• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH LUAR BIASA PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN

KERTAS KARYA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Studi untuk memperoleh gelar Ahlimadya (A. Md)

Disusun Oleh: NURAFNI

112201052

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrahim…

Sumber segala ilmu Engkau ya Allah Penyebar segala ilmu Engka ya Rasulullah

Penyebab dorongan ini Engkau ya Ayah dan Bundaku Penyebab keberanian ini Engkau ya Guru-guruku

Seuntai kata tuk orang yang kusayangi Tiada kata yang pantas tuk dihaturkan Tiada bentuk yang pantas tuk diberikan

Ananda tahu tangan ini tak akan pernah membayar jasamu

Ya Allah, yang maha pengasih lagi maha penyayang Kuhipu waktu

Kurajut hari

Kugapai Asa dan Cita-cita

Persembahan ini…

Hanya setitik dari lautan kasih sayangmu Persembahan ini…

Hanya sejengkal dari hamparan luas cinta kasihmu

Terima kasih atas yang Ayahanda dan Ibunda berikan Segala doa yang di panjatkan

(3)

Dengan segenap rasa haru dan cinta kasih

Kupersembahkan karya kecilku ini dengan mengharap Ridho Allah SWT.

Kepada Ayahnda Suwarno dan Ibunda Suparti terima kasih sedalam-dalamnya atas doa dan dukungan kalian untuk penulis, serta Adik-adikku

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan segala karunianya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan”, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rangkaian kata terindah. Penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta Suwarno dan Ibunda tersayang Suparti yang telah memberikan segenap jiwa dan raga agar penulis mampu menyelesaikan kertas karya ini. Terima kasih untuk segala curahan perhatian yang tiada pernah habis. Terima kasih telah menjadi orang tua terbaik.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr.Drs Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk member arahan dan bimbingan sampai kertas karya ini selesai.

4. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos, M.I.Kom, selaku dosen pembaca pada kertas karya ini.

(5)

6. Seluruh staf pengajar program studi D-III perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan mendidik penulis selama perkuliahan.

7. Untuk seluruh keluarga besar, Adik ku Jeki Hidayat dan Trendy Arjuna yang mendukung penulis dari mulai kuliah hingga selesai.

8. Kepada Aditya Haryo Pambudi yang setia menemani penulis, memberikan semangat yang tiada habisnya serta membantu penulis mondar-mandir dalam penyelesaian kertas karya ini.

9. Untuk abangda Suryawan S.Sos, Om Adi terima kasih waktu dan tenaga serta selalu memberikan masukan kepada penulis dari masa perkuliahan hingga tahap akhir penyelesaian kertas karya ini.

10.Untuk kak Beby Rizki S.Sos dan kak Listi ( Nande ) yang selalu memberikan dukungan untuk penulis.

11.Seluruh teman-teman stambuk 2011 yang tidak bisa disebut satu persatu namanya, terima kasih atas kebersamaan dan hari-hari yang indah bersama kalian selama perkuliahaan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kertas karya ini kepada semua pihak yang telah membatu menyelesaikan kertas karya ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menerima kritik dan saran yang membangun lebih baik lagi untuk kertas karya, penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Oktober 2014 Penulis

Nurafni

(6)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah ... 6

2.2 Tujuan Dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 8

2.2.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 8

2.2.1 Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 8

2.3 Struktur Organisasi ... 10

2.4 Pelayan Pengguna ... 12

2.4.1 Pengertian Pelayanan Pengguna ... 13

2.4.2 Tujuan Pelayanan Pengguna ... 13

2.4.3 Fungsi Pelayanan Pengguna ... 14

2.4.4 Jenis Layanan ... 15

BAB III PELAYANAN BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA

PERPUSTAKAAN SLB AL-AZHAR MEDAN

3.1 Latar Belakang Sekolah Luar biasa Perguruan Al-Azhar Medan 21 3.1.1 Visi Dan Misi Perpustakaan SLB Al-Azhar Medan ... 21

3.2 Struktur Organisasi ... 23

3.3 Koleksi Perpustakaan Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan ... 24

3.4 Pelayanan Tunagrahita ... 25

(7)

3.4.2 Waktu Pelayanan ... 26

3.5 Tata Letak Ruangan Perpustakaan SLB Al-Azhar Medan ... 26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 27

4.2 Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA ...

28

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perpustakaaan merupakan sumber informasi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna yang membutuhkannya. Sebagai sumber informasi, perpustakaan dituntut untuk meningkatkan pelayanannya guna mencapai terwujudnya kepuasan pengguna. Dan Perpustakaan juga pusat informasi di mana bahan-bahan perpustakaan dikumpulkan, diolah dan kemudian disebarluaskan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh penggunanya.

Sekolah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk aktivitas belajar mengajar. Aktivitas belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas melainkan juga dapat dilakukan di luar kelas termasuk perpustakaan. Perpustakaan disebut sebagai jantung sekolah, yakni kunci pengetahuan dan inti dari proses kegiatan belajar. Adanya perpustakaan dapat memberikan perluasan ilmu pengetahuan yang mendorong siswa untuk maju dan berkembang melalui pengetahuan baru

yang tidak diajarkan di dalam kelas.

Suatu perpustakaan hendaknya dapat melayani pengguna secara cepat dan tepat sehingga pengguna dapat dengan mudah memperoleh informasi yang di butuhkan. Karna itu Pelayanan pengguna sangat penting pada suatu perpustakaan. Perpustakaan sekolah terdapat pada jenjang pendidikan mulai dari Taman kanak-kanak hingga ke Sekolah Menengah Tingkat Atas. Koleksi perpustakaan sekolah bukanlah semata-mata buku ajar, melainkan buku penunjang pelajaran secara fiksi.

Dunia perpustakaan seperti sekolah menuntut perpustakaan sekolah menjadi pusat segala informasi yang berhubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar dan sebagai pusat integrasi segala kegiatan pendidikan dimana siswa, guru, kepala sekolah, staf, pustakawan, serta seluruh masyarakat yang berada di lingkungan sekolah tersebut dapat bekerja sama dalam memperluas dan mempertinggi mutu pendidikan, baik individu maupun kelompok.

(10)

normal, dan yang kedua sekolah luar biasa yakni lembaga pendidikan diadakan untuk memberikan layanan pendidikan secara khusus bagi anak – anak berkebutuhan khusus. Perpustakaan tidak hanya berada di sekolah umum tetapi juga harus berada di sekolah luar biasa karena keberadaan perpustakaan sekolah tersebut adalah sebagai upaya meningkatkan mutu belajar anak juga untuk memperluas kesempatan belajar bagi anak berkebutuhan khusus.

Perpustakaan sekolah dalam membantu siswa untuk menghasilkan prestasi yang bermutu tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama melalui pemegang kebijakan (kepala sekolah), akan memperlancar tugas yang dimiliki oleh pengelola perpustakaan sekolah. Tugas perpustakaan dalam memajukan masyarakat sekolah melalui ilmu pengetahuan dan informasi harus diwujudkan secara efektif dan efisien. Masyarakat sekolah yang menjadi sasaran perpustakaan, mulai dari pihak manajemen sekolah, guru, siswa, pihak orang tua, dan segenap warga sekolah yang lain harus menjadi pintar dengan adanya perpustakaan sekolah.

Pelayanan perpustakaan merupakan tujuan akhir semua kegiatan yang

dilakukan oleh semua pengelola perpustakaan, yang diarahkan kepada terciptanya suasana yang kondusif sehingga layanan perpustakaan dapat dilaksanakan dengan semaksimal dan seefisien mungkin. Untuk dapat mencapai semua itu maka perpustakaan perlu membuat sebuah sistem pelayanan sebaik dan seefektif mungkin sehingga semua jenis layanan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Perpustakaan perlu membekali pustakawan/pengelola perpustakaannya dengan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang sistem dan jenis layanan yang akan diberikan kepada pengguna perpustakaan, sehingga dalam pelaksanaannya sistem dan jenis layanan yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik.

(11)

informasi yang dapat di peroleh melalui kegiatan pelayanan sirkulasi, dan pelayanan pengguna.

Pengguna menurut pandangan khusus adalah semua anggota masyrakat tanpa membeda-bedakan kondisi fisik dan mentalnya. Orang-orang yang mengalami gangguan mental dan fisik disediakan bentuk pelayanan yang khusus. Orang-orang yang menyandang tuna rungu, tuna wicara, tuna netra, tuna grahita, autis, dan cukup banyak di sekitar kita. Mereka banyak memerlukan bantuan akan berbagai hal, termasuk aksesnya terhadap informasi dan sumber informasi yang semakin berkembang.

Pendidikan khusus diberikan kepada Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) agar hambatan belajar dapat teratasi dan kebutuhan belajarnya dapat terpenuhi, sehingga potensi yang masih dimilikinya dapat berkembang secara optimal. Untuk membantu meminimalisasikan hambatan belajar dan memenuhi kebutuhan belajarnya dibutuhkan beberapa pendekatan, metode dan tehnik yang bersifat khusus sesuai dengan jenis dan derajat kelainan yang dialami oleh masing-masing peserta didik.

Pada umumnya SLB ( Sekolah Luar Biasa ) baik yang Negeri maupun Swasta memiliki ruang khusus untuk perpustakaan. Ruang perpustakaan ini biasanya dilengkapi dengan buku-buku yang relevan dengan kebutuhan sekolah secara umum. Anak-anak tunagrahita dan autis lebih banyak menghabiskan waktu istirahat mereka dikantin atau bermain dengan teman-temannya yang lain. Kalaupun tidak begitu mereka lebih asyik di dalam kelas sambil mencoret-coret meja, kursi dan papan tulis sesuka hatinya. Dengan melihat keadaan seperti ini, sebaiknya guru-guru membiasakan murid-murid supaya bisa masuk ke perpustakaan mungkin keadaannya akan berbeda tetapi itu akan membantu daya fikir mereka lebih maju lagi. Dan anak tunagrahita dan autis melihat dan memilih-milih buku yang menarik dan disukainya. Kalau hal itu berlangsung setiap hari mungkin bisa saja akan menumbuhkan minat anak untuk membaca buku-buku tersebut.

(12)

Perguruan Al-azhar Medan ini memiliki koleksi buku-buku penunjang sekolah untuk anak berkebutuhan khusus dan koleksi ilmu pengetahuan umum lainnya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dilingkungan sekolah luar biasa tersebut.

Adapun permasalahan dalam penulisan kertas karya ini adalah bagaimana pelaksanan pelayanan berkebutuhan khusus pada Perpustakaan Sekolah Luar Biasa di Perguruan Al-Azhar Medan.

Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang “ PELAYANAN BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA SLB ( Sekolah Luar Biasa ) PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN”.

1.2Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :

1. Untuk mengetahui kegiatan pelayan berkebutuhan khusus di SLB Al-azhar.

2. Untuk mengetahui segala kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus.

1.3Ruang Lingkup

Sesuai masalah yang dikemukakan, ruang lingkup dalam kertas karya ini mencakup pelayanan pengguna berkebutuhan khusus yaitu pengguna Tunagrahita dan Autisme pada SLB Perguruan Al-azhar Medan yang meliputi pelayanan pengguna, jenis koleksi, jam buka layanan, dan kendala dalam pelayanan pengguna di Perpustakaan Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-azhar Medan.

1.4Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan kertas karya ini metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah :

1. Studi kepustakaan ( Library research )

(13)

membaca buku – buku, literature dan sumber lain yang mendukung di dalam penulisan kertas karya ini.

2. Studi Lapangan ( Field Research )

Penulis melakukan peninjauan atau mengadakan observasi langsung ke Sekolah Luar Biasa ( SLB ) Perguruan Al-azhar Medan.

3. Wawancara ( Interview )

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dasar dan menengah. Tugas pokoknya perpustakaan sekolah menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang lain.

Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku (Depdikbud: 1980). Dalam bahasa

Inggris dikenal dengan library. Istilah ini berasal dari kata librer atau libri, yang artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah libraries; tentang buku. Dalam bahasa asing lainnya, perpustakaan disebut bibliotheca ( Belanda), yang juga berasal dari bahasa Yunani, biblia yang artinya tentang buku, kitab.

Sulistyo-Basuki ( 1993 : 50 ) menyatakan bahwa Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola

sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.

Perpustakaan Nasional RI ( 2006 : 3 ) menyatakan bahwa Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah, yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.

(15)

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan wadah pengetahuan yang mendukung murid mencapai tujuannya sebagai pusat informasi.

Sekolah adalah tempat pendidikan, tempat guru mengajar, siswa belajar, maka terjadilah proses belajar mengajar. Sekolah merupakan satu komunitas dan masyarakat belajar yang bertujuan untuk membangun manusia seutuhnya. Sekolah memegang peran penting dan menentukan dalam proses pembentukan, pertumbuhan, dan perkembangan kepribadian anak didik ( Hermawan, 1998 : 64 ).

Tugas pokoknya perpustakaan sekolah menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang lain. Tujuannya untuk menunjang agar proses pendidikan dapat berlangsung lancar dan berhasil baik.

Perputakaan sekolah menyimpan koleksi bahan pustaka yang terdiri dari buku, slide, majalah, surat kabar dan lain-lain. Dalam pengadaan koleksi bahan pustaka sama dengan perpustakaan lainnya sehingga semua bahan pustaka itu

diatur dalam ruangan tertentu dalam lingkup sekolah disusun secara sistematis. Pengguna perpustakaan sekolah tentu saja masyarakat sekolah tersebut yaitu guru, pegawai, siswa yang belajar di sekolah itu. Dalam pencapaian tujuan pendidikan koleksi bahan pustaka harus sesuai dengan kebutuhan penggunanya sehingga kurikulum sekolah tercapai.

(16)

2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah 2.2.1 Tujuan Perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam belajar mengajar. Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah.

Secara umum tujuan Perpustakaan sekolah diselenggarakan sebagai suatu perangkat kelengkapan pendidikan untuk bersama dengan kelengkapan-kelengkapan yang lain guna meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa berdasarkan system pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Bafadal ( 1992 : 5 ) menyatakan bahwa “Penyelenggaraan perpustakaan

sekoah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka, tetapi dengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa-siswi dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar, oleh sebab itu segalabahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah”.

(17)

Secara singkat dapat dikatakan bahwa perpustakaan sekolah bertujuan untuk menambah informasi dan mempertinggi daya serap siswa dalam kemampuan proses pendidikan untuk membantu memperluas cakrawala guru atau pegawai dalam lingkungan pendidikan.

2.2.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya perpustakaan sekolah harus mempunyai koleksi yang lengkap dan relevan dengan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan disegala bidang pendidikan bukan hanya menyampaikan dari guru kepada siswa, tetapi juga memberikan kesempatan anak didik untuk ikut aktif dalam usaha mengembangkan wawasan dan membiasakan menambah pengetahuan dengan usaha sendiri.

Perpustakaan sekolah memiliki berbagai fungsi yaitu :

1. Fungsi pendidikan, perpustakaan merupakan sarana kegiatan belajar mengajar untuk membantu siswa dalam memperjelas pengetahuan tentang pelajaran yang diperolehnya di dalam kelas.

2. Fungsi informasi, perpustakaan merupakan sarana untuk menemukan sumber informasi yang dapat memperkaya pengetahuan siswa dan menunjang proses pembelajaran.

3. Fungsi penelitian, membantu siswa dalam pelaksanaan penelitian yang sifatnya sederhana berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajariatau diajarkan.

4. Fungsi rekreasi, merupakan tempat rekreasi, masuk perpustakaan membaca bacaan yang segar untuk menambah wawasan dan pengetahuan merupakan rekreasi yang sehat dan mendidik serta menghilangkan kejenuhan bagi siswa dan guru.

5. Fungsi kebudayaan, merupakan tempat melestarikan kebudayaan, baik kebudayaan local, daerah, maupun nasional.

6. Fungsi kreativitas, membantu siswa mengembangkan kegemaran dan hobi. 7. Fungsi dokumentasi, menjadi pusat dokumentasi sekolah dari berbagai

(18)

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran umu tentang tata hubungan tugas atau kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan masing-masing instansi. Dengan adanya struktur organisasi maka semua anggota akan mengetahui dengan jelas kedudukan dan tanggung jawab masing-masing.

Perpustakaan sekolah juga mempunyai struktur organisasi sekolah sebagaimana yang dikemukakan oleh Bafadal (1992 : 10 ) bahwa struktur organisasi secara mikro adalah :

Sumber : Bafadal ( 1992 : 10 )

Tugas kepala perpustakaan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mengkoordinasi penyelenggara perpustakaan sekolah dan berusaha menggerakkan segenap tenaga dan mengarahkan segala fasilitas kerja agar perpustakaan sekolah dapat terselenggara dengan baik. Tugas unit tata usaha adalah berhubungan dengan masalah surat menyurat, personalia, keuangan, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah.

Tugas pelayanan teknis adalah mengolah bahan pustaka secara sistematis sesuai dengan urutan yang ada. Sedangkan tugas pelayanan pembaca adalah

UNIT PELAYANAN PEMBACA UNIT PELAYANAN

TEKNIS

(19)

melayani peminjaman dan pengembalian buku, memberikan bimbingan kepada murid dan memberikan informasi kepada yang memerlukannya.

Dari gambar struktur organisasi perpustakaan dan penjelasan tugas-tugas setiap anggota harus bertanggung jawab pernuh agar terselenggara tujuan pendidikan dan kurikulum.

Dari gambar struktur organisasi perpustakaan dan penjelasan tugas masing-masing anggota yang bertanggung jawab di dalamnya diketahui bahwa batasan-batasan tugas dari atasan sampai proses belajar mengajar dengan tujuan pendidikan serta kurikulum sekolah.

2.4 Pelayanan Pengguna

Layanan perpustakaan merupakan tugas yang amat penting dan muara dari semua kegiatan di perpustakaan. Pelayanan perpustakaan berarti kesibukan yang tiada akhir kecuali pelayanan perpustakaan dinyatakan ditutup. Bahkan ketika perpustakaan ditutup, tugas pustakawan di bagian pelayanan tidak serta merta terbebas dari pekerjaan. Pustakawan di bagian pelayanan masih harus melakukan

statistik perpustakaan, merapikan berkas peminjaman dan kartu buku (terutama bagi perpustakaan yang belum menerapkan otomasi perpustakaan), melakukan pengrakan (selving) dan lain-lain.

Perpustakaan akan dinilai baik manakala dapat memberikan layanan yang terbaik dan bisa memenuhi harapan dan kebutuhan pemustakanya, tetapi sebaliknya perpustakaan akan dinilai tidak baik manakala layanan yang diberikan juga tidak baik. Fungsinya sebagai tolok ukur tingkat keterpakaian suatu perpustakaan dapat dihitung berdasarkan jumlah titik layan yang diberikan.

Oleh karena itu maka peran pustakawan dituntut untuk bisa memberikan layanan yang terbaik, karena tugas pustakawan adalah sebagai penghubung antara sumber informasi dan pemustaka. Yang dimaksud pustakawan disini adalah petugas/pengelola perpustakaan yang melakukan layanan baik secara teknis (pengolahan) maupun layanan pengguna.

(20)

kegiatan pendayagunaan koleksi materi perpustakaan kepada pengguna yang meliputi :

1. layanan referensi merupakan jasa perpustakaan dalammenjawab pertanyaan, menelusur dan menyediakan materi perpustakaan dan informasi sesuai dengan permintaan pengguna dengan mendayagunakan koleksi referensi.

2. layanan sirkulasi ialah jasa perpustakaan untuk meminjamkan materi perpustakaan bagi pengguna sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. penelusuran, layanan perpustakaan dengan menggunakan alat bantu seperti katalog, daftar bibliografi untuk membantu pemakai menemukan informasi yang dibutuhkan.

4. pendidikan pengguna adalah kegiatan perpustakaan yang bertujuan menjadikan pengguna mampu mendayagunakan koleksi perpustakaan secara mandiri sesuai dengan kebutuhannya.

5. pinjam antar perpustakaanmerupakan kegiatan peminjaman koleksi di perpustakaan lain melalui kerjasama perpustakaan yang sudah disepakati

bersama.

Pelayanan perpustakaan sekolah merupakan tugas penting dari setiap perpustakaan untuk melayani murid, guru dan staf. Pelayana perpustakaan berarti kesibukan yang tidak ada akhirnya, kecuali perpustakaan menyatakan jam layanan ditutup.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa penyebarluasan informasi karena itu perpustakaan harus menyediakan bahan-bahan yang diperlukan oleh penggunanya kapan pun bahan pustaka diperlukan.

(21)

2.4.1 Pengertian Pelayanan Pengguna

Pelayanan pengguna merupakan salah satu kegiatan utama di perpustakaan sebab perpustakaan adalah organisasi yang bergerak di bidang jasa yang di identik dengan layanannya. Melalui pelayanan perpustakaan tersebut pengguna akan memperoleh informasi secara optimal serta memanfaatkan berbagai sarana penelurusan yang tersedia, seperti kartu katalog dan OPAC.

Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman ( 2004 :71 ) menyatakan bahwa pelayanan perpustakaan adalah pemberian informasi dan fasilitas kepada pengguna dapat memperoleh informasi yang dibutuhkannya secara optimal dari berbagai media dan memanfaatkan berbagai alat bantu penelusuran yang tersedia.

Sedangkan menurut Darmono ( 2006 : 134 ) bahwa pelayanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang akan datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya.

Selain pendapat diatas Soetminah ( 1992 : 138 ) menyatakan bahwa

pelayanan perpustakaan adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian pustaka.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pengguna adalah kegiatan pemberian bantuan kepada pengguna untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan agar para pengguna dapat memanfaatkan bahan pustaka sebaik-baiknya.

Kegiatan pelayanan perpustakaan sekolah pada dasarnya mengandung pengertian pemberian kepada guru, murid atau pegawai yang berada dilingkungan sekolah yang merupakan pengguna perpustakaan. Perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada para pengguna dapat menyajikan bermacam-macam bentuk pelayanan perpustakaan. Secara umum pelayanan referensi, walaupun ada juga pelayanan pendidikan pengguna.

2.4.2 Tujuan Pelayanan Pengguna

(22)

mempunyai tujuan – tujuan yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya tujuan perpustakaan adalah kepuasan pengguna.

Darmono ( 2006 : 135 ) menyatakan bahwa tujuan layanan perpustakaan adalah membantu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat tentang informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Membantu memenuhi kebutuhan di maksudkan agar memberi layanan kepada pengguna untuk mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat sedangkan tuntutan masyarakat tentang infomasi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dimaksud agar segala kebutuhan informasi sesuai yang dikehendaki pembaca.

Dari paparan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu tujuan layanan pelayanan adalah memberikan jasa pelayanan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan untuk mendayagunakan bahan pustaka atau informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan demikian koleksi bahan pustaka dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin demi pencapaian tujuan perpustakaan. Pelayanan pengguna merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan.

Menurut pendapat Lasa, H.S ( 1994: 2 ), tujuan pelayanan pengguna adalah: a. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin. b. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya

serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila koleksi itu diperlukan peminat lain, akan segera dapat diketahui alamat peminjam dan dinantikan pada waktu pengembalian.

c. Terjamin pengembalian peminjam dalam waktu yang jelas. Dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjamin.

d. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

(23)

2.4.3 Fungsi Pelayanan Pengguna

Menurut Trimo ( 1986 : 56 ) fungsi pelayanan pengguna adalah sebagai berikut :

a. Memberikan stimulasi dan guidance untuk memenuhi minat dan kebutuhan anak dan untuk memperluas wawasan membaca mereka.

b. Membantu para mahasiswa atau mahasiswi yang sedang mengerjakan laporan dan proyek lainnya serta kegiatan mereka.

c. Mengajar para mahasiswa atau mahasiswi bagaimana menggunakan buku dan fasilitas lainnya, dan membantu mengembangkan kecakapan mereka tentang perpustakaan.

d. Memberikan bantuan kepada para pengajar dan perencanaan kurikulum dan ikut menyelesaikan problem khusus dalam bidang kurikulum pengajar.

e. Membantu program-program inservice training dan perkembangan profesi para dosen atau guru dan para mahasiswa atau mahasiswi dalam menggunakan perpustakaan.

f. Memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk keperluan pengaruh perpustakaan dan memajukan suatu pembaca.

Menurut Martoadmojo ( 1993 : 6 ) fungsi layanan perpustakaan adalah mempertemukan pembaca dengan bahan pustaka yang mereka minati. Dari uraian diatas dapat menghasilkan kesimpulan bahwa fungsi pelayanan pengguna adalah membantu pengguna untuk menemukan informasi dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.

2.4.4 Jenis Layanan 1. Layanan Sirkulasi

a. Pengertian dan Tujuan

(24)

sirkulasi ini adalah memperlancar dan mempermudah proses peminjaman bahan pustaka untuk dibawa pulang oleh pemustaka. Pekerjaan pada baigan layanan sirkulasi dibagi menjadi 7 (tujuh) jenis yaitu: pendaftaran peminjaman, prosedur peminjaman, pemungutan denda, pengawasan buku-buku tandon (buku cadangan), administrasi peminjaman, statistik peminjaman, dan peminjaman antar perpustakaan.

b. Unsur-Unsur Pendukung

Kelancaran pekerjaan bagian sirkulasi sangat berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan layanan perpustakaan. Oleh karena itu bagian sirkulasi perlu didukung beberapa unsur seperti berikut:

1. Buku petunjuk yang memuat keterangan mengernai peraturan penggunaan bahan pustaka, bahan pustaka yang boleh dipinjamkan, kebijakan mengenai denda, dan keterangan lain yang memberikan pedoman pemanfaatan pustaka.

2. Meja peminjaman dengan ukuran dan bentuk khusus, misalnya

bentuk huruf “U” atau “L”.

3. Laci tempat menyimpan uang denda, kunci-kunci dan barang-barang lain.

4. Bermacam-macam ATK, seperti stempel tanggal pinjam dan tanggal kembali pustaka, gunting, pulpen dan sebagainya. 5. Kotak penyimpanan kartu buku yang dipinjam.

6. Blangko batas waktu peminjaman/kartu buku. 7. Formulir pendaftaran anggota perpustakaan.

8. Formulir untuk pemesanan buku yang sedang dipinjam.

9. Kelengkapan buku seperti kartu buku, kantong buku, kantong peminjam, lembar tanggal harus kembali, kotak kartu peminjaman dan buku daftar peminjam.

(25)

c. Hal - hal lain yang perlu dilakukan

Disamping bertugas malayani peminjaman dan pengembalian pustaka, pustakawan bagian sirkulasi, umumnya pada perpustakaan dengan tenaga yang terbatas, kadang perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mencatat tangal kembali dalam lembar pengambilan yang ditempelkan pada bahan pustaka, catatan ini merupakan peringatan bagi pemustaka kapan harus mengembalikan bahan pustaka. Apabila terjadi keterlambatan pengembalian buku, maka perlu dikirimkan surat peringatan.

2. Apabila ada pemustaka yang menghilangkan buku, maka ia diminta mengganti dengan buku yang sama. Bila buku tersebut tidak dapat diganti, pemustaka dapat diminta membayar seharga buku ditambah biaya pengelolaan. Apabila pemustaka merusakkan buku, pemustaka dapat diminta mengganti biaya perbaikan buku.

3. Setalah jam layanan selesai, petugas menyusun kantong-kantong peminjaman dalam kotak peminjaman.

4. Bagian layanan sirkulasi perlu membuat stastistik peminjaman, tambahan anggota baru, jumlah buku terpinjam, peminjam berdasarkan subyek atau klasifikasi, dan jumlah pengunjung. Statistik harian perlu dibuat untuk mempermudah pembuatan statistik bulanan dan tahunan.

2. Pelayanan Referensi

Pelayanan Referensi merupakan kegiatan layanan pemakai dengan cara memberikan informasi secara langsung maupun tidak langsung kepada pengguna, dengan mengacu atau menunjuk kepada suatu koleksi atau sumber infomasi yang ada dan dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pengguna perpustakaan.

(26)

di bawa pulang oleh anggota perpustakaan dengan berbagai macam kegiatan”.

Adapun kegiatan pelayanan ini adalah :

1. Melayani anggota perpustakaan yang memerlukan koleksi bahan pustaka acuan referensi, bila diperlukan berbagai keterangan seperlunya secara lisan kepada anggota yang bersangkutan.

2. Melayani permintaan foto copy yang diajukan oleh pengguna, sehubungan dengan pemakaian koleksi referensi tersebut tidak dapat dibawa pulang oleh pengguna perpustakaan ataupun siapa saja yang mengajukan permintaan.

3. Melayani permintaan penelusuran informasi yang diajukan oleh pengguna perpustakaan dengan syarat-syarat tertentu.

4. Melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali koleksi pustaka acuan yang telah dibaca oleh pengguna perpustakaan.

5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan kegiatan

pelayanan referensi tersebut.

Pelayanan referensi merupakan pelayanan langsung, artinya petugas referensi berhadapan dengan pengguna. Oleh karena itu, sering petugas layanan referensi harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, khususnya tentang sumber informasi (koleksi ) referensi.

Macam-macam Koleksi Referensi : 1. Kamus

2. Ensiklopedi 3. Direktori

4. Indeks dan Abstrak 5. Sumber Geogarfi 6. Biografi

7. Buku Tahunan (Year book)

8. Buku Pegangan/pedoman ( Handbook) 9. Bibliografi

(27)

2.5 Koleksi Perpustakaan Sekolah

Salah satu tugas perpustakaan sekolah adalah menyediakan materi perpustakaan dalam berbagai format dan berbagai bentuk media untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Untuk itu dalam pengembangan koleksinya harus disesuaikan dengan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Sedangkan untuk meningkatkan minat baca di sekolah, pengembangan koleksi diarahkan pada rasio satu murid sepuluh judul buku. Dan perpustakaan menambah koleksi buku per tahun sekurang-kurangnya 10% dari jumlah koleksi.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia Perpustakaan Sekolah (SNI7329:2009) disebutkan jenis koleksi perpustakaan sekolah adalah:

1. Terbitan berkala

Untuk terbitan berkala perpustakaan melanggan minimal satu judul majalah dan satu judul surat kabar yang terkait dengan kelangsungan proses pembelajaran.

2. Buku pelajaran pelengkap

Perpustakaan menyediakan buku pelajaran pelengkap yang sifatnya

membantu atau merupakan tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru.

3. Buku bacaan

Perpustakaan wajib menyediakan bacaan yang mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah yang meliputi koleksi nonfiksi yang terkait dengan kurikulum dan koleksi buku fiksi dengan perbandingan 60:40. 4. Koleksi Referensi

(28)

5. Sumber elektronik,

(29)

BAB III

PELAYANAN BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH LUAR BIASA PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN

3.1 Latar Belakang Sekolah Luar Biasa ( SLB ) Perguruan Al-Azhar Medan Sekolah Luar Biasa (SLB) Al-Azhar Medan didirikan tanggal 15 Juli 2007, sebagai wujud amanah Almarhumah Hj. Rachmah Nasution dalam melengkapi satuan pendidikan mulai dari PG, TK, SLB sampai Universitas. Sekolah Luar Biasa (SLB) Al-Azhar Medan berupaya mendidik dan membimbing anak-anak berkebutuhan khusus dalam mengoptimalisasikan potensi-potensi yang mereka miliki, agar mandiri dalam hidupnya. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.

3.1.1 Visi dan Misi Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan VISI

Wadah anak berkebutuhan khusus yang berkepribadian dan mandiri.

MISI

Memberdayakan potensi – potensi kognitif efektif dan psikomotor dengan :

1. Menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan berstandar nasional.

2. Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran, bimbingan, pelatihan dan terapi.

3. Mengembangkan system pendidikan dan pelayanan yang aktif, kreatif, inofatif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik anak.

A. Tujuan

(30)

B. Program Pendidikan

a. Jurusan B ( Tuna Rungu Wicara)

Adalah anak yang kehilangan sebagian atau seluruh pendengarannya, sehingga kurang atau tidak mampu berkomunikasi secara verbal, walaupun telah diberi pertolongan alat bantu dengar, namun masih tetap memerlukan pelayanan atau pendidikan khusus.

Ciri – ciri anak tuna rungu wicara :

1. Kurang bisa atau tidak bisa mendengar. 2. Menggunakan isyarat dalam berkomunikasi. 3. Kurang tanggap bila diajak bicara.

4. Tidak jelas mengucapkan kata – kata. 5. Kualitas suara agak aneh.

6. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar.

b. Jurusan C ( Tuna Grahita )

Adalah anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan mental ( fungsi intelektual dibawah rata-rata ) disertai

ketidak mampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga memerlukan pendidikan khusus.

Ciri-ciri anak tuna grahita :

1. Penampilan fisik tak seimbang.

2. Tidak mampu mengurus diri sendiri sesuai dengan perkembangan usia. 3. Sering ngiler atau ngences.

4. Kurang perhatian terhadap lingkungannya. 5. Perkembangan bicara dan bahasa agak terlambat.

6. Koordinasi gerak tak seimbang sehingga gerakan sering tak terkendali. 7. Perkembangan gerakan tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan

sangat terlambat. c. Jurusan M ( Autis )

(31)

menyesuaikan diri dengan lingkungan sedemikian rupa, sehingga memerlukan pendidikan dan pelayanan khusus.

Ciri-ciri anak autis :

1. Seolah-olah asyik dengan dirinya sendiri. 2. Kontak mata sangat kurang.

3. Gerak-gerik kurang focus. 4. Menolak bila dipeluk.

5. Tidak menoleh bila dipanggil. 6. Menangis atau tertawa tanpa sebab.

3.2 Struktur Organisasi

Sesuai dengan kedudukannya untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, maka perpustakaan SLB Perguruan Al-Azhar Medan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah. Perpustakaan dipimpin oleh seorang koordinator atau kepala perpustakaan yang juga merupakan staf pengajar yang ditunjuk sebagai pustakawan.

(32)

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH LUAR BIASA PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN

Sumber : Perpustakaan Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

Dari struktur organisasi di atas dapat diketahui pembagian kerja dari masing-masing bagian di Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-azhar Medan sehingga tidak menyulitkan dalam melaksanakan tugas.

3.3 Koleksi Perpustakaan Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan Koleksi perpustakaan dapat dikembangkan berdasarkan berbagai faktor antara lain, jumlah mata pelajaran dan siswa. Di SLB Al-Azhar Medan buku paket

YAYASAN HAJJAH RACHMAH NASUTION

KEPALA SEKOLAH SLB DRS. MUSTAIN TANJUNG

PKS I

H.M. HARKAN FAIZ, S.Pdl

(33)

tidak disimpan di perpustakaan, tetapi langsung diberikan kepada siswa sehingga buku paket tidak dihitung dalam jumlah koleksi perpustakaan.

Jenis koleksi perpustakaan SLB Al-Azhar Medan meliputi : 1. Buku non fiksi yaitu buku pelajaran mereka.

2. Buku fiksi yaitu cerita rakyat.

3. Buku mengenal huruf, binatang, warna dan sebagainya. 4. Referensi yaitu kamus, tafsir, dan lain-lain.

5. Surat kabar.

6. Terbitan berkala yaitu majalah bobo dll.

3.4 Pelayanan Pengguna Tunagrahita

Pelayanan Pengguna adalah pelayanan yang menyelenggarakan pemanfaatan dan penyebarluasan informasi atau bahan pustaka untuk setiap pengguna perpustakaan. Perpustakaan SLB Al-Azhar memberikan layanan kepada anak berkebutuhan khusus tanpa membedakan fisik seperti penyandang tunagrahita. Perpustakaan menajadi sarana mengenal benda-benda dan makhluk

hidup untuk meningkatkan minat anak ke perpustakaan.

Pelayanan yang diberikan Perpustakaan Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan kepada anak berkebutuhan khusus yaitu mereka memberikan kebebasan kepada anak tunagrahita untuk memilih buku yang ingin di baca tetapi tetap di pandu guru. Dan mereka lebih senang memilih buku yang mereka sukai. Koleksi buku yang di dapat dari sumbangan pemerintah dan wali murid. Jumlah koleksi di Perpustakaan SLB Al-Azhar ada sebanyak 300 judul,

Kendala yang sering di hadapi guru ketika mengahadapi tunagrahita adalah terkadang mereka mood tidak bagus dan ada juga yang susah di ajak ke perpustakaan. Dan mereka juga mau buku yang di rak diturunkan semua dan akhirnya berantakan, ada juga yang tidak mau dibimbing oleh guru.

3.4.1 Sistem Pelayanan

(34)

dimana pengguna dapat secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil bahan pustaka yang dikehendaki dengan memilih bantuan kepada pustakawan atau guru agar penggunatunagrahita dapat menemukan informasi yang diinginkanya.

3.4.2 Waktu Pelayanan

Perpustakaan Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan melaksanakan pelayanan di perpustakaan seminggu dua kali yaitu pada hari Selasa dan Kamis dari jam 08.00 – 09.30 Wib.

3.5 Tata Letak Ruangan Perpustakaan SLB Al-Azhar Medan

Tata letak ruangan perpustakaan SLB Al-Azhar yaitu ada ruangan buah-buahan, benda, tumbuh-tumbuhan, transport supaya mereka tidak mudah bosan atau jenuh. Mereka seminggu dua kali keperpustakaan yaitu pada hari Selasa dan Kamis. Guru selalu memotivasi anak tunagrahita supaya mau membaca dan rajin ke perpustakaan.

(35)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Dengan adanya pelayanan yang diberikan Perpustakaaan SLB Al-Azhar ke penyadang tunagrahita, tunagrahita dapat mencari informasi yang diinginkannya.

2. Sistem yang diterapkan pada Perpustakaaan SLB Al-Azhar kepada murid tunagrahita adalah sistem layanan terbuka dimana pengguna dapat secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil bahan pustaka yang dikehendaki dengan meminta bantuan kepada pustakawan agar pengguna tunagrahita dapat menemukan informasi yang diinginkanya.

3. Kendala yang sering di hadapi guru ketika mengahadapi tunagrahita adalah terkadang mereka mood tidak bagus dan ada juga yang susah di

ajak ke perpustakaan. Dan mereka juga mau buku yang di rak diturunkan semua dan akhirnya berantakan, ada juga yang tidak mau dibimbing oleh guru.

4.2 SARAN

Berdasarkan pembahasan dari observasi yang telah dilakukan, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran dan masukkan, diantaranya adalah :

1. Kepada para guru hendaknya selalu memotivasi siswa agar senantiasa mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat antara lain dengan membaca buku. Memberi dorongan kepada anak agar selalu memiliki keinginan dan kemauan dalam mencari ilmu baik itu lewat membaca atau mendengar.

2. Kepada guru untuk lebih sering membawa anak ke perpustakaan untuk meningkatkan minat anak ke perpustakaan.

(36)
(37)

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyo, Basuki.1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Sulistyo, Basuki.1994. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.

Pendidikan Anak Tuna Grahita.2010.

Diakses 13 Mei 2014.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan : USU Press.

Siregar, Belling. 2010. Pengatalongan Bahan Buku Khusus Bahan Audio Visual. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Hermawan, Rachman. 2010. Etika kepustakawanan : Suatu Pendekatan Terhadap

Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta : Sagung Seto.

Soetminah. 1987. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan. Yogyakarta: Djambatan

(38)

Lampiran 1

(39)

Lampiran 2

(40)

Lampiran 3

(41)

Lampiran 4

Gambar

Gambar 1 : Koleksi perpustakaan Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-azhar
Gambar 2 : Koleksi Perpustakaan SLB Al-Azhar Medan
Gambar 3 : Ruang Baca Perpustakaan SLB Al-Azhar Medan
Gambar 4 : Ruangan Perpustakaan SLB Al-Azhar Medan

Referensi

Dokumen terkait

Memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian dan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan perilaku dalam penggunaan masker pada pekerja

Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan menurut indikator BKKBN adalah umur KK/istri, pendidikan KK, pendapatan; sedangkan

Dan sebagian besar (61,2%) responden menjawab koleksi yang tersedia di Perpustakaan UMTS kurang memadai dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna9. Kata kunci:

Pengaruh orientasi kandidat terhadap perilaku politik pemilih pemula dapat dilihat dari pengenalan sosok calon gubernur yang dilakukan oleh para pemilih pemula

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Dan bentuk lain dari motode perdamaian selain Negative Peace adalah Positive peace, karakter epistemology dari Positive Peace adalah multi-disiplin dan

Agro Indomas Terawan Estate, untuk mengetahui keanekaragaman serangga Ordo Coleoptera yang ditemukan di Hutan sekitar Perkebunan Kelapa Sawit PT.. Agro Indomas

Pagar MDT Tarbiyatu Nisin Sukasari pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun Tahun Anggaran 2012, dengan ini diumumkan bahwa