• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PADA UPACARA PERNIKAHAN DI KUIL SHRI MARIAMMAN MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PADA UPACARA PERNIKAHAN DI KUIL SHRI MARIAMMAN MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PADA

UPACARA PERNIKAHAN DI KUIL SHRI

MARIAMMAN MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LAMBOK BELLA R MANURUNG

NIM.2123140038

PRODI PENDIDIKAN MUSIK

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Lambok Bella R Manurung. NIM 2123140038. Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pada Upacara Pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan. Jurusan Sendratasik. Program Studi Pendidikan Musik. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui instrumen apa yang digunakan pada upacara pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan, bentuk penyajian pada upacara pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan, dan fungsi musik pada upacara pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan teori instrumen musik, teori bentuk penyajian, teori fungsi musik dan teori upacara pernikahan Hindu (India Tamil).

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang meliputi beberapa aspek yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kuil Shri Mariamman Medan tepatnya di Jalan Teuku Umar nomor 18 dan di mulai pada bulan Desember 2016 hingga Februari 2017. Populasi dan sampel pada penelitian ini terdiri dari seorang pendeta, sepasang pengantin, dan 30 orang keluarga atau kerabat pengantin.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada upacara pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan sudah menggunakan kaset CD sebagai musik pengiring, yang merupakan perpaduan dari instrumen/alat musik tabla, mridangam, dan serunai. Bentuk penyajian pada upacara pernikahan di Kuil Shri Mariamman medan terdiri dari 7 tahap. Terdapat 4 fungsi musik pada upacara pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan yaitu fungsi sarana pengiring upacara, fungsi penghayatan estetika, dan fungsi pengintegerasian masyarakat.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yesus

Kristus yang telah memberikan berkat dan kasih-Nya , sehingga Skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul“Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pada Upacara Pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan”.

Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak baik moral maupun materil. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, Skripsi ini

tidak mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu dengan ketulusan dan

kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik Universitas Negeri

Medan sekaligus Narasumber I

4. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd, Sekretaris Jurusan Sendratasik Universitas

Negeri Medan sekaligus Narasumber II

5. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn, Ketua Program Studi Pendidikan Musik

Universitas Negeri Medan

6. Panji Suroso, S.Pd, M.Si, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi I

7. Wiflihani, M.Pd, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi II

8. Seluruh Dosen Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan

9. Kedua orangtua terhebat, Ayahanda P. Manurung dan Ibunda L. Naibaho

yang selalu mendoakan anak-anaknya untuk meraih kesuksesan, memberikan

kasih sayang, motivasi dan semangat serta memberikan dukungan moril dan

(8)

iii

10.Bapak pendeta Chandra Bose yang senantiasa memberikan waktu dan

membantu penulis selama penelitian. Juga sekretaris kuil, abang pengurus

kuil dan pendeta muda yang dengan senang hati selalu membantu penulis.

11.Kakak penulis Maria Manurung, dan ketiga adik penulis Desi Manurung,

Samuel Manurung dan Anggiat Manurung yang turut mendoakan dan

membantu penulis.

12.Kekasih Raja Hutabarat dan abang terbaik bang David Munthe dan bang

Partejek Simorangkir yang banyak membantu selama penelitian hingga

Skripsi ini selesai.

13.Teman-teman yang turut memberikan dukungan, motivasi, tenaga dan

waktu dalam membantu penulis Ulfa, Dani, Ayu, Prima dan seluruh

teman-teman seperjuangan seni musik 012.

Terimakasih banyak kepada seluruh pihak yang turut membantu serta

mendukung penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Tuhan Yang

Maha Esa membalas kebaikan mereka. Penulis telah berupaya semaksimal

mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini, namun penulis menyadari masih

banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa. Karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

Skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pendidikan khususnya di bidang Pendidikan Musik.

Medan, April 2017

Penulis

Lambok Bella R Manurung

(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL . 8 A. Landasan Teoritis ... 8

1. Teori Instrumen Musik ... 8

a. Ritme atau Irama ... 10

b. Melodi ... 10

c. Harmoni... 11

2. Teori Bentuk Penyajian ... 11

3. Teori Fungsi Musik ... 12

4. Teori Upacara Pernikahan Hindu (India Tamil) ... 17

B. Kerangka Konseptual ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

(10)

v

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

1. Observasi ... 27

2. Wawancara ... 27

3. Dokumentasi ... 28

4. Studi Kepustakaan ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Gambaran Umum Kuil Shri Mariamman Medan ... 32

B. Instrumen Musik Yang Digunakan Pada Upacara Pernikahan diKuil Shri Mariamman Medan ... 35

C. Bentuk Penyajian Pada Upacara Pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan ... 39

D. Fungsi Musik Pada Upacara Pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kuil Shri Mariamman Medan ... 33

Gambar 4.2 Bagian dalam kuil... 34

Gambar 4.3 Patung dewa dan dewi yang menghiasi sisi kuil ... 34

Gambar 4.4 Alat musik tabla ... 36

Gambar 4.5 Pola irama tabla ... 36

Gambar 4.6 Alat musik mridangam ... 37

Gambar 4.7 Pola irama mridangam ... 37

Gambar 4.8 Alat musik serunai ... 38

Gambar 4.9 Pola irama serunai ... 38

Gambar 4.10 Prosesi aarathi ... 40

Gambar 4.11 Pemecahan kelapa ... 41

Gambar 4.12 Kedua mempelai melakukan aarathi ... 42

Gambar 4.13 Prosesi pengalungan bunga ... 43

Gambar 4.14 Pengambilan thaali dan cincin dari kelapa ... 44

Gambar 4.15 Pengucapan ikrar dan pengalungan thaali oleh mempelai pria ... 45

Gambar 4.16 Pengucapan ikrar dan pemasanga cincin oleh mempelai wanita ... 45

Gambar 4.17 Pertukaran kalungan bunga yang besar oleh kedua mempelai ... 46

Gambar 4.18 Pemberian talam pemujaan dan bunga tangan ... 47

Gambar 4.19 Mengelilingi arca... 47

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik merupakan pengungkapan melalui gagasan bunyi yang unsur

dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa

gagasan, sifat dan warna bunyi. Musik merupakan suatu wujud karya dalam

bentuk nada dan memiliki tempo yang dapat diikuti oleh penikmatnya yang lahir

dari aliran-aliran nadi yang disertai dorongan sensitif karena salah satu indera

yang merasakannya.

Pada hakikatnya musik sangat berperan khususnya dalam kehidupan

manusia. Pada masa sekarang ini musik telah menjadi konsumsi utama bagi

kebanyakan orang pada setiap kalangan. Hal ini dikarenakan karena musik bisa

didapatkan atau didengarkan dimana saja dan kapan saja, seperti lewat radio,

televisi, handphone, dan lain sebagainya.

Musik tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia, dan

selalu melekat dalam seluruh kehidupan manusia. Secara mendasar, musik

merupakan hasil dari karya manusia yang diciptakan dengan maksud dan tujuan

tertentu. Oleh karenanya, fungsi musik sangat beraneka ragam, sesuai dengan

kebutuhan penciptanya atau penikmat musik yang menciptakan tersebut. Namun,

meskipun musik memiliki fungsi yang berbeda, musik tetaplah karya seni yang

(13)

2

Didalam keagamaan musik pada umumnya digunakan dalam melaksanakan

ibadah seperti sembahyang, upacara keagamaan, ritual sederhana, acara

pernikahan, acara kematian, perayaan hari-hari besar, pemujaan dan lain

sebagainya. Iringan musik merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat

penting untuk mengiringi berlangsungnya suatu acara. Dengan adanya musik bisa

menambah kesempurnaan dalam sebuah acara, disamping itu juga bisa sembari

memanjatkan doa. Doa merupakan sarana atau cara bagi setiap individu atau

komunitas tertentu untuk secara langsung mengungkapkan isi hati kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

Di Indonesia terdapat beberapa agama yang diakui oleh negara, yaitu Islam,

Kristen Protestan, Kristen Katolik, Budha, Hindu, Kong Hu Chu. Agama tersebut

tersebar disetiap pulau besar yang ada di Indonesia, salah satunya Pulau Sumatera

tepatnya di kota Medan. Masyarakat pada umumnya menganut agama Islam dan

Kristen, dengan berbagai kontinuitasnya yang diperoleh dari masa animisme,

Hindu dan Budha. Selain itu ada pula kelompok etnik-etnik pendatang yang

membawa budaya dan agamanya dikawasan ini. Misalnya orang Bali membawa

agama Hindu Dharma Bali, orang-orang dari Indonesia Timur membawa agama

Kristen Protestan, orang-orang Tionghoa yang membawa agama Budha yang

berkarakter budaya Cina. Demikian pula masyarakat yang berasal dari India

seperti suku Tamil dan Hindustani yang berkarakter budaya India dengan

membawa agama Hindu.

Pada mulanya hubungan antara Indonesia dengan India dalam bentuk

(14)

3

Masuknya budaya India membawa warna baru terhadap beragam budaya yang

telah ada sebelumnya termasuk pada ritual atau upacara adat pernikahannya.

Pernikahan merupakan suatu ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum

yang membentuk hubungan kekerabatan dan merupakan suatu pranata dan budaya

setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi. Biasanya dilaksanakan

dengan mengadakan suatu ritual atau upacara adat. Pernikahan merupakan

upacara pengikat janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua pihak

dengan maksud meresmikan ikatan cinta secara hukum, agama, hukum negara,

dan hukum adat. Ritual adat pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi antar

suku, agama, dan budaya pada satu negara. Umumnya pernikahan dilakukan

dengan upacara adat suku dan daerah masing-masing.

Begitu juga dengan masyarakat Hindu khususnya etnis Tamil, ada ritual

upacara pernikahannya berbeda dengan daerah atau suku lain. Ada fenomena

keberadaan musik dalam pernikahan masyarakat Hindu Tamil di Kuil Shri

Mariamman jalan Teuku Umar No.18 Medan. Ketertarikan peneliti untuk melihat

beberapa hal seperti: Bagaimana perkembangan agama Hindu di Indonesia, apa

saja instrumen yang digunakan, bagaimana bentuk penyajian pada upacara

pernikahan tersebut, bagaimana fungsi musiknya, dan bagaimana keberadaan kuil

Shri Mariamman itu sendiri.

Berdasarkan fenomena ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(15)

4

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian perlu adanya identifikasi masalah. Hal ini dilakukan agar

penelitian menjadi terarah serta mencakup masalah yang dibahas tidak terlalu

luas, ini sejalan dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa:

“Identifikasi masalah adalah situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau

lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya)

yang menimbulkan pertanyaan.

Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian diatas, maka permasalahan

penelitian ini dapat diidentifikasikan menjadi beberapa bagian, antara lain:

1. Bagaimana perkembangan agama Hindu di Indonesia ?

2. Apa saja instrumen yang digunakan pada upacara pernikahan di

Kuil Shri Mariamman Medan?

3. Bagaimana bentuk penyajian pada upacara pernikahan di Kuil Shri

Mariamman Medan?

4. Bagaimana fungsi musik pada upacara pernikahan di Kuil Shri

Mariamman Medan?

5. Bagaimana keberadaan Kuil Shri Mariamman Medan?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana dan

kemampuan teoritis, maka peneliti melakukan pembatasan masalah untuk

mmudahkan pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian. Menurut

(16)

5

lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan

tenaga, dana dan waktu”.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti

membatasi ruang lingkup permasalahan yang mencakup:

1. Apa saja instrumen yang digunakan pada upacara pernikahan di

Kuil Shri Mariamman Medan?

2. Bagaimana bentuk penyajian pada upacara pernikahan di Kuil Shri

Mariamman Medan?

3. Bagaimana fungsi musik pada upacara pernikahan di Kuil Shri

Mariamman Medan?

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan upaya untuk menemukan jawaban atas

pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik sehingga dapat

mendukung jawaban atas pertanyaan. Menurut Sugiyono (2014:288) mengatakan

bahwa: “Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu

peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan”.

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

menjadi sebagai berikut: “Bagaimana Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik pada

(17)

6

E. Tujuan Penelitian

Pada umumnya sebuah kegiatan penelitian berorientasi kepada tujuan

tertentu. Menurut Cholid (2009: 170) mengatakan “ Tujuan penelitian adalah

untuk menemukan masalah-masalah yang menimbulkan hambatan terhadap

pembangunan dan mencari penanggulangan hambatan itu, supaya usaha

pembangunan dapat berhasil secara optimal.”

Dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian terdapat ungkapan sasaran yang

ingin dicapai. Tujuan yang jelas akan mengarahkan penelitian pada gambaran

yang jelas tentang hasil yang akan dicapai. Tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui instrumen yang digunakan pada upacara

pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan.

2. Untuk mengetahui bentuk penyajian pada upacara pernikahan

di Kuil Shri Mariamman Medan.

3. Untuk mengetahui fungsi musik pada upacara pernikahan di

Kuil Shri Mariamman Medan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan

sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka

(18)

7

1. Sebagai bahan informasi bagi peneliti dalam menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai“Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pada

Upacara Pernikahan di Kuil Shri Mariamman Medan”.

2. Menambah wawasan peneliti dalam menuangkan ide maupun gagasan

kedalam karya tulis.

3. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat/pembaca mengenai“Bentuk

Penyajian dan Fungsi Musik Pada Upacara Pernikahan di Kuil Shri

Mariamman Medan”.

4. Sebagai bahan acuan dan referensi bagi peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian sejenis.

5. Menambah sumber kepustakaan di Jurusan Sendratasik Program Studi

(19)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik

beberapa kesimpulan yaitu :

1. Sudah tidak tersedia lagi penggunaan instrumen untuk mengiringi upacara

pernikahan di masa sekarang. Namun sudah digantikan oleh penggunaan

kaset CD sebagai musik pengiring yang merupakan perpaduan bunyi dari

alat musik tabla, mridangam, dan serunai.

2. Bentuk penyajian musik pada upacara pernikahan di Kuil Shri Mariamman

Medan disajikan dengan penggunaan kaset CD yang mengiringi 7 tahapan

hingga upacara selesai.

3. Fungsi musik yang terdapat dalam upacara pernikahan di Kuil Shri

Mariamman Medan diantaranya adalah fungsi sarana pengiring upacara,

fungsi penghayatan estetika, dan fungsi pengintegerasian masyarakat.

B.Saran

Dari beberapa kesimpulan di atas penulis mengajukan beberapa saran,

antara lain :

1. Bagi pendeta dan pengurus kuil diharapkan untuk lebih

memacu/memotivasi minat anak-anak dan kaum generasi muda dalam

(20)

52

2. Hendaknya setiap umat Hindu yang telah mahir memainkan alat musik,

membuat suatu pelatihan khusus agar menarik minat generasi muda untuk

mempelajari alat musik tradisonal Hindu yang telah diwariskan oleh

leluhur mereka. Supaya di masa yang akan datang pada saat upacara

pernikahan berlangsung alat-alat musik tersebut dapat dimainkan secara

langsung.

3. Memberikan pembelajaran dan pengajaran kepada generasi muda untuk

(21)

53

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2009. Apresiasi Karya Seni Musik Daerah Nusantara. Bandung: Sarana Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius

Cholid. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Djlantik, A.A.M. 2000. Pengantar Ilmu Estetika, Bandung Indonesia

Hadi. 2000. Pengertian Upacara Keagamaan

Hidayat, Aziz Alimun. 2007. Metode Penelitian dan Tehnik Analisis Data.Surabaya: Salemba Media

Larasati, Sri. 2014. “Bentuk Lagu dan Bentuk Penyajian Kidung Dewa Yadnya Pada Upacara Peribadatan Purnama dan Tilem Umat Hindu Bali Di

Pura Agung Raksa Bhuana Medan”. Medan.Skripsi Fakultas Bahasa

dan Seni Universitas Negeri Medan

Lumbantobing, Fachri Aldila. 2016. “Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Campursari Pada Pernikahan Etnis Jawa di Kecamatan Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang”. Medan.. Skripsi Fakultas Bahasa

dan Seni Universitas Negeri Medan

Merriam, Allan. P. 1964.The Antropology Of Music Chicago. North Western University Press.

Muttaqqin, Ali. 2008. Seni Musik Klasik Jilid 2. Jakarta: Erlangga

NN. 2014. Penuntun Pelaksanaan Perkawinan mengikut Agama Hindu dan Adat. Medan: Parisada Hindu Dharma Indonesia

Pasaribu, Indah. 2014. Peranan Nyanyian AUM Untuk Penyembahan Dewa Ganesha Dalam Ibadah Sembayang Masyarakat Hindu Tamil diKuil Shri Mariamman. Medan.Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Siegmeister, Elie. 2004. Melody as the metion of single voice or instrument. New York : Wesley

(22)

54

Sugyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta

_______. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta

_______. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Tampubolon P.N. Dian. 2009. “ Peranan Musik Dalam Upacara Ritual Agama Hindu Di Kuil Shri Mariamman Koil Kampung Madras

Medan”.Medan.Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan Rangkaian Ritual Maha Puja Siwarattri Di Kuil Shri Mariamman Pada Etnis Tamil Di Kota

Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Sebagai Iringan dalam Upacara Pernikahan (Merbayo) Oleh Geby Audio Group Masyarakat Desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan musik mamözi göndra, bentuk penyajian musik mamözi göndra, fungsi musik mamözi göndra dan instrumen

Relief-relief yang menggambarkan bentuk Shri Krishna yang sedang meniup seruling juga bisa dilihat pada arsitektur dinding luar Kuil, selain itu ada pula

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penyajian gondang hasapi pada upacara ritual parmalim Si Pahasada, Fungsi upacara ritual parmalim Si Pahasada, dan kegunaan

Dengan segala kerendahan hati dan ucapan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat

Kata Kunci : Fungsi, Bentuk Penyajian Instrumen, Karungut ... Bentuk penyajian musik.. Penelitian yang dilakukan oleh Argo Binantoro angkatan 2010 mahasiswa Pendidikan Seni

Yang menarik didalam upacara Thai Ponggel pada masyarakat Hindu Tamil ini adalah upacara ini dilakukan setahun sekali yang beralokasikan di kota Medan dan musik pengiringnya