• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PERANAN BAURAN PROMOSI DALAM MENINGKATKAN

VOLUME PENJUALAN MOBIL HONDA PADA

PT. ISTANA DELI KEJAYAAN

(HONDA IDK 2) MEDAN

Draft Skripsi

Oleh :

F I T R I A N I 060521077

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan

(2)

ABSRAK

Fitriani (2009) Peranan Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan. Dibawah bimbingan Dra. Friska Sipayung, M.Si. Ketua Departemen Manajemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen penguji I Dr. Endang S. Rini, M.Si dan Dosen Penguji II Drs. Liasta Ginting, M.Si.

Penulis melakukan beberapa prosedur untuk menganalisis data yaitu : syarat-syarat uji regresi linier berganda dan hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 12.00 yang merupakan metode yang digunakan untuk melihat Peranan Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan.

Hasil dari penelitian ini terbukti secara bersama-sama variabel periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan.

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, pertama-tama sekali penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : ” Peranan Bauran Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan ” dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program S1 Ekstensi Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menerima banyak bimbingan, dukungan maupun bantuan dari berbagai pihak yang tidak ternilai harganya. Dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak membantu, membimbing, memberikan saran dan meluangkan waktunya dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Endang S. Rini, SE, M.Si selaku dosen penguji I penulis yang telah memberikan saran dan bimbingan yang bermanfaat kepada penulis.

6. Bapak Drs. Liasta Ginting M.Si selaku dosen penguji II penulis yang telah memberikan saran dan bimbingan yang bermanfaat kepada penulis.

7. Seluruh Staf Dosen pengajar khususnya dosen program study Ekstensi dan pegawai Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang berguna kepada kepada penulis.

8. Bapak Aswin Wirjadi, SH, selaku Direktur Utama dan Bapak Ir.Elwi Susanto, selaku Kepala Bagian Personalia pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengetengahkan skripsi ini.

9. Kedua orang tua tercinta penulis Ayahanda Rusli Amin dan Ibunda Nur’aini yang telah membesarkan, membimbing dan memberikan kasih sayang yang tak pernah putus kepada penulis.

(5)

11.Calon suami tercinta penulis B’ Akmal yang telah memberikan warna baru dalam kehidupan penulis. Terima kasih untuk cinta, kasih sayang, perhatian dan pengertiannya kepada penulis selama ini.

12.Five Bangeet Club ( Nani, Icha, Winda dan Pipit) thanks untuk kebersamaan dan persahabatannya sekarang dan selamanya.

13.Sahabat-sahabat penulis di FE USU : Asri, Diana, Sari, Henny, Oksi, Sari Sahara, Vina, Nisa, Phila, Sendy dan teman-teman lain khususnya angkatan’06 yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

14.Sahabat sejati penulis : Yuni, Lina terima kasih untuk semua yang terindah yang tercipta antara kita.

Semoga seluruh kebaikan dan bantuan yang telah mereka berikan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan kerja ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memperluas cakrawala serta wawasan kita di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Medan, Juni 2009 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

2. Definisi Operasional Variabel... 6

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi ... 30

(7)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 36

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 37

C. Tugas dan Tanggung Jawab ... 39

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46

1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 47

B. Analisis Deskriptif ... 48

1. Identitas Responden ... 48

2. Deskriptif Variabel ... 50

C. Analisis Regresi Linier Berganda ... 56

D. Uji Hipotesis ... 58

1. Uji - T (Parsial) ... 58

2. Uji - F (Serentak) ... 60

3. Koefisien Determinansi (R²) ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 63

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Volume Penjualan PT. Istana Deli Kejayaan Medan ... 3

Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel ... 8

Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert ... 9

Tabel 4.1 Item Total Statistic ... 46

Tabel 4.2 Reliability Statistic ... 47

Tabel 4.3 Jenis Kelamin responden ... 48

Tabel 4.4 Usia Responden ... 48

Tabel 4.5 Pekerjaan Responden ... 49

Tabel 4.6 Produk Honda Yang Digunakan Responden ... 49

Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Periklanan ... 50

Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Penjualan Pribadi ... 52

Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Promosi Penjualan . 53 Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Publisitas ... 54

Tabel 4.11 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Volume Penjualan ... 55

Tabel 4.12 Analisis Regresi Linier Berganda ... 56

Tabel 4.13 Uji – T ... 58

Tabel 4.14 Annova ... 61

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

1 Kuesioner Penelitian

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan. Hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu usaha yang digunakan produsen ataupun perusahaan dalam bidang pemasaran untuk meningkatkan produksi yaitu melalui kegiatan promosi. Promosi dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan melalui promosi tersebut diharapkan calon konsumen akan mengetahui produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan dan akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Promosi merupakan salah satu kegiatan terpenting yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dapat dikatakan bahwa promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi pemasaran dalam mengembangkan dan meningkatkan suatu usaha. Pentingnya promosi pada saat ini semakin disadari, terutama dengan adanya persaingan yang semakin tajam. Promosi bagi dunia usaha sangatlah menentukan kontinuitas terhadap produk yang ditawarkan, terlebih produk tersebut merupakan barang mewah dan berharga, misalnya produk mobil Honda yang ditawarkan oleh PT. Istana Deli Kencana (IDK1) dan PT. Istana Deli Kejayaan (IDK2) Medan.

PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan merupakan salah satu

dealer resmi Honda yang bergerak dibidang Automotive yang menyalurkan mobil

(12)

dilakukan dengan baik. Keberhasilan promosi yang dijalankan akan diketahui dengan semakin meningkatnya volume penjualan pada perusahaan tersebut. Apabila volume penjualan meningkat setiap tahunnya maka kelangsungan hidup perusahaan untuk jangka panjang akan terjamin. Karena pada dasarnya promosi dilakukan untuk meningkatkan minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan disertai informasi yang lebih atraktif. Kegiatan promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan perusahaan harus sesuai dengan kemampuan biaya operasional perusahaan. Dalam hal ini promosi merupakan cara atau alat bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan produk yang perusahaan tawarkan kepada konsumen.

PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan melakukan promosi yang baik, maka dengan demikian akan mengakibatkan meningkatnya volume penjualan. Peningkatan volume penjualan sangat dipengaruhi oleh kegiatan promosi yang benar-benar disusun serta dijalankan dengan baik dan terarah, karena promosi merupakan salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan. Jika promosi yang dijalankan oleh perusahaan tidak baik, maka volume penjualan tidak akan meningkat. Oleh karena itu setiap perusahaan akan melakukan promosi yang baik dan gencar guna menghasilkan volume penjualan yang maksimal.

(13)

brosur, stiker dan mengiklankan PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan melalui radio dan televisi. Selanjutnya promosi yang gencar juga dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan potongan harga / discount kepada konsumen yang berminat membeli mobil Honda yang ditawarkan oleh PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan.Volume penjualan merupakan jumlah barang yang terjual dalam waktu tertentu

Promosi yang dilakukan oleh PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan karena telah terjadi fluktuasi terhadap volume penjualan mobil Honda selama 5 tahun terakhir pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan. Hal ini dibuktikan dengan adanya data volume penjualan selama 5 tahun terakhir yang menunjukkan tingkat volume penjualan yang tidak tetap setiap tahunnya. Dengan melihat realitas volume penjualan yang tidak stabil tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Peranan Bauran Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan “.

Tabel 1.1 Volume Penjualan

PT. Istana Deli Kejayaan Medan No Type Mobil Tahun

(14)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dirumuskan masalah sebagai berikut : “ Apakah periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan? ”.

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, dapat disusun sebuah kerangka konseptual yaitu :

a. Periklanan meliputi : spanduk, brosur dan surat kabar

b. Promosi Penjualan meliputi : discount, pameran dan demonstrasi. c. Penjualan Pribadi meliputi : komunikasi dan presentase oval. d. Publisitas meliputi : radio dan media cetak..

e. Volume Penjualan meliputi : harga, promosi dan kepuasan pelanggan.

Menurut Kotler (2001:358), kegiatan promosi terdapat dalam bauran pemasaran (Promotion Mix) yang terdiri dari : periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas. Dinamika persaingan bisnis yang semakin ketat antara berbagai perusahaan dalam menghasilkan dan menjual produknya, memberikan pengaruh kepada masyarakat agar terdorong untuk membeli produk perusahaan melalui kegiatan promosi.

(15)

Variabel yang digunakan terdiri dari periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas.

Sumber : Kotler (2001:358), diolah penulis Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah “ Periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan ”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas dalam meningkatkan volume penjualan pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan.

2. Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mengambil keputusan terutama dalam bidang promosi dalam meningkatkan volume penjualan dimasa yang akan datang yang bermanfaat bagi kelancaran kegiatan dan kemajuan perusahaan.

Periklanan ( X1 )

Penjualan Pribadi (X2)

Promosi Penjualan ( X3) Publisitas ( X4 )

(16)

b. Bagi Penulis

Untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis penulis di bidang pemasaran khususnya didalam peranan promosi.

c. Bagi Pihak Lain

Menambah pengetahuan sebagai bahan masukan jika ingin melanjutkan penelitian dengan tema sejenis ataupun perusahaan sejenis.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Penelitian ini membahas tentang keterkaitan antara promosi dengan volume penjualan pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan dengan responden adalah konsumen yang membeli mobil honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Bebas ( Independent Variable ) Promosi ( Promotion )

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkan kualitas penjualan. Untuk meningkatkan pemasaran, dalam hal ini memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan tak cukup hanya mengembangkan produk, menggunakan saluran distribusi dan penetapan harga yang tetap akan tetapi juga didukung oleh kegiatan promosi.

Adapun variabel dari bauran promosi adalah sebagai berikut : 1. Periklanan ( Advertising ) (X1)

(17)

adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya melalui bebagai media yang dilakukan perusahaan dengan pembiayaan laba serta individu-individu dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi.

2. Penjualan Pribadi ( Personal Selling ) (X2)

Penjualan Pribadi adalah interaksi antara 2 individu dan saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling mengguntungkan dengan pihak lain.

3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion ) (X3)

Promosi penjualan merupakan kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjualan pribadi, periklanan dan publisitas yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti : peragaan, pameran, demonstrasi dan sebagainya.

4. Publisitas ( Publicity ) (X4)

Publisitas merupakan bagian dari fungsi promosi yang lebih luas yang disebut dengan hubungan masyarakat dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang mengguntungkan antara organisasi dan masyarakat, termasuk dengan pemilik perusahaan, karyawan, lembaga pemerintahan, penyalur, serikat buruh dan juga calon pembeli.

a. Variabel Terikat ( Dependent Variable )

(18)

Tabel 1.2

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Indikator Variabel Bentuk Data

1. Periklanan

2. Promosi Penjualan ( X2 )

a. Diskon b. Pameran c. Demonstrasi

Likert

3. Penjualan Pribadi ( X3 ) 5. Volume Penjualan

( Y )

a. Harga b. Promosi

c. Kepuasan Pelanggan

Likert

Sumber : Sugiyono ( 2004:282 ), Diolah oleh penulis 3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan penulis pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan yang berlokasi di Jl. Sei Batang Hari No. 22-24 Medan. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April - bulan Mei 2009.

4. Skala Pengukuran Variabel

(19)

Tabel 1.3 Sumber : Sugiyono (2004:124)

5. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli mobil honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan yang berjumlah 840 orang/2008. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus slovin dan metode penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Bila pada saat yang sama customer tersebut datang dan ditemui dilokasi penelitian dan memenuhi kriteria sebagai sumber data. (Sugiyono, 2004 : 78).

Ukuran sampel berdasarkan rumus Slovin adalah sebagai berikut :

(20)

Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel dapat ditentukan dengan cara

= 89.36 sehingga jumlah sampel dibulatkan menjadi 89 orang. 6. Jenis dan Sumber Data

Untuk memperoleh data-data tersebut penulis menggunakan 2 sumber data yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan penelitian yang dilakukan langsung kepada objek yang menjadi pusat penelitian yang ditujukan kepada pimpinan perusahaan dan bagian pemasaran.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan penelitian yang dilakukan dalam upaya mendapatkan data-data yang berupa teori-teori dari buku pustaka dan sumber data lainnya seperti data volume penjualan pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan.

7. Teknik Pengumpulan Data a. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

(21)

b. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dan diskusi dengan pihak-pihak yang berkompeten dalam bidang pemasaran, dalam hal ini Sales Manager, Sales

Eksecutif dan Counter Sales.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen yang mendukung dengan cara peninjauan langsung objek yang diteliti guna memudahkan memperoleh data yang diperlukan.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu daftar pertanyaan (kuesioner). Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama.

9. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

(22)

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh promosi dalam meningkatkan volume penjualan, maka digunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan model regresi linear barganda.

Rumus regresi linear barganda menurut Sugiyono (2004:221) adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Y : Volume Penjualan (Variable Dependen) a : Konstanta (Tetap)

e : Standard Error

X1 : Periklanan (Variable Independen 1)

X2 : Promosi Penjualan (Variable Independen 2) X3 : Penjualan Pribadi (Variable Independen 3) X4 : Publisitas (Variable Independen 4)

b1, b2, b3 : Koefisien Regresi

Alasan digunakan metode analisis regresi linear berganda adalah karena analisis ini dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Proses selanjutnya adalah melakukan pembuktian hipotesis yang diajukan dengan perhitungan menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical

Product and Service Solution) 12.00 dengan teknik analisis menggunakan :

(23)

1. Uji-t (Parsial)

Uji t yaitu menguji apakah variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut : a. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat

pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 = 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan alpha 5% dan derajat keabsahan (n-k) kemudian dibandingkan dengan t hitung.

Ho diterima jika t hitung ≥ t t abel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung ≤ t tabel pada α = 5% 2. Uji-f (Serempak)

Uji f digunakan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Ho : b1 : b2 : b3 : b4 = 0 : Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Ha : b1 ≠ b≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 : Secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan alpha 5% dan derajat keabsahan (n-k), (k-1) kemudian dibandingkan dengan t hitung. Ho diterima apabila f hitung ≤ f tabel pada α = 5%

(24)

3. Koefisien Determinasi (R2)

(25)

ABSRAK

Fitriani (2009) Peranan Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan. Dibawah bimbingan Dra. Friska Sipayung, M.Si. Ketua Departemen Manajemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen penguji I Dr. Endang S. Rini, M.Si dan Dosen Penguji II Drs. Liasta Ginting, M.Si.

Penulis melakukan beberapa prosedur untuk menganalisis data yaitu : syarat-syarat uji regresi linier berganda dan hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 12.00 yang merupakan metode yang digunakan untuk melihat Peranan Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Honda pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan.

Hasil dari penelitian ini terbukti secara bersama-sama variabel periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan.

(26)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian penulis dilakukan oleh Nainggolan (2008) dengan judul : “ Peranan bauran promosi terhadap volume penjualan kartu prabayar mentari pada Galeri PT. Indosat, Tbk Medan. Melalui uji validitas dan realibilitas, analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS versi 12.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi yang terdiri dari variabel periklanan (X1), penjualan pribadi (X2), promosi penjualan (X3) dan publisitas (X4) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan Galeri PT. Indosat, Tbk Medan.

Penelitian terdahulu yang dilakukan Siregar (2008) yang berjudul :

” Pengaruh promosi dalam meningkatkan jumlah konsumen pada kick off futsal Medan. Melalui uji validitas dan realibilitas, analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS versi 12.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi yang terdiri dari variabel periklanan (X1), penjualan pribadi (X2), promosi penjualan (X3) dan publisitas (X4) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan jumlah konsumen pada kick off futsal Medan.

B.

Pengertian Promosi

Pemasaran dalam istilah asingnya dikenal dengan sebutan Marketing.

Marketing adalah istilah asing yang berasal dari perkataan Market yang dalam bahasa

(27)

pembelian dan penjualan. Pemasaran mencakup aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan mulai barang-barang dan jasa-jasa itu diproduksikan sampai diterima oleh konsumen. Artinya sebelum perusahaan melakukan proses produksi terlebih dahulu perusahaan harus melakukan kegiatan untuk mengidentifikasi kebutuhaan, keinginan serta selera konsumen melalui penelitian pasar.

Kegiatan marketing merupakan salah satu fungsi pokok dalam menentukan maju dan mundurnya suatu usaha. Tidak sedikit perusahaan yang gagal mencapai tujuan perusahaan disebabkan kegiatan pemasaran tidak berfungsi sebagaimana mestinya, terlebih dalam situasi persaingan yang ketat. Pemasaran harus dilakukan oleh para produsen untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya serta untuk melakukan perluasan usaha guna mendapatkan keuntungan yang optimal.

Beberapa pengertian promosi dibawah ini menurut para ahli yaitu : 1. Menurut Swasta dkk (2000:222)

Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi 1 arah yang dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Jadi, promosi merupakan usaha perusahaan untuk menciptakan kesadaran, memberitahukan, membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Menurut Boyd dkk (2000:08)

(28)

3. Menurut William J Stanton (2000:184)

Dalam bukunya yang berjudul ” Fundamental of Marketing ” diterjemahkan oleh Y. Lamarto menyatakan bahwa promosi adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk dapat merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan konsumen.

4. Menurut Lamb dan Joseph F (2001:227)

Dalam bukunya yang berjudul ” Marketing ” diterjemahkan oleh David Octarevia mengemukakan bahwa promosi adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu.

Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa promosi merupakan suatu bentuk analisis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran serta memelihara hubungan yang menguntungkan dengan pihak lain dengan maksud membantu pencapaian tujuan perusahaan.

(29)

Kegiatan pemasaran berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan, merangsang dan memenuhi permintaan berdasarkan atas kebutuhan dan keinginan konsumen. Bagi konsumen, keuntungan berupa kepuasan atas terpenuhinya kebutuhan dan keinginan mereka, sedangkan bagi produsen atau perusahaan keuntungan/laba yang optimal untuk kelangsungan hidup perusahaan serta pencapaian tujuan-tujuan perusahaan lainnya.

Adapun kegunaan dari kegiatan promosi menurut Tjiptono (2001 : 258) adalah sebagai berikut :

a. Tindakan menciptakan kegunaan waktu (Time Utility), yaitu kegiatan menambah kegunaan suatu barang karena adanya proses waktu atau perbedaan waktu.

b. Tindakan menciptakan kegunaan tempat (Place Utility), yaitu kegiatan yang merubah nilai suatu barang menjadi lebih berguna karena telah terjadi proses pemindahan barang tersebut dari suatu tempat ke tempat lain.

c. Tindakan menciptakan kepuasan milik (Possesion Utility), yaitu tindakan yang menyebabkan bergunanya suatu barang karena telah terjadi proses pemindahan kepemilikan suatu barang dari satu pihak ke pihak lain.

d. Tindakan menciptakan bentuk barang yang dihasilkan (Form Utility), yaitu tindakan yang menyebabkan bergunanya suatu barang karena terjadi proses bentuk dari barang tersebut menjadi bentuk-bentuk yang lain.

C. Manfaat dan Tujuan Promosi 1. Manfaat Promosi

(30)

dengan “AIDA”. Kerangka AIDA menurut Kotler (2001 : 185) terdiri dari 4 variabel pokok antara lain :

1. Attention : Kegiatan promosi ini promosi dapat menarik perhatian konsumen atau calon konsumen.

2. Interest : Setelah dapat menarik perhatian, promosi juga harus dapat membuat calon konsumen merasa tertarik.

3. Desire : Setelah dapat menimbulkan rasa ketertarikan konsumen maka langkah selanjutnya harus dapat membuat mereka jadi ingin memiliki barang yang ditawarkan perusahaan.

4. Action : Langkah terakhir adalah mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan tindakan pembelian barang atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Adapun fungsi promosi secara khusus yaitu :

a. Memperkenalkan suatu produk baru kepada konsumen dan memberitahukan dimana produk tersebut dapat diperoleh.

b. Mempermudah perluasan pasar jika produk perusahaan tersebut merupakan konsep baru sehingga dengan demikian sebagian dari beban pemberian penjualan dapat dilakukan melalui promosi.

c. Mempermudah penjualan yang dilakukan perusahaan.

(31)

2. Tujuan Promosi

Tujuan promosi adalah membangkitkan keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan melalui promosi diharapkan dapat mempengaruhi cara berfikir konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang dihasilkan perusahaan.

Menurut Kismono (2001:374) perusahaan perlu menetapkan tujuan promosi yang akan membantu tercapainya tujuan secara lebih luas.

Adapun tujuan promosi yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Memberikan Informasi

Tujuan utama dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi kepada konsumen potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen dapat membelinya dan berupa berapa harga yang ditetapkan. Konsumen memerlukan informasi-informasi tersebut dalam pengambilan keputusan pembeliannya.

b. Meningkatkan Penjualan

Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan. Perusahaan dapat merancang promosi penjualan dengan memberikan kupon belanja, sampel produk dan sebagainya. Untuk membujuk konsumen mencoba produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau dengan tambahan keuntungan yang lainnya.

c. Menstabilkan Penjualan

Pada saat pasar lesu, perusahaan melakukan kegiatan promosi agar tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.

d. Memposisikan Produk

(32)

dapat membantu perusahaan dalam mempromosikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

e. Membentuk Citra Produk

Kegiatan yang dilakukan perusahaan dapat membantu membentuk image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat menggunakan media iklan untuk membangun citra produknya dimata konsumen.

Berdasarkan tujuan promosi yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan promosi adalah untuk membangkitkan keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Oleh sebab itu promosi harus diusahakan, bagaimana caranya untuk mempengaruhi kebiasaan berfikir konsumen agar menyakini produk atau jasa yang dimaksud.

Kegiatan promosi haruslah dilakukan dengan cara yang tepat karena pesan yang akan disampaikan harus dapat meyakinkan calon pembeli, sedangkan susunan kata dan kalimat dalam promosi harus baik dan dapat menarik hati, hingga akan dapat menimbulkan kesan yang baik pula.

D. Bauran Promosi (Promotion Mix)

Promosi merupakan salah satu variabel didalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya.

(33)

Ada 4 jenis variabel di dalam bauran promosi (Promotion Mix), yaitu : 1. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan salah satu dari empat komponen bauran promosi yang digunakan perusahaan untuk melancarkan komunikasi dengan masyarakat. Periklanan adalah komunikasi non pribadi dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan perusahaan dengan pembiayaan laba serta individu-individu dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi.

Dalam kegiatan periklanan terdapat 2 keputusan penting yang harus diambil yaitu sebagai berikut :

a. Menentukan iklan yang harus disampaikan kepada pasar yang dituju. b. Memilih media yang paling sesuai.

Dalam memperkenalkan produk baru agar produk tersebut berkenan dihati konsumen dalam situasi persaingan yang ketat, maka periklanan menjadi media yang tepat. Tujuan pokok periklanan adalah menberitahukan konsumen perihal adanya barang dipasar. Hal ini merupakan suatu kegiatan jangka panjang dengan tujuan mencapai peningkatan penjualan secara tetap untuk jangka waktu tertentu.

(34)

a. Iklan harus dapat menarik perhatian objek sasarannya, yaitu pembeli atau pun konsumen.

b. Iklan harus dapat membangkitkan minat pembeli untuk mengikutinya baik dengan membaca, melihat atau mendengarkan iklan secara penuh.

c. Iklan tersebut harus mampu menimbulkan keinginan pembeli untuk menggunakan atau memiliki produk yang diiklankan.

d. Iklan tersebut minimal mampu mendorong para pembeli untuk berfikir atau berbuat sesuatu yang positif terhadap produk yang diiklankan.

Ada beberapa tujuan periklanan menurut Kotler (2001 : 154) antara lain : a. Iklan bersifat memberikan informasi (Informative Advertising)

Merupakan iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk dan jasa dalam tahap perkenalan guna menciptakan permintaan atas produk tersebut.

b. Iklan sebagai pengingat (Reminder Advertising)

Iklan menjadi penting dalam situasi pesaing dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.

c. Iklan bersifat membujuk (Persuasive Advertising)

Iklan menjadi penting apabila mampu menimbulkan keinginan pembeli sasaran untuk menggunakan atau membeli produk yang diiklankan.

d. Iklan Pemantapan (Reinforcement Advertising)

Yaitu usaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil keputusan yang tepat.

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

(35)

Penjualan pribadi merupakan interaksi antara dua individu yang saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Penjualan pribadi atau personal selling disebut juga dengan istilah tatap muka, yaitu penyampaian produk atau jasa secara langsung kepada konsumen. Dengan demikian penjual dapat menjelaskan secara langsung kepada konsumen disamping ciri-ciri produk serta teknik dan keistimewaannya dibanding produk sejenis lainnya. Melalui personal selling ini dapat dilihat dan diketahui secara cepat tanggapan konsumen tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga memungkinkan penjual untuk menyesuaikan bauran pemasaran perusahaan terhadap kebutuhan masing-masing pasar sasaran.

Dalam personal selling para salesman dan counter sales adalah orang-orang yang mewakili dan memberikan informasi yang jelas mengenai produk yang dihasilkan PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan secara langsung kepada konsumen atau calon pembeli dan melakukan penawaran mobil ke instansi-instansi pemerintah maupun swasta.

3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion)

Menurut Tjiptono (2001:229), promosi penjualan merupakan bentuk persuasif langsung melalui penggunaan berbagai intensif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan dapat meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen.

Promosi penjualan merupakan kegiatan-kegiatan pemasaran selain

Advertising, personal selling dan publicity yang mendorong efektifitas permintaan

(36)

sebagainya. Promosi penjualan berfungsi untuk meningkatkan penjualan dengan mencoba membujuk konsumen dengan alat serta metode yang diawasi oleh perusahaan sendiri. Secara luar fungsi promosi penjualan adalah menghubungkan antara kegiatan Advertising, personal selling, publicity dan alat promosi lainnya. 4. Publisitas (Publicity)

Merupakan bagian dari fungsi promosi yang lebih luas, yang disebut humas dan meliputi usaha-usaha yang menciptakan dan mempertahankan hubungan yang mengguntungkan antara perusahaan dengan masyarakat termasuk dengan pemilik perusahaan, karyawan, lembaga pemerintah, penyalur, serikat buruh serta calon pembeli. Kegiatan dari hubungan masyarakat dapat mendorong publisitas, misalnya : perusahaan menyelenggarakan acara yang dapat mengumpulkan masyarakat banyak atau bekerja sama dengan pihak lain dalam mengadakan kegiatan. Kegiatan humas juga sangat membantu perusahaan dalam mencapai sukses dari usahanya dan dapat diarahkan untuk menciptakan iklan yang baik dan mengguntungkan agar dana yang tertanam lebih terjamin.

Menurut Swasta dkk (2000:349) dalam bukunya “Manajemen Pemasaran Modern” mengatakan bahwa : publisitas adalah pendorong permintaan non pribadi untuk suatu jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial didalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah biaya secara langsung.

Menurut Lamb dan Joseph F (2001:234), publisitas merupakan informasi publik mengenai sebuah perusahaan, barang atau jasa yang ditampilkan di media massa sebagai suatu jenis baru. Publisitas biasanya menampilkan 3 ciri khusus yaitu : a. Nilai kepercayaan yang tinggi

(37)

b. Dorongan keluar

Publisitas bisa menjangkau banyak pihak yang menghindari wiraniaga atau iklan. c. Seperti iklan, biasanya publisitas mempunyai potensi untuk mendramatisir suatu

perusahaan terutama produk atau jasa yang dihasilkan.

Ada beberapa kelebihan yang diperoleh perusahaan jika menggunakan media publisitas ini sebagai media promosi, antara lain :

a. Publisitas dapat menjangkau orang-orang tidak mau membaca iklan.

b. Publisitas dapat ditempatkan dihalaman utama surat kabar ataupun pada tempat-tempat yang mudah dilihat pembaca.

c. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipunggut bayaran.

Ada beberapa faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan besarnya bauran promosi. Faktor-faktor tersebut adalah :

a. Tipe pasar produk

Efektifitas cara promosi berbeda-beda antara pasar barang produk konsumsi dan pasar produk industri. Perusahaan barang-barang konsumsi biasanya menggunakan dana mereka untuk iklan, diikuti oleh promosi penjualan, penjualan pribadi kemudian publisitas

b. Strategi mendorong atau menarik lawan

(38)

c. Tahap daur hidup produk

Efektifitas alat-alat promosi bervariasi bergantung pada tahap-tahap daur hidup produk. Pada tahap perkenalan iklan dan publisitas sangat efektif untuk menciptakan kesadaran yang tinggi. Sedangkan promosi penjualan sangat berguna untuk mempromosikan percobaan awal. Penjualan pribadi relatif mahal, walaupun cara ini harus digunakan agar perdagangan produk lancar. Pada tahap pertumbuhan iklan dan publisitas terus digunakan sedangkan promosi penjualan dikurangi karena perlu pengurangan intensif.

E. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )

Bauran pemasaran merupakan bagian dari marketing yang dapat dikendalikan dan merupakan kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan.

Marketing mix terdiri dari segala sesuatu yang dapat mempengaruhi

permintaan akan produk. Keempat unsur bauran pemasaran ini saling berkaitan satu sama lain, dimana keputusan dalam suatu bagian biasanya sangat mempengaruhi bagian yang lainnya. Penerapan bauran pemasaran perlu dianalisis keadaan masing-masing kebijakan (policy) atau masing-masing-masing-masing kombinasi policy, selanjutnya dipilih kesempatan terbaik untuk membuat keputusan dalam pemasaran.

Menurut Lamb dan Joseph F (2001:55) mengemukakan bauran pemasaran terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).

Bauran pemasaran terdiri dari 4 variabel yakni : 1. Produk

(39)

tanpa ada usaha untuk mengembangkannya. Oleh karena itu setiap perusahaan di dalam mempertahankan, meningkatkan penjualan dan share pasarnya perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan kearah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya guna, daya tarik dan daya pemuas. Kebijakan produk dalam hal ini adalah menetapkan cara-cara penyediaan produk yang tepat bagi pasar sasaran. Tujuan utama suatu kebijakan produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.

Umumnya pemasaran setiap produk melalui tahapan yang terdapat dalam siklus kehidupan usaha produk. Tahap-tahap tersebut terdiri dari : pengenalan (Introduction), pengembangan (Growth), pematangan (Maturity) dan tahapan penuaan atau penurunan (Decline). Perusahaan harus mempertimbangkan dan mengetahui pada tahap mana produk yang ditawarkan berada sehingga pemasarnnya lebih terarah serta sesuai dengan tujuan dan sasaran.

2. Harga

(40)

Dari segi produsen tentunya mereka mengharapkan harga yang tinggi agar memperoleh keuntungan, akan tetapi dari pihak konsumen mengharapkan harga yang rendah dari produk yang sama. Penetapan harga suatu produk yang ditawarkan haruslah ditetapkan dengan tepat agar harga tersebut dapat terjangkau oleh konsumen, karena berdasarkan harga yang telah ditetapkan ini maka konsumen akan mengambil keputusan apakah membeli produk tersebut atau tidak dan konsumen akan menetapkan jumlah produk yang akan dibeli. Maka dalam kebijaksanaan harga ini perusahaan diharapkan agar dapat menetapkan harga yang paling tepat untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Pada umumnya tingkat harga yang ditetapkan perusahaan disesuaikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan dan diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk waktu tertentu.

Menurut Alma (2003:37), produsen harus pandai menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan harus berpedoman pada :

a. Keadaan dan kualitas barang. b. Konsumen yang dituju.

Berpenghasilan tinggi, sedang atau rendah serta merupakan konsumen pertokoan atau pedesaan.

c. Suasana pasar

Apakah produknya baru di introduksi ke pasar atau produk menguasai pasar. Produk sudah melekat dihati konsumen atau banyak saingan.

Adapun tujuan penetapan harga antara lain : a. Untuk mendapatkan laba yang maksimum. b. Untuk meningkatkan penjualan.

(41)

d. Untuk meningkatkan volume penjualan. e. Untuk mengatasi masalah dalam persaingan.

f. Untuk mengembalikan modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu dan kesinambungan perusahaan.

3. Saluran Distribusi

Merupakan lembaga-lembaga pemasaran produksi berupa barang atau jasa dari produsen kepada konsumen pada waktu yang tepat. Suatu perusahaan tidak mungkin secara langsung dapat menjual produknya kepada konsumen. Untuk mengatasinya diperlukan suatu sistem saluran distribusi yang merupakan sebagai penghubung yang lebih efisien antara produsen dan konsumen.

Kegunaan perantara bersumber pada keunggulan efisiensi mereka untuk membuat produk tersedia luas dan terjangkau oleh para konsumen. Dengan menggunakan saluran distribusi dapat diartikan bahwa produk melepaskan sebagian kekuasaannya dan tanggung jawabnya atas barang yang dihasilkannnya. Fungsi yang paling penting dilakukan oleh perantara adalah : informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan resiko, pemilikan fisik, pembayaran dan pemilikan hak.

Ada beberapa hal yang menyebabkan produsen menggunakan saluran distribusi antara lain :

a. Banyaknya produk yang tidak mempunyai sumber dana untuk dapat menjalankan program secara langsung.

(42)

c. Produk yang mempunyai modal cukup untuk menyalurkan sendiri hasil produksinya sering sekali dapat memperoleh penerimaan lebih banyak apabila dana tersebut digunakan untuk menambah dana investasi dibidang lain.

4. Promosi

Dalam menetapkan Marketing Mix suatu perusahaan tidak cukup hanya menetapkan kebijaksanaan produk, penetapan tingkat harga serta penetapan saluran distribusi, melainkan harus juga di lengkapi dengan kegiatan promosi yang efektif. Kebijaksanaan promosi merupakan suatu kegiatan dalam bidang pemasaran untuk memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan kembali akan manfaat daripada produk yang dihasilkan perusahaan kepada konsumen, sehingga dengan demikian diharapkan konsumen akan tergerak hatinya untuk melakukan pembelian terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Kebijaksanaan promosi suatu perusahaan dapat digunakan untuk memperbesar volume penjualan perusahaan serta dapat juga digunakan untuk melakukan perluasan ke pasar yang baru, akan tetapi pelaksanaan kegiatan promosi itu memerlukan jumlah biaya yang besar. Oleh karena itu diharapkan setiap perusahaan dapat melakukan dan memilih media yang tepat serta merumuskan kebijaksaan promosi dengan baik sebab jika kegiatan promosi yang dilaksanakan cukup baik dan efektif maka hal ini akan berpengaruh terhadap calon pembeli atau konsumen yang pada akhirnya memberikan pengaruh berupa kenaikan total penjualan untuk jangka panjang.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi

(43)

pengkombinasian variabel-variabel promosi yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor antara lain :

a. Dana yang tersedia untuk promosi

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting untuk mempengaruhi promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatannya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan hanya membayar sumber dana yang lebih terbatas. Dari beberapa variabel dalam bauran promosi yang ada, pada umumnya personal

selling merupakan kegiatan yang memerlukan dana yang paling besar dalam

kegiatannya dibandingkan bauran promosi yang lainnya. Oleh karena itu, bagi perusahaan yang kurang kuat kondisi keuangannya akan lebih baik mengadakan periklanan.

b. Sifat pasar

Ada beberapa sifat pasar yang mempengaruhi bauran pemasaran yaitu : 1. Luas Pasar Geografis

Sasaran perusahaan dalam menentukan kegiatan promosi tergantung pada luas pasar yang tersedia. Perusahaan yang mempunyai pasar lokal akan melakukan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang mempunyai pasar nasional atau pasar internasional, karena perbedaan luas pasar yang dicakup oleh perusahaan tersebut.

2. Konsentrasi Pasar

(44)

3. Macam-macam Pembeli

Sasaran promosi yang dilakukan untuk mencari calon pembeli, apakah sasarannya ditujukan kepada pembeli industri, konsumen rumah tangga atau pedagang.

c. Jenis Produk

Faktor lain yang turut mempengaruhi strategi promosi perusahaan adalah jenis produknya. Apakah barang konsumsi atau barang industri. Denagn adanya perbedaan peranan tiap jenis produk maka sudah selayaknya bila para pengusaha memberikan perhatian, perlakuan dan usaha pengembangan berlainan kepada setiap jenis produk.

Menurut Kotler (2001:89) mengatakan : Produk adalah apa saja yang ditawarkan dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikombinasikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan, termasuk didalamnya objek fisik, jasa orang, tempat, organisasi dan gagasan.

d. Siklus Hidup Produk

Siklus Hidup Produk mempunyai 4 (empat) tahap yaitu : 1. Tahap Pengenalan

Pada tahap ini produk atau jasa masih baru atau belum dikenal. Perusahaan harus melakukan promosi yang bersifat umum untuk memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Pada tahap ini promosi dilakukan dengan cara sales promotion dan

advertising. Dengan demikian biaya yang digunakan dan dikeluarkan cukup besar

sedangkan laba yang diharapkan belum tercapai. 2. Tahap Pertumbuhan

(45)

dapat dikurangi karena pembeli telah mengenal produk tersebut sehingga rangsangan diperkirakan tidak diperluka n lagi.

3. Tahap Kedewasaan

Tahap ini merupakan puncak atau titik maksimal produk. Kegiatan sales

promotion dan advertising cenderung ditambah agar jumlah penjualan produksi tetap

meningkat. Pada kondisi ini konsumen telah banyak mengenal merk produk sejenis, sehingga ada kemungkinan penurunan penjualan sedangkan biaya pemasaran bertambah untuk mempertahankan produk dari produksi saingan.

4. Tahap Kemunduran

Pada tahap ini perusahaan perlu membuat produk baru atau memodifikasi produk yang telah ada. Pada tahap ini penjualan produk lama sudah tidak stabil lagi dipasar. Hal ini ditandai dengan penjualan yang terus menurun. Perusahaan-perusahaan saingan telah menciptakan produk yang lebih baik. Semua promosi yang dilakukan dirasakan tidak memberikan keuntungan atau tidak dapat meningkatkan penjualan terhadap produksi yang lama tersebut.

G. Syarat-syarat Promosi yang Baik

Ada beberapa syarat-syarat promosi yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan yaitu :

a. Memilih bentuk promosi yang tepat. b. Menentukan biaya promosi yang tepat. c. Menentukan waktu yang tepat.

d. Tanggung jawab (Responsibility).

(46)

a. Persentase dari penjualan (Persentase Of Sales)

Promosi harus disesuaikan dengan pendapatan perusahaan, sekian persen dari jumlah penjualan yang dicapai perusahaan. Beberapa perusahaan menghitung dari unit barang yang terjual pada masa lalu atau pada masa ynag akan datang, misalnya barang industri seperti mobil akan menggunakan cara ini. Metode persentase dari penjualan ini banyak digunakan karena mudah dihitung.

b. Penggunaaan semua dana yang tersedia (Use Of Availaibality)

Dana promosi yang digunakan berasal dari seluruh dana yang tersedia pada perusahaan dengan seluruh harapan, biasanya mencapai laba dan menyusun program anggaran promosi dengan cara lain.

c. Mengikuti pesaing (Folllow Competition)

Berdasarkan biaya promosi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan pesaing, sehingga perusahaan memiliki acuan dalam membandingkan biaya promosi perusahaan dengan biaya promosi perusahaan pesaing.

d. Tugas atau sasaran (Task Or Objective)

(47)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH PERUSAHAAN

PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan merupakan cabang dari PT. Istana Deli Kencana (Honda IDK1) Medan. PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) dan PT. Istana Deli Kencana (Honda IDK1) Medan adalah penyalur utama kendaraan roda empat merek Honda untuk daerah Sumatera Utara, daerah Naggroe Aceh Darusallam (NAD) dan daerah-daerah lainnya. Pada mulanya PT. Istana Deli Kencana (Honda IDK1) ini bergabung dengan CV. Indako di jalan Pemuda Medan, kemudian menarik diri dari CV. Indako dan mendirikan sendiri PT. Istana Deli Kencana (Honda IDK1) Medan pada tanggal 1 Juli 1983. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Adam Malik No. 85 Medan dan merupakan Sub Dealer langsung dari PT. Prospect Motor yang beralamat di Jl. M. H. Thamrin No. 152 Bekasi. Karena permintaan akan pasar yang semakin kuat dan untuk meningkatkan volume penjualan mobil Honda khususnya di daerah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darusallam maka pada tanggal 7 Maret 2003 PT. Istana Deli Kencana (Honda IDK 1) Medan membuka cabang yaitu PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) yang beralamatkan di Jl. Sei Batang Hari No. 22-24 Medan.

Disamping penyalur utama mobil merek Honda PT. Istana Deli Kencana (Honda IDK1) Medan juga merupakan penyalur utama untuk Air Condition (AC) merek Daikin dan Honda Power Product (Generator) dari perusahaan yang sama yaitu : PT. Prospect Motor Jakarta.

(48)

Lhokseumawe. Saat ini model yang ditawarkan oleh PT. Istana Deli Kencana (Honda IDK1) dan PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan adalah mobil buatan Jepang yaitu :Honda Jazz, Honda City, Honda Crv, Honda Civic, Honda Stream dan Honda Odyssey. Dimana pada kenyataannya konsumen lebih tertarik pada Honda Jazz karena harganya yang relatif murah dari pada mobil merek Honda lainnya.

B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan akan memberikan gambaran, penjelasan, batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap pemegang jabatan sehingga akan jelas pembagian tugas / kerja dari setiap jabatan. Hal ini dimaksudkan agar kesimpangsiuran dalam pelaksanaan aktifitas perusahaan dapat dihindari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa struktur organisasi yang jelas dalam suatu perusahaan akan menjadikan pelaksanaan tugas dan pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar.

(49)

Gambar : STRUKTUR ORGANISASI PT. ISTANA DELI KEJAYAAN MEDAN Sumber : PT.Istana Deli Kejayaan Medan (2009)

ASWIN WIRJADI. SH DIREKTUR UTAMA

SOFIAN UTOMO. MBA DIREKTUR

WIWIN PURNOMO SALES MANAGER

TJONG PENG HONG SERVICE MANAGER

ANDRIE LIEANO SPAREPART MANAGER

LIDYA WILLY. SE ACCOUNTING MANAGER

WARTINI WIJAYA FINANCE MANAGER

IR. ELWI SUSANTO HRD & GA MANAGER

ADM MARKTG

SE SC PENJUALAN KASIR ADM PENAGIHAN SOPIR KEBERSIHAN GDG SATPAM

KASIR FM

(50)

C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Untuk dapat mengkoordinasi pekerjaan karyawan dalam jumlah yang sangat besar, perusahaan membagi tugas dan tanggung jawab dari setiap anggota organisasi.

Adapun tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan adalah :

1. Direktur Utama

a. Sebagai pucuk pimpinan.

b. Penanggung jawab atas seluruh kegiatan perusahaan. 2. Direktur

a. Membantu tugas-tugas Direktur utama. b. Mengawasi jalannnya perusahaan.

c. Menandatangani faktur kendaraan untuk pembuatan STNK dan BPKB ke Samsat.

3. Kepala Bagian SDM / Umum

a. Membawahi bidang umum dan SDM.

b. Memberikan laporan mengenai penilaian terhadap karyawan.

c. Memberikan bimbingan atau pelatihan kepada karyawan yang kurang disiplin. d. Berhubungan dengan instansi-instansi luar, polisi, jamsostek, masalah

keamanan dan kebersihan lingkungan perusahaan. 4. Sparepart Manager

a. Memonitor pengiriman barang ke ekspedisi.

b. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan ataupun bengkel luar. Dan mencari pelanggan baru untuk meningkatkan penjualan.

(51)

e. Memeriksa semua barang masuk dengan teliti. f. Membuat laporan bulanan sparepart kepada Direksi.

g. Mengawasi serta memotivasi kerja karyawan/i bagian sparepart. h. Melakukan pemesanan sparepart / barang ke Jakarta.

i. Bertanggung jawab terhadap stock sparepart yang ada di departemen

sparepart.

j. Menentukan pemberian discount sparepart kepada pelanggan.

k. Melakukan kerjasama terhadap departemen lain terutama bagian Service. l. Memeriksa semua barang yang dijual guna menghindari kesalahan. m. Mengikuti perkembangan pasar Sparepart di pasaran bebas.

n. Bekerjasama dengan Departemen Audit secara berkala untuk pemeriksaan barang.

o. Menerapkan kepemimpinan (Leadership) yang baik dan efektif.

p. Secara berkala, mengadakan evaluasi terhadap bawahan untuk berbagai program DM (P1-P6) dan bekerjasama dengan Departemen SDM.

q. Mengusulkan kepada Direksi hal-hal yang dapat meningkatkan kemajuan Sparepart.

5. Kepala Bagian Doorsmeer

a. Mengawasi setiap bawahan agar bekerja dengan baik sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.

b. Memonitor hasil pekerjaaan karyawan Doorsmeer.

c. Memastikan bahwa mobil yang dicuci sudah benar-benar bersih sebelum diserahkan kepada pelanggan.

d. Membuat laporan harian stock oli dan laporan lain yang diminta.

(52)

f. Memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik dan disiplin.

g. Memeriksa setiap mobil yang ganti oli filter untuk memastikan tidak adanya karet yang tertinggal dan terlepas.

h. Tidak membenarkan karyawan menggunakan fasilitas dan peralatan Doorsmeer selama jam kerja, jam istirahat maupun setelah jam kantor untuk mencuci kendaraan mereka.

i. Menegaskan kepada bawahan, siapa yang bertanggung jawab terhadap Single

Post dan peralatan lain.

j. Memeriksa W.O dan melakukan pekerjaan sesuai W.O.

k. Menerapkan kepemimpinan (Leadership) yang baik dan efektif.

l. Secara berkala, melakukan evaluasi terhadap bawahan untuk berbagai program SDM (P1-P6) dan bekerjasama dengan Departemen SDM.

m. Mengusulkan kepada Direksi hal-hal yang dapat meningkatkan kemajuan bagian Doorsmeer.

6. Kepala Bagian Gudang

a. Membuat laporan harian stock mobil, AC Daikin dan Power Product.

b. Menagatur agar pesanan (AC, Mesin dan sebagainya) dikirim secepatnya kepada pelanggan.

c. Mengawasi dan mengatur jadwal Office Boy yang mengantar mobil ketempat pelanggan.

d. Memotivasi karyawan gudang agar bekerja lebih baik sesuai tugas dan kewajiban masing-masing.

(53)

f. Menjalin hubungan baik dengan pihak ekspedisi dan bekerjasama mengatur mobil yang bakal masuk dari Jakarta.

g. Menerapkan kepemimpinan (Leadership) yang baik dan efekktif.

h. Secara berkala, mengadakan evaluasi terhadap bawahan untuk berbagai program SDM (P1-P6) dan bekerjasama dengan Departemen SDM.

i. Mengusulkan kepada Direksi hal-hal yang perlu dilakukan untuk kemajuan gudang.

7. Sales Manager

a. Menyusun rencana pencapaian target.

b. Merekrut wiraniaga guna pembentukan Sales Force yang tangguh. c. Mengadakan rapat mingguan dan bulanan untuk evaluasi penjualan. d. Mendeteksi problem wiraniaga dan mengatasinya segera.

e. Membina, melatih, mengawasi, mengajar dan mmemotivasi wiraniaga.

f. Memonitor aktivitas pesaing dan menyusun Counter Action serta mengusulkan kepada Direksi hal-hal yang dapat meningkatkan penjualan.

g. Menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan Departemen lain termasuk PT. Istana Deli Kencana 1 Medan.

h. Menangani problem, masalah dan keluhan pelanggan yang tidak dapat diatasi oleh wiraniaga.

i. Mengkoordinasi pekerjaan wiraniaga, dalam hal ini Sales Executive dan Sales

Counter.

j. Menandatangani tanda terima mobil dan tanda terima uang.

(54)

l. Berhubungan langsung dengan PT. Honda Prospect Motor Jakarta untuk mendapatkan informasi mengenai stock, pesanan, penyerahan dan hal penting lainnya.

m. Menerapkan kepemimpinan (Leadership) yang baik dan efektif.

n. Secara berkala, mengadakan evaluasi terhadap bawahan untuk berbagai program SDM (P1-P6) dan bekerjasama dengan Departemen SDM.

o. Mengusulkan kepada Direksi hal-hal yang dapat meningkatkan kemajuan bagian penjualan.

8. Finance Manager

a. Menangani bagian keuangan perusahaan.

b. Menangani penggeluaran dan penggunaan dana perusahaan.

c. Menghitung dan membayar gaji karyawan sesuai dengan data hari kerja dan lembur karyawan.

d. Menandatangani faktur kendaraan untuk diserahkan ke Samsat. e. Menandatangani kontrak untuk diserahkan kepada Leasing.

f. Menggeluarkan dan membagikan uang Refund, bonus maupun tunjangan, baik tunjungan hari raya, tunjungan kerajinan dan tunjangan-tunjungan lainnya.

g. Menerapkan kepemimpinan (Leadership) yang baik dan efektif. 9. Accounting Manager

a. Memeriksa dan membuat laporan sisa stock mobil untuk Direksi.

b. Menangani pembukuan keuangan perusahaan, baik dari segi masukan maupun pengeluaran perusahaan.

(55)

10. Service Manager

a. Mengajar, mmembimbing dan memotivasi para Mekanik dan karyawan Bengkel.

b. Mengadakan evaluasi bulanan dan merencanakan aktivitas untuk bulan-bulan yang akan datang serta memberikan pengarahan yang tepat.

c. Mengawasi kegiatan bengkel, pekerjaan reparasi dan ikut mereparasi ataupun mencoba test mobil (Test Drive) bila diperlukan.

d. Memastikan agar semua laporan-laporan yang diminta HPM dikirim dan diFax tepat pada waktunya, demikian juga laporan untuk Direksi.

e. Menangani pelanggan yang ”Sulit” bila sudah gagal ditangani bawahan. f. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Departemen-Departemen

lain, terutama dengan Departemen Suku Cadang agar kebutuhan suku cadang tersedia.

g. Memotivasi dan mengatasi keluhan-keluhan bawahan. h. Memonitor masalah Klaim serta tindak lanjutnya.

i. Memeriksa peralatan dan perlengkapan bengkel secara berkala untuk memperbaiki yang rusak, menambah bila ada yang kurang dan pastikan mekanik menggunakan peralatan yang benar.

j. Memberikan contoh yang baik agar disiplin dapat diiterapkan. k. Menerapkan kepemimpinan (Leadership) yang baik dan efektif.

l. Secara berkala, mengadakan evaluasi terhadap bawahan untuk berbagai program SDm (P1-P6) dan bekerjasama dengan Departemen SDM.

(56)

11. Kepala Bagian Peralatan dan Perlengkapan

a. Membuat laporan penjualan Sparepart bagian Service kepada Tim audit. b. Bertanggung jawab terhadap Stock Internal yang ada di P dan P.

c. Mengawasi pengambilan Sparepart yang akan diserahkan kepada mekanik dari bagian Sparepart oleh bawahan.

d. Memberi motivasi kepada bawahan agar dapat bekerja dengan sungguh-sungguh.

e. Mengawasi agar semua bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

f. Memastikan bahwa ruangan kerja bagian Sparepart kecil dalam keadaan bersih dan rapi.

g. Memastikan tersedianya peralatan dan perlengkapan guna menunjang kelancaran pekerjaan mekanik.

h. Melarang yang tidak berkepentingan masuk ke ruangan P dan P. i. Menerapkan kepemimpinan (Leadership) yang baik dan efektif.

(57)

BAB 1V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama yang akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2004:109). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS

12.00 for Windows untuk memperoleh hasil yang terarah.

Kriteria dari validitas yaitu bila koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dengan nilai r tabel atau lebih besar dari nilai r tabel maka butir instrumen dinyatakan valid (nilai r tabel dengan responden 30 orang adalah 0,361)

1. Uji Validitas

Tabel 4.1

Item-Total Statistik No Butir

Pertanyaan

Nilai r tabel Corrected Item-Total Correlation

(58)

Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi dari 15 butir pertanyaan yang ada, 12 untuk butir pertanyaan variabel X dan 3 untuk variabel Y. Dimana semua butir pertanyaan yang ada dinyatakan valid dengan skor total > 0.361. Butir yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir 11 dengan koefisien korelasi 0.759 dan butir yang mempunyai validitas paling rendah adalah butir butir 4 dengan koefisien korelasi 0.390.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden terhadap pertanyaan yang terdapat pada kuesioner dimana telah diuji validitasnya. Pengambilan keputusannya dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif > r tabel maka dinyatakan reliabel. b. Jika r alpha < r tabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah peneliti dengan bantuan Software SPSS versi 12 dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.888 15

Sumber:Pengolahan Data SPSS 12 (2009)

(59)

B. Analisis Deskriptif 1. Identitas Responden a. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.3

Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Responden %

Laki-Laki 57 64.04

Perempuan 32 35.96

Total 89 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Dioleh)

Tabel 4.3 menunjukkan 57 orang atau sebesar 64.04% dari responden adalah laki-laki dan 32 orang atau sebesar 35.96% dari responden adalah perempuan. Dapat dilihat bahwa responden laki-laki yang menjadi responden lebih banyak dari pada responden perempuan pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan. b. Umur Responsen

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Diolah)

(60)

c. Pekerjaan Responden

Tabel 4.5

Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden Frekuensi %

Pelajara/Mahasiswa 5 5.62

Pegawai Negeri Sipil/BUMN 17 19.10

Pegawai Swasta 10 11.24

Pengusaha 49 55.06

Lainnya 8 8.99

Jumlah 89 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan 5 orang atau sebesar 5.62% dari responden bekerja sebagai pelajar/mahasiswa, 17 orang atau sebesar 19.10% dari responden bekerja sebagai pegawai negeri sipil/BUMN, 10 orang atau sebesar 11.24% dari responden bekerja sebagai pegawai swasta, 49 orang atau sebesar 55.06% dari responden bekerja sebagai pengusaha, 8 orang atau 8.99% dari responden bekerja di lainnya seperti wiraswasta atau pedagang. Dapat dilihat bahwa responden yang bekerja sebagai pengusaha yang menjadi responden lebih banyak pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK 2) Medan yaitu sebesar 49 orang.

d. Produk Honda Yang Digunakan Responden Tabel 4.6

Produk Honda Yang Digunakan Responden

Type Mobil Frekuensi %

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Diolah)

(61)

26.97% dari responden menggunakan produk Honda dengan type Cr-V, 5 orang atau sebesar 5.62% dari responden menggunakan produk Honda dengan type Civic,1 orang atau sebesar 1.12% dari responden menggunakan produk Honda dengan type Stream, 12 orang atau sebesar 13.48% dari responden menggunakan produk Honda dengan type Accord dan 2 orang atau sebesar 2.25% dari konsumen menggunakan produk honda dengan type Odyssey. Dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak menggunakan produk Honda dengan type Jazz pada PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan yaitu sebesar 29 orang.

2. Deskriptif Variabel

Adapun yang menjadi pengukur data dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2004:86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial. Untuk keperluan analisis kuantitatif ini maka penelitian ini memberikan 5 (lima) alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5, sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4 Ragu-Ragu (RG) : diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1 a. Variabel Periklanan sebagai Variabel X 1

Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Periklanan Item SS (5) S (4) RG (3) TS (2) STS (1) Total

Pertayaan F % F % F % F % F % F %

1 20 22.47 48 53.93 10 11.24 8 8.99 3 3.37 89 100 2 12 13.48 46 51.69 25 28.09 5 5.62 1 1.12 89 100 3 13 14.61 37 41.57 13 14.61 25 28.09 1 1.12 89 100

(62)

Tabel 4.7 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 89 orang responden untuk variabel periklanan yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (Brosur sebagai media periklanan PT. Istana Deli Kejayaan (Honda IDK2) Medan menarik minat anda untuk membeli mobil Honda). 20 orang atau sebesar 22.470% dari responden yang menjawab sangat setuju, 48 orang atau sebesar 53.93% dari responden yang menjawab setuju, 10 orang atau sebesar 11.24% dari responden yang menjawab ragu-ragu, 8 orang atau sebesar 8.99% dari responden yang menjawab tidak setuju dan 3 orang atau sebesar 3.37% dari responden yang menjawab sangat tidak setuju. 2) Pada item pertanyaan 2 (Iklan yang dibuat dalam bentuk spanduk dapat

mempengaruhi anda). 12 orang atau sebesar 13.48% dari responden yang menjawab sangat setuju, 46 orang atau sebesar 51.69% dari responden yang menjawab setuju, 25 orang atau sebesar 28.09% dari responden yang menjawab ragu-ragu, 5 orang atau sebesar 5.62% dari responden yang menjawab tidak setuju dan 1 orang atau sebesar 1.12% dari responden sangat tidak setuju.

Gambar

Tabel 1.1  Volume Penjualan
Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert
Gambar : STRUKTUR ORGANISASI PT. ISTANA DELI KEJAYAAN MEDAN Sumber : PT.Istana Deli Kejayaan Medan (2009)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Namun, dalam arti khusus – dalam perspektif falsafah pendidikan Islami – peserta didik adalah al-Insan, al-Basyar atau Bany Adam yang sedang berada dalam

Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan hasil penelitian yang dilakukan dengan 30 responden dengan karakteristik pendidikan SMP, SMA dan PT (perguruan tinggi) abuse di

Motivasi Melakukan Kunjungan ANC Setelah Penyuluhan Preeklamsia Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 diketahui bahwa motivasi melakukan kunjungan ANC setelah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas pengusangan cepat selama 4 hari tidak menurunkan perkecambahan benih sorgum, namun telah meningkatkan nilai daya hantar

Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana “mengadopsi” cara seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu

Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan pihak expert perusahaan, ringkasan rekomendasi dari kedua penelitian yang kurang optimal dan/atau belum diterapkan meliputi tidak

Sehingga apabila kegiatan tersebut tidak , dilakukan akan berbeda, karena kebiasaan untuk melakukan Istighasah sudah tertanam dalam diri masing-masing siswa. Kebiasaan- kebiasaan

Uji hipotesis yang pertama digunakan untuk mengetahui kontribusi nilai hasil belajar mata pelajaran produktif dan efiksi diri terhadap nilai akhir Praktik Kerja Lapangan pada