ABSTRACT
LAND SUITABILITY EVALUATION QUALITATIVE AND QUANTITATIVE PLANT CORN (Zea maysL.) IN SUMBER REZEKI FARMERS GROUP AT THE SIDORENO VILLAGE
OF WAY PANJI DISTRICT SOUTH LAMPUNG
By
FAUZI IRAWAN
Land resource information is essential in planning land use and increase production, in addition to the agricultural sector is very possible in the development of various commodities and a significant contribution towards national food supply. Maize in Indonesia is the second staple food after rice. Besides a food corn is also used as animal feed, industrial raw materials, beverages and others.
Feasibility Analysis of maize cultivation is done by the approach to the financial aspects inherent in the business. Objectives to be achieved by analyzing the feasibility of cultivation of maize, among others, is to assess the feasibility of a business or in other words to avoid large investments continuable with activities that are not profitable.
land suitability evaluation is done by using biophysical criteria according Djaenuddin et al. (2000), while the economic assessment is to analyze the financial feasibility of maize cultivation is done by calculating the Net Present Value (NPV), Net Beneffit and Cost Ratio (Net B / C Ratio), and Internal Rate Of Return (IRR).
Results planting corn land (Zea mays L.) in the Sidoreno village of Way Panji District South Lampung criteria belong to a class of marginal land suitability in accordance with the heaviest factor limiting the availability of water, in the form of rainfall (S3wa). And financially, the actual corn crop in the 4 seasons to develop. This is shown by the net present value (NPV> 0) obtain Rp26.001.437, -during the fourth growing season, the ratio between net income and expenses (Net B / C> 1) obtained 2.12, the value of internal rate of return (IRR ) to 21.14% per month, or higher than prevailing interest rates (1.25% per mnth). This indicates that the maize crop during the four seasons (2008-2009) profitable.
ABSTRAK
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS. L) PADA LAHAN KELOMPOK TANI
SUMBER REZEKI DESA SIDORENO KECAMATAN WAY PANJI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Oleh
FAUZI IRAWAN
Informasi tentang sumberdaya lahan sangat penting dalam merencanakan penggunaan lahan dan peningkatkan produksi, di samping itu sektor pertanian sangat berpeluang dalam pengembangan berbagai komoditas andalan dan memberikan sumbangan cukup besar terhadap penyediaan pangan nasional. Jagung di Indonesia merupakan makanan pokok kedua setelah padi. Selain sebagai bahan pangan jagung juga digunakan sebagai makanan ternak, bahan baku industri, minuman dan lain-lain.
Lahan merupakan sumber daya fisik yang bersifat terbatas, dan karena keterbatasannya lahan memerlukan perencanaan yang matang dalam penggunaannya agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Untuk dapat merencanakan penggunaan lahan agar sesuai dengan kondisinya perlu dilakukan evaluasi lahan, ini dilakukan agar keadaan lahan tidak menjadi rusak atau kritis.
Kesesuaian lahan merupakan salah satu gambaran tentang kecocokan suatu penggunaan pada bidang lahan tertentu. Kelas kesesuaian lahan suatu daerah dapat berbeda-beda, tergantung potensial kecocokan lahan yang ada dibandingkan dengan persyaratan suatu pengunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut di atas, perlu kiranya dilakukan evaluasi kesesuaian lahan pada lahan pertanaman jagung di Desa Sidoreno Kecamatan Way Panji Lampung Selatan, karena lahan di lokasi tersebut dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai areal tanaman jagung.
Analisis kelayakan usaha budidaya tanaman jagung dilakukan dengan pendekatan terhadap aspek-aspek finansial yang terdapat dalam usaha tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya analisis kelayakan usaha budidaya tanaman jagung antara lain adalah untuk menilai kelayakan suatu usaha atau dengan kata lain untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang besar untuk kegiatan yang tidak menguntungkan.
Fauzi Irawan
ii
dengan menganalisa kelayakan finansial budidaya tanaman jagung yang dilakukan dengan menghitung nilaiNPV, Net B/C Ratio,danIRR.
Hasil penelitian Lahan pertanaman Jagung (Zea mays L.) di Desa Sidoreno Kecamatan Way Panji Lampung Selatan berdasarkan kriteria Djaenudin dkk. (2000) termasuk ke dalam kelas kesesuaian lahan sesuai marjinal dengan faktor pembatas terberat ketersediaan air, berupa curah hujan (S3wa). Dan secara finansial, usaha tani tanaman jagung aktual dalam 4 musim layak untuk dikembangkan. Hal ini terlihat dengan nilai bersih sekarang (NPV>0) yang diperoleh Rp26.001.437,- selama empat musim tanam, nilai perbandingan antara penerimaan bersih dan biaya (Net B/C>1) diperoleh 2,12, nilai tingkat pengembalian internal (IRR) sampai 21,14 % per bulan, atau lebih dari tingkat suku bunga yang berlaku (15% per tahun). Hal ini menunjukkan bahwa usaha budidaya tanaman jagung selama empat musim (2008-2009) menguntungkan.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Secara aktual lahan penelitian milik Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa
Sidoreno Kecamatan Way Panji Lampung Selatan menurut kriteria Djaenudin
dkk. (2000) memiliki kelas kesesuaian lahan sesuai marginal (S3) dengan
faktor pembatas utama air (S3wa) untuk tanaman jagung.
2. Secara potensial lahan penelitian milik Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa
Sidoreno Kecamatan Way Panji Lampung Selatan menurut kriteria Djaenudin
dkk. (2000) memiliki kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dengan faktor
pembatas utama suhu udara (S2tc) untuk tanaman jagung.
3. Secara finansial, usaha budidaya tanaman jagung oleh Kelompok Tani
Sumber Rezeki Desa Sidoreno Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan
menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Hal ini dibuktikan dari hasil
hitungan rata-rata yang menunjukkan bahwa nilai NPV sebesar Rp
26.001.437,- nilainya lebih dari 0 (NPV>0) artinya usaha tani
menguntung-kan. Net B/C sebesar 2,12 nilainya lebih dari 1 (Net B/C>1) artinya usaha
65
tingkat suku bunga (IRR> tingkat suku bunga yang berlaku saat ini yaitu
diasumsikan sebesar 1.25% per bulan atau sama dengan 15% per tahun,
artinya usaha tani menguntungkan dan layak untuk diteruskan.
B. Saran
Lokasi penelitian memiliki curah hujan yang lebih untuk tanaman jagung, oleh
sebab itu sebaiknya disekitar areal penanaman jagung dibuat alur-alur untuk
mengaliri air agar lokasi penanaman jagung tidak tergenang atau terendam air
sehingga pertumbuhan tanaman jagung tidak terhambat dan tanaman jagung dapat
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi tentang sumberdaya lahan sangat penting dalam merencanakan
penggunaan lahan dan peningkatkan produksi. Sektor pertanian mempunyai
harapan yang sangat besar dalam mewujudkan pertanian tangguh di masa
mendatang mengingat potensi dan luas lahannya. Disamping itu sektor
pertanian sangat berpeluang dalam pengembangan berbagai komoditas
andalan dan memberikan sumbangan cukup besar terhadap penyediaan
pangan nasional (Badan Litbang Pertanian, 2005).
Potensi dan kendala penggunaan lahan dapat diidentifikasi sejak awal sehingga
pengelolaan lahan dapat dilakukan lebih baik dan terarah sesuai dengan
komoditas yang akan dikembangkan (FAO, 1976).
Evaluasi lahan merupakan penilaian dan pendugaan potensi lahan untuk
penggunaan tertentu. Dengan evaluasi lahan tersebut potensi lahan dapat
dinilai dengan tingkat pengelolaan tertentu. Pelaksanaan evaluasi lahan
pada dasarnya mengarah pada rekomendasi penggunaan lahan dengan
mempertimbangan semua aspek yang menjadi pembatas dalam penggunaan
lahan yang ditetapkan agar lahan dapat berproduksi secara optimal dan lestari
2
Jagung (Zea mays.L) di Indonesia merupakan makanan pokok kedua
setelah padi. Selain sebagai bahan pangan jagung juga digunakan sebagai
makanan ternak, bahan baku industri, minuman dan lain-lain. Dalam
perekonomian nasional, jagung merupakan kontributor terbesar kedua
setelah padi pada sub-sektor tanaman pangan.
Biji jagung kaya akan karbohidrat, Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80%
dari seluruh bahan kering biji. Oleh karena jagung dapat di katakan mempunyai
efek yang multi guna. Efek multi guna yang dihasilkan dari kandungan tanaman
jagung, antara lain: karbohidrat, kalsium, serat, asam folat, besi, magnesium,
fosfor, vitamin B12, vitamin B5, Kalium, protein, vitamin A, vitamin C
(Prajnanta, 2007).
Jumlah kebutuhan jagung pada industri pakan ternak cenderung meningkat untuk
mendukung kelangsungan produksi pakan ternak dan industri lainnya harganya
juga semakin membaik dari sebelumnya Rp1.300 Kg-1, kini Rp1.750 kg-1
ditingkat petani, namun pasokannya dari petani cenderung turun..
Angka sementara Produksi jagung Provinsi Lampung tahun 2009 sebesar 2,07
juta ton pipilan kering, naik sebesar 257,82 ribu ton (14,25 persen) dibanding
produksi tahun 2008 dengan total luas areal lahan panen seluruh Lampung
112.797 hektare (BPS Lampung, 2009), sedangkan Kabupaten Lampung Selatan
menyumbang 20 persen lebih total produksi jagung di Provinsi Lampung yaitu
394.353 ton dengan luas areal lahan 72.542 hektare (BPS Lampung, 2009).
Untuk mencapai produksi yang optimal tanaman jagung sebaiknya ditanam pada
3
memberikan informasi kesesuaian lahan untuk komoditas jagung, baik aktual
maupun potensial.
Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas yang dibudidayakan petani di
Desa Sidoreno Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan. Lahan di
daerah tersebut miliki beberapa faktor yang mendukung dalam budidaya tanaman
jagung yang secara fisik dinilai memiliki potensi untuk pengembangan tanaman
jagung.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengevaluasi kesesuaian lahan kualitatif kategori sub kelas pada lahan
pertanaman jagung (Zea mays L) Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa
Sidoreno Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan, berdasarkan
kriteria fisik Djaenuddin dkk. (2000).
2. Mengevaluasi tingkat kelayakan finansial budidaya tanaman jagung
Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa Sidoreno Kecamatan Way Panji
Kabupaten Lampung Selatan.
C. Kerangka Pemikiran
Propinsi Lampung merupakan salah satu sentra tanaman jagung nasional
(Badan Litbang Pertanian, 2005), komoditas jagung di Kabupaten Lampung
Selatan menyumbang 20 persen lebih total produksi jagung di Provinsi Lampung
yaitu 394.353 ton dengan luas areal lahan 72.542 hektare, dengan total luas areal
4
cenderung meningkat tetapi rata-rata produksi per hektar masih tergolong
rendah yaitu 5,4 ton, padahal potensi produksinya bisa mencapai 7 hingga 10
ton per hektar (Suprapto, 2005).
Rendahnya produksi tanaman jagung diantaranya disebabkan oleh kondisi
lahan yang kurang cocok bagi persyaratan tumbuh. Untuk
mengoptimalkan pemanfaatan penggunaan lahan yang sesuai dapat
dilakukan apabila terdapat informasi tentang potensi lahan dan faktor
pembatas lahan tersebut. Menurut Mahi (2005) evaluasi kesesuaian lahan
merupakan langkah yang harus dilakukan dalam rangka menentukan jenis
penggunaan lahan yang sesuai dengan daya dukung, berwawasan lingkungan,
dan berkesinambungan baik secara fisik maupun secara finansial.
Evaluasi lahan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Evaluasi lahan
kualitatif merupakan evaluasi kesesuaian lahan berdasarkan kondisi lingkungan
untuk berbagai macam penggunaan yang digambarkan dalam bentuk kualitatif
seperti sangat sesuai, cukup sesuai, sesuai marjinal atau tidak sesuai untuk
penggunaan spesifik (Mahi, 2005). Evaluasi lahan kuantitatif adalah evaluasi yang
dilakukan berdasarkan faktor finansial seperti modal, tenaga kerja dan biaya.
Evaluasi lahan kuantitatif juga berhubungan dengan kelayakan usaha tani
(budidaya) yang akan dilakukan atau sedang dilakukan. Pada evaluasi lahan
kuantitatif dilakukan analisis biaya dan manfaat. Hal ini akan membantu petani
dalam memprediksi apakah usaha yang akan atau sedang dijalaninya akan
menguntungkan secara finansial atau tidak. Dalam analisis kelayakan finansial
diantaranya dilakukan penghitungan nilai net present value (NPV), net benefit
5
Jagung {Zea Mays L) dapat tumbuh di daerah tropika dengan temperatur 16°
-32° C dan curah hujan 300 - 1600 mm tahun-1. Ketinggian tempat tumbuh
untuk jagung 0 - 600 m dpl. Jagung dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah
dengan kedalaman tanah minimal 25 cm, tekstur liat atau berliat, drainase
baik, reaksi tanah berkisar antara Ph 5,5 - 8,2 dengan kisaran optimum pada
pH 5,8 - 7,8. (Barnito, 2009)
Menurut Djaenudin, dkk. (2000), lahan yang termasuk ke dalam kelas S1 untuk
tanaman jagung yaitu pada kisaran temperatur 20-26° C, dengan curah hujan
rata-rata antara 500-1200 mm/tahun, drainase baik sampai agak terhambat, pH tanah
berkisar antara 5,8-7,8, KTK liat lebih dari 16 cmol, kejenuhan basa lebih dari
50% serta kandungan C-organik tanah lebih dari 0,4%. Sedangkan lahan yang
termasuk ke dalam kelas S2 untuk tanaman jagung yaitu temperatur berkisar
antara 26-30 ºC, curah hujan rata-rata 1200-1600 mm, dengan kandungan
C-4% serta memiliki pH tanah berkisar antara 5,5-5,8
cmol dan drainase agak cepat sampai sedang. Untuk lahan yang termasuk ke
dalam kelas S3 pada tanaman jagung yaitu pada kisaran temperatur 16-20ºC,
dengan curah hujan rata-rata >1600 mm, tekstur tanah agak kasar, kejenuhan basa
<35%, dengan pH tanah <5,5 serta kondisi drainase terhambat.
Lokasi penelitian berada di Desa Sidoreno Kecamatan Way Panji Lampung
Selatan. Desa Sidoreno terletak pada ketinggian 25 m dpl dengan topografi datar
(0-1%). Tanah berwarna agak hitam, konsistensinya gembur, dan berstruktur agak
remah, dengan pH antara 5,89 6,3, memiliki curah hujan rata-rata 1400
6
Lahan penelitian merupakan lahan garapan Kelompok Tani Sumber Rezeki yang
telah berdiri sejak tahun 1998. Tanaman jagung bukanlah satu-satunya komoditas
yang diusahakan di kelompok tani ini, tetapi komoditas lain juga yaitu tanaman
cabai dan padi. Meski demikian produksi tanaman jagung ini menjadi salah satu
komoditas usaha tani yang terus menerus dilakukan.
Tanaman jagung yang dibudidayakan petani Desa Sidoreno Kecamatan
Way Panji Kabupaten Lampung Selatan adalah varietas hibrida yang
merupakan varietas unggul. Menurut Bapak Muarif petani jagung di Desa
Sidoreno produksi tanaman jagung mencapai 6 - 8 ton per hektar dan
pendapatan 11 - 12,5 juta per musim dengan biaya produksi 5 - 7 juta per
hektar per musim.
D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
1. Kelas kesesuaian lahan kualitatif tanaman jagung Kelompok Tani Sumber
Rezeki Desa Sidoreno Kecamatan Way Panji Lampung Selatan adalah
cukup sesuai dengan faktor pembatas ketersediaan air dan temperatur
rata-rata tahunan (S2watc).
2. Usaha budidaya tanaman jagung Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa
Sidoreno Kecamatan Way Panji Lampung Selatan secara finansial