• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Analitik Pergerakan Garis Pantai Dengan Menggunakan Persamaan Difusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemodelan Analitik Pergerakan Garis Pantai Dengan Menggunakan Persamaan Difusi"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PEMODELAN ANALITIK PERGERAKAN GARIS PANTAI DENGAN

MENGGUNAKAN PERSAMAAN DIFUSI

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

YUNI YESAYATI 09 0424 058

Dosen Pembimbing :

Dr. Ir. A. Perwira Mulia, M. Sc.

NIP. 19660417 199303 1 004

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

kasih dan rahmat-Nya yang memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan, dan

kesempatan kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini yang

merupakan syarat utama yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana

teknik dari Universitas Sumetera Utara dengan judul“Pemodelan Analitik

Pergerakan Garis Pantai Dengan Menggunakan Persamaan Difusi”.

Dalam proses penyusunan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan

bimbingan, bantuansertadukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah

selayaknya penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil

Universitas Sumatera Utara;

2. Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc, sebagai Koordinator Program

Pendidikan Sarjana Ekstensi Jurusan Teknik Sipil;

3. Dr. Ir. A. PerwiraMulia, M. Sc, sebagai dosen pembimbing yang telah

membimbing penulis dalam penulisan tugas akhir ini.

4. Seluruh dosen penguji yang telah memberi masukan pada tugas akhir ini;

5. Seluruh dosen dan pegawai Universitas Sumatera Utara khususnya Jurusan

Teknik Sipil;

6. Terimakasih yang teristimewa, penulis ucapkan kepadaKedua Orangtua,

saudara & orang terkasih penulis yang telah memberikan banyak dukungan

(3)

7. Kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa ekstensi, terutama kepadaAfwan,

Johannes, Aswin, Harjan, Fhadillah, dan semua teman-teman yang tidak

dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan dukungan

untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis

juga menyadari kemungkinan terdapat kekurangan dan kesilapan di dalam laporan

ini. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari para pembaca yang nantinya dapat memperbaiki laporan

selanjutnya sehingga dapat lebih baik lagi.

Semoga laporan ini dapat memberikan informasi, manfaat dan

pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, November 2014

Hormat saya

Penulis,

(4)

ABSTRAK

Pantaiadalahdaerah di tepiperairan yang dipengaruhioleh air

pasangtertinggidan air

surutterendah.Garispantaiadalahgarisbataspertemuanantaradaratandan air laut, dimanaposisinyatidaktetapdandapatberpindahpindahsesuaipasangsurutdanerosi yang terjadi.Pergerakangarispantaidiakibatkanolehgerakangelombang yang pecahmenujupantaisehinggamengakibatkanpergerakansedimen.

Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses pergerakan garis pantai dengan menggunakan prinsip konservasi massa dan membuat pemodelan analitik terhadap pergerakan garis pantai dengan menggunakan persamaan difusi, yang diperoleh dari One Line Modelserta dikerjakan dengan menggunakan program MATLAB.

BerdasarkanmetodeOne Line modeldiperolehpersamaandifusi yang merupakanacuandalampenyelesaiankasussand waves, point application of fill,rectangular beach filldanlittoral barriers yang dibahas di dalamtugasakhirini.

Padakasus sand waves solusi yang

digunakanuntukpersamaansatugarisadalahsolusigelombangprogresif, yang menyebabkanpanjanggelombangdanperiodegelombangmeningkatkarenaadanyape ngaruhwaktu yang bervariasisehinggaperubahangarispantai yang terjadibervariasi di setiapwaktunya. Untukkasus point application of fill digunakantransformasi

Fourier sebagaisolusidaripersamaandifusi,

pantaimengalamidifusiwaktupadaarahgarispantaisecarasimetrissehinggapadatitikte rtentujumlahpengisianpadagarispantaiakanmencapaijumlahmaksimaldankembalim enurunakibatadanyapengaruhwaktu. Persamaandifusipada rectangular beach

adalah linier sehinggadigunakansolusipengisiansecarasimetris,

dimanapanjangproyekawal y

akanmencapaijumlahmaksimalkarenaadanyapengaruhwaktu. Kemudiannilai y akanmenurunkarena y adalah linier. Littoral barriers merupakanpenghalang yang dibuatterhadappenyimpanganpesisirataumigrasidari material disepanjangpantai,

untukkasusininilai y

maksimalpadatitikawalkemudianakanmengalamipenurunanhinggamencapainolkar enasemakinjauhjarakpenghalangdarititikawal.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR NOTASI ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1. Umum... 1

1.2. Latar Belakang ... 2

1.3. PerumusanMasalah ... 3

1.4. Tujuan Penulisan... 4

1.5. RuangLingkupdanBatasanPenulisan... 4

1.6. MetodePenulisan ... 4

1.7. SistematisPenulisan... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. DefinisiPantai... 7

2.2. GarisPantai ... 12

2.3. Gelombang ... 14

(6)

2.5. Arus di DekatPantai ... 25

2.6. One Line Model (Model SatuGaris... 26

2.7. Heat Equation (PersamaanPanas) ... 28

2.7.1 Solution By Fourier (SolusiDenganSei Fourier) ... 28

2.7.2 Solution By Fourier Integrals And Transforms (SolusiDengan Integral Fourier danTranformasi) ... 32

2.8. Program Matlab... 35

BAB III. METODOLOGI... 36

3.1. IdentifikasiMasalah ... 37

3.2. TahapStudiKepustakaan... 37

3.3. TahapPenentuanData yang di Perlukan ... 38

3.4. TahapPengolahan Data... 38

BAB 4 ANALISIS DATA 39 4.1. Umum... 39

4.2. PemodelanAnalitikDenganMenggunakanPersamaanDifusi 39 4.3. ContohKasus I- Sand Waves ... 40

4.4. ContohKasus II- Point Application Of Fill ... 43

4.5. ContohKasus III- Rectangular Beach Fill ... 47

4.6. ContohKasus IV- Littoral Baries ... 51

4.7. PersamaanPanasDengan Seri Fourier ... 54

(7)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran... 58

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel4.1 PerintahKerjaPada Program MATLAB UntukKasus Sand

Waves... 41

Tabel4.2 PergerakanGarisPantaiPadaKasus Sand Waves... 42

Tabel4.3 PerintahKerjaPada Program MATLAB UntukKasus Point

Application Of Fill ... 44

Tabel4.4 PergerakanGarisPantai di Titik y PadaKasus Point Application Of

Fill ... 45

Tabel4.5 PergerakanGarisPantaidi Titik x PadaKasusPoint Application Of

Fill ... 46

Tabel4.6 PerintahKerjaPada Program MATLAB Untuk Rectangular

Beach ... 48

Tabel4.7 PergerakanGarisPantaiPadaKasus Rectangular Beach Fill... 49

Tabel4.8 PerintahKerjaPada Program MATLAB UntukKasus Littoral

Barriers ... 52

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 DefenisiDaerahPantai... 7

Gambar 2.2 Spit ... 10

Gambar 2.3 Baymouth ... 10

Gambar 2.4 Tombol ... 11

Gambar 2.5 GarisPantai ... 12

Gambar 2.6 PergerakanGelombangMenujuPantai... 16

Gambar 2.7 Gelombang Pembangun/Pembentuk Pantai ... 18

Gambar 2.8 Gelombang Perusak Pantai ... 18Gambar 2.9 Proses MundurnyaGarisPantaiAkibatGelombang ... 21

Gambar 2.10 Spilling ... 23

Gambar 2.11 Plunging ... 24

Gambar 2.12 Surging ... 24

Gambar 3.1 MetodologiPenulisanTugasAkhir ... 36

Gambar 4.1 Plot GarisPantaiPadaKasus Sand Waves ... 43

Gambar 4.2 Plot GarisPantaiPadaKasus Point Application Of Fill ... 47

Gambar 4.3 Plot GarisPantaiPadaKasus Rectangular Beach Fill ... 51

Gambar 4.4 Plot GarisPantaiPadaKasus Littoral Barriers ... 53

Gambar 4.5 SuhuAwalPadaBatang... 55

(10)

DAFTAR NOTASI

A = amplitudo gelombang

B = tinggibibirpantai

Cq = kecepatan grup gelombang

G = difusivitas sejajar pantai

ho = tinggi batas gelombang pecah

l = panjang proyek awal pada rectangular beach fill

M = titik pengisian

Q = debit pergerakansendimenpantai

t = waktu

T = periode gelombang, yaitu interval waktu yang diperlukan oleh

partikel air untuk kembali pada kedudukan yang sama dengan

kedudukan yang sebelumnya

x = absis searah sepanjang pantai

y = jarak profil pantai

Y = lebar proyek awal pada rectangular beach fill

erf = fungsi error

= kemiringanbibirpantai

Δ t = kenaikanwaktu

Δ x = kenaikanabsissearahsepanjangpantai

(11)

ABSTRAK

Pantaiadalahdaerah di tepiperairan yang dipengaruhioleh air

pasangtertinggidan air

surutterendah.Garispantaiadalahgarisbataspertemuanantaradaratandan air laut, dimanaposisinyatidaktetapdandapatberpindahpindahsesuaipasangsurutdanerosi yang terjadi.Pergerakangarispantaidiakibatkanolehgerakangelombang yang pecahmenujupantaisehinggamengakibatkanpergerakansedimen.

Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses pergerakan garis pantai dengan menggunakan prinsip konservasi massa dan membuat pemodelan analitik terhadap pergerakan garis pantai dengan menggunakan persamaan difusi, yang diperoleh dari One Line Modelserta dikerjakan dengan menggunakan program MATLAB.

BerdasarkanmetodeOne Line modeldiperolehpersamaandifusi yang merupakanacuandalampenyelesaiankasussand waves, point application of fill,rectangular beach filldanlittoral barriers yang dibahas di dalamtugasakhirini.

Padakasus sand waves solusi yang

digunakanuntukpersamaansatugarisadalahsolusigelombangprogresif, yang menyebabkanpanjanggelombangdanperiodegelombangmeningkatkarenaadanyape ngaruhwaktu yang bervariasisehinggaperubahangarispantai yang terjadibervariasi di setiapwaktunya. Untukkasus point application of fill digunakantransformasi

Fourier sebagaisolusidaripersamaandifusi,

pantaimengalamidifusiwaktupadaarahgarispantaisecarasimetrissehinggapadatitikte rtentujumlahpengisianpadagarispantaiakanmencapaijumlahmaksimaldankembalim enurunakibatadanyapengaruhwaktu. Persamaandifusipada rectangular beach

adalah linier sehinggadigunakansolusipengisiansecarasimetris,

dimanapanjangproyekawal y

akanmencapaijumlahmaksimalkarenaadanyapengaruhwaktu. Kemudiannilai y akanmenurunkarena y adalah linier. Littoral barriers merupakanpenghalang yang dibuatterhadappenyimpanganpesisirataumigrasidari material disepanjangpantai,

untukkasusininilai y

maksimalpadatitikawalkemudianakanmengalamipenurunanhinggamencapainolkar enasemakinjauhjarakpenghalangdarititikawal.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Pantaiadalahdaerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang

tertinggi dan air surut terendah.Proses alam yang membentuk pantai sangat

dinamis bervariasi ruang dan waktu, garis pantai bergerak terus menerus

membentuk daerah interaksi laut dan darat.Garis pantai adalah garis batas

pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak tetap dan dapat

berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi

(Triatmodjo, 1999). Pada dasarnya perubahan garis pantai merupakan hasil

gabungan dari proses alam dan manusia. Perubahan garis pantai yang dilakukan

oleh aktivitas manusia seperti pembukaan lahan, eksploitasi bahan galian di

daratan pesisir dapat merubah keseimbangan garis pantai melalui suplai muatan

sedimen yang berlebihan. Artinya, alam dan manusia memberikan kontribusi

terhadap perubahan pantai, baik secara individual maupun bersama–sama. Faktor

alam ditentukan oleh dinamika perairan pesisir dan karakter sedimen yang

membentuk massa daratan pada suatu kawasan (Triatmodjo, 1999). Selain oleh aktivitas manusia perubahangarispantaijuga diakibatkanoleherosipantaiyang

berasal dariefekhempasangelombang di bibirpantaiyang disebabkan oleharus.

Gelombanglaut yang besarjuga

(13)

1.2 LatarBelakang

Pantaiterbentukkarenaadanyahantamangelombangketepidaratantanpahenti,

sehinggamengalamipengikisan,

gelombangpenghancurtersebutdinamakangelombangdestruktif.Pantai selalu

menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu menghancurkan

energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan

tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut. Ada dua tipe tanggapan pantai

terhadap kondisi gelombang, yaitu tanggapan terhadap kondisi gelombang normal

dan tanggapan terhadap kondisi gelombang badai. Kondisi gelombang terjadi

dalam waktu yang lebih lama, pada saat badai terjadi gelombang yang mempunyai

energi besar sehingga pantai tidak mampu menahan serangan gelombang dan

menyebabkan terjadinya erosi. Setelah gelombang besar reda, pantai akan kembali

ke bentuk semula oleh pengaruh gelombang normal. Tetapi ada kalanya pantai

yang tererosi tersebut tidak kembali ke bentuk semula karena material pembentuk

pantai terbawa arus ke tempat lain dan tidak kembali ke lokasi semula. Dengan

demikian pantai tersebut mengalami erosi.

Sebagian besar permasalahan pantai adalah erosi yang berlebihan. Erosi

pantai terjadi apabila di suatu pantai yang ditinjau mengalami

kehilangan/pengurangan sedimen, artinya sedimen yang terangkut lebih besar dari

yang di endapkan. Sedimentasi dapat mengurangi fungsi pantai atau bangunan –

bangunan pantai, seperti pengendapan di muara yang dapat mengganggu aliran

sungai dan lalu lintas pelayaran, serta pengendapan di pelabuhan dan alur

(14)

terbawanyatanahdanlumpurkedalamlautdanmeninggalkanpasirdankerikil yang

tetapberada di daerahpantai.

Selain erosi gelombang juga menyebabkan terjadinya abrasi, yaitu

pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan

berkurangnya areal daratan. Perbandingan dari penambahan dan pengurangan

sedimen merupakan keseimbangan yang akan merefleksikan kestabilan garis

pantai, sebaliknya bila terjadi abrasi akan terjadi pengurangan pada pantai,

dinamika yang terjadi akan mengarah kepada perubahan bentuk dan garis pantai.

Curah hujan dengan intensitas yang tinggi juga dapat mempengaruhi perubahan

garis pantai. Perubahan garis pantai baik maju atau mundur menimbulkan

berbagai permasalahan, diantaranya pemanfaatan lahan, bertambah atau

berkurangnya luas daratan, terancamnya aktivitas manusia dan lain sebagainya.

Perubahan – perubahan yang terjadi ini mempunyai skala waktu (bulan, tahun,

dekade bahkan abad) dan ruang (dari suatu daerah pantai, lokal, regional, sampai

tingkat nasional).

1.3 PerumusanMasalah

Permasalahan yang

dibahaspadatugasakhiriniadalahmengetahuidanmengevaluasiperubahangarispantai

yang terjadiakibatproses alamsepertigelombang, pasangsurut,

arusdansedimentasiyang

memungkinkanterjadinyaerosiatauabrasipadapantaitersebutsehinggadilakukanpem

(15)

1.4 TujuanPenulisan

Tugasakhirinibertujuanuntukmengetahuidanmengevaluasi

pergerakan garis pantai dan peningkatan level air

laut.Secaralebihspesifikobjektifnyaadalah:

1. Memahami proses pergerakan garis pantai dengan menggunakan

konservasi volume (massa).

2. Membuat pemodelan analitik terhadap pergerakan garis pantaidengan

menggunakan persamaan difusi.

1.5 RuangLingkupdanBatasanPenulisan

Pembatasanmasalahdanruanglingkuptugasakhiriniadalah :

1. Penelitian dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi pergerakan garis

pantai.

2. Pemodelandikerjakandengan menggunakan persamaan

difusidandiolahmenggunakan program MATLAB.

3. Pengaruhpasangsurutdiabaikan.

4. Pantai yang dimodelkanadalahpantaiterbuka yang

pergerakangarispantainyadisebabkanolehseranganombak.

5. Parameter fisik yang tidakterukurdiasumsikanberdasarkan literature yang

(16)

1.6 MetodePenulisan

Tahapandaripenulisantugas akhiriniadalahStudipustaka/literature.

Studipustaka/literature inidilakukanuntukmengumpulkandata-data

daninformasidaribuku, sertajurnal-jurnalyang

mempunyairelevansidenganbahasandalamtugasakhirinisertamasukan-masukandaridosenpembimbing.

1.7 SistematisPenulisan

UntukmemberikangambarangarisbesarpenulisanTugasAkhirini,

makaisiTugasAkhirinidapatdiuraikansebagaiberikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisikanumum, latarbelakangpenelitian, perumusanmasalah,

tujuanpenulisan, ruanglingkupdanbatasanpenulisan, metodepenulisan,

dansistematispenulisantugasakhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Terdiridaripenjelasanmengenaiteori-teori yang

mendukungterhadappenelitianinidiantaranyapenjelasangarispantai,

penjelasangelombanglaut, transformasigelombang, arusdekatpantai,

pergerakangarispantaidenganPersamaanDifusi, danpenjelasan program MATLAB.

BAB III METODOLOGI PENULISAN

Berisitentangmetode yang dipakaidalampenelitian, identifikasimasalah,

tahapstudikepustakaan, dananalisis data.

(17)

Berisikantentang data yang telahdikumpulkan, laludianalisis,

sehinggadapatdiperolehkesimpulan.

BAB V PENUTUP

Berisikantentangkesimpulan yang telahdiperolehdaripembahasandan saran

(18)
(19)

Penjelasan dari gambar defenisi daerah pantai diatas adalah sebagai

berikut :

• Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut

seperti pasangsurut, angin laut dan perembesan air laut.

• Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri daripasir, dan terdapat

di daerah pesisirlaut.

• Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut,

dimana posisinya tidak tetap dan dapat bergerak sesuai dengan pasang

surut air laut dan erosi pantai yang terjadi.

• Sempadan pantai adalah daerah sepanjang pantai yang diperuntukkan bagi

pengamanan dan pelestarian pantai.

• Perairan pantai adalah daerah yang masih dipengaruhi aktivitas daratan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pantai memiliki definisi sebagai

berikut:

1. Tepi laut, pesisir,

2. Perbatasan daratan dengan laut atau massa air lainnya dan bagian yang dapat

pengaruh dari air tsb,

3. Daerah pasang surut di pantai antara pasang tertinggi dan surut terendah,

4. Landai.

Berdasarkan tipe-tipe paparan (shelf) dan perairan, pantai di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga golongan seperti berikut ini :

1. Pantai paparan, merupakan pantai dengan proses pengendapan yang dominan.

(20)

a. Muara sungai memiliki delta, airnya keruh mengandung lumpur dan

terdapat proses sedimentasi;

b. Pantainya landai dengan perubahan kemiringan (hingga kearah laut) yang

bersifat gradual dan teratur; dan

c. Daratan pantainya dapat lebih dari 20 km.

2. Pantai samudera, merupakan pantai dimana proses erosi lebih dominan. Pantai

ini memiliki karakteristik :

a. Muara sungai berada dalam teluk, delta tidak berkembang baik dan airnya

jernih;

b. Batas antara daratan pantai dan garis pantai (yang umumnya lurus) sempit;

dan

c. Kedalaman pantai kearah laut berubah tiba-tiba (curam).

3. Pantai pulau, merupakan pantai yang melingkar/mengelilingi pulau kecil.

Pantai ini memiliki karakteristik :

a. Dibentuk oleh endapan sungai, batu gamping, endapan gunung berapi atau

endapan lainnya;

b. Bentuk garis pantai yang menjorok kelaut (tanjung) mempengaruhi proses

terjadinya erosi;

c. Garis pantai di daerah teluklebih panjang dibanding tanjung dan energi

gelombang yang disebarkan cenderung ke sepanjang garis pantai.

Pantai memiliki bentuk, dan diantaranya yaitu berikut ini.

1. Spit, yaitu pantai yang salah satu ujungnya bersambung dengan daratan.

(21)

Spit

(22)
(23)
(24)

inlet to rejoin the coastline on the opposite side. Coastline is not measured as

precisely as is shoreline.

Shorelineis the perimeter of the land along the water's edge, measured to the

closest exactness possible. Shoreline is, therefore, usually longer for a particular

location than is its coastline.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penegasan Batas Daerah (Dept. Dalam Negeri dan Otonomi

Daerah,2001), garis pantai (coastline) didefinisikan sebagai : “garis yang dibentuk

oleh perpotongan garis air rendahdengan daratan”.

International Hydrographic Organization(IHO) yang Sebelumnya bernamaInternational Hydrographic Bureau,yang didirikan pada tahun 1919 dan

mulaiberdiri pada tahun 1970yang berkedudukan di Monaco juga menyebutkan

tentang pengertian garis pantai.Dalam IHO dijelaskan bahwa definisi garis pantai

secara umum adalah perpotongan antara daratan dengan muka air. Pada daerah

yang dipengaruhi oleh pasang surut, garis pantai didekati (approximates) sebagai garis rata-rata muka air tinggi atau Mean High Water Line (MHWL). Sedangkan

pada daerah yang tidak dipengaruhi oleh fluktuasi pasang surut, garis pantai yang

digunakan adalahMean Water Level Line(MWL) atauMean Sea Level(MSL).

Pantai merupakan gambaran nyata interaksi dinamis antara air,

gelombangdan material (tanah). Angin dan air bergerak membawa material tanah

dari satu tempat ke tempat lain, mengikis tanah dan kemudian mengendapkannya

lagi di daerah lain secara terus-menerus. Dengan kejadian ini menyebabkan

(25)

proses pantai yang diakibatkan oleh faktor eksternal (arus, gelombang, angin dan

pasang surut) dan internal (karakteristik dan tipe sedimen serta lapisan dasar

dimana sedimentersebut berada).Perubahan garis pantai ini

dapatdisebabkanolehhempasan gelombang yang menuju garis pantai sehingga

menyebabkan erosi dan abrasi.

Erosi adalahproses pengikisan padatan (sedimen tanah, batuan dan partikel

lainnya) yang berada di garis pantai yang terjadi karena adanya transportasi

gelombang laut.Sedangkanabrasi merupakan pengikisan pantai oleh hantaman

gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan.Namun tidak

selamanya hempasan gelombang yang menuju garis pantai dapat menyebabkan

erosi dan abrasi, dimana akan terjadi juga yang dinamakan sedimentasi.

Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut

oleh tenaga air atau anginyang terjadi di pantai.Kombinasi hempasan gelombang

dan arus pada bibir pantai mempengaruhi pergerakan sedimen yang mengubah

posisi garis pantai.Selain proses diatas curah hujan dengan intensitas yang tinggi

juga dapat mempengaruhi perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai juga

dapat diprediksi dengan membuat model matematik yang didasarkan pada

imbangan sedimen pantai pada daerah pantai yang ditinjau.

2.3. Gelombang

Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak

lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal.Gelombang

(26)

a. Karena angin.

Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu

arah gelombang sesuai dengan arah angin.

b. Karena menabrak pantai.

Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang

pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu

arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang.

d. Karena gempa bumi.

Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut.Gempa terjadi

karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit

bumi di dasar laut.Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut

dengan gelombang Tsunami.

Gelombang yang bergerak menuju pantai memiliki ketinggian dan periode

gelombang yang tergantung kepada panjang fetch pembangkitannya. Fetch adalah

jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal pembangkitannya. Fetch ini dibatasi

oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Semakin panjang jarak fetchnya,

ketinggian gelombangnya akan semakin besar. Pergerakan gelombang menuju

(27)
(28)

b.Lembah gelombang(Trough)adalah titik terendah gelombang, diantara dua

puncak gelombang.

c.Panjang gelombang(Wave length)adalah jarak mendatar antara dua puncak

gelombang atau antara dua lembah gelombang.

d.Tinggi gelombang(Wave height)adalah jarak tegak antara puncak dan lembah gelombang.

e.Priode gelombang(Wave period)adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak gelombang yang berurutan untuk melalui satu titik.

Massa air permukaan selalu dalam keadaan bergerak, gerakan ini terutama

ditimbulkan oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air dan

menghasilkan energi gelombang dan arus.Bentuk gelombang yang dihasilkan

cenderung tidak menentu dan tergantung pada beberapa sifat gelombang, periode

dan tinggi dimana gelombang dibentuk, gelombang jenis ini

disebut“Sea”.Gelombang yang terbentuk akan bergerak keluar menjauhi pusat

asal gelombang dan merambat ke segala arah, serta melepaskan energinya ke

pantai dalam bentuk empasan gelombang. Rambatan gelombang ini dapat

menempuh jarak ribuan kilometer sebelum mencapai suatu pantai, jenis

gelombang ini disebut“Swell”.

Ada dua tipe gelombang bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya,yaitu:

(29)

pantai akan tertingga

tinggal di pantai (deposit) ketika aliranbalik

ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalirke

ukkan pada Gambar 2.7. dibawah ini

bar 2.7. Gelombang Pembangun/Pembentuk Pant

rusak pantai (Destructive wave), mempun ambat yang besar (sangat tinggi).Air yang ke

bih sedikit waktu untuk meresap kedalam

ang kembali menghantam pantai akan ada ba

pul dan mengangkut material pantai menuju ke tenga

perti ditunjukkan pada Gambar 2.8. dibawah ini

(30)

Selain pembagian gelombang dari sisi sifat-sifatnya, gelombang di laut

juga dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung pada gaya

pembangkitnya yaitu :

1. Gelombang yang disebabkan oleh angin.

Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan pembangkit utama

gelombang.Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan

bergantung pada beberapa sifat gelombang periode dan tinggi dimana

gelombang dibentuk.Gelombang yang bergerak dengan jarak yang sangat jauh

sehingga semakin jauh meninggalkan daerah pembangkitnya, tidak lagi

dipengaruhi oleh angin. Gelombang ini akan lebih teratur dan jarak yang

ditempuh selama pergerakannya dapat mencapai ribuan mil. Tinggi

gelombang rata-rata yang dihasilkan oleh angin merupakan fungsi dari

kecepatan angin, waktu dimana angin bertiup, dan jarak dimana angin bertiup

tanpa rintangan.Umumnya semakin kencang angin bertiup semakin besar

gelombang yang terbentuk dan pergerakan gelombang mempunyai kecepatan

yang tinggi sesuai dengan panjang gelombang yang besar.Gelombang yang

terbentuk dengan cara ini umumnya mempunyai puncak yang kurang curam

jika dibandingkan dengan tipe gelombang yang dibangkitkan dengan angin

yang berkeceptan kecil atau lemah.

2. Gelombang yang disebabkan oleh pasang surut.

Gelombang pasang surut yang terjadi di suatu perairan yang diamati adalah

merupakan penjumlahan dari komponen-komponen pasang yang disebabkan

(31)
(32)
(33)

gelombang adalah peristiwa perubahan arah gelombang yang bergerak ke arah

pantai dari kedalaman air yang dalam menuju kedalaman air yang dangkal.

Karena adanya perubahan kedalaman air, peristiwa refraksi gelombang

diakibatkan oleh perbedaan kecepatan gelombang yang biasanya disertai juga

dengan perubahan panjang gelombang yang mengecil.Gelombang yang menjalar

dari laut dalam menuju pantai akan mengalami perubahan bentuk. Didalam laut

bentuk gelombang adalah sinusoidal.Dilaut transisi dan dangkala, puncak

gelombang menjadi semakin tajam sementara lembah gelombang menjadi

semakin landai.Pada suatu kedalaman tertentu puncak gelombang sedemikian

tajam sehingga tidak stabil dan pecah.Setelah pecah gelombang terus menjalar ke

pantai, dan semakin dekat dengan pantai tinggi gelombang semakin

berkurang.Selain mempengaruhi arah gelombang, refraksi juga sangat

berpengaruh terhadap tinggi gelombang dan distribusi energi gelombang di

sepanjang pantai.

Difraksi terjadi apabila tinggi gelombang di suatu titik pada garis puncak

gelombang lebih besar daripada titik di dekatnya, yang menyebabkan perpindahan

energi sepanjang puncak gelombang ke arah tinggi gelombang yang lebih

kecil.Difraksi gelombang akan terjadi apabila gelombang yang datang terhalang

oleh suatu penghalang, dapat berupa bangunan pemecah gelombang maupun

pulau-pulau kecil yang ada disekitarnya. Akibat dari terhalangnya gelombang

datang akan membelok di sekitar ujung rintangan/penghalang dan masuk ke

daerah terlindung yang ada di belakangnya. Besar kecilnya gelombang yang

dipantulkan tergantung pada bentuk dan jenis rintangan.Dalam hal ini, akan

(34)
(35)
(36)

Gambar 2.11.Surging

Gelombang akan membentuk gerakan maju melintasi permukaan air

sehingga terjadi gerakan kecil kearah depan dari massa air itu sendiri.Semua

fenomena yang di alami gelombang pada hakekatnya berhubungan erat dengan

topografi dasar laut (sea bottom topography).

2.5. Arus di Dekat Pantai

Di daerah lepas pantai (offshore zone) gelombang menimbulkan gerak

orbit partikel air, gerak orbit partikel air tidak tertutup sehingga menimbulkan

transpor masa air. Gelombang yang bergerak menuju garis pantai akan membawa

energi dan momentum dalam arah pergerakan gelombang tersebut. Transpor

tersebut dapat disertai dengan terangkutnya sedimen dasar dalam arah menuju

pantai (onshore) dan meninggalkan pantai (offshore).Gelombang

pecahmenimbulkan arus dan turbulensi yang sangat besar yang dapat

menggerakkan sedimen dasargerak massa air tersebut disertai dengan

terangkutnya sedimen. Arus yang terjadi si surf zone dan swash zone adalah yang

paling penting di dalam analisis pantai, dimana sangat tergantung pada arah

datang gelombang (Triatmodjo, 1999)

Untuk onshore, sudut angindidefinisikan relatif terhadap garis pantai.Angin darat bertiup langsung dari laut menuju pantai, di sekitar arah yang

sama gelombang bergerak. Angin lepas pantai bertiup dari pantai ke laut, ke arah

yang berlawanan dari gelombang yang masuk. (Gelombang sering berasal dari

(37)

pada saat terjadi gelombang angin di pantai bertiup kearah lepas pantai.) Angin

yang bertiup dari kanan atau kiri sisi pantai sejajar dengan pantai.

Sedangkan untuk offshore, pada saat cuaca terang zona lepas pantai

terletak di bawah dasar gelombang dan tidak terpengaruh oleh gelombang

normal.Zona lepas pantai biasanya hanya menerima sedimen halus yang

mengendap dari suspensi (namun dapat menerima sedimen berbutir kasar selama

badai, ketika basis gelombang diturunkan).

Triatmodjo (1999) menyebutkan Arus pasang terjadi pada waktu pasang

dan arus surut terjadi pada saat periode air surut. Titik balik (slack) adalah saat di mana arus berbalik antara arus pasang dan arus surut. Titik balik ini bisa terjadi

pada saat muka air tertinggi dan muka air terendah. Pada saat tersebut kecepatan

arus adalah nol. Arus sepanjang pantai dapat juga dibentuk oleh pasang surut

permukaan laut.

2.6. One Line Model(Model Satu Garis)

One line model (model satu garis) merupakan model bentuk sederhana

yang digunakan untuk menguji perilaku groin di pantai danmenjelaskan riwayat

waktu dari posisi garis pantai sepanjang garis pantai. Konsep One Line model

bertumpu pada pengamatan umum bahwa profil pantai mempertahankan bentuk

rata-rata yang merupakan karakteristik dari pantai tertentu, terlepas dari saat

perubahan yang ekstrim seperti yang dihasilkan oleh gelombang laut. Didalam

(38)

Persamaan One-Line berawal dari rumus transport sedimen lepas pantai,

dapat di tunjukan dalam persamaan (2.1) :

= 2( )

16( )(1 ) = 2( ) (2.1)

Dimana Cq merupakan kesesuaian dan ( )adalah ukuran sudut

gelombang datang relatif pada garis pantai normal yang diukur dari sumbu y.

Kemudian rumus transport sedimen lepas pantai tersebut disesuaikan dengan

konservasi dari persamaan pasir. Pada transport sediment diselisih antara debit

sediment yang sudah diketahui dengan debit sediment yang dicari disesuaikan

kembali dengan kondisi yang ada di profil pantai yaitu diantaranya, kedalaman air

laut saat batas gelombang pecah datang (ho) dan batas antara garis pantai dengan

sempadan pantai atau berm height (B). Debit sediment yang diselisihkan

disesuaikan terhadap setiap titik grid sepanjang pantai (Δ x), dimana kondisi profil

pantai berhubungan terhadap perubahan nilai profil pantai (Δ y) dan waktu yang

terjadi (Δ t). Hal ini dapat diperhatikan melalui persamaan (2.2)

[ ( ) ( + )] = [ ( + ) ( )]( + ) (2.2)

Atau dengan menggunakan Deret Taylor dan argument bahwa dan

menjadi sangat kecil, maka didapatkan persamaan (2.3)

+ 1

( + ) = 0 . .(2.3)

Dengan mensubstitusikan ekspresi untuk kecepatanpengangkutan

persamaan (2.1) kedalam persamaan berikut maka diperoleh solusi analitis.

(39)

Q =C sin 2( b )

= C [sin 2 b (cos sin ) 2 cos 2 b sin cos ] (2.4)

Kemudian Q disubstitusikan dengan sin dan cos dengan nilai

yang lebih kecil, maka didapat persamaan (2.5) seperti berikut

= Cq 2 2Cq 2 = ( + ) (2.5)

Dari persamaan (2.3) diasumsikan nilai 1, sehingga diperoleh

persamaan (2.6) berikut

( + ) .. (2.6)

Kemudian turunan Q disederhanakan kedalam persamaan (2.3) dengan

pertambahan waktu, sehingga diperoleh persamaan (2.7) berikut

= .. (2.7)

Persamaan diatas merupakan persamaan difusi satu dimensi klasik yang

akandikembangkan sesuai dengan persamaan debit sediment di setiap titik sejajar

pantai dengan penambahan waktu sehingga diperoleh solusi untuk nilai y untuk

situasi pantai yang berbeda dengan perhitungan analitik dimetodeOne-Line model.

2.7. Heat Equation (Persamaan Panas):

2.7.1 Solution By Fourier Series (Solusi Dengan Seri Fourier)

Persamaan yang melibatkan satu atau lebih turunan parsial dari fungsi

dua atau lebih variabel independen disebut persamaan diferensial parsial.Urutan

(40)

persamaan diferensial adalah linier jika tingkat pertama dalam variabel dipenden

dan turunannya parsial. Jika setiap istilah persamaan tersebut megandung variabel

dipenden atau salah satu turunannya, persamaan dikatakan sama, selain itu

dikatakan tidak sama.

Dari persamaan gelombang kita beralih untuk persamaan besar

berikutnya yaituheat equation(persamaan panas). Dalam persamaan ini suhu y (x,

y, z, t) berada dalam bahan dari material yang sama.seperti berikut

=

dengan

=

Dimana : c² merupakan penyebar panas; K adalah daya konduksi panas; adalah

panas khusus;ρ adalah kepadatan material dari bahan; ²y adalah Laplacian dari u

dan berubungan dengan kordinat Cartesian x, y, z, maka persamaan menjadi

=

+

+

Suhu diberikan di sepanjang batang tipis atau penampang kawat konstan

dan bahan yang homogen yang berorientasi sepanjang sumbu x dan terosilasi

lateral sempurna, sehingga panas mengalir dalam arah x saja. Maka persamaan

Laplace tergantung hanya pada x dan waktu (t), dan persamaan panas menjadione dimensional heat equation(persamaan panas satu dimensi), seperti berikut

= c

(2.8)

Persamaan yang dihasilkan memiliki sedikit perbedaan dengan persamaan

gelombang, dimana pada persamaan gelombang digunakan istilah sementara

(41)

Untuk ujung x = 0 dan x = L dengan suhu 0, maka didapat kondisi batas,

seperti persamaan berikut

y(0,t) = 0 y(L,t) = 0 untuk semua t (2.9)

Suhu awal di batang pada saat t = 0 adalah f(x), sehingga kita memiliki kondisi

awal seperti berikut

y(x,0) = f(x) (2.10)

Untuk solusi u(x,t) dari persamaan panas satu dimensimetode akan paralel untuk

persamaan gelombang jika digunakan aplikasi pemisahan variabel kemudian

diikuti dengan deref Fourier.

Langkah pertama untuk two ordinary differential equations (dua persamaan diferensial biasa) adalah subsitusi persamaan (2.8), sehingga menjadi

y(x,t) = F(x)G(t) (2.11)

sehingga persamaan (2.8) berubah menjadi FG = c²F”G dengan G = dG/dt dan

F”= d²F/dx². Untuk pemisahan variabel kita bagi dengan c²FG, sehingga diperoleh

persamaan seperti berikut

= " (2.12)

Sisi kiri hanya tergantung pada t dan sisi kanan hanya pada x, sehingga keduanya

harus sama dengan k. Ini menunjukkan bahwa untuk k 0 satu-satunya solusi

untuk y = FG yang memenuhi persamaan (2.9) adalah u 0. Untuk negatif k = -p²,

yang diperoleh dari persamaan (2.12) sehingga diperoleh

F” + p²F = 0 (2.13)

dan

(42)

Langkah kedua adalah untuk memenuhi kondisi batas, dengan

memecahkan persamaan (2.13). Maka diperoleh solusi seperti berikut

F(x) = A cos px + B sin px (2.15)

Dari kondisi batas pada persamaan (2.9) maka diperoleh

y(0,t) = F(0)G(t) = 0 dan y(L,t) = F(L)G(t) = 0

Dimana G 0 maka u 0, digunakan F(0) = 0, F(L) = 0 dan menghasilkan F(0)

= A = 0 dari persamaan (2.15) dan kemudian F(L) = B sin pL = 0, dengan B 0

(untuk menghindari F 0), demikan juga dengan sin ρL = 0 maka = ,

n = 1, 2, …

Untuk B = 1, diperoleh solusi untuk persamaan (2.13) dari persamaan (2.9) seperti

berikut

( ) = n = 1, 2, …

Dari p = nπ/L maka persamaan (2.14) menjadi

+ ² = 0dimanaλn =

Memperoleh solusi Gn(t) = ² n = 1, 2, …

Dimana adalah konstan. Maka fungsi berubah menjadi

( , ) = ( ) ( ) = ² n = 1,2,… (2.16)

Persamaan tersebut adalah solusi dari persamaan panas pada persamaan (2.8) dan

(2.9), yang merupakan masalah dari fungsi eigen dengan nilai-nilai eigen λn =

(43)

Langkah ketiga adalah solusi untuk semua masalah. Persamaan (2.16) di

substitusikan kedalam persamaan (2.8), (2.9) dan (2.10) pada fungsi eigen,

sehingga diperoleh solusi seperti berikut

( , ) = ( , ) = sin ² = (2.17)

Dari persamaan (2.17) kemudian di substitusikan kedalam persamaan (2.10),maka

( , 0) = = ( )

Selanjutnya persamaan (2.17) disubstitusikan ke persamaan (2.10), dimana ’s

harus merupakan koefisien dari seri sinus Fourier seperti yang terdapat pada

persamaan (2.13), sehingga diperoleh solusi

= ( ) sin n = 1, 2, … (2.18)

Solusi dari masalah ini dapat dibentuk dengan asumsi bahwa f(x) adalah

piecewise kontinu pada interval dan memiliki turunan satu sisi pada

semua titik interior dari interval.

2.7.2 Solution By Fourier Integrals and Transforms (Solusi Dengan

Integral Fourier dan Transformasi)

Pada batang tak terbatas dari seri Fourier digentikan dengan Fourier Integrals (integral Fourier) dimana digunakan batang atau kawat sepanjang 300

kaki.Maka akan diperoleh solusi dari persamaan panas sebagai berikut

= (2.19)

Pada batang diberikan suhu panas pada kedua sisinya sehingga terisolasi lateral

maka akan diperolehkondisi awal seperti berikut

(44)

Dimana f(x) adalah suhu awal yang diberikan batang. Untuk menyelesaikan

masalah ini maka kita mulai dengan menggantikan persamaan (2.20) menjadi

y(x,t) = F(x)G(t) dan diberikan dua persamaan yaitu

F” + P²F = 0 (2.21)

dan

+ = 0 (2.22)

Maka solusinya adalah F(x) = A cospx + B sinpx dan G(t) =

Dimana A dan B adalah konstan, maka solusi dari persamaan (2.19) adalah

y(x, t; p) = FG = (A cospx + B sinpx) (2.23)

Pada hal ini k yang digunakan adalah k yang negatif karena nilai-nilai positif dari

k akan mengakibatkan peningkatan fungsi eksponensial dalam persamaan (2.22).

Fungsi dari setiap seri pada persamaan (2.23) dengan mengambil p sebagai

kelipatan akan mengarah pada fungsi periodik dalam x pada saat t = 0. Tetapi

karena f(x) pada persamaan (2.20) tidak dianggap periodik maka akan digunakan

integral Fourier bukan seri Fourier. Karena (2.20) A dan B dianggap sebagai

fungsi p maka A = A(p) dan B = B(p).

Karena persamaan panas dalam kasus ini adalah linier dan homogen maka

diberikan intergral terpisah terhadap x dan terhadap waktu (t), maka diperoleh

solusi seperti berikut

( , ) = ( , ; ) = [ ( ) + ( ) ] (2.23)

Langkah selanjutnya adalah penentuan dari A(p) dan B(p) dari kondisi

awal (initial condition) pada persamaan (2.23) dan persamaan (2.20), maka

(45)

Kemudian A(p) dan B(p) disubstitusikan kedalam persamaan (2.22) dan

persamaan (2.23) pada f(x), maka diperoleh solusi sebagai berikut

A(p) = ( ) , B(p) = ( )

Dengan mensubstitusi integral Fourier pada persamaan (2.24) dengan A(p) dan

B(p), maka diperoleh

y(x,0) = ( ) cos( )

Hal yang sama juga dilakukan pada persamaan (2.23), sehingga menjadi

y(x,t) = ( ) cos(px pv)

Dengan membalikkan integrasi, maka diperoleh

y(x,t) = ( ) (2.25)

Kemudian dilakukan evaluasi pada integral bagian dalam, sehingga di dapat solusi

sebagai berikut

2 = (2.26)

Dengan mengambil bentuk integral dalam p = s/c sebagai variabel baru, maka

diperoleh b =

Kemudian 2bs = (x– v)p dan ds = dpdimasukkan kedalam persamaan (2.26),

sehingga menjadi

cos( ) = (

Dengan memasukkan hasil diatas ke dalam persamaan (2.25) maka diperoleh

representasi seperti berikut

(46)

Pengambilan z = (v–x)/(2c )sebagai variabel integrasi, maka diperoleh bentuk

alternative sebagai berikut

y(x,t) + 2 (2.28)

Jika f(x) dibatasi untuk semua nilai x dan terintegrasi dalam setiap interval, maka

fungsi dari persamaan (2.27) dan (2.28) memenuhi fungsi persamaan (2.19) dan

(2.20).

Transformasi Fourier yang memiliki hubungan erat dengan integral

Fourier menggunakan transisi cosinus Fourier dan transformasi

sinus.Transformasi Fourier berlaku untuk semua masalah yang menyangkut

seluruh sumbu, cosinus Fourier dan transformasi sinus mengubah masalah yang

melibatkan sumbu positif.

2.8. Program MATLAB

MATLAB merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk

melakukan komputasi matematika, menganalisa data, mengembangkan alogaritma,

melakukan simulasi dan pemodelan, dan menghasilkan tampilan grafik dan

antarmuka grafikal( R.H. Sianipar, 2013: 2).Dalam penggunan MATLAB

dilakukan dengan cara melakukan serangkaian perintah atau command pada M-Fileyang kemudian hasil pengoperasiannya terhadap perintah ataucommandyang diberikan, terlampir padaCommand Window.

Dalam perhitungan untuk memperoleh pergerakan garis pantai secara

(47)

garis pantainya dapat dilihat dari grafik yang dihasilkan dari perhitungan dengan

(48)

BAB III

METODOLOGI

Untuk Pemodelan Analitik Pergerakan Garis Pantai dengan menggunakan

Persamaan Difusi, garis pantai yang dimodelkan adalah garis pantai pada pantai

terbuka.Metodologi penulisan tugas akhir ini mengikuti bagan alir seperti pada

Gambar 3.1 sebagai berikut.

Gambar 3.1Metodologi Penulisan Tugas Akhir IdentifikasiMasalah

Bentukgarispantaimengalamibentuk yang tidaktetap

Membuatpemodelanpergerakangarispantai

StudiKepustakaan

StudiLiteratur

Kajianstuditerdahulu

Penentuan Data yang Diperlukan

Data geometrigarispantaidanmengasumsikan data parameter fisik yang tidakterukurberdasarkanliteratur yang ada

Pengolahan Data

Pengolahan data

menggunakanPemodelanAnalitikdenganmenggunakanPersamaanDifusi dan di hitungmenggunakan MATLAB

(49)

3.1 Identifikasi Masalah

Garis pantai adalah suatu titik pertemuan antara daratan dan lautan di

kawasan pantai.Garis pantai pada umumnya mengalami perubahan dari waktu ke

waktu sejalan dengan perubahan alam seperti adanya aktivitas gelombang, angin,

pasang surut dan arus serta sedimentasi daerah delta sungai.Gelombang pecah,

arus pasang surut, sungai, tumbuhan pesisir dan aktivitas manusia merupakan

faktor yang menimbulkan perubahan dinamika pantai untuk membentuk suatu

keseimbangan pantai yang baru.Akibat dari hempasan gelombang pecah laut di

garis pantai mengakibatkan bentuk garis pantai bentuknya tidak tetap atau

berubah-ubah.Garis pantai yang bentuknya tidak tetap diakibatkan dari adanya

pergerakan sedimen (transport sediment). Pergerakan sedimen merupakan proses

adanya terjadinya erosi dan sedimentasi pada garis pantai. Perubahan garis pantai

juga terjadi akibat gangguan ekosistem pantai seperti pembuatan tanggul dan

kanal serta bangunan-bangunan yang ada di sekitar pantai.

Untuk itu perlu dibuat pemodelan pergerakan garis pantai yang bertujuan

untuk mengetahui konservasi massa di garis pantai tersebut. Sehingga pihak-pihak

terkait dapat mengetahui pergerakan garis pantai disalah satu kawasan pantai, dan

dapat mencari cara untuk menanggulangi prediksi terjadinya erosi ataupun abrasi

yang dapat merusak lingkungan pantai tersebut.

3.2 Tahap Studi Kepustakaan

Pada tahap Studi Kepustakaan, hal yang dilakukan antara lain mempelajari

(50)

studi-studi terdahulu yang pernah dilakukan yang berkaitan dengan

masalah-masalah yang berpengaruh terhadap pergerakan garis pantai.

3.3 Tahap Penentuan Data yang Diperlukan

Tahap pengumpulan data yang dilakukan untuk membuat pemodelan garis

pantai yaitu melalui pengasumsian data-data parameter fisik yang sudah

disesuaikan berdasarkan literatur yang ada. Dengan tujuan untuk mempermudah

dalam proses pelaksanaannya dan pengolahan datanya.

3.4 Tahap Pengolahan Data

Data-data yang akan digunakan pada saat membuat Pemodelan Analitik

Pergerakan Garis Gantai dengan Menggunakan Persamaan Difusi ini di ambil dari

(51)

BAB IV

ANALISIS DATA

4.1. Umum

Tugas Akhir iniakanmembahas mengenai pergerakan garis pantai dan

peningkatan level air laut dengan menggunakan konservasi volume (massa) dan

dilakukanpemodelan terhadap pergerakan garis pantai secara analitik dengan

menggunakan persamaan difusi.

4.2. Pemodelan Analitik Dengan Menggunakan Persamaan Difusi

Pemodelan analitikadalah metode penyelesaian model matematika dengan

rumus-rumus aljabar yang sudah baku (lazim). Pemodelan analitik merupakan

pemodelan yang lebih sederhana dari pemodelan numerik, namun sering

memberikan alasan konseptual untuk analisis dan pemahaman.Persamaan

difusimerupakan persamaan yang diperoleh dari One Line Model yang bertumpu pada pengamatan umum bahwa profil pantai mempertahankan bentuk rata-rata

yang merupakan karakteristik dari pantai tertentu, terlepas dari saat perubahan

yang ekstrim seperti yang dihasilkan oleh gelombang laut. Persamaan difusi

merupakan acuan awal dalam penyelesaian beberapa kasus yang akan dibahas di

(52)

4.3. Contoh Kasus I

Sand Waves(Gelombang Pasir)

Sand waves (gelombang pasir) merupakan periode pasir meninggalkan

inlet sehingga membuat gelombang pasir temporal dan spasial yang menyebar di

sepanjang garis pantai. Gelombang pasir memiliki gelombang panjang hingga 500

meter dan amplitudo hingga 5 meter.Pembentukan gelombang pasir

membutuhkan waktu hingga beberapa tahun dan gelombang pasir diketahui

bermigrasi hingga 10 meter per tahun.Dalam kasus sand waves ini digunakan

model satu garis untuk solusi gelombang progresif, dengan kondisi awal di x =

0yang merupakan osilasi garis pantai yang mengarah ke depan dan juga kearah

laut pada jarak A dengan periode T = 2π/σ.Sehingga diperoleh persamaan seperti

berikut

y(x,t) = / (4.1)

Dimana A = amplitudo gelombang (m)

G = Difusivitas sejajar pantai (m²/tahun)

= kemiringan bibir pantai (m)

t = waktu (menit)

Data input yang dimasukkan dalam perhitungan sand waves antara lain,

amplitudo gelombang (A) = 10 m; periode T = 30 tahun; difusivitas sejajar pantai

(G) = 0.4x10 m²/ tahun; tau (σ) = 2π/T; panjang gelombang (L) = 4 ;

(53)

Tabel 4.1 merupakan input perintah kerja yang dimasukkan dalam program

MATLAB yang disesuaikan dengan persamaan analitik:

Tabel 4.1 Perintah Kerja pada Program MATLAB untuk Kasus Sand Waves

(54)

Setelah perintah kerja dalam perhitungan kasus sand waves dibuat dalam

program MATLAB, kemudian program melakukan perhitungan secara otomatis

dengan mengklik RUN pada program MATLAB. Maka akan tampil pergerakan

garis pantai dan plot gambar pergerakan garis pantai. Tabel 4.2 merupakan hasil

perhitungan pada kasus sand waves dalam pergerakan maju atau mundurnya

sediment pada profil garis pantai.

Tabel 4.2 Pergerakan Garis Pantai Pada Kasus Sand Waves

WAKTU NILAI y SETIAP GRID

0.52210.5602 0.5917 0.6173 0.6372 0.6521 0.6623 0.6682 0.6702 0.6687 0.6640 0.6564 0.6463

-0.6340

-0.6197 -0.6038 -0.5863 -0.5677 -0.5480 -0.5276 -0.5065 -0.4849 -0.4630 -0.4410 -0.4189 -0.3968 -0.3750

-0.3534 -0.3321 -0.3112 -0.2909 -0.2710 -0.2518 -0.2332 -0.2152 -0.1979 -0.1813 -0.1654 -0.1502 -0.1358

-0.1221 -0.1091 -0.0968 -0.0853 -0.0744 -0.0642 -0.0547 -0.0459 -0.0377 -0.0301 -0.0231 -0.0166 -0.0107

-0.0053 -0.0005 0.0040 0.0079 0.0115 0.0146 0.0173 0.0198 0.0218 0.0236 0.0251 0.0263 0.0272

0.0279 0.0285 0.0288 0.0289 0.0289 0.0288 0.0285 0.0281 0.0276 0.0270 0.0264 0.0256 0.0249

0.0240 0.0232 0.0223 0.0213

Gambar 4.1 merupakan hasil plot (gambar) dari MATLAB yang

menunjukkan hasil pergerakan sedimen sesuai Tabel 4.1 yang merupakan

(55)
(56)

Dengan menggunakan transformasi fourierpada persamaan difusi maka diperoleh

solusi sebagai berikut

y(x,t) = ² (4.2)

Dimana M = Titik pengisian

G = Difusivitas sejajar pantai (m²/tahun)

t = waktu (menit)

Proses pengisian pantai ini mengalami difusi terhadap waktu, pada arah

garis pantai secara simetris tanpa melihat sudut gelombang datang.Untuk melihat

pergerakan garis pantai yang terjadi pada kasus point application of fill

ditunjukkan pada Tabel 4.3,yang merupakan input perintah kerja yang

dimasukkan dalam program MATLAB yang disesuaikan dengan pemodelan

analitik dengan meggunakan persamaan difusi pada kasus point application of fill :

Tabel 4.3 Perintah Kerja pada Program MATLAB untuk Kasus Point Application

Of Fill

(57)

1

Setelah perintah kerja dalam perhitungan kasus point application of fill

dibuat dalam program MATLAB, kemudian program melakukan perhitungan

secara otomatis dengan mengklik RUN pada program MATLAB. Maka akan

tampil pergerakan garis pantai dan plot gambar pergerakan garis pantai. Tabel 4.4

merupakan hasil perhitungan pada kasus point application of fill dalam

pergerakan maju atau mundurnya sediment pada profil garis pantai.

Tabel 4.4 Pergerakan Garis Pantai di Titik y Pada Kasus Point Application

(58)

TAHUN 8

Tabel 4.5 Pergerakan Garis Pantai di Titik x Pada Kasus Point Application

Of Fill

-14.4338 -14.2894 -14.1451 -14.0007 -13.8564 -13.7121 -13.5677 -13.4234 -13.2791 -13.1347 -12.9904

-12.8460 -12.7017

-12.5574 -12.4130 -12.2687 -12.1244 -11.9800 -11.8357 -11.6913 -11.5470 -11.4027 -11.2583 -11.1140

-10.9697 -10.8253

-10.6810 -10.5366 -10.3923 -10.2480 -10.1036 -9.9593 -9.8150 -9.6706 -9.5263 -9.3819 -92376

-9.0933 -8.9489

-8.8046 -8.6603 -8.5159 -8.3716 -8.2272 -8.0829 -7.9386 -7.7942 -7.6499 -7.5056 -7.3612 -7.2169

(59)

-TAHUN 7

TAHUN 8

TAHUN 9

TAHUN 10

TAHUN 11

TAHUN 12

TAHUN 13

TAHUN 14

TAHUN 15

TAHUN 16

-5.0518 -4.9075 -4.7631 -4.6188 -4.4745 -4.3301 -4.1858 -4.0415 -3.8971 -3.7528 -3.6084 -3.4641 -3.3198

-3.1754 -3.0311 -2.8868 -2.7424 -2.5981 -2.4537 -2.3094 -2.1651 -2.0207 -1.8764 -1.7321 -1.5877

-1.4434-1.2990 -1.1547 -1.0104 -0.8660 -0.7217 -0.5774 -0.4330 -0.2887 -0.1443 0 0.1443 0.2887

0.4330

0.5774 0.7217 0.8660 1.0104 1.1547 1.2990 1.4434 1.5877 1.7321 1.8764 2.0207 2.1651 2.3094

2.4537 2.5981 2.7424 2.8868 3.0311 3.1754 3.3198 3.4641 3.6084 3.7528 3.8971 4.0415 4.1858

4.3301 4.4745 4.6188 4.7631 4.9075 5.0518 5.1962 5.3405 5.4848 5.6292 5.7735 5.9178 6.0622

6.2065 6.3509 6.4952 6.6395 6.7839 6.9282 7.0725 7.2169 7.3612 7.5056 7.6499 7.7942 7.9386

8.0829 8.2272 8.3716 8.5159 8.6603 8.8046 8.9489 9.0933 9.2376 9.3819 9.5263 9.6706 9.8150

9.9593 10.1036 10.2480 10.3923 10.5366 10.6810 10.8253 10.9697 11.1140 11.2583 11.4027 11.5470

11.6913

11.8357 11.9800 12.1244 12.2687 12.4130 12.5574 12.7017 12.8460 12.9904 13.1347 13.2791 13.4234

13.5677

(60)

4.5. Contoh Kasus III

Rectangular Beach Fill (Pengisian Pantai Persegi Panjang)

Pada beach nourishment (makanan pantai) dilakukan proses penambahan

pasir ke pantai untuk menggantikan pasir yang hilang atau hanyut akibat erosi

yang terjadi pada pantai. Untuk kasus rectangular beach fill ini dilakukan

penambahan pasir di beberapa titik pengisian dengan masing-masing titik

pengisian berbentuk persegi panjang. Dimana pada masing-masing titik memiliki

panjang l dan lebar Y dan persamaan difusi adalah linier, maka diperoleh

solusinya sebagai berikut :

y(x,t) = + 1 1 (4.3)

Dimana Y = Lebar titik pengisian (m)

l = Panjang titik pengisian (m)

G = Difusivitas sejajar pantai (m²/tahun)

t = waktu (tahun)

Data input yang dimasukkan dalam perhitungan rectangular beach fill

antara lain, lebar proyek pengisian (Y) = 100m; panjang proyek pengisian (l) =

1000m; difusivitas sejajar pantai (G) = 0.4x10 m²/ tahun; waktu (t) = 5 tahun.

Untuk panjang bentang garis pantai (x) = 5000m dengan delta x (Δ x) = 10m.

(61)

Tabel 4.6 merupakan input perintah kerja yang dimasukkan dalam

program MATLAB yang disesuaikan dengan pemodelan analitik dengan

menggunakan persamaan difusi :

Tabel 4.6 Perintah Kerja pada Program MATLAB untuk Kasus Rectangular

Beach Fill

Setelah perintah kerja dalam perhitungan pergerakan garis pantai pada

kasus rectangular beach fill sudah dibuat dalam program MATLAB, kemudian

program melakukan perhitungan secara otomatis dengan mengklik RUN pada

program MATLAB. Maka akan tampil pegerakan garis pantai dan plot gambar

pergerakan garis pantai. Tabel 4.7 merupakan hasil perhitungan pergerakan garis

maju atau mundurnya sediment pada profil garis pantai pada kasus rectangular

beach fill.

Tabel 4.7 Pergerakan Garis Pantai Pada Kasus Rectangular Beach Fill

TITIK NILAI y SETIAP GRID

TITIK 1

TITIK 2

19.7413 19.7410 19.7403 19.7391 19.7374 19.7352 19.7326 19.7294 19.7258 19.7217 19.7171

(62)
(63)

TITIK 32

TITIK 33

TITIK 34

TITIK 35

TITIK 36

TITIK 37

TITIK 38

TITIK 39

TITIK 40

TITIK 41

TITIK 42

4.0389 4.0034 3.9681 3.9330 3.8981 3.8635 3.8291 3.7949 3.7609 3.7271 3.6935 3.6601

3.6270 3.5940 3.5613 3.5288 3.4965 3.4644 3.4325 3.4008 3.3694 3.3381 3.3071 3.2763

3.2456 3.2152 3.1850 3.1550 3.1252 3.0956 3.0662 3.0370 3.0080 2.9793 2.9507 2.9223

2.8941 2.8662 2.8384 2.8108 2.7835 2.7563 2.7293 2.7026 2.6760 2.6496 2.6234 2.5974

2.5716 2.5460 2.5206 2.4954 2.4704 2.4455 2.4209 2.3965 2.3722 2.3481 2.3242 2.3005

2.2770 2.2537 2.2305 2.2076 2.1848 2.1622 2.1398 2.1175 2.0955 2.0736 2.0519 2.0304

2.0090 1.9879 1.9669 1.9460 1.9254 1.9049 1.8846 1.8645 1.8445 1.8247 1.8051 1.7856

1.7664 1.7472 1.7283 1.7095 1.6908 1.6724 1.6540 1.6359 1.6179 1.6001 1.5824 1.5649

1.5475 1.5303 1.5133 1.4964 1.4796 1.4630 1.4466 1.4303 1.4141 1.3981 1.3823 1.3666

1.3510 1.3356 1.3203 1.3052 1.2902 1.2754 1.2607 1.2461 1.2317 1.2174 1.2032 1.1892

1.1753 1.1615 1.1479 1.1344 1.1211 1.1079 1.0948 1.0818 1.0690 1.0562 1.0436 1.0312

(64)

Gambar 4.3 Plot Garis Pantai Pada Kasus Rectangular Beach Fill

4.6 Contoh Kasus IV

Littoral Barriers (Penghalang Litoral)

Littoral barriers (penghalang litoral)merupakan penghalang yang dibuat

terhadappenyimpangan pesisir atau migrasi dari material di sepanjang pantai,

seperti dermaga, pemecah gelombang, atau saluran yang dikeruk yang berfungsi

sebagai penghalang untuk drift normal material di sepanjang pantai.Pada

penghalang ini, kita mengambil panjang ldengan garis pantai yang memiliki

orientasi terhadap pengangkutan tanpa sedimen karena tidak ada bahan yang dapat

melewati struktur. Arah gelombangyang menjauhi penghalang membuat turunan

dari gelombang pecah menjadi nol. Untuk memecahkan masalah pada kasus ini

digunakan tranformasi Laplace, sehingga didapat solusi sebagai berikut :

y(x,t) =± /( ) | | | |/ 4 (4.4)

Dimana G = Difusivitas sejajar pantai (m²/tahun)

t = waktu

= sudut gelombang pecah

Data input yang dimasukkan dalam perhitungan littoral barriers antara lain,

difusivitas sejajar pantai (G) = 0.4x10 m²/ tahun; waktu (t) = 0.01; sudut

(65)

Tabel 4.8 merupakan input perintah kerja yang dimasukkan dalam

program MATLAB yang disesuaikan dengan pemodelan analitik dengan

menggunakan persamaan difusi :

Tabel 4.8 Perintah Kerja pada Program MATLAB untuk Kasus Littoral Barriers

NO PERINTAH KERJA KETERANGAN

Setelah perintah kerja dalam perhitungan pergerakan garis pantai pada

kasus littoral barriers sudah dibuat dalam profram MATLAB, kemudian program

melakukan perhitungan secara otomatis dengan mengklik RUN pada program

MATLAB. Maka akan tampil pegerakan garis pantai dan plot gambar pergerakan

garis pantai. Tabel 4.9 merupakan hasil perhitungan pergerakan garis maju atau

mundurnya sediment pada profil garis pantai pada kasus littoral barriers.

Tabel 4.9 Pergerakan Garis Pantai Pada Kasus Littoral Barriers

TITIK NILAI y SETIAP GRID

TITIK 1 25.9747 25.8129 25.3334 24.5540 23.5029 22.2174 20.7412 19.1227 17.4114 15.6563 13.9033 12.1931

(66)

TITIK 2

TITIK 3

TITIK 4

TITIK 5

TITIK 6

TITIK 7

TITIK 8

9.0329 7.6303 6.3654 5.2442 4.2668 3.4285 2.7207 2.1321 1.6502 1.2613 0.9521 0.7097

0.52250.3799 0.2728 0.1934 0.1355 0.0937 0.0640 0.0432 0.0287 0.0189 0.0123 0.0079 0.0050

0.0031

0.0019 0.0012 0.0007 0.0004 0.0002 0.0001 0.0001 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

0.00000.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

0.00000.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000

0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

(67)

1. Untuk suhu awal sinusoidal, dengan suhu u(x, t) pada sebuah batang tembaga

lateral terisolasi sepanjang 80cm dan suhu adalah 100sin(πx/80) serta ujung

-ujungnya tetap 0C. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suhu maksimal

di batang turun menjadi 50C? Jika kerapatan 8.92gm/ , panas spesifik

0.092 cal/(gmC), konduktivitas panas 0.95 cal/(cm secC).

Solusi untuk kasus diatas adalah dengan memberikan kondisi awal

u(x,0) = (Persamaan 2.17)

u(x,0) = = ( ) = 100

Dari persamaan diatas dibutuhkan ² = / , dimana c² = K/(σp) =

0.95/(0.092 . 8.92) = 1.158 cm²/sec.

Maka diperoleh ²= 1.158 . 9.870/6400 = 0.001785

Diperoleh hasil akhir u(x,t) = 100 sin . , juga 100 . = 50

Pada saat t = (ln 0.5)/(-0.00178) = 388 detik = 6.5 menit

2. Kecepatan kerusakan

Untuk memecahkan masalah dari contoh 1 ketika suhu awal 100 sin(3πx/80)C

dan sebelumnya. Maka diperoleh solusi dari n = 3, ² = 3 ²= 9. 0.1785 =

0.01607, sehinga u(x,t) = 100 sin .

Maka waktu maksimal yang dibutuhkan pada batang saat suhu turun 50C

adalah t = (ln 0.5)/(-0.01607) 43 detik.Dengan memilih n lebih besar maka

kerusakan akan lebih cepat.

(68)

| |

0 | | > 1

(69)
(70)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanhasilpengerjaandanperhitunganpemodelananalitikpergerakang

arispantaidenganmenggunakanpersamaandifusimakadapatdiberikesimpulanbahwa:

1. Dari hasilpemodelanpadakasus I yaitu Sand Waves (GelombangPasir)

diperolehnilai y yang

sangatbervariasikarenaadanyapengaruhjarakdanwaktu yang

berbeda.Semakinpanjangjarakantarafiturgarispantaimakasemakinlama

waktubagipantaiuntuksampaipadabentukpantailurus.

2. Dari hasilpemodelanpadakasus II yaitu Point Application Of Fill

diperolehnilai y yang

sangatbervariasidimanapadatitiktertentujumlahpengisianakanmencapai

jumlahmaksimaldankembalimenurunakibatadanyapengaruhwaktupada

arahgarispantaisecarasimetristanpamelihatsudutgelombangdatang.

3. Dari hasilpemodelanpadakasus III yaitu Rectangular Beach Fill

diperolehsolusipengisiansecarasimetris,

dimanapadapanjangproyekawal y

akanmencapaijumlahmaksimalkarenaadanyapengaruhwaktu.

(71)

4. Dari hasilpemodelankasus IV yaitu Littoral Barriers diperolehnilai y

maksimalpadatitikawal,

kemudianakanmengalamipenurunanhinggamencapainolkarenasemakin

jauhjarakpenghalangdarititikawal.

5.2 Saran

Untukmemperolehhasilperubahangarispantai yang

lebihsempurnasebaiknyapadastudiberikutnyadilakukansurvey

ataupenelitianlangsungpadasatupantaitertentusecaraberkala,

baikmelaluipengukuranposisigarispantai yang diambilpada interval

(72)

DAFTAR PUSTAKA

Alkaff.Firdaus, (2004 ),MATLAB untukTeknikSipil, Maxikom, Palembang.

Bambang Triatmodjo, (1999). Teknik Pantai (Edisi Kedua). Beta Offset Dominic Reeve, Andrew Chadwick and Christopher Fleming, (2004).Coastal

Engineering. Processes, Theory and Design Practice.Spoon Press

Degen E. Kalay, (2010). Perubahan Garis Pantai Di Sepanjang Pesisir Pantai Indramayu (Coastline Changing of Indramayu Coastal Area).

Pascasarjana Insitut Pertanian Bogor 2008.

Erwin Kreyszig, (1993). Advanced Engineering Mathematics. John Wiley & Sons, INC

Flanders Marine Institute, Pemodelan Menggunakan Model One-Line Jangka PanjangGenesis dan Ekstensi Baru.

Kharisma P. Wardhana, Suntoyo, Kriyo Sambodho, Mahasiswa Tekik Kelautan, Staf

Pengajar Teknik Kelautan. Analisa Perubahan Garis Pantai Semarang dan Kondisi Lingkungan di Sekitarnya dengan Menggunakan Empirical

Orthogonal Function (EOF).Pascasarjana Universitas Semarang.

Ngakan P. Purnaditya, Gusti B. S. Dharma, Gusti N. P. Dirgayusa, Prediksi Perubahan Garis Pantai Nusa Dua dengan One-Line Model.

Pascasarjana Universitas Udayana.

(73)

Gambar

Gambar 2.7bar 2.7. Gelombang Pembangun/Pembentuk Pantantai
Gambar 3.1Metodologi Penulisan Tugas Akhir
Gambar 4.1 merupakan hasil plot (gambar) dari MATLAB yang
Tabel 4.4 Pergerakan Garis Pantai di Titik y Pada Kasus Point Application
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sementara kerjasama antara Lembaga Penelitian suatu negara dengan Badan Litbang dilaksanakan langsung oleh kedua belah pihak Kerjasama Bilateral yang dilakukan Badan Litbang

Semua itu keadaan yang sempurna yang berasal dari kodrat Dzat Yang Maha Mulia, sudah tidak ada rasa. didalamnya, tinggalah nama Alloh yang terpatri dan ditambah lagi

Promosi adalah sebuah kegiatan perusahaan dengan memperkenalkan produk atau jasa yang disediakan didalam perusahaan untuk memberikan informasi kepada pelanggan dari

Jadi hasil penelitian penulis bahwa Pelaksanaan Perjanjian antara PDAM Kota Payakumbuh dengan PAMSIMAS Kota Payakumbuh sudah dilaksanakan berdasarkan Surat

(2) Dekonstruksi cerita asal usul tari tradisional Minangkabau menjadi karya sastra berbasis kebudayaan lokal merupakan sebuah contoh pemanfaatan teori dekonstruksi untuk

Menganalisis dan mengkaji implikasi pelaksanaan Undang-Undang No.42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia dalam memberikan perlindungan hukum bagi bank selaku kreditur

Sistem penjualan yang digunakan pada perusahaan pengecer yaitu penjualan tunai yang diasumsikan bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar dikasir, karena

Waktu membawa bahan ke Mesin Press Berem sebesar 0,82 menit diperoleh dari jarak Mesin pengaduk Kecil ke Mesin Rotary sebesar 20,19 m dibagi dengan kecepatan pemindahan