• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PERENCANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP PT. COMRADINDO LINTASNUSA PERKASA DI SLEMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PERENCANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP PT. COMRADINDO LINTASNUSA PERKASA DI SLEMAN."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB 3

METODOLOGI

Metodologi penelitian merupakan gambaran langkah-langkah penelitian secara keseluruhan sehingga dapat diketahui masukan, proses, dan hasil yang diperoleh dari penelitian.

3.1. Tahap Persiapan

Persiapan penelitian diawali dengan observasi obyek agar dapat merumuskan masalah penelitian. Untuk menghindari penyimpangan topik diperlukan tujuan dan batasan masalah yang jelas. Pencarian informasi dapat dimulai dengan melakukan studi literatur, yakni mencari referensi buku atau jurnal ilmiah yang relevan dengan topik, membandingkan, serta mengutip materi yang dianggap penting dan kemudian dijadikan sebagai panduan dalam menganalisis data. Apabila studi literatur sudah dilakukan, selanjutnya menentukan metode penelitian. Metode deskriptif jenis studi kasus dipilih untuk menggambarkan lingkungan hidup sekitar objek penelitian dengan mencari fakta-fakta yang ada. Objek penelitiannya adalah Kantor Layanan Internet dan Teknologi PT. Comradindo Lintasnusa Perkasa Sleman.

3.2. Tahap Pengumpulan Data

Sebelum mengumpulkan data, pertama-tama peneliti harus menentukan unit-unit studi dan menentukan pendekatan dalam memilih unit-unit studi. Unit-unit studi adalah hal-hal apa saja yang akan dikaji serta proses apa saja yang akan menuntun perencanaan manajemen lingkungan. Pada tahap pengumpulan data, harus dipahami jenis dan sumber data yang tersedia. Ada dua jenis data yang tersedia, yaitu data primer dan sekunder. Data Primer berisi informasi unit-unit studi yang dikumpulkan secara langsung. Sumber data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara secara langsung.

(2)

35

menggunakan kuesioner atau bertanya jawab dengan narasumber. Pihak-pihak yang menjadi narasumber dalam perencanaan manajemen lingkungan meliputi: a. Pemrakarsa usaha dan atau kegiatan yang mempunyai kewajiban untuk

menyusun dokumen UKL UPL. Pemrakarsa harus memberikan informasi dan data terkait dalam pembuatan dokumen UKL-UPL.

b. Instansi –instansi pemerintahan terkait. Pemerintah pusat dan daerah yang bertanggung jawab dalam upaya pegelolaan dan pemantauan lingkungan hidup serta berwenang untuk mengeluarkan perijinan lingkungan yaitu Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) serta Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman (BLH Sleman). BLH Sleman dalam prakteknya bekerjasama dengan dinas-dinas pemerintahan lain yang terkait dengan perijinan lingkungan hidup, meliputi:

i. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sleman. ii. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Kabupaten Sleman. iii. Dinas Kesehatan (DinKes) Kabupaten Sleman.

iv. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Nakersos) Kabupaten Sleman.

v. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindakop) Kabupaten Sleman.

c. Masyarakat sekitar kegiatan atau usaha yang diperkirakan terkena dampak langsung dari adanya aktivitas kegiatan Kantor Layanan Internet dan Teknologi ini.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber-sumber yang telah ada. Data yang dimaksud dapat berupa arsip, catatan pribadi, laporan dokumenter dan dokumen lain perusahaan yang diperlukan. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi iklim, curah hujan, kelembaban dan data kependudukan pada instansi terkait seperti Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika, Perhubungan dan Pekerjaan Umum serta Badan Pusat Statistik.

3.3. Tahap Penyusunan Dokumen

(3)

36

manajemen lingkungan hidup serta teori-teori tentang lingkungan hidup. Setelah

itu, dilakukan pengecekan hasil pengolahan data. Jika dalam pengolahannya

masih terdapat salah perencanaan, maka harus dilakukan pengolahan dokumen

ulang agar dokumen UKL-UPL tersusun secara lengkap dan menjadi perencanaan

lingkungan terbaik bagi Kantor Layanan Internet dan Teknologi Sleman.

Setelah dokumen selesai dibuat, proses selanjutnya adalah melakukan presentasi

rencana manajemen lingkungan Kantor Layanan Internet dan Teknologi sebagai

persyaratan dikeluarkannya perizinan lingkungan hidup perusahaan. Presentasi

dilakukan di kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sleman. Setelah

melakukan presentasi, maka akan ada saran dan masukan dari instansi

pemerintahan terkait yang akan digunakan sebagai dasar revisi dokumen

UKL-UPL yang telah jadi. Jika revisi sudah selesai dilakukan, maka masuk tahap

selanjutnya yaitu tahap verifikasi.

3.4. Tahap Verifikasi

Tahapan yang terakhir adalah verifikasi rencana manajemen lingkungan Kantor

Layanan Internet dan Teknologi dengan dilakukannya pengesahan dokumen dan

pemberian izin lingkungan oleh pemerintah yang berarti bahwa Kantor Layanan

Internet dan Teknologi PT. Comradindo Lintasnusa Perkasa Sleman telah

memenuhi persyaratan sebagai industri yang berwawasan lingkungan hidup.

Setelah proses verifikasi selesai, upaya pemantauan lingkungan hidup tetap harus

dilaksanakan secara berkala agar penerapan manajemen lingkungan hidup yang

telah direncanakan berjalan dengan baik. Metodologi penelitian yang digunakan

(4)

37

Mulai

Menentukan metode penelitian

Metode deskriptif

Observasi Sumber data sekunder

Tahap Persiapan

Berdasarkan peraturan perundangan Apakah

Dokumen Sudah Lengkap?

Belum Studi literatur

Sudah

Pengecekan kebutuhan data

Mengolah data

Perencanaan sudah sesuai? Belum

Persentasi Dokumen Sudah

Dilakukan di BLH KabupatenSleman Penyusunan dokumen UKL-UPL

Berdasarkan teori-teori lingkungan Perumusan masalah, tujuan dan batasan masalah penelitian

Observasi awal obyek

Metode penelitian

relevan? Tidak?

Tahap Pengumpulan

Data

Menganalisis Data

Ada revisi?

Tidak Ada

Pengesahan dokumen UKL-UPL

Pemberian izin lingkungan oleh pemerintah

Kegiatan tersebut layak beroperasional

Selesai Tahap

Penyusunan Dokumen

Tahap Verifikasi

Menentukan unit-unit studi dan pendekatan dalam memilih unit-unit studi Ya?

Kuesioner dan Wawancara

[image:4.595.89.508.77.734.2]

Melakukan upaya pemantauan lingkungan secara berkala

Gambar

Gambar 3.1. Flowchart Tahapan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

dengan waktu jatuh tempo tanggal 4 Januari 2010, harga opsi beli dalam keadaan constant market adalah 0,4924 per lembar saham.. Sedangkan dalam keadaan continuous market

Namun sebaliknya Bank cukup menetapkan nilai Capital Adequacy Ratio perusahaan pada standar yang telah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena terbukti tidak

Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan akseptor tentang KB suntik dengan kepatuhan akseptor KB dalam melakukan KB Suntik di

Terbilang : (Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) termasuk pajak dan keuntungan. sebagai calon penyedia barang/jasa pekerjaan Belanja Modal

2 Kasubsi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan menerima disposisi dari Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan dan mendisposisikan LPF tersebut kepada Pelaksana pada

[r]

Dalam praktek kehidupan nyata para ulama membagi pengertian shalawat dengan tiga bagian, yakni shalawat oleh Allah, para malaikat, dan kaum mukminin. 3 Sebagaimana yang

a. Orang tua berperan penting dan berdampak langsung terhadap perjalan masa depan para peserta didik. Memberikan pengarahan, nasehat-nasehat dan pengawasan terhadap