i ABSTRAK
Analisis Kinerja Saham Pada Bank BNI Sebelum dan Sesudah Spin-Off
Oleh: Jhonny Sanjaya
Fenomena Spin-off yang berkembang di dunia perbankan khususnya perbankan di Indonesia, mengindikasikan adanya persaingan di dunia perbankan. Spin-off terjadi pada bank konvensional yang sebelumnya hanya menyediakan layanan unit usaha syariah yang kemudian berkembang menjadi Bank Umum Syariah. BNI sebagai salah satu bank yang melakukan kebijakan Spin-off dengan meresmikan Bank BNI Syariah sebagai pilihan dari produk pelayanannya. Keputusan Manajemen dalam melaksanakan Spin-off ikut mempengaruhi harga saham Bank BNI di dalam Bursa Saham.
Penelitian ini meliputi harga saham, return saham, dan volume perdagangan saham Bank BNI sebelum dan sesudah spin-off. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif komparatif. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh langsung dari Laporan Tahunan Bank BNI dan Laporan Saham Tahunan dari 2006 sampai 2014.
ii
signifikaan dengan koefisien 0.003, hasil uji untuk Volume perdagangan saham tidak signifikan dengan koefisien 0.490 hal ini dirasa wajar dikarenakan harga saham yang meningkat mempengaruhi daya beli investor untuk berinvestasi.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung
Jl. Seomantri Brotjonegoro No. 1 Bandar Lampung
ANALISIS KINERJA SAHAM PADA BANK BNI
SEBELUM DAN SESUDAH SPIN-OFF
(Skripsi)
Oleh:
Nama
: Jhonny Sanjaya
NPM
: 1111011064
Jurusan
: Keuangan
Pembimbing I
: Dr. Irham Lihan, S.E., M.Si.
Pembimbing II
: RA Fiska Huzaimah, S.E., M.M.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
Analisis Kinerja Saham Pada Bank BNI
Sebelum dan Sesudah Spin-Off
Oleh
JHONNY SANJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2015
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA (.2120,
pada
xvi
DAFTAR GAMBAR
xiii DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK ... i
HALAMAN JUDUL ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
PERNYATAAN ... vi
RIWAYAT HIDUP ... vii
MOTTO ... viii
PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR ... x
SANWACANA ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran ... 5
xiv II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bank ... 10
2.1.1 Tugas, Sifat, dan Jenis Bank ... 11
2.1.2 Peranan dan Fungsi Bank dalam Sistem Keuangan ... 15
2.2 Pasar Modal ... 19
2.3 Spin-off ... 21
2.4 Pengertian Saham ... 22
2.5 Harga Saham ... 23
2.6 Return Saham ... 24
2.7 Trading Volume Activity (TVA) ... 26
2.8 Penelitian Terdahulu ... 27
III. METODE PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian ... 28
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 28
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 29
3.4 Populasi dan Sampel ... 29
3.5 Variabel Konseptual ... 30
3.6 Teknik Analasis Data ... 30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan Kinerja Harga Saham ... 34
4.1.1 Hasil Uji Perbedaan Harga Saham ... 37
4.2 Hasil dan Pembahasan Perkembangan Return Saham ... 38
4.2.1 Hasil Uji Perbedaan Return Saham ... 41
4.3 Hasil dan Pembahasan Perkembangan Volume Perdagangan Saham ... 43
4.3.1 Hasil Uji Perbedaan Volume Perdagangan Saham ... 45
4.4 Pembahasan Perkembangan Kinerja Saham Sebelum dan Sesudah Spin-off ... 47
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 49
5.2 Saran ... 50
XV
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
2.8 Penelitian Terdahulu ... 27
4.1 Harga Saham Sebelum dan Sesudah Spin-off ... 34
4.1.1 Hasil Uji Paired Sample T-test Sebelum dan Sesudah Spin-off ... 38
4.2 Return Sebelum dan Sesudah Spin-off ... 39
4.2.1 Hasil Uji Paired Sample T-Test pada Return Saham... 42
4.3 Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Spin-off... 43
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN YESUS KRISTUS, yang telah memberikan kesehatan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “$QDOLVLV.LQHUMD6DKDP3DGD%DQN%1,VHEHOXPGDQ 6HVXGDK6SLQ2II”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelas S1 dan juga melatih mahasiswa untuk berpikir cerdas kan kreatif dalam menulis karya ilmiah.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua.
Bandar Lampung, 0HL 2015 Penulis,
viii MOTTO
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! (Yeremia 17:7)”
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)”
“Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. (Amsal 13:4)”
“Satu-satunya yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri (Franklin D.Rosevelt)”
ix
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan dan rasa syukur kepada TUHAN YESUS KRISTUS kupersembahkan karya ku ini kepada:
“ Papa dan Mama tersayang ((alm)Kamidi dan Rita) yang telah memberikan kasih sayang, dukungan materi, doa, serta motivator terbesar dalan hidupku”
“Adikku tersayang (Jefry Wijaya)”
“All my great family and friends”
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama lengkap Jhonny Sanjaya, dilahirkan di Bandarlampung, Lampung pada tanggal 17 November 1993 dari pasangan berbahagia (alm) Bapak Kamidi dan Ibu Rita sebagai anak pertama dari dua bersaudara.
xi
SANWACANA
Penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan semua pihak yang tulus membantu, membimbing dan mendoakan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai tuhan, Juruselamat dan Sahabatku
2. Kedua orang tuaku (alm) kamidi dan Rita Liu serta adikku Jefry Wijaya tercinta yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun pemikiran yang senantiasa mendoakanku sehingga mendapatkan yang terbaik dalam hidup.
3. Bapak Dr. Irham Lihan, S.E.,M.M sebagai pembimbing pertama yang tulus mengajari dan membantu penulis salam penelitian, membimbing dan memberikan pemahaman.
4. Ibu RA Fiska Huzaimah, S.E.,M.M. selaku pembimbing kedua, yang sabar dan selalu memberikan senyuman disaat penulis melakukan bimbingan, mengajari dengan tulus dan memberikan ilmu yang banyak tentang penelitian ini.
5. Bapak Iban Sofyan, S.E.,M.M. sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan koreksi dalam penyelesaian skirpsi ini.
6. Ibu Dr. Sri Hasnawati, S.E.,M.M selaku Pembimbing Akademik.
7. Ibu Hj. Aida Sari, S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan Bisnis FEB Unila
8. Bapak dan Ibu dosen FEB yang juga memberi masukan dan bimbingan kepada penulis selama berkuliah.
xii
10. Sahabat terbaik: Amir Hamzah, Galang Ramadhan, Wahyu Nugroho, Rudi Haryanto, Charlie V, Anggi, Adzid, Mega Nanda, terima kasih atas semua yang telah kalian berikan, semoga kita selalu sukses dan bisa terus berkumpul 11. Terimakasih untuk Irene Lucky Oktavia atas kebersamaan, dukungan,
kepedulian dan semangatnya, semoga kita selalu sukses.
12. Terimakasih untuk Ahi yang turut andil dalam penyusunan skripsi ini.
13. Sahabat Bujang Management: Kabul, Baron, Joshua, Sabar, Ajie, Yulius, Farris, Iwan, Arief, Yan. Terimakasih atas semangat dan dukungannya warna-warni kehidupan perkuliahan dan kebersamaannya, semoga kita selalu sukses. 14. Sahabat wanita terbaik di Fakultas Ekonomi: Ossy, Nita, Rina, Ella, Anisa, Gita Lestari. Terimakasih atas kepedulian dan semangatnya kalian luar biasa. 15. Sahabat kel;ompok kecilku: Yan Arta, Dwi, Sun Ho, Grace, Yezzie, Benny,
terimakasih untuk doa, dan motivasi yang tiada henti untukku.
16. Teman-teman dan adek-adek PKMK terimaksih untuk dao dan motivasi yang tulus untuk penulis.
17. Kakak abang serta adik di Jurusan Ekonomi dan Bisnis FEB Unila 18. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga atas segala bantuan, doa, motivasi, dan dukungan menjadi yang terbaik untuk penulis, dan kiranya semuanya diberkati Tuhan Yesus. Penulis berharap kiranya skripsi ini bermanfaat bagi semuanya.
Bandar Lampung, 21 Mei 2015 Penulis
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dituntut untuk berkembang dengan pesat, salah satu lembaga keuangan yang mendukung perekonomian negara adalah Bank. Bank merupakan salah satu institusi yang mempunyai peran dan upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, dimana fungsi dari bank sendiri adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Bank mengemban tugas sebagai
pelayanan lalu lintas pembayaran uang, dimana bank melakukan berbagai aktifitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit, dan
pelayanan lainnya.
2
keuangan maupun saham bank tersebut. Spin-off adalah kebijakan baru dalam dunia perbankan untuk memisahkan antara bank syariah dan konvensiaonal yang ada. Hadirnya spin-off mengakibatkan bank syariah dapat berdiri sendiri secara
independent dan lepas dari kebersamaan kebijakan dengan bank konvensional maupun bank perkreditan. Menurut UU 21/2008, Bank Umum Konvensional yang memiliki unit usaha syariah wajib memisahkan unitnya apabila nilai aset unit tersebut telah mencapai 50% dari total aset bank induk. Kewajiban tersebut ditujukan untuk menjadikannya sebagi bank umum syariah yang terpisah pengelolaan keuangan dan manajemennya dari bank umum konvensional,
sehingga diharapkan lebih taat pada prinsip syariah. Salah satu bank syariah yang pertumbuhannya mulai pesat adalah Bank BNI Syariah.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah salah satu bank BUMN yang memiliki komitmen memenuhi permintaan dari masyarakat terhadap pelayanan perbakan syariah. Untuk mewujudkan visinya menjadi “universal banking”, pada tanggal 29 April 2000 BNI membuka unit usaha syariah dengan membuka 5 kantor cabang syariah di kota-kota besar yang memiliki potensi untuk tumbuhnya perbankan syariah. Saat ini BNI Syariah memiliki jaringan 26 kantor cabang, 31 kantor cabang pembantu dan 600 kantor cabang BNI konvensional yang selalu bekerja sama dengan gerainya (office channeling).
3
pertengahan Bulan Juni 2010. Bank Indonesia telah memberikan dukungan untuk berdirinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah dengan telah diberikannya izin prinsip dan usaha untuk beroperasi. Izin prinsip untuk menjadi bank umum syariah dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 21 Juni 2008. Pemberian izin beroperasinya BNI syariah sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang No 21 tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 tentang perbankan syariah, Pemerintah dan Bank Indonesia mendorong untuk semakin
berkembangnya perbankan syariah di Indonesia melalui peraturan dan kemudahan, dengan dukungan tersebut perbankan syariah mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk berkembang.
Spin-off merupakan lembaga hukum baru di Indonesia yang diperkenalkan melalui undang-undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(UUPT) dan UU 21/2008 (UUPS) dalam UUPT, pemisahan didefinisikan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh Perseroan untuk pemisahan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada satu Perseroan atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva. Pengertian mengenai pemisahan (spin-off) dapat ditemukan juga dalam Black’s Law Dictionary, yaitu sebagai berikut :
Spin-off is a corporate divestiture in which a division of a corporation become
and independent company and stock of the new company is distribute to the
corporation’s shareholders.
4
1.2.Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah spin-off.
2. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah spin-off.
3. Apakah terdapat perbedaan Return saham sebelum dan sesudah
spin-off .
1.3.Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisa perbedaan harga saham sebelum dan sesudah spin-off.
2. Untuk menganalisa perbedaan volume perdagangan saham pada Bank BNI
sebelum dan sesudah spin-off.
3. Untuk menganalisa Return Saham pada Bank BNI sebelum dan sesudah
spin-off.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai spin-off, kinerja saham dan perusahaannya serta
5
2. Bagi Bank di Indonesia
Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang membangun mengenai spin off dan kinerja sahamnya.
3. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dan referensi tambahan bagi pihak akademisi yang tertarik untuk mengembangkan masalah spin-off.
1.5 Kerangka Pemikiran
Spin-off adalah pemisahan unit bisnis, divisi, atau anak perusahaan dari perusahaaan induk sehingga tercipta entitas bisnis yang baru dan independen dalam aspek manajemen dan keuangannya. Oleh karena itu, perusahaan yang melakukan spin-off akan mempengaruhi kinerja perdagangan sahamnya baik sebelum maupun sesudah terjadinya spin-off. Kinerja perdagangan saham akan ditunjukkan oleh return saham dan volume perdagangan saham. Dari sisi BNI yang melakukan pemisahan terdapat 2 (dua) hal pendorong alasan dilakukannya pemisahan yang menyangkut beberapa aspek, antara lain:
Aspek eksternal: terdiri dari aspek regulasi yang kian kondusif dengan
6
penyempurnaan ketentuan pajak termasuk pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap produk yang berdasarkan prinsip jual beli serta kemudahan bank untuk melakukan pemisahan unit syariahnya. Hal tersebut merupakan langkah strategis bagi perkembangan industri perbankan syariah di masa depan
Aspek Internal: dari aspek internal UUS BNI merupakan bagian dari proses pemisahan. Oleh karena itu dalam pengembangan bisnis UUS BNI telah memiliki infrastruktur dalam bentuk sistem, prosedur dan mekanisme pengambilan
keputusan yang independen. Disisi lain UUS BNI juga telah memiliki sumber daya dalam bentuk jaringan, dukungan IT, SDM yang memadai dan layak untuk dipisahkan kepada BUS hasil pemisahan. Demikian halnya dengan kinerja yang dimiliki mampu bersaing dengan BUS hasil pemisahan maupun UUS lainnya di dalam industri. Saat ini jumlah customer base yang dimiliki UUS cukup besar yakni sekitar 346.146 nasabah dengan produk-produk yang inovatif dan dapat diterima oleh pasar. Jumlah nasabah Dana Pihak Ketiga sampai dengan Juni 2009 sebanyak 310.341 nasabah yang terdiri atas Giro sebanyak 3.554 nasabah,
Tabungan sebanyak 293.647 nasabah, dan Deposito sebanyak 13.140 nasabah. Di samping itu, dengan adanya peraturan mengenai office channeling, UUS BNI berkesempatan untuk meraih potensi customer base yang dimiliki oleh BNI. Dengan rencana pemisahan UUS BNI kepada BNI Syariah maka kesempatan untuk bersinergi dengan grup usaha BNI lainnya terbuka lebih luas dalam bentuk
7
Manfaat positif yang diharapkan dari langkah ini adalah sebagai berikut:
a. Penajaman bisnis khususnya dalam pengembangan segmen UMKM syariah pada tahap-tahap awal.
b. Sejalan dengan kompetensi dan infrastruktur yang dibangun, BUS hasil pemisahan juga akan masuk secara bertahap ke dalam segmen-segmen baru yang lebih sophisticated seperti pasar modal syariah dan pembiayaan
internasional. Hal ini sejalan dengan cita-cita BUS hasil pemisahan untuk dapat menjadi “flag carrier” perbankan syariah nasional.
c. Meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan peluang untuk
mengembangkan bisnis perbankan syariah nasional, dengan beraliansi dengan mitra strategis yang bersifat global, termasuk di dalamnya untuk
mengembangkan strategi pertumbuhan baik organik maupun non organik, sejalan dengan upaya pembentukan Arsitektur Perbankan Indonesia yang lebih kokoh.
d. Meningkatkan kemampuan dalam pembinaan dan pengembangan karyawan yang lebih baik sehingga pemisahan dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme serta pengelolaan bisnis yang didasarkan pada tata kelola yang baik dan praktek-praktek terbaik (best practices).
8
PT BNI Syariah PT BNI
Harga Saham, Return
Saham, dan Volume Perdagangan Saham
Kinerja Saham
PT Bank BNI Konvensional Syariah
Spin-off
Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Sesudah
Spin-off
Uji beda rata-rata
Return Saham dan Volume Perdagangan
Saham Sebelum
Spin-off
9
1.6. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
H1: Terdapat perbedaan yang positif antara harga saham pada Bank BNI sebelum dan sesudah spin-off.
H2: Terdapat perbedaan yang positif antara volume perdagangan saham pada Bank BNI sebelum dan sesudah spin-off.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bank
Kuncoro (2002), definisi Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari bank harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank (pemegang saham), pemerintah, Bank Indonesia, pihak-pihak di luar negeri, maupun masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik bank berupa setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank.
Dana dari pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan
11
tersebut setelah dikurangi dengan biaya operasional. Dana-dana masyarakat ini dihimpun oleh bank dengan menggunakan instrumen produk simpanan yang terdiri dari Giro, Deposito dan Tabungan. Pada Intinya bank dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sesuai undang-undang perbankan no 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah dirubah dengan undang-undang no 10 tahun 1998 menjelaskan pengertian bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, yang kegiatan pokoknya mempunyai 3 fungsi utama, sebagai berikut:
Menerima penyimpanan dana masyarakat dalam berbagai bentuk
Menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat untuk
mengembangkan usaha
Melaksanakan berbagai jasa dalam kegiatan perdagangan dan pembayaran
dalam negeri maupun luar negeri, serta berbagai jasa lainnya di bidang keuangan, diantaranya Inkaso transfer, traveler check, credit card, safe deposit box, jual beli surat berharga, dan lain sebagainya. Selain itu menyediakan juga jasa dalam dunia investasi.
2.1.1. Tugas, Sifat, dan Jenis Bank
1. Tugas Bank
12
Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi
yang ditetapkannya.
Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara
termasuk tetapi tidak terbatas pada:
Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun
valuta asing,
Penetapan tingkat diskonto,
Penetapan cadangan wajib minimum, dan
Pengaturan kredit dan pembiayaan.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran:
Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas jasa sisa
pembayaran.
Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan tentang kegiatannya.
Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
Mengatur dan mengawasi bank.
2. Jenis Bank
13
Bank Sentral, yaitu: Bank Indonesia, bertugas mengatur kebijakan
dalam bidang keuangan (moneter) dan pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Bank Umum, yaitu: Bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran
Bank Perkreditan Rakyat, yaitu: Bank yang dapat menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk yang lain.
Bank Umum yang khusus untuk melaksanakan kegiatan tertentu, yaitu:
melaksanakan kegiatan pembiayaan jangka panjang, pembiayaan untuk mengembangkan koperasi, pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah/pengusaha kecil, pengembangan ekspor non migas, pembangunan perumahan.
Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya:
Bank Umum Milik Negara, yaitu: Bank yang hanya dapat didirikan
berdasarkan undang-undang
Bank Umum Swasta, yaitu: Bank yang didirikan dan menjalankan
usaha oleh golongan pengusaha tertentu setelah mendapatkan izin dari menteri keuangan.
Bank Campuran, yaitu: Bank yang didirikan bersama-sama oleh satu
14
oleh WNI atau badan Hukum Indonesia dengan satu atau lebih yang berkedudukan di Luar Negeri
Bank Pembangunan Daerah, yaitu: Bank milik Pemerintah Daerah
Bank Syariah, yaitu: bank yang menerapkan prinsip perbankan
berdasarkan Syariah Islam
Jenis Bank Menurut Kegiataannya:
Corporate Bank - Pelayanan berskala besar
Retail Bank - Pelayanan Berskala kecil
Retail Corporate Bank - Pelayanan berskala besar dan kecil
Jenis Bank Menurut Status dan Kedudukannya
1. Bank Devisa, adalah bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan
transaksi dalam valuta asing, baik dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana, serta dalam pemberian jasa-jasa keuangan. Dengan demikian, bank devisa dapat melayani secara langsung transaksi-transaksi dalam skala Internasional.
2. Bank Non Devisa, adalah bank umum yang masih berstatus non devisa hanya
dapat melayani transaksi-transaksi di dalam negeri (domestik). Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya mejadi bank devisa setelah
15
jumlah tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang berpengalaman dalam valuta asing.
Terdapat dua sifat khusus industri perbankan sebagai berikut:
1. Merupakan salah satu sub-sistem industri jasa keuangan yang berfungsi sebagai jantung atau motor penggerak roda perekonomian suatu negara mencerminkan indikator kestabilan tingkat perekonomian suatu negara. 2. Industri perbankan adalah suatu industri yang sangat bertumpu kepada
kepercayaan masyarakat sebagai salah satu modal utama. Karena adanya dua sifat khusus tersebut, industri perbankan adalah industri yang diatur sangat ketat oleh pemerintah. Perubahan fungsi serta penegakannya harus dilakukan sangat hati-hati dengan memperhatikan akibat yang ditimbulkannya dari sisi perekonomian negara serta kepercayaan masyarakat yang harus diperhatikan dengan seksama.
2.1.2 Peranan dan Fungsi Bank dalam Sistem Keuangan
a. Fungsi Bank Secara Umum
16
1. Penghimpun dana. Secara garis besar, dana yang dapat dimanfaatkan oleh sebuah bank untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana dalam bentuk simpanan antara lain, bersumber dari:
a. Masyarakat luas yang diperoleh melalui usaha bank
menawarkan produk simpanan, berupa tabungan, deposito dan giro
b. Lembaga keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa kredit likuiditas dan call money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali oleh bank yang meminjam) c. Pemilik modal yang berupa setoran modal awal pendirian
maupun pengembangan modal
2. Penyalur dana. Dana yang berhasil dihimpun oleh sebuah bank kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya kepada masyarakat yang memerlukan, seperti: pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap dan lain sebagainya. Pemberian kredit akan menimbulkan risiko, oleh sebab itu dalam pelaksanaannya harus memenuhi persyaratan dan azas kehati-hatian.
Pelayanan jasa keuangan dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu lintas pembayaran uang”. Bank melakukan berbagai aktivitas kegiatan lainnya, seperti pengiriman uang/transfer, inkaso, penagihan surat berharga/collection, cek wisata, kartu debit, kartu kredit,
17
bank dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat selain memperoleh sumber pendapatan berupa komisi, bunga atau bagi hasil.
b. Fungsi Bank Secara Khusus
Sedangkan secara lebih khusus selain fungsi-fungsi umum diatas, bank juga berfungsi sebagai agent of trust, agent of development dan agent of service. Hal ini dapat dijelaskan, sebagai berikut:
Agent of Trust, yaitu lembaga yang berlandaskan kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Dalam fungsi ini harus dibangun kepercayaan yang bergerak kedua arah yaitu dari dan ke masyarakat.
Agent of Development, yaitu: lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi disuatu negara. Kegiatan bank berupa
18
Agent of Service, yaitu bank juga memberikan pelayanan jasa perbankan dalam bentuk transaksi keuangan kepada masyarakat seperti pengiriman uang/ transfer, inkaso, penagihan surat berharga/collection, cek wisata, kartu debit, kartu kredit, transaksi tunai, BI-RTGS, BI-SKN, ATM, E-banking serta pelayanan yang lainnya. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
c. Peran Bank dalam Sistem Keuangan
Dalam menjalankan kegiatannya, bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan nasional. Hal ini dapat dijelaskan, sebagai berikut:
1. Pengalihan asset (asset transmutasion) yaitu: pengalihan dana atau
aset dari unit surplus ke unit defisit. Dalam hal ini, seumber dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dengan demikian, bank berperan sebagai pengalih aset yang likuid dari unir surplus (lender) kepada unit defisit (borrower). 2. Transaksi (transaction), yaitu bank memberikan berbagai kemudahan
kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi keuangan. Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu, produk, jasa dan layanan yang
19
3. Likuditas (liquidity) yaitu: bank juga berperan sebagai penjaga likuiditas masyarakat, dengan membantu aliran likuiditas/dana dari unit surplus kepada unit defisit yang dilakukan dengan cara unit surplus menempatkan dananya dalam bentuk giro, tabungan, depostio dan produk dana bank lainnya yang kemudian disalurkan dalam bentuk kredit kepada pihak yang mengalami defisit. Dengan demikian bank memberikan layann fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan likuiditas.
4. Efisiensi (Efficiency), yaitu: peranan bank sebagai broker adalah
menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang tidak simetris (asymetric information) antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk jelas peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi.
2.2. Pasar Modal
20
yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000).
“Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang
yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.”
“Marzuki Usman (1989), pasar modal adalah pelengkap di sektor keungan
terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor).”
Peranan Pasar Modal
21
2.3 Spin-off
Spin-off adalah pemisahan unit bisnis, divisi, atau anak perusahaan dari perusahaaan induk sehingga tercipta entitas bisnis yang baru dan independen dalam aspek manajemen dan keuangannya.
Spin-off is a corporate divestiture in which a division of a corporation become
and independent company and stock of the new company is distribute to the
corporation’s shareholders.( Black’s Law Dictionary)
1. Pengertian Stock Split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham sehingga harga per lembar saham baru setelah stock split
adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya (Hartono, 2009). Pemecahan saham juga diartikan sebagai tindakan memecah nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil dan jumlah lembar saham yang beredar menjadi banyak sesuai dengan faktor pemecahan (split factor).
Menurut Abdul Halim (2005) terdapat dua jenis stock split:
a. Pemecahan naik (Split Up atau sering disebut Stock split) : Pemecahan
naik adalah penurunan nilai nominal perlembar saham yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan saham dengan faktor pemecahan 1:2, 1:3.
22
2.4 Pengertian Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham lainnya (Husnan, 2005). Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut dan porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut (Darmadji, 2001).
Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2001):
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim
a. Saham Biasa (common stock)
Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki
perusahaan
Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika
perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
23
Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan
diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar deviden.
Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva
sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
2. Ditinjau dari cara peralihannya
a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut maka ialah yang
diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. b. Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di
mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
2.5 Harga Saham
24
dengan harga saham, dimana harga saham dianggap sebagai nilai sekarang dari seluruh dividen yang diharapkan di masa mendatang.
2.6 Return Saham
Brigham et al (1999), pengertian dari return adalah measure the financial performance of an investment. Pada penelitian ini, return digunakan pada suatu investasi untuk mengukur hasil keuangan suatu perusahaan. Horne dan Wachoviz (1998) mendefinisikan sebagai: returnas benefit which related with owner that includes cash dividend last year which is paid,together with market cost
appreciation or capital gain which is realization in the end of the year. Menurut Jones (2000) return is yield dan capital gain (loss) (1) Yield, yaitu cash flow
dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham (dalam bentuk dividen), (2)
Capital gain (loss), yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan. Hal tersebut diperkuat oleh Corrado dan Jordan (2000) yang menyatakan bahwa return from investment security is cash fow and capital gain/ loss. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan
capital gain/ loss.
Jogiyanto (2000), para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan
25
Berdasarkan jenisnya, return saham dibagi 2 yaitu (Ang, 1997): 1. Return realisasi (realized return)
Return realisasi (realized return) merupakan return yang sudah terjadi. Return
realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan.
2. Return ekspektasi (expected return)
Return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
Ada 2 komponen return saham, yaitu:
a. Current income (Pendapatan Lancar)
Maksudnya adalah pendapatan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas sehingga dapat diuangkan secara cepat. Yang setara kas lainnya adalah saham bonus atau dividen saham, yaitu dibayarkan dalam bentuk saham yang dapat dikonversi menjadi uang kas dengan cara menjual saham yang diterimanya.
b. Capital gain (keuntungan selisih harga)
26
2.7 Volume Perdagangan Saham atau Trading Volume Activity (TVA)
Syahrul dkk (2000), "Volume adalah jumlah total lembar saham komoditi yang diperdagangkan pada masa tertentu". Kenaikan tajam dalam volume adalah pertanda kenaikan atau penurunan tajam dalam harga karena mencerminkan minat investor yang bertambah dalam suatu saham. Berdasarkan mekanisme pasar semakin besar jumlah saham yang ditawarkan ke pasar maka akan semakin
menekan harga saham yang bersangkutan (price pressure effect).
Aktivitas volume perdagangan saham menggambarkan aktivitas perdagangan saham yang menunjukkan adanya mobilisasi dana masyarakat ke sektor ril. Salah satu penyebab terjadinya perbedaan jumlah lembar saham yang diperdagangkan di lantai bursa dari waktu ke waktu adalah adanya dampak dari peristiwa (event) yang mempengaruhi pasar modal. Peningkatan aktivitas volume perdagangan mengindikasikan bahwa investor memiliki ekspentasi yang baik mengenai kondisi usaha.
Volume perdagangan saham merupakan salah satu indikator dari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa. Syahrul dkk (2000), Trading Volume Activity (TVA) dapat dirumuskan sebagai berikut:
27
2.8 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.8 Penelitian Terdahulu
No Judul Identitas Alat Analisis Hasil
1 Peningkatan Ketaatan Syariah melalui Spin-off Unit Syariah Bank Umum Konvensional
Khotibul Imam
Uji beda Hasil uji hipotesis yang dilakukan berpengaruh terhadap kinerja syariah
2. Analisis pengaruh privatisasi terhadap
III. METODE PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
(Jogiyanto, 2010). Event study ini akan menggunakan periode waktu 10 hari sebelum dan sesudah spin-off. Penelitian ini akan menganalisis volume penjualan dan return saham 4 tahun sebelum dan sesudah spin-off.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan data kuantitatif, yaitu data berupa volume perdagangan saham selama periode tahun 2006-2014. Penelitian ini menggunakan data
29
3.3 Metode Pengumpulan Data
1. Penelitian Pustaka
Pada penelitian pustaka ini mengumpulkan dan membaca berbagai literatur, referensi, dan jurnal keuangan baik dalam bentuk buku, majalah, koran, dan berita yang ada di internet serta mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini.
2. Penelitian Lapangan
Pada penelitian lapangan dengan mengunjungi website atau situs-situs yang berhubungan dengan pasar modal Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode dokumentasi, yakni mengumpulkan data dan melakukan pencatatan data yang diperlukan dalam penelitian ini.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi, 2014). Populasid alam penelitianini adalah Bank BNI yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2006-2014.
Pengambilan sampel dengan teknik single sampling, yang didasarkan pada petimbangan yaitu:
30
2. Data tanggal penutupan harga terpublikasi di bursa.
3. Tersedia data harga historis saham pada periode pengamatan.
3.6 Variabel Konseptual
Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari:
Harga Saham
Harga saham (Hartono, 1998) adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan pena waran pasar.
Return Saham
Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang, 1997).
Volume perdagangan saham
31
3.7 Teknik Analisis Data
1. Analisis Return Saham
a. Menghitung return dari masing-masing data harga saham harian selama
periode penelitian dengan rumus (Jogiyanto, 2010):
=
Keterangan:
= Return saham
= Harga saham pada periode t
= Harga saham pada periode t - 1
b. Menghitung rata-rata return saham selama periode penelitian dengan
rumus:
̅
=
∑2. Analisis Volume Perdagangan Saham
a. Menghitung Trading Volume Activity (TVA) selama periode penelitian dengan rumus (Jogiyanto, 2010):
TVA =
32
b. Mencari rata-rata Trading Volume Activity (TVA) selama periode penelitian dengan rumus:
̅̅̅̅̅̅
=
∑3. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (Ghozali, 2011).
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Uji
Kolmogorov-Smirnov. Adapun pengambilan keputusan dalam uji normalitas ini adalah sebagai berikut :
Nilai sig > 0,05 Data terdistribusi normal
33
Tabel 3.1 Uji statistik Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Mean 1625.12 4165.65 .0089200 .0301350 .00181713 .00148120
Std. Deviation 420.285 662.150 .07178211 .04203457 .001067714 .000287579
Most Extreme
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil dari Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai ini berada diatas 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model tidak terkena masalah normalitas.
Jika hasil uji menunjukkan sampel terdistribusi normal maka uji beda yang
akan digunakan adalah uji parametrik, tetapi jika sampel tidak terdistribusi normal maka uji beda yang akan digunakan adalah uji non parametrik. Pengujian hipotesis akan menggunakan uji Paired Sample T-Test jika
34
T - hitung dicari dengan rumus (Sanusi, 2014):
o T-hitung = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√[ ( ) ( ) ][ ]
Keterangan:
o ̅̅̅̅ = rata-rata harga saham, return saham dan trading volume
activity (TVA) sebelum spin-off
o ̅̅̅̅ = rata-rata harga saham return saham dan trading volume
activity (TVA) sesudah spin-off
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 1 perusahaan dari seluruh
perusahaan sektor perbankanyang melakukan spin-off selama periode 2006-2014. Pengamatan dilakukan pada 4 tahun sebelum dan 4 tahun sesudah pelaksanaan
spin-off. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan paired sample t-test, dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dan sesudah
pelaksanaan spin-off. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi kurang dari 0.05 (0.00 < 0.05) dan t hitung berada di daerah penerimaan Ha1 (20.978 < 1.674). Hasil ini menunjukkan bahwa investor menganggap spin-off sebagai informasi yang penting sehingga pasar bereaksi dan kinerja harga saham membaik.
50
terlalu dominan saat dihitung, tetapi return saham mengalami perbedaan 7% dan kinerjanya semakin membaik.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Trading Volume Activity
(TVA) sebelum dan sesudah spin-off. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih dari 0.05 (0.108 > 0.05) dan t hitung kurang dari t tabel (1.637 < 1.674). Hasil ini menunjukkan bahwa dilaksanakannya spin-off
mengakibatkan harga saham menjadi tinggi dan sulit terjangkau oleh investor yang memiliki pendanaan yang sedikit.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi pihak Bank yang akan melakukan spin-off, sebaiknya melakukan analisis yang lebih mendalam dan memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat
memengaruhi kinerja saham. Sehingga informasi yang sudah diperoleh dapat digunakan dalam mempertimbangkan tindakan yang akan diambil di waktu yang akan datang.
Daftar Pustaka
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Anoraga, Pandji. 2001. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Chesbrough,Hendry. The governance and performance of Xerox’s technology
spin-off companies. Morgan Hall T-35, Harvard Business School, 10 Soldiers Field, Boston, MA 02163, USA
Darmadji, T. dan Fakhruddin, H. M. 2006. Pasar modal di Indonesia (Edisi 2).
Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Hartono, Jogianto. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Junfu ,Zhang. The performance of university spin-offs: an
exploratory analysis using venture capital data.
Kholifatrio.2013.Perbandingan Kinerja Keuangan PT.PUSRI (operasional) dan PT.PUSRI Palembang Sebelum dan Sesudah diterapkannya Kebijakan Spin-Off .Universitas Bakrie.
Marzuki Usman. ABC Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Institut bankir Indonesia. 1994
Santoso, Singgih. 2006. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 14. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Seoungpil Ahna** and Mark D. Walker. December 2004. Corporate Governance and the Spinoff Decision.Concordia University, Montreal, Quebec H3G
1M8 Canada.
Simbolon,Tulus Christian.2013. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH DIVESTASI
DAN SPIN-OFF (PERIODE 2007-2012). FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Suad Husnan.2003. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Edisi Keempat. BPFE. Yogjakarta.
www.idx.co.id