi

kode-kode program yang telah dibuat sebelumnya.

2.20 MySQL Database

Sebuah website yang interaktif dan dinamis tentu membutuhkan

penyimpanan data yang fleksibel dan cepat untuk diakses. Salah satu database

untuk server adalah MySQL.

MySQL (My Structure Query Language) adalah database server yang

mampu menampung sampai ratusan giga record (Andi Pramono & M.Syafii,

2005:3).

Sebagai sebuah program penghasil database , MySQL tidak dapat

berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MySQL dapat

didukung oleh hampir semua program aplikasi baik yang open source seperti PHP

maupun yang tidak, yang ada pada platform Windows seperti Visual Basic, Visual

Foxpro, Delphi, dan lainnya. Untuk mendapatkan program MySQL anda dapat

(32)

Beberapa karakteristik utama dari MySQL yaitu :

1. Fully multi-threaded dengan kernel threaded, artinya adalah bisa dengan

mudah mempergunakan multiple CPU bila ada.

2. Beroperasi pada banyak platform yang berbeda.

3. Kita bisa mencampurkan tabel dari database yang berbeda pada query yang

sama

4. Mampu menangani database berukuran besar. MySQL bisa memuat

50.000.000 record dan 60.000 tabel.

5. Server bisa memberikan pesan kesalahan pada client dalam banyak bahasa

dan lain sebagainya.

Kelebihan yang dimiliki MySQL adalah ia menggunakan bahasa query

standar yang dimiliki SQL (Structure Query Languege). SQL adalah suatu bahasa

permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program

pengakses database seperti Oracle, Progress SQ1, SQL Server, dll

SQL adalah kependekan dari Structured Query Language. Dalam bahasa

inggris, SQL biasa dibaca SEQUEL dan bukan ES-KYU-EL. Bahasa ini

merupakan standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. (Abdul

Kadir, 2002:11)

Secara prinsip, perintah-perintah SQL (biasa disebut pernyataan) dapat

dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

1. Data Definition Language (DDL) atau bahasa pendefinisi data,

2. Data Manipulation Language (DML) atau bahasa pemanipulasi data, dan

(33)

2.21 World Wide Web (WWW)

World Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web merupakan

fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi

dan data multimedia lainnya. Web juga merupakan salah satu layanan yang

didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.

Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan

menggunakan teknologi hypertext, yang digunakan untuk menemukan informasi

dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilan

dalam browser web.

Situs web dikategorikan menjadi dua :

1. Web statis

Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi yang sifatnya

statis(tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan

web tersebut. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain

dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis.

2. Web dinamis

Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat

berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna

untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi

yang ditampilkan. (Wahana Komputer, 2006).

2.22 Pengertian PHP

PHP dibuat oleh Rasmus Lerdorf. Dialah yang pertama kali menulis

(34)

pada tahun 1995, yang disebutnya “Personal HomePage”, atau disingkat PHP.

Tujuan awalnya adalah mencatat pengunjung yang membuka halaman resume-nya

di web. Kemudian dia menulis ulang kode-kode tersebut scara keselurahan

dengan bahasa C yang membuat program itu menjadi lebih kaya dengan

kemampuan penguraian yang lebih luas dan menambahkan konektivitas database.

Tahun-tahun berikutnya ada banyak programer yang berjasa bagi perkembangan

PHP, termasuk Zeev Suraski dan Andi Gutmans yang menulis kembali parsing

engine untuk menciptakan PHP versi 3 (Stuart McClure dan Saumil Shah,

2003:23).

PHP adalah sebuah bahasa pemrograman berbasis web yang mempunyai

banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman berbasis web yang

lain (Andi Pramono & M.Syafii, 2005:2). PHP sendiri merupakan singkatan dari

Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat

diintegrasikan kedalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat

statis, namun bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip akan

dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser. Keunggulan

yang dimiliki program PHP adalah :

1. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat

2. PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat sehingga selalu mengikuti

perkembangan teknologi internet.

3. PHP memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi.

4. PHP mampu berjalan di beberapa server yang ada, misalnya Apache,

(35)

5. PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi

PHP.

6. PHP bersifat free atau gratis.

2.23 Pengertian Apache

Web server merupakan suatu server internet yang menggunakan protocol

Hypertext Transfer Protocol (HTTP) untuk melayani semua pentransferan data

(Andry SyahPutra, 2003:1). Web server hingga saat ini merupakan server yang

dapat dikatakan sebagai tulang punggung bagi semua pengguna internet. Hal ini

dikarenakan, web server bukan hanya bias melayani jenis data dalam bentuk text,

akan tetapi juga dapat menampilkan format-format data dalam bentuk gambar,

baik gambar dalam bentuk 2D atau 3D.

Salah satu aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah web

server adalah apache. Apache merupakan web server open-source dan tersedia

platform, termasuk linux dan windows. Web server ini terkenal cukup handal dan

banyak digunakan oleh sebagian besar website yang ada di internet karena

kecepatan yang dimiliki lebih baik jika dibandingkan dengan aplikasi-aplikasi lain

yang digunakan untuk web server. Selain itu performance yang sangat baik

apache juga dapat diperoleh secara gratis. Namun kekurangannya dibagian

tampilan grafis mengharuskan anda untuk memahami dasar-dasar konfigurasi dan

instalasi secara teks.

File distribusi apache for win32 dapat anda download di

(36)

biasanya berupa file EXE yang telah dikompilasi dari file source dan siap untuk

dijalankan untuk proses instalasi.

2.24 Pengertian Macromedia Dreamweaver

Dreamweaver adalah program aplikasi profesional untuk mengedit

HTML secara visual dan mengelola web site serta pages (Wahana Komputer,

2002:1). Karena tampil secara visual, program aplikasi Macromedia

Dreamweaver 8 mudah dioperasikan. Program ini menyediakan banyak

perangkat yang dapat meningkatkan kemampuan user di dalam membuat web.

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web

designer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs. Hal ini

disebabkan ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan dreamweaver yang mampu

meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun

suatu situs.

Dreamweaver dilengkapi juga fasilitas untuk manajemen situs yang

cukup lengkap. Dengan program ini seorang programmer web dapat dengan

mudah membuat dan mendesain webnya. Dengan adanya program ini kita tidak

akan susah-sudah mengetik script-script format HTML, PHP, ASP maupun

bentuk program lainnya. Sebagai editor, dreamweaver mempunyai sifat

WYSIWYG artinya apa yang kamu lihat akan kamu peroleh (what you see is what

you get). Dengan kelebihan ini, seorang programmer dapat langsung melihat hasil

(37)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada tahapan ini akan dilakukan analisis dan perancangan sistem, dimana

model pengembangan akan menggunakan model pengembangan waterfall, pada

pengembangan perangkat dengan waterfall ada beberapa langkah yang dilakukan

antara lain: (i) analisis kebutuhan, (ii) desain sistem, (iii) implementasi, (iv)

pengujian sistem, dan (v) pengoperasian dan maintenance sistem (Ayuliana,

2011).

3.1 Analisis Sistem

Pada tahapan ini akan dilakukan sebuah analisis sistem untuk

mengetahui kelemahan – kelemahan sistem yang terjadi pada saat ini, karena

kesalahan pada tahap analisis akan menyebabkan kesalahan pada tahap

berikutnya. Hasil analisis tersebut akan digunakan untuk memperbaiki dan

melengkapi sistem pengelolaan lembaga dakwah kampus.

3.1.1 Analisis Masalah

Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya membutuhkan

koordinasi yang baik diantara anggota dan pengurus untuk kelancaran kegiatan

dakwah. Kondisi ini menyebabkan menurunnya loyalitas (pengorbanan dan

ketaatan) dari masing-masing anggota yang kemudian berdampak pada kinerja

mereka di organisasi, dimana masing-masing anggota ini mulai meninggalkan

(38)

satu LDK yang sudah cukup lama tergabung dengan FSLDK, yaitu UKKI

STIKOM SURABAYA kita dapatkan data pendaftaran anggota UKKI tahun

2012 sejumlah 112 orang. Pada saat proses kaderisasi sampai pada tahun 2013

anggota yang mendaftar tahun 2012 tersebut yang tersisa hanya 13 orang saja

yang masih menjadi anggota aktif dan 99 orang adalah anggota pasif. Dari kondisi

tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya UKKI STIKOM SURABAYA

kehilangan 88% anggota aktif dalam setiap proses kaderisasi. Masalah kurangnya

koordinasi ini bisa diatasi dengan adanya social network berbasis web dan mobile

android untuk komunikasi yang lebih intensif, sehingga setiap anggota dapat

berinteraksi satu sama lain dan juga dapat berinteraksi dengan anggota LDK dari

kampus berbeda yang terintegrasi dengan sistem ini.

Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya juga perlu

ditunjang dengan sistem informasi pengelolaan Lembaga Dakwah untuk dapat

menghasilkan laporan program kerja dakwah yang baik, terencana, terarah, dan

terus menerus. Proses penjadwalan khotib jumat juga masih sering berbenturan

tiap bulan, menyebabkan penjadwalan khotib sering terlambat dipublikasikan.

Sangat penting juga untuk ditambahkan ke dalam sistem ini untuk menangani

penjadwalan ustad sebagai khotib ibadah shalat jumat menggunakan web based

agar ketika memasukkan data khotib pada tanggal-tanggal yang masih kosong,

sistem ini dapat menjamin jadwal tidak akan berbenturan. Dengan adanya sistem

penjadwalan khotib ini para takmir akan lebih mudah menghubungi ustad yang

sudah tercantum pada jadwal khotib.

Program Kerja (PROKER) merupakan perencanaan tahunan dari setiap

(39)

setahun di lingkungan kampus. Karena dijadikan tolak ukur kinerja organisasi

atau LDK, maka semua Rencana Kerja yang ada di dalam proker harus dapat

mencapai target yang telah ditentukan serta harus dilaksanakan dengan baik.

Namun proses kontrol Program Kerja ini masih belum maksimal di LDK, karena

ada beberapa Rencana Kerja yang tidak berjalan dan meleset dari target yang telah

ditentukan. Untuk itu perlu juga dibuat modul manajemen Program Kerja di

dalam sistem yang akan dibangun ini yang dapat digunakan untuk merencanakan,

memantau (mengontrol), dan mengevaluasi Program Kerja LDK.

3.1.2 Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan yang berfokus pada

perangkat lunak yang akan dibangun. Pengumpulan informasi tentang sistem yang

dibutuhkan dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan Ketua Umum

Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya. Dari wawancara

tersebut diperoleh hasil tentang kebutuhan sistem antara lain:

1. Kebutuhan FSLDK Surabaya akan data-data anggota yang terbaru.

2. Kebutuhan FSLDK Surabaya akan informasi tentang program kerja.

3. Kebutuhan FSLDK Surabaya untuk memiliki tempat khusus dalam

mensosialisasikan agenda dan program-programnya kepada para anggota.

4. Kebutuhan FSLDK Surabaya untuk menyediakan wadah khusus untuk para

(40)

3.2 Prosedur Pengembangan

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan Sistem

Informasi Pengolahan Data LDK Terintegrasi Berbasis Web dengan

menggunakan metode Waterfall Model maka dibutuhkan beberapa langkah

sebagai berikut:

3.2.1 Interview / Wawancara

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai pemanfaatan

dari Sistem Informasi Pengolahan Data LDK Terintegrasi ini untuk diterapkan di

beberapa lembaga dakwah kampus di Surabaya. Selain itu, langkah ini dilakukan

guna memperoleh kebutuhan-kebutuhan sistem dan keinginan pengurus LDK

dalam rangka pembuatan aplikasi nantinya. Untuk wawancara ini, narasumber

utamanya adalah salah satu Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus

Surabaya (FSLDK Surabaya) yang selama ini mengurus pengembangan dakwah

Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang ada di Surabaya, yaitu: Al-Akh Dedi Prasetyo,

Narasumber yang kedua yaitu: Al-Akh Abid Eka ketua UKKI STIKOM

SURABAYA Dan Narasumber yang ketiga yaitu: Al-Akh Agus Miftahul Husni

ketua Pondok Pesantren Mahasiswa Thaybah.

3.2.2 Studi literatur

Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan

yang lebih dalam mengenai pengelolaan dakwah kampus dimana penulis

(41)

3.2.3 Pembuatan Sistem

Dalam pembuatan sistem peneliti menggunakan pendekatan RUP (Rational Unified Process) Use case driven yang menjadikan use case sebagai

central dari arsitektur software.

Adapun tahap pembuatan sistem yang dibuat adalah sebagai berikut:

1) Pembuatan Use Case untuk menggambarkan fungsi-fungsi yang

ada di dalam sistem.

2) Pembuatan Class Diagram dan Sequence Diagram.

3) Pembuatan Struktur Basis Data untuk menggambarkan kebutuhan

database.

4) Pembuatan program.

3.2.4 Evaluasi

1. Desain Uji Coba dan Subyek Coba

Desain uji coba dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa aplikasi

yang dibuat telah sesuai dan dapat menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi. Adapun testing yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Uji Coba Fungsi Aplikasi. Uji coba ini memastikan apakah sistem yang

dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.

2) Content and Functionality testing. Testing ini memastikan isi dan fitur

pada aplikasi secara umum sudah lengkap dan berjalan sesuai fungsi yang

dibutuhkan.

(42)

4) Usability testing. Testing ini memastikan bahwa aplikasi yang dibangun

mudah untuk digunakan (user friendly).

5) Connectivity testing. Testing ini memastikan apakah aplikasi dapat

melakukan connection dan disconnection.

6) Security and control testing. Testing ini memastikan hak akses dapat

berjalan dengan benar.

2. Analisa Hasil Uji Coba

Analisa hasil uji coba dilakukan dengan membandingkan hasil

sistem pengorganisasian dan laporan kinerja LDK secara manual dengan

hasil laporan kinerja dan pengorganisasian yang diinformasikan dari

aplikasi ini. Aplikasi dikatakan lulus uji coba jika hasil yang diinformasikan

aplikasi tidak ada perbedaan dengan hasil pendataan secara manual.

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem di sini akan memberikan gambaran tentang

langkah-langkah dalam membangun sistem yang akan dibuat. Website Sistem Informasi

Pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus dibangun menggunakan metode

perancangan sistem yaitu Waterfall Model. Model ini dipilih karena setiap tahapan

yang dilakukan dalam mengembangkan suatu sistem didefinisikan dengan jelas.

3.4 Model Diagram Pengembangan Sistem

Model diagram pengembangan sistem yang digunakan untuk

menggambarkan sistem secara detil yaitu berupa arsitektur diagram sebagaimana

(43)

mengaksesnya dengan 2 hak akses yaitu Anggota, dan Administrator. Semua data

dari masing-masing LDK terintegrasi ke dalam website utama Sistem Informasi

Pengelolaan LDK Terintegrasi, setiap LDK juga akan mempunyai subdomain dari

website Sistem Informasi Pengelolaan LDK Terintegrasi yang menampilkan

informasi dari data LDK tersebut.

Gambar 3.1 Arsitektur Diagram Sistem Informasi Lembaga Dakwah Kampus

Terintegrasi Berbasis Web.

Pada Gambar 3.1 diatas menjelaskan modul-modul yang terdapat pada

Sistem Informasi LDK Terintegrasi, ada 9 modul yaitu:

1. Modul Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Modul Pengelolaan Khotib Jumat.

3. Modul Pengelolaan Struktur Organisasi.

4. Modul Info Donasi.

(44)

6. Modul Laporan Eksekutif.

7. Modul Messenger dan Social Media LDK.

3.4.1 Model Modul Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Gambar 3.2 Diagram Alur Modul Pengelolaan Sumber Daya Manusia.

Modul Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) berfungsi untuk

mengelola daftar anggota, ustadz, dan absensi kehadiran anggota di setiap

kegiatan LDK. Absensi kehadiran dapat di cetak langsung dari modul ini,

kemudian administrator menginputkan data kehadiran setiap selesai kegiatan

(45)

3.4.2 Model Modul Pengelolaan Khotbah Jumat

Gambar 3.3 Diagram Alur Modul Pengelolaan Peribadatan.

Modul Pengelolaan Khotib Jumat digunakan oleh semua pengguna

sistem ini yaitu seluruh anggota LDK untuk melihat jadwal khotib. Modul ini

mencegah terjadi jadwal ustadz yang bentrok khususnya untuk jadwal khotib

kegiatan Ibadah Shalat Jumat. Modul ini juga akan membantu menampilkan

nomor ponsel ustadz yang telah terjadwal mengisi Khotbah Jumat.

3.4.3 Model Modul Struktur Organisasi

Gambar 3.4 Diagram Alur Modul Pengelolaan Struktur Organisasi.

Pengelolaan struktur organisasi yaitu menginputkan data struktur

(46)

anggota LDK. Setelah struktur organisasi diinputkan oleh admin ke dalam sistem,

maka admin dapat langsung mencetak hasil struktur organisasi.

3.4.4 Model Modul Info Donasi

Gambar 3.5 Diagram Alur Modul Pengelolaan Info Donasi.

Pengelolaan info donasi yaitu menginputkan data hasil donasi ke dalam

Sistem Informasi Pengelolaan LDK. Setelah info donasi diinputkan oleh admin ke

dalam sistem, maka admin dapat langsung mencetak laporan donasi.

3.4.5 Model Modul Pengelolaan Program Kerja (PROKER)

(47)

Program Kerja (PROKER) merupakan perencanaan tahunan dari setiap

LDK yang akan menjadi tolak ukur dan evaluasi dari hasil proses dakwah selama

setahun di lingkungan kampus. Karena dijadikan tolak ukur kinerja organisasi

atau LDK, maka semua Rencana Kerja yang ada di dalam proker harus dapat

mencapai target yang telah ditentukan serta harus dilaksanakan dengan baik.

Modul pengelolaan Program Kerja di dalam sistem ini dapat digunakan untuk

merencanakan, memantau (mengontrol) dan mengevaluasi Program Kerja LDK.

3.4.6 Model Modul Messenger dan Social Media LDK

Gambar 3.7 Diagram Alur Modul Messenger dan Social Media LDK.

3.5 System Design

Sistem Informasi Pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus didesain

menggunakan use case driven object dengan UML. Perangkat lunak yang

digunakan dalam mendesain sistem tersebut adalah Edraw. Perangkat lunak

tersebut dipilih karena menyediakan struktur UML yang lengkap. Rancangan ini

(48)

fungsi-fungsi yang ada dalam aplikasi secara terstruktur dan jelas sehingga dapat

menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik. Gambar 3.8 dan 3.9 dibawah ini

merupakan use case modul messenger dan social media dan use case dashboard

manajemen Organization anggota dari Sistem Informasi Pengolahan Data LDK

Terintegrasi.

Gambar 3.8 Use Case Diagram Modul Messenger dan Social Media

(49)

Setiap use case memiliki skenario tersendiri yang dibagi menjadi basic

path dan alternate path. Basic path menjelaskan tentang alur penggunaan sistem

oleh pengguna secara patut atau pantas. Sedangkan alternate path menjelaskan

secara garis besar kemungkinan-kemungkinan penggunaan sistem yang dilakukan

di luar penggunaan sebagaimana mestinya. Skenario tersebut dituliskan pada

bagian use case description.

3.5.1 Use Case Description

Use case description berisi tentang skenario sistem yang akan diakses

oleh pengguna. Masing-masing use case memiliki basic path dan alternate path.

Basic path menceritakan bagaimana sistem dijalankan oleh pengguna dengan

sebagaimana mestinya. Sedangkan alternate path digunakan untuk menceritakan

bagaimana sistem dijalankan oleh pengguna dengan tidak sebagaimana mestinya.

3.5.1.1 Use Case Diagram Modul Messenger dan Social Media

Use Case Diagram Modul Messenger dan Social Media hanya memiliki

satu Aktor yaitu Pengguna (User), dimana Pengguna memiliki beberapa use case

sebagai berikut.

1) Login a. Basic Path

Pengguna melakukan login dengan menginputkan username dan password

yang telah didapatkan kemudian menekan tombol Login untuk masuk ke dalam

aplikasi. Setelah pengguna menekan tombol Login, sistem akan mengambil data

(50)

didapatkan dari tabel pengguna. Kemudian sistem akan menampilkan status login

pengguna dan menampilkan menu-menu yang bersangkutan.

b. Alternate Path

Apabila username atau password yang dimasukkan pengguna tidak cocok

dengan username dan password yang ada di dalam database pada saat validasi,

maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan. Dan sistem tetap menampilkan

form login.

2) Register a. Basic Path

Pengguna melakukan pendaftaran sebagai member dengan menginputkan

data-data seperti: alamat, nomor telepon, email, tanggal lahir dan sebagainya.

Setelah menginputkan data-data yang diperlukan, pengguna menekan tombol

simpan. Dan sistem mengirimkan data-data yang telah dimasukkan oleh pengguna

ke dalam tabel pengguna. Kemudian sistem akan menampilkan dashboard

halaman member.

b. Alternate Path

Apabila pengguna menekan tombol simpan, 46ystem akan memeriksa

inputan yang diberikan oleh pengguna. Sistem akan memeriksa data-data yang

(51)

3) Follow Profile Other User a. Basic Path

Pengguna dapat mengikuti update status pengguna lain dengan cara

mengklik tombol follow. Kemudian sistem akan menampilkan status dari setiap

pengguna lain yang di-follow di halaman beranda pengguna. Sistem juga akan

menampilkan total pengguna dan daftar pengguna yang di-follow pada halaman

profil pengguna.

b. Alternate Path

Apabila pengguna menekan tombol unfollow, sistem akan menghentikan

subscription (berlangganan) untuk status pengguna yang di-unfollow. Pengguna

tidak lagi mendapatkan update baik berupa video, images, atau status text pada

halaman beranda pengguna.

4) Share Multimedia a. Basic Path

Jejaring sosial online merupakan media untuk saling bertukar informasi

dan berkomunikasi antar sesama pengguna media jejaring sosial. Pengguna dapat

menekan tombol Share untuk mengunggah konten multimedia (audio-visual dan

gambar) seperti Youtube, Flicker, Slideshare, dan sebagainya yang kemudian

dibagikan kepada khalayak pengguna sistem dan hasil posting akan muncul di

halaman beranda jaringan pengguna.

b. Alternate Path

Pengguna dapat menekan tombol Edit untuk memperbaharui konten dari

(52)

tombol Hapus untuk menghapus status yang telah diposting. Kemudian akan

muncul sebuah notifikasi pertanyaan apakah pengguna telah yakin untuk

menghapus status yang telah diposting. Jika pengguna menjawab iya maka status

dan seluruh komentar yang berkaitan dengan status akan ikut terhapus.

5) Add Event a. Basic Path

Membuat sebuah Event (Acara) di dalam sistem ini prosesnya tidak sulit.

Pengguna dapat menekan tombol Tambah Event untuk membuat sebuah undangan

acara. Kemudian akan muncul formulir data yang perlu diisi seperti: nama acara,

deskripsi acara, tempat, dan waktu acara. Setelah Event selesai dibuat, maka

pengguna dapat mengklik tombol Invite untuk mengundang pengguna lain ke

dalam Event yang dibuat. Notifikasi berupa undangan Event akan muncul pada

message inbox dari pengguna lain yang diundang.

b. Alternate Path

Ketika pengguna menekan tombol Buat Event, sistem akan memeriksa

data-data yang telah diinputkan oleh pengguna. Apabila pengguna belum mengisi

nama acara, deskripsi acara, tempat, dan waktu acara maka sistem akan

menampilkan pesan peringatan bahwa pengguna harus melengkapi data yang

(53)

6) Broadcast Message a. Basic Path

Pengguna dapat mengirimkan pesan masal kepada follower dengan cara

menekan tombol Broadcast Message yang ada di menu Message. Kemudian akan

muncul formulir data yang perlu diisi seperti: judul pesan, isi pesan, dan pilih

follower yang akan dikirimi pesan. Setelah pengguna mengisi formulir pesan,

maka pengguna dapat mengklik tombol Send, maka pesan akan terkirim ke semua

follower yang telah dipilih.

b. Alternate Path

Ketika pengguna menekan tombol Send, sistem akan memeriksa data-data

yang telah diinputkan oleh pengguna. Apabila pengguna belum mengisi judul

pesan, isi pesan, dan memilih follower yang akan dikirimi pesan maka sistem akan

menampilkan pesan peringatan bahwa pengguna harus melengkapi data yang

diperlukan terlebih dahulu.

yang mem-follow akun pengguna. Jika pengguna mengetikkan @nama maka

pengguna dengan nama tersebut akan dikirimi notifikasi bahwa namanya di tag

Gambar

Gambar 3.1  Arsitektur Diagram Sistem Informasi Lembaga Dakwah Kampus
Gambar 3.2  Diagram Alur Modul Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Gambar 3.3  Diagram Alur Modul Pengelolaan Peribadatan.
Gambar 3.5  Diagram Alur Modul Pengelolaan Info Donasi.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun perancangan prosedur yang diusulkan di gambarkan mengunakan Use case dapat dilihat pada gambar 1, activity diagram login gambar 2, activity diagram pendaftaran gambar

Berdasarkan gambar sequence diagram (gambar 3) yang berjalan saat ini terlihat 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: staff admin finance, manager keuangan dan

Berikut adalah gambaran use case diagram sistem informasi penjualan laptop, terdapat pada Gambar 3. Use Case Diagram Melihat tipe dan merek sparepart.. Input Tipe dan

Uji coba surat permintaan tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 4.15, sedangkan Halaman surat permintaan tenaga kerja dapat dilihat pada Gambar 4.18 Tabel 4.14 data permintaan

Desain dari context diagram sistem informasi food court ini dapat dilihat pada Gambar 5 terdapat lima external entity , yaitu pembeli, penyewa, admin, terminal

Berikut ini merupakan Activity Diagram untuk perancangan laporan data siswa dapat dilihat pada Gambar 4.13:. Gambar 4.13 Activity Diagram Kelola Laporan

Gambar 3.7 Use Case Diagram Petugas UMKM pada Sistem Informasi Peengolahan Data Dinas Koperasi dan UMKM Nusa Tenggara

20 Gambar 4 Activity Diagram untuk Use Case Guest Check-In Gambar 5 Activity Diagram untuk Use Case Guest Check-Out Aktivitas yang terjadi pada saat proses check-out yakni dalam