• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fortifikasi Zat Besi pada Mie Kering yang Dibuat dari Campuran Tepung Terigu dan Tepung Singkong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fortifikasi Zat Besi pada Mie Kering yang Dibuat dari Campuran Tepung Terigu dan Tepung Singkong"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

F O R T l F l K A S l Z A T B E S l P A D A M I E K E R I N G

Y A M G DllBblAT D A R l C A M P U R A N T E P U N G TERIGU

D A N TEPUMG S l N G K O N G

Oleh

ENDANG PRANGDIMURTI F 23.1743

1991

F A K U L T A S T E K N O L O G I

PERTANIAN

I N S T I T U T P E R T A N I A N

B O G O R

(2)

Endang Prangdimurti. F23.1743. Fortifikasi Zat Besi pada Mie Kering yang Dibuat dari Campuran Tepunq Terigu dan Te- pung Singkong. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS dan Ir. Nurheni Sri Palupi.

Dalam penelitian ini dipelajari cara pembuatan tepung singkong dengan kadar HCN serendah munqkin. Selain itu juga dipelajari peningkatan nilai tambah tepung singkong sebagai pensubstitusi tepung terigu dalam pembuatan mie, serta fortifikasi zat besi k e dalam mie tersebut.

Penelitian ini terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap pemilihan proses pembuatan tepung singkong yang baik. Tahap kedua merupakan tahap formulasi dan pembuatan mie. Dan pada tahap ketiga diamati pengaruh penyimpanan terhadap mutu mie yang dipilih dari tahap kedua, yang dilakukan setiap dua minggu selams delapan minggu (dua bulan).

(3)

tepung singkong dengan kadar HCN terendah (10.01 ppm), atau penurunan sekitar 76% dari kadar awal (41.04 menjadi 10.01 ppm)

.

Pada tahap kedua diterapkan dua macam perlakuan, yaitu variasi rasio tepung terigu : tepung singkong (100:0, 95:5# 90:lO: 85:15, 80:20) dan variasi jumlah FeS04 yang ditambahkan pada adonan rnie (0, 50, 100, 150 pprn). Parameter yang diamati terhadap rnie kering yang dihasilkan meliputi : kadar zat besi total, derajat putih, daya serap air, jumlah padatan yang hilang selama perebusan (cooking loss), serta penilaian organoleptik yang meliputi uji kesukaan terhadap rasa, warna, tekstur, aroma, dan penerimaan secara umum (akseptabilitas).

Perlakuan-perlakuan yang diterapkan pada penelitian tahap kedua tidak berpengaruh terhadap daya serap air, jumlah padatan yang hilang selama perebusan, dan skor kesukaan rasa, warna, tekstur dan penerimaan secara umum yang diberikan oleh panelis. Skor kesukaan terhadap aroma mie yang difortifikasi dengan zat besi lebih tinggi dibandingkan dengan mie yang tidak difortifikasi.

Pada tahap penelitian pengaruh penyimpanan, parameter yang diamati yaitu kadar zat besi total (sebelum dan sete- lah perebusan), ketersediaan zat besi secara in vitro (sebelum dan setelah perebusan), derajat putih, aktivitas air (aw:, dan jumlah total kapang pada rnie kering.

(4)

rnie hampir 100% tetap tertahan setelah menjadi rnie kering, namun perlakuan ini menurunkan derajat putih mie. Sedangkan tepung singkong yang digunakan sebagai pensubstitusi tepung terigu menurunkan kadar zat besi total setelah rnie direbus dan aktivitas air (a,) rnie kering

.

Hasil pengamatan selama penyimpanan menunjukkan bahwa terjadi penurunan ketersediaan zat besi dan derajat putih mie, tetapi kadar zat besi total, nilai a,, dan jumlah to- tal kapang tidak berubah.

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

FORTIFIKASI BAT BESI PADA MIE KERING YANG DIBUAT DARI CAMPURAN TEPUNG TERIGU

DAN TEPUNG SINGKONG

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ENDANG PRANGDIMURTI F 23.1743

(6)

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadapan Allah S.W.T, karena hanya dengan ridlo dan rahmat-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS sebagai dosen pembimbing utama, yang telah banyak memberi dorongan dan pengarahan sejak penulis berada di tingkat 111.

2. Ibu Ir. Nurheni Sri Palupi sebagai dosen pembimbing kedua, yang juga telah banyak memberi dorongan dan pengarahan selama penelitian.

3. Ibu Ir. Ni Luh Puspitasari, MSc sebagai dosen penguji.

4. Bapak Ir. Muchtar Argasasmita selaku Kepala UPT ~erkebunan IPB -dan Bapak Suparjan, yang telah menyediakan bahan baku singkong untuk penelitian ini.

5. Pegawai AP-4, Pusbangtepa, dan Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, yang telah menyediakan fasilitas selama penelitian,

6. Rekan-rekan Jurusan TPG yang setingkat, yang telah banyak membantu selama penelitian.

Akhirnya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan tulisan selanjutnya.

Bogor, Mei 1991

Penulis

(7)

DAFTAR IS1

Halaman KATA PENGANTAR

...

DAFTAR TABEL

...

DAFTAR GAMBAR

...

DAFTAR LAMPIRAN

...

I

.

PENDAHULUAN

...

I1

.

TINJAUAN PUSTAKA

...

A

.

SINGKONG

...

1

.

Gambaran Umum

...

.

...

2 Sianogenik Glukosida

3

.

Tepung Singkong

...

B

.

ZAT BESI

...

.

...

1 Zat Besi dalam Bahan Pangan

2

.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keter-

...

sediaan Zat Besi

...

3

.

Zat Besi dalam Tubuh

4

.

Fortifikasi Zat Besi

...

C

.

MIE

...

...

1

.

Bahan-bahan untuk Pembuatan Mie

iii vii viii ix 1 3 3 3 6 9 11 11

...

2

.

Proses Pembuatan Mie 24

I11

.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

...

27 A

.

BAHAN DAN ALAT

...

27 1

.

Bahan

...

27 2

.

Alat

...

2 8
(8)

D

.

METODE ANALISIS

...

1

.

Kadar Air

...

2

.

Kadar Abu

...

3

.

Kadar Protein

...

4

.

Kadar Serat Kasar

...

5

.

Kadar Lemak

...

6

.

Kadar HCN

...

7

.

Uji Organoleptik

...

8

.

Daya Serap Air dan Padatan yang Hi- lang selama Perebusan

...

9

.

Aktivitas Air (aw)

...

10

.

Derajat Putih

...

11

.

Ketersediaan Zat Besi Secara In Vitro

12

.

Kadar Zat Besi Total

...

IV

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

A

.

PENELITIAN TAHAP PERTAMA

...

1

.

Tepung Singkong

...

a

.

Kadar HCN

...

b

.

Derajat Putih

...

...

2

.

Tepung Terigu

...

B

.

PENELITIAN TAHAP KEDUA

1

.

Kadar Zat Besi Total

...

2

.

Derajat Putih

...

3

.

Daya Serap Air

...

4

.

Padatan yang Hilang selama Perebusan

...

.

5 Uji ~rganoleptik

(9)

b

.

Rasa

...

c

.

Tekstur

...

d

.

Aroma

. . .

e

.

Penerimaan Secara Umum (Akseptabi- litas)

...

6

.

Pemilihan Mie yang Akan Digunakan da- lam Tahap Penyimpanan

...

C. PENELITIAN TAHAP KETIGA

...

1

.

Kadar Zat Besi Total

...

2

.

Ketersediaan Zat Besi Secara In Vitro

...

3

.

Derajat Putih

4 . Aktivitas Air (a. )

...

5

.

Jumlah Total Kapang

...

V

.

KESIMPULAN DAN SARAN

...

A

.

KESIMPULAN

...

B

.

SARAN

...

(10)

Halaman Tabel 1. Luas panen, produksi, dan produksi

[image:10.595.100.506.97.730.2]

rata-rata singkong tahun 1984-1988 di

...

Indonesia

Tabel 2. Komposisi kimia rata-rata umbi singkong manis

...

Tabel 3. Kadar HCN umbi segar beberapa varietas singkong

...

Tabel 4. Komposisi kimia tepung singkong (Depar-

...

temen Perindustrian)

Tabel 5. Kadar zat besi dalam beberapa bahan

...

pangan

Tabel 6. Penyebaran zat besi dalam tubuh manusia Tabel 7. Komposisi kimia tepung singkong

...

Tabel 8. Komposisi kimia tepung terigu "Cakra

...

Kembar"

Tabel 9. Pengaruh penambahan zat besi terhadap derajat putih mie

...

Tabel 10. Komposisi kimia tiga macam mie yang akan digunakan dalam percobaan penyim- panan

...

Tabel 11. Pengaruh rasio tepung terhadap kadar zat besi total setelah mie direbus

...

Tabel 12. Permeabilitas plastik polipropilen dan

...

polietilen

Tabel 13. Persentase zat besi yang larut (dari jumlah zat besi total) pada rnie yang akan disimpan

...

Tabel 14. Pengaruh rasio tepung terhadap aktivi-

tas air (aw) mie kering selama penyim- panan

...

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)

Gambar

Tabel 1. Luas panen, produksi, dan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil regresi secara keseluruhan yang menjelaskan pemberian motivasi terhadap komitmen organisasi karyawan, dimana didapatkan nilai R sebesar 0,956 yang menenunjukkan

Berdasarkan uraian serta penjelasan yang telah dikemukakan pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara

Keong emas merupakan hewan yang mampu memakan segala jenis tanaman apapun, dengan melakukan penelitian ini di harapkan keong emas Pomacea canaliculata mampu

Berdasarkan teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa adversity quotient berhubungan dengan intensi mahasiswa untuk melakukan social loafing karena mahasiswa yang memiliki

Bidang yang diminati adalah teknologi industri terutama yang berkaitan dengan proses-proses eksplorasi minyak, pengolahan minyak mentah, serta proses lain yang berkaitan dengan

Pembuatan TA(Tugas Akhir) maupun Skripsi memang menjadi momok yang sudah tidak asing lagi bagi mereka yang sedang menempuh kuliah di akhir jenjangnya, baik

Metode yang digunakan dalam program ini adalah dengan metode aplikatif, yaitu dengan pendekatan pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna. Tahapan yang ditempuh

[r]