• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INKOMPATIBILITAS ABO DENGAN KEJADIAN TOTAL HIPERBILIRUBINEMIA PATOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU HAJI SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN INKOMPATIBILITAS ABO DENGAN KEJADIAN TOTAL HIPERBILIRUBINEMIA PATOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU HAJI SURABAYA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hiperbilirubinemia merupakan istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar bilirubin. Ikterus akan tampak secara visual jika kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dL. Hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir sering ditemukan pada minggu pertama setelah lahir terutama pada bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram dan pada bayi <37 minggu (Kosim, 2007).

Inkompatibilitas ABO adalah ketidak sesuaian golongan darah antara ibu dan bayi yang merupakan salah satu penyebab hemolisis pada bayi baru lahir, dimana hemolisis merupakan faktor resiko tersering hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir (Al-Swaf, 2009; Dharmayani, 2009). Pada beberapa penyakit seperti hemolitik, kelainan metabolik dan endokrin, kelainan hati dan infeksi, kadar bilirubin yang lebih dari 20 mg/dL akan menyebabkan bilirubin yang belum dikonjugasi di hati atau unconjugated bilirubin dapat menembus sawar darah otak (blood brain barrier) dan bersifat toksik terhadap sel otak (Kosim, 2007).

Suatu penelitian menunjukkan dari 90 pasien dengan hiperbilirubi-nemia, 71 pasien (78, 9%) mempunyai kadar bilirubin >10 mg/dL dan 19 pasien (21, 1%) mempunyai kadar bilirubin <10 mg/dL, 18 pasien (20%)

pada umur <72 jam, 72 pasien (80%) pada umur ≥ 72 jam, 53 pasien (58,

(2)

2

2007). Penelitian lain menunjukkan pada 68 bayi baru lahir dengan inkompatibilitas ABO, 30 bayi (44%) diantaranya mengalami hiperbilirubinemia (Dharmayani, 2009).

Penelitian ini dilakukan di RSU Haji Surabaya. Pada tahun 2012 di rumah sakit ini hiperbilirubinemia merupakan penyakit terbanyak kedua pada bayi baru lahir setelah infeksi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan antara inkompatibilitas ABO dengan kejadian total hiperbilirubinemia patologis pada bayi baru lahir di RSU Haji Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan inkompatibilitas ABO dengan kejadian total hiperbilirubinemia patologis pada bayi baru lahir di RSU Haji Surabaya. 1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mengetahui hubungan antara bayi baru lahir dengan inkompatibilitas ABO dari ibu dengan golongan darah O.

2) Mengetahui hubungan antara bayi baru lahir dengan inkompatibilitas ABO dari ibu dengan golongan darah A, B, AB.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Klinis

(3)

3

dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam penatalaksanaan bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia.

1.4.2 Manfaat Akademis

1) Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran. 2) Sebagai tambahan sumber informasi dalam pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang penatalaksanaan hiperbilirubinemia.

(4)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN INKOMPATIBILITAS ABO DENGAN KEJADIAN TOTAL HIPERBILIRUBINEMIA PATOLOGIS

PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU HAJI SURABAYA

Oleh: ALIYA 09020035

FAKULTAS KEDOKTERAN

(5)

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN INKOMPATIBILITAS ABO DENGAN KEJADIAN TOTAL HIPERBILIRUBINEMIA PATOLOGIS

PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU HAJI SURABAYA

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh Aliya 09020035

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(6)

LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 5 Juli 2013

Pembimbing I

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, M. Sc., Sp. A

Pembimbing II

dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp. PK

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,

(7)

Karya Tulis Akhir oleh Aliya ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada tanggal : 5 Juli 2013

Tim Penguji

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, M. Sc., Sp. A , Ketua

dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp. PK , Anggota

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulistelah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “Hubungan Inkompatibilitas ABO Dengan Kejadian Total Hiperbilirubinemia Patologis Pada Bayi Baru Lahir di RSU Haji Surabaya”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, Januari 2013

(9)

LEMBAR PERSEMBAHAN

1. Allah SWT atas rahmat, karunia, hidayah, kesabaran, petunjuk, dan segala hal yang telah Engkau berikan .

2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

6. dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, M.Sc., Sp.A,selaku Pembimbing I atas bimbingan, ketelitian, dukungan, saran dan bantuan maupun kesabaran dan waktu yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

7. dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK, selaku Pembimbing II atas bimbingan, dukungan, saran,ketelitian, bantuan maupun waktu yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

8. dr. Melany Farahdilla, M.Kes., Sp.A,selaku Penguji atas saran, kritik, ketelitian dan bimbingannyadalam penyusunan karya tulis akhir ini.

(10)

10.Orang tuaku, H. Husnan Karim dan Hj. Kamilah Umar, serta kakakku Abdillah Husnan yang senantiasa mendukung dan mensupport semua langkahku. Thanks for all the love, life, and mostly thanks for all your support.

11.Teman-temanku Mayda Resalya, Beatta Meidini Rahmat, Roro Febriana Ratna, Carla Dora Calista, Rahmanita Fildzah Nur Amalina, dan adikku Sulistiyawati. Terima kasih atas support kalian yang tak henti-hentinya dalam penyusunan karya tulis ini. Terima kasih telah menjadi teman, saudara, dan keluarga selama di fk-UMM ini.

12.M. Fahriyan Ardiansyah yang setia menemaniku dalam suka duka skripsi ini, atas support yang tak henti-hentinya kamu berikan, atas semua bantuan dan pengorbananmu. Thank you.

13.Ibnu, Bunga, Gigi, Kholis, Ratih, Vika, Didit, Bebek, Ayuda, Yaning.Terima kasih atas semua support kalian teman.

14.Didi, Iwan, Dantik, Cipto, Ruri, Putri, Indie, Palupi, Wilda, Danar. Terima kasih atas semua dukungan dan semangatnya.

15.Staff TU, Bu Rom, Pak Yono, Mas Faisal dan Mas Didit yang telah membantu administrasi penulis dalam menyelesaikan TA.

16.Semua teman-teman FK UMM angkatan 2009 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.

(11)
(12)

ABSTRAK

Aliya. 2013. Hubungan Inkompatibilitas ABO Dengan Kejadian Total Hiperbilirubinemia Patologis Pada Bayi Baru Lahir di RSU Haji Surabaya. Tugas akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Pembimbing: (1) Pertiwi Febriana Chandrawati, (2) Sulistyo Mulyo Agustini.

Latar Belakang: Inkompatibilitas ABO adalah ketidak-sesuaian golongan darah antara ibu dan bayi. Hal ini merupakan salah satu penyebab hemolisis yang dapat mengakibatkan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Pada hiperbilirubinemia akibat hemolisis, kadar bilirubin yang lebih dari 20 mg/dL menyebabkan bilirubin yang belum dikonjugasi di hati dapat menembus sawar darah otak dan bersifat toksik terhadap sel otak. Di tahun 2012 hiperbilirubinemia merupakan penyakit terbanyak kedua pada anak setelah infeksi di RSU Haji Surabaya.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan inkompatibilitas ABO dengan kejadian hiperbilirubinemia patologis pada bayi baru lahir di RSU Haji Surabaya.

Metode: Observasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel 21 orang. Dianalisis dengan uji chi-square (2).

Hasil Penelitian: Dari 21 sampel didapatkan 9 bayi (43%) inkompatibilitas ABO: 7 bayi (33%) mengalami total hiperbilirubinemia patologis, 2 bayi (9%) mengalami hiperbilirubinemia fisiologis. Didapatkan nilai χ2hitung < χ2tabel (1,683 <3,841), dan selain itu nilai signifikansi (p-value) > α (0,195 > 0,05).

Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara inkompatibilitas ABO dengan kejadian total hiperbilirubinemia patologis pada bayi baru lahir di RSU Haji Surabaya

(13)

ABSTRACT

Aliya. 2013. The Relation of ABO incompatibility and total patologic hyperbilirubinemia in newborns at RSU Haji Surabaya. Final Assignment, The Medical Faculty of Muhammadiyah Malang University, Advisor: (1) Pertiwi Febriana Chandrawati, (2) Sulistyo Mulyo Agustini.

Background: ABO incompatibility is a blood differentiation between newborns and the mother. ABO incompatibility can cause a hemolytic reaction, that leads to hyperbilirubinemia. If the titer of bilirubin more than 20 mg/dL, the unconjugated bilirubin can break through blood brain barrier and intoxicate the brain cell. In 2012 hyperbilirubinemia is the second of most common disease in newborns at RSU Haji Surabaya.

Objective: To understand the relation of ABO incompatibility and total patologic hyperbilirubinemia in newborns at RSU Haji Surabaya.

Method: Analytical Observational with retrospective approaching. The sample-taking is done by total sampling technique. The sample consist of 21 newborns, was analyzed by the chi-square (2) test.

Results: From 21 samples obtained 9 newborns (43%) with ABO incompatibility: 7 (33%) are with total patologic hyperbilirubinemia, and 2(9%) are with phisiologic hyperbilirubinemia. The value that was obtained is χ2hitung < χ2tabel (1,683 <3,841) and the significance value is (p-value)> α (0,195> 0,05).

Conclusion: There is no statistically significant relation between the ABO incompatibility and total patologic hyperbilirubinemiain newborns atRSU Haji Surabaya.

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN iii

LEMBAR PENGUJIAN iv

KATA PENGANTAR v

LEMBAR PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK ix

ABSTRACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR SINGKATAN xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.3.1 Tujuan Umum 2

1.3.2 Tujuan Khusus 2

1.4 Manfaat Penelitian 2

1.4.1 Manfaat Klinis 2

1.4.2 Manfaat Akademis 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4

(15)

2.1.1 Definisi 4

2.1.2 Sistem Golongan Darah ABO 4

2.1.3 Penyakit Hemolitik Pada Inkompatibilitas ABO 5 2.1.3.1 Diagnosis Hemolitik akibat Inkompatibilitas ABO 5

2.1.3.1 Patofisiologi 5

2.2 Hiperbilirubinemia 6

2.2.1 Definisi 6

2.2.2 Metabolisme Bilirubin 7

2.2.3 Penyebab Hiperbilirubinemia 11

2.2.4 Gejala Klinis 15

2.2.5 Pemeriksaan Hiperbilirubinemia 16

2.2.6 Faktor Risiko 19

2.2.7 Komplikasi 20

2.2.8 Manajemen Hiperbilirubinemia 20

2.2.8.1 Pencegahan 20

2.2.8.2 Farmakoterapi 22

2.2.8.3 Foto Terapi 23

2.2.8.4 Transfusi Tukar 25

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 28

3.1 Kerangka Konseptual 28

3.2 Hipotesis 29

BAB 4 METODE PENELITIAN 30

4.1 Rancangan Penelitian 30

(16)

4.3 Populasi dan Sampel 30

4.3.1 Populasi 30

4.3.2 Teknik Pengambilan Sampel 30

4.3.3 Sampel 30

4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian 31

4.3.5.1Kriteria Inklusi 31

4.3.5.2Kriteria Eksklusi 31

4.3.5 Variabel Penelitian 31

4.3.5.1 Variabel Bebas 31 4.3.6.1Variabel Tergantung 31

4.3.6 Definisi Operasional 31

4.4 Instrumen Penelitian 32

4.5 Prosedur Penelitian 32

4.5.1 Alur Penelitian 32

4.5.2 Prosedur Pengumpulan Data 33

4.6 Analisis Data 33

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 34 5.1 Gambaran Umum Penelitian 34 5.2 Karakteristik Responden...34

5.3 Hubungan Inkompatibilitas ABO Dengan Kejadian Total Hiperbilirubinemia Patologis...36

5.4 Analisis Data Chi-Square...37

BAB 6 PEMBAHASAN 39

(17)

DAFTAR PUSTAKA 45

(18)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sistem Golongan Darah ABO 4

Tabel 2.2 Obat Yang Dapat Melepaskan Ikatan Bilirubin Dengan Albumin 14 Tabel 2.3 Derajat Ikterus Menurut Kramer 16 Tabel 2.4 Faktor Risiko Hiperbilirubinemia Berat 19 Tabel 2.5 Pengelolaan Ikterus Dini (Early Jaundice) Pada Bayi Yang

Mendapat ASI 22

Tabel 2.6 Petunjuk Penatalaksanaan Hiperbilirubinemia Pada Bayi Sehat Cukup Bulan Berdasarkan American Academy of Pediatrics 25 Tabel 5.1 Karakteristik Data Dasar...35 Tabel 5.2 Tabulasi Silang Antara Inkompatibilitas ABO Dengan

Total Hiperbilirubinemia Patologis...36 Tabel 5.3 Pengujian Hubungan Antara Inkompatibilitas ABO Dengan

(19)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Nomogram Penentuan Risiko Hiperbilirubinemia 7

Gambar 2.2 Metabolisme Bilirubin 8

Gambar 2.3Transport Hepatoseluler Bilirubin 10

Gambar 2.4 Panduan Fototerapi Pada Bayi 24

Gambar 2.5 Panduan Transfusi Tukar Pada Bayi 26

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual 28

(20)

DAFTAR SINGKATAN

AAP : American Academy of Pediatrics ALB : Albumin

AHG : Anti Human Globulin ASI : Air Susu Ibu

BDG : Bilirubin Diglukoronida BMG : Bilirubin Monoglukoronida BT : Bilirubin Transporter

G6PD : Glukosa 6 Phosphat Dehidrogenase GST : Glutathione S-Treansferase

IgM : Imunoglobulin M IgG : Imunoglobulin G

Rh : Rhesus

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah UCB : Unconjugated Bilirubin

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Swaf FB, Jumaa RS, Saeed IS, 2009, Hemolytic Disease of Newborn Due to ABO Incompatibility, Tikrit Medical Journal,Vol. 15, No. 2, p. 70-78. Baratawidjaja KG, Rengganis I, 2010, Reaksi Hipersensitivitas dalam Imunologi

Dasar, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, h. 369-397.

Bhutani VK, Jhonson L, Sivieri EM, 2004, Management of Hyperbilirubinemia In The Newborn Infant 35 or More Weeks of Gestation In Pediatrics, Vol. 114, No.1, American Academy of Pediatrics, p. 297-316.

Blackburn ST, 2007, Bilirubin Metabolism in Maternal, Fetal, Neonatal Physiology, A Clinical Perspective, Edisi 3, WB Saunders Company, Missouri.

British Columbia Reproductive Care Program, 2002, Jaundice In The Healthy Term Newborn, Newborn Guideline 4, p. 1-20.

Dharmayani D, Gatot D, Rohsiswanto R, Tridjaja B, 2009, Serogical Profile and Hemolytic Disease In Term Neonates With ABO Incompatibility, Paediatricana Indonesiana, Vol. 49, No. 4, p. 219-223.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2010, Profil Kesehatan Jawa Timur 2010, h. 7-57.

(22)

Hoffbrand AV, Pettit JE, 1996, Transfusi Darah dalam Kapita Selekta Hematologi

“Essential Haematology”, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, h. 247-266.

Juliwati, Muchayat S, 2006, Profil Kadar Bilirubin Pada Bayi Bru Lahir Sehat Dengan Ikterus Di Rumah Sakit DR. Sadjito Yogyakarta, Jurnal Kedokteran Yarsi, Vol. 14, No. 3, h. 177-181.

Kosim MS, Garina LA, Chandra T, Adi MS, 2007, Hubungan Hiperbilirubinemia Dan Kematian Pasien Yang Dirawat Di NICU RSUP Dr Kariadi Semarang, Sari Pediatri, Vol 9, No. 4, h. 270-273.

Leveno K, Cunningham F, Gant N, et al, 2009, Penyakit Rh Dan Isoimunisasi Lainnya dalam Obstetri Williams, Edisi 21, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, h. 307-316.

Macmahon JR, Stevenson DK, Oski FA, 1998, Bilirubin Metabolism in Avery’s Disease of The Newborn, Edisi 7, WB Saunders Company, Philadelphia, p. 995-1002.

Monintja HE, 1999, Penyakit-penyakit dalam Masa Neonatal dalam Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Yayasan Balai Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, h. 738-770.

Newman TB, Maisels MJ, 2004, Management of Hyperbilirubinemia In The Newborn Infant 35 or More Weeks of Gestation In Pediatrics, Vol. 114, No.1, American Academy of Pediatrics, p. 297-316.

(23)

Sukadi A, 2012, Hiperbilirubinemia dalam Buku Ajar Neonatologi, Edisi 1, Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, h. 147-169.

Sulastri, A, 2011, Inkompatibilitas ABO Dengan Hiperbilirubin Pada Bayi di RS Nirmalasuri Sukoharjo dalam Prosiding Seminar Nasional Membangun Networking Menuju Pendidikan Tinggi Kesehatan Yang Humanistik, STIKES Aisyiyah Yogyakarta,Yogyakarta, h. 325-336.

Surjono A, 1995, Hiperbilirubinemia Pada Neonatus: Pendekatan Kadar Bilirubin Bebas, Berkala Ilmu Kedokteran, Vol 27, h. 43-46.

Wagle S, 2011, Hemolytic Disease of Newborn, viewed 25 January 2013, http://emedicine.medscape.com/article/974349-overview.

Wolkoff AW, 2008, The Hyperbilirubinemias in Harrison’s Principles of Internal Medicine, Edisi 17, McGraw-Hill Companies, New York, p. 1927-1931. Yamamoto F, 2004, ABO Blood Group System-ABH Oligosaccharide antigens,

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “ Uji Daya

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul“Pengaruh Pemberian

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “ Pengaruh

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “Hubungan

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “Efek Anti

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh